HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 Uly Sri Rezeki*, Zumrotul Choiriyah** *Mahasiswi DIV Kebidanan Transfer **Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Ngudi Waluyo Kabupaten Semarang E-mail:
[email protected] Abstrak Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Semarang tahun 2014 menyatakan bahwa presentase cakupan kunjungan ibu hamil k4 di Kabupaten Semarang tahun 2014 presentase cakupan kunjungan ibu hamil k4 di Kabupaten Semarang 89,98%, sedangkan untuk target cakupan k4 di Kabupaten Semarang adalah 94%. Tujuan penelitian adalah deskriptif korelasi bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan motivasi ibu hamil dengan kunjungan antenatal care. Desain penelitian ini adalah analitik korelasional yang menggunakan pendekatan secara cross sectional. Dengan tehnik sampling total sampling. Alat ukur yang dalam penelitian ini berupa kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan antenatal care dengan tingkat kolerasi kuat (0.531) dengan p-value 0.000 dengar arah yang positif yag arinya jika pengetahuan ibu baik maka baik juga kunjungan antenatal carenya, sedangkan hubungan motivasi dengan kunjungan antenatal care dengan tingkat kolerasi kuat (0.524) dengan p-value 0.001 dengan arah positif yang artinya jika motivasi ibu tinggi maka tinggi juga kunjungan antenatal carenya. Jadi, strategi yang baik dari tenaga kesehatan sangatlah diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu dan menjadikan motivasi ibu tinggi. Sehingga ibu mengetahui pentingnya untuk melakukan kunjungan kehamilan. Kata kunci
: Pengetahuan, Motivasi, Kunjugan antenatal care
DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Semarang | 1
The Correlation between Knowledge and Motivation of Pregnant Women and Antenatal Care Visits at the Region of Puskesmas Gedangan Semarang Regency in 2015 ABSTRACT According to the data of Semarang District Health Profile 2014, the percentage of pregnant women visits of K4 at Semarang regency in 2014 covering 89.98%, while the target is 94%. The purpose of this study is to find the correlation between knowledge and motivation of pregnant women and antenatal care visits. This was an analytical-correlative study with cross sectional approach. The data sampling used total sampling technique. The data instrument used questionnaires. The result of this study indicate that there is a correlation between knowledge and antenatal care visits with the strong level of correlation (0.531) with p-value of 0.000 in the positive direction which means that if the mothers have good knowledge, the antenatal care visits is good too, while the correlation between motivation and antenatal care visits have a strong level of correlation (0.524) with p-value of 0.001 in a positive direction which means that if the mothers have high motivation, they have good antenatal visits. Therefore, a good strategy of health workers is urgently needed to improve the knowledge of the mothers and generate high motivation. So, they know the importance to make antenatal care visits. Keywords
: Knowledge, Motivation, Antenatal care visit
PENDAHULUAN Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Memahami perilaku perawatan kehamilan (antenatal care) adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri. Masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati. Mereka merasa tidak perlu memeriksakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter. Masih banyaknya ibu-ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan
kehamilan menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka. Resiko ini baru diketahui pada saat persalinan yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat fatal yaitu kematian. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya informasi (Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2005). Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Semarang tahun 2014 menyatakan bahwa presentase cakupan kunjungan ibu hamil k4 di Kabupaten Semarang tahun 2011 sebesar 88,30%, tahun 2012 presentase cakupan kunjungan ibu hamil k4 di Kabupaten Semarang mengalami kenaikan
DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Semarang | 2
menjadi 89,10%, dan di tahun 2013 presentase cakupan k4 di Kabupaten Semarang masih mengalami kenaikan menjadi 90,70%. Tetapi di tahun 2014 presentase cakupan kunjungan ibu hamil k4 di Kabupaten Semarang mengalami penurunan menjadi 89,98%, sedangkan untuk target cakupan k4 di Kabupaten Semarang adalah 94%. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan k4 di Kabupaten Semarang masih belum mencpai target yang ditentukan (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2014). Diantara 26 Puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang, Puskesmas Gedangan mempunyai cakupan k4 terendah. Presentase cakupan k4 di Puskesmas Gedangan tahun 2011 yaitu 86,68%. Tahun 2012 presentase cakupan k4 di Puskesmas Gedangan mengalami kenaikan menjadi 92,1%. Tahun 2013 presentase cakupan k4 di Puskesmas Gedangan mengalami penurunan menjadi 77,05%, dan di tahun 2014 presentasi cakupan k4 di Puskesmas Gedangan mengalami penurunan menjadi 75,5%. Dilihat dari presentasi cakupan k4 yang dimiliki Puskesmas Gedangan dapat disimpulkan bahwa cakupan k4 di Puskesmas Gedangan masih belum mencapai target yaitu 94% (Profil Puskesmas Gedangan, 2014). Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk meniliti “Hubungan Pegetahuan dan Motivasi Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Semarang Tahun 2015”. METODE Desain peelitian yang dignakan dalam penelitian ini adalah analitik
korelasional yang menggunakan pendekatan secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III dari bulan Januari sampai dengan 11 Februari 2016 yang usia kehamilannya > 36 minggu yaitu sebanyak 42 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian menggunakan analisis bivariate dan analisis univariate. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Karakteristik Responden Data Juml Persenta Demografi ah se (%) Usia - < 20 tahun 3 7,1 - 20-35 tahun 31 73,8 - > 35 tahun 8 19.0 Pendidikan Terakhir 7 16,7 - SD 14 33,3 - SMP 17 40,5 - SMA/SMU/S 3 9,5 MK - PT 7 16,7 Pekerjaan 35 83,3 - Bekerja - Tidak 10 23,8 bekerja 32 76,2 Paritas - Primigravida - Multigravida Data tabel 1 menunjukkan bahwa usia mayoritas responden berusia 20-35 tahun (n=31); 73,8%). Pendidikan terakhir ibu hamil mayoritas responden berpendidikan SMA/SMU/SMK (n=17); 40,5%) mayoritas pekerjaan responden yaitu
DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Semarang | 3
tidak bekerja (n=35); 83,3%). Mayoritas responden sudah pernah melahirkan lebih dari 1x (n=32); 76,2%).
Diagram 2. Diagram Motivasi Ibu Hamil Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care 80
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Antenatal Care Pengetahuan dikategorikan menjadi kategori baik, cukup dan kurang. Dari hasil penelitian diperoleh responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 12 responden (28,6%) dan responden yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (45,2%). (Lihat Diagram 1) Diagram 1. Diagram Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Tentang Kunjungan Antenatal Care 50 40 30 20 10 0
45.2 28.6 12
19
26.2
Frekuensi
11 Persentase (%)
64.3
60 40
35.7
27
15
20 0 Tinggi
Persentase (%)
Rendah
Kunjungan Antenatal Care Dari hasil penelitian diperoleh responden yang melaksanakan anteatal care dengan lengkap sebanyak 34 responden (81,0%) dan responden yang melaksanakan antenatal care pada tingkat yang tidak lengkap sebanyak 8 responden (19,0%). Diagram 3. Diagram Kunjungan Anteatal Care Ibu Hamil 100 50
81.0 34
Frekuensi 19.0 8
0
Motivasi Ibu Hamil Motivasi dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi tinggi dan rendah. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa responden mempunyai motivasi tinggi sebanyak 27 responden (64,3%) dan ibu hamil yang mendapat motivasi kurang sebanyak 15 responden (35,7%).
