PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN
SKRIPSI OLEH :
SRI WAHYUNI A1D109028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
ABSTRAK Sri Wahyuni. 2014. ”Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Moral Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri No. 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan. FKIP Universitas Jambi. Pembimbing (I) Dra. Destrinelli. M.Pd. dan Pembimbing (II) Drs. Maryono, M.Pd
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perilaku Moral Siswa
Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan bahwa pola asuh orang tua berpengaruh pada pembentukan perilaku moral siswa. Pentingnya pola asuh orang tua dalam keluarga, terutama untuk meningkatkan mutu dan prestasi pendidikan serta perilaku moral siswa dimasa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anaknya dan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku moral siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri No. 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian. Berdasarkan hasil penelitianPengaruh pola asuh orang tua (demokratis, permisif dan otoriter) berpengaruh positif terhadap perilaku moral siswa, hal ini di diperkuat dengan hasil uji t (parsial) menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,437 sedangkan nilai t hitung dengan taraf signifikan 5% diperoleh sebesar 0,68581 maka nilai t hitung lebih besar dari nilai t table (1,437 > 0,68581). Sehingga hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap perilaku moral siswa di Sekolah Dasar Negeri 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orang tua terhadap perilaku moral siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri No. 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan dengan keluarga adalah dua istilah yang tidak bisa di pisahkan, sebab dimana ada keluarga disitu ada pendidikan. Orang tua dan anak tidak dapat dipisahkan, itu semua merupakan satu keharusan yang ada di dalam keluarga. Pendidikan yang berlangsung didalam keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak dalam keluarga. Pendidikan dalam keluarga ini dapat tercapai dan di harapkan adanya kesadaran setiap masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak dalam keluarga. Serta kecerdasan orang tua mempunyai kesadaran bahwa mereka memiliki peran penting dalam mendidik anak didalam keluarga. Mayoritas siswa yang masuk disekolah ini adalah siswa yang bukan berasal dari tamatan Taman Kanak-kanak, sehingga belum memiliki pendidikan dasar agama dan dasar pendidikan prilaku moral yang luas, karena kurangnya peran orang tua dalam membimbing, mendidik, membina dan kurangnya pengetahuan tentang pola asuh terhadap perilaku moral anak, hal ini bisa dilihat dari banyaknya siswa yang berkelakuan tidak mencerminkan anak didik yang baik, dimana siswa banyak yang melawan pada guru dan tidak melaksanakan perintah guru, berbicara kurang sopan pada guru, bersikap semaunya dalam belajar padahal di lingkungan seperti ini tidak selayaknya seorang siswa berbuat demikian. Permasalahan lain yang ada dimana perilaku-perilaku siswa yang demikian itu telah terbiasa dilakukan oleh siswa dalam belajar,sehingga mengakibatkan siswa kurang disiplin dalam belajar, cuek dengan proses pembelajaran dan menjadikan proses pembelajaran kurang kondusif. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang berjudul“Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Moral Siswa Kelas VISekolahDasarNegeriNo. 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dari penelitian adalah sebagai berikut, 1. Bagaimanapolaasuh yang diterapkanolehorangtuaterhadapanaknya?
2. Apakahpola asuh orang tua berpengaruh terhadap perilaku moral siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri No. 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian? 1.3
Tujuan Penelitian Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, 1. Untukmengetahui,mendiskripsikandanmenganalisispolaasuh yangditerapkanorangtuaterhadapanaknya.
2. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku moral siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri No. 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian. 1.4
Manfaat Penelitian Sebagaimana yang penulis harapkan, setelah penelitian ini akan diperoleh manfaat antara lain sebagai berikut, 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya tentang Pola Asuh Orang Tua dan Perilaku Moral. 2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi pada guru pembimbing atau guru bidang kelas serta orang tua siswa tentang pola asuh yang akan diterapkan, supaya dapat berpengaruh terhadap perilaku moral.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pola Asuh Orang Tua
2.1.1 Pengertian Pola Asuh Orang Tua ”Pola asuh merupakan bagian dari proses pemeliharaan anak dengan menggunakan teknik dan metode yang menitikberatkan pada kasih sayang dan ketulusan cinta yang mendalam dari orang tua”(Ilahi, 2012:133).Sementara itu Ilahi (2012:134) “memberikan pengertian pola
asuh sebagai cara orang tua, yaitu ayah dan ibu dalam memberikan kasih sayang dan cara mengasuh yang mempunyai pengaruh yang besar bagaimana anak melihat dirinya dan lingkungannya”. Sehingga dalam penelitian Monks, menunjukkan “bahwa pola asuh orang tua adalah penting dalam upaya menyediakan suatu model perilaku yang lebih lengkap bagi anak. Peran orang tua dalam mengasuh anak bukan saja penting untuk menjaga perkembangan jiwa anak dari hal-hal negatif, melainkan juga untuk membentuk karakter dan kepribadiannya agar menjadi insan spiritual yang selalu taat menjalankan perintah agama”.
