Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Puskesmas Pleret Bantul Rochman Arifin1, Sri Sumaryani, S.kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat2 Mahasiswa Ilmu Keperawatan1, Dosen Pembimbing2 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI Latar Belakang: Wanita dengan status gizi baik akan melahirkan bayi yang sehat juga. Wanita hamil dengan status gizi kurang memiliki kategori resiko tinggi keguguran, kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi baru lahir, cacat dan berat lahir rendah.Pemenuhan gizi ibu hamil sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu, perlu adanya dukungan dari suami, keluarga, masyarakat, dan tingkat pengetahuan ibu hamil itu sendiri. Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk dalam jenis korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melaksanakan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Pleret Bantul. Sampel penelitian sebanyak 36 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil Peneltian:. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi saat kehamilan di Puskesmas Pleret Bantul termasuk dalam kategori baik (80,6%). Status gizi ibu hamil di Puskesmas Pleret Bantul termasuk dalam dalam kategori gizi baik (86,1%). Hasil uji korelasi didapatkan hasil p= 0,001 dengan koefisien sebesar 0,614. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi kehamilan dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Pleret Bantul. Kata kunci: pengetahuan, kebutuhan gizi, status gizi
Knowledge Level Relationship Mother Of Pregnant Women With Nutritional Needs Nutritional Status Of Pregnant Women In Health Pleret Bantul Rochman Arifin1, Sri Sumaryani, S.kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat2 Students of Nursing1, Supervisor2 Muhammadiyah Yogyakarta University
ABSTRACT Background: Women with good nutritional status will give birth to a healthy baby as well. Pregnant women with poor nutrition status has a high risk category of miscarriage, death of the baby, the newborn mortality, defects and low birth weight. Nutrition of pregnant women is influenced by many factors, namely, the need for support from her husband, family, community, and the level of knowledge of pregnant women themselves. Methods: This study was a correlation type with cross sectional approach. The population in this study were all pregnant women who carry Antenatal Care (ANC) at health centers Pleret Bantul. The research sample as many as 36 people. Data collection techniques used in this study was a questionnaire and measurement of upper arm circumference (MUAC). Analysis of data using univariate and bivariate. Result: The level of knowledge of mothers about nutrition during pregnancy in Puskesmas Pleret Bantul included in either category (80.6%). The nutritional status of pregnant women at health centers Pleret Bantul included in the category of good nutrition (86.1%). Correlation test results showed p = 0.001 with a coefficient of 0.614. Conclusion: There is a relationship between maternal knowledge about the nutritional needs of pregnancy and nutritional status of pregnant women at health centers Pleret Bantul. Key wordi: knowledge, nutritional requirements, nutritional status
ibu di Indonesia juga seperti di
PENDAHULUAN Menurut penelitian yang dilakukan Petter di Boston tahun
2005
menunjukkan
bahwa ibu hamil dengan status gizi kurang dapat melahirkan bayi lahir mati, meninggal setelah beberapa hari lahir, dan bayi lahir dengan kecacatan (Hariyani, 2012).World Health Organization
(WHO)
menganjurkan
jumlah
tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, dan 350 Kkal sehari pada trimester II
Demografi
Survey
dan
Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia mencapai 359
kematian
per
100.000
kelahiran hidup. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada tahun 2007 yang besarnya 228 kematian
yang
60%,
eklampsia
sedangkan
20%
20%,
disebabkan
oleh penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain, status gizikurang (Saifuddin, 2006). Selama masa kehamilan, ibu merupakan sumber nutrisi bagi bayi yang dikandungnya. Apabila wanita hamil memilki status
gizi
kurang
selama
kehamilannya maka ia akan beresiko memiliki bayi dengan kondisi kesehatan yang buruk. Wanita dengan status gizi baik
dan III (Waryana, 2010). Berdasarkan
negara lain adalah perdarahan
masih
merupakan yang tertinggi di Asia (SDKI, 2012). Berbagai penyebab langsung kematian
akan melahirkan bayi yang sehat dengan
juga. status
Wanita
hamil
gizi
kurang
memiliki kategori resiko tinggi keguguran,
kematian
bayi
dalam kandungan, kematian bayi baru lahir, cacat dan berat lahir
rendah.
