HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DAN INTENSITAS PEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMA PGRI 109 TANGERANG
Oleh: RAHMALIA ANDINI NIM: 103070029115 Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DAN INTENSITAS PEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMA PGRI 109 TANGERAING Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh
RAHMALIA ANDINI
103070029115
Di Bawah Bimbingan
~~
Pembimbing I
~JBambang Survadi, Ph.D
NIP. 150293234
NIP. 150326891
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H / 2008 M
MOTTO:
...... .. Sesunggulinya sesudali k§su[itan itu ada kgmudalian. '.Maf({t apa6i[a f({tmu te[afi se[esai (aari suatu urusan), k5'1fal
LEMBAR PERSEMBAHAN
'liada R..,ata yang patut terucap untuf(mama R..,u tercinta yang sefafu mem6eri perfzatian d:i!(afu
a/Ut sakjt dan sefzat,
semoga ./II{afz Swt mc1116erikfin ma111a ~mufiaan
fzidup cfi dimia dan afijiirat
~[al(
:Mama rr;;rsayang, papa 'Tercinta, Jldi0;adif(,fU1 yang
'Kusayanai.
ABSTRAKSI (A) (B) (C) (D) (E) (F)
(G)
Fakultas Psikologi January 2008
Rahmalia Andini Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling Dan lntensitas Pemanfaatan Layanan Bimbingan Konseling xiv + 66 halaman + lampiran Persepsi merupakan hal yang penting karena pandangan seseorang berprilaku terhadap suatu objek atau individu lain tidaklah selalu sama, padahal seseorang berprilaku berdasarkan persepsi masing-masing. Remaja dalam menyongsong masa depannya, memerlukan pendamping dari orang-orang yang Jebih tua dan berpengalaman. Pendamping diperlL•kan remaja untuk mengarahkan keinginan dan cita-cita mereka secara optimal program bantuan seperti itu yang dikenal dengan dengan bimbingan konseling (BK). Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana siswa mempersepsikan BK itu sesungguhnya dan seberapa sering pula siswa memanfaatkan layanan BK. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah siswa dan siswi SMA 109 Tangerang yang berjumlah 240 orang. Dari populasi tersebut sebanyak 60 orang yang terpilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan simple random sampling. Dalam pengumpulan data menggunakan dua buah skala yaitu skala persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioner Skala Liker! dan diolah dengan menggunakan SPSS versi 12.0. Berdasarkan hasil pengolahan dan penghitungan data pada penelitian ini terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbin9an konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling. Kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment dari pearson yang diperoleh r-hitung sebesar 0.6160 dan setelah bandingkan dengan r- tabel, ternyata r -hitung Jebih besar dari pada r tabel pada =0.05 (0.254) dan pada =0.01 (0.330). Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling di SMA 109 Tanngerang diterima. Penelitian ini menyarankan agar guru BK lebih memahami siswa, lebih ramah dan mudah diajak berkomunikasi seperti teman. Selain itu dalam penyajian materi di kelas guru BK lebih berperan sebagai fasilitator. Bahan bacaan buku 33 (1977 - 2005) + 2 Skripsi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. syukur yang tak henti-hentinya atas segala nikmat yang telah diberikan dan atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari akhir.
Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari peran serta dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Psikologi l,JIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lbu Hj. Ora. Netty Hartati, Prof. Dr. Rif'at Syauqi Nawawi pembimbing akademik yang telah mengarahkan dan perhatian kepada penulis menjalani proses perkuliahan dan seluruh dosen serta staf Fakultas. T•9rima kasih atas bimbingan dan motivasi yang dengan tulus ikhlas diberikan kepada penulis sejak awal kuliah hingga menyelesaikan penulisan skripsi ini. 2. Bapak Bambang Suryadi, Ph. D. Dasen pembimbing I dan !bu Solicha, S.Ag selaku dosen pembimbing II, yang sudah banya1k meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
3. Mama dan papa yang memberikan kasih sayang yang lulus dan ikhlas serta yang lerbaik bagi penulis. Terima kasih, ya Allah lindungilah dan sayangilah kedua orangluaku, Amin. 4. Adik-adikku, Indra dan Tami yang selalu memolivasi kakakmu ini, agar cepal menyelesaikan kuliah dan wisuda. Sepupuku lwan, lnonk, Mulhe, Cilra, Desy, dan keluarga besar HMS makasih alas dukungannya. 5. Aa Aka untuk kebaikan, dukungan, motivasi, dan kasih sayang selama ini. Semua itu sangat berarti. 6. Sahabat-sahabalku yang terbaik yang lelah banyak membantu penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini terulama untuk Ajeng, Zainal, Almarhum Taqin, Agiel, Naila, zora, Power Rangers dan leman-leman angkatan 2003 khususnya kelas C. 7. Perpuslakaan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayalullah Jakarta. 8. Saudaraku, kelompok KKL Duren Sawil dan adik-adikku yang lercinta di panli PSAA Pulra Ulama 5 duren Sawit. Terima kasih alas kerjasama dan berbagi pengalamannya, semoga Allah SWT r.iemudahkan jalan kita dalam membangun kehidupan yang labih baik. Amin. 9. Bapak Drs.lyus Usin Ruspendi kepala sekolah SMA ·109 Tangerang, dan siswa-siswi kelas 2 alas kerjasamanya dalam proses penyelesaian skripsi 1n1.
Penulis mengucapkan terima kash yang sebesar-besarnya semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Bapak, /bu dan saudara-saudariku semua. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, tetapi kita wajib berusaha untuk mendekatinya.
Jakarta, 22 Januari 2008
Rahmalia Andini
DAFTAR ISi Halaman Judul ................................................................................... . Halaman Persetujuan .. .. .... .. .... .. .. .. .. .. .. . .. .. ... .......... .. .. . ..... .. .. .. .. .. .. .. .. ... .
11
Halaman Pengesahan . .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. ... ... .. . ................ ........ .. .. .. .. ........
111
.................................
1v
Lem bar Persembahan .. .. .. .. .. .. ........... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .... .. .... .... ........
v
Abstraksi ......................................................................................... .
VI
M~o................................................
Kata Pengantar Daftar lsi . . ...... .
VII
x
Daftar Tabel ..................................................................................... .
xiii
Daftar Grafik .
XIV
Daftar Lampi ran . .. .. .. ......... .......... .. .. ........ .... .. .. .... .... .. .. ......... ... ......... .. ..
BAB 1
1.1. Latar Belakang Masalah . .. ........ .. ...... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ...... .. .
1-8 1
1.2. ldentifikasi Masalah . .. .. ...... .. ........ .. .. .. .... .. .. .. .. .. .... .. .. .. ....
4
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..........................
5
1.3.1. Pembatasan Masalah .........................................
5
1.3.2. Perumusan Masalah ......................................... .
6
PENDAHULUAN ..........................................................................
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............... .
6
1.4.1. Tujuan Penelitian
6
1.4.2. Manfaat Penelitian
7
1.5. Sistematika Penulisan .
BAB 2
xv
8
KAJIAN PUSTAKA ......................................................................
9-33
2.1. Bimbingan dan Konseling .......................................... :.
9
2.1.1. Pengertian Bimbingan .........................................
9
BAB 3
2.1.2. Tujuan Pelayanan Bimbingan ........................ ,.. ,,,.
11
2.1.3. Pengertian konseling............................................
12
2.1.4. Fungsi Utama Bimbingan Sekolah ......................
13
2.1.5. Layanan Bimbingan Konseling Sekolah .. .... ........
15
2.1.6. Peranan Konselor Sekolah ..................................
19
2.2. ltensitas Bimbingan Konseling ........................................
23
2.2.1. Pengertan lntensitas ............................................
23
2.3. Persepsi... ... ... ... ... ...... ................................................
24
2.3.1. Pengertian Persepsi .............................................
24
2.3.2. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi .................
26
2. 3.3. Macam-Macam Persepsi............................ .... .. .. ..
28
2.4. Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling ............
30
2.5. Kerangka Berpikir ..........................................................
30
2.6. Hipotesis ........................................................................
33
METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 3.1. Jen is Penelitian..... .... .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .
34-46 34
3.1.1. Pendekatan Penelitian . . .. . .. .. .. ... .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .
34
3.1.2. Metode Penelitian ................................................
34
3.1.3. Definisi operasional Variabel................................
35
3.2. Pengambian Sampel ......................................................
36
3.2.1. Populasi dan Sampel ...........................................
36
3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel ...............................
37
3.3. Teknik Pengumpulan Data..............................................
37
3.3.1. Metode Penelitian ................................................
37
3.3.2. lnstrumen Penelitian ............................................
38
3.3.3. Teknik Uji lnstrumen Penelitian.............................
40
3.4. Teknik Analisa Data .......................................................
45
BAB 4
3.5. Prosedur penelitian .................................... .....................
46
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................
47-62
4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian . ....................
47
4.2. Presentasi dan Analisa Data..................... ....................
48
4.2.1. Gambaran Persepsi Siswa Terhadap
BAB 5
Bimbingan Konseling .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
48
4.2.2. Gambaran lntensitas Pemanfaatan Layanan BK.
50
4.3. Uji Persyaratan ......................................... ....................
52
4.3.1. Uji Normalitas ................................. ....................
52
4.3.2. Uji Homogenitas ..................................................
55
4.4. Hasil Utama Penelitian ..................................................
56
4.4.1. Uji Korelasi Persepsi Siswa Terhadap BK...........
56
4.5. Hasil Tambahan Penelitian ... ................................... ...
58
4.5.1. T-Test Persepsi Siswa Terhadap BK ........... .,.....
58
4.5.2. T-Test lntensitas Pemanfaatan Layanan BK.,.....
60
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ........................................
63-66
5.1. Kesimpulan .....................................................................
63
5.2. Diskusi ...........................................................................
63
5.3. Saran .............................................................................
66
OAFT AR PUST AKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1. Blue Print Skala Persepsi Siswa Terhadap BK...............................
38
3.2. Blue Print Skala lntensitas Pemanfaatan Layanan 13K ....................
39
3.3. Nilai Skar Jawaban .. .................. .......... ........ .. .. .. ................... .. ........
39
3.4. Hasil Tryout Skala Persepsi Siswa Terhadap BK ...........................
41
3.5. Blue print Skala Persepsi Siswa Terhadap BK Pasca Tryout ........
42
3.6. Hasil Tryout Skala lntensitas Pemanfaatan Layanan BK ................
43
3.7. Blue print Skala lntensitas Pemanfaatan Layanan BK Pasca Tryout
43
3.8. Kaid ah Reliabilitas Guilford..............................................................
44
4.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis kelamin .............
47
4.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia............................
47
4.3. Kategorisasi Persepsi Siswa Terhadap BK......................................
50
4.4. Kategorisasi lntensitas Pemanfaatan Layanan BK..........................
51
4.5. Uji Homogenitas................. .. ...... .. .. .. .... .. .. .. .... .. .. ... .. .... .. .. .. ...... ..... .. ..
55
4.6. Uji Hipotesis ... .. .. .. .. .. .. ............ .... ..... .. .. .. .......... .. .. .... .. ......... .......... .. ..
57
4.7. Persepsi BK Berdasarkan Jenis Kelamin ............... ........................
59
4.8. T-Test Persepsi Bimbingan Konseling .................... ........................
60
4.9. lntensitas Pemanfaatan Layanan BK Berdasarkan .Jenis Kelamin ..
61
4.10. T-Test Jntensitas Pemanfaatan Layanan BK.......... ........................
62
DAFTAR GRAFIK
Grafik
Ha la man
4.1. Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling ....
53
4.2. lntensitas Pemanfaatan Layanan Bimbingan Konseling
54
DAFT AR LAMPI RAN
Lampi ran 1.
Surat keterangan penelitian
2.
Skala try out
3.
Skala penelitian
4.
Data hasil try out
5.
Data hasil penelitian
6.
Data hasil penelitian T-Test berdasarkan jenis kelamin
7.
Validitas skala persepsi BK
8.
Reliabilitas skala persepsi BK
9.
Validitas skala intensitas layanan BK
10.
Reliabilitas skala intensitas layanan BK
11.
Uji normalitas persepsi BK dan intensitas pemanfaatan layanan BK
12.
Uji korelasi persepsi BK dan intensitas pemanfaatan layanan BK
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Dalam setting pendidikan di sekolah para siswa sering menghadapi masalahmasalah yang kompleks sebagai akibat dari perubahan sosial yang penuh tantangan, tuntutan dan pilihan. Kesemuanya itu terkadang menimbulkan keraguan terhadap masa depannya, bahkan menimbulkan krisis jati diri. Salah satu bantuan yang perlu diberikan untuk membantu siswa mengatasi semua itu adalah bimbingan konseling. Bimbingan konseling dirasakan sangat perlu di lembaga-lembaga pendidikan, karena bimbingan merupakan kegiatan bantuan yang diberikan kepada individu secara terus menerus dalam menghadapi persoalan-persoalan yang timbul dalam hidupnya (Dewa ketut sukardi, 1985).
Sekolah merupakan tempat berkumpulnya siswa yang berlatar belakang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, baik dari segi keadaan keluarga, ekonomi, adat istiadat, agama maupun dari segi psikologis seperti persepsi, bakat dan minatnya. Adanya perbedaan tersebut, maka tidak mustahil pula akan timbul berbagai macam problema dalam hidupnya. Namun adakalanya mereka dapat mengatasi dan ada pula yang tidak dapat 1
2
mengatasinya sehingga mereka memerlukan bantuan orang lain yang mampu memberikan alernatif, serta solusi pemecahannya melalui bimbingan arahan-arahan, nasehat dan penyuluhan.
Dewasa ini, di berbagai sekolah sudah terdapat program bimbingan konseling, yang memberikan bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir. Pada kurikulum 1984 keberadaan program bimbingan dan konseling semakin ditekankan untuk lebih diperhatikan oleh para guru, siswa dan orang tua. Bimbingan konseling merupakan bagian integral dari keseluruhan penyelenggaraan pendidikan cli sekolah. Salah satu bentuk layanan yang perlu diterapkan adalah pelayanan bimbingan belajar. Agar layanan tersebut dapat mencapai hasil yang bail<, maka perlu integrasi antara guru bidang studi dan konselor dalam pelaksanaannya.
Bimbingan merupakan suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial (Hallen, 2002). Berdasarkan kurikulum SMU mengenai petunjuk pelaksanaan bimbingan konseling tahun 1994, dinyatakan bahwa program bimbingan dan konseling ini pada dasarnya merupakan bimbingan belajar- dan bimbingan karir, yang berupaya membentuk perkembangan siswa secara optimal. Dengan membantu siswa mengenal bakat, minat dan kemampuannya, serta memilih
3
dan menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk tuntutan dunia kerja mendatang maka pada dasarnya pelaksanaan bimbingan merupakan program bantuan bagi siswa yang penting dan bermanfaat. Namun fenomena yang tampak sehubungan dengan adanya Bimbingan dan Konseling (BK) ini adalah kurangnya minat dan perhatian para remaja pada program ini.
Persepsi merupakan awal dari proses interaksi manusia dengan lingkungannya. Persepsi merupakan proses subjektif pengolahan bagaimana manusia dapat menilai suatu objek. Banyak hal yang mempengaruhi persepsi, stimulus yang ada, faktor lingkungan, pengamatan serta pengalaman. Persepsi merupakan hal yang penting karena pandangan seseorang berperilaku terhadap suatu objek atau individu lain tidaklah selalu sama, padahal seseorang berprilaku berdasarkan persepsi masing-masing (Robbins, 1998). Persepsi siswa terhadap BK ini perlu diketahui dengan pertimbangan bahwa siswa adalah sasaran utama dari program Bimbingan dan Konseling (BK) yang diberikan oleh pihak sekolah, sehingga dengan demikian dapat dilakukan beberapa penyesuaian yang tepat agar BK ini mendapatkan apresiasi yang menarik oleh siswa.
