PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG
SKRIPSI
Disajikan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Sosiologi Dan Antropologi
Oleh: Tri Setiyani Rahayu 3401409022
JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada : Hari
: Kamis
Tanggal
: 13 Juni 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Elly Kismini, M.Si NIP. 19620306 1986012 00 1
Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A NIP. 19820919 2005012 00 1
Mengetahui, Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi
Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M.A NIP. 19630802 1988031 00 1
ii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada : Hari
: Senin
Tanggal
: 13 Juli 2013
Penguji Utama
Drs. Adang Syamsudin S, M.Si NIP. 19531013 1984031 00 1
Penguji I
Penguji II
Dra. Elly Kismini, M.Si NIP. 19620306 1986012 00 1
Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A NIP. 19820919 2005012 00 1
Mengetahui: Dekan,
Dr. Subagyo, M.Pd NIP 19510808 1980031 00 3
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Juni 2013
Tri Setiyani Rahayu NIM. 3401409022
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al Baqoroh 286). Untuk mencapai yang tinggi kita harus merendahkan diri dahulu. Anda bukanlah habis ketika Anda kalah, tetapi Anda habis ketika menyerah. Mereka yang gagal tumbuh adalah mereka yang lari dari tantangan perubahan. Anda tidak pernah diberikan sebuah impian tanpa dibekali dengan kuasa untuk mewujudkannya.
PERSEMBAHAN Ayah dan
Ibu tercinta
dan kakak-kakak
tersayang terima kasih atas kasih sayang yang telah diberikan. Mas oky yang selalu memberikan dukungannya. Eli, Nisa, Anis, Indah, Tika, Lia, Sari, serta teman-teman Sos-Ant angkatan 2009. Almamater tercinta UNNES
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG” yang disusun untuk melengkapi syarat-syarat penyelesaian studi strata 1 pada Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi strata satu di Universitas Negeri Semarang. 2) Dr. Subagyo, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian untuk menyusun skripsi ini. 3) Drs. M. S. Mustofa, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi yang telah memberikan ijin observasi dan penelitian. 4) Dra. Elly Kismini, M.Si dosen pembimbing I dan dosen wali yang telah memberikan bimbingan dan arahan. 5) Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A, dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
vi
6) SMA Kesatrian 1 Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 7) Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna dan masih banyak kelemahan. Walaupun demikian besar harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang,
Juni 2013
Penulis
vii
SARI Rahayu, Tri Setiyani. 2013. Pengaruh Peran Orang Tua terhadap Perilaku Konsumtif Siswa Kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Skripsi. Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dra. Elly Kismini, M.Si, pembimbing II Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A. Kata kunci : Pengaruh, Peran Orang Tua, Perilaku Konsumtif Siswa, Fungsionalisme Struktural Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang mengalami masa transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Perubahan ini telah mempengaruhi kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal konsumsi suatu barang atau jasa. Konsumsi ini juga dilakukan oleh anak usia sekolah. Pada situasi sekarang ini, siswa dapat dengan mudah memperoleh fasilitas yang diinginkannya dari orang tua mereka. Dalam hal ini peran orang tua menjadi sangat penting bagi siswa tersebut. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) adakah pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa, (2) berapa besar pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme struktural dari Tallcot Parson dengan metode pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian berada di SMA Kesatrian 1 Semarang. Objek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang dan menggunakan teknik sampel acak (random sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Pengumpulan data memakai observasi dan kuesioner atau angket. Validitas data menggunakan rumus product moment dari Pearson dan reliabilitas data menggunakan rumus alpha. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif persentase dan analisis regresi sederhana. Pengujian hipotesis menggunakan uji anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua berpengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Hasil uji hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa angka rxy= 0, 141 menunjukkan bahwa pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa adalah positif.angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,020. Hal ini berarti 2,0% variasi dari perilaku konsumtif bisa dijelaskan oleh variasi peran orang tua, sedangkan sisanya 98% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat persamaan regresi: perilaku konsumtif siswa = 44,028 + 0,208 (peran orang tua). Hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa, (1) Ada pengaruh yang signifikan antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang yaitu sebesar 2%. Dari perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti didapat persamaan rumus regresi yaitu: Perilaku konsumtif = 44,028 + 0,208 (peran orang tua). Hal ini terlihat dari variabel peran
viii
orang tua yang terdiri dari indikator: keadaan sosial ekonomi orang tua siswa, pemenuhan kebutuhan siswa, sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa, kontrol orang tua terhadap uang saku siswa, serta intensitas pertemuan orang tua dengan siswa, dan variabel perilaku konsumtif siswa yaitu penampilan, penggunaan uang saku, teknologi canggih yang dimiliki, tempat tongkrongan, makanan dan minuman, tempat rekreasi, serta teman dan lingkungan sekitar. (2) Pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang bersifat linier, dimana apabila X (peran orang tua) mengalami kenaikan maka Y (perilaku konsumtif juga akan mengalami kenaikan. Saran yang dapat penulis rekomendasikan dalam penelitian ini adalah Perlu adanya penelitian lanjutan untuk melihat variabel – variabel lain yang tidak tampak atau tidak dapat dijelaskan pada penelitian ini.
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL...................................................................................... PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................. PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... PERNYATAAN ............................................................................................. MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. PRAKATA ..................................................................................................... SARI............................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR BAGAN......................................................................................... DAFTAR TABEL ........................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
i ii iii iv v vi viii x xii xiii xiv
A. B. C. D. E.
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... Latar Belakang Masalah .................................................................................. Rumusan Masalah .......................................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................................... Manfaat Penelitian ......................................................................................... Batasan Istilah ................................................................................................
1 1 5 5 6 6
A. B. C. D.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ....................... Tinjauan Pustaka ............................................................................................ Landasan Teori ............................................................................................... Kerangka Berfikir........................................................................................... Hipotesis .....................................................................................................
9 9 11 16 18
A. B. C. D. E. F. G.
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ Jenis Penelitian .............................................................................................. Lokasi Penelitian ............................................................................................ Sumber Data ................................................................................................. Variabel Penelitian...................................................................... ................... Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. Metode Analisis Data ..................................................................................... Analisis Data ..................................................................................................
19 19 20 21 23 25 30 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 2. Hasil Penelitian .............................................................................................
37 37 37 44
x
B. Pembahasan ...................................................................................................
70
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ A. Simpulan ..................................................................................................... B. Saran .....................................................................................................
77 77 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... LAMPIRAN – LAMPIRAN
79
xi
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 2.1. Bagan Kerangka Berfikir .............................................................
xii
17
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Populasi penelitian ........................................................................ Tabel 3.2. Teknik pengambilan sampel ......................................................... Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen ........................................................................ Tabel 4.1. Validitas instrumen peran orang tua ............................................. Tabel 4.2. Validitas instrumen perilaku konsumtif ....................................... Tabel 4.3. Indikator kedaan sosial ekonomi orang tua.................................... Tabel 4.4 Rata-rata indikator keadaan sosial ekonomi orang tua .................. Tabel 4.5 Indikator pemenuhan kebutuhan siswa .......................................... Tabel 4.6 Rata-rata indikator pemenuhan kebutuhan siswa........................... Tabel 4.7 Indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa ................ Tabel 4.8 Rata-rata indikator sosialisasi oramg tua tentang konsumsi ......... Tabel 4.9 Indikator kontrol orang tua terhadap uang saku siswa .................. Tabel 4.10 Rata-rata indikator kontrol orang tua terhadap uang saku ........... Tabel 4.11 Indikator intensitas pertemuan orang tua dengan siswa.............. Tabel 4.12 Rata-rata indikator intensitas pertemuan orang tua...................... Tabel 4.13 Indikator penampilan ................................................................... Tabel 4.14 Rata-rata indikator penampilan .................................................... Tabel 4.15 Indikator penggunaan uang saku ................................................. Tabel 4.6 Rata-rata indikator penggunaan uang saku ................................... Tabel 4.17 Indikator penggunaan teknologi................................................... Tabel 4.18 Rata-rata indikator penggunaan teknologi ................................... Tabel 4.19 Indikator tempat tongkrongan ...................................................... Tabel 4.20 Rata-rata indikator tempat tongkrongan ...................................... Tabel 4.21 Indikator makanan dan minuman ................................................. Tabel 4.22 Rata-rata indikator makanan dan minuman ................................. Tabel 4.23 Indikator tempat rekreasi ............................................................. Tabel 4.24 Rata-rata indikator tempat rekreasi .............................................. Tabel 4.25 Indikator teman dan lingkungan sekitar ....................................... Tabel 4.26 Rata-rata indikator teman dan lingkungan sekitar ....................... Tabel 4.27 Regresi ......................................................................................... Tabel 4.28 Koefisien regresi .......................................................................... Tabel 4.29 Uji hipotesis dengan ANOVA .....................................................
xiii
21 23 29 44 46 48 49 50 51 52 52 53 54 55 56 57 58 59 60 60 61 62 63 63 64 65 65 66 67 68 68 69
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Pedoman pengumpulan data penelitian ............................................................... Lampiran 2 : Instrumen Penelitian.. .........................................................................................83 Lampiran 3 : Daftar Validitas dan reliabilitas data peran orang tua ......................................... Lampiran 4 : Daftar perhitungan validitas butir 1 .................................................................... Lampiran 5 : Daftar perhitungan reliabilitas peran orang tua ................................................... Lampiran 6 : Daftar Validitas dan reliabilitas data perilaku konsumtif ................................... Lampiran 7 : Daftar perhitungan validitas butir 24 .................................................................. Lampiran 8 : Daftar perhitungan reliabilitas perilaku konsumtif ............................................. Lampiran 9 : Analisis deskriptif persentase peran orang tua .................................................... Lampiran 10 : Analisis deskriptif persentase perilaku konsumtif siswa .................................... Lampiran 11 : Tabel r Product Moment ..................................................................................... Lampiran 12 : Surat Permohonan Ijin Penelitian........................................................................ Lampiran 13 : Surat Telah Melaksanakan Penelitian .................................................................
xiv
82
90 91 93 94 95 97 98 99 100 101 102
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang mengalami masa transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern yang bersifat industri. Ikatan keluarga dalam masyarakat tradisional adalah atas dasar faktor kasih sayang dan faktor ekonomis, yang berarti bahwa keluarga merupakan unit yang memproduksi sendiri kebutuhan primernya. Dengan dimulainya industrialisasi pada masyarakat tersebut maka peranan keluarga dalam masyarakat pun akan mengalami perubahan, termasuk pola pendidikan anak. Keluarga adalah agen sosialisasi yang pertama dalam proses pembentukan kepribadian seseorang (Gerungan, 1988: 180). Hal ini mengingat bahwa, sejak individu dilahirkan untuk pertama kalinya yang dikenal adalah keluarga. Keluarga merupakan salah satu agen sosialisasi terkecil di masyarakat. Selain proses sosialisasi, didalam keluarga juga berlangsung
suatu
proses
pembentukan
kepribadian
dan
proses
pengasuhan. Latar belakang pada keluarga itu sendiri akan mempengaruhi proses yang terjadi di dalamnya, misalnya: pendidikan orang tua dan tingkat ekonomi yang akan mempengaruhi pemahaman orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anaknya sehingga mereka akan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Orang tua yang sadar dengan pendidikan tersebut akan memberikan perhatiannya untuk mendidik anak
1
2
agar memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang baik dan benar di masyarakat kelak melalui penanaman disiplin, kebebasan dan penyerasian terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Keluarga memiliki peranan penting dalam hal pendidikan bagi anak yang akan menjadi pedoman di setiap proses belajarnya.Dalam keluarga tersebut terjadi proses sosialisasi yang akan menjadi pedoman bagi anak untuk dapat bermasyarakat dengan baik. Apabila proses sosialisasi itu berlangsung dengan baik, maka seorang anak akan tumbuh dengan perilaku yang baik pula di masyarakat, sedangkan sebaliknya maka tidak jarang anak akan berperilaku buruk. Peran komunikasi dalam keluarga sangatlah penting sebagai wahana untuk mentransfer nilai-nilai dan sebagai agen transformasi kebudayaan. Komunikasi tersebut dapat terjadi secara vertikal dan horizontal. Kedua model interaksi ini berjalan secara bergantian, bissa dari orang tua ke anak atau anak ke orang tua, dari anak ke anak serta interaksi dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi menyebabkan berbagai konsekuensi hubungan sosial masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berhubungan, sehingga terjadi interaksi di masyarakat. Orang tua mengemban tugas dan tanggung jawab dalam proses pembentukan kepribadian anak. Proses pembentukan kepribadian anak dapat terjadi dengan menciptakan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan untuk bersikap komunikatif yang baik, kurangnya komunikasi, keintiman, keakraban, keterbukaan dan perhatian dalam keluarga akan
3
menganggu dalam proses pembentukan perilaku anak, terutama setelah anak mencapai usia remaja. Hadirnya orang tua akan tetap dirasakan utuh oleh anak sehingga memungkinkan adanya kebersamaan serta dapat membantu membentuk kepribadian anak terutama membentuk sifat dan sikap yang baik dalam diri anak. Setiap individu akan selalu mencari figur yang dapat dijadikan teladan atau idola bagi mereka. Begitu pula bagi anak-anak, orang tua yaitu ayah dan ibu merupakan teladan bagi anak mereka yang sejenis, serta idola bagi anak mereka yang berlainan jenis. Ketika perhatian orang tua dan pola komunikasi terhadap anak kurang baik, orang tua sibuk dengan pekerjaan, jarang bercengkerama dengan anak-anak di rumah tentu bagi anak akan merasa kesepian, menjadi pendiam, bingung, cemas, gelisah dan sulit dalam proses pembentukan perilaku anak. Dalam hal ini anak hanya diberikan sarana uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, sehingga orang tua pun cenderung tidak memperdulikan penggunaan uang tersebut oleh anak-anak mereka, yang mereka ketahui adalah mereka telah mencukupi kebutuhan anak-anak tersebut. Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan keluarga yang kurang kondusif dan sikap komunikatif yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya perilaku konsumtif pada anak. Pada zaman emansipasi perempuan seperti sekarang ini, banyak perempuan yang bekerja di luar rumah. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan peran pada orang tua. Ketika kedua orang tua sibuk bekerja di
4
luar rumah, terkadang mereka sering kali lupa pada kewajiban mereka untuk memberikan perhatian kepada anak- anak mereka. Perilaku konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan hanya untuk mencapai kepuasan optimal. Perilaku konsumtif terjadi karena banyaknya tempat hiburan, mall dan tempat perbelanjaan, café, dan lain-lain sehingga pola konsumsi telah bergeser yang semula hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok menjadi sebuah sarana pembentukan identitas. Pada situasi seperti sekarang ini anak dapat dengan mudah memperoleh fasilitas-fasilitas yang dapat dikategorikan mewah dalam kehidupannya, misalnya: pakaian-pakaian dan produk branded, teknologi HP yang canggih (smart phone), laptop, Ipad, gadget, motor bahkan mobil pada usia yang tergolong masih sangat dini untuk memperoleh fasilitas tersebut. Penelitian Ratner dan Kahn (2002) menunjukkan bahwa kadangkadang konsumen remaja membeli sesuatu bukan karena kebutuhan tapi karena pendapat orang lain sangat penting bagi dirinya dan ia ingin tampil menarik seperti teman-temannya. Keinginan untuk diterima oleh suatu kelompok telah mengubah kenyataan, nilai dan pilihan remaja, hal ini sangat merusak dilihat dari sudut pandang finansial dan berdampak pada pengalaman finansial di masa dewasa. Berdasarkan beberapa fakta di atas maka ditemukan bahwa salah satu faktor yang menimbulkan perilaku konsumtif pada anak adalah tidak
5
berfungsinya peran orang tua sebagai figur tauladan serta tidak berfungsinya komunikasi dalam keluarga. Dari latar belakang yang telah disebutkan diatas membuat peneliti tertarik untuk mengkaji, mengupas dan mengetahui lebih jauh tentang peran orang tua terhadap pembentukan perilaku anak sehingga peneliti menyusun penelitian yang berjudul “PENGARUH
PERAN ORANG
TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG”.
