HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG POLA PENGELOLAAN KELAS DENGAN KENYAMANAN BELAJAR DI MAN TENGARAN TAHUN AJARAN 2011
Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun oleh : NAMA : SITI MURSIDAH NIM
: 11107106
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG POLA PENGELOLAAN KELAS DENGAN KENYAMANAN BELAJAR DI MAN TENGARAN TAHUN AJARAN 2011
Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun oleh : SITI MURSIDAH NIM: 11107106
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Drs. Djoko Sutopo DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 eksemplar Hal
: Naskah skripsi Saudari Siti Mursidah Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : Siti Mursidah NIM : 111 07 106 Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul : HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG POLA PENGELOLAAN KELAS DENGAN KENYAMANAN BELAJAR DI MAN TENGARAN TAHUN 2011 Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya dapat dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu'alaikum, wr, wb Salatiga, 13 Oktober 2011 Pembimbing
Drs. Djoko Sutopo NIP. 19560603 189703 1 002
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG POLA PENGELOLAAN KELAS DENGAN KENYAMANAN BELAJAR DI MAN TENGARAN TAHUN AJARAN 2011 DISUSUN OLEH :
SITI MURSIDAH 111 07 106
Telah dipertahankan di depan panitia Dewan penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22 Nov ember 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji
Ketua penguji
: Dr. Rahmat Hariyadi. Mpd
Sekretaris Penguji
: Miftachur Rif’ah, M.Ag
Penguji I
: Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag
Penguji II
: Peni Susapti.M.Si
Penguji III
: Drs. Djoko Sutopo
Salatiga, 3 Desember 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1 002
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Siti Mursidah
NIM
: 11107106
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 13 Oktober 2011 Yang menyatakan,
Siti Mursidah
MOTTO
”Tuntutlah ilmu walau pun ke Negeri Cina, sesungguhnya menuntut ilmu di wajibkan bagi muslim laki-laki dan muslin perempuan” (H.R Bukhori)
Hidup adalah perjuangan so berjuanglah untuk hidup dan janganlah pernah menyerah, yakin bahwa Allah selalu bersama kita
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Orang tua penulis Bapak Zamhuri dan Ibu Basiroh (Almarhum) tercinta yang telah membesarkan penulis penuh dengan kerja keras dan yang menyayangi, membimbing dan mendidik penuh dengan sabar dan selalu mendoakan penulis . 2. Saudara- saudara penulis Mbak Yani, Mbak Yati, Mas Mamat, Mas Likun, Mas Affan, Mas Topek, Mbak Pris, Mas Ian dan seluruh keluarga yang selalu memberikan motivasi penulis agar selalu optimis dan kepada adek – adek keponakan penulis Dek Fitri, Dek Nana Dan Dek Ihsan yang memberikan inspirasi penulis. 3. Sahabat – sahabat penulis ( Intan, Dina, Qumi, Kasun, mbak Umi, Mbak Rahayu) yang selalu menemani langkah penulis baik dalam suka maupun duka dan yang selalu memberikan motivasi tiada hentihentinya, tidak lupa kepada sahabat – sahabat penulis SEVEN D’BEST yang sama – sama berjuang dalam menggapai ilmu. Dengan ini ku persembahkan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ Segala puji hanyalah milik Allah, tiada Tuhan melainkan Engkau yang telah menciptakan kami dan seluruh jagat raya ini dengan memberikan kenikmatan yang tiada batasannya dan tiada habisnya. Kami hamba-Mu yang ada dalam genggaman ketentuan-Mu, kami mengakui kenikmatan yang Engkau berikan kepada kami, syukur tiada hentinya kami panjatkan kepada-Mu Sang Kholik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada nabi utusan-Mu Muhammad Saw. Rosul kekasih-Mu, sang penegak dasar dakwah dan pembawa risalah uswatun khasah beserta kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang yang teguh berpegang kepada risalahnya. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skipsi ini adalah “HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG POLA PENGELOLAAN KELAS DENGAN KENYAMANAN BELAJAR DI MAN TENGARAN TAHUN 2011’’ Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucakan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga 2. Dra. Siti Asdiqoh selaku Kaprogdi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga 3. Drs. Djoko Sutopo selaku pembimbing yang telah dengan sabar dan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbankan waktunya dalam
membimbing penyelesaian skipsi ini, tanpa bimbingannya mustahil skripsi ini tersusun. 4. Drs. Mahsun Alwa’id, M.Ag selaku kepala sekolah MAN Tengaran yang telah memberikan ijin penulis untuk meneliti di lembaga tersebut. 5. Seluruh guru dan karyawan MAN Tengaran, terutama kepada Pak Dayat, Pak Tanwir dan Mas Samsul yang telah meluangkan waktunya untuk membantu, melayani dan mempermudah penulis untuk mendapatkan bahan skripsi. 6. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai. 7. Seluruh Kawan – kawan angkatan 2007, terimakasih atas motivasi dan pengalaman yang diberikan kepada penulis. 8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu demi satu telah membantu dalam penulisan ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga semua amal dan budi baik yang mereka berikan diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan. Amin Salatiga, 13 Oktober 2011 Penulis
Siti Mursidah 11107106
ABSTRAK
Mursidah, Siti. 2011. Hubungan Antara persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar di MAN Tengaran Tahun 2011. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. Djoko Sutopo Kata Kunci :Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas, Kenyamanan Belajar Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kennyamanan belajar. Berangkat dari hal tersebut Persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas merupakan variabel yang perlu diteliti, sedangkan pola pengelolaan kelas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan semua guru yang bersangkutan dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas di MAN Tengaran tahun 2011?, (2) Bagaimana tingkat kenyamanan belajar di MAN Tengaran tahun 2011?, (3) Adakah hubungan antara persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar di MAN Tengaran tahun 2011?. Untuk menjawab tersebut penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui metode observasi dan kuesioner (angket) dengan responden sebanyak 84 orang yang di ambil dari populasi 108 orang melalui tehnik sampling proporsional random sampling. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah product moment . Hasil penelitian ini adalah (1) persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dalam keadaan tingkat sedang dengan presentase 9,52% dengan interval 18–26 (2) tingkat kenyamanan belajar berada dalam keadaan tingkat sedang dengan persentase 1,19 % dengan interval 18–26 (3) Ada hubungan antara persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas terhadap kenyamanan belajar. Analisis data yang didapat dari rumus product moment menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y. Hal ini terbukti karena r xy lebih besar dari pada r tabel r (product moment) yaitu 0,301 % yang mana dengan N = 84 diperoleh nilai r pada taraf signifikan 5% sebesar 0.213 dan nilai r pada taraf signifikan 1% sebesar 0.278, sehingga hipotesis dapat diterima kebenarannya.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................
i
HALAMAN LOGO ......................................................................................
ii
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .....................................................
vi
MOTTO ............................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii ABSTRAK ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 E. Hipotesis Penelitian .................................................................... 6 F. Definisi Operasional ..................................................................... 7 G. Metode Penelitian ...........................................................................11 H. Sistematika Penulisan .................................................................. 19
BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas………………... 1.
20
Pengertian Persepsi Siswa…………………………………... 20
2. Pengertian Pola Pengelolaan Kelas.......................................... 21 3. Unsur – Unsur Penunjang Pola Pengelolaan Kelas .............. 23 a. Kurikulum............................................................................ 23 b. Gedung dan Sarana Kelas................................................... 24 c.
Guru Sebagai Pengelola..................................................... 25
d.
Dinamika Kelas.................................................................. 27
4. Ketrampilan Dalam Mengelola Kelas ....................................... 29 B. Kenyamanan Belajar ...................................................................... 30 1. Pengertian Kenyamanan Belajar ............................................... 30 2. Faktor – Faktor yang Memepengaruhi Belajar .......................... 32 a. Faktor Internal........................................................................ 32 b. Faktor Eksternal..................................................................... 33 3. Kondisi dan Situasi Belajar.......................................................... 33 a. Kondisi Fisik........................................................................ 34 b. Kondisi Emosional............................................................... 36 C. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas dengan Kenyamanan Belajar.................................................. 37
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MAN Tengaran ................................................ 39
1. Sejarah Singkat MAN Tengaran .............................................. 40 2. Visi Dan Misi MAN Tengaran ................................................. 41 3. Letak Geografis ....................................................................... 41 4. Struktur Organisasi..................................................................... 42 5. Keadaan Guru Dan Karyawan.................................................... 44 6. Keadaan Saran Prasarana............................................................ 46 7. Keadaan siswa MAN Tengaran................................................... 48 B. Penyajian Data Hasil Penelitian ................................................... 48 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis diskripsif………………………………………………… 58 B. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 79 C. Pembahasan ................................................................................. 84 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 86 B. Saran ............................................................................................ 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel I. Daftar Populasi Penelitian ................................................................... 12 Tabel II. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 14 Tabel III. Bagan Organisasi MAN Tengaran ..................................................... 43 Tabel IV. Daftar Guru MAN Tengaran .............................................................. 44 Tabel V. Data Sarana – sarana MAN Tengaran.................................................. 47 Tabel VI. Daftar Nama Responden..................................................................... 48 Tabel VII. Data Hasil Angket mengenai Persepsi Siswa tentang pola Pengelolaan Kelas................................................................................................ 51 Tabel VIII. Data Hasil Angket mengenai Kenyamanan Belajar .......................... 56 Tabel IX. Skor Hasil Angket Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas.. 60 Tabel X. Nilai dan Nominasi Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas……………………………………………………………………………. 65 Tabel XI. Nilai Interval dan Presentase Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas................................................................................................... 69 Tabel XII. Sekor Hasil Angket Kenyamanan Belajar Siswa…………………… 70 Tabel XIII. Nilai dan Nominasi Kenyamanan Belajar ………………………… 74 Tabel XIV. Nilai Interval dan Presentase Kenyamanan Belajar……………… 78 Tabel XV. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas (Variabel X) dengan Kenyamanan Belajar (Variabel Y)………………… 80
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran .1. Angket Penelitian Lampiran .2. Daftar SKK Lampiran .3. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran. 4. Surat Ijin Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia. Untuk menggapainya tidak ada batasan umur sebab ilmu bisa diperoleh di mana saja seperti pengalaman. Akan tetapi yang di utamakan dalam penelitian ini adalah pendidikan untuk anak- anak dan remaja baik sebagai makhluk individual maupun sebagai makhluk sosial. Hal ini dapat diketahui bahwa manusia yang sedang menuntut ilmu memiliki kedudukan yang lebih tinggi karena dengan adanya ilmu pengetahuan manusia tidak akan terjerumus kedalam jurang kebodahan. Dalam firman Allah, (#râ“à± S$# Ÿ@ ŠÏ% #sŒÎ)ur (öN ä3 s9 ª! $# Ëx |¡ øÿtƒ (#qßs |¡ øù$sù ħ Î=»yf yJ ø9$# † Îû (#qßs ¡ xÿs? öN ä3 s9 Ÿ@ ŠÏ% #sŒÎ) ( #þqãZtB#uä tûïÏ%©!$# kš‰r'¯»tƒ
ÇÊÊÈ ×ŽÎ7yz tb qè=yJ ÷ès? $yJ Î/ ª! $#ur 4;M »y_ u‘yŠ zO ù=Ïèø9$#(#qè?ré&tûïÏ%©!$#ur öN ä3 ZÏB (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$#ª! $#Æì sùötƒ (#râ“à± S$sù
Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
Maka berdirilah,
niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” 11 )
(Q.S. Mujaadilah :
Dari ayat di atas dapat di ketahui bahwa pendidikan sangat penting dalam menjalani kehidupan di dunia ini dan mendapatkan kedudukan yang tinggi di hadapan Allah. Dalam pendidikan, pengetahuan seorang anak bermula pada pendidikan secara langsung (informal) yaitu pendidikan keluarga dimana menempatkan orang tuanya sebagai sumber pengetahuan dan selanjutnya dikembangkan dalam sekolahan, dimana sekolah memiliki peran penting untuk membina anak-anak dan mengembangkan potensi manusiawi yang di miliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupannya sebagai manusia (Nawawi,1985:27) dan untuk mengembangkan potensi tersebut harus ada pembinaan. Pembinaan tersebut dilakukan secara terarah, berencana dan sistematik guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses pendidikan dapat dikatakan baik dan berhasil apabila dapat mencapai sasaran sesuai dengan tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam pendidikan sekolahan diharuskan memiliki manajemen kelembagaan dan administrasi sekolahan yang lengkap dan terperinci seperti adanya pengelolaan kelas. Salah satu kemampuan yang sangat penting dalam menunjang kelancaran belajar mengajar adalah kemampuan pengelolaan kelas yang baik. Dengan cara memperbaiki dan memelihara organisasi kelas seperti penataan tempat duduk, penempatan struktur organisasi dan penempatan media belajar yang ada di dalam kelas yang menunjang kelancaran belajar mengajar. Sebagai seorang pendidik diharuskan mampu menumbuh kembangkan minat belajar siswa di dalam kelas dengan cara menciptakan suasana kelas yang kondusif, menyenangkan, harmonis dan rasa nyaman
sehingga membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk bersungguhsungguh- sungguh dalam menuntut ilmu. Pengelolaan kelas pada hakikatnya berkenaan dengan “Bagaimana caranya agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, efisien dan efektif”. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa hal- hal yang sekiranya mengakibatkan terhambatnya proses belajar mengajar sedapat mungkin dihilangkan paling tidak dihindari dan hal- hal yang dapat menunjang dan mendukung kelancaran proses belajar mengajar sedapat mungkin dipertahankan dan lebih baik ditambahkan. Dalam pengelolaan kelas siswa dituntut untuk berlatih dan belajar dalam berorganisasi. Hal tersbut mempunyai tujuan agar dapat menanamkan sikap demokratis, rasa tanggung jawab, melatih bekerja sama dan bisa bersikap toleran. Sehingga dapat menciptakan ketertiban dalam pengelolaan kelas. Sebagai seorang guru bertanggung jawab terhadap perkembangan prestasi dan pengetahuan siswa. Sehingga guru sepenuh hati akan mencurahkan ilmunya kepada siswa dalam rangka meningkatkan pengetahuan siswa baik melalui materi maupun secara langsung. Guru diharuskan mampu melibatkan siswa dalam proses belajar secara aktif. Bagi seorang guru yang belum mampu menguasai manajemen pengelolaan kelas akan menimbulkan masalah dalam proses belajar mengajar seperti terciptanya kelas yang membosankan. Tidak adanya rasa nyaman dan kurangnya semangat dan kesungguhan dalam belajar hal ini terjadi mungkin karena penataan kelas yang monoton dan pengelolaan kelas yang lama. Maka
dari itu dalam pengelolaan kelas sebaiknya direncanakan terlebih dahulu baik direncanakan dari pihak guru saja maupun melibatkan siswa sehingga dapat mengoptimalkan suasana kelas yang menyenangkan dan kondusif. Adanya pengelolaan kelas ini untuk menciptakan kondisi dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik yang memungkinkan siswa dapat di perbuat sesuai dengan potensi dan tingkat kemampuan yang dimilikinya. (Sudirman,1987:311) sehingga siswa mampu mengembangkan potensi yang dimiliki dengan semangat karena kondisi kelas yang baik dan teratur. Dari pengelolaan kelas inilah yang akan menciptakan bibit- bibit generasi yang berprestasi dan memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berguna. Namun apakah setiap sekolahan yang ada sudah menerapkan pengelolaan kelas yang baik? Setiap siswa pastinya memiliki pandangan dan penilaian atas apa yang diterapkan oleh gurunya dalam proses belajar mengajar dan setiap siswa memiliki persepsi yang berbeda- beda. Dari sinilah peneliti ingin mengetahui apakah sekolah yang diteliti sudah mengelola kelas dengan baik dan sistematis melalui persepsi siswa- siswa di MAN Tengaran yang di beri judul “HUBUNGAN
ANTARA
PERSEPSI
SISWA
TENTANG
POLA
PENGELOLAAN KELAS DENGAN KENYAMANAN BELAJAR DI MAN TENGARAN TAHUN AJARAN 2011“.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dapat ditarik pokok permasalahan sebagai rumusan masalah berikut ini: 1. Bagaimana persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas di MAN Tengaran Tahun Ajaran 2011? 2. Bagaimana tingkat kenyamanan balajar di MAN Tengaran Tahun Ajaran 2011? 3. Adakah hubungan antara persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyaman belajar di MAN Tengaran Tahun Ajaran 2011?
