Public Disclosure Authorized
t I T
Public Disclosure Authorized
t I
K E M E'N',T e: RrA
N
':p'E K E'Rj.A,A N.':.U,ivi ...iu
O l:R E,K, T O R'A T' ' ,Bl.NA",TrEKN,l D rR KTo R:AT.i' f E,K sAT u AN K E RJ A, E
',,8
t.llR,;r'.:
I
Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized
I I I I I
l
I I I
N't
K
E2593 V9
I
I I I
K
Gd, Sapta Taruna Lt. lV, JL.Pattimrira No.20 Kebayoran Baru - Jakarta Selatan !2110. TIp.(021) ZZOOS4; Fax , (021!72790022
t
I
M'
Tahun Anggaran 2011
PT.
BLANTICKINDOANEKA
PLANNING ENGINEERING DESIGNING MANAGEMENT
ECONOII'IICCONSULTANT
Jl. Wjaya ll, Kel. Pulo- Kec. Kebayoran Baru. Jakarta Serafan Telp./Fax. (021 ) 7 247 489
t
PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO
li I
t
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Jln.Imam Bonjol Kompleks Perkantoran Pemdakab. Mukomuko i
-i l
-lr,I
I I
Nomor Sifat Lampiran
660t eB Penting
Perihal
Rekomendasi Atas Dokumen UKL=UPL Peninskatan Jalan
E.4txv20rl
Kepada Yth, Kepala Direktorat Jend. Bina Marga Cq. Kasubdit Teknik Lingkungan dan Kesalamatan Kerja
di-
JAKARTA
T Menindaklanjuti surat Saudara Nomor
I t I
:
Um.0103let-03/59512011
tertanggal 31 Oktober 201I perihal Penyampaian dan Pennohonan Pembahasan
Dokumen UKL-UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
di
Kabupaten
Mukomuko, bersama ini diberitahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi teknis
yang telah dilakukan, maka terhadap UKL-UPL unhrk kegiatan Peningkatan Ruas Jalan tersebut secara teknis dapat disetujui.
UKL-UPL yang telatr disetujui merupakan bagian yang tidak terpisatrkan dari surat rekomendasi ini dan menjadi acuan bagi penanggung jawab kegiatan
dalam menjalankan kegiatannya dengan tetap berpedoman pada .peraturan perundang-undangan yang berlaku.
l3 t
Apabila terjadi pemindahan lokasi kegiatan, desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dar/atau bahan penolong atas usaha dan/atau kegiatan, tedadi bencana alarn danlatau lainnya yang menyebabkan
perubahan lingkungan yang sangat mendasar
baik sebelum maupun
pelaksanaan kegiatan, maka penanggung jawab kegiatan wajib menyusun
Ii
saat
UKL-
UPL atau AMDAL baru sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kepada Kepala Kasubdit. Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan
lr
wajib melakukan seluruh ketentuan yang termaktub dalam UKL-UPL dan
l.
lingkungan dari kegiatan Peningkatan Ruas Jalan. Kepada Kepala Kasubdit.
tl
I I
bertanggungfawab sepenuhnya atas pengelolaan dan pemantauan dampak
Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan wajib melaporkan pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang tercantum dalam
I I
UKL-UPL tersebut kepada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko dan instansi-instansi sektor terkait (termasuk instansi pemberi izin) setiap 3 (tiga) bulan sekali terhitung sejak tanggal diterbitkannya surat rekomendasi ini.
l:.
Selanjutnya Bupati Mukomuko, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan
l-.
t I I Il t I I I I 't t
l I I I I I
i
'1
l-
Energi Kabupaten Mukornuko =melalerle*pengawasan terhadap pelaksanaan jawab kegiatan ketentuan-ketentuan yang wajib dilakukan oleh penanggung yang tercantum dalam perizinan sebagaimana dimaksud'
Demikian disampaikan, atas perhatiarurya di
lg fi=
Tembuson disampailmn kePada Yth: l. Bapak Bupati Mukomuko (sebagai laporan)
2. Ketua DPRD KabuPaten Mukomuko 3. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi Kab. Mukomuko 4. KepalaKantor KPTSP Kabupaten Mukomuko 5. Arsip
terimakasih.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
I I I
TEKNIK SATUAN KERJA DIREKTORAT lVBINA Jakarta Selatan 12110.
Jl. pattimura No.20 Kebayoran Baru Gd. Sapta Taruna Lt.
iip.(ozr)
7246654, 72457s2, Fax-(o21) 727eoo22, 7246973
SURAT PERNYATAAN No.
l"_
I I I
Dalam rangka mencegah, Meminimalkan dan/atau menanggulangi dampak lingkungan hidup yang akan terjadi akibat Pekerjaan Pembangunan Ruas Jalan Muko-muko - Batas Sumbar sepanjang 32,2 km di Kabupaten Muko-muko Provinsi
Bengkulu, serta sesuai dengan tugas kewenangannya, Direktorat Bina teknik,Direktorat Jenderat Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum akan melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
lf
pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dalam bentuk memasukkan rekomendasi UKL - UPL ke dalam Detail Design.
I t
pada Tahap selanjutnya, yaitu tahap Pelaksanaan pekerjaan fisik, pelaksanaan rekomendasi UKL dan UPL akan dilakukan oleh pelaksana pekeria fisik ' Satker Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Bengkulu"
1..
I I I' I I
Demikian pernyataan ini kami buat, sebagai penegasan untuk mendukung pelaksanaan Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UpL) pekerjaan Pembangunan Jalan sepanjang 32,2 km
di
Kabupaten Muko'muko
Provinsi Bengkulu.
!
Jakarta. DIREKTORAI
I I I
Plh
1
BINA MARGA ngan
\
II \
aI,
I
-
I I
lr, Herrv Vaza. M.Ens.Sc. I P. 1 9620 2041 987 031 002
N
t I
KATA PENGANTAR
l.
l, l: l,
Sehubungan."dengan pekerjaan Studi Lingkungan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar di .Kabupaten Mukomuko oleh
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rl Tahun Anggaran 2011 yang telah kami laksanakan berdasarkan ketentuan dan syarat'syarat teknis pekerjaan, maka telah disusun Dokumen UKt/UPt.
I
lr
Penyusunan Dokumen Studi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKVUPL) inimengacu kepada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
t I
dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
Dokumen UKVUPL ini memuat tentang ldentitas Pemrakarsa, Rencana Usaha dan/atau Kegiatan, Rona Lingkungan Hidup, Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi, Program
l. I,!
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
li
Dengan tersusunnya dokumen UKVUPL rencana Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan
1,-
Mukomuko
-
Batas Sumbar
di
Kabupaten Mukomuko
ini diharapkan dapat
berguna
sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dapat
bermanfaat bagi semua Pihak yang terkait.
lr
li
li lli .l
li l.
l'
Jakarta, Desember 2011
I t
cDraf Eapnan.flLfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
l,
KATA PENGANTAR DAFTAR
Ti
BAB
I
l-1
ldentitas Penyusunan Dokumen UKL - UPL
t-t
Peraturantan
t-2
Undang-undang 1.3.2. Peraturan ............. 1.3.3. Peraturan Menteri
:-2
1.3.4. Keputusan Menteri Menteri 1.3.5. Keputusan Menteri dan Kepala BAPEDAL
BAB
II
lr
f'
li l; ljr 1
|
-2
l- 3
t-3 ,-4
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
2.t. 2.2.
lj
tl
tv vt
ldentitas Pemrakarsa
1.3.1.
t t I
I
IDENNTAS PEMRAKARSA DAN PENYUSUNAN DOKUMEN UKL - UPI.
1.1. 7.2. 1.3.
t I
T;
lsf ............
DAFTAR TABEL ........... DAFTARGAMBAR
I
l;
Batas Sumatera
DAFTAR ISI
Tj
li
-
Kegiatan..... Lokasi Rencana Dan/Atau Kegiatan 2.2.1. Lokasi Secara Administratif ................ 2.2.2.Kegiatan Lain diSekitar 2.3 Skala Usaha Dan/Atau Kegiatan 2.4. Jadwal kegiatan 2.5. Metode Pelaksanaan 2.6. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dan Peralatan 2.6.1. Kebutuhan Sumber Daya Manusia 2.6.2. Kebutuhan Peralatan ............ 2.7. Garis Besar Komponen Rencana Kegiatan 2.7.L. Tahap Pra Konstruksi .............. 2.7.2. Tahap Konstruksi Nama Rencana Dan/Atau
ll-
1
ll-
1
-
1
ll
ll - 5 1l
-7
ll
-
)l
- Lz
L2
11- 12
ll -
t2
ll-
13
ll - 14 ll - 14
ll-
14
I
l
2.7.3.
li
BAB
III
li
Tahap Pasca Konstruksi
(Operasional)
Komponen Fisik- Kimia....-.....: 3.1.1.
lklim.
::..-........'..
3.1.2. Kualitas Udara dan Kebisingan
ll - 18
........'..
lll -
1
lll- 1 lll - 3
lll- 7 Topografi............. lll - 7 3.1.4. GeologiTanah lll - 8 3.1.5. Kualitas Air Permukaan ........... lll- 11 3.1.6. KondisiDrainase Eksisting..... lll- 12 3.2. Komponen Biologi........ llt- 12 3.2.1. Flora Darat......... lll- 13 3.2.2. Fauna Darat ......... lll- 14 3.2.3. Biota Perairan 3.3. Komponen Sosial Ekonomi, Sosial Budaya Dan Kesehatan ....-.. lll - 15 lll- 25 3.4. Komponen Kesehatan Masyarakat 3.1.3.
I
l l, I I T.
BAB
IV
DAMPAK IINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
4.!.
I 4.2.
Dampak 4.1.1. Tahap Pra Kontruksi ............... 4.1.2. Tahap Kontruksi 4.1.3. Tahap Pasca Konstruksi (Tahap operasi) Komponen Kegiatan Sebagai Sumber
Jenis Dampak Lingkungan Yang Akan
1
Terjadi........:.........
lV -1 lV -1 lV -1 lV -3 lV -4
4.2.L Tahap Pra Kontruksi............,..... 4.2.2 Tahap Kontruksi...
tV -4
operasi) 4.3. Ukuran Yang Menyatakan Besaran Dampak 4.3.L. Tahap Pra Kontruksi................ 4.3.2. Tahap Kontruksi 4.3.3. Tahap Pasca Konstruksi (Tahap operasi) 4.4. Ringkasan Dampak
lV -9
4.2.3.
I I I I I
Batas Sumatera
RONA LINGKUNGAN HIDUP
3.1.
li li
-
4.5.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap
Dampak Lingkungan Hidup Ruas Jalan
lV -4
lV -11 lV -11 lV -11 lV -15 lV -16
I I t t: l.
I
r l; I l. l'"
I
l-
I I I I, I
I l,
Waf LoporonALhir
,Mukomuko
BAB
V
-
Batas Sumatera
Barat.'...'...'
]V -2O
PROGRAM PENGEIOTAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
5.1.
Pengelolaan Lingkungan Hidup
...-.-.......'..'.j
5.1.1.
Tahap Pra Kontruksi............"..
5.1.2.
TahaP
Kontruksi
.............. 5.2. Pemantauan Lingkungan Hidup.......-5.2.L. Tahap Pra Kontruksi..-........'.... 5.2.2. TahaP Kontruksi 5.2.3. Tahap Pasca Konstruksi (operasi) .--.-......'.. 5.1.3.
V-1
Tahap Pasca Konstruksi (operasi)
V
"
-2
V - 29 V - 38
"
V - 38 V - 38
..
V - 58
I I li
cDrof LaporanA&frir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera
DAFTAR TABEL
T:
li ll
I
Tabel2.2.
Barat... Data Teknis Kondisi Jalan (Eksisting)...
Tabel2.3.
Data Teknis Peningkatan JalanMukomuko - Batas Sumatera
Batas Sumatera
'')
Peningkatan
fabel2.4.
Jadwal Pelaksanaan
Tabel2.5.
Jumlah dan Komposisi Tenaga Kerja (Kontraktor) Yang
Dibutuhkan
I I I
Untuk
Kegiatan Proyek
ll - 5 ll - 7
tl-13
il-13
Tabel2.7.
Kebutuhan Air Tahap Konstruksi
il-15
Tabel3.1.
Curah Hujan di Lokasi Studi Yang Tercatat di Pos Hujan
Tabel3.3.
2010 2010.........
Kering dan Bulan Basah
Tabel3.7.
Udara.......... HasilAnalisis Tingkat Kebisingan.. Hasil Analisis Kualitas Air Permukaan............... Hasil Pengukuran Debit Sesaat.........
Tabel3.8.
Jenis Vegetasi Dominan Pada Kawasan Perkampungan, Pertanian
Tabel3.5. Tabel3.6.
Hasil Analisis Kualitas
dan
Perkebunan............
Tabel3.10.
........... Jenis lkan Menurut Tangkapan Para Penduduk ..............
Tabel3.11.
Banyaknya Kelurahan/Desa Menurut Kecamatan di kabupaten
Tabel3.9.
Jenis Satwa Liar Yang Dijumpai di TepiJalan
Mukomuko Tabel3.12.
1
lll - 2
Klasifikasi lklim Berdasarkan Perbandingan Rata-rata Bulan
Tabel3.4.
lll -
Hari Hujan di Lokasi Studi Yang Tercatat di Pos Hujan
Mukomuko Tahun 2001 sampai
'1
t2
Jumlah dan Alat Berat Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Proyek ....
Tabel3.2.
t I I
ll -
Tabel2.6.
Mukomuko Tahun 2001sampai
I '-)
I I I
Kegiatan Lain Di Sekitar Ruas Jalan Mukomuko
n-7
I I
l
-
Tabel2.1.
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk
lll-
3
lll - 4
lll - 5 lll - 9 lll - 11
lll- 12 VA
- 14
lll - 15
lll- 15
I I li l,'
{Drof LaporanA&frir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
l;
t
lr I I
Tabel 3.13.
Tabel 3.17. Tabel 3.18.
Pengetahuan Responden Tentang Rencana Pembangunan
Tabel 3.16.
Tabel3.19.
I I
I
lll-
21
- 23
lll - 24
..........
1ll- 25
Tabel5.1.
Baku Mutu Kualitas Udara
Tabel5.2.
Ambient Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Tabel5.3.
Baku Mutu Kualitas Air Permukaan Untuk Parameter Kunci Kelas ll
.................
........
lll - 26 V
-1
V-3
V
-7
Jenis -Jenis Vegetasi Yang Dapat Digunakan
Untuk Pengelolaan Kualitas
Udara
V - 30
Jenis -Jenis VegetasiYang Dapat Digunakan
Untuk Pengelolaan
Tabel5.8.
20
111-24
Pola 10 Penyakit Terbanyak Berbasis Puskesmas Tahun 2010
Tabel5.7.
lll-
111
..........
Tabel3.20.
Tabel5.6.
lll - 17
Pendapat Responden Tentang Rencana Pernbangunan Jalan
I,
T
Matapencaharian
Jafan
Tabel5.5.
li
..........
Responden........... Penghasilan Responden Per Bulan.... Pendidikan Terakhir Responden Akses Ke Tempat Kerja...........
Tabel 3.14.
1,"
I I
Banyaknya PencariKerja Menurut jenis kelamin
dan Pendidikan Kabupaten Mukomuko Tahun 2008
Tabel.5.4.
I)
Batas Sumatera
Masing-Masing Kecamatan Di Kabupaten Mukomuko.................. lll - 15
Tabel 3.15.
li
-
Kebisingan
Udara Metode Analisis Kualitas Air Permukaan .............. Metode Analisis Kualitas Air Tanah Metodg Peralatan Sampling dan Analisis Kualitas
V - 34 V-
39
V-
45
V - 47
araf Loporonflf,,frir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
Batas Sumatera
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Peta Lokasi Rencana Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan
Gambar 2.2
8arat.......... Peta Jaringan Jalan di Provinsi Bengkulu
ll - 3
Mukomuko - Batas Sumatera
ll - 4
Gambar 2.3. Tipikal Potongan Melintang Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat Tipe I dan ll (Sumber : P2JJ Provinsi Bengkulu
,20LLl
ll - 7
Gambar 2.4. Tipikal Potongan Melintang Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat Tipe lll dan lV (Sumber:
P2JJ Provinsi
Bengkulu,2011)...
11-
I
ll-
9
Gambar 2.5. Tipikal Potongan Melintang Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat Tipe V (Sumber : P2JJ Provinsi Bengkulu,z01l) Gambar 3.1-.
...
Peta Lokasi Pengambilan Sampel Uji )
......
Gambar 3.5.
. Contoh vegetasi budi daya di sekitar Sta-8+000 )... . ......... Contoh vegetasi budi daya di sekitarSta-29+000 Foto Surveisosial Ekonomi ..............
Gambar 5.1.
Diagram Septic Tank Yang Memenuhi Persyaratan Kesehatan ...
Gambar 5.2.
Contoh Contoh Penyimpanan Oli
Gambar 5.3.
Diagram Perangkap
Gambar 5.4.
Kondisi Eksisting Tebing Jalan dan Rencana Pengelolaan
Gambar 3.2. Gambar 3.3. Gambar 3.4.
S.
Majunto Desa Lubuk Pinang (Sta-28+000)........
8
lll - 12 lll - 13
lll - 25
..
V
- 10
V - 11
Minyak
V - 72
33+200
..
V
- L7
Contoh Rambu Sementara Yang Dipasang Pada Tahap
Konstruksi Gambar 5.6.
111-
Bekas.
Longsoran Tebing di Sta-29+000 sampaiSta
Gambar 5.5.
lll - 6
V-
21
Perambuan Sementara Penyempitan Satu Lajur Pada Jalan
2l2UD
v -22
Gambar 5.7. Contoh Bak Sampah dan BIN Yang Akan
VI
Digunakan
V - 28
rDraf f,oporanfuW UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko Gambar
5.8.
-
Batas Sumatera
Skema Pengelolaan Kualitas Udara dan Kebisingan .........."
I I
I l;"
li I T
t,
effifuE
I
EdffiWM
li 1,"
l, I
I t I
t I
I I
M )
t I I l,
I I I lql t
traponnff.Qfir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
BAB
1,1.
T
IDENTITAS PEMRAKARSA Nama lnstansi
Satuan KerJa Direktorat Bina Jeknk,
Direktorat Jenderal
Bina
Marga,
Kementedan Pekeriaan Umum
Penanggung Jawab
lr.HerryYaza. M.Eng Sc.
Jebatan
Kasubdit Teknik Lingkungan Keselamatan Jalan
Alamat Kantor
Gedung Sapta Taruna LantaiVl Jl. Pattimura No.20, Kebayoran
Jakarta Selatan
I
ll
I
IDENTITAS PEMRAKARSA DAN PENYUSUN DOKUMEN UKL - UPL
f.
I
Batas Sumbar
1.2.
Telepon
(02r) 7246654
Faksimil
(0211724€,6*
8mr
- 12110
IDENTITAS PENYUSUN DOKUMEN UKL-UPL Nama Perusahaan
PT Blanlickindo Aneka
Penanggung Jawab
Syafik FahmiSE. MM.
Jabatan
Direktur Utama
Ketua Tim Penyusun UKL-UPL
lr. Wsoko
Alamat Kantor
Jl. Ciniru lV No. 5 Kebayoran Baru, Jakarta 12184
I I
I t I
Telepon
(021) 725 0366
Faximile
(0211727 87209
Anggota Tim Penyusun:
1. 2. 3.
lr. Affino Samulano
AhliHidrologi
Sahlur SSi
Lingkungan
lr. M. Askhari
Ahli JaladJembatan
ffEm
I-t
&
I I I I,
f,,apmnflftlir UKt - UPL Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar
4. 5.
- UPL rencana kegiatan dilakukan berdasarkan peraturan dan perundangan - undangan yang berlaku saat ini. Adapun peraturan dan perundang - undangan yang menjadi dasar hukum penyusunan UKL - UPL rencana kegiatan Peningkatran Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat adalah sebagai berikut
1.3.1.
I I
t t t I
Undang
1)
:
- Undang
Undang-Undang No.
5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
2, 3) 4) 5) 6)
I I I T
AhliBiologi
Penyusunan UKL
l
l)
Drs. Mufiizah
AhliSosial
PERATURAN DAN PERUNDANG.UNDANGAN
1.3.
l.
I I I,J
: :
Drs. Edwir lrfan MSc
Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air UndangrUndang No. 32 Tahun 20O{ tentang Pemerintahan Daeralt Undang-Undang No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-Undang No.
22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas
dan
Angkuian Jalan.
7)
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Fengelolaan Lingkungan Hidup.
8) 9)
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
: 45 Tahun 2009,
Tentang Perikanan.
1.3.2.
Peraturan Pemerintah
1)
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentrang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.
Peraturan Pemerintah No.
2)
27 Tahun 1999 tentang
Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 3)
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang PengenHtrdn Pencemaran Udara.
4)
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewanaurgw Pemerintah Pusat dan Daerah.
5)
Peraturan Pemerintah
Rl
Nomor
: 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioffi
[email protected] r#aF)N&
ffiffi
I-2
t I I
Lapnranfl.Qfir UKL
-
UP[ Ruas Jalan Mukomuko 6)
-
Batas Sumbar
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
7',)
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan.
8)
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah P
9)
rovinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
I
10) Peraturan Pemcrintah No. 26 Tahun 2008 tcntang Reneana TaE
I
11) Peraturan Pemerintah
I I
l I I I I I I I t I I
Ruang Wilayah Nasional.
Rl
Nomor
: 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumberdaya Air.
{.3.3. Peraturan Menteri 1) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik lndonesia Nomor : 11 Tahun 2006 Tentang Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi AMDAL.
2l
Peratr.iiaR Mentefi Pekeijaan Umum No. 10/PRT/M12008 tentang
Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau kegiatan Bidang
Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. 3)
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 20lO
Tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
1,3.4. Keputusan Menterl 1) Keputusan Menteri Negara Lingkungan 48/MENLH/1
2)
1/1 996
Hidup
No.
tentang Baku Tingkat Kebisingan.
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 17lPKfS/M12003 tentang Penetapan Jenis Usaha dan
i
atau
Kegiatan Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah Yang Waiib
Dilengkapi Dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioffio@o*w iblnBkx@,'ab56 t&fr)tu6
I-3
I I I.
l"
I t
Laporonnffiir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
{.3.5.
Batas Sumbar
Keputusan Kepala BAPEDAL
1). Keputusan Kepala Badan Fengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Nomor : 12411211995 Tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat Dalam Penyusunan AMDAL. Sebagai acuan dalam menelaah aspek kesehatan masyarakat
2). Keputusan Kepala Badan (BAPEDAL) Nomor
:
Pengendalian Dampak Lingkungan
t(EP-299111/Tahun 1996 Tentang Pedoman
Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL. Sebagai acuan dalam menelaah aspek sosial.
I l.o I I f', T
I ,.)
I
I I I t t,
I
r-4
I I I
I,
I I
I
I'l I
I
p
1,.
I I ') I I I I I I t
k&ff
RmremffffieMK
I I t I I I
f,aporonflf,,fiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
NAMA RENCANA USAHA DAN'ATAU KEGIATAN
2.1.
Nama rencana usaha dan/atau kegiatan adalah Peningkatan Ruas Jalan
l-)
Mukomuko - Batas Sumatera Barat.
a. b. c. d. e. f. g.
I li l'.
f'
I I I
I
Panjang Jalan
33,2 Km
Type jalan
A2UD
Rumija
8,00 sampai 10,00 m
Lebar perkerasan
6,00 m
Lebar lajur lalu lintas Jumlah lajur
2x3,00m 2lajur
Lebarbahu
1,50 sampai2,00 meter (bervariasi)
h. i.
I :,-.,
I
Batas Sumbar
BAB II
t
I I
-
Kondisi jalan
Sedang
Tipe perkerasan
Flexible
2.2.
LOKASI RENCANA USAHA DAN'ATAU KEGIATAN
2.2.1.
Lokasi SecaraAdministratif Secara administratif Ruas jalan Mukomuko
masuk dalam
3
- Batas Sumatera Barat
(tiga) wilayah kecamatan yaitu: Kecamatan Kota
Mukomuko, Kecamatan XIV Koto dan Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Desa-desa yang dtTewati adalah Desa Pasar Mukomuko, Desa Ujung Padang, Desa Bandar Ratu dan Desa Pasar Sebelah
di
Kecamatan Kota Mukomuko, Desa Dusun Baru
Pelokan, Desa Rawa Bangun, Desa Lubuk Sanailll, Desa Lubuk Sanai, Desa
tr-l tflFplnb t4tuI6tW4
KaX.aFs
h
.,s
b
f,aporanflfrfiir UKL
I
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Pauh Teranjah, Desa Tanjung Mulya
di Kecamatan XIV Koto, Desa Tanjung
Alai, Desa Lubuk Gedang, Desa Arah Tiga, Desa Sumber Makmur, Desa
f
Lubuk Pinang diKecamatan Lubuk Pinang.
Ir'--
Titik Awal (Sta 0) terletak pada jembatan sebelum memasuki kota Mukomuko
I
dengan koordinat 101" 7'6.15" Bujur Timur dan 2"35'12.27" Lintang Selatan. Sementara titik akhir (Sta 33+200) berada pada jembatan perbatasan Propinsi Bengkulu dengan Propinsi Sumatera Barat dengan koordinat 101' 9'11.52" Bujur Timur
It
dan
2o29'10.29" Lintang Selatan.
Untuk lebih jelasnya lokasi
rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat disajikan dalam Gambar 2.1. danGambar2.2-
I
I I
,-)
I I I I I ',) I I I I I I l,
PI. BLANTICKINDO ANEKA
isoffioMorrwo@@M rhAE&ref,@aaJ&ffi t+tu.pu)tu8
TT-2
I I I I I I I
Gambar 2.1. Peta Lokasi Rencana Kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat LAMPIRAN 7A.
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJMN UMUM
Ke Tapan
NOMOR
630 / KPTS
l tt7
2009.
TANGGAL : 31 DESMBER 2009.
PROVINSI SUMSEL
PROVTNST BENGKUTU (13) RtsPI'AIJT INDONIIIIA
U
'otr
#a
l,;
JL STRATEGIS NASIOML RENCAM OERSAMBUNG)
JL
STRATEGIS NASIOML REl,lc. (BIm.TERSAMBUNG)
JAI A}I AI{TEITI
I t I I
$"'f
Kml30
JAI.AN KOLEKTOR,I JATAI.I KOI-EKTOR 2 JATAN KOLEKTOR3
+o
Sp.Airmuring
l.-EI-l
rat [a-l rf,l
Ketahun
Batik
Iais
TilI
Tabamulaa
Sp, Tambanulan Tb.llonok
Lokasi Ruas
Mukomuko. Batas Sumalera Barat
@
Kepabiang
Tugu Eiu
BENG Nakau
PI(W (PUSAT KEG!{TAN WILAYAH) 5 TH. PERTAMA PKW (PT'SAT KEG!{TAN WIIYAH) 5 TH. KEDUA PKSN (PI.EAT KEGIATAN STRATEGIS I.IASIOML) 5 TH. PERTAITiA" pKsN (pr.tsAT KEGTATAN STRATEGTS NA,S|OML)
5TH.
KEDUA"
NO. RUAS BATAS KABUPATEN IBUKOTA PROVINSI
@
KOTA
@
IBUKOTA IGBUPATEN
o
&'
PKN (PUSAT KEGIATAN NASIOANAL)
BATAS PROVINSI
o
Bts.Sumsel
l_.
I I I I I I I
:
IBUKOTA KECAMATAN
DAERAH TUJUAN WISATA NASIOML/ INTERNASIML
PROVINSI SUMSEL
! @
Sp.Ngalan
Pasartalo
usern
@l
wrsnre ealnar
S!
wsnranusEUM/PENDTDTKAN
i I
SX,
IH XE
ill
Uaras fm.l20 Keluntum
/suNGAI/DANAU/cuNUNG / T. NASToNAL
wrsere euoeve
RTRVYIT. 5
Kembangmumpu
er-,a,rtl
:
tv
lti
I
H E E E 6A A
o
@
ee
@
KEIEMNGAN BANOAR IDARA KTAS I'PUSAT
PEI{YEBAMN PflMER PENYEAAMN SEKUITD€R PENYEMRA}I
TER,SIER
BAI'IDARUDARA XI.AS M
MANNA
+
Sp.Itr
A.Tembok/
U
UJnnm69
Sp.Kedurang
o
Pd.Ieban TJ.Kemuning
06
20
g
PELA8UMN INIERN/IS|OMI
PEWUIIAN NASPMIPETABUHAN REGIONA!
MENTERI PEKERJMN UMUM.
TanjuDg
I
dB
@
Mentiring
Skala
wH M
PROY. IAI{PUNC
40 rm.
1
Ke
lftui
t'UF--\z (
DJoKo KIRMANTO )
I I I I I
Gambar 2.2. Peta Jaringan Jalan Propinsi Bengkulu LAMPIRAN 7A.
.t --
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJMN UMUM
'-
Ke Tapan u'
DEreU
xiBts.Sumbar.
I .at
-;:
.r
PROVINSI SUMSEL
\
ltt
12009.
PROVTNST BENGKULU
(13)
Bantal Km.220 ''!' t
!
Alr
I
Tanbang
Sebakul
l.
I
I
Ipuh
I
l_
t
lla. Napalputih
JL STMTEGTS N^Ststt{L RENCAN{
I
JL STMTEGIS NASIOML
i
-1-rst
Kn-IEV
Serqi'
t
Seblat K-130
t,
Sp,Airmuring
.Sp.Nangka €o -t.l-.,. --t''rl
......:-
(l *** ure
!
S:3-FLB^T
t _l
I
,
-:
mi,
! -a- t z* 'r' =;=-}-\-Y
Iais
Tugu Eiu
Sp. Tambrnulaa KePnhiang
,
o
Bts.Sumgel
BENG
l_)
ra.shi l-Bts.sumsel
iivFa.capo:-
@")
NSaraIl|
Sp,Ngalan\
!
I
--,-la.-sp.Durionbubur
PROVINSI SUMSEL
r
p."".t"r)ffi-* sendavar 't * -
KEGTATAN W|TAYAH) 5 TH.
PKST (PUSAT KEGIATAN STRATEGIS iIASIOML)
5NIKEDI'A NO. RIIAS
BATAS PROVINSI BATAS XABI'PATEN
IBUKOTA PROVINSI KOTA
@
IBTJK('TA KABUPATEN IBUKOTA KECAMATAN
RtRltlt.5lHKE
\o.Ets.sumsel
(
!lE E H E t A/t\ * e A
''
t
I
e6
/ T. NASIoNAI
5r! ,ENHU
'H ,lIY
'. \,^1^6cil p29:" Maraa I(m.120 \IYJ-,.T: pkl.Bengkerung ra'DcuBAstut \'{ff \j I(eluntum *= \ T?o* o-^n-
KEDUA
PKSN (PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL} 5 Ttt PERTAIIIA"
.:,.
.t:'
Kembaagmumpu
MSIOAML)
f, wseranr-eM /suNGAVDAMU/GUNUNG [H wrseraeuonve ffl wtsnraearurar ffi w,snrouusEUM/PENDTDTKAN
,
J
pt(w (pusAT
@
o
i-,,2 -,I I
'-"i.,
[-r To--l
PI(W (PUSAT KEGIATAN WILAYAH) 5 TH. PERTAI'A
@
Tb.llonot
1
JAI.AN KOLEKIORz JAI.AN KOLEKTOR 3 PKN (PUSAT KEGIATAN
tEt
Tabamulan
JATAN KOLEKTOR
t-EI-t
TEI
I
Eatik
OERSAMBI.TNG}
RENC. @Im.TERSAMBUNG)
JAI.AN ARTERI
I
il
Ketahun
Nakau
I
:630 / KPTS
TANGGAL : 31 DESMBER 2009.
i !
I I l{f I I I I
I I I I I I
NOMOR
Lb.Pinang
@
KEIERANGA},I
BNDAR UDARA KLAS I / PUSAT PENYEBARN PRIMER
WfrWMTS['|uI P€NYEBARAN SEKUiIOER BANDAR (EARA KIAS III/PI]SA] PENYEBARAN TERSIER EANOAR UOARA KI,AS IV
UANNA
Sp.Itr
Kayukun;t{<< KPd'H Sp.Kedurang
Pd.Ieban Tj.Kemualng
!
lltarlebah . A.Terabok/ Ujanmae
\
+
EE
I I
Xa.Saung
u
8A}DAR UDARA KI./ASV PEI.ABUMN II'ITERNASIOMT
PELASUMN REGIOMT
!
Mentiring Tanjung
Skala :
ffi
05
20
40 fm.
Biutuh
nau
\\
MENTERI PEKERJMN UMUM, - -'
._
a
PROV. LAUPUNG -.i' 'Btr.lo-porrg ",'Ke (rui
l,'\rt---vz
i
( n.loxo IcRMANTo )
taporani.Qfiir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
2.2.2.
Batas Sumbar
Kegiatan Lain Di Sekitar
Dari hasil pengamatan lapangan, terlihat bahwa kegiatan lain di sepanjang koridor Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat bervariasi yaitu berupa: permukiman, sawah, kebun campuran, perdagangan, bengkel, kantor pemerintahan dan hutan. Jenis kegiatan fain di sekitar secara rinci disajikan pada Tabel 2.1. Pela kegiatan lain di
sekitar ruas jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat yang diperoleh
dari pemetaan setrip (Sfrrp Mapping) dapat dilihat pada gambar lampiran.
tl I I I I l_--t
I I I
!'
'..)
T
I I I
PT.
BLANTICKII\DO AI\EKA
i€rblco iiijiji& o u[t€.t5.io *ltE*litrLili 4 rrtu, a w tu Ka X.ba., h r& $e t+u*l@tNE
ijSid
o
il-s
I t I t
Lapnranflftfi.ir UKL
-
UPL Ruas Jalan
Mukomuko
-
Batas Sumbar
Tabel2.1, Kegiatan Lain Di Sekitar Ruas Jalan llllukomuko - Batas Sumatera Barat Sta, 0+000 s/d 5+200
Kid Jalan Jenis Kegiatan Lain Merupakan Kota* Kecamatan Mukomuko yang di dalamnya
terdapat warung,
pengajin,
rumah ibadah, rumah sekolah,
T
I I I I t t t I I I I I I I I
Sta. 0+000 s/d 5+200
kantor permerintahan dan 5+200 s/d
swasta Bandara Muko-muko
5+200 s/d 7+850
7+200 7+2O0 sld
8+850
Telaga Pulau Cinto yang berjarak 12 meter dari jalan, dan terdapat pertokoan
)
pada
STA 7+700
8+850 s/d 12+000
12+000 s/d
14+250
14+250 sld 14+400 14+400 s/d
26+000
Kanan Jalan Jenis Kedfn Lain Merupakan l(@ Kecamatan Mukomuko yang d dalamnya terdapat warung, pengajin, rumah ibadah, rumah sekolah, kantor permerintahan dan swasta Tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar dan terdapat kantor Bandara pada STA 6+600
Perkebunan,
didalamnya rumah penduduk, sekolah, masjid, kantor organisasi, dan industri precast berupa buis beton Campuran antara pemukiman penduduk dengan perkebunan, didalamnya terdapat musholla, masiid. dan industri buis beton Kawasan Perdagangan/pasar, terdapat kios, warung, toko dan benokel Campuran antar kebun dan permukiman, dalamnya Musholla, Masjid, Sekolah, Kantor Kepala Desa, TPU
terdapat beverapa
di
8+850 dd 12+000
Perkebunan,
penduduk, kantor
12+000 s/d 14+250
14+250
gd
14+4gg 14+400 s/d 26+000
didalamnya rumah sekolah, masjid,
terdapat beverapa orga_.nis"gs_i,
dan industi
orecast berunra bds beton Gampuran antara pemukiman penduduk dengan perkebunan
Kawasan
Peidagangan, terdapat kios, warung, toko
Campuran antar kebun dan
permukiman, di dalamnya Musholla, Masyr( Sekolah, Kantor Kepala Desa, Kantor Camat. UPTD Penoairan
)
26+000 s/d 26+800
26+800 sld 28+800
Kawasan perdagangan,
di dalamnya terdapat pasar, kios, warung, dan pertokoan
26+000 s/d 26+800
Permukiman penduduk.
26+800 s/d 28+000
Di
dalamnya terdapat puskesmas,
kantor kepala desa,
Kawasan perdargangan,
di dalamnya terdapat pasar, kios, warung, dan pertokoan dan kantor camat
Permukiman penduduk. Di dalamnya terdapat Polsek,
sekolahi UPTD Pendidika+,
TPU,
Masiid
28+800 s/d 33+000 30+000 s/d 30+400
Perkebunan
Tanah Kosong dengan semak
belukar dan tebing
dengan lereng yang terjal (> 50 %) dan
28+000 s/d 28+800 28+80O s/d 33+000 30+000 s/d 30+400
tinggi tebing dari jalan sekitar 30+400 s/d 33+200
30 meter. dan tikunoan taiam Perkebunan dalamnya terdaoat pos polisi
di
30+400 s/d 33+200
Kawasan industri batu bata merah Perkebunan
Tanah Kosong dengan semak belukar dan tebing dengan lereng yang terjal (> 50 %) dan tinggi tebing dari jalan sekitar 30 meter. dan tikunqan taiam Perkebunan
SUmUer; 9ata Primer : Pemetaan Setrip (Srlrp Mapping),2011
tr-6 4t!n AnA&f,erdwrl'E.|Id$ I4Eaaq)we
I I I I I I I
Laporanflfi,f;.ir UKL
-
2.3.
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
SK.ALA USAHA DAN'ATAU KEGIATAN
Skala usaha dan/atau kegiatan dinyatakan dengan panjang ruas ialan yaitu 33,20 km, dimulai dari Pasar Mukomuko (kota kecamatan Kota
Mukomuko) sampai batas antara Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu dengan Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi Sumatera Barat.
Rencana peningkatan jalan selain peningkatan lapis perkerasan iuga ada penambahan lebar badan jalan maupun bahu jalan.
Secara ringkas data teknis kondisi jalan eksisting dan rencana peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat disajikan
dalam Tabel 2.2-2.3 dan Gambar2.3.
l-)
Tabel2.2. Data Teknis Kondisi Jalan (Eksisting)
I I
Uraian
No.
Panianq Jalan Lebar Rumiia Type jalan
1.
2. 3.
Lebar badan ialan Laois Permukaan Lebar bahu ialan Jenis Perkerasan
4. 5.
I,"
6. 7.
Satuan
Bsan
km
&2
meter
9"(m
2nUD (2lajur unuk 2 meter meter
ialur tanoa oemisah) 4,30 ATB
2x1 Flexible
Sumber: P2JN Provinsi Bengkulu, 201
T
Tabel2.3 Data Teknis Peningkatan Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat
l,l t I
I I I I
I
Uraian
No. 1.
2. 3.
4. 5. 6.
7.
Panianq Jalan Lebar Rumiia Type jalan Lebar badan ialan Lebar bahu ialan Kemiringan Melintang Badan Jalan Bahu Jalan Lapis perkerasan: AC -WC
a. b.
a. b. Ac-Bc
c. Aqreqat Klas A d. Aqresat Klas B 8.
Jenis Perkerasan
PT. BLAI\TICKINDO ANEKA No#offioWolE&M ItfurAEMf,GreFrh I+n4la)we
Jtbs.@
Satuan
Besnn
km
ffi.2
meter
E,m 2l2UD (2lajur unuk 2 ialur tanoa oemisah)
meter meter
6,00 2 x 1,50
o/o
2
Yo
4
cm
4,00
cm
6.e/J
cm cm
15,00
20,00 FJexihle
w-v
I
Laporanflfrfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
9.
Batas Sumbar
Uraian
No.
t
-
Jenis Perkerasan Bahu Jalan
Agregat Klas B
Satuan
Besaran
cm
ra.00
:
Sumber: F2JN Proinsi
T
l.
I I
ll I t I I.
l,r I I.
I, 1,.
I l. li
PT. BLAI\TICKINDO ANEKA -D t=iffi
l'|i#ffi925*-*PatuJ*w
tr-8
I I I I t I I
Gambar 2.3. Tipikal Potongan Melintang Peningkatan Jalan Mukomuko - Batas Sumbar Tipe I dan ll (Sumber: P2JN Bengkulu ,2011)
RENGANA Bahu Jalan
T
I I
t
I
I
I
I
I
AC - WC (t=4 cm) AC - BCL (t=5 cm)
lI t I
1
rloo
l) I I t I
Jalan
PERKERASAN
\J
tt
ll
tt
1so
*too-1so#1so-2oo Saluran
Bahu Jalan
PERKERASAN
EXISTING
Bahu
- 2ooLloo- 1sotr Jalan
Saluran
T
Gambar 2.5. Tipikal Potongan Melintang Peningkatan Jalan Mukomuko - Batas Sumbar
t
l-ipe V
I
(Sumb er: P2JN Bengkulu, 2A1 1)
I I I I
RENCANA Bahu Jalan
l._ :)
I I I I I I
I
1
rloo
l.r I I I I
Jalan
PERKERASAN
I
I
l-.
