PENGARUH IMPLEMENTASI POSITIVE REINFORCEMENT DALAM KELAS TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI DI MAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh : RAHAYU MUSLIKAH NIM : 111 07 043
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
PENGARUH IMPLEMENTASI POSITIVE REINFORCEMENT DALAM KELAS TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI DI MAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh : RAHAYU MUSLIKAH NIM : 111 07 043
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku Dimanapun Kita Berada Do the best for everything you do
PERSEMBAHAN Skripsi ini aku persembahkan kepada : Bapak (Muslih) dan Ibu (Siti Nurtimah) yang selalu memberikan dukungan secara moral, material maupun spiritual. Kakak sekaligus sahabatku (Kak Ari) yang selalu memberikan spirit dan motivasi untuk terus belajar. Adikku (Fahru Rozi, Aan, Ilham, Adi dan Faroby) yang selalu ku sayangi. Sahabat seperjuangan PAI B’07 (Iim, Aliyah, Yuni, Dwi) dan yang lainnya yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Bu Milla dan Bu Mud yang selalu memberikan motivasi untuk maju
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Alhamdulillah, sebagai rasa syukur atas limpahan rahmat serta hidayah yang telah diberikan Allah S.W.T sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini
dengan
baik.
Penulisan skripsi
yang
berjudul
“PENGARUH IMPLEMENTASI POSITIVE REINFORCEMENT DALAM KELAS TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI MAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011” ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Penulis sadar bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah terbatas sehingga dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah membantu terselesainya skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. Selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Suwardi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam. 4. Jaka Siswanta, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan penuh perhatian telah meluangkan waktu, untuk memberikan pengarahan serta bimbingan sejak awal penulisan skripsi ini sampai dapat terselesaikan.
5. Drs. Mahsun Alwa’id, M.Ag, selaku Kepala Sekolah MAN Tengaran yang telah memberikan izin serta bantuan kepada penulis dalam mengumpulkan data sehingga skripsi ihi dapat penulis selesaikan. 6. Bapak, Ibu, kakak dan adikku tercinta yang telah memberikan spirit sera motivasi baik berupa moril maupun materiil serta do’a restunya. 7. Segenap dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang selama ini telah memberikan ilmunya. 8. Bapak dan ibu guru MAN Tengaran yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. 9. Sahabat seperjuangan PAI B 07 yang telah memberikan semangat kepada penulis serta teman-teman mahasiswa angkatan 2007. 10. Arzan comp yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan dunia perndidikan.
Salatiga, September 2011 Penulis
ABSTRAK
Muslikah, Rahayu, 2011. Pengaruh Implementasi Positive Reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI di MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Jaka Siswanta, M.Pd. Kata Kunci : Positive Reinforcement dan tingkah laku Penelitian ini merupakan upaya untuk membuktikan adanya pengaruh Positive Reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI di MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimana implementasi Positive Reinforcement dalam kelas pada siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011?, (2) bagaimana tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011?, (3) apakah terdapat pengaruh implementasi Positive Reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011?. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui implementasi Positive Reinforcement dalam kelas pada siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011, (2) mengetahui tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011, (3) Mengetahui ada tidaknya pengaruh implementasi Positive Reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 108 siswa dan sampel yang digunakan adalah 84 siswa dengan teknik sampling proporsional random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode angket dan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tingkat implementasi Positive Reinforcement dalam kelas yang diterima siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 yang berada dalam kategori tinggi mencapai 59,52 % dan kategori sedang 40,48 %, (2) tingkah laku siswa-siswi kels XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 yang berada dalam kategori tinggi mencapai 96,43 % dan kategori sedang 3,57 %, (3) ada pengaruh implementasi Positive Reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 dibuktikan dengan r hitung (0,540) lebih besar dari pada rtabel pada taraf signifikansi 1 % (0,278) dan pada taraf signifikansi 5 % (0,213), sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………………
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ………………………………………………….
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………………
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………………
v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
vi
ABSTRAK …………………………………………………………………….... viii DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….. xiii BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………....
1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….
4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….
5
D. Hipotesis Penelitian …………………………………………………….
5
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………
6
F. Definisi Operasional …………………………………………………….
7
G. Metodologi Penelitian …………………………………………………..
9
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian………………………………
9
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………..
10
H. BAB II
3. Populasi dan Sampel ………………………………………………...
10
4. Instrumen Penelitian…………………………………………………
12
5. Metode Pengumpulan Data …………………………………………
14
6. Analisis Penelitian …………………………………………………..
15
Sistematika Penulisan Skripsi……………………………………………. 16 LANDASAN TEORI
A. Implementasi Positive Reinforcement Dalam Kelas ……………………
18
1. Pengertian Positive reinforcement ………………………………….
18
2. Dasar Pemberian Penguatan Positif …………………………………
19
3. Bentuk-Bentuk Penguat reinforcement ……………………………
21
4. Waktu Pemberian Reinforcement……………………………………
23
5. Syarat-syarat Memberikan Reinforcement Positif ………………….
25
6. Manfaat Positive Reinforcement …………………………………….
26
7. Kelemahan Positive Reinforcement …………………………………
27
B. Tingkah Laku …………………………………………………………..
28
1. Pengertian tingkah laku ……………………………………………
28
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku ……………………
29
3. Pembentukan Tingkah Laku ………………………………………..
30
C. Pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku …………………………………………………………….
31
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MAN Tengaran ……………………………………..
33
1. Profil Madrasah ……………………………………………………..
33
2. Letak Geografis ……………………………………………………..
33
3. Sejarah singkat MAN Tengaran……………………………………..
34
4. Visi dan Misi Man Tengaran ………………………………………..
36
5. Ekstrakurikuler ………………………………………………………
36
6. Keadaan Guru dan Karyawan MAN Tengaran ……………………..
37
7. Struktur Organisasi ………………………………………………….
39
8. Keadaan Siswa MAN Tengaran …………………………………….
39
9. Sarana dan Prasarana MAN Tengaran ………………………………
40
B. Hasil penelitian ………………………………………………………….
43
1. Data Responden …………………………………………………….
43
2. Hasil Jawaban Responden ………………………………………….
46
BAB IV ANALISA DATA A. Analisis Deskriptif ……………………………………………………...
55
1. Analisis Implementasi Positive Reinforcement Dalam Kelas ………
55
2. Analisis Tingkah Laku Siswa ………………………………………
69
B. Pengujian Hipotesis ……………………………………………………..
82
C. Pembahasan …………………………………………………………….
88
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………………..
90
B. Saran-saran ………………………………………………………………
91
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Daftar Populasi Penelitian ………………………………………….
10
Tabel 1.2
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………..
12
Tabel 1.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Implementasi Positive Reinforcement Dalam Kelas ………………………………………………………..
13
Tabel 1.4
Kisi-kisi Instrumen Angket Tingkah Laku Siswa …………………..
13
Tabel 3.1
Daftar Guru dan Karyawan MAN Tengaran ………………………..
37
Tabel 3.2
Daftar Jumlah Siswa MAN Tengaran ……………………………….
39
Tabel 3.3 Daftar Perlengkapan dan Alat Pelajaran MAN Tengaran Tahun 2011 …………………………………………………………………..
42
Tabel 3.4
Daftar Nama Responden …………………………………………….
43
Tabel 3.5
Jawaban Angket Implementasi Positive reinforcement dalam kelas..
46
Tabel 3.6
Jawaban Angket Tingkah Laku Siswa ………………………………
50
Tabel 4.1 Skor Hasil Angket Implementasi Positive reinforcement dalam Kelas …………………………………………………………………
56
Tabel 4.2 Distribusi Skor Implementasi Positive reinforcement dalam Kelas….
62
Tabel 4.3 Nilai dan Nominasi Implementasi Positive reinforcement dalam Kelas …………………………………………………………………
64
Tabel 4.4 Frekuensi dan Prosentase Implementasi Positive reinforcement pada Siswa MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011……………. 69 Tabel 4.5
Skor Hasil Angket Tingkah Laku Siswa kelas XI MAN Tengaran …
70
Tabel 4.6
Distribusi Skor Tingkah Laku Siswa kelas XI MAN Tengaran …….
75
Tabel 4.7
Nilai dan Nominasi Tingkah Laku Siswa ……………………………
77
Tabel 4.8 Frekuensi dan prosentase Tingkah Laku Siswa kelas XI MAN Tengaran Kab. Semarang Tahun 2011 ………………………………
81
Tabel 4.9 Tabel koefisien korelasi Pengaruh Implementasi Positive reinforcement Dalam kelas Terhadap Tingkah Laku Siswa Kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011 …………………
83
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupannya, baik secara jasmani maupun rohani. Demi mengoptimalkan hal tersebut manusia memerlukan pendidikan demi kelangsungan hidupnya. Melalui pendidikan manusia dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kepribadian
serta
keterampilannya.
Pendidikan
bisa
diperoleh
melalui
Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut di kenal dengan tripusat pendidikan. Orang tua akan menyerahkan anak-anaknya ke sekolah dengan tujuan agar di sekolah, anak memperoleh pendidikan yang tidak mampu diberikan oleh orang tua sebagai bekal hidup kelak di masyarakat. Di sekolah, anak akan mengalami proses perkembangan kepribadian.
Anak
akan memperoleh
pengetahuan, mengembangkan kepribadian serta keterampilannya dari seorang guru. Proses pendidikan di sekolah bisa berlangsung di dalam kelas melalui kegiatan belajar mengajar maupun di luar kelas atau di luar jam pelajaran. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan potensi anak. Menurut Al-Ghazali, dalam proses belajar mengajar terjadi aktivitas
eksplorasi pengetahuan sehingga menghasilkan perubahan-perubahan perilaku (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 44). Sama seperti Al-Ghazali, Skinner mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan perilaku (Baharudin dan Wahyuni, 2008: 67). Dengan demikian, pendidikan anak bukan hanya mendidik intelegensinya atau jasmaninya saja, melainkan kepribadiannya sehingga anak dapat bertingkah laku sesuai dengan norma-norma yang ada. Dalam proses belajar mengajar, setiap siswa dituntut untuk aktif dalam mengikuti pelajaran agar terjadi pembelajaran yang interaktif antara guru dan siswa. Dengan adanya interaksi antara guru dan siswa, maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai. Namun pada kenyataannya, tidak semua siswa bisa aktif dalam proses pembelajaran. Berbagai macam tingkah laku ditunjukkan oleh siswa, dari yang aktif mengikuti pelajaran seperti sering bertanya, menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan aktif berdiskusi sampai tingkah laku siswa yang bisa membuat suasana kelas menjadi gaduh. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa dan menciptakan suasana kelas yang dapat merangsang terwujudnya proses belajar yang interaktif. Guru dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran melalui pemberian penguatan positif (positive reinforcement) atau penghargaan. Pemberian positive reinforcement bertujuan untuk meningkatkan frekuensi tingkah laku yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh tingkah laku dan penampilan siswa yang baik bisa diberi penghargaan dalam bentuk senyuman
atau kata-kata pujian. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Ali Imron ayat 148.
Artinya
: “Maka Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (Q.S. Ali-Imron: 148)
Dengan memberikan penghargaan dapat membuat siswa merasa senang karena merasa apa yang dilakukan dihargai dan diterima baik oleh gurunya. Menurut Skinner, jika suatu tingkah laku diiringi oleh suatu penguat (reinforcement), maka tingkah laku tersebut akan meningkat. Siswa yang mendapat penghargaan dari gurunya, cenderung akan mengulangi dan meningkatkan tingkah laku atau perbuatannya menjadi lebih baik lagi. Perilaku (behaviour) adalah segala manifestasi hayati atau manifestasi hidup individu yaitu semua ciri-ciri yang menyatakan bahwa individu manusia itu hidup (Sukmadinata, 2004: 17). Meskipun dalam situasi yang sama perilaku yang ditunjukkan setiap orang berbeda-beda. Sebagai contoh dalam kegiatan belajar di dalam kelas, tingkah laku yang diperlihatkan siswa bermacam-macam, ada yang aktif bertanya atau berpendapat, ada mengobrol dengan teman, ada yang sibuk membuat catatan sampai siswa yang mengganggu teman. Keragaman perilaku atau tingkah laku setiap individu dilatarbelakangi oleh faktor bawaan yang diterima dari keturunan maupun faktor pengalaman
karena pengaruh lingkungan. Apabila pengaruh yang mengenai individu tersebut adalah pengaruh yang baik maka baik pula tingkah laku yang akan dilakukan dan sebaliknya apabila pengaruh yang diterima tidak baik maka tingkah laku yang dilakukan pun tidak baik. Di lingkungan sekolah, anak dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di lingkungan tersebut. Guru sebagai orang yang bertugas membina dan mengambangkan potensi dan kepribadian anak di sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang anak untuk mewujudkan tingkah laku yang sesuai dengan norma yang ada. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penyusun terdorong untuk mengadakan penelitian tentang keterkaitan antara implementasi positive reinforcement dalam kelas dengan tingkah laku siswa, dalam rumusan judul “PENGARUH IMPLEMENTASI POSITIVE REINFORCEMENT DALAM KELAS TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI DI MAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mencoba memberikan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi positive reinforcement dalam kelas pada siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011?