C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas di MAN Tengaran Tahun Ajaran 2011. 2. Untuk mengetahui tingkat kenyamanan balajar di MAN Tengaran Tahun Ajaran 2011. 3. Untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar di MAN Tengaran Tahun Ajaran 2011.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini penulis ingin memberikan informasi yang jelas mengenai pengaruhnya pengelolaan kelas terhadap kenyamanan belajar siswa sehingga akan memberikan manfaat yang dapat diambil melalui:
1. Manfaat Teoritis Secara
teoritis
penelitian
ini
akan
memberikan
manfaat
pengetahuan dan wawasan mengenai pengelolaan kelas yang terkait dengan kenyamanan belajar siswa. Hal ini dapat menambah ilmu yang berkaitan dengan perkembangan pendidikan melalui buku- buku yang membahas tentang pendidikan dan akan bermanfaat juga bagi ilmuwan dan dapat memberikan kontribusi berupa teori pendidikan 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi kepada guru yang bersangkutan dalam perkembangan proses pendidikan
yang
layak
dan
juga
dalam
pembinaan siswa agar
memperhatikan pengelolaan kelas.
E. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. ( Arikunto,1999:67) Adapun hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar di MAN Tengaran, dimana semakin baik persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas maka semakin baik pula tingkat kenyamanan belajar siswa.
F. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kekurang jelasan atau pemahaman yang berbeda antara pembaca dan peneliti mengenai istilahistilah yang terdapat dijudul penelitian. (Stain salatiga,2008: 17) Untuk menghindari miss perception tentang penelitian ini maka penulis perlu memberi batasan-batasan istilah dalam judul sebagai berikut: 1. Persepsi Siswa Persepsi berasal dari kata perception yang berarti upaya memasukkan hal- hal ke dalam kesadaran kita sehingga dengan demikian kita dapat menanamkan atau mengidentifikasikannya sebagai objek di dunia luar. Secara umum persepsi dianggap sebagai upaya menafsirkan dan juga sebagai intitif langsung atau kemampuan mengevaluasi ide atau situasi. (Bagus,1996: 830) Siswa atau murid adalah anak-anak yang sedang bertumbuh kembang, baik secara fisik maupun psikologis dalam rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal khususnya berupa
sekolahan.
Siswa
merupakan
potensi
kelas
yang
harus
dimanfaatkan guru dalam mewujutkan proses belajar mengajar yang efektif. (Nawawi, 1985:127-128) Dapat di ketahui bahwa persepsi siswa yaitu kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat atau ide dan kemampuan siswa dalam menilai suatu hal.
2. Pola Pengelolaan Kelas a. Pola Pengelolaan Pengelolaan berasal dari kelola, yaitu mengurus (perusahaan, pemerintahan), melakukan (pekerjaan), dan juga bisa diartikan sebagai menyelenggarakan (penyelenggaraan) sesuatu yang bermanfaat dalam menunjang kehidupan. (Arikunto,1986:7 – 8) Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengurus atau melakukan pembenahan tata ruang kelas seperti penempatan tempat duduk, model pembelajaran yang bervariasi dan pembenahan lainnya yang bertujuan untuk membuat nyaman peserta didik dalam menerima pelajaran. b. Kelas Menurut H. Hadari Nawawi kelas dalam arti sempit adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Sedangkan dalam arti luas kelas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai satu tujuan. ( Nawawi,1985: 116) c. Pola Pengelolaan kelas Pola Pengelolaan kelas dapat didefinisikan sebagai ketrampilan bertindak seorang guru yang berdasarkan atas sifat- sifat kelas dengan
tujuan menciptakan situasi belajar mengajar yang baik dan juga dapat diartikan sebagai proses seleksi dan penggunaan alat- alat yang tepat terhadap problematika dan situasi kelas. (Suderman, 1988:311) Dalam penelitian ini pola pengelolaan kelas yang diteliti meliputi penempatan apa yang ada di dalam kelas dan pengelolaan kelas yang dibuat sebagus mungkin untuk menghindari kebosanan dalam menerima pelajaran dan adanya penataan dan pembenahan ruang kelas seperti penempatan tempat duduk yang berubah seminggu sekali, model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa merasa nyaman. Adapun tindakan- tindakan yang harus dilakukan dalam pengelolaan kelas sebagai berikut: 1) Perencanaan kelas 2) Pengorganisasian kelas 3) Pengarahan kelas 4) Koordinasi kelas 5) Komunikasi kelas 6) Kontrol kelas (Nawawi,1985:130-133) 3. Kenyamanan belajar a. Kenyamanan Dalam kamus bahasa Indonesia kenyamanan berasal dari kata “nyaman” yang artinya tenang dan damai. Kenyamanan dapat
didefinisikan secara meluas dan persepsi orang bisa saja mengartikan kenyamanan berbeda-beda sesuai dengan keadaan masing-masing yang intinya kenyamanan ini adalah rasa nyaman seseorang yang berada di suatu tempat. Dalam penelitian ini yang dimaksud kenyamanan adalah dimana seseorang merasa senang sehingga dapat memahami dan berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaan dan tidak adanya rasa bosan dan jenuh. b. Belajar Menurut
beberapa
orang
belajar
adalah
semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi atau materi pelajaran namun ada juga yang mengartikan belajar sebagai pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apa pun yang dapat memberilan sesuatu yang baru. (Muhiddin Syah, 2003 :89) Seseorang bisa dikatakan belajar apabila dia mendapatkan suatu hal yang baru yang di dapatkan dari orang lain dan orang tersebut mengembangkan dan mempelajari pengetahuan yang baru. Siswa berangkat sekolah memiliki tujuan utama yaitu menggali pengetahuan seluas- luasnya dari guru maupun dari buku agar menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa oleh karena itu sekolah dikatakan baik apabila sekolahan tersebut dapat membuat siswa berprestasi dan memiliki out put yang baik.
Untuk menunjang kenyamanan belajar siswa maka perlu ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu diantaranya : 1) Lingkungan fisik kelas 2) Level kenyamanan yang dialami siswa 3) Kualitas komunikasi guru dengan siswa G. Metode penelitian Metode ini merupakan metode kuantitatif dimana menggunakan penelitian yang spesifik dan terperinci. Dalam metode kuantitatif ini yang perlu di paparkan untuk memperoleh hasilnya, adalah : 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitaf ini juga menggunakan rancangan penelitian studi korelasional. Hal ini disebabkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan pengaruh antara dua variabel atau beberapa variabel. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk korelasi. (Arikunto,2005: 247-248) Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas sebagai variabel pertama (x) atau bisa disebut dengan variabel bebas dan kenyamanan belajar sebagai variabel dua (y) atau bisa disebut variabel terikat. Asumsi dasar penelitian ini adalah “bahwa variabel (x) yaitu persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas berhubungan pada variabel (y) yaitu kenyamanan belajar ”
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian berlokasi di MAN Tengaran, terletak di jalan Keluragan Krajan Tengaran Kec. Tengaran Kab. Semarang Propvisi Jawa Tengah, tepatnya beralamat dijalan Solo- Semarang Km. 1 Salatiga 50775. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2011 pada jam aktivitas proses belajar mengajar yang sedang berlangung. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2002: 108). Sedangkan menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 80). Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas XI MAN Tengaran tahun 2011 yang berjumlah 108 siswa. Tabel I Daftar Populasi Penelitian No
Kelas
Jumlah siswa
1.
XI IPA1
23 siswa
2.
XI IPA 2
23 siswa
3.
XI IPS 1
30 siswa
4.
XI IPS 2
32 siswa
Jumlah siswa kelas XI
108 siswa
b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2010: 81). Untuk memperoleh sampel yang representatif, maka dibutuhakan teknik sampling proporsional random sampling yaitu proses pengambilan sampel dengan cara diacak seara proporsional. Jadi jumlah sampel tiap kelas seimbang dengan jumlah populasi masing-masing kelas. Dalam penelitian ini, sampel per-kelas dihitung dengan rumus : Sampel per-kelas =
x jumlah sampel total
Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dengan taraf kesalahan 5 % dengan populasi sebanyak 108. maka sampel yang digunakan adalah 84 siswa (Sugiyono, 2010:87). Angka 108 mendekati angka 110, jadi jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini ± 84 siswa. Adapun penyebaran sampel berdasarkan teknik proporsional random adalah sebagai berikut :
Kelas XI IPA 1
=
x 84
= 17,8
≈ 18 siswa
Kelas XI IPA 2
=
x 84
= 17,8
≈ 18 siswa
Kelas XI IPS 1
=
x 84
= 23,3
≈ 23 siswa
Kelas XI IPS 2
=
x 84
= 24,8
≈ 25 siswa
Jumlah keseluruhan sampel = 84 siswa. Tabel II Daftar Populasi dan Sampel Penelitian No
Kelas
Populasi
Sampel
1.
XI IPA 1
23 siswa
18 siswa
2.
XI IPA 2
23 siswa
18 siswa
3.
XI IPS 1
30 siswa
23 siswa
4.
XI IPS 2
32 siswa
25 siswa
108 siswa
84 siswa
Jumlah
4. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang di teliti. Penelitian ini bisa di lakukan baik secara langsung dan juga bisa secara tidak langsung. (Sutrisno Hadi, 2000 : 159) Metode observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data secara umum. Dalam penelitian ini peneliti mencari data dengan melihat data- data pengelolaan kelas yang ada dalam sekolahan dan melihat proses belajar secara langsung.
b. Wawancara Teknik pengumpulan informasi dengan cara bercakap- cakap atau tanya jawab peneliti kepada responden. Hal ini penulis mewawancarai siswa kelas XI. c. Angket Berupa daftar pertanyaan yang disediakan peneliti guna memperoleh data dan angket ini berupa jenis angket tertutup. Dan angket ini bisa berupa pilahan ganda atau essay yang akan diberikan kepada responden atau siswa untuk memberikan responnya atau jawabannya. d. Dokumentasi Dakumentasi adalah berupa barang- barang yang tertulis yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dll. (Arikunto,1990: 206) Dalam melaksanakan metode ini penulis mendokumentasikan dokumen yang telah didapat dari awal penelitian sampai akhir di sekolahan yang akan diteliti. 4. Instrumen Penelitian Instumen pengumpulan data penelitian adalah alat bantu yang di pilih dan di gunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan di permudah (Arikunto, 1990: 206)
Dalam
instrumen
penelitian
ini
menggunakan
metode
pengumpulan data, maka peneliti menggunakan lembar angket untuk memperoleh jawaban. Angket terdiri dari dua variabel yaitu yang pertama angket mengenai persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dan yang kedua angket mengenai tingkat kenyaman belajar siswa. a. Variabel I : Persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan indikator sebagai berikut : 1) Tanggapan siswa mengenai perkembangan pengelolaan kelas 2) Tanggapan siswa mengenai pengelola kelas 3) Tanggapan siswa mengenai perlengkapan media belajar (Umar,2005) 4) Tanggapan siswa mengenai kemampuan pengajar menciptakan suasana kelas sesuai dengan kondisi siswa dan keadaan setempat 5) Siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengelolaan kelas b. Variabel II : Kenyamanan Belajar dengan indikator sebagai berikut : 1) Merasa suasana kelas sejuk dan menyenangkan 2) Merasa pengaturan cahaya optimal 3) Merasa penempatan media pas 4) Pemilihan ukuran ruangan tepat 5) Tidak mudah merasa bosan dan jenuh 6) Adanya perasaan nyaman dan senang dalam kelas.
5. Analisis Data Setelah mendapatkan data yang di peroleh melalui pengumpulan data maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data, dalam menganalisis data ini penulis menggunakan dua macam teknik sebagai berikut : a. Analisis Diskriptif Data yang terkumpul disusun, dijabarkan kemudian dianalisis secara diskriptif. Dalam hal ini penulis menggunakan berbagai metode yang telah dipaparkan di atas selanjutnya mengklasifikasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai situasi objek yang penulis teliti. Setelah terkumpul penulis menggunakan tabel prosentasi untuk menganalisisnya dengan menggunakan rumus : P=
F x100% N
Ket :
P = Prosentase F = Frekwensi N = Jumlah Responden
b. Pengujian Hipotesis Untuk mencari ada tidaknya pengaruh pengelolaan kelas terhadap kenyamanan belajar siswa. Penulis menggunakan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut :
rxy =
N å XY - (å X )(å Y )
{N å X
2
}{
- (å X ) N å Y 2 - (å Y ) 2
2
}
Keterangan : r
: koefisien korelasi
∑X
: jumlah skor dalam sebaran X
∑Y
: jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY : jumlah hasil kali skor X dengan skor Y yang berpasangan ∑X2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X ∑Y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y n
: banyaknya subjek skor X dan skor Y yang berpasangan
(Arikunto,2005: 327) c. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh atau hubungan antara dua variabel yang di teliti yaitu pengaruh yang di sumbangkan oleh variabel X terhadap variabel Y.
