PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU BERDASARKAN KOMPETENSI INTI – 2 DENGAN NILAI AFEKTIF DI SMP N 2 TURI YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh : Maria Diah Wulandari NIM : 111334068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGATAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSIATAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI KOMPETENSI INTI – 2 DAN NILAI AFEKTIF DI SMP N 2 TURI YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh : Maria Diah Wulandari NIM : 111334068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGATAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSIATAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
:
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Yesus Kristus dan Bunda Maria Bapak Yohanes Suyadi dan Ibu Supartini Helena V yang berperan sebagai Ayah dan Ibu yang sangat luar biasa dalam hidup saya Albertus Desy Wulan Nugroho kakaku yang selalu menjadi penyemangat dan mengajari saya untuk tidak mudah putus asa Keluarga Besar Semua sahabat dan teman – teman terbaik yang saya miliki Semua pihak yang memberikan dukungan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal, dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan. ( 1 Korintus 1:5) Mengapa harus mengeluh berbeban berat, jika beban itu jalan yang membuat kita kekar untuk siap menantang halangan besar. ( Timotius Heri C K) Jangan mengeluh jadilah tangguh. ( Sheila on 7 ) Telinga Tuhan tidak kurang lebar untuk mendengar doa kita dan tangan Tuhan juga tidak kurang panjang untuk menolong kita.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU BERDASARKAN KOMPETENSI INTI – 2 DENGAN NILAI AFEKTIF DI SMP N 2 TURI YOGYAKARTA
Maria Diah Wulandari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan perilaku guru yang sesuai dengan Kompetensi Inti -2 dengan nilai afektif. Pengujian dilakukan pada tujuh aspek yang terbagi dalam aspek; (1) Jujur; (2) Disiplin; (3) Tanggung Jawab; (4) Toleransi; (5) Gotong Royong; (6) Sopan Santun; (7) Percaya diri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2015. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 2 Turi Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah kelas VII B dengan Jumlah 32 siswa. Sampel diambil dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan menggunakan korelasi Sperman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku guru yang sesuai dengan Kompetensi Inti-2 dengan nilai afektif. Dapat dilihat dengan perolehan Sig.(2-tailed) 0,912. Hasil pengujian tiap aspek adalah ; (1) aspek Jujur 0,512; (2) aspek Disiplin 0,956; (3) aspek Tanggung Jawab 0,877; (4) aspek Toleransi -0,751; (5) aspek Gotong Royong 0,501; (6) aspek Sopan Santun 0,464; dan (7) aspek Percaya diri 0,464.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION TOWARD THE ATTITUDE OF TEACHERS BASED ON THE CORE COMPETENCE -2 AND THE AFFECTIVE SCORES IN SMP N 2 TURI YOGYAKARTA
Maria Diah Wulandari Sanata Dharma University Yogyakarta 2016
This research aim to find out whether there is a the elationship between students’ perception toward the attitude of teacher accordance with the core competence-2 and the affective scores. To test the hypothesis, the seven aspects of the second core competence were chosen, namely (1) honesty; (2) discipline; (3) responsibility; (4) tolerance; (5) mutual cooperation; (6) manners; and (7) selfconfidence. This research was conducted from January to June 2015. The population of this research were the seventh grade students of SMP N 2 Turi Yogyakarta. The subjects of the study were 32 students of B Class. The research sample were drawn from these 32 students by using purposive sampling. The data were collected by using questionnaires set and the analysis was done by using Spearman’s correlation. The finding of this research shows that there is no relationship between students’ perception toward the attitude of teacher accordance with the core competence-2 and the affective scores. It can be seen from the two-tailed statistical significance results of each aspect; (1) honesty aspect, 0.512; (2) discipline aspect, 0.956; (3) responsibility aspect, 0.877; (4) tolerance, -0.751; (5) mutual cooperation, 0.501; (6) manners, 0.464; and (7) self-confidence, 0.464.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih karena skripsi ini telah selesai. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana di Pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi mendapat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Santa Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Jurusan dan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar, memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
4.
Seluruh bapak ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi beserta staf kaeyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bimbingannya dan pelayanan selama penulis menyelesaikan studi studi di Universitas Sanata Dharma Yogakarta.
5.
Kedua orang tuaku Bapak Yohanes Suyadi dan Ibu Supartini Helena V yang selalu mendoakan, memberikan fasilitas, memotivasi dan sabar x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam menemani setiap proses pendidikanku selama ini. Terimakasih Bapak Ibu atas semua jerih payah selama ini. 6.
Untuk Kakakku Albertus Desi Wulan Nugroho yang selalu mengajariku untuk tidak mudah putus asa dalam mengadapi semua masalah.
7.
Untuk mas Natoko Indojati yang selalu memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi.
8.
Sahabat – sahabatku seperjuangan ketika kulia Theresia Widiastuti, Brigita Dina, Rosta Natalia, Aknes Suparyatin, Valleria Dianisita dan Hani Suci yang selalu membantu saya ketika saya mengalami kesulitan saat kulia.
9.
Sister – hood sahabat seatap kos Pringgodani 10 Josephine Fanny, Karina Krisnadia, Ensa Puspita, Yevi Theresia, Stella Briyanti, Bonaventura Yulievianti, Dian Indhita, dan Agatha Lisa.
10.
Teman – teman Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011
11.
Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................vii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................ 3 C. Rumusan Masalah ............................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7 A. PENGKAJIAN TEORI YANG RELEVAN .....................................7 1. Persepsi .............................................................................................. 7 a. Pengertian Persepsi ............................................................... 7 b. Proses Terjadinya Persepsi ................................................... 7 c. Ciri – ciri Persepsi ................................................................. 8 2. Kurikulum .......................................................................................... 8 3. Struktur Kurikulum ............................................................................ 9 4. Kompetensi Inti .................................................................................. 12 5. Pembelajaran ...................................................................................... 18 6. Hasil Belajar ....................................................................................... 22 7. Pengetahuan ....................................................................................... 34 B. Kerangka Berfikir .............................................................................. 38 C. Perumussan Hipotesis ........................................................................ 39 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 40 A. Jenis Penelitian ................................................................................. 40 B. Waktu dan Tempat ........................................................................... 40 C. Variabel Penelitian ........................................................................... 41 D. Subjek dan Obyek Penelitian ........................................................... 41 E. Teknik Sampling .............................................................................. 41 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 42 G. Teknik pengujian Instrumen ............................................................ 43 H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 49 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHSAN ..........................................56 A. Analisis Data korelasi persepsi siswa terhadap perilaku guru dengan nilai afektif ................................................................... 56 1. Deskripsi Data .................................................................................... 57 a. Deskripsi data berdasrkan jenis kelamin ................................ 57 b. Deskripsi skor persepsi siswa ................................................. 57 c. Deskripsi hasil Belajar ............................................................ 58 B. Uji Korelasi ....................................................................................... 59 c. Pembahasan ........................................................................................ 65 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN ................................. 57 A. Kesimpulan ....................................................................................... 67 B. Keterbatasan ...................................................................................... 68 C. Saran .................................................................................................. 69 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 77 LAMPIRAN ...................................................................................................... 79
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur kurikulum SMP .................................................................... 13 Tabel 2.2 Kompetensi Inti kelas VII .................................................................. 14 Tabel 2.3 Cakupan pengertian ............................................................................ 15 Tabel 2.4 Lima pengalaman belajar ................................................................... 21 Tabel 2.5 Hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik .......................... 28 Tabel 2.6 Sasaran penelitian hasil belajar .......................................................... 33 Tabel 2.7 Sasaran penelitian hasil belajar .......................................................... 34 Tabel 2.8 Sasaran penelitian hasil belajar .......................................................... 36 Tabel 2.9 Sasaran penelitian hasil belajar .......................................................... 36 Tabel 2.10 Sasaran penelitian hasil belajar ........................................................ 38 Tabel 3.1 Uji validitas ........................................................................................ 45 Tabel 3.2 Uji validitas ........................................................................................ 46 Tabel 3.3 Reabilitas ............................................................................................ 49 Tabel 3.4 Interpretasi Nilai R hasil analisis korelasi ......................................... 52 Tabel 3.5 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 53 Tabel 4.1 Data berdasarkan jumlah jenis kelamin ............................................. 57 Tabel 4.2 Tabel data frekuensi skor persepsi siswa ........................................... 58 Tabel 4.3 Hasil belajar afektif ............................................................................ 58 Tabel 4.4 Uji hasil korelasi Kompetensi Inti – 2 dengan nilai afektif ............... 60 Tabel 4.5 Uji korelasi aspek kejujuran dengan nilai aektif ................................ 60 Tabel 4.6 Uji korelasi aspek disiplin dengan nilai aektif ................................... 61 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7 Uji korelasi aspek tanggung jawab dengan nilai aektif ...................... 62 Tabel 4.8 Uji korelasi aspek toleransi dengan nilai aektif ................................. 63 Tabel 4.9 Uji korelasi aspek gotong royomg dengan nilai aektif ...................... 64 Tabel 4.10 Uji korelasi aspek sopan santun dengan nilai aektif ........................ 65 Tabel 4.11 Uji korelasi aspek percaya diri dengan nilai aektif .......................... 66
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1. Instrumen penelitian .......................................................................... 73 Tabel 2. Data Induk Penelitian ........................................................................ 84 Tabel 3. Nilai Rapor ........................................................................................ 91 Tabel 4. Uji validitas dan Reabilitas ............................................................... 94 Tabel 5. PAP II dan deskriptif data ................................................................. 100 Tabel 6. Tabel R .............................................................................................. 107 Tabel 7. Surat ijin penelitian ........................................................................... 110
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, berhasil atau tidaknya siswa juga dipengaruhi oleh sosok guru. Guru tidak hanya mengajarkan tentang ilmu pengetahuan saja namun diharapkan guru bisa menjadi panutan bagi siswa dan menjadi contoh teladan siswa dalam berperilaku dan bersikap. Keberadaan seorang guru sebagai pelaku pendidik dalam mendampingi para peserta didik sangat diperlukan, sosok guru sebagai pendamping dan menjadi teladan bagi para peserta didik maka guru harus sungguh – sungguh mampu menjaga imitsnya, hal ini dilakukan agar kebiasaan yang kurang baik dimiliki guru jangan sampai ditiru oleh peserta didik ( Susanto, 2012). Maka tidak dapat dipungkiri bawah guru juga berperan dalam pembentukan sikap dan karakter siswa karena akhir – akhir tidak sedikit siswa yang sudah melupakan etikanya sebagai seorang pelajar dan berperilaku menyimpang seperti membolos sekolah, sering datang terlambat, malas mengerjakan tugas sekolah, mengganggu temannya yang sedang belajar, tidak berpakaian selayaknya anak sekolah, melakukan tindak kriminal dan lain sebagainya. Perilaku menyimpang siswa juga dapat terjadi karena faktor lingkungan siswa tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan guru juga dapat berperan untuk mencegah tejadinya sikap penyimpangan tersebut dengan
berperilaku
dan
memberikan 1
contoh
sikap
yang
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Ungkapan Guru : digugu lan ditiru harus tetap menjadi pedoman bagi para guru, karena guru meberikan pengaruh terhadap siswa selain itu guru juga ikut bertanggung jawab dalam keberhasilan siswa baik dalam bidang akademik dan perilaku siswa demi membentuk insan Indonesia cerdas sesuai dengan visi dan misi Pendidikan Nasional. Dalam rangka mewujudkan cita – cita mencerdaskan kehidupan bangsa serta, serta sejalan dengan visi dan misi pendidikan Nasional, Kemekdiknas ( Renstra Kemendiknas 2010-2014) mempunyai visi 2025 untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas dan Kompetitif. Insan Indonesia cerdas adalah insan yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas spriritual, cerdas emosi, cerdas social, cerdas intelektual, dan cerdas kinestis. (Mulyasa,2013;19). Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang jaman.Untuk kepentingan tersebut diperlukan perubahan yang cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Perubahan mendasar tersebut berkaitan dengan kurikulum, yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-komponen pendidikan. Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis perlu diterapkan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Dapat kita lihat banyak sekali karakter pelajar rusak contohnya seperti tawuran antar pelajar, bolos ketika jam sekolah, mencontek dan lain-lain. Tidak dapat dipungkuri bahwa semua itu dapat
merusak karakter seorang pelajar,
Maka dari itu awal tahun ajaran 2014 telah ditetapkan kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013 yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa serta membuat siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum 2013 merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Di dalam implementasi Kurikulum 2013 juga menuntut kerjasama yang optimal di antara para guru, maka peran guru sangat diperankan agar kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuannya. Guru jangan hanya sebagai penguasa kelas atau penguasa di Sekolah, tetapi guru itu harus bisa menjadi pamong dan menjadi contoh teladan seperti dalam istilah jawa digugu lan ditiru oleh . Apabila guru berperilaku baik maka siswanya akan berperilaku baik. Tetapi sebaliknya apabila guru tidak berperilaku tidak baik, siswa akan berbuat tidak baik juga. Misalnya dalam hal disiplin guru sudah menunjukkan apa belum pada saat dikelas? apabila sudah menunjukkan sikap disiplin didalam kelas, maka akan direspon oleh siswanya dan siswanya akan meniru sikap disiplin. Maka dari itu peran terpenting dalam pembentukan karakter siswa juga dapat dilhihat di dalam perilaku guru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
kegiatan guru dalam hal sikap akan dilihat oleh siswa, sehingga apa yang dilakukan oleh guru akan dipantau oleh siswa. Dalam Struktur kurikulum 2013, Kompetensi Inti 1 mengenai Sikap Spiritual, Kompetensi inti 2 mengenai Sikap, Kompetensi Inti 3 mengenai Pengetahuan dan Kompetensi Inti 4 mengenai Keterampilan. Penelitian terfokus pada Kompetensi Inti 2 karena Kompetensi Inti 2 adalah penilaian mengenai sikap. Ketika guru berperilaku dan bersikap baik tentunya hal tersebut akan tercermin dari perilaku siswa, sehingga Penelitian ini diberi judul “PERSEPSI SISWA TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI DENGAN KOMPETENSI INTI-2 DAN NILAI AFEKTIF DI SMP N 2 TURI YOGYAKARTA “
B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas dapat dirumuskan masalah penelitian adalah apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai Kompetensi Inti-2(Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Toleransi, Gotong Royong, Sopan Santun, Percaya Diri) dan nilai afektif mata pelajaran IPS? C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap perilaku guru yang sesuai kompetensi Inti-2 dengan hasil belajar afektif mata pelajaran IPS?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah guru telah berperilaku sebagaimana terkait dengan kompetensi inti-2 pada kurikulum 2013 2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi Inti-2 dengan hasil belajar afektif pada mata pelajaran IPS. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah refensi penelitian berikut yang berhubungan dengan kurikulum 2013 ditinjau KI-2 dengan hasil belajar siswa SMP. 2. Bagi Guru Penelitian mengenai hubungan persepsi siswa terhadap perilaku guru yang sesuai Kompetensi Inti – 2 dengan hasil belajar afektif akan memberikan manfaat kepada guru agar para guru dapat meberikan contoh dan teladan sehingga dapat menjadi panutan bagi para siswa dalam berperilaku baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. 3. Bagi Siswa Bagi siswa meberikan manfaat kepada siswa bahwa perilaku guru juga memberikan pengaruh terhadap perilaku siswa serta, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
menjadikan guru sebagai teladan dalam bersikap dan dapat memberikan koreksi agar guru lebih bijak dalam meberikan contoh berperilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengkajian Teori yang Relevan 1.
