HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi)
Oleh RIZKI SEPTIANTO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG 2017
ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING DISCIPLINE WITH STUDENT LEARNING ACHIEVEMENTS STUDENTS CLASS V SD NEGERI DISTRICTS OF NORTH BETUNG BANDAR LAMPUNG CITY
By Rizki Septianto
The problems in this research is the low learning achievement of students' IPS. The purpose of this study is to determine the relationship between learning discipline with IPS learning achievement. Method used in this research quantitative method, and the type of research used is correlational research. The population in this study amounted to 600 students, while the sample used as many as 196 students. Data collection techniques used are documentation and questionnaire. The data analsis technique uses serial correlation with result indicate that, there is positive relation which is indicated by rcount> rtable, and significant between study discipline with learning achievement of IPS because tcount> ttable. Keywords: learning discipline, learning achievement, IPS.
ii
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA KOTA BANDAR LAMPUNG
Oleh Rizki Septianto
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar IPS siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini berjumlah sebanyak 600 siswa, sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 196 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan kuisioner/angket. Teknik analsis data menggunakan korelasi serial dengan hasil yang menunjukan bahwa, ada hubungan yang positif yang ditunjukan dengan rhitung > rtabel, dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS karena thitung > ttabel. Kata Kunci: disiplin belajar, prestasi belajar, IPS.
iii
HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA KOTA BANDAR LAMPUNG
Oleh Rizki Septianto
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Rizki Septianto lahir di Bandar Lampung, pada tanggal 16 September 1995, sebagai anak kedua dari 2 bersaudara, pasangan dari Bapak Supriyanto dan Ibu Sumarni.
Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2000 sampai 2001 di TK Al – Azhar VI Lampung Selatan. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di sekolah dasar yaitu SD Negeri 2 Jatimulyo pada tahun 2001 sampai pada tahun 2007 dan mendapatkan prestasi juara tiga lomba paduan suara se-Kabupaten Lampung Selatan. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMP Negeri 21 Bandar Lampung pada tahun 2007 sampai tahun 2010. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan formal ke sekolah menengah kejuruan jurusan listrik di SMK Negeri 2 Bandar Lampung selama tiga tahun hingga lulus pada tahun 2013. Selanjutnya pada tahun 2013 penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa di Fakulitas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan mengambil Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Pada tahun 2016, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan praktik mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Desa Wates Kecamatan Bumi Ratunuban Kabupaten Lampung Tengah dan SD Negeri Wates.
viii
Dengan Menyebut Nama ALLAH yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Alhamdulillahirobbilalamin Puji syukur kupanjatkan kepada ALLAH Subhanahu wa Ta’ala Karena telah memberiku segala nikmat Dari nikmat iman maupun nikmat sehat Dari aku lahir hingga aku dewasa Shalawat serta salam selalu tercurahkan Kepada junjungan, idola dan manusia yang paling aku rindukan Dan aku nantikan syafaatnya dan diakui sebagai umatnya di yaumul akhir Yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Teruntuk kedua orang tua ku Bapak Supriyanto Dan Ibu Sumarni, terimakasih atas kasih sayang, dukungan, pengertian sumber kekuatan dan motivasi Dan doa yang tidak pernah terputus dari aku lahir hingga aku dewasa Aku bangga memiliki kalian. Untuk Kakak ku Dewi Everiyani Terimkasih untuk kasih sayang dan dukungan yang selalu ada Untuk ku Seluruh guru dan dosen dari yang selalu mendidik dan mengajarkan Semua ilmu yang kalian miliki Dari TK sampai Perguruan Tinggi Dan untuk sahabat-sahabat terbaiku baik SD, SMP, SMK, Perguruan Tinggi Ku ucapkan terimakasih sebesar-besarnya. Almamater Tercinta yang sudah menjadi rumah kedua Gudang pengalaman, tempat berjuang Untuk menggapai semua keinginan. ix
MOTTO “ Karena
Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Ada Kemudahan” (QS. Al Insyirah : 5)
“ Sifat Orang yang Berilmu Tinggi Adalah Merendahkan Hati Kepada Manusia dan Takut Kepada ALLAH “ (Nabi Muhammad S.A.W)
“Harta Akan Berkurang Jika Dibelanjakan, Tetapi Ilmu Akan Bertambah Jika Diamalkan” (Ali Bin Abi Thalib)
xi
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan penelitian ini yang berjudul “Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin. M.P., selaku Rektor Universitas Lampung. 2. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku dekan FKIP Universitas Lampung. 3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan selaku pembahas yang telah memberi bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, nasihat, dan arahan.
xii
4. Dr. Darsono, M.Pd., selaku pembimbing I dan juga sebagai pembimbing akademik. Terimakasih atas kesabaran, masukan, saran, dan bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Dra. Erni Mustakim, M.Pd., selaku pembibing II. Terimakasih atas bimbingan, saran, serta masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 6. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membimbing kami selama ini. 7. Para dosen Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya, pengalamannya yang sangat berharga dan tak ternilai harganya. 8. Teristimewa untuk kedua orang tua ku Bapak Supriyanto dan Ibu Sumarni terimkasih atas pengorbanan, dukungan dan kasih sayang yang tak terhingga. Terimakasih atas segalanya. 9. Terkhusus untuk kakaku tercinta Dewi Evriyani, A.Md. terimakasih atas doa, kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini, untuk keponakan ku yang tersayang M. Elvaro Askaraya terimakasih untuk dapat menjadi penghibur disaat lelah. 10. Bapak Mulyadi, S.Sos selaku kepala UPTD Kecamatan Teluk Betung Utara yang telah berkerja sama dengan penulis demi terlaksananya penelitian ini. 11. Ibu Dra. Asmawati selaku Kepala SD Negeri 1 Gulak-Galik, Ibu Islamiyah, S.Pd. dan Ibu Hj. Rosmimi, S.Pd. yang telah memberikan izin untuk melakukukan penelitian dalam skripsi ini.
xiii
12. Sahabatku Acep, Fedrik, Ida Bagus, Made, M. Irfan, Dita, Ica, Laila, dan Nasta dan tak lupa bos ku Didit. Terimakasih untuk semua kebahagian, kegembiraan, dan pengalaman yang sudah kalian berikan. 13. Teman-teman seperjuangan PGSD Azis, Ajeng, Anas, Ana, Anggi Dwi, Anggi Rizka, Cika, Dayang Citra, Desi Eri, Diah, Dila, Ena, Fifi, Garnis, Hilda, Indri, Intan, Juju, Mela, Meriya, Miftahul, Tara, Mya, Nila, Novita, Rahayu, Rani, Ratna, Reisyha, Rini A, Rio Allantara, Riska, Ristia, Rizki Fauziah, Tirta, Vegita, Mia Dwi. Semoga kita semua bisa jadi guru yang amanah. 14. Eunike Desta Natalia Terimakasih untuk dukungan, waktu, semangat, doa, pengertiannya, yang selalu ada disaat sulit mau pun senang. Semoga kita bisa sukses sama-sama, bahagia sama-sama. 15. Teman-teman KKN dan PPL Desa Wates, Angga, Fibri, Tiras, Unik, Dwi Reni, Elok, Yopita, dan Via. Terimakasih untuk semua pengalaman terindah yang sudah kalian berikan. 16. Semua pihak yang membantu penyusunan skripsi ini.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Bandar Lampung Penulis
Rizki Septianto
xiv
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL .................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii I.