2.1.2 Macam-macam Pola Asuh Dalam mengasuh anak orang tua cenderung menggunakan pola asuh tertentu. Menurut Baumrinddalam
Petranto (2005), terdapat 3 macam pola asuh orang tua yaitu demokratis,
otoriter dan permisif, yaitu : 2.1.2.1 Demokratis Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu dalam mengendalikan mereka. Orang tua dengan perilaku ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. 2.1.2.2 Otoriter Pola asuh ini sebaliknya cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman misalnya, kalau tidak mau makan, maka tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah dan menghukum. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak. 2.1.2.3 Permisif Pola asuh ini memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya.Mereka cenderung tidak menegur/memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka,
2.1.5 Faktor Utama yang Mempengaruhi Pola Asuh Faktor utama yang mempengaruhi pola asuh orang tua menurut Hurlock (2002:20) adalah sebagai berikut,
1)
Budaya. Orang tua mempertahankan konsep tradisional mengenai peran orang tua merasa bahwa orang tua mereka berhasil mendidik mereka dengan baik, maka mereka menggunakan teknik yang serupa dalam mendidik anak asuh mereka.
2)
Pendidikan Orang Tua Orang tua yang memiliki pengetahuan lebih banyak dalam mengasuh anak, maka akan mengerti kebutuhan anak.
3)
Status Sosial Ekonomi Orang tua dari kelas menengah rendah cenderung lebih keras/lebih permessif dalam mengasuh anak.
2.2
Perilaku Moral Siswa
2.2.1 Pengertian Perilaku Moral Siswa Pengertian perilaku Pengertian perilaku tidak dapat dilepaskan dari kaitannya dengan sikap. Sebaliknya dapat dikemukakan bahwa sikap berkaitan dengan tujuan memahami kecenderungan-kecenderungan perilaku. Menurut Gunarsa (2013:2) menyatakan bahwa : “Perilaku adalah segala sesuatu atau tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai tata/cara yang ada dalam suatu kelompok”. Berdasarkan pengertian di atas perilaku itu adalah tindakan-tindakan yang diiakukan oleh siswa sesuai dengan nilai--nilai norma ataupun nilai yang ada dalam masyarakat yang sudah ada sebelumnya dalam suatu kelompok sosial masyarakat.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menurut Gunarsa (1993:41-44) faktor yang akan mempengaruhi perilaku anak adalah sebagai berikut, 1) Lingkungan Rumah Orang harus dapat menciptakan suatu keadaan dimana si anak berkembang dalam suasana ramah, aman, jujur dan kerjasama yang diperlihatkan masing-masing anggota keluarga dalam hidup mereka setiap hari sebaliknya sulit untuk menumbuhkan sikap-sikap yang baik pada anak dikemudian hari, bilamana si anak tumbuh dan berkembang dalam suasana si anak hidup dalam pertikaian, pertengkaran antara sesama angota keluarga.
2) Lingkungan Sekolah Hubungan antara murid dengan guru dan murid dengan murid banyak mempengaruhi aspek kepribadian termasuk perilaku si anak yang memang masih memahami peraturanperaturan 3) Lingkungan Teman Sebaya Anak yang bertindak langsung sebagai pemimpin dengan sikapsikap menguasai anak-anak yang lain akan besar pengaruh terhadap pola-pola sikap atau kepribadian. Maka lingkungan teman sebaya juga menentukan dalam pembentukan perilaku pada diri anak (siswa). 4) Segi Keamanan Perilaku yang diperlihatkan oleh sianak tidak ditentukan oleh pandainya atau oleh pengertian atau pengetahuan yang dimiliki anak, melainkan bergantung sepenuhnya kepada penghayatan nilai-nilai keagamaan dan perilaku dan hubungannya dengan anak yang lain.
Menjadi orang yang bisa diandalkan dan dapat mernberikan suatu contoh yang baik pada saat sekarang ini moral siswa atau sudah banyak rusak disebabkan ketidak adanya perilaku (sikap) yang bermoral maka ini dapat menyebabk:an siswa sering melakukan tindakan tindakan yang melanggar norma-norma di sekolah, keluarga dan masyarakat.
2.2.6
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Moral Siswa Soetjiningsih (2007:292) menjelaskan bahwa anak yang memiliki perilkau moral yang
baik adalah anak yang orang tuanya memiliki kecenderungan sebagai berikut, 1)
Menjadi model (role model) penalaran dan perilaku moral, Hangat dan mendukung, ketimbang menghukum.
