HUBUNGAN JUMLAH KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG Ni Luh Suyanti Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Email :
[email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Data ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas adalah 63 jiwa, yang mengalami anemia 39 jiwa dan yang tidak anemia 24 jiwa. Jumlah konsumsi tablet Fe mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil.Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan crosssectional. Responden adalah ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan sampel total sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: Menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia (p-value = 0,012) Simpulan:Ada hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Saran:Sebaiknya ibu hamil meningkatkan pengetahuan tentang manfaat dan dampak dari sesuainya jumlah konsumsi tablet Fe dan anemia dengan meminum tablet Fe sesuai jumlah yang diberikan dan dianjurkan oleh petugas kesehatan, yaitu sebanyak ≥90 tablet sampai trimester III, sedangkan untuk tenaga kesehatan memantau kesesuaian jumlah konsumsi tablet Fe pada ibu hamil sampai dengan trimester III dan memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe serta memberikan penjelasan lebih rinci lagi tentang manfaat dan dampak dari mengkonsumsi tablet Fe pada setiap ibu hamil. Kata Kunci : Jumlah konsumsi tablet Fe, Anemia
Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 1
ABSTRACT Background: The data of third trimester pregnant women at Puskesmas Bergas were 63 people, 39 people were anemic and 24 people are not anemic. Total consumption of iron tablet affects the incidence of anemia among pregnant women. Objective:To identify the correlation between the intake of fe tablet consumption and the incidence of anemia in the third trimester pregnant women. Method: This research used descriptive correlation with cross sectional approach. The respondent were third trimester pregnant women. The sample were selected by total sampling technique. Data analysis was performed by chi square test. Result:It shows correlation between the intake of fe tablet consumption with the incidence of anemia (P-value = 0,012). Conclusion:there is significant correlation between the intake of fe tablet consumption and the incidence of anemia in the third trimester pregnant women. Suggestion:Pregnant women should increase knowledge about the benefits and impact of the suitability of the intake of Fe tablet consumption and anemia by taking Fe tablet according to the number provided and recommended by health officials, as many as ≥90 tablet until the third trimester, while health workers monitor the Fe tablet intake in pregnant women until the third trimester appropriately and providing information about the importance intake of Fe tablet as well as provide more detailed explanation of the benefits and impacts of the intake of Fe tablet to any pregnant woman.. Keywords : The Intake of Fe Tablet, Anemia PENDAHULUAN AKI dan AKB merupakan masalah besar di Negara berkembang berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian ibu sekitar 500.000 per tahun yang diakibatkan karena komplikasi kehamilan, selain itu terjadi kematian bayi sekitar 10.000.000 per tahun yang diakibatkan gangguan kesehatan selama hamil dan akibat proses persalinan. Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi menjadi 4 kategori yaitu: Hb > 11 gr% Tidak anemia (normal), Hb 9-10 gr% anemia ringan, Hb 7-8 gr% anemia sedang, Hb <7 gr% anemia berat (Manuaba, 2010). Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan kebidanan. Penanganan defisiensi besi dengan pemebrian suplementasi tablet besi merupakan cara yang paling efektif untuk meningkatkan kadar Fe atau besi dalam jangka waktu yang pendek. Pemerintah mellui kementriaan kesehatn telah melaksanakan penanggulangan anemia pada ibu hamil dengan memberikn tablet besi yang mengandung 60mg elemental besi miniml 90 tablet selama kehamilan. Selain dari Fe makanan yang mengandung zat besi seperti daging berwarna merah, hati kuning telur, sayuran beraun hijau, kacang- kacangan dan tempe (Depkes, 2012). Survei Demografi dan Data Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Angka Kematian Ibu (AKI) juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan meningkatkan kesehatan ibu dimana target 102 per 100.000 kelahiran hidup akan dicapai di tahun 2015. Penyebab masih tingginya AKI di Indonesia yaitu perdarahan sebesar 45%, eklampsi sebesar 12%, abortus sebanyak 10% dan infeksi sebanyak 2% (Siswono, 2006). Sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33%. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 66,96%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 26,67% dan pada kelompok umur Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 2