PENDAHULUAN .............................................................................. A. Latar Belakang Masalah ............................................................... B. Identifikasi Masalah...................................................................... C. Pembatasan Masalah ..................................................................... D. Rumusan Masalah......................................................................... E. Tujuan Penelitian .......................................................................... F. Manfaat Penelitian ........................................................................ G. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................
1 1 7 8 8 8 9 10
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... A. Teori Belajar ................................................................................. 1. Teori Belajar Behaviorisme ................................................... B. Disipin Belajar .............................................................................. 1. Pengertian Disiplin ................................................................ 2. Pengertian Belajar.................................................................. 3. Pengertian Disiplin Belajar .................................................... C. Prestasi Belajar.............................................................................. 1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 2. Macam-macam Prestasi Belajar............................................. 3. Langkah-langkah Menilai Prestasi Belajar Siswa ................. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .............. D. Ilmu Pengetahuan Sosial............................................................... 1. Pengertian IPS........................................................................ 2. Tujuan IPS ............................................................................. 3. Ruang Lingkup IPS................................................................ E. Penelitiam yang Relevan............................................................... F. Kerangka Pikir .............................................................................. G. Hipotesis Penelitian ......................................................................
11 11 11 12 12 14 18 20 20 21 22 22 23 23 24 24 25 26 28
xiii
III. METODE PENELITIAN .................................................................. A. Jenis Penelitian.............................................................................. 1. Desain Penelitian ................................................................... B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 1. Populasi Penelitian................................................................. 2. Sampel Penelitian .................................................................. C. Variabel Penelitian........................................................................ D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel............................. 1. Variabel Disiplin Belajar ....................................................... 2. Variabel Prestasi Belajar........................................................ E. Metode Pengumpulan Data........................................................... 1. Metode Angket/ Kuisioner..................................................... 2. Metode Dokumentasi ............................................................. F. Uji Persyaratan Instrumen............................................................. 1. Uji Validitas Angket .............................................................. 2. Uji Reliabilitas Angket .......................................................... G. Teknik Analisis Data .................................................................... H. Pengujian Hipotesis ......................................................................
29 29 30 31 31 32 34 34 34 36 37 37 38 38 39 40 41 42
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ A. Hasil Uji Persyaratan Instrumen ................................................... 1. Uji Validitas Angket .............................................................. 2. Uji Reliabiltas Angket............................................................ B. Deskripsi Data Penelitian.............................................................. 1. Data Disiplin Belajar Siswa ................................................... 2. Data Prestasi Belajar IPS siswa ............................................. C. Hasil Analisis Data ....................................................................... 1. Angket Disiplin Belajar ......................................................... 2. Pengumpulan Data Prestasi Belajar IPS siswa ...................... 3. Hubungan Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar IPS ....... D. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................
43 43 43 45 47 47 49 51 51 52 52 55
V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... A. Kesimpulan ................................................................................... B. Saran .............................................................................................
58 58 59
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
61
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Halaman
Nilai UTS IPS Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Utara ..................................................................................................
6
3.1
Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara .
31
3.2
Jumlah Sampel Siswa Kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara............................................................................
33
3.3
Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar .................................................
36
3.4
Definisi Konseptual dan Operasional Disiplin Belajar......................
37
3.5
Interpretasi Reliabilitas Instrumen.....................................................
41
3.6
Daftar Interpretasi koefisien r Korelasi .............................................
41
4.1
Hasil Uji Validitas Angket.................................................................
44
4.2
Hasil Uji Reliabilitas Angket.............................................................
46
4.3
Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar Siswa......................................
48
4.4
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar IPS Siswa ...............................
50
4.5
Daftar Interpretasi koefisien r Korelasi .............................................
53
xv
DAFTAR GAMBAR
Lampiran
Halaman
2.1 Paradigma Kerangka Pikir Hubungan Disiplin Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS ................................................................
21
3.1 Gambar Desain Penelitian....................................................................
30
4.1 Diagram Distribusi Disiplin Belajar.....................................................
49
4.2 Diagram Distribusi Hasil Belajar IPS ..................................................
50
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Kisi-Kisi Angket Disiplin Siswa..........................................................
64
2. Angket Penelitian Disiplin Belajar Siswa ............................................
65
3. Uji Validitas Angket ............................................................................
67
4. Uji Reliabilitas Angket.........................................................................
68
5. Tabulasi Angket Disiplin Belajar.........................................................
69
6. Data Prestasi Belajar ............................................................................
75
7. Korelasi Variabel X dan Variabel Y ....................................................
78
8. Foto Penelitian .....................................................................................
79
9. Bagan Cluster Sampling.......................................................................
81
10. Surat-surat Penelitian ...........................................................................
82
xvii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan dengan suatu bentuk akal dan pikiran memerlukan suatu pola pendidikan melalui proses pembelajaran. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia di era global dan modern, yang membutuhkan sumber daya manusia yang dapat bersaing disegala aspek, salah satunya pendidikan. Manusia di sebut juga “Homo Sapiens” yang artinya sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan.
Pendidikan dalam arti sederhana adalah usaha sadar manusia untuk membina kepribadiannya yang sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan sekitarnya. Pendidikan perlu dilaksanakan pada setiap tahap perkembangan manusia, melalui pendidikan akan tercipta manusia yang cerdas, kreatif, terampil, berbudi luhur, dan memiliki ide yang cemerlang sebagai ilmu yang akan berguna untuk memperoleh kehidupan yang baik di masa yang akan datang. Ada tiga hal dasar yang mengacu pada pendidikan yaitu, perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor yang berarti adanya keseimbangan dalam hal perkembangan intelektual, kepribadian dan
2
keterampilan siswa. Hal ini juga yang menyebabkan pendidikan sebagai kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap individu manusia agar dapat bersaing
dan
menjalankan,
sebagai dan
aspek
membangun
yang
penting
karakter
serta
untuk
mempersiapkan,
membangun
bangsa.
Berdasarkan hal tersebut program pendidikan yang direncanakan dan dijalankan tidak hanya terikat pada satu waktu tapi juga untuk masa yang akan datang, bersifat jangka panjang, berdampak positif, dan baik di terapkan pada waktu sekarang untuk perkembangan krakter generasi penerus bangsa dalam rangka membangun bangsa di waktu yang akan datang.
Pendidikan secara umum berfungsi sebagai upaya membentuk dan membangun potensi, watak, kepribadian, mandiri, kreatif, berkarakter, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan. Dengan kata lain pendidikan berfungsi memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan landasannya.
Seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali harus ikut andil secara aktif dan sadar untuk menjalankan fungsi pendidikan. Realisasi dan tanggung jawab diwujudkan melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal. Ihsan (2008: 4) menyatakan bahwa, pendidikan sebagai salah satu sektor paling penting dalam pembangunan nasional, di jadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia di Indonesia, dimana iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi sumber motivasi kehidupan disegala bidang.
3
Untuk mencapai semua tujuan tersebut pendidikan harus dimulai dari dasar. Seomanto (2006: 1)
menyatakan bahwa tujuan pendidikan dasar adalah
mempersiapkan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Terkait pelaksanaan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar Suharjo (2006: 1) mengungkapkan bahwa pada pendidikan di Sekolah Dasar (SD) dimaksudkan sebagai upaya pembekalan kemampuan dasar siswa berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya sesuai tinggkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan penjelasan diatas tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan di tingkat dasar sangatlah penting. SD adalah lembaga pendidikan formal tingkat dasar dimana siswa di ajarkan tentang konsep pengetahuan, keterampilan maupun sikap jika terjadi kesalahan pada konsep-konsep tersebut maka kesalahan konsep akan terus terbawa siswa ke jenjang pendidikan selanjutnya dan yang lebih buruk akan terus dibawa sepanjang hidupnya. Jika hanya sekedar kesalahan konsep dalam hal pengetahuan itu masih dalam hal relatif mudah untuk diperbaiki, karna masih bisa di perbaiki dengan berbagai macam aktivitas belajar seperti membaca, menulis dan berhitung. Lain halnya jika terjadi kesalahan dikonsep keterampilan dan sikap karena untuk memperbaiki kesalahan konsep keterampilan dan sikap yang sudah bertahan dalam jangka waktu yang lama dalam diri siswa tentu saja akan membutuhkan pembiasaan, usaha, dan waktu yang cukup lama. Maka dari itu kualitas pendidikan yang ditempuh oleh siswa sebisa mungkin harus baik untuk menghindari berbagai macam kesalahan konsep.
