MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN TEMA HIDUP RUKUN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAIKEM KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 121/I MUARA SINGOAN
Artikel
oleh: ALINA GJA12D113100
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015
ABSTRAK Alina, 2014 ” Meningkatkan hasil belajar siswa dengan tema hidup rukun melalui pendekatan PAIKEM di Sekolah Dasar Negeri 121/I Muara Singoan” Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (1) Rosmiati, S.Pd., M.Pd dan (2) Drs. Drs. Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd. Kata kunci: Hasil belajar, Pendekatan PAIKEM tema hidup rukun. Penelitian dilatar belakangi oleh kemampuan sebagian siswa dalam pembelajaran tematik dengan tema hidup rukun masih sangat lemah, hal ini sesuai dengan hasil semester yang dilakukan guru pada tanggal 17 Juli 2014 beliau mengadakan ulangan dengan tema hidup rukun telah di ketahui dari data yang di peroleh dinyatakan 55% siswa dinyatakan tuntas. Dari hasil ulangan harian ini dari 19 orang siswa hanya satu orang siswa yang memperoleh nilai tertinggi yakni 80. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub tema manfaat hidup rukun degan menggunakan pendekatan PAIKEM di kelas V SDN 121/I Muara Singoan. Setiap tindakan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN 121/I Muara Singoan. Instrumen penelitian adalah pedoman observasi dan evaluasi. Dalam melaksanakan setiap siklus peneliti menggunakan pendekatan PAIKEM untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian: Penggunaan pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema hidup rukun, hal ini dibuktikan dengan pada siklus I hanya 1 orang siswa yang mendapat nilai sangat baik, 2 orang siswa mendapat nilai baik, 4 orang siswa mendapat nilai cukup, 8 orang siswa mendapat nilai kurang dan 4 orang siswa mendapat nilai sangat kurang dengan rata-rata 50,25. Namun, terjadi peningkatan pada siklus II siswa yang memperoleh nilai sangat baik sebanyak 3 orang, baik sebanyak 5 orang, cukup sebanyak 3 orang dan kurang sebanyak 8 orang dengan rata-rata kelas 64, 15. Selanjutnya peningkatan hasil belajar siswa melejit pada siklus III tidak ada siswa yang mendapat nilai cukup, kurang dan sangat kurang. Adapun nilai perolehan siswa adalah sangat baik sebanyak 17 orang siswa, baik 2 orang siswa.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah SDN 121/I Muara Singoan. Sekolah ini memiliki 1 ruangan kantor, 1 WC siswa, 1 WC guru, 3 kantin, 1 lapangan voli, 1 lapangan badminton, 1 ruang perpustakaan, serta 6 ruang belajar. Jumlah siswa kelas satu adalah 19 orang. Serta umur mereka berkisar anatara 12 dan 13 tahun. 50 % dari mereka berasal dari keluarga petani, 40 % berasal dari buruh tani, 5 % pegawai Negeri, 15 persen swasta. SDN 121/I Muara Singoan guru melaksanakan pembelajaran menggunakan media dan metode yang bervariasi, namun metode tersebut hanya metode tanya jawab, latihan, dan penugasan. Kemudian media yang tersedia belum mencukupi atau belum lengkap sehingga guru mengajar kadang tidak menggunakan media. Selanjutnya dari hasil wawancara dengan guru kelas V di peroleh informasi kemampuan sebagian siswa dalam pembelajaran tematik dengan tema hidup rukun masih sangat lemah, hal ini sesuai dengan hasil semester yang dilakukan guru pada tanggal 17 Juli 2014 beliau mengadakan ulangan dengan tema hidup rukun telah di ketahui dari data yang di peroleh dinyatakan 55% siswa dinyatakan tuntas. Dari hasil ulangan harian ini dari 19 orang siswa hanya satu orang siswa yang memperoleh nilai tertinggi yakni 80. Siswa yang bermasalah dalam sub tema: manfaat hidup rukun perlu di atasi dan di perbaiki karena materi pengukuran berdasarkan standar Kompetensi Lulus tahun 2014 merupakan materi yang di uji pada Ujian Nasional. Oleh karena itu guru kelas V perlu memperbaiki dengan mengadakan remedial atau les tambahan pada pembelajaran tematik dengan tema hidup rukun.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok masalah dalam penelitian ini
di rumuskan sebagai berikut”Bagaimana Penggunaan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada tema manfaat hidup rukun?