Persepsi a. Pengertian Persepsi
Menurut
Sarwono
(2009:86)
mengakatan
persepsi
adalah
kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan dan sebagainya itu selanjutnya di interprestasi. Persepsi merupakan suatu proses yang didahulukan oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau disebut juga proses sensorik (Walgito, 2010:99) b. Proses Terjadinya Persepsi Proses terjadi persepsi dapat dijelaskan sebagai ; Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensorik ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat atau apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
terjadi dalam otak atau alam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. c. Ciri – ciri persepsi
Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna ada ciri – ciri tertentu dalam dunia persepsi : 1) Modalitas, yakni rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap indera ( cahaya umtuk penglihatan, bau penciuman, suhu bagi rasa, bunyi bagi pendengaran, sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya) 2) Dimensi ruang sehingga dapat menyatakan atas-bawah, tinggi-rendah, latar depan-belakang. 3) Dimensi waktu, seperti cepat-lambat,tua-muda. 4) Struktur konteks, yakni keseluruhan yang menyatu.
2. Kurikulum 2013
Kurikulum sangat penting untuk dunia pendidikan karena merupakan kunci utama untuk mencapai sukses dalam dunia pendidikan. Perkataan kurikulum dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan sejak kurang dari 1 abad yang lampau. Perkataan ini belum terdapat dalam kamus Webster tahun 1812 dan baru timbul untuk pertama kalinya dalam kamusnya tahun 1856. Di indonesia “kurikulum” boleh dikatakan baru menjadi populer sejak tahun 50an yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh pendidikan di Amerika Serikat. Sebelumnya yang lazim digunakan ialah “rencan pelajaran” pada hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Menurut J.Galen Taylor dan William M. Alexander dalam buku “Curriculum planning for better teaching and learning” (1956). Menjelaskan kurikulum adalah segala usaha untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, dihalaman sekolah atau diluar sekolah termasuk kurikulum. Menurut J. Lloyd Trump dan Dalmes F. Miller dalam bukunya Secondary School Improfement (1973), kurikulum merupakan metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perrubahan tenaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi dan hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah rungan serta kemungkinan memilih mata pelajaran. 3.
Struktur kurikulum 2013 Struktur
kurikulum
menggambarkan
konseptualisasi
konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian
pengorganisasian
beban
konten belajar
dalam dalam
sistem
belajar
dan
sistem
pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan. Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMP
Mata Pelajaran Kelompok A 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Bahasa Inggris Kelompok B 1. Seni Budaya 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3. Prakarya Jumlah Alokasi Waktu per Minggu
Alokasi Waktu Belajar Per Minggu VII VIII IX 3 3
3 3
3 3
6 5 5 4 4
6 5 5 4 4
6 5 5 4 4
3 3
3 3
3 3
2 38
2 38
2 38
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP antara lain Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A
adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial menekankan pada
pengetahuan
tentang
bangsanya,
semangat
kebangsaan,
patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu. Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu.
4.
Kompetensi Inti Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi
Inti
berfungsi
sebagai
unsur
pengorganisasi
(organizing element)Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
organisasi
horizontal
Kompetensi
Dasar.
Organisasi
vertikal
Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
Tabel 2.2 Kompetensi Inti Kelas VII Kompetensi Inti Kelas VIII 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, maka cakupan, pengertian, dan indikator penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial pada jenjang SMP/MTs disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 2.3 Cakupan dan Pengertian Indikator
Cakupan dan pengertian Sikap spiritual
1. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu. 2. Menjalankan ibadah tepat waktu. 3. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut. 4. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. 5. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri 6. Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. 7. Berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu. 8. Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat 9. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa 10. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia. 11. Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai agamanya. Sikap sosial Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Disiplin
1. 2.
3. 4. 5. 6.
Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya Melaporkan barang yang ditemukan Melaporkan data atau informasi apa adanya Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Tanggungjawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
Gotong royong adalah bekerja 1. bersama-sama dengan orang lain 2. untuk mencapai tujuan bersama 3. dengan saling
Datang tepat waktu Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai waktu yang ditentukan Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya ilmiah
Melaksanakan tugas individu dengan baik Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat Mengembalikan barang yang dipinjam Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan gender Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya Dapat menerima kekurangan orang lain Dapat mememaafkan kesalahan orang lain
Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
berbagi tugas dan 4. tolong menolong secara ikhlas. Santun atau sopan adalah sikap baik dalam pergaulan dari segi bahasa maupun tingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya norma kesantunan yang diterima bisa berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
5.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Aktif dalam kerja kelompok
Menghormati orang yang lebih tua. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur. Tidak meludah di sembarang tempat. Tidak menyela pembicaraan. Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain
1. Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu. 2. Mampu membuat keputusan dengan cepat 3. Tidak mudah putus asa 4. Tidak canggung dalam bertindak 5. Berani presentasi di depan kelas 6. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan
Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Keluarga merupakan tempat pertama bersemainya bibit sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Oleh karena itu, peran keluarga tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh sekolah. Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan peserta didik yang dilakukan
melalui
program
intrakurikuler,
kokurikuler,
dan
ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan melalui mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya tugas individu, tugas kelompok, dan pekerjaan rumah berbentuk proyek atau bentuk lainnya. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang bersifat umum dan tidak terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya kepramukaan, palang merah remaja, festival seni, bazar, dan olahraga. Terkait dengan hal tersebut, maka pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan berperadaban dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual.
Model
pembelajaran
merupakan
suatu
bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning. Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional) dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang
mengembangkan
pengetahuan,
kemampuan
berpikir
dan
keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional effect). Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring (nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap. Pendekatan
saintifik
meliputi
lima
pengalaman
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 2.4 Lima Pengalaman belajar Langkah Pembelajaran Mengamati (observing)
Deskripsi Kegiatan
Mengamati dengan indra (membaca,
Bentuk Hasil Belajar Perhatian pada waktu mengamati
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat
Menanya (questioning)
suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati
membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi. Mengumpulkan mengeksplorasi, informasi/mencob mencoba, berdiskusi, a (experimenting) mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengem -bangkan
jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)
Menalar/Mengaso mengolah informasi siasi (associating) yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau
fakta/konsep/teori, menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis fakta/konsep/teori/
jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Mengomunikasik an (communicating)
6.
menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.
menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan
menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lainlain
Hasil Belajar Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan penilaian hasil
belajar maka dapat
diketahui
seberapa besar
keberhasilan peserta didik telah menguasai kompetensi atau materi yang telah diajarkan oleh guru. Dengan penilaian hasil belajar yang baik akan memberikan informasi yang bermanfaat dalam perbaikan kualitas proses belajar mengajar. Sebaliknya, kalau terjadi kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
dalam penilaian hasil belajar, maka akan terjadi salah informasi tentang kualitas proses belajar dan pada akhirnya tujuan pendidikan yang sesungguhnya tidak akan tercapai. Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengkuti proses belajar mengajar. Hamalik (2003) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesism dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk tingkat tinggi. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut: a.
Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b.
Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.
c.
Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
d.
Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
e.
Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program.
f.
Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni
penerimaan,
jawaban/reaksi,
penilaian
organisasi
dan
internalisasi. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahanya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru lebih banyak menilai ranah kognitif semata-mata. Tipe hasil belajar afektif tanpak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang komplek. a.
Reciving atau attending yakni semacam kepekaan dalam menerima ransangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Dalam tipe ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau ransangan dari luar. Tugas pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena yang menjadi objek pembelajaran afektif. Misalnya pendidik mengarahkan peserta didik agar senang membaca buku, senang bekerja sama, dan sebagainya. b.
Responding atau jawaban yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. Dalam kegiatan belajar hal itu dapat ditunjukan antara lain melalui : bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas, menaati peraturan, menggungkapkan perasaan, menanggapi pendapat, meminta maaf. Contoh hasil belajar ranah afektif jenjang menanggapi adalah peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajari lebih jauh atau menggali lebih dalam lagi tentang konsep disiplin
c.
Valuing (Penilaian) berkenan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediannya menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d.
Organisasi yakni pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk kedalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai. e.
Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Kedalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yakni : a.
Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)
b.
Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
c.
Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain
d.
Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan.
e.
Gerakan – gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang komplek
f.
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif
Tipe
hasil
belajar
ranah
psikomotorik
berkenaan
dengan
keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalam belajar tertentu. Hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
belajar afektif yang baru tampak dalam kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku. Contoh hasil belajar ranah afektif diatas dapat menjadi hasil belajar psikomotorik manakala siswa menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung didalam ranah afektifnya sehingga kedua ranah tersebut jika dilukiskan akan tampak sebagai berikut
Tabel 2.5 Hasil belajar afektif dan Hasil Belajar Psikomotorik Hasil Belajar Afektif Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan oleh guru Penghargaan siswa terhadap guru Hasrat untuk bertanya kepada guru Kemauan untuk mempelajari bahan pelajaran lebih lanjut
Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran
Senang terhadap guru dan mata pelajaran yang diberikannya
Hasil Belajar Psikomotorik Segera memasuki kelas pada waktu guru datang dan duduk paling depan dengan mempersiapkan kebutuhan belajar Mencatat bahan pelajaran dengan baik dan sistematis Sopan, ramah dan hormat kepada guru pada saat guru menjelaskan pelajaran Mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang belum jelas Keperpustakaan untuk belajar lebih lanjut untuk meminta informasi kepada guru tentang buku yang harus dipelajari, atau segera membentuk kelompok untuk diskusi Melakukan latihan diri dalam memcahkan masalah bedasarkan konsep bahan yang telah diperolehnya atau menggunakanya dalam praktek kehidupannya Akrab dan mau bergaul, mau berkomunikasi dengan guru, dan bertanya atau meminta saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
bagaimana mempelajari mata pelajaran yang diajaarkannya.