Berkaitan dengan BK banyak persepsi yang berkemban9 di kalangan siswa, antara lain BK san9at membosankan, tidak menarik, membuat men9antuk, 9uru pembimbing tidak menyenangkan. Sampai hari ini, 9uru Bimbingan dan
4
Konseling (BK) masih dianggap menakutkan. Pandangan tentang guru BK sebagai guru khusus untuk siswa bermasalah masih tetap melekat di sebagian besar siswa dan orang tua. Sehingga gambaran menakutkan tentang guru BK sebagai polisi sekolah telah menumbuhkan keengganan sebagian besar siswa untuk berhubungan dengan guru (BK). Walaupun sebenarnya para siswa itu sangat ingin berhubungan dengan guru (BJ<) telapi mereka lebih takul dicap kawan-kawannya sebagai sisvva bermasalah. Contoh di alas menggambarkan bahwa inlerpretasi atau penafsiran informasi terhadap objek atau individu lidaklah sama dalam hal ini. Penafsiran inilah yang disebut persepsi.
Berdasarkan lalar belakang lersebut peneliti lertarik unluk mengetahui hubungan anlara persepsi siswa lenlang bimbingan konseling dan inlensitas pemanfaalan layanan bimbingan konseling, yang akan diuji kebenarannya secara empirik melalui penelilian. Adapun judul penelitian ini adalah "Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling dan lntensitas Pemanfaatan Layanan Bimbingan Konseling Di SMA 109 Tangerang."
1.2. ldentifikasi Masalah Dari judul di alas, penelili memberikan beberapa masalah yang dapal muncul, yailu:
6
2. lntensitas pemanfaatan layanan bimbingan konselin!J Yang dimaksud dengan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling dalam penelitian ini adalah frekuensi yaitu seberapa sering siswa datang ke ruang BK untuk berkonsultasi kepada guru BK permasalahan yang meliputi empat bidang permasalahan layanan bimbingan, yaitu layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan layanan bimbingan karier. 3. Penelitian dilaksanakan di lembaga SMA PGRI 109 Tangerang.
1.3.2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di alas, peneliti merumuskan masalah yaitu: "Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling di SMA PGRI 109 Tangerang?"
1.4.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan lntensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling di SMA PGRI 109 Tangerang.
7
1.4.2. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis a. Pengembangan teori tentang layanan bimbingan konseling yang disertai dengan metodologi-metodologi yang bersifat aplikatif, sehingga berguna bagi kalangan yang bergerak di bidang layanan bimbingan konseling. b. Penelitan ini dapat memberikan informasi kepada setiap personal sekolah dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan program bimbingan konseling yang dilakukan sekolah. c. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan sistem manajemen pada sekolah, khususnya yang berkaitan dengan pola pendidikan dan pengembangan siswa. d. Dengan hasil penelitian ini dapat memperkaya pen9etahuan di bidang psikologi pada umumnya, dan bimbingan konseling pada khususnya. 2. Secara praktis a. Dapat digunakan oleh praktisi dan konsultan di bidang psikologi konseling antara lain guru pembimbing dan BK. b. Dengan hasil penelitian ini akan menumbuh kembangkan pengertian dan kesadaran pendidik dalam hal ini peserta didik atau siswa, dan pemerintah mengenai program-program layanan BK, serta upayaupaya pemecahan setiap permasalahan yang dihadapi siswa.
8
c. Dengan hasil penelitian dapat memberikan kesadaran kepada para siswa tentang pentingnya layanan BK dengan tujuan agar para siswa dapat memanfaatkan layanan BK tersebut secara intensif.
1.5. Sistematika Penulisan Sebagai dasar penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pedoman penyusunan penulisan skripsi fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan untuk memudahkan pemahaman pembaca, maka penulis menyusun skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut: BAB 1
PENDAHULUAN, meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA, meliputi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, kerangka berpikir dan hipotesa.
BAB 3
METODE PENELITIAN, meliputi jenis penelitian, pendekatan dan metode yang digunakan, definisi variabel dan operasional, populasi, sampel dan tehnik pengambilan sampel, metode dan tehnik pengumpulan data serta tehnik analisii> data.
BAB4
HASIL PENELITIAN, meliputi gambaran urnum subyek penelitian, presentasi data, uji persyaratan dan uji hipotesis.
BAB 5
PENUTUP, meliputi kesimpulan, diskusi dan saran.
BAB 2
KAJIAN PUST AKA
2.1.
Bimbingan Konseling
2.1.1. Pengertian Bimbingan Secara etimologi bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance, yang berasal dari kata guide yang mempunyai arti "menunjukkan" (showing the
way), memimpin (leading), menuntun (conducting), memberikan petunjuk (giving instruction), mengatur (regulating), mengarahkan (goverming), memberikan nasihat (giving advice) (Winkel, 2004 ).
Sedangkan secara terminologi menurut Abu Ahmadi (199'1) adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan, juga menentukan masa depan yang lebih baik. Bimbingan dalam rangka menemukan dirinya sendiri serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Dalam buku "years book of education" 1995 (Hallen, 2002) bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usaha sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuanya agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial. 9
10
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian bimbingan adalah: a. Bimbingan merupakan suatu proses yang terus menerus. b. Bimbingan merupakan suatu proses membantu individu. c. Bantuan yang diberikan adalah bantuan psikologis agar individu dapat mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan potensi atau kemampuannya. d. Tujuan bimbingan adalah agar individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. e. Untuk pelaksanan bimbingan diperlukan petugas yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bimbingan dan konseling.
Jadi pengertian bimbingan secara luas adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. lndividu dapat merealisasikan kemampuan dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Maka penulis menyimpulkan dari pengertian diatas bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu menolong dirinya sendiri, bertanggung jawab, memiliki rasa percaya diri dan dapat menyesuaikan diri baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat.
11
2.1.2. Tujuan Pelayanan Bimbingan Tujuan pelayanan bimbingan adalah agar manusia mengatur kehidupan sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memiku/ tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan pedoman pada citacita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan. Tujuan yang demikian sangat luas dalam ruang lingkupnya, tidak terbatas pada bidang tertentu. Ciri khas bimbingan terletak pada tujuan bimbingan diberikan, yaitu supaya orang perorangan atau seke/ompok orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas (Winkel, 2004 ).
Bimbingan (Depdikbud, 1984) dinyatakan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu agar individu tersebut: 1. Mengerti diri dan /ingkungan, mengerti diri meliputi pen9enalan l<emampuan, bakat khusus, minat, cita-cita, dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya untuk pengembangan dirinya. Sedangkan mengerti lingkungan meliputi pengerialan baik /ingkungan fisik, sosial, maupun budaya. 2. Mampu memilih, memutuskan dan merencanakan hidupnya secara baik dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan sosial-pribadi. Termasuk di dalamnya membantu individu untuk memilih bidang stucli, karier, dan pola hidup pribadinya.
12
3. Mengembangkan kemampuan dan kesanggupannya secara maksimal. 4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana. Bantuan ini termasuk memberikan bantuan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk atau sikap hidup yang menjadi sumber timbulnya masalah. 5. Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya.
2.1.3. Pengertian Konseling Prayitno dan Erman Amti (2004) menuliskan bahwa secara etimologis istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu "consi!ium" yan£1 berarti "dengan" atau "bersama" yang dirangkai dengan "menerima" atau "memahami" sedangkan dalam bahasa Anglo-saxon, istilah konseling berasal dari "se//an" yang berati "menyerahkan" atau "menyampaikan".
Sedangkan secara terminologi konseling menurut Wiliam :Son (dalam Sofyan S.Wilis dan Agust Setyawan, 2004) adalah "suatu situasi pertemuan langsung (face to face situatioan) dimana seseorang terlibat dalam situasi itu latihan dan keterampilan yang dimilikinya atau mendapat kepercayaan dari orang Jain dan berusaha menolong orang kedua dalam mE!nghadapi, menjelaskan, memecahkan dan menanggulangi masalah penyesuaian diri." Menurut Koestoer Partowisatro (dalam Sofyan S.Wilis dan Agust Setyawan, 2004 ), menyebutkan pengertian konseling dalam dua hal pengertian, yaitu:
13
a. Dalam arti luas konseling adalah segala ihktiar pengaruh psikologis terhadap sesama manusia. b. Dalam arti sempit, konseling merupakan suatu hubungan yang sengaja diadakan dengan manusia lain, yang dimaksud agar dengan berbagai cara psikologis kita dapat mempengaruhi face kepribadiannya sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh suatu efek tertentu.
Dari pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada klien untuk memecahkan masalah yang dihadapi yang dilakukan secara face to face. Jadi bimbingan konseling yang dimaksud adalah pemberian bantuan kepada siswa yang dilakukan berkelanjutan yaitu dengan mengoptimalkan potensi siswa dan berusaha agm mempunyai sikap positif terhadap pemahaman dan pengarahan diri sehing£Ja mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, keluarga clan masyarakat.
2.1.4. Fungsi utama bimbingan sekolah. Prayitno dan Erman Amti (2004) berpendapat bahwa, fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari kegunaannya dikelompokkan menjadi empat fungsi pokok, yaitu: a. Fungsi pemahaman. b. Fungsi pencegahan. c. Fungsi pengetesan. d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
14
Sedangkan fungsi bimbingan yang dikemukakan (Winkel, 2004) adalah: •
Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa mendapatkan program studi yang sesuai baginya dalam rangka kurikulum pengajaran yang disediakan di sekolah.
•
Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam rangka berbagai keadaan dan situasi yang dihadapi.
•
Fungsi pengadaptasian, yaitu bimbingan sebagai nara sumber bagi tenaga kependidikan yang lain di sekolah.
Sementara Hallen (2002) mengatakan bahwa fungsi bimbingan dan konseling bertujuan agar peserta didik dapat menemukan dirinya dan mampu merencanakan masa depannya. Dalam penelitian ini bimbingan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi utuh dan mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan konseling mengembangkan sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan antara lain: a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak··pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik. b. Fungsi pencegahan, fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dan berbagai
15
permasalahan yang mungkin timbul yang akan mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. c. Fungsi pengetesan, istilah fungsi pengetesan ini dipakai sebagai pengganti istilah terapeutik dengan arti pengobatan dan penyembuhan. d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, adalah bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap, dan berkelanjutan. e. Fungsi advokasi, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya perkembangan optimal.
2.1.5. Layanan Bimbingan Konseling Sekolah. Hallen (2002) mengatakan bahwa kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah memiliki pola umum yang sering disebut dengan "BK Pola 17". Disebut BK Pola 17 karena di dalamnya terdapat 17 (tujuh belas) butir pokok penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu: 1. Kegiatan bimbingan tersebut diselenggarakan melalui '7 (tujuh) jenis layanan, yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan atau penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok.
16
2. Kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh meliputi 4 (empat) bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, bimbinga11 sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier. 3. Untuk mendukung ketujuh jenis layanan itu diselenggarakan 5 (lima) kegiatan pendukung, yaitu instrumentasi bimbingan dan konseling, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan (Prayitno, dkk, 2004 ).
Hallen (2002) berpendapat bahwa kegiatan Jayanan bimbingan dan konseling meliputi tujuh layanan yaitu: 1. Layanan orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa dan pihak-pihak Jain memahami lingkungan seperti sekolah yang baru dimasukinya, dalam rangka mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu. 2. Layanan informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap siswa (terutama orang tua) dalam menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan. 3. Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu Jayanan birnbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memperoleh penE!mpatan dan
17
penyaluran yang tepat dan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadi. 4. Layanan pembelajaran, adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, ketrampilan dan materi belajar yang baik, ketrampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupannya. 5. Layanan konseling perorangan, yaitu layanan bimbin9an dan konseling yang memungkinkan siswa mendapat layanan langsung tatap muka secara perorangan dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengetesan permasalahan pribadi yang dideritanya. 6. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu yang berguna untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan tindakan tertentu. 7. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengetesan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
18
Hallen (2002) juga berpendapat tentang bimbingan kegiatan bimbingan di sekolah ada empat macam, yaitu: 1. Bimbingan pribadi, pelayanan ini membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. 2. Bimbingan sosial, berusaha membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. 3. Bimbingan be/ajar, pelayanan yang membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan be/ajar yang baik da/am menguasai pengetahuan dan keterampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian ekstra mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lapangan pekerjaan tertentu. 4. Bimbingan karir, pelayanan yang ditujukan untuk men9enal potensi diri, mengembangkan dan menetapkan pilihan karir. Berkaitan den9an variabel intensitas pemanfaatan Jayanan bimbingan konse/ing keempat jenis ini menjadi indikator dalam menyusun skala intensitas artinya seberapa sering siswa memanfaatkan empat layanan bimbingan konseling tersebut dalam kegiatan mereka.
Selain itu Hallen (2002) juga berpendapat bahwa ada lima kegiatan pendukung dalam bimbingan konseling, yaitu:
19
1. Aplikasi instrumentasi, bertujuan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik. 2. Himpunan data, yaitu: kegiatan pendukung bimbingan untuk menghimpun seluruh data perlu diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. 3. Komprehensi kasus, berguna untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan dan komitmen bagi tertuntaskannya permasalahan tersebut. 4. Kunjungan rumah, yaitu untuk memperoleh data, keterangan kemudahan dan komitmen bagi teruntaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan ke rumahnya. 5. Alih tangan kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mendapatkan pananganan yang lebih tepat dan tuntas. Masalah yang dialami peserta didik dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya.
2.1.6. Peranan Konselor Sekolah. Konselor adalah petugas profesional, artinya secara formal mereka telah disiapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan yang ber1111enang, mereka dididik secara khusus untuk menguasai seperangkat kompetensi yang diperlukan bagi pekerjaan bimbingan dan konseling. Jadi dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konselor sekolah memang sengaja dibentuk untuk
20
disiapkan menjadi tenaga yang profesional dalam pengetahuan, pengalaman dan kualitas pribadinya dalam bimbingan konseling.
Oleh karena itu tugas-tugas yang diembannya pun mempunyai kriteria khusus dan tidak semua orang atau semua profesi dapat melakukan tugastugas konselor tersebut antara lain: 1. Bertanggung jawab tentang keseluruhan pelaksanaan pelayanan konseling di sekolah. 2. Mengumpulkan, menyusun, mengolah, serta menafsirkan data, yang kemudian dapat dipergunakan oleh semua staff bimbingan di sekolah. 3. Memilih dan mempergunakan berbagai informasi mengenai bakat khusus, minat, kepribadian, dan inteligensitasnya untuk masing-masing siswa. 4. Melaksanakan bimbingan kelompok maupun bimbingan individual. 5. Membantu petugas bimbingan untuk mengumpulkan, menyusun, dan mempergunakan informasi tentang berbagai permasalahan pendidikan, pekerjaan, atau karir, yang dibutuhkan oleh guru bidang studi dalam proses belajar mengajar. 6. Melayani orang tua atau wali murid yang ingin mengadakan konsultasi tentang anak-anaknya (Dewa Ketut Sukardi, 2002).
Konselor adalah seorang anggota sekolah dan bertanggung jawab penuh terhadap fungsi bimbingan dan mempunyai kelangsungan keahlian khusus
21
dalam bidang bimbingan yang tidak dapat dikerjakan guru biasa. Konselor atau guru pembimbing bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah dan hanya mempunyai hubungan kerjasama dengan guru serta anggota staff lainnya. Konselor bersama kepala sekolah merencanakan program bimbingan yang sistematis yang meliputi: 1. Program pengembangan pendidikan guru. 2. Program konsultasi untuk guru dan orang tua. 3. Program konseling untuk murid. 4. Program layanan referral untuk murid. 5. Program pengembangan dan penelitian sekolah, penelitian hasil belajar dan la ya nan bimbingannya (Yusuf dan Catherine, 2001 ).
Berkaitan dengan variabel persepsi siswa terhadap bimbingan konseling salah satu dari lima program tersebut menjadi indikator dalam penyusunan skala persepsi siswa terhadap bimbingan konseling.
Dalam menjalankan tugasnya konselor sekolah harus marnpu melaksanakan peranan yang berbeda-beda dari situasi ke situasi lainnya pada situasi tertentu. Kadang-kadang seorang konselor harus berperan sebagai teman dan pada situasi berikutnya berperan sebagai pendengar yang baik atau sebagai pengobar atau pembangkit semangat, atau peranan-peranan lain yang dituntut oleh klien dalam proses konseling.