2. Bagaimana tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011? 3. Apakah terdapat pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui implementasi positive reinforcement dalam kelas pada siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011. 2. Mengetahui tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011. 3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002 : 64). Hipotesis dapat pula diartikan sebagai dugaan yang mungkin benar
dan mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan (Hadi, 1981 : 63). Dari dua pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin bisa benar dan mungkin bisa salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan ditolak jika salah. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Ada pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011”.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritik Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi pengembangan ilmu khususnya
manajeman pengelolaan kelas serta
memberikan pengetahuan tambahan dalam upaya meningkatkan tingkah laku yang baik pada siswa atau pun dalam pengembangan disiplin ilmu kependidikan yang lainnya serta dalam upaya pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa
Sebagai informasi pentingnya untuk bertingkah laku sesuai dengan norma yang ada dan bagaimana menghargai respon dari orang lain atas dirinya. b. Bagi pendidik Sebagai informasi pentingnya meningkatkan implementasi positive reinforcement sebagai motivasi siswa untuk bertingkah laku yang baik. c. Bagi sekolah Dapat
memberikan
informasi
tentang
pengaruh
positive
reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa.
F. Definisi Operasional Sebuah istilah dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda. Agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda, maka penulis memberikan penjelasan terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Istilah yang perlu penulis jelaskan antara lain adalah : 1. Positive Reinforcement Reinforcement
adalah
metode
peningkatan
atau
kekerapan
(berlangsungnya) suatu perilaku (Sriyanti, 2009: 83). Sejalan dengan hal tersebut, Baharudin mendefinisikan sebagai sebuah konsekuen yang menguatkan tingkah laku atau frekuensi tingkah laku (Baharuddin, 2008: 71).
Sedangkan positive reinforcement adalah konsekuen yang diberikan untuk menguatkan atau meningkatkan perilaku ( Baharuddin, 2008: 72) Berdasarkan pendapat di atas, penulis mengartikan istilah positive reinforcement sebagai metode yang digunakan oleh seorang guru untuk menguatkan atau meningkatkan frekuensi tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran. Adapun indikator dari positive reinforcement adalah : a. Pujian b. Senyuman c. Jabat tangan d. Anggukan kepala e. Tepuk tangan f. Pemberian barang g. Ucapan terima kasih 2. Tingkah laku Tingkah laku menurut Walgito adalah aktivitas yang ada pada individu atau organisme yang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus atau rangsangan yang menganai individu atau organisme itu (Walgito, 1997: 10). Sedangkan menurut Hasan Langgulung, tingkah laku adalah aktivitas yang dibuat oleh seseorang yang dapat disaksikan (Langgulung, 1986a: 21).
Dari dua pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa tingkah laku adalah aktivitas yang dibuat atau dilakukan oleh seseorang yang dapat disaksikan orang lain sebagai dari akibat dari stimulus atau rangsangan yang mengenai orang tersebut. Tingkah laku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkah laku positif atau tingkah laku yang baik. Adapun indikator tingkah laku antara lain : a. Aktif dalam kegiatan pembelajaran b. Menghargai pendapat teman c. Menahan amarah d. Sopan dalam berbicara e. Bekerja sama dengan teman f. Menghormati guru
G. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasi. Sedangkan penelitian ini sendiri adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk mencari keterkaitan antara variable x dalam hal ini implementasi positive reinforcement dalam kelas dengan variable y, yaitu tingkah laku siswa. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Peneltian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah MAN Tengaran Kabupaten Semarang. b. Waktu Penelitian Waktu Penelitian adalah 16 Juni 2011 sampai dengan 22 Agustus 2011. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002 : 108). Sedangkan menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 : 80). Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas XI MAN Tengaran tahun 2011 yang berjumlah 108 siswa. Tabel 1.1 Daftar Populasi Penelitian No
Kelas
Jumlah siswa
1.
XI IPA 1
23 siswa
2.
XI IPA 2
23 siswa
3.
XI IPS 1
30 siswa
4.
XI IPS 2
32 siswa
Jumlah siswa kelas XI
108 siswa
b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010 : 81). Untuk memperoleh sampel yang representatif, maka dibutuhakn teknik sampling proporsional random sampling yaitu proses pengambilan sampel dengan cara diacak secara proporsional. Jadi, jumlah sampel tiap kelas seimbang dengan jumlah populasi masing-masing kelas. Dalam penelitian ini, sampel per-kelas dihitung dengan rumus :
Sampel per-kelas =
x jumlah
sampel total Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dengan taraf kesalahan 5% dengan populasi sebanyak 108 , maka sampel yang digunakan adalah 84 siswa (Sugiyono, 2010 : 87). Angka 108 ,mendekati angka 110, jadi jumlah sampel yang akan digunakan ini
dalam
peneltian
± 84 siswa. Adapun penyebaran sampel berdasarkan teknik proporsional
random adalah sebagai berikut :
Kelas XI IPA 1
=
x 84
= 17,8
≈ 18 siswa
Kelas XI IPA 2
=
x 84
= 17,8
≈ 18 siswa
Kelas XI IPS 1
=
x 84
= 23,3
≈ 23 siswa
Kelas XI IPS 2
=
x 84
= 24,8
≈ 25 siswa
Jumlah keseluruhan sampel = 84 siswa Tabel 1.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian No
Kelas
Populasi
Sampel
1.
XI IPA 1
23 siswa
18 siswa
2.
XI IPA 2
23 siswa
18 siswa
3.
XI IPS 1
30 siswa
23 siswa
4.
XI IPS 2
32 siswa
25 siswa
108 siswa
84 siswa
Jumlah 5. Instrumen Peneltian
Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2002 : 128).
Dalam penelitian ini, angket yang penulis persiapkan ada dua, yaitu angket untuk mengetahui bagaimana implementasi positive reinforcement dalam kelas dan angket untuk mengetahui tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran. Adapun jumlah soal dari masing-masing adalah 12 soal, untuk mengetahui berapa jumlah soal dari masing-masing indikator serta bagaimana sebaran soalnya, berikut kisi-kisi instrumen yang penyusun buat : Tabel 1.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Implementasi Positive Reinforcement dalam kelas No
Indikator
Jumlah Soal
Sebaran soal
1.
Pujian
3
1, 5, 11
2.
Senyuman
2
3, 7
3.
Jabat tangan
2
2, 6
4.
Anggukan kepala
1
8
5.
Tepuk tangan
1
12
6.
Pemberian barang
1
10
7.
Ucapan terima kasih
2
4, 9
Tabel 1.4 Kisi-kisi Instrumen Angket Tingkah Laku Siswa No
Indikator
Jumlah Soal
Sebaran soal
1.
Aktif dalam kegiatan pembelajaran
2
1, 10
2.
Menghargai pendapat teman
2
5, 9
3.
Menahan amarah
2
2, 6
4.
Sopan dalam berbicara
2
3, 12
5.
Bekerja sama dengan teman
2
4, 8
6.
Menghormati guru
2
7, 11
Masing masing pertanyaan tersedia 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut : Jawaban A
= skor 3
Jawaban B
= skor 2
Jawaban C
= skor 1
Dengan jumlah soal masing-masing angket 12 soal, maka skor maksimal yang mungkin dicapai oleh responden adalah 36, sedangkan skor minimalnnya adalah 12. 6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode Angket atau Kuesioner Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2002 : 128). Dalam penelitian ini respondennya adalah siswa kelas XI MAN Tengaran. Metode ini digunakan untuk mengambil data tentang implementasi positive reinforcement dalam kelas dan tingkah laku siswa. b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian (Arikunto, 2002 : 135). Metode ini digunakan mengambil data tentang gambaran umum MAN Tengaran meliputi sejarah, visi dan misi, keadaan guru, siswa, sarana prasarana dan segala sesuatu yang berhubungan dengan variabel penelitian.
7. Analisis Penelitian Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. a. Analisis data untuk mengetahui prosentase frekuensi implementasi positive reinforcement dalam kelas dan tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang dengan menggunakan rumus :
P =
x 100 %
Keterangan : P
= Prosentase
F
= Frekuensi
N
= Jumlah subjek
b. Analisis data untuk mengetahui pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa menggunakan
korelasi product moment. Rumus korelasi product moment sebagai berikut:
rxy
=
Keterangan :
rxy
= koefisien korelasi antara x dan y
XY
= product dari x dan y
X
= variabel I, implementasi positive reinforcement dalam kelas
Y
= variabel II, tingkah laku siswa
N
= jumlah siswa yang diteliti (Hadi, 1988 : 294)
H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika disini adalah gambaran umum tentang skripsi ini. Skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Bagian awal berisi sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, Motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar tabel. Bagian inti berisi pendahuluan sampai penutup dan bagian akhir berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis. Adapun sistematikanya sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, meliputi : Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian serta sistematika penulisan skripsi. BAB II : Landasan Teori, meliputi : A. Implementasi positive reinforcement dalam kelas, meliputi : pengertian positive reinforcement, bentuk-bentuk reinforcement, waktu pemberian reinforcement, syarat-syarat memberikan positive reinforcement, manfaat positive reinforcement, dan kelemahan positive reinforceiment. B. Tingkah laku meliputi : pengertian tingkah laku, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tingkah laku, pembentukan tingkah laku. C. Pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku. BAB III : Hasil Penelitian, meliputi : Gambaran umum lokasi penelitian, yaitu profil madrasah, letak geografis, sejarah berdirinya MAN Tengaran, visi dan misi MAN Tengaran, ekstrakurikuler,
keadaan guru dan
karyawan MAN Tengaran, struktur organisasi, keadaan siswa MAN Tengaran, sarana dan prasarana serta penyajian data hasil penelitian. BAB IV : Analisis Data, meliputi : analisis deskriptif, pengujian hipotesis, dan pembahasan.
BAB V : Penutup, meliputi : kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Implementasi Positive Reinforcement Dalam Kelas 1. Pengertian Positive Reinforcement Reinforcement
adalah
metode
peningkatan
atau
kekerapan
(berlangsungnya) suatu perilaku (Sriyanti, 2009: 83). Sejalan dengan pendapat tersebut, Baharuddin mendefinisikan sebagai sebuah konsekuen yang menguatkan tingkah laku atau frekuensi tingkah laku (Baharuddin, 2008: 71). Sedangkan positive reinforcement adalah konsekuen yang diberikan untuk menguatkan atau meningkatkan perilaku yang positif (Baharuddin, 2008: 72). Positive reinforcement atau penguat positif dapat diartikan dengan ganjaran, hadiah atau penghargaan. Dalam bahasa Arab, ganjaran diistilahkan dengan tsawab. Kata tsawab banyak didapatkan dalam al-qur’an dalam menunjukkan apa yang diperbuat seseorang dalam kehidupan ini atau di akhirat kelak karena perbuatan yang baik (Abdullah, 2005: 221). Kata tsawab dalam kaitannya dengan dunia pendidikan adalah pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku baik dari anak didik. Dalam pembahasan mengenai pengertian istilah ganjaran, Armai Arief mendefinisikannya sebagai berikut :
a. Ganjaran
adalah
alat
pendidikan
preventif
dan
represif
yang
menyenangkan dan bisa menjadi pendorong atau motivator belajar bagi murid. b. Ganjaran adalah hadiah terhadap perilaku baik dari anak dalam proses pendidikan. Dari berbagai pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa positive reinforcement adalah suatu metode yang digunakan oleh seorang untuk menguatkan atau meningkatkan frekuensi tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran. Guru atau pendidik yang menginginkan pelaksanaan metode reinforcement supaya berjalan efektif harus memperhatikan dengan seksama pelaksanaannya agar para siswa tidak hanya berharap mendapatkan pujian atau ganjaran tetapi lebih termotivasi dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam memberikan ganjaran atau penghargaan hendaklah bijaksana dengan tujuan tidak menimbulkan iri hati pada siswa lain yang merasa pandai atau lebih baik tetapi tidak mendapatkan penghargaan. 2. Dasar Pemberian Penguatan Positif Penguatan Positif atau Positive reinforcement merupakan alat untuk mendidik anak. Pemberian positive reinforcement supaya anak atau siswa merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan
sehingga dengan penghargaan anak menjadi lebih keras kemauan untuk berbuat lebih baik lagi.
Artinya : “Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (Q.S. Ali Imron: 148). Setiap siswa seharusnya termotivasi dengan pahala yang dijanjikan, namun pahala yang dijanjikan Allah di akhirat terasa jauh. Oleh karena itu pahala dalam kehidupan di dunia dibutuhkan oleh siswa. Dalam dunia pendidikan pemberian ganjaran seperti pujian bisa digunakan sebagai motivasi para siswa dalam berperilaku.
Artinya : “Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan” (Q.S. Al Kahfi : 39). Dalam dunia pendidikan implementasi dari QS Al Kahfi : 39 yaitu guru dapat memberikan hadiah yang berupa ekspresi verbal (pujian) kepada
siswa atas prestasi yang telah diraih. Pujian diharapkan dapat meningkatkan prestasi atau perbuatan baik siswa.
Artinya : “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Q.S. Ali Imron : 18) Dalam firman Allah tersebut memberikan ilustrasi bahwa memberi ganjaran siswa yang berprestasi tidak sama dengan ganjaran yang diberikan pada siswa yang kurang berprestasi. 3. Bentuk-Bentuk Penguat (Reinforcement) Dalam buku Clasroom Management, Mulyadi membagi penguat menjadi 2 macam, yaitu : a. Penguat verbal, yaitu penguat berupa kata-kata pujian, pengakuan, dorongan yang dipergunakan untuk menguatkan tingkah laku dan penampilan siswa. b. Penguat non verbal, yaitu penguat berupa mimik dan gerakan badan, penguat dengan cara mendekati, penguat dengan sentuhan, penguat
dengan kegiatan yang menyenangkan dan penguat dengan simbol atau benda. 1) Penguat berupa mimik dan gerakan badan seperti acungan ibu jari, anggukan, senyuman, kadang-kadang dilaksanakan bersama-sama dengan penguat verbal. Misalnya : ketika guru memberikan penguat verbal “bagus sekali” pada saat itu guru mengacungkan jempolnya ke arah siswa. 2) Penguat dengan cara mendekati ialah mendekatnya guru kepada siswa untuk menyatakan perhatian dan kesenangannya terhadap pekerjaan, tingkah laku dan penampilan siswa. Misalnya : guru duduk di dekat siswa/ kelompok siswa, berdiri di samping siswa, berjalan di sisi siswa, dan seterusnya. 3) Penguat dengan sentuhan, dapat dilakukan guru dengan menyatakan persetujuan atau penghargaan usaha atau penampilan siswa dengan menepuk bahu atau menjabat tangan siswa. 4) Penguat dengan kegiatan menyenangkan, misalnya seorang siswa yang lebih dulu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dapat diminta melakukan tugas membantu teman lainnya dalam pelajaran tersebut. 5) Penguat dengan simbol adalah penguat yang berbentuk simbol/ benda antara lain komentar tertulis pada buku siswa, benda-benda yang tidak terlalu mahal tetapi mempunyai arti simbolis.
