eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Hubungan antara Terpaan Program “Neo Gara-Gara Magic” dengan Sikap Nggm Lovers terhadap Tindak Kriminalitas Siswanto1, Kokom Komariah2, Yustikasari3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author:
[email protected]
ABSTRACT Siswanto, 210110080372, a student of majoring Public Relations, Communication Science Faculty. The title of this research is “The Correlation Between Exposure of “Neo Gara-Gara Magic” Programme with NGGM Lovers Attitude Toward Criminality Act”. With Dra. Kokom Komariah, M.Si as Primary Councellor, and Yustikasari S.Sos., M.I.kom as secondary councellor. The objective of this research is to find out correlations between watching intensity and content of “Neo Gara-Gara Magic” Programme with NGGM Lover’s cognitive, afective, and conative toward criminality act. This research uses correlational method with Pearson’s Product Moment hypotesis for descriptive and inferential analysis. The sample of this researches are 71 respondence using simple random sampling. Data’s are collected by using Questionaire, Interview, Observation, and literature study. The result of this research showing middle/meanful relations enough between watching intensity of “Neo Gara-Gara Magic” programme with NGGM Lovers Cognitive aspect, and afective aspect, and weak but sure relations with NGGM Lovers Conative aspect. And middle/meanful relations enough between content of “Neo Gara-Gara Magic” programme with NGGM Lovers Cognitive aspect and afective aspect, and weak but sure relations with NGGM Lovers Conative aspect. Suggestion for “Neo Gara-Gara Magic” Production House must increased informations about how to stop criminality act, for Trans7 could be decreased criminality ilustration portion, and keep maintain relations with NGGM Lovers. Key word: Cultivation Theory, Exposure, Attitude
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
PENDAHULUAN Latar Belakang Neo Gara-Gara Magic memiliki konsep edukasi berupa reka ulang kejahatan yang ada di Indonesia, dengan tujuan untuk menigkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat. Program televisi yang dibawakan oleh Galih Montana, Jennifer Aiko, dan Denny Darko tersebut menyajikan informasi dan pembelajaran mengenai bagaimana tindak kriminal dapat terjadi di sekitar kita tanpa kita sadari, bagaimana bentuk-bentuknya, dan cara menanggulanginya dengan cara memperagakannya langsung oleh pembawa acaranya sendiri. Acara ini mulai ditayangkan sejak tanggal 9 Oktober 2011 pukul 19.00 WIB. Dalam situs lain program televisi tersebut menimbulkan pro dan kontra. Pihak yang setuju dengan program televisi tersebut beranggapan bahwa acara ini sangat mendidik dan menambah pengetahuan penontonnya mengenai berbagai bentuk tindak kriminal yang bahkan keberadaannya seringkali tidak disadari oleh masyarakat4. Pihak yang tidak setuju dengan acara ini, beranggapan bahwa justru akibat peragaan tindak kriminal oleh pembawa acara yang memang dirancang senyata mungkin menimbulkan bahaya, karena seolah-olah tindakan tersebut seperti “mengajari” untuk melakukan tindak kriminal. LSM Rumah Peradaban pernah mengajukan petisi kepada KPI untuk menghentikan acara Neo Gara-Gara Magic
4
http://www.facebook.com/pages/NEO-GARA-GARA-MAGIC/282814761743706 diakses pada tanggal 26/02/2012 pukul 08: 24 WIB
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
karena dianggap “mengajari” cara berbuat kriminal, seperti pencurian kartu kredit, penipuan dan lain sebagainya5. Selain itu, ada aduan yang disampaikan secara langsung kepada KPI. Hanya saja, sampai sekarang belum ada teguran ataupun imbauan dari KPI terhadap program “Neo Gara-Gara Magic”.6 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Sejauh mana Hubungan Antara Terpaan Program Televisi“Neo Gara-Gara Magic” Trans 7 dengan Sikap NGGM Lovers terhadap Tindak Kriminalitas”? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas program televisi “Neo Gara-Gara Magic” Trans 7 dengan aspek kognisi, afeksi, dan konasi NGGM Lovers terhadap tindak kriminalitas. 2. Untuk mengetahui hubungan antara isi program televisi “Neo GaraGara Magic” Trans 7 dengan aspek kognisi, afeksi, dan konasi NGGM Lovers terhadap tindak kriminalitas. Teori Kultivasi Teori yang digunakan untuk penelitian ini adalah teori kultivasi dari George Gerbner. Gerbner mengatakan bahwa: 5
http://www.hidayatullah.com/read/21097/11/02/2012/stop-tayangan-bermasalah-di-tv!.html diakses pada tanggal 26/02/2012 pada pukul 08: 25 WIB 6 www.kpi.go.id/index.php?option=com...id...