<20 tahun sebesar 6,37%. Adapun penyebab AKI tersebut ada 3 yaitu yang pertama perdarahan (27,87 %). Penyebab yang kedua karena eklampsi (23,27%) dan yang ketiga karena infeksi (29%) (Depkes, 2012). Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasarkan laporan dari Kabupaten/kota Semarang sebesar 144,31/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013 sebesar 120,22/100.000 kelahiran hidup. AKI Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 144,31 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013 sebesar 120,22 per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014). Lima penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi.Anemia pada ibu hamil penyebab utama terjadinya pendarahan yang merupakan faktor kematian utama ibu di Indonesia (SDKI, 2014) Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umum nya berbeda pada laki- laki dan perempuan (Proverawati,2011).Pada ibu hamil anemia akan meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, lahir sebelum waktunya, risiko perdarahan sebelum dan/atau pada saat persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya. Pada bayi dalam kandungan dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, tidak dapat mencapai tinggi optimal dan anak menjadi kurang cerdas (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2014) Faktor penyebab anemia pada ibu hamil adalah pendidikan, tingkat pengetahuan ibu, pekerjaan, umur, usia kehamilan, paritas, jarak kehamilan, Jumlah konsumsi tablet Fe (Manuaba, 2010) Hemoglobin berfungsi sebagai pengikat oksigen yang sangat dibutuhkn oleh metobolisme sel, baik saat kehamilan maupun persalinan. Jika ibu kekurangan fe atau anemia selama hamil akan mempengaruhi proses persalinan seperti partus lama, perdarahan dan lain - lain ( Arisman, 2007 ). Tablet besi atau Fe merupakan suplemen penambah darah yang yang di butuhkan ibu hamil untuk meningkatkan kadar hemoglobin.Berdasakan dari berbagai kajian ibu hamil seringkali kurang taat dalam minum tablet Fe, yang di sebabkan karena efek samping yaitu mual, sering pusing, kemasan yang kurang menarik, selain itu pengetahuan ibu tentang manfaat tablet besi masih kurang baik. Masalah- masalah tersebut sebenarnya dapat di atasi apabila ibu dapat mengetahui manfaat, tujuan, cara minum dan waktu minum tablet Fe yang tepat (Waryana, 2010). Cakupan pemberian Fe30 pada ibu hamil di tahun 2014 sebesar 98,62% mengalami penurunan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 (100,30%) dan 2013 (99,73%) namun masih memenuhi target Renstra Kota Semarang (96%). Pencapaian pemberian Fe90 pada ibu hamil di tahun 2014 sebesar 97,23% menunjukkan peningkatan dari tahun 2011– 2014 dan sudah mencapai target Renstra Kota Semarang (96%), sedangkan berdasarkan cakupan di Puskesmas sebagian besar sudah mencapai target yaitu sebanyak 19 Puskesmas (51,35%), sedangkan yang belum mencapai target 18 Puskesmas (48,65%). Berdasarkan laporan Puskesmas jumlah kematian ibu maternal di Kota Semarang pada tahun 2014 sebanyak 33 kasus dari 26.992 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 122,25 per 100.000 KH naik jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 29 kasus dari 26.547 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 109,2 per 100.000.Kematian ibu tertinggi adalah karena eklampsia (48,48%), Penyebab lainnya adalah karena perdarahan (24,24%), disebabkan karena penyakit sebesar 18,18%, Infeksi sebesar 3,03% dan lain-lain sebesar 6,06%, dengan Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 3