1.3. Tujuan PTK
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub tema manfaat hidup rukun degan menggunakan pendekatan PAIKEM di kelas V SDN 121/I Muara Singoan.
1.4. Manfaat PTK Hasil penelitian di harapkan bermanfaat bagi: 1.
SDN 121/I Muara Singoan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran tematik dengan tema hidup rukun.
2.
Guru SDN 121/I Muara Singoan pada umumnya dalam mencari dan menemukan pendekatan pembelajaran baru pada pembelajaran tematik dengan tema hidup rukun untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Belajar Siswa Asep & Abdul Haris (2010:14) mengatakan “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut benjamin S. Bloom ranah (domain) hasil belajar yaitu kognitif, afektif, psikomotorik. Menurut A.J Romizowski hasil belajar merupakan keluaran dari suatu sistem pemerosesan masukan”. Selanjutnya hasil belajar di pengaruhi beberapa faktor diantaranya: 1.
Faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan alami, lingkungan sosial budaya,
2.
Faktor instrumental yang terdiri dari kurikulum, program, sarana dan fasilitas dan guru.
3.
Faktor dari dalam diri siswa (intern) Syaiful Bahri Djamarah, (2008; 176-200) mengatakan faktor intern yaitu faktor
jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan. a.
Faktor Jasmani yang terdiri dari faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.
b.
Faktor psikologis
(1)
Intelegensi mengemukakan bahwa intelegensi atau kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dan cepat efektif mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
(2)
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa itupun bertujuan semata-mata kepada suatu benda atau hal atau sekumpulan obyek.
(3)
Bakat adalah the capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan terealisasi pencapaian kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih
(4)
Minat adalah menyakut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, wawasan akan bertambah luas sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal mungkin karena siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.
(5)
Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai
tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya. (6)
Kematangan adalah sesuatu tingkah atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan baru.
(7)
Kesiapan adalah preparedes to respon or react, artinya kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi.
2.2 Pembelajaran PAIKEM PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
2.2.1 Langkah-Langkap Pembelajaran PAIKEM Ramadhan (2008) mengatakan, secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b.
Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c.
Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟
d.
Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
e.
Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
2.2.2 Pembelajaran Tematik kelas V tema hidup rukun Trianto (2013, 12-13) mengatakan pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang penekanannya pada kebermaknaan proses dalam artian bahwa peserta didik mengkonstruk pengetahuannya sendiri melalui pengalaman lansung dalam proses pembelajaran dari pada menguasai setumpuk konsep yang belum tentu dimengerti dan diperlukan mereka.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SDN 121/I Muara Singoan. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN 121/I Muara Singoan, dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang 10 laki-laki dan 9 orang perempuan.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 121/I Muara Singoan. Pelaksanaan penelitian tinkadan kelas ini dilaksanakan pada pelaksanaan pembelajaran dengan tema hidup rukun pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 yang dilaksanakan pada bulaun September sampai dengan Desember 2014.
3.3. Prosedur Penelitian Pada penelitian tindakan kelas ini prosedur penelitian meliputi empat tahap yang terdiri dari; tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan evaluasi dan analisis refleksi.
3.3.1. Tahap Perencanaan Perencanaan tindakan kelas adalah kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang akan dilakukan pada tiap siklus. Persiapan dilakukan mulai dari awal sampai akhir kegiatan pada setiap siklus.
3.3.2.
Tahap Tindakan Dalam tahap tindakan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan adalah:
A. Kegiatan awal berupa apersepsi, motivasi dan penyampaian oleh guru B. Kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan komformasi C. Kegiatan akhir yang terdiri dari 1.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.
2.
Guru memberikan penghargaan.
3.
Umpan balik, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa guru mengadakan tanya jawab seputar materi yang di ajarkan.
4.
Tindak lanjut: memberikan tugas kepada siswa.
3.3.3. 1.
Tahap Observasi dan Evaluasi
Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati semua kegiatan yang berlangsung di dalam kelas
selama tindakan diberikan. Peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran, yaitu selama 70 menit (2x 35 menit) jam pelajaran. 2.