4
Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada pendidikan di sekolah tidak terlepas dari masalah prestasi belajar yang baik dan maksimal, untuk itu diperlukan kemauan dan usaha yang sungguh-sungguh dari semua elemen pendidikan yaitu guru, peserta didik, materi ajar, metode, tujuan pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Tapi pada kenyataannya tidak semua siswa memiliki presatasi belajar yang baik dan memuaskan. Masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa Slameto (2010: 17) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi di bagi menjadi dua golongan, yaitu: a. Faktor internal: yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari: 1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh) 2) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan). 3) Faktor kelelahan b. Faktor eksternal: yaitu faktor yang ada diluar individu. Faktor ekstern terdiri dari: 1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan). 2) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin di sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, dan fasilitas sekolah, metode dan media dalam mengajar, dan tugas rumah). 3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Berdasarkan kedua faktor di atas disiplin di sekolah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Disiplin merupakan sikap siswa untuk patuh terhadap aturan, tata tertib atau norma di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak terbentuk secara otomatis dari
5
diri siswa sejak lahir namun dibentuk melalui pola asuh dan perlakuan orang tua, guru, dan masyarakat di lingkungannya.
Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2016) mengenai hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas IV yang menunjukan bahwa ada hubungan antara disiplin dengan prestasi belajar yang positif dan signifikan, hal ini ditunjukan dengan angka korelasi sebesar 0,486, dengan angka tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi disiplin siswa semakin baik pula prestasi belajar yang akan diraih siswa.
Namun terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi dilapangan hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh peneliti saat melakukan penelitian pendahuluan dengan melihat dokumen data nilai UTS IPS kelas V seluruh SD Negeri yang ada di Kecamatan Teluk Betung Utara. Berikut rata-rata nilai UTS IPS kelas V SD Negeri se-Kecamatan Teluk Betung Utara:
6
Tabel 1.1 Nilai UTS IPS Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Utara No Nama Sekolah Nilai Rata – Rata IPS 1 SD Negeri 1 Kupang Kota 60,8 2 SD Negeri 1 Kupang Raya 61 3 SD Negeri 1 Kupang Teba 53,5 4 SD Negeri 1 Gulak Galik 58,5 5 SD Negeri 1 Pengajaran 62,5 6 SD Negeri 1 Sumur Batu 63 7 SD Negeri 2 Gulak Galik 59 8 SD Negeri 2 Kupang Teba 54,5 9 SD Negeri 2 Kupang Kota 57,2 10 SD Negeri 2 Sumur Batu 60 11 SD Negeri 3 Gulak Galik 60 12 SD Negeri 3 Kupang Teba 59,6 Rata-rata 59,13 Sumber: Dokumen SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa prestasi belajar IPS di SD Negeri yang ada di Kecamatan Teluk Betung Utara belum maksimal hal ini dapat terlihat dari hanya ada tiga sekolah yang mempunyai nilai diatas rata-rata KKM SD Negeri yang ada di Kecamatan Teluk Betung Utara yaitu >65.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, salah satunya adalah disiplin belajar yang dimiliki siswa. Prestasi belajar yang baik tidak terlepas dari cara belajar siswa itu sendiri. Sikap disiplin harus dimiliki oleh setian siswa agar tercipta suasana belajar yang nyaman.
Melalui sikap disiplin siswa dapat mencapai tujuan belajar dengan baik, tetapi masih banyak dari siswa yang tidak menjalakan tata tertib dan peraturan dengan baik disekolah, padahal akibat sikap tidak disiplin yang ada pada siswa tidak hanya pada prestasi belajarnya, namun juga dapat berpengaruh pada sikap, keterampilan, dan rasa percaya dirinya. Tanpa
7
adanya usaha sadar dari siswa itu sendiri maka tujuan belajar yang ingin di capai tidak akan maksimal.
Sehingga agar prestasi belajar siswa tinggi di perlukan didiplin belajar yang optimal. Oleh karena itu harus tercerminkan dalam aktivitas proses pembelajaran dimana siswa dapat menaati aturan dan mengikuti tata tertib yang sudah dibuat oleh sekolah dan juga kelas. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar. Sehubungan dengan permasalahan tersebut penulis ingin mencari jawabannya melalui penelitan berjudul “Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah yang diambil penulis adalah sebagai berikut: 1. Masih banyak siswa yang tidak mengerjakan perkerjaan rumah. 2. Masih banyak siswa yang menyalin tugas temanya. 3. Masih ada siswa yang sering datang terlambat. 4. Masih banyak siswa yang sering izin keluar kelas saat dalam kegiatan pembelajaran. 5. Masih banyak siswa yang belum mentaati tatatertib kelas maupun sekolah 6. Masih rendahnya prestasi belajar IPS siswa kelas V SD
Negeri
Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung karena dibawah
8
KKM yang ditentukan oleh masing-masing sekolah yang berada di Kecamatan Teluk Betung Utara dengan rata-rata yaitu >65. C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Disiplin belajar siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung. 2. Prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah dalam penelitian ini terdapat masalah yaitu rendahnya disiplin dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara. Berdasarkan pernyataan diatas maka dirumuskan sebagai berikut: “Apakah ada hubungan antara disiplin dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung.
9
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Manfaat teoritis: 1.
Memberi sumbangan bagi dunia pendidikan tentang disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa.
2.
Sebagai pertimbangan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
Manfaat Praktis: 1.
Bagi siswa lebih meningkatkan disiplin belajar bukan hanya pada mata pelajaran IPS saja, tetapi juga untuk mata pelajaran yang lainnya.
2. Bagi guru, memberikan informasi, menambah pengetahuan, dan wawasan guna mengembangkan dan menerapkan disiplin belajar sebaikbaiknya supaya siswa dapat memperoleh dan meningkatkan prestasi belajar yang baik. 3.
Bagi kepala sekolah, dapat menjadi sebuah sumbang pemikiran bahwa disiplin belajar sangat perlu ditanamkan di lingkungan sekolahnya dalam rangka meningkatkan mutu sekolah, membentuk siswa yang berprestasi, dan berkarakter baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia.
4.
Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai kajian dan referensi dalam menambah
wawasan
pengetahuan
tentang
disiplin
belajar
dan
hubungannya dengan prestasi belajar dalam pengembangan penelitian yang lain yang mungkin tertarik dengan permsalahan yang sama.
10
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah mencakup hal – hal sebagai berikut: 1.
Ruang lingkup ilmu Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah mata pelajaran IPS pada semester genap
2.
Ruang lingkup subjek Ruang lingkup subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Tahun Ajaran 2016/2017
3.
Ruang lingkup objek Ruang lingkup objek penelitian ini adalah disiplin belajar siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan peraturan yang ada dalam pembelajaran siswa di sekolah dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS
4.