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
The mass media cultivate attitudes and values which are already present in a culture: the media maintain and propagate these values amongst members of a culture, thus binding it together. It has been noted that increased use of mass media influences perceptions and attitudes (media massa mengkultivasi sikap dan nilai-nilai yang telah ada pada budaya. Media menjaga dan mempropagandakannya kepada sesama anggota budaya lalu mengikatnya. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan penggunaan media massa akan memengarhuhi persepsi dan sikap) (Gerbner et al ,1980: 14)
Tabel 1.1 Skema penurunan variabel Variabel Terpaan Televisi
Terpaan Neo Gara-Gara Magic
Variabel Sikap
Sikap NGGM Lovers
Variabel X Variabel Y
Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan di penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional sebenarnya merupakan kelanjutan dari metode dekriptif. Dengan metode deskriptif, kita menghimpun data, menyusunnya secara sistematis, faktual dan cermat. Metode deskriptif tidak menjelaskan hubungan antara variabel, tidak menguji hipotesis atau melakukan prediksi. Kita mulai memasuki metode korelasional jika kita ingin mengetahui hubungan antara variabel-variabel. Metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. (Rakhmat, 2002:27) Populasi dan Teknik Sampling Dalam penelitian ini, populasi NGGM Lovers yang dijadikan bahan penelitian sebanyak 87 responden. Teknik sampling yang akan digunakan adalah teknik
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
sampling random sederhana. Sehingga, ukuran sampel yang akan diambil adalah sebanyak 71 sampel. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket Riduwan mengatakan, angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (dalam Riduwan, 2006: 25) 2. Wawancara “Wawancara, atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.(Arikunto, 2002:132) 3. Observasi Peneliti akan melakukan observasi langsung ke beberapa sampel yang diambil untuk mendapatkan data primer penelitian. Dari segi proses pengumpulan data, observasi dapat dibedakan demjadi participant observation dan non participant observation. (Sugiyono, 2010:145) 4. Studi Kepustakaan Merupakan pengumpulan data berdasarkan tinjauan-tinjauan pustaka mengenai penelitian hubungan antara tayangan kegiatan training dan motivasi kerja karywan. Kepustakaan atau studi kepustakaan adalah proses umum yang kita lalui untuk mendapatkan teori terlebih dahulu melalui arsip, buku, atau teori (Rakhmat, 1989:131).
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala pengukuran interval. Riduwan, mengatakan bahwa skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.(dalam Riduwan, 2006: 9). Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan adalah Skala rating (Rating Scale). Riduwan mengatakan bahwa skala rating (Rating Scale) menggunakan data yang mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam model ini responden tidak akan menjawab dari data kualitatif yang sudah tersedia, tetapi menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang disediakan. (dalam Riduwan, 2006: 20) Teknik Analisis Data Analisis data deskriptif Analisis data deskriptif adalah analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimanna adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. (Sugiyono, 2009: 147)
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Analisis Data Inferensial Analisis data inferensial adalah analisis data dengan menggunakan statistik untuk data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
r
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
(Arikunto, 2006:150) Uji validitas dan reliabilitas Uji validitas Karena uji validitas menggunakan koefisien korelasi Pearson’s Product Moment, maka rumusnya adalah:
r
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
(Arikunto, 2006:150) Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas menggunakan koefisien reliabilitas Alfa Cronbach:
= = Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
−1
. 1− −
(∑
∑ )
/
Page 7 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
(Suharsimi Arikunto, 1993: 236) Hipotesis Penelitian Penelitian ini menggunakan hipotesis sementara: Ada Hubungan Antara Terpaan “Neo Gara-Gara Magic” dengan Sikap NGGM Lovers terhadap Tindak Kriminalitas. Sub Hipotesis Penelitian: 1. Ada Hubungan Antara Intensitas Menonton Program “Neo Gara-Gara Magic” dengan Aspek Kognisi NGGM Lovers terhadap Tindak Kriminalitas. 2. Ada Hubungan Antara Isi Pesan Program “Neo Gara-Gara Magic” dengan Aspek Kognisi NGGM Lovers terhadap Tindak Kriminalitas. 3. Ada Hubungan Antara Intensitas Menonton Program “Neo Gara-Gara Magic” dengan
Aspek Afeksi
NGGM Lovers
terhadap
Tindak
Kriminalitas. 4. Ada Hubungan Antara isi Pesan Program “Neo Gara-Gara Magic” dengan Aspek Afeksi NGGM Lovers terhadap Tindak Kriminalitas. 5. Ada Hubungan Antara Intensitas Menonton Program “Neo Gara-Gara Magic” dengan Aspek Konasi NGGM Lovers terhadap Tindak Kriminalitas. 6. Ada Hubungan Antara Isi Pesan Program “Neo Gara-Gara Magic” dengan Aspek Konasi NGGM Lovers terhadap Tindak Kriminalitas.