H. Sistematika Penulisan BAB I
Pendahuluan Meliputi : Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodelogi penelitian serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II
Landasan Teori Berisi tentang pengertian dan penjabaran dari setiap variabel penelitian diantaranya: Definisi Pola Pengelolaan Kelas dan Kenyamanan Belajar Siswa.
BAB III
Laporan Hasil Penelitian Dalam laporan hasil penelitian ini berisi tentang gambaran umum lokasi yang sedang di teliti dan juga berisi tentang hasil penelitian dari angket yang disebarkan.
BAB IV
Analisis Data Berisi tentang data- data yang dihasilkan dari variabel pertama hingga variabel teakhir dari keseluruhan data yang diperoleh.
BAB V
Penutup Berisi kesimpulan dari penelitian yang di teliti, saran-saran dan penutup.
BAB. II LANDASAN TEORI
B. Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas. 1. Pengertian Persepsi Siswa Persepsi secara etimologi mempunyai arti tanggapan (penerimaan langsung dari sesuatu). (Depdikbut, 1991: 759) Secara definisi persepsi adalah mengenal sesuatu melalui alat indra anak didik yang akan memperoleh pengertian dan pemahaman tentang dunia dan sekitarnya dengan jelas. (shalahuddin,1986:22). Sedangkan menurut Irwanto persepsi adalah proses diterimanya rangsangan (objek, kualitas, hubungan antara gejala maupun peristiwa) sampai rancagan itu disadari dan dimengerti. ( Slameto,1991:104) Sedangkan siswa atau peserta didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Sebab relevan dengan uraian diatas bahwa siswa atau peserta didik yang menjadi pokok persoalan dan sebagai perhatian. (Sardiman,2009:111). Hak dan kewajiban sebagai siswa diantaranya : hak (menerima pelajaran, mengikuti kegiatan yang diadakan sekolahan, menggunakan semua fasilitas yang ada dan memeperoleh bimbingan), sedangkan kewajibannya (hadir pada waktunya, mengikuti pelajaran dengan tertib, mengikuti ujian, mengikuti tatat-tertib yang berlaku dan sebagainya). (Arikuto,1986:14) 20
: ﻗﺎل ﺮﺴو ل ﷲ ﺻﻟﻲ ﷲ ﻋﻟﯿﮫ و ﺴﻟﻢ: و ﻋﻦ أﻧﺲ ر ﺿﻲ اﷲ ﻋﻧﮫ ﻗﺎل رواه اﻟﺗرﻣﯾذي.ﯾرﺟﻊ
ﻣن ﺧر ج ﻓﻲ ﻃﻠﺐ اﻠﻌﻠﻢ ﻓﮭو ﻓﻲ ﺳﺑﯾﻞ اﷲﺣﺗﻲ
“Anas .r.a. berkata : Rosulullah saw. Bersabda: siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berjalan fisabilillah hingga kembali.” ((Riwayat At-tirmidzy) Mustofa, 1999 : 20) Seseorang baik itu siswa atau bukan yang keluar dari rumahnya untuk mencari pengetahuan baik diluar lembaga pendidikan maupun di lembaga pendidikan itu sendiri maka sama halnya dengan berjalan di jalan Allah, maka selagi ada waktu untuk menuntut ilmu sebanyak- banyaknya terutama sebagi seorang siswa jangan sampai menelantarkan ilmu pengetahuan. Jadi persepsi siswa dapat diartikan sebagai pandangan siswa terhadap suatu yang ditangkap melalui alat indra dan kemampuan siswa dalam menanggapi suatu ide atau gagasan . 2.
Pengertian pola pengelolaan kelas. Definisi pola dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti model, sistem, cara kerja, bentuk (stuktur) yang tetap. (Departemen Pendidikan; 2003; hal. 692), sedangkan pengelolaan dalam bahasa inggris diartikan sebagai penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.(Arikunto, 1986: 8) Banyak pakar pendidikan yang mengemukaan pengertian pola pengelolaan kelas, guna untuk memperoleh pengertian pengelolaan kelas
yang jelas. Maka dari itu penulis kemukaan pengertian pengelolaan kelas dari beberapa ahli ilmuan sebagai berikut : a. Menurut Suderman N, pengelolaan kelas merupakan upaya dalam mendaya gunakan potensi kelas. (Djamarah, 2000:172) b. Menurut Suharsini Arikunto, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.(Arikunto, 1986: 67-68) c. Menurut Hadawi Nawawi, pengelolaan kelas diartikan sebagai kemampuan Guru atau Wali Kelasdalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan seluas- luasnya kepada personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan- kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid. (Nawawi, 1985: 115-116) Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dan mengikut sertakan siswa dalam menciptakan dan mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang dapat mendukung program pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sekolahan. Dalam pola pengelolaan kelas ini menunjuk kepada kegiatankegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal
bagi terjadinya proses belajar seperti pembinaan raport, penghentian tingkah laku murit yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu dan penyelesaian tugas oleh penetapan norma kelompok yang produktif. 3. Unsur – Unsur Penunjang Dalam Pengelolaan Kelas Dalam perkembangan pola pengelolaan kelas ada beberapa unsur yang menunjang dalam pengelolaan kelas, sebagai berikut: a. Kurikulum Kurikulum dalam suatu sistim pendidikan merupakan koponen yang teramat
penting. Dikatakan demikian karena
kurikulum merupakan panutan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar disekolah. (Soetjipto dan Kosasi, 1999: 147) Sekolahan dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendidik anak- anak, yang tidak hanya harus didewasakan dari intelektualnya saja, akan tetapi dalam selutuh aspek kepribasiannya, untuk itu bagi setiap tingkat dan jenis sekolah diperlukan kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dalam perkembangannya.(Nawawi,1985: 116). Tanpa adanya kurikulum maka penyampaian pelajaran tidak akan berjalan dengan lancar dan orang - orang yang berpendidikanlah yang mampu mengelola kurikulum dengan baik. firman Allah dalam Q.S.Az – zumar : 9
. إﻧﻣﺂ ﯾﺗذﻛر اوﻟو اﻷ ﻟﺑﺎب.ﻗﻞ ھﻞ ﯾﺳﺗوي اﻟذ ﯾن ﻵ ﯾﻌﻟﻣون
“….Katakanlah
apakah
sama
orang
yang
berilmu
pengetahuan dengan orang- orang yang tidak berilmu pengetahuan. Sesungguhnya orang- orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Departemen Agama,1989:747)
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwasanya pendidikan sangat penting dalam kehidupan dimana segala sesuatu yang kita jalani diperoleh dari pengetahuan pendidikan. Hollins Caswel (1935) mengemukaan bahwa kurikulum adalah susunan pengalaman yang digunakan guru sebagai proses dan prosedur untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan. (http://id.shyoong.com), maka dari itu kurikulum sebisa mungkin dirancang dengan baik dan sesuai dengan keadaan siswa karena kurikulum yang digunakan disekolahan sangat berpengaruh terhadap aktivitas kelas dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pembentukan pribadi yang baik. Dalam pelaksanaan kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut melalui kegiatan perseorangan atau kelompok. Perencanaan pengembangan kurikulum oleh guru antara lain meliputi penyusunan program pengajaran dan juga peyusunan satuan pembelajaran.(Soetjipto dan Kosasi, 1999: 150) b. Gedung dan Sarana Kelas/Sekolah Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sekolahan berkenaan dengan sejumlah dan seluas setiap ruangan,
letak dan dekorasinya yang harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan karena ruangan atau gedung bersifat permanen sedangkan kurikulum dapat berubah maka sebagai pengelola dibutuhkan kreatifitas dalam mengelola ruangan kelas. (Nawawi, 1985 :121) Untuk menciptakan kelas yang baik maka diperlukan fasilitas yang memadahi yang dapat menunjang kelancaran dalam proses belajar mengajar seperti dilengkapinya alat- alat (alat peraga), buku- buku, gambar- gambar yang menunjukkan pendidikan(gambar pahlawan) dan berbagai perlengkapan lainnya yang berhubungan dengan pembelajaran siswa dan bukan hanya kelas saja yang diperhatikan akan tetapi juga berkenaan dengan keperluan- keperluan tata usaha yang lainnya sepeti ruang guru, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang rapat (aula), ruang BP dan ruangan lainnya yang terdapat disekolahan semua itu harus diperhatikan dengan baik. c. Guru sebagai pengelola Dalam arti sempit guru dapat diartikan sebagai seseorang yang mempunyai kewajiban mewujutkan program kelas dan mengajar atau memberikan pelajaran disekolahan/dikelas. Sedangkan dalam arti luas guru berarti seseorang yang bekerja dibidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing- masing.( Nawawi, 1985: 123)
Sepeti dalam hadis tarbawi,
: ﯾﺎ إﺑر ا ھﯾم: او ﺣﻰ اﷲ إﻠﻲ إﺑر اھﯾم: أﻦ ﷲ ﺗﺑﺂ رك و ﺗﻌﺂ ﻠﻲ ﯾﻗول إﻧﻲ ﻋﻠﯾم أﺣب ﻛل ﻋﻠﯾم “Allah telah mewahyukan kepada Nabi Ibrahim: wahai Ibrahim sesungguhnya Aku ini Maha Mengetahui dan Aku cinta kepada orang – orang yang berilmu (yang mengamalkan ilmunya)” (Riwayat Ibnu Abdil Bahri)
Dalam pandangan islam guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dan dalam sebagai pendidik memang memiliki kewajiban untuk mengamalkan ilmunya kepada peserta didik, seperti dalam hadis tersebut bahwa Allah menyukai orang- orang yang berilmu dan yang mengamalkan ilmu yang diperolehnya. Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetep bersahabat dengan suatu
keyakinan
bahwa
tingkah
laku
siswa
akan
dapat
diperbaiki.(Rohani dan Ahmadi, 1991: 124) Peranan guru dalam pembelajaran sangatlah penting dan sangat menentukan siswa karena mempunyai kedudukan sebagai pemimpin dan panutan bagi siswa, maka dari itu sebagai seorang guru harus professional dalam bersikap dan berprilaku, dimana menurut Aceng Nurzaman (2007) guru harus memiliki : 1) Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan. Seorang guru harus mempersiapkan sedini mungkin jangan sampai guru kerepotan
ketika berhadapan denga siswa. Selain itu guru harus trampil dalam proses kegiatan belajar. 2) Kemampuan propesional yang baik. Seorang guru harus menjadi tanggung jawabnya sebagai pekerja yang diteladani. 3) Mempunyai idialisme loyalitas yang tinggi, karma itu guru harus menjunjung tinggi nilai- nilai pendidikan dengan tujunan memdidik dan membina anak didiknya. 4) Memeiliki keteladanan yang baik untuk diikuti.(Asnami, 2009: 172) d. Dinamika Kelas Menurut Omar Hamalik, kelas adalah tempat sekelompok orang- orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari seorang guru. (Harsono, 2007: 41-42). Dalam bukunya Hadawi Nawawi kelas diartikan sebagai kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap Wali atau Guru Kelas untuk kepentingan siswa dalam pendidikannya. Sedangkan dinamika kelas diartikan sebagai kondisi kelas yang diliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kreatifitas dan inisiatif siswa sebagai suatu kelompok. (Nawawi, 1985:130) Dinamika kelas dipengaruhi oleh cara kerja Wali atau Guru Kelas
dalam
menerapkan
Adminisrtasi
Pendidikan
dan
Kepemimpinan pendidikan serta dengan mempergunakan pendekatan pengelolaan kelas, penerapan kegiatan tersebut antra lain: 1) Kegiatan Administrasi Menejemen Dalam kegiatan menejemen administratif maka diperlukan tindakan- tindakan yang harus diperhatikan antara lain: a) Perencaaan kelas, b) Pengorganisasian kelas, c) Pengarahan kelas, d) Koordinasi kelas, e) Kotrol kelas 2) Kegiatan Operatif Menejemen Kelas Agar kegiatan administasi menejemen berjalan dengan daik maka perlu ditunjang dengan kegiatan operatif menejemen kelas yang meliputi: a) Tata usaha kelas, yaitu kegiatan mencatat, menghimpun, menyusun dan menyimpan keterangan- keterangan secara sistematis segala sesuatu yang terjadi dalam suatu organisasi, baik organisasi dalam kelas maupun dalam sekolahan itu sendiri. b) Kegiatan perbekalan kelas, yaitu kegiatan mengadakan dan melengkapi dan mengelola alat- alat dan kelengkapan dalam proses belajar mengajar dan kelengkapan ini tanggung jawab oleh guru.
Untuk itu sebagai wali kelas harus dapat menyalurkan saran, pendapat, gagasan, ketrampilan dan potensi yang dimiliki siswa sebagai kegiatan- kegiatan yang berguna sehingga suasana kelas tidak menjemukan dan membosankan. Kreatifitas yang dimiliki siswa mungkin bisa diwujutkan tidak hanya dikelasnya saja melainkan digabungkan bersama dengan kelas- kelas yang lain atau oleh seluruh sekolahan. 4. Ketrampilan dalam mengelola kelas. Dalam pengelolaan kelas agar suasana proses interaksi edukatif antara pendidik dengan siswa berjalan dengan lancar dan menyenangkan maka sebagai pendidik diharuskan memiliki ketrampilan baik dalam pengelolaannya maupun dalam pembelajarannya, sebab sebagi seorang guru pandai saja tidak cukup, tetapi harus cerdas dalam mengembangkan ketrampilan dalam mencari bahan ajar yang betul- betul sesuai dengan peserta didik. Dalam bukunya Andi Yudha Asfandiyar, yang berjudul “kenapa guru harus kreatif”, terdapat ciri-ciri guru yang kreatif dalam ketrampilannya sebagai berikut: a.