Sedangkan menurut Armai Arief ganjaran yang diberikan kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain: a. Pujian yang indah, diberikan dengan tujuan agar siswa lebih bersemangat dalam belajar. b. Imbalan materi/ hadiah, karena tidak sedikit siswa yang dapat termotivasi dengan pemberian hadiah c. Do’a, misalnya “semoga Allah S.W.T. menambah kebaikan padamu”. d. Tanda penghargaan dapat digunakan sebagai kenang-kenangan bagi siswa atas prestasi yang telah diraihnya. e. Wasiat kepada orang tua, maksudnya melaporkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebaikan siswa di sekolah kepada orang tuanya di rumah. Berbagai implementasi positive reinforcement yang diberikan kepada siswa merupakan suatu bentuk penghargaan serta sebagai penguat perilaku yang positif. Positive reinforcement diberikan kepada siswa sebagai bentuk balasan kebaikan hati maupun tanda penghargaan atas prestasi yang diperoleh dapat berupa respon baik seperti pujian, do’a maupun berupa benda. Berbagai bentuk positive reinforcement dapat diberikan seseorang kepada orang lain, namun, pada dasarnya implementasi positive reinforcement yang diberikan sebagai bentuk penghargaan atas nilai-nilai kebaikan seseorang. 4. Waktu Pemberian Reinforcement
Keefektifan
pemberian
penguat/
reinforcement
salah
satunya
dipengaruhi oleh frekuensi guru dalam memberikan reinforcement. Dalam buku Teori Belajar dan \Pembelajaran, Baharudin dan Esa Nur Wahyuni membagi pemberian jadwal reinforcement menjadi 4, yaitu: a. Fixed Ratio (FR) adalah skedul pemberian reinforcement ketika reinforcement diberikan setelah sejumlah tingkah laku. Misalnya, guru membolehkan siswa pulang terlebih dahulu siswa yang dapat mengerjakan soal dengan cepat dan benar. b. Variabel Ratio (VR) adalah sejumlah perilaku yang dibutuhkan untuk berbagai macam reinforcement dari reinforcement satu ke reinforcement yang lain. Misalnya, guru tidak hanya melihat apakah tugas dapat diselesaikan tapi juga melihat kemajuan yang diperoleh pada tahap penyelesaian tugas. c. Fixed Interval (FI,) yang diberikan ketika seseorang menunjukkan perilaku yang diinginkan pada waktu tertentu (misalkan setiap 30 menit sekali. d. Variabel Interval (VI) yaitu reinforcement yang diberikan tergantung pada waktu dan sebuah respon, tetapi antara waktu dan reinforcement bermacam-macam. Sedangkan Muh Farozin dan Kartika Nur Fathiyah, mengelompokkan penjadwalan pemberian reinforcement menjadi 2 kategori, yaitu :
a. Penguatan terus menerus (continuous) yaitu pemberian penguatan secara terus menerus, setiap kali perilaku yang benar diperbuat oleh individu. b. Penguatan tidak secara terus menerus (intermitten reinforcement) yaitu pemberian penguatan hanya pada saat-saat tertentu dan hanya pada jumlah perilaku tertentu. Frekuensi guru memberikan reinforcement merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan pemberian reinforcement. Berdasarkan dua pendapat di atas, maka pemberian reinforcement bisa dilakukan secara terus menerus (continuous), maupun dengan cara yang berubah-ubah, meliputi: a. Penguatan dalam waktu yang tetap (fixed interval) b. Penguatan dalam jumlah yang tetap (fixed ratio) c. Penguatan dalam waktu yang berubah-ubah (variabel interval) d. Penguatan dalam jumlah yang berubah-ubah (variable ratio) 5. Syarat-Syarat Memberikan Reinforcement Positif Dalam implementasi reinforcement positif agar dapat terlaksana sebagaimana mestinya dan benar-benar mendukung proses pendidikan serta, menghindari sikap sewenang-wenang guru, maka harus memperhatikan syarat-syarat dalam pemberian penguat positif.
Ngalim Purwanto dalam bukunya
Ilmu Pendidikan Teoritis dan
Praktis mengemukakan bahwa ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh pendidik dalam memberikan penguat, yaitu : a. Guru harus mengenal betul siswa-siswanya dan tahu menghargai dengan tepat. b. Hendaknya tidak menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi siwa yang lain. c. Hendaknya hemat, tidak terlalu sering memberikan penghargaan. d. Guru tidak menjanjikan terlebih dahulu sebelum siswa menunjukkan prestasi kerjanya. e. Guru harus hati-hati dalam memberikan penghargaan agar penghargaan yang diterima tidak dianggap sebagai upah atas jerih payahnya. Guru atau pendidik yang memberikan positive reinforcement agar pelaksanaannya berjalan efektif harus memperhatikan dengan seksama pelaksanaannya disamping siswa tidak hanya mengharap pujian, sebaliknya lebih termotivasi di dalam pendidikan. Implementasi positive reinforcement yang salah dan tidak tepat dapat mengakibatkan hal yang tidak diinginkan. 6. Manfaat Positive Reinforcement Adapun manfaat dari adanya positive reinforcement adalah : a. Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak didik untuk melakukan perbuatan positif dan bersikap progresif
b. Menjadi pendorong bagi anak didik lainnya untuk mengikuti anak yang telah memperoleh penghargaan baik dalam tingkah laku sopan santun ataupun semangat dan motivasinya dalam berbuat yang lebih baik ( Armai Arief, 2002: 128) c. Seseorang yang menerima ganjaran akan memahaminya sebagai penerimaan terhadap pribadinya yang menyebabkan merasa tenteram dimana ketentraman adalah salah satu kebutuhan dari segi psikologi (Langgulung, 1986b: 41) Seseorang yang mendapat penghargaan atau hadiah akan merasa senang dan membuat dirinya merasa diterima dan dihargai oleh orang lain. Sehingga seseorang akan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi. 7. Kelemahan Positive Reinforcement Segala sesuatu yang mempunyai manfaat pasti mempunyai kelemahan. Begitu juga dengan positive reinforcement, selain mempunyai manfaat juga mempunyai kelemahan. Adapun kelemahannya antara lain : a. Pemberian
ganjaran
yang
berlebihan
akan
membuat
seseorang
menganggap kemampuannya tidak tinggi dari orang lain dan cenderung akan merendahkan orang lain (Abdullah, 2005: 223) b. Umumnya ganjaran membutuhkan alat tertentu serta membutuhkan biaya. Oleh karena itu hendaknya guru bijaksana dalam memberikan positive reinforcement kepada siswa. Karena terkadang siswa mengerjakan sesuatu
yang baik hanya untuk mendapatkan pujian atau ganjaran. Pemberian positive reinforcement yang kurang tepat juga dapat menimbulkan rasa iri hati pada siswa lain yang merasa lebih baik atau lebih pandai tetapi tidak mendapatkan ganjaran. Positive reinforcement yang diterima siswa jangan sampai dijadikan sebagai imbalan atas jerih payah yang telah dilakukannya.
B. Tingkah Laku 1. Pengertian tingkah laku Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan menunjukan tingkah laku yang bermacam-macam. Dari tingkah laku yang baik sampai dengan tingkah laku yang tidak baik. Berbicara mengenai tingkah laku, penulis akan kemukakan pengertian tingkah laku menurut pendapat ahli : a. Tingkah laku menurut Walgito adalah aktivitas yang ada pada individu atau organisme yang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus atau rangsangan yang mengenai individu atau organisme itu (Walgito, 1997: 10) b. Menurut Hasan Langgulung, tingkah laku adalah aktivitas yang dibuat seseorang yang dapat disaksikan (Langgulung, 1986a: 21)
c. Kamus Besar Bahasa Indonesia, tingkah laku atau perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007: 859)
Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa tingkah laku adalah aktivitas yang dibuat atau dilakukan oleh seseorang yang dapat disaksikan orang lain sebagai akibat dari stimulus atau rangsangan yang mengenai orang tersebut. Tingkah laku juga disebut dengan perilaku. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku Manusia dalam berperilaku dan berbuat sesuatu diakibatkan oleh beberapa faktor atau sebab. Menurut Bimo Walgito, perkembangan individu ditentukan oleh faktor pembawaan atau faktor endogen maupun oleh faktor keadaan atau lingkungan atau faktor eksogen. (Walgito, 1997: 46). Sedangkan Nana Syaodih Sukmadinata menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkah laku individu bersumber dari dalam dirinya atau faktor internal ataupun yang berasal dari luar dirinya atau faktor eksternal (Sukmadinata, 2004: 44) Dengan demikian faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang bisa dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Faktor internal atau faktor endogen
Yaitu segala sifat dan kecakapan yang dimiliki oleh individu dalam perkembangannya yang diperoleh dari hasil keturunan seperti kondisi badan, bakat dan lain-lain.
b. Faktor eksternal atau faktor endogen Yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu yang diterima dari lingkungannya seperti pendidikan, pengalaman dan lain-lain. 3. Pembentukan tingkah laku Dalam buku Psikologi Sosial, Bimo Walgito mengemukakan tiga cara membentuk tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Ketiga cara tersebut yaitu : a. Pembentukan tingkah laku dengan kondisioning atau kebiasaan Dengan cara membiasakan untuk berperilaku yang diharapkan nanti pada akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. Misalnya dibiasakan bangun pagi, mengucapkan terima kasih bila diberi sesuatu oleh orang lain, membiasakan diri untuk tidak datang terlambat ke sekolah dan sebagainya. b. Pembentukan tingkah laku dengan pengertian (insight)
Pembentukan tingkah laku dapt ditempuh dengan insight atau pengertian. Misalnya : datang ke sekolah jangan sampai terlambat karena datang terlambat dapat mengganggu teman-teman yang lain. c. Pembentukan tingkah laku dengan menggunkan model Pembentukan
tingkah
laku
juga
dapat
ditempuh
dengan
menggunakan model atau contoh. Misalnya cara berbicara orang tua akan dicontoh oleh anaknya. Pembentukan tingkah laku anak dimulai dari lingkungan keluarga. Keluarga menjadi lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Disebut sebagai lingkungan pendidikan yang pertama karena anak memperoleh pendidikan pertama kali dari keluarga sebelum mengenal lingkungan yang lain. Pendidikan keluarga juga disebut pendidikan yang utama karena dalam lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian dikembangkan. Keluarga
mempunyai
peranan
yang
penting
dalam
proses
pembentukan tingkah laku anak. Sejak kecil anak harus diajarkan, dibiasakan atau dikondisikan untuk bertingkah laku yang baik. Orang tua yang menjadi model bagi anak-anaknya dalam berperilaku. Anak akan mencontoh dan meniru kebiasaan yang dilakukan oleh orang tuanya.
C. Pengaruh Implementasi Positive Reinforcement
dalam kelas terhadap
Tingkah Laku Siswa Sekolah merupakan tempat dimana seseorang mengembangkan potensipotensi serta kepribadian yang ada dalam dirinya. Di lingkungan sekolah terjadi interaksi dengan guru, teman maupun orang-orang yang ada di lingkungan sekolah. Siswa dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan norma yang berlaku. Siswa yang bertingkah laku baik akan mendapatkan balasan atau sesuatu yang baik. Sebaliknya siswa yang bertingkah laku tidak baik akan mendapatkan sesuatu yang tidak baik. Oleh karena itu seorang siswa harus bisa menempatkan dirinya pada tempat yang tepat. Di lingkungan sekolah, seorang anak tidak akan terlepas dari seorang guru. Gurulah yang mempunyai kewajiban untuk mengembangkan fitrah yang ada pada diri siswa dan melindunginya dari pengaruh-pengaruh buruk. Seorang guru bertanggung jawab mengasuh siswanya dengan cara-cara tertentu untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri siswa. Guru dituntut untuk menciptakan suasana yang dapat merangsang terwujudnya proses belajar yang memungkinkan siswa untuk bertingkah laku baik sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan di mana ia berada. Semua tingkah laku yang baik maupun yang kurang baik merupakan hasil proses belajar (Rohani, 2004: 149). Oleh karena itu, untuk membina tingkah laku yang baik, tingkah laku yang dikehendaki, guru harus memberikan penguat positif atau positive reinforcement
bisa berupa pujian, senyuman atau berupa barang. Siswa yang mendapat penghargaan atau penguatan dari gurunya akan merasa diterima dan dihargai karena itu ia akan termotivasi untuk meningkatkan tingkah lakunya menjadi lebih baik lagi.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum MAN Tengaran 1. Profil Madrasah Nama Madrasah
: Madrasah Aliyah Negeri
Alamat Madrasah
:
a.
Jalan :
Jl. Solo – Semarang Km. 10
Salatiga b.
Nomor Telepon/ fax :
(0298) 610288
c.
Email :
[email protected]
d.
Kelurahan
:
Tengaran
e.
Kecamatan
:
Tengaran
f.
Kabupaten
:
Semarang
g.