Selain
itu
umumnya pada ibu dengan status
gizi
kurang tersebut
dapat terjadi dua komplikasi yang cukup berat selama masa
kehamilan yaitu anemia dan
memperoleh
preeklampsia
(BKKBN, 2010).
atau
eklamsia
(Yeyeh, 2009).
pengetahuan
Menurut Rachman (2007)
Pemenuhan gizi ibu hamil
bahwa pengetahuan seseorang
sangat dipengaruhi oleh banyak
dapat dipengaruhi oleh tinggi
faktor
dan
yaitu,
perlu
adanya
rendahnya
dukungan dari suami, keluarga,
seseorang.
masyarakat,
berpendidikan
dan
pengetahuan sendiri
ibu
tingkat hamil
dimana
pendidikan
Seseorang tinggi
yang akan
itu
mempunyai pengetahuan yang
tingkat
lebih baik jika dibandingkan
pendidikan sangat menentukan
dengan
seseorang
tingkat pengetahuan seseorang,
berpendidikan
sehingga
yang rendah.
semakin
tinggi
Mengingat besarnya pengaruh
pendidikan
formal
gizi terhadap kehamilan dan
maka
tingkat
semua ini tidak berjalan sendiri
pengetahuannyapun
akan
tingkat seseorang,
semakin
tinggi
bila
keluarga,
suami,
(BKKBN,
masyarakat, dan ibu hamil itu
2010). Kurangnya pengetahuan
sendiri memiliki pengetahuan
ibu hamil tentang kebutuhan
yang kurang tentang kebutuhan
gizi ibu hamil dapat disebabkan
gizi kehamilan, dan dimana
oleh
faktor
masih tingginya ibu hamil yang
diantaranya adalah disebabkan
memiliki status gizi kurang di
oleh
Indonesia.
berbagai
rendahnya
pekerjaan,
pendidikan, pengalaman,
Dimana
data
yang
keyakinan, budaya serta sosial
diperoleh dari Dinas Kesehatan
ekonomi
akan
(DINKES) Daerah Istimewa
berpengaruh
terhadap
Yogyakarta (DIY) tahun 2014
kemampuan
dalam
angka anemia ibu hamil di
yang
Daerah Istimewa Yogyakarta
masih di atas nilai ambang
(DIY) adalah 17,60% dari data
batas. Angka anemia ibu hamil
hamil
yang berkunjung ke
Kecamatan Pleret masih >
Puskesmas dengan kadar Hb
50%, Kecamatan Sedayu dan
kurang
%.
Dlingo dengan angka anemia
Menurut sebaran jumlah ibu
ibu hamil 40%-49%. Anemia
hamil pada kabupaten atau kota
pada ibu hamil adalah suatu
jumlah
dari
ibu
anemia Kabupaten 1,828
11
gram
hamil
dengan
keadaan yang menggambarkan
tertinggi
yaitu
kadar hemoglobin kurang dari
Bantul
sebesar
11gram%,
hamil
dengan
oleh
ibu
yang
disebabkan
kekurangan
protein,
anemia, Sleman sebesar 1,316
kekurangan
protein di
ibu hamil dengan anemia, Kota
disebabkan
oleh
Yogyakarta sebesar 1,324 ibu
konsumsi
protein
hamil
makanan
dengan
anemia,
sini
kurangnya dalam
sehari-hari
Gunungkidul sebesar 1,045 ibu
(Proverawati
hamil dengan anemia, dan
2009).
selanjutnya
wawancara pada ibu hamil
Kulonprogo
dan
Asfuah,
Setelah
dilakukan
sebesar 863 ibu hamil dengan
yang
anemia.
dibandingkan
Care (ANC) di Puskesmas
dengan batas universal masalah
Pleret Bantul 8 dari 10 ibu
kesehatan masyarakat angka di
hamil
Daerah Istimewa Yogyakarta
kebutuhan gizi pada ibu hamil.
Jika
(DIY) sudah di ambang batas (< 20%) tetapi jika dilihat sebaran
angka
prevalensi
melakukan
belum
Antenatal
mengetahui
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
anemia di Kabupaten / Kota,
digunakan
beberapa Kabupaten / Kota
desain
adalah
yang dengan
“korelasional”,
menggunakan
dan
pendekatan
cross-sectional yaitu data yang
Pengambilan
menyangkut
purposive berdasarkan suatu
variabel
bebas
sampel
secara
atau resiko dan variabel terikat
pertimbangan
atau akibat dikumpulkan pada
dibuat
waktu
berdasarkan ciri atau sifat-sifat
yang
sama
(Notoatmodjo, 2010). adalah
keseluruhan subyek penelitian yang
akan
diteliti
yang
peneliti,
telah
sebelumnya
diketahui (Notoatmodjo,
2010). Variabel yang digunakan
(Notoatmodjo, 2010). Populasi
adalah
pada
variabel
bebas
dan
ini
adalah
variabel terikat, yaitu hubungan
hamil
yang
tingkat pengetahuan ibu hamil
melaksanakan Antenatal Care
tentang gizi kehamilan dan
(ANC) di Puskesmas Pleret
status gizi ibu hamil.