2)
Menggunakan disiplin model indukatif.
3)
Memberi kesempatan pada anak untuk mempelajari dan memahami perasaan orang lain.
4)
Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga dan dalam proses pemikiran mengenai keputusan moral.
5)
dan menyediakan kesempatan bagi anak untuk melakukan hal tersebut.
6)
Menyediakan informasi mengenai perilaku apa yang diharapkan
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yangdisusun sedemikian
rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawabanuntuk pertanyaan penelitian. Penelitian merupakan salah satu cara yangdilakukan untuk mencari pengetahuan baru. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh antara dua variabel yang ada.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif tetapi juga menggunakan data kuantitatif. Penelitian deskriptif (Descriptive Research) dimana tujuan dari penelitian deskriptif adalah “untuk menggambarkan atau memecahkan masalah secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu” (Rianse,2009:30). Berdasarkan pendapat diatas bahwa dalam penelitian kualitatif ini juga dapat menggunakan data kuantitatif sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010), “data adalah hasil catatan peneliti baik yang berupa fakta maupun angka.Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau kualitatif yang di datakan (skoring)”. 3.2
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010:80).Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subyeknya tidak terlalu banyak. Obyek yang akan diteliti adalah siswasiswi kelas VISekolah Dasar Negeri No.95/I OlakKecamatan Muara Bulian dengan jumlah 24 orang. 3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Kemudian Suharsimi (2010:174175)menegaskan “apabila subyek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sebaliknya jika subyek terlalu besar, maka sampel bisa diambil antara 10%-15% hingga 20%-25%”.
Dalam penelitian ini karena populasinya kurang dari 100, maka sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi yaitu 24 orang siswa. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Deskripsi Jawaban Responden Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan angket yang diisi oleh responden
dimana responden dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar Negeri 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian.Perilaku moral siswa dalam penelitian ini adalah sikap yang ditunjukkan oleh siswa selama disekolah. Dibawah ini adalah tabel deskripsi jawaban siswa, 1) Perilaku Moral Siswa
No
Pertanyaan Apakah orang tuamembiasakan anak 1 untuk mengerjakan ibadah sholat, puasa dan sedekah Apakah orang tua mengajarkan anak 2 untuk saling membantu sesama dalam hal kebaikan Apakah orang tua mengajarkan anak 3 untuk menghormati orang yang lebih tua Apak orang tua mendidik anak untuk 4 hidup bermasyarakat dengan rukun Apakah orang tua mengajarkan pada 5 anak untuk berusaha jika menginginkan sesuatu. Apakah orang tua mengingatkan anak 6 bahwa Allah SWT selalu melihat perbuatan yang kita lakukan Apakah orang tua selalu mengingatkan 7 untuk belajar dengan rajin Apakah orang tua menasehati untuk lebih 8 tekun belajar jika nilai anda kurang memuaskan Apakah orang tua memberikan hadiah 9 jika anda mendapatkan nilai yang tinggi disekolah Apakah orang tua selalu menemani anda 10 di rumah
SS
S
C
J
SJ
Keterangan
40
64
4.5
80
32
4.9
60
36
12
4.7
60
44
3
4.7
80
36
60
36
9
4.6
65
32
9
4.6
65
44
4.7
60
48
4.7
80
28
5.0
3
4.8
2) Macam-macam pola asuh orang tua Tabel 4.2 Deskripsi jawaban responden pada variable pola asuh orang tua No
Pertanyaan SS Demokratis Semua kebutuhan anak dipenuhi oleh 40 1 orang tua Apakah orang tua memberikan kebebasan dalam memilih kegiatan yang 45 2 ingin diikuti anak Apakah orang tua memperlakukan anak 30 3 dengan lembut dan kasih sayang Apakah orang tua meluangkan waktu untuk mengajak anak jalan-jalan atau 40 4 rekreasi Apakah orang tua jika berjanji kepada 35 5 anak selalu ditepati jumlah rata-rata Permisif Apakah orang tua akan menegur jika 40 6 anak melakukan kesalahan Apakah orang tua percaya jika anak 30 7 pergi sendiri tanpa pengawasan Apakah orang tua mengajarkan pada 30 8 anak untuk perduli pada lingkungan Apakah orang tua selalu menuruti setiap 55 9 keinginan anak Apakah orang tua mengajarkan anak 30 10 untuk percaya dengan diri sendiri jumlah rata-rata Otoriter Apakah orang tua berkata kasar jika 35 11 meminta tolong kepada anak Apakah orang tua akan memarahi anak jika anak tidak melakukan tugas yang 40 12 diberikan Apakah orang tua tidak memberikan kepercayaan pada anak, saat anak ingin 45 13 melakukan kegiatan di luar sekolah Apakah orang tua selalu memaksa 60 14 kehendaknya pada anak Apakah orang tua bersikap kasar pada 60 15 anak jumlah rata-rata
S
C
J
SJ
Keterangan
36
21
36
15
2
4.1
64
3
2
4.1
48
12
4.2
48
15
4.1
4.0
4.1 52
6
2
4.2
48
15
2
4.0
64
3
2
4.1
52 60
4.5 9
4.1 4.2
44
18
4.0
48
9
48
9
4.3
44
3
4.5
40
6
4.4
2
4.1
4.3
Adapun hasil data yang diolah dari dokumen yang diperoleh melalui hasil raport siswa adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Penilaian Rapor Perilaku Siswa
No.