Hasil belajar afektif dan psikomotorik ada yang tampak pada saat proses belajar belajar berlangsung dan adapula yang baru tampak kemudian (setelah pengajaran diberikan) dalam praktek dalam kehidupannya dilingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat. Itulah sebabnya hasil belajar afektif dan psikomotorik sifatnya lebih luas, lebih sulit dipantau namun memiliki nilai yang sangat berarti bagi kehidupan siswa sebab dapat
secara langsung mempengaruhi
perilakunya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 , pengertian hasil belajar adalah sebagai berikut : 1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi
sikap
spiritual
dan
sikap
sosial,
kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. 2. Pendekatan Penilaian adalah proses atau jalan yang ditempuh dalam melakukan penilaian hasil belajar peserta didik. 3.
Bentuk Penilaian adalah cara yang dilakukan dalam menilai capaian pembelajaran peserta didik, misalnya: penilaian unjuk kerja, penilaian projek, dan penilaian tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
4. Instrumen Penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran peserta didik, misalnya: tes dan skala sikap 5. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan
meliputi
ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. 6. Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. 7. Penilaian Diri adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif. 8. Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan secara mandiri dan/atau kelompok. 9. Penilaian Projek adalah penilaian terhadap suatu tugas berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data, sampai pelaporan. 10. Penilaian berdasarkan Pengamatan adalah penilaian terhadap kegiatan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. 11. Ulangan
Harian
adalah
penilaian
menyelesaikan satu muatan pembelajaran.
yang
dilakukan
setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
12. Ulangan Tengah Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama semester. 13. Ulangan Akhir Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester. 14. Nilai modus adalah nilai terbanyak capaian pembelajaran pada ranah sikap. 15. Nilai rerata adalah nilai rerata capaian pembelajaran pada ranah pengetahuan. 16. Nilai optimum adalah nilai tertinggi capaian pembelajaran pada ranah keterampilan.
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan
perbaikan
hasil
belajar
peserta
didik
secara
berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi: a.
Formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan
untuk
memberikan
pembelajaran
remedial
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya; dan b.
Sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan
di
satuan
pendidikan.
Hasil
dari
penentuan
keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan. 1.
Sikap (Spiritual dan Sosial) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial adalah sebagai berikut.
Tabel 2.6 Sasaran Penilaian Hasil Belajar Tingkatan Sikap Menerima nilai
Deskripsi Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut
Menanggapi nilai
Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut
Menghargai nilai
Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut
Menghayati nilai
Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
dari sistem nilai dirinya Mengamalkan nilai
Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter)
(sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964)
7. Pengetahuan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada kemampuan berpikir adalah sebagai berikut Tabel 2.7 Sasaran Penilaian Hasil Belajar Kemampuan Berpikir Mengingat: mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan Memahami: Sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah.
Deskripsi Pengetahuan hafalan, ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa berubah Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan suatu kata/istilah dengan kata/istilah lain yang sama maknanya; menulis kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa mengubah artinya informasi aslinya; mengubah bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi tafsir suatu kalimat/paragraf/tulisan/data sesuai dengan kemampuan peserta didik; memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
terkandung dalam suatu kalimat/paragraf/tulisan/data. Menerapkan: Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari
Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep massa, cahaya, suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan, hukum Boyle, hukum Archimedes, membagi/ mengali/menambah/mengurangi/menju m-lah, menghitung modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat, menggunakan jangka, menghitung jarak tempat di peta, menerapkan prinsip kronologi dalam menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam mempelajari sesuatu yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/ informasi dengan kelompok/ informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok penulis/pembicara/nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Mengevaluasi: Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
suatu pekerjaan/keputusan/ peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria. Mencipta: Kemampuan membuat suatu Membuat sesuatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang baru dari apa yang dibacanya, membuat suatu benda yang sudah ada dari bahan yang tersedia, sehingga hasil tersebut mengembangkan fungsi baru dari suatu merupakan satu benda, mengembangkan berbagai kesatuan utuh dan bentuk kreativitas lainnya. berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya (sumber: Olahan Anderson, dkk. 2001).
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada dimensi pengetahuan adalah sebagai berikut. Tabel 2.8 Sasaran Penilaian Hasil Belajar Dimensi Pengetahuan
Deskripsi
Faktual
Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka, tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran.
Konseptual
Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori
Prosedural
Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Metakognitif
Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan pengetahuan yang penting dan tidak penting (strategic knowledge), pengetahuan yang sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge).
(Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001)
8.
Keterampilan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrak berupa kemampuan belajar adalah sebagai berikut. Tabel 2.9 Sasaran Penilaian Hasil Belajar
Kemampuan Belajar
Deskripsi
Mengamati
Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati
Menanya
Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan informasi/mencoba
Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Menalar/mengasosiasi
Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis fakta/konsep/teori/ pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/ konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.
Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain. (Sumber: Olahan Dyers) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan kongkret adalah sebagai berikut. Tabel 2.10 Sasaran Penilaian Hasil Belajar Keterampilan kongkret
Deskripsi
Persepsi (perception)
Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan
Kesiapan (set)
Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan
Meniru (guided response)
Meniru gerakan secara terbimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Membiasakan gerakan (mechanism)
Melakukan gerakan mekanistik
Mahir (complex or overt response)
Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi
Menjadi gerakan alami (adaptation)
Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya
Menjadi tindakan orisinal (origination)
Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya
(Sumber: Olahan dari kategori Simpson)
B. Kerangka Berfikir Berdasarkan kajian teori sebagai mana telah di paparkan di atas, maka dalam penelitian ini dipandang perlu mengajukan kerangka pemikiran : 1. Perilaku guru berdasarkan Kompetensi Inti – 2 Sikap dan perilaku guru juga berperan penting dalam pembentukan sikap siswa seperti yang dikemukakan dalam istilah jawa yaitu guru di gugu lan ditiru yang artinya dalam bahasa Indonesia Guru dianut dan ditiru jadi apapun yang dilakukan guru dari segi sikap, perkataan, perilaku akan ditiru oleh siswa maka apabila guru berperilaku baik maka siswa juga berperilaku baik. Di dalam memberikan contoh sikap guru harus dapat menerikan contoh dan teladan bagi siswa yang sesuai dengan Kompetensi Inti – 2 karena penilaian sikap yang dilakukan oleh guru kepada siswa ada di dalam Kompetensi Inti – 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Ada tujuh aspek di dalam Kompetensi Inti – 2 yaitu ; Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Toleransi, Gorong Royong, Sopan Santun, Percaya Diri, maka diharapkan sebelum guru memberikan penilai sikap pada siswa guru harus terlebih dahulu memerikan contoh dan teladan perilaku sikap sesuai dengan Kompetensi Inti – 2 agar siswa dapat menyerapnya dan berperilaku dengan baik.
2. Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Berdasarkan Kompetensi Inti – 2 dengan Nilai Afektif Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai Kompetensi Inti – 2 dengan hasil belajar afektif di duga memiliki hubungan terhadap hasil belajar afektif. Maka kerangka berfikir yang dapat peneilti paparkan adalah sebagai berikut : Perilaku dan sikap guru akan menjadi panutan bagi siswa maka dari itu guru harus memberikan contoh dan teladan yang baik. Apa bila persepsi siswa terhadap perilaku guru rendah dan nilai afektif rendah maka guru belum secara maksimal dalam membeikan contoh dan sikap perilaku yang sesuai dengan Kompetensi Inti – 2 sebaliknya apa bila hasil persepsi siswa terhadap perilaku guru tinggi dan nilai afektif juga tinggi maka guru sudah memberikan contoh dan sikap perilaku yang sesuai dengan Kompetensi Inti – dengan mkasimal dan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
C. Perumusan Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ha = Ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai kompetensi Inti – 2 (Jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, sopan santun dan percaya diri) dan nilai afektif di SMP N 2 TURI Yogyakarta. Perumusan Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Diskriptif asosiatif pada siswa-siswi kelas VIII B sejumlah 32 siswa, karena peneliti akan mendiskripsikan tentang Presepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai KI 2 dan nilai afektif. Pengertian penelitian deskriptif menurut Sugiono (2008:5) adalah sebagai berikut : “peneitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variable yang lain.” Sedangkan penelitian asosiatif menurut sugiono(2008:8) adalah sebagi berikut : “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih.” Jadi penelitian Diskriptif asosiatif adalah penelitian yang akan mendiskripsikan dan menguraikan permasalahan yang bertujuan untuk megetahui hubungan dua variable atau lebih.
B. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan bulan Januari - Juni 2015 b. Tempat Penelitian
SMP N 2 Turi, Sleman, Yogyakarta
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
C. Variabel Penelitian Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Setelah mengemukakan beberapa populasi bedasarkan konsep dan teori tertentu, penelitian perlu menentukan variabel-variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesis bedasarkan hubungan antar variabel. Fenomena sosial dapat dijelaskna dan diramalkan apabila hubungan antara variabel tertentu telah diketahui. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : 1.
Variabel nilai afektif (Y)
2.
Variabel persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti-2 (X)
D. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru IPS dan siswa kelas VII B. b.
Objek penelitiannya adalah “Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti-2 dan Nilai afektif”
E. Teknik Sampling 1.
Populasi Penelitian Penelitian ini ditunjukan pada suatu populasi. Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian atau keseluruhan unsur-unsur yang memiliki karakteristik yang sama (Arikunto 2006:130). Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII B sejumlah 32 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
2.
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteleti (Arikunto 2006:131). (Mardalis 2009:55) menyatakan, sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagian populasi penelitian yang dapat mewakili populasi. Cara atau teknik pengambilan sampel adalah teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling random. Purposive sampling random adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemtary dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
F. Teknik Pengumpulan Data a. Kuisioner Adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dalam pengawasan peneliti. Kuisioner ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap-sikap yang ditinjau dari KI 2. Kuisioner ini bersifat tertutup artinya peneliti sudah menyediakan alternatif jawaban, sehingga responden diminta memilih jawaban yang ada. Tujuan dilakukan kuisioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak. Kuisinoer yang saya gunakan dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
adalah kuisioner tertutup karena siswa menjawab dengan memilih salah satu opsi jawabann yang tersedia. Pengujian kuesioner akan dilakukan kepada seluruh siswa kelas VIII. b. Observasi Cartwright mendifinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertetu. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan dan diagnosis. Pengamatan yang tanpa tujuan bukan merupakan observasi. Pada dasarnya tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan lingkungan yang diamati, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, individu-individu yang terlibat dalam lingkungan tersebut beserta aktivitas dan perilaku yang dimunculkan, serta makna kejadian bedasarkan perspektif individu yang terlibat tersebut.
G. Teknik Pengujian Instrumen Untuk mengetahui apakah instumen valid atau belum dilakukan pengujian-pengujian sebagai berikut : 1.