B. RUMUSAN PERMASALAHAN Berdasarkan
uraian
latar
belakang
diatas,
maka
rumusan
permasalahan yng dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah peran orang tua berpengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang? 2. Seberapa besar pengaruh dari peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang?
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tentang adanya pengaruh antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh dari peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.
6
D. MANFAAT 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini dilakukan sebagai bahan studi bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan yang memperkaya kajian teori dan khazanah keilmuan sosiologi dan antropologi, khususnya fenomena sosiologis yang berkaitan dengan gaya hidup konsumtif pada masyarakat. 2.
Manfaat Praktis Penelitian ini dapat dilakukan untuk mengetahui tentang latar belakang sosial ekonomi orang tua siswa kelas XI dan adanya pengaruh antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang serta mengetahui seberapa besar pengaruh dari peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Ksatrian 1 Semarang.
E. BATASAN ISTILAH 1) Orang Tua Menurut Djamarah (2004: 2-3), orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, yang secara sadar mendidik anakanaknya untuk mencapai kedewasaan. Istilah orang tua yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah komponen keluarga yang berperan penting dalam mendidik anak dan menyampaikan sosialisasi kepada anak agar terbentuk suatu
7
kepribadian dalam diri anak tersebut. Peran tersebut dapat terlihat dari intensitas pertemuan, perhatian, pemenuhan kebutuhan anak, pengawasan dan lain sebagainya. 2) Gaya Hidup Konsumtif Menurut Chaney (1996: 50) gaya hidup merupakan setiap cara kehidupan yang khas yang dijalankan bersama oleh sekelompok orang tertentu dalam masyarakat sehingga menjadi ciri khas dari kelompok tersebut dan oleh karena itu dapat dikenali. Konsumsi menurut Baudrillard (2004) bukan hanya sekedar nafsu untuk membeli begitu banyak komoditas, satu fungsi kenikmatan, satu fungsi individual, pembebasan kebutuhan, pemuasan diri, kekayaan atau konsumsi objek,tetapi konsumsi berada dalam satu tatanan pemaknaan pada suatu objek, satu sistem, atau kode/tanda. Penggunaan sistem melalui konsumsi adalah satu cara penting yang digunakan orang dalam berkomunikasi satu sama lain. Ideologi tersebut mengarahkan orang untuk percaya dengan segala kepalsuan menurut pandangannya, bahwa mereka kaya, puas, bahagia, dan terbebaskan. Istilah konsumtif yang dimaksud oleh peneliti dalam penelitian ini adalah perilaku konsumsi yang berlebihan di masyarakat yang pada dasarnya hanya digunakan sebagai tanda untuk memperoleh status sosial serta untuk menunjukkan eksistensi diri di mata masyarakat yang ada di sekitarnya. Perilaku tersebut kemudian berubah menjadi gaya hidup yang telah melekat pada diri individu. Hal itu dapat diukur dengan penampilan,
8
kepemilikan teknologi modern, tempat tongkrongan favorit, makanan dan minuman,uang saku dan masih banyak lagi.
3) Siswa Dalam Kamus Ilmiah Populer, siswa adalah kata lain dari murid atau pelajar yang masih duduk di bangku sekolah baik SD hingga SLTA. Istilah siswa yang dimaksud peneliti disini adalah murid yang duduk di bangku SLTA.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian
mengenai
perilaku
konsumtif
sebelumnya
telah
dilakukan oleh peneliti lain yaitu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Mantri (2007) dengan judul “Perbedaan Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa UNNES dan UNIKA Semarang dalam Kehidupan Kampus” yang dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa perilaku konsumtif mahasiswa adalah perilaku mengkonsumsi barang yang kurang diperlukan dan bertujuan memenuhi kepentingan gaya hidup semata. Tingkat kegiatan konsumtif mahasiswa UNIKA lebih tinggi dibanding mahasiswa UNNES karena lebih banyak uang yang dimiliki mahasiswa UNIKA sebagai sarana dalam melakukan kegiatan konsumtif. Sedangkan penelitian Parma (2007) yang berjudul “Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Remaja Putri dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog di SMA Negeri 1 Semarang” menyebutkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog di SMA Negeri 1 Semarang. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan hasil rxy = -0,350, F =20,078 dengan p = 0,000 (p < 0,005). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa hubungan negatif antara konsep diri dengan perilaku konsumtif. Semakin negatif konsep diri maka semakin tinggi perilaku konsumtif
9
10
remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog di SMA Negeri 1 Semarang Efektifitas regresi dalam penelitian ini adalah sebesar 0,122, artinya konsep diri mempengaruhi sebesar 12,2% terhadap perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog, sedangkan 87,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Selain penelitian tersebut juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh Purnomo (2010) dengan judul “Perubahan Perilaku Konsumtif Masyarakat Sekitar Pasar Swalayan“ dan hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa terjadi perubahan perilaku konsumtif masyarakat setelah berdirinya pasar swalayan dalam pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Perubahan perilaku konsumtif umumnya terjadi pada kalangan anak muda. Perubahan perilaku tersebut diakui oleh beberapa masyarakat sekitar pasar swalayan dengan indikator jumlah uang belanja bulanan suatu keluarga yang meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diatas karena pada penelitian ini, peneliti lebih menekankan pada bagaimana peran dari orang tua dalam pembentukan perilaku konsumtif pada anak, khususnya pada siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menyoroti tentang perilaku konsumtif yang ada di masyarakat pada era globalisasi sekarang ini.
11
B. LANDASAN TEORI 1. Teori Fungsionalisme Struktural Teori merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme struktural. Teori fungsionalisme struktural menganggap bahwa masyarakat merupakan sebuah kesatuan sosial yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan dan saling menyatu untuk mencapai sebuah keseimbangan. Teori ini melihat sumbangan satu sistem atau peristiwa terhadap sistem lain. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Talcott Parson. Teori fungsionalisme struktural yang dijelaskan oleh Parson tersebut digunakan untuk menjawab dan mendeskripsikan tentang masalah pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Talcott Parson menyatakan bahwa fungsionalisme struktural sebagai suatu sistem sosial dari tindakan dimana hal tersebut mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh bagian-bagian yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan itu. Pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian Semarang juga merupakan sebuah sistem yang mempunyai bagian-bagian yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan tiap bagian-bagian tersebut untuk mendapatkan suatu keseimbangan.
12
Bahasan fungsionalisme Parson ini dimulai dari empat fungsi penting untuk semua sistem tindakan yang dikenal dengan skema AGIL. Parson yakin bahwa empat fungsi ini diperlukan semua sistem agar tetap bertahan. Fungsi tersebut adalah: 1. Adaptation (Adaptasi), sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya. Belakangan ini masyarakat di Indonesia khususnya pada kehidupan suatu keluarga sedang menghadapi situasi yang gawat akibat dari globalisasi dan modernisasi yang ada. Sistem yang ada pada keluarga tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan mensosialisasikan gaya hidup dan pola konsumsi yang baik kepada anggota keluarga mereka termasuk anak-anak mereka untuk mencegah pola konsumsi yang berlebihan. 2. Goal attainment (Pencapaian tujuan), sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya, dalam penelitian ini orang tua harus mampu mencapai tujuan utamanya yaitu mensosialisasikan pola konsumsi yang baik kepada anak-anak mereka sehingga menjadi konsumen yang bertanggung jawab terhadap apa yang mereka konsumsi kelak. 3. Integration (Integrasi), suatu sistem harus mengatur hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelola hubungan dengan fungsi lainnya. Dalam penelitian ini setiap komponen orang tua harus mampu bekerja sama dengan baik antara komponen yang lain. Komponen orang tua
13
seperti peran orang tua harus bekerja sama dengan anak mereka agar proses sosialisasi dapat tercapai dengan baik. 4. Latency (Latensi atau pemeliharaan pola), sebuah sistem harus saling melengkapi, memelihara dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut. Fungsi latensi dalam penelitian ini adalah orang tua harus selalu melakukan perannya dalam sosialisasi, kontrol, serta pemenuhan kebutuhan bagi anak-anak mereka khususnya pada siswa kelas XI SMA Kesatrian Semarang agar menjadi konsumen yang bertanggung jawab dan terhindar dari perilaku konsumtif pada era globalisasi dan modernisasi ini (Ritzer dan Goodman, 2004:121). Selain itu, perilaku konsumtif pada siswa kelas XI di SMA Ksatrian 1 Semarang tidak terlepas dari peranan orang tua dalam pembentukan kepribadian pada siswa itu sendiri. Secara rinci beberapa fungsi dari orang tua adalah: a. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan Fungsi ini adalah untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk kepribadiannya. Melalui orang tua anak-anak mendapatkan segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, budi pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Jadi dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma mengenai apa yang bersifat baik baginya dan norma-norma yang tidak layak di dalam masyarakat.
14
b. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi Fungsi ini menjelaskan bahwa orang tua merupakan suatu sarana yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan anggota di dalamnya, dimana ada salah satu orang atau lebih yang menjalankan pekerjaan demi mendapatkan imbalan berupa uang. Di sini yang dimaksud adalah seorang ayah atau bapak yang mempunyai tugas untuk memberi nafkah kepada istri dan anak-anak mereka. Di samping itu orang tua merupakan tempat seorang anak untuk bisa memenuhi kebutuhannya dan meminta sesuatu yang ia inginkan untuk dipenuhi oleh sang orang tua. Sesuatu di sini tidak hanya berupa barang tapi dapat juga berupa pendidikan, les privat, asah keterampilan dan lain-lain. c. Fungsi Pelindung Fungsi ini adalah bahwa orang tua berfungsi untuk melindungi anak-anaknya dari berbagai bahaya yang dapat mengancam kelangsungan hidup dan keberadaannya. Hendaknya, orang tua dan anggota keluarga bekerjasama untuk saling melindungi satu sama lain yang pada akhirnya dapat menimbulkan rasa nyaman dan tentram di dalam diri masing-masing anggota keluarga tersebut. d. Fungsi Penentuan Status Fungsi ini adalah bahwa orang tua akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap anggota keluarga tersebut dapat mempunyai hak istimewa dan khusus hanya mereka yang memiliki. Hal ini biasanya didapat melalui proses perkawinan. Hak-hak istimewa
15
yang dimaksud adalah misalnya seorang anak yang mendapat gelar kebangsawanan karena merupakan keturunan atau anak dari orang tua yang mempunyai status bangsawan pula. e. Fungsi Afeksi Fungsi ini adalah bahwa orang tua berkewajiban untuk memberikan rasa kasih sayang kepada tiap-tiap anggota keluarga yang ada di dalamnya agar mereka dapat merasakan hidup sebagai mana mestinya. Kebutuhan dasar seorang manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa untuk dicintai. Apabila sampai hal ini tidak dipenuhi maka dapat dipastikan bahwa seorang manusia tersebut akan mersa hidup sendiri dan tentunya tidak akan kuat untuk menjalani kehidupan ini. Bahkan, dengan ketiadaan suatu rasa kasih sayang atau afeksi akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk dapat bertahan hidup di dunia. Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan, apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya di dalam masyarakat. Individu tersebut telah menjalankan suatu peranan. Peranan ditentukan oleh norma dalam masyarakat maksudnya individu diwajibkan untuk melakukan hal yang diharapkan masyarakat dalam segala kegiatan masyarakat baik di dalam pekerjaan,keluarga, dan dalam peranan lain. Menurut Berry (2003 : 105-107), peran sebagai perangkat harapan yang dikarenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial. Berry menjelaskan terdapat 2 macam harapan dari masyarakat yaitu harapan
16
masyarakat sebagai pemegang peran atau kewajiban dari pemegang peran serta harapan yang dimiliki si pemegang peran terhadap masyarakat atau individu yang berhubungan dengannya dan menjalankan peran atau kewajibannya. Peran dimaknai sebagai sebuah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dipantaskan oleh individu selaku aktor atau lembaga yang berkedudukan
di
dalam
masyarakat.
Dahrendorf
dalam
Poloma
menegaskan bahwa peranan merupakan konsep kunci dalam memahami manusia secara sosiologis karena setiap manusia menduduki sekian posisi sosial dan posisi tersebut harus diperankannya (Dahrendorf dalam Poloma,1994 : 140).
C. KERANGKA BERFIKIR Anak adalah anggota penting dalam sebuah keluarga. Di dalam sebuah keluarga tersebut orang tua mempunyai peran yang sangat penting bagi pembentukan kepribadian pada anak. Pembentukan kepribadian anak merupakan salah satu tanggung jawab orang tua, sehingga orang tua berhak untuk membentuk kepribadiannya. Setiap individu akan selalu mencari figur yang dapat dijadikan teladan atau idola bagi mereka. Orang tua yaitu ayah dan ibu merupakan teladan bagi anak mereka yang sejenis, serta idola bagi anak mereka yang berlainan jenis. Peran orang tua menjadi sangat penting dalam memberikan sosialisasi kepada anak-anaknya, terlebih dalam pembentukan perilaku anak. Dalam perannya inilah orang tua harus
17
benar-benar memberikan sosialisasi ekstra bagi anak-anak mereka di era globalisasi dan modernisasi ini. Hal tersebut dikarenakan oleh besarnya pengaruh yang ditimbulkan dari globalisasi dan modernisasi itu sendiri. Dampak yang dapat terjadi salah satunya adalah pola konsumsi yang berlebihan, sehingga para orang tua harus bisa mengantisipasi hal itu agar tidak terjadi pada anak-anak mereka dan membentuk suatu pola perilaku yang akan mendarah daging pada diri anak. Selain itu gaya hidup orang tua akan mempengaruhi perilaku hidup anak di dalam sebuah keluarga, oleh sebab itu orang tua harus mengajarkan anak mereka untuk menjadi konsumen yang bertanggung jawab atas apa yang mereka konsumsi. Dari kerangka pemikiran tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut: Bagan 2.1 Kerangka Berfikir
Modernisasi dan Globalisasi
Orang tua
a. Keadaan sosial ekonomi orang tua b. Pemenuhan kebutuhan anak c. Sosialisasi orang tua tentang konsumsi anak d. Kontrol orang tua terhadap uang saku anak e. Intensitas pertemuan orang tua dengan anak
Gaya Hidup
Siswa Kelas XI
Perilaku konsumtif Siswa Kelas XI
a. b. c. d.
Jenis kelamin Penampilan Penggunaan uang saku Teknologi canggih yang dimiliki e. Tempat tongkrongan f. Tempat rekreasi g. Teman dan lingkungan sekitar
18
D. HIPOTESIS Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penenlitan, di mana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk sementara (Sugiyono, 2010:96). Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dipaparkan di atas maka hipotesis penelitian sebagai berikut: H0 : tidak ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang. H1 : ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dimana pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2008:8). Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara dua variabel. Dalam hal ini menggambarkan pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang. Berdasarkan penjelasan tersebut maka desain dari penelitian ini adalah sebagai berikut : X= peran orang tua sebagai variabel bebas Y= perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang sebagai variabel terikat Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun, 1989:3). Dalam menganalisis data dengan menggunakan data numerikal atau angka
19
20
yang diolah dengan metode statistik setelah diperoleh hasilnya kemudian dideskripsikan dengan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik tersebut. Analisis data yang bersifat statistik ini bertujuan untuk menguji suatu hipotesis yang telah ditetapkan pada bagian ini aka dikemukakan dengan beberapa unsur dengan metode penelitian kuantitatif. B. LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah SMA Kesatrian 1 Semarang. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan lokasi ini merupakan sebuah sekolah yang menjadi sekolah swasta favorit di wilayah Semarang. Di lokasi tersebut dikenal sebagai salah satu tempat belajar bagi siswa yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas sehingga siswa-siswa di sana terkenal dengan kepandaian serta gaya hidup yang konsumtif. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh data yang homogen sesuai dengan apa yang dibutuhkan peneliti dari lokasi tersebut.