Penilaian Perilaku Siswa
Jumlah
Presentase
1
Baik
12 siswa
50%
2
Cukup
10 siswa
41,7%
3
Kurang
2 siswa
8,3%
Dari tabel diatas dapat dideskripsikan bahwa dari 24 siswa kelas VI di SDN No 64/I Olak Kecamatan Muara Bulian yang nilai perilaku moral baik sebanyak 12 orang, perilaku moral cukup sebanyak 10 orang dan yang perilaku moral kurang sebanyak 2 orang. Jika dibandingkan dengan hasil angket yang telah diisi oleh siswa maka dapat disimpulkan bahwa perilaku siswa sebagian besar dipengaruhi oleh pola asuh orang tua.Pola asuh yang dominan dalam penelitian ini adalah pola asuh permisif dan pola asuh otoriter, hal ini disebabkan karena faktor orang tua yang bekerja sehingga waktu untuk berkumpul dengan anak sedikit. 4.2
Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini menganalisis 2 (dua) variable yaitu Pola Asuh Orang Tua (X) dan
Perilaku Moral Siswa (Y) Kelas VI di SDN 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian.Dari deskripsi jawaban responden diperoleh gambaran nilai rata-rata tertinggi tentang pola asuh orang tua yang diterima oleh siswa adalah pola asuh otoriter artinya orang tua pada pola asuh ini cenderung keras dan berdampak tidak baik untuk siswa. Kemudian nilai rata-rata kedua adalah pola asuh permisif padapola asuh ini orang tua bersifat hangat dan sedikit kurang pengawasan terhadap anak, pola asuh ini memang disukai oleh siswa tetapi berdampak tidak baik bagi perilaku moral siswa dan yang terakhir adalah pola asuh demokratis pada pola asuh ini orang tua paham jika memberikan kasih sayang kepada anak adalah wajib dilakukan, dampak dari pola asuh demokratis sangat baik terhadap perilaku moral siswa. Hal ini kemudian dibandingkan dengan nilai perilaku moral siswa yang diperoleh dari data dokumen yang menunjukkan 50% dari jumlah responden berperilaku moral baik menurut penilaian guru, kemudian 41,7% berperilaku moral cukup dan yang terakhir 8,3% berperiku kurang baik. Berdasarkan pembahasan dan analisis data yang telah diolah menggunakan program SPSS for windows release 20, maka didapatkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai r tabel sebesar 0,3297 pada variable pola asuh orang tua semua
item soal adalah valid dan reliabel. Sedangkan pada variable perilaku moral siswa terdapat 2 pertanyaan yang tidak valid. Hasil analisis data diatas untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku moral siswa kelas VI di Sekolah Dasar Negeri 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian, maka ditentukan dengan menggunakan garis regresi linear sederhana yang hasilnya adalah Y = 37,349 + 0,122X artinya variabel pola asuh orang tua berpengaruh positif terhadap perilaku moral siswa. Hasil analisis koefisien determinasi dapat diketahui variable pola asuh orang tua berpengaruh sebesar 29,3% terhadap perilaku moral siswa, sedangkan sisanya sebesar 70,3% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis hipotesis diperoleh hasil besarnya nilai t hitung sebesar 1,437dengan taraf signifikan sebesar 5% diperoleh nilai t tabel sebesar 0,68581 sehingga nilai t hitung > nilai t tabel (1,437> 0,68581) artinya variable pola asuh orang tua mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku moral siswa kelas VI di Sekolah Dasar Negeri 95/I Olak Kecamatan Muara Bulian. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pola asuh orang tua mempunyai peranan penting dalam pembentukan perilaku moral siswa, maka dari itu orang tua harus tetap memberikan pendidikan moral di rumah serta memberikan perhatian yang cukup untuk anak.