Agustin Nurfianti, Seger Handoyo
Hubungan Antara Keadilan Distributif dan Perilaku Kerja Kontraproduktif dengan Mengontrol Leader Member Exchange (LMX) Agustin Nurfianti Seger Handoyo Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract. This study aims whether there is relationship between distributive justice and counterproductive work behavior with controlling leader member exchange (LMX). This study was conducted to all sales in Nissan Basuki Rahmat and Nissan HR.Muhammad as subject and totally subject is 43 person, all of them is sales, which 33 sales from Nissan Basuki Rahmat and the rest is sales from Nissan HR. muhammad. The data collector instrument for distributive justice was adopted from Colquitt's study, it composed by 4 items. The data collector instrument for Counterproductive work behavior by CWB quesioner which adopted from Spector's, et.al, study, it composed by 45 items, and data collector instrument for LMX by LMX 7 Quesioner which adopted from Graen and UhlBien's study, which composed by 7 items. Based on the result from data analyzed, there is a negative correlation between distributive justice and counterproductive work behavior sales of Nissan Basuki Rahmat and Nissan HR. Muhammad if LMX controlled. Keyword: Distributive Justice, counterproductive work behavior, leader member exchange. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keadilan distributif dan perilaku kerja kontraproduktif dengan mengontrol Leader Member Exchange (LMX). Penelitian ini dilakukan di Nissan Basuki Rahmat dan Nissan HR Muhammad dengan sales sebagai subjek penelitian. Jumlah yang digunakan sebagai subjek penelitian sebanyak 43 sales, yang merupakan jumlah kesuluruhan sales dengan rincian 33 sales Nissan Basuki Rahmat dan 10 sales Nissan HR Muhammad. Alat pengumpul data untuk keadilan distributif diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Colquitt, terdiri dari 4 item. Alat pengumpul data untuk perilaku kerja kontraproduktif berupa kuesioner CWB yang diadaptasi dari penelitian Spector, dkk, terdiri dari 45 item. Sedangkan alat pengumpul data untuk LMX berupa kuesioner LMX 7 yang diadaptasi dari penelitian Graen dan Uhl-Bien yang terdiri dari 7 item. Dari hasil analisis data penelitian, menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara keadilan distributif dengan perilaku kerja kontraproduktif sales Nissan Basuki Rahmat dan Nissan HR Muhammad jika LMX dikontrol. Kata kunci: Keadilan distributif, perilaku kerja kontraproduktif, leader member exchange. Korespondensi: Agustin Nurfianti, Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga JL. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286, Telp. (031) 5032770, 5014460, Faks (031) 5025910, E-mail:
[email protected] atau
[email protected]
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02, No. 03, Desember 2013
183
Agustin Nurfianti, Seger Handoyo
Perilaku kerja kontraproduktif
dalam organisasi, dimana telah disebutkan
merupakan suatu masalah yang serius dan
bahwa perilaku kerja kontraproduktif dapat
juga mahal bagi organisasi dan anggota
menyebabkan perasaan tidak puas dan stres,
organisasi (Fox, Spector, Bauer, 2010).