Fleksibel, dapat memahami cara belajar siswa serta dapat mendekati siswa melalui berbagai cara sesuai kecerdasan masing- masing,
b.
Optimis, memiliki keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan keyakinan akan perubahan siswa kearah yang lebih baik melalui interaksi guru dan siswa yang fun,
c.
Respek, rasa hprmat yang senantiasa yang ditumbuhkan didepan siswa dapat memicu dan memacu untuk lebih cepat memehami seluruh pelajaran,
d.
Cekatan, guru harus cekatan menanggapi siswa yang memiliki karakter dinamis, aktif, kreatif dan penuh inisiatif maka perlu diimbangi oleh guru sebagai pengajarnya,
e.
Humoris, siswa akan lebih nyaman dan senang apabila guru memiliki gaya humoris dalam proses belajar sebab dapat memembantu mengaktifkan kinerja otak kanan,
f.
Inspiratif, meskipun sudah ada kuriklum yang mengharuskan semua peserta didik mengikutinya guru juga harus memiliki ide dari hal- hal baru yang positif diluar kurikulum, hal ini dapat membuat siswa terinspirasi intuk menemukan hal- hal baru dan lebih memahami insformasi pengetahuan yang disampaikan guru. Dari berbagai ciri guru yang kreatif dapat diketahui bahwasanya
seorang guru yang pandai saja tidaklah cukup akan tetapi harus memiliki kecerdasan dalam mengembangkan ketrampilan dan mencari bahan ajar yang betul- betul sesuai dengan kondisi siswa. C. Kenyamanan Belajar 1. Pengertian Kenyamanan Belajar Dalam kamus bahasa Indonesia kenyamanan berasal dari kata “nyaman” yang artinya tenang dan damai. Sedangkan menurut Satwiko (2009) kenyamanan menurut istilah adalah penilaian komprehensif
seorang terhadap lingkungannya. Kenyamanan tidak dapat di wakili angka tunggal. Manusia menilai kondisi lingkungan berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui keenam panca indra melalui saraf dan di cerna otak untuk di nilai. Dalam hal ini yang terlibat tidak hanya masalah fisik biologis, namun juga perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu dan lain- lain rangsangan ditangkap sekaligus, lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilain relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidak nyamanan di satu faktor dapat ditutupi dengan fakor lain. (reposity.opi.edu) Sedangkan belajar adalah semata- mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta- fakta yang terjadi dalam bentuk informasi atau materi pelajaran namun ada juga yang mengartikan belajar sebagai pengalaman hidup sehari- hari dalam bentuk apa pun yang dapat memberilan sesuatu yang baru. (Muhiddin Syah, 2003 :89). Seseorang bisa dikatakan belajar apabila ia mendapatkan suatu hal yang baru yang di dapatkan dari orang lain dan orang tersebut mengembangkan dan mempelajari pengetahuan yang baru. Siswa berangkat sekolah memiliki tujuan utama yaitu menggali pengetahuan seluas- luasnya dari guru maupun dari buku agar menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa oleh karena itu sekolah dikatakan baik apabila sekolahan tersebut dapat membuat siswa berprestasi dan memiliki out put yang baik.
Kenyamanan belajar merupakan perasaan nyaman yang dirasakan seseorang ketika mengalami proses perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan (Slamento,2003) Jadi kenyamanan belajar dapat diartikan sebagai rasa nyaman dan tidak gelisah apabila sedang mempelajari sesuatu dan dapat berkonsentrasi dengan apa yang dikerjakan dan tidak merasa terganggu baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. 2. Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar Dalam proses belajar mengajar pastilah terdapat faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar , faktor tersebut diantaranya : a. Faktor Internal, faktor ini berasal dari dalam diri siswa tersebut, seperti: 1) Kesehatan Jasmani dan Rohani dimana siswa tidak akan bisa belajar dan mengurangi semangat belajar dengan keadaan sakit baik sakit jasmaninya maupun sakit rohaninya .(Dalyono, 1997: 55) maka dari itu pemeliharaan kesehatan sangatlah penting bagi setiap orang agar badan tetap sehat, pikiran segar dan dapat bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar. 2) Minat
dan Motivasi juga termasuk faktor internal yang
berhubungan dengan kesehatan rohani dimana minat dan motivasi dapat timbul dari diri sendiri juga dari orang lain, minat yang besar terhadap suatu merupakan modal terbesar dalam pencapaian hasil
yang diminati. (Dalyono, 1997: 56) Sebab kuat lemah motivasi seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan terutama dari dalam diri sendiri. b. Faktor Eksternal, faktor yang berasal dari luar, seperti : 1) Keluarga, faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasialn siswa dalam belajar. Besar kecilnya penghasilan orang tua, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua turut mempengaruhi keberhasilan siswa.( Dalyono, 1997: 59) 2) Sekolah, tempat belajar siswa sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan, keadaan fasilitas, ruangan, jumlah siswa perkelas, pelaksaan tata tertib disekolahan turut mempengaruhi keberhasilan dan tingkat prestasi siswa. ( Dalyono, 1997: 59) maka dari itu sebagai pengelola harus memperhatikan lingkungan sekolahan agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif dan dinamis. 3) Masyarakat, dimana keadaan masyarakat mempengaruhi prestasi siswa sebab apabila lingkungan manyarakat kurang memperhatikan pendidikan maka akan menghambat prestasi siswa yang dimiliki. Dari faktor- faktor yang mempengaruhi proses belajar tersebut maka dapat memudahkan pendidik maupun peserta didik dalam beraktivitas untuk pencapaian kenyamanan belajar. 3. Kondisi dan situasi belajar
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam kondisi dan situasi belajar agar dapat menciptakan kenyamanan dalam belajar, (Rohani dan Ahmadi, 1991: 125) diantaranya: a. Kondisi fisik, lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil belajar. Lingkungan fisik yang dimaksud akan meliputi: 1) Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Ruangan tempat belajar diharuskan memungkinkan semua bergerak leluasa dan tidak berdesak- desakan dan juga tidak saling mengganggu satu sama lain pada saat melakukan aktivitas belajar. 2) Pengaturan tempat duduk Dalam pengaturan tempat duduk yang terpenting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat memberi pelajaran sekaligus dapat mengontrol tingkah laku siswa. beberapa pengaturan tempat duduk diantaranya: a) Format kolom berbaris, mendorong guru untuk menggunakan metode ceramah, akan tetapi telah terbukti bahwa daya serap siswa terhadap pesan dan informasi rendah dimana pola komunikasi siswa hanya dua arah yaitu antara guru dan siswa saja, (Harsanto, 2007: 60) b) Pengelompokan, belajar bersama kelompok adalah cara yang dipakai untuk pembelajaran dalam bentuk belajar yang lebih kecil,(Harsanto. 2007: 43). Dalam pengelompokan diusahakan
agar
terdiri
atas
siswa
yang
campuran
dalam
hal
kecerdasannya, jenis kelamin dan latar belakang budayanya agar tidak terjadi kecemburuan sosial, c) Setengah lingkaran atau berbentuk “U” dimana seluruh bangku dan tempat duduk berjajar di tepi kelas dan meja guru bisa
diletakkan
dekat
papan
tulis
sebelah
kanan,
(www.fadlieha.co.) sehingga siswa mudah bergerak apabila ingin membantu siswa lain. d) Berbentuk lingkaran atau berbentuk “O” posisi seperti ini bisa disebut meja bundar. e) Berbentuk berhadapan, dimana bangku diletakkan dua baris disebelah kiri dan dua baris disebelah kanan. Dari beberapa pengaturan tempat duduk tersebut maka guru dan siswa dapat memilih salah satu untuk melangsungkan proses belajar mengajar atau bisa juga mengunakan semuanya yang disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan. 3) Ventilasi dan pengaturan cahaya. Ventilasi harus menjamin kesehatan siswa. Dimana jendela harus cukup besar dan memungkinkan panas cahaya matahari masuk sehingga udara sehat yang cukup mengandung O2 dapat membuat
siswa dalam kelas
merasa
nyaman dan dapat
berkonsentrasi dengan baik (Rohani dan Ahmadi, 1991: 122). 4) Pengaturan penyimpanan barang- barang
Barang hendaknya disimpan ditempat yang khusus dan mudah dicapai apabila akan diperlukan dan diperguanakan bagi kepentingan belajar. Dan hendaklah apabila disimpan diruangan kelas ditempatkan sedemikian rupa agar tidak menggangu gerak dan aktivitas siswa. Penyimpanan barang sangatlah penting dan harus dicek, untuk pengamanan
barang-
barang tersebut
dari pencuri,
pengamanan terhadap barang yang mudah terbakar. Sehingga alat pengaman harus tersedia seperti P3K dan pemadam kebakaran. b. Kondisi emosional. Suasana emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar. 1) Tipe Kepemimpinan Tipe kepemimpinan dan peranan guru akan mewarnai suasana emosianal dalam kelas. Tipe kepemimpinan yang otoriter akan menghasilkan sikap siswa yang apatis. Tetapi di pihak lain akan menghasilkan siswa yang agresif. Sikap siswa yang demikian itu dapat merupakan sumber problema pengelolaan, baik yang sifatnya individu maupun kelompok. (Rohidi, 1991: 139-140) Tipe kepemimpinan yang demokratis dapat memungkinkan terbinanya sikap persahabatan guru dengan siswa dengan dasar saling memahami dan saling mempercayai. Sikap ini dapat membantu kondisi proses belajar mengajar yang optimal.
2) Pembinaan Raport Pembinaan hubungan baik dengan siswa dalam masalah pengelolaan sangat penting. Dengan hubungan guru dengan siswa tersebut diharapkan siswa senantiasa gembira, semangat dan optimistic dalam belajar. Rasa humor guru dalam hubungan dengan siswa akan mempunyai pengaruh yang positif dalam pengelolaan kelas. (Rohidi, 1991: 140-141)
D. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Pola pengelolaan dengan kenyamanan belajar Pola pengelolan kelas menunjuk kepada berbagai jenis kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Kegiatan ini termasuk juga mengatur ruang atau benda- benda untuk memudahkan dalam belajar. (Rohidi, 1991: 138) Dalam pelaksanaan selalu adanya tahab- tahab pengurusan, pencatatan dan penyimpanan dokumen. Pengurusan akan mudah dan lancar apabila di dalam perencanaan dan pengorganisasian cukup mantap. Kemamtapan kedua kegiatan tersebut ditunjang adanya data yang lengkap dan teruji kebenarannya. Sedangkan pencatatan dilaksanakan secara kontinu dan tepat waktu sehingga memudahkan pengawasan serta pengumpulan dokumen. (Arikunto, 1986:08)
Bahwasannya persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas sangat berperan penting dalam pengembangan pengelolaan kelas, khususnya untuk mewujudkan kenyamanan belajar sehingga dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar dalam suasana kelas yang sesungguhnya dan perhatian siswa dalam perubahan pengelolaan kelas yang sudah dilaksanakan oleh pengelola sehingga dapat memotivasi siswa dalam menerima pelajaran. Dengan peran yang begitu kuatnya, maka pola pengelolaan kelas perlu diperhatikan lingkungan fisik kelasnya, tingkat kenyamanan yang dialami siswa dan juga kualitas komunikasi guru dan siswa dengan baik untuk menciptakan kelas yang kondusif dan menyenangkan. Hal ini dapat menimbulkan kesan yang baik bagi siswa. Setelah mengetahui pengertian pola pengelolaan kelas dan telah diketahui juga tingkat kenyamanan siswa dan kepedulian siswa mengenai perhatikan baik dalam pengelolaan kelasnya maupun dalam mengikuti pelajaran, oleh karena itu dapat diketahui bahwa pola pengelolaan kelas merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam kemajuan dan perkembangan lembaga pendidikan pada umumnya dan organisasi dalam kelas pada khususnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya persepsi siswa mengenai pola pengelolaan kelas dimana persepsi merupakan tanggapan atau penerimaan langsung terhadap sesuatu (Depdikbut,1991,759) sedangkan pengelolaan kelas merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dan mengikut sertakan siswa dalam mempertahankan suasana kelas yang
kondusif dan
menciptakan kenyamanan belajar siswa pada saat belajar, dengan adanya faktor- faktor yang mempengaruhi belajar dan kepedulian siswa dalam pengelolaan kelas maka pengelolaan kelas akan meningkat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MAN Tengaran 1. Sejarah Singkat MAN Tengaran Madrasah Aliyah Negeri Tengaran adalah lembaga pendidikan yang keberadaannya ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Agama No. 370 Thn. 1993 yang menetapkan bahwa Madrasah Aliyah adalah Sekolah Menengah Umum (SMU)
yang bercirikan islam yang
diselenggarakan oleh Departemen Agama yang kurikulumnya sama dengan kurikulum SMU yang di tambah dengan kurikulum Agama. MAN Tengaran ini pada mulanya berdiri PGAP Tengaran selama 4 tahun pada tahun 1967 dan PGAA selama 6 tahun pada tahun 1970 akan tetapi kedua pendidikan guru tersebut dibubarkan dan diganti dengan Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Swasta diatas tanah wakaf masjid dan terletak disebelah barat Masjid Besar Tengaran. MA dan MTs tersebut diketuai oleh Bapak Kamil Yasin. Setelah itu pada tahun 1984 MA dan MTs terpecah menjadi dua tempat. Bapak Kamil Yasin tetap memegang peran di MA dan di MTs diketuai oleh Bapak Muh Amin dan didirikan bersama pengurus MA diatas tanah wakaf masjid besar dengan kepala sekolah Bapak Suwando sampai tahun 1996 dan dilanjutkan oleh Bapak Santoso sampai tahun 1997, pada saat final pengurus MA diganti
oleh Bapak H. Ardhani karena Bapak Kamil Yasin menjabat sebagai kepala Desa Tengaran. Dari situlah para tokoh dan pendiri MA mengembangkan Madrasah tersebut dan perkembangan tersebut juga adanya keinginan untuk berkualitas telah membuahkan hasil yaitu pada tahun 1997 sejak Madrasah Aliyah diresmikan menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dengan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 107 tahun 1997 pada tanggal 17 Maret 1997. Dengan pendiri sebagai berikut : a. K Muh. Amin b. KH. Kamil Yasin c. Gito Sumarno Alm. d. H. Gufron e. Merun f. Darwam Bandrudin Alm. g. Mundiri Sejak pergantian nama tersebut sudah terjadi pergantian pemimpin sebanyak 5 kali, yaitu : a. Tahun 1997 sampai 2002 dipimpin oleh Drs. H. Suharno, M. Ag b. Tahun 2002 sampai 2003 dipimpin oleh Drs. Abdul Qosim c. Tahun 2003 sampai 2005 dipimpin oleh Bapak Rif’an M. Ag d. Tahun 2005 sampai 2008 dipimpin oleh Drs. H. Stjatibi e. Tahun 2008 sampai 2009 dipimpin oleh H. Mudlofir MM (PLT) f. Tahun 2009 sampai sekarang dipimpin oleh Mahsun Alwa’id, M. Ag
Dengan ketua atau komite pengurus MAN Tengaran Bapak H. Kamil Yasin sekarang MAN Tengaran menempati lokasi yang baru dengan milik tanah dan bangunan sendiri. Dan pada tahun 1998 sampai 1999 mulailah era baru dalam melaksanakan pendidikan yang di kelola oleh Lembaga Depag menjadi sekolah yang Setara dengan SMU yang bercirikan keagamaan. 2. Visi Dan Misi MAN Tengaran a. Visi Memadukan dzikir, fikir dan skill untuk mempersiapkan generasi islami, berprestasi dan hidup mandiri b. Misi 1. Melaksanakan pendidikan yang demokratis dan berkwalitas 2. Mempersiapkan generasi islam kedepan yang menguasai iptek dan ketrampilan sebagai bekal hidupnya 3. Mampu mengembangkan kreativitas yang inovatif 4. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik 5. Membentuk perilaku islami dalam kehidupan sehari-hari 3. Letak Geografis Lokasi gedung MAN Tengaran terletak dijalan Keluragan Krajan Tengaran Kec. Tengaran Kab. Semarang Propvisi Jawa Tengah, tepatnya beralamat dijalan Solo- Semarang Km. 1 Salatiga 50775. MAN Tengaran berbatasan dengan lokasi- lokasi diantaranya sebelah timur berbatasan dengan rumah Bapak Sunaryo dan Yayasan Yatim piyatu “Yatama”,
sebelah barat berbatasan perkampungan, sebelah selatan berbatasan dengan jalan perkampungan dan sebelah utara berbatasan dengan perkebunan. Dilihat dari lokasi MAN Tengaran sangat strategis untuk beraktifitas belajar mengajar dimana terletak ditempat yang jauh dari kebisingan dan yang paling pokok adalah transportasinya sangat mudah dan dapat dijangkau dengan jalan kaki dari jalan raya. 4. Struktur Organisasi Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa orang yang membantu sebuah kelompok untuk bekerja sama guna mencapai tujuan, dalam sebuah organisasi antar personal dalam mikanisme kerja selalu diatur oleh sebuah tatanan bagan untuk memperjelas alur kerja masingmasing individu. Adapun bagan sertuktur organisasi yang terdapat di MAN Tengaran sebagai berikut :
Tabel III Bagan Organisasi MAN Tenngaran Tahun 2011 KEPALA MADARSAH Drs. Mahsun Alwa'id, M.Ag
WAKA
WAKA
KESISWAAN
KURIKULUM
Drs. Solihin,
Handono, S.Ag
M.PdI
M.Pd
PEMB OSIS Nur Fathonah, S.PdI
WAKA WAKA HUMAS
SARPRAS
KAUR TU
Munawir, S.Ag
Maryono, S.Pd
Tanwir,SH
PENGAJARAN M. Hidayatur R, S.Pd M.Sc
PEMB PRAMUKA
BP
Koordinator Perpustakaan
Drs. Sarno, Prayudi Kurnianto, S.Pd
M.Pd
Drs. Wardani
Wali Kelas X.1
Wali Kelas X.2
Wali Kelas X.3
Wali Kelas X.4
Wali
Wali
Kelas XI.