Ruang lingkup tempat penelitian Ruang lingkup tempat penelitian adalah SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung
5.
Ruang lingkup waktu penelitian Ruang lingkup waktu penelitian adalah Tahun Ajaran 2016/2017
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Belajar
1. Teori Belajar Behaviorisme
Belajar Merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Teori ini menggunakan teknik belajar dengan cara pengkondisian atau pembiasaan untuk mencapai sebuah tujuan. Menurut Haenilah (2015: 11), teori belajar behaviorisme dikenal dengan teori stimulus-respon (S-R). Teori ini menjelaskan bahwa perubahan perilaku dapat diaamati, diukur, dinilai secara konkret. Perubahan ini terjadi melalui rangsangan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon). Stimulus tidak lain adalah lingkungan dimana tempat anak belajar, baik secara internal maupun eksternal. Sedangkan respon adalah dampaknya, yang berupa reaksi fisik terhadap stimulus yang diberikan. Stimulus secara
internal
tumbuh
dari
cara
manusia
membiasakan
dan
mengkondisikan diri, dengan cara mengikuti tata tertib, taat pada peraturan, patuh akan perintah, dan stimulus eksternal adalah segala rangsangan yang berasal dari luar individu seperti apa saja yang diajarkan oleh guru, dorongan orang tua, suasana belajar yang kondusif, lingkungan
12
sekolah, lingkungan bermain yang responnya membentuk serangkaian perilaku yang akan menjadi bagian dalam kehidupannya. Berdasarkan teori belajar behaviorisme yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat peneliti analisis bahwa teori belajar yang paling tepat digunakan pada penelitian kali ini adalah teori belajar behaviorisme, karena disiplin tumbuh dari cara manusia mengkondisikan dan membiasakan diri, dengan cara mengikuti tatatertib, taat pada peraturan dan patuh akan perintah, serta didukung oleh peran guru, motivasi orang tua, suasana belajar dan lingkungan, baik itu lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah, berubah melalui stimulus yang menimbulkan perilaku reaktif yaitu disiplin itu sendiri.
B. Disiplin Belajar
1. Pengertian Disiplin
Istilah disiplin dalam bahasa Indonesia kerapkali terkait dan menyatu dengan istilah tata tertib. Rahman (2011: 64) mengungkapkan bahwa disiplin berasal dari bahasa Inggris yakni “Discipline” yang mengandung beberapa arti diantaranya adalah pengendalian diri, membentuk karakter yang bermoral, memperbaiki dengan sanksi, serta sekumpulan beberapa tata tertib untuk mengatur tingkah laku. Displin muncul karena adanya kesadaran batin dan iman kepercayaan bahwa yang dilakukan itu baik dan bermanfaat bagi diri dan lingkungan. Seperti yang di unkapkan oleh Moenir (2010: 94-96) disiplin adalah bentuk ketaatan terhadap aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Ada dua jenis
13
disiplin yang sangat domain sesuai apa yang dikehendaki oleh individu. Pertama disiplin dalam hal waktu dan disiplin kerja atau perbuatan. Disiplin merupakan sesuatu yang menyatu di dalam diri seseorang yang mucul dalam tingkah lakunya sehari-hari disiplin terjadi dan terbentuk sebagai hasil dan dampak pembinaan cukup panjang. Seperti yang di unkapkan oleh Soegeng dalam Tu’u (2004: 23), disiplin sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkain perilaku yang menunjukan nilai nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan, dan pengalaman
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan usaha secara sadar yang muncul sebagai bentuk ketaatan dari diri
seseorang
yang
bertujuan
untuk
mengendalikan
sikap,
mengembangkan kepatuhan, ketaatan, keteraturan, dan ketertiban terhadap peraturan, dan telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupannya.
a. Pentingnya Disiplin Disiplin sangat diperlukan oleh siapapun dan dimana pun, tidak terkecuali di sekolah. Disiplin sekolah apabila dikembangkan dan diterpakan dengan baik, konsisten, dan konsekuen akan berdampak baik dengan siswa. Disiplin dapat mendorong mereka belajar dengan sungguh-sungguh, taat, teratur, dan tertib. Situasi tersebut tentunya akan membentuk lingkungan belajar dan mengajar yang nyaman baik bagi siswa maupun guru. Dengan pemberlakuan disiplin siswa belajar
14
beradaptasi
dengan
lingkungan
yang
baik
sehingga
muncul
keseimbangan diri dalam hubungan dengan orang yang lain. Menurut Rachman dalam Tu’u, (2004: 35) mengemukakan pentingnya disiplin bagi siswa sebagai berikut: 1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. 2. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. 3. Cara menyelesaikan tuntutan yang imngin ditunjakan peserta didik terhadap lingkungannya. 4. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya. 5. Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah. 6. Mendorong siswa agar melakukan hal-hal yang baik dan benar. 7. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungan. 8. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya. Dari pendapat yang telah dikemukankan oleh Rachman di atas, terlihat jelas disiplin sangat lah penting bagi siswa untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan, menjauhkan siswa melakukan perbuatan tidak baik, serta mendorong dan membiasakan siswa melakukan perbuatan baik.
2. Pengertian Belajar Belajar merupakan jalan bagi seorang siswa untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman. Menurut Slameto (2010: 13) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Adapun menurut Djamarah (2011: 13),
15
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengelaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Kedua pendapat juga sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Winkel (2004: 6) bahwa: Belajar sebagai salah satu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relative menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berdasarkan dari pernyataan-pernyataan dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar seseorang dalam merubah tingkah laku yang menghasilkan perubahan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
a. Tujuan Belajar Setiap tindakan sudah pasti memiliki sebuah tujuan, tidak terkecuali dengan belajar. Hamalik (2012: 28) tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku hanya berbeda cara atau usaha pencapainnya. Sedankan menurut Sardiman (2012: 28) menerangkan tujuan belajar adalah, untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, pembentukan sikap. Suryani dan Leo (2012: 39), tujuan belajar pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki siswa setelah ia menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar pada proses belajar.
16
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku dalam rangka untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan serta pembentukan sikap yang dimiliki siswa setelah ia menyelesaikan pengalamannya dalam kegiatan belajar pada proses pembelajaran. . b. Prinsip-prinsip belajar Adapun prinsip-prinsip belajar Menurut Djamarah (2011: 95) menjelaskan bahwa, agar setelah melakukan kegiatan belajar didapatkan hasil yang efektif dan efisien tentu saja diperlukan prinsipprinsip belajar tertentu yang dapat melapangkan jalan kearah keberhasilan belajar.
Dimyati dan Mudjiono (2009: 42) menjabarkan prinsip-prinsip belajar menjadi tujuh poin yaitu: 1) Perhatian dan motivasi Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajarannya sesuai dengan kebutuhan siswa. Disamping perhatian motivasi mempunyai peranan penting dalam belajar. Motivasi adalah tenaga untuk menggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang. 2) Keaktifan Adapun dalam setiap proses belajar siswa selalu menampakan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah untuk kita amati, sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik dapat berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan lainnya.