dan akhirnya mungkin mengarah pada niat
Perilaku tersebut didefinisikan sebagai
untuk meninggalkan organisasi, memiliki
"disfungsional", karena hampir selalu
rasa kepercayaan diri yang rendah,
melanggar norma-norma utama dalam
meningkatkan kurangnya kepercayaan di
organisasi dan melakukan perbuatan yang
tempat kerja, serta mengalami rasa sakit,
tidak relevan dengan tujuan mereka,
baik secara fisik dan psikologis (Griffin,
m e n y a l a h i p r o s e d u r, m e n u r u n k a n
O'Leary , & Collins, 1998, dalam Chernyak-
produktivitas dan profitabilitas (Aube, Rousseau, Mama, & Morin, 2009; Dalal,
Hai & Tziner, 2014). B e s a r nya d a m p a k n e g a t i f ya n g
2005; Lanyon & Goodstein, 2004; Pearson,
ditimbulkan oleh terlibatnya karyawan
Andersson, & Porath, 2005; Robinson, 2008;
dalam perilaku kerja kontraproduktif
Spector & Fox, 2005; Spector, dkk., 2006;
m e m b u a t o rg a n i s a s i b e r u s a h a u n t u k
Vardi & Weitz, 2004, dalam Klotz & Buckley,
menghindarinya (Hafidz, 2012). Namun
2013). Perilaku kerja kontraproduktif
sayangnya, setiap karyawan dengan profesi
mempengaruhi tidak hanya organisasi
apapun memiliki potensi untuk terlibat
s e c a ra ke s e l u r u h a n k a re n a i m p l i k a s i
dengan perilaku kerja kontraproduktif. Hal
keuangan, tetapi juga dapat mempengaruhi
ini diperkuat oleh Harper, (1990, dalam
stakeholder organisasi (misalnya karyawan
Hafidz, 2012) yang menyebutkan bahwa 33%
lainnya, pelanggan, pemasok dll). Murphy
h i n g g a 75 % k a r yawa n te rl i b a t d a l a m
(1993, dalam Hafidz, 2012) menyatakan
perilaku kerja kontraproduktif, seperti
bahwa penyimpangan dan kecurangan yang
ketidakhadiran dengan sengaja dan
dilakukan oleh karyawan telah
sukarela, pencurian, penipuan, sabotase,
menyumbang kerugian antara $ 6 miliar dan
dan vandalisme. Perilaku kerja
$ 200 miliar pada organisasi setiap tahunnya
kontraproduktif juga dilaporkan tengah
(Hafidz, 2012). Selain berpengaruh terhadap
melonjak tak terkendali dari tahun ke tahun,
kondisi keuangan organisasi, keterlibatan
dengan hampir 95% dari semua organisasi
dalam perilaku kerja kontraproduktif juga
m e l a p o r k a n b e b e ra p a p e r i l a k u ke r j a
dapat mempengaruhi sumber daya manusia
kontraproduktif terkait di dalam
184
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02, No. 03, Desember 2013
Agustin Nurfianti, Seger Handoyo
tingginya turnover (Mardanov,
tindakan yang disengaja bahkan jika tidak
Heischmidt, & Henson, 2008), dan
sengaja (Spector & Fox, 2006) . Keadilan Distributif Keadilan distribusi mengacu pada
timbulnya perilaku menyimpang di tempat kerja. Berdasarkan paparan di atas, maka penulis menduga bahwa terdapat hubungan antara keadilan distributif dan perilaku kerja kontraproduktif dengan mengontrol leader member exchange. Perilaku Kerja Kontraproduktif Perilaku kerja kontraproduktif terdiri dari tindakan yang merugikan atau berniat untuk merugikan organisasi dan stakeholder (misalnya, klien, rekan kerja, pelanggan, dan supervisor). Perilaku kerja
keadilan yang dirasakan dari hasil yang didapatkan oleh seseorang. Ketika reward d i a l o k a s i k a n a t a u ke p u t u s a n d i b u a t , individu sering membuat penilaian apakah hasil yang diperoleh adil ataukah tidak. Penilaian ini disebut sebagai penilaian keadilan distributif, karena hal ini merupakan sebuah assesment tentang bagaimana sumber daya didistribusikan, atau dialokasikan untuk individu (Greenberg & Colquitt, 2005).
beberapa perilaku berikut, seperti perilaku
Leader Member Exchange (LMX). Leader-Member Exchange (LMX)
kasar terhadap orang lain, agresi (baik fisik
merupakan kualitas hubungan antara
dan verbal), sengaja melakukan pekerjaan
pemimpin dan pengikutnya. Selain itu, hal
dengan tidak benar, sabotase, pencurian,
yang ditekankan oleh pemimpin dalam
dan withdrawal (misalnya, ketidakhadiran,
proses kepemimpinannya adalah hubungan
keterlambatan, dan turnover) (Spector,
dua arah antara pemimpin dan pengikutnya
dkk., 2006). Karakteristik kunci dari
(dyadic) (Graen & Uhl-Bien, 1995).
perilaku kerja kontraproduktif adalah bahwa tindakan itu sendiri harus memiliki
Metode Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah sales
tujuan dan bukan ketidaksengajaan, yaitu
Nissan Basuki Rahmat dan Nissan HR
karyawan membuat sebuah pilihan atau
Muhammad yang berjumlah 43 orang,
keputusan untuk berperilaku sedemikian
dengan rincian 33 sales Nissan Basuki
rupa, baik ditujukan khusus untuk
Rahmat dan 10 sales Nissan HR Muhammad.