C. SUMBER DATA a. Populasi Jumlah siswa yang ada di SMA Kesatrian 1 Semarang ada 934 siswa antara lain kelas X sebanyak 311 siswa, kelas XI sebanyak 209 siswa dan kelas XII sebanyak 414 siswa. Dalam penelitian ini yang dipilih menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang sebanyak 209 siswa. Peneliti hanya menggunakan siswa kelas XI
21
karena pada masa-masa itulah siswa dirasa sudah cukup mapan dalam beradaptasi dengan teman ataupun lingkungan sekitarnya. Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No.
Kelas
Jumlah Siswa
1
XI IPA 1
29 siswa
2
XI IPA 2
29 siswa
3
XI IPA 3
30 siswa
4
XI IPA 4
31 siswa
5
XI IPS 1
29 siswa
6
XI IPS 2
28 siswa
7
XI IPS 3
33 siswa
Jumlah Sumber : Hasil Penelitian, 2013
209 siswa
b. Sampel Penelitian ini tidak menggunakan seluruh populasi dari penelitian, tetapi menggunakan sampel dengan petimbangan sebagai berikut: a) Penelitian sampel akan lebih efisien dalam hal biaya, waktu, dan tenaga. b) Ada kalanya penelitian populasi bersifat destruktif/merusak karena jumlah data yang terlalu banyak sehingga sulit untuk dianalisis. c) Penggunaan sampel ini menunjukkan perwakilan populasi karena data dianggap sudah homogen sehingga peneliti dapat menggeneralisasikan hasil penelitian dengan mudah Berdasarkan keuntungan-keuntungan tersebut diatas mendorong peneliti untuk menggunakan teknik sampling dalam penelitian ini. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random Sampling yaitu metode pengambilan
22
sampel dengan cara mengambil objek secara acak/random. Teknik pengambilan sampel ini bertujuan agar seluruh populasi dapat terwakili secara merata. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel ini karena objek penelitian sudah homogen sehingga dianggap sudah memenuhi kriteria yang penelitih butuhkan. Sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini sebanyak 25% dari populasi
yaitu sebanyak 52 siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.
Penentuan besarnya sampel ini berdasarkan Arikunto (2006: 134) yang menyebutkan apabila subjek penelitiannya besar, maka jumlah sampel yang dapat diambil antara 10%- 15% atau 20%-25% atau lebih. Peneliti menggunakan sampel sebesar 25% agar dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dan berharap semakin banyak sampel yang digunakan maka akan semakin tinggi pula tingkat validitas yang diperoleh dari data. Sampel yang digunakan peneliti ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut: Tabel 3.2 Teknik Pengambilan Sampel No.
Kelas
Jumlah Siswa
Sampel
1
XI IPA 1
29
25% x 29 = 7
2
XI IPA 2
29
25% x 29 = 7
3
XI IPA 3
30
25% x 30 = 8
4
XI IPA 4
31
25% x 31 = 8
5
XI IPS 1
29
25% x 29 = 7
6
XI IPS 2
28
25% x 28 = 7
7
XI IPS 3
33
25% x 33 = 8
Jumlah 209 Sumber: Hasil Penelitian, 2013
52
23
D. VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga nantinya dapat diperoleh informasi tentang hal tersebut, hingga nantinya ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008:38). Variabel penelitian sendiri dalam penelitian kuantitatif dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2008), penjelasan dari variabel tersebut adalah : 1) Variabel Bebas atau Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu peran orang tua (variabel X) dengan indikator penelitian sebagai berikut: a. Keadaan sosial ekonomi orang tua b. Pemenuhan kebutuhan anak c. Sosialisasi orang tua tentang konsumsi anak d. Kontrol orang tua terhadap uang saku anak e. Intensitas pertemuan orang tua dengan anak 2) Variabel terikat atau Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku konsumtif pada siswa kelas XI (variabel Y) dengan indikator penelitian sebagai berikut:
24
a. Jenis kelamin b. Penampilan c. Penggunaan uang saku d. Teknologi canggih yang dimiliki e. Tempat tongkrongan f. Tempat rekreasi g. Teman dan lingkungan sekitar
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan adanya sebuah teknik pengumpulan data. Hal ini agar nantinya agar dapat diperoleh data sesuai dengan kebutuhan penelitian. Selain itu hal ini juga diperlukan agar nantinya mempermudah peneliti memperoleh data dan juga terutama agar data yang diperoleh bersifat ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, maka teknik pengumpulan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Metode pengumpulan data berupa observasi adalah teknik pengumpulan data yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis (Sugiyono, 2008:145). Teknik pengumpulan data observasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu yang pertama observasi non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak
25
menggunakan instrument penelitian. Dan yang kedua adalah observasi sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan (Arikunto 2006:157). Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapat data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau pembukuan terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Dalam penelitian ini metode observasi dilakukan oleh peneliti sebagai pengamatan awal tentang keadaan yang ada pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang, sehingga dapat digunakan untuk menentukan langkah awal yang harus peneliti tempuh sebelum melakukan penelitian ini. Kegiatan observasi tersebut dilakukan dengan pengamatan terhadap penampilan siswa, apa yang dikonsumsi siswa saat, kendaraan siswa yang digunakan siswa ke sekolah, dan lain sebagainya. Pada tahap observasi ini peneliti juga mengumpulkan data tentang profil sekolah yang dibutuhkan. Data yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan hanya digunakan sebagai pelengkap data saja. b. Kuesioner Kuosioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan terbuka atau tertutup kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono, 2008:142). Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa kuosioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 1996:139).
26
Teknik ini dipilih peneliti agar didapat data valid mengenai pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa SMA Kesatrian 1 Semarang dari pertanyaan yang dijawab oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 52 responden dalam hal ini adalah siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan. Kuesioner ini diberikan kepada responden dengan cara penulis mendatangi SMA Kesatrian 1 Semarang. Jenis kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner berbentuk angket pilihan ganda yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab dalam hal ini telah disediakan alternatif jawabannya, sehingga responden hanya tinggal memberi tanda silang (X). Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Data yang diperoleh peneliti merupakan data ordinal. Data ini berasal dari hasil observasi atau angket dari suatu variabel. Data ini juga berasal dari konversi data kualitatif, dimana bilangan konservasinya menunjukkan urutan menurut tingkatan dari jawaban yang telah disusun oleh peneliti. Setelah kuesioner dijawab oleh responden, kemudian peneliti membuat penskoran terhadap jawaban yang telah dipilih oleh responden dengan rincian sebagai berikut: a. Alternatif jawaban a diberikan nilai 1 b. Alternatif jawaban b diberikan nilai 2 c. Alternatif jawaban c diberikan nilai 3
27
d. Alternatif jawaban d diberikan nilai 4 Untuk menyusun dan mengembangkan instrumen maka peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen yang memuat tentang indikator dari masing-masing variabel penelitian yang dapat memberikan gambaran mengenai isi dari kuesioner yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penulisan item. Kisi-kisi instrumen tersebut terdiri dari variabel X yaitu peran orang tua dan variabel Y yaitu perilaku konsumtif siswa. Kisi-kisi instrumen dengan empat macam alternatif jawaban yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X Indikator Butir Soal Peran Orang Tua a) Keadaan sosial ekonomi orang 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. tua b) Pemenuhan kebutuhan siswa 8, 11, 12, 16, 17, 18, c) Sosialisasi orang tua tentang 19. konsumsi siswa d) Kontrol orang tua terhadap uang 9 dan 10. saku siswa e) Intensitas pertemuan orang tua 13 dan 15. dengan siswa 20, 21, 22, 23. Variabel Y Indikator Butir Soal Perilaku a) Penampilan 24, 25, 26, 27. Konsumtif Siswa b) Penggunaan uang saku 14, 28, 30, 31, 32. Kelas XI c) Teknologi canggih yang dimiliki 33, 34, 35, 36. d) Tempat nongkrong e) Makanan dan minuman 37, 38, 39. f) Tempat rekreasi 40 dan 41. g) Teman dan lingkungan sekitar 29, 42, 23. 44 dan 45. Sumber: Hasil Penelitian, 2013
28
F. Metode analisis data a) Validitas instrumen Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuesioner atau angket sebagai instrumen penelitian, angket tersebut dibagikan kepada seluruh responden yaitu siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang. Angket tersebut kemudian dianalisis dan diuji validitasnya untuk mengetahui ketepatan data. Perhitungan validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan, hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. Validitas instrumen akan dicapai jika data yang dihasilkan dari instrumen sesuai dengan data atau informasi lain yang didapat mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Teknik uji validitas yang digunakan dengan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
rXY =
NåXY- (åX)(åY)
{NåX -(åX) }{NåY -(åY) } 2
2
2
2
Keterangan: rxy : indeks korelasi product moment N : jumlah responden X : skor item angket Y : skor total angket Langkah- langkah uji validitas adalah sebagai berikut: 1. Masing-masing butir soal untuk masing-masing responden diberi nilai skor. 2. Menjumlahkan nilai tiap-tiap soal untuk masing-masing responden
29
3. Mencari validitas dengan cara memasukkan hasil tes ke dalam rumus product moment dari Pearson. 4. Menginterprestasikan dengan tabel r product moment pada halaman 100, taraf signifikan 5% pada n = 52, apabila r hitung > r tabel, maka item pertanyaan tersebut valid 5. Item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semua
pertanyaan baik pertanyaan valid maupun yang tidak valid.
Hasil uji validitas Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel peran orang tua (X) dari 22 butir soal yang tidak valid sebanyak 8 butir soal yaitu pada butir soal no. 2,
5, 6, 7, 8, 11, 12, 19, item yang tidak valid
menunjukkan r hitung terendah yaitu 0, 040 dan tertinggi yaitu 0, 228 ini menunjukkan r hitung lebih kecil dari r tabel (0,279). Dengan demikian jumlah item yang valid ada 14 butir soal pada nomor 1, 3, 4, 9, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23 pada item valid menunjukkan r hitung terendah yaitu 0, 28 dan tertinggi 0,543 ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel (0,279). Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel perilaku konsumtif siswa (Y) dari 23 butir soal yang tidak valid sebanyak 6 butir soal yaitu pada butir soal no. 14, 27, 28, 32, 38, 44 item yang tidak valid menunjukkan r hitung terendah yaitu -0, 240 dan tertinggi yaitu 0, 164 ini menunjukkan r hitung lebih kecil dari r tabel (0,279).
30
Dengan demikian jumlah item yang valid ada 17 butir soal pada nomor 24, 25, 26, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 45. Pada item valid menunjukkan r hitung terendah yaitu 0, 299 dan tertinggi 0,667 ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel (0,279). c. Reliabilitas instrumen Instrumen yang dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Untuk mencari reliabilitas instrument digunakan rumus alpha:
Rumus: 2 k å b r11 = 1 k 1 t 2
Keterangan : r11
: reliabilitas instrumen
K
: banyaknya butir soal
∑σb2 : jumlah varians butir σt2
: varians total Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Mencari varians tiap butir dengan rumus :
(å X ) 2 n n2 = n 2. Mencari varians total dengan rumus: åX2 -
t2 =
(å Y ) 2 n n
åY 2 -
31
3. Mencari reliabilitas instrumen dengan alpha. Selanjutnya hasil yang diperoleh dari r hitung akan dikonsultasikan ke r product moment dengan taraf kepercayaan 95% dengan n =52 apabila r hitung > r tabel berarti angket tersebut reliabel, dan apabila r hitung < r tabel maka angket tersebut tidak reliabel.
Hasil uji reliabilitas data Berdasarkan pengujian reliabilitas pada instrumen dalam penelitian ini yang diberikan kepada 52 responden. Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen untuk variabel X (peran orang tua) dengan 22 butir pertanyaan diperoleh r hitung sebesar 0,464, sedangkan untuk variabel Y (perilaku konsumtif siswa) dengan 23 butir pertanyaan diperoleh r hitung sebesar 0,717 dan r tabel halaman 100 sebesar 0,279. Karena r hitung > r tabel berarti pertanyaan dalam angket yang digunakan peneliti adalah reliabel. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 8 maret 2013. G. ANALISIS DATA a. Analisis deskriptif persentase Untuk menjawab pertanyaan peneliti yang pertama. Peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif persentase. Teknik analisis deskriptif persentase bertujuan untuk mengetahui persentase variable independen dalam penelitian ini yaitu peran orang tua dan variable dependen yaitu perilaku konsumtif siswa kelas XI. Teknik analisis deskriptif ini digunakan untuk menghitung besarnya persentase tiap
32
butir pertanyaan kemudian menghitung besarnya persentase tiap indicator dan terakhir menghitung besarnya persentase tiap variabel. Teknik ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase variable X dan Y dan kemudian digunakan untuk mendeskripsikan pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI yang disajikan melalui persentase. Rumus yang digunakan adalah:
%=
× 100
Keterangan: n: skor yang diperoleh N: jumlah seluruh skor Langkah-langkah analisis deskriptif: 1. Memeriksa angket dan kelengkapannya. 2. Mengubah skor kualitatif pada jawaban angket menjadi skor kuantitatif, yaitu sebagai berikut: a. Jawaban A diberi skor 1 b. Jawaban B diberi skor 2 c. Jawaban C diberi skor 3 d. Jawaban D diberi skor 4 3. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus deskriptif persentase. 4. Menentukan rujukan persentase dengan: a. Menetapkan persentase tertinggi = (4x4) x 100% = 100% b. Menetapkan persentase terendah = (1x4) x 100% = 25% c. Menentukan rentang persentase = 100% - 25%
= 75%
33
d. Menentukan kelas interval persentase = 75% : 4
=18,75 %
Data penelitian yang diperoleh setelah uji hitung validitas dan reliabilitas data kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui persentase variabel independen dalam penelitian ini peran orang tua dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku konsumtif siswa Dari
52 responden. Teknik deskriptif ini dilakukan dengan
menghitung besarnya persentase tiap butir pertanyaan kemudian menghitung persentase tiap indikator dan terakhir menghitung persentase tiap variabel. b. Regresi linier sederhana Dalam menganalisis data pada pertanyaan peneliti yang kedua ini dilakukan dengan menggunakan Regresi linier sederhana, karena dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelinieran data penelitian dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Peneliti memilih analisis regresi sederhana ini sebab hanya ada satu variabel bebas yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat dari penelitian ini. Variabel independen dalam penelitian ini adalah peran orang tua sedangkan variabel dependennya adalah perilaku konsumtif siswa regresi linier sederhana dapat dilakukan dengan rumus : Y= a+ bX Keterangan: Y : variabel kriterium a : bilangan konstanta b : koefisien arah regresi linier
34
X : variabel predictor
c. Uji hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (H0) diterima atau ditolak. Suatu hipotesis nol diterima apabila probabilitas >0,05 dan hipotesis akan ditolak jika probabilitasnya <0,05. Pengujian hipotesis dilakukan dengan SPSS dengan melihat hasil perhitungan uji anova. Uji anova merupakan metode untuk menguji hubungan antara suatu variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah peran orang tua dan variabel dependennya perilaku konsumtif siswa.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN 1) GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN SMA Kesatrian 1 Semarang terletak di jalan Pamularsih no.116 Semarang, pada mulanya merupakan sekolah milik asing (Cina) yang disebut dengan sekolah “INHWA”. Pasca tragedi G30 S/PKI pemerintah mengambil kebijakan untuk mengambil alih penguasaan terhadap semua sekolah milik Cina tersebut, yang kemudian menjadi sekolah “Semarang” dibawah naungan yayasan sekolah Semarang. Untuk tingkat Kota Semarang kebijakan tersebut didasarkan atas Surat Keputusan Pembantu Pelaksana Kuasa Perang (PEPEKUPER) Kotamadya Semarang nomor: Kep.PPKP/002/3/1966 tanggal 21 Maret 1966. Namun, setahun kemudian tepat pada tangal 30 April 1967 Yayasan Sekolah Semarang membubarkan diri melalui surat yang dikirimkan KODIM 0733 Kotamadya Semarang selaku Pembantu Pelaksana Kuasa Perang Kotamadya Semarang. Sehari setelah Yayasan Sekolah Semarang membubarkan diri, para Kepala Sekolah ”Semarang” masing-masing Soesman (TK/SD), Suharja Sukisno, BA (SMP) dan Oetojo, B.Sc. (SMA) menetapkan perubahan nama sekolah ”Semarang” menjadi sekolah ”Kesatrian”, dengan harapan sekolah ini dapat melahirkan para satria harapan bangsa, tepatnya pada tanggal 2 Mei 1967. Dengan demikian sudah jelas, bahwa nama ”Kesatrian” lahir sejak hari itu.