22
Winkel (2004) pun berpendapat tentang peranan konselor di sekolah yaitu: konselor sekolah dituntut mempunyai peranan sebagai ornng kepercayaan konseli atau siswa, sebagai teman bagi konseli atau siswa. Bahkan konselor sekolah pun dituntut agar mampu berperan sebagai orang tua bagi klien atau siswa. Oleh karena itu untuk menjalankan tugasnya, maka menurut Dewa Ketut Sukardi (2002), seorang konselor harus memenuhi persyaratan tertentu di antaranya: pendidikan formal, kepribadian, latihan atau pengalaman khusus. Selain itu, masih banyak anggapan bahwa peranan konselor adalah sebagai polisi sekolah yang harus menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin, dan keamanan sekolah. Meskipun demikian konselor harus selalu mempertahankan sikap professional tanpa mengganggu k.eharmonisan hubungan antara konselor dengan personal sekolah lainnya guna terlaksananya program bimbingan dan konseling yang telah direncanakan. Harus menjalin hubungan kepada siswa, karena konselor bertanggung jawab kepada semua siswa, baik siswa-siswi yang mempunyai masalah, entah itu masalah pribadi. sosial, belajar, ataupun karir, maupun keadaan siswa yang nyaris tidak mempunyai dan memiliki kemampuan interpersonal demi mendapatkan penerimaan sosial yang hangat.
23
2.2.
lntensitas Bimbingan dan Konseling
2.2.1. Pengertian lntensitas
Menu rut bahasa intensitas berasal dari bahasa lnggris yaitu intensitas yang berarti: kehebatan. lntensitas juga diartikan sebagai kata sifat dalam kamus ilmiah populer dengan kata intensif yang berarti: (secara) sungguh-sungguh, tekun, giat. Juga ada kata intens yang berarti: kemampuan, kekuatan, gigih, setidaknya kehebatan.
Sedangkan kata intensitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud,1998) adalah keadaan (tingkatan, ukuran) intensnya (kuat dan hebat) dan sebagainya. lntensitas berarti: 1. Hebat atau sangat kuat (rentang kekuatan efek). 2. Tinggi (tentang mutu). 3. Bergelora, penuh semangat berapi-api, berkobar-kobar (tentang perasaan). 4. Sangat emosional (tentang orang). Dalam Corsini (2002), intensitas didefinisikan sebagai: "The Quantitative Value Of Stimulus".
Bedasarkan pengertian di alas, intensitas dapat diartikan 8ebagai seberapa besar respon individu alas suatu stimulus yang diberikan kepadanya atau pun seberapa sering melakukan suatu tingkah laku. Dalam penelitian ini, istilah intensitas diartikan sebagai seberapa sering siswa memanfaatkan layanan bimbingan konseling.
24
2.3.
Persepsi
2.3.1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan proses awal dari interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya. Melalui persepsi, manusia menerima informasi dari dunia luar untuk kemudian dimasukkan dan diolah dalam sistem pengolahan informasi dalam otak. Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan baik melalui penglihatan, pendengaran, penerimaan dan penghayatan perasaan. Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandan9an atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Muslichah Zarkasi, 2004). Sedangkan Sarlito (2000) menyatakan bahwa persepsi adalah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan atau bisa dikatakan kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atau dengan kata lain persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi (Desiderata 1976 dalam Rakhmat 2005).
Atkinson (1984) mendefinisikan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang itu menjadi sadar adanya sifat atau hubungan melalui alat indera.
25
Apa yang dihayati akan terpengaruh oleh pengalaman yang terbentuk dari pengalaman masa lalu, sehingga persepsi bukan sekedar perekam pasif dari stimulus yang mengenai alat indera. Sedangkan Morgan et al, (1986) seperti yang dikutip oleh Nur Holilah (2005) mendefinisikan persepsi sebagai apa yang dialami oleh seseorang, di mana hal tersebut menunjukkan mengenai cara melihat, mendengar, merasakan, mencium, serta merasa sesuatu di sekelilingnya.
Persepsi seseorang merupakan salah satu proses yang aktif di mana yang memegang peranan bukan hanya stimulus yang mengenainya, tetapi juga ia sebagai keseluruhan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasinya dan sikap-sikap yang relevan terhadap stimulus tersebut (Sapartinah, 1977). Dari berbagai pengertian di alas terlihat jelas bahwa apa yang dipersepsikan oleh seseorang dengan orang lain dapat berbeda dalam pemaknaannya. Dengan inderanya, individu menangkap informasi (realitas) yang ada di sekitarnya. Kemudian dengan persepsinya diolah dan diberi arti. Den9an dasar itulah maka individu tersebut berperilaku ataupun bersikap terhadap sesuatu hal. Dengan demikian terlihat bagaimana pentingnya persepsi, apa yang ada di sekitar kita, yang ditangkap oleh indera tidak diartikan sama dengan realitasnya. Pengertian tersebut tergantung pada orang yang mempersepsikan, obyek yang dipersepsikan serta situasi sekelilingnya. Definisi persepsi dalam penelitian ini adalah pengalaman tentang objek,
26
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atau dengan kata lain persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi.
2.3.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Persepsi setiap orang dalam memandang atau menga1iikan objek persepsi akan berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses persepsi pada individu, karena persepsi lebih bersifat psikologis dari pada proses penginderaan, menurut (Abdul Rahman Saleh & Muhbib Abdul Wahab, 2004) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: a. Perhatian yang Selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian, ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Untuk itu, individunya memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan demikian objek-objek/gejala lain tidak akan tarnpil ke muka sebagai objek pengamatan.
b. Ciri-ciri Rangsang Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang palin9 besar di antara
27
yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangnya paling kuat, akan lebih menarik perhatian.
c. Nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yan9 berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang bukan seniman. Penelitian ju9a menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonorni rendah rnelihat koin lebih besar dari pada anak-anak orang lrian. Jadi nilai dan kebutuhan individu persepsi ditentukan oleh nilai-nilai yang dianut oleh individu dan kebutuhan individu.
d.
Pengalarnan dahulu Pengalarnan-pengalarnan terdahulu sangat rnernpengaruhi bagairnana seseorang mernpersepsikan dunianya. Cerrnin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang yang Mentawai di pedalaman Siberut atau saudara kita di pedalaman lrian.
Sedangkan menurut Kossen (1993) dan juga seperti yang dikutip oleh Nur Holilah (2005) banyak faktor yang menentukan persepsi, diantaranya: a. Faktor-faktor keturunan (hereditary factors), mempengaruh persepsi secara fisik seperti indera, kognisi, dan lain-lain.
lebih besar atas apa yang seseorang lihat dalam mempersepsikan sesuatu. c. Tekanan teman sejawat, pengaruh teman sejawat (peer effect). Pengaruh dari seseorang apalagi teman dekat sangat mempen9aruhi pandangan kita terhadap sesuatu. d. Proyeksi, kecenderungan manusiawi untuk melemparkan beberapa kesalahan pada orang lain bisa menjadikan persepsi terhadap sesuatu berbeda. e. Penilaian yang tergesa-gesa, dapat menimbulkan kecerobohan dalam persepsi yang menghasilkan sebuah kesimpulan yang salah. f.
Hallo effects dan halo karatan (halo rusty effect), seseorang yang cakap dalam suatu hal juga dianggap cakap untuk hal lain. Asumsi tersebut dapat menimbulkan halo sehingga akan berpengaruh terhadap pandangan atau persepsi dia terhadap sesuatu.
2.3.3. Macam-macam Persepsi Rakhmat (2005) membagi persepsi menjadi dua bagian besar, yaitu: persepsi interpersonal dan persepsi objek. Persepsi interpersonal adalah persepsi pada manusia dan persepsi objek adalah persepsi selain pada manusia. Perbedaan antara kedua persepsi ini ada empat. Pertama, pada persepsi
29
objek, stimulus ditangkap oleh alat indera kita melalui benda-benda fisik: gelombang, cahaya, gelombang suara, temperatur, dan sebagainya: pada persepsi interpersonal, stimuli sampai kepada kita melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan oleh pihak ketiga. Kedua, pada persepsi objek, kita hanya menanggapi sifat-sifat luar objek itu, kita tidak meneliti sifatsifat batiniah objek itu: sedangkan pada persepsi interpersonal, kita mencoba memahami apa yang tidak tampak pada alat indera kita. Kita tidak hanya melihat perilakunya, kita juga melihat mengapa ia berperilaku seperti ini. Ketiga, dalam persepsi objek, objek tidal< bereaksi kepada kita, dan kita juga
tidak memberikan reaksi emosional padanya. Sedangkan dalam persepsi interpersonal, faktor-faktor personal anda, dan karakteristik orang yang ditanggapi, serta hubungan anda dengan orang tersebut, menyebabkan persepsi interpersonal sangat cenderung untuk keliru. Keempat, objek relatif menetap, sedangkan manusia selalu berubah-ubah: sedangkan persepsi interpersonal menjadi mudah salah.
Jenis persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi objek dimana stimuli yang akan dipersepsi adalah bimbingan konseling. Dalam hal ini yang ingin diketahui adalah penilaian siswa tentang program-program yang diterapkan, fasilitas yang sediakan, dan kualiatas bidang layanan bimbingan konseling di lembaga sekolah.
30
2.4. Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atau dengan kata lain persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi (Desiderata 1976 dalam Rakhmat 2005). Dalam penetitian ini yang menjadi objek persepsi adalah bimbingan konseling (BK). Bimbingan konseling adalah memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahukan sesuatu sambil meberikan nasihat. Jadi, persepsi siswa terhadap bimbingan konseling (BK) adalah proses mengamati dan memberikan makna atau menginterpretasikan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pemberian bantuan kepada siswa yang dilakukan berkelanjutan yaitu dengan mengoptimalkan potensi siswa dan berusaha agar mempunyai sikap positif terhadap pemahaman dan pengarahan diri sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
2.5. Kerangka Berpikir Pelayanan bimbingan konseling di sekolah sangat penting karena karena dengan adanya pelayanan BK maka siswa dapat berbagi tentang mata pelajaran atau dapat membantu mengenal bakat pada mata pelajaran yang disukai atau bimbingan karir sesuai problem solving dengan kemampuannya dan dalam mengatasi adanya masalah yang timbul atau bBrbagai macam
31
problema dalam hidupnya, disini guru pembimbing atau konselor sekolah mempunyai peranan lebih dalam, mengarahkan dan membimbing para remaja khususnya siswa dalam hal ini guru pembimbing atau konselor harus mampu memberikan pelayanan BK di sekolah, kepada siswa yang mempunyai masalah pada dirinya, sehingga mereka mernerlukan bantuan orang lain yang mampu memberikan alternatif, serta solusi pemecahannya melalui bimbingan arahan-arahan, nasehat dan penyuluhan mereka bisa terbantu dalam menghadapinya. Karena masing-masing siswa mempunyai hak alas layanan bimbingan konseling tersebut.
Persepsi menjadi faktor psikologis yang penting dalam intensitas pemanfaatan layanan BK, karena berdasarkan persepsilah siswa akan memilih dan menilai suatu objek yang menjadi stimulus. Persepsi siswa terhadap bimbingan konseling bisa menjadi positif ataupu11 negatif tergantung dari penjelasan dan pelayanan guru BK itu sendiri. Persepsi terhadap bimbingan konseling merupakan proses mengamati dan memberikan makna atau menginterpretasikan terhadap segala sesuatu yang bcrhubungan dengan BK.
Perbedaan persepsi yang dialami oleh individu tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi. Adapun faktor-faktor tersebut adalah: faktor keturunan, latar belakang lingkungan dan pengalaman, tekanan teman sejawat, proyeksi, penilaian yang tergesa-gesa, dan faktor hallo effoct dan hallo rusty
32
effect. Selain itu ada faktor lain yang juga dapat mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu faktor ciri khas dari objek yang menjad1 stimulus, yaitu: nilai, arti emosionil, familiaritas dan intensitas.
Dari berbagai teori dan data yang diperoleh, maka penulis berasumsi dan merumuskan bahwa persepsi siswa terhadap bimbingan konseling yang positif dan pelayanan yang diberikan guru BK khususnya memuaskan maka siswa cenderung akan memanfaatkan layanan BK, apabila persepsi terhadap bimbingan konseling itu buruk atau negatif, ma:
~lllbungan
antara
persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dari intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling.
Persepsi
lntensitas pema[Jfaatan tayanan BK
1. 2.
3. 4.
Pemahaman bimbingan konseling Program- program yang diterapkan Fasilitas yang disediakan Kualitas layanan BK
1.
Bimbingan Konseling
2. __,..
~)eberapa
sering siswa
rnemanfaatkan layanan BK Jenis atau macam permasalahan yang sering diungkapkan siswa kepada guru BK yang meliputi 4 bidang layanan.
33
2.6. Hipotesis Untuk menelaah dan menguji secara empiris tentang ada tidaknya hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling, maka diajukan hipotesa sebagai berikut:
H1 : Ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap b'1mbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling.
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIJl,N
3.1.
Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan Penelitian I 't:r1cld\<1l<m ya11u d1uu1rnka11 dalam penelitian ini adalah pendekal<.m ku<mlilatif. Crc:swell (dalam Asmadi Alsa, 2003) mendefinisikan penelilian kuanlitalif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berupa bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), yang dianalisa clengan me11ggu11akan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan p1·ediksi bahwa suatu penelitian terlentu mempengaruhi variabel yang lain.
3.1.2. Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian alas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti (Ronny Kountur, 2004).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional (corre!ationa! study). Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-
34
variabel yang berbeda dalam suatu populasi (Sevilla, dk!<, 1993). Dalam penelitian ini yang diuji adalah hubungan antcira persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan lntensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling di SMA 109 Tangerang.
3.1.3. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas (independent variabe/). Menurut Abu Ahmadi (dalam Rahdiani, 2006) variabel
bebas adalah kor1disi atau karakteristik-karakteristik yanu mempengaruhi lur10mc11c1I ollscrvasi atau variabcl terikzil. Scclanukan vz,riaiJcl
y
clipengaruhi atau variabel terikat (dependent variabe!) sering disebut variabel terpengaruh karena menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, jadi variabel terikat adalah kondisi atau karakteristik yang berubah, atau muncul ketika mengintroduksi pengubah, atau mengganti variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah persepsi siswa terhadap bimbingan konseling, clan variabel terikatnya adalah intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling. Untuk menclapatkan data clan mengukur kedua variabel tersebut, cligunakan angket clengan memakai skala Likeri. Definisi operasinal variabel pacla penelitian ini aclalah: 1. Persepsi terhaclap bimbingan clan konseling adalah proses mengamati
dan memberikan makna atau menginterpretasikan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pandangan dan penilaian siswa
36
tentang program-program yang diterapkan, fasilitas yang sediakan, dan kualitas bidang layanan bimbingan konseling di lembaga sekolah. 2. Sedangkan intensitas pemanfaatan layanar bimbingan konseling dalam peneltian ini adalah frekuensi yaitu seberapa sering siswa datang ke ruang BK untuk berkonsultasi, meliputi empat bidan9 permasalahan layanan bimbingan, yaitu layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan layanan bimbingan karir
3.2.
Pengambilan Sampel
3.2.1. Populasi dan sampel
Sumber data penelitian kuantitatif adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh. Untuk penelitian yang metode pengumpulan datanya dengan skala maka sumber data disebut responden. Yaitu orang yan9 merespon atau menjawab pernyataan-pernyataan yang disediakan peneliti (Arikunto, 1998).
Gay (dalam Sevilla, 1993) mendefinisikan populasi sebagai kelompok dimana peneliti akan mengeneralisasikan hasil penelitiannya. Untuk penelitian ini populasinya adalah siswa SMA 109 Tangerang yang berjumlah 240 siswa.
Menurut Arikunto (2002) jumlah sampel minimum yang dapat diambil adalah 10%-15% dan 20%-25%. Oalam penelitian penulis menngunakan 25%dari
37
jumlah populasi. Dengan demikian jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 60 subyek yang terdiri dari 30 siswa dan 30 siswi dari 240 siswa di SMA 109 Tangerang. Sesuai dengan penclapat Arikunto. Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini: 1) Siswa dan siswi yang bersekolah di SMA 109 Tangerang. 2) Siswa dan siswi yang pernah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di SMA 109 Tangerang. 3) Siswa dan siswi duduk di kelas dua.