kontraproduktif secara spesifik termasuk
menyakiti, atau merugikan dengan
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02, No. 03, Desember 2013
185
Agustin Nurfianti, Seger Handoyo
Dari jumlah keseluruhan subjek sebanyak 43
Basuki Rahmat dan HR Muhammad apabila
orang, sebagian besar berjenis kelamin laki-
LMX dikendalikan. Hasil ini ditunjukkan
laki dengan jumlah 36 orang dan hanya
oleh hasil korelasi dengan menggunakan
beberapa yang berjenis kelamin perempuan
teknik parsial tiga variabel yang
dengan jumlah tujuh orang. Instrumen penelitian yang
menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi sebesar 0,024, yaitu tidak lebih besar dari
digunakan dalam penelitian ini adalah
0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan
kuesioner CWB yang disusun oleh Spector,
bahwa terdapat hubungan antara keadilan
dkk., (2006) untuk mengukur perilaku kerja
distributif dan perilaku kerja
kontraproduktif yang berjumlah 45 aitem
kontraproduktif dengan mengontrol LMX.
dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,933.
Koefisien korelasi yang menunjukkan arah
Sedangkan untuk mengukur keadilan
hubungan dan kuat lemahnya hubungan
distributif, digunakan kuesioner keadilan
yang dimiliki sebesar -0,348 yang berada
distributif yang diadaptasi dari penelitian
pada level hubungan negatif yang sedang.
yang dilakukan oleh Colquitt (2001) yang
Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan
berjumlah empat aitem dengan koefisien
n e g a t i f ya n g s e d a n g a n t a ra ke a d i l a n
reliabilitas sebesar 0,824. Kuesioner LMX 7
distributif dan perilaku kerja
digunakan untuk mengukur LMX yang disusun oleh Scandura & Graen (1984),
kontraproduktif dengan mengontrol LMX. Hubungan antara keadilan distributif
memiliki tujuh aitem dengan koefisien
dengan perilaku kerja kontraproduktif
reliabilitas sebesar 0,862. Dengan demikian,
merupakan hubungan negatif yang
dapat dinyatakan seluruh kuesioner yang
mempunyai arti apabila keadilan distributif
digunakan adalah reliabel. Data yang
yang dirasakan karyawan tinggi, maka
terkumpul tersebut kemudian dianalisis
kemungkinan karyawan terlibat dengan
menggunakan teknil analisis korelasi
perilaku kerja kontraproduktif akan kecil.
parsial.
Keadilan distributif mengacu pada keadilan yang dirasakan dari hasil yang didapatkan
Pembahasan Berdasarkan analisis statistik yang
oleh seseorang. Ketika reward dialokasikan
telah dilakukan, terdapat hubungan negatif
a t a u ke p u t u s a n d i b u a t , o ra n g s e r i n g
antara keadilan distributif dengan perilaku
membuat penilaian apakah hasil yang
kerja kontraproduktif pada sales Nissan
diperoleh adil ataukah tidak.
186
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02, No. 03, Desember 2013
Agustin Nurfianti, Seger Handoyo
Pe n i l a i a n i n i d i s e b u t s e b a g a i
s u b j e k ya n g m e m i l i k i s ko r ke a d i l a n
penilaian keadilan distributif, karena hal
distributif yang tinggi memiliki masa kerja
ini merupakan sebuah assesment tentang
yang cukup lama, yakni diatas lima bulan.
bagaimana sumber daya didistribusikan,
Sedangkan subjek yang memiliki skor
atau dialokasikan untuk individu
keadilan distributif yang tidak tinggi rata-
(Greenberg & Colquitt, 2005). Karyawan
rata memiliki masa kerja kurang dari lima
yang merasakan adanya keadilan distributif
bulan. Dengan demikian dapat
akan cenderung merasa puas,
disimpulkan bahwa dalam penelitian ini
menunjukkan kinerja yang baik, dan
masa kerja memiliki pengaruh terhadap
berperilaku sejalan dengan tujuan
keadilan distributif yang dirasakan oleh
organisasi (Fox, Spector, & Miles, 2001).