Kelas XI.
IPA 1
IPA 2
Wali Kelas
Wali Kelas XI.
Wali Kelas XII.
Wali Kelas
Wali Kelas XII.
XI. IPS1
IPS2
IPA
XII. IPS1
IPS2
5. Keadaan Guru dan Karyawan Guru di MAN Tengaran 99 % berpendidikan SI dan ada yang sedang menyelesaikan S2. karyawan MAN Tengaran adalah karyawan yang berdidekasi dan sudah berpengalaman. Jumlah guru tetap sekitar 16 orang dan guru tidak tetap sekitar 3 orang sedanngkan karyawan tetap sekitar 5 orang dan karyawan tidak tetap sekitar 3 orang. Adapun data guru MAN Tengaran sebagai berikut : Tabel IV Daftar Guru MAN Tengaran Thn. 2011
NO
NAMA Drs.Mahsun
1.
Alwa’id,
Drs.
3.
4.
5.
7.
19661103
Sarno, 19590222
M.Pd
198303 1 001
Drs. Wardani
19630425 199401 1 001
Handono,
19690310
S.Ag. M.Pd
199403 1 004
Maryono,S.Pd Drs.
6.
NIP
199203 1 006
M.Ag 2.
PANGKAT/ I.
19691003 199803 1 002
Solihin, 19620324
M.Pd.I
199903 1 001
Dra.
19670628
Mahmudah
199703 2 001
GOL
Pembina, IV/a
JABATAN
Kepala Madrasah
Pembina TK I, Koordinator IV/b Pembina, IV/a
Pembina, IV/a
Pembina, IV/a
Pembina, IV/a Pembina, IV/a
KET
BP Kepala Perpustakaan Waka Kurikulum Wakamad Ur Sarpras Wakamad Ur Kesiswaan Sie Koperasi
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Rahmawati 8.
9.
10.
Ruslin, S.Pd.
19680528
Pembina, IV/a
199903 1 002
Munawir,
19681123
S.Ag.
200112 1 001
IPS 1 Penata, III/c
Nur Aini Widi 19770317
Penata
Astuti ,S.Pd
Tk I,III/b
200212 2 002
Wali Kelas XI
Muda
Wakamad Ur Humas
Guru
Guru
Wali Kelas XI IPA
Kepala Guru
Lab. Biologi Sie.
11.
M.Hidayatur
19800906
Penata
Muda Pengajaran
Rohman,S.Pd
200312 1 005
TK I, III/b
Kepala
Lab.
Guru
Fsisika 12.
13.
14.
Noviati
19781119
Penata
Jamilah,SS
200501 2 005
TK I, III/b
Nurul
19740820
Penata
Qomariyah,SE
200501 2 002
TK I, III/b
Ninik
19810805
Penata
Fitriyani,S.Pd
200501 2 002
TK I, III/b
Dra. 15.
Muntafiyah
Muda Wali Kelas XI. IPA
Penata Muda, Wali Kelas XI.
Penata
Wali
200501 1 002
Muda,III/a
XII IS 2
Selamet
19750216
Penata Muda, Kepala
Hanafi, S.Si.
200501 1 004
III/a
As’adah,S.Ag
Riyono
Joko
150379237
150382193
Kelas
XII IS 1
19690520
Drs. 19.
Muda Wali
IPS 2
Lilik 18.
Bina
Prestasi
III/a
16. Marwoto,SS
17.
150373091
Muda Sie
Lab.
Komputer
Penata Muda, Wali III/a
Kelas
Kelas
X.4
Penata Muda, Pembina III/a
Pramukan
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Laela W A, 20.
S.Pd
150384172
III/a
-
Fatonah,S.PdI
Dewi Ariyanti, A.Md
25. Mutmainah, SE
-
27.
Guru
3
-
-
-
-
150198689
Wali
GTT
Kelas
X.2
Penata TK I, III/d
Kaur TU
199303 2 002
III/d
19611226
Penata
198603 1 003
Tk.I, III/b
Mustaghfirin,
19780201
Penata
SH
199803 1 002
Muda,III/a
Kepegawaian / PDG
Muda
29. Mardiyah,
19820903 2005 2 Pengatur 004
Muda, II/a
-
TU
Urusan
-
Bendahara
Pegawai TU
/
Urusan
Receptionis
TU
TU
Bendaha DIPA
Kesiswaan
Pegawai
Pegawai
SABMN
Arsiparis
28. Masrahati, A.Md EI
Pegawai
Analis Perencanaan
Penata TK I,
Kuni
GTT
GTT
19620426
26. Karomi
Kimia
Pembina OSIS
22. Fatmawati,S.P d
24. Tanwir, SH
Lab.
Sie Ketertiban
Aliyati
23.
Kepala
Wali Kelas X
Nur 21.
Penata Muda,
/
Pegawai TU
Pegawai
S.Ag. Abdul 30.
Hakim,AMd
31. Samsul Bahri
-
-
-
-
Komite
TU
Petugas
Pegawai
Perpustakaan
TU
Tikery/
Pegawai
Penjaga
TU
Penjaga 32. Slamet Mudi
-
-
petugas Kebersihan Petugas
33. Muawanah
-
-
Dapur/kebersi han
/
Pegawai TU
Pegawai TU
6. Keadaan Sarana Prasarana Dalam proses belajar mengajar setiap sekolahan pasti menfasilitasi sarana dan prasarana yang menunjang dan MAN Tengaran menempati tanah seluas 5.222 m² dengan bangunan 908,29 m². keadaan sarana prasarana pendidikan yang memenuhi syarat sangat
menentukan
kelancaran proses belajar mengajar adapun sarana dan prasarana yang tersedia adalah :
Tabel V Data Sarana Prasarana MAN Tengaran Thn. 2011
No.
Nama Ruang
Jumlah
1
Kelas
9
2
Tatausaha
2
3
Kepala sekolah
1
4
Guru
1
5
Perpustakaan
1
6
Tamu
1
7
Laboratorium
1
8
Ketrampilan
1
9
Komputer
1
10
BP
1
11
Osis
1
12
Mushola
1
13
Kamar mandi siswa
6
14
Kamar mandi guru
4
15
Kantin
1
16
Tempat parkir
1
Selain adanya perpustakaan, media pengajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan beberapa alat peraga berupa praktikum IPA, Komputer, TV dan juga CD pelajaran dan terdapat beberapa gedung yang sedang dibangun.
7. Keadaan Siswa MAN Tengaran Keadaan siswa MAN Tengaran dari tahun ketahun mengalami perubahan dan semakin bertambah, pada tahun ajaran 2010-2011 MAN
Tengaran memiliki siswa kurang lebih berjumlah 320 siswa. Siswa MAN Tengaran mayoritas berasal dari Tengaran namun ada juga yang berasal dari jauh bahkan ada juga yang bersal dari luar jawa.
B. Penyajian Data Tabel VI Daftar Nama Responden MAN Tengaran Thn. 2011 No.
Nama
Kelas
Jenis kelamin
1
Afidzi Rochman
XI IPA I
Laki-laki
2
Ajeng Kartini
XI IPA I
Perempuan
3
Annida Khunsa Aviatmi
XI IPA I
Perempuan
4
Dara Ayuningsih
XI IPA I
Perempuan
5
Fita Fitriana
XI IPA I
Perempuan
6
Ika Umi Sarifah
XI IPA I
Perempuan
7
Khasanah Tri Andini
XI IPA I
Perempuan
8
Khozinatul Khoiriyah
XI IPA I
Perempuan
9
M Mahbub
XI IPA I
Laki-laki
10
Maulida Avis Sunani
XI IPA I
Perempuan
11
Muhammad Ali Murtadho
XI IPA I
Laki-laki
12
Muhammad Iqbal
XI IPA I
Laki-laki
13
Najmul Laili
XI IPA I
Perempuan
14
Nanik Istikomah
XI IPA I
Perempuan
15
Novi Karuniawati Fauziyah
XI IPA I
Perempuan
16
Nurtafikah
XI IPA I
Perempuan
17
Nurul Latifah
XI IPA I
Perempuan
18
Rahayu Indarini
XI IPA I
Perempuan
19
Andies Nugroho
XI IPA II
Laki-laki
20
Anggraeni Rachmawati
XI IPA II
Perempuam
21
Arifatul Latifah
XI IPA II
Laki-laki
22
Endah Triyani
XI IPA II
Perempuan
23
Fajar Silahuddin
XI IPA II
Laki-laki
24
Fatma Amalia Solichati
XI IPA II
Perempuan
25
Hana Ayu Prasetia
XI IPA II
Perempuan
26
Irma Maslichatul Umami
XI IPA II
Perempuan
27
Ismi Haidaroh
XI IPA II
Perempuan
28
Kuni Faizah
XI IPA II
Perempuan
29
Kurnia Dewi
XI IPA II
Perempuan
30
Miftachul Jannah
XI IPA II
Perempuan
31
Murniyati
XI IPA II
Perempuan
32
Nindya Alfiyanti
XI IPA II
Perempuan
33
Nugraeni
XI IPA II
Perempuan
34
Nurul Khasanah
XI IPA II
Perempuan
35
Nurwindari Astuti
XI IPA II
Perempuan
36
Ratih Puji Astutiningsih
XI IPA II
Perempuan
37
Ahmad Sidiq
XI IPS I
Laki-laki
38
Achmad Khoeron
XI IPS I
Laki-laki
39
Akmal Arifin
XI IPS I
Laki-laki
40
Andhi Prasetyo
XI IPS I
Laki-laki
41
Arvan Yusufa
XI IPS I
Laki-laki
42
Azmi Yanti
XI IPS I
Perempuan
43
Dwi Nugroho
XI IPS I
Laki-laki
44
Fatkhiatul Khoiriyah
XI IPS I
Perempuan
45
Firda Erina
XI IPS I
Perempuan
46
Fitriya Widayanti
XI IPS I
Perempuan
47
Indah Sri Murniyati
XI IPS I
Perempuan
48
Joko Supriyono
XI IPS I
Laki-laki
49
Laila Rohmah
XI IPS I
Perempuan
50
Meilita Hajjaroh
XI IPS I
Perempuan
51
Muhammad Ahsin Rozaq
XI IPS I
Laki-laki
52
Muhammad Faizin
XI IPS I
Laki-laki
53
Muhammad Khanif
XI IPS I
Laki-laki
54
Muhammad Mahfudin
XI IPS I
Laki-laki
55
Mustofa
XI IPS I
Laki-laki
56
Nurur Rohim
XI IPS I
Laki-laki
57
Triyanto
XI IPS I
Laki-laki
58
Triyanto
XI IPS I
Laki-laki
59
Zaeni Munafi`ah
XI IPS I
Laki-laki
60
A'ang Aris Munandar
XI IPS II
Laki-laki
61
Catur Apriyono
XI IPS II
Laki-laki
62
Dwi Astuti
XI IPS II
Perempuan
63
Eka Wahyuningsih
XI IPS II
Perempuan
64
Fajar Rizki
XI IPS II
Laki-laki
65
Fathur Rohim
XI IPS II
Laki-laki
66
Febri Ariyawan
XI IPS II
Laki-laki
67
Fita Fitriyana
XI IPS II
Perempuan
68
Hanik
XI IPS II
Perempuan
69
Hasan Abdillah
XI IPS II
Perempuan
70
Ika Puji Lestari
XI IPS II
Laki-laki
71
Khamdani
XI IPS II
Perempuan
72
Mardiyah
XI IPS II
Laki- laki
73
Millati Azka
XI IPS II
Perempuan
74
Muh. Nurokhim
XI IPS II
Laki- laki
75
Muhamad Feriyanto
XI IPS II
Laki- laki
76
Rina Anggraini
XI IPS II
Perempuan
77
Siti Mabruroh
XI IPS II
Perempuan
78
Tri Utami
XI IPS II
Perempuan
79
Tri Wahyuni
XI IPS II
Perempuan
80
Rifa'atul Muna
XI IPS II
Perempuan
81
Rini Fatimah
XI IPS II
Perempuan
82
Siti Ibadatun
XI IPS II
Perempuan
83
Siti Vilaca Urisa
XI IPS II
Perempuan
84
Tri Lestari
XI IPS II
Perempuan
1. Hasil Jawaban Angket Variabel Pertama Mengenai Persepsi Siswa Tentang Pola
Pengelolaan Kelas.