kondisi saat meninggal paling banyak pada masa nifas yaitu 54,55% diikuti waktu bersalin (27,2%).Berdasakan pada data di puskesmas Bergas dari bulan Mei sampai bulan Desember 2015 di dapatkan jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 224 orang dan yang mengalami anemia sejumlah 98 orang(43,75%) dan tidak anemia 126 orang (56,25%). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang pada bulan Juni 2016 didapatkan 63 ibu hamil trimester III, diantaranya didapatkan ibu hamil yang anemia sebanyak 39 ibu hamil mengalami anemia dan tidak anemia sebanyak 24 ibu hamil Setelah dilakukan wawancara kepada 10 orang ibu hamil yang menderita anemia, 5 diantaranya mengatakan jumlah tablet Fe yang di minum <90 tablet sampai trimester III dikarenakan dengan alasan malas, lupa, efek mual yang ditimbulkan, dan lain- lain, 2 orang ibu hamil yang anemia mengatakan minum ≥90 tablet sampai trimester III sedangkan 2 diantaranya tidak anemia dan mengatakan rutin minum tablet Fe sampai ≥90 kehamilan trimester III dan 1 orang ibu hamil yang tidak anemia mengatakan minum <90 tablet sampai trimester III. Melihat hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas kabupaten Semarang. Peran petugas kesehatan yaitu sebagai komunikator dengan memberikan informasi secara jelas kepada pasien. Pemberian informasi sangat diperlukan karena menurut Notoatmodjo (2003), komunikasi diperlukan untuk mengkondisikan faktor kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, mereka berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Untuk itu diperlukan komunikasi yang efektif dari petugas kesehatan. Dalam penanganan anemia kehamilan, petugas harus bersikap ramah, sopan pada setiap kunjungan; Sebagai motivator, dengan menanyakan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi sesuai dengan ketentuan dan ketersediaannya cukup. Tablet zat besi harus diminum satu tablet sehari selama 90 hari. Dengarkan keluhan yang disampaikan ibu dengan penuh minat dan yang perlu diingat adalah semua ibu memerlukan dukungan moril selama kehamilannya; Sebagai fasilitator bagi klien untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dilengkapi dengan buku pedoman pemberian tablet besi dengan tujuan agar petugas mampu melaksanakan pemberian tablet besi pada kelompok sasaran dalam upaya menurunkan prevalensi anemia; Sebagai konselor dengan membantu ibu hamil mencapai perkembangan yang optimaldalam batas- batas potensi yang dimiliki dan secara khusus bertujuan untuk mengarahkan perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, membimbing ibu belajar membuat keputusan dan membimbing ibu mencegah timbulnya masalah. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk menilit tentang “Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang”. Tujuan umum : Mengetahui hubungan jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Tujuan khusus : a. Mengetahui gambaran jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. b. Mengetahui kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. c. Mengetahui hubungan jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang.
Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 4
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif adalah suatu metode penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel baik bebas maupun terikat (Notoatmodjo, 2010). Rancangan penelitian ini digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif korelatif Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini studi cross sectional yaitu studi penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antar variabel independent dan variabel dependent yang diobservasi dan mengumpulkan data sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo,2010). Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas, Kabupaten Semarang. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli sampai tanggal 1 Agustus 2016. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang berjumlah 63 ibu hamil pada bulan Juni 2016 di wilayah kerja Puskesmas Bergas. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang yang berjumlah 63 responden. Teknik Sampling Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampel yang benarbenar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian (Nursalam, 2008). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007), jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner terlampir yang disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan konsep kuesioner tertutup. Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil Trimester III Analisis Data Analisa Univariat Analisa univariat adalah analisis untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmojo, 2010). Variabel yang diteliti dalam peneltian ini adalah konsumsi tablet Fe pada ibu hamil dan kejadian anemia pada ibu hamil.
