HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG
ARTIKEL
Oleh : UMI NADHIROTUN NIKMAH NIM. 040112a055
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2015
Hubungan Pengetahuan tentang Gizi dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang The Correlation Between Knowledge About Nutrition And The Incidences Of Chronic Energy Deficiency (Ced) In Pregnant Women At The Working Area Of Bringin Health Center Semarang Regency Umi Nadhirotun Nikmah1, Fitria Primi A, S.SiT, M.KeS2, Sundari, S.SiT3 123 Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo
[email protected] ABSTRAK Angka kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang tahun 2014 sebanyak 142 dari 711 ibu hamil (20,0%). Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian KEK adalah pengetahuan tentang gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan pengetahuan tentang gizi dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil bulan februari 2015 yaitu sejumlah 280 ibu hamil. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Proporsional random sampling, sehingga sampel sebanyak 74 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi square. Pengetahuan responden sebagian besar dalam kategori baik yaitu sejumlah 38 orang (51,4%) dengan jumlah kejadian KEK yaitu sejumlah 20 orang (27%). Dan uji chi square didapatkan hasil p value 0,799 > α (0,05), maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan responden dapat tetap lebih aktif lagi dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang gizi selama kehamilan dengan cara mencari lewat media cetak maupun elektronik. Supaya saat hamil tidak ada lagi kejadian kekurangan energi kronik (KEK) dengan cara menjaga, merawat kehamilan, melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan meningkatkan perilaku dalam menentukan konsumsi makanannya. Kata Kunci Daftar Pustaka
: Pengetahuan, gizi ibu hamil, Kejadian KEK : 25 (2004-2014)
1
2
ABSTRACT In 2014, the incidences of Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women at Bringin health center Semarang Regency reached 142 of 711 pregnant women (20,0%). One of the influencing factors of the incidence of CED is knowledge about nutrition. The purpose of this study is to find the correlation between knowledge about nutrition and the incidences of Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women at Bringin Health Center Semarang Regency. This was a analitic study with cross sectional approach. The population in this study was all pregnant women during February 2015 as many as 280 women. The samples in this study were sampled by using propostional random sampling technique, to obtain 74 respondents. The data were collected by using questionnaires. The data analysis used chi square test. The results of this study indicated taht the respondents’ knowledge was mostly in the good category as many as 38 respondents (51,4%) with the incidences of CED in 20 respondents (27%). By using chi square test obtained p value of 0.799 > α (0.05), it could be concluded that there was no significant correlation between knowledge about nutrition and the incidences of CED in pregnant women at Bringin Health Center Semarang Regency. Based on the results of this study, the respondents are expected to more active in improving insight and knowledge about nutrition during pregnancy by searching information through the printed and electronic media, in order that during pregnancy, the incidence of chronic energy deficiency (CED) does not exist by means of keeping, taking care for pregnancy, make antenatal care visit regularly and improve behavior in determining food consumption. Keywords : Knowledge, pregnancy nutrition, the incidences of CED Bibliographies : 25 (2004-2014) PENDAHULUAN Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam Tujuan Pembangunan Millenium (MDG’s), tepatnya pada tujuan pembangunan nomor 4 dan 5 yaitu menurunkan Angka Kematian Anak dan Meningkatkan Kesehatan Ibu (Arsita,2012). Empat masalah gizi utama di Indonesia adalah Kekurangan Energi Kronik (KEK), Gangguan Akhibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB)
(Sulistyoningsih,2011). Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang buruk disebabkan karena ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. Ukuran KEK dilakukan dengan menggunakan Lingkar Lengan Atas (LILA) dimana batasnya adalah kurang dari 23,5cm. (Arisman, 2007). Data yang didapat dari Riskesdas (2013) Proporsi ibu hamil usia 15-49 tahun dengan KEK di Indonesia mengalami peningkatan