17
3) Keterlibatan langung/ Berpengalaman Keterlibatan siswa dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata. Namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan. 4) Pengulangan Prinsip pengulangan penting dilakukan, karena pengulangan dapat melatih daya-daya jiwa, membentuk respon yang benar dan membentuk kebiasaan-kebiasaan. 5) Tantangan Adapun dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbulah motif untuk menghadapi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan tersebut telah diatasi artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk kedalam medan baru dan tujuan baru demikian seterusnya. Agar pada anak timul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. 6) Balikan dan penguatan Prinsip belajar berkaitan dengan balikan dan penguatan. Siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. 7) Perbedaan individu Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang yang sama persis, setiap siswa mempunyai perbedaan satu dengan orang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual tersebut akan berpengaruh pada cara dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh ahli di atas dapat disimpulkan bahawa belajar pada prinsipnya adalah suatu cara/jalan untuk
mengarahkan
seseorang
kepada
keberhasilan
untuk
mendapatkan suatu pengetahuan, pemahaman, dan sikap dengan
18
memperhatikan aspek-aspek yang dapat berpengaruh dengan usaha serta hasil belajar siswa.
3. Pengertian Disiplin Belajar
Adapun pada proses pembelajaran tidak mungkin semua siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, tentunya ada siswa yang mendapatkan nilai baik dan ada juga siswa yang mendapatkan nilai yang kurang atau belum mencapai hasil yang diinginkan. Seorang peserta didik yang mendapatkan hasil belajar baik pasti memiliki cara yang baik dalam belajar. Sedangkan siswa yang mendapatkan hasil belajar yang kurang baik belum tentu mereka tidak belajar sama sekali. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Seperti yang diungkapkan Djamarah (2002: 10) penyebab ketidak berhasilan belajar adalah: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Belajar tidak teratur. Tidak disiplin. Kurang bersemangat. Tidak tahu cara berkonsentrasi dalam belajar. Mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar. Istirahat yang cukup. Kurang tidur.
Sesuai dengan penjelasan Djamarah di atas dapat dilihat bahwa disiplin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang yang berarti disiplin sangatlah penting bagi siswa. Hal ini pun selaras dengan apa yang diungkapakan oleh Tu’u (2004: 37), disiplin penting dengan alasan sebagai berikut ini:
19
1. Melalui disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya. 2. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin member dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. 3. Orang tua senantiasa berharap disekolah anak-anaknya dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur, dan disiplin. 4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika berkerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat sukses seseorang.
Disiplin belajar sangatlah mempengaruhi hasil belajar seseorang. Tanpa disiplin siswa akan kesulitan dalam melakukan proses belajar dengan baik.
Seperti yang diungkapkan oleh Djamarah (2008: 17) yaitu: Agar siswa lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah, maupun di perpustakaan. Karena dengan disiplinlah akan didapatkan kesuksesan dalam segala hal termasuk dalam belajar, dengan disiplinlah didapatkan keteraturan dalam kehidupan, dengan disiplinlah dapat menghilangkan kekecewaan orang lain, dan dengan disiplinlah orang lain mengaguminya. Disiplin akan menumbuhkan situasi yang kondusif dikelas. Hal ini penting karena siswa dapat berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan penjelasan dan penjabaran beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah tindakan siswa pada keteraturan, kepatuhan, ketaatan siswa dalam mengikuti proses belajar yang dilakukan secara sadar dalam melaksanakan semua tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya sebagai seseorang siswa untuk mencapai kesuksesan dan hasil yang maksimal.
20
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Menurut Tu’u (2004: 75), prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah. 2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi. 3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Umumnya prestasi belajar dijabarkan berupa angka dan juga nilai yang menjadi bukti siswa jika sudah menguasai dan mengetahui suatu mata pelajaran tertentu. Menurut Djamarah (2002: 21) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dan perwujudan prestasi dapat dilihat dengan nilai yang di peroleh dari siswa setelah mengikuti tes. Sedangkan menurut Hamalik (2004: 48) prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan pada siswa setelah dilakukan proses pembelajaran. Prestasi belajar merupakan sebuah klimaks dari suatu proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat diatas, prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar yang terlihat dari perubahan tingkah laku, koognitif, afektif dan psikomotor, dan diwujudkan dalam bentuk nilai berupa angka yang di peroleh setelah melakukan tahap penilaian berupa tes dan ujian.
21
2.
Macam-macam Prestasi Belajar Mengukur dan mengevaluasi prestasi belajar siswa dibutuhkan suatu cara. Cara yang dimaksud disini adalah tes. Menurut Djamarah dan Zain (2010: 106) menjelaskan bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Tes atau penilaian prestasi belajar perlu dilakukan untuk mengukur untuk sejauh mana pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Melalui diadakannya tes guru dapat menentukan rencana pembelajaran yang akan dilakukan sehingga siswa dapat memahami pelajaran secara utuh. Lebih lanjut diterangkan oleh Djamarah dan Zain (2010: 106-107) bahwa berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenas penilaian sebagai berikut: a. Tes Formatif Penilaian ini dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan/pokok bahasan dalam waktu tertentu juga dimanfaatkan guru untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar. b. Tes Subsumatif Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran/sejumlah pokok bahasan tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh gambaran daya serap siswa terhadap sejumlah pokok bahasan yang telah diajarkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapot. c. Tes Sumatif Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan dalam suatu periode belajar tertentu.
22
3.
Langkah-langkah Menilai Prestasi Belajar Siswa Agar guru dapat menilai prestasi siswa terdapat langkah-lankah dapat dilakukan, seperti yang dijelaskan oleh Sardiman A.M (2012: 174-175) langkah-langkah menilai prestasi belajar, yaitu: a. Mengumpulan data prestasi belajar siswa yang diperoleh saat: 1) Setiap kali ada usaha mengevaluasi selama pelajaran berlangsung. 2) Pada akhir pelajaran. b. Menganalisis data prestasi belajar siswa, dalam hal ini menyangkut: 1) Siswa yangmenemukan pola-pola belajar yang lain 2) Keberhasilan atau tidaknya siswa dalam belajar c. Menggunakan data prestasi belajar siswa, dalam hal ini meyangkut: 1) Lahirnya feed back untk masing-masing siswa dan ini perlu diketahui oleh guru. 2) Adanya feed back itu maka guru akan menganalisis dengan tepat follow up atau kegiatan-kegiatan berikutnya.
Langkah-langkah yang telah disebutkan diatas perlu diketahui, dipahami, dan laksanakan oleh guru dalam melaksanakan evaluasi dan penilaian prestasi belajar siswa. Tiga langkah diatas sebisa mungkin dilakukan dengan selaras dan terintregrasi agar proses evaluasi dan penilaian dapat dilakukan dengan baik.
4.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Kesenjangan prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat kepintaran antara satu siswa dengan siswa yang lainnya, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Seperti yang dijelaskan oleh Slameto (2010: 17) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
23
a. Faktor Internal: yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari: 1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh). 2) Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan and kesiapan). 3) Faktor kelelahan. b. Faktor eksternal: yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern terdiri dari: 1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keaddan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan). 2) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, dan fasilitas sekolah, metode dan media dalam mengajar dan tugas rumah). 3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman gaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Berdasarkan penjelasan diatas disebutkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Secara umum dijelaskan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor-faktor
tersebut
dapat
membantu
siswa
memperoleh prestasi belajar yang baik dan sesuai dengan tujuan belajar.
D. Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian IPS Ilmu pengetahuan sosial atau yang biasa disingkat IPS adalah pelajaran yang diadaptasi dari ilmu sosial dan humanoria serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Istilah IPS sendiri secara resmi digunakan di Indonesia pada kurikulum tahun 1975 untuk bidang pembelajaran kemasyarakatan.
24
Menurut Sapriya (2006: 7) menjelaskan bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabangcabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Sedangkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi, yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara indoneisa yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
2. Tujuan IPS Adapun tujuan mata pelajaran IPS berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi adalah sebagai berikut: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerja sama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat local, nasional, dan global.