Analisa Bivariat Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang saling berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis ini bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel independen (adalah jumlah konsumsi tablet Fe) dengan variabel dependen (kejadian anemia pada ibu hamil Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 5
trimester III) Uji statistic yang digunakan adalah dengan uji kai kuadrat (Chi-square) dan dengan menggunakan jasa computer dengan software pengolahan data statistik. Uji chi-square adalah suatu teknik yang dimaksudkan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden Umur Frekuensi Persentase(%) <20 Tahun 6 9,5 20- 35 Tahun 48 76,2 >35 Tahun 9 14,3 Jumlah 63 100,0 a. Umur Ibu Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 63 responden ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang, sebagian besar berumur 20- 35 tahun, yaitu sejumlah 48 orang ( 76,2%). b. Pendidikan Pendidikan
Frekuensi Persentase (%) SD 4 6,3 SMP 29 46,0 SMA 25 39,7 Perguruan Tinggi 5 7,9 Jumlah 63 100,0 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 63 responden ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang, sebagian besar berpendidikan SMP, yaitu sejumlah 29 orang ( 46,0%). c. Pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi Persentase (%) IRT 38 60,3 Swasta 21 33,3 PNS 4 6,3 Jumlah 63 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 63 responden ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang, sebagian besar bekerja sebagai IRT, yaitu sejumlah 38 orang (60,3 %).
d. Umur Kehamilan Umur Kehamilan Frekuensi Persentase (%) <32 minggu 13 20,6 ≥32 minggu 50 79,4 Jumlah 63 100,0 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 63 responden ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang, sebagian besar dengan umur kehamilan, ≥32 minggu yaitu sejumlah 50 orang (79,4%).
Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 6
2. Analisis Univariat a. Jumlah Ibu Hamil Trimester III mengkonsumsi tablet Fe Frekuensi Jumlah Konsumsi Tablet Fe
Persentase (%)
Sesuai 28 44,4 Tidak Sesuai 35 55,6 Jumlah 63 100,0 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 63 responden ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang yang tidak sesuai jumlah mengkonsumsi tablet Fe, yaitu sejumlah 35 orang ( 55,6%). b. Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Kejadian Anemia Frekuensi Persentase (%) Anemia 39 61,9 Tidak Anemia 24 38,1 Jumlah 63 100,0 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 63 responden ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang mengalami kejadian anemia, yaitu sejumlah 39 orang (61,9 %).
3. Analisis Bivariat Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang, 2016 Kejadian Anemia Jumlah Total P- Value Konsumsi Anemia Tidak Anemia Tablet Fe f % F % f % Sesuai 12 42,9 16 57,1 28 100 0,012 Tidak Sesuai 27 77,1 8 22,9 35 100 Jumlah 39 61,9 24 38,1 63 100 Responden yang tidak sesuai jumlah konsumsi tablet Fe lebih besar mengalami anemia yaitu 27 responden, dibandingkan ibu yang sesuai jumlah konsumsi tablet Fe yang mengalami anemia sebesar 12 responden. Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai Chi Square sebesar 0,012. Dengan p- value 0,012. Oleh karena p-value = 0,012 <α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Wlayah Kerja Puskesmas Bergas kabupaten Semarang. PEMBAHASAN Jumlah Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah konsumsi tablet Fe pada ibu hamil trimester III dilihat dari sesuainya jumlah tablet Fe yang diminum ibu hamil sampai dengan trimester III yaitu sebanyak ≥ 90 tablet. Dari 63 responden dengan umur kehamilan ≥32 minggu.sebanyak 50 responden (79,4%) dan umur kehamilan <32 minggu sebanyak 13 responden (20,6%). dari hasil penelitian pada 63 responden didapatkan sejumlah 35 responden tidak sesuai dalam mengkonsumsi tablet Fe yaitu minum tablet Fe < 90 tablet Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 7