Untuk mendapatkan data mengenai persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas di MAN Tengaran , penulis menggunakan cara menyebar angket kepada seluruh siswa kelas XI yang terdiri dari kelas XI IPA I, XI IPA II, XI IPS I dan XI IPS II. Rekapitulasi angket tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Tabel VII Data Hasil Angket Mengenai Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas MAN Tengaran Thn. 2011
No.
Item soal
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
SS
SS
S
S
SS
SS
SS
S
S
S
2
SS
SS
S
S
SS
SS
SS
S
S
S
3
SS
S
S
S
S
SS
SS
S
S
S
4
SS
S
S
S
SS
SS
SS
SS
S
S
5
S
S
TS
S
S
S
S
S
S
S
6
SS
SS
S
S
S
SS
SS
SS
TS
SS
7
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
S
SS
S
8
S
SS
TS
S
SS
S
SS
S
S
SS
9
STS
SS
TS
S
S
TS
TS
S
S
TS
10
S
S
S
SS
S
SS
S
S
S
S
11
S
TS
S
TS
S
SS
S
S
S
S
12
SS
S
SS
SS
S
S
TS
S
SS
STS
13
S
S
S
TS
TS
SS
S
TS
S
TS
14
S
S
S
S
SS
SS
TS
S
SS
TS
15
S
S
S
S
S
SS
S
S
SS
SS
16
S
S
S
S
S
SS
S
TS
TS
TS
17
SS
S
S
S
SS
SS
SS
SS
S
S
18
S
S
S
S
S
S
TS
TS
TS
S
19
SS
SS
SS
SS
S
SS
S
S
S
SS
20
S
SS
S
S
TS
TS
TS
S
SS
S
21
SS
SS
S
S
S
SS
TS
S
S
S
22
SS
SS
SS
S
S
SS
S
S
S
S
23
S
S
S
S
S
S
TS
TS
S
TS
24
S
S
S
TS
S
SS
TS
S
S
S
25
SS
SS
S
TS
S
S
S
TS
S
TS
26
S
SS
SS
S
S
S
SS
TS
S
TS
27
S
TS
S
S
S
S
TS
S
S
S
28
SS
S
S
TS
S
S
TS
TS
S
TS
29
SS
S
SS
S
S
S
S
S
TS
TS
30
S
SS
S
S
SS
SS
S
S
S
S
31
SS
S
S
SS
S
S
TS
TS
S
S
32
SS
SS
SS
S
S
SS
SS
SS
S
S
33
S
SS
S
S
S
SS
S
TS
S
S
34
S
S
SS
SS
SS
SS
S
SS
TS
TS
35
SS
S
S
SS
S
S
TS
TS
S
TS
36
SS
SS
S
S
S
TS
TS
S
S
TS
37
S
SS
S
STS
S
S
STS
TS
SS
S
38
S
S
S
S
SS
SS
SS
S
S
SS
39
S
S
S
TS
SS
SS
S
S
SS
TS
40
S
S
TS
S
S
S
TS
STS
S
TS
41
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
SS
S
SS
42
SS
S
S
SS
S
SS
S
S
S
SS
43
S
TS
S
S
S
S
TS
TS
S
TS
44
S
S
S
S
SS
S
S
S
SS
SS
45
SS
SS
S
SS
SS
SS
S
SS
SS
SS
46
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
47
SS
TS
S
SS
SS
SS
STS
TS
S
S
48
S
S
SS
S
SS
S
S
S
SS
S
49
SS
S
S
SS
S
SS
S
S
SS
SS
50
S
S
S
S
S
S
S
TS
S
S
51
SS
S
S
S
S
S
S
TS
S
S
52
S
TS
S
S
S
S
TS
TS
S
S
53
S
SS
S
TS
SS
S
S
S
SS
S
54
S
TS
S
S
S
S
S
TS
S
S
55
SS
SS
S
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
56
S
S
S
S
S
SS
S
TS
S
TS
57
SS
SS
S
SS
S
SS
SS
S
SS
SS
58
SS
S
S
SS
SS
SS
S
S
SS
SS
59
S
S
S
S
SS
SS
S
SS
S
TS
60
S
S
S
TS
SS
SS
S
S
SS
TS
61
SS
S
SS
S
SS
SS
S
S
S
SS
62
S
S
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
63
S
S
S
S
TS
S
S
S
S
S
64
SS
S
SS
SS
S
SS
S
SS
S
SS
65
S
S
SS
SS
SS
SS
S
S
S
S
66
S
S
S
SS
SS
S
SS
S
SS
SS
67
S
TS
S
SS
S
SS
STS
TS
S
S
68
S
S
SS
S
S
SS
S
S
S
S
69
TS
S
TS
TS
S
SS
SS
TS
STS
TS
70
SS
S
SS
TS
S
S
TS
TS
S
TS
71
S
TS
S
TS
S
SS
STS
TS
S
S
72
SS
SS
SS
S
SS
SS
SS
SS
SS
SS
73
TS
SS
S
STS
S
S
S
TS
S
TS
74
S
S
SS
S
S
SS
S
S
SS
SS
75
S
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
76
S
S
S
TS
SS
SS
S
S
SS
TS
77
S
S
S
S
S
SS
S
S
SS
SS
78
SS
S
S
S
SS
SS
SS
S
S
S
79
S
S
S
TS
S
S
S
S
S
SS
80
SS
S
S
S
S
S
S
S
SS
S
81
S
SS
S
TS
S
TS
TS
TS
S
S
82
S
SS
S
S
SS
SS
S
S
S
SS
83
SS
SS
SS
S
SS
S
S
S
SS
S
84
SS
SS
S
S
S
TS
S
S
TS
S
2. Hasil Jawaban Angket Variabel Kedua Mengenai Kenyamanan Belajar. Untuk mendapatkan data mengenai Kenyamanan Belajar di MAN Tengaran, penulis menggunakan cara menyebar angket kepada seluruh siswa kelas XI yang terdiri dari kelas XI IPA I, XI IPA II, XI IPS I dan XI IPS II. Rekapitulasi angket tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel VIII Data Hasil Angket Mengenai Kenyamanan Belajar MAN Tengaran Thn. 2011
No.
Item soal
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
A
B
A
B
B
B
A
A
B
A
2
B
B
A
B
C
B
B
A
B
A
3
A
B
A
B
B
B
B
A
A
A
4
A
A
A
A
B
A
A
A
B
A
5
A
B
A
B
A
B
B
A
B
A
6
A
B
A
B
B
B
B
A
B
A
7
A
A
A
B
A
B
A
A
A
B
8
A
B
A
B
B
B
B
A
A
A
9
A
A
A
A
C
B
A
A
B
A
10
A
A
A
B
A
A
B
A
B
A
11
C
C
C
C
A
C
C
A
C
A
12
A
A
B
B
A
B
A
A
B
A
13
B
B
A
B
C
C
B
A
B
B
14
A
A
A
B
A
B
A
A
A
B
15
A
B
A
B
C
B
A
A
A
A
16
B
B
A
B
B
C
B
A
A
B
17
B
B
A
A
C
B
B
A
A
A
18
C
B
B
B
B
B
B
B
B
B
19
B
B
A
B
C
A
B
A
B
A
20
B
A
A
B
B
B
A
A
C
A
21
A
A
B
B
C
B
B
B
B
B
22
A
A
A
B
B
B
A
A
B
A
23
B
B
A
B
B
B
B
B
B
B
24
A
A
A
B
C
A
A
A
A
B
25
A
A
A
B
A
B
A
A
B
A
26
A
A
A
B
B
A
A
A
A
A
27
A
A
B
B
B
B
B
B
A
A
28
B
B
A
B
B
B
B
A
A
A
29
A
A
B
B
B
B
A
A
B
A
30
A
A
A
A
B
B
A
A
A
A
31
B
A
A
A
C
B
B
A
B
B
32
A
B
A
B
B
B
A
A
B
A
33
A
A
A
B
B
A
A
A
A
A
34
B
B
B
B
B
B
A
A
A
A
35
B
A
A
B
B
B
B
A
B
B
36
A
A
A
A
A
B
B
B
B
B
37
C
B
A
B
B
B
A
A
A
B
38
A
A
A
B
C
A
A
A
A
A
39
A
C
A
B
B
B
A
A
B
A
40
C
B
A
B
C
B
B
A
B
C
41
C
B
C
B
B
B
A
A
B
A
42
A
B
A
B
B
B
B
A
A
B
43
B
A
B
B
A
B
C
B
B
A
44
B
B
B
A
B
B
C
A
B
B
45
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
46
B
B
A
B
B
B
A
A
B
A
47
B
B
A
B
B
A
B
B
B
B
48
A
A
A
B
B
B
B
A
B
A
49
B
C
A
B
B
B
B
A
B
B
50
B
B
A
B
B
B
B
A
B
B
51
B
B
A
B
C
B
B
B
A
B
52
B
B
A
B
B
B
B
A
B
B
53
A
B
A
B
B
B
C
B
B
B
54
B
B
B
B
B
B
A
B
B
A
55
A
A
A
A
A
B
B
A
A
A
56
B
B
A
B
B
B
B
A
B
A
57
B
B
A
B
C
B
B
A
B
A
58
A
A
B
B
A
B
A
A
A
A
59
B
B
A
B
B
B
A
B
A
A
60
B
B
A
B
C
B
A
A
A
A
61
B
B
A
B
B
A
B
A
A
B
62
A
B
A
A
B
B
B
A
A
A
63
A
B
A
B
B
B
B
A
A
B
64
B
B
A
B
B
B
A
A
A
A
65
A
C
A
B
B
B
A
B
B
B
66
A
A
A
A
B
B
A
A
A
A
67
B
B
A
B
C
B
B
B
A
B
68
B
A
A
B
B
B
B
A
B
A
69
B
C
B
B
B
A
A
B
A
B
70
B
A
A
B
B
C
B
B
A
A
71
B
C
A
B
B
B
B
A
B
B
72
B
B
A
B
B
B
B
A
A
B
73
B
B
A
B
B
B
A
B
A
B
74
A
A
A
A
B
B
A
A
B
A
75
A
A
A
B
B
A
B
A
A
A
76
A
C
A
B
B
B
B
B
B
B
77
A
B
A
B
B
B
A
A
A
A
78
B
A
A
A
C
B
B
A
A
A
79
A
A
A
A
B
B
B
A
A
A
80
A
A
A
B
A
B
A
A
A
B
81
B
A
A
B
B
B
A
A
A
A
82
A
A
A
B
A
A
A
B
A
B
83
A
B
A
B
B
B
A
A
B
A
84
A
A
A
B
B
B
A
A
A
B
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Diskriptif Pembahasan pada bab ini untuk membuktikan adanya hubungan persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar di MAN Tengaran Tahun 2011. Penulis akan menganalisis kedua variabel tersebut menggunakan Teknik Korelasi Product Moment. Adapun cara menganalisisnya penulis menggunakan tiga tahap yaitu: analisis data pengelolaan kelas, analisis data kenyamanan belajar dan analisis data hubungan persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar di MAN Tengaran tahun ajaran 2011. Adapun kategori yang digunakan untuk menentukan standar nilai adalah sebagai berikut: a. Alternatif jawaban sangat setuju (Variabel X) dan jawaban A (Variabel Y) diberi nilai 4 dengan kategori sangat baik b. Alternatif jawaban setuju (Variabel X) dan jawaban B (Variabel Y) diberi nilai 3 dengan kategori baik c. Alternatif jawaban tidak setuju setuju (Variabel X) dan jawaban C (Variabel Y) diberi nilai 2 dengan kategori cukup d. Alternatif jawaban sangat tidak setuju setuju (Variabel X) dan jawaban D (Variabel Y) diberi nilai 1 dengan kategori kurang. Dalam analisis ini akan didiskripsikan tentang hubungan persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar di MAN Tengaran Tahun Ajaran 2011. Dalam pengambilan data ini peneliti mengunakan instrumen dalam bentuk angket setelah diketahui data- data
tersebut kemudian dihitung untuk mengetahui tingkat hubungan masingmasing variable dalam penelitian ini adapun langkah- langkahnya sebagai berikut: a. Persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas (variable X) Untuk mengetahui persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas, maka peneliti mnyajikan data yang diperoleh kemudian dimasukkan kedalam tabel disribusi frekuensi untuk dihitung nilai rata-rata (maen) dari data yang terkumpul melalui angket yang terdiri 10 item soal, yaitu: Tabel IX Skor Hasil Angket Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas Di MAN Tengaran Tahun 2011
No.