Evaluasi Tahap evaluasi dimulai dengan melakukan tes formatif pada setiap akhir
pembelajaran dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus.Variabel yang diukur pada kegiatan ini adalah: hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran siklus 1, 2 dan 3.
3.3.4.
Analisis dan Reflesksi Analisis dan refleksi terhadap hasil observasi akan dilakukan apabila selesai satu
siklus. Refleksi dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dengan guru kolaborator.
4.4
Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa pada pembelajaran tematik dengan
tema kerukunan hidup. Data yang diperoleh adalah data hasil belajar matematika tes akhir. data yang akan di olah dari penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
A= Na x 100 % N Keterangan: A= Aktifitas siswa Na= jumlah siswa yang aktif N= Jumlah siswa keseluruhan
3.3.5.
Kriteria Keberhasilan PTK Kriteria keberhasilan bertujuan untuk mengukur tingkat motivasi siswa selama
pembelajaran. alat ukur yang digunakan berupa lembar observasi yang mencakup 3 (tiga)
aspek penilaian, antara lain: tekun dalam belajar, bekerja secara mandiri dan dapat menyelesaikan masalah dengan sendiri.
Tabel 3.5 Kriteria Keberhasilan PTK
Skala Nilai
Nilai
Predikat
80% - 100%
5
Sangat Baik
66% - 79%
4
Baik
56% - 65%
3
Cukup
40% - 55%
2
Kurang
30% - 39%
1
Sangat Kurang
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 2 hidup rukun dengan menggunakan pendekatan PAIKEM. Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan kegiatan-kegiatan siswa dan hasil belajar siswa dalam setiap pembelajaran. Kegiatan direkam menggunakan lembar observasi siswa dan hasil belajar siswa. Kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dianalisis bersama guru kolaborator untuk mencari pemecahan masalah. Perbaikan yang disepakati akan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran selanjutnya. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus, dimana setiap siklus memiliki 4 tahap yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan evaluasi, (4) Refleksi.
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I Penelitian siklus I Senin tanggal 20 Oktober 2014. Penelitian ini dilakukan selama 4 jam pelajaran, dilakukan dua kali pertemuan. Penelitian ini dibagia menjadi 4 kegiatan yaitu kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi dan releksi.
4.1.1.1 Perencanaan Siklus I Pada tahap perencanaan siklus I kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: membuat RPP, membuat lembar observasi, lembar penilaian, menyiapkan media pembelajaran, membentuk kelompok belajar siswa dan menentukan letak duduk masingmasing kelompok.
4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.1.1.2.1 Pertemuan I Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I dengan materi pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2014 di kelas V Sekolah Dasar Negeri 121/I Muara Singoan dengan Jumlah siswa 15 orang. Teknik pelaksanaan tindakan sebagai berikut: Kegiatan awal: (a)Guru memberikan salam, berdoa dan lanjutkan dengan absensi kehadiran siswa. (b) Guru memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan diajarkan. Kegiatan Inti Kegiatan Eksplorasi
(a)
Siswa mendengarkan penjelasan guru. (b) Siswa memperhatikan tugas yang
diberikan guru. (c) Siswa memperhatikan gambar. (d) Siswa diminta untuk menjelaskan kepanjangan APEC, maksud APEC, tujuan APEC, manfaat APEC, dan berpikir tentang apakah Indonesia bagian dari APEC. Kegiatan Elaborasi (a)Siswa memahami gambar kegiatan APEC Indonesia 2013. Kegiatan Komfirmasi (a)Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerjanya.