3. Ruang Lingkup IPS Ruang lingkup mata pelajaran IPS berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Manusia, tempat, dan lingkungan
25
2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan 3. Sistem sosial dan budaya 4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Berdasarkan penjelasan di atas IPS adalah pelajaran yang memadukan ilmuilmu sosial dan sejumlah materi pelajaran berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik yang mengarahkan peserta didik agar menjadi warga negara yang baik serta bertanggung jawab dan bertujuan mengenalkan konsep-konsep, memiliki kemampuan dasar dalam kehidupan sosial, memiliki komitmen dan memiliki kemampuan untuk komunikasi, berkompetisi dalam tingkatan lokal, nasional, dan global.
E. Penelitian yang Relevan
Guna menyempurnakan dan melengkapi penelitian ini, maka peneliti menggunakan rujukan penelitian terdahulu yang pokok permasalahannya relevan dengan penelitian ini. Berikut adalah beberapa penelitian yang relevan tersebut: 1. Kurniawan, 2016. (Skripsi). Mengkaji hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Banyuraden Gamping Sleman. Hasilnya menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar. 2. Nuraini, 2016. (Jurnal). Pengaruh disiplin belajar dan kreatifitas guru terahadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa di SMK Batik Surakarta. Hasilnya menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara disiplin dengan prestasi belajar IPS
26
3. Sari DJ, 2016. (Skripsi). Mengkaji hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Segalamider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung Tahun Ajar 2015/2016. Hasilnya menyatakan tidak terdapat hubungan yang positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar.
Adapun hasil paparan diatas, ketiga penelitian tersebut mengkaji tentang disiplin belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut ketiga penelitian tersebut dapat dinyatakan relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dimana varibel X (bebas) pada penelitian ini sama yaitu disiplin belajar. Sedangkan untuk varibel Y (terikat) dan ruang lingkup lainnya seperti tempat, tahun, tingkat pendidikan yang ada pada penelitian ini tidaklah sama dengan tiga karya tulis di atas.
F. Kerangka Pikir Kerangka pikir ini akan menjelaskan hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa. Setiap siswa yang mengikuti proses pembelajaran pasti akan mendapat kan hasil belajar berupa prestasi belajar. Namun tidak semua siswa mampu memperoleh prestasi belajar yang baik. Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri individu orang yang sedang belajar seperti faktor jasmaniah, psikologi, dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu orang yang sedang belajar seperti keluarga, sekolah, disiplin, dan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa adalah disiplin.
27
Disiplin sangatlah penting untuk seorang siswa agar dapat berhasil dalam mencapai tujuan belajar. Dengan disiplin siswa dapat lebih terarah dalam melaksanakan kegiatan belajar baik itu di kelas maupun saat siswa belajar di rumah. Melalui disiplin siswa dapat lebih berkonsentrasi, hal ini terjadi karena disiplin belajar dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Tentunya tidak semua siswa mempunyai sikap disiplin, baik itu saat belajar maupun saat menaati tata tertib sekolah. Disiplin tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban.
Proses disiplin tercipta melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar, secara sukarela atau terpaksa, serta secara konsisten terus dilakukan. Proses tersebut kemudian membentuk sebuah perilaku
yang
disiplin.
Perilaku
disiplin
yang
berkelanjutan
akan
memudahkan sisiwa dalam melaksanakan kegiatan belajar, membantu pertumbuhan mental, kepribadian, serta akan sangat berdampak dengan prestasi belajar. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Disiplin Belajar (X)
Prestasi Belajar IPS (Y)
Gambar 2.1 Paradigma kerangka pikir hubungan disiplin belajar denganprestasi belajar IPS Keterangan: X= Disiplin Belajar Y= Prestasi Belajar
28
Berdasarkan gambar diatas semakin baik disiplin belajar siswa, maka semakin baik pula prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung, begitu juga sebaliknya semakin rendah disiplin belajar siswa maka semakin rendah pula prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung.
G. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Sugiyono (2014: 13) menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitan yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Jenis
penelitian
yang
akan
peneliti
gunakan
adalah
penelitian
korelasional, karena akan mencari hubungan antar disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa. Menurut Arikunto (2014: 4) penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada. Sedangkan menurut Gay dalam Sukardi, (2007: 166) penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan Tindakan pengumpulan data guna meentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih.
30
Berdasarkan hal tersebut penelitian korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Sesuai dengan topik penelitian ini, peneliti ingin mengetahui adanya hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.
1. Desain Penelitian Desain penelitian korasional pada dasarnya adalah terdapat dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah dalam penelitian ini adalah disiplin belajar siswa, sedangkan variabel terikat (Y) adalah pretasi belajar IPS siswa kelas V. Koefisien korelasi yang dihasilkan mengindikasikan tingkatan atau derajat hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung. Hubungan antara kedua variabel tersebut digambarkan dengan desain sebagai berikut:
Disiplin Belajar (X)
Prestasi Belajar IPS (Y)
Gambar 3.1 Gambar Desain Penelitian
X : Disiplin Belajar Y : Prestasi Belajar IPS
31
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2014: 215) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Arikunto (2014: 173) populasi adalah keseluruhan objek. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada didalam wilayah penelitian, maka, penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung yan terdiri dari enam kelurahan yang berjumlah 600 siswa.
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung No Kelurahan Nama Sekolah Banyak Siswa SD Negeri 1 Gulak Galik 73 1 Gulak-Galik SD Negeri 2 Gulak Galik 39 SD Negeri 3 Gulak Galik 53 SD Negeri 1 Kupang Kota 51 2 Kupang Kota SD Negeri 2 Kupang Kota 60 3 Kupang Raya SD Negeri 1 Kupang Raya 79 SD Negeri 1 Kupang Teba 63 4 Kupang Teba SD Negeri 2 Kupang Teba 35 SD Negeri 3 Kupang Teba 42 5 Pengajaran SD Negeri 1 Pengajaran 33 SD Negeri 1 Sumur Batu 23 6 Sumur Batu SD Negeri 1 Sumur Batu 49 Jumlah 600 Sumber: UPTD Teluk Betung Utara
32
2.
Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2014: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud mengeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan peneliti sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Menurut Sugiyono (2014: 217) teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2014: 215) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Berdasarkan pejelasan diatas, teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive Sampling dan Cluster Random Sampling. Menurut Sugiyono (2014: 124) menjelaskan bahwa Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Sugiyono (2014: 121) cluster sampling (sampel area) adalah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sumber datanya luas. Teknik sampel daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap kedua menentukan orang-orang yang ada pada daerah.
Berdasarkan penjelasan di Kecamatan Teluk Betung Utara, terdapat enam kelurahan yaitu kelurahan Gulak-Galik, kelurahan Kupang Kota, kelurahan Kupang Raya, kelurahan Kupang Raya, kelurahan Pengajaran,
33
kelurahan Sumur Batu. Kemudian dari enam kelurahan tersebut peneliti menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan kelurahan mana yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Setelah mendapatkan kelurahan yang akan dijadikan sampel peneliti akan mengambil
masing-masing
menggunakan
teknik
satu
purposive
dari
setiap
sampling,
kecamatan yaitu
dengan
menggunakan
pertimbangan dan analisis dari peneliti.