Pengujian validitas
Neuman (2000) dalam bukunya mendifinisikan validitas “ Validity means truthful. It refers to the bridge between a construct and the data.” Validitas dapat pula diartikan sebagai kesesuaian antara alat ukur dengan sesuatu yang hendak diukur sehingga hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
ukur yang didapat akan mewakili dimensi ukuran yang sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Rumus Korelasi yang dapat digunakan untuk menghitung validitas instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment Pearson yaitu :
r xy = Keterangan : r xy = Koefisien korelasi product moment x = nilai dari setiap item y = nilai dari seluruh item n = jumlah sampel Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan bantuan Program SPSS 16.0 For Windows. Langkah-langkah pengujian validitas sebagai berikut :
a. Memasukan data skor yang diperoleh kedalam data uji coba menggunakan program Microsoft Office Excel b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa menggunakan Microsoft Office Excel c. Mentabulasikan data tersebut ke dalam tabel uji coba pada program SPSS Statistic 16.0 For Windows d. Menguji validitas dengan Program SPSS Statistic 16.0 For Windows
Besarnya nilai r ditentukan dengan taraf signifikan 5 %. Apabila nilai pengukuran nilai r hitung > r tabel maka item tersebut valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 3. 1 Uji Validitas No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
r table 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
r hitung
18 19 20 21
0,349 0,349 0,349 0,349
0,538
22 23
0,349 0,349
0,440
24 25 26 27 28 29
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
0,482
30 31
0,349 0,349
0,583
32 33 34 35
0,349 0,349 0,349 0,349
0,418
0,487 0,521 0,165 0,154 0,615 0,400 0,385 0,487 0,200 0,157 0,133 0,251 0,541 0,232 0,369 0,562 0,585 0,598 0,561 0,573 0,489 0,542 0,430 0,683 0,368 0,638 0,360 0,563 0,554 0,471
Keterangan Valid Valid tidak valid tidak valid Valid Valid Valid Valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid Valid tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
0,342
46 47
0,349 0,349
0,466
48 49 50 51 52 53 54 55
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
0,502
tidak valid Valid tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,577 0,180 0,380 0,801 0,728 0,574 0,469 0,532 0,437
Valid Valid
0,581
Valid Valid tidak valid Valid Valid Valid Valid tidak Valid
0,435 0,171 0,573 0,653 0,361 0,391 0,296
Dan hasil uji validitas presepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian menunjukan bahwa ada 11 instrumen yang tidak valid adalah nomor 3,4,9,10,11,12,14,36,38,50,55 Sedangkan instrument yang lain di nyatakan valid, maka harus dilakukan uji validitas kembali dengan cara menghapus instrumen yang tidak valid kemudian di uji validitas ulang. Tabel 3.2 Uji Validitas No Pertanyaan
r table
r hitung
Keterangan
1
0,349
0,467
2 5 6
0,349 0,349 0,349
0,561
Valid Valid
0,637 0,401
Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
7 8 13 15 16 17 18 19 20 21
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
0,388
22 23
0,349 0,349
0,459
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 37 39 40 41 42 43 44 45
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
0,477
46 47 48 49 51 52
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
0,452
0,503 0,530 0,396 0,566 0,583 0,517 0,608 0,555 0,582
0,505
0,541 0,439 0,671 0,364 0,644 0,562 0,382 0,421 0,577 0,561 0,449 0,562 0,352 0,808 0,705 0,585 0,446 0,532 0,438
0,575 0,518
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,607
Valid Valid
0,634
Valid
0,438
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
53 54
0,349 0,349
0,377 0,358
Valid Valid
Dan hasil pengujian kedua semua instrument memiliki rhitung diatas 0,316 sehingga dinyatakan valid.
2. Pengujian Reliabilitas Neuman (2000) dalam bukunya mendifinisikan reliablitas, “ Reliability means dependability or consistency. It Suggest that the same thing is repeated or recurs under the identical or very similar conditions”. Kata kunci dari definisi yang dikemukakan oleh Newman tentang reliabilitas adalah konsinten, keajekan, atau ketetapan. Artinya, jika kita mengukur sesuatu secara berulang-ulang dengan kondisi yang sama atau relatif sama, maka kita akan mendapatkanhasil yang sama atau relatif sama pula antara pengukuran pertama dengan pengukuran berikutnya. Perhitungan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Bedasarkan hasil uji validitas (dimana nilai r hitung untuk semua butir yang valid pada pengujian sebelumnya (nilai CORRECTED ITEM TOTAL CORRELATION > nilai r tabel) maka dapat dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas. Untuk pengujian reliabilitas maka cukup dilihat nilai dari alpha cronbach. Jika alpha cronbach > dari 0,6 maka dikatakan kuesioner tersebut reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Tabel 3.3 Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's
Based on
Alpha
Standardized Items
N of Items
.939
.947
44
Dari hasil pengoalahan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kuisioner reliable.
H. Teknik Analis Data 1.
Analisis Deskriptif Analisis ini dipergunakan dan menganalisis satu atau lebih valiabel tanpa membuat prbandingan atau tanpa menghubungkan antar variable satu dengan variable yang lain. Untuk menarik kesimpulan dari data yang telah dikumpulakan, maka teknis analisis data dapat dilakukan dengan analisis data dapat dilakukan dengan analisis tedensi sentral mean, median, dan modus.(Kuncoro,2007:34) 1) Mean Mean alat pengukur rata-rata yangƩƩ palin popular untuk mengetahui karakteristik dari sekelompok data dengan membagi jumlah dari keseluruhan isi data dengan jumlah data. Pengukuran
ini
digunakan
untuk
mengetahui
rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
penilaian persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti 2. Mean ditentukan dengan rumus : Me =
fixi fi
Ketererangan : Me : Mean Ʃfi : Jumlah data / sampel Ʃfixi : Jumlah perkalian antara jumlah data sampel 2) Median Median adalag membagi data menjadi dua sama besar dan kemudian menghitung nilai data menjadi dua bagian tersebut. Pengukuran ini digunakan untuk persepsi
siswa terhadap perilaku
mencari batas kategori guru sesuai dengan
kompetensi inti 2. Median ditentukan dengan rumus :
Md = b + p
1 n f 2 f
Keterangan : Md : Median b : Batas bawah, diman median akan terletak n : Banyaknya sampel p : Panjang kelas interval F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median 3) Modus Modus adalah menghitung jumlah data yang paling sering muncul dalam kelompok data. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui kategori perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti 2 berdasarkan persepsi siswa. Modus ditentukan dengan rumus :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Mo = b + p ( Mo b p b1
bi bi b2
: modus : Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak : panjang kelas interval : frekuensi pada kelas modus ( frekuensi pada kelas interval yang banyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat : Frekuensi pada kelas modus dikurang frekuensi kelas interval selanjutnya.
b2
4) Standar deviasi Standar deviasi dan varians merupakan dua ukuran variabilitas yang sangat sering dugunakan oleh peneliti di dalam menganalisis data penelitian yang berjenis interval. Simpangan dari nilai lebih kecil dari rerata tentu bertanda negative, begitu sebaliknya. Varians adalah kuadarat dari standar deviasi. Rumus : S=
n x 2 ( fx )2 n(n 1)
Keterangan : S = standar deviasi x = Nilai data n = Banyak data 5) Statistika dekriptif adalag statistika yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi (Sugiono, 2011 : 199). Untuk mendiskripsikan data penelitian menggunakan Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Acuan Patokan II (PAP II), dengan nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995 : 157) : 81% - 100% 66% - 80 % 56% - 65% 46% - 55% Dibawah 46%
: Sangat Baik : Baik : Cukup : Tidak Baik : Sangat tidak baik
PAP merupakan cara yang digunakan dalam menghitug proses pembelajaran dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100.Oleh
karena
kecenderungan
itu variable
untuk
mendiskripsikan
proses
pembelajaran
kategori harus
menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP II dengan sebagai berikut : Skor tertinggi yang mungkin dicapai + (nilai persenti x (skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)).
2. Uji Prasyarat Analisis Korelasi a) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak Salah satu asumsi pemakaian uji t, baik sample independen maupun sampel berpasangan, untuk menguji perbedaan rata – rata populasi adalah bahwa didtribusi datanya normal. Jika asumsi tersebut tidak dipenuhi maka validitas kesimpulan yang akan di hasilkan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
kurang oleh karena itu perlu dilakukan uji normalitas. . (premastuti.2014:26). Pengujian normalitas dilakukan dengan cara pengujian normalisa bivariat. Apabila R square mendekati 1 maka data tersebut normal. b) Korelasi Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukan kekuatan hubungan antara dua variable dan dapat diketahui berdasarkan nilai berdasarkan nilai r analisis korelasi. Selanjutnya besar nilai r dapat dapat diinterpretasikan untuk memperkirakan kekuatan hubungan korelasi , seperti ditampilkan pada table berikut.(triton.2005.92) Tabel 3.4 Interpretasi Terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi Interval Nilai r*)
Interpretasi
0,001 – 0,200
Korelasi sangat lemah
0,201 – 0,400
Korelasi lemah
0,401 – 0,600
Korelasi cukup kuat
0,601 – 0,800
Korelasi kuat
0,801 – 1,000
Korelasi sangat kuat
*)Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 3.5 Hasil Uji Normalitas Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:chisquare Model Summary Equation Linear
R Square
F
.849 168.224
df1
Parameter Estimates
df2 1
30
Sig.
Constant .000
.026
b1 .026
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil pengujian normalitas normal dikarenakan R Square 0,849 mendekati 1 maka dapat disimpulkan uji normalitas data normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
3.
Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis mengenai hubungan pelaksanaan kurikulum 2013 ditinjau dari kompetensi Inti 2 dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPS menggunakan analisis Uji Rank Sperman sebagai berikut (suliyanto, 2014:160)
6d 2 pxy 1 x N ( N 2 1) Dasar pengambilan keputusan : Jika sig (2-tailed) < 0.05 maka Ho ditolak Jika sig (2-tailed) > 0.05 Ho diterima Setelah melalui pengujian hipotesis signifikan (Ho ditolak), maka unruk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Dengan Nilai Afektif Variabel terikat (Dependet Variable) dalam penelitian ini adalah Nilai Afektif (Y) dan Variabel bebas (Indepent Variable) dalam penelelitian ini adalah persepsi siswa terhadap perilaku guru yang sesuai dengan Kompetensi Inti 2(X). Dan hasil penelitian semua siswa mendaptkan hasil belajar afektif baik (B), maka analisis korelasi tidak bisa dilakukan, oleh karena itu analisis yang digunakan analisis data deskriptif. Guru memeberikan penilaian afektif kepada semua siswa baik (B) karena
nilai ketuntasan belajar untuk penilaian sikap (kompetensi Inti 2)
kurikulum ini menimal baik (B) sehingga apabila guru memberi nilai dibawah kriteria ketentuan maka siswa tidak bisa naik kelas. Dari hasil penilaian afektif yang diperoleh semua siswa baik sehingga persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai kompetensi Inti 2 dengan niali afektif tidak bisa dikorelasikan, oleh karena iti analisis yang digunakan analisis deskripsi. Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah siswa siswi SMP 2 Turi Yogyakarta, tetapi yang digunakan untuk sampelmerupakan siswa-siswi kelas VII B yang berjumlah 32 siswa responden. Data yang diperoleh dari kuisioner merupakan data mengenai persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan Kompetensi Inti 2, sedangkan untuk variable hasil belajar afektif 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
pada mata pelajaran IPS diperoleh dari informasi pihak sekolah dan raport sekolah. 1. Deskripsi Data a. Deskripsi data bedasarkan Jenis Kelamin Karakteristik dapat dideskripsikan berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Data berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi (orang)
Presentase (%)
Laki – laki
14
47 %
Perempuan
18
53 %
Jumlah
32
100%
Pada table diatas menunjukkan dari seluruh responden yang berjumlah 32 siswa, Sebagian besar berjenis kelamin perempuan yakni 17 siswa atau 53 % dan sisam=nya adalah respon laki-laki berjumlah 15 orang atau 47 %.
b.
Deskripsi Skor Persepsi Siswa Berdasarkan data mengenai data hasil persepsi siswa dapat
diketahui skor tertinggi 173 dan skor terendah sebesar 132. Data dinyatakan dalam bentuk daftar tabulasi frekuensi dengan berdasarkan pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) berikut tabel data frekuensi skor persepsi siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 4.2 Tabel Data Frekuensi skor persepsi siswa NO
Interval Skor
Frekuensi Presentasi
Kategori
1
151 – 176
24
75%
Sangat Baik
2
131 – 150
8
25%
Baik
3
118 – 130
0
0
Cukup
4
105 - 117
0
0
Tidak Baik
5
Dibawah 105
0
0
Kurang
Jumlah
32
100%
Tabel diatas menunjukan bahwa 24 siswa (75%) memiliki persepsi sangat baik, 8 siswa (25%) memiliki persepsi baik, dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi cukup. Hal ini didukung dengan adanya mean 160, median 155,5 dan mode 167. Nilai mean sebesar 160 apabila dimasukan pada tabel PAP II terletak pada rentang 151 – 176 yaitu pada kategori Sangat Baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar para siswa memiliki persepsi sangat baik. c. Deskripsi Hasil Belajar Afektif Tabel 4.3 Hasil Belajar Afektif Predikat
Jumlah
Presentasi
Sangat Baik
17 siswa
53%
Baik
15 siswa
47 %
-
0%
Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Tabel di atas menunjukkan sejumlah 15 siswa mendapatkan predikat Sangat Baik (SB) dan 17 siswa mendapatkan predikat Baik (B). Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa mendapatkan nilai atau predikat Baik (B).
B. Hasil Uji Korelasi 1. Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti – 2 Berikut adalah
hasil olahan data korelasi antara Variabel
Kejujuran dengan Nilai afektif yang terdiri dari 7 aspek yaitu aspek Kejujuran, Aspek Disiplin, Aspek Tanggung Jawab, Aspek Toleransi, Aspek Gorong Royong, Aspek Sopan Santun. Tabel 4.4 Uji Hasil Korelasi Kompetensi Inti – 2 dengan Nilai Afektif Correlations Skor.Persepsi Spearman's
Skor.Perse Correlation Coefficient
rho
psi
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
1.000
-.020
.