sampai trimester III, ketidaksesuaian berdasarkan umur kehamilan ≥32 minggu sebanyak 22 responden (62,8%) sedangkan untuk umur kehamilan <32 minggu sebanyak 13 responden (37,2%). Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Berdasarkan table 4.6 menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami anemia sebanyak 39 responden (61,9%) dan yang tidak anemia sebanyak 24 responden (38,1%). Dari 63 responden ibu hamil yang umur kehamilannya ≥32minggu yaitu 50 responden (79,4%) dan yang umur kehamilannya <32 minggu yaitu 13 responden (20,6%). Dari 50 responden ibu hamil didapat 34 responden (68%) yang mengalami anemia dan yang tidak anemia sebanyak 16 responden.(32%) Sedangkan ibu hamil dengan umur kehamilan <32 minggu sebanyak 13 responden, 5 responden (38,5%) mengalami anemia dan 8 responden (61,5%) tidak mengalami anemia. Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil analisis tabulasi antara jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang diperoleh hasil bahwa dari 63 responden, 28 (44,4%) responden dengan umur kehamilan ≥32 minggu yang sesuai jumlah konsumsi tablet Fe yaitu ≥90 tablet yang mengalami anemia sebanyak 12 responden (42,9%) sedangkan yang tidak anemia sebanyak 16 responden (57,1,1%). Responden jumlah konsumsi tablet Fe tidak sesuai yaitu sebanyak 35 (55,6%) responden yang mengalami anemia sebanyak 27 (77,1%) responden yaitu dengan umur kehamilan ≥32 minggu sebanyak 22 (81,48%) responden dan umur kehamilan< 32 minggu sebanyak 5 responden (18,51%) sedangkan yang tidak anemia sebanyak 8 responden (22,9%) dengan responden dengan umur kehamilan <32 minggu Persentase tersebut terlihat bahwa ibu hamil yang salah jumlah konsumsi tablet Fe sesuai dengan anjuran dari tenaga kesehatan lebih besar memiliki peluang mengalami anemia dibandingkan ibu yang benar jumlah konsumsi tablet Fe sesuai anjuran tenaga kesehatan selama kehamilannya. Hasil uji statistik mengunakan uji chi-square menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jumlah konsumi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III diwilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Hal ini ditunjukan dengan nilai p- value (0,012) kurang dari 0,05. Hal ini mendukung teori yang ada bahwa dampak dari kesalahan hamil mengkomsumsi tablet Fe yaitu bisa terjadi anemia defisiensi besi. Dalam kehamilan jumlah darah bertambah (hyperhemia/ hypervolumia) karena itu terjadi pengenceran darah dengan bertambahnya usia kehamilan sehingga frekuensi anemia dalam kehamilan meningkat bertambahnya darah dalam kehamilan dimulai sejak usia kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32 sampai 36 minggu (Marmi,2011). Proses pembentukan sel darah merah disebut dengan eritropoesis melalui sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang dapat memproduksi sel darah merah dengan kecepatan 2- 3 juta kali per detik pembentukan nya diatur oleh suatu hormon glikoprotein yang disebut dengan eritroprotein. Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas (sel batang mieloit) yang mampu berkembang menjadi berbagai sel darah. Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama rata- rata 120 hari. Saat sel menua,membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnakan di organ limpa dan hati ( Aryulina, 2006). Menurut Maryati (2006), faktor- faktor pembentuk sel darah merah diantranya : vitamin B12, kadar oksigen yang rendah, tembaga (Cu), kobalt (Co), asam folat, asam omino dan Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 8
mineral besi (Fe). Pada saat kehamilan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. Zat besi bagi wanita hamilibtuhkan untuk pembentukan selsel darah merah yang semakin banyak serta janin dan plasentanya (Waryana, 2010). Zat besi atau tablet tambah Fe setelah diserang oleh sistem pencernaan maka akan di ikat oleh sejenis protein di dalam dara yang bernama transferin. Oleh trasferin zat besi ini sebagian besar akan di bawa ke sumsum tulang dan sebagian lainya akan di bawah ke hati untuk d simpan. Di sumsum tulang, zat besi ini akan dilepaskan dan kemudian digunakan untuk membentuk hemoglobin yang merupakan bagian pentik dalam sel merah (eritrosit). Ketika zat besi sudah bergabung didalam hemoglobin maka sel darah merah baru akan dihasil kan dan masuk kedalam peredaran darah . Zat besi ini kemudian menjadi bagian dari sel darah merah dan baru dapat di gunakan lagi ketika sel darah merah tersebut mati. Sel darah merah memiliki usia sekitar 120 hari dan setelah itu akan dipecah di dalam sisem repticulomdothelial.setelah di pecah maka zat besi yang terlepas ini kemudian