3
dari 31,3% pada tahun 2010 menjadi 38,5% pada tahun 2013, sedangkan risiko KEK di Jawa Tengah sebanyak (23%) menduduki urutan ke 17 dari 33 provinsi di Indonesia. Dari data yang diperoleh dari Puskesmas Bringin, kecamatan Bringin pada tahun 2014 Ibu hamil yang mengalami KEK pada tahun 2012 sebanyak 212 dari 815 ibu hamil (26%), tahun 2013 sebanyak 141 dari 737 ibu hamil (19,1%) dan pada tahun 2014 terdapat 142 dari 711 ibu hamil (20,0%) (Puskesmas Bringin, 2014). Dari hasil studi pendahuluan Peneliti melakukan wawancara pada 8 ibu hamil dengan KEK yaitu LILA < 23,5 cm di puskesmas bringin, 3 diantaranya sudah mengetahui tentang gizi selama hamil. 5 diantaranya belum mengetahui tentang gizi selama hamil. Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas bringin kabupaten Semarang. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas bringin kabupaten Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kabupaten semarang. b. Untuk mengetahui gambaran kejadian KEK pada ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas bringin kabupaten semarang. c. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan tentang gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas bringin kabupaten semarang. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi Ibu hamil Dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat serta menambah informasi dan pengetahuan tentang gizi dalam kehamilan. 2. Bagi Instansi Pemerintah Diharapkan hasil penelitian ini menjadi bahan masukan bagi pemerintah dalam upaya untuk mengembangkan program KIE tentang gizi selama hamil. 3. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam penerapan ilmu yang diperoleh. 4. Bagi peneliti Selanjutnya Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti selanjutnya tentang metode penelitian, kehamilan, KEK, gizi pada ibu hamil serta hubungan pengetahuan tentang gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil. BAHAN DAN CARA Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi analitik dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Wilayah kerja puskesmas Bringin Kabupaten Semarang pada 27 Maret-9 April 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Wilayah kerja puskesmas Bringin Kabupaten
4
Semarang sebanyak 280 ibu hamil, sedangkan besar sampel diperoleh dari rumus slovin yaitu sejumlah 74 responden. Teknik sampling yang digunakan ialah proporsional random sampling. Data yang dikumpulkan adalah data primer. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu Kuesioner dan pengukuran LILA. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square. HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden 1. Umur Tabel 1. Distribusi Frekuensi tentang Umur Ibu Hamil di Puskesmas Bringin, kabupaten Semarang, 2015 Persentase Umur Frekuensi (%) < 20 Tahun 2 2,7 20-35 Tahun 66 89,2 > 35 Tahun 6 8,1 Jumlah 74 100 2. Paritas Tabel 2. Distribusi Frekuensi tentang Paritas Ibu Hamil di Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang, 2015 Persentase Paritas Frekuensi (%) Nullipara 32 43,2 Primipara 28 37,8 Multipara 13 17,6 Grandemultipara 1 1,4 Jumlah 74 100
3. Pendidikan Tabel 3. Distribusi Frekuensi tentang Pendidikan Ibu Hamil di Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang, 2015 Pendidikan
Frekuensi
Dasar (SD, SMP) Menengah (SMA) Tinggi (PT) Jumlah
46 22 6 74
Persentase (%) 62,1 29,7 8,1 100
4. Pekerjaan Tabel 4. Distribusi Frekuensi tentang Pekerjaan Ibu Hamil di Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang, 2015 Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Jumlah
Frekuensi 36 38 74
Persentase (%) 48,6 51,4 100
B. Analisis Univariat 1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Tabel 5. Distribusi Frekuensi tentang Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi di Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang, 2015 Pengetahuan Persentase Frekuensi tentang Gizi (%) Kurang 16 21,6 Cukup 20 27,0 Baik 38 51,4 Jumlah 74 100
5
2. Kejadian Kekurangan Energi Kronik Tabel 6. Distribusi Frekuensi tentang Kejadian Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil di Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang, 2015 Kejadian KEK KEK Tidak KEK Jumlah
Frekuensi 20 54 74
Persentase (%) 27,0 73,0 100
C. Analisis Bivariat 1. Hubungan Pengetahuan tentang Gizi dengan Kejadian KEK Tabel 7. Hubungan pengetahuan tentang Gizi dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang, 2015 Kejadian KEK pPenge KEK Tidak Total ² value KEK tahu an f % f % f % Kurang 5 31,3 11 68,8 16 100 0,45 0,799 Cukup 6 30,0 14 70,0 20 100 0 Baik 9 23,7 29 76,3 38 100 Total 20 27,0 54 73, 74 100 0
PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang Hasil disimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama kehamilan sebagian besar dalam kategori baik. Hal itu ditunjukan dari pernyataan yang paling banyak dijawab dengan
benar ialah pernyataan tentang “Gizi ibu hamil adalah makanan yang dibutuhkan ibu hamil selama kehamilan” sebanyak 35 ibu hamil (92,1%) dan pernyataan tentang “Vitamin B6 bermanfaat untuk mengatasi mual dan muntah” sebanyak 36 ibu hamil (94,7%). Pengetahuan responden sebagian besar dengan kategori baik. Hal tersebut bisa dikaitkan dengan karakteristiknya yaitu umur ibu yang berkisar 20-35 tahun sebanyak 36 ibu hamil (94,7%). Hal tersebut menunujukan bahwa sebagian besar responden adalah usia dewasa. Namun hasil penelitian juga menunjukan bahwa sebesar 21,6% responden memiliki pengetahuan kurang, hal ini terbukti dari banyaknya responden salah menjawab pada pernyataan tentang “Makanan yang mengandung lemak adalah kacangn-kacangan dan biji-bijian” sebanyak 14 ibu hamil (87,5%) dan pernyataan tentang “Kurang gizi pada ibu hamil berpengaruh baik terhadap janin” sebanyak 12 responden (75%). Macam-macam gizi pada ibu hamil yaitu lemak yang terdapat pada kacangkacangan, biji-bijian dan hasil olahannya. Pengetahuan responden sebagian kecil dengan kategori kurang dapat dikaitkan dengan karakteristiknya yaitu berpendidikan rendah. Berdasarkan hasil penenelitian 12 responden (75%) berpendidikan dasar (SD,SMP). Selain karena pendidikan yang rendah, responden yang memiliki
6
pengetahuan kurang sebagian besar tidak bekerja. Dilihat dari faktor pekerjaan, didapatkan hasil 9 responden (56,2%) tidak bekerja. 2. Kejadian Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang tidak mengalami KEK. Hal ini dikaitkan sebagian besar responden berumur 20-35 tahun atau umur produktif yaitu sebanyak 51 ibu hamil (94,4%). Dari hasil penelitian responden yang mengalami KEK sejumlah 20 responden (27%) di wilayah kerja Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang. Hal ini berarti masih adanya ibu hamil yang berisiko KEK. Menurut Sumantri (2007), Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah kekurangan energi kronis diderita oleh ibu hamil dan wanita usia subur (WUS) yang diketahui dari hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm. Hal ini bisa dikaitkan sebagian pendidikan ibu yang rendah atau dasar yaitu sebanyak 11 ibu hamil (55%). Ibu hamil yang berisiko KEK akan berpengaruh pada saat kehamilan, persalinan maupun pada janinnya. Seperti teori Waryana (2010) yang menyatakan bahwa Kekurangan Energi Kronik pada saat kehamilan dapat berpengaruh pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya. KEK terhadap ibu dapat
menyebabkan resiko dan komplikasi antara lain anemia, perdarahan, berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. Terhadap persalinan KEK dapat mengakhibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan. Terhadap janin KEK dapat menimbulkan keguguran atau abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
A. Analisis Bivariat 1. Hubungan Pengetahuan tentang Gizi dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pengetahuan tentang gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang diperoleh hasil, bahwa ibu hamil dengan pengetahuan kurang yang tidak mengalami kejadian kekurangan energi kronik (KEK) lebih banyak, yaitu sejumlah 11 orang (68,8%) dibanding ibu yang mengalami kejadian kekurangan energi kronik (KEK), yaitu sejumlah 5 orang (31,3%). Sedangkan Ibu hamil dengan pengetahuan cukup yang tidak mengalami kejadian kekurangan energi kronik (KEK) lebih banyak, yaitu sejumlah 14 orang (70,0%) dibanding ibu yang mengalami kejadian kekurangan energi kronik (KEK), yaitu sejumlah 6 orang (30,0%). Kemudian, ibu hamil dengan pengetahuan baik yang tidak
7