3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak sederhana. Menurut Weirsma (dalam Sevilla, 1993) teknik pengambilan sampel secara acak adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yan9 sama dan semua kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai sampel mempunyai peluang yang sama.
3.3.
Teknik Pengurnpulan Data
3.3.1. Metode Penelitian
Sevilla, dkk (1993) membagi metode pengumpulan data menjadi pertanyaan clan pernyataan (objektif). Metode pertanyaan mengumpulkan data dengan
38
menggunakan kuesioner, sedangkan metode pernyataan mengumpulkan data dengan menggunakan skala. Jadi untuk penelitian ini metode yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah menggunakan pernyataan dengan instrumen skala penelitian. Skala penelitian yang dipakai adalah skala model Likert.
3.3.2. lnstrumen Penelitian Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Blue Print Skala Persepsi Siswa terhadap Bimbingan Konseling .---------.--.---
No. 1.
·-
···-
Aspek Program BK
>----------·- - - ·
2.
----------
4, 5, 6
6
La ya nan bimbingan
7, 8, 9, 10, 11
12, 13, 14, 15, 16
10
Ruang
17, 18, 19, 20, 21
22,23,39
8
24,25,26,27
28, 29, 30
---
Efektif
------
~---------------·----
--------
--·-·-----
Total
1, 2, 3
-
Kualitas
Llnfavorabel
Konseling dengan murid
Efisien ·-·-----
Favorabel
-
Fasilitas
1---
3.
lndikator
___ ,,
7 -
31, 32, 33,40
34, 35, 36, 37, 38
_______ ·--------······- -----··--------- ---------------
Total
20
---··-----
-------
........---- --- ---
-- ---
----------
20
.... -
>----------
9 ~---------
40
·-·---------------- .. ·---·-·-- -------
39
Tabel 3.2 Blue Print Skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling
r
No.
No. Item Unfavourable
No. Item Favourable·
lndikator
--- ·-·---------------
1.
Layanan bimbingan belajar
2, 1, 2, 3, 4, 5
6, 7, 8, 9, 10 16, 17, 18, 19
------------·-·----
1---j
2.
Layanan bimbingan pribadi
4,111, 12, 13, 14, 15
3.
Layanan bimbingan sosial
6, 20, 21, 22
---
0
_La_yanan bimbingan karir _____ _ 8*, 25, 26, 27,
_• _. ·1
--
total -
16 . -·--··--·-·-·------
i --- -·
-
--··
23, 24 28, 29, 30 14
Pada masing-masing skala tersebut ada pernyatan yan9 mendukung
(favorable) dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable). Pengukuran tersebut didasarkan pada skala Likert dengan empat alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Untuk penghitungan skor dari tiap-ti21p alternatif jawaban dapat dilihat pada label berikut. Tabel 3.3 Nilai Skor Jawaban Kode STS (sangat setuju) ----1
Favourable
Unfavourable
1
4
---1---------.---------
TS (tidak setuju)
2
3
S (setuju)
3
2
SS (sangat setuju)
4
1
------------------! --------
3.3.3. Teknik Uji lnstrumen Penelitian Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut • •
Uji validitas adalah untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecerrnatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya (Saefudin Azwar, 2004) Pengujian validitas ini menggunakan korelasi Product-Moment Pearson, dengan menggunakan program SPSS versi 12.0. Adapun rumus
korelasinya adalah•
rxy
= Angka indeks korelasi product moment
N
= Jumlah sampel
XY
= Jumlah asli perkalian antara X dan Y
X
= Jumlah seluruh skor X
Y
= Jumlah seluruh skor Y
1. Hasil Pengujian lnstrumen Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling Dari data tryout item skala persepsi siswa terhadap bimbin!~an konseling yang diujicobakan pada responden sebanyak 30 siswa diperoleh item yang valid dan yang tidak valid.
41
Dari 40 item skala persepsi siswa terhadap bimbingan konseling yang diuji cobakan, terdapat 13 item yang tidak valid yaitu nomor.4, 6, 7, 9, 13, 14, 16, 17, 22, 23, 29, 30, 40. Jadi penelitian ini menggunakan sebanyak 27 item yang valid, dan berikut label hasil tryout pada skala persepsi siswa terhadap bimbingan konseling. Tabel 3.4 Hasil Tryout Skala Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling No. 1.
Aspek Program BK
lndikator
Favorabel
Unfavor aibel
Total
Konseling dengan mu rid
*1,*2,*3
4, *5, 6
6
La ya nan bimbingan
7, *8, 9, *10, *11
*12, 13, 14, *15, 16
·10
2.
Fasilitas
Ruang
17, *18, *19, *20, *21
22, 23, *39
8
3.
Kualitas
Efektif
*24, *25, *26, *27
*28, 29, 30
7
Efisien
*31, *32, *33, 40
*34, *35, *36, *37, *38
9
20
20
Total item yang valid
*=
40
42
Tabel 3.5 Blue Print Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Kons;eling Pasca Tryout No. 1.
Aspek Program BK
lndikator
Favorabel
Konseling dengan mu rid
1,2,3
Layanan bimbingan
8, 10, 11
Unfavorabel
Total
5
5
12, 15
5
2.
Fasilitas
Ruang
18, 19, 20, 21
39
5
3.
Kualitas
Efektif
24, 25, 26, 27
28
6
Efisien
31, 32, 33,
34, 35, 36, 37, 38
8
17
10
Total
27
2. Hasil Pengujian lnstrumen lntensitas Pemanfaatan Layanan Bimbingan Konseling Dari data
tryout item skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan
konseling yang diujicobakan pada responden sebanyak 30 siswa diperoleh item yang valid dan yang tidak valid. Dari 30 item skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling yang diujicobakan, terdapat 6 item yang tidak valid yaitu nomor 5, 17, 19, 23, 24, 29. Jadi penelitian ini menggunakan sebanyak 24 item yang valid, dan berikut tabel hasil pada skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling.
tryout
43
Tabel 3.6 Tabel Hasil Tryout Skala lntensitas Pemanfaatan Layanan Bimbingan dan Konseling No.
lndikator
No. Item Favourable
No. Item Unfavourable
1.
Layanan bimbingan belajar
2, *1, *2, *3, *4, 5
*6, *7, *8, *9, *10
2.
Layanan bimbingan pribadi
4,1*11, *12, *13, *14, *15
*16, 17, *18, 19
3.
Layanan bimbingan sosial
6, *20, *21, *22
23,24
4.
Layanan bimbingan karir
8*, *25, *26, *27,
*28, 29, *30
total 30
16
14
* =item yang valid Tabel 3.7 Blue Print Skala lntensitas Pemanfaatan Layanan Bimbingan Konseling Pasca Tryout No.
•
No. Item Favourable
lndikator
No. Item Unfavourable
1.
Layanan bimbingan belajar
2, 1,2,3,4,5
6, 7,8, 9, 10
2.
Layanan bimbingan pribadi
4,111, 12, 13, 14, 15
16, 18
3.
Layanan bimbingan sosial
6, 20, 2·1, 22
4.
Layanan bimbingan karir
8*, 25, 26, 27, total 3024. 15
28,30 9
Reliabilitas adalah ketepatan yang dicapai pada pengukuran dengan menggunakan instrumen sehingga hasil yang diperoleh bersifat konsisten. Dalam penelitian ini menggunakan ukuran reliabilitas dengan Alpha Cronbach sebagai berikut:
44
s,,
= Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
sx,
= Varians skor skala
Untuk menentukan koefisiensi reliabilitas alpha cronbach digunakan menurut kaidah Guilford (dalam Kuncono, 2004) sebagai berikut:
Tabel 3.8 Kaidah Reliabilitas Guilford Kriteria Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Kurang Reliabel Tidak Reliabel
Koefisien Reliabilitas > 0,9 0,7 - 0,9 0,4 - 0,7 0,2 - 0,4 < 0,2
Pengujian reliabilitas skala menggunakan Alpha Cronbach. Untuk skala persepsi siswa terhadap bimbingan konseling diperoleh reliabilitas sebesar 0,913 sedangkan untuk skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling diperoleh reliabilitas sebesar 0,93. Berdasarkan data kaidah Guilford, koefisien reliabilitas 0,7 - 0,9 dinyatakan reliabel. Jadi skala persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling dapat dikatakan sangat reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian.
45
3.4. Teknik Analisa Data Dalam penelitian deskriptif korelasional besar atau tingginya hubungan antara variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Di dalam penelitian deskriptif koefisien korelasi menerangkan sejauh mana dua atau lebih variabel berkorelasi (Suharsimi Arikunto, 2000). Untuk menganalisis data yang diperoleh dan mengetahui ada tidaknya korelasi antara dua variabel penelitian menggunakan teknik statistik Korelasi Product Moment Pearson dengan rumus:
__ 'xr -
N'L,XY-(L,xXL,Y)
~(NL,X2 -(L,X}NL,Y2 -(L,Y})
rxy N
I XY I x I y
= Angka indeks korelasi product moment = Jumlah sampel = Jumlah asli perkalian antara X dan Y = Jumlah seluruh skor X = Jumlah seluruh skor Y
Penghitungan statistik dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi program SPSS versi 12.0 yang diinterpretasikan dengan mengacu pada tabel koefisien Korelasi Product Moment Pearson. Jika hasil perhitungannya lebih besar dari r tabel, maka korelasi dianggap signifikan dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak. Tetapi jika hasil perhitungannya lebih kecil dari r label maka korelasi tidak signifikan atau Ha ditolak dan Ho diterima.
46
3.5. Prosedur Penelitian 1.
Tahap Persiapan, yaitu dimulai dengan memilih problematika dan judul penelitian, menentukan rumusan dan batasan masalah, menentukan variabel penelitian, merumuskan hipotesis penelitian, menyusun kajian pustaka, menentukan subjek penelitian dan menentukan instrument pengambilan data penelitian.
2.
Tahap Pengambilan Data, terdiri dari penyusunan instrument penelitian, menyiapkan subjek penelitian, melaksanakan uji coba instrument, merevisi instrument penelitian dan melaksanakan penelitian sebenarnya.
3.
Tahap Pengolahan Data, terdiri dari melakukan scoring terhadap hasil angket penelitian, menghitung hasil, dan membuat tabulasi data.
4.
Tahap Analisa, yaitu menganalisis data dan membuat hasil analisis, membuat kesimpulan dan saran.
5.
Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.
BAB4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk label. Gambaran umum responden meliputi jenis kelamin dan usia. Berikut ini label gambaran umum responden: Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. 1.
Kategori Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Jumlah
Persentase
30 30 60
50% 50% 100%
Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
No.
2.
Kategori Usia 17 tahun 18 tahun Jumlah
47
Jumlah
Persentase
41 19 60
68,33% 31,67% 100%
48
Dari label di atas dapat diketahui bahwa responden penelitian ini berjumlah 60 siswa yang terdiri dari 50% laki-laki atau 30 orang dan 50% perempuan atau 30 orang.
Berdasarkan usia, responden berusia antara 17 dan 18 tahun. Responden yang berusia 17 tahun sebanyak 68,33% atau 41 orang, sedangkan responden yang berusia 18 tahun sebanyak 31, 67% atau 19 orang. Dapat dikatakan bahwa mayoritas responden penelitian ini adalah siswa yang berusia 17 tahun.
4.2.
Presentasi Data
4.2.1. Gambaran Persepsi siswa Terhadap Bimbingani Konseling Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti menentukan tingkat persepsi bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling. Pengkategorisasian dilakukan dengan menggunakan kategorisasi jenjang ordinal yaitu menempatkan individu dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Saefudin Azwar, 1995).
Secara teoritis, skala persepsi bimbingan konseling dalam penelitian terdiri dari 27 item dengan empat alternatif jawaban yang diberi skor 1 sampai 4.
49
Dengan demikian skor terendah (minimum) adalah 27 (hasil dari 1X27) dan skor tertinggi (maksimum) adalah 108 (hasil dari 4X27). Skor tertinggi menunjukkan kualitas persepsi bimbingan konseling posil:if, dan skor terendah menunjukkan persepsi bimbingan konseling
ne~1atif.
Sehingga luas
jarak sebenarnya adalah 108 - 27 = 81, untuk standar deviasi cr =81/6 = 13,5 dan mean teoritisnya yang dihitung secara manual adalah Mean teoritis
= (27x2) + (27x3)/2
SD= 108-'27 = 81/6 = 13,5
= 54 + 81/2 = 94,5
= 94,5 -13,5 =81 = 94,5 + 13,5= 108
Median
Peneliti menggolongkan responden ke dalam 3 kategori diagnosis kualitas persepsi bimbingan konseling yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang digunakan sebagai berikut: X < (µ - 1,0cr)
rendah
(µ - 1,0cr) s; X < (µ + 1,0cr)
sedang
(µ + 1,0cr) s; X
tinggi
Keterangan: X = skor responden
cr = standar deviasi
µ = mean teoritis
Dengan µ = 67.5 dan cr = 13.5 akan diperoleh kategori yang digunakan sebagai berikut:
50
Tabel 4.3 Kategorisasi Persepsi Bimbingan dan Konseling
II Prosentase
Skor
Frekuensi
Kategori
< 81
59
Rend ah
98,3%
81 - 108
1
Sedang
0,6 %
> 108
0
Tinggi
0%
Berdasarkan tabel di alas menunjukkan bahwa dari 60 responden terdapat 59 responden atau 98,3% yang memiki kategori rendah, 1 responden atau 0,6% kategori sedang.Ternyata persepsi terhadap bimbin9an konseling yang diberikan siswa rendah terhadap bimbingan konseling.
4.2.2. Gambaran lntensitas Pemanfaatan Layanan Bimbingan Konseling Untuk skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling terdiri alas 24 item, dengan empat kategori jawaban dimulai skor 1 sampai 4. Skar terendah (minimum) adalah 24 (hasil dari 1X24), sedangkan skortertinggi (maksimum) 72 (hasil dari 4X24). Skar tertinggi menunjukkkan kualitas intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling yang tinggi, dan skor terendah menunjukkan intensitas pemanfaatan layanan birnbingan konseling rendah. Sehingga luas jarak sebenarnya adalah 72 - 24 "' 48, untuk standar deviasi cr =72/6 =12 dan mean teoritisnya yang dihitung secara manual adalah
51
Mean teoritis = (24x2) + (24x3)/2
80=96-24=72/6=12
= 48 + 7212 = 84 = 84 -12 =72 Median
= 84 + 12 =96
Pene/iti menggolongkan responden kedalam 3 kategori diagnosis kualitas intensitas pemanfaatan /ayanan bimbingan konseling yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang digunakan sebagai berikut:
(fl - 1,0G) s;
X < (ft - 1,0G)
rendah
X < (ft+ 1,0G)
sedang
(ft+ 1,0G) s; X
tinggi
Keterangan: X = skor responden fl
CT
= standar deviasi
= mean teoritis
Dengan fl = 72 dan
CT
= 12 akan diperoleh kategori yang digunakan sebagai
berikut: Tabel 4.4 Kategorisasi lntensitas Pemanfaatan Layanan BK Skar
Frekuensi
Kategori
Prosentase
< 72 72-96 > 96
56 4 0
Rendah Sedang Tinggi
93,3% 6,6% 0%
Berdasarkan label di alas menunjukkan dari 60 responden terdapat 56 responden atau 93,3% yang memiliki kategori rendah, 4 responden atau 6,6% berkategori sedang. lni berarti bahwa hampir seluruh siswa dan siswi merasa tidak memanfaatan layanan bimbingan konseling.
52
4.3. Uji Persyaratan 4.3.1. Uji normalitas Data-data berskala interval sebagai hasil suatu pengukuran pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan (Nurgiyantoro dkk, 2000). Dengan demikian, analisis statistik pertama yang harus digunakan dalam rangka analisis data adalah uji asumsi statistik berupa uji normalitas.
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smimov untuk menguji kebaikan sesuai (goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal,
uniform, eksponensial atau poisson). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan (teoritis) (Santoso, 2005). Berikut adalah hipotesisnya:
Ho
: populasi berdistribusi normal.