semua
penelitian
oleh
yang
Populasi
tertentu
ibu
Bantul.Dari
data
yang
diperoleh sebanyak 145 ibu hamil
yang
melaksanakan
Antenatal Care (ANC) pada bulan Desember 2015 – Januari 2016di
Puskesmas
Pleret
Bantul.
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti berupa kuesioner
yang
pengetahuan
adalah
dengan jumlah
seluruh pertanyaan adalah 34 butir
yang
pertanyaan
Sampel
mengukur
terdiri
dari
favorable
dan
sebagian
unfavorable.Pengambilan data
dari populasi yang akan akan
penelitian dilakukan dengan
diteliti
(Arikunto,
2006).
cara meminta responden untuk
Teknik
penentuan
sampel
mengisi kuesioner yang telah
dengan carapurposive
menggunakan sampling.
dipersiapkan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Riwayat Kehamilan Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Desember 2015 – Januari 2016 No
Riwayat Kehamilan Hamil ke 1 2 3 4 5 Jumlah Umur kehamilan <20 minggu 21-30 minggu 31-40 minggu >40 minggu Jumlah Berat Badan 40 – 50 kg 51 – 60 kg 61 – 70 kg 71 – 80 kg >80 kg Jumlah Tinggi Badan 140 – 150 cm 151 – 160 cm 161 – 170 cm Jumlah
1.
2.
3.
4.
Berdasarkan
Tabel
1
Frekuensi (F)
Prosentase (%)
11 16 6 2 1 36
30,6 44,4 16,7 5,6 2,8 100,0
9 12 14 1 36
25,0 33,3 28,9 2,8 100,0
5 13 15 2 1 36
13,9 36,1 41,7 5,6 2,8 100,0
10 22 4 36
27,8 61,1 11,1 100,0
minggu
(38,9%).
Sebgaian
tersebut di atas dapat diketahui
besar ibu mempunyai berat
bahwa
besar
badan 61 – 70 kg (41,7%) dan
responden telah hamil ke-2
tinggi badan 151 – 160 cm
(44,4%).
(61,1%).
sebagian
Umur
kehamilan
terbanyak adalah 31 sampai 40
Tabel 2. Identitas Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Desember 2015 – Januari 2016 No
Identitas Ibu Hamil Umur <20 tahun 21 – 30 tahun 31 – 40 tahun >40 tahun Jumlah Pendidikan SD SMP SMA Jumlah Pekerjaan IRT Guru Pegawai swasta Buruh Wiraswasta Jumlah
1.
2.
3.
Berdasarkan
Tabel
Frekuensi (F)
2
Prosentase (%)
2 15 17 2 36
5,6 41,7 47,2 5,6 100,0
7 8 21 36
19,4 22,2 58,3 100,0
25 3 3 3 2 36
69,4 8,3 8,3 8,3 5,6 100,0
sebanyak 21 orang (58,3%).
tersebut di atas dapat diketahui
Sebagian
bahwa
responden
bekerja
berusia 31 sampai 40 tahun
sebagai
(47,2%). Apabila dilihat dari
(69,4%).
pendidikan terakhir sebagian
bergama Islam.
sebagaian
responden terbanyak dengan pendidikan
terakhir
SMA
besar
ibu
responden
rumah
tangga
Semua responden
Tabel 3. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Gizi di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Desember 2015 – Januari 2016 No
Pengetahuan Ibu Hamil Baik Cukup Kurang Total
1. 2. 3.
Hasil frekuensi
analisis
distribusi
pengetahuan
Frekuensi (F)
Prosentase (%)
29 7 0 36
80,6 19,4 0,0 100,0
tidak ada yang mempunyai
ibu
kategori
kurang.