Provinsi
:
Jawa Tengah
NSS
: 311332202199
Terakreditasi
: B
Tanggal Akreditasi
: 11 Nopember 2009
Status Madrasah
: Negeri
2. Letak Geografis MAN Tengaran terletak di Jl. Solo-Semarang km. 10 Salatiga. Adapun batas-batas MAN Tengaran adalah sebagai berikut : a. Sebelah barat berbatasan dengan perkampungan 33 b. Sebelah utara berbatasan dengan perkebunan c. Sebelah timur berbatasan dengan Yayasan Yatim Piatu “Yatama” d. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan kelurahan Dilihat dari letak geografisnya MAN Tengaran sangat strategis. Wilayahnya sangat mudah dijangkau, lokasinya sepi dan nyaman sehingga mendukung untuk melaksanakan proses belajar mengajar 3. Sejarah Singkat MAN Tengaran MAN Tengaran merupakan satu-satunya lembaga pendidikan Islam Tingkat Menengah Atas di Kecamatan Tengaran yang beralamatkan di Jl.
Solo-Semarang km. 10 Salatiga. MAN Tengaran berawal dari sebuah lembaga pendidikan yang bernama PGAP NU. Ide mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan nama PGAP NU pada tahun 1967 oleh Bapak Muh Amin berjalan 3 tahun ajaran dan telah menamatkan siswa angkatan pertama. Dengan berjalannya waktu langsung membuka PGAA dengan nama PGAA NU tepatnya pada tahun 1970. Dengan perkembangan status pendidikan pada tahun 1978 terjadi perubahan status dari PGAP NU menjadi MTs NU (sekarang MTs Aswaja) dan PGAA NU menjadi MA NU. Pada tahun 1979 lembaga pendidikan tersebut terdaftar pada
Kanwil
Depag
Prov.
Jateng
dengan
Piagam
Nomor
:
LK/3C/29/Pgm.MA/1979, tanggal 13 November 1979. Setelah itu pada tahun 1984 menjadi Fillial MAN Suruh Kabupaten Semarang dengan Surat Keputusan Kanwil Depag Prov. Jateng Nomor : WK/5.4/1835/1984, tanggal 29 September 1984. Dengan berkembangnya waktu, pada tahun 1997 terjadi perubahan status dari Fillial MAN Suruh Kabupaten Semarang menjadi Madrasah Aliyah Negeri Tengaran Kabupaten Semarang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 107 tanggal 17 Maret 1997. Sejak pergantian nama tersebut sudah terjadi pergantian pimpinan madrasah sebanyak 6 kali, yaitu : a. Tahun 1997 - 2002 dipimpin oleh Drs. Suharto, M.Ag b. Tahun 2002 - 2003 dipimpin oleh Drs. Abdul Qosim
c. Tahun 2003 - 2005 dipimpin oleh Drs. Rif’an, M.Ag d. Tahun 2005 - 2008 dipimpin oleh Drs. Satibi e. Tahun 2008 - 2009 dipimpin oleh Drs. H. Mudlofir, MM f. Tahun 2009 - sekarang dipimpin oleh Drs. Mahsun Alwa’id, M.Ag Pada tahun pelajaran 1998/ 1999 mulailah era baru dalam melaksanakan pendidikan yang dikelola oleh lembaga Depag menjadi sekolah yang setara dengan SMU dan bercirikan keagamaan dengan nama Madrasah Aliyah Negeri Tengaran. 4. Visi dan Misi MAN Tengaran Berdasarkan dokumen yang penulis terima dari pegawai TU, Visi dan Misi MAN Tengaran meliputi : a. Visi Visi MAN Tengaran adalah memadukan dzikir, fikir dan skill untuk mempersiapkan generasi islami dan hidup mandiri b. Misi Misi MAN Tengaran adalah sebagai berikut : 1) Melaksanakan pendidikan yang demokratis dan berkualitas. 2) Mempersiapkan generasi Islam ke depan yang menguasai Iptek dan keterampilan sebagai bekal hidupnya. 3) Mampu mengembangkan kreativitas yang inovatif 4) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik. 5) Membentuk perilaku islami dalam kehidupan sehari-hari
5. Ektrakurikuler Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di MAN Tengaran meliputi : a. Keterampilan keagamaan b. Qiro’ah c. Kursus komputer bersertifikat Dinas d. Pramuka dan PMR e. Olahraga f. KIR g. Tata Boga h. Tata Busana Kegiatan ektrakurikuler di MAN Tengaran dikelompokkan dua kelompok yaitu kelompok ekstrakurikuler yang berada di bawah OSIS dan kelompok
ekstrakurikuler
yang
dikelola
guru/
Pembina.
Kelompok
ekstrakurikuler yang dikelola guru merupakan ekstrakurikuler pendukung mata pelajaran dan prestasi siswa. Dengan ekstrakurikuler diharapkan siswa dapat menyalurkan hobi dan bakat yang dimilikinya. 6. Keadaan Guru dan Karyawan MAN Tengaran Guru yang mengajar di MAN Tengaran berjumlah 23 orang dengan jumlah guru tetap 20 orang dan guru tidak tetap berjumlah 3 orang. Sedangkan karyawan MAN Tengaran berjumlah 10 orang. Adapun daftar guru dan karyawan di MAN Tengaran sebagai berikut : Tabel 3.1
Daftar Guru dan Karyawan MAN Tengaran NO
PANGKAT/ GOL.R
NAMA
NIP
JABATAN
1.
Drs.Mahsun Alwa’id, M.Ag
19661103 199203 1 006
Pembina, IV/a
Kepala Madrasah
2.
Drs. Sarno, M.Pd
19590222 198303 1 001
Pembina TK I, IV/b
Koordinator BP
Guru
3.
Drs. Wardani
19630425 199401 1 001
Pembina, IV/a
Kepala Perpustakaan
Guru
4.
Handono, S.Ag. M.Pd
19690310 199403 1 004
Pembina, IV/a
Waka Kurikulum
Guru
5.
Maryono,S.Pd
19691003 199803 1 002
Pembina, IV/a
6.
Drs. Solihin, M.Pd.I
19620324 199903 1 001
Pembina, IV/a
7.
Dra. Mahmudah Rahmawati
19670628 199703 2 001
Pembina, IV/a
Sie Koperasi
Guru Guru Guru
Wakamad Ur Sarpras Wakamad Ur Kesiswaan
8.
Ruslin, S.Pd.
19680528 199903 1 002
Pembina, IV/a
Wali Kelas XI IPS 1
9.
Munawir, S.Ag.
19681123 200112 1 001
Penata, III/c
Waka Humas
NO
NAMA
PANGKAT/ GOL.R
NIP
Penata Muda Tk I,III/b
KET
Guru Guru
JABATAN Wali Kelas XI IPA Kepala Lab. Biologi Sie. Pengajaran Kepala Lab. Fisika
KET
10. Nur Aini Widi Astuti ,S.Pd
19770317 200212 2 002
11. M.Hidayatur Rohman,S.Pd
19800906 200312 1 005
12. Noviati Jamilah,SS
19781119 200501 2 005
13. Nurul Qomariyah,SE
19740820 200501 2 002
14. Ninik Fitriyani,S.Pd
19810805 200501 2 002
15. Dra. Muntafiyah
150373091
Penata Muda, III/a
16. Marwoto,SS
19690520 200501 1 002
Penata Muda,III/a
17. Selamet Hanafi, S.Si.
19750216 200501 1 004
Penata Muda, III/a
18. Lilik As’adah,S.Ag
150379237
Penata Muda, III/a
Wali Kelas X.4
Guru
19. Drs. Joko Riyono
150382193
Penata Muda, III/a
Pembina Pramukan
Guru
Penata Muda TK I, III/b Penata Muda TK I, III/b Penata Muda TK I, III/b Penata Muda TK I, III/b
Sie Bina Prestasi Wali Kelas XII IS 1 Wali Kelas XI. IPA Wali Kelas XI. IPS 2 Wali Kelas XII IS 2 Kepala Lab. Komputer
Kepala Lab. Kimia Sie Ketertiban Wali Kelas X 3 Pembina OSIS
Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
20. Laela W A, S.Pd
150384172
Penata Muda, III/a
21. Nur Fatonah,S.PdI
-
-
22. Aliyati Fatmawati,S.Pd
-
-
23. Dewi Ariyanti, A.Md
-
-
24. Tanwir, SH
150198689
Penata TK I, III/d
25. Mutmainah, SE
19620426 199303 2 002
Penata TK I, III/d
26. Karomi
19611226 198603 1 003
Penata Muda Tk.I, III/b
SABMN
Pegawai TU
27. Mustaghfirin, SH
19780201 199803 1 002
Penata Muda,III/a
Bendaha DIPA
Pegawai TU
Wali Kelas X.2
Guru GTT GTT GTT
Kaur TU Analis Perencanaan Urusan Kepegawaian / PDG
Pegawai TU Pegawai TU
28. Kuni Masrahati, A.Md EI
19820903 2005 2 004
Pengatur Muda, II/a
Arsiparis / Urusan Kesiswaan / Receptionis
Pegawai TU
29. Mardiyah, S.Ag.
-
-
Bendahara Komite
Pegawai TU Pegawai TU Pegawai TU
30. Abdul Hakim,AMd
-
-
Petugas Perpustakaan
31. Samsul Bahri
-
-
Tikery/ Penjaga
32. Slamet Mudi
-
-
33. Muawanah
-
-
Penjaga / petugas Kebersihan Petugas Dapur/kebersihan
Pegawai TU Pegawai TU
7. Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam suatu lembaga mempunyai peranan yang penting. Dengan adanya struktur organisasi, setiap individu akan mengerti tugas dan tanggung jawab dengan bidangnya masing-masing. Adapun bagan struktur organisasi terlampir 8. Keadaan Siswa MAN Tengaran MAN Tengaran pada tahun pelajaran 2011-2012 memiliki siswa sebanyak 317 siswa terdiri dari 11 kelas, untuk kelas X menempati 4 kelas, untuk kelas XI menempati 4 kelas dan kelas XII menempati 3 kelas. Adapun jumlah siswa dalam masing-masing kelas dapat dilihat pada table 3.2 berikut : Tabel 3.2 Daftar jumlah siswa MAN Tengaran No 1.
Kelas
Jumlah siswa
X1
25
2.
X2
31
3.
X3
31
4.
X4
32
5.
XI IPA 1
23
6.
XI IPA 2
23
7.
XI IPS 1
30
8.
XI IPS 2
32
9.
XII IPA
30
10.
XII IPS 1
30
11.
XII IPS 2
30
JUMLAH
317
9. Sarana dan Prasarana MAN Tengaran MAN Tengaran menempati tanah seluas 5.222 m2 dengan luas bangunan 1.878 m2. Keadaan sarana dan prasarana yang memadai sangat mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia adalah sebagai berikut : a. Ruang kelas belajar
: 9 buah
b. Ruang Tata Usaha
: 1 buah
c. Ruang Kepala
: 1 buah
d. Ruang Guru
: 1 buah
e. Ruang Laboratorium
: 1 buah
f. Ruang Keterampilan
: 2 buah
g. Ruang UKS
: 1 buah
h. Mushola
: 1 buah
i.
: 1 buah
Ruang Perpustakaan
j.