akan di ikat kembali oleh trasferin dan dihantar kan kembali ke sumsum tulang. Sirkulasi ini akan berjalan terus menerus dan apabila jumlah zat besi yang tersediah kurang maka akan di ambil dari cadangan sepesial hati ( waryana, 2010). Benarnya jumlah konsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah konsumsi sampai dengan hamil trimester III. Faktor- faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian jumlah konsumsi tablet Fe pada ibu hamil adalah individu tidak merasa dirinya sakit, ketidaktahuan akan gejala atau tanda- tanda dan dampak yang ditimbulkan. Kelalaian ibu hamil atau rendahnya motivasi ibu hamill dalam meminum zat besi sampai dengan kehamilan trimester III, adanya efek samping seperti rasa mual, kurang diterimanya rasa, warna dan beberapa karakteristik lain dari suplemen besi. Suplementasi besi atau pemberian tablet zat besi merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia karena kekurangan zat besi. Suplementasi zat besi merupakan cara efektif karena kandungan besi nya yang di lengkapi asam folat. Benar jumlah konsumsi tablet Fe pada ibu hamil dapat menentukan seberapa besar kadar Hb. Karena pada ibu hamil yang salah dalam meminum tablet Fe dapat menyebabkan penyerapan atau respon terhadap tablet besi kurang baik, sehingga jika kadar Hb ibu yang tidak meningkat sesuai denganyg di harap kan dapat mrnyebabkan anemia (Litin,2007). Kejadian anemia yang dialami responden pada kehamilan banyak disebabkan oleh ibu kekurangan zat besi (Fe). Zat besi secara alami dapat diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan maupun tumbuhan (Arisman, 2007) .KESIMPULAN Dari hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang pada tahun 2016. Dari 63 responden ibu hamil trimester III dapat diambil dari kesimpulanadalah sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden termasuk kategori dalam mengkonsumsi tablet Fe yang tidak sesuai, yaitu sebanyak 35 responden (55,6%), dari 35 responden didapatkan ketidaksesuaian berdasarkan umur kehamilan yaitu ≥32 minggu adalah sebanyak 22 responden (62,8%) dan umur kehamilan <32 minggu sebanyak 13 responden (37,2%) 2. Sebagian besar responden termasuk dalam kategori anemia sebanyak 39 responden (61,9%). 3. Ada hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang denganuji Chi- Square didapatkan p-value 0,012 < α 0,05
Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 9
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cempaka Arisman.2007.Gizi Dalam Daur Kehidupan.Jakarta: EGC Aryulina, Diah DKK.2006. Biologi 2. Jakarta: Erlangga Depkes RI. 2014. Profi Kesehatan Indonesia. Jakarta Dinkes Jateng.2014. Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi. www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/2014 [ 26 Maret 2016 ] Hidayat. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Mansjoer, dkk, 2001, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Universitas Indonesia Manuaba.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC Marmi, DKK.2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Jogyakarta: Pustaka Pelajar Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan I. Jakarta: PT. Rineka Cipta Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Renika Cipta. Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88.2014.Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur Dan Ibu Hamil http://www.peraturan.go.id/permen/kemenkes-nomor-88-tahun-2014.html [10 Mei 2016] Prasetyawati, Arsita.2012. Kesehatan Ibu dan Anak. Jogyakarta: Nuha Medika Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Proverawati, Atikah. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Jogyakarta : Nuha Medika Saifuddin, Abdul Bari.2010.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sulistyawati, Ari 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika Sugiyono. 2007. Statiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Syafiq, DKK.2013. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers Tarwoto. 2013. Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Media Varney, Halen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana Wiknjosastro, Hanifa.2009.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Hubungan Jumlah Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Page 10