.912
32
32
-.020
1.000
.912
.
32
32
Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada Sperman, untuk korelasi variabel kejujuran dengan nilai afektif diperoleh angka Sig. (2-tailed) 0,912 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
menunjukan tidak ada hubungan dan menunjukakan tidak signifikan
antara
Kompetensi Inti 2 dengan Nilai Afektif.
a. Korelasi antara Variabel kejujuran dengan Nilai Afektif Tabel 4.5 Uji hasil Korelasi Aspek Kejujuran dengan Nilai Afektif
Correlations Indikator.jujur Spearman's
Indikator.juju Correlation Coefficient
rho
r
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
1.000
-.120
.
.512
32
32
-.120
1.000
.512
.
32
32
Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada Sperman, untuk korelasi variabel kejujuran dengan nilai afektif diperoleh angka Sig. (2-tailed) 0,512 yaitu tidak menunjukan adanya hubungan dan tidak signifikan karena anggka tersebut diatas 0,05, artinya informasi perilaku kejujuran guru direspon oleh siswa sangat kecil. Namun juga dapat dipengarui adanya faktor penilaian yang dilakukan oleh guru. Guru memberikan niali afektif kepada siswa minimal B sebagai syarat kenaikan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
b. Korelasi antara Variabel Disiplin dengan Nilai Afektif Tabel 4.6 Uji hasil Korelasi Aspek Disiplin dengan Nilai Afektif
Correlations Indikator.Disiplin Spearman's
Indikator.Disi Correlation Coefficient
rho
plin
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
1.000
-.010
.
.956
32
32
-.010
1.000
.956
.
32
32
Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada sperman, untuk korelasi variable Disiplin dengan nilai afektif diperoleh angka Sig. (2-tailed) 0,956 yaitu tidak menunjukan adanya hubungan dan tidak signifikan karena anggka tersebut diatas 0,05, artinya guru belum memberikan contoh sikap disiplin secara maksimal sehingga siswa juga tidak dapat menangkapnya dengan maksimal dan menerapkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
c. Korelasi antara Variabel tanggung Jawab dengan Nilai Afektif
Tabel 4.7 Uji hasil Korelasi Aspek Tanggung Jawab dengan Nilai Afektif Correlations Indikator.Tanggu ng.Jawab Spearman's
Indikator.Tan Correlation Coefficient
rho
ggung.Jawab
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
1.000
-.028
.
.877
32
32
-.028
1.000
.877
.
32
32
Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada sperman, untuk korelasi variable tanggung jawab dengan nilai afektif diperoleh angka Sig. (2-tailed) 0,877, yaitu tidak menunjukan adanya hubungan dan tidak signifikan karena anggka tersebut diatas 0,05 dan guru belum memberikan contoh sikap tanggung jawab secara maksimal sehingga siswa juga belum dapat menangkapnya dengan maksimal dan menerapkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
d. Korelasi antara Variabel Toleransi dengan Nilai Afektif Tabel 4.8 Uji hasil Korelasi Aspek Toleransi dengan Nilai Afektif
Correlations Indikator.Toleran si Spearman's
Indikator.Tol Correlation Coefficient
rho
eransi
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif 1.000
-.058
.
.751
32
32
-.058
1.000
.751
.
32
32
Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada sperman, untuk korelasi variable toleransi dengan nilai afektif diperoleh angka Sig. (2-tailed) 0,751, yaitu tidak menunjukan adanya hubungan dan tidak signifikan karena anggka tersebut diatas 0,05. Jadi guru belum memberikan contoh toleransi secara maksimal sehingga siswa juga tidak dapat menangkapnya dengan maksimal dan menerapkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
e. Korelasi antara Variabel Gotong Royong dengan Nilai Afektif Tabel 4.9 Uji hasil Korelasi Aspek Gotong Royong dengan Nilai Afektif
Correlations indikator.Gotong Royong Spearman's
indikator.Got Correlation Coefficient
rho
ongRoyong
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
1.000
-.123
.
.501
32
32
-.123
1.000
.501
.
32
32
Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada sperman, untuk korelasi variable percaya diri dengan nilai afektif diperoleh angka Sig. (2-tailed) 0,501, yaitu tidak menunjukan adanya hubungan dan tidak signifikan karena anggka tersebut diatas 0,05 Jadi guru belum secara maksimal memberikan contoh sikap gotong royong dengan baik sehimgga siswa juga kurang dalam bersikap gotong royong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
f. Korelasi antara Variabel Sopan Santun dengan Nilai Afektif
Tabel 4.10 Uji hasil Korelasi Aspek Sopan Santun dengan Nilai Afektif
Correlations indikator.Sopan Santun Spearman's
indikator.Sop Correlation Coefficient
rho
anSantun
1.000
.134
.
.464
32
32
Correlation Coefficient
.134
1.000
Sig. (2-tailed)
.464
.
32
32
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Nilai.Afektif
N
Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada sperman, untuk korelasi variable Sopan Santun dengan nilai afektif diperoleh angka angka Sig. (2-tailed) 0,464 yaitu tidak menunjukan adanya hubungan dan tidak signifikan karena anggka tersebut diatas 0,05
yang artinya guru belum maksimal memberikan contoh
perilaku sopan santun yang baik namun belum bisa di tangkap secara maksimal bagi sebagian siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
g. Korelasi antara Variabel Percaya Diri dengan Nilai Afektif
Tabel 4.11 Uji hasil Korelasi Aspek Percaya Diri dengan Nilai Afektif Correlations indikator.Percay aDiri Spearman's
indikator.Per Correlation Coefficient
rho
cayaDiri
1.000
.134
.
.464
32
32
Correlation Coefficient
.134
1.000
Sig. (2-tailed)
.464
.
32
32
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Nilai.Afektif
N
Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada Sperman,untuk korelasi variabel Percaya Diri dengan nilai afektif diperoleh angka angka Sig. (2-tailed) 0,464, yaitu tidak menunjukan adanya hubungan dan tidak signifikan karena anggka tersebut diatas 0,05 yang artinya bagi siswa tidak melihat adanya sikap percaya diri yang di tunjukkan oleh guru.
C. Pembahasan 1. Hasil Korelasi Berdasarkan hasil korelasi yang ada, menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan persepsi Siswa terhadap perilaku guru sesuai Kompetensi Inti – 2 dan Nilai Afektif. Hal ini disebabkan karena respon siswa terhadap guru, guru sudah memberikan contoh dan perilaku yang baik sesuai dengan Kompetensi Inti – 2. Siswa juga sudah menilai bahwa guru telah memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
contoh perilaku yang baik namum siswa hanya sekedar melihat dan menilai tanpa menerapkan pada dirinya sendiri. Selanjutnya guru hanya terpacu pada peraturan permendikbud 104 tahun 2014 bahwa ketuntasan untuk nilai pengetahuan dan ketrampilan adalah 2,67, sedangkan untuk nilai sikap adalah B, sehingga dalam memberikan nilai sikap pada siswa guru tidak begitu memperhatikan sikap siswa . Tidak hanya itu penyebab lain juga dapat dikarenakan guru hanya sebatas fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar yang lebih dominan pada pengetahuan saja. Seperti yang dikatakan Wina Sanjaya (2008) menyebutkan bahwa sebagai fasilitator, guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Sehingga guru sedikit menyampingkan penilaian sikap.
2. Penilaian Oleh Guru Dalam melakukan penilaian pemerintah sudah memberikan contoh format penilaian. Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Pasal 7 ayat 1 skala penilaian untuk kompetensi sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K). Teknik – teknik penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial adalah observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, jurnal dan wawancara, hanya saja guru dalam melakukan penilaian sikap tidak mau mengembangkan penilaian sikap yang sudah ada sehingga dalam proses penilaian guru kurang maksimal, guru kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
begitu detail dalam memberikan penilaian sikap terhadap siswa dan menyebabkan dalam pemberian nilai siswa rentang predikat nilai yang diberikan untuk siswa adalah predikat Baik (B) semua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1.
Korelasi antara persepsi siswa terhadap nilai afektif yang terdiri dari tujuh aspek diperoleh angka Sig.(2-tailed) 0,912. Dengan kesimpulan tidak ada hubungan dan tidak signifikan antara persepsi siswa terhadap nilai afektif karena anggka tersebut diatas 0,05.
2.
Korelasi antara aspek Kejujuran dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.(2-tailed) 0,512. Dengan kesimpulan, hubungan
dan tidak
signifikan antara Variabel kejujuran dengan Nilai Afektif
karena
anggka tersebut diatas 0,05. 3.
Korelasi antara aspek Disiplin dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.(2-tailed) 0,956. Dengan kesimpulan tidak ada hubungan dan tidak signifikan antara Variabel Disiplin dengan Nilai Afektif
karena
anggka tersebut diatas 0,05. 4.
Korelasi antara aspek tanggung Jawab dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.(2-tailed) 0,877. Dengan kesimpulan tidak ada hubungan dan tidak signifikan antara tanggung jawab kejujuran dengan Nilai Afektif karena anggka tersebut diatas 0,05.
5.
Korelasi antara aspek Toleransi dengan Nilai diperoleh angka probalitas -0,058 dan Sig.(2-tailed) -0,751. Dengan kesimpulan tidak 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
ada hubungan dan tidak signifikan antara Variabel Gotong Royong dengan Nilai Afektif karena anggka tersebut diatas 0,05. 6.
Korelasi antara aspek Tanggung Jawab dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.(2-tailed) 0,501. Dengan kesimpulan tidak ada hubungan dan tidak signifikan antara Variabel Sopan Santun dengan Nilai Afektif karena anggka tersebut diatas 0,05.
7.
Korelasi antara aspek Sopan Santun dengan diperoleh angka Sig.(2tailed) 0,464. Dengan kesimpulan tidak
hubungan dan
tidak
signifikan antara Variabel Sopan Santun dengan Nilai Afektif karena anggka tersebut diatas 0,05 8.
Korelasi antara aspek Percaya Diri dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.(2-tailed) 0,464. Dengan kesimpulan tidak ada hubungan dan tidak signifikan antara Variabel Percaya Diri dengan Nilai Afektif karena anggka tersebut diatas 0,05.
B. Keterbatasan Peneliti ini tentunya masih memiliki keterbatasan dalam pembuatan antara lain sebagai berikut : 1. Penilaian yang diberikan guru pada semua siswa baik (Baik) 2. Kebenaran penelitian ini tergantung pada keseriusan siswa pada saat mengisi kuisioner. 3. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti maka peneliti tidak dapat melakukan wawancara terhadap guru dan menggambil hasil penilaian efektif dari hasil raport.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
4. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis masih kurang.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka peneliti memberikan saransaran : 1. Bagi Sekolah Kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam melakukan tugas sebagai administrator, mengontrol, mengevaluasi kegiatan pendidikan san pengajaran. 2. Bagi Guru 1) Guru harus menggunakan instrument yang sesuai dalam menilai. 2) Guru sebaiknya harus dapat memberikan teladan dan contoh sikap Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Toleransi, Gotong Royong, Sopan Santun dan Percaya diri pada siswa secara maksimal dan kongkrit agar siswa juga dapat menirima dan menerapkan sikap – sikap tersebut dalam kegiatan sehari – hari, 3) Sebaiknya guru lebih bijak dalam bersikap karena perilaku dan tindakan sehari hari yang dilakukan guru dapat menjadi panutan serta contoh bagi siswa. 4) Guru harus lebih selektif lagi dalam memberi nilai sikap pada siswa bukan hanya terpacu pada peraturan yang berlaku saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
3. Peneliti selanjutnya Diharap hasil penelitian ini dapat menjadi sumber refrensi yamg dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dengan mengkaji variable yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Arikunto. Suharsimi. 2006. “Prosedur Penilaian suatu pendekatan praktik”. Jakarta : Rhineka Cipta. Dimyadi dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran .Jakarta : Rieneka Cipta Hamalik, Oemar. 2003. “Proses Belajar Mengajar”. Jasarakarta: Bumi Aksara Herdiansyah, Haris.2010. “Metode Penelitian Kualitatif”. Jakarta : Salemba Humanika. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Moleong, Lexy J. 2007. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Muhadi. 2011. “Metode Penelitian”. Modul Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta Mulyasa, H, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. 2014. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Premastuti, Natalia. 2014. Model Pengelolahan Data Elektronik I (PDE I). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Permendikbud RI no 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan dasar dan Menengah Sarwoto, sarlito. 2011. Pengantar Psikologi umum. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 1989. “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 1992. “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sugiono. 2008. Statistika Untuk Penelitian Edisi Revisi. Bandung : Alfabeta. Cet. Ke-13 Triton. P. B. 2005. SPSS 13.0 Terapan Riset Statis Parametrik. Yogyakarta : Cv Andi Ofset 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Undang –Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003, Pendidikan Nasional
tentang
Sistem
Yulaelawati, Ella. 2004. “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta : Pakar Raya Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. . http://juwita.blog.fisip.uns.ac.id/2013/03/29/deskriptif-kualitatif/ http://eprints.uny.ac.id/9829/2/bab2.pdf
http://smaplsedayu.sch.id/artikel/guru-digugu-dan-ditiru.37.html http://tarmizi.wordpress.com/2009/03/08/komponen-pembentukan-sikapbelajar-siswa/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Lembar Kuisioner
I. Mohon identitas anda ditulis sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
:
Asal Sekolah
:
Kelas
:
Laki-laki
Perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Yogyakarta, ..... Januari 2015.
