HUBUNGAN PERAN BIDAN DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG
JURNAL SKRIPSI
Oleh RISKI AMALIANA NIM 030214A075
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2015
Hubungan Peran Bidan dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil di wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang. Riski Amaliana. *) Rosalina,S.kp., M.Kes. **) Rahardjo Apriatmoko, SKM., M.Kes ***) *) Mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan – STIKES Ngudi Waluyo **) Staff Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan - STIKES Ngudi Waluyo **) Staff Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan - SSTIKES Ngudi Waluyo
ABSTRAK Program pencegahan anemia pada ibu hamil di indonesia dengan memberikan suplemen zat besi sebanyak sebanyak satu tablet setiap satu hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan peran bidan dengan kepatuhan konsumsi tablet fe pada Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang Penelitian dengan rancangan crossectional, dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang, pada bulan Agustus 2015. Populasinya adalah ibu hamil trimester III sebanyak 48 diambil dengan teknik total sampling. Data didapatkan dengan kuesioner. Analisis data dengan Uji fisher exact. Peran bidan sebagian besar dalam kategori kurang berperan 32 (66,7%), dan kepatuhan ibu hamil konsumsi tablet Fe sebagian besar tidak patuh 34 (70,8%). Dan hasil analisa bivariat di dapatkan hasil p value 0,006 < α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran bidan dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pihak Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang dapat meningkatkan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet fe selama kehamilan dan peran bidan terkait dengan pemberian informasi mengenai tablet Fe dan motivasi pada ibu hamil guna untuk meningkatkan perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe secara rutin selama kehamilan. Kata Kunci : Peran bidan, kepatuhan, tablet Fe Kepustakaan : 24 pustaka (2005 – 2013)
ABSTRACT Prevention of anemia in pregnant women in Indonesia is by providing iron supplements one tablet every day for 90 consecutive days during pregnancy . The study aimed to determine the relationship between the role of midwife and the compliance to consume Fe tablet in pregnant women in Pringapus Public Health Center Semarang Regency. Analytic survey research with cross sectional design was, conducted in Pringapus Public Health Center Semarang District, in August 2015. Its population was 48 third trimester pregnant women taken with total sampling technique. Data were obtained from questionnaires . Analysis of the data used chi -square test. The midwife's role was mostly in the poor category as many as 32 ( 66.7 % ) , and the compliance of pregnant women to consume iron tablet was mostly less good as many as 34 ( 70.8 % ). And the results analysis by using the chi -square test got p value 0,006 < α ( 0.05 ), it was concluded that there was a significant relationship between the role of midwife toward the compliance to consume Fe tablet in pregnant women in Pringapus Public Health Center Semarang Regency. The results of the study expect Pringapus Public Health Center Semarang District can improve compliance to consume Fe tablet in pregnant women during pregnancy and health professionals associated with the provision of information about the tablet Fe should improve the behavior of pregnant women to consume iron tablet regularly during pregnancy. Keywords Bibliographies
: The role of the midwife , compliance , Fe tablet : 24 (2005 - 2013)
PENDAHULUAN Latar Belakang Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan jumlah sel-sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam darahnya kurang dari normal. Gejala yang timbul pada penderita anemia adalah rasa lemah, pucat, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh serta dapat menjadikan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, serta Abortus. (Almatsier, 2007). Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia berkisar 20-80%, Sebagian besar penyebabnya adalah kekurangan zat besi dan asam folat. Anemia yang disebabkan karena zat besi mencapai kurang lebih 95%.(Varney H, 2007). Prevalensi anemia
pada ibu hamil di jawa tengah adalah 57,7% angka ini masih tinggi dari angka nasional yakni 50,9%.(Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2013). Menurut WHO kejadian anemia pada ibu hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.(Manuaba, 2012). Dari data Dinas Kesahatan Jawa Tengah 2012 menyebutkan kematian ibu hamil karena perdarahan menempati persentase tertinggi sebanyak (28%). Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. penanggulangan anemia pada ibu hamil dilaksanakan dengan memberikan minimal 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilanya. Cakupan ibu hamil mendapat minimal 90 tablet fe di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar
91,77% mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 sebesar 89,39%.(Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2013). Program pencegahan anemia pada ibu hamil di indonesia dengan memberikan suplemen zat besi sebanyak sebanyak satu tablet setiap satu hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. Program pemerintah yang telah dijalankan tersebut terlihat pada angka cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Indonesia tahun 2011 mencapai 83,3% yang hampir mencapai target Nasional yaitu sebesar 86%. Apabila dilihat dari kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi terlihat bahwa di Indonesia yaitu 51,6 %. Diantara ibu hamil tersebut ada 15,3% yang menjawab tidak tahu. Dan sebanyak 36, 3 % mengaku mengonsumsi tablet besi antara 0-30 hari (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2013). Tablet fe merupakan salah satu komponen utama pembentuk hemoglobin dalam tubuh yang berfungsi mengangkut oksigen dalam darah. Semasa dalam masa hamil, terjadi peningkatan suplai darah buat memberikan nutrisi pada janin. Zat besi bisa didapat dari mengonsumsi daging, kacang, telur, sayuran serta buahbuahan.(Pantiawati, 2010). Pemberian tablet Fe secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet Fe mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama kehamilan. (Almatsier, 2009). Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus
dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan. Bidan dalam menjalankan profesinya mempunyai peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti. (Sarwono, 2012) Kepatuhan adalah perilaku positif penderita dalam mencapai tujuan terapi (Prijodarminto, 2003). Banyak ibu hamil yang tidak mematuhi anjuran tenaga kesehatan untuk mengkonsumsi tablet Fe.Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe adalah peran tenaga kesehatan, pengetahuan, pendidikan, motivasi, dan peran serta keluarga. Fasilitas pelayanan kesehatan dan bidan sebagai bagian dari tenaga kesehatan perlu memiliki kepekaan gender termasuk dalam mendorong ibu dan mendorong partisipatif aktif laki-laki dalam mencapai keberhasilan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil. (Prawirohardjo, 2007). Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “hubungan peran bidan dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang”. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan peran bidan dengan kepatuhan konsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil di di wilayah kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang. Tujuan Khusus 1. Mendeskripsikan peran bidan di wilayah kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang. 2. Menggambarkan kepatuhan ibu hamil mengkonsumi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang.
3. Mengetahui hubungan peran bidan dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semaran Manfaat Penelitian 1. Bagi ibu hamil Penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan ibu hamil untuk mengetahui pentingnya mengkonsumsi tablet Fe. 2. Bagi Bidan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi tenaga kesehatan terutama bidan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil dengan memberikan pendidikan kesehatan dan motivasi pada ibu hamil. 3. Bagi Peneliti Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian dan memberikan pengalaman peneliti dalam mengembangkan kemampuan ilmiah. 4. Bagi Institusi Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dengan memperbanyak membaca referensi tentang kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya. METODE PENELTIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan crossectional menggunakan teknik total sampling. Populasi yang digunakan seluruh ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang dengan jumlah sampel 48 responden.
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat 1. Peran Bidan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Peran Bidan dalam Konsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil TM III di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Peran Bidan Kurang Baik Total
Frekuensi 32 16 48
Persentase (%) 66,7 33,3 100,0
2. Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe) Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe) di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus. Kepatuhan Frekuensi Persentase Ibu Hamil (%) Tidak 34 70,8 Patuh 14 29,2 Patuh Total 48 100,0 Analisis Bivariat Tabel 4.6 Hubungan Peran Bidan dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang Kepatuhan
pTidak Patuh Total valu patuh e f % f % f % Kurang 27 84,4 5 15,6 32 100 0,00 Baik 7 43,8 9 56,3 16 100 6 Jumlah 34 70,8 14 29,2 48 100 Peran Bidan
PEMBAHASAN Analisis Univariat 1. Peran Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa peran bidan dalam konsumsi tablet Fe pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus dalam kurang sejumlah 32 orang (66,7%) dan dalam kategori baik sejumlah 16 orang (33,3%). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III merasa bahwa peran bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus dalam kategori kurang. Peran bidan yang lemah bisa dilihat dari hasil pengisiam kuesioner terutama pada item nomor 5 pernyataan tentang bidan memberikan motivasi kepada ibu untuk mengkonsumsi tablet zat besi (Fe), dimana sebagian besar responden menjawab kadang-kadang sejumlah 25 orang (52,1%). Ini menunjukkan bahwa kebanyakan ibu hamil merasa bahwa bidan masih jarang memotivasi ibu untuk mengkonsumsi tablet zat besi (Fe). Peran bidan yang kurang juga terlihat pada item nomor 6 pernyataan tentang bidan memberikan informasi kepada ibu hamil jika tidak mengkonsumsi tablet zat besi (Fe), dimana sebagian besar responden menjawab kadang-kadang sejumlah 24 orang (50,0%) dan 10 responden (20,8%) menjawab tidak pernah. Ini menunjukkan 58 bahwa ibu hamil juga merasa bidan jarang memberikan informasi tentang akibat jika tidak mengkonsumsi zat besi. Peran bidan yang perannya lemah yaitu pada pemberian informasi, motivasi pada ibu hamil. Kurangnya peran bidan dalam memberikan informasi, motivasi dan monitoring ibu hamil sehingga mempengaruhi ibu tidak patuh untuk
mengkonsumsi tablet Fe, karena bidan merupakan salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu di wilayah kerja Puskesmas Pringapus. Sedangkan pada peran bidan sebagai fasilitator yaitu penyediaan zat besi (Fe) di bidan sudah tersedia. Dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu hamil sehiangga ibu hamil terkadang malas untuk kembali lagi ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan tablet Fe berikutnya. Kurangnya pengetahuan ibu hamil karena kurangnya peran bidan memberikan informasi, motivasi dan memonitoring ibu hamil. 2.
Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumi Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana disajikan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) sejumlah 34 orang (70,8%) dan yang patuh mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) sejumlah 14 orang (29,2%). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe). Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe terjadi karena kurang tahunya ibu hamil terhadap fungsi dan manfaat tablet Fe itu sendiri. Hal yang menjadi penyebabnya adalah kurangnya informasi yang diperoleh ibu hamil mengenai tablet Fe. Kurang informasi ini membuat ibu kurang tahu fungsi dan manfaat tablet Fe sehingga ibu kurang terdorong untuk patuh secara rutin
mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan aturan. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe juga terjadi karena ibu hamil tidak cukup waktu atau lupa untuk mengkonsumsi tablet Fe. Mengkonsumsi tablet Fe secara teratur sesuai dengan aturan memang dibutuhkan niat dan usaha khusus, yang mana ibu harus meluangkan waktu untuk mengkonsumsi tablet Fe, sedangkan banyak ibu yang masih enggan meluangkan waktunya secara rutin untuk mengkonsumsi tablet Fe. Hal ini diperburuk jika ibu terkadang lupa mengkonsumsi, sedangkan anggota keluarga tidak ada yang mendukung untuk mengingatkannya, hal ini tentu akan menghambat kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe bisa dilihat dari hasil isian kuesioner terutama pada item nomor 1 pernyataan tentang ibu mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) selama kehamilan minimal 90 tablet, dimana sebagian besar responden menjawab kadang-kadang sejumlah 25 orang (52,1%). Kondisi ini didukung pada hasil isian kuesioner pada item nomor 5 pernyataan tentang jika tablet zat besi (Fe) habis apakah ibu datang ke tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan tablet zat besi (Fe), dimana sebagian besar responden menjawab kadangkadang sejumlah 25 orang (52,1%). Analisisi Bivariat Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa ibu hamil yang merasa bidan kurang berperan sebagian besar tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe sejumlah 27 orang (84,4%). Hal ini karena ibu yang kurang mendapat motivasi atau kurang mendapat informasi tentang tablet Fe cenderung tidak
mengerti dengan benar mengenai fungsi dan manfaat serta cara mengkonsumsi tablet Fe hal ini tentu akan menghambat kepatuhan ibu dalam mengkonsumsinya. Sedangkan ibu hamil yang merasa bidan berperan baik sebagian besar patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe sejumlah 9 orang (56,3%). Hal ini karena ibu yang mendapat informasi atau mendapat motivasi dengan baik dari bidan, akan berusaha untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur, karena selain tahu fungsi dan manfaatnya, ibu juga tahu tentang cara mengkonsumsinya. Ibu hamil yang kadang-kadang mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 25 responden (52,1%). Dari 25 responden tersebut 18 responden yang mengkonsumsi tablet Fe lebih dari 90 tablet, yaitu dikatakan patuh. Sedangkan 7 responden yang mengkonsumsi tablet Fe kurang dari 90 tablet dikatakan tidak patuh. Berdasarkan uji Fisher Exact didapat p-value 0,006. Oleh karena p-value (0,006) < α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran bidan dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang. Peran bidan berhubungan dengan kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe ini disebabkan bidan merupakan tenaga kesehatan pertama yang langsung berhubungan dengan ibu hamil, sehingga patuh atau tidak patuhnya ibu hamil dalam minum obat memang sangat dipengaruhi oleh bidan. Informasi yang diberikan oleh bidan menjadi dasar bagi ibu untuk berperilaku hidup yang sehat, sehingga ibu yang merasa peran bidan baik dalam memberikan informasi dan motivasi untuk mengkonsumsi tablet Fe akan cenderung berusaha untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur.