Tempat Parkir
: 1 buah
Adapun denah lokasi MAN Tengaran tahun pelajaran 2011 – 2012 sebagai berikut :
DENAH MAN TENGARAN
U
F F
D
G B A E H
C
S
Keterangan : A
: Perpus, Ruang kelas
E : Ruang TU, Ruang Kepala
B
: Ruang Kelas
F : Laboratorium
C
: Ruang Kelas
G : Ruang Kelas
D
: Ruang Kelas
H : Mushola
Selain sarana dan prasarana di atas, perlengkapan dan alat-alat pelajaran yang tersedia di MAN Tengaran adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Daftar perlengkapan dan alat pelajaran MAN Tengaran Tahun 2011 No
PERLENGKAPAN
ALAT PELAJARAN
1. Meja Siswa
: 216 buah
IPA (ket. IPA)
: 1 buah
2. Kursi Siswa
: 519 buah
IPS
: 1 buah
3. Meja /Kursi Kepala
: 1 buah
Bahasa
: - buah
4. Meja Guru
: 43 buah
Matematika
: 1 buah
5. Kursi Guru
: 43 buah
Peta anatomi
: 1 buah
6. Almari
: 25 buah
Torso manusia
: 1 buah
7. Rak Buku
: 4 buah
Gambar
: 5 buah
8. Filing Cabinet
: 1 buah
Gb. Pres / Wapres
: 13 buah
9. Papan Tulis
: 15 buah
Lambang Negara
: 13 buah
10. Kursi Tamu
: 2 buah
Peta dinding
: 11 buah
11. Jam Dinding
: 7 buah
Teks Pancasila
: 1 buah
12. Lonceng
: 1 buah
Teks Sumpah Pemuda
: 1 buah
13. Sound Sistem
: 1 unit
Buku-buku Pustaka
: 9.563 buah
14. Radio Tape Recorder
: 1 buah
Alat-alat musik
: 1 unit
15. Televisi
: 1 buah
Alat-alat Olahraga
: 1 set
16. Pesawat Telepon
: 2 buah
Alat Ketrampilan
17. Mesin tulis/ketik
: 3 buah
-
Mesin Jahit
: 9 buah
18. Komputer
: 4 buah
-
Mesin Obras
: 1 buah
19. Printer
: 3 buah
-
Mesin Juki
: 5 buah
20. Mesin Hitung
: 7 buah
21. Mesin Stensil
: 1 buah
22. Tiang bendera
: 2 buah
B. Hasil Penelitian 1. Data Responden Tabel 3.4 Daftar Nama Responden No
Nama responden
Kelas
Jenis kelamin
1
Afidzi Rochman
XI IPA 1
L
2
Ajeng Kartini
XI IPA 1
P
3
Annida Khunsa Aviatmi
XI IPA 1
P
4
Dara Ayuningsih
XI IPA 1
P
5
Ika Umi Sarifah
XI IPA 1
P
6
Khasanah Tri Andini
XI IPA 1
P
7
Khozinatul Khoiriyah
XI IPA 1
P
8
Maulida Avis Sunani
XI IPA 1
P
9
Muhammad Iqbal
XI IPA 1
L
10
Nanik Istikomah
XI IPA 1
P
11
Novi Kurniawati Fauziyah
XI IPA 1
P
:
9 buah
12
Nur Tafikah
XI IPA 1
P
13
Nurul Latifah
XI IPA 1
P
14
Rahayu Indarini
XI IPA 1
P
15
Siti Mabruroh
XI IPA 1
P
16
Tri Utami
XI IPA 1
P
17
Tri Wahyuni
XI IPA 1
P
18
Triyanto
XI IPA 1
L
19
Andies Nugroho
XI IPA 2
L
20
Anggraeni Rachmawati
XI IPA 2
P
21
Arifatul Latifah
XI IPA 2
P
22
Endah Triyani
XI IPA 2
P
Kelas
Jenis kelamin
No
Nama responden
23
Fatma Amalia Solichati
XI IPA 2
P
24
Hana Ayu Prasetya
XI IPA 2
P
25
Irma Maslichatul Umami
XI IPA 2
P
26
Kuni Faizah
XI IPA 2
P
27
Kurnia Dewi
XI IPA 2
P
28
Miftachul Jannah
XI IPA 2
P
29
Murniyati
XI IPA 2
P
30
Nugraeni
XI IPA 2
P
31
Nurul Khasanah
XI IPA 2
P
32
Nurwindari Astuti
XI IPA 2
P
33
Rifaatul Muna
XI IPA 2
P
34
Siti Ibadatun
XI IPA 2
P
35
Siti Vilaca Urisa
XI IPA 2
P
36
Tri Lestari
XI IPA 2
P
37
Ardhi Prasetyo
XI IPS 1
L
38
Arvan Yusufa
XI IPS 1
L
39
Azmi Yanti
XI IPS 1
P
40
Dwi Nugroho
XI IPS 1
L
41
Fatkhiatul Lhoiriyah
XI IPS 1
P
42
Firda Erina
XI IPS 1
P
43
Fitriya W
XI IPS 1
P
44
Indah Sri Murniyati
XI IPS 1
P
45
Laila Rohmah
XI IPS 1
P
46
Joko Supriyono
XI IPS 1
L
47
Muhammad Faizin
XI IPS 1
L
48
Meilita Hajjaroh
XI IPS 1
P
49
M. Ahsin Rozaq
XI IPS 1
L
Kelas
Jenis kelamin
No
Nama responden
50
M. Khanif
XI IPS 1
L
51
Nur Azizah
XI IPS 1
P
52
Nurul Dwi Anita
XI IPS 1
P
53
Nurur Rokhim
XI IPS 1
L
54
Sri Wahyuni
XI IPS 1
P
55
Sulistyowati
XI IPS 1
P
56
Suyamto
XI IPS 1
L
57
Triyanto
XI IPS 1
L
58
Slamet Dasiri
XI IPS 1
L
59
Zaeni Munafi’ah
XI IPS 1
P
60
Aang Aris Munandar
XI IPS 2
L
61
Dwi Astuti
XI IPS 2
P
62
Eka Wahyuningsih
XI IPS 2
P
63
Fajar Rizki
XI IPS 2
L
64
Fatkur Rokhim
XI IPS 2
L
65
Febri Ariyawan
XI IPS 2
L
66
Fita Fitriyana
XI IPS 2
P
67
Hanik
XI IPS 2
P
68
Ika Puji Lestari
XI IPS 2
P
69
Khamdani
XI IPS 2
L
70
Mardiyah
XI IPS 2
P
71
Muh. Nurrokhim
XI IPS 2
L
72
Millati Azka
XI IPS 2
P
73
M. Feriyanto
XI IPS 2
L
74
Muhammad Solikin
XI IPS 2
L
75
Muhammad miftah
XI IPS 2
L
76
M. Ro’isun Ni’am
XI IPS 2
L
Kelas
Jenis kelamin
No
Nama responden
77
Rumiati
XI IPS 2
P
78
Nafisatul Fuadah
XI IPS 2
P
79
Nur Aini
XI IPS 2
P
80
Partini
XI IPS 2
P
81
Siti Elisa
XI IPS 2
P
82
Tiara Sofiana
XI IPS 2
P
83
Widi Atmoko
XI IPS 2
L
84
Wintarsih
XI IPS 2
P
2. Hasil Jawaban Responden a. Hasil jawaban angket implementasi positive reinforcement dalam kelas Untuk
mendapatkan
data
tentang
implementasi
positive
reinforcement dalam kelas, penulis menggunakan angket yang terdiri dari 12 soal. Data tentang jawaban angket implementasi positive reinforcement dalam kelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5 Jawaban Angket Implementasi Positive Reinforcement Dalam Kelas Jumlah
Item Jawaban
No
Jawaban
Resp. 1
2
3
4
5
6
10 11 12
A
B
C
A A A
B
A
A
10
2
0
A
B
A A
B
B
A
8
4
0
A A
B
B
A
B
B
A
7
5
0
A A A A
7
8
9
1.
A B
2.
A A A A B
3.
A A A B
4.
A A A A B
A
A A A
B
B
A
9
3
0
5.
A C
A
B
B
B
C
4
5
3
A A C
B
Jumlah
Item Jawaban
No Resp.
B
1
2
3
4
5
6
7
B
8
Jawaban 9
10 11 12
A
B
C
6.
A B
A B
A
A A A
B
C
A
7
4
1
7.
C
A A A A
A A A
B
A
A
9
2
1
8.
A A A A A A
A B
A
B
B
A
9
3
0
9.
A B
A B
B
A
A A
B
C
C
A
6
4
2
10.
A B
B
B
A
B
B
A
B
B
A
4
8
0
11.
A A A A A A
A B
B
B
C
A
8
3
1
12.
A A A B
13.
B
B
B
A
B
B
B
B
B
A
5
7
0
A B
A A B
B
A B
A
B
C
A
6
5
1
14.
C
A A B
A
A B
A
B
B
B
5
6
1
15.
A A A B
B
A
B
B
B
B
B
A
5
7
0
16.
A A A A B
A
B
B
A
B
B
A
7
5
0
17.
A B
A B
B
A
B
B
B
A
C
A
5
6
1
18.
A B
A A B
A
A A A
C
A
A
9
2
1
19.
C
B
B
B
C
B
A
2
7
3
B
B
B
B
C
A
20.
C
21.
B
B
C
A
A A A
B
A
A
6
3
3
A B
A B
B
C
B
A
B
C
C
A
4
5
3
22.
A B
A B
B
B
B
B
B
C
C
A
3
7
2
23.
A B
A B
A A A A A
B
B
A
8
4
0
24.
A A A A A A A A A
A
A
A
12
0
0
25.
C
B
B
A A
C
C
C
A
4
3
5
26.
A A A A B
A
B A
B
B
C
A
7
4
1
27.
A B
A
C
B
B
C
B
3
6
3
28.
A A A A A A A A A
A
A
A
12
0
0
29.
A B
C
C
B
4
6
2
C
C
A B
A B
A B
B
A
B
B
B
A
Jumlah
Item Jawaban
No Resp.
C
Jawaban
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
A
B
C
30.
C
C
A B
B
B
A A
B
C
C
A
4
4
4
31.
A B
A B
A B
A
B
B
B
B
A
5
7
0
32.
A A A B
A A A A
B
B
C
A
8
3
1
33.
A B
A B
B
A
B
B
C
A
5
6
1
34.
A B
A B
B
A A A A
B
C
A
7
4
1
35.
A B
A B
B
B
B
B
B
C
C
A
3
7
2
36.
A C
A C
B
A
B
B
B
C
C
B
3
5
4
37.
A B
A B
C
C
B
B
A
C
C
B
3
5
4
38.
A A A B
B
A
B
B
B
B
C
B
4
7
1
39.
A A A A B
A
B A A
B
B
A
8
4
0
40.
C
41.
A B
C
B
B A
B
B
A
B
B
B
C
C
A
2
6
4
A B
B
B
A A
B
B
C
A
5
6
1
42.
A A A B
B
A A
B
B
B
C
A
6
5
1
43.
A B
B
A A A
B
B
C
B
5
6
1
A B
44.
A B
A A B
A
B A
B
B
C
B
5
6
1
45.
A B
A B
B
B
B A
B
B
C
A
4
7
1
46.
A B
A B
B
A
B A A
C
A
A
7
4
1
47.
A B
A B
B
A
B
B
A
A
C
A
6
5
1
48.
A B
B
B
B
A
B
B
A
C
B
A
4
7
1
49.
A B
C
B
B
A
B
B
B
C
C
A
3
6
3
50.
A B
C
B
B
B
B
B
A
C
C
A
3
6
3
51.
A B
C
B
B
A
B
C
B
B
B
A
3
7
2
52.
A B
A A B
A A A
B
B
C
A
7
4
1
53.
A A A A A A A A A
A
C
A
11
0
1
Resp.
Jumlah
Item Jawaban
No 1
Jawaban
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
A
B
C
54.
A A
C
A B
B
B A
B
B
C
B
4
6
2
55.
A B
C
B
A
B A A
C
B
B
4
6
2
56.
A B
A A A B
A A A
C
A
A
9
2
1
57.
A B
A A B
A
B A A
B
C
B
6
5
1
58.
A B
A A B
A A A A
C
B
A
8
3
1
59.
A B
B
B
C
A
B
B
B
C
C
B
2
7
3
60.
A C
B
C
A A
B
B
A
B
B
A
5
5
2
61.
A A A B
B
A
B A
B
B
A
A
7
5
0
62.
A B
A A B
A
B
B
A
B
C
A
6
5
1
63.
A A A B
B
A
B
B
B
B
C
A
5
6
1
64.
A C
B
A
B A A
C
B
B
5
5
2
65.
A A A A A A A A A
A
B
A
11
1
0
66.
A A A B
B
B
C
B
C
B
C
A
4
5
3
67.
A B
B
A
B A
B
B
C
A
5
6
1
A B
A B
B
68.
B
B
A B
C
A A
B
B
C
B
A
4
6
2
69.
C
C
B
B
A
B
C
C
C
A
2
5
5
70.
A A A A B
A A A
B
B
C
A
8
3
1
71.
A A A B
A A A A
B
A
A
B
9
3
0
72.
C
A B
C
C
C
B
B
C
C
A
2
4
6
73.
A A A B
B
A A
B
B
B
C
A
6
5
1
74.
A C
A B
C
C
B
B
B
B
A
3
6
3
75.
A A
C
C
A A A A
B
A
A
A
9
1
2
76.
A A
B
C
B
C
B
B
A
C
B
A
4
5
3
77.
A B
A A B
A
B
B
B
C
C
B
4
6
2
B
B
B
Jumlah
Item Jawaban
No Resp.
B
1
2
3
4
78.
A B
B
A B
79.
A B
A B
80.
A B
A B
81.
A B
82.
A A A B
83.
A C
A B
84.
C
A A B
B
5
6
Jawaban
7
8
9
10 11 12
A
B
C
A A
B
A
A
A
A
8
4
0
B
B
B
B
B
B
B
B
2
10
0
B
B
B
B
B
C
A
3
7
1
A A B
A
B
B
B
B
C
A
5
6
1
B
A
B
B
B
C
C
B
4
6
2
B
A A A
B
C
B
A
6
4
2
A A A A
B
C
A
7
3
2
b. Hasil Jawaban Angket Tingkah Laku Siswa Untuk mendapatkan data tentang tingkah laku siswa, penulis menyebar angket yang terdiri dari 12 soal. Data tentang jawaban angket tingkah laku siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.6
Jawaban Angket Tingkah Laku Siswa
Resp.
Jumlah
Item Jawaban
No 1
2
3
4
5
6
7
Jawaban
8
9
10 11 12
A
B
C
1.
A A
A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
2.
B A
A A A A A A
B
B
A
A
9
3
0
3.
A A
A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
4.
A A
A A A A A A
A
B
A
A
11
1
0
5.
B
B
A A A A A A
A
B
A
A
9
3
0
6.
B
B
A B
A
A
A
C
7
4
1
A
B A A
Jumlah
Item Jawaban
No
Jawaban
Resp. 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
A
B
C
7.
B A
A A A A A A
A
A
A
A
11
1
0
8.
B A
A A A A A A
A
A
A
A
11
1
0
9.
B A
A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
10.
B A
A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
11.
A A
A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
12.
B A
A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
13.
A A
A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
14.
B A
A A A A A A
A
A
B
B
9
3
0
15.
B A
A A A A
A
A
A
A
A
10
1
1
16.
B A
A A A A A A
A
A
A
A
11
1
0
17.
B A
A A A A A A
A
A
A
A
11
1
0
18.
A A
A A A A
A
A
B
A
A
10
1
1
19.
B A
A B
A A A A
A
B
A
C
8
3
1
20.
A A
A A A
A
B
A
C
9
2
1
C
C
B A A
21.
B
B
A A A A A A
A
A
A
A
10
2
0
22.
B A
A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
23.
A A
A A A A A A
A
B
A
C
10
1
1
24.
A A
A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
25.
B
A A A
B A A
B
B
A
A
7
5
0
26.
A A
A B
A A A A
A
B
A
A
10
2
0
27.
B A
A A A
B A A
A
B
A
C
8
3
1
28.
A A
A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
29.
B A
A A A A A A
A
A
A
A
11
1
0
30.