sales. Selain berdasarkan data demografis,
Namun apabila karyawan tidak merasakan
skor subjek untuk variabel LMX juga turut
adanya keadilan distributif, mereka akan
mempengaruhi skor keadilan distributif
cenderung merasa tidak puas, adanya
dan juga skor perilaku kerja
keinginan yang lebih tinggi untuk keluar
kontraproduktif. Rata-rata subjek yang
dari pekerjaan, dan bertindak secara
memiliki skor LMX tinggi, cenderung untuk
kontraproduktif ketika bekerja
(Fox,
memiliki skor keadilan distributif yang
Spector, & Miles, 2001). Skor untuk keadilan distributif yang
tinggi, tetapi memiliki skor perilaku kerja
didapatkan cukup ber variasi, namun
kontraproduktif yang sedang. Berdasarkan hasil korelasi yang
kebanyakan berada pada kategori sedang
didapat, tanpa adanya variabel kontrol,
cenderung tinggi. Sales yang memiliki skor
yakni LMX, keadilan distributif dan
keadilan distributif yang tinggi, cenderung
perilaku kerja kontraproduktif memiliki
memiliki skor perilaku kerja
nilai koefisien sebesar -0,373 dengan
kontraproduktif yang rendah. Hanya saja
signifikansi sebesar 0,014. Sedangkan jika
terdapat beberapa sales yang memiliki skor
dibandingkan dengan setelah adanya LMX
keadilan distributif yang tinggi, tetapi juga
sebagai variabel kontrol, nilai koefisien
memiliki skor perilaku kerja
hubungan antara keadilan distributif dan
kontraproduktif yang sedang dan
perilaku kerja kontraproduktif berkurang
ce n d e r u n g t i n g g i . B e rd a s a rk a n d a t a
menjadi sebesar -0,348 dengan signifikansi
demografis dari subjek, dapat dilihat bahwa
sebesar 0,024.
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02, No. 03, Desember 2013
187
Agustin Nurfianti, Seger Handoyo
Ha l i n i b e r m a k n a b a hwa p e ra n L M X
ketiga variabel tergolong pada karakter
diantara hubungan keadilan distributif dan perilaku kerja kontraproduktif adalah
sedang. Setelah penelitian ini dilakukan,
sebagai variabel yang dapat memperlemah
penulis menyadari terdapat banyak
kekuatan hubungan antara kedua variabel
kekurangan yang kemudian menjadi saran
tersebut. Meskipun dalam hal ini
u n t u k p e n e l i t i a n s e l a n j u t ny a . S a ra n
penurunan nilai koefisien yang dihasilkan
tersebut adalah sebagai berikut: Peneliti
tidaklah terlalu jauh dan tidak ada
selanjutnya hendaknya menggunakan lebih
perbedaan kategori hubungan antara
banyak subjek agar hasil penelitian
keadilan distributif dengan perilaku kerja
memungkinkan untuk dapat
kontraproduktif, baik dengan ada atau
digeneralisasikan pada karakteristik subjek
tidaknya LMX sebagai variabel kontrol.
yang lebih luas dan tidak hanya untuk sales
Tingkat hubungan antara keadilan
dan peneliti selanjutnya disarankan untuk
distributif dengan perilaku kerja
mewaspadai adanya kepalsuan (fake) dari
kontraproduktif tergolong dalam hubungan
subjek pada saat pengisian kuesioner,
yang sedang (tidak terlalu kuat).
terutama pada kuesioner perilaku kerja kontraproduktif. Selain mewaspadai,
Simpulan dan Saran Berdasarkan penelitian yang
hendaknya peneliti selanjutnya berusaha
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
untuk dapat meminimalisir hal tersebut. Adapun saran untuk PT. United Indo
terdapat hubungan antara keadilan
Surabaya antara lain sebagai berikut:
distributif dan perilaku kerja
Hendaknya ada pembeda antara target
konraproduktif dengan mengontrol Leader
penjualan bagi sales kantor dan sales
Member Exchange (LMX). Arah negatif dari
lapangan, dikarenakan terdapat perbedaan
hubungan antara keadilan distributif dan
tingkat kesulitan bagi sales kantor dan sales
perilaku kerja kontraproduktif
lapangan dalam mendapatkan customer.