..1
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
1
I AC - WC (t=4 cm) AC - BCL (t=5 cm)
tlll
tltl
X'too - 150 #tso - zao Saluran Bahu Jalan
- 200.#too - 1so* Saluran Bahu Jalan
150 PERKERASAN
EXISTING
tt tl
I t
l:
Laporanfl.frfrir UKL
2.4.
UPL Ruas Jalan Mukornuko
-
Batas Sumbar
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Pada saat ini rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko Batas Srrnatera Barat baru dalam tahap Perencanaan Desain. Untuk
t I I
-
pelaksanaan konstruksinya diperkirakan akan dilaksanakan pada tahun 2012 dengan masa konstruksi selama 6 bulan. Selanjutnya untuk jadwal
pelaksanaan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
- Batas Sumatera
Barat disajikan dalam Tabel 2.4 berikut:
Tabel2.4 Jadwal Pelaksanaan Peningkatan Ruas Jalan tukomuko - Batas Sumatera Barat
t
l) I I I
: P2JN
iIETODE PELAKSANAAN Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan cara menutup sementara satu
l,
lajur jalan eksisting sehingga arus lalu lintas masih tetap bisa berjalan
secara bergantian. Untuk ini kelengkapan standar yang akan digunakan
l ,l I I I I I I I
Provinsi Bengkulu, 2011
dalam pelaksanaan konstruksi antara lain: moveable concrete barrier, rotary lamp, fleshing lamp, trafiic cone, walkytalky, petugas pembawa bendera dan kelengkapan lainnya.
2.6.
KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERALATAN
2.6.1 Kebutuhan Sumber
Daya ilanusia
Kebutuhan sumberdaya manusia pada tahap konstruksi Peningkatan
Ruas Jalan Mukomuko
- Batas Sumatera Barat diperkirakan t
100
orang. Adapun komposisi dan jumlah tenaga keria yang dibutuhkan ditunjukkan Tabel 2.5.
rTI I
PT. BLAi\TICKINDO ANEKA
tritailto diidiio iiiut-go lreiero EnKajliiifr a a='I a trr&Fl&Mx-f,.4@DhJ&sb tL:a f*tud)Ne
II-12
I t
Capaanffiir UKL
-
UPt Ruas Jalan Mukomuko
-
Tabel 2.5
l
Jumlah dan KomposisiTenaga Kerja (Kontraktor) Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Proyek No.
I I I I
1
z 3
1 5
6 7
I I
10
t1 12
t3
2.6.2
Pelaksana Geodesi I pengukuran Bagian Rumah Tangga Base Camp Pelaksana Teknik Peningkatan Jalan Estimator / Quantity Engineer Bagian Lingkungan Hidup dan K3 Administrasi Umum / Keuangan Logistik/ Pergudangan Peralatan / Pemeliharaan Alat Berat Keamanan Operator alat berat / driver Pekeda (Buruh lapanoan)
3 3
6 6 60
r00
Perkiraan kebutuhan alai berat dalam kegiaian Peningkatan Ruas Jaian Mukomuko - Batas Sumatera Barat, disajikan pada Tabel2.6.
Tabel2.6 Jumlah dan Alat Berat Yang Dibutuhlran Untuk Kegiatan Proyek No. 1
9
4 5 6
| ,-;
7 8
T
I
10
I
l' I
3
3
KebutuhanPeralatan
2
l,
I
3 3 3 3 3
Jumlah
l.
I I
Jumlah brano)
Komposisi Tenaga Keria general supenntenuen Site Engineer I Manajer Froyek / Wakil G.S
I ') I I I
Batas Sumbar
11
12 13
14 15 16
Jenis Peralatan Dump Truck Vibratory Roller Tandem Roller Motor Grader Excavator Pneumatic Tired Roller
WheelLoader Water tanker Asphalt Sprayer Hand Vibratory Compactor Air Compressor Flat bed truck Generator set 25 - 3000 KVA Buldozer Penggilas Bervibrasi Mollen
Sumber: P2JN Ptovinsi Benokulu. 2011
PT. BLAIYIICKINDO ANEKA doffioffioffio@@
[email protected]$
t*tuet)we
KapasitaslSpesifikasi
Jumlah
4-6
5-
m" 8 ton
15
3 2
69ton Min. 100 HP 80
-
3
140 HP
2
8-10ton
3
3.000
-
-
1,6 m? 4.500 liter
1,5
-
3,0 HP
3
-6.500l/m
2 3
1,0
4.000
I 2 2
3-4ton
1 a
-
100 150 HP 1,5 - 3,0 HP 0.3 - 0.6 mo
I
3
2
tr-
13
I I I
tapmonfl.fi,fiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
2.7.1. Tahap
Pada tahap pra konstruksi komponen kegiatan yang dilaksanakan adalah survei lapangan yang meliputi surveitopografi, survei tanah
dan survei hidrologi. Hasil dari survei tersebut digunakan dalam
I I
pembuatan desain peningkatan jalan.
2.
I I I
Pengadaan Tanah / Pembebasan Lahan
Pada tahap ini tidak dilakukan pengadaan tanah/pembebasan lahan, karena pelebaran jalan yang hanya sekitar 1 sampai 2 meter
l'l
I t I I
Pra Konstruksi
1. Survei dan Pengukuran
T
t, I
Batas Sumbar
GARIS BESAR KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
2.7.
I,
I I I t
-
masih berada dalam ruang milik jalan (RUMIJA), Sehingga tfdak
akan terjadi dampak sebagai akibat dari
pengadaan
tanah/pembebasan lahan
2.7.2.
Tahap Konstruksi Komponen kegiatan pada tahap konstruksi (pelaksanaan pekerjaan fisik
Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
- Batas Sumatera
Barat mellp,trti
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.
Penerimaan Tenaga Kerja Penerimaan tenaga kerja mencakup pengadaan tenaga kerja oleh Kontraktor Pelaksana yang akan dipakai untuk pelaksanaan proyek.
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan * 100 orang dengan kualifikasi sebagaimana yang dibutuhkan proyek (lihat Tabel 2.3 di depan). Tenaga kerja tersebut akan direkrut oleh kontraktor pelaksana konstruksi. Tenaga ahli dan terampil akan didatangkan dari luar lokasi. Sementara untuk pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian dan atau ketrampilan, akan direkrut tenaga kerja setempat,
antara ldin keamanan, pembaRtu tukang ddn pembantu sopit'. Namun tiddk tertutup kemungkinan bagi tenaga kerja setempat untuk jabatan yang lebih tinggi apabila memenuhi persyaratan yang
PT. BLANTICKINDOANEKA moffioffioffioffidffi ,ttf t B a!6hr6ryeh W@tno6
.bS
tr-14
Laporaaflftfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
ditentukan. Proses penerimaan tenaga kerja baru didasarkan atas
kualifikasi dan jumlah yang diperlukan. Waktu pelaksanaannya seerra bertahap sesuai jadwal kegiatan konstruksi. Mobilisasi Alat Beratdan Material Kegiatan mobilisasialat berat mencakup pengadaan peralatan yang akan dipakaiuntuk pelaksanaan proyek. Jenis peralatan berat untuk
pelaksanaan kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
- Batas
Sumatera Barat dapat ditihat pada Tabel 2.6 di depan. Sementara
material yang dibutuhkan antara lain
;
batu kali, baja tulangan,
semen, pasir, batu pecah dan agregat.
Peralatan berat yang tidak dapat berjalan cepat seperti buldozer, eksavator dan lain-lain akan diangkut dengan trailler, Sementaa peralatan berat yang dapat bergerak cepat seperti dump truck akan
dimanfaatkan untuk mengangkut peralatan yang tidak rlanat bergerak. Pengangkutan material untuk batu kali dapat dilakukan
dengan dump truck, sementara untuk baja tulangan, semen dan lainnya dengan truk biasa, Batu kali dan batu pecah diambil dari sungai terdekat dan tanah urug akan memanfaatkan galian tebing
pada pelebaran jalan. Sementara untuk baja tulangan, semen dan lainnya akan didatangkan dari tempat lain antara lain dari kota Mukomuko dan Kota Bengkulu. Mobilisasi peralatan dan rna&anial
dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal kegiatan konstruksi dan kebutuhan di lapangan.
3,
Pengoperasr'an Base Camp
Base camp yang terdiri dari kantor proyek, bengkel, gudang dan penginapan karyawan akan berada pada lahan yang sama dengan
lokasi proyek. Kantor proyek hanya akan digunakan untuk al(lfftas kantor karyawan / pelaksana proyek. Bengkel untuk perbaikan dan perawatan alat-alat berat. Gudang untuk penyimpanan suku cadang
dan material yang mudah rusak karena
pengaruh cuaca.
Penginapan karyawan untuk menginap karyawan
/ buruh lapangan
yang berasal dari luar lokasi. Buangan limbah padat dan limbah cair
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioffi t.W\UAhktuFlajsle t&@)ile
ffi@
tr-
15
Laporcnffiir
T
UKL
I I t I I I
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan di sekitarnya.
4.
Penyiapan Lahan dan Pembersihan Lahan (Land Clearing) Pembersihan lahan dilakukan untuk rnembersihkan sernua vegetasi
dan benda-benda lain yang tidak diperlukan pada daerah kerja. Semak dan belukar dibersihkan dengan Buldozer atau Eksavator, sementara untuk pepohonan ditebang dengan menggunakan "chain
sar,r/. Biomasa berikut tanah hasil pembersihan lahan diangkut dengan dump truck, untuk dlaniuinya diangkui ke iempai penimbunan yaitu berupa cekungan-cekungan kering
di
sekitar.
Sementara kayu hasil tebangan pohon diserahkan kepada pemilik pohon atan dimanfaatkan untuk menunjang pekerjaan konstruksi' Dalam penyiapan lahan dengan lebar 1 meter, tidak dilakakukan pembersihan terhadap bangunan milik penduduk karena bangunan
I I I I
milik penduduk berada di luar rumija, pada beberapa ruas tertentu akan dilakukan pembersihan vegetasi dan benda-benda lain yang
tidak diperlukan, Vegetasi yang dibersihkan sebagian merupakan tanaman budidaya penduduk dan belukar.
5.
Kebutuhan Air
Pada tahap konstruksi kebutuhan air secara spesifik diperlukan untuk kebutuhan air pekerja dan kebutuhan air pekerjaan konstruksi
termasuk penyiraman dan perkerasan jalan. Kebutuhan air unfuk
I,)
tahap konstruksidapat kita lihat pada tabel berikut:
I I
I I I I
Batas Sumbar
dari kegiatan di kantor proyek perlu mendapat penanganan yang
ll
l
-
Tabel 2.7 Kebutuhan Air Tahap konstruksi Kebufuhan NQ
v.oJu.:m.e
uraiaR
Ait (liter/hari)
Jumlah (iter t hari)
1
Pekerja
100 orang
100
10.m0
2
Kegiatan Konstruksi
33,200 x6=199.200m'
0,5
99.600
Jumlah Total
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioffioffioffidtff ,&@tNe ',W1tuebrd@hJl4s
109-fln
tr-16
I I
Eaporanflf,ftir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
6.
I I I
l) I t I I
l)
I I I I I I
I
Pekerjaan Drainase Samping
Pekerjaan drainase bertujuan menyalurkan air pada waktu pelaksanaan konstruksi maupun pasc€l konstruksi, terutama di musim hujan. Sistem drainase eksisting yang terganggu akibat
I
I
Batas Sumbar
pekerjaan penimbunan, dibuatkan drainase sementara guna menyalurkan air yang berasal dari jalan apabila turun hujan. Setelah
pekerjaan tanah selesai selanjutnya dibangun drainase yang
permanen. Pekerjaan pembuatan saluran drainase meliputi pekeriaan galian tanah dan pekeriaan beton. Galian tanah dilakukan pada lokasi renelna saluran untuk saluran terbuka dan pengecoran beton dilakukan untuk pembuatan saluran tertutup.
7.
Pekerjaan Perkerasan Jalan Jenis perkerasan jalan rencana kegiatan Peningkatan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat adalah perkerasan lentur. Perkerasan lentur
meliputi pengadaan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, penggilasan, dan pemadatan agregat dan campuran aspal panas di
atas permukaan yang telah disiapkan dan telah diterima sesuai perician yang ditunjuk dalam gambar desain. Pekerjaan perkerasan lentur jalan meliputi:
a. Pekerjaan lapis pondasi bawah (Agrcgat kelas B). b. Pekerjaan lapis pondasiatas (Agregat Kelas A dan ATB). c. Pekerjaan lapisa permukaan (AC Binderdan ACWearing). Pekerjaan Lapis Pondasi (Sub Base) Pelaksanaan lapis pondasi pada dasarnya sama dengan pekerjaan
timbunan. Pengangkutan material subbase dari lokasi sumber material (quarry) menggunakan dump truck dan penghamparan
material
di atas tanah
dasar (subgrade) dilakukan dengan
menggunakan Motor Grader. Pemadatan perlapis dilakukan dengan
Vibratory Roller dan Pneumatic Tire Roller, dan bila perlu dilakukan penyemprotan air dengan Water Tank Truck.
PT. BLANTICKII{DO ANEKA ffioffi6reoF€offiffi rt4f'rt1tu e.breP t&W)tu6
!a .b
Jds
II-
17
I t t I I I I I I I I I I I I I I I I t
f,aporanffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Pekerjaan Lapis ATB, Binder Course dan Wearing Course
Pelaksanaan pekedaan lapis perkerasan ini terdiri dari pengangkutan material aspal, penghamparan dan pemadatan. Selain juga penyemprotan lapis resap pengikat diatas lapisan subbase dan lapis pengikat diantara tiap jenis lapisan aspal dengan menggunakan Asphalt Sprayer.
dari lokasi Asphalt Mixing Plant (diasumsikan di Sta. 33+200 pada ruas Mukomuko - Batas Pengangkutan material aspal
Sumatera Barat, lihat Gambar 3.1) dilakukan dengan menggunakan
dump truck dengan bak tertutup. Penghamparan material aspal ditakukan dengan Asphalt Finisher sampai dengan ketebalan /
elevasi yang telah direncanakan. Pemadatan awal dilakukan dengan menggunakan peralatan Tandem Roller dan dilajutkan
)
dengan proses pemadatan akhir dengan menggunakan Tire Roller.
Pekerjaan Penasangan Sarana Pelengkap dan Penuniang
-
Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah : pemasangan rambu rambu dan marka jalan dan lain - lain. Pembuatan pagar pengaman
dilakukan pada tikungan yang berada di atas jurang dalam dan tebing terjal, dimaksud agar kendaraan yang tidak terkendali tidak masuk ke dalam jurang tersebut karena terhalang pagar.
2.7.3.
)
Tahap Pasca Konstruksi (Operasional)
1.
Pengoperasian Jalan
Pengoperasian Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas
Sumatera Barat (dengan kondisi yang sudah ditingkatkan) adalah dibukanya jalan untuk melayani pengguna jalan dengan persyaratan
teknis standar jalan yang telah memenuhi peraturan
dan
perundangan yang berlaku. Dengan pengoperasian ini diharapkan
dapat memperbaiki tingkat pelayanan jalan terhadap pengguna jalan. Dengan ditingkatkannya ruas jalan ini maka arus lalu lintas yang menuju ke Sumatera Barat akan meningkat pula.
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioEn*ox€'offiffi t.'/bldtublerda!4.,&% t&F)no6
II-18
Eaporcnflf,f;ir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Pemeliharaan Jalan Pemeliharaan jalan dilakukan dengan tujuan untuk tetap menjaga
tingkat pelayanan jalan kepada pengguna jalan. Pemeliharaan jalan dikelompokan dalam 2 (dua) jenis, yaitu: pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala, yang dijelaskan sebagai berikut
a.
:
Pemeliharaan rutin antara lain adalah pengembalian kondisi
untuk perkerasan, bahu jalan, pembersihan saluran samping, perlengkapan jalan dan jembatan, pemotongan rumput dan inspeksi. Pekerjaan pemeliharaan ruiine perkerasan beraspal
adalah untuk mempertahankan permukaan jalur lalu-lintas sehingga kerataannya konsisten dengan mutu permukaan rata-
rata sebelumnya. Pemeliharaan rutin drainase
mencakup:
pembuangan endapan, sampah, rumput, semak dan bahan-
bahan lain yang mengganggu kelancaran air pada saluran samping, gorong-gorong dan sistem drainase lain yang ada. Pemeliharaan rutin perlengkapan jalan mencakup pembersihan,
perbaikan rambu jalan, patok pengaman dan patok kilometer
yang rusak, dan pengecatan kembali huruf yang tak terbaca pada rambu jalan. Pelaksanaan pemeliharaan rutin akan berpotensi menimbulkan dampak terhadap gangguan lalu lintas
bagi pengguna jalan,, tetapi dampak ini berskala kecil dan bersifat sementara. Untuk ini pengelolaan dampak dapat menggunakan SOP pelaksanaan pekeriaan peningkatan ialan.
b.
Pemeliharaan Beftala adalah: perbaikan kerusakan jalan yang
bersifat kerusakan berat yang dilakukan tidak setiap tahun. Jenis perbaikan ini dapat berupa pelapisan ulang permukaan
jalan atau overlay. Selain pelapisan ulang, jenis pemeliharan berkala lainnya antara lain: perbaikan guardrail, perbaikan rambu-rambu jalan dan perbaikan s/ope protection.
PT.BLANTICKINDOANEKA ffioffio&ogo@@ff t.*Ff\utu.ki@a.{.bb t&@rna6
II-19
I I I l;,
li I I I t
I
T
t
I I t I
I I I I I
)
I I I I
3.1.
I
3.1.1. lklim
Eaporanflft$h UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
Batas Sumbar
BAB III
RONA LINGKUNGAN HIDUP Komponen Fisik
-
Kimia
I I
Secara umum iklim di Kabupaten Mukomuko memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angtn yang beiliup tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakiba*an
I I
musim kemarau. Sebaliknya pada butan Desember sampai bulan Maret arus angin yang bertiup banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim hujan.
II
:
)
Hj';i[lTJ:ilffi:ii,:i::T3?-:*ii;;:j5ifi:il::T':1ffi;15:
dari Stasiun Mukomuko pada tahun 2001 sampai dengan 2010, terdapat curah hujan bulanan terkecil sebesar 7 mm dengan hari hujan 11 hari terjadi pada
r I
ilillT:::il'#ff::,:"ffi"ff,:HL'flil^:1"::1"ff.TTiril hujan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1. dan harihuian Tanel3.2.
t
Tabet 3.1. Curah Huian di Lokasi Studi Yang Tercatatdi Pos Hujan tukomuko Tahun 2001 sampai 2010
I
t I
I,l
BULAN
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGT
SEP
OKT
ltov
DES
2001
194
176
104
145
386
55
65
106
g
64
253
2002
200
45
89
231
191
67
M
49
111
156
145
2003
333
29
54
240
214
41
90
189
5l
70
t25
186
152
86
62
158
49
123
278 320 206 472
300
67
85
7
301
196
247
425 219
181
206
228
285
435
288
172
188
245
289
244
198
87
128
152
326
329
587
438
437
?rot
521 310
615
203
323
2197 219,7
2416
3305
241,6
330,5
2004
218
127
130
132
2005
231
389
467
383
t
2006
420
431
347
251
257
149
2007
371
386
276
161
291
2008
363
l
2409
511
229 210 342
I I t I T
385
277
2'16
93
387
414
392
MA
1459
42 't433
210
1fl6
1982
149,1
143,3
146,6
158,2
2010
159
174
137
422
231
147
Jumlah
3000
2142
22€,8
2591
Rata2
300,0
214,2
226,8
259,1
2581 258,1
Be ngkul u, 201 I M uko mu ko Benokulu, Sumber: BMG Stasiun Ki m atologi Mukamuko
PT. BI,AI{TICKINDO ANEKA ffio@oE*o@officmw I&4n&kepl*J&ob f&@)eF
m-l
I
l I I I I I
l)
I I I I
ll I t t I I I T
[,aporanALfiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Tabel3.2. Hari Hujan di Lokasi Studi Yang Tercatat di Pos Hujan Mukomuko Tahun 2001 sampa,2A10 APR
itEl
JUN
JUL
AGT
SEP
OKT
NOV
DES
19
22
26
BULAN
JAN
FEB
MAR
2041
14
7
7
4
11
2002
15
7
I
22
'|'7
2003
29
6
8
16
"14
2004
24
13
14
16
2005
19
20
13
2006
19
15
12
10
7
6
7
13
8
13
21
24
14
13
7
5
8
10
14
23
14
15
7
22
11
11
17
12
11
20
10
14
9
11
12
I
18
15
18
12
9
10
6
6
11
13
14
15
10
11
10
7
I
16
18
13
19
17
22
17
2007
16
16
15
15
2008
18
12
14
15
2009 2010 Jumlah Rata-
rata
14
14
14
15
10
10
15
13
12
12
9
6
I
7
10
8
14
13
23
181
122
126
132
117
72
102
90
87
139
148
174
8,1
12,2
12,6
13,2
11,7
7,2
10,2
9,0
8,7
13,9
14,8
17,4
1
Sumber : BMG Stasiun Kimatologi Mukomuko Bengkulu,2010
Untuk menentukan type iklim setempat digunakan nilai
Q (Quotient) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
a=f dimana:
K= Totalrata-rata bulan kering, dengan curah hujan < 100 mm B= Totalrata-rata bulan basah, dengan curah hujan > 100 mm Sehingga nilai Q untuk lokasi studi adalah
:
K = 0 bulan B = {2 bulan Q
=; = o'oo
Secara umum iklim
di lokasi studi, berdasarkan klasifikasi iklim menurut
Schmidt dan Fergusson termasuk ke dalam Tipe A (0
.
Q < 0,143)' Klasifikasi
iklim menurut Schmidt dan Fergusson ini berdasarkan nilai Quotient (a) ratarata bulan kering dan rata-rata bulan basah. Untuk lebih jelasnya pembagian iklim menurut Schmidt dan Fergusson dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut'
PT.BLANTICKINDOANEKA Moffio6*0@officF$w ,&44&h^&Ft!aJ#!e fvaltt)*6
IIT-2
traponnflfrfrir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar
T
I I I I I I
Tabel3.3. Klasifikasi lklim Berdasarkan Perbandingan Rata-rata Bulan Kering dan Bulan Basah Tipe lklim
A
0,000 < Q< 0,143
B
0,143< Q< 0,333
c
0,333 < Q< 0,600
D
0,600 < Q< 1,000
E
1,000 < Q< 1,670
F
1,670 < Q< 3,000
G
3,000 < Q< 7,000
H
7,000 < Q
(Ql,
,,
Sumber: Schmidt & Fergusson, 1951 dalam Wisnubroto, 2000
l.l l.
Berdasarkan nilai Q =0, berarti di sepanjang tahun te{adi hujan dengan ratarata jumlah hari hujan > 100 hari. Pada bulan Oktober sampai Mei, curah hujan cukup tinggi yaitu di atias 200 mm. Hari hujan pada bulan OKober sam+ai' Mei
a
berkisar antiara 11,7 sampai 18,2 hari. Kondisi seperti ini akan berpengaruh terhadap ketancaran pekeriaan peningkatan ruas jalan. Bulan-bulan dengan
I I
curah hujan < 2OO mm terjadi pada bulan Juni sampai September dengan jumlah hari hujan berkisar antara 7,2 sampai 10,2 hari. Dengan demikian
:
kegiatan fisik
t
I I I I I t I I I
Rasio Rata-rata gulan Ba:ah *_ Bulan Kering dan
di lapangan peningkatan ruas jalan akan lebih efeKif aeabila
dilaksanakan pada bulan Juni sampai September.
3.1.2.
)
Kualitas Udara dan Kebisingan
3.1.2.1. Kualitas Udara Untuk mengetahui kondisi kualitas udara pada saat penyusunan dokumen UKL-
UPL initelah dilakukan pengambilan sampel untuk kualitas udara pada tanggal
16 Agustus 2011, dengan jumlah titik sampling dilakukan di 1 (safu)
t{ak
pengukuran, yang diambil pada kota Mukomuko pada kawasan pemukiman.
Parameter kuaiitas udara yang diukur meiiputi parameter: Karbon Monoksida (CO) dan TSP (Debu). Hasil pengukuran kualitas udara disajikan pada Tabel 3.4.
PT.
BLANTTCKIMOANEKA
&o@oM 4|&lnekldPh-b5e r&@)we
#c@W
Itr-3
I I
Coporanfl(fiir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
Tabel3.4 Hasil Analisis Kualitas Udara
t l, t I
Parameter
No
1
2
lletode Analisis
SaL
Hasil Analisb
Pararosanilin Gravimetri
pg/Nm3
pg/Nm"
614,127 51,990
"c
30,3
Karbon Monoksida
(co) TSP
/
B&rHutu 10.000
230
Debu (PMro)
Kondisi Guaca Suhu Udara Kelembaban
Direct Direct Direct Direct
Kecepatan Angin
Arah Angin
:
I
Reading Reading Reading Readinq
Hasil Analisis Labontortum Lingkungan
o/o
41
'/"
0,4 Utara
BLH >emeintah
Bengkulu,20l1 Keterangan:
l) t
Pengukuran 30 nenit *) Baku Mutu Berdaarkan PP No- 41 Tahun 1999 Lokasi Sampling Jt Raya Mukomuko - Padang / S: 02" 33' 37,1"
E 101' 06'
21,3" Kandungan parameter kualitas udara yang dianalisis yang sampelnya diambil dari titik tersebut adalah sebagai berikut
l' I I I I t I t I I I
Batas Sumbar
1.
:
Karbon Monoksida (CO) Karbon Monoksida adalah gas yang tak berwama, tak berbau, dan tak berasa. la terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berkafratr' dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen.
Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempuma dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses
-)
pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah
api benpama biru, menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia brys'iraf
racun, CO memainkan peran yang penting dalam teknologi modem, yakni merupakan prekursor banyak senyawa karbon.
Pada lokasi dilakukan pengukuran nilai CO masih dibawah baku mutu
yang ditentukan yaitu sebesar 614,127 pg/Nm3 sedangkan baku mutu sebesar 10.000 Pg/Nm3.
2.
Debu (TSP)
Debu merupakan polutan pada udara ambien yang berbentuk partikulat,
sr-b"t
"t
t"
P"da
PT. BLANTICKINDOANEKA NoffioM t|'Flb.tubtu,db&tu t&@)mE
@cBu
l.
m-4
*)
I I I I I I t
Laponnflfrftir t-t - rtt -r"t r"l"t yang melintas di ruas jalan Mukomuko
Batas Sumatera Barat. Hasil
analisis menunjukkan bahwa konsentrasi debu
di
lokasi pengambilan
sampel 51,990 pg/Nm3, masih jauh di bawah ambang batas menurui PP 41 Tahun 1999 Yaitu 230 pg/m3.
3.1.2.2. Kebisingan Kebisingan dapat diartikan sebagai bentuk suara yang tidak diinginkan atau bentuk suara yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya. Secara umum kebisingan dapat diartikan sebagai suara yang dapat menimbulkan gangguan
tentang tingkat kebisingan sebagai akibat aktifitas yang terjadi di Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat terhadap pemukiman yang berada di sekitar
/ tepi jatan tersebut,
telah dilakukan pengukuran dan hasilnya dapat
dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel3.5
I
Hasil Analisis Tingkat Kebisingan
Tingkat
:
t I T )
1.
Kawasan
Lokasi Pengukuran
No
Jalan Raya Mukomuko
-
Padang
/S;
Permukiman dan
Perdaoanoan 02" 33' 37.1" E 101" 06' 21,3" Simher : Hasil Analisa Laboratoium Lingkungan BLH
Kebisinga n (dBA} 56,4
Bahtbrl (GAI 70
Provinsi Bet tgkulu, 201I
Keterangan:
)
Kep.MNLH No.41/MNLH/|1/1996 (untuk kawasan pemukiman = 55 dBA dan untuk kawasan perdagangan = 70 dBA).
Dari hasil pengukuran kebisingan di lokasi menunjukkan bahwa tingkat kebisingan masih dibawah ambang batas menurut Kep. MNLH No. 4SiMNLH/1 1/1996.
T
I I I I I t
/
kerugian terhadap manusia dan lingkungannya. Untuk memperoleh ganbaran
l) T
-
PT. BLANTICKINDOANEKA NOffiOM a&4nAAkld,@6luJl'3.*t ,ffi@)NP
m-5
t I I
I t t
t I u.)
I T
I I l__
,
I I I I
I T
I
T
I I
Eaporonfl(,fir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
3.1.3.
\A/ilayah (RTRW) Kabupaten Mukomuko dengan ditambah data hasil peninjauan lapangan yang dilakukan oleh tim penyusun. Diperoleh bahwa kondisi topografi ruas jalan Mukomuko dibedakan menjadi2 (dua) macam, yaitu
dilewati adalah Desa Pasar Mukomuko, Desa Ujung padang, Desa Bandar Rafu dan Desa Pasar sebelah di Kecamatan Kota Mukomuko, Desa Dusun Baru Pelokan, Desa Rawa Bangun, Desa Lubuk Sanai
Desa Lubuk Sanai,
Desa Lubuk Pinang di Kecamatan Lubuk Pinang. Pada area kiri dan kanan
jaian ditempati oieh kawasan pergadangan, permukiman dan pe*ebunan campuran.
3.1.3.2. Topografi Bergelombang Sampai Perbukitan Topografi bergelombang sampai perbukitan dengan kemiringan berkisar antara 8 persen hingga 8 persen, berada dari Sta-29+000 sampai Sta-33+200. Untuk
ruas jalan dengan ketinggian berkisar dari 100 m sampai 2s0 m di atas permukaan laut. Meliputi Desa sumber Makmur dan Desa Lubuk pinang di Kecamatan Lubuk Pianang. Pada area kiri dan kanan jalan ditempati oleh kawasan kebun campuran.
I 3.1.4.
GeologidanTanah
Untuk kajian geologi selain dilakukan analisis Peta Geologi Berskala Bakorsultanal, Selain itu dilakukan pengamatan terhadap singkapan-singkapan yang dijumpai di lapangan. Diperoleh bahwa kondisigeologi di kiri kanan Ruas Jalan Mukomuko
l;
lll,
Desa Pauh Teranjah, Desa Tanjung Mulya di Kecamatan XIV Koto, Desa Tanjung Alai, Desa Lubuk Gedang, Desa Arah riga, Desa sumber Mzknnr.lr,
l,)
I,
100 m ot afas
Kecamatian XIV Koto dan Kecamatan Lubuk pinang, sementara Desa yang
T
li
5 m sampai
permukaan laut. Meliputi tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Mukomuko,
I I
l.
:
0+000 sampai Sta-29+000. dengan ketinggian
l)
I
Batas sumatera Barat, chnal
Topografi dataran dengan kemiringan kurang dari 8 persen, berada dari Sta-
I
T
-
3.1.3.1. Topografi Dataran Rendah
T
I
Topografi Dari kajian Peta Lereng Kabupaten Mukomuko pada Rencana Tata Ruang
I Ir
Batas Sumbar
- Batas sumatera
adalah sebagai berikut
:
PT:BLANTICKINDOANEKA E,EoGoffioMow@w 4ttt-4dMki&Fh&5& t&@)w6
Barat mulaidari sta 0 hingga sia &3+200
ET_V
Gaporanfl{frir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko 1.
Batas Sumbar
Sta-o sampa; 512-l $+500
Adalah bebatuan sedimen plistosen. Sta-18+500 sampai Sta 22+000 Adalah bebatuan Terobosan Milosen Sta-22+000 sampal St{-33+200 Adalah bebatuan sedimen plistosen.
3.1.5.
Kualitas Air Permukaan Dalam kajian aspek kualitas air di lokasi rencana kegiatan peningkaian ruas
Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat ini tidak terlepas keberadaan air
permukaan atau sungai di sekitar. Meskipun kegiatan peningkatan ruas jalan ini
bukan merupakan penyebab utama penurunan kualitras air perairan sffryat tersebut.
Unfuk memperoleh gambaran tentang kondisi kualitas air sungai telah dilakukan pengambilan contoh (sampel) pada tanggal 16 Agustus 2011, dengan
lokasi sampling Sungai Manjunto (Sta-28+000). Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kondisi kualitas
air permukaan tersebut menunjukkan
bahwa
hampir semua nilai parameter analisis masih berada dalam kisaran baku mutu
air berdasarkan Peraturan Pemerintah Rl No. 82 Tahun 2001 Kelas ll yang digunakan. Namun ada beberapa nilai parameter yang berada di atas baku mutu Kelas ff, yaitu nilaikandungan BOD. Hasilanalisis kualitas air permrkaan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Gambar 3.2. S. Majunto Desa Lubuk Pinang (Sta-28+000)
PT. BLANTICKINDOANEKA Il|hlnlekbF.t.aJbtu ,*tu@)Np
m-E
I I
G,aporenffih UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
Tabel3.6. Hasil Analisis Kualitas Air Permukaan
T
No
I
A 1
2
B 1
T
2 3
t
4 5 6 7
Parameter Fisika ZatPadatTerlarut (TDS) 7at
P
adat Te rsuspen
s
i(TS S)
)
NAB
hfrr
Satuan
Hasil Analisis
mq/l mg/l
279
1.000
3
400
7.4 7,4
6-9
Baku
Kimia pH BOD5
coD Sulfat (SOa) Khlorida (Cl)
Amoniak Minvak Lemak : Hasil Bengkulu,201A Keterangan :
T
I I
Batas Surnbar
mq/l msn mg/l mg/l mg/l msn Lingkungan BLH
6 50 400 600
32 7
6 0,05
2.[,1
t Sumatera
: Nilai Ambang Bafas sesuai baku mutu PP No. 82 Tahun
2OO1
Dari hasil analisis laboratorium lingkungan BLH Provinsi Bengkutu terhadap sampel air sungai yang disajikan dalam tabeldi atas, maka kondisi kualitas air permukaan dari sungai manjunto diwilayah studi pada saat ini adalah sebagai
berikut:
T
1.
Zat Padat TersuspensiflSS) dan Zat Padat Tertarut (fDS) Padatan tersuspensi (TSS) adalah padatan yang dapat menyebabkan
T
kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat mengendap secara langsung.
Padatan terlarut (TDS) terdiri dari senyawa organik dan anorgarrik Padatan terlarut dan padatan tersuspensi merupakan bahan pencemar
I
yang umum didapatkan diperairan yang masih alami. Bahkan diperairan
l)
yang relatif bersih bahan pencemar pun juga didapatkan padatan tersuspensi berupa lempung dan lanau yang berasal dari proses pengikisan erosi.
t I I
Perairan dengan padatan yang tinggi menyebabkan penebasi cahaya matahari terganggu, aktifitas fotosintesa, jasad nabati perairan terganggu dan mengakibatkan perairan itu kurang produktif.
Konsentrasi padatan tersuspensi (@S) sampel air sungai adalah 3 mg/|,
hal ini menunjukkan bahwa kualitas air sungai masih jauh d, ha${a}r ambang batas (400 mg/l) air permukaan. Nifai konsentrasi TSS ini berkaitan dengan aliran partikel-partikel terlarut dalam air, misalnya tanah liaUlumpur serta jasad renik lainnya. Begitu
T
I
laboratorium tefiadap TDS menunjukkan bahwa sampel air sungai 279
PT. BI,ANTICKII\DO ANEKA h.Eo*&o&orwoffiffiw r&lrd&h&F
r*tu@)wF
t I
juga dengan hasil analisis
!a.|d-b
m-9
I I
Lapordn.flf,fir UKL
-
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
Bltas Sumbar
mg/|, baku mutu untuk parameter adalah 1.000 mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa parameter kualitas air baik TSS maupun TDS masih jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan.
T
Denjat Keasaman (pf) Derajat keasaman (pH) memberikan petunjuk mengenai keseimbangan
I
asam dan basa perairan. Nilai pH yang normal berkisar antara 6
hasil pengukuran
T
di
-
lokasi pengambilan sampel, nilai pH
9. Dari
per.airen
menunjukkan 7,4, masih berada di antara kisaran yang ditetapkan. Hal ini
menunjukkan bahwa kadar keasaman perairan sungai tersebut masih
T
tergolong normal karena tingkat keasamannya masih dalam kisaran baku mufu sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, yaitu 6
I
-
9.
Kebutuhan Oksigen Biologis ( BODI Pengujian kadar BODs adalah bertujuan untuk mengetahuijumlah oksigen
l')
yang dibutuhkan bakteri untuk menguraikan bahan - bahan organik menjadi senyawa - senyawa yang tebih stabil. Kebutuhan BODs adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses mikrobiologis yang terjadi dalam air. Pemeriksaan BODs diperlukalt t.mtrk
I t
mengetahui adanya pencemaran oleh bahan organik di perairan. Dengan demikian BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk mengurai bahan
-
bahan buangan didalam air.
Jadi nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organikyang sebenamya,
T
tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang diJbrufi$kan
I
berada
untuk mengoksidasi bahan
-
bahan buangan tersebut. Nilai BOD yang
di atas ambang batas kualitas air permukaan. Hal inl
mengindikasikan banyaknya bahan organik yang ada di dalam perairan
seiring dengan tingginya padatan suspensi yang masuk
I',
I
ke
perairan
sungai, serta pergerakan aliran air sungai yang memungkinkan tentrr$nya
)
difusi oksigen yang tinggi dan dapat mendukung aktivitas mikroorganisme pengurai.
Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, maka berarti kandungan bahan
-
bahan buangan
membutuhkan oksigen linggi. Nilai baku mutu untuk perairan berdatarlan
T
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 200'1, adalah
6
mg/|. Kandungan
BODs dari hasil pemeriksaan untuk sungai sudah melampauinilai ambang
T
batas yang berlaku, karena telah tercemar oleh air limbah domestik dari permukiman sekitar serta air limbah dari perkebunan di kawasan hulu.
1,.
l'
PI.BLANTICKINDOANEKA ''5oEoffiogoffirElh !ttt4A&hiAPh.B-b
r&&)Bs
t;
l,
ru-
10
I
f,,apmnflffk UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
I
4.
-
Batas Sumbar
Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) Pemeriksaan COD diperlukan untuk mengetahui jumlah oksigen yang
I
dibutuhkan untuk proses oksidasi sec€tra kimiawi. Nilai COD da+at digunakan memperkirakan beban pencemaran yang berasal dari zat
-
zat
o:ganlc maupun anorganlk yang terdapat dalam air. Oleh karena itu hasil pemeriksaan COD berupa nilai kebutuhan oksigen yang lebih tinggi dari
pada pemeriksaan BOD, karena bahan
-
bahan yang stabil terhadap
reaksi biologi dan mikroorganisme dapat ikut teroksidasi delam pemeriksaan COD. Kandungan COD di dalam perairan di lokasi sampling hasil pemeriksaan 32 mg/|, halini menunjukan bahwa kualitas air di ketiga
zungai masih di bawah ambang batas yang diijinkan (NRB = 50 mgfl).
5.
Minyak dan Lemak Kandungan minyak dan lemak yang diperiksa dari perairan
di
fokasi
sampling. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan minyak dan lemak248,4 mg/l- Kandungan minyak dan lemak tersebut telah melampaui ambang batas yaitu sebesar 1 mgll.
Tabel 3.7. Hasil Pengukuran tlebit Sesaat
No
t 2 3
4
Parameter
Satuan
Kali Tapian
Kali Bandar
Banda
Sta
Ratu Sta
1+100
3+100
Lebar aliran m 5 Kedalaman aliran m 1 Keceoatan aliran m/detik 0.8 Debil m3ldelik 4 Sumber : Data primer hasil pengukuran
3.1.6.
3.5 0.75 0.8 2.1
Sungai
Air Atap Seng Sta 7+800
Kali Lubuk Butal
Sungal
Sta
Sta
l3+100
21+600
Lb Sedang
Srl1gt'
B@
Tigo$a 23+1i1;
6
15
7
25
2
0,5
1.5
0.75 20,25
0.85 6.12
1.2
1.2
36
42
0.5 18.75
lapangan,2OlO
maka dapat diidentiftkasi beberapa saluran-saluran drainase maupun sungai yang akan terpotong oleh rencana kegiatan peningkatan ruas Jalan Mukomuko
Batas Sumatera Barat. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan adanya
bangunan sihng/gorong-gorong yang berfungsi untuk mengalirkan h.ada,, at yang terpotong tersebut. Secara umum kondisi bangunan silang yang ada ditinjau dari segihidrologidan
kapasitas bangunan, masih mampu mengalirkan debit limpasan yang terjadi,
sedangkan keoepatan aliran dari bangunan silang (gorong- gorong) agak PT. BLANTICKINDOANEKA
Sta 28+000
1.2
Dari hasil peninjauan lapangan, serta didukung oleh data-data yang tersedia
'
[email protected]@o !Fbt4&hi&F&JeS t#@)e4
Air lanjunto
18 1.5
Kondisi Drainase Eksisting
-
Sungal
ttr-
tt
I
Lapmanflftfrir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
I
kurang lancar, dikarenakan adanya sampah-sampah dan sedimen dalam gorong-goron9.
I I I I I
3.2. 3.2.1.