35
36
Lalu pada tanggal 11 Mei 1967 Komandan KODIM 0733 Semarang selaku Pembantu Pelaksana Kuasa Peang memerintahkan Pimpinan Sekolah Kesatrian untuk segera membentuk Yayasan Pendidikan Sekolah Kesatrian Semarang lengkap dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. a. Keadaan Fisik dan Fasilitas Sekolah SMA Kesatrian 1 Semarang berdiri di atas lahan seluas 3.434 m 2 Semarang, dengan status hak milik yang dipegang oleh Yayasan Kesatrian. Lama berlakunya adalah selama digunakan untuk proses belajar mengajar. SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran dan kelancaran akademis. Secara umum fasilitas yang ada di SMA Kesatrian 1 Semarang diantaranya : 1.
Ruang Kepala Sekolah Ruang kepala sekolah dilengkapi dengan ruangan ber-AC di mana juga tersedia meja pertemuan, ruang tamu, komputer dan akses internet, simbolsimbol kenegaraan, alat komunikasi
2.
Ruang Wakil Kepala Sekolah Luas ruang dan fasilitas di ruang wakil sekolah hampir sama dengan ruang kepala sekolah di mana sudah dilengkapi dengan ruangan ber-AC di mana juga tersedia meja pertemuan, ruang tamu, komputer dan akses internet, lambang kenegaraan, alat komunikasi, serta lemari dokumen dan sentral sound sistem.
37
3.
Perpustakaan Ruangan ber-AC ini dilengkapi dengan komputer online yang terkoneksi dengan Sistem Informasi Perpustakaan. Selain itu fasilitas yang ada di perpustakaan berupa meja dan kursi, speaker, loker, rak, dan televisi berwarna. Perpustakaan tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas “hotspot” dan ruang tamu.
4.
Ruang kelas SMA Kesatrian 1 Semarang mempunyai 41 kelas. Setiap ruang kelas sudah dilengkapi satu set komputer dengan koneksi internet, LCD projector, AC, serta meja dan kursi guru.
5.
Laboratorium Laboratorium sekolah Laboratorium IPA (Laboratorium Kimia, Biologi, dan Fisika). Laboratorium IPA sudah dilengkapi dengan fasilitas AC, seperangkat komputer dan LCD proyektor serta alat-alat laboratorium yang memadai. Selain itu, terdapat pula ruang multimedia dan laboratorium bahasa.
6.
Ruang layanan BK Ruang dilengkapi dengan meja pertemuan ruang tamu, ruang bimbingan pribadi, ruang bimbingan kelompok, lemari dokumen, simbol-simbol kenegaraan, komputer dan akses internet, instrument konseling, buku sumber, media pengambangan kepribadian, papan statistik, kotak saran atau pendapat.
38
7.
Ruang TU Pelayanan yang dilakukan untuk siswa-siswi di SMA ini dibedakan menurut tingkatan kelasnya. Di ruang TU ini dilengkapi dengan AC, dan terdapat meja, papan tulis, kursi, simbol kenegaraan, komputer, lemari, maupun struktur organisasinya.
8.
Ruang Komputer Terdapat 2 ruang komputer, ruang pertama berada di lantai 1 dan ruang yang kedua di lantai 2. Setiap ruangan terdiri dari 40 komputer, meja guru, papan tulis, kursi, serta dilengkapi AC.
9.
Kantin SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki 8 kantin. Kantin tersebut menggunakan konsep kantin kejujuran yang sesuai dengan visi dan misi sekolah.
10. Koperasi Koperasi di SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki 2 penjaga yang melayani siswa-siswi. Luas koperasi di sekolah ini tidak terlalu luas, akan tetapi telah dilengkapi dengan mesin fotocopy dan alat tulis yang cukup lengkap, seperti: buku tulis, bolpoin, buku gambar, maupun perlengkapan lainnya. 11. UKS Fasilitas yang terdapat dalam UKS berupa tempat tidur pasien, lemari obat, alat ukur tinggi dan berat badan, wastafel, lemari dokumen, obat-obatan, tabung oksigen, termometer, tensimeter, tandu, kursi roda, serta papan statistik dan alat komunikasi.
39
12. Mushola SMA Kesatrian 1 Semarang sudah dilengkapi mushola yang luas dan fungsional. Terdapat sajadah dan perlengkapan sholat lainnya. Tempat wudhu bagi perempuan dan laki-laki dipisahkan, untuk perempuan di sebelah kiri dan laki-laki di sebelah kanan. 13. Aula sekolah. Aula di SMA Kesatrian 1 Semarang digunakan untuk ruang pertemuan organisasi ektra maupun intra sekolah. Ruang aula ini tidak begitu besar. Ruang aula dilengkapi dengan kursi, meja, papan tulis, symbol kenegaraan, maupun AC. Selain fasilitas di atas SMA Kesatrian 1 Semarang juga dilengkapi pula dengan fasilitias berupa, Pos Keamanan, Gudang, Lapangan upacara, meeting room, kamar mandi, taman, tempat parkir, ruang guru, maupun lapangan olahraga.
b. Keadaan Lingkungan Sekolah Secara umum lingkungan SMA Kesatrian 1 Semarang cukup kondusif dalam mendukung proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut. 1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah Sebelah barat
:
Pemukiman
Ronggowarsito Sebelah timur
: Gedung Ajinomoto
penduduk
dan
Museum
40
Sebelah Utara Sebelah Selatan
: Jalan Raya Pamularsih : Makam
2. Kondisi Lingkungan Sekolah a. Kebersihan SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki lingkungan terjaga kebersihannya. Kebersihan ruang kelas merupakan tanggungjawab warga kelas tersebut sedangkan kebersihan luar kelas dan ruangan-ruangan lainnya merupakan tanggungjawab bersama seluruh warga sekolah dengan bantuan petugas kebersihan. b. Kebisingan SMA Kesatrian 1 Semarang terletak di tepi Jl. Pamularsih yang sangat padat dengan tingkat kebisingan yang tinggi. Namun, dalam pembelajaran, siswa tidak merasa terganggu dengan kebisingan di luar sekolah karena tiap ruang kelas di desain sedemikian rupa sehingga suara guru. c. Jalan Penghubung dengan Sekolah SMA Kesatrian 1 Semarang terletak di sisi jalan utama yang padat yaitu Jl. Pamularsih. Letak yang langsung berhubungan dengan jalan utama menyebabkan SMA Kesatrian 1 Semarang mudah dijangkau oleh siswa dan pihak yang berkepentingan dengan sekolah. d. Kenyamanan dan Keamanan Suasana di SMA Kesatrian 1 Semarang nyaman untuk pembelajaran. Ruang kelas yang dilengkapi dengan AC dapat mengurangi panasnya udara akibat
41
polusi dan sedikitnya pohon di perkotaan. Keamanan di SMA Kesatrian 1 Semarang sangat ketat. Pintu gerbang yang selalu ditutup ketika jam pelajaran berlangsung. Ketika sore menjelang, pintu gerbang menuju ke area utama sekolah dan lantai 2 di kunci untuk mengamankan peralatan-peralatan penunjang pembelajaran. c. Keadaan Guru dan Siswa 1. Jumlah guru dan sebarannya menurut mata pelajaran. Berdasarkan data per Juli 2012 SMA Kesatrian 1 Semarang mempunyai 99 guru mata pelajaran baik yang sudah berstatus guru tetap (GT) dan guru tidak tetap (GTT). 79 orang guru berstatus guru tetap (GT) dan 20 orang guru berstatus sebagai guru tidak tetap (GTT). Guru tersebut terbagi dalam 21 mata pelajaran. 2. Jumlah siswa Berdasarkan data per Juli 2012 jumlah siswa pada SMA Kesatrian 1 Semarang yaitu 934 siswa, terdiri dari kelas X berjumlah 311 siswa, kelas XI sebanyak 209 siswa. Kelas XII berjumlah 414 siswa. d. Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang merupakan salah satu SMA swasta yang tergolong favorit di Semarang. Siswa yang ada di sana sebagian besar berasal dari golongan menengah ke atas dan berprestasi. Orang tua siswa di SMA Kesatrian 1 Semarang sebagian besar bermatapencaharian sebagai
wiraswasta yang
berpenghasilan antara Rp 1200.000,00 sampai dengan Rp 3200.000,00/bulannya.
42
Sedangkan tingkat pendidikan terakhir orang tua dari siswa sendiri sebagian besar telah lulus SMA/sederajat.
2) HASIL PENELITIAN a. Validitas Pengujian Instrumen 1. Validitas variabel peran orang tua Data angket penelitian yang dibagikan kepada 52 responden di SMA Kesatrian 1 Semarang, penulis mendapatkan data sebagai berikut: Tabel 4. 1 Validitas instrumen peran orang tua No.
Butir Soal
R hitung
R tabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B11 B12 B16 B17 B18 B19 B9 B10 B13 B15 B20 B21 B22 B23
0.404 0.040 0.341 0.279 0.069 0.192 0.119 0.199 0.228 0.173 0.323 0.369 0.543 0.074 0.301 0.321 0.387 0.364 0.320 0.320 0.512 0.544
0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279
Valid Tidak Valid Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2013
43
Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari pada r tabel. R tabel dilihat berdasarkan tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%.
Artinya, data ini patut
dipercaya paing tidak 95% kebenarannya, jika ada kekeliruan paling banyak 5%. Dari tabel 4.1 menyatakan bahwa butir soal yang ada dalam angket yang menjelaskan tentang indikator peran orang tua terdapat 13 butir soal yang valid dari 22 butir soal atau sekitar 59% dari keseluruhan butir soal. Hal tersebut menunjukkan bahwa angket yang telah dibuat merupakan alat yang layak digunakan dalam mengukur peran orang tua. 2. Validitas variabel perilaku konsumtif siswa Data angket penelitian yang dibagikan kepada 52 responden di SMA Kesatrian 1 Semarang , penulis mendapatkan data sebagai berikut:
44
Tabel 4. 2 Validitas instrumen perilaku konsumtif siswa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Butir Soal B24 B25 B26 B27 B14 B28 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B29 B42 B43 B44 B45
S Sumber: Data yang diolah,2013
R hitung 0.411 0.576 0.516 -0.240 0.163 0.082 0.402 0.494 0.013 0.480 0.361 0.667 0.468 0.494 0.154 0.459 0.628 0.554 0.466 0.299 0.553 0.164 0.383
R tabel 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266 0.266
Keterangan Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari pada r tabel. R tabel dilihat berdasarkan tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%. Dari tabel di atas menyatakan bahwa butir soal yang ada dalam angket yang menjelaskan tentang indikator peran orang tua terdapat 17 butir soal yang valid dari 23 butir soal atau sekitar 74% dari keseluruhan butir soal. Hal tersebut menunjukkan bahwa angket yang telah dibuat merupakan alat yang layak digunakan dalam mengukur perilaku konsumtif siswa.
45
e. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang telah didapat dalam penilitian ini merupakan data yang reliabel atau dapat dipercaya. Dari hasil data yang diolah, reliabilitas untuk variabel X (peran orang tua) diperoleh hasil 0, 464 . Untuk variabel Y (perilaku konsumtif siswa) diperoleh hasil 0,717.
f. Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya data dianalisis untuk mengetahui skor jawaban responden yang akan dideskripsikan untuk mengetahui persepsi responden mengenai variabel penelitian melalui indikator tiap variabel. Dalam hal ini analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data tanpa bermaksud mengambil kesimpulan yang berlaku umum/generalisasi. Hasil analisis deskriptif persentase skor responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel peran orang tua Variabel peran orang tua ini dapat diketahui dari sub variabel yang diturunkan menjadi indikator yang terdiri atas: keadaan sosial ekonomi orang tua, pemenuhan kebutuhan anak, sosialisasi orang tua tentang konsumsi anak, kontrol orang tua terhadap uang saku anak, intensitas pertemuan orang tua dengan anak. Dalam penelitian ini terdapat empat pilihan jawaban responden terhadap indikator-indikator tersebut, jawaban a dengan nilai 1, jawaban b dengan nilai 2, jawaban c dengan nilai
46
3, dan jawaban d dengan nilai 4. Deskripsi persentase skor responden untuk variable peran orang tua adalah sebagai berikut: 1. Angket penelitian dengan indikator keadaan sosial ekonomi orang tua yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden, terdapat 7 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 1456 (7 x 4 x 52) dan skor terendah 364 ( 7 x 1 x 52). Rentang skor 1092 (1456 – 364 ). Interval skor 273 (1092 : 4). Tabel 4.3 Indikator keadaan sosial ekonomi orang tua No. Interval skor
F
%
Kriteria Rendah
1
364 – 637
1
1,92%
2
638 – 910
20
38,46% Sedang
3
911 – 1183
29
55,77% Tinggi
4
1184 – 1456
2
3,85%
52
100%
Sangat tinggi
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator keadaan sosial dengan kategori rendah dengan kriteria pekerjaan sebagai pegawai tidak tetap, berpendidikan terakhir hanya SD, ayah sebagai sumber penghasilan satu-satunya, pendapatan per bulan kurang dari Rp 1.200.000, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria pekerjaan sebagai PNS, berpendidikan terakhir hingga S2, sumber penghasilan dalam keluarga diperoleh dari ayah dan ibu, pendapatan per bulan lebih dari Rp 5.200.000. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
47
Tabel 4.4 Rata-rata indikator keadaan sosial ekonomi orang tua siswa
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
11.00
24.00
18.1731
2.43923
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator keadaan sosial ekonomi orang tua siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana dengan kriteria pekerjaan orang tua sebagai wiraswasta, yang berpendidikan SMA atau sederajat, sumber utama pendapatan berasal dari ayah dan ibu, penghasilan per bulan antara Rp 3.200.000,00 sampai dengan Rp 5.200.000,00 2. Angket penelitian dengan indikator pemenuhan kebutuhan siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden, terdapat 7 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 1456 (7 x 4 x 52) dan skor terendah 364 ( 7 x 1 x 52). Rentang skor 1092 (1456 – 364 ). Interval skor 273 (1092 : 4).
