Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG Vera Mei Kartika1, Fitria Primi Astuti2, Isfaizah3 Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran
[email protected]
ABSTRACT Mother's Milk (ASI) is the best food for babies, because of its nutrient content is very special and perfect and in accordance with the needs of infant growth. The success rate of exclusive breastfeeding lowest in Semarang Regency namely Puskesmas Bringin which do not meet the national target of 80% this is due to lack of support provided by the family. Mothers breastfeed their babies is determined by the support of family, husbands, health workers, community, and work environment. The purpose of this study was to determine the relationship between family support with the success of exclusive breastfeeding in mothers working in Puskesmas Bringin Semarang regency. This research method is descriptive correlational research. The population of as many as 45 respondents. Sampling with a total sampling. The technique of collecting data using questionnaires about family support and breastfeeding. Analyzed using univariate and bivariate analysis using Fisher exact test results. The results showed that family support in the success of exclusive breastfeeding in mothers working in Puskesmas Bringin Semarang regency mostly less as many as 24 people (53.3%). Most mothers work in Puskesmas Bringin Semarang district does not give exclusive breastfeeding as many as 35 people (77.8%). There is a relationship between family support with the success of exclusive breastfeeding in mothers working in Puskesmas Bringin Semarang district with a value of 0.029. Suggestions to the respondent can form groups of working mothers who breastfeed so that they can share their knowledge and experience of the successful exclusive breastfeeding. Keywords: Family Support, exclusive breastfeeding
PENDAHULUAN
mempersiapkan
Latar Belakang
yang sehat, cerdas, dan berkualitas
Upaya kesehatan
anak
pemeliharaan ditujukan
serta
untuk
untuk
generasi
menurunkan
penerus
angka
kematian anak. Upaya pemeliharaan
62
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
kesehatan anak dilakukan sejak janin
Semarang, cakupan ASI eksklusif
masih dalam kandungan, dilahirkan,
tahun 2014 sebesar 44,30% ( 2.951
setelah dilahirkan, dan sampai berusia
bayi
18 (delapan belas) tahun. Indikator ini
mendapatkan
mengukur kemampuan manajemen
6.662
program Kesehatan Ibu Anak (KIA)
dibandingkan pada tahun 2013 hanya
dalam menyelenggarakan pelayanan
sebesar 36,29% ( 2.400 bayi usia 0-6
neonatal
yang
bulan yang mendapat ASI eksklusif
Pelayanan
yang
kunjungan pemeriksaan
komprehensif. diberikan
neonatal
bayi),
0-6
bulan
yang
ASI
eksklusif
dari
terjadi
peningkatan
dari 6.614 bayi). (DinKes Kab.
yaitu
Semarang,
2014).
Cakupan
ASI
standar
eksklusif di Puskesmas Bringin yaitu
Muda
18,9%, dari sebanyak 334 bayi hanya
(MTBM) dan konseling perawatan
sekitar 63 bayi yang mendapatkan
bayi
ASI
Manajemen
baru
sesuai
saat
usia
Terpadu
lahir
Bayi
termasuk
ASI
eksklusif
selama
6
bulan.
eksklusif dan perawatan tali pusat
Cakupan tersebut paling rendah dari
(Profil Kesehatan Indonesia, 2014).
26 Puskesmas yang ada di Kabupaten
ASI
Eksklusif
adalah
Semarang,
dan
cakupan
yang
pemberian air susu ibu saja kepada
tertinggi di Kabupaten Semarang
bayi umur 0-6 bulan tanpa diberikan
adalah Puskesmas Leyangan yaitu
makanan atau minuman tambahan
100,6% (DinKes Kab. Semarang,
selain obat untuk terapi (pengobatan
2014).
penyakit) (Maryunani, 2012). Data
yang
diperoleh
Dari hasil studi pendahuluan dari
yang
profil Dinas Kesehatan Kabupaten
peneliti lakukan yaitu pada
tanggal 19-20 Maret 2016 di Bringin
63
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
melakukan wawancara pada kegiatan
Kerja Puskesmas Bringin Kabupaten
posyandu
Semarang.