H1
: populasi tidak normal
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan a= 0,05: Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 , maka Ho ditolak
53
1. Uji normalitas persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling (BK) Dengan pengujian nilai probabilitas, berdasarkan uji kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed) data pada skala persepsi siswa terhadap bimbingan konseling sebesar 0,683 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 % atau (0,05), maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,683 lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data persepsi siswa terhadap bimbingan konseling berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS 12.0.
Grafik 4.1 Q-Q Plot Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling Normal Q-Q Plot of Persepsi thd Layanan BK
2
0
Observed Value
54
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel persepsi siswa terhadap bimbingan konseling berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke kanan alas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
2. Uji Normalitas intensitas pemanfaatan layanan Bimbingan Konseling {BK):
Hasil uji normalitas data pada skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling, berdasarkan uji kolmogorov-Smirnov diperoleh angka probabilitas sebesar 0,698 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 % atau (0,05), maka diketahui nilai probabilitas 0,698 juga lebih
besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS versi 12.0 Grafik 4.2 Q-Q Plot lntensitas pemanfaatan layanan Bimbing1an Konseling Normal 0-Q Plot of Jntensitas Pemanfaatan Layanan BK
,•
0
o/
/
/
/
0
/0
,d'
/~ ..,0
0
"E
,,,.
-1
0
z
"~
0.
ill
"°''
09 9 .,,"//
/6d ////0
-2
0
., 30
40
Observed Value
5-0
60
70
80
!10
100
55
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa sebaran data variable intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling berada disekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
4.3.2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah:
Ho
: varians data bersifat homogen
H1
: varians data bersifat tidak homogen
Pengambilan keputusan dengan menggunakan uji probabilitas : 1. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima 2. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS versi 12.0 diperoleh hasil sebagai berikut :
56
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Persepsi Siswa Terhadap BK dan lntensitas Pemanfaatan Layanan BK
Test of Homogeneity of Variances
persepsi siswa thd BK intensitas pemanfaatan layanan BK
Levene Statistic .903 3.361
df1 1
df2
fi8
Sig. .346
1
ti8
.072
Hasil uji homogenitas pada data skala persepsi siswa terhadap bimbingan konseling diperoleh angka probabilitas sebesar 0,346 dan pada skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling diperoleh angka probabilitas sebesar 0,072 dengan menggunakan taraf si9nifikansi alpha 5 %, maka diketahui bahwa nilai probabilitas skala persepsi siswa terhadap bimbingan konseling 0,346 dan skala intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling 0,072 nilainya lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua skala tersebut Ho diterima yang' berarti varians dari kedua data bersifat homogen.
4.4.
Hasil Utama Penelitian
4.4.1. Uji Korelasi antara Persepsi Siswa Terhadap Birnbingan Konseling Dan lntensitas Pemanfaatan Layanan Bimbingan Konseling Analisis statistik untuk menguji hipotesis pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Dalam penghitungannya, peneliti
57
menggunakan program SPSS versi 12.0. Adapun hasil uji hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konselin9 sebesar 0.526. Korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Uji Hipotesis Persepsi Siswa Terhadap BK dan lntensitas Pemanfaatan Layanan Bl<
Persepsi thd Layanan BK Persepsi thd Layanan BK
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N lntensitas Pemanfaatan Layanan BK
"
..
1
lntensitas Pemanfaatan Lavanan BK .616(")
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
.000 60 / .616(**}
60
1
.000 60
60
Correlation 1s s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa nilai korelasi sebesar 0,616, sementara nilai r label pada taraf signifikansi 5% dan 1% adalah sebesar 0.254 dan 0.330. Adapun hipotesis yang diajukan adalah : Ha : Tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling.
H1
Ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling.
58
taraf signifikansi 5% (0.254) maupun 1% (0.330) maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling ditolak. Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap
bimbingan
konseling
dan
intensitas
pemanfaatan
layanan
bimbingan konseling diterima.
4.5.
Hasil Tambahan Penelitian
4.5.1. T-Test Persepsi Siswa terhadap BK Berdasarkan Jenis kelamin
Uji beda ini peneliti lakukan untuk melihat apakah ada perbedaan antara persepsi terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling. Berdasarkan hal tersebut di alas dari pengambilan kesimpulannya peneliti melihat probabilitas (Nugroho, 2005)
Dalam penelitian ini terdapat 30 siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan 30 siswi yang berjenis kelamin perempuan. Untuk skala persepsi terhadap BK didapat dari 16 siswa yang memiliki persepsi positif, 14 siswa yang memiliki persepsi negatif. Sedangkan bagi siswi 14 siswi yang memiliki persepsi positif, 16 siswi yang memiliki persepsi negatif. Seperti dalam tabel dibawah
I
,--·--··..·· ..........---···-·-··---·--·- I
JAKARTA
59
Tabel 4.7 Persepsi BK Berdasarkan Jenis Kelamin
1
Laki-laki
Positif
16 siswa
53%
··---·-~-----l----·-----1-------------1--------···
Negatif
14 siswa
47%
30 siswa
100%
Positif
14 siswi
47%
Negatif
16 siswi
53%
30 siswi
100%
Total
2
Perempuan
Total
Bedasarkan hasil perhitungan SPSS versi 12.0. peneliti melakukan uji perbedaan terhadap persepsi terhadap bimbingan konseling berdasarkan jenis kelamin responden menggunakan uji T-T est Didapat hasil Karena nilai t hitung yang dihasilkan (0.318) < t table (20.021) bearti tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap bimbingan konseling. Hal tersebut dapat dilihat pada label dibawah ini:
60
Tabel 4.8 T-Test persepsi bimbingan konseling Independent Samples Test Persepsi terhadap Bimbingan Konseling
Equal variances i Equal variances assumed ! not assumed Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
.346
t-test for Equality of Means
T
.318
.318
.902
Of Sig. (2-tailed) Mean Difference Std_ Error Difference
s
95°/o Confidence Interval of the Difference
Lower
Upper
58
55.294
.752
.752
8333
8333
2.61959
2.61959
-441035
-441582
6.07702
6.08249
4.5.2. T-Test lntensitas Pemanfaatan Layanan BK Bedasarkan Jenis Kela min Dalam penelitian ini terdapat 30 siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan 30 siswi yang berjenis kelamin perempuan. Untuk skala intensitas pemanfaatan layanan BK didapat dari 12 siswa sering memanfaatkan layanan BK, 18 siswa tidak sering memanfaatkan layanan BK. Sedangkan bagi 17 siswi yang\ sering memanfaatkan layanan BK, 13 siswi yang tidak sering memanfaatkan layanan BK, seperti dalam label dibawah ini:
61
Tabel 4.9 lntensitas Pemanfaatan Layanan BK Berdasarkan Jenis Kelamin
No 1
Jen is Kelamin Laki-laki
Kategorisasi lntensitas Pemanfaatan Layanan BK
Perempuan
Prosentase
Sering
12 siswa
40%
Tidak sering
18 siswa
60%
30 siswa
100%
17 siswi
57%
Total
2
Ju ml ah
Sering
Total
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 12.0. peneliti melakukan uji berdasarkan jenis kelamin responden menggunakan uji T-T est. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan teknik t test, dihasilkan nilai t hitung sebesar -1.904. Sementara nilai t table pada taraf signifikansi 5% dengan df 58 adalah sebesar 2.021. Karena nilai t hitung yang dihasilkan (-1.904) > t table (2.021) berarti tidak terdapat perbedaan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah
62
Tabel 4.10 T-Test lntensitas Pemanfaatan Layanan BK Independent Samples Test
lntensitas Pemanfaatan Layanan BK
I
Equal Equal variances variances i not assumed i assumed Levene's Test for Equality of Variances
F
I-test for Equality of Means
T
3.361
Sig.
.072
Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
-1.904
-1.904
58
49.556
.062
.063
-4.5333
-4.5333
2.38147
2.38147
-9.30037
-9.31773
.23370
.25106
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data pengujian hipotesis, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan Jayanan bimbingan konseling di SMA 109 Tangerang.
Kesimpulan ini diambil berdasarkan pensghitungan KorE'iasi Product Moment
Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r hitung = 0.6160 dan r label= 0.254 dan (0.330). Artinya pemberian makna yang negatif terhadap bimbingan konseling maka semakin minim atau kecil keinginan minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan konseling di SMA PGRI 109 Tangerang. Atau sebaliknya pemberian makna yang positif terhadap bimbingan konseling maka semakin besar keinginan minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan konseling di SMA PGRI 109 Tangerang.
5.2. Diskusi Secara umum, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan konseling (BK) dipersepsi secara negatif oleh sebagian besar responden juga kurang
64
memanfaatkan layanan BK secara positif di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif antara siswa dan siswi dalam persepsi mereka terhadap bimbingan konseling, yaitu pada program BK, fasilitas, dan kualitas BK itu sendiri. Hasil yang negatif dan signifikan ini menunjukkan adanya persepsi siswa yang enggan akan program BK, fasilitas, dan kualitas di sekolah. Hal ini, menurut peneliti disebabkan karena siswa dan siswi kurang tertarik dengan program BK di sekolah. Alasan yang mereka kemukakan cukup beragam, seperti membosankan, tidak menarik, membuat mengantuk, guru BK tidak menyenangkan. bahkan menurut mereka guru BK seperti polisi sekolah. Dengan demikian hasil penelitian diketahui bahwa siswa dan siswi memiliki persepsi yang negatif dan tidak memberikan perhatian yang baik pada program BK di sekolah, Hal ini bertolak belakang dengan penelitian Catherine (1999) yang secara •Jmum menunjukkan adanya persepsi yang positif pada program bimbingan konseling berdasarkan jurusan program studi. Menurut Catherine responden memiliki penilaian yang positif pada program BK disebabkan adanya kebutuhan responden tieut1QC1i remaja untuk lebih mengenali diri sendiri.
Sedangkan dari intensitas pemanfaatan layanan bimbingan men4njukkan hasil tidak sering, yaitu dalam kegiatan bimbingan dan konseling baik layanan bimbingan belajar, pribadi, sosial, maupun karir. Hasil yang negatif ini menunjukkan tidak adanya kebutuhan akan empat layanan bimbingan
65
tersebut bagi siswa disebabkan juga karena kurangnya informasi sehingga para siswa tidak mengetahui manfaat dari layanan bimbingan konseling. Hasil penelitian kurangnya intensitas siswa memanfaatkan layanan BK disebabkan karena penyajian materi BK yang kurang menarik dan materi yang kurang berbobot, sehingga mengakibatl
Selain hasil ulama di atas, diperoleh pula hasil hasil lambahan yailu bahwa lidak adanya perbedaan yang signifikan anlara persepsi bimbingan konseling anlar siswa dan siswi. Karena nilai l hitung yang didapat adalah sebesar Q.318 dan nilai t label pada taraf signifikan 5% dengan df 58 adal;;ih sebesar 2.021 karena nilai t hitung yang didapat < t label maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan bimbingan
konselin~.
Nilai
t hitung yang didapal adalah sebesar -1.904 nilai t label pada taraf signifikan 5% dengan df 58 adalah sebesar 2.021 karena nilai t hilung yang didapal < t tabel maka hipolesis nihil yang menyalakan bahwa lidak lerdapal
perbedaan inlensilas pemanfaatan layanan bimbingan konseling.
66
5.3. Saran Dari penelitian ini ada beberapa saran sehubungan dengan bimbingan konseling yang diberikan di sekolah dan juga saran
yan!~
berhubungan
dengan pelaksanaan penelitian.
Sehubungan dengan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti menyarankan beberapa hal berikut ini, yaitu: •
Untuk penelitian selanjutnya dapat dilaksanakan tidak hanya sebatas pada masalah pemahaman akan program konseling saja, karena ternyata rnasih banyak rnasalah, kesulitan belajar, kesulitan keluarga, kesulitan masalah teman sebaya, dan masalah sosial lainnya.
•
Bagi konselor hendaknya meningkatkan program layanan bimbingan ..
konseling, juga agar konselor perlu sosialisi tentang program layanan bimbingan konseling dan menjalankan kerja sama dengan personal lain baik di sekolah maupun di luar sekolah seperti halnya orang tua siswa agar mudah dalam berkoordinasi guna membantu mengatasi masalah yang di alami siswa. Disamping itu agar konselor sekolah tetap menjaga pandangan positif siswa akan perananya. •
Bagi kepala sekolah, agar lebih memperhatikan perkembangan sekolah, dan agar lebih menjalin kerja sama dengan personal lain juga dengan orang tua murid.
•
Bagi para orang tua, agar lebih memperhatikan perkembangan dan pergaulan anaknya. Agar bisa menjadi anak yang berguna bagi diri sendiri dan berguna bagi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Royani Ahmad. (1991). Bimbingan dan Konseling di Seka/ah. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto. Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta Asmadi, Alsa. (2003). Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psiko/ogi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Atkinson. Rita L. at all. (1987). Pengantar Psiko/ogi, edisi 8 jilid 1. Jakarta: Erlangga Corsini, R. J. (2002). The Dictionary Of Psychology. New York:Bruner Rouledge Cathrine. (1999). Persepsi Terhadap Program Bimbingan Dan Konse/ing Pada Dua SMU Di Jakarta. Jakarta : Fakultas Psikologi. UI Depdikbud. (1994 ). Petunjuk Pelaksaan Bimbingan dan l
Kuncono. (2004). Analisis Butir. Jakarta: Sadan Penerbit dan Publikasi Yayasan Administrasi Indonesia Nugroho, B (2005). Strategi Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS Ed. I. Yogyakarta : Andi. s Nurgiyantoro, Burhan, dkk (2000). Statistik Terapan Untuk llmu-ilmu sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Prayitno & Amti, E. (2004). Dasar-dasarBimbingan dan Konseling. Jakarta:PT. Rineka Cipta Partanto, Plus A, dan M. Al-Barry, Dahlan. (1998). Kamus llmiah Populer. Surabaya: Arkola Rakhmat, J (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Rernaj2 Rosda Karya Robbins, Stephen P. (1998) Essentials Of Organization Behavior. (2 Nded). New Jersey: Prentice Hall Ronny Kountur. (2004). Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM Saefudin, Azwar. (2004). Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar -------------------------. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sadli, Sapartinah. (1977). Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang. Jakarta : Bulan Bintang Sarwono. Wirawan. Sarlito. (2000). Pengamtar Psikologi Umum. Jakarta: Bulan Bintang Santoso, Singgih (2005). Menguasai Statislik di era lnformasi Dengan SPSS 12. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo Shaleh, AR.& Wahab, MA. (2004). Psikologi Suatu Pengantar (Dalam Perspektif Islam). Jakarta : Kencana Sevilla, G. Consuelo, et all. (1993). Pengantar Metode P19nelitian. Jakarta: UI Press
Sofyan. S. Willis. (2004). Konseling Individual. Bandung: Alfa Beta Suryabrata. Sumadi. (1995). Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada Sukardi. (1985). Pngantar Teori Konseling (Suatu Uraian Ringkas ). Jakarta: Ghalia Indonesia Sukardi & Ketut, D. (2002). Bimbingan dan Konseling di Seka/ah. Jakarta: PT. Rineka Cipta Winkel, W.S. & Sri H. (2004). Bimbingan dan Konseling di lnstitusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi Zarkasi, M. (2004). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga
YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN PGRI (YPLP-PGRI)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PGRI 109 TERAKREDITA.SI A Jalan Untung Suropati II No. 14 Telp. (021) 5530574 Fax. 55769687 Cimone Jaya, Karawaci 15114
KOTA TANGERANG
SURAT KETERANGAN Nomor : 292/IV/5/1.2007 Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menen9ah Atas (SMA) PGRI 109 Tangerang Propinsi Banten menerangkan bahwa berdasarkan surat ljin Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor Ft.71/0T.01.7/ /IX/2007, tanggal 5 Sepfember2007, menerangkan bahwa: Nama
: RAH MALIA ANDINI
NPM
: 103070029115
Tahun Akademik
: 2007/2008
Program
: Strata 1 (S1)
telah melaksanakan Observasi di tanggal 26 s.d. 27 Oktober 2007 yang berjudul : "Hubungan antar konseling dengan intensitas konseling".