48
Tabel 4.5 Indikator pemenuhan kebutuhan siswa No. Interval skor F
%
Kriteria
1
364 – 637
0
0%
Rendah
2
638 – 910
31
59,61% Sedang
3
911 – 1183
20
38,46% Tinggi
4
1184 – 1456
1
1,92%
52
100%
Sangat tinggi
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator pemenuhan kebutuhan siswa yang termasuk dalam kategori rendah dengan kriteria pemenuhan kebutuhan oleh orang tua yang tidak cukup bagi anak, sistem pemberian uang saku secara harian, uang saku yang kurang dari Rp 400.000,00/bulan, ketidakpuasaan anak dengan pemberian uang saku oleh orang tua, fasilitas anak yang tidak terpenuhi, dan dengan ketidakpuasan anak terhadap fasilitas yang diberikan oleh orang tua, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria pemenuhan kebutuhan sangat tercukupi oleh orang tua, sistem pemberian uang saku bulanan yang lebih dari Rp 800.000,00/bulan, anak sangat puas dengan pemberian uang saku oleh orang tua, fasilitas anak yang sangat terpenuhi, dan anak sangat puas terhadap fasilitas yang diberikan oleh orang tua. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
49
Tabel 4.6 Rata-rata indikator pemenuhan kebutuhan siswa Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
13.00
24.00
17.0962
2.34529
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator pemenuhan kebutuhan siswa termasuk dalam kategori sedang di mana kriteria pemenuhan kebutuhan yang cukup, sistem pemberian uang saku mingguan, pemberian uang saku antara Rp 400.000 sampai dengan Rp 600.000/bulan, anak cukup puas dengan pemberian uang saku oleh orang tua, fasilitas anak yang cukup terpenuhi, dan anak cukup puas dengan fasilitas yang diberikan oleh orang tua. 3. Angket penelitian dengan indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden, terdapat 2 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 416 (2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang skor 312 (416 – 104). Interval skor 78 (312: 4).
50
Tabel 4.7 Indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa No. Interval skor F
%
Kriteria Rendah
1
104 – 182
1
1,92%
2
183 – 260
25
48,08% Sedang
3
261 – 338
16
30,77% Tinggi
4
339 – 416
10
19,23% Sangat tinggi
52
100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa kategori rendah dengan kriteria orang tua yang tidak pernah menasehati anak tentang apa yang dikonsumsi dan orang tua sama sekali tidak ikut dalam penentuan konsumsi anak, sedangkan kategori tinggi dengan kriteria orang tua yang sangat sering menasehati anaknya tentang apa yang dikonsumsi dan sangat sring ikut menentukan apa yang dikonsumsi anak. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut: Tabel 4.8 Rata-rata indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
2.00
8.00
5.4615
1.21206
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana
51
orang tua sering menasehati anaknya dalam menentukan apa yang dikonsumsi dan sering menentukan apa yang seharusnya dikonsumsi anak. 4. Angket penelitian dengan indikator kontrol orang tua terhadap uang saku siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden, terdapat 2 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 416 (2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang skor 312 (416 – 104). Interval skor 78 (312: 4) Tabel 4.9 Indikator kontrol orang tua terhadap uang saku siswa No. Interval skor F
%
Kriteria
1
104 – 182
15
28,85% Rendah
2
183 – 260
18
34,62% Sedang
3
261 – 338
16
30,77% Tinggi
4
339 – 416
3
5,77%
52
100%
Sangat tinggi
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator kontrol orang tua terhadap uang saku siswa kategori rendah dengan kriteria orang tua yang tidak pernah mengontrol uang saku anak dan tidak peduli dengan penggunaan uang saku anaknya, sedangkan kategori tinggi dengan kriteria orang tua sangat sering melakukan kontrol terhadap uang saku anak dan peduli sekali tentang penggunaannya. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
52
Tabel 4.10 Rata-rata indikator kontrol orang tua terhadap uang saku siswa Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
2.00
8.00
4.6538
1.46708
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator kontrol orang tua terhadap uang saku siswa termasuk dalam kategori sedang di mana orang tua cukup sering melakukan kontrol terhadap uang saku anak dan peduli terhadap penggunaan uang saku tersebut. 5. Angket penelitian dengan indikator intensitas pertemuan orang tua dengan siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden, terdapat 4 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 832 (4 x 4 x 52) dan skor terendah 208 ( 4 x 1 x 52). Rentang skor 624 (832 – 208). Interval skor 156 (624: 4). Tabel 4.11 Indikator intensitas pertemuan orang tua dengan siswa No. Interval skor F
%
Kriteria Rendah
1
208 – 364
3
5,77%
2
365 – 520
10
19,23% Sedang
3
521 – 676
17
32,69% Tinggi
4
677 – 832
22
42,31% Sangat tinggi
52
100%
53
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk intensitas pertemuan orang tua dengan siswa kategori rendah dengan kriteria pertemuan dengan orang tua yang jarang terjadi, terjadi kurang dari 7 jam/hari, kualitas komunikasi yang kurang baik, dan anak kurang puas terhadap pertemuan yang terjadi dengan orang tuanya tersebut, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria pertemuan dengan orang tua yang sangat sering terjadi selama lebih dari 9 jam/hari, komunikasi yang terjalin antara orang tua dengan anak sangat baik, dan anak merasa sangat puas dengan pertemuan yang terjadi tersebut. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut: Tabel 4.12 Rata-rata indikator intensitas pertemuan orang tua dengan siswa Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
6.00
16.00
12.4231
2.80997
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator intensitas pertemuan orang tua dengan siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana anak seing bertemu dengan orang tuanya antara 8 sampai dengan 9 jam/hari, komunikasi yang terjalin dengan baik, dan anak merasa puas dengan pertemuannya bersama orang tua mereka. b. Variabel perilaku konsumtif siswa 1. Angket penelitian dengan indikator penampilan siswa yang menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 4 butir pertanyaan
54
dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 832 (4 x 4 x 52) dan skor terendah 208 ( 4 x 1 x 52). Rentang skor 624 (832 – 208 ). Interval skor 156 (624: 4). Tabel 4.13 Indikator penampilan siswa No. Interval skor F
%
Kriteria Rendah
1
208 – 364
4
7,69%
2
365 – 520
19
36,54% Sedang
3
521 – 676
25
48,08% Tinggi
4
677 – 832
4
7,69%
52
100%
Sangat tinggi
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator penampilan bahwa kategori rendah dengan kriteria penampilan tidak penting bagi siswa, siswa tidak memperdulikan merek/brand dari apa yang mereka gunakan, mereka merasa bahwa merek dari produk yang mereka gunakan tidak penting, dan pemilihan penggunaan produk bermerek/ branded dengan alasan agar awet digunakan, sedangkan untuk kategori sangat tinggi dengan kriteria penampilan menjadi hal yang sangat penting bagi mereka, siswa sangat memperdulikan merek/brand
dari produk yang mereka gunakan, siswa
merasa bahwa merek dari produk yang mereka gunakan sangat penting dengan alasan agar mendapat pujian atau pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
55
Tabel 4.14 Rata-rata indikator penampilan Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
6.00
14.00
10.7692
2.10150
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa penampilan siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana penampilan menjadi hal yang penting bagi mereka, siswa memperdulikan merek/brand dari produk yang digunakan, siswa merasa bahwa merek dari produk yang digunakan sangatlah penting untuk menunjang penampilan dengan alasan pengaruh teman atau lingkungan sekitar. 2. Angket penelitian dengan indikator penggunaan uang saku siswa yang menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 5 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 1040 (5 x 4 x 52) dan skor terendah 260 ( 5 x 1 x 52). Rentang skor 780 (1040 – 260 ). Interval skor 195 (780: 4). Tabel 4.15 Indikator penggunaan uang saku No. Interval skor F
%
Kriteria Rendah
1
260 – 455
4
7,69%
2
456 – 650
38
73,07% Sedang
3
651 – 845
10
19,23% Tinggi
4
846 – 1040
0
0%
52
100%
Sangat tinggi
56
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator penggunaan uang saku kategori rendah dengan kriteria orang tua yang benar-benar tidak mengetahui penggunaan uang saku anak, siswa yang tidak pernah membeli produk bermerk/branded, jika pergi ke pusat perbelanjaan tidak membeli sesuatu yang hanya pergi ke tempat tersebut sekali dalam seminggu dan setiap bulan selalu menabung, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria, orang tuan yang sangat mengetahui penggunaan uang saku anak, siswa yang sangat sering membeli sesuatu saat pergi ke pusat perbelanjaan yang lebih dari 3 kali dalam seminggu sehingga tidak sempat menabung. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut: Tabel 4.16 Rata-rata indikator penggunaan uang saku Descriptive Statistics
VAR00001 Valid N (listwise)
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
52 52
8.00
16.00
11.1346
1.81528
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa penggunaan uang saku siswa termasuk dalam kategori sedang di mana orang tua kadang-kadang mengetahui penggunaan uang saku anak, siswa kadang-kadang membeli sesuatu saat pergi ke pusat perbelanjaan yang biasanya dilakukan 2 kali dalam seminggu sehingga jarang menabung uang saku mereka. 3. Angket
penelitian
dengan
indikator
penggunaan
teknologi
yang
menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 4 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor
57
tertinggi 832 (4 x 4 x 52) dan skor terendah 208 ( 4 x 1 x 52). Rentang skor 624 (832 – 208 ). Interval skor 156 (624: 4). Tabel 4.17 Indikator penggunaan teknologi No. Interval skor F
%
Kriteria
1
208 – 364
14
26,92% Rendah
2
365 – 520
16
30,77% Sedang
3
521 – 676
15
28,85% Tinggi
4
677 – 832
7
13,46% Sangat tinggi
52
100%
Dari tabel d iatas diketahui bahwa untuk indikator teknologi canggih yang dimiliki kategori rendah dengan kriteria tidak pernah menggunakan gadget karena hanya memiliki 1 gadget dan merasa barang tersebut tidak penting sehingga tidak pernah membawanya saat ke sekolah, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria siswa sangat sering menggunakan gadget dan gadget yang dimiliki lebih dari 4 buah karena merasa barang tersebut sangat penting sehingga sering membawanya ke sekolah. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut: Tabel 4.18 Rata-rata indikator teknologi canggih yang dimiliki Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
4.00
16.00
9.9808
3.03244
Valid N (listwise)
52
58
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa penggunaan teknologi siswa termasuk dalam kategori sedang di mana siswa menggunakan gadget hanya kadang-kadang saja dan gadget yang dimiliki sebanyak 2 buah karena barang tersebut cukup penting bagi dirinya sehingga hanya kadang-kadang saja membawanya ke sekolah. 4. Angket penelitian dengan indikator tempat tongkrongan siswa yang menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 3 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 624 (3 x 4 x 52) dan skor terendah 156 ( 3 x 1 x 52). Rentang skor 468 (624 – 156). Interval skor 117 (468: 4) Tabel 4.19 Indikator tempat tongkrongan No. Interval skor F
%
Kriteria
1
156 – 273
6
11,54% Rendah
2
274 – 390
11
21,15% Sedang
3
391 – 507
23
44,23% Tinggi
4
508 – 624
12
23,08% Sangat tinggi
52
100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator tempat tongkrongan kategori rendah dengan kriteria siswa merupakan orang yang tidak suka pergi ke tempat tongkrongan, namun hanya berkumpul di rumah salah satu teman saja yang dilakukan seminggu sekali, sedangkan untuk kategori sangat tinggi dengan kriteria siswa merupakan orang yang sangat suka pergi ke tempat tongkrongan, mereka biasanya pergi ke mall untuk nongkrong yang bisa lebih dari 3 kali dalam seminggu.
59
Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut: Tabel 4.20 Rata-rata indikator tempat tongkrongan Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
3.00
12.00
8.2308
2.09215
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tempat
berkumpul dan
menghabiskan waktu bersama teman-teman termasuk dalam kategori tinggi di mana siswa merupakan orang yang kadang suka pergi ke tempat tongkrongan dan tempat yang sering digunakan untuk berkumpul adalah tempat makan yang dikunjungi sekitar 3 kali dalam seminggu. 5. Angket penelitian dengan indikator makanan dan minuman siswa yang menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 2 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 416 ( 2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang skor 312 (416 – 104 ). Interval skor 78 (312: 4). Tabel 4.21 Indikator makanan dan minuman No. Interval skor F
%
Kriteria
1
104 – 182
16
30,77% Rendah
2
183 – 260
25
48,08% Sedang
3
261 – 338
5
9,62%
4
339 – 416
6
11,54% Sangat tinggi
52
100%
Tinggi
60
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator makanan dan minuman kategori rendah dengan kriteria siswa yang tidak suka makan dan minum di restoran cepat saji (fast food) dan mungkin hanya sekali dalam seminggu makan disana, sedangkan kategori tinggi dengan kriteria siswa sangat menyukai makanan dan minuman dari restoran cepat saji (fast food) dan bisa lebih dari 3 kali dalam seminggu makan disana. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut: Tabel 4.22 Rata-rata indikator makanan dan minuman Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
2.00
8.00
4.4231
1.47324
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa makanan dan minuman siswa termasuk dalam kategori sedang di mana siswa tidak terlalu suka dengan makanan dan minuman dari restoran cepat saji (fast food) dan berkunjung kesana 2 kali seminggu. 6. Angket
penelitian
dengan
indikator
tempat
rekreasi
siswa
yang
menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 3 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 624 (3 x 4 x 52) dan skor terendah 156 ( 3 x 1 x 52). Rentang skor 468 (624 – 156 ). Interval skor 117 (468: 4).
61
Tabel 4.23 Indikator tempat rekreasi No. Interval skor F
%
Kriteria
1
156 – 273
14
26,92% Rendah
2
274 – 390
22
40,31% Sedang
3
391 – 507
12
23,08% Tinggi
4
508 – 624
4
7,69%
52
100%
Sangat tinggi
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator tempat rekreasi kategori rendah dengan kriteria siswa dalam seminggu hanya 1 kali pergi ke pusat perbelanjaan ataupun refreshing dan biasnya saat merasa bosan pergi refreshing ke pantai , sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria siswa yang pergi ke pusat perbelanjaan ataupun refreshing lebih dari 3 kali seminggu dan biasanya saat bosan mereka pergi ke mall. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut: Tabel 4.24 Rata-rata indikator tempat rekreasi Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
3.00
11.00
6.7115
2.02278
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tempat rekreasi siswa termasuk dalam kategori sedang di mana siswa pergi ke pusat perbelanjaan ataupun refreshing 2 kali seminggu dan pergi ke bioskop saat merasa bosan.
62
7. Angket penelitian dengan indikator teman dan lingkungan sekitar siswa yang menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 2 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 416 ( 2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang skor 312 (416 – 104 ). Interval skor 78 (312: 4). Tabel 4.25 Indikator teman dan lingkungan sekitar No. Interval skor F
%
Kriteria Rendah
1
104 – 182
5
9,62%
2
183 – 260
32
61,54% Sedang
3
261 – 338
13
25%
Tinggi
4
339 – 416
2
3,85%
Sangat tinggi
52
100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator teman dan lingkungan sekitar kategori rendah dengan kriteria teman di sekitar siswa bukanlah orang yang konsumtif dan hal tersebut sama sekali tidak mempengaruhi gaya hidup mereka, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria teman yang ada di sekitar siswa adalah orang yang sangat konsumtif dan sangat mempengaruhi gaya hidup siswa. Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
63
Tabel 4.26 Rata-rata indikator teman dan lingkungan sekitar Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
52
3.00
7.00
4.7885
1.05415
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa teman dan lingkungan sekitar siswa termasuk dalam kategori sedang di mana teman di sekitar siswa adalah
orang
yang
sebagian
kecil
konsumtif
dan
kadang-kadang
mempengaruhi gaya hidup siswa. g. Analisis Regresi Sederhana Berdasarkan hasil penghitungan analisis regresi linier sederhana yang dilakukan melalui analisis statistik program spss 17.0 for windows, maka diperoleh hasil: Tabel 4. 27 Regresi
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa angka R sebesar 0,141 menujukkan bahwa pengaruh antara X (peran orang tua) dengan Y (perilaku konsumtif siswa) adalah positif, artinya setiap ada kenaikan pada variabel X (peran orang tua) maka variabel Y (perilaku konsumtif) juga akan mengalami kenaikan. Angka R square atau Koefisien Determinasi adalah 0,020 (berasal dari 0,141 x 0,141). Hal ini berarti 2,0% variasi dari Perilaku Konsumtif bisa
64
dijelaskan oleh variasi dari X (peran orang tua). Sedangkan sisanya (100% 2% = 98%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Tabel 4.28 Koefisien regresi Coefficients Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
44.028
12.010
Peran
.208
.207
Model 1
a
.141
T
Sig.