KOUPONEN BIOLOGI
Flora Darat Gambaran tentang vegetasi darat diwilayah studi yang merupakan kawasan perkebunan dan pemukiman diselingi dengan kawasan perdagangan. Untuk jenis-jenis flora darat yang dijumpai disepanjang wilayah studi disaiikan rtalerrr tabel berikut:
Tabel3.8. Jenis Vegetasi llomlnan Pada Kawasan Perkampungan, Pertanian dan Perkebunan
I') I
A
Kebun dan Petkarangan
I
Manqqa Rambutan Nanqka Kelapa Durian Pinano Bambu Senqon Aren
10
Pisans
11
Cemoedalr Jambu air Pepaya Karet Petai Jerinq Nenas Jambu biiih Kemiri Kelaoa sawit
1
2 4 5
T
6
-
7 7
T
I)
I t I
Nama llmlah
Nama Lokal
No
3
I
Batas Sumbar
12 13 14 15 16 17
18 19
20
B
ifera indica
Nephelium sp Afthoeamus integra Cocps nucifenl Durio zibethinu Arcca catechu roosa sD
Albazia falcataria
Arenoa pinatal Musaoaradisiaca Arthocamus campedens Shirisium Asuae Carica papaya Hevea braziliensis PaNa speciosa Phitellobium iirinoa Annanas 6tomusus Psvdium ouaiava Aleurites sp E/aeis guineensis
Pertanian 1
2
Padi Jaqunq
Oiza sativa Zea mays
Manihot esculenta 3 Ubikavu (sinqkor hasil pengamatan lapangan, 2010 Sumber : Data Primer,', hasil
I
I I I
PT. BLANTICKINDOANEKA '.5offio&olr|'go&cGlU' IWlH&bbp'a.E6S f*tu@)*{
m-12
I I
Eaporonflftfir UKt - UPt Ruas Jalan Mukomuko -
Batas Sumbar
Gambar3.3. Gontoh vegetasi budi daya di sekitar Sta€+000
Gambar3.4. Contoh vegetasi budi daia di sekitar Sta-29+000
3.2,2. Fauna Darat Pengamatan Euna dilakukan dengan metode penjeldjahbn rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
-
di sekitar
lokasi
Batas Sumatera Barat.
Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dengan melakukan pencatatiatan
jenis - jenis fauna. Seperti diketahui lokasi rencana kegiatan Peningkatan. Rrlat Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat tedetak di daerah yang sudah lama terbuka dengan aktivitas operasional
jalan,
sehingga jarang dijumpai fuuna
yang spesifik, yang ada adalah hewan piaraan masyarakat seperti: anjing, kucing, kambing, ayam, sapi dan kerbau. Sedangkan fauna liar meliputi kelompok ; insecta (serangga), Aves (burung) dan reptilia. Jenis
-
ienre
faua
liar yang ditemui di sekitar lokasi rencana kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat diperlihatkan pada Tabel 3.9.
PT. BLANTICKtrUDOANEKA a5oFEoe riFtxde&&eF 'ry1@)@q
a.{J'*b
m- [3
I I
Eapaonflffk UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
A 1.
2. 3.
4. 5.
B
Perenjak
Pipit
3. 4, 5.
Gereja Layang-layang
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Locusfella sp. Lonchura stiata
Tidak dilindungi
dilindungi dilindungi dilindungi dilindungi dilindunqi
Srindit Tekukur
Hirundo rustica
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi
atus m ega Io rhyn chos Streotoneli a ch i ne n sis
Tidak dilindunqi
Passer montanus Ta nygn
Tidakdilindwgi,
1-
Reptiliadan Amphibia Elaphe oxycephala ular HUau
2.
Ular Tanah
An g hitrosdo n rh od o sto n a
3.
lGdal
Mabouia multifasiata
4,
Tokek
5.
Bunglon
Dna
Katak
Rana sp
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6. D
Gec*o gecko folans
dilindungi dilindungi dilindungi dilindungi dilindungfi
dilindunoi
tamalia
1.
Musang
Mustela hamakeri
TictaK dillndungl
2.
Tupai
Tupaica javanica
3.
Tikus
Tidak Tidak Tidak Tidak
4, 5.
I
Ordo Odonata Deluyola guttata Oeaphulla sp. Valanga sp. Leoidootera
Aves (Burung)
2.
c
3.2.3.
Belalang Kuou-kuou
1.
6.
,)
Seranqga Capung Kepik Semut
Ketorangdr
Nama llmiah
Nama Lokal
No.
T T
Batas Sumbar
Tabel3.9. Jenis Satwa Liar Yang Dijumpai di Tepi Jalan
I I t I t I I
-
Raftus sp Macaca fascilulais Kera ekor panjang SusbarDaftrs Babi hutan : Data Pimer. hasil pengamatan lapangan, 2010
dilindungi dilindungi dilindungi dilindunnf,
Biota Perairan
Data biota perairan yang diamati hanyalah ikan (nekton) yang terdapat di sungai-sungai di sekitar Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat. Berbagai jenis ikan pada umumnya terdapat di sungai-sungai besar seperti
I
Sungai Air Manjunto. Dari hasil wawancara dengan penduduk setempal d4pul
diketahui jenis-jenis nekton atau ikan
I
di Sungai Air Manjunto secara rinci
dlsajikan pada Tabel 3.10.
Tabel3.10 Jenis lkan tlenurut Tangkapan Para Penduduk
T
I I I t I
Nama Daerah
No.
Nama Latin
1
Baung
Macronex nicrocantus
2
Biawan
Rasbona vailanti
3
Gabus
O p hy oc e p h a/us stn'a
4
Keli
Clarias batrachus
Jelawat
Laptobarbus hoeveni
5
PT. BLANTICKINDOANEKA
[email protected].{e f#4@tmo
tus
m-
n4
I I
I I I t t
f,apomtflft$ir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko Nama Daerah
No.
6
Batas Sumb,ar
Lais
Nama Latin S/urades hypothalanus
I
Lancing
Pangasius micronema
9
Salap
Puntius schawanfeldi
t0
Seluang
Rasbora panciperyonta
11
Sepat
Trich og ade r tricopte ru s
12
siti
Micto{tishnchyrous
13
Sumpit
Taxotes chatareus
14
Toman
a ph iceph
alu s m
icropefte s
Sumber: Data Primer, wawancara, Agustus,2010
3.3.
Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya Secara geograffs Kabupaten Mukomuko terletak memburur sejajar dengan Bul(it
l')
Barisan pada 101001'15,1'
- 101051'29,6' Bujur Timur dan pada 02016'32,0" -
03007'46,0' Lintang Selatan, secara administrasi kabupaten
ini
berbatasan
dengan:
I
Sebelah Utara
Berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsl Sumatera barat
T
Sebelah Timur
Berbatiasan dengan Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi.
Sebelah Selatan
Berbatasan dengan Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara.
T
Sebelah Barat
t I-) t T
I I I
I I
Berbatasan dengan Samudera Hindia
Kabupaten mukomuko ini terdid dari 15 Kecamatan dengan 129 desa dan 3 kelurahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut
:
Tabel3.lt Banyaknya Kelurahan/Desa Menurut Kecamatan di kabupaten tlukomuke Kecamatan
No.
Kelurahan
Desa
Jt#
1
lpuh
15
fl5
2
Air Rami
12
12
3
Malin Deman
7
7
4
Pondok Sunquh
9
5
Sunoai Rumbai
8
I I
6
Teramanq Jaya
12
12
7
Teras Teruniam
I
I
8
Penarik
10
10
9
Selangan Raya
12
12
PT. BLANTICKINDOANEKA i'Eoffioffiorqoffiru trylubbr6pla.b3& W@)8a
m-
n5
I
fraporanffiir UKL
I
-
I I
5
8
AirDikit
4
4
XIV Koto
6
6
13
Lubuak Pinano
7
7
14
Air Maniunto
8
8
15
VKoto
3.3.1.
3
I
I
129
132
Penduduk Berdasarkan sensus penduduk tahun 2008 Jumlah penduduk Kabupaten Mukomuko adalah 142.O47
iiwa,
jumlah penduduk tertinggi terlalak di
Kecamatan Penarik yaitu 17.25i Jiwa atau 12,14 o/o dari jumlah penduduk
')
I)
I I
3
JumHr
11
kabupaten, sedangkan jumlah penduduk terendah di Kecamatan V Koto yaitu
4.744 iiwa atau 4.(M o/o dart jumlah penduduk kabupaten. Luas Kabupaten ini adalah 4.036,69 km2 , berdasarkan kondisi ini maka kepadan penduduk Kabupaten Mukomuko adalah 68F25 Jiwa/km2, Kepadatan tertinggi terJefak {t Kecamatan XIV Koto yaitu 140.70 Jiwa/km2, dan Kepadatan terendah terletak di Kecamabn Air Rami yaitu 10,15 Jiwa/km2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
t
T
Desa
12
I
I
Kelurahan
Jumlah : Kabupaten Mukomuko Dalam
I
I
Batas Sumbar
Kota Mukomuko
10
T
I
-
Kecamatan
No.
t I
I I I
UPL Ruas Jalan Mukomuko
Tabel3.12 Luas Wllayah, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Pendudul(
ilasing-tasing Kecamatan Di Kabupaten Mukomuko
lcpadfft
Jumlah Penduduk No
Kecamatan
1
lpuh
2
Air Rami
3
Malin Deman
4
Pondok Sunguh
q
Sungai Rumbai
6
Teramang Jaya
7
Teras Terunjam
I I
Selangan Raya
Penarik
10
Kota Mukomuko
11
Air Dikit
12
XIV Koto
13
Lubuak Pinang
14
Air Manjunto
LuasWlayah (kmz)
198.11 (4.91 o/o) 964.60 (23.90 Vo) 292.99 (7.26 o/o)
|Mfi$r
Perempuan
Total
(tu*gf)
7,716 4,484
15,671
79.10
5,310
9,794
10.15
2,792
2,451
5,243
,r,?
219.98 (5.45 %) 511.30 (12.67 %) 285.72 (7.08 7o)
4,391
4,240
8,591
39.05
3,101
2,999
6,100
11.93
4,755
4,405
9,'160
32.06
144.36 (3.58 %) 296.64 (7.35 o/o) 33e.00 (8.40 %) 227.00 (5.62 %) 91.00 (2.25 o/o) 77.00 (1.91 o/o)
3,554
3,241
6,795
47.07
9,002
8,249
17,251
58.15
4,332
3,974
9,306
24.54
6,295
6,184
12,469
s4.93
3,018
2,737
5,755
63.24
5,657
5,177
10,834
140.70
5,989
5,731
11,720
126.43
4,571
4,M3
8,614
67.G7
92.70
(2.30 Yo)
127.29 (3.15 o/o)
PT. BLANTICKINDOANEKA E.EoGoffiorqoEdw rhrt3n&k|eFla.bb t#@)8D
Lakilaki 7,955
gg
m-16
I I I
!
f,,aporanffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
I I t I 1,, I
Batas Sumbar
U.19
744
33.99
142,047
68,425
834
910
73,622
4,036.69
Jumlah
68,425
Sumber: Kabupaten Mukomuko Dalam Angka 2009
3.3.2.
Tenaga Keria
Jumlah pencari kerja yang mendaftarkan diri pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2008 adalah 4.023 orang. Yang didominasi oleh
I I I
l')
169.00
15 I V Koto
-
tamatan Sedana sebanyak 1.771 orang, disusul Serjana Muda sebanyak 1461.
Untuk lebih jelasnya tenaga kerja di Kabupaten Mukomuko ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel3.13. Banyaknya Pencari Kerfa llenurutienis kelamin dan Pendidikan Kabupaten tukomuko Tahun
[aki-laki
Tingkat Pendidikan
No 1
Tidak Sekolah/Belum Tamat SD
2
Sekolah Dasar
3
Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP), Setingkat l-ainnya
Percmpuan
JumHr
2
2
4
4
Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA), Setingkat Lainnya
356
431
787
5
Safana Muda
439
1.031
1.461
6
Sarjana
657
1.114
1.771
1.U5
2.578
4.023
Jumlah Sumber: Kebupaten Mukomuko
3.3.3.
Angka 2009
Pendidikan
Salah satu program pokok pembangunan Kabupaten Mukomuko adalah meningkatkan pembangunan sektor pendidikan formal mulai dan tinqlrat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan pendidikan non formal berupa pendidikan dan latihan berbagaibidang pengetahuan keterampilan yang
I I I I
I I
diperlukan untuk pembangunan serta pembinaan generasi muda dan generasi yang sehatjasmani dan rohani. Jumlah sekolah negeri dan swasta di Kabupaten Mukomuko tahun 2007/2008 adatah
. o
:
Taman Kanak-kanak(TK) sebanyakSl buah Sekolah Dasar(SD) sebanyak 111 buah
PT.BLANTICKS{DOANEKA '.Eoeo*
[email protected]:ry Itrir.4n*kbP!a.bt.& &A)tuu
m- I7
I
taporanflfrftir UKL - UPL Ruas Jalan
I
t I I I I I I I t I
2-
I
-
Batas Sumbar
Perkebunan Perkebunan di Kabupaten Mukomuko pada umumnya perkebunan rakyat,
produksi perkebunan rakyat yang terbesar adalah kelapa sawit den4an
luas lahan 81.604,5 ha dan produksinya adalah 809.863,27 ton, dan perkebunan karet dengan luas lahan 7.703,52 ha dan produksinya adalatt 7.606,80 ton.
3.
Petemakan dan perikanan
Hasil data tahun 2008 petemakan
di
Kabupaten Mukomuko masih
mengadalkan ayam nts pedaging dengan produksi tertinggi yaitu 116,45
ton dan daging sapi yang sebesar 74,7A |on. Sedangkan pedkanan di Kabupaten Mukomuku ini terdiri dari ikan darat dan ikan laut, ikan air tewar memiliki luas lahan sebesar 946.008 ha, sedangkan ikan air laut
$'vt*sl
nya 5.130 ton.
,) 4.
lndustri
Perindustrian yang dikembangkan
di
Kabupatan Mukomuko terutama industri kecil, baik formal maupun non formal. Adapun jenis usaha yang dikembangkan dikelompokan menjadi
4
yaitu, industri logam, mesin
elekbonik, industri kimia, aneka indusbi dan industri hasil pertanian. ;
3.3.7.
Pefiubungan Angkutan Darat
Jafan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan perekonomian, meningkatkan usaha pembangunan. Peningkatan pembangunan jalan dapat memudahkan mobilitas penduduk
I) I I I I t I
Mukomuko
daerah. Panjang jalan
dan memperlancar perdagangan
antar
di
Kabupaten Mukomuko pada tahun 2008 adalah 739,04 Km. Terdiri dari jalan baik 223,46 Km, jalan sedang 172,01 Km, jalan rusak 226,35 Km, dan jalan rusak berat
3.3.8.
1 17
,22 Km.
SosialBudaya Sebagian besar penduduk Mukomuko ini merupakan transmigran yang berasal
dari Jawa, Sunda, Minang, dan lain sebagainya. Sebab, Bengkulu termasuk mukomuko sejak zaman kolonial Belanda dijadikan "tanah harapar{' hargi penduduk luar Bengkulu. Disamping lokasi kawasan studi yang berdekatan dengan perbatasan Sumatera Barat, secara tidak langsung budaya minang pun
menjadibagian dari budaya mereka.
PT. BLANTICKINDOANEKA ''5offioffio|rffioffi@b li|'q\He.krrybtu%
W@)m&
ill- n9
I I I
fi,aporanflQ$ir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
laki-laki atau perempuan. Upacara pemikahan biasanya dilakukan selama tujuh hari tujuh malam sebelum kedua mempelai bersanding di pelaminan.
Budaya yang sangat terkenal dari suku Muko Muko adalah Tari Gandai, yang
merupakan bentuk kesenian dengan ciri budaya Melayu dan dipengaruhi kesenian Minangkabau. Pada saat tertentu, misalnya, menghadiri upacara adat
tertentu, mereka memakai busana adat, yaitu jenis teluk belanga{as tutup
I I
l')
wama hitam fengkap dengan destar kain besurek (untuk pria) dan ipnis baju/kebaya "Betabu/' dengan pasangan kain songket berbenang emas (untuk wani&a). Dalam komunikasi sehari-hari, suku Mukomuko memakai bahasa Rejang yang merupakan bahasa campuran antara bahasa Minangkabau dan bahasa Rejang.
3.3.9.
responden cukup bervadasi sehingga rentang mata pencahadan tersehxf.oJrup
menggambarkan realitas sosial
! I I
di
wilayah tersebut. Pekefaan utama responden yang terbesar adalah sebagal petani sebesar 37%; disusul pedagang (19%); wiraswasta (17o/o); buruh (17old; pegawai negeri (5%) dan
guru (5%). Secara rinci pekerjaan atau matapencaharian responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Hal ini dapat dipahami karena sepaniang rernnana
peningkatan ruas jalan banyak terdapat kawasan pertanian. Responden lain memiliki pekerjaan sebagai pedagangliasa baik seperti, warung/kios, toko, jasa bengkel. Tabel 3.14. Matapencaharian Responden
No 1
2 3
I I I
8
kategori, yaitu (a) petani, (b) pedagang, (c) Karyawan, (d) pegawai negeri, (e) wiraswasta, (f) buruh, (g) tukang, (h) guru, (i) Lain-lain. Kategori jenis pekerjaan yang dimiliki oleh
I I I
T
Pekerjaan Utama Responden
Jenis pekerjaan dkelompokkan dalam
i
l)
Batas Surnbar
Sistem kekerabatannya bersifat bilateral, garis keturunan ditarik rnelalui pihak
I I
-
4 5 6
Kategori Petani Pedagang Wiraswasta Buruh Pegawai negeri Guru Jumlah
PT.BLANTICKINDOANEKA |.Eoffioffiorffi6 ri,tttldA&hx&p!.B.gds.le 'FWJnaa
Jumah
Frekwensi (%)
37
37
19
19
17 17 5 5
17
100
17
5 5
100,00
Itr -?0
fr,aporanflftfir
T
UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukornuko
I
-
Batas Sumbar
Matape ncaharian Responden
I
I
E Pet.lni
I I I ,) I I t I
I t I I t I l' I I
I
Pcda8ang,
l'.:
Wiraswasta
I
Buruh
e Pegarvai rregc,rri
r
Guru
Sumber: Hasil Suruai. 2011
3.3.10. PendapatanResponden Dilihat dari tingkat pendapatian, Responden yang memiliki pendapatan/bulan
< Rp
600.000 sekitar 25 o/o', disusul responden deng,an pendapatan/bulan Rp 600.000,- - Rp 900,000,- sekitar 23 o/o, pendapatan Rp. 900.000 - Rp. 1.800.000,- sebesar 21o/o, Rp. 1.800.000,- - Rp. 2.100.000,sebesar 18, Rp. 2.100.000,- - Rp. 2.400.000,- sebesar 8% dan teerkecil dengan
sekitar
pendapatan diatas Rp. 2.400.000,- sebesar 5%. Tingkat pendapatan sebagian
besar responden masih tergolong rendah yang berimplikasi terhad4p .masih rendahnya taraf kehidupan masyarakat sekitar.
Tabel3.15. Penghasilan Responden Per Bulan
)
Kategori
No
I 2
< 600.000 600.000 - 900.000
-
3
900.000
4
i.800.000
5
6
1.800.000 2.r 00.000 2.400.000
2.100.000 -
> 2.400.000 Jumlah
PT. BI.ANTICKINDO ANEKA '.EoffioE5 tf;F tn&kbFlaJbsdb W@)tuo
Jumah
Frekwensi (%)
25
23
25 23
21
21
18 8 5
JB
100
100,00
I
5
tu-2[
I I
Laytronflffir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Penghasilan Responden Per Bulan
I
I I
r
n 900.000-1.800.0O0
t I T
I I I I
600.000-900-000
t
1.800.000-2.100.0@
E
2.100.000-2.400.@E
E > 2.400.000
Sumber: Hasil Suruai. 201
1
) 3.3.11. Pendidikan
Responden
Yang dimaksud pendidikan disiniadalah pendidikan formal yang pemah dfin{i
oleh responden. Sebagian besar responden berpendidikan setingkat Sf,lP; disusul yang berpendidikan SD. Gambaran rincitingkat pendidikan respsoror dapat dilihat pada tabel 3.16
l) I J ;
I t
l I
PT.BLANTICKINDOANEKA o-'50 t.b1&Mtutup'a.blrie r#@)wr
fficGrw
m-w
T
t I l, t
[,aporanfl.f,fih UKt
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
Katagori
No 1
2 3
4 5
6
Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD SD SMP SMA Akademi PT
Frckwensi
18
18
24 35
24 35
17
17
4 2
4 2 100,00
Pendidikan Terakhir Responden
r
Tidak Sckolah/Tidak
lam.x
5llD
!5D
)/)
t ! I I I I
Jumlah
r00
Jumlah
I
l-)
Batas Sumbar
Tabel 3.16. Pendidikan Terakhir Responden
I I I I I
-
a SMP
r
sMA
e Akadenri
EPT
Sumber: Hasil Suruai,
201
3.3.12, Akses Ke Tempat
0
Keria
Sebagian besar responden berjalan kaki menuju tempat kerja. Seperti gejala umum diwilayah lain, maka kepemilikan kendaraan sepeda motor juga meqiadt pemandangan yang banyak dijumpai di wilayah penelitian. Sebagian besar
responden memanfiaatkan sepeda motor untuk kegiatan sehari-hari terutama
untuk bekerja. Disusul kemudian responden yang hanya berjalan kaki ke tempat kerja mengingat jarak antara rumah dengan tempat kerja tidak terlalu jauh.
Ir5.-B !ttn-tnMhbFlz.bb t&W)*e
traporanflf,fik UKt - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
T
I t t
Batas Sumbar
Tabel 3.17 Akses Ke Tempat Kerja
Jumlah
Frekwensi
Jalan Kaki
32
32
2 3 4
Sepeda Sepeda motor
9
Mobilpribadi
38 2
9 38 2
5
Anqkutan umum Jumlah
ts
t9
100
100,00
Kateqori
No 1
I I
Akses Ke Tempat Keria
E Jalan Kaki
I| Sepcda
T
l
", Sepeda
)
r
nrotor
Mobil pribodi
s Ang,kutan utllut:ltl
I Sumber Hasil Suwai, 2O1l
I
t I
3.3.13.
Aspek paling penting untuk menyukseskan rencana peningkatan ruas jalan Mukomuko
t
-
Batas Sumatera Barat adalah dukungan optimal dari seluruh
masyarakat. Hal initerutama menyangkut pemahaman warga terhadap manhat
dari rencana pembangunan jalan tersebut. Seluruh responden menyaiakan
s) I I t I I I
Persepsi lllasyarakat Terhadap Peningkatan Jalan
telah mengetahui rencana pengingkatan jalan ruas Mukomuko - Batas Sumatera Barat dan setuju terhadap rencana peningkatan jalan ini. Alasan utama yang dikemukakan bahwa jalan tersebut sangat bermantaat bagi kemudahan aksesibilitas masyarakat untuk berbagai kepentingan.
Tabel 3.18. Pengetahuan Responden Tentang Rencana Pembangunan
Jalan Kategori
No 1
2
Jumlah
% 100
Setuju Tidak setqju
':o Jumlah
100
100
Sumber: Hasil Suruai, 2011
PT. BI.ANTICKINDO ANEKA Eoffioryoffioffi@w !tFrrtb&h16,@&.bh 'vz&)N6
TII-24
I I I l, I t :
Loporanf.f,fir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomul
Tabel 3.19. Pendapat Responden Tentang Rencana Pembangunan Jalan
Kategori
No 1
2
Setuju Tidak setuju Jumlah
Sumber Hasil Suruai,
iumiah
dio
100
100
100
100
201 1
3.3.14. Persepsi Responden Tentang Dampak Pembangunan Jalan Terhadap Kesempatan Keria Masalah ketenagakerjaan masih menjadi masalah utama diwilayah studi. Dari
T
') I I I
hasil wawancara, diketahui bahwa responden menyatiakan pengganguran merupakan merupakan masalah utama
di
bahwa
wilayah stdi
mengingat kurangnya kesempatan kerja di wilayah tersebut. Adanya rencana peningkatan ruas jalan diharapkan dapat mengikutsertakan tenaga kerja lokal untuk bekefa di proyek.
:
t t
l)
I I I t t I t
Gambar 3.5 Foto Survel Soslel Ekonolnl
Komponen Kesehatan Masyarakat
Penyediaan berbagai sarana keeehatan di Kabupaten Mukomuko pada larhrr
2008 terdapat 1 buah Rumah Sakit Umum Negeri, 15 buah Puskesmas, 53 buah Puskesmas Pembantu,
l8
buah Puskesmas Keliling, 187 buah Posyandu,
37 buah buah POSKESDES dan 132 buah Desa Siaga.
Ditinjau dari segi penyakit yang di derita, dari data profil kesehatan darj Dinas Kesehatan 2010 terlihat bahwa sebagian besar penyakit yang ada di wilayah ini
PT. BI.ANTICKINDO AITEKA
i.Eoffiod* !ryle&kbFl|a.bs W-@)tuE
Bc@uI
m-25
I I I I I I I /) I I I t I I .) I I I I I I I
Laporanflf,fir UKL - UPL Ruas Jalan Mukornuko -
Batas Surnbar
adalah lspa. Hal ini antara lain disebabkan karena faktor kemiskinan dan minimya sanitasi lingkungan.
Tabel 3.20 Pola 10 Penyakit Terbanyak Berbasis Puskesmas Tahun 201C
Jumlah Kasus
Persentase
ISPA
11.819
31Yo
2
Diare
4.303
11o/o
3
Gastritis
4.292
1104
4
Malaria
3.681
10%
5
Hipertensi
3.127
8o/o
6
Febris
2.830
Tblo
7
Rematik
2.806
7o/o
Penvakit Lainnva
2.331
60/o
Penvakit Kulit dan Aleroi
2.200
6%
Kecelakaan dan Ruda Paksa
1.177
3o/o
Ns
Jenis Penyakit 1
I I 10
Pola lOPenyakitTerbanyak Berbasis Puskesmas Tahun 2O10
2.200 1.806 7%
2.331
u*\
L.L77
u,':
556
t.83:) 7'/s
N ISPA
lDare 3!
I
Gastritis Malana
K H perter]g E Febns Rcnrotik i:; PgnY;k11 Lainnya
Penytkit Ku itdan Alergi ",
Kecelak.ran dan Ruda Paksa
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko 2010.
PT. BLANTICKINDOANEKA i'Eoffioffi ,tF lxd&keF&Jbse f&@)nas
Ifi-26
I I I I I I
I
l) I I t I
l) I I t I I t I
YWffi
I I I
Lapaanflf,fiir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
BAB IV
DAMPAK TINGKUNGAN YANG AKAN
l, l, I I
TERJADI 4.1.
KOMPONEN KEGIATAN SEBAGAI SUMBER DAMPAK
4.1.1
Tahap Pra Konstruksi
1.
survei lapangan yang meliputi survei topografi, survei tanah dan survei hidrologi. oleh karena survei topograf, survei tanah dan survei hidrotogi sudah selesai dilakukan, maka tidak ada lagi dampak yang ditimbulkan oleh komponen kegiatan ini.
2. ;
/
Pembebasan Lahan
sebagai akibat dari pengadaan tanah/pembebasan lahan
4.1.2
Tahap Konstruksi
1.
l)
Penertmaan Tenaga Kerja Untuk pelaksanaan peningkatan jalan ini diperlukan tenaga kerja t 100 orang dengan berbagai kualifikasi keahlian. Tenaga kerja tersebut akan
I I
direkrut oleh kontraktor pelaksana konstruksi. Komponen kegiatan ini berpotensi menimbulkan dampak positif yaitu kesempatan kerja dan peluang berusaha. Tetapi di sisi lain juga berpotensi menimbulkan dampak negatif yaitu kecemburuan sosial masyarakat.
2.
I I I I I
Pengadaan Tanah
Pada tahap ini tidak dilakukan pengadaan tanah/pembebasan lahan, karena pelebaran jalan yang hanya sekitar 1 sampai2 meter masih berada dalam ruang milik jalan (RUMIJA), Sehingga tidak akan teriadi dampak
l"
li
Suruei dan Pengukurcn Pada tahap pra konstruksi komponen kegiatan yang dilaksanakan adalah
I '-) t I
Batas Sumbar
Mobilisasi Alat Berat dan Material Dalam pelaksanaan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat ini diperlukan berbagai peralatan berat (lihat Tabel2.6) dan material
(batu kali, baja tulangan, semen, pasir, batu pecah dan lain _ lain). Mobilisasi alat berat dan material menimbulkan dampak kerusakan jalan
flEl
Pr. BLANrrcKrNpo ANEKA
lEJW##ffiffiH**
ry-r
I I I I I
.G,apmanflfi,fir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
dan gangguan lalu lintas terutama yang diakibatkan pengangkutan material. Selain
itu
kegiatan
penurunan kualitas udara dan
peningkatan kebisingan yang berdampak turunan terganggunya kesehatan
masyarakat berupa gangguan pemafasan, iritasi mata dan gangguan kenyamanan.
Pengoperasian Base Camp
Base camp yang terdiri dari kantor proyek, bengkel, gudang dan penginapan karyawan akan dibangun di sekitar rencana kegiatan. Pengoperasian base camp berpotensi menimbulkan dampak penurunan
T
kualitas air permukaan, penurunan kualitas air ianah dan penurunan sanitasi lingkungan.
I
Pembercihan Lahan (Land Clearing)
l) t I I I
Pembersihan lahan dilakukan untuk membersihkan semua vegetasi dan benda-benda lain yang tidak dipedukan pada daerah kerja. Semak dan belukar dibersihkan dengan Buldozer atau Eksavator, sementara untuk pepohonan ditebang dengan menggunakan "chaln
I I I I I
Biomasa berikut
tanah hasil pembersihan lahan diangkut dengan dump truck, untuk dlanjutnya diangkut ke tempat penimbunan yaitu berupa cekungancekungan kedng di sekitar. Sementara kayu hasil tebangan pohon diserahkan kepada pemilik pohon atan dimanfaatkan untuk menunjang
:
pekerjaan konstruksi.
Pembersihan lahan menimbulkan dampak penurunan kualitas udara (meningkatnya debu), Apabila musim hujan akan menimbulkan adanya lumpur pada permukaan jalan yang akan berakibat permukaan jalan menjadi licin. Selanjutnya akan mengakibatkan turunnya keselamatan bagi
l) I I
sa/.
pengguna jalan. Karena permukaan tanah
/
lahan terbuka dalam kondni
kering merupakan potensi sumber debu,
5.
Pekerjaan Tanah (Galian dan Timbunan) Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan galian dan timbunan, penyiapan
permukaaan
jalan, pekerjaan stabitisasi tanah serta
pembuangannya. Pekerjaan
penanganan
ini dilakukan untuk menyesuaikan garis
ketinggian penampang melintang seperti yang ditunjukkan dalam gambar
desain. Pekerjaan tanah berpotensi menimbulkan dampak penurunan
kualitas udara (meningkatnya debu), peningkatan kebisingan dan penurunan kualitas air permukaan.
PT: BI..{NTICKIhID O ANEKA ^,Foffioffiowoffi@w tWlHMb,fulaJl*s& r#z@)ee
tv -2
t t I I I I I
Lapaonflf,,frir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar
6.
Pekerjaan drainase bertujuan menyalurkan air pada waktu pelaksanaan konstruksi maupun pasca konstruksi, terutama
di musim
hujan. Siefiem
drainase eksisting yang terganggu akibat pekerjaan penimbunan, dibuatkan drainase sementara guna menyalurkan air yang berasal dari jalan apabila turun hujan. Komponen kegiatan pekerjaan drainase berpotensi menimbulkan gangguan aliran air atau timbulnya genangan air.
7.
Perkerjaan Perkerasan Jalan Yang termasuk pekedaan lapis perkerasan adalah perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Perkerasan lentur meliputi pengadaan, pernrosesan, pengangkutan, penghamparan, penggilasan, dan pemadatian agregat dan campuran aspal panas di aias permukaan yang ielah disiapkan dan ielah diterima sesuai perician yang ditunjuk dalam gambar desain. Pekerjaan
l)
I l' l, I
perkerasan lenfur jalan meliputi:
a)
Pekerjaan lapis pondasi bawah
(Agregat kelas b). Pekerjaan lapis pondasi atas (Agregat Kelas
A
dan
ATB). Dan c) Pekerjaan lapis permukaan (AG Binder dan AC Wearing). Komponen kegiatan
ini
berpotensi menimbulkan dampak penurunan
kualitas udara dan peningkatan kebisingan.
4.1.3. Tahap Pasca Konstruksi
:
l.
Pengoperasian Jalan Dengan pengoperasian ruas jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat
setelah ditingkatkan, diharapkan dapat memperbaiki tingkat pelayanan jalan terhadap pengguna jalan. Di sisi lain tingkat pelayanan jalan yang tinggi ini akan menimbulkan dampak negatif yaitu pengguna jalan memacu
l)
kendaraannya lebih tinggi
yang gada akhirnya akan
kecelakaan talu fintas. Selain
menimbulkan
itu dengan meningkatnya
kepadalan
kendaraan maka akan terjadi penurunan kualitas udara karena meningkatnya kadar debu dan gas pencemar di udara serta peningkatan
T
kebisingan.
I
I I I I I
Pekerjaan Drainase
2.
Pemellharaan Jalan Secara garis besar pemeliharaan jalan diklasifikasikan dalam
2
(dua),
yaitu: pemeliharaan rutine dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan jalan
berpotensi menimbulkan dampak timbulnya gangguan lalu fintas bagi pengguna jalan.
t-E
PT. BT.ANTICKTI*{pO ANEKA
r.''1ffi#ffffi:ffi
tv -3
I
f,,aporenffih UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar
T
JENIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG TERJADI
I I I I I
4.2.1.
Tidak ada dampak
4.2.2.
1.
kendaraan proyek yang berlangsung pada saat mobilisasi bahan material
dan alat berat, serta pengoperasian sejumlah peralatan berat pada pelaksanaan konstruksi pada saat pembersihan dan pekerjaan tanah.
Adanya transportrasi kendaraan pengangkut material selama pelaksanaan konstruksi secara langsung akan menyebabkan terjadinya peningkatan kandungan debu dan gas buang (Pb, CO, NOz dan SO2). Debu dan gas
buang tersebut berasal dari pembakaran bahan bakar dari sejumlah kendaraan yang dioperasikan baik ditapak kegiatan maupun di sepanjang jalur jalan yang dilaluinya.
Pembersihan lahan berupa pembersihan semak
dan belukar
serta
penebangan pohon berikut pembersihan biomasa dan perataan lahan
:
akan berdampak penurunan kualitas udara. Dampak ini terjadiakibat dari meningkabrya kadar debu terutama apabila kegiatan ini dilaksanakan pada
musim kemarau. Berdasarkan data kondisi udara pada rona lingkungan
awal, umumnya kondisi udara di wilayah studi masih di bawah nilai
T
I I I I I
Penurunan Kualitas Udara Penurunan kualitas udara timbul sebagai akibat dari kegiatan transportasi
T
I I I
TahapKonstruksi
4.2.2.1. Komponen Fisik-Kimia
)
I t I
Tahap Pra Konstruksi
ambang batas yang diijinkan maupun yang dikehendaki. Dengan adanya pencemaran debu selama kegiatan pembersihan lahan, maka diperkirakan
-)
akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Khususnya untuk parameter debu (adanya peningkatan terhadap parameter debu).
Perkerasan jalan menggunakan material pondasi agregat klas
B
dan
agregat klas A serta pekerjaan lapis perkerasan dengan asphalt hot /nix. Dari aspek fisik kimia, maka perkerasan badan jalan dan lapis perkerasan diperkirakan berdampak penurunan kualitas udara akibat pencemaran
debu, Dampak akan terjadi terutama apabila kegiatan ini dilaksanakan pada musim kemarau. Meningkatnya kadar debu dan gas buang sebagai akibat dari pengoperasian alat berat yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi tersebut
.
Dari uraian seperti tersebut di atas, maka kadar debu di udara dapat diprakirakan akan melebihi nilai ambang batas 230 pg/m3 menurut PP No. PT. BLANTICKINDOANEKA Eoffio tlrltsFld&btup.aJt's.b' t#a@)8&
fficGlH
tr/
-4
t I I
Laporanflffir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara apabila tidak dilakukan pengelolaan.
2.
l, I I I
I t I I t
Peningkatan Kebisingan Peningkatan kebisingan terkait dengan bertambahnya arus lalu lintas dari
mobilisasi peralatan dan material, pembasihan lahan dan pematangan lahan serta perkerasan jalan. Dari pengukuran yang dilakukan pada bulan Agustus 2011, tingkat kebisingan maksimum yang terukur di sekitar lokasi rencana adalah 56,4 dBA di Kota Mukomuko. Kondisi ini bila dibandingkan
dengan baku mutu tingkat kebisingan untuk kawasan perdagangan (NAB
untuk kawasan pemukiman = 70 dBA) tingkat kebisingan rona awal'ni masih dibawah NAB yang diperkenankan. Pada saat pengangkutan material yang akan menggunakan dump truck
,)
l) I I I I I I I
Batas Sumbar
diperkirakan akan menimbulkan peningkatan kebisingan, seperti diketahui
bahwa satu unit dump truck akan menimbulkan dampak tingkat kebisingan
75 sampai 80 dBA pada jarak 7 sampai 10 m. Begitu juga dengan pengoperasian peralatan berat untuk pelaksanaan proyek akan menambah
tingkat kebisingan.
3.
Gangguan Aliran Air atau Terjadi Genangan Pekerjaan tanah yang meliputi penggalian dan penimbunan tanah (yang
tidak sesuai dengan spesifikasi teknik) akan mengakibatkan teftutupnya saluran / drainase eksisting sehingga mengakibatkan gangguan aliran air
aiau terjadinya genangan. Terganggunya aliran air atau terjadinya genangan pada lingkungan proyek dan permukiman penduduk.
4.
Pengotoran Jalan Sumber dampak terhadap pengotoran jalan adalah kegiatan pengangkutan
material untuk pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko -
Batas Sumatera Barat dan pekerjaan tanah (galian dan timbunan). Pengotoran jalan yang terjadi akibat ceceran tanah yang jatuh pada saat pengangkutan dan yang terbawa oleh ban kendaraan proyek pada saat keluar dari area (ruas jalan) proyek serta pekerjaan tanah.
5.
Penurunan Kualitas Air Permukaan Menurunnya kualitas air permukaan terjadi sebagai akibat dari komponen
kegiatan pembersihan lahan serta pekeriaan galian dan timbunan, Hal ini terjadi karena tanah yang terkelupas atau tercecer di jalan, apabila furun
hujan maka tanah tersebut akan terbawa air larian dan merupakan zat PT. BLANTICKINDOANEKA tU,q.1utu.btu,ddhJeh f+tu@)*e
lv-5
t I I I I I I 1) I I I
Laporanflfr,fir UKt - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
Batas Sumbar
padat tersuspensi (TSS). Selanjutnya air larian dengan kandungan TSS tinggi masuk ke badan air sehingga terjadi peningkatan kandungan TSS. Badan air yang akan mengalami peningkatan TSS adalah Sungai gnat(
Selagan akibat pekerjaan yang dilakukan dari Sta-0+000 sampai Sta10+500 dan Sungai Air Manjunto akibat pekerjaan yang dilakukan dari Sta-
-
10+500 sampai Sb-33+200, kedua sungaitersebut masih merupakan DAS Air Selagan.
Di sisi lain penurunan kualitas air permukaan terjadi sebagai akibat dari pengoperasian base camp. Pada saat penggantian
berat, apabila
oli pada peralatan
oli bekas dibuang pada sembarangan tempat akan
menimbulkan pencemaran air permukaan dengan kandungan minyak dan
lemak. Selain
itu air limbah
domestik dari karyawan juga akan
menimbulkan pencemaran air permukaan.
6. Penuntnan Kualitas AirTanah Penurunan kualitas air tanah terjadi sebagai akibat dari pengoperasian base camp. Pada saat penggantian oli pada peralatan berat, apabila oli bekas dibuang pada sembarangan tempat akan menimbulkan penc€$eran
air tanah. Hal ini disebabkan oli bekas pada permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah sehingga menceman air tanah di sekitar base camp.
7.
Terjadinya Gangguan Sfab/atas LerenglLongsoran Tebing Jalan Terjadinya gangguan stabilatas lereng berupa longsoran tebing jalan di
T
Sta-29+000 sampai Sta-33+200, baik dari sebelah kanan maupun sebalah
t) I I I I l'
l'
I
kiri jalan, yang memiliki topografi bergelombang sampai
perbukitran.
Penggalian tebing dengan lereng galian yang terjal, akan berakibat lereng
tebing yang digali mudah longsor. Selanjutnya longsoran tanah atau massa tanah yang longsor dapat menutupi badan jalan, sehingga jalan terputus.
4.2.2.2. Komponen Biologi
1.