Frekuensi
Lengkap Tidak Lengkap
Persentase (%)
Analisa Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care Berdasarkan uji Kendall tau didapatkan nilai τ sebesar +0,531 dengan p-value 0,00001. Oleh karena itu p-value 0,00001 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Semarang. Hubungan ini mempunyai
DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Semarang | 4
tingkat hubungan kuat karena τ = +0,531 yang mempunyai arah positif dan terletak antara 0,4 – 0,599 yang artinya pengetahuan ibu hamil baik maka baik pula kunjungan antenatal. Tabel 2. Hasil Analisa Kendall’s Tau Antara Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kunjungan Antenatal Care Variabel 1 Pengetahu an Ibu Hamil
Variabel 2
τ
Kunjungan Antenatal Care
+0,5 31
pvalue 0.001
Analisa Hubungan Motivasi Ibu Hamil dengan Kunjungan Antenatal Care Berdasarkan uji Kendall tau didapatkan nilai τ sebesar +0,524 dengan p-value 0,001. Oleh karena itu p-value 0,001 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Semarang. Hubungan ini mempunyai tingkat hubungan kuat karena τ = +0,598 yang mempunyai arah positif dan terletak antara 0,40 – 0,599 yang artinya motivasi ibu hamil tinggi maka tinggi pula kunjungan antenatal. Variabel 1 Motivasi Ibu Hamil
Variabel 2
τ
Kunjungan Antenatal Care
+0,5 24
pvalue 0.001
Pembahasan Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Dilihat dari karakteristik responden yang sebagian besar mempunyai pendidikan SMA akan mempermudah seseorang menerima dan mengerti informasi yang diberikan dari social media ataupun lingkungan
sekitas tentang kunjungan antenatal care. Berbeda dengan ibu hamil yang mempunyai pendidikan SD atau SMP akan sulit menerima atau mengerti tentang kunjungan antenatal care. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan tehadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini peneliti berasumsi bahwa pengalaman menjadi salah satu faktor yang membentuk pengetahuan ibu hamil, karena mayoritas responden (76.2%) pernah hamil lebih dari 1 kali. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan dapat terbentuk dari pengalaman dan ingatan sebelumnya. Gambaran Motivasi Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Motivasi adalah suatu alasan (reasoning) seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya (Notoatmodjo, 2007). Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007) motivasi secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi terhadap stimulus kehamilannya dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur agar kehamilannya berkembang dengan sehat dan untuk memperkecil resiko komplikasi saat melahirkan, kelahiran premature, serta kematian ibu dan bayi. Semakin tinggi motivasi ibu hamil yang mendukung
DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Semarang | 5
maka semaki tinggi juga perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan, dan semakin rendah motivasi ibu hamil maka semakin rendah kunjungan pemeriksaan kehamilan. Gambaran Kunjungan Antenatal Care Antenatal care adalah asuhan yang diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan lainnya kepada ibu hamil untuk memantau keadaan ibu dan janin sehingga jika ada masalah selama kehamilan dapat segera diketahui dan ditangani secara tepat (Hani, 2010), sehingga kunjungan ANC ini sangat pening bagi ibu hamil untuk keselamatam dirimya juga anak dalam kandungannya. Pelaksanaan antenatal care dikatakan baik atau tidak baik bila ibu melakukan kunjungan antenatal sesuai dengan jumlah kunjungan antenatal yaitu pada trimester I minimal melakukan 1 kali kunjungan, pada trimester II minimal melakukan 1 kali kunjungan dan pada trimester III minimal melakukan 2 kali kunjungan (Sulistyawati, 2011). Menurut pendapat Azwar (2006) bahwa pemanfaatan seseorang terhadap sarana pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi, dan sosial budaya. Bila pengetahuan, motivasi dan sosial budaya baik maka secara relative pemanfaatan pelayanan kesehatan akan tinggi. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kunjungan Antenatal Care Berdasarkan uji Kendall tau didapatkan nilai τ sebesar .531 dengan p-value 0,001. Oleh karena itu p-value 0,001 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Semarang. Hubungan ini mempunyai tingkat hubungan luat karena τ = .531 yang mempunyai arah positif dan terletak antara 0,4 – 0,599 yang artinya pengetahuan ibu hamil baik maka baik pula kunjungan antenatal. Pengetahuan adalah tingkatan seberapa kedalaman seseorang dapat menghadapi, mendalami, memperdalam perhatian seperti sebagaimana manusia menyelesaikan masalah tentang konsep-konsep baru dan kemampuan dalam belajar (Notoatmodjo, 2007). Memiliki pengetahuan tentang kehamilan berarti ibu telah mampu mendalami dan menghadapi masalah dalam kehamilan. Setelah mempunyai pengetahuan seeorang akan berusaha untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang rill (Notoatmodjo, 2007). Ibu yang mempunyai pengetahuan baik tentang kehamilannya maka ibu akan mempunyai kesadaran yang tinggi untuk merawat kehamilannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan kunjungan kunjungan rutin pemeriksaan ANC. Menurut Soekanto (2001) mengemukakan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan juga merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 52% responden pernah hamil lebih dari 1 kali. Dengan adanya informasi dari petugas kesehatan, ibu hamil tahu atau mengerti bahwa saat kehamilan terjadi berbagai perubahan, sehingga dapat menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Karena itu
DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Semarang | 6
melalui pelayanan kesehatan atau antenatal care yang dilakukan oleh ibu hamil dapat memonitor dan mendukung kesehatan dan mendeteksi faktor resiko yang akan terjadi pada ibu hamil tersebut. Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian Demiaty (2009) mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kepatuhan kunjungan antenatal care di RSUD Pandan Arang Boyolali menyatakan bahwa adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan antenatal care. Hubungan Motivasi Ibu Hamil dengan Kunjungan Antenatal Care Berdasarkan uji Kendall tau didapatkan nilai τ sebesar .524 dengan p-value 0,001. Oleh karena itu p-value 0,001 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Gedangan Kabupaten Semarang. Hubungan ini mempunyai tingkat hubungan kuat karena τ = +0,598 yang mempunyai arah positif dan terletak antara 0,40 – 0,599 yang artinya motivasi ibu hamil tinggi maka tinggi pula kunjungan antenatal. Menurut Sobur (2003) motif sosiogenetis merupakan motif-motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada dan berkembang. Walgito (2004) menyatakan bahwa pada umumnya, motivasi mempunyai sifat siklus (melingkar), yaitu timbul kebutuhan, memicu perilaku tertuju pada tujuan (goal), dan akhirnya setelah tujuan (goal) tercapai, motivasi itu berhenti. Tetapi itu akan kembali ke
keadaan semula apabila ada sesuatu kebutuhan lagi. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Fithriani (2011) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara motivasi ibu hamil trimester III dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan mayoritas responden memiliki oengetahuan yang cukup tentang kunjungan antenatal care. Mayoritas responden memiliki motivasi yang tinggi. Mayoritas responden melaksanakan kunjungan antenatal care dengan lengkap. Petugas tenaga kesehatan khususnya pihak Puskesmas Gedangan Kabupaten Semarang untuk meningkatkan pemberian informasi kepada ibu hamil tentang pentingnya pelaksanaan ANC selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. 2014. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Effendi, N. 2006. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Hani. U, dkk. 2010. ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN FISIOLOGIS. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, A.A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik
DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Semarang | 7
Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Hidayat. 2011. Menyusun Skripsi dan Tesis (Edisi Revisi). Bandung. Informatika Khairani, H. Makmun. 2013. Psikologi Umum. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Lestari, T. 2015. Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Msnubs. 2006. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Puspita . 2012. Metodolodi Penelitian Kebidanan. Jakarta: Rineka Cipta Pantikawati, Ika. & Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika Prawihardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo Prawihardjo, S. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo Profil Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia. 2013. Tersedia dalam link
[diakses 30 Oktober 2015, pukul 15.00 WIB] Profil Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014. Tersedia dalam link http://www.dinkeskotasemarang.go.id [diakses tanggal 30 Oktober 2015, pukul 15.30 WIB] Puskesmas Gedangan. 2014. Profil Puskesmas Gedangan. Semarang, Jawa Tengah Sadirman, A.M. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada Sugiyono. 2011. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Bandung: Alfabeta Sulistyawati, A. 2009. ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN. Jakarta: Salemba Medika Sunaryo. 2013. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Taufik, M. 2007. Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan Dalam Bidang Keperawatan. Jakarta: CV. Infomedika Unzila, L J. 2007. Buku Dukungan dan Motivasi. Jakarta: EGC Wawan, A. & M, Dewi. 2010. PENGETAHUAN, SIKAP DAM PERILAKU MANUSIA. Yogyakarta: Nuha Medika
DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Semarang | 8