dan
kunjungan
rumah
kepada 10 orang ibu bekerja terdapat 4 orang ibu yang memberikan ASI
Tujuan Penelitian
eksklusif dan 6 orang ibu yang tidak
1. Tujuan Umum
memberikan ASI eksklusif. Dari 4
Untuk mengetahui hubungan
orang ibu yang memberikan ASI
antara dukungan keluarga dengan
Eksklusif, ada 2 orang
keberhasilan
mendapat
pemberian
ASI
dukungan keluarga dan ada 2 orang
Eksklusif pada ibu bekerja di
yang
Wilayah Kerja Puskesmas Bringin
tidak
mendapat
dukungan
keluarga. Sedangkan 6 orang ibu yang
Kabupaten Semarang.
tidak memberikan ASI Eksklusif, ada
2. Tujuan Khusus
2 orang mendapat dukungan keluarga
a. Untuk mengetahui gambaran
dan 4 orang tidak mendapat dukungan
dukungan keluarga di Wilayah
keluarga. Hal ini berarti dukungan
Kerja
keluarga berpengaruh terhadap sikap
Kabupaten Semarang.
ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan
hasil
Puskesmas
Bringin
b. Untuk mengetahui gambaran
studi
keberhasilan
pemberian
ASI
pendahuluan, maka peneliti tertarik
Eksklusif pada ibu bekerja di
untuk melakukan penelitian dengan
Wilayah
judul hubungan dukungan keluarga
Bringin Kabupaten Semarang.
dengan keberhasilan pemberian ASI
c. Untuk mengetahui hubungan
Eksklusif pada ibu bekerja di Wilayah
antara
Kerja
dukungan
Puskesmas
keluarga
dengan keberhasilan pemberian
64
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
ASI Eksklusif pada ibu bekerja
tindakan saat nanti menjadi bidan
di Wilayah Kerja Puskesmas
terkait
Bringin Kabupaten Semarang.
khususnya tentang ASI eksklusif.
metodelogi
penelitian
4. Responden Manfaat Penelitian
Penelitian
1. Tenaga Kesehatan
memberikan manfaat, pemahaman
Sebagai
masukan
bagi
tenaga
ini
diharapkan
dan wawasan lebih mengenai ASI
kesehatan tentang salah satu faktor
eksklusif.
yang menjadi penghambat dalam program ASI eksklusif di Desa
METODE PENELITIAN
Bringin.
Penelitian
2. Bagi Institusi Pendidikan
rancangan
ini
menggunakan
penelitian
deskriptif
Hasil penelitian ini diharapkan
korelasional dengan pendekatan cross
dapat
sectional, dilakukan di Wilayah Kerja
mengembangkan
pengetahuan mahasiswa prodi D
Puskesmas
III
tambahan
Semarang pada 26 Mei - 8 Juni 2016.
peneliti-peneliti
Populasi jumlah seluruh ibu bekerja
Kebidanan
referensi
bagi
dan
selanjutnya.
bringin
Kabupaten
pabrik yang mempunyai bayi usia 6-
3. Peneliti
11 bulan adalah 45 orang, dengan
Menambah
wawasan
dan
sampel 45 orang. Teknik sampling
pengetahuan
peneliti
tentang
yang digunakan ialah total sampling
realita pemberian ASI eksklusif di
artinya pengambilan sampel pada
masyarakat dan menjadi salah satu
seluruh
tolak
digunakan adalah data primer dan
ukur
dalam
melakukan
65
populasi.
Data
yang
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
sekunder.
Data
primer
diperoleh
Bekerja yang Mempunyai
dengan menyebar kuesioner berisikan
Bayi
pertanyaan
Wilayah Kerja Puskesmas
tentang
dukungan
6-11
Bulan
keluarga dan keberhasilan pemberian
Bringin
ASI Eksklusif pada ibu bekerja di
Semarang, 2016
Wilayah Kerja Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang, data sekunder diperoleh dari arsip dari Puskesmas
Penelitian
kuesioner.
Analisa
distribusi
analisis
bivariat
frekuensi yang
1 42 2 45
2,2 93,3 4,5 100
Kabupaten
yang
Semarang,
sebagian
besar berumur 20-35 tahun, yaitu sejumlah
dan
42
dibandingkan
digunakan
orang
(93,3%),
dengan
yang
berumur < 20 tahun yaitu sejumlah
adalah uji fisher exact.
1 orang (2,2%). 2. Pendidikan
HASIL PENELITIAN
Tabel
Karakteristik Responden
2
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan
1. Umur Tabel 1 Distribusi
< 20 Tahun 20-35 Tahun > 35 Tahun Jumlah
wilayah kerja Puskesmas Bringin
digunakan adalah analisis univariat dengan
Persentase(%)
mempunyai bayi usia 6-11 bulan di
ini
menggunakan alat pengumpulan data yaitu
Frekuensi
45 responden ibu bekerja yang
bekerja pabrik yang mempunyai bayi bulan.