Berdasarkan paparan diatas, peneliti akan menggunakan tiga kelurahan yang sudah peneliti ambil secara acak yaitu kelurahan Gulak-Galik, kelurahan Kupang Kota, dan kelurahan Kupang Teba. Kemudian sekolah untuk dijadikan perwakilan dari masing-masing kelurahan untuk menjadi sampel yaitu SD Negeri 1 Gulak-Galik karena memiliki jumlah siswa dan rombongan belajar yang cukup yaitu 73 siswa dan dua kelas serta lokasinya yang berada di tengah Kecamatan, kemudian SD Negeri 1 Kupang Teba karena jumlah siswa dan rombongan belajar yang cukup yaitu 63 siswa dan dua kelas serta lokasinya yang terletak tidak jauh dari pusat Kecamatan, dan SD Negeri 2 Kupang Kota karena jumlah siswa dan rombongan belajar yang cukup besar yaitu 60 siswa dan dua kelas.
Tabel 3.2 Jumlah Sampel SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara No Banyak Kelurahan Nama Sekolah Siswa 1 Gulak-Galik SD Negeri 1 Gulak Galik 73 2 Kupang Kota SD Negeri 2 Kupang Kota 60 SD Negeri 1 Kupang Teba 3 Kupang Teba 63 Jumlah 196 Sumber: Penulis (2017)
34
C. Variabel Penelitian
Sugiyono (2014: 38) menjelaskan, variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono 2014: 38) menjelaskan bahwa variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin, merupakan atribut-atribut dari setiap orang.
Penelitian kali ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu, variable independen (varibel bebas) dan juga variabel dependen (variabel terikat). Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulakan varibel dalam penelitian ini adalah: 1)
Variabel Independen (bebas) Variabel bebas (X) yaitu “disiplin belajar”.
2)
Variabel Dependen (terikat) Variabel Terikat (Y) yaitu “prestasi belajar IPS”
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
1. Variabel Disiplin Belajar
a.
Definisi Konseptual Disiplin Belajar Disiplin adalah bentuk ketaatan terhadap aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin dapat menciptakan situasi lingkungan yang nyaman dan kondusif bagi siswa untuk melakukan
35
kegiatan belajar baik itu di sekolah maupun dirumah. Siswa yang memiliki disiplin yang baik akan dapat lebih fokus dan terarah dengan apa yang ingin dan akan dipelajari. Disiplin menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Disiplin adalah usaha sadar dari diri sendiri yang terbentuk dari pembiasaanpembiasaan
yang
bertujuan
untuk
mengendalikan
sikap
mengembangkan kepatuhan, ketaatan, keteraturan, dan ketertiban terhadap peraturan.
b.
Variabel Operasional Disiplin Belajar Seperti yang sudah dijelaskan disiplin belajar adalah tindakan siswa pada keteraturan, kepatuhan, ketaatan, kesetian, dan ketertiban siswa dalam mengikuti proses belajar yang dilakukan secara sadar dalam melaksanakan semua tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya sebagai seseorang siswa untuk mencapai kesuksesan dan hasil yang maksimal.
36
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar Definisi Variabel Dimensi Indikator Konsep Disiplin Selalu masuk sebagai kelas tepat waktu Menaati kondisi yang tatatertib Selalu masuk tercipta dan sekolah sekolah, kecuali terbentuk sakit dan izin melalui proses Tidak ribut dari dalam kelas serangkaian Memperhatikan perilaku yang Keteraturan guru menunjukan dalam Menulis hal-hal nilai-nilai belajar penting ketaatan, dikelas Tidak keluar kepatuhan, masuk ruangan kesetiaan, Izin jika ingin keteraturan, keluar kelas Disiplin atau ketertiban. Patuh Mengerjakan Belajar Nilai-nilai dalam perkerjaan rumah (X) tersebut telah mengerjaka menjadi bagian n tugasMengumpul dari perilaku tugas tugas tepat waktu dalam sekloah kehidupannya. Aktif dalam Perilaku itu mengikuti tercipta kegiatan sekolah melalui proses Selalu hadir binaan Tertib dalam kegiatan keluarga, dalam sekolah pendidikan, kegiatan dan sekolah Mengikuti semua pengalaman . kegitan dari awal Soegeng dalam hingga akhir Tu’u (2004: 23) Sumber: Hasil analisis dan pengamatan peneliti
Item 1, 2, 3 4, 5, 6
7, 8, 9 10, 11, 12 13, 14, 15 16, 17, 18 19, 20, 21 22, 23, 24 25, 26, 27
28, 29, 30 31, 32, 33 34, 35, 36
2. Variabel Prestasi Belajar IPS
a. Defiinisi Konseptual Prestasi Belajar IPS Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.
37
b. Variabel Operasional Prestasi Belajar IPS Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar yang terlihat dari perubahan tingkah laku, koognitif, afektif dan psikomotor dan diwujudkan dalam bentuk nilai berupa angka yang di peroleh setelah melakukan tahap penilaian berupa tes dan ujian, dalam peneltian ini aspek yang dinilai dari prestasi belajar hanya aspek kognitif (pengetahuan) seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.4 Definisi Konseptual dan Operasional Disiplin Belajar Variabel Indikator Sub Indikator Nilai Nilai UAS IPS semester ganjil kelas V Pelajaran SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Semester Utara Kota Bandar Lampung Ganjil Sumber: Dokumen Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Kecamatan Teluk Betung Utara Prestasi Belajar IPS (Y)
E. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini pengumpulan data akan dilakukan dengan dua cara yaitu, dengan teknik angket/kuisioner dan teknik dokumentasi.
1. Metode Angket/Kuisioner
Sugiyono (2014: 142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik anket/kuisioner dengan harapan responden akan dapat lansung menuangkan jawaban sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sebelum angket dibagikan lansung kepada
38
sampel, peneliti melakukan uji coba angket kepada subjek diluar sampel penelitian, kemudian angket dianalasis tingkat validitasnya. Untuk memudahkan responden menjawab item-item kuisioner maka dalam penelitian ini digunakan kuisioner tipe pilihan dengan empat alternative jawaban. Sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat atau keyakinannya sendiri.
2. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (2014: 201), dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksankan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti bukubuku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Dalam peneltian ini dokumentasi yang digunakan berupa daftar nilai kelas, visi dan misi sekolah, denah sekolah, foto-foto siswa sebagai bukti bahwa peneliti benar melakukan penelitian di SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara
F. Uji Persyaratan Instrumen
Sugiyono (2014: 122) menerangkan bahwa instrumen yang baik harus (yang berupa test maupun nontest) harus valid dan reliabel. Pada penelitian ini angket adalah teknik pengumpulan data yang utama sehingga akan diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
39
1. Uji Validitas Angket
Validitas Menurut Arikunto (2014: 211) adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebelum anket digunakan untuk penelitian terlebih dahulu instrument angket diuji terlebih dahalu kepada siswa diluar sampel. Setelah selesai dilakukan pengujian selanjutnya dilakukan tabulasi data menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun untuk mengukur validitas instrumen angket dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan cara manual yaitu Exel. Dan dibawah ini adalah rumus product moment:
r
=
{ ∑
∑
(∑
(∑ ) (∑ )
)} { ∑
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi N = Jumlah Sampel X = Skor Variabel Y = Skor Variabel ∑ = Jumlah skor variabel X ∑ = Jumlah skor variabel Y ∑ = Jumlah kuadrat skor variabel X ∑ = Jumlah kuadrat skor variabel Y (Arikunto, 2014: 213) Setelahnya dikonversikan pada uji t sebagai berikut:
=
√
(∑
)}
40
Keterangan: = Nilai t r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel (Sugiyono, 2014: 257) Kriteria pengujian apabila thitung > ttabel dengan taraf signifikansi 5%, butir soal dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas Angket
Arikunto (2014: 221) reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkn responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu Dalam penelitian ini penulis mengugunkan rumus alpha , dengan rumus
r
=
1−
∑
Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σ = Jumlah varians butir σ = Varians Total (Arikunto, 2014: 239) Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila rhitung > rtabel maka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung< rtabel
maka alat ukur tidak reliabel. Jika instrumen sudah dihitung menggunakan rumus alpha. Maka langkah selanjutnya adalah melihat kriteria penafsiran mengenai indeks r11 sebagai berikut:
41
Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas Instrumen Koefisien r 0,8000 – 1,000 0,6000 – 0,7999 0,4000 – 0,5999 0,2000 – 0,3999 0,0000 – 0,1999 Rusman (2013: 57)
Reliabilitas Sangat Tinggi Tinggi Sedang/Cukup Rendah Sangat Rendah
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis digunkanan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif maka teknik analisis datanya menggunakan metode statistik. Data yang digunakan disini adalah data varibel bebas (X) dan data varibel terikat (Y). sedangkan untuk menguji hipotesis sendiri peneliti menggunakan rumus serial, karena data yang diambil adalah datanya ordinal dan interval. Berikut adalah rumus korelasi r serial:
r
=
∑(
(
. ∑
)
)
Keterangan: rser = Koefisien korelasi Or = Ordinat rendah Ot = Ordinat tinggi M = Mean SDtot = Standar deviasi total p = Proporsi
Tabel 3.6 Daftar Interpretasi koefisien r Korelasi Koefisien r 1 0,76 – 0,99 0,51 – 0,75 0,26 – 0,50 0,00 – 0.25 Sarwono (2006: 56)
Korelasi Sempurna Kuat Cukup Sangat Lemah Tidak Ada
42
Rumus selanjutnya adalah untuk mencari besar kecilnya kontribusinya variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100 (%)
Keterangan: KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel X terhadap variabel Y) r = Nilai Koefisien korelasi
Kemudian untuk menentukan tingkat signifikansi koefiesien r korelasi pada penelitian ini penulis menggunakan rumus thitung. Berikut adalah Rumus thitung:
=
√
Keterangan: = Nilai t r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel (Sugiyono, 2014: 257)
H. Pengujian Hipotesis
Pengujian selanjutnya yaitu uji hipotesis yang berfungsi mencari makna hubungan antara variabel X terhadap variabel Y. Hipotesis yang diuji adalah: Ha: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017. Ho: Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 600 siswa yang ada di 12 SD Negeri dari 6 kelurahan. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan cluster random sampling, dan diperoleh sampel yang berjumlah 196 siswa dari 3 SD Negeri di 3 kelurahan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu, teknik angket/ kuisioner dan teknik dokumentasi. Kemudian uji persyaratan instrumen menggunakan rumus product moment untuk menentukan validitas angket dan diperoleh 24 item angket valid dari 36 item angket dan rumus alpha cronbach untuk melihat reliabilitas angket dimana didapati angka koefisien sebesar 0,901265556 yang berarti tingkat reliabilitas angket pada penelitian ini sangat tinggi. Selanjutnya teknik analasis data yang digunakan pada penilitian ini adalah metode statistik, sedangkan untuk menguji hipotesis sendiri menggunakan rumus korelasi r serial karena data yang diambil adalah ordinal dan interval. Kemudian untuk melihat besar kecilnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y menggunakan rumus koefisien
determinination
dan
untuk
menentukan
taraf
signifikan
menggunakan rumus thitung. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh
59
kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS siswa SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung Tahun. Hal ini diketahui dari hasil analisa data yaitu nilai koefisien korelasi antara disiplin belajar (X) dengan prestasi belajar IPS siswa (Y) sebesar 0,744 yang berarti positif. Sehingga semakin tinggi disiplin belajar, semakin tinggi pula prestasi belajar IPS siswa. Korelasi antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS siswa masuk pada kategori cukup karena berada pada interpretasi 0,51 – 0,75. Koefisien determinasi disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPS sebesar 55,35% yang berarti variabel X (disiplin belajar) memberikan kontribusi terhadap variabel Y (prestasi belajar) sebesar 55,35% dan sisanya sebanyak 44,65% ditentukan oleh faktor lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, membahas dan mengambil kesimpulan, maka penulis dapat meberikan saran – saran untuk meningkatkan disiplin belajar dan prestasi belajar IPS siswa, sebagai berikut:
1. Siswa Diharapkan siswa dapat melatih dan membiasakan hidup disiplin dalam belajar, tidak hanya dalam kelas namun juga disiplin saat belajar dirumah, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya tidak hanya pada mata pelajaran IPS tetapi juga pada mata pelajaran lainnya.
60
2. Guru Disaran
kepada
guru
untuk
member
contoh,
mengajarkan,
mengembangkan, dan membiasakan disiplin belajar kepada siswa dalam proses belajar didalam kelas maupun diluar kelas. Sehingga hasil pembelajaran akan lebih maksimal dan prestasi belajar siswa akan lebih meningkat.
3. Kepala Sekolah Diharapkan kepala sekolah dapat memberikan contoh disiplin kepada siswa dan lebih mengoptimalkan disiplin belajar siswa melalui tatatertib sekolah, dalam rangka usaha meningkatkan mutu, proses dan prestasi belajar siswa disetiap kelas.
4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dibidang ini, diharapkan mampu merumuskan angket dengan kalimat sederhana sehingga dapat lebih mudah dimengerti oleh siswa, dan mencari sumber pustaka yang lebih banyak sehingga gambaran, informasi, dan masukan tentang hubungan antara disiplin dengan prestasi belajar akan lebih kaya lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. ……….... 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta: Jakarata. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta: Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional: Surabaya. ………… 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. PT. Rineka Cipta: Jakarta. ………… 2008, Psikologi Belajar. PT, Rineka Cipta: Jakarta ………… 2011. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta: Jakarta. Haenilah, Een Yayah. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran Paud. Media Akademi: Yogyakarta. Hamalik, Omar. 2004. Kurikulim dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta. ................ 2012. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta: Jakarta. Kemendikbud. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kemendikbud: Jakarta. Kemendikbud. Permendiknas. No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. Kemendikbud: Jakarta.
62
Kurniawan, Fajar Budhi. 2016. Mengkaji hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Banyuraden Gamping Sleman Tahun Ajaran 2015/2016. (Skripsi). Universitas PGRI Yogyakarta: Yogyakarta. Moenir, A.S. 2010. Menejemen Pelajaran Umum di Indonesia. Bumi Aksara: Bandung. Nuraini, Ainun. 2016. Pengaruh disiplin belajar dan kreatifitas guru terahadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa di SMK Batik Surakarta. (Jurnal). Universitas Sebelas Maret: Solo. Rahman, Masykur Alif. 2011. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Diva Press: Yogyakarta. Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. UPI PRESS: Bandung. Sardiman A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Sari DJ, Yuliana. 2016. Hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Segalamider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung Tahun Ajar 2015/2016. (Skripsi). Universitas Lampung: Bandar Lampung. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Peneltian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu: Yogyakarta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta: Jakarta. Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Sudjiono, Anas. 2011. Pengantar Statitistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung. ………... 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta: Bandung. Suharjo. 2006. Mengenal Pendidikan Dasar Teori dan Praktek. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. Sukardi. 2007. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.
63
Suryani, Nunuk dan Leo, Agung. 2012. Strategi Belajar dan Mengajar. Ombak: Jakarta. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. PT. Gramedia Widiasarana: Jakarta. Winkel. 2004. Psikologi Belajar. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.