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
PEMBAHASAN Hubungan Antara Terpaan Program “Neo Gara-Gara Magic” Dengan Sikap NGGM Lovers Koefisien korelasi Product Moment (r) adalah sebesar 0,696. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai t hitung sebesar 8,058 dan nilai t tabel dengan dk=69 dan α = 5% adalah sebesar 1,995 maka dapat dilihat bahwa t hitung (8,058) > t tabel (1,995) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara terpaan program “Neo Gara-Gara Magic” dengan sikap NGGM Lovers. Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,696 diantara kriteria ≥0,40 - <0,70 menunjukkan bahwa hubungan antara terpaan program “Neo Gara-Gara Magic” dengan sikap NGGM Lovers merupakan hubungan sedang / cukup kuat. Hubungan Antara Intensitas Menonton Dengan Aspek Kognisi Koefisien korelasi Product Moment (r) adalah sebesar 0,599. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai t hitung sebesar 6,218 dan nilai t tabel dengan dk=69 dan α = 5% adalah sebesar 1,995 maka dapat dilihat bahwa t hitung (6,218) > t tabel (1,995) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas menonton dengan aspek kognisi. Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,599 diantara kriteria ≥ 0,40 - < 0,70 menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas menonton dengan aspek kognisi merupakan hubungan sedang / cukup kuat.
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Hubungan Antara Intensitas Menonton Dengan Aspek Afeksi Koefisien korelasi Product Moment (r) adalah sebesar 0,606. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai t hitung sebesar 6,329 dan nilai t tabel dengan dk=69 dan α = 5% adalah sebesar 1,995 maka dapat dilihat bahwa t hitung (6,329) > t tabel (1,995) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas menonton dengan aspek afeksi. Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,606 diantara kriteria ≥ 0,40 - < 0,70 menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas menonton dengan aspek afeksi merupakan hubungan sedang / cukup. Hubungan Antara Intensitas Menonton Dengan Aspek Konasi Koefisien korelasi Product Moment (r) adalah sebesar 0,285. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai t hitung sebesar 2,468 dan nilai t tabel dengan dk=69 dan α = 5% adalah sebesar 1,995 maka dapat dilihat bahwa t hitung (2,468) > t tabel (1,995) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas menonton dengan aspek konasi. Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,285 diantara kriteria ≥ 0,20 - < 0,40 menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas menonton dengan aspek konasi merupakan hubungan rendah tapi pasti. Hubungan Antara Isi Pesan Dengan Aspek Kognisi Koefisien korelasi Product Moment (r) adalah sebesar 0,648. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai t hitung sebesar 7,063 dan nilai t tabel dengan dk=69 dan α = 5% adalah sebesar 1,995 maka dapat dilihat bahwa t hitung (7,063) > t
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
tabel (1,995) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara isi pesan dengan aspek kognisi. Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,648 diantara kriteria ≥ 0,40 - < 0,70 menunjukkan bahwa hubungan antara isi pesan dengan aspek kognisi merupakan hubungan sedang / cukup kuat. Hubungan Antara Isi Pesan Dengan Aspek Afeksi Koefisien korelasi Product Moment (r) adalah sebesar 0,642. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai t hitung sebesar 6,959 dan nilai t tabel dengan dk=69 dan α = 5% adalah sebesar 1,995 maka dapat dilihat bahwa t hitung (6,959) > t tabel (1,995) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara isi pesan dengan aspek afeksi. Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,642 diantara kriteria ≥ 0,40 - < 0,70 menunjukkan bahwa hubungan antara isi pesan dengan aspek afeksi merupakan hubungan sedang / cukup kuat. Hubungan Antara Isi Pesan Dengan Aspek Konasi Koefisien korelasi Product Moment (r) adalah sebesar 0,377. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai t hitung sebesar 3,386 dan nilai t tabel dengan dk=69 dan α = 5% adalah sebesar 1,995 maka dapat dilihat bahwa t hitung (3,386) > t tabel (1,995) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara isi pesan dengan aspek konasi. Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,377 diantara kriteria ≥ 0,20 - <
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
0,40 menunjukkan bahwa hubungan antara isi pesan dengan aspek konasi merupakan hubungan rendah tapi pasti. Hubungan sedang/cukup kuat antara Terpaan Program “Neo Gara-Gara Magic” (X) Dengan Sikap NGGM Lovers (Y) Hubungan yang signifikan antara terpaan program “Neo Gara-Gara Magic” dengan sikap NGGM Lovers menunjukkan bahwa secara umum terpaan program “Neo Gara-Gara Magic” cukup mampu menimbulkan sikap NGGM Lovers terhadap tindak kriminalitas. Hubungan sedang/cukup kuat antara Intensitas Menonton (X1) Dengan Kognisi (Y1) Dari hasil tersebut, hubungan yang signifikan antara intensitas menonton dengan aspek kognisi membuktikan bahwa semakin orang menjadi pecandu televisi, semakin berpengaruh juga pada kognisinya. Hubungan sedang/cukup kuat antara Intensitas Menonton (X1) Dengan Afeksi (Y2) Dari hasil korelasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara perlahan semakin tinggi intensitas menonton program “Neo Gara-Gara Magic” maka akan semakin tinggi pula aspek afeksi NGGM Lovers. Hubungan rendah tapi pasti antara Intensitas Menonton (X1) Dengan Konasi (Y3) Dari hasil diatas, hubungan dari intensitas menonton program “Neo GaraGara Magic” dengan aspek konasi NGGM Lovers tergolong rendah tapi pasti. Hal
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak intensitas menonton program “Neo Gara-Gara Magic” tidak serta merta menimbulkan kecenderungan untuk waspada. Hubungan sedang/cukup kuat antara Isi Pesan (X2) Dengan Kognisi (Y1) Dari hasil diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa secara perlahan tapi pasti isi pesan program “Neo Gara-Gara Magic” memiliki hubungan yang cukup kuat dengan aspek kognisi NGGM Lovers. Dengan demikian, selain intensitas menonton program tersebut, isi program juga dapat mempengaruhi aspek kognisi. Hubungan sedang/cukup kuat antara Isi Pesan (X2) Dengan Afeksi (Y2) Hubungan yang sedang antara isi program “Neo Gara-Gara Magic” dengan aspek afeksi membuktikan bahwa secara perlahan tapi pasti isi program menimbulkan rasa khawatir, rasa gelisah, dan rasa panik NGGM Lovers terhadap tindak kriminalitas dan terjadinya penyalahgunaan program tersebut oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hubungan rendah tapi pasti antara Isi Pesan (X2) Dengan Konasi (Y3) Pada hasil diatas, sama seperti pada hubungan antara intensitas menonton program “Neo Gara-Gara Magic” dengan aspek konasi NGGM Lovers, hubungan antara isi program “Neo Gara-Gara Magic” juga baerada pada kategori rendah tapi pasti. Hal tersebut dikarenakan, banyak faktor yang memengaruhi timbulnya perilaku waspada terhadap tindak kriminalitas.
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Hasil dan Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara terpaan program “Neo Gara-Gara Magic” dengan sikap NGGM Lovers, dapat diambil simpulan bahwa: 1.