SMA PGRI 109 Tangerang terhitung mulai guna keperluan tugas penyelesaian Skripsi persepsi siswa terhadap bimbingan dan pemanfaatan layanan bimbingan dan
Lampiran 2 PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
~ssa/aamualaikum
Wr. Wb
iaya adalah mahasiswi fakultas Psikologi semester IX UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. iaat ini, saya sedang mengadakan penelitian tentang "Hubungan Antara persepsi Siswa ·erhadap Bimbingan dan Konseling Dengan lntensitas Pemanfaatan Layanan Bimbingan Cons&ling di SMU". Penelitian ini merupakan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana 'sikologi. lleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi responden dalam enelitian ini. Data-data yang didapat akan dijamin kerahasiaannya dan hanya dipakai ntuk penelitian saja. Bagi Saudara yang bersedia, saya harapkan untuk mengisi setiap ernyataan sejujur-jujurnya dan berdasarkan pendapat. agi saudara yang bersedia, untuk mengisi lembar pernyataan di bawah ini: ama ~nis
kelamin
sia enyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dil.akukan oleh Rahmalia 1dini. Data saya dijamin kerahasiaanya dan hanya dipakai untuk kepentingan penelitian i saja. assalaamualaikum Wr. Wb
Jakarta, September 2007
Peneliti
Responden
(
)
(Rahmalia Andini)
Hubungan Antara persepsi siswa terhadap Bimbingan dan Konseling dengan lntensitas pemanfaatan layanan Bimbingan konseling di SMU
'etunjuk Pengisian: Ii bawah ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan persepsi iswa terhadap bimbingan dan konseling, kemudian jawablah sesuai dengan diri nda. Kemudian beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia, aitu:
S
=
Sangat Setuju, jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri anda.
=
Setuju, jika pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda.
S
=
Tidak Setuju, jika pernyataan tersebut tidak sesuai clengan diri anda.
rs
=
Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri anda.
Contoh: _N_o--'--'--"------"'-"P-e_r_ny_a_t_a_an _ _BK _ _ _ _ _.,_ss 1 Saya pernah menggunakan fasiltas
I ~ I TS I STS I
Skala try out Skala Persepsi Bimbingan dan Konseling
NO 1 2
3 4 5 6
7
8 9 10
11 12
'3 4 5 6
7
PERNYATAAN Konsultasi dengan guru BK dapat menyelesaikan masalah. Guru BK telah banyak membantu saya dalam menghadapi oermasalahan vana sava alami. Setiap permasalahan yang saya alami dapat terselesaikan dengan bantuan guru BK. Sa ya akan datang keruang BK jika saya ada masalah. Saya malas apabila diwajibkan berkonsultasi dengan guru BK. Saya tidak senang setiap permasalahan yang saya alami diketahui oleh quru BK. Layanan informasi yang efektif dan efisien yang telah diberikan layanan BK membuat saya belajar efektif dan efisien. Layanan BK telah membantu saya meningkatkan prestasi belaiar. Layanan informasi mengenai disiplin dari guru BK dapat merubah tingkah laku saya. Layanan orientasi atau pembekalan dapat membantu meninakatkan hubunaan sosial siswa. Layanan penempatan jurusan membantu dalam kegiatan proqram khusus sesuai denqan kebutuhan siswa. Layanan BK di sekolah kurang membantu saya dalam memahami keterbatasan yang dapat menghambat oerkembanaan oribadi sava. Layanan BK di sekolah m611gecewakan. Layanan penempatan jurusan membuat saya bingung dengan kemampuan diri saya yang sebenarnya. Pelayanan BK di sekolah tidak sesuai dengan harapan saya. Orang tua saya tidak mendukung saya untuk memanfaatkan Jayanan BK di sekolah. Menurut saya guru BK harus mempunyai ruang sendiri.
Dengan keberadaan BK di sekolah ruang Bimbingan dan ruana Konselina haruslah memounvai ruana sendiri-sendiri. Alat-alat di sekolah untuk mengumpulkan data bimbingan 9 dan konselina haruslah tersedia. Menurut saya komputer penting untuk menolah data bagi D keoentinaan BK. Menurut saya penting apabila BK di sekolah mempunyai 1 alat-alat tes baai keperluan siswa. Menurut saya ruang bimbingan dan ruang konseling tidak 2 oerlu di oisahkan. Saya tidak senang dengan keberadaan ruang Bimbingan l dan Konselina vana dioisahkan. Saya merasa senang dengan adanya program I penqembanoan belaiar vana dilakukan auru BK.
8
SS
s
TS STS
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Saya senang mengikuti program program pengembangan oribadi vana dilakukan oleh auru BK. Saya merasa butuh guru BK yang benar-benar menunjang kebutuhan dan oerkembanaan sava. Guru BK membantu saya mencari jurusan pendidikan sesuai denaan cita-cita sava. Program belajar yang dilakukan guru BK tidak berdampak apa-apa dalam proses belajar sava. -Keberadan program pengembangan membuat saya tahu akan kelemahan sava dalam belaiar. Guru BK tidak membantu saya memlilih kelompok belajar vana teoat. Keberadaan BK di sekolah sangat membantu siswa meni:ienal bakat dan minat · - -- - Menurut saya BK di sekolah penting. Ruang BK adalah tempat yang cocok dan menyenangkan untuk menceritakan permasalahan. Keberadaan BK di sekolah menurut saya tidaklah penting
35
Menurut saya ruang BK bukan tempat yang cocok dan menvenanqkan dalam menceritakan masalah.
36
Guru BK selalu mencampuri urusan anda.
l7
Guru BK terlihat menyebalkan.
l8
Guru BK seperti polisi sekolah.
l9
Ruang BK membawa atmosfir yang tidak menyenangkan.
~o
Guru BK haruslah mempunyai sifat keibuan.
--
j
~-
--
Skala try out
)kala lntensitas Pemanfaatan layanan Bimbingan Konseli!J.fl ~o
1 -
2 3 4
5
6 7
3 )
0
1
2 3
4 5 5
7
3 ) )
I )
~
f
PERNYATAAN Prestasi belajar saya meningkat setelah saya memanfaatkan J_§yanan BK. Jadwal belajar dan kegiatan saya tersusun dengan baik ketika berkonsultasi denqan BK. Saya dapat memahami potensi yang saya miliki karena adan)!a arahan guru BK. Saya merasa dalam guru BK membedakan diskusi kelompok dalam prestasi belajar. Saya merasa terbantu dengan adanya BK dalam memilih 12rogram jurusan. Saya tidak merasakan manfaat BK dalam hal prestasi belajar dalam diri sava. Program belajar saya berjalan baik tanpa harus berkonsultasi deng~uru BK. Saya mengetahui potensi dalam diri saya tanpa arahan guru BK. Saya tidak peduli ketika guru BK membagi kelompok dalam diskusi berdasarkan kelompok belajar. Saya merasa layanan bimbingan belajar tidak mempengaruhi pemilihan iurusan x-ang_§_ya ambil. Ketika sedang malas belajar saya berkonsultasi dengan guru BK. Untuk membantu dalam memahami keterbatasan pada hal perkembanqan pribadi sava berkonsultasi denqan quru BK. Saya menceritakan masalah keluarga kepada guru BK. Guru BK menjadi tempat curhat ketika saya mempunyai masalah x-ang bersifat 12ribadi. Saya memanfaatkan layanan bimbingan pribadi yang ada di sekolah. Menurut saya masalah keluarga adalah masalah yang tidak untuk diceritakan kepada quru BK. Saya selalu menyembunyikan masalah pribadi saya dengan quru BK. Layanan bimbingan pribadi kurang berpengaruh pada oenvesuaian permasalahan pribadi saya. Layanan bimbingan dan konseling kurang memahami keterbatasanp perkembanqan pribadi sava. Saya dapat memahami keadaan ada di masyarakat karena ' oembekalan bimbinaan sosial dari auru BK. Saya bisa memahami nilai-nilai yang berkernbang dalam linqkunqan masvarakat karena rnanfaat dari lavanan BK. Saya dapat membantu dalam memahami kelernahan masvarakat karena arahan lavanan birnbinaan sosial. Pergaulan saya terhambat karena guru BK. Saya tidak mendukung potensi yang ada di rnasyarakat.
SL
SR
KO TP
25 26 27 28 29 30
Saya dapat mengenal karakteristik pribadi melalui layanan bimbinoan karir. Saya mempunyai ketrampilan untuk memasuki dunia Juar berkat arahan ouru BK. Pelayanan karir mengenalkan perencanaan jabatan yang ada di dunia Juar. Mengenal karakteristik pribadi melalui layanan bimbingan karir tidak berguna buat sa:ta. Saya tidak mempunyai ketrampilan untuk memasuki dunia luar. Saya tidak mendukung keputusan dalam memperoleh nekeriaan dari ouru BK.
.AMPIRAN 3 ikala Penelitian Persepsi Bimbingan dan Konseling ~o
1
2
3 4
5 6
7 8 9 10 11
:2
3 4
5 6
7 8
SS
PERNYATAAN Konsultasi dengan guru BK dapat menyelesaikan masalah. Guru BK telah banyak membantu saya dalam menghadapi permasalahan yang saya alami. Setiap permasalahan yang saya alami dapat terselesaikan denqan bantuan quru BK. Saya malas apabila diwajibkan berkonsultasi dengan guru BK. Layanan BK telah membantu saya meningkatkan prestasi belajar. Layanan orientasi atau pembekalan dapat membantu meninqkatkan hubunoan sosial siswa. Layanan penempatan jurusan membantu dalam kegiatan proqram khusus sesuai denoan kebutuhan siswa. Layanan BK di sekolah kurang membantu saya dalam memahami keterbatasan yang dapat menghambat perkembanoan oribadi sava.
s
TS STS
'
Pelayanan BK di sekolah tidak sesuai dengan harapan saya. Dengan keberadaan BK di sekolah ruang Bimbingan dan ruanq Konseling haruslah mem~unyai ruang sendiri-sendiri. I I Alat-alat di sekolah untuk mengumpulkan data bimbingan dan konselinq haruslah tersedia. I Menurut saya komputer penting untuk menolah data bagi kepentinqan BK. Menurut saya penting apabila BK di sekolah mempunyai alat-alat tes bagi keperluan siswa. Saya merasa senang dengan adanya program penoembanqan belaiar vanq dilakukan ouru BK. Saya senang mengikuti program program pengembangan pribadi vano dilakukan oleh ouru BK. Saya merasa butuh guru BK yang benar-benar menunjang kebutuhan dan oerkembanoan sava. Guru BK membantu saya mencari jurusan pendidikan sesuai denqan cita-cita sava. Keberadaan BK di sekolah sangat membantu siswa menoenal bakat dan minat
9
Menurut saya BK di sekolah penling.
'.0
Ruang BK adalah tempat yang cocok dan menyenangkan untuk menceritakan permasalahan.
'.1
Keberadaan BK di sekolah menurut saya tidaklah penting
'.2
Menurut saya ruang BK bukan tempat yang cocok dan menvenanqkan dalam mencerilakan masalah.
:3
Guru BK selalu mencampuri urusan anda.
'.4
Guru BK terlihat menyebalkan.
-
25
Guru BK seperti polisi sekolah.
26 27
Ruang BK membawa atmosfir yang tidak menyenangkan.
Program belajar yang dilakukan guru BK tidak berdampak __ aea-aea dalam [JrOS8S belajar Sa:{a.
)kala Penelitian lntensitas Pemanfaatan layanan Bimbingan Konseling ~o
1
2
3 4
5 6 7
B
9 0 1
2
3 4
5 6 7
B 9 )
I 1
l ~
PERNYATAAN Prestasi belajar saya meningkat setelah saya memanfaatkan lavanan bimbinoan belaiar. Jadwal belajar dan kegiatan saya tersusun dengan baik ketika berkonsultasi dengan BK. Saya dapat memahami potensi yang saya miliki karena adanva arahan ouru BK. Saya merasa dalam guru BK membedakan diskusi kelompok dalam i:irestasi belajar. Saya tidak merasakan manfaat BK dalam hal prestasi belajar dalam diri sava. Program belajar saya berjalan baik tanpa harus berkonsultasi denoan ouru BK. Saya mengetahui potensi dalam diri saya tanpa arahan guru BK. Saya tidak peduli ketika guru BK membagi kelompok dalam diskusi berdasarkan kelompok belaiar. Saya merasa layanan bimbingan belajar tidak mempengaruhi pemilihan iurusan vano sava ambil. Ketika sedang malas belajar saya berkonsultasi dengan guru BK. Untuk membantu dalam memahami keterbatasan pada hal perkembanqan pribadi saya berkonsultasi denqan quru BK. Saya menceritakan masalah keluarga kepada guru BK. Guru BK menjadi tempat curhat ketika saya mempunyai masalah vanq bersifat pribadi. Saya memanfaatkan layanan bimbingan pribadi yang ada di sekolah. Menurut saya masalah keluarga adalah masalah yang tidak untuk diceritakan kepada quru BK. Layanan bimbingan pribadi kurang berpengaruh pada penvesuaian permasalahan pribadi sava. Saya dapat memahami keadaan ada di masyarakat karena i:iembekalan bimbingan sosial dari guru BK. Saya bisa memahami nilai-nilai yang berkembang dalam linqkunqan masvarakat karena manfaat dari lavanan BK. Saya dapat membantu dalam memahami kelemahan masvarakat karena arahan lavanan bimbinoan sosial. Saya dapat mengenal karakteristik pribadi melalui layanan bimbinqan karir. Saya mempunyai ketrampilan untuk memasuki dunia luar berkat arahan ouru BK. Pelayanan karir mengenalkan perencanaan jabatan yang ada di dunia luar. Mengenal karakteristik pribadi melalui layanan bimbingan karir tidak berouna buat sava. Saya tidak mendukung keputusan dalam memperoleh pekerjaan dari guru BK.