Penurunan Populasi Flora dan Fauna Darat Pembersihan lahan akan menimbulkan dampak berupa hilangnya jenis-
jenis vegetasi yang terdapat di pinggir jalan di antamya adalah Pabm (Palmae sp), Pinang (Palmae sp), Karet (Hevea braziliensis), Bambu (Bamboosa sp), Pinus (Pinus me*usii1 dan Kelapa (Cocos nucifera). PT. BI,ANTICKINIDO ANEKA i$offioMoWoffi@H Iblhhh&Fl4.,drle 7<n)we
lv-6
I I t
f,,oporanflffir UKL - UPL Ruas Jalan Mukornuko - Batas Sumbar Hilangnya tanaman di pinggh jalan yang berfungsi sebagai turus jalan akan
berdampak kepada be*urangnya estetika, menurunnya kenyamanan akibat berkurangya tungsi turus jalan sebagai peneduh. Selain itu
trus
jalan berguna bagihabitat satwa liar seperti burung-burung gereja.
l.
I I
I I
Gambar4.l. Contoh pepohonan penduduk yang berada di pinggir jalan, akan terkena pelebaran ruas jalan
)
I I I
I
Gambar4.2. Contoh belukaryang berada dipinggirJalan, akan terkena pelebaran ruas jalan
l) I I I I I I I
2.
Terganggunya kehidupan biota perairan Terganggunya kehidupan biota perairan khususnya
ikan
(nekton),
merupakan danpak turunan dari menurunnya kuatitas air permukaan y,arfu
Sungai Air Manjunto dan Sungai Anak Selagan. Menurunnya kualitas air permukaan ieruiama sebagai akibat meningkatnya kadar TSS, selain itu kadar mintak dan lemak.
PT. BI,ANTICKINDO ANEKA EoffioHotgo tW\H&htuph&s&t
r#@)we
ffia@ff
trr
-7
I I I
Laporenffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
4.2.2.3. Komponen Sosekbudkesmas
1. Gangguan Lalu Lintas dan Kerusakanialan Terganggunya lalu lintas dan kerusakan jalan terjadi sebagai akibat drari
beberapa komponen kegiatan mobilisasi alat berat dan material. Sementara pekerjaan perkerasan jalan serta pelcerjaan pemasangan
I I I I
sarana pelengkap dan penunjang hanya menimbulkan gangguan lalu lintas
saja. Besaran dampak rusaknya ruas jalan di sekitar adalah panjang dan lebar kerusakan pada ruas jalan yang sebelum ada mobilisasi alat berat
dan material tidak terjadi kerusakan ruas jalan. Sementara besaran dampak terganggunya latu lintas adalah tingkat gangguan peqalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan.
Peningkatan Kesempatan Keria dan Peluang Berusaha
I)
Timbulnya kesempatan kerja dan peluang berusaha sebagai akibat dari
I
maupun lokasi proyek. Kesempatan kerja dalam arti anggota masyarakat
penerimaan tenaga keda untuk melaksanakan pekeriaan konstnrksi peningkatan jalan. Kontraktor akan menerima tenaga kerja baik dari luar
bekerja sebagai karyawan proyek. Peluang berusaha dalam arti memanfaatkan peluang untuk melakukan usaha yang sifatnya melayani proyek seperti jasa transportiasi, mensuptai bahan kebutuhan antxa latn
I I I I-) t
I I
bahan makanan, material konstruksi dan barang-barang kebutuhan l€ryawan proyek.
3.
Kecemburuan Sosial Pada umumnya kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan fisik suatu proyek sudah memiliki satu tim yang tengkap dan sudah solid dimana tim rnf akan
selalu dibawa kemanapun konbaktor mendapatkan pekerjaan. Hal ini dilakukan oleh kontraktor untuk memperoleh hasil pekerjaan yang maksimal mengingat tim sudah berpengalaman dan sudah solid, Namun
ini akan berdampak negatif terhadap setempat dengan munculnya kecemburuan sosial dari demikian kondisi
masyarakat masyarakat
setempat yang merasa tidak dilibatkan dalam proyek yang ada di wilayah seldtar tempat tinggalnya. Dampak ini akan timbul apabila dalam kegiatan
rekruitmen tenaga kerja untuk pelaksanaan proyek Peningkatan Ruas
Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat tidak melibatkan warga
setempat di sekitar tapak proyek.
I
I I I
PT: BLANTICKINDOANEKA ffioF4oE*
[email protected] t&@)wa
ffitRw
nr-
I
I I I I t I I
f,opmanfi.Qfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
4.
-
Batas Sumbar
Gangguan Kesehatan Masyarakat Terganggunya kesehatan masyarakat dengan indikator adanya keluhan
masyarakat berkaitan dengan meningkatnya gangguan pernafasan dan iritasi mata. Merupakan dampak turunan dari meningkatnya kadar debu dan gas polutan di udara. Selain itu terjadinya gangguan kenyamanan
, 4.2.3.
akibat meningkatnya kebisingan
Tahap Pasca Konstruksi
4.2.3.1. Komponen Fisik-Kimia
1.
Penurunan Kualitas Udara Berdasarkan data rona lingkungan awal, kondisi kualitas udara untuk semua parameter masih berada di bawah baku mutu PP No. 41 tahun 1999. Akan tetapi pada saat pengoperasian Ruas Jalan Mukomuko - Batas
l)
Sumatera Barat (setelah selesainya proyek peningkatan) diperkirakan terjadinya peningkatan jumlah kendaraan.
Adanya pengoperasian Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat (setelah selesainya proyek peningkatan) secara langsung afrart
I I I
menyebabkan terjadinya peningkatan kandungan debu dan pembuangan gas buang (Pb, CO, NOz dan SO2) yang berasal dari pembakaran bahan bakar dari sejumlah kendaraan yang dioperasikan di sepanjang jalur jalan yang dilaluinya.
Secara umum pertumbuhan lalu lintas di Indonesia berkisar dari 7
-
15o/o
per tahun, untuk memprediksi konsentrasi kualitas udara ambien di sekitar
t
wilayah studi diasumsikan pertumbuhan lalu lintas tertinggi yaitu 15% per tahun. Angka konsentrasi masing-masing parameter bervariasi untuk jarak tertentu, semakin jauh jarak sumber dengan penerima maka semakin kecil
1,1
konsentrasi udara ambien yang didispersikan oleh udara. Pada pengoperasian Ruas Jalan Mukomuko
I I I
Batas Sumatera Barat (setetah
selesainya proyek peningkatan), objek yang akan terpapar polutan terutama adalah kawasan pemukiman (masyarakat) yang berada dikoridor Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat. Jarak pendispersian
masing-masing polutan berbeda tergantung pada sumber, besarnya konsentrasi udara ambien, faktor meteorologi
dan pengaruh
daerah
reseptor (penerima).
2.
I
t I I
-
PeningkatanKebisingan Tingkat kebisingan yang diakibalkan oleh pengoperasian Ruas Jalan Mukomuko
PT.
-
Batas Sumatera Barat (setelah selesainya Ptotek
BI.ANTICKINDO ANEKA
''Eo@od*ol@officFrw !bA&ek@'&Jstu r#a@)Na
tv-9
I I I
f,,apaanflffrir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar peningkatan) akan berlangsung selama pengoperasian jalan tersebut dengan tingkat kebisingan bervariasi yang dapat mengakibatkan berbagai
gangguan bagi penduduk
BaLas
produKivitas kerja, proses belajar-mengajar serta gangguan kesehatan. Pada..tahap operasional secara tidak langsung akan terjadi peningkatan
lalu lintas kendaraan. Tingkat kebisingan total pada saat kegiatan
I I I
operasionaljalan yang dihasilkan sebesar 70 sampai 80 dBA (pada iarak
t
10 m dad sumber dampak). Apabila dibandingkan dengan survey awal yang angka kebisingan 56,4 dBA terlihat terjadi peningkatan kebisingan lebih. Hasil perhifungan di atas merupakan pendekatan karena tergantung
juga pada jenis kendaraan yang melalui jalan Ruas Jalan Mukomuko Batas Sumatera Barat dan bktor lain yang mempengaruhi pema+arart kebisingan di antaranya yaitu intensitas, fekuensi, waktu pemaparan dan
l)
adanya bislng latar belakang serta kondisl meteorologi dan juga peruntukan kawasan.
4.2.3.2. Komponen Sosekbudkesmas
1.
Gangguan Keselamatan dan Rawan Kecelakaan Dengan telah selesainya proyek Ruas Jalan Mukomuko
- Batas Smeetera
Barat dan dioperasikan untuk melayani pengguna jalan dengan kondisi
;
jalan yang telah ditingkatkan. Hal ini kadang memacu pengguna jalan atau
pengemudi kendaraan menambah kecepatan kendaraannya tanpa memperhitungkan lingkungan di sekitarnya, yang pada akhimya akan mengakibatkan te$adinya kecelakaan. Dampak gangguan kesalamatan
dan rawan kecelakaan terutama terjadi pada lokasi-lokasi yang sensitive
l) I t I I I I I
-
Sumatera Barat baik gangguan tidur, gangguan psikilogis, gangguan
t
I t I I
di sekitar Ruas Jalan Mukomuko
(sensfrive area) seperti: kawasan sekolah, kawasan pemukiman, fasilitas
ibadah dan fasilitas perdagangan (pasar) dimana pada kawasan ini akan pada waktu-waktu tertentu banyak penyeberang jalan.
2.
Gangguan Lalu Lintas Terganggunya lalu lintas bagi pengguna jalan terjadi sebagai akibat dari pemeliharaan jalan. Ketika dilakukan pemeliharaan jalan maka terl"di penyempitan ruas jalan yang berkibat tergangunya lalu lintas. Sehingga terjadiantrian panjang bagi kendaraan yang melewati.
PT: BLANTICKINDO ANEKA recqffi ,lrtulilMkbl,dla.bl.br r#@)ffie
l\r- t0
I I I
Laporanflf,Sir UKL - UPL Ruas Jalan
Mukomuko
-
Batas Sunrbar
Gangguan Kesehata n M asyarakat Terganggunya kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan berkaitan dengan meningkatnya gangguan pernafasan dan iritasi mata
akibat meningkatnya debu dan gas penoemar
di
udara. Selain
itu
gangguan kenyamanan akibat meningkatnya kebisingan.
I.
Menurunnya Sanitasi Lingkungan Menurunnya sanitasi lingkungan terjadi sebagaiakibat kegiatan base camp
l'
berupa kantor proyek dan penginapan karyawan, Kantor proyek twlrya
I
yang tidak membahayakan. Sementara penginapan karyawan selain menimbulkan sampah kering berupa potongan kertas dan plastik juga
I
timbul sampah basah berupa sisa makanan dan sisa bahan makanan.
menghasilkan sampah kering saja berupa potongan kertas dan plastik
Sampah basah kalau tidak dikelola dengan benar akan menjadi sarervg
vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, kecoa dan tikus. VeKor penyakit
l)
I I I I
tersebut dapat menyebar luaskan berbagaijenis penyakit ke masyaraltat sekitar.
4.3.
UKURAN YANG II'ENYATAKAN BESARNYA DAMPAK
4.3.1. Tahap Pra Konstruksi Tidakada dampak
4.3.2. TahapKonstruksl 4.3.2.1. Komponen Fisik-Kimia
7,
Berdasarkan data rona awal hasil pengukuran di lapangan, kadar debu di
l) I I I I
l' t
I
Menurunnya kualitas udara ketiga lokasi pengukuran masih
di bawah nilai
ambang batas yang
ditetapkan, nilai terbesar adalah 51,99 pg/m3 (di Kota Mukomuko). tGdar debu ini tergolong sangat rendah, diperkirakan pada saat adanya proyek akan mengalami sedikit kenaikan kadar debu
di lokasi proyek. Dampak
tergolong sebagai dampak negatif, yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat yang bermukim di sekitar dan pekerja proyek. Tolok ukur dampak adalah PP No. 41 Tahun 1999,
unt\k
debu yaitu 230 pg/m3.
.
2. Meningkatnya Kebisingan di lokasi pemukiman diprakirakan akan melebihi 55 dBA, sedangkan di lokasi kegiatan diprakirakan akan melebihi 70 d'BA. Tingkat kebisingan
PT. BLANTICKINDO AI\"EKA ffioffi6H Ibltuhkr@'.aJ,*b t&@)ffie
tv- Il
I I I I I I t
Laporan,flftfir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kebisingan
di lokasi pemukiman
yang terdapat di sekitar jalan, angka kebisingan 56,4 dBA, tingkat kebisingan ini belum melewati nilai ambang batas 70 dBA (Kepuflsan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MNLI-U11/1996). Kondisi ini diprakirakan akan semakin meningkat dengan beroperasinya
alat-
alat
berat pada saat pelaksanaan konstruksi nanti. Tergolong sebagai dampak
negatif, yang berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan (gangguan kebisingan) pada penduduk yang bermukim di sekitar rencana kegfetart Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat. Sebagai
Tolok ukur untuk kawasan permukiman digunakan Keputusan Mentefi Negara Lingkungan Hidup No. 48/MNLH/11I1996 (NAB = 55 dB) Sedangkan untuk lingkungan kerja berdasarkan Kep.Men.Kes. No. 261lMenKes/SlVll/1998 (NAB adalah 85 dB).
l)
I I I I I I I
Batas Sumbar
Terganggunya aliran airftimbulnya genangan air Gangguan. aliran air atau terjadinya genangan karena tertutupnya
ini akan
(x20
Yo)
di daerah sekitar proyek
beberapa saluran samping jalan eksisting, hal
merupakan dampak besar terutama pada musim turtpn.
Terganggunya aliran permukaan merupakan dampak negatil dengan Tolok ukur terjadinya genangan pada di lokasi proyek dan pemukiman penduduk.
4.
Pengotoran Jalan Besaran dampak pengotoran jalan terhadap keberadaan opersional jalan eksisting adalah besar karena Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko-Bcf,as
Sumatera Barat merupakan jalan nasional dengan volume lalu lintas yang
cukup tinggi. Pengotoran jalan merupakan dampak negatif yang apabila
)
tidak dikelola akan menimbulkan dampak turunan yang lain seperti kerusakan permukaan jalan dan gangguan lalu lintas. Tolok ukur dampak adalah tingkat pengotoran jalan.
5. Menurunnya kualitas air permukaan Besaran dampak menurunnya kualitas air permukaan sebagai akibat masuknya air larian yang membawa lumpur (TSS). Hal ini terjadi sebagai
T
akibat terbukanya tanah dan ceceran tanah di jalan yang hanyut terbasa
air larian. Kandungan TSS di badan air akan meningkat tajam sampai
I l'
diatas 50 mg/liter.
PT. BLANTICKIhIDO ANEKA tl&lH&bb,mla.r&* t&@)fre
I I
t\[ -12
I I I I t I I
l)
tdporanflf,fir UKL - UPt Ruas Jalan Mukomuko -
Di sisi lain besaran dampak menurunnya kualitas air permukaan sebagai akibat timbulnya limbah cair domestik dari karyawan sebanyak 4 m3/hari dan oli bekas dari perawatan mesin alat-afat berat sebanyak 150 tite-r ge hulan. Parameter yang akan mengalami pengingkatan adalah BOD, COD, TSS, detergent, amonia, minyak dan lemak serta koliform.
G
Menurunnya kualitas airtanah Besaran dampak menurunnya kualitas air tanah sebagai akibat timbulnya limbah cair domestik dari karyawan sebanyak
m3lhan dan oli bekas dari
yang akan mengalami pengingkatan adalah TDS, detergent, amonia, minyak dan lemak serta koliform. Tolok ukur yang digunakan adalah Pemenkes Nomor: 41 6/MenKes lP erl
7.
1N 1
990.
Timbulnya Gangguan Kestabilan LerenglLongsoran Tebing Jalan Besaran dampak timbulnya gangguan kestabilan lereng atau longsoran tebing sebagai akibat dari penggalian tebing jalan dapat dikatakan besar. Salah satu dari longsoran, dapat diasumsikan bahwa lebar bagian tebing yang longsor dapat mencapai sekitar 50 meter, dengan ketinggian sekitar 30 meter dan ketebalan bagian yang longsor dapat mencapai 10 hingga 15
meter. Sehingga dapat diperkirakan volume massa tanah yang longsor sebesar 1'1.250 m3. Longsoran tebing jalan akan menjadi lebih efektil karena dari peta geologi Lembar Mukomuko yang didukung denrgan pengamatan lapangan, menunjukkan
di
ruas jalan Mukomuko
-
Batas
Sumatera Barat termasuk terdapat banyak sesar dengan arah bidang sesar barat laut
l,;
-
tenggara. Selain itu merupakan wilayah dengan curah
hujan dan hari hujan tinggi (tihat Tabel 3.1. dan Tabel 3.2). Dari peta Rawan Gempa dan Peta Seismisitas (lihat lampiranl, ruas jalan Mukomr*o
I I
-
I
4.3.2.2. Komponen tsiologi
I t I
4
perawatan mesin alat-alat berat sebanyak 150 liter per bulan. Parameter
I t I t
T
Batas Sumbar
Batas Sumatera Barat termasuk wilayah gempa dengan intensitas tinggi,
sehingga perlu diwaspadai apabila gempa yang terjadi dapat melongsorkan tebing jalan. Sehingga ruas jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat termasuk dalam wilayah rawan bencana.
1.
Penurunan Populasi Flora dan Fauna Darat Besaran dampak menurunnya poputasi ftora dan fauna yaitu menurunnya
jumtah dan jenis flora darat maupun fauna darat. Dibandingkan dengan PT. BLANTICKINDOANEKA Hoffi6M tffiltuMbel4la.b.e 7*a@)tuP
ffic@w
tv- !3
t I I I I I I
EapmanflQfrir UKL
UPL Ruas Jalan Mukomuko
Batas Sumbar
mengatami penurunan akibat pembersihan lahan untuk petebaran jatan. Dampak yang akan terjadi bersifat permanen sehingga perlu pengef.slaan.
2.-
Tergangganya Kehidapan Biota Peniran
Besaran dampak terganggunya kehidupan biota perairan yaitu menurunnya populasi biota perairan terutama ikan. Mengingat batwra pnns
ikan yang terdapat sungai atau kali di sepanjang ruas jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat ini cukup beragam. Dampak selanjutnya adalah menurunnya hasiltangkapan ikan yang berpengaruh tefiadap pendapatan penduduk.
4.3.2.3. Komponen Sosekbudkesmas
l.Gangguan Lalu Lintas dan Rusaknya Jalan Besaran dampak dinilai besar mengingat volume lalu lintas eksisting pada
- Batas Sumatera Barat adalah cukup tinggi (5.340 kendaran/hari, dari data ini menunjukkan volume lalu lintas sangat tinggi sehingga dengan adanya sedikit hambatan akan Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
mengkibatkan kemacetan yang cukup panjang ( > 500 m).
:
Sifat dampak meskipun hanya pada tahap konstruksi namun untuk lalu
I I
I-\ r)
-
rona lingkungan awat, poputasi flora dan fauna darat akan sedikit
l^) I I
-
lintas yang sangat tinggi akan sangat merugikan pegguna jalan. Sedangkan tolok ukur dampak adalah panjangnya antrian kendaran sebelum memasuki area kegiatan dan adanya komplain dari pengguna jalan.
2.
Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha Besaran dampak timbulnya kesempatan kerja dan peluang berusaha yaitu
t I
besar lowongan pekerjaan yang dapat diisioleh tenaga kerja setempatdan besar peluang usaha yang dapat dimanfaatkan oleh usahawan setempat.
3.
Besaran dampak timbulnya kecemburuan sosial adalah jumlah anggota
I I I I
t
Timbulnya Kecemburuan Sosial masyarakat setempat yang ingin bekerja pada proyek
ini narnun lrdak
dapat memanfaatkan kesempatan kerja yang ada.
4.
Gangguan Kesehatan Masyarakat
PT. BLANTICKINDOANEKA '.r5offioffioal,qo tWlH,4bW&Jl4s.b t&@)nao
w-
t4
I I I t I I I I I I I I
ll I I t I t I I
Laporanflfrfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Besaran dampak timbulnya gangguan kesehatan masyarakat adalah jumlah anggota masyarakat setempat yang mengeluh karena menderita gangguan pemafasan, iritasi mata dan gangguan kenyamanan.
5.
Penurunan Sanifasi Lingkungan -Besaran dampak pbnurunan sanitasi lingkungan adalah jumlah sampah domestik non 83 dari kegiatan kantor proyek berupa potongan kertas dan
pfastik sebesar 0,25
mslhai,
Sementara dari penginapan karyatcan
berupa potongan kertas, palstik, daun, sisa makanan dan sisa bahan makanan yang sudah tidak dapat digunakan berdasarkan jumlah penghuni penginapan adalah sebesar
4.3.3. \
t3
m3/hari.
Tahap Pasca Konstruksi (Tahap Operasi)
4.3.3.1. Komponen Fisik-Kimia
1.
Penurunan kualitas udara Penurunan kualitas udara, yakni meningkatnya kadar polutant seperti CO,
Pb, NOz, SOz dan debu di udara. Kadar debu serta CO, Pb, NOz dan SOz diperkirakan akan meningkat dan melebihi baku mutu yang diijinkan (PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara). Sebagai perbandingan hasil pengukuran di ruas jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera
Barat pada bulan Agustus 2011 adalah sebagai berikut:
a. b.
Karbon Monoksida (CO) 614,127 pg/Nm3 Debu (PM ao), 51,990 pg/Nm3,
Fenurunan kualitas udara merupakan dampak negatif, dengan toiok ukur dampak baku mutu berdasarkan PP No.41 Tahun 1999.
2.
Peningkatan kebisingan Suara / bunyi bising yang berasal dari lalu lintas kendaraan bermotor yang
terdapat
di
sekitar jalan Mukornuko
-
Batas Sumatera Bara[, yang
dipengaruhi oleh semakin dekatnya jarak sumber bising dengan penerima kebisingan. Tingkat kebisingan diarealpemukiman saat ini belum melebihi
ambang batas
55 dBA bila
menggunakan peruntukan kawasan
pemukiman. Sebagai perbandingan hasil pengukuran tingkat kebisingan di
jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat yang dilakukan pada bt.tlan 16
Agustus 2011 di Kota Mukomuko yaitu sebesar 56,4 dBA, yang merupakan kavrasan perdagangan dengan nilai NAB sebesar 70 dBA.
PT: BLANTICKII\DO ANEKA ffiolqoffi.6w tr|'?\4bk|e@llaJl*'et
,&@)wP
tv- t5
I I I I I I I t I I I I
Laporonflf,,fiir UKL
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Peningkatan kebisingan merupakan dampak negatif, dengan tolok ukur
dampak berdasarkan baku mutu sesuai Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup
No.
48/MNLFU11/1996
NAB untuk
kawasan
permukiman dan fasilitas pendidikan adalah 55 dBA.
4.3.3.2. Komponen Sosekbudkesmas
1.
Gangguan Keselamatan dan Rawan Kxelakaan Lalu Lintas Sumber dampak ini adalah pengguna jalan yang memacu kendaraannya
dengan kecepatan tinggi, hal ini dapat terjadi karena pengguna jalan
merasa tingkat pelayanan jalan sudah tinggi.Jenis dampak adalah kerarvanan kecelakaan terutama pada lokasilokasi tertentu, seperti: pemukiman yang padat, fasilitas sekolah/ibadah. Besaran dampak dapat
digolongkan kecil tetapi karena menyangkut masalah keselamatan
r-
l,; I I I I t I I
-
l
manusia maka dampak harus dikelola.
2. Gangguan Lalu Lintas Besaran dampak terganggunya lalu lintas adalah tingkat gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan sebagai afu\ttat pemeliharaan jalan.
3.
Gangguan Kesehatan Masyankat Besaran dampak terganggunya kesehatan masyarakat adalah jumlah
keluhan masyarakat berkaitan dengan meningkatnya
gafi'vgg[ran
pernafasan dan iritasimata akibat meningkatnya debu di udara, gangguan kenyamanan akibat meningkatnya kebisingan.
RINGKASAN DAMPAK Ringkasan dampak yang akan ierjadi dalam bentuk tabulasi disajikan pada
Tabel4.1. berikut ini.
PT. BLANTICKINDO AITEKA Ibln^AhiAPlaa*lde f&@)we
lv- t6
I t I
lFg
T o
l-' $ii hl sii Eg IF
T
I I I
iF s* T
A'
q o
x zU
It)
o ot = 3
o)
;
o)
= q)
= CL
!P
o,
o)
5
ot
zE
= CL
(D
=. o)
X
@
iof, Et
!r
al = o
o-ct o-o)
9P 9pF =9-= E EE
EEFgEF
J
E
-o
c
3 tt
o 3
tt
r
@
a o
E
I
(D
2-
I
o
:ct o F
2..
D
3
-
g
FB
-Fa
Fi
== erE
sr
dddd6
9P"===f=
*Fsssss ii*€€€€€ .='g *s+s* q) eC
o' O, o)
Ot
eaaEa =H -40604 5555 ss o(C! (O (O (O = $
D 3
<)< o) ot
F a
EO' (D+ 5< =' !)
=, IA'
3P
g,B
AI E
3
Egl
:r
E.P
I
(D
e
E
o) o)
r
=
CL
==ooot ot 331c 'ct
'Gt
q) q! 35
(i: a c
or x-
ot
(o (o
o
(o (o
!'
xo' F
(ct
:F I 5
{
go
a
€. c (Do .o 1t oqt Fit' g)0t
D 5 ro
D
=€ a7i
'6
srP
o, A) to ar
E
D
= ro
E- s.
*$
.=:TtE'E'ttE =-E
tD 5
rol =e.
e
or= JOt
EE FFFFF eeeeE
ar t
ru
P.d eo =(o -=d q_
ar o-
s,
0)
--
sg€ *gE -ggFgE
!t
-
4, 3
€3.{ ql
-J gE
g-.
It
il.
a o
xo o
:B (lt 9'
f
@ o, 0,
3 D aG
q&a a6=O
ggFsEs
l)
c o
9= s
I
t
tr,
6tt
3c3
: !
o.l
D'
Y-< E
P
? {
0)
o
6'
I
3E'
3 CT
o
3l o)= o= EE-
gEg
a(D og. 6S
99
F =}l.Fr 6i E.
t il Io u, E
o (o
3s3
I
F"E tQ
d
F$E
I'
I I I I I I I
c e o o = E o (o
t x o) o :' = 6 o c = 5' rO o ot 'i x
9r
o
l') I I
a,
3 (D
!i! lr-tz €3
il
= D o =
l>
ch
zo
j
f\J
ah
c 3 (t
I t I I I I I t I t I I I ,) I t
I l,
Ei
:li
lIIa
E-F sa-
l' I
s
-t,
-It
o F
E. o, ot
EE qE EB (cr
ELG =O 6'tt EO JO =!l -qt
o)
3
o-
o
d
6 U'
=- a -3
=
ot o,
CL
J
d
o,
=
qt !t 3 It =:t =! ct E
ID
= Eg rdg
il t't
qr
=t !o (D
@
c! -:t eil
!) =,
Cb F'S IQ
ER €F :\\ F .)$l
ET 90 ?=
ID
!=
z, at
GI
o o .=.
(D
G I 7F
1q' q, o,
5
3
cx o 3 g o
CL
!t
=
I
trt
!,
or
CL C)
6) o) 5 (o (o g
Vr
|t,
ro'
c
=| e
3
-Ei -'E g€
ot
=
gE€Bg
=ot BEBEF EE EE
B'
a 5 o a
s Ae
s€
gg
==-!r
6o o!! -o)='
F
(cr =39. Er =oaor
E 0)
t3-
2 C' -.a3 -t
qt
a
I5 I FI
co
x-(a i:ot+ot (ct -6E
.=
act
6q9
-
9-9rsr9t
g
gFs da FEEFg€FEEFH$$ EO)JCL 5=t !l
E *E' 305 B e.E r !9ro JO
-ll, =a) A)
E (ct
a:.
gEE$-Fgrg.gF
t\) O)
st
= o @-
= (D = E
'o llt
-
OJ
= 4
Itt
E3
fi-3xfi Ea Ef+E qfr 1i34 s$s g+ =
argfi a
95'
ID
F (O
U'
c
(o
:t
9c. q)(o cL -^ A'6 (o oot (D (O =F(cr -5 c qt
SrP
(D
fFEiFBBB 3-99J====
A)
='E
#
g
Ea3
EE$gE
=
FFFF EEEE 5 E C C C C T'E
ID --!t o , o3 )r I
E.9 =(o ors a=
e E
o,
x
gggg$EggFE
F* x=
g
a
P
,aC5
=ot o'(D -.E ID
srg
o, o.E
aoaa
Feeeg
qE FaAse q-- E EEE O(cI (O
I
ti
(O
qt
I
9!t
FEE e3Eee
=F
Eq) C F-'=D D O -= ot :F:rF f, qro!=D!D = f=r35
xa
!t= o) T ID a (o
€
= GI
= 3 (o
(O =
l e
U'
o o)
o
; E
(O
5o-o
=!DtD
F€€ 6lDrt +F3 =5 =GD
44 OI(l B
-I
F 3
T
t I I I I I I t I t t I I
N $F
si
g
ilE
It q) !)
o ! d o -to
= qt
-t
o
g.
ot
D
=
=
iilF
t t I I I
o = 3 e :'t -r I
C'
D t€ = lr o = rD :F :T
t
il t'r
3q' 0, ot
:t
3
c o 3
E
o I
F
@
o o)
t^
+
o !t
P
v,
9p
c 3
(=
(crT
E
e !t = 6t
,)
0)
Eg-Eei 4 FCE g sE8 3
-
= ot at,
gEF
C-
-= -C' €3tr
9L
a@
? I H
\o
I5
P9'
{d
-(o dE
,= (o
69 =ot
g
g. Tt q)O
--tt
5qt -At
;'ot
C' I
=
3 7'
--
f
o
(D
= ct- <)
T
-F :|s.)lr 5
5
3
e f'r F's IQ
CN
T o I = |rt D o
T' (D
IIF
o =
I
ttE
(D
e is B' 3 o
1t q) Itt
A)
r
o)
a (o o
(o
EE eFFFF eee
=.;
tA A
erE tddF DJfS=J = 5o-o-cr-Gl
gF€eg€ E F g.aBE
qiEEE q
xa --
= Irl F 5
T
L,apaanflfrfrir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
T
4.5.
I l, I I I
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP RUAS JALAN MUKOMUKO BATAS SUMATERA BARAT
-
Selain dikaji dampak yang terjadi akibat kegiatan peningkatan Ruas
Mukomuko Batas
Sumatera Barat terhadap lingkungan hidup
sebagaimana tertuang dalam butir 4.1 sampai butir 4.4. tersebut di
depan, maka dikaji pula dampak lingkungan hidup di sekitar terhadap Ruas Mukomuko
4.5.1.
- Batas Sumatera
Barat sebagai berikut:
Dampak Genangan Air Terhadap Ruas Jalan Dampak genangan air berpotensi terjadi di Sta 7+600, karena kondisi
jalan yang menyerupai cekungan sebelum melintasi jembatan air atap seng, dan di sebelah kiri jalan terdapat telaga pulau cinta yang berldlak sekitar 30 meter dari pinggir jalan. Tidak berfungsinya saluran drainase
l') I l, t t
Batas Sumbar
di sta ini, menyebabkan
setiap hujan turun akan menirtlurlkan
genangan.
4.5.2.
Dampak PotensiLongsoran Tebing Jalan Terhadap Ruas Jalan
Di Sta 31+200 sebelah kanan jalan terdapat lereng jalan dengan panjang yang berpotensi longsor t 20 m. Tempat yang berpotensi longsor belum dilakukan penanganan, selain itu drainase eksiting yang kurang terawat dan ditumbuhi gulma.
l1 T
t T
t t I I
PT. BLANTICKINDOANEKA I&Anbr-@!'Be& r#E@)tuF
IV -2:0
t t I I t I I
l')
I I
IP T
t
w&v WWqege$wftwweW
ef
ffiw,
I
traporanflf,,fir UKL
-
UPt Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
I
t I I.
I I
l')
I l. I
BAB V
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
5.1.
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
5.1.1.
Tahap Pra Konstruksi Tidak ada
5.{.2.
Tahap Konstruksi
5.1.2.1. Komponen Fisik-Kimia
i.
ltllenurunnya Kualitas Udara
a.
Sumber Dampak 1). Mobilisasi alat berat dan material 2). pembersihan lahan
3). Pekerjaan tanah (gati dan timbun) 4). Pekerjaan perkerasan jalan Tofok Ukur Dampak Tolok ukur dampak menurunya kuatitas udara adalah nilai ambang batas dari parameter kualitas udara ambient yang telah ditetapkan
T
l1
dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 (lihat Tabel S.1.).
Tabel5.1 Baku Mutu Kualitas Udara Ambient
I
Parameter surtur Dioksida (soz) Nitrogen Dioksida (NO2) Karbon Monooksida (CO)
T
I I t I I
Satuan pg/Nml pg/Nm:
pgNm:
Bakuhtrl qn
400 30.000
Timbal(Pb)
pg/Nm'
TSP (Debu)
2
uo/Nm"
23rJ
Sumber : PP 41 Tahun
c.
Tujuan pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengeroraan ringkungan hidup adarah untuk mencegah, meminimisasi
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioc@o@o@rrr^f 4rf 4de&x@a-L&sb ,&@ta&
v-I
I
Eryoranfl.f,fiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
I
I
-
Batas Sumbar
kualitas udara yang terjadi karena meningkatnya kadar debu dan gas pencemar.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Dalam mengangkut material curah dari sumbernya (penggalian tebing) ke lokasi penimbunan, tendaraan pengangkut mafaria, dilengkapi dengan penutup dari terpal.
I I I
2r.
kendaraan pengangkutnya.
3).
Memasang rambu/peringatan agar kendaraan pengangkut material mengurangi kecepatan apabila memasuki lokasi proyek
4).
Memberikan peringatan dan sanksi kepada sopir kendaraan pengangkut material jika terbukti melanggar ketentuan rambu lalulintas maupun batas kecepatan.
l')
5).
Melakukan penyiraman secara berkala lahan tempat kegiatan
untuk mengurangi kadar debu di udara (terutama dr mu-srm kemarau).
I I I I
6).
Kendaraan proyek yang akan keluar areal proyek, ban kendaraan terlebih dulu dicuci (disemprot air) untuk membersihkan dari kotoran (tanah /lumpur) sehingga tidak terbawa ke luar areal proyek (jalan eksisting).
7).
Apabila masih terjadi ceceran pada jalan eksisting segera iJibersihkan.
8). 9).
Apabila te{adi kerusakan permukaan jalan segera diperbaiki.
Peralatan dan kendaraan pengangkut material yang digunakan
dalam kondisi laik jalan, untuk mengurangi pencernararr dan
l)
I
PEhbatasan volume material agar tidak melebihi kapasitas
emisigas buang. 10). Melengkapi pekerja lapangan dengan masker dan peralatan keselamatan kerja (safefy helm, dll).
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan
di area tapak
proyek teruiama yang berdekatan dengan permukiman, perdagangan,
T
tempat ibadah, dan bangunan sekolah.
I I t I I
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan secara kontinyu selama
komponen kegiatan mobilisasi alatalat berat dan material, PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioEso@offiiErw !fiirPlHMkX@hJetu t#a@1tu@
r{
-2
I
Eapmanffib UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
I I
-
Batas Sumbar
pembersihan lahan, pekerjaan tanah atau galitimbun serta pekerjaan perkerasan jalan sebagai sumber dampak tengah berlangsung.
g.
I
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Pelaksana
2'). Pengawas.
: :
3).
PBnerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
T
Mukomuko, Dinas PU Proyirrsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,
I
Dlnas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
I ')
lleningkatnya Kebisingan
a.
I I t I
T
Konsuttan Supervisidan P2JN Piovinsi Bengkulu
I
l)
Kontraktor/SubKontraktor)
Sumber Dampak
1). Mobilisasialat berat dan material 2). Pembersihan lahan 3). Pekerjaan tanah (gali dan timbun) 4). Pekerjaan perkerasan jalan
b.
Tofok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak tingkat kebisingan adalah baku mutu tingkat kebisingan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menieri Negara Lingkungan Hidup No. Kep48/MenLH /11/1996 (Tabel 5.2.).
Tabel5.2 Baku Mutu Tingkat Kebisingan Peruntukan
No 1
2 3
T
4
I t I t I
6
5 7
Pemerintahan dan Fasilitas Umum Perkantoran dan Perdaoanoan Perumahan dan Pemukiman Perdagangan dan Jasa Ruanq terbuka Hiiau Rekreasi lndustri
c.
Satuan dBA dBA dBA
Baku
hnrJ 60 65
dBA
55 70
dBA
50
dBA
70 70
dBA
Kepmen LH No.: KefiAMenLH/l1/1996.
Tuiuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimalisasi dan mengendalikan dampak negatif meningkatnya
PT. BLAIYTICKINDO ANEKA #offio*owo.*M IW1dtu.ki'@laJMs ,*EE@]mq
v-3
I I I
t
fi,aporanflfrfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
Batas Sumbar
kebisingan yang tefladi akibat kegiatan pengangkutan materia] dan pengoperasian alat berat dalam pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
d.
-
Batas Sumatera Barat,
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 1). Dalam pengaturan / menyusun. jam kerja perlu berkoordinasi dengan masyarakat setempat melalui tokoh
I
- tokoh masyarakat
atau desa guna mengurangi gangguan kebisingan
dl
saat
masyarakat sedang beristirahat.
I t () I
2).
Menggunakan kendaraan proyek dalam kondisi baik (tidak menimbulkan kebisingan).
3).
Pekerja proyek diwajibkan menggunakan pelindung telinga (ear plug) dan peralatan keselamatan keqa (safety helm, sepatu borrt, dil).
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
l
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan
di area tapak
proyek terutama yang berdekatan dengan permukiman, perdagangan, tempat ibadah dan bangunan sekolah.
I I
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan secara kontinyu selama
komponen kegiatan mobilisasi alat-alat berat dan matcdcfi, pembersihan lahan, pekerjaan tanah atau galitimbun serta pekerjaan
t
l)
-
perkerasan jalan sebagai sumber dampak tengah berlangsung.
g.
t
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1). 2).
Pengawas
3).
Penerima
Pelaksana
: :
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Proinet Bengkulu
Laporan
I
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Provirrsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,
T
Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
T T
t I
PT. BLANTICKIIIDO ANEKA
i.Eoffiod*owoffiM 4ry|ub.xex..ryhJd&s t&@tturs
v -4
t I I I I t I
tapordnAfr,frir UKL
-
UPt Ruas Jalan Mukomuko
3.
a.
I I I
mengakibatkan tertutupnya saluran / drainase eksisting.
b.
t I
Tolok Ukur Dampak Luas dan kedalaman genangan air yang tidak diinginkan berada di sekitar tapak proyek selama kegiatan konstruksi berlangsung, yarvg
sebelum dilakukan pekerjaan drainase tidak ada gangguan atau gendh$aii aii.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif terganggunrla aliran air atau terjadinya genangan air akibat pekerjaan drainase baru.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Menyiapkan saluran drainase sementara, agar air permukaan di
sekitar lokasi kegiatan dapat tetap mengalir ke saluran yarvg masih dapat berfungsi.
2).
Memastikan saluran drainase tidak tersumbat (buntu), terutaihi pada jam istirahat (sore) sehingga jika pada malam hari turun
hujan tidak terjadi genangan air
di badan jalan atau daerah
sekitar proyek.
3).
e.
Melaksanakan kegiatan konstruksidi musim kemarau.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada lokasi proyek yang terdapat saluran drainase samping eksisting.
t.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan pada tahap konstruksi, selama pembuatan saluran drainase yang permanen telah selesai dibuat.
g.
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1). 2).
I T
Sumber Dampak
Sebagai sumber dampak adalan pekerjaan drainase yarrg
I t I
l)
Batas Sumbar
Terganggunya Aliran Air Atau Terjadi Genangan
l') I
-
Pelaksana Pengawas
: :
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Proy,rnsi Bengkulu
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioE*o@.@M 3&4n'Ekx@hJe*b t&@)tus
v-5
I t I I I
Ldporanflf,fib UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
3).
l
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Kantor Lingkungan Hidup Kahr.ryafcn
Mukomuko,
Dinas PU
Provinsi
Bengkulu dan Kabupaten Mukornuk6,
Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
Pengotoran Jalan
a.
Sumber Dampak Sumber dampak terhadap pengotoran jalan adalah pengangrkutan material dan kendaraan proyek yang keluar-masuk area proyek.
)
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok Ukur Dampak adalah tidak terjadi pengotoran terhadap jalan eksisting sehingga tidak menimbulkan kerusakan permukaan jabn dan gangguan lalu lintas.
c.
Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan dampak pengotoran jalan adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak ne$aAf pengotoran jalan yang tedadi akibat kegiatan pengangkutan material
untuk p6lAkSanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas
Sumatera Barat.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Penutupan bak pengangkut material dengan menggunakan terpal/plastik.
)
2).
Pembatasan volume material (tidak melebihi kapasitas kendaraan).
3).
I I
Kendaraan proyek yang akan keluar areal proydr, han kendaraan harus dicuci (disemprot air) untuk membersihkan dari
kotoran (tanah /lumpur) sehingga tidak terbawa ke luar areal proyek fialan eksisting).
4).
Apabila masih terjadi ceceran pada jalan eksisting segera dibersihkan.
5).
T
I I I
Laporan
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
t I I
I I t I t
Penerima
Batas Sumbar
Apabila terjadi kerusakan permukaan jalan segera diperbaiki.