3.666
.001
1.004
.320
a. Dependent Variable: perilaku
Dengan demikian, analisis regresi linier sederhana ini telah menjawab rumusan masalah peneliti yang kedua yaitu seberapa besar pengaruh dari peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa yang berdasarkan tabel diatas, persamaan regresi mengandung makna: Perilaku konsumtif = 44,028 + 0,208 (Peran orang tua). Artinya: konstanta sebesar 44,028 menyatakan bahwa jika tidak ada X (peran orang tua) maka perilaku konsumtif adalah 44,028, sedangkan koefisien regresi 0.208 menyatakan bahwa setiap kenaikan ( karena tanda positif) X (peran orang tua) sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan perilaku konsumtif (Y) sebesar 0,208 satuan. h. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H0 : tidak ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang. H1 : ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.
65
Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis dapat diketahui dari besarnya signifikansi pada tabel uji anova. Hasil uji anova pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4. 29 Uji Hipotesis dengan Anova b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
60.956
1
60.956
1.008
.320
Residual
3022.967
50
60.459
Total
3083.923
51
a
a. Predictors: (Constant), peran b. Dependent Variable: perilaku
Uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 1,008 dengan tingkat signifikansi 0,320. Karena probabilitas (0,320) lebih besar dari 0,05 maka X (peran orang tua) berpengaruh terhadap Y (perilaku konsumtif), sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa ada pengaruh antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa di SMA Kesatrian 1 Semarang. Dengan demikian, uji ANOVA ini telah menjawab rumusan masalah pertama dari penelitian ini yaitu ada pengaruh antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.
B. PEMBAHASAN Teori Parson menyatakan bahwa semua sistem yang hidup harus memenuhi empat prasyarat fungsional yaitu: pattern maintenance, integrasion, goal attainment, dan adaptation. Salah satu sub-kelas dari sistem hidup itu ialah
66
sistem tindakan,termasuk subsistem perilaku, subsistem psikologi, subsistem cultural, dan subsistem sosial. Sistem sosial yang paling berswadaya ialah masyarakat, yang berfungsi mengintegrasikan sistem sosial. (Poloma, 2003:195) Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa angka rxy= 0,141 munujukkan bahwa pengaruh antara X (peran orang tua) dengan Y (perilaku konsumtif siswa) adalah positif. Angka R square atau Koefisien Determinasi adalah 0,020 (berasal dari 0,141 x 0,141). Hal ini berarti 2,0% variasi dari Perilaku Konsumtif bisa dijelaskan oleh variasi dari X (peran orang tua). Sedangkan sisanya (100% - 2%) 98% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan persamaan regresi: Perilaku konsumtif = 44,028 + 0,208 (Peran orang tua) yang artinya: konstanta sebesar 44,028 menyatakan bahwa jika tidak ada X (peran orang tua) maka perilaku konsumtif adalah 44,028, sedangkan koefisien regresi 0.208 menyatakan bahwa setiap kenaikan ( karena tanda positif) X (peran orang tua) sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan perilaku konsumtif (Y) sebesar 0,208 satuan. Dengan demikian teori fungsionalisme struktural Parson ini peneliti gunakan dengan tepat karena peran orang tua memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa peran orang tua dan perilaku konsumtif yang terjadi pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang merupakan suatu sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam menganalisis tahapan timbulnya perilaku konsumtif yang dilakukan oleh siswa yaitu sebagai berikut: f. Adaptation (Adaptasi)
67
Dalam fungsi adaptasi ini, tindakan/ perilaku yang dilakukan oleh anak (siswa kelas XI) merupakan hasil dari adaptasi mereka dengan lingkungan eksternal sesuai dengan kebutuhannya. Dalam hal ini, dapat dilihat dari orang tua mempunyai peran orang tua menjadi penting karena anak (siswa kelas XI) akan belajar pola konsumsi yang dilakukan oleh orang tua dan yang ada di sekitar lingkungannya, termasuk sekolah. Hal ini terlihat dalam indikator keadaan sosial ekonomi sosial orang tua siswa yang tampak pada butir pertanyaan nomor 1, 2, 5, 6 dan 7 tentang pekerjaan orang tua (ayah dan ibu) serta besar penghasilan yang diperoleh dalam keluarga. Indikator pemenuhan kebutuhan pada butir pertanyaan nomor 11 dan 12 tentang pemberian uang saku pada siswa dan 19 fasilitas anak. Indikator penampilan pada butir pertanyaan nomor 24 tentang pentingnya penampilan bagi anak dan 27 alasan anak memilih menggunakan produk branded, indikator teknologi yang dimiliki pada nomor 34 jumlah gadged yang dimiliki siswa, indikator tempat tongkrongan terdapat pada butir 38 dan39 tentang tempat yang sering digunakan siswa untuk tongkrongan dan intensitas tongkrongan tersebut, serta indikator teman dan lingkungan sekitar pada nomor 44 tentang gaya hidup teman yang ada di sekitar siswa. Hal tersebut merupakan suatu bentuk adaptasi dari siswa untuk dapat berada di lingkungan sekolah itu sendiri. g. Goal Attainment (Pencapaian tujuan) Semua tindakan yang dilakukan oleh individu setelah mengalami proses adaptasi memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai. Dalam kondisi yang demikian, orang tua berperan untuk menilai dan memahami perilaku konsumtif anaknya setelah mengalami penyesuaian sehingga orang tua dapat memberikan
68
arahan kepada anaknya agar tidak terbentuk perilaku konsumtif pada diri anaknya (siswa kelas XI). Hal ini dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan siswa pada butir pertanyaan nomor 8 tentang pemenuhan kebutuhan siswa oleh orang tua, indikator sosialisasi orang tua kepada anak yang terdapat pada butir pertanyaan nomor 9 dan 10 tentang campur tangan orang tua dalam menasehati dan menentukan apa yang dikonsumsi anak, indikator intensitas pertemuan orang tua dengan anak yang terdapat pada butir soal nomor 20, 21 dan 22 tentang intensitas pertemuan siswa dengan orang tuanya dan kualitas hubungan yang terjadi, indikator penggunaan uang saku pada butir pertanyaan nomor 30 dan 31 tentang kebiasaan belanja dan intensitas anak pergi ke pusat perbelanjaan, indikator makanan dan minuman pada butir pertanyaan nomor 40 tentang kebiasaan makan atau minum di restoran cepat saji. Butir-butir pertanyaan diatas merupakan salah satu cara dari siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang untuk dapat melanggengkan tahap adaptasi mereka dengan lingkungannya sehingga mereka mendapat pengakuan dari lingkungan tempat mereka berada yaitu SMA Kesatrian 1 Semarang. h. Integration (Integrasi) Setelah dapat memahami perilaku konsumsi anak-anaknya serta memberikan arahan, orang tua harus mampu menyatukan arahan tersebut dan aturan-aturan yang telah disepakati dalam diri anak sehingga anak mampu membatasi perilaku konsumtifnya. Hal ini dapat dilihat dari indikator keadaan sosial ekonomi orang tua yang terdapat pada butir pertanyaan nomor 3 dan 4 tentang pendidikan terakhir orang tua (ayah dan ibu), indikator kontrol orang tua
69
mengenai konsumsi siswa pada butir pertanyaan nomor 13 dan 15 tentang kepedulian orang tua akan kontrol terhadap penggunaan uang saku anak, indikator penggunaan uang saku pada butir pertanyaan nomor 14 tentang kepedulian orang tua akan penggunaan uang saku anaknya, indikator tempat rekreasi pada butir nomor 43 tentang intensitas anak untuk pergi rekreasi serta pada indikator teman dan lingkungan sekitar pada butir soal nomor 45 tentang teman dan lingkungan siswa yang dapat mempengaruhi gaya hidup siswa. Pada butir pertanyaan tersebut merupakan tahapan dimana siswa berusaha agar mereka dapat mempertahankan eksistensi diri mereka dan tetap mendapatkan pengakuan dari lingkungan sekitarnya. i. Latency (Latensi/pemeliharaan pola) Dalam fungsi ini, semua hal yang dilakukan oleh siswa kelas XI telah menjadi suatu kebiasaan dimana anak melakukan hal tersebut karena sudah terbentuk dan melekat sebagai perilaku yang selalu dilakukan dan menjelma menjadi gaya hidup anak. Hal ini tercermin dari indikator pemenuhan kebutuhan siswa yang terdapat pada butir pertanyaan nomor 16, 17, dan 18 tentang kepuasan siswa terhadap fasilitas dan pemenuhan kebutuhan oleh orang tuanya, indikator intensitas pertemuan orang tua dengan siswa pada butir pertanyaan nomor 23 tentang kepuasan siswa terhadap intensitas pertemuan yang terjadi dengan kedua orang tuanya, indikator penampilan pada butir soal nomor 25 dan 26 tentang gaya hidup
siswa
yang
cenderung
konsumtif
dengan
pemilihan
produk
bermerk/branded, indikator penggunaan uang saku pada butir pertanyaan 28 dan 32 tentang penggunaan uang saku untuk pembelian produk branded dan
70
tabungan, indikator tempat rekreasi pada butir pertanyaan nomor 29 tentang intensitas kunjungan ke pusat perbelanjaan, indikator teknologi canggih yang dimiliki pada butir pertanyaan nomor 33, 35 dan 36 tentang pentingnya gadged dalam kehidupan siswa, indikator tempat tongkongan pada butir nomor 37 tentang kebiasaan siswa pergi ke tempat tongkrongan, indikator makanan dan minuman pada butir nomor 41 dan 42 tentang intensitas siswa pergi ke restoran cepat saji. Butir pertanyaan tersebut mengandung arti bahwa siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang secara tidak langsung telah melakukan secara terus-menerus kebiasaan-kebiasaan mereka yang telah menjurus kepada perilaku konsumtif itu sendiri. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peran orang tua memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang. Pengaruhnya dapat dilihat dari hasil perhitungan masing-masing variabel. Untuk variabel bebas dari penelitian ini adalah peran orang tua yang terdiri dari indikator keadaan sosial ekonomi orang tua, pemenuhan kebutuhan siswa, sosialisasi orang tua terhadap konsumsi siswa, kontrol orang tua terhadap uang saku siswa, dan intensitas pertemuan orang tua dengan siswa sedangkan untuk variabel perilaku konsumtif siswa dapat dilihat melalui indikator penampilan, penggunaan uang saku, teknologi canggih yang dimiliki, tempat nongkrong, makanan dan minuman, tempat rekreasi, serta teman dan lingkungan sekitar siswa.
71
Dari hasil diatas, maka indikator- indikator variabel peran orang tua dan variabel perilaku konsumtif tidak dapat berdiri sendiri dan saling berhubungan satu sama lain. Bila satu komponen indikator dalam variabel tersebut tidak seimbang maka akan mempengaruhi indikator lain, maka dapat dinyatakan bahwa apabila X (peran orang tua) mengalami perubahan maka Y (perilaku konsumtif siswa) juga akan mengalami perubahan. Setiap variabel diatas telah mampu memenuhi kebutuhan masing-masing sebagai suatu sistem yang terstruktur. Suatu sistem yang selalu mengarah pada kondisi yang seimbang apabila tiap-tiap bagian dari sistem tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan dengan baik. Masing-masing indikator dalam setiap variabel merupakan suatu sistem yang terstruktur dan akan berpengaruh satu sama lain apabila terdapat satu bagian yang tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Besarnya pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang menunjukkan bahwa peran orang tua memiliki peranan penting dalam perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis
dapat menarik
simpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh yang signifikan antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang yaitu sebesar 2%. Dari perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti didapat persamaan rumus regresi yaitu: Perilaku konsumtif = 44,028 + 0,208 (peran orang tua), dimana jika peran orang tua nilainya meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan perilaku konsumti sebesar 0,208 satuan dengan standart error sebesar 12,01. Hal ini terlihat dari variabel peran orang tua yang terdiri dari indikator: keadaan sosial ekonomi orang tua siswa, pemenuhan kebutuhan siswa, sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa, kontrol orang tua terhadap uang saku siswa, serta intensitas pertemuan orang tua dengan siswa, dan variabel perilaku konsumtif siswa yaitu penampilan, penggunaan uang saku, teknologi canggih yang dimiliki, tempat tongkrongan, makanan dan minuman, tempat rekreasi, serta teman dan lingkungan sekitar. 2. Pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang bersifat linier, di mana apabila X (peran orang tua) mengalami kenaikan maka Y (perilaku konsumtif juga akan mengalami kenaikan.
72
73
B. SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, serta simpulan, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah: 1. Bagi para orang tua hendaknya selalu memberikan perhatian terhadap anak dan menjaga perilaku mereka khususnya dalam masalah gaya hidup mereka yang akan menjadi panutan bagi anak-anak mereka nanti. 2. Bagi pemerintah Kota Semarang perlu adanya penelitian lanjutan untuk melihat variabel–variabel lain yang tidak tampak atau tidak dapat dijelaskan pada penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta. Baudrillard, Jean. 2004. Masyarakat konsumsi. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Chaney, David. 1996. Lifestyles: sebuah pengantar Komprehensif. Terjemahan Rouledge. Yogyakarta: Jalasutra. Djamarah, Syaiful, Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Bandung: CV. Pustaka Setia Fiskontak. 1997. Lifestyle Ecstasy: Kebudayaan Pop Dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra. Gerungan, W A. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: PT. Rafika Aditama Goode, Wiliam.1991. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara Mantri, Wulan Nindya. 2007. Perbedaan Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa UNNES dan UNIKA Semarang dalam Kehidupan Kampus. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES. Parma, Sintiche Ariesny. 2007. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Remaja Putri dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog di SMA Negeri 1 Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi UNDIP. Poloma, M. Margaret. 2007. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Purnomo,Paulus Sugeng Tri. 2010. Perubahan Perilaku Konsumtif Masyarakat Sekitar Pasar Swalayan .Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES. Rais, Heppy El. 2012. Kamus Ilmiah Popular. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ratner RK. Kahn BE. 2002. The Impact Of Private versus Public Consumption On Variety – Seeking Behavior. Journal of Consumers Research Inc, Vol 29. Ritzer, George. 2003. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. 74
75
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Soekanto, Soerjono. 2006. Pengantar Sosiologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Strinati, Dominic. 2004. Popular Culture: Pengantar Menuju Teori Budaya Popular. Yogyakarta: Bentang. Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Wahana Komputer, 2009. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Salemba Infoteks
76
LAMPIRAN -LAMPIRAN
77
Lampiran 1 Pedoman Pengumpulan Data Penelitian “ PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI SMA KSATRIAN 1 SEMARANG”
Variabel X Peran Orang Tua
f) g) h) i) j)
Variabel Y Perilaku Konsumtif Siswa Kelas XI
h) i) j) k) l) m) n)
Indikator Keadaan sosial ekonomi orang tua Pemenuhan kebutuhan siswa Sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa Kontrol orang tua terhadap uang saku siswa Intensitas pertemuan orang tua dengan siswa
Butir Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Indikator Penampilan Penggunaan uang saku Teknologi canggih yang dimiliki Tempat tongkrongan Makanan dan minuman Tempat rekreasi Teman dan lingkungan sekitar
Butir Soal 24, 25, 26, 27. 14, 28, 30, 31, 32.
8, 11, 12, 16, 17, 18, 19. 9 dan 10. 13 dan 15. 20, 21, 22, 23.
33, 34, 35, 36. 37, 38, 39. 40 dan 41. 29, 42, 23. 44 dan 45.
Setiap responden diharapkan menjawab butir soal dengan memberikan tanda (X) pada setiap item jawaban. Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Masing-masing jawaban mempunyai skor kecuali jenis kelamin. Lampiran 2 Angket Penelitian
78
“Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa Kelas XI SMA Ksatrian 1 Semarang”
a. Petunjuk Umum
Angket ini disusun dalam rangka mengumpulkan data untuk penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa Kelas XI SMA Ksatrian 1 Semarang”.