SL
SR KD TP
1aomas1 1 2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 5 2 3 6
7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
3 2 1 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2
18 19 3 20 2 21 2 22 2 23 2 24 1 25 2 26 2 27 1 28 2 29 2 30 2
aata perseps1 OlmOingan dan konseling {skor hasil try out} 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 iumlah 85 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 85
3 3
2 2 2 3 1 3 2
3
3 2 2 3 3 2 3 3 4 1 3 2 2
4
4
2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
3
3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 4 1 2 3 3 3 4 1 2 2 3 2 3 i 3 2 3 2 1 1 3 3 4 1 2 2
2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3
2 2 2 2 2 2 3 1 2 i 2 3 1 2 3 1
3 2 2 3 3 1 2 1 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 2 3 1
2 2 2 3 3 1 2 1 3
1 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1
2 2 3 2
2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 2 1 1 2 1 2 3 4 1 2 2 2 2 1 2 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2
2 2 2 2 2 1 2 2
4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1
2 4 2
4
2
1 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 1
4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2
3
1 2 3 3 3 2 2 4
2 1
2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1
3 2 2 4 3 3 2 2 1 2 3 2 3 4
3
2 2 2 2
1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 2 1 1 1
3 2 3 4
2 2 2 1 1 2 3
4
2 1 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1
2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 3 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2
2
2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1
2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1
2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1
2 2 2 1 2 2 3 3 1 2 2 1
3 2 2 2 4
3 3 2 3 2 3 2 2 1 3
2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 3 1
3 2 3 2 2 3 3 2 3 1 3 2 3 1 2 2 2 3 1
4
2 2 2 4 1 3 1 4
2 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3
2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2
2 3 2 3 2 1 1 2 3 1 2 3 2
4 2 1
4
3 2 3 1 2 2 3 2 1 2 3 1
1 3 3 3
3 3 3 2 3 2 1 3 3 3
2 2 2 4 1
2 2 3 3 1 2 2 2 4 3 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 3 1 2
3 3 2 2 4 4 3 3 2 1 3 3 2 3
2 2 2 3 2 4 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 4 4
2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 4 1 1 3 2 2 4 3 2 2 1 1 2 2 4
2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1
2 2 2 3 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 1
2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 3 2 1
2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2
3 1 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 2 4 1 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 1 2
2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2
2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 3 2 3 2 1 2 1 2 3
2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 1
2 2 3 1 2 3 3 3 2 1 3 1 2
2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 3 1 1 3 3 3 1 1
2 3 2 3 1 2 2 1 1 1 2 3 2 4 1
1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 1 1 1 1
90 78 82 108 75 66 81 77 112 61 90 78 82 87 74 93 97 90 80 83 93 91 93 79 58 90 80 83
1 aowas1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 2 2 3 1 2 3
3 2
2 2 3 2 1
2 3 4 2 3
3 2
3
4 2 2 2 3 3 3 3 30 2
aata mtensltas pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling
2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2
3
3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 2 3 4 3 1 3 2 2 2 4 2
5 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 4 1 2 2 3 1 2 3 1 1 4 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 4 1 2 1
4 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 2 4 4 2 4 4
6 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 4 1 2 4 2 3 2 2 2 1 4 1
7 2 3 1 4 2 4 2 2 2 2 1 2 4 2 4 4 2 2 4 1
8 2 2 1 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 3 4 2 2 4 1
3
3
2
4 2 3 2 1 3 2 4
2 3 2 3 2 2 4 1
1
9 2 3 1 1 2 4 , '
2
2 4 2 2 1 2 4 4 1 1 4 1 2 3 2 3 2 1 3 1 4 1
10 2 3 1 2 2 4 4 2 3 3 2 1 2 2 4 4 2 1 4 1 2 2 1 3 1 1 2 1 4 1
11
3 2 3 4 3 4 4 1
2 1 2 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4
3 2 3 4 2 4 4
2
12 2 2 3 3 2 4 4 1 2 1 3 2 3 2 4 4 2 1 4 2 4 4 4 2 4 3 2 1 4 2
13 3 4 3 4 3 4 1 2 1 1 4 1 4 3 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 2 3 4 4 1
14 3 3 3 3 2 4 2 2 2 1 4 2 3 2 4 4 3 2 4 1 4 1 4 4 4 2 3 2 4
15 16 3 2 3 1 3 2 4 3 2 3 3 4 2 1 1 1 2 4 2 4 3 2 1 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 1 1 4 4 2 1 3 3 1 3 4 1 1 2 4 1 1 3 2 1 1 1 4 4 1 2 1
17 18 3 2 3 2 3 4 2 4 2 3 4 4 1 1 2 1 2 2 1 4 2 2 2 2 4 2 2 3 4 4 1 4 1 2 2 2 1 4 1 2 3 2 2 3 1 2 1 3 1 2 1 2 1 2 2 2 4 1 1 2
19 2 2 2 1 3 4 1 2 3 3 1 2 1 3 4 1 1 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2
20 2 2 3 2 2 4 1 2 2 1 3 2 2 2 4 1 2 1 3 2 2 1 4 2 3 1 2 1 3 2
{skor hasil try out}
21 2 2 3 2 2 3 3 2 3 1 3 1 2 2 3 4 2 2 3 1 3 1 3 2 4 1 2 2 3 1
22 3 1 4 3 2 2 3 2 2 1 4 1 3 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 1 2 4 2
23 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1
24 25 2 2 2 2 3 2 1 1 2 3 1 3 2 4 1 2 2 2 3 1 2 3 2 1 1 1 2 3 1 3 1 4 1 2 1 2 1 4 1 2 2 4 1 2 1 3 3 2 2 3 1 3 2 2 1 2 1 4 1 2
26 2 2 3 3 2 3 1 2 2 1 3 1 3 2 3 4 2 3 4 1 3 4 2 2 2 4 2 3 4
27 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 2 4 2 3 4 2 2 3 4 2 4 4 1 3 4 2 1
30 jumlah 2 69 2 73 1 73 2 69 2 67 4 96 1 61 1 51 2 67 4 66 2 75 1 49 2 82 2 67 4 96 3 97 1 55 1 59 1 96 1 44 2 84 1 80 1 76 7< 3 '' 1 73 2 66 2 61 1 59 1 1 1 96 2 1 44
28 29 2 2 4 4 2 4 1 1 2 2 4 2 1 1 1 2 2 3 4 3 1 1 2 2 1 1 2 2 4 2 3 4 1 1 1 1 4 1 1 2 2 2 1 4 2 2 3 3 2 3 1 3 1 1 1
4 1
lampiran 5 skor hasil penelitian TABULASI PERSEPSI SISWA TERHADAP BIMBINGAN KONSELING
No 1
2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 4 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 2 1 1 2 1 1 2 3 1 2 2 1 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 1 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 3 1 1 1 2 1 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 2 3 3 4 1 1 1 2 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 1 1 2 2 3 1 2 3 2 2 3 1 1 2 3 3 4 3 3 3 1 1 2 1 1 2 2 3 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 1 53 2 54 3 55 2 56 1 57 1 58 2 59 2 60 2
2 1 3
2 2 2 2
2 2
2 2 3 3
2 3
2 2 2
4 1 3
2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 1 4 2 1
5 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 4 2 2 1 3 2 3
6 1 2 1 1 1 1 3
2 2 2 2 2 4 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2
2
2
2 3
2 3
2
2
2 2
1
1 1
2
2
7 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 4 2 2 2
1
1
2 1 1 4 2 2 2
2 1 2 2 1 2 2 1
2 2 2
2 1 1
3 3
2 2
1 2
2 2 2
2
2
2
1
3
3
1
2 2 2
2
2
2 2 2 2 2
1 i
1 3
3 3
2 2 2 2 2
2 2 2
4
3
2 2 2
1 1
2 2
1 1 4 1
1
1
1 1 1
1 1 1
2 2 1 2
1 2 2 2
8 2
9 2 3 3 3 4 1 3 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 4 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 4 2 2 4 4
10 1 2 2 1 1 2 3 2
2 3 2 1 3 2 4 1 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2
1 1 1
1
13 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2
1
1 2 2
2 2 2
2 2
2
2
2
2
2
3
1
1
1
2
2
2
2
2
3
1 3
1
1 1 2 2
3 2 2
2 2
4 1 1 2
1 1 2 3
2
2
2 2 1
1
1
1 1
1
1
1 1 1 1 1
1
1 2 2
2 2
2
2 2
1 3
1 3
2
2
3 1 1 1
3
3
2
2 2 2 2 2
2
3 1
2 2
3
4
3 1
2
1 2 2 1 1 3
1 3 1 2 2 1 1 2 1
2 1 2 2 1
2
1
1 1 1 2
2 2 1
3 1
1
2
1 1
2
2
4 3 2
4 3 3
2
2
1 1
2
2
2
2 1
2
2 2 2
3
1
2
2
1
1
2
2
2
2 1
2 2 2 2 1 1 3
1 1 1
2 2 1 1 1
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 4 4 3 3 3 3 2 2 4 2 1 3 2 4 4 3 4 4 2 2 1 1 1 3 1 1 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 4 3 2 3 2 1 3 1 2 4 3 4 4 2 4 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 4 3 3 4 4 2 1 3 2 4 4 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 4 3 2 4 3 1 2 3 1 4 2 2 3 1 1 1 1 3 ·1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 I 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 :1 3 3 3 3 2 2 1 1 2 1 1 4 4 4 4 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 l 3 3 3 3 1 2 2 2 2 1 2 1 '' 2 1 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 ::; 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 L'. 1 2 3 2 2 3 2 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 3 1 2 1 1 2 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 1 1 1 1 3 4 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 1 2 3 3 3 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 4 2 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 3 4 2 1 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2
14 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2
1 1 1 3 1 2 1 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 1 1 3 2
2 2 2 2
3 1
12 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 3 3 2 1
11 1 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 3 1
1
2 1 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 3
2
1
1
2 2 2 2 2 2 2
15 2 2 2 1 2 3 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 3 3 1
Jumlah 48 59 69 50 54 69 56 58 39 58 47 47 80 57 63 47 60 38 52 54 55 51 52 49 55 45 64 57 53 44 76 61 58 46 83 50 66 46 51 54 55 30 51 48 63 58 65 50 36 37 60 41 49 66 53 50 54 54 49 45
lampiran 5 skor hasil penelitian
TABULASI DATA INTENSITAS PEMANFAATAN LAYANAN BIMEllNGAN KONSELING No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah 1 2
1 1 2 3 2 3 1
3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
3 2 1 2 4 4 2 1 1 2 1 1 4 3 4
3
3 3
2 2 3 3
3 1 3 3 3 3 1 3
3 2 2 1 2 1 1 1 4 3 3 1 3
1 3 3 3 4
1
2 4 44 3 45 3 46 3 47 4 48 4 49 3 50 3 51 1 52 3 53 3 54 3 55 3 56 4 57 2 58 2 59 1 60 2
3
4 3
3 3
2 2 2 1 1 2 3 1 2 2
4 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3
2 4 4 3 4 4 4
1 1 2 2 3 3 4 3 3 3 1 3
2 1 3 3 3
3
3 2 3 4 3 4 3 4 4 4
3
1 1 2 1 1 1 3 2 4 1 1 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 1 1
1 3 3 2 1 4 3 2 2
3 3 3 4
4 1 4 4 4 4
1 3 2 1 3 3 3 3 2 3 4
2 2 4
1 4
2
3 4
2
2
2 2
4 4 3 2 3 4
4
1 3 3 3 4 2 1 3
1 4 4 4 1 2 2 1
1
1 2 2 4 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 4 2 3 3
1 1 3 1 2 1 2
3 2 1 2
1 2 1 2 1 4 3 3 2 1
1 2 1 1
1 2
4
2 4 2
1
1
2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4
4 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1
2
2 4 2 2 3 1 2 2 3
2
2 3 3 2 2 2 1 2 1 4 2 3 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 1 2
2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 3 1 2 2 4 2 2 4 1 3 4 2 1 2 1 4 4 2 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3
2 4
1 3
2
2
4 3 4 2 2 2 2 2 2 4 1 2 3 1 1
4 3 2
1 1 1 3 3 3 3
1 3 2 2 1
1 4
2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1
1 2 1
1 2 4 2
2 1 1 1
1 1
1 2 2 2 2 4 1 1 2 2 4 1 1 2 1 1 3
1
3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
1 3 1 2
2 3 1 2 3 3 3 3
3 2 1 2 1 3 3
3 3 3 2 2 3 2 2 1 4 3 1
1 1 4 4
2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 2 2 2 1
2 3 4 4 4 2 3
3 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 3 1 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 1
3 1 4 3 2 3 4
2 3 1 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 4 4 2 1 2 3 1 1 2 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 1
3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 1 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4
2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4
1
1
4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3
4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 4 2 2 3 4
3 3 1 4 3 4 1 2 4 2 3 3 4 2 4 2 1 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3
1 4 3 4 2 4 3 4
1 2 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 3 3 3 1
1
1
1
2
2
2 3 3 3 2 2
4 1 4 4 4 2 1 1 2 3 4 1 4 4 1 2 4 1 1 3 2 3 3 4
2 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 2 1 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3
2 4 2 3
2 4 1 4 4
3 4 4 2 4
4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 2
2 3 1 2 4 2 3 2 4
1 4 2 4 4 1 2
2 1 4 4
4 4 1 4 4
1 1 1 4 4 2 4
1 1
2 4
2
1
2 2 3
2 1 1 2
2 3 3 3
2 3 2
2
2
2
2
2
2
3 1 3
2 4
2 2 2 3 2
2 2 2 2 3 4 3
1 1 3 2 4 2
2 2 1 2 3 4 2 1 2 3 1 3
2 3
2 3 1
2 2 2 2 2 2 1 1 4 3 1 1 3 1 3 3 3 3
2 3 2 2 1 2 1 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 1 1 1 3 3 2 1 3 2 2 1 4 4 1 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3
2 2 2 2 2 3 2 3
2 3 3 3 3 4 4 3 1 2 1 3 2 3 2 4 3 3 1 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 4 4 4 2 1 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 2 3 2 3 2 2 3 1 1 3 3 1 1 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 1 1 2 1 1 3
:::
3
4
1 3, 3 3 3 2 2 3 2 2 1 3 2 4 2 2 3 4 3 2 4 2 3 3 2 3 1 4 2 3 3
2 2
2
2 2 4 3
2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2
1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 1
4 3
1 4 2
2
2
2 2 3 3 2 1 2 2 4 2 3 4 4
2 4 4 4 3 2 1 3 2
1 2 4 3 3
1 4
2 4 3 4 3 4 1 2
2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 1
1
2
1 4 3 1 3 2
2 2
3 3 3 2 3 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1 4 4 1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 1 4 1 4 1 3 1 1 1 4 2 2 1 3 2 1 1 3 2 1 2 2 1 2 1 3 2 4 1 3 3 2 1 2 1 4 2 2 1 1 1 4 1 3 1 4 2 1 1 2 3 4 1 4 3 1 3 3 1 4 1 2 2 4 1 2 3 3 3 4 1 3 2
1 3 2 1 1 2 3 3 1 2 3 2 3 1 2 2 2 1 1 2 3 1 1 4 2 1 4 4 2 2
1 2
2 1 4 2 2 1
1 1 2 1 1
1 2 4 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1
49 59 55 65 64 65 53 51 61 53 52 52 69 57 69 52 52 68 66 58 61 61 64 56 47 47 65 51 52 46 75 67
b7 46 90 53 76 53 68 62 65 37 59 58 68 69 76 67 52 57 65 55 69 67 70 64 55 63 49 44
lampiran 6 TABULASI PERSEPSI SISWA TERHADAP BIMBINGAN KONSELING Hasil penelitian T-Test berdasarkan jenis kelamin No Jender 1 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 2
2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 2 2 1 1
3 2 2 4 4 3 4 4 1 1 3 2 2 4 3 3 2 3 1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 1 2
4 1 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 1 2
5
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2
7 8 1 2 2 2 2 3 1 2 3 1 2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 4 1 1 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 2
6
9 2 3 4 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 4 2 3 4 2
10 1 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 1 3 2 4 1 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2
11 1 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 3 1 1 1 3 1 2 2 1 1 2 1 2