Hasil
ini
hamil tentang kebutuhan gizi di
menunjukkan
Puskesmas Pleret Bantulpada
pengetahuan ibu hamil tentang
bulan Desember 2015 – Januari
kebutuhan gizi di Puskesmas
2016
Pleret
menujukkan
bahwa
bahwa
Bantulpada
bulan
pengetahuan ibu hamil kategori
Desember 2015 – Januari 2016
baik
sebagian
sebanyak
orang),
80,6%
kategori
(29 cukup
besar
mempunyai
kategori baik.
sebanyak 19,4% (7 orang) dan
Tabel 4. Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Desember 2015 – Januari 2016 No 1. 2.
Status Gizi Gizi Baik Gizi Kurang Total
Hasil
analisis
distribusi
Frekuensi (F) 31 5 36
Prosentase (%) 86,1 13,9 100,0 Bantulpada bulan Desember 2015 –
frekuensi status gizi ibu hamil di
Puskesmas
Pleret
Januari
2016
menujukkan
bahwa
status
gizi
baik
sebanyak 86,1% (31 orang) dan
Puskesmas Pleret Bantulpada
status
bulan Desember 2015 – Januari
gizi kurang sebanyak 13,9% (5
2016
orang). Hasil ini menunjukkan
mempunyai status gizi baik.
sebagian
besar
bahwa status gizi ibu hamil di
Tabel 5. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Gizi dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Desember 2015 – Januari 2016
Pengetahuan Ibu Hamil Baik Cukup Jumlah
Status Gizi Gizi Gizi Baik Kurang n % n % 77,8 2,8 28 1 3 8,3 4 11,1 31 86,1 5 13,9
Total n 29 7 36
% 80,6 19,4 100,0
rxy
P Value
0,614
0,001
Tabel 5 menggambarkan
tentang kebutuhan gizi dengan
bahwa pengetahuan ibu hamil
status gizi ibu hamil (p value=
kategori baik sebagian besar
0,0001).Besarnya
mempunyai staus gizi baik
korelasi
(77,8%).
ibu
pengetahuan ibu hamil tentang
hamil kategori cukup sebagian
kebutuhan gizi dengan status
besar mempunyai staus gizi
gizi ibu hamil sebesar 0,614
kurang (11,1%). Berdasarkan
artinya hubungan antara kedua
analisis
variabel
Pengetahuan
disimpulkan hubungan
maka
dapat
bahwa yang
ada
signifikan
antara pengetahuan ibu hamil
dalam
hubungan
tersebut kategori
koefisien artinya
koefisien
termasuk kuat.
korelasi apabila
antara
Nilai positif
pengetahuan
ibu hamil tentang kebutuhan
hamil diantaranya adalah status
gizi baik makastatus gizi ibu
ekonomi, pengetahuan zat gizi
hamil juga baik.
dalam
Hasil
penelitian
ini
bahwa
ada
menunjukkan hubungan
yang
signifikan
antara pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi dengan status gizi ibu hamil (p value= 0,0001) dan hubungan kedua variabel dalam
tersebut
termasuk
kategori
kuat.
Pengetahuan ibu hamil kategori baik
sebagian
besar
mempunyai staus gizi baik (77,8%).
Pengetahuan
ibu
hamil kategori cukup sebagian besar mempunyai staus gizi kurang
(11,1%).
Hasil
penelitian ini sejalan dengan Destia Aritona (2009) yang menyatkan
bahwa
ada
hubungan
antara
tingkat
pengetahuan kebutuhan
suami gizi
ibu
tentang hamil
dengan status gizi ibu hamil. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi status gizi ibu
makanan,
kesehatan,
status
aktivitas,
suhu
lingkungan, berat badan dan umur (Arisman, 2007; Asfuah, 2009;
Proverawati,
2009).Penelitian
ini
membuktikan hubungan
telah adanya
pengetahuan
ibu
hamil tentang kebutuhan gizi dengan status gizi ibu hamil. Ibu
hamil
yang
memiliki
pengetahuan tentang kebutuhan gizi tentunya menydarai akan dampak dari tidak terpenuhinya gizi.
Ibu
hamil
tersebut
tentunya tidak mau mengalami gangguan pada saat persalinan seperti sulit dan lama, serta mempengaruhi
proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran.