PT. BLANTICKINDO AITEKA i"*offiots*o|ffiorffiM ery\u/,ek@bbsb ,&@)wa
\r-5
t
f,,aporunflfr,fir UKL
t I I I I I
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
e.
-
Batas Sumbar
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan dilakukan di jalan eksisting yang menjadi jalur pengangkutan material.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan selama kegiatan sebagai sumber dampak berlangsung.
g.
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
: :
1). Pelaksana 2\. Pengawas 3).
Penerima
Laporan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktonat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Proyinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, dan Kabupaten Mukomuko.
:
ilenurunnya Kualitas Air Permukaan
a.
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah pengoperasian base camp f.kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan), pembersihan lahan dan
I
l)
I I I
:
Dlnas Perhubungan Provinsi Bengkulu
T
I I t I
Konsultan Supervisi dan P2JN Prolrinsi Bengkulu
I')
t I
Kontraktor/SubKontraktor)
pekerjaan tanah (gali dan timbun).
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak kualitas air permukaan adalah PP 82 Tahun 2001, kualitas air permukaan kelas | (lihat 71abe15.3.)
Tabel5.3 Baku Mutu Kualitas Air Permukaan Untuk Parameter Kunci Xe,las ll Parameter
No
A
ttr
Baku
FISTKA 'l
2 B
Zatpadatterlarut
mg/L
1.000
Zat padat tersusDensi KilUtA
mdL
50 6-9 0,5
1
PH
2
Amonia bebas (NHr-N)
ms/L
3
Oksisen terlarut (DO) Minyak Lemak
mg/L mq/L
4
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioffioMoffiM I4F(aAA&i@la.,&'sb ,&B)tus
Satuan
6 1
v -'r
I I I I t
Laporanflftiir UKL - UPt Ruas Jalan Mukon'luko No
c.
Baku
ltr
o,2
Detefien
rnq/L
BODs
mq/L
2
coD
mcy'L
10
8
Deterqent
uq/L
200
MPN/100m] MPN/I00m1
100 1000
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimalisasi
dan mengendalikan dampak negatif
menurunnya
kualitas air permukaan yang teriadi akibat pengoperasian base camp
(kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan), pembersihan lahan dan pekerjaan tanah.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
1). Menyediakan tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) yang memenuhi persyaratan kesehatan. Urin dan tinja dimasr.drkan ke kloset yang diteruskan ke tangki septik (septic tank) yang
t I I I
memenuhi persyaratan kesehatan (Gambar 5.1.). Tangki septik
yang dibangun terdiri dari
2
(dua) buah bak yaitu
bak
pengendapan dan bak peresapan. Bak pengendapan berfungsi untuk mengendapkan padatan yang berasal dari toilet, lrtrr.pu:r
atau padatan yang mengendap secara periodik 3 bulan sekali clisedot dengan mobil tinja. Bak perespan berfungsi untuk menjemihkan cairan yang berasal dari bak pengendapan, setelah
jemih selanjutnya dialirkan ke badan air.
l)
2). Oli bekas yang timbul dari perawatan mesin-mesin alal -be,ral termasuk genset ditampung dalam drum khusus, disimpan sementara dan secara periodik 1 bulan sekali diserahkan kepada
I
pengusaha pengolah oli bekas yang mempunyai izin (Gambar 5.2).
I
3). Pada bengkel tempat penggantian oli mesin alat-alat be.rat dilengkapi dengan bak perangkap minyak. Lantai tempat penggantian oli terbuat dari bahan semen kedap air, di bagaian
I'
tepi dibuat parit untuk mengalirkan cairan ke bak perangkap minyak yang dibangun dekat tempat tersebut. Oli yang tercecera
I
t I
Satuan
5 6 7
MIKROBIOLOGI 1 Fecalcoliform 2 Totalcoliform Sumber PPt2,Tahun2001
I
T
Parameter
c
I
l')
Batas Sumbar
di lantai disemprot air sehingga air yang mengandung minyak masuk ke bak perangkap. Di bak perangkap terjadi pemisahan PT. BLANTICKINDOANEKA
[email protected] ,&@)aoQ
v-8
t
Lapmani.f,,fib UKL
-
UPt Ruas Jalan Mukomuko
I
-
Batas Sumbar
antara minyak dengan air, minyak yang berada di atas disedot dan dimasukkan ke dalam drum sebagaimana oli bekas (Gambar
I l, I
5.2.).
I I
I.) I I I T
l) I
t I l,
I'
I I
PT. BLAI\TICKII\D O ffiofficffioMo@M t+n4loilwa ^WLutubi6ryta.EJd*b
AIIEKA
v-9
tropmanflf,,frir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Gambar 5.1 Diagram Septic Tank Yang Memenuhi Persyaratan Kesehatan
)
)
PT. BLANTICKIIIDO ANEKA Mo@oc* lrfr1Utu^-x@aet,d*gb f*ti@)w4
@@M
v-
ICI
I
LaporanAffir UKL - UPL Ruas Jalan Mul
I I t I I I I I t
Batas Sumbar
Gambar 5.2. Contoh Penyimpanan Oli Bekas
) Penyimpanan oli bekas yang benar
I I I I I
I I I J
t
Penyimpanan oli bekas yang kurang benar
PT. BLANTICKINDOANEKA EgOWoffiM !bteA5&x@EaJMsb t#a@)wa
V-
TE
I I
f,aporanffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Gambar 5.3. Diagram Perangkap Minyak
T
I I
TEilPAT PENGGANThN MINYAK PELUMAS
I
I t I I I I I I I
MESIN
DI
ATS
ALAT{AT
i.ANTAI
SERAT
KEDF CAMN
I
ffi Codbtr
BAK PEFTANGKAP M]NYAK
b* lsE EflctDil&E..
TAMPAKATAS
Alr
Ai )€ sdah hdh
b€Empsr mfnygk
Kc B€dan
Dari Wo.k6,ED
A. bEmpu.dnFk
At
ffi19 sudsh FFlh
Dd Bengkd
:I-_I
JM
Ke8*nN
kl*
Arl^.
I
I
T
I T
I I
PT. BLANTICKINDOANEKA Mofficffi 4|&4n]|*rEx@e4Je5 r&@)dte
ffiM \
v -L2
I
Eaporonfl.ffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
I I I
4)
I I
Batas Sumbar
Pembersihan lahan dilakukan pada saat tidak turun hujan,
biomasa dan tanah yang diperoleh dari pembersihan lahan segera diangkut ke penimbunan yang ditentukan.
Pekerjaan tanah dilakukan pada saat tidak turun hujan, tanah yang diperoleh dari galian segera diangkut ke penimbunan yang ditentukan. Selain itu membersihan tanah yang pada jalan agar supaya tidak terbawa air larian ketika turun hujan.
I I )
-
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan
di
base camp
(kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan), tebing yang dilakukan penggalian serta tempat penimbunan tanah hasil galian yiitu pada pelebaran jalan atau cekungan yang tidak berair di sekitar
'')
ruas jalan.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan secara kontinyu selama komponen kegiaian base camp, pembersihan lahan dan pekefaan tanah tengah berlangsung.
t,
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1). 2).
t
Pelaksana PCngawas
: :
Kontraktor/Sub Konkaktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provinsi Bengkulu
t
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Keria Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
ll
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,
I I I
Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko
6.
Itllenurunnya Kualitas Air Tanah
a.
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah pengoperasian base camp (kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan).
7
I I I
llE
PT. BLANTTCKTNp0 ANEKA
lu'#ffffi:Hffiff*
v-
t3
I I
[,aporonflffik UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak untuk kualitas air tanah yaitu Permenkes Nomor
I
I I I I
l)
4l6lMenKesl Perll)V1990 tentang persyaratan kualilas ain bereiln, yaitu :Zat padat terlarut (TDS) = 1.500 mg/L, Kekeruhan = 25 NTU, Wama
t) I I I t I I I
= 50
Pt-Co, Detergent
= 0,5 mg/L, total kolifoim =
50
jumlah/100 ml.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif menurunnya kualitas air tanah yang terjadi akibat pengoperasian base camp (kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan),
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Menyediakan tempat mandi, cuci
dan kakus (MCK)
yang
memenuhi persyaratan kesehatan. Urin dan tinja dimasukkan ke
kloset yang diteruskan ke tangki septik (septic tank) yang
I I
t t
:
mdihenuhi persyaratan kesehatan (Gambar 5.1. di depan).
21. Oli bekas yang timbul dari perawatan mesin-mesin alat berat termasuk genset ditampung dalam drum khusus, disimpan sementara secara periodik 1 bulan sekali diserahkan k#da pengusaha pengolah oli bekas yang mempunyai izin (Gambar 5.2. dan Gambar 5.3. didepan).
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan
di
base camp
(kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan).
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan secara kontinyu selama pengoperasian base camp lengah berlangsung.
g.
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
: :
1). Pelaksana 2). Pengawas
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provnsi Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioEsory.,qoffi.+rs tf,rnLdtutu^@hJd*s t&P)noe
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Tekhilr
v -14
I I
taporanflffrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Provinsl Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,
I
Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu
T
I I I
glan Kabupaten Mukomuko.
7.
Timbulnya Gangguan Kestabilan Lereng/Longsoran Teblng Jalan
a.
Sumber dampak terjadinya gangguan kestabilan lereng atau teriadinya longsoran disebabkan oleh komponen kegiatan pekerjaan
tanah yang berupa galian pada tebing untuk penyiapan pelebaran perkerasan badan jalan. Penggalian tebing dilakukan di wilayah yang
l) I I t I I t I I I t I I
Sumber Dampak
banyak struktur genlogi berupa sesar (patahan), curah hujan dan hari hujan tinggiserta merupakan wilayah lilwan gempa.
b. Tolok Ukur Dampak Panjang, lebar dan ketebalan mass€r tanah yang longsor,
Tujuan Pengelolaan lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan adalah untuk mencegah dan/atau meminimalkan
terjadinya longsorang tebing jalan akibat penggalian teblng pada pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas
Sumatera Barat seria pengoperasian jalan tersebut.
d.
I)
Upaya Pengelolaan Lingkungan Untuk Tebing Jalan Yang Berpotensi Longsor (Sta-29+000 dan Sta33+2oo)
a). Massa tanah yang sudah
terlepas dari batuan induknya dibersihkan, tanah hasil pembersihan diangkui dan diiimbun pada lokasi cekungan yang tidak berair.
b).
Pemasangan dinding penahan longsoran dengan tinggi disesuaikan dengan tinggi bagian tebing yang hn$ar. Pemasangan dilakukan pada bagian tebing yang batuannya rapuh untuk menahan longsoran yang kemungkinan masih akan terus terjadi.
PT. BLANTICKINDOANEKA ffiofficEEo@offiM 1rfr4tu&bx@!aJsSb uMe@)W4
v- t5
I I I I I I I
Laporanfl.frftb UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
Batas Sumbar
Pembuatan selokan pada kaki tebing untuk mengalirkan rembesan
air yang keluar dari bagian tebing yang
longsor
maupun air hujan yang jatuh pada tebing.
Pada ruas jalan berjarak 200 meter sebelum lokasi longsoran dilakukan pemasangan rambu-rambu sementara pemberitahuan
mengenai adanya pekerjaan penggalian tebing, penyempitan
jalan, pengurangan kecepatan, hati-hati serta
pemasangan
rambu permanen untuk membed tahu adanya longsoran tebing.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan di lokasi-lokasi yang akan dilakukan penggalian tebing atau penimbunan untuk pelebaran perkerasan badan jalan yaitu diSta-29 sampaiSta. 33.
t)
t.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilaksanakan pada saat konstruksi berlangsung khususnya pada saat melakukan pekerjaan galian tanah yang
I
memerlukan pemotongan tebing jalan.
g.
I,
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1). 2).
I I
Pelaksana Pengawas
: :
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provinsi Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dafi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
lr I I I I I I I
-
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukorru.rko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
PT. BLANTICKINDOANEKA ffio@offio@offi@ffi
,rfr \&tu.x-xw f&@1ffi6
6.!.,e *rt
v- !6
I I I
Laporanfl"frfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Gambar 5.4. Kondisi Eksisting Tebing Jalan di Sta-29+000 sampaiSta 33+200.
T
I I I
lf I I I I
l,; I I I I I I I
PT. BLANTICKThIDO ANEKA ffioffioE*ow.l@M aW\utuxex@aaJd*sb t&@)me
v
-17
t I I I I I I
Eapranflfrfiir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko 5.1.2.2. Komponen Biologi
i.
Penurunan Populasi Flora dan Fauna Darat
a. Sumber Dampak Pembersihan lahan darivegetasi penutup dan benda-benda lain yang tidak digunakan.
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak adalah populasi flora dan fauna darat dibandingkan dengan kondisi pada ron6 6wAl.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi
l)
dan mengendalikan dampak negatif
me$unrstmta
populasi flora dan fauna darat akibat pembersihan lahan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
I t I I
Hilangnya tanaman turus jalan dapat dikelola dengan menanam kembali jenis-jenis pohon yang sesuai dengan kondisi tapak eLa.t lahan, dan mempunyai sifat-siht yang cocok untuk tanaman turus jalan misalnya Mahoni, Tanjung, Pinus, Akasia dan Angsana. Jarak
tanam diusahakan
7
meter. Lokasi penanaman pada perempatan
jalan harus memenuhi sudut pandang dari jalan di sebelah kanan maupun
di kiri. Untuk menghindari konflik dan ketegangan sodal,
maka sebelum dilakukan penebangan pohon saat land clearing, maka
terlebih dahulu dilakukan kesepakatan dengan penduduk dan
l) I I I I I I I
Batas Sumbar
dilakukan penyelesaian dengan baik.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
di sepanjang ruas Jalan Mukomuko Batas Sumatera Barat yang dilakukan Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan
pembersihan lahan.
t.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan dilakukan selama pembersihan lahan dari vegeiasi sebagai sumber dampak iengah beriangsung.
PT. BLANTICKINDOANEKA MO@cMoWoffimW x|bqeeei6tebffi*b w4gtnoe
v-tE
T
I I t I I
I
l) T
I t I
fi,aporanflfrfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
g.
I
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) 2)
Pelaksana Pengawas
: :
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provifirsi Bengkulu
3)
Penerima Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina T6knllt Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kantor
Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko,
Dinas PU Provinsi Bengktrlu
Kabupaten Mukomuko,
dan
Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
Terganggunya Kehidupan Biota Perairan
a.
Sumber Dampak Merupakan dampak turunan dari menurunnya kualitas air permukaan
atau sebagai dampak tak langsung dari pengoperasian base camp serta pembersihan lahan dan pekerjaan tanah (gali dan timbun).
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak adalah populasi biota perairan yang ada
di perairan dekat dengan pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
c.
lt t I I t I I
* Batas Sumbar
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif n enrfiolulnya populasi biota perairan yang terjadi sebagai akibat tak langsung dari pehgoperasian base cam.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Menyediakan tempat mandi, cuci
dan kakus (MCK)
yang
memenuhi persyaratan kesehatan. Urin dan tinja dimasulckan Jre
kloset yang diteruskan ke tangki septik (seplic tank) yang memenuhi persyaratan kesehatan (lihat pengelolaan kualitas air permukan di depan)
2). Oli bekas yang timbul dari perawatan
mesin-mesin alat berat
termasuk genset ditampung dalam drum khusus secara panodr,< 1 bulan sekali diserahkan kepada pengusaha pengolah oli bekas
PT. BLANTICKINDOANEKA i*o@ots*oBffioffiM I&laAAx-Xdwa4.bk Wm)we
\{- t9
Loporanffib
T
UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
I
-
Batas Sumbar
yang mempunyai izin (lihat pengelolaan kualitas air permukan di depan).
I I I t t
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasipengelolaan tingkungan hidup dilakukan di lokasiyang sedang
dilakukan pembersihan lahan, pekeriaan tanah dan base canry (kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan).
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan dilakukan secara kontinyu selama komponen
kegiatan kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan sumber dampak tengah berlangsung.
g.
l)
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana 2\ Pengawas 3)
P6ndtiina Laporan
Konhaktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Pror+ins,
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknlk
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
I
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengtkulu
dan
Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan
t I I I
: :
Bengkulu
I
Ir
Kabupaten Mukomuko.
5.1.2.3. Komponen Sosekbud-Kesmas
1. )
Terganggunya Lalu Lintas Dan Kerusakan Jalan
a.
Sumber Dampak Terganggunya lalu lintas sebagai akibat dari beberapa komponen kegiatan sebagai berikut
1).
Mobilisasi alat berat dan material, 2).
Pekerjaan perkerasan jalan dan
t
lI t
I t
t
se@ui
3).
Pekerjaan pemasangan sarana
pelengkap dan penunjang. Sementara kerusakan jalan terjadi akibat mobifisasi alat berat dan material.
b. Tolok Ukur Dampak Tolok Ukur Dampak adalah tingkat gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan dan panjang ruas jalan yang rusak. PT. BLANTICKINDOANEKA nsoffioc* nvrt \de.bl$ryr&.lddsr,#a@ttuQ
ffiGM
v -20
t I I I I I I
traporonflf,,fir UKt
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
c.
-
Batas Sumbar
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif gangguan tcl,u lintas dan rusaknya ruas jalan.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Tergangunya Lalu Lintas :
1).
Pefaksanaan pekerjaan dilakukan Mukomuko
2).
-
di luar
peak hour
.H,rart
Batas Sumatera Barat (akhir pekan)
Pemasangan rambu
lalu
lintras sementara terkait dengan
keberadaan proyek (spesifikasi perambuan mengikuti standart
perambuan sementara, contoh perambuan disajikan dalam Gambar 5.5 dan 5.6
l) t t
I I I I I I
I
Gambar 5.5 Gontoh Rambu Sementara Yang Dipasang Pada Tahap Konstruksi
Untuk Rusaknya Jalan
1).
:
Pembatasan volume material agar tidak melebihi kapasitas kendaraan pengangkutnya-
2).
Pembatasan volume material agar bobot total kendaraan berikut
iiiaterial tidak melebihi tonase kelas jalan. 3).
Memberikan peringatan dan sanksi kepada sopir kendaraan pengangkut material apabila kapasitas muatannya melebihi ketentuan yang ditetapkan.
4).
Kendaraan proyek yang akan keluar areal proyek, ban kOndaraan terlebih dulu dicuci (disemprot air) untuk membersihkan dari kotoran (tanah /lumpur) sehingga tidak terbawa ke luar areal proyek (alan eksisting).
5).
Apabila masih terjadi ceceran pada jalan eksisting sedrera dibersihkan.
T
I I I
6).
Apabila terjadi kerusakan permukaan jalan segera diperbaiki.
PT. BLAI\TICKINDO AIYEKA ffiofficffio@oreM tdi.F\dtu.xe xJrytBaJs$b tffi@)D.re
v -21
t I I I I
traporanflfrfib UKL - UPL Ruas Jalan
Mukomuko
-
Batas Sumbar
.A €€r
"frl7}
rA )
EYg-J
'-}'
I
T
'.: l:
nr t:
:
i
.
,1.i:v
T
I
K, v/
l)
Gambar
I
Perambuan Sementara Penyempitan Satu Laiur
Pada Jalan A2UD
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
.
T
I t I I I
5.6.
#
@''
f'
Lokasi pengelolaan dilakukan di sepanjang tapak kegiatan dan rute jalur pengangkutan material
.
Lokasi untuk pemasangan rambu sementara dilakukan pada segmen-segme
jalan yang sedang dilakukan
pekerjaan
peningkatan jalan.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan selama mobilisasi alat berat dan material,
pekerjaan perkerasan jalan serta pekerjaan pemasangan sarana
)
pelengkap dan penunjang sebagai sumber dampak berlangsung.
g.
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) 2)
Pelaksana Pengawas
: :
Kontraktor/SubKontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provinsi Bengkulu
3)
T
I I I
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten
Mtikomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu PT. BLANTICKIIIDO AITEKA *offiocgo@offieW ^W1u&kilrla.,s& W4@)tus
T
Penerima
v-p
I t I t I I I
Laporanffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
Batas Sumbar
dan
Kabupaten Mukomuko, Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
Timbulnya Kesempatan Kerja Dan Peluang Berusaha
a. Sumber Dampak Penerimaan tenaga kerja untuk pelaksanaan konstruksi fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
b.
-
Batas Sumatera Barat.
Tolok Ukur Dampak
1). Jumlah angkatan kerja setempat yang diterima di proyek. 2). Tidak terjadi kecemburuan sosial / keresahan masyarakat setempat terkait dengan kegiatan mobilisasi / penerimaan tene€A
l) t
-
kerja.
3).
c.
Tidak terjadi gangguan kamtibmas dari masyarakdt.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk meningkatkan dan
memaksimalkan dampak positif kesempatan kerja dan peluc*vg
I,
berusaha yang teriadi akibat penerimaan tenaga kerja untuk
I I
Batas Sumatera Barat.
pelaksanaan konstruksi fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan
1).
tenaga kerja proyek yang berasaldari masyarakat setempat yang memenuhi kualifikasi.
2).
I I
3).
Memberi upah gaji tidak kurang dari standar Upah Minimum Kabupaten Mukomuko yang berlaku saat ini.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
di wilayah-wilayah permukiman yang dilalui ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Biiat.
Pengelolaan dilakukan oleh
T
Memberikan informasi adanya penerimaan tenaga keria meJeJur Pemerintah Kecamatan atau Desa setempat.
e.
I I I
Mengharuskan kepada Kontraktor pelaksana proyek, Suplayer
dan Konsultan supervisi untuk memberi prioriias penerimaan
l,-'y
T
-
PT. BLANTICKII{DO A}TEKA ffiofficEgo|Morery 4EFlil&& ii-maaJs*r,ff&@)drB
v-B
I
trapnranflfrftir
T
t.
UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilaksanakan pada saat penerimaan tenaga kerja
t I I
sebelurn pekerjaan konstruksi fisik dimulai.
g.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) 2)
Pelaksana Pengawas
Kontraklor/SubKontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provinsi Bengkulu
3)
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga den
T
I I I I I
: :
Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu
dan
Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan
-)
Kabupaten Mukomuko
Timbulnya Kecemburuan Sosial
a.
Sumber Dampak
Mobilisasi Tenaga Kerja / penerimaan tenaga ke{a urfruk pelaksanaan konstruksi fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko Batas Sumatera Barat.
b.
Tolok Ukur Dampak Sebagai tolok ukur dampak adalah jumlah anggota masyarakat
T
setempat yang ingin bekeria pada proyek ini namun tidak dalat
I,..
kontraktor lokal atau badan usaha berupa koperasi yang tid6k dib6il
I I I I I I I
memanfaatkan kesempatan kerja yang ada, dan juga kesempatan kesempatan untuk berkolaborasi dengan kontraktor pelaksana.
c.
Tujuan Pengelofaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimalisasi dan mengendalikan dampak negatif kecemburuan sosial yang terjadi akibat mobilisasi tenaga kerja untuk pelaksanaan konstruksi fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera
Barat serta pengoperasian jalan tersebut.
PT. BLANTICKII\DO ANEKA
:,H.##i!-
^"*" hesb
v -'M
I I I
f,,aporcnfl(,frir UKL
-
UPt Ruas Jalan Mukomuko
d.
-
Batas Sumbar
Upaya Pengelolaan Lingkungan
1).
Mengharuskan kepada Kontraktor pelaksana proyek, Suplayer
dan Konsultan supervisi untuk memberi prioritas penerirnaan tenaga kerja proyek yang berasaldari rnasyarakat setempat yang mem6nuhi kuilifikA3l.
T
2).
Pemerintah Kecamatan atau Desa setempat.
I
3).
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa kesemqatan kerja yang ditimbulkan sangat terbatas.
I I
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilakukan
di
wilayah-wilayah permukiman/desa yang
dilakuioleh ruas Jalan Mukomuko
l)
t.
-
Batas Sumatera Barat.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan dilaksanakan pada saat penerimaan tenaga kerja sebelum pekerjaan konstruksi fisik dimulai.
I
g,
I I I t I t I t I I t
Memberikan informasi adanya penerimaan tenaga kerja melalui
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) 2)
:
Pelaksana Pengawas
Kontraktor/SubKontraktor Konsultan Supervisi dan P2JN ProH'rnsr Bengkulu
3)
Pdherima
Laporan
:
Satuan Kerja DireKorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Dinas PU Provinsi Beng*ulu
dan
Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan
)
Kabupaten Mukomuko
4.
Terganggunya Kesehatan illasyarakat
a.
Sumber Dampak Terganggunya kesehatan masyarakat merupakan dampak turunen
dari menurunnya kualitas udara, meningkatnya kebisingan
dan
menurunnya kualitas air permukaan dan air tanah atiau dampak tak langsung akibat dari mobilisasi alat berat dan material, pemebrsihan
lahan, pekerjaan tanah, pekerjaan perkerasan jalan
serta
pengoperasian base camp.. PT. BLANTICKINDOANEKA ffiofficwogffioffitFrts ,&@)wg ^W\utux-l@l'a&s
v -2s
T
I I
I I I
f,,apnranflfrfrir UKI
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
b.
Tolok Ukur Dampak dengan meningkatnya gangguan pernafasan dan iritasi mata aklbat
meningkatnya debu
di
udara, gangguan kenyamanan
akibat
meningkatnya kebisingan. Selain itu kesulitan mendapatkah 6ii b6riih
akibat dari menurunnya kualitas air permukaan dan air tanah yang digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih untuk tumah tangga.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimalisasi dan mengendalikan dampak negatif terganggunya kesehatan masyarakat yang terjadi akibat mobilisasi alat b€rat, pengangkutan material
, pembersihan lahan, pekerjaan tanah serta pengoperasian base mmp dalam pelaksanaan fisik Peningkatan
l')
T
Batas Sumbar
Tolok ukur dampak dampak adalah keluhan masyarakat berkaitan
I
I I I I I) t I I I t I
-
Ruas Jalan Mukomuko Jalan Mukomuko
d.
-
-
Batas Sumatera Barat Peningkatan Ruas
Batas Sumatera Barat.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dengan mengelola dampak primemya yaitu menurunnya kualitas
udara, meningkatnya kebisingan dan menurunya kualifas air permukaan dan air tanah.
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan
di lokasi
tapak
proyek terutama yang berdekatan dengan permukiman, f*lrpaf ibadah dan bangunan sekolah serta aliran sungai yang dekat dengan kegiatan.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan secara kontinyu selama
komponen kegiatan mobilisasi alat-alat berat
dan
mata'ial,
pembersihan lahan, pekerjaan tanah, pekerjaan perkerasan jalan seria pengoperasian base camp iengah berlangsung.
g.
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Pelaksana
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffio&'*o@o@M 4FF4e/'hxGx@aabtu t&@tWP
:
Kontraktor/Sub Konkaktor)
v -zrt
I I
f,aporanflfr,fiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
2).
-
Batas Sumbar Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi
Pengawas
Bengkulu
I
I I I I I I I I I
l-) I I I I I I t
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknk
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup KabupatEh
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Berr€krJr dan Kabupaten Mukomuko
Menurunnya Sanitasi Lingkungan
a.
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah pengoperasian base camp yang terdiri dari kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak adalah jumlah sampah non 83 yang ditimbulkan oleh pengoperasian base camp (kantor proyek, gudan\g dan penginapan karyawan).
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif menur\lrnrra sanitasi lingkungan yang tefadi akibat pengoperasian base camp (kantor proyek, gudang dan pengonapan karyawan).
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Melarang karyawan yang membuang sampah pada sembarang tempat.
2).
Menyediakan bak sampah pada setiap ruangan, setelah bak
sampah penuh maka sampah yang ada dalam bak tersebui ditimbun pada tempat penimbunan sampah sementara berupa
BIN (Gambar 5.9). Setelah BIN penuh secara periodik 3 hari sekali diangkut ke tempat penimbunan akhir. Sampah yang disediakan terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu wama merah untuk
sampah basah dan wama hitam untuk sampah kering. BIN Jtiga didesain ada ruangan untuk sampah kering dan ruangan untuk sampah basah. PT. BLANTICKINDOANEKA ffio@cEgoffioffiw rtif4eekx@h.,6sld wa@)dt&
v-n
I I I I t
fi,aporanflfriir UKL - UPL Ruas Jalan
Mukomuko
-
Batas Sumbar
T
I
ll t I I I
Gambar 5.7 Contoh Bak Sampah dan Bll{ Yang Akan Digunakan
e.
L6kasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan
di
base
(kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan).
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan secara kontinyu selama pengoperasian base camp (kantor proyek, gudang dan penglrvaryan karyawan) tengah berlangsung.
g.
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
I)
1). 2).
t t I t I I I
3).
Pelaksana Pengawas
: :
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Prosnsr Bengkulu
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bin6 TCknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukornuko, Dinas PU Pround Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkirlu dan Kabupaten Mukomuko.
PT. BLANTICKINDOANEKA tf,*FlHM.bxryh&tu &@]we
t{
-2t
I I I I I
Eaporcnffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
5.1.3.
l)
I t I I
ll
Batas Sumbar
Tahap Pasca Konstruksi (Operasi)
5.1.3.1. Komponen Fisik-Kimia
1. Menurunnya Kualitas Udara '- a. Sumber Dampak Pengoperasian
jalan setelah ditingkatkan akan
gas
htrarrg
kendaraan bermotor khususnya CO, NO2, SOz, Pb dan debu, yang mempengaruhi areal pemukiman penduduk, fasilitas pendidikan cian
tasilitas ibadah yang berada
di ruas Jalan
Mukomuko
-
Batias
Sumatera Barat.
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak menurunya kualitas udara adalah nilai ambang batas dari parameter kualitas udara ambient yang telah di*elrykan dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 (lihat Tabel 5.1. di depan).
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimalisagi dan mengendalikan dampak negatif mer.t/ravqya kualitas udara yang terjadi akibat pengoperasian ruas Jalan Mukomuko
d.
-
Batas Sumatera Barat.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Melakukan penanaman pohon
di
sekitar tapak proyek untuk
mengurangi penyebaran polutan. Agar pohon berfrrngsi sebagai banier maka pohon
I t
-
-
pohon tersebtrf dapat
pohon tersebut ditanam rapat
dari bawah ke aias. Hal ini dapat dilakukan dengan penanaman tumbuhan jenis tertentu yang berdaun lebat. Jenis vegetasi yang dapat berfungsi sebagai banier antara lain
1).
'.
Vegetasi perdu yang ditanam paling dekat dengan perker'aen
jalan sebagai banier tingkat satu
;
teh-tehan (Acalypha
wilkistanan). Tumbuhan ini dapat dibentuk dengan pemangkasan
T
tertentu.
l I I I
meningkatkan
kepadatan kendaraan sehingga menimbulkan emisi
T
I
-
2).
Vegetasi jenis pohon rendah, sebagai banier tingkat dua yang
ditanam dibelakang tumbuhan barrier tingkat satu antara laio PT. BLANTICKIIIDO ANEKA ffio@offiowo@M aW1tuMb@aaJs*b ,#e@tds
v -y)
.'
I I I I t I I
trapnranflfrfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
l,
I I
l) t I I I I I
Batas Sumbar
kembang merak (Euphorbiapulcheima), fillisium (Fillicium decipiens), tanjung (Mimusop sp), bungur (Lagerstroemia spesiosa)
3).
Vegetasi jenis pohon tinggi sebagai banier tingkat tiga: Tembesi (Samanea saman) aselm (Tamaindus indica), mahoni (Snietenie
mahagonll dan lain
-
lain.
Vegetasi ini selain berfungsi mengurangi pencemaran juga berhtngsi meredam kebisingan, memberi rasa sejuk dan menambah keindahan.
Jenis vegetasi pelindung lainnya yang dapat digunakan untuk pengelolaan kualitras udara disajikan pada Tabel 5.4. Secara skematis
upaya pengelolaan kualilas udara dengan penanaman jenis vegetrasi disajikan pada Gambar 5.10.
l) t
-
Jenis
No. 1
Tabel5.4. Vegetasi Yang Dapat Digunakan Jenis Untuk Pengelolaan Kualitas Udara
Nama llmiah Acalypha microphylla Aoave ameicana Allamanda cathaftica Ailisia exelsa
2 3 4 5
Aftemathenficodes
6
Amherstia nobilis
7
Axonopus cpmpressus
I
Arundinata oumilla
9
Bambusa muftiplex Bambusa vulgaris Baninstonia asiatica Bauhinia purpurea Bougeniella glabra Brownea capitella Carmona retusa Cassra biflora Cassia siamea Chlorophvlum bichefti C h rysa I id o c arpus /ufescens C le raden d ron tho m so na e Coccos nucifera Dialium indum Dillenia phipinensis Dunnta reaens
10 11
12 13
14 15 16 17 18 19
20 21
22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Nama Daerah Teh
tehan Aqave america Alamanda Rasamala Kriminif merah Bunoa ratu Rumoaut oaitan Bambu oanqkas Bambu cina Bambu iepanq Keben / butun Bunga Kupu-kupu Bouqenvil unou Bunoa Lampion
-
Serut Casia qolden
Johar Lili paris tepi daun putih Palem kunino Nona makan sirih Kelapa Asam Kranii
Sempur Panokas kunino
Duranta vaieoata
Teranq bulan
Ficus benvamina Ficus alabela Ficus repens Glinsidia sepium lxora chinesis Ph.vlostachvs sulphu rea
Berinoin Ficus qlabela
PT. BLANTICKINDOANEKA ffiofficE*oEo&M ttcp\utu.bW!'zs*b ,#&fi)tue
Dollar Gamal Soka kecil Bambu Kuninq
Kefrge Euohort$arpg4' Agave ceae Apocynaceae
Hammamelidaceae
Amarantsceae Lequminosae Graminae Graminae Graminae Graminae Myrtaceae
Lequminoceae Niclaqinaceae Leouminoceae Boraoinaa Leguminosae Lequminosae Liliaceae Palmae
Verbenaceae Palmae
Legumrno€ae Dilleniaceae Verbenaceae Verbenaceae Moraceae Moraceae Moraceae Leguminoceae Leguminoceae Graminae
v-w
I I I I I I I
[,aporanflft$b UKt - UPt Ruas Jalan No. 32 33 34 35 36 37 38 39 40
-
Batas Sumbar
Keluma
Nama Daerah Glodogan tiang Glodogan
Nama llmiah Polvathia lonoifolia Polvathia fraorans Schima noronhae Shorea ieprosula Sr'atnodea campulata Swietenia mahagoni Tamarindus indica Thuia ortentalis Vinca rosea
Annonace* Annonaceae
Temstroemiaceae
Puspa Meranti Kecerutan
Dipterocarpaceae Bignoniaceae Meliaceae Leguminosae Coniferaceae Apocvnaceae
Mahoni Asam iawa Cemara Kipas Tapak dara AWbat Lalu Lintas Jalan,
Sumber : Pedoman
Gambar 5.8. Skema Pengetolaan Kualitas Udara dan Kebisingan Terdisoersr &eatmosfir
)
I
PagarKanailarau Pohon Tinsgi .
16mlsk
Drn#m
hata
Rambatanhising
I
Pohen-rendaft
I I I I I I I t I I I
Mukomuko
RUMIJA...... Jenis
-
jenis tanaman yang disarankan
Perdu
:
:
Teh-tehan, bluntas, pangkas kuning (atau yang lain lihat Tabel 5.1) Pohon rendah : Kembang merak , filisium, angsana, turi, akasia, dll. Pohon tinggi : Tembesi, asam, mahoni, cemara laut, flamboyant. Kiara payung, dll
Keteranqan:
)
1.
2.
Ditanam di area yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Penanaman pohon dilakukan dengan menambah kerapatan karena pada sisi jalan Sudah ada tanaman penghijauan baik dikiri maupun kanan.
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan untuk meminimasi dampak penurunan
kuatitas udara adalah pada ruas jalan yang berdekatan dengan permukiman, bangunan instansi pemerintah, tempat ibadah dan bangunan sekolah.
PT. BLANTICKINDOANEKA ffio@oEgo@o@M
[email protected] t&(6lwe
v-3I
I I I I I I I
Eoporonflfrfrir UKL - UPt Ruas Jalan Mukomuko -
t.
-
sejak
Batas Sumatera Barat setelah
ditingkatkan.
g,
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
:
1). Pelaksana 2). Pengawas
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Pronnei Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Prouhsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, )
Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
I l. I
Meningkatnya Kebisingan
a.
Sumber Dampak Pengoperasian
jalan yang meningkatkan kepadatan
sehingga menimbulkan suara
/
kendaraan
bunyi yang berasal dari suara mesin
kendaraan bermotor yang metintas di ruas Jalan Mukomuko
-
Batas
Sumatera Barat.
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak dampak tingkat kebisingan adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
:
Kep-48/MNLH/11/1996
(Tabel 5.2. didepan).
) c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif peningkatan kebisingan yang terjadi akibat pengoperasian Jalan Mukomuko -
t
I I I I I
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama setahun dioperasikan ruas Jalan Mukomuko
I
I t t
Batas Sumbar
Batas Sumatera Barat
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan dilakukan dengan penanaman vegetasi di
sekitar ruas Jalan Mukomuko PT. BLANTICKIIIDO ANEKA ffioffio@oMotdM 4tI+Dle&hf,WhJ6*b
t&@)are
-
Batas Sumatera Barat (barb$
v -32
I I I t I I I
Laporanfl(,frb UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
sebagaimana pada pengelolaan kualitras udara. Penanaman vegetasi terutama yang berbatasan langsung dengan pemukiman serta area sensilif seperti fasililas pendidikan dan fasilitas ibadah (ihat Tabel S-5dan Gambar 5.8).
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lahan di sekitar tapak proyek yang berbatasan
langsung dengan pemukiman penduduk serta area sensitif scf'e{ti lasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama setahun sejak dioperasikan ruas Jalan Mukomuko
lr
-
Batas Sumatera Barat sc*dott
ditingkatkan.
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1), Pelaksana 2). Pengawas
I I t I
:
Kontraktor/Sub Kontraktor)
:
Konsultan Supervisidan P2JN Provtntl Bengkulu
3).
Penerima Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bihi TEkhiR, Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kantor
Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko,
Dinas
PU
Provinsi BengkuLr dan
Kabupaten Mukomuko,
Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu dah Kabupaten Mukomuko.
l) I I I T
I l' I
PT. BLANTICKII\DO ANEKA *offiocsogdoreM tVi.rt 1dtutuxSryi Btaaattue
h
.r.h 3&
v
-33
t I I I I t I I I I I I
tapranflf,fiir UKt
-
Jenis
Batas Sumbar
Tabel5.5. Yang Dapat Digunakan Untuk Pengelolaan Kebisingan
- Jenis Vegetasi
Volume No
Nama llmiah
1.
Acaiamangfun
2.
Bambosasp.
Jarak dari
Ke{inggian pengukuran
daun (m')
(m)
(m)
Akasia manoium
114,39
30,20
4,00
Rtr-ntuksi ketillsr@l) qI
Barbu
12'03
16,40
2,54
4,9
Nama Daerah
t a,i-tr.,---
odnooodani
Cxiasiamea Dunntrerens
@,74
9,80
1.20
o3
4.
Anak nakal
1.68
9,80
1.20
5.
lxoniannia
Soka
1,350
11.20
1.20
6.
llewa so
Kekaretan
1.105
4,60
1.20
7.
Helilnnia sp.
Sebe
1.792
3.20
1.20
8.
Vermenia
Likuan-Yu
2,4U
8,20
1,20
0,8 0,9 0,9 3,4 2,3
3.
Jdrar
obtusifolia
isingan Akibat Lalu Untas Jalan, 20M DPU Kebisingan
) 5.1.3.2. Komponen Soskbud-Kesmas
1.
Meningkatnya Gangguan Keeelamatan dan Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
a.
Sumber Dampak Sumber dampak adalah pengopersian Jalan Mukomuko
-
Batas
Sumatera Barat (dengan tingkat pelayanan jalan yang sudah baik),
yang akan membawa kecenderungan pengguna jalan memacu kendaraannya dengan kecepatan lebih tinggi.
b.
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak adalah meningkatnya ftekwensi atau angka kecelakaan pada tahap pasca konstruksi akibat para penggunajalan
l.) I I t I I t I
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
memacu kendaraannya tedalu tinggi.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi
dan
mengendalikan dampak negatif ter@irya
kecelakaan.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Pengelolaan lingkungan dilakukan dengan pemasangan rambu lalu-lintas (rambu peringatan adanya lokasi sekolah, ,badah slan
PT. BLAIITICKINDO AIIEKA ffioffioe*o@o@M td.tp \U b.Xe XW f&16)tuie
h
.b
Sb
v-y
I I I t I I t I I I I I I I t I
fi,aporonflfr,ftir UKt
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
pemukiman penduduk) dan rambu pengurangan kecepatan. Rencana pemasangan rambu dapat dilihat dalam lampiran.
2).
Pembuatan zebra cross untuk para penyeberang ialan, khususnya pada tempat yang ramai seperti pasar dan bangunan sekolah.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah kawasan pemukiman dengan padat penduduk, fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadaEr yeng merupakan lokasi pengelolaan dampak rawan kecelakaan:
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama ruas Jalan Mukomuko
-)
-
Batas Sumatera Barat dioperasikan.