Intensitas menonton program “Neo Gara-Gara Magic” memiliki hubungan sedang/cukup kuat dengan aspek kognitif dari NGGM Lovers. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak serta merta frekuensi dan durasi menonton program “Neo Gara-Gara Magic” akan memengaruhi aspek kognitif NGGM Lovers terhadap tindak kriminalitas. Pengaruh dari intensitas menonton akan secara bertahap dan berakumulasi membentuk kognisi. Intensitas menonton program “Neo Gara-Gara Magic” memiliki hubungan sedang /cukup kuat dengan aspek afektif dari NGGM Lovers. Hal tersebut menunjukkan bahwa frekuensi dan durasi menonton juga tidak serta merta menimbulkan afeksi penonton. Pengaruh sedang intensitas menonton program “Neo Gara-Gara Magic” dengan aspek afektif NGGM Lovers menunjukkan bahwa semakin sering dan semakin lama menonton program “Neo Gara-Gara Magic” maka secara perlahan afeksi NGGM Lovers akan timbul. Intensitas menonton program “Neo Gara-Gara Magic” memiliki hubungan yang rendah tapi pasti dengan aspek konasi NGGM Lovers. Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun semakin sering dan semakin lama menonton program tersebut, tidak serta merta menimbulkan perilaku seperti yang menjadi tujuan
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
program tersebut. Dengan demikian, program “Neo Gara-Gara Magic” kurang mampu memengaruhi konasi NGGM Lovers. 2.
Isi program “Neo Gara-Gara Magic” memiliki hubungan sedang/cukup kuat dengan aspek kognisi NGGM Lovers. Hal tersebut menunjukkan bahwa konten yang terkandung dalam program “Neo Gara-Gara Magic” cukup mampu memengaruhi kognisi NGGM Lovers.
Isi
program “Neo Gara-Gara Magic” memiliki hubungan sedang/cukup kuat dengan aspek afeksi NGGM Lovers. Hal tersebut menunjukkan bahwa konten yang terkandung dalam program “Neo Gara-Gara Magic” terutama mengenai reka ulang tindak kriminalitas cukup mampu memengaruhi afeksi NGGM Lovers. Isi program “Neo GaraGara Magic” memiliki hubungan rendah tapi pasti dengan aspek konasi NGGM Lovers. Hal tersebut menunjukkan bahwa konten yang terkandung dalam program “Neo Gara-Gara Magic” kurang mampu memengaruhi konasi NGGM Lovers.
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 15 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro dan Komala, lukiati. 2004. Komunikasi Massa; Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Saifudin. 2007. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar ----------------------. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakatra: Pustaka Pelajar Bagong, Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta : Kencana Bungin, Burhan. 2001. Metodologi penelitian sosial : Format-format kuantitatif dan kualitatif. Surabaya : Airlangga University Press. Effendy, Onong Uchjana, 1981. Komunikasi dan Modernisasi. Bandung: Alumni Nasution ---------------------------------- 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti Gerbner, George et.al. 1980. The Influence Of Media Violence On Television. New York: National Institute Hamid, Farid. 2009. Modul X (Pertemuan X); Pengaruh Komunikasi Massa terhadap Massa dan Budaya. Jakarta: Universitas Mercu Buana Harris, Thomas L. 1991. The Marketer's Guide to Public Relations, New York: John. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 16 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Lyons, John. 1981. Language and Linguistics. London: Cambridge University Press Mar’at, 1981. Sikap Manusia Perubahan dan Pengukurannya. Jakarta: Gramedia McQuail, Dennis. 1993. Mass Communication Theory. London: Sage Publication Mulyana, Deddy. 2000, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya. Nurudin, 2003. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Pratiwi, Sri Nurabdiah. 2008. Modul VII ( Pertemuan VII): Pengukuran: Penggunaan Skala Dalam Kuesioner. Jakarta: UNIVERSITAS MERCU BUANA.. Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi; Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya Rakhmat, Jalaludin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi ; Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan, 2006. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta Severin, Werner J. dan Tankard, James W. 2005. Teori komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media Singarimbun, Masri.1989. Metode Penelititan Survei. Jakarta: LP3ES Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. Tambunan, R.O.1994. Opini Publik: Suatu Pengantar Ilmiah. Jakarta: PT. Rineka Cipta Tan, Alexis. 1981. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 17 of 18
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Wahyudi, J.B. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Wallace, Walter,L. 1973, Metoda Logika Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara West, Richard dan Turner, H. Lynn. 2010. Pengantar Teori Komunikasi; Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika Widjaya, A.W. 1997. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bina Aksara.
Siswanto - Hubungan antara Terpaan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 18 of 18