4.1.1.2.2 Pertemuan II Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini masih dilaksanakan pada hari yang sama yaitu hari Senin tanggal 20 Oktober 2014 di SDN 121/I Muara Singoan dengan dengan jumlah siswa 15 orang. Pada kegiatan pembelajaran ini guru mengajar menggunakan peta negara Asia Tengara. Teknik pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: Kegiatan awal, kegiatan inti, elaborasi, ekplorasi yang terdiri dari: (a)Siswa memahami peta Negara Asia Tenggara. (b) Siswa bekerja sama dengan teman sekelompoknya untuk menemukan gagasan dan menjawab soal-soal secara tulisan berkenaan dengan peta Asia Tenggara dan memperhatikan skala peta. Kegiatan Komfirmasi: (a)Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerjanya. Kegiatan Penutup (a)Kesimpulan: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran. 4.1.1.3 Observasi dan Evaluasi 4.1.1.3.1 Observasi Untuk hasil observasi aktivitas, inovatif, kreativitas belajar siswa masih perlu diperbaiki seperti aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas dalam kelompok, kegiatan bertanya siswa terhadap pembelajaran yang belum dipahami, pemahaman siswa pada peta. Namun, penggunaan PAIKEM telah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi terhadap hasil belajar siswa pada siklus satu. kegiatan belajar PAIKEM. Indikator terendah adalah dengan kehidupan sehari-hari
Siswa menghubungkan pembelajaran
yaitu 39,95 5 %. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa dengan
PAIKEM siswa sudah mencapai 50 %. Dimana indikator siwa bertanya 49,825, siswa mengelurkan pendapat 44, 21%, siswa aktif dalam berdiskusi kelompok 47,89%, siswa mengerjakan tugas 64, 21% dan siswa menjawab pertanyaan guru 55,26%. Hal menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa menggunakan PAIKEM masih rendah.
4.1.1.3.2 Evaluasi Berdasarkan lembaran observasi mengukur hasil belajar siswa secara individu pada siklus I yang terdiri dari pertemuan I dan pertemuan II. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat 9 orang siswa yang mendapat prediket sangat kurang, 5 orang siswa yang mendapat prediket kurang. Oleh karena itu pada siklus II ada 14 orang siswa akan mendapat perhatian yang lebih ketika pelaksanaan pembelajaran. 4.1.1.4 Refleksi Siklus I Adapun kekuatan penggunaan pendekatan PAIKEM pada siklus I ini adalah siswa telah menunjukkan sikap belajar aktif, inovatif, kreatif dalam mengerjakan tugas secara berkelompok. PAIKEM akan dilanjutkan pada siklus II. Adapun kendala dalam pembelajaran siklus I adalah siswa sedikit ribut, karena pendekatan yang digunakan belum pernah digunakan guru. Pembelajaran PAIKEM ini pada siklus I teridiri dari 2 kali pertemuan serta guru memberikan pengarahan mengenaik kegiatan pembelajaran PAIKEM. Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar siswa indikator psikomotorik dan afektif masih kurang. Oleh karena itu guru akan memberikan tugas yang berbentuk efektif dan psikomotorik siswa. Untuk mengatasi hal tersebut guru akan membentuk kelompok belajar siswa secara heterogen agar siswa dapat saling berbagi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.
4.1.2.1Perencanaan Siklus II Pada tahap perencanaan siklus II kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: membuat RPP, membuat lembar observasi, lembar penilaian, menyiapkan media pembelajaran, membentuk kelompok belajar siswa dan menentukan letak duduk masingmasing kelompok.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.1.2.2.1 Pertemuan I Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I dengan materi pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2014 di kelas V Sekolah Dasar Negeri 121/I Muara Singoan dengan Jumlah siswa 19 orang. Teknik pelaksanaan tindakan sebagai berikut: Kegiatan awal, kegiatan inti yang terdiri dari elaborasi yakni: Siswa beraktivitas mencari makna dari hubungan perdagangan bilateral, regional dan internasional. serta siswa juga belajar membuat surat contoh surat permintaan, surat penawaran dan perjanjian kerja. ekploralasi dan komfirmasi yaitu: (a)Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil
kerjanya. (b) Siswa diminta untuk perbedaan dari hubungan kerja perdagangan multilateral dan siswa diminta untuk menyebutkan unsur-unsur surat penawaran dengan mengamati contoh surat penawaran. (c) Siswa menghubungkan pembelajaran dengan kegiatan sehari-hari serta kegiatan akhir.