B
A A A
B
A
A
A
8
4
0
B
B
Jumlah Jawaban
Item Jawaban
No Resp.
B A A
1
2
3
8
9
10 11 12
A
B
C
31.
A A A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
32.
B A A A A A A A
B
A
A
C
9
2
1
33.
B
B A A A A A A
A
B
A
C
9
2
1
34.
B A A A A A A A
B
B
A
A
9
3
0
35.
B A A A A A A A
A
A
A
A
11
1
0
36.
B
B
B
A
B A A
A
B
A
A
6
6
0
37.
B
C A B
B
B A A
A
A
B
B
5
6
1
38.
B
B A B
B
A A A
B
C
A
B
5
6
1
39.
A A A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
40.
B A A A A
A
A
A
B
A
8
4
0
41.
B A A A A A A A
A
B
A
C
9
2
1
42.
A A A A A A A A
A
B
A
A
11
1
0
43.
A A A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
44.
A B A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
B
4
5
6
B
7
B
45.
B A A A A A A A
A
A
A
C
10
1
1
46.
B A A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
47.
B
B A A A A A A
A
A
B
A
9
3
0
48.
A A A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
49.
B A A A A A A A
B
B
A
A
9
3
0
50.
B A C
A A A A A
A
B
B
C
7
3
2
51.
A A A A A A A A
A
B
A
A
11
1
0
52.
B A A A A A A A
A
A
A
A
11
1
0
53.
A A A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
54.
B
B A A A A A A
A
A
A
A
10
2
0
55.
B A A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
Resp.
Jumlah
Item Jawaban
No 1
2
3
4
8
9
10 11 12
A
B
C
56.
A A A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
57.
B A A A A
B A A
B
C
A
B
7
4
1
58.
A A A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
59.
A B A A A A A A
C
A
A
A
10
1
1
60.
C A C
B
B
A
B
B
4
5
3
61.
A A A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
62.
B A A A A
B A A
A
B
A
C
8
3
1
63.
A A A A A A A A
A
A
A
A
12
0
0
64.
A A A B
B
B
B
B
A
7
5
0
65.
A A A A A A A A
A
B
A
A
11
1
0
66.
B
B A A A A A A
A
B
A
A
9
3
0
67.
B A A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
68.
A A A A A A A A
A
B
A
A
11
1
0
B
5
6
A A
7
Jawaban
C
A A A
69.
B
B A B
B A A
A
B
B
C
5
6
1
70.
A B A A A A A A
B
A
A
A
10
2
0
71.
B A A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
72.
B
C
B
C
B A A
B
C
B
C
2
6
4
73.
B
B A B
B
B A A
A
B
A
A
6
6
0
74.
B
C
A A
B
B
B
C
5
4
3
75.
B A A A A A
C
A
A
A
A
C
9
1
2
76.
B
C
B A A
A
A
A
C
7
3
2
77.
B
B A A A A A A
A
A
A
A
10
2
0
78.
B A A A A A A A
A
A
A
A
11
1
0
79.
B A A A A A A A
A
B
A
A
10
2
0
B
C
B
A A A
A A
Jumlah
Item Jawaban
No Resp.
A
1
2
80.
B
81.
3
4
5
6
10 11 12
A
B
C
A A A A A A A A
B
A
A
10
2
0
B
A A A A A A A A
A
A
A
11
1
0
82.
B
A A A A A A A A
A
A
A
11
1
0
83.
A B A A A
B
B
A
B
7
5
0
84.
B
A A A A A A A A
B
A
C
9
2
1
B
7
8
Jawaban
A A
9
BAB IV ANALISA DATA
Pembahasan pada bab ini yaitu untuk membuktikan adanya pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI di MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011. Penulis akan menganalisis kedua variable tersebut dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun cara menganalisinya, penulis menggunakan tiga tahap yaitu analisis data implementasi positive reinforcement dalam kelas, analisis data tingkah laku siswa kelas XI dan analisis pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI di MAN Tengaran. A. Analisis Deskriptif
Dalam analisis deskriptif, penulis akan menyajikan analisis data dalam rangka untuk mengetahui tingkat implementasi positive reinforcement dalam kelas dan tingkah laku siswa MAN Tengaran. 1. Analisis Implementasi Positive Reinforcement dalam Kelas Pengambilan data mengenai implementasi positive reinforcement dalam kelas diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 12 item atau soal. Masing-masing pertanyaan tersedia 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut :
a. Alternatif jawaban A memiliki bobot nilai 3 b. Alternatif jawaban B memiliki bobot nilai 2 c. Alternatif jawaban C memiliki bobot nilai 1 Table 4.1 Skor Hasil Angket Implementasi Positive Reinforcement dalam Kelas Item jawaban B C
3
Skor 2
1
Jumlah
0
30
4
0
34
4
0
24
8
0
32
7
5
0
21
10
0
31
4.
9
3
0
27
6
0
33
5.
4
5
3
12
10
3
25
6.
7
4
1
21
8
1
30
7.
9
2
1
27
4
1
32
8.
9
3
0
27
6
0
33
No Resp
A
1.
10
2
2.
8
3.
9.
6
4
2
18
8
2
28
10.
4
8
0
12
16
0
28
11.
8
3
1
24
6
1
31
12.
5
7
0
15
14
0
29
13.
6
5
1
18
10
1
29
14.
5
6
1
15
12
1
28
15.
5
7
0
15
14
0
29
16.
7
5
0
21
10
0
31
17.
5
6
1
15
12
1
28
18.
9
2
1
27
4
1
32
19.
2
7
3
6
14
3
23
20.
6
3
3
18
6
3
27
Item jawaban
No
Skor
Jumlah
Resp
A
B
C
3
2
1
21.
4
5
3
12
10
3
25
22.
3
7
2
9
14
2
25
23.
8
4
0
24
8
0
32
24.
12
0
0
36
0
0
36
25.
4
3
5
12
6
5
23
26.
7
4
1
21
8
1
30
27.
3
6
3
9
12
3
24
28.
12
0
0
36
0
0
36
29.
4
6
2
12
12
2
26
30.
4
4
4
12
8
4
24
31.
5
7
0
15
14
0
29
32.
8
3
1
24
6
1
31
33.
5
6
1
15
12
1
28
34.
7
4
1
21
8
1
30
35.
3
7
2
9
14
2
25
36.
3
5
4
9
10
4
23
37.
3
5
4
9
10
4
23
38.
4
7
1
12
14
1
27
39.
8
4
0
24
8
0
32
40.
2
6
4
6
12
4
22
41.
5
6
1
15
12
1
28
42.
6
5
1
18
10
1
29
43.
5
6
1
15
12
1
28
44.
5
6
1
15
12
1
28
45.
4
7
1
12
14
1
27
Item jawaban
No
Skor
Jumlah
Resp
A
B
C
3
2
1
46.
7
4
1
21
8
1
30
47.
6
5
1
18
10
1
29
48.
4
7
1
12
14
1
27
49.
3
6
3
9
12
3
24
50.
3
6
3
9
12
3
24
51.
3
7
2
9
14
2
25
52.
7
4
1
21
8
1
30
53.
11
0
1
33
0
1
34
54.
4
6
2
12
12
2
26
55.
4
6
2
12
12
2
26
56.
9
2
1
27
4
1
32
57.
6
5
1
18
10
1
29
58.
8
3
1
24
6
1
31
59.
2
7
3
6
14
3
23
60.
5
5
2
15
10
2
27
61.
7
5
0
21
10
0
31
62.
6
5
1
18
10
1
29
63.
5
6
1
15
12
1
28
64.
5
5
2
15
10
2
27
65.
11
1
0
33
2
0
35
66.
4
5
3
12
10
3
25
67.
5
6
1
15
12
1
28
68.
4
6
2
12
12
2
26
69.
2
5
5
6
10
5
21
70.
8
3
1
24
6
1
31
Item jawaban
No
Skor
Jumlah
Resp
A
B
C
3
2
1
71.
9
3
0
27
6
0
33
72.
2
4
6
6
8
6
20
73.
6
5
1
18
10
1
29
74.
3
6
3
9
12
3
24
75.
9
1
2
27
2
2
31
76.
4
5
3
12
10
3
25
77.
4
6
2
12
12
2
26
78.
8
4
0
24
8
0
32
79.
2
10
0
6
20
0
26
80.
3
7
1
9
14
1
24
81.
5
6
1
15
12
1
28
82.
4
6
2
12
12
2
26
83.
6
4
2
18
8
2
28
84.
7
3
2
21
6
2
29
Dari tabel skor hasil jawaban angket tentang implementasi positive reinforcement dalam kelas diperoleh skor tertinggi dan terendah dari 84 siswa responden. Skor tertinggi sebesar 36 dan skor terendah 21. Setelah diketahui skor variable x kemudian penulis menganalisisnya dengan analisis deskriptif. Langkah pertama adalah mencari rata-rata skor hasil angket implementasi positive reinforcement dalam kelas. Untuk mencari rata-rata data berkelompok digunakan rumus :
= Keterangan : = mean = jumlah responden = jumlah frekuensi kali titik tengah interval Sebelum menghitung rata-rata, maka data tersebut dikelompokkan berdasarkan distribusi kelompok dengan langkah sebagai berikut : a. Menentukan jumlah kelas Rumus yang digunakan adalah : k = 1 + 3,3 log n Keterangan : k = jumlah kelas
n = jumlah responden Dengan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah kelas sebagai berikut : k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 84 = 1 + 3,3 x 1,924 = 1 + 6,349 = 7,349 dibulatkan menjadi 7 b. Menentukan panjang kelas/ interval Panjang kelas/ interval dapat diperoleh dengan rumus :
c = Keterangan : c = panjang kelas/ interval R = range k = jumlah kelas Adapun rumus R (range) sendiri adalah sebagai berikut : R = Xt – Xr + 1 Keterangan : R = range Xt = skor terendah Xr = skor tertinggi
Dari rumus tersebut didapat panjang kelas sebagai berikut :
c =
= = 2,43 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka interval yang diperoleh 2 atau 3, namun dalam perhitungan ini menggunakan interval 3.
Tabel 4.2 Ditribusi Skor Implementasi Positive Reinforcement dalam Kelas No Kelas
Titik
Frekuensi
Interval Tengah (
)
(fi)
fi . xi
1
20-22
21
3
63
2
23-25
24
18
432
3
26-28
17
25
675
4
29-31
30
23
690
5
32-34
33
12
396
6
35-37
36
3
108
84
2364
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, maka rata-rata (Mean) dari skor implementasi positive reinforcement dalam kelas dihitung dengan rumus sebagai berikut :
=
= = 28,14 Dari
hasil
perhitungan
di
atas
diperoleh
rata-rata
skor
implementasi positive reinforcement dalam kelas sebesar 28,14. Langkah selanjutnya adalah menetapkan kategori-kategori skor implementasi positive reinforcement dalam kelas. dalam skripsi ini penulis menetapkan 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun rumus yang digunakan untuk menetapkan kategori-kategori di atas adalah sebagai berikut :
Panjang interval = Katerangan : Panjang interval = panjang interval kategori yang digunakan
Xti
= nilai tertinggi ideal
Xri
= nilai terendah ideal
n kategori
= jumlah kategori yang diinginkan
Sebelum menggunakan rumus tersebut, terlebih dahulu penulis memaparkan tentang skor ideal yang berlaku dalam penyusunan skripsi ini. Penetapan skor ideal tertinggi dan terendah diperoleh dari jumlah soal dan item penyekorannya. Dalam penelitian ini jumalh soal vaiabel x dan y adalah 12 dengan 3 item jawaban yaitu A, B, C yang berskor 3, 2, 1 maka skor ideal untuk variable x dan y antara 12 – 36, dimana angka 12 adalah skor terendah ideal dan 36 adalah skor tertinggi ideal.
Panjang interval =
= =8 Dengan interval 8, maka diperoleh kelas interval kategori sebagai berikut : 1) 28 - 36 : kategori implementasi positive reinforcement dalam kelas tinggi dengan nominasi A 2) 20 - 27 : kategori implementasi positive reinforcement dalam kelas sedang dengan nominasi B 3) 12 - 19 : kategori implementasi positive reinforcement dalam kelas rendah dengan nominasi C Selanjutnya untuk mengetahui nilai dan nominasi implementasi positive reinforcement dalam kelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Nilai dan Nominasi Implementasi Positive Reinforcement dalam Kelas No. Responden
Skor
Nominasi
1.
34
A
2.
32
A
3.
31
A
4.
33
A
5.
25
B
6.
30
A
7.
32
A
8.
33
A
9.
28
A
10.
28
A
11.
31
A
Skor
Nominasi
12.
29
A
13.
29
A
14.
28
A
15.
29
A
16.
31
A
17.
28
A
18.
32
A
19.
23
B
20.
27
B
21.
25
B
22.
25
B
23.
32
A
No. Responden
24.
36
A
25.
23
B
26.
30
A
27.
24
B
28.
36
A
29.
26
B
30.
24
B
31.
29
A
32.
31
A
33.
28
A
34.
30
A
35.
25
B
36.
23
B
37.
23
B
38.
27
B
39.
32
A
40.
22
B
41.
28
A
42.
29
A
43.
28
A
44.
28
A
45.
27
B
46.
30
A
47.
29
A
48.
27
B
49.
24
B
50.
24
B
51.
25
B
52.
30
A
53.
34
A
54.
26
B
55.
26
B
56.
32
A
57.
29
A
58.
31
A
59.
23
B
60.
27
B
61.
31
A
62.
29
A
63.
28
A
64.
27
B
65.
35
A
66.
25
B
67.
28
A
68.
26
B
69.
21
B
70.
31
A
71.
33
A
72.
20
B
73.
29
A
74.
24
B
75.
31
A
76.