12 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 1
13 14 15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2
~-·
16 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 1 2 4 3 1 1 3 1 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 1
17 18 2 2 1 2 4 2 1 1 2 1 2 1 3 1 2 3 1 1 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 4 1 1 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2
19 1 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 4 2 3 1 3 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2
20 21 2 1 2 4 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 "2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 1 2 2 3 1 4 1 2 ~
22 2 4 4 1 1 4 2 2 1 3 2 2 1 1 3 1 3 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 4 1
23 2 3 4 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3
24 2 3 3 2 2 4 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 4 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 4 3
25 2 3 4 2 4 4 1 4 1 2 2 1 4 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3
26 27 2 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 4 2 1 2 2 1 2 3 3 2 3 2 1 4 2 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 1
Jml
rerata
48 53.91667 negatif positif 59 69 stdeviasi positif 50 10.06806 negatif positif 54 positif 69 positif 56 positif 58 negatif 39 positif 58 negatif 47 negatif 47 positif 80 positif 57 positif 63 negatif 47 positif 60 38 negatif negatif 52 positif 54 positif 55 negatif 51 52 negatif negatif 49 55 positif negatif 45 64
57 53
positif positif negatif
30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 2 2
39 40
2
41 42 43
44 45 46 47 48 49 50 51 52
53 54 55 56 57 58 59 60
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 3 3 1 3 1
2 1 2
2 3 1
2 1 2 1 3 3 1 1 2
1 2 3
2 1 1 2
2
2
2
2
2 3 2 2 1 3 1 3
1 3 3 3 2 4 1 3
1 2 2
1 2
3
1 2 2 2 1 3 3 1
1 3
2 1 3
2 2 2 2 2 2
3 3 1 3 3 3 2 4 3
2 2 3 2
2 3 3
2 3 2 2
2
2 3 2 2 1 4
2 4 2 2 1 3
1 2 2 2 2 2
1 2 2
2 1 2
2
1 2 1
3
2 3
2
2 3 2 3 2 3
1
2
2
2 2
4
2 ')
,_
3 2 3 1
1 2
2
2 2 3 2
2
1
1
1
1
2
1
2
3 3
2
1
1 2 2
2 2
2
2 3
2 3 2
2 2
3 2 2
2
4 2 1 3
2 2 3 3
2
2
2 2 2 2 3
2
2 2 2
2
')
"-
') ,_
"-
2
2
2
2 1
2 1 2 1
1 2 2 1 1 1 1 2 2
1 2
2 1
3 2 3 2
1 1 1
2
1
2
4 1 1 1 1 1 1 2 2
3 2 4 3
2
2 2
2 2 2 2 3 1
1 2 2 2 2
1 2 2 1 2
2
2 2
4
2 3
2
2
2 4 2 4
')
2 2 1 3 2 3 2 3 1
2 2 4 2 4 3 3 2 2 2 2 2
1 2 •I 3
2 4 2 2 1 3 2 1
2 2 2 2 1
2
1 1 2
1 2
1 1
1
2 1 2
1
1
2
2 2
2 2
3 1 1
2 2 1
1 3 2 1 1 2 3 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 2 1
1
3 1 2 1 1
1 2 1
2 2 2 2
1 1 3
2 2
1
2 4 1 1
2 2 2 1 1
1 2 2 1
1 1
2 2 1 1 1
1 3 2 2 2 3 2 3
2 4 3 3 2 3 2 3
2
2 2 2
2
2 2 1 1 2 3
2 2 1 1
1 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2
3
1 1 2
2 2 3 2 1
1 2 1 1
2 2 2 1 2 2 2
3
2 2 3 2 2 3 2
2 2
2 2
2 2 3 1 2 3 2 3 1
2 1
J
2
2
1
2 1
2
3 1 3 1 2
2 3 2 2 1
2
3 1 2
1
2 2
2 2 2 2
1
2
2
2
3 2 2 1
2 2 1
2 3 2 1
1
1
1
2
1
3 1
1 3 3
1 3 3 3
1 3 1
2
2
2
3 3 1 2
2
1 3 1
1
1 2 2
2 1 2 2 1 1
2
2
2
2 1 4 2
1 1
1
2
3 1 2 1 1 3 3
2
2 3 3 3 2 4 2 3
2 1
2 2 3 1 1 2 1
2
1 3
1 1 1
1
1 3 3 2 3 4 2 1
1 3 2 3 2 4
1 3 3 1 2 3
1 2 2 2 2
1 2 1 1 2
1 1
2 3 3 2
1 3
1
1
2 2
2 3 2
2 3 2
2
2
3 4 2 3
2 4 2 4
2 2 1 2 1 2
3 2 3
4
2 1 2 2
2 2
1
2 2 1 2 1
1
1
1 3
1
1
2
2
2
2
3 2 3 1 1 1 3
3 3 3 3 1
3 2
3 3 3 2 1 1 2
1 2 2 1
2 2
2 2 1
1
1 3 2 4 3
2 2 2 1 2 1
2 2 1 1 2 2 2
2 2 2
2 2 2 2
2 3
1 1 4 3 1 4 1
2 1 1 2
2 3
1 3 3 1
2 3
1
1
1
1 3
1 3 3 3 3 2 3 1
2 2 1
2 2 3 1 2 2
2 2 2 2 1
2 2 2 2
44 76 61 58 2 46 2 83 4 50 1 66 2 46 2 51 3 54 3 55 1 30 2 51 2 48 2 63 4 58 3 65 2 50 2 36 3 37 1 60 2 41 1 49 3 66 3 53 2 50 2 54 3 54 1 49 2 45
negatif positif positif positif negatif posltif negatif positif negatif negatif positif positif negatif negatif negatif positif positif positif negatif negatif negatif positif negatif negatif positif negatif negatif positif positif negatif negatif
lampiran 6
TABULASI DATA INTENSITAS PEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN KONSEUNG Hasil penelitian T-Test berdasarkan -jenis kelamin No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 1 1 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 2 2 1 2 1 1
2 3 2 1 2 4 4 2 1 1 2 1 1 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 1 2
3 2 1 3 3 3 3 1 1 2 1 1 1 3 2 4 1 1 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 1 1
4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 1 3 2 1 3 3 3 3
5 1 2 2 4 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 4 2 3 3 1 1 3 1 2 1 2 3 2 1 2
6 2 4 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 3 1 2 2 4 2
7 2 3 3 2 2 2 1 2 1 4 2 3 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 1
8 1 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1
9 1 3 1 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 4
10 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 3
11 3 1 4 3 2 3 4 2 3 1 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 4 4 2 1 2 3 1 1
12 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 1 2 3 2 4
13 3 3 1 4 3 4 1 2 4 2 3 3 4 2 4 2 1 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2
14 1 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 2 1 4 3 2 2 2 3 3 3
15 1 2 4 1 4 4 4 2 1 1 2 3 4 1 4 4 1 2 4 1 1 3 2 3 3 4 2 3 1
16 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 1 1 3 2 4 2 2 2 1 2
17 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 3 2 3
18 2 1 1 2 2 3 1 3 2 1 1 2 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 1 2
19 20 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 2 1 3 2 3 1 2 3 3 2 1 3 4
21 3 2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 3 2 1 3 2 1
22 4 2 1 4 2 2 1 2 4 2 1 1 2 3 4 1 4 3 1 3 3 1 4 1 2 2 4 1 2
23 24 Jml rerata 59.6 1 1 49 4 3 59 3 2 55 st deviasi 1 1 65 9.426253 3 1 64 .., .., 65 I "' "' 2 3 53 2 3 51 3 1 61 3 2 53 3 3 52 2 2 52 3 3 69 1 1 57 1 2 69 2 2 52 3 2 52 1 1 68 1 1 66 1 2 58 2 3 61 1 1 61 1 1 64 4 4 56 4 2 47 1 1 47 2 4 65 3 4 51 2 2 52
tidak sering tidak sering tidak sering sering sering sering tidak sering tidak sering sering tidak sering tidak sering tidak sering sering tidak sering sering tidak sering tidak sering sering sering sering sering sering sering sering tidak sering tidak sering sering tidak sering tidak sering
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 4 3 3 1 3 1 3 3 3
2 4 3 3 3 4 3 3 3 3
Af\
~v
A
~
~
v
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 2 4 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 4 2 2 1 2
3 2 2 2 4 4 4 1 3 3 4 3 4 3 4 4 1 2 1 1 2 3 2 1 3 4 3 4 4 4 3 1 3 2 3 2 1 1 3 1
1 3 3 2 1 4 3 2 2 2
,., L
2 3 4 2 2 4 1 4
3 4 2 4 4 3 2 3 4 2 4 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4
1 2 1 2 1 4 3 3 2 1
2 4 3 2 2 4 2 4 3 3
'l
~
2 1
1 1 2 2 4 2 1 4 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1
L
3 3 2 4 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 4 1 2 3 1 1
2 1 4 1 1 4 2 4 3 2 3 2 3 1 3 2 4 3 2 1 1 1 3 3 3 3 1 3 2 2 1
1 2 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 4 1 1 2 2 4 1 1 2 1 1 3 1
3 1 1 1 4 4 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 2 2 2 1
1 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 1 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3
2 4 4 3 3 4
3 4 2 3 3 3 1 1 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 1 3 2 3
3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4
2 4 4 3 1 4
3 4 2 4 3 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 1 1
2 3 4 3 3 3 2 4 2 3
2 4 1 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 2
2 4 2 3 2 4 1 4 2 4 4 1 2 2
1 4 4 4 4 1 4 4 1 1 1 4 4 2 4 1 1
3 4 2 1 2 3 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 4 3 1 1 3 1 3 3 3 3
2 4 1 2 3 4 2 3 2 3
1 4 3 3 2 4 3 3 2 3
3 3
3
4 1 4 1 3 1 3 1 2 2 1 1 3 3 4 3 1 3 1 1 1 1
1 4 2 3 3 3 1 3 2 1 3 4 4 3 3 2 3
2 4 3 3 1 4 2 3 3 3 3 3 1 4 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3
2 3 3 2 2 4 3 2
3
2 4 3 3 1 4 2 4 3 4
3 3 3 4 1 3 2 2 2 4 4
3 3 3 3 4 3 1 1 1 3 2 4 3 2 2 3 3 3 1 3 1 2 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 1 3 3 4 1 1 3
2 1 2 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1
2 1 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 4 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1
46 75 67 57 46 90 53 76 53 68 62 65 37 59 58 68 69 76 67 52 57 65 55 69 67 70 64 55 63 49 44
tidak sering sering sering tidak sering tidak sering sering sering sering tidak sering sering sering sering tidak sering tidak sering tidak sering sering sering sering sering tidak sering tidak sering sering tidak sering sering sering sering sering tidak sering sering tidak sering tidak sering
LAMPIRAN 7 Validity Skala Persepsi BK ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y
Statistics for SCALE
A N A L Y S I S
S C A L E
(AL P HA)
N of Variables 40
Variance 133.5644
Std Dev 11.5570
Scale Mean i f Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha i f Item Deleted
81.4667 81.1000 81.1333 80.9333 81. 3667 81.3000 81.2667 81.2333 81. 3000 81. 5000 81.4000 81. 2667 81.4333 80.9333 81.1667 81. 3667 81. 6667 81.8000 81. 6667 81. 7000 81. 7333 81.0333 81.0667 81. 5333 81.3667 81.4333 81.0667 81.1667 80.6333 81. 0333 81.3667 81. 7333
124.1195 125.9552 123.9816 132.8230 126.5161 131.7345 127.5816 126.6678 128.4241 126.3966 128.5931 129.1678 130.1851 132. 2713 125. 5920 128.5851 128.4368 126.5103 127.4023 127.2517 127.8575 133.1368 129.2368 126.1195 126.5161 125.4954 123.4437 124.0747 134.9299 129.8954 125.4126 128.2713
.6617 .4835 .5813 .0036 .4614 .0994 . 3217 .3971 .2580 .4699 .3697 .4936 .1668 .0386 .4479 .2146 .3337 .4826 .5193 .5141 .3971 -.0058 .1747 .5808 • 5112 .4517 .5268 .5075 .. 1130 .1621 .3804 .4132
.8708 .8735 .8715 .8832 .8740 .8799 .8764 .8750 .8778 .8738 .8756 .8750 . 8794 . 8821 .8740 .8792 .8761 .8737 .8738 .8737 .8751 .8824 .8802 • 8726 .8734 .8739 .8722 • 8727 .8842 .8799 .8754 .8751
Mean 83.4333
Item-total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032
LAMPIRAN 8 Reliability Skala Persepsi BK ******
Method 1
(space saver) will be used for this analysis
R E L I A B I L I T Y
Statistics for SCALE
A N A L Y S I S
Mean 54.3667
SCAI,E
******
(A L P H A)
N of Va.riables 27
Variance 95.7575
Std Dev 9.7856
Scale Mean i f Item Deleted
Scale Variance i f Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
52.4000 52.0333 52.0667 52.3000 52.1667 52.4333 52.3333 52.2000 52.1000 52.7333 52.6000 52.6333 52.6667 52.4667 52.3000 52.3667 52.0000 52.1000 52.3000 52.6667 52.5667 52.4000 52.3000 52.3000 52.4000 52.3000 52.4000
88.3172 89.4816 87.9954 89.1828 90.2126 89. 0816 91.1954 92. 0966 89.6103 89.3747 90.9379 90.5161 91.1264 89.3609 89.9414 89.0678 87.5172 87.5414 88.2862 90.5747 87.9092 89.0759 88.2862 89.7345 88.0414 85.9414 85.0759
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00005 VAR00008 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00015 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039
Reliability Coefficients N of Cases 30.0 .9132 Alpha
Alpha i f Item
Deleted
. 6110 .4670 . 5518 . 5103 .3710 .5190 .4005 .4835 .3999 .5164 .4750 . 5015 .3758 .5887 .4949 .4378 .5014 .5174 .4116 .4809 .5945 .6071 .4981 .5829 .5793 .7283 .6722
N of Items
.9085 . 9109 . 9094 .9101 . 9128 .9100 .9119 . 9112 .9123 .9100 .9109 . 9105 .9123 .9091 .9104 .9116 .9106 .9102 .9129 .9107 .9086 .9088 .9104 .9093 .9089 .9061 .9069
27
VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040
81.6333 BJ.. 4667 BJ.. 3667 81.3667 BJ.. 4667 SJ.. 3667 SJ..4667 81.6000
Reliability Coefficients N of Cases 30.0 Alpha .8783
l.24. 5161 l.25.9126 l.26.1023 l.26 .l.713 l.24.6713 l.22. 7230 l.2J.. 9816 129. 9724
.5805 .5884 .4162 .6087 .5656 .6764 .6118 .1643
N of Items
.8718 .8724 .8746 • 8724 .8720 .8698 .8704 .8797
40
LAMPIRAN 9 Validity Skala lntensitas Pemanfaatan BK ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y
Statistics for SCALE
A N A L Y S I S
Mean 70.3000
(A L
S C ."!\ l.1 E
P H A)
N of Variables 30
Variance 229.6655
Std Dev 15.1547
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
67.8333 67.4333 67.7333 67.4000 68.1000 68.3000 67.8333 67.9333 68.1000 68.0667 67.2667 67.6000 67.2333 67.5333 67.6333 68.1000 68.0667 68.0333 68.3000 68.1667 68.0333 67.8333 69.0333 68.7333 67.8333 67.8333 67.7667 68.2667 68.2000 68.5000
219.5920 215.5644 213.1678 216.9379 226.1621 216.8379 209.1782 211.3747 206. 2310 208 .4092 214.1333 206.6621 207.0126 207.4989 210.3092 207. 4724 219.1678 213.9644 228.2862 218.0747 213.2747 217.3851 229.5506 232.1333 213.5230 209.7989 217.1506 206.8230 225.3379 217.5000
Item-total Statistics
VAR0000l VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR000l2 VAR000l3 VAR000l4 VAR000l5 VAR000l6 VAR00017 VAR000l8 VAR00019 VAR00020 VAR0002l VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR0002'7 VAR00028 VAR00029 VAR00030
Reliability Coefficients N of Cases 30.0 Alpha .9089
Alpha
if Item Deleted
.4408 .6327 .7036 .4827 .0952 .4963 .6678 .6460 .6851 .6284 .4969 .6978 .6134 .6801 .6370 .5767 . 2943 .4942 .0236 .4058 .6165 .3790 -.0099 -.1416 .5574 .6711 .4213 .6448 .1058 .3965
N of Items
.9067 .9043 .9032 .9060 .9120 .9058 .9027 .9033 .9021 .9032 .9057 .9019 .9035 .9023 .9033 .9043 .9094 .9057 . 9127 • 9071 .9040 .9077 . 9111 .9134 .9047 .9028 .9069 .9028 . 9124 .9074
30
LAMPIRAN 10 Reliability Skala lntensitas Pemanfaatan BK ******
Method 1 {space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
ANALYSIS
(A L P H A)
SC!l.LE N of
Statistics for SCALE
Mean 58.9333
Variance 215.3747
Std Dev 14.6757
Variables 24
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00018 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00030
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
56 .4667 56.0667 56.3667 56.0333 56.9333 56.4667 56.5667 56.7333 56.7000 55.9000 56.2333 55.8667 56.1667 56.2667 56.7333 56.6667 56.8000 56.6667 56.4667 56.4667 56.4667 56.4000 56.9000 57.1333
205.6368 200.7540 198.7230 202.0333 202.6161 194. 8092 197.7023 193.7195 194.6310 199.0586 192. 1161 193. 4299 193.3851 195.7195 194.6161 200.5747 204.1655 199.1264 201.5678 198.3264 195.4299 202.2483 194.5069 206. 6713
Reliability Coefficients 30.0 . 9305
N of Cases Alpha
Corrected Item-
Pclpha if Item
Total Correlation
Deleted
.4395 .6807 .7358 .5258 .5105 .6948 .6443 .6501 .6336 .5431 .7322 .6134 .6985 . 6710 .5541 .4790 .4046 .6322 .4469 . 6126 .6982 .4595 .6038 .2815
N of Items
. 9296 .9268 .9259 .9285 .9287 .9257 .9267 .9264 .9267 . 9282 .9250 .9272 .9256 .9261 .9285 .9293 .9302 .9270 .9298 .9271 .9257 .9294 .9273 . 9321
~
24