Jawaban dari Anda yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya sangat berarti dan sangat membantu keberhasilan dalam penelitian yang sedang penulis laksanakan ini.
Kegiatan penelitian ini tidak memiliki kaitan atau pengaruh sedikitpun terhadap citra Anda sebagai seorang siswa.
Atas bantuan dan kesungguhan Anda dalam menjawab pertanyaan dalam angket ini, peneliti ucapkan terima kasih.
b. Petunjuk Khusus
Mohon angket ini cukup dijawab dengan memberi tanda (X) pada salah satu alternatif jawaban Anda.
Peneliti berharap Anda dapat memberi jawaban pada angket ini dengan sebenarnya tanpa terpengaruhi oleh hal-hal lain.
79
Jenis kelamin Anda : a. Laki-laki
b. Perempuan
1. Jenis pekerjaan ayah : a. PNS
c. Guru non PNS
b. Wiraswasta
d.Lain-lain…………..
2. Jenis pekerjaan ibu : a. PNS
c. Guru non PNS
b. Wiraswasta
d. Lain-lain…………
3. Pendidikan terakhir ayah : a. SD
c. SMA/ Sederajat
b. SMP
d. Lain-lain……………
4. Pendidikan terakhir ibu : a. SD
c. SMA/ Sederajat
b. SMP
d. Lain-lain……………
5. Siapa yang bekerja dalam keluarga : a. Ayah
b. Ibu
c. Ayah dan ibu
lain……... 6. Besarnya penghasilan ayah per bulan : a. Kurang dari Rp.1.200.000 b. Antara Rp.1.200.000 s/d Rp. 3.200.000 c. Antara Rp. 3.200.000 s/d Rp. 5.200.000 d. Lebih dari Rp.5.200.000 7. Besarnya penghasilan ibu per bulan : a. Kurang dari Rp.1.200.000 b. Antara Rp.1.200.000 s/d Rp. 3.200.000 c. Antara Rp. 3.200.000 s/d Rp. 5.200.000 d. Lebih dari Rp.5.200.000
d.
Lain-
80
8. Apakah orang tua Anda sudah memenuhi kebutuhan Anda : a. Tidak cukup
c. Cukup
b. Hampir cukup
d. Sangat cukup
9. Apakah orang tua Anda pernah menasehati Anda dalam mengkonsumsi sesuatu: a. Tidak pernah
c. Sering
b. Kadang-kadang
d. Sangat sering
10. Apakah orang tua Anda ikut menentukan apa yang harus Anda konsumsi: a. Tidak sama sekali
c. Sering
b. Kadang-kadang
d. Sangat sering
11. Sistem pemberian uang saku oleh orang tua Anda : a. Harian
c. Bulanan
b. Mingguan
d. Lain-lain…………..
12. Uang saku yang Anda terima per bulan: a. Kurang dari Rp.400.000 b. Antara Rp. 400.000 s/d Rp. 600.000 c. Antara Rp. 600.000 s/d Rp. 800.000 d. Lebih dari Rp. 800.000 13. Seberapa sering orang tua Anda mengontrol penggunan uang saku Anda tersebut: a. Tidak pernah
c. Sering
b. Cukup sering
d. Sangat sering
14. Apakah Orang tua Anda tahu tentang penggunaan uang saku Anda: a. Tidak tahu
c. tahu
b. Kadang-kadang tahu
d. tahu sekali
15. Seberapa pedulikah orang tua Anda dengan penggunaan uang saku yang diberikan kepada anda: a. Tidak peduli
c. Peduli
b. Cukup peduli
d. Sangat peduli
16. Seberapa puaskah anda dengan uang saku yang diberikan orang tua Anda: a. Tidak puas
c. Puas
81
b. Cukup puas
d. Sangat puas
17. Apakah orang tua Anda selalu memberikan fasilitas yang Anda minta: a. Tidak
c. Ya
b. Kadang-kadang
d. Lain-lain………
18. Seberapa puas Anda dengan fasilitas yang diberikan oleh orang tua Anda: a. Tidak puas
c. Puas
b. Cukup puas
d. Sangat puas
19. Dengan fasilitas apa Anda pergi ke sekolah: a. Jalan kaki
c. Sepeda motor
b. Bus
d. Mobil
20. Seberapa sering pertemuan Anda dengan orang tua Anda: a. Jarang
c. Sering
b. Cukup sering
d. Sangat sering
21. Berapa jam intensitas pertemuan Anda dalam sehari dengan orang tua Anda: a. Kurang dari 7 jam
c. Antara 8-9 jam
b. Antara 7- 8 jam
d. Lebih dari 9 jam
22. Dengan intensitas pertemuan yang Anda sebutkan pada butir soal no. 21, sebarapa baik kualitas komunikasi antara Anda dengan orang tua Anda: a. Kurang baik
c. Baik
b. Cukup baik
d. Sangat baik
23. Seberapa puas Anda dengan pertemuan yang terjadi pada butir soal no.21: a. Kurang puas
c. Puas
b. Cukup puas
d Sangat puas
24. Seberapa penting penampilan bagi Anda: a. Tidak penting
c. Penting
b. Cukup penting
d. Sangat penting
25. Apakah Anda termasuk orang yang memperdulikan merek/ brand dari produk yang anda gunakan: a. Tidak
c. Ya
b. Kadang-kadang
d. Lain-lain…………
82
26. Sebarapa pentingkah merek/brand dari produk yang Anda gunakan untuk menunjang penampilan Anda: a. Tidak penting
c. Penting
b. Cukup penting
d. Sangat penting
27. Apa alasan anda memilih untuk menggunakan produk-produk branded tersebut: a. Agar mendapat pujian
c. Karena
lingkungan/ pengaruh
teman b. Agar up to date
d. Lain-lain………
28. Apakah Anda membeli produk-produk branded tersebut dengan uang saku Anda: a. Tidak
c. Ya
b. Kadang-kadang
d. Lain-lain………….
29. Dalam seminggu berapa kali Anda mengunjungi pusat perbelanjaan/ mall: a. 1 kali
c. 3 kali
b. 2 kali
d. Lebih dari 3 kali
30. Apakah Anda termasuk orang yang selalu membeli sesuatu saat pergi ke pusat perbelanjaan/ mall: a. Tidak sama sekali
c. sering kali
b. Kadang-kadang
d. sangat sering
31. Berapa kali dalam seminggu Anda pergi ke pusat perbelanjaan dan membeli sesuatu yang Anda butuhkan: a. 1 kali
c. 3 kali
b. 2 kali
d. Lebih dari 3 kali
32. Sempatkah Anda menabung uang saku Anda tiap bulannya; a. Tidak sempat
c. Kadang-kadang
b. Jarang
d. Sempat
33. Apakah Anda sering menggunakan gadget : a. Tidak
c. Sering
83
b. Kadang-kadang
d. Sangat sering
34. Berapa jumlah gadget yang Anda miliki: a. 1 buah
c. 3 buah
b. 2 buah
d. Lebih dari 3 buah
35. Seberapa pentingkah gadget bagi Anda: a. Tidak penting
c. Penting
b. Cukup penting
d. Sangat penting
36. Apakah Anda sering membawa gadget yang Anda miliki ke sekolah : a. Tidak pernah
c. Sering
b. Kadang-kadang
d. Sangat sering
37. Apakah anda termasuk orang yang suka pergi ke tempat tongkrongan: a. Tidak
c. Kadang-kadang
b. Jarang
d. Ya
38. Kemana biasanya Anda berkumpul bersama dengan teman-teman Anda (nongkrong bareng): a. Rumah salah satu teman
c. Mall
b. Tempat makan
d. Lain-lain………
39. Berapa kali dalam seminggu Anda berkumpul dengan teman-teman Anda: a. 1 kali
c. 3 kali
b. 2 kali
d. Lebih dari 3 kali
40. Apakah Anda termasuk orang yang suka makanan cepat saji (fast food): a. Tidak suka
c. Suka
b. Tidak terlalu suka
d. Sangat suka
41. Berapa kali dalam seminggu Anda berkunjung ke restoran cepat saji (fast food): a. 1 kali
c. 3 kali
b. 2 kali
d. Lebih dari 3 kali
42. Kemana biasanya Anda refreshing ketika Anda merasa bosan/penat: a. Pantai
c. Mall
b. Bioskop
d. Lain-lain………
43. Dalam seminggu berapa kali biasanya Anda pergi refreshing:
84
a. 1 kali
c. 3 kali
b. 2 kali
d. Lebih dari 3 kali
44. Apakah teman di sekitar Anda termasuk orang-orang yang konsumtif: a. Tidak sama sekali
c. Sebagian besar
b. Sebagian kecil
d. Semua konsumtif
45. Apakah butir soal no.39 mempengaruhi gaya hidup Anda: a. Tidak berpengaruh sama sekali
c. Berpengaruh
b. Kadang-kadang mempengaruhi
d. Sangat berpengaruh
85
Lampiran 3 Daftar validitas dan reliabilitas data peran orang tua No. Kode
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52
åX
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
4 2 2 4 4 2 2 1 2 4 1 2 2 4 2 2 4 2 4 2 2 4 4 2 2 1 4 2 2 1 2 4 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 4 2 4 1 4 2 4 2 124
4 2 2 4 1 4 2 2 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 1 4 4 4 2 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 163
4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 177
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 166
1 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 99
3 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 1 4 4 4 2 2 3 1 2 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 131
1 2 2 3 1 1 2 3 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 2 1 2 3 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 2 2 1 3 1 1 85
4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 169
B11 B12 B16 B17 B18 B19 1 1 2 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 3 2 3 2 1 3 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 88
2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 1 1 2 4 1 1 2 1 4 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 84
3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 1 3 3 4 3 2 1 3 3 4 1 3 2 1 2 3 2 1 2 2 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 129
3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 127
3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 4 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 135
4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 157
B9
B10 B13 B15 B20 B21 B22 B23
4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2 156
4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 1 2 3 3 2 2 2 4 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 4 128
3 1 2 3 4 3 2 1 1 1 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 1 2 4 3 3 2 3 1 3 2 3 1 2 4 2 1 1 1 2 3 1 1 2 2 1 1 3 2 3 4 112
3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 4 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3 2 2 1 3 1 3 2 4 3 4 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 4 130
4 4 3 3 4 1 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 1 4 2 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 4 174
4 4 3 2 3 1 4 4 1 4 1 4 4 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 1 3 3 4 4 4 2 1 4 2 1 4 3 2 2 4 4 4 2 3 1 4 4 155
3 4 3 2 3 3 2 4 2 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 4 4 3 4 2 2 2 4 163
3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 1 4 4 3 4 1 4 4 1 3 4 3 3 2 4 3 4 2 4 4 2 3 3 4 4 2 4 4 2 2 1 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 4 154
rxy
0.404 0.040 0.341 0.279 0.069 0.192 0.119 0.199 0.228 0.173 0.323 0.369 0.543 0.074 0.301 0.321 0.387 0.364 0.320 0.320 0.512 0.544
rtabel
0.279 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
Ket. σ2 RELIABILITAS
Item Soal Peran Orang Tua B1
∑σ ni 2 i
2t r11 rtabel
Valid Tidak Valid Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 1.222 1.33 0.40 0.39 1.07 0.61 0.63 0.35 0.49 0.67 0.73 0.29 0.48 0.10 0.63 0.53 0.92 0.69 0.86 1.43 0.67 0.94 15.42 22 27.69
0.464 0.279 Kriteria reliabel
Jumlah 68 57 59 58 60 59 51 58 46 55 49 61 63 57 62 57 64 58 62 55 59 55 62 52 67 55 64 54 60 53 54 55 54 56 60 56 63 57 49 51 50 62 53 51 69 63 62 58 62 54 58 69 3006
86
Lampiran 4 Daftar perhitungan validitas butir 1
87
88
Lampiran 5 Daftar perhitungan reliabilitas peran orang tua
89
Lampiran 6 Daftar validitas dan reliabilitas data perilaku konsumtif No. Kode
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52
åX
B25 B26
B27
B14
B28
B30
B31
B32
B33
B34
B35
B36
B37
B38
B39
B40
B41
B29
B42
B43
B44
4 3 2 3 4 2 2 2 2 4 2 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 1 4 3 4 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 2 2 164
3 4 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 3 2 3 1 1 3 1 1 3 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 117
3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 160
3 1 2 2 4 4 2 3 2 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 4 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 3 4 119
1 3 2 4 1 3 2 2 2 4 2 2 3 3 1 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 2 1 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 3 2 113
4 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 105
2 1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 4 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 3 2 1 1 3 4 3 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2 87
3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 3 2 4 4 3 1 1 2 4 3 3 4 4 1 1 2 3 4 3 4 3 2 4 2 2 1 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 155
4 2 4 2 2 1 2 2 2 3 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 3 2 4 4 4 2 4 3 2 4 1 2 4 3 3 3 2 4 4 4 1 3 2 3 3 1 3 4 1 3 4 4 144
2 4 3 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 4 1 2 2 4 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 1 2 3 1 2 4 4 104
4 3 3 1 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 1 4 2 3 3 3 3 1 2 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 4 1 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 1 3 4 1 4 4 4 146
3 2 1 2 2 1 3 2 2 3 3 1 1 1 1 4 2 2 3 1 2 1 2 4 4 2 4 2 2 4 1 2 4 4 1 2 2 2 3 4 4 4 3 3 2 1 2 4 3 3 2 2 125
4 4 3 4 4 3 2 1 3 4 4 3 3 4 1 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 3 2 2 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 164
4 1 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 1 4 4 1 4 2 3 1 2 4 1 1 2 2 2 2 3 2 3 1 4 3 4 2 2 1 1 3 2 1 1 1 4 3 3 3 1 4 2 3 114
4 4 2 4 3 1 1 1 2 4 2 1 4 4 1 2 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 2 4 2 4 1 1 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 1 3 2 150
4 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 1 3 4 4 138
3 2 1 2 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 4 1 1 2 3 92
2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 3 1 3 2 1 1 2 1 3 1 1 2 2 4 2 1 1 3 4 3 1 2 3 2 2 4 2 1 1 2 96
4 1 2 2 4 4 2 4 3 4 2 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 1 3 3 2 3 2 4 3 1 4 1 1 4 3 4 1 4 2 4 3 3 3 1 1 2 3 145
4 1 2 4 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 4 2 2 3 3 2 4 4 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 1 2 3 2 2 2 3 2 2 1 4 2 2 2 2 108
3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3
4 3 2 1 3 3 2 2 2 1 4 2 2 3 1 4 2 2 3 3 2 2 3 2 1 3 1 2 1 4 1 1 3 1 1 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 2 4 1 3 2 2 119
B45
rxy
0.411 0.576 0.516 -0.240 0.163 0.082 0.402 0.494 0.013 0.480 0.361 0.667 0.468 0.494 0.154 0.459 0.628 0.554 0.466 0.299 0.553 0.164 0.383 0.266 0.27 0.27 0.266 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
σ2
∑σi2 ni 2t r11 rtabel
Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid 0.878 0.54 0.88 18.99 23 60.47
0.717 0.266 Kriteria reliabel
0.62
Ju mla h 75
3 3 57 1 50 2 53 2 60 1 48 1 46 2 49 2 53 2 54 2 56 4 46 1 52 3 59 1 40 1 62 2 56 3 59 2 63 4 57 4 58 2 47 1 59 2 70 3 65 3 59 2 57 2 55 2 51 3 58 3 53 1 37 2 60 2 52 2 46 3 69 2 52 1 55 2 51 2 60 3 67 2 60 1 49 2 57 2 63 2 52 2 57 3 74 3 44 1 57 3 60 3 65 113 2914
rtabel Ket.