Umur
tabel 1 dapat diketahui bahwa dari
Semarang, yaitu data jumlah ibu
6-11
Kabupaten
Hasil penelitian berdasarkan
dan bidan wilayah Bringin Kabupaten
usia
di
Pengetahuan Ibu tentang
Frekuensi
Pengertian
Berdasarkan Umur Ibu
Eksklusif
66
ASI di
Wilayah
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
Kerja
Puskesmas
Eksklusif
Ungaran
Kabupaten
Kerja Puskesmas Bringin
Semarang, 2015 Pendidikan
Frekuensi
SMP SMA Jumlah
25 20 45
di
Kabupaten
Wilayah
Semarang,
2016
Persentase (%) 55,6 44,4 100
Dukungan Keluarga Kurang Baik Jumlah
Hasil penelitian berdasarkan
Frekuensi
Persentase (%) 53,3 46,7 100
24 21 45
tabel 2 dapat diketahui bahwa dari
Hasil penelitian berdasarkan
45 responden ibu bekerja yang
tabel 3 dapat diketahui bahwa
mempunyai bayi usia 6-11 bulan di
dukungan
wilayah kerja Puskesmas Bringin
bekerja dalam memberikan ASI
Kabupaten
eksklusif
Semarang
adalah
keluarga
di
pada
wilayah
kerja
berpendidikan SMP yaitu sejumlah
Puskesmas
25 orang (55,6%) lebih besar
Semarang dalam kategori kurang
dibandingkan
dengan
yang
yaitu sejumlah 24 orang (53,3%)
berpendidikan
SMA
yaitu
lebih besar dibandingkan dengan
sejumlah 20 orang (44,4%).
Bringin
ibu
Kabupaten
kategori baik yaitu sejumlah 21 orang (46,7%). 2. Pemberian ASI Eksklusif
Analisis Univariat 1. Dukungan Keluarga Tabel 3 Distribusi Berdasarkan Keluarga Bekerja Memberikan
Tabel 4 Distribusi
Frekuensi
Frekuensi
Berdasarkan
Dukungan
ASI Eksklusif pada Ibu
pada
Ibu
Pemberian
Bekerja di Wilayah Kerja
dalam
Puskesmas
ASI
67
Bringin
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
Kabupaten
Semarang,
ASI Eksklusif Tidak Total ASI Dukungan ASI ekskl P-value Keluarga Eksklu usif sif f % f % f % Kurang 22 91, 2 8, 24 100 0,029 Baik 13 7 8 3 21 ,0 61, 38 100 9 ,1 ,0 Jumlah 35 77, 10 22 45 100 8 ,2 ,0
2016
Pemberian ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif ASI Eksklusif Jumlah
Frekuensi
Persentase (%)
35 10
77,8 22,2
45
100
Berdasarkan
Hasil penelitian berdasarkan
tabel
4
dapat
diketahui
bahwa
memberikan sejumlah
ASI 35
besar
tidak
eksklusif
yaitu
orang
memberikan ASI eksklusif sejumlah 22
orang
dengan
(77,8%),
(8,3%).
memberikan
ASI
Sedangkan
ibu
yang
besar tidak memberikan ASI eksklusif sejumlah
Analisis Bivariat
13
dibandingkan dukungan
orang dengan
(61,9%), yang
memberikan ASI eksklusif sejumlah 8
dengan
orang (38,1%).
Keberhasilan Pemberian ASI
Berdasarkan
Eksklusif pada Ibu Bekerja
hasil
analisis
hubungan antara dukungan keluarga
di Wilayah Kerja Puskesmas Bringin
yang
dibandingkan
mendapat dukungan baik sebagian
eksklusif hanya 10 orang (22,2%).