4.1.1.2.2 Pertemuan II Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini masih dilaksanakan pada hari yang sama yaitu hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 di SDN 121/I Muara Singoan dengan dengan jumlah siswa 19 orang. Pada kegiatan pembelajaran ini guru membawa peta pulau jawa, siswa akan menentukan skala-skala pada peta, jarak kota sebenarnya, dan jarak peda peta. Teknik pelaksanaan tindakan adalah: kegiatan awal, kegiatan inti yang terdiri dari ekplorasi, Kegiatan Elaborasi: (a)Siswa memahami beraktivitas mencari skala pada peta, jarak pada peta, jarak sebenarnya. (b) Siswa bekerja sama dengan teman sekelompoknya untuk menemukan gagasan dan menjawab soal-soal secara tulisan berkenaan dengan skala peta, jarak pada peta dan jarak sebenarnya. (c) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya. (d) Siswa akan membantu siswa lain yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dan memberikan pendapat. (e) Siswa bertanya kepada guru dan memberikan komentar untuk menyelesaikan perhitungan pada peta pulau jawa, baik skala peta, jarak pada peta dan jarak sebenarnya.Kegiatan Komfirmasi: (a)Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerjanya. Serta kegiatan penutup.
4.1.1.3 Observasi dan Evaluasi 4.1.1.3.1 Observasi Untuk hasil observasi aktivitas, inovatif, kreativitas belajar siswa telah terjadi peningkatan hasil belajar
siswa dalam mengerjakan tugas dalam kelompok, kegiatan bertanya siswa
terhadap pembelajaran yang belum dipahami, pemahaman siswa pada rumus untuk mencari skala peta, jarak pada peta dan jarak sebenarnya.. Siswa juga telah dapat menentukan unsurunsur yang terdapat dalam surat penawaran dengan mengamati contoh surat penawaran serta kognitif siswa semakin meningkat dengan mencari pengertian perdagangan multilateral. Namun, penggunaan PAIKEM telah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi terhadap indikator hasil belajar siswa pada siklus dua adalah sebagai berikut: kegiatan belajar PAIKEM. Indikator terendah adalah Siswa menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari dan mengeluarkan pendapat yaitu 53, 12 %. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa dengan PAIKEM siswa sudah mencapai
50 %. Dimana indikator siwa bertanya 55,25%,
siswa aktif dalam berdiskusi kelompok 58,43%, siswa mengerjakan tugas 75,26% dan siswa menjawab pertanyaan guru 72,63%. Hal menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa menggunakan PAIKEM masih cukup.
4.1.2.3.2 Evaluasi Berdasarkan lembaran observasi mengukur hasil belajar siswa secara individu pada siklus II yang terdiri dari pertemuan I dan pertemuanII. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat. Oleh karena itu pada siklus II ada 8 orang siswa yang mendapat nilai kurang, 3 orang yang mendapat nilai cukup, 5 orang mendapat nilai baik dan 3 orang mendapat nilai sangan baik. Oleh karena itu 8 orang siswa akan mendapat perhatian yang lebih ketika pelaksanaan pembelajaran.
4.1.1.4 Refleksi Siklus II Pada siklus II ini telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa, sebanyak 4 orang, baik 5 orang, cukup 5 orang dan kurang 5orang, dengan persentase 64, 2. Pembelajaran PAIKEM akan dilanjutkan pada siklus III. Adapun kendala dalam pembelajaran siklus II adalah siswa belum memahami soal maksud dari soal. Pembelajaran PAIKEM dapat dilanjutkan pada siklus III. Berdasarkan hasil observasi temuan peneliti adalah (1) Pembelajaran PAKEM siswa harus dikelompokkan secara heterogen agar mereka saling membantu dalam memahami materi pembelajaran, (2) Siswa mau berbagi dengan siswa yang kurang mampu dalam menyelesaikan tugas. (3) Guru menggunakan alat praga ketika mengajar. (4) Guru memberikan umpan balik. (5) Siswa dilatih untuk berani dalam mengeluarkan pendapat. (6) Siswa dilatih untuk berpikir. (7) Guru memberikan bimbingan belajar pada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu siswa akan termotivasi dalam belajar.Diharapkan pada siklus III hasil belajar siswa meningkat. 4.3.3 Hasil Penelitian Siklus III Siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I yang telah dilaksanakan. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2014. Kegiatan pembelajaran direncanakan lebih matang agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Pelaksanaan pembelajaran siklus III ini melihat refleksi pada siklus II.
Berdasarkan refleksi siklus II maka pada siklus III ini peneliti bersama guru kolaborator akan melakukan perbaikan dan lebih memperhatikan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.
4.3.2.1Perencanaan Siklus III Pada tahap perencanaan siklus III kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: membuat RPP, membuat lembar observasi, lembar penilaian, menyiapkan media pembelajaran, membentuk kelompok belajar siswa dan menentukan letak duduk masingmasing kelompok.