RELIABILITAS
Item Soal Perilaku Konsumtif B24
0.68 0.58 0.33 0.81 0.96 1.04 0.82 1.02 1.11 0.76 1.30 1.36 0.62 0.81 0.80 1.19 0.86 0.32 0.69
90
Lampiran 7 Daftar perhitungan validitas butir 24
91
92
93
Lampiran 9 Deskriptif persentase peran orang tua No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52
B1 4 2 2 4 4 2 2 1 2 4 1 2 2 4 2 2 4 2 4 2 2 4 4 2 2 1 4 2 2 1 2 4 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 4 2 4 1 4 2 4 2
B2 4 2 2 4 1 4 2 2 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 1 4 4 4 2 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
B3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
Peran Orang Tua B4 B5 B6 B7 3 1 3 1 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 1 2 3 2 2 3 4 3 3 3 1 2 1 2 1 1 1 4 1 2 2 4 3 1 2 4 3 1 2 3 1 4 2 4 3 4 3 3 1 4 1 2 1 2 1 3 1 2 1 3 1 3 1 3 3 1 1 4 3 2 3 3 1 2 1 4 1 3 1 3 3 2 2 4 3 4 2 3 3 2 2 2 1 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 2 1 3 1 2 1 3 1 3 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3 1 4 1 3 1 4 3 2 2 3 1 2 1 3 1 3 1 2 1 2 1 3 1 3 1 4 1 4 1 3 1 3 1 4 3 3 4 3 1 3 1 3 1 2 2 4 1 3 2 4 1 2 1 3 3 3 3 4 1 3 1 4 1 3 1
Jmlh 20 18 17 24 18 18 15 19 16 15 18 16 20 22 22 19 18 16 19 15 20 19 21 17 21 17 17 18 19 19 16 18 16 16 14 17 19 17 16 16 11 18 20 17 24 17 20 19 20 21 21 19
% 71.4 64.3 60.7 85.7 64.3 64.3 53.6 67.9 57.1 53.6 64.3 57.1 71.4 78.6 78.6 67.9 64.3 57.1 67.9 53.6 71.4 67.9 75 60.7 75 60.7 60.7 64.3 67.9 67.9 57.1 64.3 57.1 57.1 50 60.7 67.9 60.7 57.1 57.1 39.3 64.3 71.4 60.7 85.7 60.7 71.4 67.9 71.4 75 75 67.9
B8 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4
B11 B12 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 3 1 2 1 1 2 3 4 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 2 1 2 1 2 2 2 1 1 4 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1
B16 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 1 3 3 4 3 2 1 3 3 4 1 3 2 1 2 3 2 1 2 2 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2
B17 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3
B18 B19 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3
Jmlh 20 16 20 16 16 20 15 16 14 16 15 17 13 17 17 16 18 18 24 15 15 13 18 17 21 15 19 14 14 17 15 15 15 18 21 20 20 19 15 19 17 19 17 16 20 18 19 16 18 15 15 20
% 71.4 57.1 71.4 57.1 57.1 71.4 53.6 57.1 50 57.1 53.6 60.7 46.4 60.7 60.7 57.1 64.3 64.3 85.7 53.6 53.6 46.4 64.3 60.7 75 53.6 67.9 50 50 60.7 53.6 53.6 53.6 64.3 75 71.4 71.4 67.9 53.6 67.9 60.7 67.9 60.7 57.1 71.4 64.3 67.9 57.1 64.3 53.6 53.6 71.4
B9 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2
B10 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 1 2 3 3 2 2 2 4 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 4
Jmlh 8 5 6 4 7 7 6 6 5 5 5 6 8 2 5 7 7 5 5 5 6 4 4 5 6 4 6 6 7 4 5 6 4 4 4 4 5 4 5 6 6 7 4 5 6 7 6 7 6 6 5 6
% 100 62.5 75 50 87.5 87.5 75 75 62.5 62.5 62.5 75 100 25 62.5 87.5 87.5 62.5 62.5 62.5 75 50 50 62.5 75 50 75 75 87.5 50 62.5 75 50 50 50 50 62.5 50 62.5 75 75 87.5 50 62.5 75 87.5 75 87.5 75 75 62.5 75
B13 3 1 2 3 4 3 2 1 1 1 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 1 2 4 3 3 2 3 1 3 2 3 1 2 4 2 1 1 1 2 3 1 1 2 2 1 1 3 2 3 4
B15 Jmlh 3 6 2 3 3 5 2 5 2 6 3 6 2 4 2 3 1 2 2 3 2 5 4 6 3 6 4 6 2 3 2 4 3 6 2 4 4 7 3 5 2 3 3 6 4 5 2 4 2 6 3 6 3 6 2 4 2 5 1 2 3 6 1 3 3 6 2 3 4 6 3 7 4 6 2 3 2 3 2 3 3 5 2 5 2 3 3 4 2 4 3 5 2 3 1 2 2 5 2 4 3 6 4 8
% 75 37.5 62.5 62.5 75 75 50 37.5 25 37.5 62.5 75 75 75 37.5 50 75 50 87.5 62.5 37.5 75 62.5 50 75 75 75 50 62.5 25 75 37.5 75 37.5 75 87.5 75 37.5 37.5 37.5 62.5 62.5 37.5 50 50 62.5 37.5 25 62.5 50 75 100
B20 4 4 3 3 4 1 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 1 4 2 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 4
B21 4 4 3 2 3 1 4 4 1 4 1 4 4 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 1 3 3 4 4 4 2 1 4 2 1 4 3 2 2 4 4 4 2 3 1 4 4
B22 3 4 3 2 3 3 2 4 2 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 4 4 3 4 2 2 2 4
B23 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 1 4 4 3 4 1 4 4 1 3 4 3 3 2 4 3 4 2 4 4 2 3 3 4 4 2 4 4 2 2 1 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 4
Jmlh 14 15 11 9 13 8 11 14 9 16 6 16 16 10 15 11 15 15 7 15 15 13 14 9 13 13 16 12 15 11 12 13 13 15 15 8 13 14 10 7 11 13 9 9 15 16 14 14 13 8 11 16
% 87.5 93.75 68.75 56.25 81.25 50 68.75 87.5 56.25 100 37.5 100 100 62.5 93.75 68.75 93.75 93.75 43.75 93.75 93.75 81.25 87.5 56.25 81.25 81.25 100 75 93.75 68.75 75 81.25 81.25 93.75 93.75 50 81.25 87.5 62.5 43.75 68.75 81.25 56.25 56.25 93.75 100 87.5 87.5 81.25 50 68.75 100
94
Lampiran 10 Deskriptif persentase perilaku konsumtif siswa No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52
Perilaku Konsumtif Siswa B24 B25 B26 B27 Jmlh % 14 87.5 4 3 4 3 14 87.5 3 4 3 4 9 56.25 2 2 2 3 9 56.25 3 2 1 3 12 75 4 3 3 2 10 62.5 2 1 3 4 8 50 2 2 2 2 10 62.5 2 2 2 4 9 56.25 2 2 2 3 11 68.75 4 2 1 4 12 75 2 3 4 3 12 75 4 2 2 4 12 75 4 2 2 4 13 81.25 4 2 3 4 7 43.75 1 1 1 4 14 87.5 3 3 4 4 10 62.5 4 2 2 2 12 75 4 2 2 4 13 81.25 3 3 3 4 12 75 4 2 3 3 11 68.75 4 2 2 3 10 62.5 4 2 2 2 12 75 3 3 3 3 11 68.75 3 3 2 3 10 62.5 4 2 1 3 13 81.25 3 3 3 4 9 56.25 4 1 1 3 11 68.75 4 3 2 2 10 62.5 4 2 1 3 13 81.25 4 3 4 2 9 56.25 4 1 1 3 8 50 2 1 1 4 12 75 4 3 3 2 7 43.75 2 1 1 3 7 43.75 1 1 1 4 13 81.25 4 3 3 3 12 75 3 2 3 4 13 81.25 4 2 3 4 9 56.25 2 2 2 3 6 37.5 2 1 1 2 13 81.25 3 3 3 4 11 68.75 3 3 2 3 9 56.25 2 2 2 3 12 75 3 3 3 3 12 75 4 3 3 2 12 75 4 3 3 2 10 62.5 4 2 2 2 13 81.25 4 3 4 2 9 56.25 3 2 1 3 14 87.5 4 3 3 4 8 50 2 2 2 2 8 50 2 2 2 2
B14 B28 B30 B31 B32 3 1 4 2 3 1 3 2 1 2 2 2 1 1 4 2 4 2 1 3 4 1 3 2 3 4 3 1 1 4 2 2 2 3 4 3 2 2 1 4 2 2 2 1 4 1 4 1 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 1 2 3 3 1 1 4 3 1 2 1 2 2 1 2 1 3 3 2 2 1 2 3 3 2 1 4 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 4 2 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 2 2 4 1 3 3 3 2 1 4 2 3 2 1 4 2 1 2 2 1 2 2 3 1 1 3 1 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 2 1 4 1 2 2 2 3 2 3 1 1 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 1 2 2 2 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 1 2 2 2 3 3 1 1 1 4 2 2 2 1 4 3 3 2 1 3 4 2 2 2 4
Jmlh 13 9 10 12 13 13 13 12 11 11 9 10 11 12 9 9 10 13 15 11 8 8 11 16 15 12 13 12 8 9 10 8 12 10 11 12 11 11 9 11 12 12 10 11 11 11 12 10 10 11 12 14
% 65 45 50 60 65 65 65 60 55 55 45 50 55 60 45 45 50 65 75 55 40 40 55 80 75 60 65 60 40 45 50 40 60 50 55 60 55 55 45 55 60 60 50 55 55 55 60 50 50 55 60 70
B33 B34 4 2 2 4 4 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2 1 3 1 4 2 2 1 2 1 2 2 2 1 4 3 2 2 4 2 2 1 2 1 3 2 2 2 4 2 4 4 4 1 2 2 4 2 3 4 2 2 4 2 1 2 2 1 4 1 3 2 3 1 3 2 2 2 4 2 4 2 4 2 1 1 3 3 2 2 3 2 3 3 1 1 3 2 4 3 1 1 3 2 4 4 4 4
B35 4 3 3 1 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 1 4 2 3 3 3 3 1 2 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 4 1 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 1 3 4 1 4 4 4
B36 3 2 1 2 2 1 3 2 2 3 3 1 1 1 1 4 2 2 3 1 2 1 2 4 4 2 4 2 2 4 1 2 4 4 1 2 2 2 3 4 4 4 3 3 2 1 2 4 3 3 2 2
Jmlh 13 11 11 7 7 6 8 9 7 10 13 6 6 8 5 15 8 11 9 7 10 6 10 16 13 10 13 13 8 14 6 7 13 13 6 10 9 11 11 14 10 13 10 11 10 4 10 15 6 12 14 14
% 81.25 68.75 68.75 43.75 43.75 37.5 50 56.25 43.75 62.5 81.25 37.5 37.5 50 31.25 93.75 50 68.75 56.25 43.75 62.5 37.5 62.5 100 81.25 62.5 81.25 81.25 50 87.5 37.5 43.75 81.25 81.25 37.5 62.5 56.25 68.75 68.75 87.5 62.5 81.25 62.5 68.75 62.5 25 62.5 93.75 37.5 75 87.5 87.5
B37 4 4 3 4 4 3 2 1 3 4 4 3 3 4 1 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 3 2 2 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4
B38 4 1 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 1 4 4 1 4 2 3 1 2 4 1 1 2 2 2 2 3 2 3 1 4 3 4 2 2 1 1 3 2 1 1 1 4 3 3 3 1 4 2 3
B39 4 4 2 4 3 1 1 1 2 4 2 1 4 4 1 2 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 2 4 2 4 1 1 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 1 3 2
Jmlh 12 9 7 10 9 5 4 3 9 9 7 5 8 12 6 5 11 8 8 9 10 10 9 9 8 7 9 6 8 7 9 4 9 7 12 10 7 8 6 11 9 9 6 8 11 9 10 11 7 8 9 9
% B40 100 4 75 3 58.33 2 83.33 2 75 3 41.67 2 33.33 3 25 2 75 4 75 2 58.33 3 41.67 2 66.67 2 100 2 50 2 41.67 4 91.67 2 66.67 2 66.67 4 75 2 83.33 3 83.33 2 75 3 75 3 66.67 3 58.33 3 75 3 50 2 66.67 2 58.33 4 75 3 33.33 2 75 2 58.33 3 100 1 83.33 3 58.33 3 66.67 3 50 2 91.67 3 75 3 75 2 50 2 66.67 2 91.67 3 75 2 83.33 3 91.67 4 58.33 1 66.67 3 75 4 75 4
B41 3 2 1 2 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 4 1 1 2 3
Jmlh 7 5 3 4 5 3 4 3 8 3 5 3 3 3 3 6 3 3 6 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 5 5 3 3 4 2 7 5 6 4 5 7 4 4 4 6 4 5 8 2 4 6 7
% 87.5 62.5 37.5 50 62.5 37.5 50 37.5 100 37.5 62.5 37.5 37.5 37.5 37.5 75 37.5 37.5 75 50 50 37.5 62.5 50 62.5 50 50 37.5 50 62.5 62.5 37.5 37.5 50 25 87.5 62.5 75 50 62.5 87.5 50 50 50 75 50 62.5 100 25 50 75 87.5
B29 B42 B43 Jmlh % B44 B45 Jmlh 4 4 10 83.33 3 3 6 2 1 1 3 25 3 3 6 1 2 2 6 50 3 1 4 2 2 4 7 58.33 2 2 4 1 4 3 9 75 3 2 5 2 4 2 7 58.33 3 1 4 1 2 1 6 50 2 1 3 3 4 2 7 58.33 3 2 5 1 3 1 5 41.67 2 2 4 1 4 1 6 50 2 2 4 1 2 2 6 50 2 2 4 2 1 1 3 25 3 4 7 1 4 2 8 66.67 3 1 4 2 4 2 7 58.33 1 3 4 1 4 1 6 50 3 1 4 1 4 2 9 75 3 1 4 3 4 4 9 75 3 2 5 1 3 2 7 58.33 2 3 5 2 3 2 7 58.33 3 2 5 2 3 3 8 66.67 2 4 6 2 3 3 8 66.67 3 4 7 2 2 2 5 41.67 3 2 5 1 2 4 9 75 2 1 3 3 4 4 9 75 3 2 5 1 3 2 8 66.67 3 3 6 3 3 2 7 58.33 3 3 6 2 1 2 4 33.33 3 2 5 1 3 1 5 41.67 3 2 5 1 3 2 7 58.33 4 2 6 2 2 1 4 33.33 3 3 6 1 3 2 8 66.67 3 3 6 3 2 1 4 33.33 2 1 3 1 4 2 7 58.33 2 2 4 1 3 1 6 50 3 2 5 2 1 1 4 33.33 2 2 4 2 4 3 11 91.67 3 3 6 4 1 1 4 33.33 2 2 4 2 1 1 3 25 2 1 3 1 4 2 7 58.33 3 2 5 1 3 3 9 75 2 2 4 3 4 2 10 83.33 3 3 6 4 1 2 6 50 3 2 5 3 4 2 7 58.33 2 1 3 1 2 3 7 58.33 2 2 4 2 4 2 9 75 2 2 4 3 3 2 7 58.33 3 2 5 2 3 1 6 50 2 2 4 2 3 4 11 91.67 3 3 6 4 1 2 5 41.67 2 3 5 2 1 2 4 33.33 3 1 4 1 2 2 5 41.67 3 3 6 1 3 2 7 58.33 3 3 6 2
% 75 75 50 50 62.5 50 37.5 62.5 50 50 50 87.5 50 50 50 50 62.5 62.5 62.5 75 87.5 62.5 37.5 62.5 75 75 62.5 62.5 75 75 75 37.5 50 62.5 50 75 50 37.5 62.5 50 75 62.5 37.5 50 50 62.5 50 75 62.5 50 75 75
95
Lampiran 11
96
Lampiran 12
97
Lampiran 13