mengalami kejadian kekurangan energi kronik (KEK) juga lebih banyak, yaitu sejumlah 29 orang (76,3%) dibanding ibu yang mengalami kejadian kekurangan energi kronik (KEK), yaitu sejumlah 9 orang (23,7%). Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai ² hitung 0,450 dengan nilai p-value 0,799. Oleh karena p-value 0,799 > 0,05, maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang. Pada penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang. Hal ini mungkin disebabkan karena ada factor lain yang mempengaruhi KEK yaitu kondisi ibu pada saat hamil kurang baik. Menurut Surasih (2005), factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya KEK yaitu jumlah asupan makanan, umur, beban kerja/aktivitas, penyakit atau infeksi dan pendapatan keluarga. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Susanti (2013), yang menunjukan tidak ada hubungan pengetahuan zat gizi dengan status gizi pada ibu hamil (p= 0,097; α= 0,05). Adanya responden dengan pengetahuan kurang namun tidak mengalami KEK sebanyak 11 ibu hamil (20,3%), dikarenakan responden dalam usia produktif
yaitu 20-35 tahun sebanyak 10 ibu hamil (90,9%). Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang gizi selama hamil tetapi mengalami KEK sebanyak 9 ibu hamil (45%). Hal ini dikaitkan sebagian besar ibu bekerja sebanyak 5 ibu hamil (55,5%). Menurut Sumantri (2005) menyatakan bahwa aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda, seorang dengan gerak yang otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari pada mereka yang hanya duduk diam saja. Setiap aktifitas memerlukan energi, maka apabila semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Namun pada seorang ibu hamil kebutuhan zat gizi berbeda karena zat-zat gizi yang dikonsumsi selain untuk aktifitas/ kerja zat-zat gizi juga digunakan untuk perkembangan janin yang ada dikandungan ibu hamil tersebut. Kebutuhan energi rata-rata pada saat hamil dapat ditentukan sebesar 203 sampai 263 kkal/hari, yang mengasumsikan pertambahan berat badan 10-12 kg dan tidak ada perubahan tingkat kegiatan. Penyebab lain yang bisa mempengaruhi kejadian KEK tersebut karena faktor lain yaitu jumlah asupan makanan, penyakit/infeksi, dan pendapatan keluarga. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bringin, Kabupaten Semarang paling
8
banyak dalam kategori baik yaitu(51,4%). 2. Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bringin, kabupaten Semarang sebagian besar tidak mengalami kejadian kekurangan energi kronik (KEK) yaitu (73%). 3. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang ditandai dengan uji Chi Square yang menunjukkan nilai pvalue 0,799>0,05. B. Saran 1. Bagi tenaga kesehatan Sebagai petugas kesehatan khususnya Bidan hendaknya secara aktif dapat tetap memberikan konseling dan pendidikan kesehatan tentang gizi selama kehamilan kepada ibu hamil yang datang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan atau dalam kelas ibu hamil sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi selama hamil, serta agar memberikan leaflet mengenai gizi ibu hamil sebagai sumber bacaan untuk ibu hamil yang berfungsi menekan atau mengurangi terjadinya ibu hamil yang kekurangan energi kronik (KEK). 2. Bagi ibu hamil Diharapkan ibu hamil lebih aktif lagi dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang gizi selama kehamilan dengan cara mencari lewat media cetak maupun elektronik. Supaya saat hamil tidak ada lagi kejadian kekurangan energi kronik (KEK)
dengan cara menjaga, merawat kehamilan, melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan meningkatkan perilaku dalam menentukan konsumsi makanannya. 3. Bagi peneliti Diharapkan bisa dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel lain yaitu pendidikan, pekerjaan, pendapatan, umur dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kejadian kekurangan energi kronik (KEK). 4. Bagi institusi pendidikan Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan sumber-sumber bacaan yang baik buku-buku maupun majalah kesehatan tentang gizi selama kehamilan yang dapat digunakan untuk melengkapi refrensi perpustakaan yang menunjang penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Arisman. (2007). Gizi Dalam Daur Kehidupan . Jakarta : ECG. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Baliwati, Yayuk.F. dan Retnaningsih. (2004). Kebutuhan Gizi. Dalam Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Swadaya Dewi M, dan Wawan A. (2010). Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika. Eka P, Arsita. (2012). Kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta: Nuha Medika
9
Hidayat, A Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga Kristiyanasari, Weni. (2010). Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika Marice, Simarmata. (2008). Hubungan Pola Konsumsi, Ketersediaan Pangan, Pengetahuan Gizi Dan Status Kesehatan Dengan Kejadian Kek Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Simalungun. http ://www.repository.usu.ac.id, Diakses tanggal 11 Desember 2014.