Kepada Yth : Siswa Kelas VIII
Dengan Hormat, Dalam rangka penyusunan tugas akhir saya di Program Studi Pendidikan Akuntansi saya bermaksud mengadakan penelitian dengan “Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sleman Bagian Timur yang Ditinjau dari KI 2 Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 TURI Yogyakarta. Tahun Ajaran 2014/2015. Sehubungan dengan hal tersebut, maka mohon bantuan dan kesediaan siswa-siswi kelas VIII SMP N 2 TURI, Yogyakarta untuk mengisi kuisioner ini dengan baik dan jujur sesuai dengan kondisi dan keadaan yang dialami saat ini. Kuisioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai atau prestasi akademik Anda. Sebelum mengisi kuisioner ini, dimohon untuk membaca petunjuk pengisian kuisioner. Atas bantuan dan partisipasi Anda, peneliti mengucapkan banyak terimakasih
Peneliti,
Maria Diah W
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Lembar Kuesioner
Mohon diberi tanda centang () pada kolom S (Selalu), SR (Sering), KD (Kadang-kadang) atau TP (Tidak Pernah) setiap nomor yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
A.
JUJUR N
Pertanyaan
S
o 1.
Guru
memberi
terhadap
sanksi
murid
yang
mencontek. 2.
Guru
memberi
kepada
informasi
murid
bahwa
mencontek adalah tindakan yang tidak jujur 3.
Guru tentang orang
memberi
informasi
menjiplak lain
dengan
menyebutkan
karya tidak
namanya
adalah tindakan yang tidak jujur 4.
Guru
pernah
menginformasikan
tentang
sanksi/hukum
bagi
orang
yang menjiplak. 5.
Guru
menginformasikan
S
K
T
R
D
P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
barang-barang
(berharga)
kepada siswa 6.
Guru melapor pada yang piket
jika
terlambat
kesekolah. 7.
Guru selalu meminta maaf ketika
salah
dalam
menyampaikan materi. 8.
Guru melapor atau meminta ijin kepada Sekolah, ketika guru berhalangan hadir untuk mengajar.
B.
DISIPLIN N
Pertanyaan
o 9.
Guru datang tepat waktu pada saat jam mengajar dikelas
10.
Guru mengikut upacara bendera.
11.
Guru meminta tugas kepada siswa tepat pada waktu yang sudah dijanjikan.
12.
Guru dalam menyampaikan materi di dalam kelas sangat
S
SR
KD
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
mudah di tangkap.
13.
Guru pada saat mengajar menggunakan kalimat yang baik dan baku sehingga mudah dimengerti oleh siswa.
14.
Guru selalu mengenakan pakaian dinas
15.
Guru selalu menegur siswa yang berpenampilan tidak seperti anak sekolah.(Misalnya bajunya dikeluarkan)
16.
Guru memberikan sanksi kepada siswa yang berpenampilan tidak seperti anak sekolah(Misalnya bajunya dikeluarkan)
17.
Guru memberikan sanksi kepada siswa yang tidak menyelesaikan pekerjaan rumah (PR).
18.
Guru menanyakan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa
19.
Guru membuat persiapan sebelum mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
20.
Guru membuang sampah pada tempatnya.
21.
Guru menegur siswa yang tidak membuang sampah pada tempatnya.
22
Guru memberikan sanksi kepada siswa yang membolos pada jam sekolah
23
Guru memberikan sanksi kepada siswa yang nongkrong dikantin sebelum bel istirahat berbunyi.
C.
TANGGUNG JAWAB N
Pertanyaan
o 24.
Guru membagikan hasil ulangan siswa
25.
Guru memberikan sanksi kepada siswa yang tidak menyelesaikan pekerjaan rumah
26.
Guru menanyakkan siswa yang tidak masuk sekolah
27.
Guru melakukan persiapan sebelum mengajar.
S
SR
KD
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
28.
Guru selalu melakukan sesuatu yang pernah dijanjikan atau diucapkan.
29.
Guru meminta maaf apabila terjadi kesalahan.
30.
Guru memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah.
31.
Guru mengajar sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dari sekolah
32.
Ketika guru berhalangan hadir pada saat jam mengajar, Apakah guru memberikan tugas dikelas?
D.
TOLERANSI No 33.
Pertanyaan Guru memberikan tugas lain, apabila siswa tidak menyelesaikan pekerjaan rumah(PR)
34.
Guru menghargai pendapat siswa
35.
Guru memberikan izin kepada siswa yang sakit untuk pulang kerumah.
S
SR
KD
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
36.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang datang terlambat kesekolah dengan disertai lapor
E.
GOTONG ROYONG No
Pertanyaan
37.
Guru terlibat aktif dalam kegiatan sekolah.
38.
Guru melaksanakan tugas dari sekolah.(Misalnya pergi ke dinas, ikut seminar atau wrokshop)
39.
Guru melaksanakan piket sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.
40.
Guru membentuk siswa dalam diskusi kelompok.
41.
Guru menggantikan guru yang lain ketika ada guru lain yang berhalangan hadir ke sekolah (sakit, rapat, atau ditugaskan keluar kota oleh dinas).
42.
Guru mengajak siswa untuk membersihkan kelasnya secara bersama-sama
S
SR
KD
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
F.
SOPAN SANTUN No
Pertanyaan
43.
Guru saling menghormati dengan guru yang lain pada saat berpapasan(menyapa dengan sebutan yang pantas).
44.
Guru selalu mengucapkan kalimat yang baik dan baku dalam bertutur kata.
45.
Guru mempersilahkan siswa untuk berpendapat.
46.
Guru selalu mengucapkan terima kasih setelah mendapat bantuan dari siswa maupun dari guru lain atau karyawan.
47.
Guru melakukan salam, senyum, dan sapa di sekolah.
48.
Guru berpakaian rapi dan sopan
49.
Apakah guru pada saat memasuki kelas, mengucapkan salam? (Misalnya selamat pagi, siang)
G.
PERCAYA DIRI
S
SR
KD
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
No 50.
Pertanyaan Guru dalam menyampaikan materi dengan suara yang lantang.
51.
Guru memberikan motivasi kepada siswanya
52.
Guru selalu menatap siswasiswanya pada saat materi disampaikan.
53.
Guru pada saat dikelas dengan sikap yang tegap atau tidak grogi
54.
Guru pada saat dikelas gerak tubuhnya tidak berlebihan (Misalnya suka menggerakgerakan tanggan berlebihan)
55.
Guru pada saat mengajar dikelas suka jalan-jalan (Misalnya jalan kedepan atau kebelakang)
S
SR
KD
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 DATA INDUK PENELITIAN
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK no
Jenis Kelamin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
INDIKATOR JUJUR 1 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 2 4 2
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3
3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3
4 4 4 2 2 2 4 4 1 1 1 2 1 3 3 3 3 3 2 4 4 3
5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3
6 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 1
7 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3
INDIKATOR DISIPLIN 8 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
9 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4
10 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4
11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 88
12 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3
13 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3
14 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4
15 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3
16 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 4 2 3
17 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 2 3 4 2
18 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3
19 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3
20 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
21 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3
22 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 4 1 3
23 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
3 3 2 4 4 4 3 2 2 4 3
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3
4 4 2 4 3 3 2 2 3 3 2
4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
1 1 4 4 3 4 2 2 4 4 2
1 1 4 4 3 3 3 3 2 4 3
4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3
4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4
3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
INDIKATOR TANGGUNG JAWAB 24 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4
25 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 1 3 4 2 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
28 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3
29 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3
30 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4
31 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4
TOLERANSI 32 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
33 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
35 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 2 2 3 3
36 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 1 1
GOTONG ROYONG 37 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3
38 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4
39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
40 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4
41 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4
42 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
3 3 3 3 3 4 3 4 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 3 4 3 4 3
4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3 3 3
3 4 4 4 3 4 3 4 3
3 4 4 4 3 4 4 3 3
3 4 4 4 4 4 3 3 4
3 3 4 3 2 3 3 3 2
3 3 4 3 3 4 3 3 3
4 3 3 3 3 3 1 4 3
4 3 4 4 3 4 2 4 3
3 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 3 4 4 4 3
3 4 4 4 3 4 3 3 3
3 4 3 2 1 4 2 3 1
2 4 4 3 3 4 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
INDIKATOR SOPAN SANTUN 43 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
44 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
45 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
46 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
47 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
48 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
INDIKATOR PERCAYA DIRI 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
50 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3
51 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
52 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4
53 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 2 2 4 2 4 4
SKOR 55 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 4
191 190 166 205 205 209 217 205 203 200 213 169 199 208 206 191 189 170 199 188 169 198 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
4 4 3 4 3 4 4 3 4
3 4 4 3 3 4 4 3 3
3 4 4 4 3 4 4 3 3
4 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3 3 4
4 4 4 4 3 4 4 3 3
4 4 4 4 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 4
3 4 4 3 3 4 3 3 3
3 4 4 4 3 4 3 4 3
4 4 4 4 3 4 3 3 3
3 4 1 1 3 3 3 4 3
3 3 2 2 3 4 3 4 3
189 207 201 196 166 198 173 190 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 NILAI RAPOR
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
NILAI RAPOR
Nilai NO
No Induk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
4331 4334 4335 4341 4342 4346 4351 4357 4367 4370 4375 4379 4382 4386 4389 4391 4393 4398
19
4408
20
4409
Nama
Pengetahuan Nilai
Ade Krisna Kurniawan Aditya Andriyanto Agus Priyatno Alita Fajar Pradina Amar Syaifful Imam Anisa Wahyu Fitriana Aprillia Devi Novita Ayu Anggita Dara Dinanti Dina Nurhayati Dwi Arum Suryaningsih Evi Wijayanti Fathurahmah Gilang Safilin Herdyanto Setya Bakti Isnaini Susi Susanti Ivan Nur Habib Kurniyawati Mei Silviani Muhammad Pratama Arif Hidayat Muhammad Safriyansyah Attammi
Ketrampilan
81 75 80 78 76 78 80 79 83 77 80 79 76 77 80 82 79 76
Pembobotan Predikat 3.24 3.00 3.20 3.12 3.04 3.12 3.20 3.16 3.32 3.08 3.20 3.16 3.04 3.08 3.20 3.28 3.16 3.04
B+ B B+ B B B B+ B B+ B B+ B B B B+ B+ B B
82
3.28
B+
Nilai 75 78 75 81 75 79 81 75 76 79 79 79 75 75 80 76 75 75 79
78
3.12
B
77
Pembobotan Predikat
Sikap, Spiritual dan Sosial Predikat Pembobotan
3.00 3.12 3.00 3.24 3.00 3.16 3.24 3.00 3.04 3.16 3.16 3.16 3.00 3.00 3.20 3.04 3.00 3.00
B B B B+ B B B+ B B B B B B B B+ B B B
SB B B B B B B SB SB SB SB SB B B B SB B B
4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00
3.16
B
SB
4.00
3.08
B
SB
4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
21 22 23 24 25 26 27 28 29
4412 4415 4420 4427 4429 4430 4432 4433 4440
30 31 32 33 34 35 36
4444 4455 4587
3.24 3.00 3.24 3.00 3.00 3.00 3.04 3.04 3.32
B+ B B+ B B B B B B+
SB SB B B SB B B B SB
4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00
B
81 75 81 75 75 75 76 76 83 75
3.00
B
3.00
B+ B+
75 76
3.00 3.04
B B
B SB SB
Nabella Zesawati Nina Ristiyani Putri Suranti Riski Andriawan Risna Puji Nugraheni Rizal Syahrul Wahyudi Roni Yuliardi Rudi Nur Rahmanto Sumiati Tedy Setiawan Ramadhan Zanua Minawati Yoggie Permana
86 79 80 78 84 77 78 81 82
3.44 3.16 3.20 3.12 3.36 3.08 3.12 3.24 3.28
B+ B B+ B B+ B B B+ B+
79 82 85
3.16 3.28 3.40
Jumlah Rata-rata Tertinggi Terendah
395 79 90 70
228.5 76.17 78 75
277 69.25 80 59
4.00 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
UJI VALIDITAS a. Pengujian Pertama
Item-Total Statistics Cronbach's
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Squared
Alpha if
Multiple
Item
Total Correlation Correlation
Deleted
no1
189.74
210.865
.487
.