Item
Skor
JUMLAH
SS
S
TS
STS
4
3
2
1
1
5
5
0
0
20
15
0
0
35
2
10
0
0
0
40
0
0
0
40
3
3
7
0
0
12
21
0
0
33
4
5
5
0
0
20
15
0
0
35
5
0
9
1
0
0
27
2
0
29
6
6
3
1
0
24
9
2
0
35
7
6
4
0
0
24
12
0
0
36
8
4
5
1
0
16
15
2
0
33
9
0
5
5
0
0
15
10
0
25
10
2
8
0
0
8
24
0
0
32
11
1
7
2
0
4
21
4
0
29
12
4
4
1
1
24
12
2
1
39
13
1
5
4
0
4
15
8
0
27
14
3
5
2
0
12
15
4
0
31
15
3
7
0
0
12
21
0
0
33
16
1
6
3
0
4
18
6
0
28
17
5
5
0
0
20
15
0
0
35
18
0
7
3
0
0
21
6
0
27
19
6
4
0
0
24
12
0
0
36
20
3
5
2
0
12
15
4
0
31
21
3
6
1
0
12
18
2
0
32
22
4
6
0
0
16
18
0
0
34
23
0
7
3
0
0
21
6
0
27
24
1
7
2
0
4
21
4
0
25
25
2
5
3
0
8
15
6
0
29
26
3
5
2
0
12
15
4
0
31
27
0
8
2
0
0
24
4
0
28
28
1
5
4
0
4
15
8
0
27
29
2
6
2
0
8
18
4
0
30
30
3
7
0
0
12
21
0
0
33
31
2
5
3
0
8
15
6
0
29
32
6
4
0
0
24
12
0
0
36
33
2
7
1
0
8
21
2
0
31
34
5
3
2
0
20
9
4
0
33
35
2
5
3
0
4
25
6
0
35
36
2
5
3
0
4
15
6
0
25
37
2
5
1
2
8
18
2
2
30
38
4
6
0
0
16
15
0
0
31
39
3
5
2
0
12
18
4
0
34
40
0
6
3
1
0
18
6
1
25
41
7
3
0
0
28
9
0
0
37
42
4
6
0
0
16
18
0
0
34
43
0
6
4
0
0
18
8
0
26
44
3
7
0
0
12
21
0
0
33
45
8
2
0
0
32
6
0
0
38
46
0
10
0
0
0
30
0
0
30
47
4
3
2
1
16
9
4
1
30
48
3
7
0
0
12
21
0
0
33
49
5
5
0
0
20
15
0
0
35
50
0
9
1
0
0
27
2
0
29
51
1
8
1
0
4
24
2
0
30
52
0
7
3
0
0
21
6
0
27
53
3
6
1
0
12
18
2
0
32
54
0
8
2
0
0
24
4
0
28
55
7
3
0
0
28
9
0
0
37
56
1
7
2
0
4
21
4
0
29
57
7
3
0
0
0
21
6
0
27
58
6
4
0
0
24
12
0
0
36
59
6
3
1
0
24
9
2
0
35
60
3
5
2
0
12
15
4
0
31
61
5
5
0
0
20
15
0
0
35
62
3
7
0
0
12
21
0
0
33
63
0
9
1
0
0
27
2
0
29
64
6
4
0
0
24
12
0
0
36
65
4
6
0
0
16
18
0
0
34
66
5
5
0
0
20
15
0
0
35
67
2
5
2
1
8
15
4
1
28
68
2
8
0
0
8
24
0
0
32
69
2
2
5
1
8
6
10
1
25
70
2
4
3
0
8
12
6
0
26
71
2
5
2
1
8
15
4
1
28
72
9
1
0
0
36
3
0
0
39
73
1
4
5
0
4
12
10
0
26
74
4
6
0
0
16
18
0
0
34
75
1
9
0
0
4
27
0
0
31
76
3
5
2
0
12
15
4
0
31
77
3
7
0
0
12
21
0
0
33
78
4
6
0
0
16
18
0
0
34
79
1
8
1
0
4
24
2
0
30
80
2
8
0
0
8
24
0
0
32
81
1
5
4
0
4
20
8
0
32
82
4
6
0
0
16
18
0
0
34
83
5
5
0
0
20
18
0
0
38
84
7
3
0
28
9
0
0
37 2661
Dari tabel diatas dapat diketahui mean atau rata- rata yaitu sebagai berikut : M=
=
å FX N
2661 84
= 31, 67
Selanjutnya untuk mengelompokkan persepsi siswa mengenai pola pengelolaan kelas menjadi SB, B, C dan K maka terlebih dahulu dicari intervalnya dengan rumus :
i =
R K
Keterangan :
i = interval kelas R = jarak pengukuran = nilai alternatif tertinggi – nilai alternatif terendah K = jumlah interval
i=
40 - 10 4
i=
30 = 7,5 = 7 4
Jadi lebar interval adalah 7 sehingga diperoleh interval kategori dari data Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas Di MAN Tengaran Tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1) Skor 36 – 43 diklasifikasikan sangat baik dengan nominasi A 2) Skor 27– 35 diklasifikasikan baik dengan nominasi B 3) Skor 18 – 26 diklasifikasikan cukup dengan nominasi C 4) Skor 10 – 17 diklasifikasikan kurang dengan kategori D
Tabel X Nilai dan Nominasi Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas Di MAN Tengaran Tahun 2011
No. Responden
Skor
Nominasi
1
35
B
2
40
A
3
33
B
4
35
B
5
29
B
6
35
B
7
36
A
8
33
B
9
25
C
10
32
B
11
29
B
12
39
A
13
27
B
14
31
B
15
33
B
16
28
B
17
35
B
18
27
B
19
36
A
20
31
B
21
32
B
22
34
B
23
27
B
24
25
C
25
29
B
26
31
B
27
27
B
28
27
B
29
30
B
30
33
B
31
29
B
32
36
A
33
31
B
34
33
B
35
35
B
36
25
C
37
30
B
38
31
B
39
34
B
40
25
C
41
37
A
42
34
B
43
26
C
44
33
B
45
38
A
46
30
B
47
30
B
48
33
B
49
35
B
50
29
B
51
30
B
52
27
B
53
32
B
54
27
B
55
37
A
56
29
B
57
27
B
58
36
A
59
35
B
60
31
B
61
35
B
62
33
B
63
29
B
64
36
A
65
34
B
66
35
B
67
28
B
68
32
B
69
25
C
70
26
C
71
28
B
72
39
B
73
26
C
74
34
B
75
31
B
76
31
B
77
33
B
78
34
B
79
30
B
80
32
B
81
32
B
82
34
B
83
38
A
84
37
A
Dari tabel atas dapat diketahui persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas untuk kategori (A) sangat baik adalah 12 siswa, kategori baik (B) adalah 64 siswa, untuk kategori cukup (C) ada 8 siswa dan untuk kategori kurang (D) adalah 0 Siswa. Sedangkan untuk menghitung prosentase menggunakan rumus sebagai berikut: P=
F x100% N
Ket :
P = Prosentase F = Frekwensi N = Jumlah Responden
1. Untuk persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas di kategori sangat baik, mendapatkan nilai A sebanyak 8 siswa : P=
12 x100% = 14,28 % 84
2. Untuk persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas di kategori baik, mendapatkan nilai B sebanyak 64 siswa : P=
64 x100% = 76,19 % 84
3. Untuk persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas di kategori cukup, mendapatkan nilai C sebanyak 8 siswa : P=
8 x100% = 9,52 % 84
4. Untuk persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas di kategori kurang, mendapatkan nilai D sebanyak 0 siswa : P=
0 x100% = 0 % 84
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dengan table sebagai berikut :
Tabel XI Nilai Interval dan Presentase Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas di MAN Tengaran Tahun 2011
No.
Interval
Frekuensi
Prosentase
Kategori
1
36 – 43
12
14,28 %
Sangat baik
2
27 – 35
64
76,19 %
Baik
3
18 – 26
8
9, 52 %
Cukup
4
10 – 17
0
0%
Kurang
84
100 %
Jumlah
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa maen nilai persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas tergolong cukup (31,67), karena termasuk dalam interval 18 – 26, artinya persepsi siswa kelas XI tentang pola pengelolaan kelas di MAN Tengaran Tahun 2011 dikatakan sedang atau cukup dan mendapatkan 9,52 %. Sedangkan yang termasuk dalam interval 36 – 43 atau 14,28 % adalah tergolong sangat baik, interval 27 – 35 atau 76,19 % tergolong kategori baik dan interval 10 – 17 atau 0 % tergolong kurang. b. Kenyamanan Belajar ( Variabel Y)
Untuk mengetahui kenyamanan belajar di MAN Tengaran Tahun 2011, maka peneliti akan menyajikan data yang di peroleh dan kemudian dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi untuk dihitung nilai rata- rata (mean) dari data yang terkumpul melalui angket yang terdiri dari 10 item soal, yaitu :
Tabel XII Skor Hasil Angket Kenyamanan Belajar Siswa di MAN Tengaran Tahun 2011
No.
Item
Skor Jumlah
A
B
C
D
4
3
2
1
1
10
0
0
0
40
0
0
0
40
2
3
6
1
0
12
18
2
0
32
3
8
2
0
0
32
6
0
0
38
4
8
2
0
0
32
6
0
0
38
5
5
5
0
0
20
15
0
0
35
6
4
6
0
0
16
18
0
0
34
7
7
3
0
0
28
9
0
0
37
8
4
4
1
0
20
12
2
0
34
9
7
2
1
0
28
6
2
0
36
10
7
3
0
0
28
9
0
0
37
11
3
0
7
0
12
0
14
0
26
12
6
0
4
0
24
0
8
0
32
13
7
3
0
0
28
9
0
0
37
14
7
3
0
0
28
9
0
0
37
15
6
3
1
0
24
9
2
0
35
16
5
3
2
0
20
9
4
0
33
17
5
4
1
0
20
12
2
0
34
18
0
8
2
0
0
24
4
0
28
19
4
5
1
0
16
15
2
0
33
20
5
3
2
0
20
9
4
0
33
21
2
7
1
0
8
21
2
0
31
22
6
4
0
0
24
12
0
0
36
23
1
8
1
0
4
24
2
0
30
24
7
2
1
0
28
6
2
0
36
25
7
3
0
0
28
9
0
0
37
26
8
1
1
0
32
3
2
0
37
27
6
4
0
0
24
12
0
0
36
28
4
5
1
0
16
15
2
0
33
29
5
4
1
0
20
12
2
0
34
30
8
2
0
0
31
6
0
0
37
31
4
5
1
0
16
15
2
0
33
32
5
4
1
0
20
12
2
0
34
33
8
1
1
0
32
3
2
0
37
34
6
4
0
0
24
12
0
0
36
35
4
5
1
0
16
15
2
0
33
36
4
5
1
0
16
15
2
0
33
37
4
5
1
0
16
15
2
0
33
38
8
1
1
0
32
3
2
0
37
39
5
4
1
0
20
12
2
0
34
40
2
5
3
0
8
15
6
0
29
41
2
5
3
0
8
15
6
0
29
42
4
6
0
0
16
18
0
0
34
43
1
6
3
0
4
18
6
0
28
44
2
7
1
0
4
21
2
0
27
45
0
10
0
0
0
30
0
0
30
46
4
6
0
0
16
18
0
0
34
47
2
7
1
0
8
21
2
0
31
48
5
5
0
0
20
15
0
0
35
49
2
6
2
0
8
18
4
0
30
50
2
8
0
0
8
24
0
0
32
51
2
6
2
0
8
18
4
0
30
52
1
6
3
0
4
18
6
0
28
53
3
5
2
0
12
15
4
0
31
54
1
6
1
0
4
24
2
0
30
55
8
2
0
0
32
6
0
0
38
56
3
6
1
0
12
18
2
0
32
57
3
2
5
0
12
6
10
0
28
58
7
3
0
0
28
9
0
0
37
59
3
5
2
0
12
15
4
0
31
60
5
4
1
0
20
12
2
0
34
61
4
6
0
0
16
18
0
0
34
62
5
5
0
0
20
15
0
0
35
63
4
6
0
0
16
18
0
0
34
64
5
5
0
0
20
15
0
0
35
65
2
7
1
0
8
21
2
0
31
66
8
2
0
0
32
6
0
0
38
67
1
7
1
0
4
21
2
0
27
68
4
6
0
0
16
18
0
0
34
69
0
5
5
0
0
15
10
0
25
70
5
4
1
0
20
12
2
0
34
71
2
7
1
0
8
21
2
0
31
72
5
5
0
0
20
15
0
0
35
73
1
7
2
0
4
21
4
0
29
74
7
3
0
0
28
9
0
0
37
75
7
1
2
0
28
3
4
0
35
76
2
5
1
0
8
21
2
0
31
77
6
3
1
0
24
9
2
0
35
78
6
3
1
0
24
9
2
0
35
79
5
5
0
0
20
15
0
0
35
80
7
3
0
0
28
9
0
0
37
81
6
4
0
0
24
12
0
0
36
82
7
3
0
0
28
9
0
0
37
83
5
5
0
0
20
15
0
0
35
84
6
4
0
0
24
12
0
0
36
JUMLAH
2815
Dari tabel diatas dapat diketahui mean atau rata- rata yaitu sebagai berikut : M=
=
å FX N
2815 84
= 33, 51
Selanjutnya untuk mengelompokkan persepsi siswa mengenai pola pengelolaan kelas menjadi SB, B, C dan K maka terlebih dahulu dicari intervalnya dengan rumus : i=
R K
Keterangan :
i = interval kelas R = jarak pengukuran =skor alternatif tertinggi – skor alternatif terendah
K = jumlah interval i=
40 - 10 4
i=
30 = 7,5 = 7 4
Jadi lebar interval adalah 7 sehingga diperoleh interval dari data Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas Di MAN Tengaran Tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1) Skor 36 – 43 diklasifikasikan sangat baik dengan nominasi (A) 2) Skor 27 – 35 diklasifikasikan baik dengan nominasi (B) 3) Skor 18 – 26 diklasifikasikan cukup dengan nominasi (C) 4) Skor 10 – 17 diklasifikasikan kurang dengan nominasi (D)
Tabel XIII Nilai dan Nominasi Kenyamanan Belajar Di MAN Tengaran Tahun 2011
No. Responden
Skor
Nominasi
1
40
A
2
32
B
3
38
A
4
38
A
5
35
B
6
34
B
7
37
A
8
34
B
9
36
A
10
37
A
11
26
B
12
32
B
13
37
A
14
37
A
15
35
B
16
33
B
17
34
B
18
28
B
19
33
B
20
33
B
21
31
B
22
36
A
23
30
B
24
36
A
25
37
A
26
37
A
27
36
A
28
33
B
29
34
B
30
37
A
31
33
B
32
34
B
33
37
A
34
36
A
35
33
B
36
33
B
37
33
B
38
37
A
39
34
B
40
29
B
41
29
B
42
34
B
43
28
B
44
27
B
45
30
B
46
34
B
47
31
B
48
35
B
49
30
B
50
32
B
51
30
B
52
28
B
53
31
B
54
30
B
55
38
A
56
32
B
57
28
B
58
37
A
59
31
B
60
34
B
61
34
B
62
35
B
63
34
B
64
35
B
65
31
B
66
38
A
67
27
B
68
34
B
69
25
C
70
34
B
71
31
B
72
35
B
73
29
B
74
37
A
75
35
B
76
31
B
77
35
B
78
35
B
79
35
B
80
37
A
81
36
A
82
37
A
83
35
B
84
36
A
Dari table diatas dapat diketahui Tingkat Kenyamanan belajar untuk kategori (A) sangat baik adalah 25 siswa, kategori baik (B) adalah 58 siswa, untuk kategori cukup (C) ada 1 siswa dan untuk kategori kurang (D) adalah 0 siswa. Sedangkan untuk menghitung prosentase menggunakan rumus sebagai berikut: P=
F x100% N
Ket :
P = Prosentase F = Frekwensi N = Jumlah Responden
1.