4.3.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus III 4.3.3.2.1 Pertemuan I Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I dengan materi pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2014 di kelas V Sekolah Dasar Negeri 121/I Muara Singoan dengan Jumlah siswa 19 orang. Teknik pelaksanaan tindakan sebagai berikut: Kegiatan awal: (a)Guru memberikan salam, berdoa dan lanjutkan dengan absensi kehadiran siswa. (b) Guru memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan diajarkan. (c) Guru mengulangi kembali materi yang telah diajarkan, yakni berkenaan manfaat skala pada peta (d) Guru memberikan motivasi belajar siswa. (e) Guru membagikan siswa dalam kelompok belajar. Kegiatan Inti Kegiatan Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian konduktor dan isolator. (d) Siswa melakukan praktek benda konduktor dan isolator. (e) Siswa diminta untuk mengklasifikasi benda konduktor dan isolator. (f) Guru menyediakan alat dan bahan untuk praktek berupa batu baterai, lampu 5 Watt, kabel, klip kertas logam, plastik, karet, kertas, kain, kapas, uang logam, batu, seng dan kaca. (g) Guru mendemontasikan pembuatan rangkaian listrik. Eksplorasi (a)Siswa mendengarkan penjelasan guru. (b) Siswa memperhatikan tugas yang diberikan guru. (c) Kegiatan Elaborasi (a) Siswa melaksanakan tugas untuk merangkai listrik. (b) Siswa menganti klip kertas denga logam, plastik, karet, kain, kapas, uang logam, batu, seng, dan kaca secara bergiliran. (c) Siswa mencatat hasil pengamatan dan membedakan benda konduktor dan isolator. Kegiatan Komfirmasi
(a) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pengamatan terhadap benda konduktor dan isolator. (b) Siswa menghubungkan pembelajaran dengan kegiatan sehari-hari. Kegiatan Penutup (a)Kesimpulan: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran. (b) Penghargaan: Guru memberikan pujian pada kelompok siswa berhasil dalam mendiskusikan pembelajaran. (c) Refleksi: Guru memberikan umpan balik. (d) Tindak lanjut: guru memberikan tugas pada siswa untuk membaca pelajaran berikutnya.
4.3.13.2.2 Pertemuan II Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini masih dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 November 2014 di SDN 121/I Muara Singoan dengan dengan jumlah siswa 19 orang. Pada kegiatan pembelajaran ini guru membawa gambar alat-alat musik. Teknik pelaksanaan tindakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti: Kegiatan Inti Kegiatan Eksplorasi (a)
Siswa mendengarkan penjelasan guru. (b) Siswa memperhatikan tugas yang
diberikan guru. (c) Siswa memperhatikan gambar. (d) Siswa diminta untuk membedakan alat musik ritmi dan alat musik melodi. Kegiatan Elaborasi (a)Siswa memahami beraktivitas memperhatikan gambar dan nama-nama alat musik. (b) Siswa bekerja sama dengan teman sekelompoknya untuk menemukan gagasan dan menjawab soal-soal secara tulisan berkenaan dengan alat musik harmoni. (c) Mengklasifikasi alat musik dan cara memainkan alat musik. (d) Siswa akan membantu siswa lain yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dan memberikan pendapat. Kegiatan Komfirmasi (a)Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerjanya. (b) Siswa diminta untuk membacakan hasil klasifiksi alat musik (c) Siswa juga diminta memberikan komentar terhadap jawaban siswa. (d) Siswa menghubungkan pembelajaran dengan kegiatan seharihari.Kegiatan Penutup. 4.3.3.3 Observasi dan Evaluasi 4.3.3.3.1 Observasi Untuk hasil observasi aktivitas, inovatif, kreativitas belajar siswa telah terjadi peningkatan hasil belajar
siswa dalam mengerjakan tugas dalam kelompok, kegiatan
bertanya siswa terhadap pembelajaran yang belum dipahami, pemahaman siswa benda konduktor dan isolator dan manfaat benda tersebut. Selanjutnya siswa juga dapat
membedakan alat musik melodi dan ritmi dan manfaat dari kedua jenis alat musik tersebut. Dengan demikian penggunaan PAIKEM telah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi terhadap indikator hasil belajar siswa pada siklus satu adalah kegiatan belajar PAIKEM dengan nilai rata-rata 74,74 %. Hal ini berarti aktivitas belajar siswa menggunaka pembelajaran PAIKEM sudah baik.