.929
no2
189.16
216.806
.521
.
.929
no3
189.77
220.914
.165
.
.932
no4
190.19
219.361
.154
.
.933
no5
189.42
213.318
.615
.
.928
no6
189.58
212.585
.400
.
.930
no7
189.48
215.725
.385
.
.930
no8
189.23
216.914
.487
.
.929
no9
189.55
227.656
-.200
.
.933
no10
189.06
223.062
.157
.
.931
no11
189.06
223.329
.133
.
.931
no12
189.77
220.447
.251
.
.931
no13
189.42
214.652
.541
.
.928
no14
189.23
221.447
.232
.
.931
no15
189.19
219.695
.369
.
.930
no16
189.55
213.656
.562
.
.928
no17
189.68
213.092
.585
.
.928
no18
189.19
217.428
.538
.
.929
no19
189.26
214.998
.598
.
.928
no20
189.00
219.867
.561
.
.929
no21
189.42
215.052
.573
.
.928
no22
189.35
213.303
.440
.
.930
no23
189.55
213.589
.489
.
.929
no24
189.58
216.985
.482
.
.929
no25
189.68
213.092
.542
.
.928
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
no26
188.97
221.699
.430
.
.930
no27
189.19
215.495
.683
.
.928
no28
189.61
218.912
.368
.
.930
no29
189.19
216.095
.638
.
.928
no30
189.23
216.581
.583
.
.929
no31
189.16
220.006
.360
.
.930
no32
189.10
219.824
.418
.
.930
no33
189.71
215.680
.563
.
.928
no34
189.48
216.525
.554
.
.929
no35
189.84
213.740
.471
.
.929
no36
189.55
216.789
.342
.
.930
no37
189.45
216.123
.577
.
.928
no38
189.23
222.181
.180
.
.931
no39
189.06
220.596
.380
.
.930
no40
189.32
210.159
.801
.
.927
no41
189.81
206.028
.728
.
.927
no42
189.58
213.585
.574
.
.928
no43
189.19
217.361
.469
.
.929
no44
189.35
216.770
.532
.
.929
no45
189.16
219.006
.437
.
.929
no46
189.13
218.916
.466
.
.929
no47
189.16
217.140
.581
.
.929
no48
189.03
219.766
.502
.
.929
no49
189.06
219.996
.435
.
.930
no50
189.55
221.856
.171
.
.931
no51
189.48
216.258
.573
.
.929
no52
189.39
214.978
.653
.
.928
no53
189.10
220.490
.361
.
.930
no54
189.81
213.295
.391
.
.930
no55
189.74
218.465
.296
.
.930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
b. Pengujian kedua Item-Total Statistics Squared Multiple Scale Mean if Item Deleted
Cronbach's
Scale Variance if Corrected Item- Correlatio Item Deleted
Total Correlation
n
Alpha if Item Deleted
no1
152.52
173.325
.467
.
.939
no2
151.94
177.729
.561
.
.937
no5
152.19
174.761
.637
.
.937
no6
152.35
174.370
.401
.
.940
no7
152.26
177.198
.388
.
.939
no8
152.00
178.133
.503
.
.938
no13
152.19
176.495
.530
.
.937
no15
151.97
180.566
.396
.
.938
no16
152.32
175.359
.566
.
.937
no17
152.45
174.923
.583
.
.937
no18
151.97
179.099
.517
.
.938
no19
152.03
176.499
.608
.
.937
no20
151.77
181.114
.555
.
.938
no21
152.19
176.561
.582
.
.937
no22
152.13
174.649
.459
.
.939
no23
152.32
175.026
.505
.
.938
no24
152.35
178.503
.477
.
.938
no25
152.45
174.923
.541
.
.937
no26
151.74
182.665
.439
.
.939
no27
151.97
177.232
.671
.
.937
no28
152.39
180.245
.364
.
.939
no29
151.97
177.566
.644
.
.937
no30
152.00
178.333
.562
.
.937
no31
151.94
180.929
.382
.
.939
no32
151.87
180.983
.421
.
.938
no33
152.48
177.058
.577
.
.937
no34
152.26
177.931
.561
.
.937
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
no35
152.61
175.912
.449
.
.938
no37
152.23
177.847
.562
.
.937
no39
151.84
182.006
.352
.
.939
no40
152.10
172.157
.808
.
.935
no41
152.58
168.985
.705
.
.936
no42
152.35
175.170
.585
.
.937
no43
151.97
179.099
.446
.
.938
no44
152.13
178.249
.532
.
.938
no45
151.94
180.262
.438
.
.938
no46
151.90
180.357
.452
.
.938
no47
151.94
178.662
.575
.
.937
no48
151.81
180.828
.518
.
.938
no49
151.84
181.140
.438
.
.938
no51
152.26
177.331
.607
.
.937
no52
152.16
176.873
.634
.
.937
no53
151.87
181.449
.377
.
.939
no54
152.58
175.852
.358
.
.940
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
RELIABILITAS
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .939
N of Items .947
44
NORMALITAS
Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:chisquare Model Summary Equation Linear
R Square .849
F 168.224
df1
Parameter Estimates df2
1
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Sig. 30
.000
Constant .026
b1 .026
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
LAMPIRAN 5 PAP II DAN DESKRIPTIF DATA \
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Gambaran untuk setiap variable dapat dilakukan pendistribusian skor. Pendistribusian skor dilakukan dengan mengacu pada penilaian Acuan Patokan (PAP) TIPE II bertujuan untuk menentukan skor pada sertiap variable yang akan digolongkan ke dalam kategori kecenderungan variable sesuai dengan nilai presentil pada deskripsi data yang disajikan dalam tabel berikut ini :
Nilai Presentil
Kategori
kecenderungan
Variabel
proses pembelajaran 81% - 100 %
Sangat baik
66% - 80 %
Baik
56% - 65 %
Cukup
46% - 55%
Tidak Baik
< 45%
Sangat tidak baik
Skor Persepsi siswa Skor tertinggi yang mungkin dicapai
: 4 x 44 = 176
Skor terendah
: 1 x 44 = 44
Selisih
: 132
Skor kategori
Interpretasi
44 + (81% x 132) = 150,92 dibulatkan menjadi 151
Sangat baik
44 + (66% x 132) = 131,12 dibulatkan menjadi 131
Baik
44 + (56% x 132) =117, 92 dibulatkan menjadi 118
Cukup
44 + ( 46% x 132) = 104,72 dibulatkan menjadi 105
Tidak baik
Dibawah 105
Sangat tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
1.
Uji Hasil Korelasi Kompetensi Inti – 2 dengan Nilai Afektif Correlations Skor.Persepsi
Spearman's
Skor.Perse Correlation Coefficient
rho
psi
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
2.
Nilai.Afektif
1.000
-.020
.
.912
32
32
-.020
1.000
.912
.
32
32
Uji hasil Korelasi Aspek Kejujuran dengan Nilai Afektif Correlations Indikator.jujur
Spearman's
Indikator.juju Correlation Coefficient
rho
r
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
3.
Nilai.Afektif
1.000
-.120
.
.512
32
32
-.120
1.000
.512
.
32
32
Uji hasil Korelasi Aspek Disiplin dengan Nilai Afektif Correlations Indikator.Disiplin
Spearman's
Indikator.Disi Correlation Coefficient
rho
plin
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
1.000
-.010
.
.956
32
32
-.010
1.000
.956
.
32
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
4.
Uji hasil Korelasi Aspek Tanggung Jawab dengan Nilai Afektif Correlations Indikator.Tangg ung.Jawab
Spearman's
Indikator.Ta Correlation Coefficient
rho
nggung.Jaw
Nilai.Afektif
1.000
-.028
.
.877
32
32
-.028
1.000
.877
.
32
32
Sig. (2-tailed)
ab N Nilai.Afektif Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
5.
Uji hasil Korelasi Aspek Toleransi dengan Nilai Afektif Correlations Indikator.Tolera nsi
Spearman's
Indikator.Tol Correlation Coefficient
rho
eransi
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif 1.000
-.058
.
.751
32
32
-.058
1.000
.751
.
32
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
6.
Uji hasil Korelasi Aspek Gotong Royong dengan Nilai Afektif Correlations indikator.Goton gRoyong
Spearman's
indikator.Go Correlation Coefficient
rho
tongRoyong
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
7.
Nilai.Afektif
1.000
-.123
.
.501
32
32
-.123
1.000
.501
.
32
32
Uji hasil Korelasi Aspek Sopan Santun dengan Nilai Afektif Correlations indikator.Sopan Santun
Spearman's
indikator.Sop Correlation Coefficient
rho
anSantun
1.000
.134
.
.464
32
32
Correlation Coefficient
.134
1.000
Sig. (2-tailed)
.464
.
32
32
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Nilai.Afektif
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
8.
Uji hasil Korelasi Aspek Percaya Diri dengan Nilai Afektif Correlations indikator.Percay aDiri
Spearman's
indikator.Per Correlation Coefficient
rho
cayaDiri
1.000
.134
.
.464
32
32
Correlation Coefficient
.134
1.000
Sig. (2-tailed)
.464
.