Institusi Pengeloiaan Lingkungan Hidup
1), Pelaksana : 2').
Pengawas
:
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provinsi Bengkulu
3).
Penerima Laporan
:
Satuan Keria Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kantor
Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko,
Dinas PU Provinsi Bengkulu
Kabupaten Mukomuko,
dan
Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomukd.
I
Terganggunya Lalu Lintas
a.
Sumber Dampak Pemeliharaan jalan yang berakibat terganggunya lalu lintas pengguna ruas Jalan Mukomuko
b.
-
trag4
Batas Sumatera Barat.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah tingkat gangguan perjalanan yang dirasakan oleh para pengguna jalan sebagai akibat peryldJh,araar\ jalan.
T
I I I
PT. BLANTICKII{DO ANEKA MofficHoffioffiM 4F 4ruAbxEi@lEJ&* t+tu@jtue
v -35
I I
tapnranflfrfrir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah,
I
I I I I I
Batas Sumbar
meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif terganggunya laLu lintas.
d.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
1).
Menerapkan traffic management dalam pelaksanaan proyek.
2'). Pemasangan rambu lalu lintas sementara terkait keberadaan proyek.
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan dilakukan pada lokasi sebelum dilakukan pemeliharaan jalan dan pada jalur pengangkutan material.
)
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pekerjaan pemeliharaan ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat
T
berlangsung.
l,
g.
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidult
1), 2).
I I
Pelaksana Pengawas
: :
Kontraktor/SubKontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provinsi Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik,
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
l)
dan
T
Kabupaten Mukomukd.
T
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu
Kabupaten Mukomuko, Dnas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan
3.
Terganggunya Kesehatan Masyarakat
a.
t
Sumber Dampak Terganggunya kesehatan masyarakat sekitar terjadi sebagai dznrfnk
turunan dari menurunnya kualitas udara dan meningkatnya kebisingan atau sebagai dampak tak langsung akibat dari pengoperasian jalan.
T
I I t
dcn'g"fi't
PT. BLANTICKTNDOANEKA t4r\
[email protected] W&@)tute
v -K;
T
I I I I I I
f,,oporanflfftk UKt - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
b.
I:)
Tolok Ukur Dampak Tolok ukur dampak adalah keluhan masyarakat berkaitan dengan
meningkatnya gangguan pemafasan dan iritasi mata ?kibat meningkatnya debu di udara, gangguan kenyamanan akibat meningkatny6 kdbiSingAtl.
c.
Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencegah, meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif terganggunrya kesehatan masyarakat yang terjadi akibat pengoperasian Ruas Jalan Mukomuko
d.
-
Batas Sumatera Barat setelah dilakukan peningkStin.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Cukup dengan mengelola dampak primemya yaitu menurunnya
I,) t I I I
kualitas udara dan meningkatnya kebisingan.
e.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di area tapak proyek
terutama yang berdekatan dengan kawasan permukiman, tempat ibadah dan bangunan sekolah.
f.
Periode Pengelolaan Lingkungan HidUp Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan secara kontinyu selama ruas
Jalan Mukomuko
g.
I
Batas Sumatera Barat dioperasikan.
lnstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1),
Pelaksana
2\
Pengawas
:
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Provlasr
3).
PBnerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik,
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
t
I
-
Bengkulu
I I t I
Batas Sumbar
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Dinas PU Provinsi BengrkuJu
dan
Kabupaten Mukomuko, Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko
PT. BLANTICKIhIDO ANEKA MOfficdsoMo@M TBP4BM-Xei@hJr'*b ,+na{@)tue
v-w
I t I I
[,apomnflftfir UKL - UPL Ruas Jalan
Batas Sumbar
5.2.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
5.2.1.
Tahap Pra Konstruksi
5.2.2. TahapKonstruksi 5.2.2.1. Komponen Fisik-Kimia
1.
Menurunnya Kualitas Udara
a.
I I
Jenis DampakYang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah menurunnya kualitas udara karena meningkatnya kandungan debu, Timbal (Pb) dan $aS pencemar (SOz, NOz dan CO) di udara.
Sumber Dampak
)
I
Pembersihan lahan
4).
Pekerjaan perkerasan jalan
Mobilisasialat berat dan material Peke{aan tanah (gali dan timbun)
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan effektivitas pengelolaan ling*a4gen penurunan kualitas udara akibat mobilisasi alat berat dan material,
I
pembersihan lahan, pekerjaan tanah serta pekerjaan perkerasan jalan.
I
I ,) I t t I I t
1). 2). 3).
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
T
T
-
Tidak ada
T
I'
Mukomuko
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungann hidup yang dipantau adalah kandungan debu,
Timbal (Pb) dan gas pencemar di udara seperti SOz, NO2 dan CO.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Pengumpulan data ditakukan dengan cara pengambilan
di
lapangan, selanjutnya dilakukan analisis
di
sarpd
laboratorium
iingkungan hidup.
Analisis data dilakukan dengan metode perbandingan antara
hasil pemantauan dengan baku mutu yang telah ditetapkan (Tabel5.1. didepan). Metode analisis, peralatan yang digunakan diperlihatkan Tabel 5.6.
PT. BLANTICKINDOANEKA ffiofficEcowo@Elw 4 tFFlAb.k
[email protected] ,&F)Ns
v -38
T
t I t I
[,apmonflf,fir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar Tabel5,6. Metode, Peralatan Sampling dan Analisis Kualitas Udara
Parameter
Pengu
2
Analisis
Peralatan
Jenis Sampling
kuran ,|
Metode Anafis
lletode Samplins
Wakhr No
P:re
S02
l
iam
Gas deteclion
GasSamoler
Pararosanilin
Spdtffi
NOz
l
jam
Gas detec{ion
Gas Sampler
Analisis
Spekbobtometer
Salbman 3
co
1
jam
Gas deteclion
Gas Sampler
Non Disperslve Infra Red (NDIR)
NDlRAnalyzer
4
Pb
l jan
Dust detec{ion
Dust Sampler
Spekbobtometik
Spektototo
b
Debu
1
jam
Dustdetedion
Dust Sampler
Gravirnetik
meter Timbang6n analilik
T Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
2).
T
Lokasi pemantauan kualitas udara dilakukan di 3 titik, yaitu
l.)
-
(Ul) diambildi SDN 06 Desa Pasar Sebelah, titik diambil untuk mewakili kualitas udara kautasan
Titik satu
ini
pemukiman dan pendidikan pada Ruas Jalan Mukomuko
10+000.
-
Titik dua (U2) diambil di Pasar Lubuk Pinang untuk mewakili
kondisi lingkungan di kawasan perdagangan dan pemukiman yang telah banyak kegiatan, pada peta tergambar dekat Sta 26+100,
-
Titik tiga (U3) diambil di Pos Polisi untuk mewakili kondisi lingkungan di lokasiyang belum banyak kegiatan, pada peta tergambar dekat Sta 32+600.
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
I.)
Pdfnantauan dilakukan selama masa konstruksi berlangsung dengan frelvvensi 6 (enam) bulan sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1) 2)
Pelaksana Pengawas
: :
T
I I t
l' T
-
Bdtas Sumatera Barat, pada peta tergambar dekat Sta-
t I I I I
:
Kontraktor/SubKontraktor Konsultan Supervisidan P2JN Provinsi Bengkulu
3)
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, PT. BLANTICKINDOANEKA ffic E**o No rt*Fldexex@h.,s$b t#a@ldr&
|@o
@6$Jm
v -39
I I I
tapomrflfrfrh UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko
2.
I t
MeningkatnyaKebisingan
a.
Jenis dampak yang dipantau adalah tingkat kebisingan terulanra yang terjadi
t )
1). 2). 3).
Pembersihan ldhan
4).
Pekerjaan perkerasan jalan
Pekerjaan tanah (gali dan timbun)
lingkungan peningkatan kebisingan akibat mobilisasi alat-alat berat
dan material konstruksi, pemebrsihan lahan, pekerjaan tanah serta pekerjaan perkerasan jalan.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah tingkat kebisingan.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data_:
Pengumpulan data dilakukan melalaui pengukuran l*ng*at
)
kebisingan di lapangan dengan menggunakan peralatan Sound
I I
Level Meier. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara hasil pengukuran dengan baku mutu menurut Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
:
Kep-
48lMenLH/11/1996 (Baku mutu kebisingan dapat dil,hat Fvaa Tabel5.3).
2).
T
t
Mobilisasi alat berat dan material
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya penge,thlaart
t
t I I
permukiman penduduk.
Tujuan Pemantauan Lingkunga Hidup
I T
di
b. Sumber Dampak
I
t I I
Jenis Dampak Yang Dipantau
L0kasl Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Titik satu (U1) diambil di SDN 06 Desa Pasar Sebelah, titik
ini
diambil untuk mewakili kualitas udara
kawasan
pemukiman dan pendidikan pada Ruas Jalan Mukonuko
PT.BLANTICKINDOANEKA MoffioMo4.qoffiM tfuluebWEdJistu ,w@)drs
v -40
-
T
Ldpnrcnflf,fiir UKL
I
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
Batas Sumatera Barat, pada peta tergambar dekat Sta1
I
-
0+000.
Titik dua (U2) diambil di Pasar Lubuk Pinang untuk rnewakiti
kondisi lingkungan di kawasan perdagangan dan pemukiman yang telah banyak kegiatan, pada peta
I
tergambar dekat Sta 26+100,
-
Titik tiga (U3) diambil di Pos Polisi untuk mewakili kondisi lingkungan difokasiyang befum banyak kegiatan, pada peta
T
tergambar dekat Sta 32+600.
I
3).
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama masa konstruksi berlangsung dengan frekwensi 3 (tiga) bulan sekali.
T
t)
i.
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1) 2\
:
Pelaksana
Konsuhan Supervisi dan P2JN Proyinsi
Pengawas
Bengkulu
I I
3)
Penerima
Laporan
l-)
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko,
Dinas PU
Proyinsi
Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko
Terganggunya aliran air/timbulnya genangan air
a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Terganggunya aliran air atau terjadinya genangan di lokasi proyek dan pemukiman sekitarnya.
I I
b.
I
c.
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah pekerjaan drainase samping yang mengakibatkan tertutupnya saluran / drainase eksisting.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan
T
I I I
:
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
I I
Kontraktor/SubKontraktor)
PT. BLANTICKINDOANEKA ffioffio4EoMoffiM r&lEAhx-iryh.bse t+u-@ttus
v -41
t t I I I
fi,aponnffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
akibat pekerjaan drainase samping.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Luas dan kedalaman genangan air dan waktu terjadinya genangan air di lokasi proyek dan permukiman penduduk terdekat
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Meiode Pengumpuian dan Anaiisis Data
:
Pemantauan ada atau tidaknya genangan dilakukan dengan
peninjauan
di lapangan, serta
mendapatkan
/
menampung
informasi yang berasal dari lingkungan masyarakat.
2).
LokasiPemantauan Lingkungan Hidup
:
Pemantauan dilakukan di lokasi proyek dan area sensitif berupa pemukiman penduduk dan fasilitas umum.
)
3).
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
:
Pemantauan ditakukan selama masa konstruksi berbngr*mg
I
dengan ftekwensi pada setiap saat ketika turun hujan lebat.
f.
I I
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1) 2\
:
Pelaksana
Kontraktor/SubKontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Proxinsi
Pengawas
Bengkulu
3)
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
I
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Proyinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,
l) I I
Batas Sumbar
lingkungan terganggunya aliran air atau terjadinya genangan air
I
I I
-
Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
4.
PengotoranJalan
a.
Jenis Dampak Pengotoran jalan yang terjadi akibat dari ceceran tanah yang iatuh pada saat pengangkutan dan yang terbawa oleh ban kendaraan
I
proyek pada saat keluar dari area proyek.
T
I I
I
PT. BLANTICKINDOANEKA Rffoffiodso@o 4ry4nM.hrba.EJrt's W@)dro
ffi4r'fi
v -42
T
I I I I
trapwanfl{frir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
b.
Sumber Dampak Pengangkutan material (terutama tanah) dan kendaraan yang keluarmasuk area proyek. Biasanya ban kendaraan yang keluar dari prcryek dalam kondisi kotor (adanya clay yang menempeldi ban kendaraan).
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan jenis dampak pengotoran jalan adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upa.ra pengelolaan lingkungan dampak pengotoran jalan akibat
I
pengangkutan material dalam pelaksanaan ftsik Peningkatan RuaS Jalan Mukomuko
I |,)
Batas Sumbar
Mukomuko
-
-
Batas Sumatera Barat Peningkatan Ruas Jalan
Batias Sumatera Barat yang telah dilakukan oleh institusi
pelaksana pengelolaan lingkungan hidup.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipaniau
1).
Ceceran tanah / lumpur pada jalan eksisting
I
2).
Kerusakan permukaan jalan
I
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1)
I
di lapangan
dengan &u6rn
parameter tersebut diatas.
2)
LdkbsiPemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan dilakukan terutama
:
di area proyek dan
fasilitas
umum di sekitamya (pemukiman penduduk, fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah dan fasilitas perdagangan)
l.\
T
:
Melakukan pengamatan langsung
I t I I I I I
Pengumpulan dan Analisis Data
3)
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
:
Waktu pemantauan adalah selama pengangkutan material berlangsung dengan periode pemantauan 1 (satu) minggu sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Pelaksana
2).
Pengawas
: :
Kontraktor/SubKontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provinsi Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Margla dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PT. BLANTICKINDO AIVEKA ffioffioffioffio@l'Gr'fi
[email protected]*b r#a@lw6
PU
Provinsi
v -43
T
traporonflfrfiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
I t T
Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
Menurunnya Kualitas Air Permukaah
' b.'
Jenis dampak yang dipantau adalah
I
kualitas air permukaan karena meningkatnya kadar TSS, TDS, BOD, COD, menurunnya
Amonia, Detergent, Minyak dan Lemak serta koliform.
I t ) t I l. I I
I)
Jenis Dimpak Yang Dipaiitau
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah pengoperasian pengoperasian base
camp (kantor proyek, gudang dan penginapan
karyalren),
pembersihan lahan dan pekerjaan tranah (gali dan timbun).
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengCd,aan lingkungan menurunnya kualitas air permukaan akibat pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah kandungan TDS, TSS, pH, BOD, COD, DO, Amonia, Deterjen, Minyak dan Lemakeerta koliform.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data_:
Pengambilan sampel air permukaan pada setiap titik Sldfl,rran
I I
dengan menggunakan alal Karemer Water Sampler dan difampung dalam alat penampungan air (ierigen), sehingga untuk
satu kolom air akan diwakili oleh satu jerigen sampel air. Untuk menjaga agar sampel air yang telah diambil tidak terkontaminasi
dan rusak selama pengangkutan maka sampel air terselrut
T
diawetkan sesuai dengan parameter yang dianalisis dan jerigenjerigen air tersebut dimasukkan dalam Coo/
I I t I
Box
yang beilsi
eS.
Parameter-parameter kualitas air yang mudah berubah dan tidak
dapat diawetkan seperti pH dan oksigen tedaM (DO) dianalisis PT. BLANTICKINDOANEKA I&4rtuxex@!4Js$b w(d)noe
v-M
fi,opnranflffiir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
T
I I t
di lokasi pada saat pengambilan sampel (in situ). laboratorium (Ta bel
).
S
elanjutnya hasil analisis dibarvtwvgkan
sungai kelas ll (Lihat Tabcl 5.3). ,
,'
-
I
".
Tabel 5.7. Metode Analisis Kualitas Air Permukaan Parameter Yanq Diulur Amonium
SpesituHHe
Renbng
Satnn
5{0/50
msa
Kolomelri derEn Nessler
sNr19165-1989
0,005{,25
mg/L
Koluimefi dengan perak dielil ditiokarbamat lnkubasi pada tempenatur 20 o C,
sNr 1$2601-1992
BOD
mg/L
Teknik Penguinn
Pan&
sNl0G2s03-1sx
5 had
coD
5.50
Oksigen tedann
.)
t,
I I I.) I I
pH
1-14
Kolilinja
zu-tru Kotont/
mg/L
Refluks secara tertutup
sNl 0s2504-1991
mg/L
Tibimeti
sNr 06-2424-1996
Safuan oH
JmUlfl)mL
sNr0e1140-1989
ElektromeEi Saringan membran
sNr19395&1995
Tabung fermentasi
sNt19415S1Qn6
100m1
Jmulfi)rnL
Kolitotal TDS
mg/t
Graimetd
sNl 0&1136-1989
TSS
mg/l-
Gravimetd
sNt 0F1135-1989
0,01-2
ps/r
sNr 0s2476-1991
1-50
mS/L
Spektofotomebi dengan biru metilna Ekslraksi dengan Petroleumeler
Deterjm Minyak dan Lemak
Sumher Data: Keputusan Mentai Nqara Ungfungn Hidup RI Nonw 37 Ktalitas Air Permukam dan Pengambilan Sampel Air Pernukaan
2\,
Tilun
sNt 0s4159-1996
2003 tentang Metode Analha
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Mengingat lokasistudi merupakan satu DAS, yaitu DAS Selagan, maka pemantauan dilakukan pada Sungai yang terdekat dengan
base camp 1 titik dan 1 titik lagi pada bagian hilir Sungai Anak Selagan. 3).
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama masa konstruksi berlangsung dengan frekwensi6 (enam) bulan sekali.
t.
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1). 2).
t I I I
5. 7.
dengan baku mutu menurut PP 82 Tahun 2001 kualitas air
I
I
Sedangkan
untuk parameter-parameter kulitas air yang lain akan dianalisis di
I I I I
Batas Sumbar
: :
Pelaksana Pengawas
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Proylnsi Bengkulu
3).
Pdnerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten PT. BLANTICKIhIDO ANEKA ffiofficEtro@o&M l&lCMkXdtt-h.,j*S ,*@)w&
v -45
t I I .J
l'
Aaporanflfrfiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
l)
Batas Sumbar
Mukomuko, Dinas
PU
Provinsi
Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
Menurunnya Kualitas Air Tanah
a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah menurunnya kualitas atr tanah karena meningkatnya kadar Amonia, Detergeni, Minyak dan Lemak
I
I
-
serta koliiorm total.
b.
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah pengoperasian base camp berupa kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
c.
Tuiuan Pemantauan Lingkungan Hidup
I
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui
T"
kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
I I
sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan menurunnya kualitas air tanah akibat pengoperaeran
d.
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah kandungan Amonia, Detergent, Minyak dan Lemak serta koliform total.
e.
T.;
I
Metode Pengumpulan dan Analisis Data: Pengambilan sampel air tanah pada setiap titjk dilakukan dengan
menggunakan alat Karemer Water Sampler dan ditampung
dalam alat penampungan air (erigen), sehingga untuk satu kolom air akan diwakili oleh satu jerigen sampel air. Untuk menjaga agar sampel air yang telah diambil tidak terkontaminasi
dan rusak selama pengangkutan maka sampel air tersebut diawetkan sesuai dengan parameter yang dianalisis dan jerigenjerigen air tersebut dimasukkan dalam Cool Box yang berisi es. Parameter-parameter kualitas air yang mudah berubah dan tidak
I I
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
I I t I
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
dapat diawetkan seperti pH dan temperatur dianalisis di lokasi
pada saat pengambilan sampel (in situ). Sedangkan untuk PT. BLANTICKIhIDO ANEKA ^#offioffio@oI8M 4r'F1dMtuWhJeSb r#ag)dp
v -46
t I I I
I I I
l) I I I I
t:, t
Lapmonflfrfrir UKt
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
parameter-parameter kulitas
air yang lain akan dianalisis
laboratorium (Iabel 5.7.). Selanjutnya hasil analisis dibandingkan
dengan baku mutu rnenurut PP
82 Tahun 2001 kualitas air
srngai kelas | (Lihat Tabel 5.3).
Tabel 5:8. liletode Analisis.Kualitas Air Tanah Parameter Yano Diukur Amonium
Rentang
Safuan
ffi0i50
mq/L
1-14
OH
Minyak dan Lemak
Kolomebi denqn Nessler Tabuno fermentasi
nu/l-
Gravimebi
0,01-2
pdL
Spekbfotornebi dengan biru metilna
t-50
mgn-
TDS Detergen
Teknik Pengujian
Elekbomebi JmU100 mL
Kolitotal
Eksbaksi dengan Peboleumeter Data: Keputuvn Menteri Nqan Ungkungan Hidup Rl Nunor 37 Tahun Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Sampel Nr Permukaan
2).
Spesifikasl Hetoda Pengufian
sN]19.165$1989 sNt0F114&1989 sN119415&1995 sNl 06-113/S,1gtO sNt0&247&1991
sNt0&415$1996
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Sungai yang terdekat dengan base camp yang meliputi kantor
proyek, gudang dan penginapan karyawan sebelah httlu sebanyak 1 titik.
3).
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama masa konstruksi berlangsung dengan ftekwensi 6 (enam) bulan sekali.
t.
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1). Pelaksana
2). Pengawas
: :
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Proi'nei Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Frupnsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,
I
Dinas Perhubungan Provinsi BengkUlu
I
dan Kabupaten Mukomuko.
T
I
I I
di
PT. BLANTICKIIIDO ANEKA ffioffic E*owo tYfr1dtu.x-wbJs*b r&@)D.rE
ffirrrrt
r{ -47
I
taporanflfrfrir
,-
I I
7.
Gangguan Kestabilan Lereng/Longsoran Tebing Jalan
a.
Jenis Dampak Yang DiPantau Jalan Mukomuko
t
b.
jalan ruas Mukomuko
c. )
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan jenis dampak gangguan kestabilan lereng atau longsoran tebing jalan adalah untuk mengetahui sejauh mana
telah dilakukan.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
1).
Adanya material runtuhan pada jalan eksisting
2'r. Teriadi amblesan pada sisi badan jalan
3).
Adanya tanda-tanda sebelum terjadi longsoran yaitu adanya jalur sesar yang diiandaiciengan baiuan yang mengalami reiak-retak,
mata air yang keluar dari tebing jalan, retakan panjang tebing yang sejajar dengan jurus (sfrike) lereng tebing'
I
e.
di
atas
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1)
PengumPulan dan Analisis Data
:
Melakukan pengamatan dan pengukuran langsung di tapan'gan dengan acuan parameter tersebut di atas. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
2')
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
di
area proyek peningkatan Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat khususnya pada lakasi pemotongan tebing/bukit dan penimbunan untuk pelebaran Pemantauan dilakukan
I I
Batas Sumat6ii Baiat.
kestabilan lereng atau longsoran tebing jalan akibat kegiatan fi$ik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat yang
T
I
-
keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan gangguan
I
I
Batas Sumatera Barat.
Sumber dampak tedadinya gangguan kestabilan lereng atau longsoran tebing jalan adalah pekerjaan tanah dengan penggelran tebing jalan untuk pelebaran jalan pada kegiatan fisik peningkatan
I I
I I I I I I
-
ruas
Sumber Dampak
I I
di
Jenis dampak yang dipantau adalah terjadinya longsoran
perkerasan badan jalan, yaitu Sta-29+000 sampai Sta-33+200.
PT. BLANTICKINDOANEKA #
[email protected] [email protected]$D t*u4@)ws
v -48
t
trapmanfl.Qftb UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
I
3)
-
Batas Sumbar
Jangka Waktu dan Frekuensi pemantauan
:
Waktu pemantauan adalah selama pekeriaaan penggalian tebing
t I
berlangsung dengan periode pemantauan setiap saat pada waktu turun hujan lebat.
It
f.
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1), Pelaksana 2). Pengawas
! I
: :
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Pfclirfisi Bengkulu
I n I I I
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direkiorai
Bina
eknik,
Direktorat Jenderal Bina Marga, dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,
-\ )
Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu
'.-
I l. I I
dan Kabupaten Mukomuko.
5.2.2.2. Komponen Biologi
1. Menurunnya Populasi Flora dan Fauna Darat a. Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah menurunnya populasi llora dan fauna darat
b.
Sebagai sumber dampak adalah pembersihan lahan dari vegetasi
I
a I : )
Sumber Dampak penutup dan benda-benda lain yang tidakj digunakan.
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan
f
lingkungan penurunan populasi flora dan fauna darat.
t I I t
I I
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah jenis vegetasi dan satwa liar yang berada di kiri dan kanan jalan.
PT. BLANTICKINDO AIYEKA rtiF4nek@hbsb r&@]dre
v-49
t I I I I t t I
.Caporcnfl.ft$ir UKt
UPL Ruas Jalan Mukomuko
e.
-
Batas Sumbar
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
:
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menghitung ienis dan
jumlah pohon yang terkena pembersihan lahan. Data yang didapat dianalisis secara tabulasi dan dibandingklan d6ngin ronA lingkungan hiduP'awal,
2).
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup:
Pemantauan dilakukan
di sepanjang ruas Jalan
Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat
3).
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
:
Pemantauan dilakukan selama masa konstruksi berlangsung dengan fiekwensi pada setiap 6 (enam) bulan sekali'
)
I I I I
I., I I I I I I t
-
t.
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
1), Pelaksana 2\. Pengawas
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Prout"tsi Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik,
Direktorat Jenderal Bina Marga, dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU ProYrnsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
Terganggunya Kehidupan Biota Perairan
a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah terganggunya kehidupan hiota perairan khususnya ikan (neKon).
b.
Sumber Dampak
Sebagai sumber dampak merupakan dampak turunan dari rnenurunnya kuafitas air permukaan atau dampak tak langsu'ng dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan-
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana kebefiasilan dan efektivitas upaya pengelo{aan
PT. BLANTICKINDOANEKA n*so@OE*o@oreM eWlu&x-ll@hJMse t#@)Wg
v-50
I I I I
trapnanflfrfiir UKt - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
lingkungan terganggunya kehidupan biota perairan akibat tak langsung dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang DipantiU Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah jenis ikan yang berada di sungai yang terkena dampak.
I
e.
v
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
:
data dilakukan melalui wawancara dagun
Pengumpulan
I
penduduk setempat yang biasa menangkap ikan di sungai. Hasil wawanxara dianalisis secara tabulasi dan dibandingklan dengan rona lingkungan hidup awal.
l.)
2).
Lokasi Pemantiauan Lingkungan Hidup
:
Pemantauan dilakukan di Sungai Air Maniunto 1 titik dan St Dgtai
I
Anak Selagan 3).
I
litik.
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
:
Pemantauan dilakukan selama masa konstruksi berlangsung
l.
dengan fiekwensi pada setiap 6 (enam) bulan sekali.
t.
I
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup : Kontraktor/SubKontraktor) 1), Pelaksana
2).
I
I
Batas Sumbar
Pengawas
:
Konsultan Supervisi dan P2JN Pronnsi Bengkulu
3).
Penerima Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat
Bina
Teknik,
Direktorat Jenderal Bina Marga, dan
-.,
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Provrnsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko,
I I
Dinas Perhubungan Provinsi BengkulU dan Kabupaten Mukomuko.
T
I t t'
I
PT. BLANTICKINDO AI\IEKA ffioffiotsso@5@M
[email protected] f+kt6ttu?a
v-51
I I I I I
Lrponnflft$ir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
5.2.2.3. Kom ponen Sosekbud-kesmas
1.
Terganggunya Lalu Lintas dan Rusaknya Jalan
a.
rusaknya jalan di ruas Jalan Mukomuko
b.
Batas Sumatera Barat dan
SUinber Dampak
1) 2) 3)
Mobilisasialat berat dan material Pekerjaan perkerasan jalan
Pekeriaanpemasangan sarana pelengkapdan penunjangt
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan
-'J
I I t
lingkungan terganggunya lalu lintas akibat mobilisasi alat berat dan
material, pekerjaan perkerasan jalan serta pekerjaan pemasangan sarana pelengkap dan penunjang.
Parameter Lingkungan Hidup Yang DipantaU Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah peristiwa terjadinya gangguan lalu lintas dan panjang ruas jalan yang rusak.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
J
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
:
Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan dengan parameter peristiwa terjadinya gangguan lalu
l,r I t I I I !
-
jaringan jalan sekitar.
I -\
I
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipanrau adalah terganggunya lalu lintas dan
T
T
Batas Sumbar
lintiS dan panjang ruas jalan yang rusak. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
2).
LokasiPemantauan Lingkungan Hidup
:
Pemantauan dilakukan pada ruas jalan yang sedang dil.akukan pekerjaan perkerasan dan jalur pengangkutan material.
3).
Jangka Wakfu dan Frekuensi pemantauan
:
Jangka waktu pemantauan dilakukan selama kegiatan konstruksi bedangsung dengan frekwensi setiap saat jika diperlukan.
f.
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1),
Pelaksana
PT. BLANTICKINDO AIIEKA ffioffic@ Iti44eercr@hJsS ,&@td4
@M
:
Kontraktor/SubKontraktor)
\{ -5?,
I I
I l, I I I
taporanflftfir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumbar 2).
Bengkulu
3).
:
Bina Teknk, Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kantor Lingkungan Hidup KabupatEF Mukomuko,. Dinas PU Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Satuan Kerja Direktorat
2. Timbulnya Kesempatan Keria dan Peluang Berusaha
a.
Jenis DampakYang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah timbulnya kesempatan kerF trdn peluang berusaha yang diperoleh penduduk setempat dengan adanya
mobilisasi tenaga Mukomuko
b.
-
ke{a pada kegiatan Peningkatan Ruas
Jalan
Batas Sumatera Barat.
Sumber Dampak Sumber dampak teriadinya kesempatan kerja dan peluang berusaha
adalah mobilisasi/penerimaan tenaga kerja untuk pelaksanaan fislk Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
c.
-
Batas Sumatera Barat.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui
t
sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya
penga,lhraart
lingkungan kesempatan keda dan peluang berusaha akibat mobilisasi
l:, 1
Laporan
dan Kabupaten Mukomuko.
t,
l
Penerima
Dinas Perhubungan Provinsi Aen€Filu
I) I
Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi
Pengawas
tenaga keda untuk pelaksanaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
d.
-
Batas Sumatera Barat.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Jumlah tenaga kerja dari penduduk setempat yang diterima / terserap
I I
oleh proyek dan usahawan lokal yang dapat memanfaatkan peiuang berusaha terkait dengan proyek peningkatan ruas Jalan Mukomuko Batas Sumatera Barat.
I T
t t
PT. BLANTICKINDOANEKA ^#officffio@offiry IFFId&rEiryh&s& t&@)tu6
v -53
-
I
Lapranflf,,fir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
I I
e.
Batas Sumbar
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
:
Data dikumpulkan melalui pencatatan jumlah tenaga keria yen'S terdapat di proyek dan jumlah tenaga kerja dan usahawan yang
berasal dari masyarakat setempat. Data yang t6ikumpul
a
dianalisis secara tabulasi.
I
2).
I I
3).
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
Pemantauan dilakukan pada desa-desa yang dilalui oleh ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat.
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
:
Jangka wakfu pemantauan kesempatan kerja dan peluang berusaha dilakukan selama pekeriaan fisik Peningkatan Ruas
Jalan Mukomuko
l)
-
Batas Sumatera Barat berlangsung den€Art
fiekuensipemantauan dilakukan 6 bulan sekali.
f.
l
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1),
Pelaksana
2).
Pengawas
: :
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Prormet Bengkulu
3).
I I t
:
Penerima Laporan
Bina Teknllt, Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Satuan Kerja Direktorat
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
3.
Timbulnya Kecemburuan Sosial
I I
a.
I
b.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah timbulnya kecemburuan sosial
bagi tenaga
keda
setempat yang tidak dapat memanfaatkan
kesemapatan kerja yang terjadi.
Sumber Dampak Sumber dampak terjadinya kesempatan kerja dan peluang berusaha adalah mobilisasi tenaga kerja untuk pelaksanaan fisik Pentrgkafan Ruas Jalan Mukomuko
J
I T
I
BT. BLANTICKINDOANEKA ffioffioHoHoffiM trF4uMxeid.'oh.b*b ,&@)we
-
Batas Sumatera Barat.
v-g
I I I I I I I
trapnranfl{fii UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
c.
Tuiuan Pemantauan Lingkungan Hidup
sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungcn kecemburuan sosial akibat mobilisasi tenaga kerja untuk pelaksanaan
d.
-
Bata6
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Jumlah tenaga kerja dari penduduk setempat yang tidak diterima
/
terserap dan para usahawan (koperasi atau kontraktor lokal) oleh proyek dan bersikap cemburu.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data:
Datra dikumpulkan melalui wawancara dengan penduduk setempat terutama angkatan keria. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
2).
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
Pemantauan dilakukan pada desadesa yang dilalui oleh ruas Jalan Mukomuko
3).
-
Batas Sumatera Barat.
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantrauan
:
Jangka waktu pemantauan kecemburuan sosial dilakukan selama pekerjaan fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomx*o Batas Sumatera Barat berlangsung dengan frekuensi
T
I
I
fisik Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko
Sumatera Barat.
t t
I I I I I t
Batas Sumbar
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui
l)
t)
-
pemantauan dilakukan 6 bulan sekali.
t.
InstitusiPemantauanLingkunganHidup
1), 2).
Pelaksana Pengawas
: :
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Pronnrsi Bengkulu
3).
Penerima
Laporan :
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas
PU
Provinsi
Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulti dan Kabupaten Mukomuko.
PT. BLANTICKINDOANEKA ffiofficBowo@M TFF4AAhex@hJldgb r#a(d)turu
v -5s
I I I t I I I
[,apnranflfrfrk UKL
Batas Sumbar
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah terganggunya kesdrralan masyarakat berupa terganggunya pernafasan, terjadinya iritasi mata
cian terganggunya kenyamanan serta kesuiitan mendapatkan air bersih.
b.
Sumber Dampak Terganggunya kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan
dari menurunnya kualiias udara, meningkainya kebisingan
dan
menurunnya kualitas air permukaan atau dampak tak langsung dari mobilisasi alat berat dan material konstruksi, pekerjaan perkerasan jalan, pengoperasian base camp yang meliputi kantor proyek, gttdeng dan penginapan karyawan.
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pen'lph*aan lingkungan hidup kesehatan masyarakat yang telah dilakukan.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah keluhan masyarakat atas terganggunya pernafasan, iritasi mata, kenyarmenan dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
e.
l)
I
-
Terganggunya Kesehatan Masyarakat
a.
I I t I
t
UPL Ruas Jalan Mukomuko
4.
l')
I I I I I
-
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan
:
data dilakukan dengan cara
pengamatan langsung
di
rnelakukan
lapangan serta wawancara dengan
masyarakat setempat menggunakan kuisionei. Selain itu mengevaluasi surat aduan dari masyarakat. Selanjutnya Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
2).
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
Pemantauan dilakukan pada permukiman penduduk yang dilalui oleh ruas Jalan Mukomuko
3).
-
Batas Sumatera Bardt.
Jangka Waktu dan Frekuensi pemantauan
:
Jangka waktu pemantauan dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung dengan fekwensi setiap 3 bulan sekali.
{a
PT. BLANTICKINDOANEKA trfrlBebwhJb9b t&m)dre
\r-56
t I I I
fr,aprarffiir UKL
-
-
UPt Ruas Jalan Mukomuko
f.
Batas Sumbar
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1), 2).
: :
Pelaksana Pengawas
3).
Penerima
Laporan
Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga dan Satuan Kerja Direktorat
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
Menurunnya Sanitasi Lingkungan
a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah menurunnya sanitasi lingkungan akibat tefadinya sampah domestik atau non 83.
b.
Sumber Dampak Sumber dampak menurunnya sanitasi lingkungan sebagai akibat dari sampah domestik atau non 83 yang timbul dari pengoperasian kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan
c.
Tuiuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya p€ngte'lalaan
lr I I I I I I I
:
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
I I I I I t
Konsultan Supervisidan P2JN Pronnei Bengkulu
T
l)
Kontraktor/SubKontraktor)
lingkungan sanitasi lingkungan yang telah dilakukan.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah jumlah sampah domestik dan penanganan sampah domestik yang terjadi.
e.
Metode Pemaniauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
:
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan
langsung
di
PT. BLANTICKINDO AIVEKA '.sOffio|x*oEoffiM IttttH/'bxcr@la',s* t*tu(otlds
lapangan serta wawancara dengan masyarakal
v -57
I I I I I I I I I t I I I I I I I I I I
taponni.ffik UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumbar
setempat dengan menggunakan kuisioner. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
2).
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
Pemantauan dilakukan pada base camp yang meliputi kantor proyek, gudang dan penginapan karyawan serta TPS.
3).
Jangka Wakfu dan Frekuensi pemantauan
:
Jangka waktu pemantauan ditakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung dengan fekwensi setiap hari sekali.
f.
lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1),
Pelaksana
2).
Pengawas
:
.','
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi
l
Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Keria Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga dah
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukornr*o, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuk6.
5.2.3.
Tahap Pasca Konstruksi (Operasi)
5.2.3.1. Komponen Fisik-Kimia
1.
Menurunnya Kualitas Udara
a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah menurunnya kualitas udara akibat dari meningkatnya kadar debu, timbal dan gas pencemar (SO2, NOz dan CO).
b.
Sumber Dampdk Pengoperasian jalan yang meningkatkan kepadalan kendaraan sehingga menimbulkan emisi gas buang kendaraan bermotor khususnya CO, NOz, SO2, Pb dan debu, yang mempengaruhi areat pemukiman penduduk, fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah yang berada di koridor Jalan Mukomuko
PT. BLANTICKII\DO ANEKA ffioffioEgo@0l*M i&rdsh.re$b 4&ldexG ,#&@twg
-
Batas Sumatera Ba'rat.
v-58
I I I I I I I I I I I I I t I I t t I I
trapnronffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
c.
-
Batas Sumbar
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan menurunnya kualitas udara yang telah dilakukan.
d. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah kandungan debu, timbaldan gas pencemar (SO2, NOz dan CO) di udara.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1)
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
:
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan sampel
t
di
lapangan, selanjutnya dilakukan analisis
di
laboratorwrn
lingkungan hidup.
Analisis data dilakukan dengan metode perbandingan antai€
hasit pemantauan dengan baku mutu yang telah ditetapkan (Tabel 5.1. di depan). Metode analisis, peralatan yang digunakan diperlihatkan Tabel 5.6. di depan.
2).
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Di sepanjang ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat sebanyak 3 lokasi yaitu SDN 06 Desa Pasar Sebelah (Sta10+000), depan Pasar Lubuk Pinang (Sta-26+100), dan Pos Pofisi(Sta 32+600).
3).
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama ruas Jalan Mukomuko
-
Batas
Sumatera Barat dioperasikan dengan frekwensi 6 (enam) bulan sekali.
t.
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1),
:
Pelaksana
2\. Pengawas
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
:
Saiuan Kerja Direktorat Bina Teknik,
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu
I
PT. BLANTICKIIYDOANEKA 4b4&A&kr@l4Jetub r&@ttue
v-59
taporanffiir
T
UKL
I I I I
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
KabuPaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan
Kabupaten Mukomuko.
2, Meningkatnya Kebisingan a. Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah meningkatnya kebisinagn akibat
meningkatnya kepadatan kendaraan
serta kondisi jalan
yang
menanjak.
b.
Sumber Darnpak
jalan yang meningkatkan kepadatan kendaraan sehingga meningkatnya kebisinagn yang mempengaruhi areal Pengoperasian
I
pemukiman penduduk, fasilitias pendidikan dan ibadah yang berada di
t I
ruas Jalan Mukomuko
c.
-
Batas Sumatera Barut.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan peningkatan kebisingan adalah untuk
mengetahui sejauh mana kebefiasifan dan efektivitas WaYa
pengelolaan lingkungan meningkatnya kebisingan akibat
T
pengoperasian Jalan Mukomuko
I t I t I I t I t
Batas Sumbar
dan
T
l
*
d.
-
Batas Sumatera Barat.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah tingkat kebisingan.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan
..;
:
data dilakukan dengan pengukuran ti*gkat
kebisingan di lapangan dengan menggunakan peralatan Sound
Level Meter. Analisis data dilakukan dengan
metode
perbandingan antara hasil yang pengukuran dengan baku mutu
sesuai Kepulusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No.
48/MNLH/11/1996 (Tabel 5.2. di depan).
2).
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Di sepanjang ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat sebanyak 3 lokasi yaitu SDN 06 Desa Pasar Sebelah (Sta10+000), depan Pasar Lubuk Pinang (Sta-26+100), dan Pos Polisi(sta 32+600). PT. BLANTICKII{DO ANEKA ffioffio6*
[email protected]'*sb r&@ttua
v -60
I I I I I I I
Eapnranffiir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
3).
-
Batas Sumbar
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama ruas Jalan Mukomuko Sumatera Barat dioperasikan dengan frekwensi
f.
: :
Kontraktor/SubKontraktor) Konsultan Supervisidan P2JN Provlnsi Bengkulu
3).
Penerima
Laporan: Safuan Keria Direktorat
Bina Teknik,
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kantor
Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko,
Dinas PU Provinsi Bengkulu
lGbupaten Mukomuko,
dan
Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
5.2.3.2. Komponen Sosekbudkesmas
1.
Gangguan Keselamatan dan Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
a.
Jenis DampakYang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah meningkatnya kecelakaan lalu lintas akibat dari rawan kecelakaan.
b.