Hal ini berbeda jika ibu kurang mendapat informasi dari bidan, maka ibu cenderung malas dan tidak tahu tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe. Hasil penelitian di atas sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Wahyuni (2011) bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil, diantaranya adalah perilaku petugas kesehatan khususnya bidan, dimana kepatuhan dapat lebih ditingkatkan apabila bidan desa mampu memberikan penyuluhan gizi, khususnya tentang manfaat tablet besi dan kesehatan ibu hamil. Dukun bayi juga bisa dimanfaatkan dan diajak untuk meningkatkan jumlah tablet besi yang dikonsumsi ibu hamil. Keterbatasan Penelitian Menurut peneliti, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya penelitian ini hanya menggunakan instrumen ukur kuesioner, hal ini dirasa kurang dapat mengukur peran bidan dan kepatuhan ibu hamil yang sebenarnya, terutama peran bidan yang dipandang dari hanya persepsi ibu hamil. Selain itu, penelitian ini hanya mengambil responden yang sedikit, sehingga kurang dapat mewakili populasi. PENUTUP Kesimpulan 1. Sebagian besar peran bidan dalam konsumsi tablet Fe pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 orang (66,7%) 2. Sebagian besar ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe), yaitu sejumlah 34 orang (70,8%) 3. Ada hubungan yang signifikan antara peran bidan dengan kepatuhan konsumsi
tablet Fe pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang dengan p-value (0,006) < α (0,05). Saran 1. Bagi Bidan Bagi bidan diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam memberikan informasi dan motivasi pada ibu tentang tablet Fe, menganjurkan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe untuk mencegah anemia, selain itu memberikan penyuluhan kepada ibu hamil ketika memeriksakan kehamilannya dengan memberikan leaflet, stiker, dan sebagainya. 2. Bagi Ibu Hamil Bagi ibu hamil untuk aktif mencari informasi tentang tablet Fe, misalnya melalui koran, majalah, televisi, internet, atau dengan menanyakan langsung kepada bidan atau tenaga kesehatan lainnya mengenai tablet Fe yang meliputi fungsi, manfaat, serta cara mengkonsumsinya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, misalnya dengan melibatkan lebih banyak faktor seperti pendidikan ibu, pekerjaan, ibu, pengetahuan ibu, dan dukungan keluarga serta sarana prasaran. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2007. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama ________, S. 2009. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
________, S.2012. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta Arisman, 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:EGC Depkes RI,2010. Profil Kesehatan Indonesia 2009, Yogyakarta:Depkes RI Estiwidani,Dwana,dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Fitramaya; Yogyakarta Hidayat, Aziz Alimul.2012. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Indreswari M.Hardinsyah, & Damanik M.R., 2008. Hubungan antara Intensitas Pemeriksaan Kehamilan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Konsumsi Tablet Besi dengan Tingkat Keluhan selama Kehamilan. Jurnal Gizi dan Pangan Jannah, Nurul. 2011. Konsep Kebidanan, Yogjakarta ; Ar - Ruzz Media. ___________. 2011. Asuhan Kebidanan ibu hamil dan nifas, Yogjakarta ; Ar - Ruzz Media. Manuaba ,IBG,2012. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berenacana Untuk Pendidikan Bidan:Jakarta : IGC. Nina, 2010. Hubungan pengetahuan Ibu tentang tablet Fe dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Susukan.
Niven, 2005. Psikologi kesehatan dan pengantar untuk perawat dan profesional kesehatan. Edisi ke 2, Jakarta;IGC Notoatmodjo, S.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta _____________2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: Rhineka Cipta _____________.2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta _____________.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nyimas Evi Syafitri Maya Sari, 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013. Semarang. Dinas Kesehatan Pemerintah Profinsi Jawa Tengah. Prawirohardjo. 2010. kebidanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Ilmu Bina
Prijodarminto, S. 2003. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta : PT. Pradnya Paramita Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika Rahmawati, F. dan Subagio.2012. Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat Pada Ibu Hamil dan Faktor Yang Mempengaruhi. Journal of Nutrition College
Sulistyawati, Ari.2012.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika Sulistyaningsih, 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan KuantitatifKualitatif. Yogyakarta: Graha ilmu. Sujianti,susanti,2009. Konsep Kebidanan. Muha Medika ;Yogyakarta Sugiyono. 2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2007. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono .2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sarwono,2012. Kebidanan:Jakarta; Ya Pustaka
yasan
Ilmu Bina
Varney,H., 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta;EGC Wahyuni, S. 2011. Faktor- faktor yang mempengaruhi ibu hamil konsumsi tablet Fe Di Puskesmas Nusukan Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. KTI.