Dengan demikian ibu hamil tersebut
akan
menjaga terutama dengan
berusaha kesehatannya
yang
berhubungan
kesehatan
sehingga
akan
berpengaruh
terhadap
status gizinya. Tingkat
ibu
tentang gizi saat kehamilan di Pleret
Bantul
sebagian besar termasuk dalam kategori
baik
(80,6%).Pengetahuan
adalah
hasil
setelah
dari
tahu
melaksanakan
penginderaan
terhadap suatu obyek tertentu melalui panca indera manusia yaitu penglihatan, pandangan, penciuman, rasa, raba dimana sebagian melalui
besar mata
(Notoatmodjo,
diperoleh dan
telinga
2007).Tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi di Puskesmas Pleret
usaha
mengembangkan
pengetahuan
Puskesmas
suatu
Bantul
pada
bulan
Desember 2015 – Januari 2016 termasuk dalam kategori baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
untuk kepribadian
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup.Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin
tinggi
pendidikan
seeorang makin mudah orang tersebut
untuk
menerima
informasi. Pengetahuan sangat erat
kaitannya
dengan
pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan
semakin
luas
pengetahuannya.
pula
Tingkat
pendidikan responden dalam penelitian terbanyak SMA
(58,3%).
media/informasi
sampai Mass dimana
informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh
jangka
pendek
pengetahuan
(immediate impact) sehingga
seseorang, yaitu pendidikan,
menghasilkan perubahan atau
mass media/informasi maupun
peningkatan
pengalaman
Majunya
(Notoatmodjo,
2007).Pendidikan
merupakan
pengetahuan. teknologi
akan
tersedia media
bermacam-macam massa
yang
mempengaruhi masyarakat
output) akan zat gizi tersebut
dapat
(Supariasa, 2012). Pengukuran
pengetahuan
lingkar lengan atas (LILA)
tentang
baru. Pada
inovasi
menjadi indikator selanjutnya
masyarakat
dalam memantau status gizi ibu
pedesaan kemajuan teknologi
hamil.
seperti televisi masih terbatas
lengan atas (LILA) digunakan
sebagai sarana untuk hiburan
untuk
saja
acara-acara
kurang energi kronis (KEK).
banyak
Ibu yang mengalami kurang
sehingga
kesehatan
belum
dimanfaatkan.
enrgi
Status gizi ibu hamil di Puskesmas
Pleret
Bantul
sebagian besar termasuk dalam kategori
baik
(86,1%).
Statusgizi
merupakan
hasil
akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk ke dalam
Pengukuran
mengtahui
kronis
lingkar
seseorang
beresiko
melahirkan bayi dengan berat badan rendah (BBLR) (Ferial, 2011). Status gizi ibu hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Desember 2015 – Januari 2016 termasuk dalam kategori gizi baik (86,1%).
tubuh (nutrient input) dengan kebutuhan
tubuh
(nutrient
KESIMPULAN DAN SARAN Hamil dengan Status Gizi Ibu
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian tentang “Hubungan Tingkat
Pengetahuan
Ibu
Tentang Kebutuhan Gizi Ibu
Hamil di Puskesmas Pleret Bantul”
dapat
sebagai berikut ini:
disimpulkan
1.
Terdapat
hubungan
antara
bahan bacaan untuk menambah
pengetahuan ibu hamil tentang
ilmu
kebutuhan
kebutuhan gizi kehamilan dan
gizi
kehamilan
dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Pleret Bantul (p= 0,001). 2.
3.
Tingkat
pengetahuan
ibu
pengetahuan
tentang
status gizi. 2.
Bagi ibu–ibu hamil, agar lebih
memperhatiakn
kebutuhan
gizi
dengan
tentang gizi saat kehamilan di
melakukan pemeriksaan di
Puskesmas
Puskesmas
Pleret
Bantul
atau
sebagain besar dalam kategori
lainnya
baik (80,6%).
diketahui status gizi yang
Status
gizi
Puskesmas
ibu
hamil
Pleret
sehingga
tempat
di
tentunya akan berpengaruh
Bantul
terhadap kesehatan ibu dan
sebagain besar dalam kategori gizi baik (86,1%).
anak. 3. Bagi
peneliti
dapat
institusi,
agar
hasil
penelitian ini dapat dijadikan
berikutnya,
mengembangkan
penelitian
B. Saran 1. Bagi
akan
ini
seperti
memasukkan
faktor-faktor
lain
berhubungan
yang
dengan status gizi ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA Ali Khomsan dan Faisal Anwar. 2008.
Arisman.(2007).