Sumber Dampak
-
Batas Sumber dampak adalah pengopersian Jalan Mukomuko Sumatera Barat (dengan tingkat pelayanan ialan yang lebth bark)'
yang akan membawa kecenderungan pengguna jalan memacu K6hdaraannya dengan kecepatan lebih tinggi.
I I I
c.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan jenis dampak adalah untuk mengetahui sejauh
mana keefiektifan pengelolaan yang telah dilakukan dabm menangani dampak meningkatnya kecelakaan lalu lintas.
d.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah tingkat dan
I
I I
3 (tiga) butan
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1), Pelaksana 2). Pengawas
l.l
T
Batas
sekali.
t)
I I I I
-
kefatalan korloan kejadian kecelakaan lalu lintas
FTi
PT. BLANTICKINDO ANEKA
E =f E , l--a
ffioffioffio@c#Grw abalB&kx@h.,l** t$a@tfre
.
v-5t
I I
L,opuoni.frfrir UKt
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
e.
-
Batas Sumbar
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan di
T
lapangan dengan parameter tersebut
atas. Analisis data
kejadian pada saat periode pemantauan dengan periode sebelumnya
2).
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
di lokasi-lokasi yang rawan lain: di depan lokasi fasilitas umum
Pemantauan dilaksanakan kecelakaan, antara
T
(pendidikan, ibadah, perdagangan/pasar) dan tikungan tajam.
3).
I
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
:
Jangka waktu pemantauan dilakukan selama Ruas Jalan Mukomuko - Balas Sumatera Barat dioperasikan, dengan
t)
fekuensi setiap saat ketika diperlukai'i.
f.
I I I I
I I I
di
dilakukan dengan metode perbandingan antara hasil p6ncit6tih
I I
l;
:
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
1), Pelaksana 2). Pengawas
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Provi.nsi Bengkulu
3).
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina TekniR, Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu
dan
Kabupaten Mukomuko, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
2.
Gangguan Lalu Lintas
a.
Jenis Dampak Yang Dipantau Jenis dampak yang dipantau adalah terganggunya lalu lintas di ruas Jalan Mukomuko
b.
-
Batas Sumatera Barat,
Sumber Dampak Sebagai sumber dampak adalah pemeliharaan jalan yang berakibat terganggunya lalu lintas bagi pengguna jalan.
I
t I I
PT. BLANTICKINDO A}TEKA !@lEA&hxdryrh.,Ms t&@)Dua
v -61
t I I I
Laporannfrfrir UKL
-
UPL Ruas Jalan Mukomuko
c.
Batas Sumbar
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui
sejauh rnana keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya lalu lintas akibat pemeliharaan jalan.
d,
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah peristiwa
l
terjadinya gangguan lalu lintas.
e. Metode Pemantauan
I I
1).
Lingkungan Hidup
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan
:
data dilakukan dengan cara
pengamatan langsung
di
melakukan
lapangan dengan adtan pararneter
tersebut diatas. Data yang terkumpul dianalisis se@ra tabulasi.
l-) t I I t I I I t
-
2).
Lokasi Pemantiauan Lingkungan Hidup
:
Pemantauan dilakukan pada ruas Jalan Mukomuko
-
Batas
Sumatera Barat yang sedang dilakukan pekerjaan pemeliharaan jalan dan jalur pengangkutan material. 3). Jangka Waktu dan Frekuensi pemantauan
:
Jangka waktu pemantauan dilakukan selama pemeliharaan jalan
tengah berlangsung dengan fekwensi setiap saat ketika diperlukan.
f.
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
1), Pelaksana
2\.
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN
Pengawas
Provinsi Bengkulu
3).
)
Penerima
Laporan
:
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik,
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Dinas PU Provinsi Bengkulu
dan
Kabupaten Mukomuko, Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
I
l I I
PT. BLANTICKINDOANEKA i'*officEUoMo.trGlffi tWldtux--xwh.bsle r*na@tWB
v-63
t I I I
LaporonAfrhir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
3.
Terganggunya Kesehatan Masyarakat
a.
kenyamanan.
Sumber Dampak Terganggunya kesehatan masyarakat berupa gangguan pernafasan dan iritasi mata merupakan dampak turunan dari menurunnya kualitas
udara, sementara gangguan kenyamanan akibat meningkatnya kebisingan. Atau dampak iak langsung pengoperasian ruas Jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat.
Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
)
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efekiivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya kesehatan masyarakat
yang
telah
dilakukan.
Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah keluhan masyarakat atas terganggunya pernafasan, iritasi mata dan kenyamanan.
e.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
1).
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan
:
data dilakukan dengan cara
pengamatan langsung
)
di
m€Jakukan
lapangan serta wawancara dengan
misyarakat setempat menggunakan kuisioner dan mengevaluasi surat aduan dari masyarakat. Selanjutnya Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
2\.
T
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
:
Pemantauan dilakukan pada permukiman penduduk yang dilalui Oleh ruas Jalan Mukomuko
I
3).
-
Batas Sumatera Barat.
Jangka Waktu dan Frekuensi pemantauan
:
Jangka waktu pemantauan dilakukan selama ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat dioperasikan dengan
I
I I I
Jenis Dampak Yang Dipantau
Jenis dampak yang dipantau adalah terganggunya kesehatan masyarakat berupa terganggunya pemafiasan, iritasi mata dan
I
t I I I I I I I I
Batas Sumbar
frekwensi setiap saat ketika diperlukan. PT. BLANTICKINDO AI\"EKA ffio@cdffiowoffiGff trpFldtut-l@a&Jeb r+tuldrw8
v-&
I I I
Loporarflfrfrir UKL - UPL Ruas Jalan Mukomuko -
t.
Batas Sumbar
Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1), Pelaksana 2). Pengawas
Kontraktor/Sub Kontraktor) Konsultan Supervisi dan P2JN Provinsi Bengkulu
3).
Penerima Laporan
:
Sat. Ker. Direktorat Bina Teknik, Direktorat
Jenderal Bina Marga
I I
dan
Kantor
Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko,
Dinas PU Provinsi Bengkulu
Kabupaten Mukomuko,
dan
Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko.
I I I I I I I t I PT.BLANTICKINDOANEKA ^&o@oHoffic8M AW\Ebk.x@h,.Ms t&@tdta
I I
v-65
T
I I I I I I
l]
I
I, I I
l) I
l I I I I I
I I I I I I I
l)
I I I I
Lopmonfl.frfrir UKL
-
UPL Ruas iaian iviukomuko
-
Batas Surnbar
BAB VI TANDA TANGAN DAN CAP Dcmikian Dokumcn upaya Pcngclolaan Lingl(ungan Hiilup dan upaya
-
Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Peningkatan Ruas Jalan Mukumuko Batas Sumatera Barat ini, kami buat sesuai dengan Lampiran ll Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 13 Tahun 2010 Tanggal 7 Mei 2010
Tentang Format Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL), untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
Oktober 2011
Ka. Sub.Dit. Teknik Lingkungan & Keselamatan Jalan, Dit.Jen Bina Marga
lr. Herrv Vaza. M.Eng SE.
I,
NIP:19620204 198703 1002
T
t I I t I I
PT.
BLANTICKINDOANEKA
Moffio@ !bldAAkbFhJl*s& ,fie@)noe
ffic@w
VI-1
I
I I
f' t I I
I') T
Lampiran
I,
Strip Map Ruas Jalan Mukomuko
I I
ll I I I I I I I
1
Batas Sumatera Barat
-
I I I I I
t I
l0 I I I I l_.
l' t I I T T
I
I
I I I I I
PRELIMTNARY RIGHT OF WAY (ROW) INVENTORY SURVEY PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMATERA BARAT
KaliAir Atap Seng sTA 7+800
Pintu Masuk Bandara STA 6+000
I I ,) I
!1+500
#
t I I I T'
STA i2+S0C
s#s
*s#
*ss B.+000
Jembatan AirAtap Seng sTA 7+800
:sss STrtr
$TA 1$+00C
$TA 8{'5C0
12iCt0
SMAN 7 Mukomuko STA 8+700
914 le+400
)
I I
I I I I I
LEGENDA:
'i:.is\
,.i*"S$l i i-'t ..; 'f'f a.---,1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Perkebunan SemaUBetukar Masiid/Musholla
;,==; 11"ntot
-:;-
Ti i
T T Pemukiman U
i=a
Sekolah
Pertokoan
ii
Makam
il w f
Jembatan
BINA
DIREKTORAT SATUAN
&. gpt.
KERJA
r.'una LL ry. JL. Pailinm No.
DIREKTORAT
20
Kebyor.r
Saru -
Jalarb Sdaril
TEKNIK
BINA
r2110. Iro (021)72{663a,
TEKNIK fax lU1)72f90022
Sungai/Kali
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
I I I I T
I I
l,l I
I I T
l-,[I I I I
I I
I
PRELTMTNARY RIGHT OF WAY (ROW) INVENTORY SURVEY PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMATERA BARAT
Masjid At Taqwa
Pemukiman & Kebun STA 191300
Pemukiman & Kebun
sTA 23+900
STA
:) \-
2I+5OO
STA
?sfr
frsftd
fi#fr
Ffr#
fisfr 3t)0
Tugu Kurketa STA 19+100
LEGENDA: "s. 'F
*
..-;*.
:W
Perkebunan
SemaUBelukar Masjid/Musholla
=i*==F sekotah i--.,-!
fi#
fr#
#fr fr#'fr ffsfr $TA.22+000
ft#fr
$i'A 2?i50O
STA
i.
$1'A ?4+CSC
sTA't9+400
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BINA TEKNIK DIREKTORAT
SATUAN $pt.
Ta.una Lr.
KERJA
tv. Jt.
P3liffa
DIREKTORAT
No. 20 Kobayorsn Earu -
J.ta(a
BINA
Selaran 12r1c. Irp (02r)72a66q,
TEKNIK Fs
(021! 727$022
HenoKoan
r\^ i | ]'emuKrman L.J
ii
23{-5tl0
Pemukiman & Kebun
Gd.
i
'-i:
i.==; 14un,ot !a::i-
srA
sfis
#fi sffsn#nBo*n
Makam
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMBAR 2011
I I
PRELTMINARY RIGHT OF WAY (ROW) INVENTORY SURVEY PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMATERA BARAT
I I I I I
Pasar Lb Pinang STA 26+300
Kantor Desa Lb Pinang
sTA 27+000
Sungai Air Manjunto STA 28+000
lndustri Bata Merah
KUA & Bank Bengkulu STA 26+100
Kantor Desa fuah Tiga STA 24+000
lJ
sTA 28+100
fr#
I I I I
ssl#ss# gtA
2-44-5C0
STA
25*0$0
STA
STA
lr
STA 26+600
SDN 1 Lb Pinang STA 27+100
2ii+0ti0
S'i'rr
Tikungan Ganda Tajam
g1g 29+800
STA 29+900
I' I I I I I I
Camat Lb Pinang STA 26+500
LEGENDA: .i$. *-\t+ -i:
$$$'r ::j ''i-n i____.i
<> Perkebunan
semaldBelukar Masjid/Musholla
sekolah
i-=; Kantor
j!
Jembatan
i:';:3.
I Pertokoan z-\ -HemuKrman iU I '.
ii-i i
Makam
Y
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BINA TEKNIK DIREKTORAT
SATUAN
KERJA
DIREKTORAT
cd. Sapr, Tarun. Ll. ry. JL. Pailhura No 20 Kebayor.n
Saru -
BINA
TEKNIK
Jdbila Sora'a. 12rr0. Irr acz1)t2{66a. Far (02r) t?7S022
Sungai/Kali
UKL - IJPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
l I I I I t t
PRELTMINARY RIGHT OF WAY (ROW) INVENTORY SURVEY PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMATERA BARI\T
Pos lnduk Polisi STA 32+600
Jalan Berliku STA 30+000
b-a STA
lp
31
w@ F
STA
31+0S0 rtl
STA
31+5SC
STA 32+CC0
'/@
STA
"ryF€Ff?rry T?-FIFF'tr?ff1fq FTF
@
@
I I I I
C-..----
STA
z1-'
e&dd*e&dt&&"&*i&esdt*d .!f.f;-F"t*|,-f-{|"d-s-r"I 'f, 'l l#ffi^s#l#-i t""""'t"" ttl
3CrLI$S
STA 3*f5C0
Si?A
31+300
STA
32-*0S+
r*&* f
-t-I
i0
STA 32+50,
-:v6t/'*
l_
Rawan Lonsol STA 31+200
Batas Akhir sTA33+200
lrt I I
l I I t
LEGENDA:
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
.&.
S
Perkebunan
i==i Kantor
-::-' J.
"N* i 1r; '-i*-* i--.-i
SemaUBelukar Masjid/Musholla Sekolah
'.
I
Gd. sapf. Trrun! LL lv,
Pertokoan
l-\-
it-JI HemuKrman It
DIREKTORAT
SATUAN
Makam
KERJA
Jt.
Patrimora No. 20
BINA
DIREKTORAT x.bayoril
Earu -
Jdr4a sdar.n t2r10.
TEKNIK
BINA
nD (021)724665{.
TEKNTK Fd {o21t72fxo22
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMBAR 2011
Lampiran 2 Matrik Ringkasan UKL Rencana Peningkatan Ruas Jafan
Mukomuko
- Batas Sumatera Barat
I I I I I I I
LamPiran-2 : Matrik Ringkasan UKL peningkaian Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat Rencana l:;tiiiJ.ri
karena tidak ada kegiatan pengadaan tanah Tidak ada dampak pada tahap pra konstruksi TAHAP KONSTRUKSI Penerimaan Tenaga Kerja
1. TimbulnYa
kesemPatan kerja dan peluang berusaha
IJ I I I I I) I I I I I I I
lFumlah
kerja
yang
angkatan TuJuat pengelolaan
setemPat diterima di
proyek.
2).
Tidak
terjadi kecem-buruan sosiaU kere-sahan masYarakat
setemPat dengan kegiatan
terkait
mobilisasi/ Penerimaan tenaga kerja. 3). Tidak terjadi gangguan kamtibmas dari masYarakat.
lingkungan
hiduP
aaltan
untuk meningkatkan dan memaksimalkan dampak Positif kesemPatan kerja dan Peluang
Kecemburuan sosial
masyarakat setemPat
yang ingin
bekerja
pada ProYeK namun tidak
Inl
daPat
kesempatan
kerja
Sumatera Barat
masYarakat memenuhi
P2JJ
saat penerimaan tenaga kerja
Bengkulu
sebelum pekerjaan
konstruksi
fisik
adalah
untuk
mencegah,
meminimalisasi dan
dampak
negatif
yang terjadi akibat
mobilisasi
tenaga
kerja
Memberikan
Kecamatan atau Desa setemPat'
Memberi uPah
gaji tidak kurang dari standar
Udah Minimum
KabuPaten Mukomuko Yang berlaku saat ini'
traenffirusran
Pengelolaan dilakukan
kePad.a
wilaYah-wilaYah di KontraKor Pelaksana Proyel! 'permukiman/desa Yang suPervisi SuplaYer dan Konsultan Jalan ruas oleh dilakui memberi Prioritas untuk
penerimaan tenaga kerja ProYek
y"nS berasal dari
letempat Yang
masYa;'akat
Mukomuko
Batas
Sumatera Barat
dilaksanakan Pada
saat Penerimaan tenaga kerja
Kontrakt$r/Sub KontraKQr
Satuan
Konsultan
Supervisi
PI.JJ
dan Provinsi
Bengkulu
sebelum pekerjaan
konstruksi
fisik
dimulai.
memenuhi
:
Kerja
Direktorat Bina Teknik DireKorat Jenderal Marga dan Badan Lingkungan
Bina Hidup
KabuPaten
Mukomuko
i
i
kualifikasi.
2). Memberikan informasi adanYa penerimaan tenaga kerja melalui
Femerintah Kecamatan atau
fisik
3). Melakukan sosialisasi kePada masYarakat bahwa kesemPatan kerja Yang ditimbulkan sangat
Desa setemPat.
Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko -
Batas Barat
tJ.
untuk
pelaksanaan
konstruksi
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten Mukomuko
dimulai
Sumatera
tupan Pengelolaan lingkungan hiduP
Kerja
Direktorat Bina Teknik DireKorat Jenderal
tenaga kerja melalui Pemerintah
fisik
kecemburuan sosial
yang ada.
Jalan Batas
dilaksanakan Pada
dan Provinsi
informasi adanYa Penerlmaan
Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko -
mengendalikan
memanfaatkan
ruas Mukomuko -
oleh
Satuan Supervisi
kualifikasi.
3).
konstruksi
wilaYah-wilaYah
permukiman Yang dilalui
iete,mpat Yang
i<erja
Baral TimbulnYa
yang berasal dari
oenerimaan tenaga oelaksanaan
di
penerimaan tenaga kerja ProYek
2).
untuk
Pengelolaan dilakukan
Mengharuskan keoada KontraKor Pelaksana priyeX, SuPlaYer dan- Konsultan iupervisi untuk memberi prioritas
berusaha Yang akibat terjadi
Batas
.
1i
Sumatera serta
terbatas.
pengoperasian jalan
tersebut Mobilisasi : a. Alat Berat
Mencegan,
Apabila terjadi kerusaKan
meminimisasi dan
memperbaiki
segera
Pengelolaan dilakukan di sePanjang
jalur pengangkutan
mengendalikan dampak negatif
kerusakan
Lokasi
Selama mobilisasi alat berat sebagai
sumber
Kontraldor/Sub Kontrafitor
damPak
Satuan
Konsultan
Supervisi dan P2JJ Provinsi Bengkulu
berlangsung.
jalan
Tingkat gangguan perjalanan Yang dirasakan oleh pengguna jalan
Para
Mencegah,
meminimisasi dan mengendalikan dampak negatif gangguan lalu lintas
Direktorat
Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten Mukomuko
eksisting Gangguan lalu lintas
Kerja
DireKorat Bina Teknik
pEtaksanaan pekerjaan dilakukan di luar peak hour jalan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barai (akhir pekan)
Pemasangan
ramDu
sementara dilakukan di lokasi (segmen-segmen) dimana kegiatan sumber dampak berlangsung.
Setama mobilisasi alat berat sebagai
sumber
damPak
berlangsung.
trakipr/Sub
KontraKcr
Konsultan
Supervisi
P2JJ
dan
Provinsi
Bengkulu
Kerja Diretctorat Bina Teknik
DireKorat
Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan
I I I I I I I l.) I I I I
P1
--+$,r,gffi ........T.ft,- ,-.-.
****ffi
:i:-:
ii
i...rr'r.+.i.1:::i:
ri:l$n$.e,l
P
b. Material
1.
Kerusakan Jalan
I
Mencegah
IngKar
dan
meminimalisasi dampak kerusakan jalan eksisting
jalan
bi
;',t,. ....--.t
Hidup
KabuPaten
agal 1). ' Pembatasan volume marerlal
tidak
melebihi
kaPasitas
kendaraan PengangkutnYa.
2). Pembatasan volume
material berikut total kendaraan bobot aoar .iteriat tidak melebihi tonase kelas jalan. 3). Memberikan Peringatan dan sanksi kePada soPir kendaraan
Lofasi Pengelolaan Selama rnobilisasi dilakukan di sePanjang alat berat sebagai sumber damPak jalur Pengangkutan material
KontraKor/Sub KontraKor
berlangsung.
Satuan
Konsultan
Supervisi
dan P2JJ Provinsi Bengkulu
Kerja
Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Marga dan
Bina Badan Hidup
Lingkungan KabuPaten
Mukomuko
pengangkut material aPabila kapisitas muatannYa melebihi keientuan Yang ditetaPkan.
4). Kendaraan ProYek Yang akan
keluar areal ProYek, ban kendaraan terlebih dulu dicuci untuk (disemprot aiO
membersihkan dari kotoran (tanah /lumPur) sehingga tidak terbawa ke luar areal ProYek fialan eksisting). 5). Apabila masih terjadi ceceran pada jalan eksisting segera dibersihkan. 6). Apabila terjadi kerusakan permukaan jalan segera dioerbaiki' Pengotoran jalan
BanyaknYa ceceran material Yang jatuh dijalan eksisting
dan
Menceg ah
meminimalisasi dampak terhadaP pengotoran jalan
volume material agar kapasitas kendaraan melebihi tidak pengangkutnYa' 'Memberikan 2). Peringatan . dan sanksi kePada soPir kendaraan
n-Embaasan
pengangkut material
kapisitas
Lokast Pengelolaarr Selama mobilisasi dilakukan di sePanjang alat berat sebagai jalur Pengangkutan sumber damPak material
ub
KontraKor
berlangsung.
Konsultan
Satuan
dan Provinsi Bengkulu
DireKorat
Supervisi
P2JJ
aPabila
Kerja
DireKorat Bina Teknik Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten Mukomuko
muatannYa melebihi
ketentuan Yang ditetaPkan
I'
3). Kendaraan ProYek Yang akan keluar areal ProYek, ban kendaraan terlebih dulu dicuci
(disemProt ai|
untuk
membersihkan dari kotoran (tanah /lumpur) sehingga tidak terbawa ke luar areal proyek fialan eksisting)'
I I lr It lr
U
Mukomuko
1.,
ll
olaan :Llttgftull gq! I.r|
=#rlffi
"=ffi
l{?d.,;';,
'ngef
4). Apabila masih terjadi ceceran pada jalan eksisting segera dibersihkan
3.
Gangguan lalu lintas
llngKai gartgguar perjalanan Yan! dirasakan oleh pengguna jalan
Pare
1).
Mencegah,
meminimisasi dan mengendalikan
dampak
negatif
gangguan lalu lintas
Pelat<.sanaan peKer;aan ollaKuKar I di luar Peak hour jalan Mukomuko Batas Sumatera Barat (akhir
-
pekan)
2).Pemasangan rambu
lalu
lintas sementara terkait dengan keberadaan ProYek (sPesifikasi perambuan mengikuti standart
Lokasi Pengelolaan Selama moblllsasl dilakukan di sePanjang sebagai sumber jalur Pengangkutan dampak material
berlangsung.
Kontraktor/Sub
KontraKor
Satuan
Konsultan
Supervisi
P2JJ
dan
Provinsi Bengkulu
Kerja
DireKorat Bina Teknik
Direktorat
Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten Mukomutco
I I I I
' ::..::l.:::n._ :j:
ii'i:..:.;
i:lt,l
It:.,:r:;]r lr
...''{l .' 'l;il'.:,$itrl'::i.o
o$tn-iisi:P., enq6lciidiinrLln.q
ilii*i+i :.r-S.F:r! f'...!i,'$
dalam drum khususm secara
'
1 bulan sekali pengolah oli bekas Yang periodik
mempunyai izin. 3).
Pembersihan lahan dilakukan
4).
diperoleh dari pembersihan lahan segera diangkut ke Penimbunan yang telah ditentukan. Pekerjaan tanah dilakukan Pada
pada saat tidak turun hujan' biomasa dan tanah Yang
saat tidak turun hujan, tanah yang diperoleh dad galian segera
diangkut
ke
penimbunan Yang
telah ditentukan. 5).
Membersihan tanah Yang Pada jalan agar supaya tidak terbawa air larian ketika turun huian.
2. Menurunnya kualitas air tanah
t1.
lvlencegan,
Permenkes 416/MenKes/ Perll)U1990
Menyediakan temPat mandi, cuci
meminimi-sasi dan
dan kakus (MCK) Yang
mengen-dalikan
memenunl
dampak
Selama pengoPera-
Lokasi base camP
sian base
camp
KontraKor/Sub KontraKor
berlangsung.
persyaratan
kesehatan. Urin dan tinja dimasukkan ke kloset Yang diteruskan ke tangki sePtik (septic tank) Yang memenuhi
negatif
penurunan kualitas air tanah
Satuan
Konsultan
Supervisi
dan Provinsi Bengkulu
P2JJ
Keria DireKorat Bina Teknik DireKorat Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
persyaratan kesehatan.
2). Oli bekas Yang timbul
dari
perawatan mesin-mesin alat berat termasuk genset ditamPung
dalam drum khusus
secara
1 bulan sekali diserahkan kePada Pengusaha pengolah oli bekas Yang periodik
l,_ )
mempunYai izin. TerganggunYa kehidupan biota peralran
Populasi
biota perairan yang ada di sungai-sungai Yang
terpotong ruas jalan
Sumatera
I I I I
,ir:]:.:i::.i
lH$$ili' tiiS,l il::ii ++F$
,n .t'F.tY,'l$
i;:':l;.i'l;
I I
I I
o-d*,ti,li;
diserahkan kepada Pengusaha
I I I l.) I I
l'
,ffi$;+[gliffi
r.'ilt::
{p.er
r;ii:i''-n
i
.
Mukomuko
Batas
Barat, khususnya jenis ikan yang tedaPat.
Mencegah,
meminimi-sasi
dan
mengen-dalikan negatif menurunnya populasi biota perairan
primernya Yaitu kualitas
Base camp atl
(kantor
proyek, gudang
dan
penginapan karya-wan),
permuKaan.
tebing yang
dilakukan penggalian serta temPat penimbunan tanah hasil
dampak
Selama pengoPera-
sian base camp, pembersihan lahan dan Pekerjaan
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan
Satuan
dan P2JJ Provinsi Bengkulu
Direktorat Bina Teknik DireKorat Jenderal
Supervisi
tanah berlangsung
Ker.;a
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
galian yaitu Pada pelebaran jalan atau cekungan Yang tidak berair di sekitar ruas jalan.
4. Menurunnya
sanitasi lingkungan
Jumlah samPah
non 83 yang ditimbulkan pengoPerasian kantor proYek, gudang penginaPan
oleh dan
karyawan.
Mencegah, memlnlmisasi dan mengen-
dalikan
damPak negatif menurunnya sanitasi lingkungan
-l
).
lvlelarang
K.rlyawall
membuang samPah
ydrrY
Pada
sembarang temPat.
2). Menyediakan bak samPah Pada
setiap ruangan, setelah
bak
sampah Penuh maka samPah yang ada dalam bak tersebut ditimbun pada tempat penimbunan
Area kantor ProYek, Selama penggudang dan Peng- operasian kantor proyek, gudang inapan karyawan.
dan
Penginapan
kar-yawan tengah berlangsung.
KontraKor/Sub KontraKor
Satuan
Konsultan
Supervisi
PZJJ
dan
Provinsi Bengkulu
Kerja
Dlrektorat Bina Teknik Direktorat Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
I I I I I I I tt
:j:1 i::::.
i"B'*#ffi
::,-rt:'..'.:
.,1;r:
a:!:
NO,:
ri:-:l
::i-.r,! ,:a.:.:r..f
:i:+r:;.:,i
il:l::.
$ffi
.ti.: i-:.1
ihan
1. MenurunnYa
kualitas udara (terutama debu)
2. MenurunnYa kualitas air permukaabn
Peraturan Pemerlnta No.41 Tahun 1999
PP 82 lanun
damPak negatif menurunnya kualitas udara
(terutama di musim kemarau)'
dalikan
)
lr
Tapak proyek teru-tama yg berdekatan dengan
penylrarrl
€berkala lahan tempat kegiatan untuk
mengurangi kadar debu
ii.r...:,,l.'.ilit.
..:T.Pel.
[*il
l,rt.'.'.
.t,li,
di
kawasan permu-kiman
udara
KontraKor/Sub
Selama kegiatan sumber dampak berlangsung terutama pada musim kemarau
KontraKor
t',
iitffi-
Selama kegiatan dimana Lokasi pembersihan lahan pembersihan lahan
mengen-dalikan
biomasa
dilakukan
negatif menurunnya kualitas air permukaan
yang telah ditentukan.
meminimi-sasi
dan
dampak
dan tanah
Yang
KontraKor/Sub Kontraldror
P2JJ
dan
Konsultan
Supevisi
P2JJ
dan
Provinsi Bengkulu
berlangsung
diperoleh dari Pembersihan lahan segera diangkut ke Penimbunan 2)
Kerja
Konsultan
Supervisi
Provinsi Bengkulu
Pembersihan lahan dilakukan pada saat tidak turun hujan,
1)
ZUU-|,
kualitas air Permukaan kelas I
MelaKuKan
Mencegan, memlnlmisasi dan mengen-
DireKorat Bina Teknik DireKorat Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Satuan Kerja
DireKorat Bina Teknik DireKorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan
Hidup
KabuPaten
Mukomuko
Membersihan tanah Yang Pada jalan agar supaya tidak terbawa air larian ketika turun hujan.
3. Penurunan PoPUlasl flora - fauna darat
Populasi flora
dan
Mencegah,
fauna
meminimi-sasi dan
kondisi pada
mengen-dalikan dampak negatif
darat dibandingkan dengan rona
awal.
penurunan PoPulasi flora dan fauna darat
Menanam kembali jenis-jenis pohon yang sesuai dengan kondisi taPak sifat-sifat yang cocok untuk tanaman turus jalan misalnya Mahoni, Tanjung, Pinus dan Angsana. Jarak tanam diusahakan 7
itau lahan, dan mempunyai
Dl sepanjang ruas
Mukomuko
Jalan
Batas
Sumatera Barat Yang dilakukan Pembersihan lahan.
Selama komPonen kegiatan
Kontraktor/Sub Kontraktor
pembersihan lahan
sebagai sumber dampak tengah
Konsultan
Supervisi
P2JJ
dan Provinsi
Bengkulu
berlangsung.
Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
meter. Lokasi Penanaman Pada perempatan jalan harus memenuhi sudut pandang dari jalan di sebelah kanan mauPun di kiri.
5.
Galian & Timbunan
1. MenurunnYa kualitas udara
Peraturan Pemenn No. 41 Tahun 1999
,anl
Tapak proyek teru-tama yS berdekatan dengan
berkala lahan temPat kegiatan
misasi dan mengendampak dalikan negatif menurunnYa kualitas udara
untuk mengurangi kadar debu di
udara (terutama
di
musim
kawasan permu-kiman,
tempat ibadah,
dan
banounan sekolah.
kemarau).
Selama komPonen
KontraKor/Sub
kegiatan Pekerjaan
KontraKor
tanah (galian
dan
Konsultan
Supervisi
P2JJ
dan Provinsi
Bengkulu
timbunan) dilakukan
2). MelengkaPi Pekerja laPangan
Satuan
Kerja
Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten Mukomuko
dengan masker dan
Peralatan keselamatan keria (safetY helm,
l'
I I I I it
..,.ii'.,'.i
s'arnpan sementara (TPS)
4.
I t I I t)
if:i
dil).
2.
MneingkatnYa kebisingan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MNLH t11t1996
Mencegah,
meminimi-sasi
1
dan
mengen-dalikan dampak negatif meningkatnya kebisingan
). Ljalam pengaturan / Itlerlyu5ur jam kerja Perlu berkoordinasi dengan masYarakat setemPat I
melalui tokoh
tokoh masYarakat atau desa guna mengurangi gangguan kebisingan , di saat masyarakat sedang beristirahat.
2).
-
Menggunakan kendaraan
dan
kendaraan ProYek dalam kondisi
baik (tidak
menimbulkan
kebisingan).
3). Pekerja ProYek
diwajibkan
(ear Plud dan
Peralatan
menggunakan Pelindung telinga keselamatan kerja (safefY helm, sepatu boot, dll).
Tapak proYek terutama yang berdekatan dengan
kawasan permu-kiman, tempat ibadah, rumah
sakit dan sekolah.
rumah
Selama KomPonen
KontralStor/Sub
kegiatan Pekerjaan
Kontraktor
tanah (galian dan timbunan) tengah ber-langsung.
Konsultan
Supervisi
P2JJ
dan Provinsi
Bengkulu
Satuan
Kerja
Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
I I I I I I I
1,...,:
ffi 3.
Menurunnya kualitas air permukaan
PP 82 Tahun
2001, kualitas air permukaan kelas I
t;
Mencegan,
meminimi-sasi dan mengen-dalikan dampak negatif menurunnya kualitas air permukaan
Membersihan tanah Yang Pada jalan agar suPaya tidak terbawa
pada pelebaran
Pada saat tidak turun hujan, tanah Yang
diperoleh dari galian segera diangkut ke Penimbunan Yang
2)
air larian ketika turun hujan.
pekerjaan
tempat
4.
Timbulnya gangguan kestabilan lerenglterjadi longsoran tebing ialan
Panjang, lebar
dan
ketebalah massa tanah yang longsor,
UntuK lebtng Jalan Yang Eerporensl
Mencegah,
meminimi-sasi dan
Longsor (Sta-29+000 dan
mengen-dalikan
33+2oo)
dampak
negatif gangguan kestabilan atau lereng longsoran tebing
I I I I
jalan
a).
Massa tanah Yang
terlepas dari batuan
Sta-
induknYa
dibersihkan, tanah hasil pembersihan diangkut dan ditimbun pada lokasi cekungan
Kontraktor/Sub
KontraKor
dan Provinsi
timbunan
P2JJ
berlangsung
Bengkulu
Kerja
Satuan
Konsultan
Supervisi
Direktorat Bina Teknik DireKorat Jenderal Marga dan Badan Lingkungan Kabupaten
Bina Hidup
Mukomuko
jalan
atau cekungan Yang tidak berair di sekitar Pengelolaan dilakukan di lokasi-lokasi Yang dilakukan penggalian tebing atau penimbunan untuk pelebaran perkerasan badan jalan yaitu di Sta29 sampaiSta. 33 akan
sudah
Selama pekerjaan tanah galian dan
tanah hasil galian Yaitu
ruas ialan..
l,')
Selama pekerjaan
Kontraktor/Sub
dengan menggali tebing berlangsung
KontraKor
tanah
Satuan
Konsuftan
Supervisi
P2JJ
dan
Provinsi
Bengkulu
Kerja DireKorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Marga dan Badan Lingkungan Kabupaten
Bina Hidup
Mukomuko
yang tidak berair.
b). Pemasangan dinding Penahan
longsoran dengan disesuaikan dengan
tinggi tinggi longsor.
bagian tebing Yang Pemasangan dilakukan Pada bagian tebing Yang batuannya rapuh untuk menahan longsoran
yang kemungkinan masih akan terus terjadi.
c). Pembuatan selokan Pada
tebing untuk
kaki
mengalirkan
rembesan air Yang keluar dari
bagian tebing Yang
l) I I I I I I I
telah ditentukan.
Lokasi dimana kegiatan tanah (penggaliar/pemotongan tebing dilakukan serta penimbunan
eefe4aan tanah dilakukan
hffijE'@
t
maupun
longsor
air hujan Yang jatuh
pada tebing.
d). Pada ruas jalan beriarak 200 meter sebelum lokasi longsoran dilakukan pemasangan rambu-
-'
rambu
pemberitahuan
sementara mengenai
adanya pekerjaan Penggalian penyempitan jalan,
iebing,
pengurangan kecepatan, hati-
hati serta Pemasangan
rambu
permanen untuk memberi tahu adanva lonqsoran tebing. 5. Gangguan
kesehatan masyarakat
Keluhan
masYarakat dengan
berkaitan
Mencegah, meminimisasi dan mengen-
meningkatnYa gangguan pernafasan dan
dalikan
iritasi mata, gangguan
terganggunya kese-
kenyamanan
hatan masyarakat
serta
kesulitan
Mendapatkan bersih
air
dampak
negatif
Mengelola damPak PrimernYa Yaitu
menurunnya kualitas udara, meningkatnYa kebisingan dan menurunya kualitas air permukaan.
Area tapak ProYeK Selama kegiatan terutama yg berdekatan yang mneimbulkan dengan Ka-wasan dampak Primer permukiman,
temPat ibadah, rumah sakit dan rumah sekolah serta
aliran sungai
Yang
terpotong oleh ruas jalan Batas Mukomuko Sumatera Barat.
-
berlangsung.
KontraKor/Sub
KontraKor
Konsultan
Supervisi
PZJJ
dan Provinsi
Bengkulu
Satuan
Kerja
DireKorat Bina Teknik DireKorat Jenderal Marga dan Badan Lingkungan
Bina Hidup
Mukomuko
KabuPaten
I I I I I I I
sr
5'i-.--P---nl'
skun0an,Hidup':'r''rri:r
-__+:-j;i:.-
"u+ffi
Pekerjaaan Drainase SamPing
r'+::': t:',ld
ferganggunYa aliran
air
permukaan
,qtau
terjadinya genangan
:'.i
f i.r.i.iri i. iiii:.:. i-:.:
Luas dan kedalaman
genangan
tidak
air
Yang
diinginkan berada di sekitar tapak proYek selama kegiatan konstruksi
berlangsung,
sebelum
Yang
ifi':
ii
iiiii ,.:-i::1
rii::irr.r::.,aii.::'-ijiii.t .'iriiiY;
Mencegah, memlnl-
l.|VenyiaPkan saluran
drainase sementara, agar air Permukaan di sekitar lokasi kegiatan daPat
misasi dan mengen-
dalikan
damPak
air atau terjadinYa genangan air
l)
7.
Perkerasan Jalan
rl
Selama pembuatan
saluran
yang telah
drainase permanen selesai
KontraKor/Sub
KontraKor
Kerja Satuan Direktorat Bina Teknik DireKorat Jenderal
Konsultan
Supervisi
PZJJ
dan
Provinsi Bengkulu
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten
dibuat.
2). Memastikan saluran drainase
Mukomuko
tidak tersumbat (buntu), terutama
pada jam istirahat sehingga jika
(sore)
PadS malam hari
turun hujan tidak terjadi 3).
Peraturan F'emenn No. 41 Tahun 1999
sekitarnya
masih daPat berfungsi.
dilakukan pekerjaan drainase tidak ada gangguan atau genangan air.
1. MenurunnYa kualitas udara
dan
ProYek
tetaP mengalir ke saluran Yang
negatif
terganggunYa aliran
Tapak
Mencegah, memini-
1)
misasi dan mengen-
Melaksanakan
kegiatan konstruksi di musim kemarau.
Melakukan PenYiraman secara berkala lahan temPat kegiatan
Tapak proYek teru-tama
udara (terutama di
tempat ibadah,
yS
2)
berdekatan dengan
kawasan Permu-kiman,
untuk mengurangi kadar debu di
dalikan
damPak negatif menurunnya kualitas udara
genangan air di badan jalan atau daerah sekitar Proyek.
musim
dan
KontraKor/Sub
kegiatan Pekerjaan
KontraKor
perkerasan
tengah
Satuan
Konsultan
Supervisi
P2JJ
Provinsi Bengkulu
jalan ber-
Kerja
DireKorat Bina Teknik Direktorat Jenderal
dan
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten
langsung.
bangunan sekolah.
kemarau).
Selama komPonen
MelengkaPi Pekerja laPangan dengan masker dan Peralatan
Mukomuko
keselamatan keqa lsafetY helm,
I I I I I'
I I I I t I
dil). MeningkatnYa kebisingan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MNLH t1111996
't)
Mencegah,
jam kerja
meminimi-sasi dan
rt
Tapak proYek terutama
Perlu berkoordinasi
yang berdekatan dengan
ualanll PellgcltulorU
kawasan permu-kiman, tempat ibadah, rumah
dengan masYarakat setemPat
mengen-dalikan dampak negatif meningkatnYa kebisingan
tokoh melalui tokoh masyarakat atau desa guna sakit dan sekolah. gangguan mengurangi kebisingan di saat masYarakat
rumah
Selama komPonen kegiatan Pekerjaan perkerasan ialan
tengah
KontraKor/Sub Kontraktor
Kerja Satuan Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal
Konsultan
Supervisi
PZJJ
dan Provinsi
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten
Bengkulu
ber-
langsung.
Mukomuko
sedang beristirahat 2)
Pekerja ProYek'
diwajibkan
menggunakan Pelindung telinga
(ear plusl dan
Peralatan
keselamatan kerja (safetY helm' sepatu boot, dll).
) 8.
Pemasangan Sarana PelengkaP
Gangguan lalu lintas
Tingkat gangguan perjalanan Yang dlrasakan oleh
Para
pengguna jalan.
Mencegan,
meminimisasi
dan
mengendalikan
dampak
negatif gangguan lalu lintas
I il1. 1
ruas Mukomuko Batas Sumatera Barat
-
1.