25
B
77.
26
B
78.
32
A
79.
26
B
80.
24
B
81.
28
A
82.
26
B
83.
28
A
84.
29
A
Dari tabel di atas, dapat diketahui implementasi positive reinforcement untuk kategori tinggi (A) adalah 50 siswa, kategori sedang (B) ada 34 siswa dan kategori (C) ada 0 siswa. Sedangkan untuk menghitung prosentase menggunakan rumus sebagai berikut :
100% Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah responden 1) Untuk implementasi positive reinforcement dalam kelas dikategori tinggi, mendapatkan nilai A sebanyak 50 siswa :
100% = 59,52 % 2) Untuk implementasi positive reinforcement dalam kelas dikategori sedang, mendapatkan nilai B sebanyak 34 siswa :
100% = 40,48 % 3) Untuk implementasi positive reinforcement dalam kelas dikategori rendah, mendapatkan nilai C sebanyak 0 siswa :
100% = 0 % Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Frekuensi dan Prosentase Implementasi Positive Reinforcement pada Siswa MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011 No
Kategori
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Tinggi
28-36
50
49,52%
2
Sedang
20-27
34
40,48%
3
Rendah
12-19
0
0%
84
100 %
Jumlah
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi positive reinforcement dalam kelas yang diterima siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011 yang berada dalam kategori tinggi sebanyak 50 siswa atau sekitar 59,52 %. Adapun dengan kategori sedang ada 34 siswa atau 40,48 %. Dengan demikian, pernyataan tersebut menjawab permasalahan pertama yaitu “Bagaimana Implementasi
Positive Reinforcement dalam kelas pada Siswa MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011?”. 2. Analisis Tingkah Laku Siswa Data mengenai tingkah laku siswa yang diambil dari penyebaran angket yang terdiri dari 12 item pertanyaan. Masing-masing pertanyaan tersedia 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut : a. Alternatif jawaban A memiliki nilai 3 b. Alternatif jawaban B memiliki nilai 2 c. Alternatif jawaban C memiliki nilai 1 Tabel 4.5 Skor Hasil Angket Tingkah Laku Siswa Kelas XI MAN Tengaran Item jawaban
No Resp
Skor
Jumlah
A
B
C
3
2
1
1.
12
0
0
36
0
0
36
2.
9
3
0
27
6
0
33
3.
12
0
0
36
0
0
36
4.
11
1
0
33
2
0
35
5.
9
3
0
27
6
0
33
6.
7
4
1
21
8
1
30
7.
11
1
0
33
2
0
35
8.
11
1
0
33
2
0
35
9.
10
2
0
30
4
0
34
10.
10
2
0
30
4
0
34
11.
12
0
0
36
0
0
36
12.
10
2
0
30
4
0
34
13.
12
0
0
36
0
0
36
14.
9
3
0
27
6
0
33
15.
10
1
1
30
2
1
33
16.
11
1
0
33
2
0
35
17.
11
1
0
33
2
0
35
18.
10
1
1
30
2
1
33
19.
8
3
1
24
6
1
31
20.
9
2
1
27
4
1
32
21.
10
2
0
30
4
0
34
22.
10
2
0
30
4
0
34
23.
10
1
1
30
2
1
33
24.
12
0
0
36
0
0
36
25.
7
5
0
21
10
0
31
26.
10
2
0
30
4
0
34
27.
8
3
1
24
6
1
31
28.
12
0
0
36
0
0
36
29.
11
1
0
33
2
0
35
30.
8
4
0
24
8
0
32
31.
12
0
0
36
0
0
36
32.
9
2
1
27
4
1
32
33.
9
2
1
27
4
1
32
34.
9
3
0
27
6
0
33
35.
11
1
0
33
2
0
35
36.
6
6
0
18
12
0
30
37.
5
6
1
15
12
1
28
38.
5
6
1
15
12
1
28
39.
12
0
0
36
0
0
36
40.
8
4
0
24
8
0
32
41.
9
2
1
27
4
1
32
42.
11
1
0
33
2
0
35
43.
12
0
0
36
0
0
36
44.
10
2
0
30
4
0
34
45.
10
1
1
30
2
1
33
46.
10
2
0
30
4
0
34
47.
9
3
0
27
6
0
33
48.
12
0
0
36
0
0
36
49.
9
3
0
27
6
0
33
50.
7
3
2
21
6
2
29
51.
11
1
0
33
2
0
35
52.
11
1
0
33
2
0
35
53.
12
0
0
36
0
0
36
54.
10
2
0
30
4
0
34
55.
10
2
0
30
4
0
34
56.
12
0
0
36
0
0
36
57.
7
4
1
21
8
1
30
58.
12
0
0
36
0
0
36
59.
10
1
1
30
2
1
33
60.
4
5
3
12
10
3
25
61.
12
0
0
36
0
0
36
62.
8
3
1
24
6
1
31
63.
12
0
0
36
0
0
36
64.
7
5
0
21
10
0
31
65.
11
1
0
33
2
0
35
66.
9
3
0
27
6
0
33
67.
10
2
0
30
4
0
34
68.
11
1
0
33
2
0
35
69.
5
6
1
15
12
1
28
70.
10
2
0
30
4
1
34
71.
10
2
0
30
4
0
34
72.
2
6
4
6
12
4
22
73.
6
6
0
18
12
0
30
74.
5
4
3
15
8
3
26
75.
9
1
2
27
2
2
31
76.
7
3
2
21
6
2
29
77.
10
2
0
30
4
0
34
78.
11
1
0
33
2
0
35
79.
10
2
0
30
4
0
34
80.
10
2
0
30
4
0
34
81.
11
1
0
33
2
0
35
82.
11
1
0
33
2
0
35
83.
7
5
0
21
10
0
31
84.
9
2
1
27
4
1
32
Dari tabel skor hasil angket tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 diperoleh skor tertinggi sebesar 36 dan skor terendah 22. Selanjutnya setelah diketahui skor variable y kemudian penulis menganalisisnya. Langkah pertama adalah mencari rata-rata skor hasil angket tingkah laku siswa kelas. Untuk mencari rata-rata data berkelompok digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : = mean = jumlah responden = jumlah frekuensi kali titik tengah interval Sebelum menghitung rata-rata, maka data tersebut dikelompokkan berdasarkan distribusi kelompok dengan langkah sebagai berikut : a. Menentukan jumlah kelas Rumus yang digunakan adalah : k = 1 + 3,3 log n Keterangan : k = jumlah kelas n = jumlah responden Dengan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah kelas sebagai berikut : k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 84 = 1 + 3,3 x 1,924 = 1 + 6,349 = 7,349 dibulatkan menjadi 7
b. Menentukan panjang kelas/ interval Panjang kelas/ interval dapat diperoleh dengan rumus : dimana R = Xt – Xr + 1
c =
Keterangan : c = panjang kelas/ interval R = range k = jumlah kelas Xt = skor tertinggi Xr = skor terendah Dari rumus tersebut didapat panjang kelas sebagai berikut :
c =
= = 2,142 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka interval yang diperoleh 2. Tabel 4.6 Distribusi Skor Tingkah Laku Siswa Kelas XI MAN Tengaran No Kelas
Titik
Frekuensi
Interval Tengah (
)
(fi)
fi .
1
22-23
22,5
1
22,5
2
24-25
24,5
1
24,5
3
26-27
26,5
1
26,5
4
28-29
28,5
6
171
5
30-31
30,5
11
335,5
6
32-33
32,5
19
617,5
7
34-35
34,5
30
1035
8
36-37
36,5
15
547,5
84
2780
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, maka rata-rata (Mean) dari skor tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
= = 33,095 Dari hasil perhitungan di atas diperoleh rata-rata skor tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran sebesar 33,095. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat tingkah laku siswa pada kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Terlebih dahulu mencari panjang interval dengan rumus sebagai berikut :
Panjang interval =
= =8 Dengan interval 8, maka dapat diketahui kelas intervalnya adalah sebagai berikut : a. 28 - 36 : kategori tingkah laku siswa tinggi dengan nominasi A b. 20 - 27 : kategori tingkah laku siswa sedang dengan nominasi B c. 12 - 19 : kategori tingkah laku siswa rendah dengan nominasi C Untuk mengetahui nilai dan nominasi tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Nilai dan Nominasi Tingkah Laku Siswa No. Responden
Skor
Nominasi
1.
36
A
2.
33
A
3.
36
A
4.
35
A
5.
33
A
6.
30
A
7.
35
A
8.
35
A
9.
34
A
10.
34
A
11.
36
A
12.
34
A
13.
36
A
14.
33
A
15.
33
A
16.
35
A
17.
35
A
18.
33
A
19.
31
A
20.
32
A
21.
34
A
22.
34
A
23.
33
A
24.
36
A
25.
31
A
26.
34
A
27.
31
A
28.
36
A
29.
35
A
30.
32
A
31.
36
A
32.
32
A
33.
32
A
34.
33
A
35.
35
A
36.
30
A
37.
28
A
38.
28
A
39.
36
A
40.
32
A
41.
32
A
42.
35
A
43.
36
A
44.
34
A
45.
33
A
46.
34
A
47.
33
A
48.
36
A
49.
33
A
50.
29
A
51.
35
A
52.
35
A
53.
36
A
54.
34
A
55.
34
A
56.
36
A
57.
30
A
58.
36
A
59.
33
A
60.
25
B
61.
36
A
62.
31
A
63.
36
A
64.
31
A
65.
35
A
66.
33
A
67.
34
A
68.
35
A
69.
28
A
70.
34
A
71.
34
A
72.
22
B
73.
30
A
74.
26
B
75.
31
A
76.
29
A
77.
34
A
78.
35
A
79.
34
A
80.
34
A
81.
35
A
82.
35
A
83.
31
A
84.
32
A
Dari tabel di atas, dapat diketahui tingkah laku pada siswa untuk kategori tinggi (A) ada 81 siswa, kategori sedang (B) ada 3 siswa dan kategori (C) ada 0 siswa. Untuk menghitung prosentase setiap kategori menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah responden
1) Untuk tingkah laku siswa dengan kategori tinggi, mendapat nilai A sebanyak 81 siswa :
100% = 96,43 % 2) Untuk tingkah laku siswa dengan kategori sedang, mendapat
nilai B
sebanyak 3 siswa :
100% = 3,57 % 3) Untuk tingkah laku siswa dengan kategori rendah, mendapat
nilai C
sebanyak 0 siswa :
100% = 0 % Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.8 Frekuensi dan Prosentase Tingkah Laku Siswa Kelas XI MAN Tengaran Kab. Semarang Tahun 2011
No
Kategori
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Tinggi
28-36
81
96,43 %
2
Sedang
20-27
3
3,57 %
3
Rendah
12-19
0
0%
84
100 %
Jumlah
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 yang berada dalam kategori tinggi sebanyak 81 siswa atau 96,43 %, kategori sedang ada 3 siswa (3,57 %) dan tidak ada tingkah laku siswa yang berada dalam kategori rendah. Dengan demikian, pernyataan tersebut menjawab permasalahan kedua yaitu “Bagaimana tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011?”.
B. Pengujian Hipotesis Analisis ini bertujuan untuk membuktikan diterima tidaknya hipotesis penelitian yang diajukan. Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa dengan menggunakan rumus korelasi product moment :
rxy
keterangan :
rxy = koofisien korelasi antara X dan Y XY = product dari X dan Y X = variabel I, implementasi positive reinforcement dalam kelas Y = variabel II, tingkah laku siswa N = jumlah siswa yang diteliti Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Memasukan nilai variabel X dan variabel Y dalam tabel koefisien korelasi product moment dengan perhitungan angka kasar. 2. Menghitung rxy menggunakan rumus korelasi product moment 3. Mengkonsultasikan rxy yang diperoleh dengan tabel harga kritik dari r product moment
Tabel 4.9 Tabel Koefisien Korelasi Pengaruh Implementasi Positive Reinforcement Dalam Kelas Terhadap Tingkah Laku Siswa Kelas XI MAN Tengaran Tahun 2011 No
X
Y
X2
Y2
XY
1.
34
36
1156
1296
1224
2.
32
33
1024
1089
1056
3.
31
36
961
1296
1116
4.
33
35
1089
1225
1155
5.
25
33
625
1089
825
6.
30
30
900
900
900
7.
32
35
1024
1225
1120
8.
33
35
1089
1225
1155
9.
28
34
784
1156
952
10.
28
34
784
1156
952
11.
31
36
961
1296
1116
12.
29
34
841
1156
986
13.
29
36
841
1296
1044
14.
28
33
784
1089
924
15.
29
33
841
1089
957
16.
31
35
961
1225
1085
17.
28
35
784
1225
980
18.
32
33
1024
1089
1056
19.
23
31
529
961
713
20.
27
32
729
1024
864
21.
25
34
625
1156
850
22.
25
34
625
1156
850
23.
32
33
1024
1089
1056
24.
36
36
1296
1296
1296
25.
23
31
529
961
713
26.
30
34
900
1156
1020
27.
24
31
576
961
744
28.
36
36
1296
1296
1296
29.
26
35
676
1225
910
30.
24
32
576
1024
768
31.
29
36
841
1296
1044
32.
31
32
961
1024
992
33.
28
31
784
961
868
34.
30
33
900
1089
990
35.
25
35
625
1225
875
36.
23
30
529
900
690
37.
23
28
529
784
644
38.
27
28
729
784
756
39.
32
36
1024
1296
1152
40.
22
32
484
1024
704
41.
28
32
784
1024
896
42.
29
35
841
1225
1015
43.
28
36
784
1296
1008
44.
28
34
784
1156
952
45.
27
33
729
1089
891
46.
30
34
900
1156
1020
47.
29
33
841
1089
957
48.
27
36
729
1296
972
49.