Keluarga
(92,9%)
eksklusif yaitu sejumlah 2 orang
dibandingkan yang memberikan ASI
Tabel 6 Hubungan
dapat
dukungan kurang sebagian besar tidak
kerja Puskesmas Bringin Kabupaten sebagian
6,
diketahui bahwa ibu yang mendapat
sebagian besar ibu bekerja di wilayah
Semarang
tabel
dengan keberhasilan pemberian ASI
Kabupaten
eksklusif pada ibu bekerja di Wilayah
Semarang, 2016
68
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
Kerja Puskesmas Bringin Kabupaten
Berdasarkan hasil penelitian
Semarang didapatkan hasil uji chi
menunjukan
square tidak memenuhi syarat karena
keluarga
ada nilai harapan yang kurang dari 5
pemberian ASI Eksklusif pada ibu
sebanyak 1 cells (25%) karena tabel
bekerja
2x2 maka digunakan uji Fisher Exact.
Puskesmas
Hasil uji Fisher Exact diperoleh p-
Semarang sebagian besar kurang
value 0,029. Oleh karena p-value
yaitu sebanyak 24 orang (53,3%).
(0,029) < α (0,05), maka disimpulkan
Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa ada hubungan yang signifikan
bahwa dari 45 responden ternyata
antara dukungan keluarga dengan
keluarga
keberhasilan pemberian ASI eksklusif
dukungan
pada ibu bekerja di Wilayah Kerja
pemberian ASI eksklusif lebih
Puskesmas
banyak dibandingkan dengan yang
Bringin
Kabupaten
Semarang.
bahwa dalam
di
dukungan keberhasilan
Wilayah Bringin
Kerja
Kabupaten
yang
memberikan
kurang
terhadap
memberikan dukungan baik hanya sejumlah 21 orang (46,7%). Pada
PEMBAHASAN
dukungan
keluarga
memberikan motivasi kepada ibu
Analisis Univariat 1. Gambaran
pernyataan
keluarga
untuk selalu memerah ASI nya
dalam keberhasilan pemberian ASI
disaat bekerja ataupun sedang ada
eksklusif pada ibu bekerja di
dirumah
yaitu
Wilayah Kerja Puskesmas Bringin
(57,8%)
orang
Kabupaten Semarang.
memberikan motivasi. Responden
sebanyak yang
26 tidak
yang tidak diberikan motivasi oleh
69
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
keluarga menyatakan bahwa ada
memberikan
sebagian responden yang sudah
responden yang tidak membantu
tidak
dalam
serumah
dengan
orangtuanya, jadi hanya
ASI.
Keluarga
memberikan
ASI
bisa
disebabkan beberapa hal yaitu ada
telepon
yang lupa jika sudah diberikan
dengan keluarga. Pada pernyataan
pesan oleh ibu untuk memberikan
keluarga membimbing ibu tentang
ASI perah, dan sebagian keluarga
cara
cara
tidak mengerti cara memberikan
yaitu
ASI perah. Demikian juga pada
sebanyak 26 (57,8%) orang yang
pernyataan keluarga membimbing
tidak membimbing ibu. Responden
ibu cara memberikan ASI perah
yang
tidak
kepada bayi yaitu sebanyak 31
membimbing cara memerah ASI
(68,9%) orang tidak membimbing
sebagian besar keluarganya belum
ibu. Responden dengan keluarga
mengetahui bagaimana cara untuk
yang tidak membimbing ibu dalam
memerah
sebagian
memberikan ASI perah kepada
lainnya tidak mengetahui saat ibu
bayi karena keluarga responden
sedang memerah ASI jadi keluarga
belum mengetahui bagaimana cara
tidak membimbing ibu memerah
memberikan ASI perah, sehingga
ASI. Sedangkan pada pernyataan
keluarga tidak membimbing ibu
keluarga membantu memberikan
dalam memberikan ASI perah.
berkomunikasi
memerah
menyimpan
lewat
ASI
ASI
perah
keluarganya
ASI,
dan
dan
ASI perah kepada bayi ibu selama
Keluarga
dalam
melaksa-
ibu bekerja yaitu sebanyak 27
nakan perannya, tentunya harus
(60%) orang yang tidak membantu
mengetahui
70
terlebih
dahulu
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
mengenai
ASI
eksklusif,
ASI adalah terbaik, akan membuat
manfaatnya untuk bayi maupun
ibu lebih mudah memberikan ASI
untuk
untuk
eksklusif pada bayinya (Purwoko,
lancar.
2005 dalam Wachyuningsih &
ibu
mengatasi
serta ASI
cara tidak
Berdasarkan hasil penelitian ini
Machmudah, 2014).
menunjukkan bahwa pemahaman
2. Gambaran
pemberian
ASI
keluarga tentang ASI eksklusif
eksklusif pada ibu bekerja di
memang belumlah memadai. Hasil
Wilayah Kerja Puskesmas Bringin
penelitian ini Wachyuningsih &
Kabupaten Semarang.