Sehat Itu Mudah. Hikmah:
GizidalamDaurKehidupan.Cet
Jakarta. Hal. 34.
akan III. Jakarta: EGC.
Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar
Arlene, (2001). Maternity Nursing: an
Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia
introduction text/Arlene
Pustaka Utama.
Burroughs, Gloria leifer-8 th
Almatsier, Sunita. 2008. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Almatsier, Sunita. (2011). PrinsipDasarIlmuGizi. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama. Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitianSuatuPende katanPraktik. Jakarta :RinekaCipta. Arikunto, S. (2006).“Prosedurpenelitian suatu pendekatan praktik” (Edisi 6) Yogyakarta: Rineka Cipta.
ed. P: Cm Amerika. BKKBN, (2010).Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Bina Keluarga Ibu Hamil. Badan Keluarga Berencana Nasional. Jakarta. Cholifah, N (2012). Tingkat pengetahuan suami dalam pendampingan istri pada saat proses persalinan di desa pasuruan lor kecamatan jati kabupaten Kudus. Jurnal Kesehatan Kebidanan. Vol. 2, No. 1, April 2012. EkaPrasetya Budi Rahayu. 2010. PengaruhPenyuluhanpadaWani tausiasubur (WUS) terhadapPeningkatanPengetahu antentangKeluargaBerencana
di Desa Sine Sragen.
Mubarak., Cahyati., Rozikin.,
PublikasiPenelitian. Surakarta:
Supardi., (2007). Promosi
FakultasIlmuKesehatanUnivers
Kesehatan Sebuah Pengantar
itasMuhammadiyah Surakarta.
Proses Belajar Mengajar
Ferial, Eddyman.W .(2012). Hubungan antara Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar
Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu Musbikin, Imam. 2008.
Atas (LILA) dengan Berat
PanduanBagiIbuHamildanMela
Badan Lahir Bayi Badan Lahir
hirkan. Yogyakarta:
Bayi di RSUD Daya Kota
MitraPustaka
Makssar.Jurnal Alam dan Lingkungan.2086-4604. Fiona Thompson,(2009).
Mutalazimah. 2012. Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Kadar Hemoglobin (Hb)
PanduanLengkapkebidanan.Cet
Ibu Hamil dengan Berat Bayi
akan V. Jakarta: Pall Mall.
Lahir di RSUd DR Moewardi
Francin, P. (2006). Gizi Dalam kesehatan Reproduksi.Jakarta: EGC Karyadi D, Muhilal. 2007. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Lubis, Z. (2007) Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang Dilahirkan. Gramedia Pustaka Utama.
Surakarta. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, Vol. 6, No 2, 114 – 126.Available at http://www.google.com.Access ed on Desember 2015. Nadisul, H. (2007). Makanan Untuk Ibu Hamil. Puspa Swara : Jakarta Nixon P. 2010. Iron Transport, Storage and overload in GMC Biochemistry Home Page. Biochemistry Departement.The
University of Queensland
Kehamilan Dengan Partisipasi
Australia.
Suami Dalam perawatan
Notoatmodjo, S. (2007).Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010).Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurachmah.(2010). NutrisidalamKeperawatan. Jakarta: CV.INFOMEDIA. Nursalam.(2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Selemba Medika Path, dkk.(2004). GizidalamKesehatanReproduks i.Jakarta : EGC. Proverawati, A & Asfuah, S. (2009). Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. Ranchman Yuki.(2007). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Suami Tentang Perawatan
Kehamilan.Di Wilayah Kerja Puskesmas Purbalingga Kabupaten Purbalingga. Riwidikdo, H. (2008). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press Rukiah Ai Yeyeh, dkk.2009.Asuhan KebidananI.Trans Info Media: Jakarta Saifuddin, (2006).Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta Setiadi.(2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan.Yogyakarta: Graha Ilmu. Sophia, E. (2009). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Diakses 8 Juni 2015. Dari http: medicastore.com/artikel/268/K ebutuhan_Gizi_Ibu_Hamil.htm l
Sugiyono, (2007).Statistika Untuk
pekerja seks (WPS) tentang
Penelitian. Bandung: CV.
HIV/AIDS di resosialisasi
Alfabeta.
Argorejo kelurahan Kali
Supariasa, I., et al. 2012. Penilaian Status Gizi.Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Wijayanti, F.A. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan wanita
Banteng Kulon Semarang. Semarang Wiknyosastro H. 2007. Ilmu Kebidanan Edisi Ke-8.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. Jakarta