4.3.2.3.2 Evaluasi Berdasarkan lembaran observasi mengukur hasil belajar siswa secara individu pada siklus III yang terdiri dari pertemuan I dan pertemuan II. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat 17 orang siswa yang mendapat prediket sangat baik, 2 orang siswa yang mendapat prediket baik. Oleh karena itu pada siklus III hasil belajar siswa meningkat dan pembelajaran dapat dituntaskan. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus II ke siklus III. Dimana pada pertemuan II siswa yang mendapat prediket sangat baik sebanyak 17 orang, baik 2 orang.
4.1.1.4 Refleksi Siklus III Berdasarkan hasil observasi siklus III di atas dapat dijelaskan semua indikator hasil belajar siswa meningkat secara keseluruhan. Dari analisis di atas pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat mengatasi masalah bejajar pada sub tema 2: Manfaat hidup rukun. Oleh karena itu pembelajaran dapat dilaksanakan secara berkelompok dengan kemampuan yang beranekaragam (rendah, sedang dan pintar).Temuan yang telah diperoleh indikator hasil belajar siswa meningkat.Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dalam tabel.
4.2.Pembahasan Pendekatan pembelajaran PAIKEM merupakan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sehingga siswa dapat belajar secara aktif, menemukan gagasan, menghasilkan karya dan senang dengan pembelajaran yang disajikan. Dengan adanya pendekatan ini siswa dapat berbagi dengan teman dalam kelompok belajar, dapat terlatih memberikan komentar, terlatih memecahkan masalah secara bersama, dapat mempraktekkan secara berkelompok pembelajaran dan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata. Untuk melihat hubungan antara siklus I, II dan III. Berdasarkan hasil penelitian dibuktikan bahwa dari siklus 1 hanya 1 orang siswa yang mendapat nilai baik dengan rata-rata kelas 50,25 dan pada siklus II mengalami
peningkatan dimana siswa yang mendapat nilai terhinggi 3 orang dengan rata-rata kelas 64,5. Pada siklus III semua siswa memperoleh nilai sangat baik dan baik dengan rata-rata 89,02. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan berdasarkan teori ahli refleksi tindakan setiap siklus dengan menggunakan pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian model pembelajaran PAIKEM dapat digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat disimpilkan sebagai berikut: Penggunaan pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema hidup rukun, hal ini dibuktikan dengan pada siklus I hanya 1 orang siswa yang mendapat nilai sangat baik, 2 orang siswa mendapat nilai baik, 4 orang siswa mendapat nilai cukup, 8 orang siswa mendapat nilai kurang dan 4 orang siswa mendapat nilai sangat kurang dengan rata-rata 50,25. Namun, terjadi peningkatan pada siklus II siswa yang memperoleh nilai sangat baik sebanyak 3 orang, baik sebanyak 5 orang, cukup sebanyak 3 orang dan kurang sebanyak 8 orang dengan rata-rata kelas 64, 15. Selanjutnya peningkatan hasil belajar siswa melejit pada siklus III tidak ada siswa yang mendapat nilai cukup, kurang dan sangat kurang. Adapun nilai perolehan siswa adalah sangat baik sebanyak 17 orang siswa, baik 2 orang siswa. Maka, peneliti dapat menyimpulkan penggunaan pendekatan PAIKEM pada sub tema: manfaat hidup rukun pada kelas V di SDN 121/1 Muara Singoan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 5.2 Saran 1.
Pada pelaksanaan pembelajaran hendaknya guru menggunakan media pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat. Hal ini tentunya didukung oleh keaktifan siswa, inovatif dan efektifnya pembelajaran.
2.
Pembelajaran
yang
dilaksanakan
hendaknya
sering
mengajak
siswa
untuk
mempraktekkan dan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata. Agar pembelajaran dapat diingat dan dipahami oleh siswa. 3.
Pihak sekolah meningkatkan hubungan dengan instansi pemerintah untuk pengadaan media, sehingga pembelajaran PAIKEM dapat diterapkan dengan baik serta menggunakan media pembelajaran secara terus-menerus.