Machmudah
(2014)
yang
Berdasarkan hasil penelitian
menemukan bahwa hasil penelitian
menunjukan bahwa pemberian ASI
menunjukkan lebih banyak ibu
eksklusif
yang memberikan ASI eksklusif
Wilayah Kerja Puskesmas Bringin
yang
Kabupaten
diberikan
informasional
dukungan
oleh
dibandingkan
pada ibu bekerja di
Semarang
sebagian
keluarga
besar adalah tidak memberikan
yang
ASI eksklusif yaitu sebanyak 35
ibu
memberikan ASI eksklusif yang
orang
tidak
dukungan
dengan yang memberikan ASI
informasional oleh keluarga. Dapat
eksklusif yaitu hanya 10 orang
disimpulkan
(22,2%). Hasil penelitian ini masih
dukungan
diberikan
bahwa
pemberian
informasional
tetap
sangat
(77,8%),
jauh
dibandingkan
dari
cakupan
berperan dalam pemberian ASI
pemberian ASI eksklusif dalam
eksklusif. Dukungan keluarga yang
target nasional (80%). Dari 10
dengan tegas berpikiran bahwa
orang ibu yang memberikan ASI
71
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
eksklusif
menyatakan
bahwa
Dari 35 orang ibu yang tidak
mereka dapat membagi waktunya
memberikan ASI sebagian ibu
dengan pekerjaan dan memberikan
mengatakan belum bisa membagi
ASI
secara
waktunya antara pekerjaan dan
menggunakan
untuk bayinya. Alasan pekerjaan
ASI perah. Banyak perlengkapan
yang menjadi masalah adalah jarak
yang ibu bawa saat ibu berangkat
antara rumah dan tempat bekerja,
ke tempat kerja contohnya seperti
waktu istirahat yang diberikan,
pompa
untuk
fisik ibu yang sudah berkurang
menyimpan ASI, botol ASI, dan
karena bekerja, dan kurangnya
handuk kecil untuk membersihkan
sarana
payudara. Sebagian besar ibu yang
memerah
memberikan ASI berpendidikan
karakteristik 35 orang responden
SMA yaitu sejumlah 9 orang
yang
dibandingkan yang berpendidikan
eksklusif, dari karakteristik umur
SMP
sebagian besar berumur 20-35
kepada
eksklusif
bayinya
dengan
ASI,
hanya
menunjukan responden
termos
1 bahwa
orang,
ini
pendidikan
ASI.
tidak
tahun
prasarana Dilihat
memberikan
adalah
32
untuk dari
ASI
orang,
ibu
dibandingkan yang berumur <20
dalam pemberian ASI eksklusif.
tahun hanya 1 orang dan yang
Karakteristik dilihat dari segi umur
berumur >35 tahun ada 2 orang.
ibu
Ini
yang
mempengaruhi
dan
memberikan
ASI
menunjukan
eksklusif semuanya adalah ibu
responden
berumur 20-35 tahun.
dalam
tidak sikap
memberikan
72
bahwa
berpengaruh ibu
ASI
umur
dalam eksklusif.
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
Sedangkan
dilihat
dari
diperhatikan oleh ibunya dan lain-
karakteristik pendidikan responden
lain.
sebagian besar ibu berpendidikan SMP yaitu sejumlah 25 orang,
Analisis Bivariat
dibandingkan yang berpendidikan
Berdasarkan
hasil
analisis
SMA yaitu sejumlah 10 orang, ini
hubungan antara dukungan keluarga
menunjukan
pendidikan
dengan keberhasilan pemberian ASI
mempengaruhi
eksklusif pada ibu bekerja di Wilayah
sikap ibu dalam memberikan ASI
Kerja Puskesmas Bringin Kabupaten
eksklusif.