MenurunnYa kualitas udara akibat meningkatnya volume kendaraan
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999
Selama PeKerJaan pemasangan sa-
rana
Kontraktor/Sub
KontraKor
pelengkaP
dimana ProYek akan dan Penunjang dilakukan. Sedangkan sebagai sumber
pengelolaan
Yang di
lainnya dilakukan
sepanjang
Satuan
Konsultan
Supervisi
PZJJ
Kerja
DireKorat Bina Teknik Direktorat Jenderal
dan Provinsi
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten
Bengkulu
dampak
Mukomuko
berlangsung.
jalur
pengangkutan dan taPak nrovek
Mencegah, meminimisasi dan mengen-
MelaKuKan penanaman PUrrurr ul
sekitar taPak ProYek untuk
@ufiman
damPak negatif menurunnya kualitas udara
mengurangi PenYebaran Polutan.. Agar pohon - Pohon tersebut daPat
I
dalikan
ramou
sementara dilakukan di lokasi (segmen-segmen)
Reramnuan sementara)
TAHAP PASCA KONSTRUKSI Pengoperasian jalan
Pemasangan
fl) Pelaksanaan pekerjaan dilakukan Ol luar Peak hour jalan I VuXomuko - Batas Sumatera I Barat (akhir Pekan) I I zl Pemasangan rambu lalu lintas sementara terkait dengan I keberadaan ProYek (sPesifikasi I perambuan mengikuti standart I
I
penduduk,
I fasilitas pendidikan
fasilitas ibadah
dan
Yang
berfungsi sebagai banier maka I berada di koridor jalan Batas pohon - Pohon tersebut ditanam I Mut
fSAafiGs1aEn tKfitr;ItotSub I Kontraktor
I I Sumatera Barat I dioperasikan. Mukomuko
Batas
ffi - tron;uliar-Supervisi dan I Direktorat Bina Teknik I I P2JJ Provinsi I I I Bengkulu
Direktorat
Jenderal
Bina Marga dan I Badan Lingkungan I Hidup KabuPaten I
Mukomuko
I I I I I I I
iitrir,iai,.Pa
=ntffi
ii:;
.'-.+:.:i
3.
meningkatnYa
Kepulusan -Mencegah, meminimisasi dan mengenLingkungan Negara Hidup Nomor KeP-48/ dalikan damPak
volume kendaraan
MenLH/1111966
MeningkatnYa
kebisingan akibat
lvlel lttrr
I
negatif
meningkatnYa kebi-
Gangguan keselamatan dan rawan kecelakaan lalu lintas
MenlngKarnya rr tkwensi atau angka
Mencegah, meminimisasi dan mengen-
jenis tertentu Yang
Oenqan Penanaman vegetasi
di
sekiiar ruas jalan Mukomuko - Batas Sumatera Barat (baier) sebagaimana
Sekitar loKasl
PemuPenduduk, fasilitas Pendidikan dan
kiman
pada Pengelolaan kualitas udara' fasilitas ibadah Yang koridor jalan itenanaman vegetasi terutama yang berada di Batas Mukomuko dengan berbatasan langsung pemukiman serta area sensitif seperti Sumatera Barat Yang tanamannYa masih iasilitas pendidikan dan fasilitas jarang lingkungan dilakukan t;tengetotaan '
oengan Pemasangan rambu lalulintal (rambu Peringatan adanYa
kecelakaan Pada dalikan damPak tahap Pasca kons- negatif terjadinYa truksi akibat Para kecelakaan.
pengguna jalan memacu kendara-
Selama ruas jalan
-
Mukomuko
Sumatera
Kontraktor/Sub
KontraKor
Batas
Barat
dioperasikan.
Konsultan
Supervisi
dan
P2JJ Provinsi Bengkulu
lokasi sekolah, ibadah' dan Pemu-
kiman Penduduk) dan
KaWaSan PerlluKllllclrl
Selama ruas jalan
dengan padat Penduduk' fasilitas Pendidikan dan fasilitas ibadah.
Sumatera
-
Mukomuko
KontraKor/Sub
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten
Kontraktor
Batas Barat
dioperasikan.
Satuan
Konsultan
Supervisi
P2JJ
dan
Provinsi Bengkulu
rambu
Kerja
DireKorat Bina Teknik
Direktorat
Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten Mukomuko
pengurangan kecePatan.
ibadah dan Pemukiman
Kerja Satuan DireKorat Bina Teknik DireKorat Jenderal
Mukomuko
z). i,emasangan lamPu kuning di lokasi fasilitas pendidikan, fasilitas
annya terlalu tinggi.
Padat
oenduduk.
3). Fembuatan zebra cross untuk para Penyeberang jalan.
4.
Gangguan kesehatan masYarakat
Kelunan
masyala^dr dengan meningkatnYa gang-
berkaitan
(dampakturunan
guan pernafasan
dari menurunnYa kualitas udara dan
meningkatnYa debu di
meningkatnYa
kebisingan
iritasi mata
udara,
dan
akibat
gangguan
Rrea taPak ProYek Mencegah, memlnl- mngaoE-Empatr-rimernYa Yaitu terutama dan Yang berudara misasi dan mengen- menurunnYa kualitas dengan dekatan dalikan damPak meningkatnYa kebisingan. kawasan Permu-kiman, negatif tempat ibadah, rumah
sakit dan
terganggunya kesehatan masyarakat
Selama ruas Mukomuko
-
Sumatera
KontraKor/Sub KontraKor
Jalan
Batas Barat
Konsultan
Supervisi
P2JJ
dan Provinsi
Bengkulu
dioperasikan.
rumah
Satuan
Kerja
DireKorat Bina Teknik
Direktorat
Jenderal
Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup KabuPaten Mukomuko
sekolah.
kenYamanan akibat meningkatnYa kebisingan.
z.
lr lr
dapat dilaKuKan dengan Penalrarrrarl
ibadah
l)
It It
+:
singan
I I I I
lr It
:i
berdaun lebat.
2.
t
.'j:::
tumbuhan
l,l
1l'
:.=
$.ffi
l+*J
+
,:'t
ffianhlidup'..i'.."
Femeliharaan jalan ruas MukomuKo Batas Sumatera Barat
-
Gangguan lalu lintas
Tingkat gangguan perjalanan Yang dlrasakan oleh Para pengguna jalan
lvlgllcggal I,
II
lcl
I rrr
rr-
misasi dan mengen-
dalikan
damPak
negatif
terganggunYa lintas.
lalu
1
). Menerapkan traffic nlana-gement
dalam Pelaksanaan ProYeK' 2). Pelaksanaan pekerjaan dila-kukan di luar Peak hour ialan Mukomuko
-
Batas Sumatera Barat (akhir
3). Pemasangan rambu lalu. lintas
dengan
keberadaan ProYek (sPesifikasi
perambuan mengikuti standar oerambuan sementara).
sebelum
Selarll?l
Pe^YrJdor
I
dilakukan Peme-liharaan
pemeliharaan ruas
peng-angkutan material
Batas
ialan dan Pada jalur jalan
Mukomuko
-
Sumatera Barat berlangsung.
KontraktolSub KontraKor
Ker.1a Satuan pervisi dan DireKorat Bina Teknik P2JJ Provinsi Direktorat Jenderal Bina Marga dan Bengkulu Badan Lingkungan Hidup KabuPaten
Konsu ltan Su
Mukomuko
pekan)
sementara terkait
Pada lokasi
I I t
lr
I' T
I
l) Lampiran 3
T
I
Upaya
T
Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko.*
I
Batas Sumatera Barat
T--'ti
I I I I
t: l,
I
P, gelolaan, Lingxungan (UKL) II'
l I I I I I I l-) I I t I l,_
l t I I I I I
,)
KEMENTERIAN PEKERJA.AN UMUM
BINA TEKNIK
DTREKTORAT SATUAN Gd.
KERJA
S.phlarun. Lt N, JL Panimur!
No.
BINA
DIREKTORAT
m Xlb.yotan aaru
_
Jd& S.lal.n
12110.
TEKNIK
np (O2lP?'669. Fd (0?1)727s@2
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO 'BATAS SUMBAR 2011
I I I I I I I
UPAYA PENGELOL/MN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO. BATAS SUMATERA BARAT
(t d I
o @
/ {
@
@
{
ll
'/ v
I I I I
..-\
a
-A
il{
t,J
@
{
o {
o) Menjelang Kawasan Sekolahan di pasang rambu kejut
sTA
sTli6+500
6#4-\
m i@lE
STAT+000
sTA 7+500
.rorfooo
sTA 7+500
J
N
A 10+500
STA 8+000
sTA 1 1+000
,
l._
I I I I I I I
(o
@
a-')
--=
\
lc_f-iE I t lE '
t
.touW .rol.roo
574 g+S00
sTA 11+500
g1a 9+000
STA 12+000
I
B r,*unn.nsanda O $ r,*rnn"nkekiri e r'*unnrnsanda e 0 r,*unn"nkekanan Q $ Q
,,*rnn"ntajamkekiri r,*unn"ntajamkekanan
a"nv"r.tikungan @ Q laturranuatu @ Q
Banyak anak-anak Hati-hati
Balas kecepatan maksimum 40 km Akhir batas kecepatan
c c
Tanjakan Turunan
Zebra Cross
FI
ffi
Rambu Kejut
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT
BINA TEKNIK
SATUAN KERJA DTREKTORAT BINA TEKNIK Gd.$pb T.s. U V. JL ?Sh@ No.20 K.byqlr h-
Ja@ S*bn
121t0. np {021)u46$a,
Fs (02r) 27900-2
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
I I I I I I I l.) I I I
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMATERA BARAT
U'
{ A
a {
a +
o
-{
a {
I
N
o
U'
{ @
-I
I
+
(rl
J
{
.J.
5
o,
J
ot
914 12+S00
STA
STA 14+000
sTA 13+m0
STA 1S+S00
1
srA
\11 A
STA 17+000
16+000
T
STA 18+000
\
l_.
I I I I I I I
17+500
l@*F,
I
I
/ ,l-l
_)
>ll
" "'t " " STA 12+000
LEGENDA:
O 0 O O
t'.rnn"n
ke kiri
t'nrnn"n ke kanan t'nunn"ntajamkekiri
t'*rnn"n tajam ke kanan
STA 12+500
o e o o
Tikungan ganda Tikungan ganda
914 13+000
e o
Banyak anak-anak Hati-hati
Banyak tikungan
@
Batas kecepatan maksimum 40 km
Jatuhan batu
@
Akhir batas kecepatan
STA 15+500
STA 15+000
STA 13+500
e e !=
Tanjakan Turunan
Zebra Cross
ffi
Rambu Kejut
le------l
STA 16+000
sTA 16+500
STA 17+000
STA 17+500
STA 18+000
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMU
DIREKTORAT SATUAN G4
KERJA
$pbTtrh. u v. JL hdtur..
No.
M
BINA TEKNIK
DIREKTORAT
A Kd.Fran 8.ru. JM
BINA
TEKNIK
S.labn t21ro. tiP (021y2469, Fd
(a1rag@?2
UKL - UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
I I I I I I I I I I I t I I I I I I I I
-47V'
{
N 5
.)
':.'T. . .:Iii
.=/I
STA 23+500
STA 24+000
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMU
DIREKTORAT
SATUAN Gd. sepra
lru.
KERJA
u. ry. JL
htuE
No.20
DIREKTORAT
Kdatsnn
M
BINA TEKNIK
85ru
BINA
-Jakatu Screbn t2lr0. np (021)u4669.
TEKNIK F*lvlrntw0p
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMBAR 2011
t I I I I I
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN JALAN RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMATERA
I
ll I I I I l_
I I I I I I I
sTA27+500 STA28+000
sTA 27+000
sTA 25+500
sTA 24+500
sTA24+000
STA28+500
I
sTA 25+500
sTA 25+000
STA 27+500
STA 26+000
LEGENDA:
O. Q Q Q
t,*rnnrn
ke kiri
t'*rnnunkekanan
t'*rnn"n
tajam ke kiri
t,*unn.ntajamke kanan
Q Q
e O
t,*rnnrnsanda
$
a"nvuxanak-anak
t'*rnnunsanda
C
t,o-n"o
eunv.rtikunsan
l?f v
Batas kecepatan maksimum 40 km
@
onn'ro"taskecePatan
.latunan uatu
Q Q
raniar
,u,un"n Zebra Cross
f;|
ffi
Rambu Kejut
STA 28+000
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMU
DIREKTORAT
SATUAN KERJA DIREKTORAT s.$pb Tat@ u N. & P:lhu6 do.20 X.bayors 8d-&tu
BINA TEKNIK
scldan 12110. np
(021)7269, Fd (m1) 7279m22
UKL - UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
M
BINA TEKNIK
I I t I I I I l:) I I I t
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO. BATAS SUMATERA BARAT
+
a {
o)
C'
@
a +
J
a { G)
(,
N)
o)
O
dilakukan perbaikan yang sudah ada penanaman tanaman penahan lonsor sTA 33+000
sTA 32+000
STA 30+000
l_
)
I I t I I I I
""'t"' sTA 32+500
J
STA 30+000
sTA 33+000
T
I
LEGENDA:
C Q Q Q
t,*unn"n ke kiri t'nrnnrnkekanan t'*unnun tajam ke kiri t'nunnrn tajam ke kanan
o o e o
Tikungan ganda
o
Banyak anak-anak
Tikungan ganda
c
Banyak tikungan.
@
Batas kecepatan maksimum 40 km
@
Akhir batas kecepatan
Jatuhan batu
Hati-hati
c c FI EI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Tanjakan Turunan
Zebra Cross
BINA TEKNIK
DIREKTORAT
SATUAN Gd. Sapb
KERJA
DIREKTORAT
Tirlor Ll, V. JL. P:huh No.20 K.byotr
Bsru -
&btu S!1.1,
BINA
12110. nP
TEKNIK
(021P2466s, F?\ lo21r7279oon
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
I I I I I I
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMATERA BARAT
I
ll
@
I I I I
I
lsolsol-solso,lsolsol roo I roo
zoo
l,
/il
I
oneLn
I I
I I I I I
LEGENDA:
$ Q O @
t,*rnnun
ke kiri
t'*rnn"nkekanan t'*ung"n
tajam ke kiri
tt*unnuntajamke kanan
o e e o
Tikungan ganda Tikungan ganda Banyak tikungan Jatuhan batu
c
Banyak anak-anak
@
Batas kecepatan maksimum 40 km
e @
Hati-hati
Akhir batas kecepatan
c c E FI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Tanjakan
DIREKTORAT
SATUAN Turunan
Zebra Cross
KERJA
BINA TEKNIK
DIREKTORAT
Gd.8.pb Taru. U. ry. JL P.rohur. Ne.20 &bryd..8aru
BINA
-J*rtuSel.bn t2i10. np
(021F2.665a,
TEKNIK
Fd pzr) 27902?
UKL. UPL RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMBAR 2011
I I I I I I
UPAYA PENGELOLMN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMATERA BARI\T
I I
I t I I I I
@ I
zoo
I
roo
,lsolsol roo I
roo .l roo
I
/o^ DETAIL B
I I I I I I
LEGENDA'
$) (p $) Q
Tikunsan ke kiri Tikunoan ke kanan Tikunoan tajam ke kiri
TikunSantajamke kanan
Q
t,*rnnunsanda
e Q
t'nunn.n ganda
Q
latunanuatu
a"nv"rtikunsan
Q
Q
a"nv.xanak-anak
"",tn"o a"t". kecepatan
@) v maksimum 40 km @
ntniru"taskecepatan
A {Q) E FI
tanjat
Zebra cross
ffi
Rambu Kejul
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT
SATUAN Gd.
Sipb Tmn.
Lt.
KERJA
V. JL P.tumur.
BINA TEKNIK
DIREKTORAT
No. 20
K&Fn. Brtu -&6
BINA
TEKNIK
S.labn l21ro. nP (02tP24669. Fd
(021)
279@?2
UKL - UPL RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMBAR .2011
I I I I I I
i
PAYA PENGELOL/MN LINGKU NGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMATERA BARAT U
I
I I
I l') I
U'
{ -\ (tl
(n
ts
I
I I /6i\ DErAltc
l-) t't
l
I t I I I I
LEGENDA:
$ 0 O O
t'*unn"n ke kiri tt*unnunkekanan
t'*unn"ntajamkekiri n*unn"ntajamkekanan
o o o o
Tikungan ganda Tikungan ganda
e
c
Banyak anak-anak Hati-hati
Banyak tikungan
@
Batas kecepatan maksimum40 km
Jatuhan batu
@
Akhir batas kecePatan
o
c F tr
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Tanjakan
BINA TEKNIK
DIREKTORAT
SATUAN KERJA DIREKTORAT Turunan
Zebra Cross
Gd.
sr9bT.|@
LL
lv, JL PaMuE No.4 X$ryonn
Baru
-S&Sd.bn
BINA TEKNIK
t2tto.np (O2l)zasl, Fulo2lr727ffi2
UKL.. UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
I I I I I I I l=l T
I T
I l-, I
I I
I I I I
I I
UPAYA PENGELOTJMN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO. BATAS SUMATERA BARAT
I
I I I I lJ I I I I I I I I I I I I
)
LEGENDA:
$ Q Q Q
rituno.n ke kiri t'nunn"nkekanan
t'*unn"ntajamkekiri t'nunn"ntajam ke kanan
Q @ Q 0
t'*unn.n sanda
t'*rnn.n
sanda
aunv"rtikungan latutranuatu
Q
eunvuxanak-anak
Q
t",tn",'
Q Q
(G) g"t". kecepatan
v
@
maksimum 40 km
exnitbataskecepatan
raniar
tu*n"n Zebra Cross
fr|
ffi
Rambu Kejul
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT SATUAN Gd.
s4b Tl||M.
Lt- tv,
KERJA
I
BINA TEKNIK
OIREKTORAT
ParilhuE No.20 Xd.yoEn B.ru
BINA
TEKNIK
-J.bna S.hbn r2lto. np (021)72.6u. Fa l@1l72r9oon
UKL " UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
I I
UPAYA PENGELOL/MN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO. BATAS SUMATERA BARAT
I I I
I I ftJ
U'
;
t I t I II
l'
t I I I I I
6i\
@
&
\:
orrrut o
9.1 /
LEGENDA:
O Q 0 O
t'*rnn.n
ke kiri
t,*rnn"nkekanan t'*unn"ntajamkekiri n*unnun tajam ke kanan
o c e o
Tikungan ganda Tikungan ganda
e o
Banyak anak-anak HatFhati
Banyak tikungan
@
Batas kecepatan maksimum 40 km
Jatuhan batu
@
Akhir batas kecepatan
e
c E E
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Tanjakan
DIREKTORAT
BINA TEKNIK
SATUAN KERJA OIREKTORAT BINA TEKNIK Turunan
Zebra Cross
6d.
s4b frruM u V, I
PrttBnuE No. 20
Xdrf
Bil - J.ts
S.!.bn t2l10. Tlp (@1]248, Fa
lo21r
7n9@2
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
l PAYA PENGELOL/MN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMATERA BARAT
I I I I I I
U
@ +
o) CD
%
@
{ (,
G\
ll
(t
-{
I I I I
CJ J
|--| rl5Ol
r150t
r---------------'l
t_
6t\
r)
l' I I I I
o
LEGENDA:
l
$ @ ,Q
I
Q
t,*rnnun
ke kiri
t*unn"nkekanan
t'*rnnrn
tajam ke kiri
t,*unn"ntajam ke kanan
e e o o
Tikungan ganda Tikungan ganda Banyak tikungan
Jatuhan batu
O
C
e"nv"ranak-anak
"uo-n",'
(G)
\/
a"t"r
@
nrnirbataskecepatan
kecepatan maksimum 40 km
c c E E t=
DETATL
Tanjakan Turunan
Zebra Cross
I
ffi
Rambu Kejut
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT
BINA TEKNIK
SATUAN KERJA DIREKTORAT Gd.$pb Tffir Lr rv. & PsbuE No.20 Kd.Ftr
BINA TEKNIK
&d - J&o S.bbn r2lto. np
(021F246554,
Fs (O2trn79OO2Z
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMBAR 2011
l I I l:'
I I I
lf' I I I I
I) I I I I I I
I
Lampiran 4
Matrik Ringkasan UPL -F(eneana
Peningkatan Ruas Jalan
Mukomuko - Batas Sumatera Barat
I I I I I I I lp I I I I I ,-l ltI I I I I T
Lampiran4 : Matrik Ringkasan UPL Rencana Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko - Batas Sumatera barat
Mobilisasialat berat
kua-litas udara l(arena meningkatnYa kan-dungan
debu,
Timbal
(Pb) dan
gas
dan material Pembersihan lahan Pekerjaan tanah (gali dan timbun) Pekerjaan perkerasan jalan
Mengetahui sejauh
mana
keberhasilan effektivitas pengelolaan lingkungan penurunan kualitas udara
dan
seperti SOz, NOz dan
co.
pencemar (SO2, NOz dan CO) di
data
dilakukan pengambilan sampel di lapangan, selanjutnYa di laboratorium lingkungan hiduP. Analisis data dilakukan dengan metode perbandingan antara hasil pemantauan dengan baku mutu yang telah ditetaPkan
Pengumpulan
Timbal (Pb) dan gas pencemar di udara
satu
(Ul) diambil di Selama masa Desa Pasar truksi berlangsung tfik ini diambil dengan frekwensi 6
SDN
dilakukan analisis
untuk mewakili
udara.
Konsultan SupeMsi
06
dengan @(a
Sebelah,
kualitas kawasan dan pendidikan pada Ruas Batas Jalan Mukomuko Sumatera Barat, Pada
udara pemukiman
DireKorat
dan P2JJ Provinsi
Bina Teknik DireKorat
Bengkulu
Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
(enam) bulan sekali.
-
peta tergambar dekat Sta10+000.
- Titik dua (U2) diambil di Pasar Lubuk Pinang untuk kondisi mewakili lingkungan di kawasan perdagangan dan
pemukiman Yang telah banyak kegiatan, Pada peta tergambar dekat Sta
26+100,
tiga (U3) diambil di Pos Polisi untuk mewakili
- Titik
kondisi lingkungan
di
lokasi yang belum banYak
kegiatan, Pada Peta tergambar dekat Sta 32+600. Meningkatnya kebisingan
Mobilisasi alat berat dan material Pekerjaan perkerasan
jalan
Mengetahui sejauh
mana
keberhasilan efeKivitas upaya pengelolaan lingkungan peningkatan kebisingan
dan
ingkat kebisingan.
Pengumpulan data melalaui pengukuran tingkat kebisingan di lapangan dengan menggunakan peralatan Sound
Level Meter. Analisis
data
-Titik satu (Ul) diambil
di
Selama masa kons-
SDN 06 Desa Pasar truksi berlangsung Sebelah, titik ini diambil dengan frekwensi 6 untuk mewakili kualitas (enam) bulan sekali. kawasan udara dan pemukiman
membandingkan antara hasil
pendidikan pada Ruas
pengukuran dengan baku mutu yang berlaku
Jalan Mukomuko
-
Batas
Sumatera Barat,
Pada
peta tergambar dekat Sta1 0+000.
- Titik dua (U2) diambil di Pasar Lubuk Pinang untuk
mewakili
kondisi
di kawasan perdagangan dan
lingkungan
pemukiman Yang telah banyak kegiatan, Pada peta tergambar dekat Sta 26+1 00,
tiga (U3) diambil di Pos Polisi untuk mewakili
- Titik
KontraKbr/Sub Kontrak{or
Konsultan Supervisi
Direktorat
dan P2JJ Provinsi
Bina Teknik Direktorat
Bengkulu
Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan HiduP Kabupaten Mukomuko
I t I I I I I
:
:1 :...:
-::
t:::1::-:::_;::'
r.rljji l..iji. Paiiifi i Eter.
..
:+
-iiir
Mgtode-.Pemhh-tauan Lin0kungan.:r..
:i','.
rCii..,;.
.ffi
'.tiifiitt$l$#g".i i,ii:,i'.l.fDib:5iifd'iiii.''iii
#u'*a*et,ixx+lliia"ri*ti. ;l.ii'itiejii g*riiiaUa;:it
'.
:
1,'':
"',:'
,. .;:' ,i
i;.::ii
..iins-titUs-i.P,.emantauaii Lingkungan,Ftidupr... , r..r:,:-::,:
j:;i'ttip$ lqa.fiiu,i.q.$....i
kondisi lingkungan
di
lokasi yang belum banyak
kegiatan, pada
tergambar dekat
peta Sta
32+600.
a
Terganggunya
Aliran
Air
Terjadi Genangan
atau
Pekerjaan samping
drainase yang
mengakibatkan
tertutupnya saluran I drainase eksisting.
4
Pengotoran
jalan
lp
Pengangkutan material (terutama tanah) dan kendaraan yang keluarmasuk area proyek.
t I I I I ,)
Mengetahui sejauh
mana
keberhasilan dan efektivitas upaya pengelolaan lingkungan terganggunya a;iran air atau terja-dinya oenanoan air Mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efeKivitas upaya pengelolaan lingkungan dampak pengotoran jalan
Luas dan kedalaman
air
genangan
waKu
dan
terjadinya
genangan air
1). Ceceran
tanah /
lumpur pada jalan eksisting
Pemantauan ada atau tidaknYa
Lokasi proyek dan area
Selama
genangan dilakukan dengan
sensitif berupa pemul{man
konstruksi
peninjauan
di
lapangan, serta
mendapatkan /
menamPung
Gangguan
dan
fasilitas
hujan lebat.
langsung
di
pengamatan
lapangan dengan
acuan parameter
tersebut
Pemantauan
dilakukan
terutama di area proyek dan fasilitas umum di sekitarnYa
(pemukiman
penduduk,
fasilitas pendidikan, fasilitas
ibadah dan
lalu
Konsultan Supervisi
dan P2JJ Provinsi Bengkulu
berlangsung dengan
saat ketika turun
Melakukan
KontraKor/Sub
KontraKor
frehruensi pada setiap
umum.
lingkungan masyarakat
permukaan jalan
3).
penduduk
masa
informasi yang berasal dari
diatas.
2). Kerusakan
fasilitas
Satuan Kerja DireKorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
Konsultan Supervisi dan P2JJ Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja DireKorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
Kontraktor/Sub
Konsultan Supervisi
KontraKor
dan P2JJ Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja DireKorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
Konsultan Supervisi dan P2JJ Provinsi Benokulu
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik DireKorat Jenderal Bina Maroa dan
Selama
KontraKor/Sub
pengangkutan material berlangsung periode pemantauan 1 (satu) minggu sekali.
KontraKor
Selama masa kons-
berlangsung dengan frekwensi 6 (enam) bulan sekali.
Selama masa kons-
KontraktoriSub Kontraktor
dengan
perdagangan)
lintas
4). Kecelakaan lalu lintas Menurunnya kualitas air permukaan
Pengoperasian base Mengetahui sejauh Kandungan TDS, camp (kantor proyek, mana keberhasilan TSS, pH, BoD, COD, gudang dan penginapan karyawan), pembersihan
lahan dan
pekerjaan tanah (gali dan timbun).
dan
efeKivitas upaya pengelolaan ling-kungan menurunnya kualitas air permukaan
DO,
Amonia, Detergent, Minyak
dan Lemak
serta
koliform.
Pengambilan sampel air Mengingat lokasi permukaan pada setiaP titik merupakan satu DAS, dilakukan
menggunakan
alat
dengan Karemer
Water Sampler dan ditamPung dalam alat penampungan air fierigen), sehingga untuk satu kolom air akan diwakili oleh satu jerigen sampel air. Untuk menjaga agar sampel air Yang
telah
diambil
studi Yaitu
DAS Selagan, maka pemantauan dilakukan pada Sungai yang terdekat
truksi
dengan base camp 1 titik
dan 1 titik lagi pada bagian hilir Sungai Anak Selagan.
tidak
terkontaminasi dan rusak selama pengangkutan maka sampel air tersebut diawetkan
sesuai dengan parameter Yang
l' I I I I I I
:
dianalisis dan jerigen-jerigen air
tersebut dimasukkan
dalam
Cool Box yang berisi es.
Parameter-parameter kualitas
air yang mudah berubah dan tidak dapat diawetkan sePerti pH dan oksigen terlarut {DO) dianalisis di lokasi pada saat pengambilan sampel (in situ).
Sedangkan untuk parameterparameter kulitas air yang lain akan dianalisis di laboratorium (Tabel 5.7.). Selanjutnya hasil analisis dibandingkan dengan baku mutu menurut PP 82 Tahun 2001 kualitas air sungai kelas
o
Menurunnya kualitas air
tanah
I
Pengoperasian base Mengetahui sejauh Amonia, Detergent, Pengambilan sampel air Sumur terdekat dengan camp (kantor proyek, mana keberhasilan Minyak dan Lemak permukaan pada setiap titik base camp sebanyak 1 titik
oudanq dan penoinapan
dan
efeKivitas
serta koliform total.
dilakukan
denqan
truksi
berlangsung
denqan frekwensi 6
t I I I
: i::l:i .;a_.::lr $.!i:tti:i.:'r!$
1.1';
:::
.1111
Badan Lingkungan H Kabupaten Mukomuko
I I I
l,l I t I I
Kerja Direktorat Bina Teknik Direlctorat
Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
l, -
l\I
I I I I I
Komponen
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
I I t I I I I I? I I t I
I i.l I I I I I I I
Kabupaten Mukomuko
Satuan Kerja DireKorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
n Kerja Direktorat Bina Teknik Direktorat
Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
udkesmas Satuan Kerja Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
Satuan Kerja DireKorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko
I I I I I I I I'J
I T
I I I
l'' I T
I I I I
erganggunya ke-sehatan
Terganggunya kesehatan
masya+akat
gangguan pemafasan dan iritasi mata merupakan dampak turunan dad menurunnya kualitas sementara gangguan kenyamanan meningkatnYa kebisingan. Atau damPak langsung pengoperasian ruas jalan Batas Sumatera Barat
berupa terganggunya per-nafasan, iritasi mata dan kenya-manan.
masyarakat
udara, akibat tak Mukomuko
beruPa
Selama
mana
keberhasilan efektivitas upaya pengelolaan ling-kungan terganggunya kesehatan masyarakat
dan
ruas
atas terganggunya dengan cara melakukan yang dilalui oleh ruas jalan Mukomuko - Batas Batas Sumatera Barat pemafasan, iritasi pengamatan langsung di Mukomuko dioperasikan dengan dan lapangan serta wawancara Sumatera Barat mata kenyamanan.
dengan masyarakat seternpat meng:-gunakan kuisioner dan
mengevaluasi surat aduan dari masyarakat SelanjutnYa Data
yang terkumpul dianalisis secara tabulasi.
frekwensi setiap saat ketika diperlukan.
Kontraktor/Sub Kontraktor
Konsultan SupeMsi dan P2JJ Provinsi Bengkulu
Satuan Kerja DireKorat Bina Teknik DireKorat Jenderal Bina Marga dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mukornuko
Lampiran 5 Upaya Pernantauan Lingkungan (UPL)
Peningkatan Ruas Jalan Mukomuko Batas Sumatera Barat
-
I UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMATERA BARAT
I I
I I I t
lp I I
t
.
l
I i'l I I
I I I I
I
#>
t
STA 6+000
STA
-<--.--_-----r
STA 0+000
ffi ffi sTA 0+500
STA 1+000
I
t
I
fr E ljl E u
\
sTA 1+500
sTA 2+000
# v
l#*:Ec*>
-<--------]
ffi
fl sTA 2+500
sTA 3+000
STA 3+500
STA 4+000
sTA 4+500
+00n
STA 5+500
STA sl00o
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
ffi
N
I
Kecelakaan Lalin
DIREKTORAT
BINA TEKNIK
SATUAN KERJA DIREKTORAT Gd.
s:pb Tflnr
Li.
ry.
I
PrhuE
No- 20
Klbymn 8tru - Jabtu s.bbn
12110-
BtNA TEKNIK
np (021)72469.
F* l021lt279o?
Kestabilan Lereng Kualitas Udara dan Kebisingan Kualitas Air Permukaan
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMBAR 2011
I
t I I I I t
lJ I
I t I I I
I I
t I I I
)
I I I I t t t
tJ I
I I I I
lt' I I I I I I
I
t I I I
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO. BATAS SUMATERA BARAT
a -{ N
o
t I
CN
(t
{
l,l
{
@
+
N t\)
1\) OJ
@
I t t I I
sTA 23+500
l"
I I I I
I I
sTA 22+500
LEGENDA: EIEM
ffiffi fi -fK{$l
Kecelakaan Lalin
Kestanilanlereng
!
xuaritas Air Permukaan
BINA TEKNIK
DIREKTORAT SATUAN
Kualitas Udara dan Kebisingan .
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM G( SrDb
Taruna
KERJA
BINA
DIREKTORAT
tL V. JL PaShuE No.20 K.Eydrn
garu -
J*d
S.labn
121
t0. Trp (021P246654.
TEKNIK Fd
(0?1) 7279@22
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMBAR 2011
I t I I I
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO. BATAS SUMATERA BAR,AT
T
I l.?
I I
t I I \J
sTA 25+000
sTA25+500
STA 26+000
STA 25+000
STA 25+500
STA 26+000
sTA 27+000
sTA27+5(A
sTA 28+000
STA 29+000
STA 27+000
STA 27+500
STA 28+000
STA 29+000
STA 30+000
__.
I'!
I I I I I
t
STA 24+000
STA 24+500
STA 26+500
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Kecelakaan Lalin
DIREKTORAT
SATUAN Kestabilan Leleng Kualitas Udara dan Kebisingan Kualitas Air Permukaan
Gd. sapb
faruE Lt. rv.
KERJA
JL-
BINA TEKNIK
OIREKTORAT
Pathu6 No.20 X?b.yor4
Baru -
Jalad. S.r.bn
BINA
r?110. Trp (021)724669.
TEKNIK
Fd 1o21r7279w22
UKL . UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
I
l
I
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PENINGKATAN JALAN RUAS MUKOMUKO - BATAS SUMATERA BARAT
I
I T
l
@
i3
@
to @
I
o)
+
t U,
(t
G)
CD
N
I .l t I
I I I i) I I I
STA 31+000
I I I
I
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Kecelakaan Lalin
DIREKTORAT
BINA TEKNIK
SATUAN KERJA DIREKTORAT Kestabilan Lereng
Kualilas Udara dan Kebisingan Kualitas Air Permukaan
Gd.$pb l.runa
LL
N,
JL-
Palrhuh
No. 20
X.barn B.ru.
JBka& Sclabn 121i0.
BINA TEKNIK
tlp (02it24665a. Fu l021ln79OO2
UKL - UPL RUAS MUKOMUKO . BATAS SUMBAR 2011
I I I
I' t"
I I 1 I\J I I
I I
t\
(\ .-/ ) \.-
t I t
I
l I
I
,\
tuffikffiT;ffi
I I I
I I t I I I I I I I3 I I T
I l' t
I
I{ASIL ANALISIS PENGUJIAN KUALITAS UDARA AMBIENT Nomor Taoggal
: :
Pelaksanaan
Lokasi No
Parameter Karbon Monoksida
z
Debu
RrrmUB
Kimia
co PMGo)
: 012 /Lab-HIPEKKES-0t/2011
16 Agustus 2011
1 Muko-muko/Jlrayamuko-muko padang/S:0233'37,1" E:701 06'27,3"
Satuao
HasilAnalisis
BML
Metode
Perdatan
1
PglNm3
641n
10.000
pg,/Nm3
51,990
230
Pararosanilin
IFV-JIIS Soectrofotometer
Gravimetric
Dust samDler - AAS
30,30h
pjsggl leading
Heat Stress Digital
410
Direct readi.q
Heat Stress Digital
014
Dkearcadine
Fleat Saess
Utara
Direct readinq
Kondisi cuaca suhu udata
oc
kdembaban
%
m/s
kecepatan anrtia arah ansiD
Dieial
Ketetagan:
* x
Peogukuran 30 menit BML : Baku Mutu Lingkungan
Ber&sarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahua 1999
Rengkuh:, Agustus 2011
K.p"l"
Menoetahui: Balai Hipe&es dan
lfi(
Pehrgas,
Propiasi Bengkulu
Ir. YENIDA, MKM NIP. 19670925 799203 2.004
Yoclv Masrizal ST NIP.
1
9821
11
2200903700r
I I t
l, I' I t
-)
I '-/ I J
I I I li1,''J
I I
I I
l' I
I
I I I
PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Jln. Imam Bonjol Konrpleks Perkantoran Pemdakab. Mukomuko
l, l" I I I I I I
Mukomuko,
T,)
I
I
Nonror
6691
Sifat l,anrpiran Perihal
Penting
Kepada Yth, Kepala Direktorat Jend. Bina Marga
Rekomendasi Atas Dokumen
Cq. Kasubdit Teknik Lingkungan dan Kesalamatan Keria
UKL-UPL Peninskatan Jalan
di-
tF.4tXV201l
Menindaklanjuti surat Saudara Nomor
)
l
l"
November 201I
JAKARTA
J
I t I I
J)3
o/
tertanggal
3l
:
Um.Ol03/et-03/59512011
Oktober 201I perihal Penyanrpaian dan Permohonan Pembahasan
Dokumen UKL-UPL Ruas Jalan Mukonruko
-
Batas Sumbar
di
Kabupaten
lvlukomuko, bersama ini diberitahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi teknis
yang telah dilakuhan. maka terhadap UKI-UPL unnrli kegiatan Peningkatan Ruas Jalan tersebut secara teknis dapat disetujui.
UKL-UPL yang telah disetujui merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat rekomendasi ini dan menjadi acuan bagi penanggung javvab ke-giatan
dalam menjalankan kegiatannya dengan tetap berpcdoman pada peraturan perundang-undangan yang berlak u.
Apabila terjadi pemindahan lokasi kegiatan. desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku danlatau bahan penolong atas usaha dan/atau kegiatan, terjadi bencana alam dan/atau lainnya yang menyebabkan
perubahan lingkungan yang sangat mendasar
baik sebelum maupun
pelaksanaan kegiaian, maka penanggung jawab kegiatan wajib menyusun
saat
UKL-
UPL atau AMDAL baru sesuai ketentuan peraturan perundang-'.mdangan yang berlaku.
Kepada Kepala KasuMit. Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan
wajib melakukan seluruh ketentuan yang terrrraktub dalarn UKL-UPL
dan
bertangpngjawab sepenuhnya atas pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan dari kegiatan Peningkatan Ruas Jalan. Kepada Kepala KasuMit.
Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan wajib melaporkan yrlaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang tercantum dalam
I I t l, I' I I
IJKL-UPL tersebut kepada Kantor L.ingkungan Hicltrp Kabr"tpaten Mukomtrko darr instapsi-instansi sektor tcrkait (termetsuk in.strttt.ti pentberi lzin) setiap 3 (tiga) bulan sekali terhirung sejak tanggal diterbitkannya surat rekomendasi ini.
Selanjutnya Bupari Mukomuko- Kepala Kantor Lingkungan Flidup Kabupaten lr4ukornuko- Kepala Dinzs Pekerjaan Umum, Pertambangan dan
Energi Kabupaten Mukomuko melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang rvajib dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan yang tercantum dalam perizinan sebagaimana dimaksud.
Demikian disampaikan- atas perhatiannya diuca
/r-f Ht=
ll I
303
Tentbusun disampaikan kepaela Yth : 1. Bapak Bupati Mukomulio (sebagai laporan)
2. Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko 3- Kepala Dinas Pekerjaan lJmum, Pertambangan dan Energi Kab. Mukomuko 4- KepaJaKantor J
T
I I T
I t I I I I I
terimaliasih.
'_)
l
006
II
i,. : a,r I !:'i- E R .l .4. .;
-%E
r Id I
d
lV
T kiif,i
i' F i I A .; .r !. :.;
..r,
UU
Fl
i.ilI{fiK'r$k.qg'.iF\r}tiRAt. r},{:"i{ il,4.RG.{ T'EK}ilK 8l\A ii j.F:HrK-[{itA,qltr': i!ii;6. - r-.ir ;: Jiilr3n 12:ii. :,?l:l rtl, j,.-.jE. i:c:i,':!r.i l+: hi. tiq5s.;;.ir i6,1r
r
No,n,;
I
i;:n'Pir?r-r
I:
.jr.1 .1rd)5
/6i-ei,r/s9l
./ .r,
Jakafa,
,
,',;;l;
:-1!Jj28.
:
ir
Gktobg' 2011
I iiua) be*as
I
,{fq I
..
Kelt.tua Yiil,
Xopala Eadan Llnglongan t{idup l{a
bupater
tsiii
ko- Hu ko
ld, I
irui{.i-i,lr;i:{::.
F*riha! : Periyampaian dail Parstrshonan Fernbahasan Dokum€n Ul(t * )alan lfukc.t'tul(o - Batas Sumbardi !{rbupeten muto-3{uko,
I ,.f 1 i'J I
lvitri rrr-iaklar4urtr pelaksenaan bha,oan kegiatan liiridtii peiyusunan dulsrnen UKL
I I
jabir
e l ,
i4uko-lvir-rko
beriu:s DrJi
-
UPL RUA5
-
Eacs SUnrSar ';r iiebupeter i"!ur'c-l"iuko, bgrs6ma ini |3ii'ii S3mpaikan UKL - UPL Pty:ilqxaral Ruas -lalalt t"ltrkO-Muko - 6atas Sumbar di Prori*si
r
6c,y*u,u.
a I
SehuDurrgart rieng+n itai tersebut, kanti
I I
tjPL *,uas
ruhoa
D.gr:iJnren USi-
-
UFL tersebur dapai diBfqses
dan ciilaliuxatipe;nibshesarri-e$it-tatrui,
Denrikian di salnpaikan, ates pei'iranan dan kerjasa;narya, kerrri ucapkan ter;*p lcasih.
a n
,'' ,''
ld,-:'h'ND: twc/t''-{
. ?uu
'
A,
N..XiSUEDIT TEi{HIK UITGKUT'$AN
&.
TI
I t I l-
I T
NIP, 196103C71989032002
JETLbU!A@ l. Direkltrr Sina Te,knik isebagai lapo'an) .l Direktur PT. Blantickindo Ane*a.
[*J, -l?;.. lca6.i- a II,
I
KA
T4
nu
s.Hc4
*/o, =(t./ ry7y63tr 't^otoz- t ot1