32
32
Sig. (2-tailed) N
Nilai.Afektif
Nilai.Afektif
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
LAMPIRAN 6 R TABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Tabel R Product moment
n-2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Tingkat Signifikansi Untuk Uji 1 arah 0,05 0,025 0,001 0,005 0,0005 Tingkat Signifikansi Untuk Uji 2 arah 0,1 0,05 0,02 0,01 0,001 0,9877 0,9969 0,9995 0,9999 10,000 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9990 0,8054 0,8783 0,9343 0,9587 0,9911 0,7293 0,8114 0,8822 0,9172 0,9741 0,6694 0,7545 0,8329 0,8745 0,9509 0,6215 0,7067 0,7887 0,8343 0,9249 0,5822 0,6664 0,7498 0,7977 0,8983 0,5494 0,6319 0,7155 0,7646 0,8721 0,5214 0,6021 0,6851 0,7348 0,8470 0,4973 0,5760 0,6581 0,7079 0,8233 0,4762 0,5529 0,6339 0,6835 0,8010 0,4575 0,5324 0,6120 0,6614 0,7800 0,4409 0,5140 0,5923 0,6411 0,7604 0,4259 0,4973 0,5742 0,6226 0,7419 0,4124 0,4821 0,5577 0,6055 0,7247 0,4000 0,4683 0,5425 0,5897 0,7084 0,3887 0,4555 0,5285 0,5751 0,6932 0,3783 0,4438 0,5155 0,5614 0,6788 0,3687 0,4329 0,5034 0,5487 0,6652 0,3598 0,4227 0,4921 0,5368 0,6524 0,3515 0,4132 0,4815 0,5256 0,6402 0,3438 0,4044 0,4716 0,5151 0,6287 0,3365 0,3961 0,4622 0,5052 0,6178 0,3297 0,3882 0,4534 0,4958 0,6074 0,3233 0,3809 0,4451 0,4869 0,5974 0,3172 0,3739 0,4372 0,4785 0,5880 0,3115 0,3673 0,4297 0,4705 0,5790 0,3061 0,3610 0,4226 0,4629 0,5703 0,3009 0,3550 0,4158 0,4556 0,5620 0,2960 0,3494 0,4093 0,4487 0,5541 0,2913 0,3440 0,4032 0,4421 0,5465 0,2869 0,3388 0,3972 0,4357 0,5392 0,2826 0,3338 0,3916 0,4296 0,5322 0,2785 0,3291 0,3862 0,4238 0,5254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
0,2746 0,2709 0,2673 0,2638 0,2605 0,2573 0,2542 0,2512 0,2483 0,2455 0,2429 0,2403 0,2377 0,2353 0,2329 0,2306 0,2284 0,2262 0,2241 0,2221 0,2201 0,2181 0,2162 0,2144 0,2126 0,2108 0,2091 0,2075 0,2058 0,2042 0,2027 0,2012 0,1997 0,1982 0,1968 0,1954 0,1940 0,1927 0,1914 0,1901 0,1888
0,3246 0,3202 0,3160 0,3120 0,3081 0,3044 0,3008 0,2973 0,2940 0,2907 0,2876 0,2845 0,2816 0,2787 0,2759 0,2732 0,2706 0,2681 0,2656 0,2632 0,2609 0,2586 0,2564 0,2542 0,2521 0,2500 0,2480 0,2461 0,2441 0,2423 0,2404 0,2387 0,2369 0,2352 0,2335 0,2319 0,2303 0,2287 0,2272 0,2257 0,2242
0,3810 0,3760 0,3712 0,3665 0,3621 0,3578 0,3536 0,3496 0,3457 0,3420 0,3384 0,3348 0,3314 0,3281 0,3249 0,3218 0,3188 0,3158 0,3129 0,3102 0,3074 0,3048 0,3022 0,2997 0,2972 0,2948 0,2925 0,2902 0,2880 0,2858 0,2837 0,2816 0,2796 0,2776 0,2756 0,2737 0,2718 0,2700 0,2682 0,2664 0,2647
0,4182 0,4128 0,4076 0,4026 0,3978 0,3932 0,3887 0,3843 0,3801 0,3761 0,3721 0,3683 0,3646 0,3610 0,3575 0,3542 0,3509 0,3477 0,3445 0,3415 0,3385 0,3357 0,3328 0,3301 0,3274 0,3248 0,3223 0,3198 0,3173 0,3150 0,3126 0,3104 0,3081 0,3060 0,3038 0,3017 0,2997 0,2977 0,2957 0,2938 0,2919
0,5189 0,5126 0,5066 0,5007 0,4950 0,4896 0,4843 0,4791 0,4742 0,4694 0,4647 0,4601 0,4557 0,4514 0,4473 0,4432 0,4393 0,4354 0,4317 0,4280 0,4244 0,4210 0,4176 0,4143 0,4110 0,4079 0,4048 0,4018 0,3988 0,3959 0,3931 0,3903 0,3876 0,3850 0,3823 0,3798 0,3773 0,3748 0,3724 0,3701 0,3678
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
0,1876 0,1864 0,1852 0,1841 0,1829 0,1818 0,1807 0,1796 0,1786 0,1775 0,1765 0,1755 0,1745 0,1735 0,1726 0,1716 0,1707 0,1698 0,1689 0,1680 0,1671 0,1663 0,1654 0,1646 0,1638 0,1630 0,1622 0,1614 0,1606 0,1599 0,1591 0,1584 0,1576 0,1569 0,1562 0,1555 0,1548 0,1541 0,1535 0,1528 0,1522
0,2227 0,2213 0,2199 0,2185 0,2172 0,2159 0,2146 0,2133 0,2120 0,2108 0,2096 0,2084 0,2072 0,2061 0,2050 0,2039 0,2028 0,2017 0,2006 0,1996 0,1986 0,1975 0,1966 0,1956 0,1946 0,1937 0,1927 0,1918 0,1909 0,1900 0,1891 0,1882 0,1874 0,1865 0,1857 0,1848 0,1840 0,1832 0,1824 0,1816 0,1809
0,2630 0,2613 0,2597 0,2581 0,2565 0,2550 0,2535 0,2520 0,2505 0,2491 0,2477 0,2463 0,2449 0,2435 0,2422 0,2409 0,2396 0,2384 0,2371 0,2359 0,2347 0,2335 0,2324 0,2312 0,2301 0,2290 0,2279 0,2268 0,2257 0,2247 0,2236 0,2226 0,2216 0,2206 0,2196 0,2186 0,2177 0,2167 0,2158 0,2149 0,2139
0,2900 0,2882 0,2864 0,2847 0,2830 0,2813 0,2796 0,2780 0,2764 0,2748 0,2732 0,2717 0,2702 0,2687 0,2673 0,2659 0,2645 0,2631 0,2617 0,2604 0,2591 0,2578 0,2565 0,2552 0,2540 0,2528 0,2515 0,2504 0,2492 0,2480 0,2469 0,2458 0,2446 0,2436 0,2425 0,2414 0,2403 0,2393 0,2383 0,2373 0,2363
0,3655 0,3633 0,3611 0,3589 0,3568 0,3547 0,3527 0,3507 0,3487 0,3468 0,3449 0,3430 0,3412 0,3393 0,3375 0,3358 0,3341 0,3323 0,3307 0,3290 0,3274 0,3258 0,3242 0,3226 0,3211 0,3196 0,3181 0,3166 0,3152 0,3137 0,3123 0,3109 0,3095 0,3082 0,3068 0,3055 0,3042 0,3029 0,3016 0,3004 0,2991
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
LAMPIRAN 7 SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Universitas Sanata Dharma
Fakultas Kef!uruan dan limn Pendidikan Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002. lelp. (0274) 513301, 515352 Fax. 562383
Nomor Lampiran Hal
: 1314095/Kaprodi 'PE-PAKlJPIPSIII2015 : 1 bendel
: Permohonan ljin Penelitian
Kepada Yth.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Cq. Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi DIY Dengan honnat, Dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi, mahasiswa kami berrnaksud melaksanakan Pen~litiaJtg! ~!l~yab p~Eah .Jsti.fTle_wa ~y Qgy4arta ? .~~ng~~. ri1!ciap: Topik Subjek penelitian
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Daerah Sleman Ditinjaudari KI 2 Terhadap HasiI Belajar Siswa
Penelitian ini akan dilaksanakan besok pada: Waktu Tempat
: Bulan F·ebruari-April2015.
: 3 SMP di Sleman (SMP N 2 Turi, SMP N 2 Pakem, SMP N 1 Sleman)
Peneliti a. Nama b.Nim c. Fakultas d. Jurusan e. Program Studi
Maria DiahWulandari
111334068 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : Pendidikan Ilmu Penegtahuan Sosial : PE BKK Pendidikan Akuntansi
Sehubungan dengan hal tersebut, kami bermaksud mengajukan ijin penelitian untuk kegiatan tersebut . Bersama ini pula kami lampirkan proposal penelitian kegiatan tersebut. Demikian pennohonan kami,atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, 2 Februari 2015 Ketua PS PendidikanEkonomi,
Indra Darmawan, S.E, M.Si.
----i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH , Jalan Parasamya Nomor 1 Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta 55"511 Telepon (0274) 868800, Faksimilie (0274) 868800 " Website: www.bappeda.slemankab.go.id. E-mail:
[email protected]
SURAT IZIN NOJnor: 070 1 Bappeda 1 480 1 20 15 TENTANG PENELITIAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Dasar Menunjuk
Peraturan Bupati Sieinan NOlllor : 45 Tahun 2013 Tentang Izin Penelitian, Izin Kuliah Kel~ja Nyata, Dan Izin Praktik Kerja Lapangan. Surat dari I(epaJa Kantor Kesatuan Bangsa Kab. Sielnan NOlllor : 070/Kesbang/47 1/20 15 Tanggal : 04 Febrllari 2015 Hal : Rekomendasi Penelitian MENGIZIN](AN :
Kepada Nama No.Mhs/NlMINIPINIK Program/Tingkat Instansi/Perguruan Tinggi Alamat instansi/Perguruan Tinggi AIamat Rumah No. Telp 1 HP Untuk
MARIA DIAH WULANDARI
(
111334068
SI Universitas Sanata Dhanna Yogyakarta Mrican Trolnol Yogyakarta Klepu Pandanrejo Kaligesing Purworejo 085701142337 Mengadakan Penelitian 1 Pra Survey 1 Uji Validitas 1 PKL dengan jlldlll PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 01 SMP DAERAH SLEMAN DITINJAU DARI KJ 2 TERHADAP BASIL BELAJAR TAHUN AJARAN 20]4/2015
Lokasi Waktu
SMP di Kecanlatan Slenlall, Pakem dan Tu-ri Kab. Sieinan Selanla 3 Bulan 1l11liai tanggal 04 Februari 2015 sid
06 Mei 20) 5
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. rVajib nlelaporkan diri kepada Pejabat Pelnerintah setefnpat (Ccllnat/ Kepala Desa) atau Kepala Ins/ansi untuk nlendapat petunjuk seperlunya. 2. Wajih nlenjaga tata tertib dan nlentaati ketentuan-kelenluCln selenlpal yang berlaku. 3. lzin tidak disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan di luar yang direkonlendasikan. 4. Wajib,,plenyanlpaikan laporan hasil penelilian berupa 1 (satu) CD fornlat PDF kepada Bupati diserahkan nlelalui Kepala Badan Perencanaan Penlbangunan Daerah. 5. Izin ini dapa! dibatalkan sel-vaktu-waktu apabila tidak dipenuhi ketentuan-ketentuan di atas.
Demikian izin ini dikeluarkan untuk digunakan sebagailllana 111estinya, diharapkan pejabat penlerintah/non petnerintah seternpat Inen1berikan bantuan seperlunya. Setelah selesai pelaksanaan penelitian Saudara \vajib menyalnpaikan laporan kepada kalni 1 (satu) bulan setelah berakhirnya penelitian. Dikeluarkan di Sieinan Pada Tanggal 4 Febrllari 20) 5 Tembusan: 1. Bupati Sleinan (sebagai laporan) 2. Kepala Dinas Dikpora Kab. Sleman 3. Kabid. Sosial & Penlerintahan Bappeda Kab. Sieinan 4. Carnat SleJnan 5. CaJnat Pakem 6. Cmnat Turi 7. Ka. SMP N I Sieinan 8. Ka. SMP N 2 Pakenl 9. Ka. SMP N 2 Turi ]O. Dekan FKIP USD Yogyakarta
a.n. Kepala Badan Perencanaan Pelnbangllnan Daerah Sekretaris Ll.b.
Kepala Bidang Statistik, Penelitian, dan Perencanaan
ERNY MARYATUN, S.IP, MT Pelllbina, IV la NIP 19720411 199603 2 003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PEMERINTAH KABUPATEN SLEMA'N
KAN'TOR KESATUAN BANGSA Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta, 55511 Telepon (0274) 864650, Faksimile (0274) 864650 Website: www.slemankab.Qo.id; E-mail:
[email protected]
Sleman, 4 Februari 2015
Nomar Hal
070/Kesbang/~1'
12015
Kepada
Rekomendasi
Yth. KepaJa Bappeda
Penelitiar'
Kabupaten Sleman di Sleman REKOMENDASI
Mernoerhatikan surat
Dan
: Ka. Biro Administrasi Pembangunan Setda.
Nomor
: 070/RegN/103/2/2015
Ta1 Jgal
: 4 Februari 2015
Perihal
: Permohonan Ijin Penelitian
Setelah m·, nelajari surat permohonan dan proposal yang diajukan, maka dapat diberikan r
pk
omend8s; dan tidak keberatan untuk melaksanakan penelitian dengan judur
It
PELAKSAN/d'·N KURI}<:ULUM 2013 DI SMP DAERAH SLEMAN DITINJAUDARI KI 2 TERHADAP HASIL BELAJAR fAHUN AJARAN 201 L201S"
kepada:
Nama
: Maria Diah Wulandari
Alam;,t Rumah
: Klepu Pandanrejo Kaligesing Purworejo
No.
Tr~lepon
: 085701142337 : USD / FK1P
NIM
: 111334068
Program Studi
: 81
Alamat Universitas
: Mrican Tramel Yegyakarta
Lokasi Penelitian
: Kec. Sleman, Kec. Pakem, Turi
\Afaktu
: 4 Februari - 4 April 2015
Yang bersangkutan berkewajiban menghormati dan menaati peraturan serta tata tertib yang berlaku di wilayah penelitian. Demikian untuk dipergunakan sebagaimana
J
~.
~*ltt(fIRa~gk.at ',"IV/b
~~::;:5'-,........ 511 '199103 1 004
mp~~TU,v;::a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
S M P NEGERI 2 TURI Alamat: Bangunkerto, Turi, Sleman Yogyakarta 55551 ~ 08112951131 E-mail:
[email protected]
SURAT KETERANGAN Nomor: 423.3/26.2015
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang Jabatan Alamat Sekolah
Sri Supriyanti, S.Pd. 19621030 198302 2 001 Pembina / IVfa Kepala SMP Negeri 2 Turi Ngablak Bangunkerto Turi Sleman Yogyakarta 55551 Telp 08112951131
menerangkan dengan sebenamya bahwa :
Nama
: Maria Diah Wulandari
NIM
: 111334068
Perguruan Tinggi/ Prodi
: Sanata Dharma f Pendidikan Akuntansi
mahasiswa tersebut di atas benar-benar telah melaksanakan penelitian di SMP Negeri 2 Turi.
Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.