Semarang didapatkan hasil uji chi
dari
bahwa
responden
Pemberian ASI yang belum
square tidak memenuhi syarat karena
maksimal juga disebabkan oleh
ada nilai harapan yang kurang dari 5
beberapa mitos ibu dan keluarga
sebanyak 1 cells (25%) karena tabel
ibu yang meyakini bahwa jika bayi
2x2 maka digunakan uji Fisher Exact.
masih menangis dianggap bayi
Hasil uji Fisher Exact diperoleh p-
belum
sehingga
value 0,029. Oleh karena p-value
makanan
(0,029) < α (0,05), maka disimpulkan
tetapi
bahwa ada hubungan yang signifikan
sebenarnya perlu ditelaah kembali
antara dukungan keluarga dengan
bayi
kemungkinan
keberhasilan pemberian ASI eksklusif
akibat adanya ketidaknyamanan
pada ibu bekerja di Wilayah Kerja
yang
Puskesmas
kenyang,
membutuhkan pendamping
ASI,
menangis
dia
ngompol,
rasakan, terlalu
misalnya
gerah,
ingin
Semarang.
73
Bringin
Kabupaten
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
Hasil analisis hubungan antara dukungan
keluarga
yang
dengan
menemukan
hubungan
bahwa
ada
yang signifikan
antara
keberhasilan pemberian ASI eksklusif
dukungan keluarga dengan pemberian
pada ibu bekerja di Wilayah Kerja
ASI eksklusif, dan mengemukakan
Puskesmas Bringin Kabupaten Brebes
pendapatnya bahwa semakin baik
diperoleh hasil responden dengan
dukungan yang diberikan keluarga
dukungan keluarga kurang sebanyak
maka
24 orang dimana sebagian besar tidak
pemberian ASI eksklusif dan semakin
memberikan ASI secara eksklusif
kurang dukungan yang diberikan
sebanyak 22 orang (91,7%) lebih
keluarga akan semakin rendah angka
banyak dari pada yang memberikan
pemberian ASI eksklusif.
ASI secara eksklusif yaitu sebanyak 2
semakin
Dari
hasil
tinggi
angka
penelitian
orang (8,3%), hasil studi ini juga
didapatkan
membuktikan
antara
dukungan keluarga baik sebanyak 21
dengan
orang dimana sebagian besar tidak
ASI
memberikan ASI secara eksklusif
eksklusif. Ibu yang keluarganya tidak
yaitu sejumlah 13 orang (61,9%)
mendukung pemberian ASI eksklusif
dibandingkan
cenderung tidak memberikan ASI
memberikan ASI secara eksklusif
eksklusif
jumlahnya
yaitu sebanyak 8 orang (38,1%)
yang
karena dalam penelitian ini responden
dukungan
hubungan keluarga
keberhasilan
lebih
dibandingkan
pemberian
besar dengan
memberikan ASI eksklusif.
responden
ini
dengan
dengan
yang
yang digunakan adalah ibu bekerja,
Hasil penelitian ini sesuai dengan
kesibukan ibu bekerja itu yang dapat
hasil penelitian Rahmawati (2013)
mempengaruhi
74
keberhasilan
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
pemberian ASI eksklusif, walaupun
Saran khususnya bagi ibu yang
ibu mendapat dukungan baik dari
bekerja yang masih mempunyai bayi
keluarganya tapi masih banyak ibu
usia
yang tidak memberikan ASI eksklusif
memberikan ASI eksklusif karena
karena banyak dari ibu yang belum
masih banyak cara agar ibu dapat
bisa
memberikan ASI eksklusif walaupun
membagi
waktunya
antara
pekerjaan dengan bayinya. Peneliti
0-6
bulan
sebaiknya
tetap
ibu sibuk untuk bekerja, salah satunya
berpandangan
bahwa
adalah ASI perah.
kehadiran keluarga (suami, orangtua, mertua, ipar, dan sebagainya) perlu
PENUTUP
diinformasikan bahwa seorang ibu
Kesimpulan
perlu dukungan dan bantuan keluarga
1. Dukungan
keluarga
dalam
agar ibu berhasil menyusui secara
keberhasilan
eksklusif.
eksklusif pada ibu bekerja di
penting
Keluarga juga sangat bagi
kenyamanan
kesiapan
mental
ibu
pemberian
ASI
Wilayah Kerja Puskesmas Bringin
dan
Kabupaten
dalam
Semarang
sebagian
memberikan ASI. Dukungan dalam
besar kurang sejumlah 24 orang
bentuk
(53,3%).
informasi
serta
perhatian
keluarga adalah hal yang dibutuhkan
2. Sebagian besar ibu bekerja di
ibu selama menyusui. Komunikasi
Wilayah Kerja Puskesmas Bringin
yang
Kabupaten
efektif
dan
harmonis
dari
Semarang
tidak
keluarga akan membantu ibu dan
memberikan ASI eksklusif yaitu
memberikan energi baru untuk tetap
sebanyak 35 orang (77,8%).
memberikan ASI secara eksklusif.