Untuk Tingkat Kenyamanan belajar di kategori sangat baik, mendapatkan nilai A sebanyak 25 siswa : P=
25 x100% = 29,76 % 84
2. Untuk Tingkat Kenyamanan belajar di kategori baik, mendapatkan nilai B sebanyak 58 siswa : P=
58 x100% = 69,04 % 84
3. Untuk Tingkat Kenyamanan belajar di kategori cukup, mendapatkan nilai C sebanyak 1 siswa : P=
1 x100% = 1,19 % 84
4. Untuk Tingkat Kenyamanan belajar di kategori kurang, mendapatkan nilai D sebanyak 0 siswa : P=
0 x100% = 0 % 84
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dengan table sebagai berikut :
Tabel XIV Nilai Interval dan Presentase Kenyamanan Belajar di MAN Tengaran Tahun 2011
No.
Interval
Frekuensi
Prosentase
Kategori
1
36 – 43
25
29,76 %
Sangat baik
2
27 – 35
58
69,04 %
Baik
3
18 – 26
1
1,19 %
Cukup
4
10 – 17
0
0%
Kurang
Jumlah
84
100 %
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa maen nilai kenyamanan belajar tergolong cukup (33,51), karena termasuk dalam interval 18 – 26 , artinya kenyamanan belajar di MAN Tengaran Tahun 2011 dikatakan cukup dan mendapatkan 1,19 %. Sedangkan yang termasuk dalam interval 36 – 43 atau 29,76 % adalah tergolong sangat baik , interval 27 – 35 atau 69,04 % tergolong baik dan interval 10 – 17 atau 0 % tergolong kurang.
B. Pengujian Hipotesis Analisis ini bertujuan untuk membuktikan di terima atau tidaknya hipotesis penelitian yang digunakan. Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh antara variable X (persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas) dan variable Y (kenyamanan belajar) dengan menggunakan rumus produck moment.
rxy =
N å XY - (å X )(å Y )
{N å X
2
}{
- (å X ) N å Y 2 - (å Y ) 2
Keterangan : r
: koefisien korelasi
2
}
∑X
: jumlah skor dalam sebaran X
∑Y
: jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY : jumlah hasil kali skor X dengan skor Y yang berpasangan ∑X2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X ∑Y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y n
: banyaknya subjek skor X dan skor Y yang berpasangan (Arikunto,2005: 327)
Tabel XV Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas ( Variabel X)dengan Kenyamanan Belajar (Variabel Y) di MAN Tengaran Tahun 2011 No.
X
Y
X²
Y²
X.Y
1
35
40
1225
1600
1400
2
40
32
1600
1024
1280
3
33
38
1089
1444
1254
4
35
38
1225
1444
1330
5
29
35
841
1225
1015
6
35
34
1225
1156
1190
7
36
37
1296
1369
1332
8
33
34
1089
1156
1122
9
25
36
625
1296
900
10
32
37
1024
1369
1184
11
29
26
841
676
754
12
39
32
1521
1024
1248
13
27
37
729
1369
999
14
31
37
961
1369
1147
15
33
35
1089
1225
1155
16
28
33
784
1089
924
17
35
34
1225
1156
1190
18
27
28
729
784
756
19
36
33
1296
1089
1188
20
31
33
961
1089
1023
21
32
31
1024
961
992
22
34
36
1156
1296
1224
23
27
30
729
900
810
24
25
36
625
1296
900
25
29
37
841
1369
1073
26
31
37
961
1369
1147
27
28
36
729
1296
972
28
27
33
729
1089
891
29
30
34
900
1156
1020
30
33
37
1089
1369
1221
31
29
33
841
1089
957
32
36
34
1296
1156
1224
33
31
37
961
1369
1147
34
33
36
1089
1296
1188
35
35
33
1225
1296
1155
36
25
33
625
1089
825
37
30
33
900
1089
990
38
31
37
961
1369
1147
39
34
34
1156
1156
1156
40
25
29
625
841
725
41
37
29
1369
841
1073
42
34
34
1156
1156
1156
43
26
28
676
784
728
44
33
27
1089
729
891
45
38
30
1444
900
1140
46
30
34
900
1156
1020
47
30
31
900
961
930
48
33
35
1089
1225
1155
49
35
30
1225
900
1050
50
29
32
841
1024
928
51
30
30
900
900
900
52
27
28
729
784
756
53
32
31
1024
961
992
54
28
30
729
900
810
55
37
38
1369
1444
1406
56
29
32
841
1024
928
57
27
28
729
784
756
58
36
37
1296
1369
1332
59
35
31
1225
961
1085
60
31
34
961
1156
1054
61
35
34
1225
1156
1190
62
33
35
1089
1225
1155
63
29
34
841
1156
986
64
36
35
1296
1225
1260
65
34
31
1156
961
1054
66
35
38
1225
1444
1330
67
28
27
784
729
756
68
32
34
1024
1156
1088
69
25
25
625
625
625
70
26
34
676
1156
884
71
28
31
784
961
868
72
39
35
1521
1225
1365
73
26
29
676
841
754
74
34
37
1156
1369
1258
75
31
35
961
1225
1085
76
31
31
961
961
961
77
33
35
1089
1225
1155
78
34
35
1156
1225
1190
79
30
35
900
1225
1050
80
32
37
1024
1369
1184
81
32
36
1024
1296
1152
82
34
37
1156
1369
1258
83
38
35
1444
1225
1330
84
37
36
729
1296
972
85601
95408
89581
2663
2815
Dari tabel tersebut dapat di ketahui : N = 84
∑X2 = 85601
∑X = 2663
∑Y2 = 95408
∑Y = 2815
∑XY = 89581
Data tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus korelasi product moment sebagai berikut :
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
N å XY - (å X )(å Y )
{N å X
2
}{
- (å X ) N å Y 2 - (å Y ) 2
2
}
84 ×89581 - (2663)(2815)
{84 ×85601 - (2663 }{84 ×95408 - (2815) } 2
2
7524804 - 7496345
{7190584 - 7091569}{8014272 - 7924225} 28459
{99015}{90047} 28459
rxy =
rxy =
8916003705 28459 94424,59269
rxy = 0,301 Dari hasil penghitungan di atas menunjukkan bahwa koefisiensi korelasi antara persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan sebesar rxy 0,301
C. Pembahasan Penelitian ini tidak hanya membuktikan adanya hubungan antara dua variabel yang diteliti, akan tetapi secara lebih jauh juga ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel X dengan variabel Y, sesuai dengan judul penelitian yaitu hubungan antara persepsi siswa tentang pola
pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar di MAN Tengaran Tahun 2011, tepatnya pada siswa kelas XI. Kemudian dilakukan dengan cara membandingkan antara rxy (r hitung) yang
didapatkan
angka
sebesar
0.301,
proses
selanjutnya
adalah
membandingkan rxy (r hitung) yang didapatkan dengan r tabel dengan N = 84 pada taraf signifikansi 5 % di peroleh r tabel sebesar 0.213 sedangkan pada taraf signufikansi 1 % diperoleh r tabel sebesar 0.278 Dengan melihat perbandingan nilai korelasi hitung (rxy) sebesar 0,301 dengan r tabel pada taraf signifikansi 5 % (0.213) dan 1 % (0.278) maka dapat diketahui bahwa rxy (r hitung) lebih besar dari pada r tabel rxy (r hitung) = 0,301 r tabel 5%
= 0.213
r tabel 1 %
= 0.278
Oleh karena rxy (hitung) > r tabel baik taraf signifikansi 5 % atau 1 % atas dasar hipotesis yang penulis ajukan bahwa adanya hubungan persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar dapat diterima baik pada taraf signifikansi 5 % maupun 1 %.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis data diatas mengenai Hubungan Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas dengan Kenyamanan Belajar di MAN Tengaran Tahun 2011, maka dapat disimpulkan: 1. Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas dengan kategori cukup. Hal ini dapat di ketahui dari analisa yang menunjukkan nilai mean 31, 67, yang apabila dilihat dalam interval nilai terdapat antara (18 – 26). Jadi Persepsi Siswa Tentang Pola Pengelolaan Kelas di MAN Tengaran Tahun 2011 adalah sebesar 9,52% 2. Kenyamana Belajar yang dirasakan siswa di MAN Tengaran Tahun 2011 dengan kategori cukup. Hal ini dapat di ketahui dari analisa yang menunjukkan nilai mean 33,51, yang apabila dilihat dalam interval nilai
terdapat antara (18 – 26). Jadi kenyaman belajar siswa siswa di MAN Tengaran Tahun 2011 sebesar 1,19 % 3. Berdasarkan analisi menggunakan rumus product moment di temukan koefisiensi korelasi atau r = 0.301 dimana r hitung sebesar 0.301 > r tabel sebesar 0.213 (5 %) dan 0.278 (1 %). Oleh karena signifikansi r hitunng > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan yaitu “adanya hubungan yang segnifikan antara persepsi siswa tentang pola pengelolaan kelas dengan kenyamanan belajar di MAN Tengaran Tahun 2011” dapat diterima.
B. Saran– saran 1. Kepada pihak sekolah khususnya pada kepala sekolah, dan umumnya kepada seluruh guru, komite sekolah dan staf MAN Tengaran untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan pola pengelolaan kelas sehingga dapat menciptakan sekolahan yang bermutu dan dapat memotivasi siswa untuk terus berprestasi. 2. Sebagai pengelola yang baik seharusnya menyertakan siswanya dalam mengembangkan pengelolaan kelas dengan cara meminta saran, penadapat atau masukan mengenai pengelolaan kelas. 3. Sebagai siswa sebaiknya ikut berpartisipasi dan menjaga dalam pengembangan pengelolaan kelas sehinga dapat mewujutkan tujuan pembelajaran yang sudah di tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 1990. Menejemen Penelitian. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsini.1986. Pengelolaan Kelas dan Siswa (Sebuah Pendekatan Evaluatif). Jakarta. PT. CV. Rajawali. Arikunto,Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktis, Jakarta, PT. Rineka Cipta. Arikunto,Suharsini. 1999. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktis (Edisi Revisi IV), Jakarta, PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsini. 2005. Menejemen Penelitian. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta. Penerbit: PT. Gramadia Pustaka Utama. Jalan Pal Merah Selatan 24-26. Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Departemen Agama.1989. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang. CV.Toha Putra. Depdikdut, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi.2. Jakarta. Penerbit: Balai Pustaka. Hadi, Sutrisno. 2000. MetodologiR Research. Jogjakarta. PT. Andi Offiset. Harsanto,Radno.2007. Pengelolaan Kelas Yang Dinamis. Jogjakarta. PT. Kanisius (Anggota IKAPI). Http: //id.shyoong.co Makmur, Azmi Jamil. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan inofatif. Jogjakarta. Diva Press (Anggota IKAPI) Mustofa. 2009. 40 Untaian Mutiara Hadits. Bandung. CV. Pustaka Setia
Nawawi, Hadawi. 1985. Organisasi Sekolah dan Pegelolaan Kelas. Jakarta. PT. Gunung Agung (Anggota IKAPI) Reposity.opi.edu Rohani,
Ahmad
dan
Ahmadi,
Abu.
1991.
Pedoman
Penyelenggaraan
Administrasi Pendidikan Di Sekolah. Jakarta. PT. Bumi Aksara (Anggota IKAPI) Soetjipto dan Raflis, Kosasi.1999. Profesi Keguruan. Jakarta. PT. Rineka Cipta Shalahuddin, Mahfudh. 1986. Media Pendidikan Agama. Surabaya. Penerbit: Bina Ilmu. Slameto.1991.belajar dan faktor – faktor yang memepengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta. Suderman, 1988. Ilmu Pendidikan. Bandung. Penerbit : Remajda Karya CV. Sukardi. Metodelogi Penelitian Pendidikan (Kompetesi Dan Praktekmya). PT. Bumi Aksara. Sugiono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif dan R & D. Bandung. PT. Alvabeta, cv Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung. Penerbit : PT.Remaja Rosdakarya Offset. Tirtarahardja, umar. 2005. Pengantar pendidiakan. Jakarta. Rineka Cipta Yudha ASfandiyar, Andi. 2009. Kenapa Guru Harus Kreatif ?. Bandung. PT. Dari Mizan (Anggota IKAPI) ___________. 1985. Pendidikan Sekolahan. Jakarta. PT. Gunung Agung ___________. 2009 .STAIN Salatiga
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama
: Siti Mursidah
Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 22 Agustus 1987 NIM
: 11107106
Jurusan / Progdi
: Tarbiyah / PAI
Alamat
: Muteran, Sruwen Rt.026, Rw. 009, Kec. Tengaran Kab. Semarang.
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Jenjang Pendidikan
: 1. MI Sruwen I lulus tahun 2001 2. MTs N Susukan lulus tahun 2004 3. MAN Tengaran lulus tahun 2007 4. S1 Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 13 Oktober 2011 Penulis
Siti Mursidah