menunjukkan bahwa semakin tinggi skor
Dengan demikian diharapkan dapat
keadilan distributif, maka skor perilaku
meningkatkan keadilan distributif yang
kerja kontraproduktif akan semakin rendah,
dirasakan oleh para sales.
dan begitu pula sebaliknya. Namun pada penelitian ini, tingkat kekuatan hubungan
188
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02, No. 03, Desember 2013
Agustin Nurfianti, Seger Handoyo
He n d a k ny a d i l a k u k a n e v a l u a s i internal antara sales head dengan timnya, dikarenakan terdapat beberapa sales yang memiliki penilaian yang rendah terhadap sales head-nya, sementara penilaian yang diberikan oleh sales head terhadap sales tersebut tergolong pada kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan adanya missed communication antara sales dan sales head tersebut Hendaknya dilakukan pengawasan terhadap jam kerja sales lapangan. Hal ini terkait dengan sangat rentannya sales lapangan terlibat dalam perilaku kerja kontraproduktif jenis withdrawal.
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02, No. 03, Desember 2013
189
Agustin Nurfianti, Seger Handoyo
PUSTAKA ACUAN Cohen, T. R., Panter, A. T., & Turan, N. (2009). Predicting Counterproductive Work Behavior from Guilt Proneness. Jounal Bussiness Ethics, 45-53. Chernyak-Hai, L., & Tziner, A. (2014). Relationships between Counterproductive Work Behavior, Perceived Justice and Climate, Occupational Status, and Leader-Member Exchange. Journal of Work and Organizacional Psychology , 1-12. Colquitt, J. A. (2001): On the dimensionality of organizational justice: A construct validation of measure. Journal of Applied Psychology, 86, pp. 425-446. Colquitt, J. A., Greenberg, J. and Zapata-Phelan C. P. (2005): What Is Organizational Justice? A Historical Overview. In: Greenberg, J. and Colquitt, J. A. (Eds.): Handbook of Organizational Justice. Psychology Press, New York, pp. 3-58. Davis, D. D., & Bryant, J. L. (2010). Leader-member exchange, trust, and performance in national science foundation industry/university cooperative research centers. Fox, S., Spector, P. E., & Bauer, J. A. (2010). Measurement Artifacts in the Assessment of Counterproductive Work Behavior and Organizational Citizenship Behavior: Do We Know What We Think We Know? Journal of Applied Psychology, 781-790. Fox, S., Spector, P. E., & Miles, D. (2001). Counterproductive Work Behavior (CWB) in Response to Job Stressors and Organizational Justice: Some Mediator and Moderator Tests for Autonomy and Emotions. Journal of Vocational Behavior 59, 291-309. Graen, G. B., & Uhl-Bien, M. (1995). Relationship-Based Approach to Leadership:Development of Leader-Member Exchange (LMX) Theory of Leadership over 25 Years: Applying a Multi-Level Multi-Domain Perspective. Leadership Quarterly 6:2, 219-247. Hafidz, S. W. (2012). Individual Differences as Antecedents of Counterproductive Wor Behavior. Asian Social Science; Vol. 8, No. 13, 220-228. Klotz, A. C., & Buckley, M. R. (2013). A historical perspective of counterproductive work behavior targeting the organization. Journal of Management History, 114-132. Mardanov, I. T., Heischmidt, K., & Henson, A. (2008). Leader-Member Exchange and Job Satisfaction Bond and Predicted Employee Turnover. Journal of Leadership &Organizational Studies, 158-175. Scandura, T. A., & Graen, G. B. (1984). Moderating Effects of Initial Leader-Member Exchange Status on the Effects of a Leadership Intervention. Journal of Applied Psychology, 428-436. Spector, P. E., & Fox, S. (2006). The Stressor-Emotion Model of Counterproductive Work Behavior. Journal of Vocational Behavior, 219-234. Spector, P. E., Fox, S., Penney, L. M., Bruursema, K., Goh, A., & Kessler, S. (2006). The dimensionality of counterproductivity: Are all counterproductive behaviors created equal? Journal of Vocational Behavior 68, 446-460.
190
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02, No. 03, Desember 2013