75
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
3. Dukungan keluarga berhubungan dengan
keberhasilan
keberhasilan
pemberian
memberikan
ASI
eksklusif.
ASI eksklusif pada ibu bekerja di
4. Bagi masyarakat
Wilayah Kerja Puskesmas Bringin
Menambah wawasan masyarakat
Kabupaten Semarang.
tentang
ASI
eksklusif
lebih
mendalam, dan dapat menambah Saran
dukungan terutama keluarga yang
1. Bagi tenaga kesehatan
memiliki
Memberikan
informasi,
pengetahuan
dan
ibu
dalam
masa
menyusui untuk tetap memberikan
mengajarkan
ASI eksklusif.
praktik pemberian ASI kepada ibu
5. Bagi pabrik
(khususnya ibu bekerja), sehingga
Diharapkan
ibu termotivasi untuk memberikan
memberikan sarana dan prasarana
ASI kepada bayinya.
yang
2. Bagi institusi pendidikan Perlunya
pelaksanaan
melalui
kegiatan
edukasi
satunya
pengabdian
ibu
membentuk
bekerja
dan
menyediakan
Anoraga, Panji. 2014. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
yang
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
menyusui sehingga dapat berbagi pengetahuan
seperti
DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, Eny Retna dan Diah. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Nuha Medika.
3. Bagi responden
kelompok
membantu
tempat pojok ASI.
pada pemberian ASI eksklusif.
dapat
dapat
dapat
terlaksananya ASI eksklusif salah
kepada ibu bekerja yang berfokus
Responden
pabrik
pengalaman
76
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
Astutik, Reni Y. 2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
Mardeyanti. 2007. Pengaruh Karakteristik dan Dukungan Keluarga terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Tangerang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Volume 1 No 2.
BKKBN, 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta from: http://ceria.bkkbn.go.id
Martomijoyo, Riyanto. 2012. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Ibu Menyusui dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu.
Darsana, W. 2009. Hubungan Dukungan Suami dengan Kesiapan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Menghadapi Persalinan. Dinas
Kesehatan Kabupaten Semarang. 2014. Data Cakupan ASI Eksklusif Kabupaten Semarang.
F.
Rizky, Ayundha. 2010. HubunganPenetahuan, Sikap Ibu danDukungan Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan. Skripsi.Universitas Airlangga.
Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta: CV. Trans Info Media. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Friedmann & Marylinn. 2008. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC. Herlina. 2012. Hubungan Support System Keluarga dengan Sikap Ibu dalam Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo Tahun 2012. Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Prasetyawati, Arsita E. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Kebidanan Holistik. Yogyakarta: Nuha Medika. Profil Kesehatan Indonesia. 2014. Data Kesehatan Anak Indonesia. Profil
Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui. Jogjakarta: Flash Books.
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2014. Data Cakupan ASI Eksklusif Provinsi Jawa Tengah.
Proverawati, Atikah dan Rahmawati. 2010. Kapita selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kuntjoro, H. 2005. Dukungan Sosial Keluarga. Jakarta: EGC.
77
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017
Rahmawati. 2013. Hubungan Antara Karakteristik Ibu, Peran Petugas Kesehatan Dan Dukungan Keluarga Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Bonto Cani Kabupaten Bone Tahun 2013. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susilawati, dan Ria Maulina. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penghambat Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Posyandu Melati Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.
Riskesdas. 2013. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasi dan Analisis ASI Eksklusif Pekan ASI Internasional.
Swasono, M.F. 2008. Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi, dalam Konteks Budaya. Jakarta: UI-Press. Yulianti, Fitri. 2014. Hubungan Antara Karakteristik, Tingkat Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pemberianasi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara Tahun 2014. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Roesli, U. 2008. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: EGC. Salmiani, A,M. 2010. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian Asi Eksklusif pada Ibu Bekerja di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan. Santosa. 2004. Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Ditinjau Dari Faktor Motivasi, Persepsi, Emosi, dan Sikap Pada Ibu yang Melahirkan, Tesis. Bandung. Universitas Padjadjaran.
Zakiyah. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
Saryono. 2010. Metedologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendika. Smeltzer, Suzanne C. Dan Bare, Brenda G. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner Dan Suddart Edisi 8 Volume 1. Jakarta: EGC.
78