24
33
576
1089
792
50.
24
29
576
841
696
51.
25
35
625
1225
875
52.
30
35
900
1225
1050
53.
34
36
1156
1296
1224
54.
26
34
676
1156
884
55.
26
34
676
1156
884
56.
32
36
1024
1296
1152
57.
29
30
841
900
870
58.
31
36
961
1296
1116
59.
23
33
529
1089
759
60.
27
25
729
625
675
61.
31
36
961
1296
1116
62.
29
31
841
961
899
63.
28
36
784
1296
1008
64.
27
31
729
961
837
65.
35
35
1225
1225
1225
66.
25
33
625
1089
825
67.
28
34
784
1156
952
68.
26
35
676
1225
910
69.
21
28
441
784
588
70.
31
34
961
1156
1054
71.
33
34
1089
1156
1122
72.
20
22
400
484
440
73.
29
30
841
900
870
74.
24
26
576
676
624
75.
31
31
961
961
961
76.
25
29
625
841
725
77.
26
34
676
1156
884
78.
32
35
1024
1225
1120
79.
26
34
676
1156
884
80.
24
34
576
1156
816
81.
28
35
784
1225
980
82.
26
35
676
1225
910
83.
28
31
784
961
868
84.
29
32
841
1024
928
2363
2780
67477
92630
78632
Dari tabel tersbut dapat diketahui : ∑X 2
= 67477
∑X = 2363
∑Y 2
= 92630
∑Y
∑XY
= 78632
N
= 84
= 2780
Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment.
rxy
rxy
rxy
rxy
rxy
rxy
rxy rxy
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh kejelasan bahwa hasil koefisien pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 adalah rxy = 0,540
C. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh antara dua variable yang diteliti yaitu pengaruh yang disumbangkan oleh variable X, implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap variable Y , tingkah laku siswa sesuai dengan hipotesis dalam penelitian ini yaitu adanya pengaruh
implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011. Setelah nilai rxy (r hitung) diperoleh yaitu sebesar 0,540, proses selanjutnya adalah membandingkan rxy (r hitung) yang didapatkan dengan r tabel dengan N = 84 pada taraf signifikansi 5 % diperoleh r tabel sebesar 0,213. Sedangkan pada taraf signifikansi 1 % diperoleh r tabel sebesar 0,278. Dengan melihat perbandingan nilai koefisien korelasi hitung (rxy) sebesar 0,540 dengan r tabel pada taraf signifikansi 5 % (0,213) dan taraf signifikansi 1 % (0,278) ternyata rxy lebih besar dari pada r tabel.
rxy
= 0,540
r tabel 5 % = 0,213 r tabel 1 % = 0,278
Oleh karena rxy lebih besar dari r tabel baik pada taraf signigikansi 5 % maupun 1 %, maka hipotesis yang berbunyi “ada pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011” dapat diterima baik dalam taraf signifikansi 1 % maupun 5 %.
Dengan demikian, pernyataan tersebut menjawab permasalahan yang ketiga yaitu “Adakah pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011?”.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dan analisa data mengenai pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 maka dapat disimpulkan : 1. Tingkat implementasi positive reinforcement dalam kelas yang diterima siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 yang berada pada kategori tinggi mencapai 59,52 %, kategori sedang 40,48 % sedangkan untuk kategori rendah tidak ada. 2. Tingkah laku siswa-siswi kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 yang berada pada kategori tinggi mencapai 96,43 %, kategori sedang 3,57 % dan tidak ada tingkah laku siswa yang berada dalam kategori rendah. 3. Ada pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011. Hasil ini dibuktikan dalam analisis dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment yaitu hasil rxy sebesar 0,540 kemudian dikonsultasikan
dengan r tabel dengan N = 84 pada taraf signifikansi 1% menunjukkan nilai sebesar 0,278 dan pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,213, ternyata rxy lebih besar daripada r tabel. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh implementasi positive reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011” dapat diterima.
B. Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pembahasannya, maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan motivasi siswa untuk bertingkah laku yang baik. 2. Guru sebagai pendidik dan motivator hendaknya memberikan reinforcement pada siswa sebagai motivasi siswa dalam bertingkah laku. 3. Siswa hendaknya senantiasa selalu meningkatkan tingkah laku yang baik secara maksimal dan berusaha menghindari tingkah laku yang tidak baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abdurrahman Saleh. 2005. Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Alqur’an. Jakarta: Rineka Cipta. Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Depag RI. 2002. Alqur’an dan Terjemahan. Surabaya: Mekar. Farozin, Muh & Kartika Nur Fathiyah. 2004. Pemahaman Tingkah Laku. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi Offset. __________. 1988. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset. Langgulung, Hasan, 1986a. Teori-teori Kesehatan Mental. Jakarta: Pustaka Husna.
Al
___________ 1986b. Manusia dan Pendidikan suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Al Husna. Mulyadi. 2009. Clasroom Management : Mewujudkan Suasana Kelas yang Menyenangkan bagi siswa. Malang: UIN Malang Press. Purwanto, M Ngalim. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sriyanti, Lilik, Muna Erawati & Suwardi. 2009. Teori-teori Pembelajaran. Salatiga : STAIN Salatiga Press. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Walgito, Bimo. 1994. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset. _____________. 1997. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
LAMPIRAN
ANGKET PENELITIAN Pengaruh Impelementasi Positive Reinforcement dalam kelas terhadap tingkah laku Siswa Kelas XI MAN Tengaran Tahun 2011 Nama Siswa : Kelas
:
No. Absen
:
Petunjuk pengisian 1. Tulislah terlebih dahulu nama atau identitas Anda pada kolom di atas ! 2. Jawablah pertanyaan dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b atau c sesuai dengan kondisi Anda ! 3. Kumpulkan kembali angket yang telah diisi ! Soal I tentang Impelementasi Positive Reinforcement Dalam Kelas 1. Bagaimana guru Anda memberikan hadiah dengan perkataan ketika melihat ketenangan kelas Anda ? a. Memuji dengan tulus b. Memuji dengan acuh tak acuh c. Memuji dengan basa basi 2. Pernahkah guru atau teman menjabat tangan Anda atas prestasi yang telah Anda raih ? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 3. Bagaimana sikap guru Anda ketika melihat keaktifan kelas Anda pada waktu pelajaran ? a. Tersenyum bangga b. Tersenyum kecil
c. Biasa-biasa saja 4. Bagaimana sikap guru atau teman Anda ketika Anda menolongnya ? a. Mengucapkan terima kasih dan berjabat tangan b. Mengucapkan terima kasih saja c. Bersikap biasa-biasa saja 5. Apakah guru atau teman Anda memuji Anda karena aktif dalam pembelajaran ? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6. Anda adalah siswa yang mendapat peringkat I satu sekolah. Bagaimana sikap guru atau teman Anda ? a. Mengucapkan selamat dan berjabat tangan b. Mengucapkan selamat saja c. Biasa-biasa saja 7. Pernahkah guru Anda tersenyum melihat Anda membantu teman yang merasa kesulitan dalam pelajaran ? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 8. Bagaimana sikap guru Anda sebagai tanda setuju dengan pendapat Anda ? a. Mengangguk-anggukkan kepala dengan mantap b. Menganggukkan kepala c. Tanpa menganggukkan kepala 9. Bagaimana sikap guru Anda ketika Anda membersihkan papan tulis dengan sukarela ketika pelajaran berlangsung ? a. Mengucapkan terima kasih
b. Biasa-biasa saja c. Acuh tak acuh 10. Apakah Anda pernah diberi barang (buku, pensil dsb) atas prestasi yang Anda raih ? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 11. Pernahkah anda mendapat pujian dari guru atau teman karena tidak pernah terlambat masuk kelas ? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 12. Setiap selesai melakukan presentasi di depan kelas, bagamana sikap guru dan teman Anda ? a. Selalu memberikan tepuk tangan b. Memberikan tepuk tangan ketika presentasinya bagus saja c. Tidak pernah memberikan tepuk tangan
Soal II tentang tingkah laku siswa 1. Bagaimana sikap Anda dalam mengikuti setiap Mata Pelajaran ? a. Aktif terus b. Tergantung mata pelajarannya c. Jenuh 2. Apabila ada teman yang berbuat salah terhadap Anda, bagaimana sikap
Anda ?
a. Memaafkan b. Memarahi baru memberi maaf c. Marah-marah 3. Bagaimana sikap Anda ketika berbicara dengan guru ? a. Saya berbicara sopan pada semua guru b. Berbicara sopan pada guru tertentu saja c. Bersikap biasa saja 4. Ketika diberi tugas kelompok oleh guru, apakah Anda bekerja sama dengan teman satu kelompok ? a. Selalu bekerja sama tanpa memilih teman b. Bekerja sama dengan teman yang akrab saja c. Mengerjakan sendiri karena merasa bisa 5. Ketika Anda berbeda pendapat dengan teman Anda, bagaimana sikap Anda ? a. Bersikap objektif dan menghargai pendapat teman b. Menghargai pendapat teman yang dianggap pandai saja c. Memaksa untuk menerima pendapat Anda 6. Bagaimana sikap Anda ketika teman Anda menhilangkan alat tulis Anda dan kemudian meminta maaf ?
a. Memaafkan dengan tulus b. Terpaksa memafkan c. Tidak memaafkan dan memarahinya 7. Apabila bertamu dengan guru, apa yang anda lakukan ? a. Mengucapkan salam penuh hormat b. Mengucapkan salam sambil lalu c. Tersenyum saja 8. Anda adalah orang yang berprestasi, bagaimana sikap Anda terhadap teman ketika diberi tugas kelompok ? a. Bekerja sama dan berbagi tugas b. Bekerja sama dengan teman tertentu c. Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan 9. Bagaimana sikap Anda ketika jawaban Anda berbeda dengan jawaban teman ? a. Menghargai jawaban teman b. Biasa-biasa saja c. Merasa jawaban anda yang paling benar 10. Apa yang Anda lakukan ketika Anda kurang paham dengan materi yang diampaikan guru ? a. Bertanya dan meminta guru untuk menjelaskan lagi b. Bertanya pada teman sebangku c. Diam saja 11. Apakah Anda selalu menghormati guru baik di sekolah maupun di luar sekolah ? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 12. Apabila berbicara dengan teman, bagaimana sikap Anda ?
a. Berbicara lemah lembut pada semua teman b. Berbicara lemah lembut pada teman yang akrab saja c. Semau saya
Bagan Organisasi MAN Tenngaran Tahun 2011 KEPALA MADARSAH Drs. Mahsun Alwa'id, M.Ag
WAKA KESISWAAN Drs. Solihin, M.PdI
WAKA KURIKULUM Handono, S.Ag M.Pd
PEMB OSIS
WAKA HUMAS Munawir, S.Ag
BP Drs. Sarno, M.Pd
Prayudi Kurnianto, S.Pd
Wali Kelas X.3
Maryono, S.Pd
Tanwir,SH
M. Hidayatur R, S.Pd M.Sc
PEMB PRAMUKA
Wali Kelas X.2
KAUR TU
PENGAJARAN
Nur Fathonah, S.PdI
Wali Kelas X.1
WAKA SARPRAS
Wali Kelas X.4
Wali Kelas XI. IPA 1
Wali Kelas XI. IPA 2
Wali Kelas XI. IPS1
Koordinator Perpustakaan Drs. Wardani
Wali Kelas XI. IPS2
Wali Kelas XII. IPA
Wali Kelas XII. IPS1
Wali Kelas IPS2
DAFTAR NILAI SKK Nama
: Rahayu Muslikah
NIM
: 11107043
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : S1 Pendidikan Agama Islam No
Waktu Kegiatan 28-31 Agustus 2007
Jenis Kegiatan
Status
Nilai
Peserta
3
1.
OPSPEK 2007
2.
Bedah buku “ Buktikan cintamu”
22 Maret 2008
Peserta
2
3.
Seminar Nasional
23 April 208
Peserta
6
4.
Seminar Nasional JATENG
17 Oktober 2008
Peserta
6
5.
Kuliah Umum
10 Februari 2009
Peserta
2
4 April 2009
Peserta
2
22 April 2009
Peserta
6
Peserta
2
Peserta
4
Peserta
7
Peserta
2
Peserta
3
Peserta
6
6. 7. 8. 9. 10. 11.
12.
13.
&
Sarasehan
Gubernur
Bedah Film “Laskar Pelangi” dan penggalangan dana untuk korban Situ Gintung Seminar Nasional “Demokrasi, Kepemimpinan Nasional dan Masa Depan Indonesia”
14 September 2009 Seminar Regional “Modernisasi Pendidikan Islam 16 Desember berbasis IPTEK” 2009 International seminar on Education Development 23 November Curriculum 2009 Seminar Kebangsaan “Memperkokoh kepeloporan 2 Desember Mahasiswa dalam pembangunan menuju kejayaan 2009 Indonesia di pentas global Study banding ke Balai Penelitian & pengambangan LPTQ Nasional Yayasan Team 24 Januari 2010 Tadarus “AMM” Yogyakarta Seminar Nasional “Strategi Pembelajaran Kreatif, Menarik dan Menyenangkan Menuju Siswa 23 Januari 2010 Cerdas” Sarasehan Keagamaan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Rahayu Muslikah
Tempat / Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 10 Juni 1988
Alamat
: Banjari RT 20 RW 07 Cukil Kec. Tengaran Kabupaten Semarang
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: MI Miftahul Huda Cukil lulus tahun 1999 SLTP N 1 Tengaran, lulus tahun 2002 SMA N 1 Tengaran, lulus tahun 2005 D1 Bahasa Jepang PUSDIKLAT UNS, lulus tahun 2006 S1 STAIN Salatiga, lulus tahun 2011
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 20 September 2011 Penulis
RAHAYU MUSLIKAH