HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh WINDI WINANDARI 1401412166
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO “Education and innovation begins in the classroom.” Pendidikan dan inovasi berawal dari ruang kelas. (Nancy Pelosi)
“Motivation is a energy change within the person characterized by affective
arousal and anticipatory goal reactions.” Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. (McDonald)
PERSEMBAHAN Tanpa mengurangi rasa syukur penulis kepada Allah SWT, karya tulis ini penulis persembahkan untuk: 1.
Orang tua tercinta (Bapak Tupardji dan Ibu Isniatun) terimakasih atas doa, semangat, dukungan dan kasih sayang yang selalu menyertai setiap langkahku.
2.
Almamaterku PGSD UNNES.
v
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat diberi kemudahan dan kelancaran untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi telah melibatkan berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.
2.
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin melasanakan penelitian.
3.
Drs. Isa Ansori. M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan bantuan pelayanan khususnya dalam memperlancar penyelesaian skripsi ini.
4.
Drs. A. Zaenal Abidin, M. Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
5.
Dra. Sri Susilaningsih, M. Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
6.
Dr. Sri Sulistyorini, M. Pd., Dosen Penguji Utama yang telah menguji skripsi ini dan memberikan masukan yang membangun.
7.
Segenap dosen jurusan PGSD FIP UNNES yang telah membekali ilmu yang bermanfaat.
8.
Seluruh Kepala Sekolah Dasar Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian.
vi
9.
Seluruh guru kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusuan skripsi yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pelaksanaan pembelajaran di SD.
Semarang, 22 Agustus 2016 Peneliti
vii
ABSTRAK Windi Winandari. 2016. Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. A. Zaenal Abidin, M. Pd. II. Dra. Sri Susilaningsih, M. Pd. Penciptaan iklim kelas yang positif merupakan keharusan bagi terbangunnya proses belajar yang baik. Iklim kelas diarahkan untuk mewujudkan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan agar dapat memotivasi peserta didik untuk dapat belajar dengan baik sesuai dengan perkembangan dan kemampuannya. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam belajar karena dengan adanya motivasi akan menentukan arah siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sejumlah 279 siswa. Sampel penelitian ini 100 siswa, diambil dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji instrumen dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan iklim kelas termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 75,64 dan motivasi belajar termasuk dalam tinggi dengan skor rata-rata 79,36. Berdasarkan hasil hipotesis (product moment) diperoleh angka indeks korelasi ( ) sebesar 0,622 yang berarti ada korelasi atau hubungan antar kedua variabel yang termasuk kategori koefisien korelasi kuat. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, yang ditunjukkan dengan uji hipotesis yang menunjukkan > ( 0,622 > 0,195). Saran bagi guru diharapkan mampu menciptakan iklim kelas yang positif, dengan begitu akan memotivasi siswa dalam belajar. Kata kunci: hubungan; iklim kelas; motivasi belajar
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................
iii
PENGESAHAN KELULUSAN ...............................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................
v
PRAKATA .................................................................................................
vi
ABSTRAK .................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1 Latar Belakang Maasalah .......................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
7
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................
7
1.1.Manfaat Penelitian .................................................................................
8
1.1.1
Manfaat Teoretis ..............................................................................
8
1.1.2
Manfaat Praktis ................................................................................
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................
9
2.1 Kajian Teori ..........................................................................................
9
2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajran .....................................................
9
2.1.1.1 Belajar ..............................................................................................
9
2.1.1.1.1 Proses Belajar ..............................................................................
10
2.1.1.1.2 Unsur-Unsur Belajar ....................................................................
11
2.1.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................
12
2.1.1.2 Pembelajaran ....................................................................................
14
2.1.1.2.1 Ciri-Ciri Pembelajaran .................................................................
15
2.1.1.2.2 Komponen-Komponen Pembelajaran .........................................
15
2.1.2 Iklim Kelas .......................................................................................
17
ix
2.1.2.1 Macam-Macam Iklim Kelas .............................................................
18
2.1.2.2 Tipe-Tipe Iklim Kelas ......................................................................
21
2.1.2.3 Ciri-Ciri Iklim Kelas ........................................................................
22
2.1.2.4 Faktor yang Diperhatikan dalam Menciptakan Iklim Kelas yang Positif .......................................................................................
22
2.1.2.5 Menciptakan Iklim Kelas yang Positif .............................................
24
2.1.2.6 Manfaat Iklim Kelas yang Positif .....................................................
25
2.1.2.7 Indikator Iklim Kelas .......................................................................
27
2.1.3 Motivasi Belajar ...............................................................................
28
2.1.3.1 Ciri-Ciri Motivasi Belajar ................................................................
29
2.1.3.2 Macam-Macam Motivasi Belajar .....................................................
30
2.1.3.3 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar ......................................................
31
2.1.3.4 Fungsi Motivasi ................................................................................
34
2.1.3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ......................
35
2.1.3.6 Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar ......................................................
36
2.1.3.7 Indikator Motivasi Belajar ...............................................................
39
2.1.4 Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar .....................
40
2.2 Kajian Empiris ......................................................................................
41
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................
44
2.4 Hipotesis ...............................................................................................
46
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................
47
3.1 Jenis dan Desaian Penelitian ..................................................................
47
3.2 Prosedur Penelitian.................................................................................
48
3.3 Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................
48
3.3.1 Subjek Penelitian ................................................................................
48
3.3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................
48
3.3.3 Waktu Penelitian.................................................................................
49
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................
49
3.4.1 Populasi Penelitian..............................................................................
49
3.4.2 Sampel Penelitian ...............................................................................
50
3.5 Variabel Penelitian .................................................................................
52
x
3.5.1.1 Variabel Bebas .................................................................................
52
3.5.1.2 Variabel Terikat ...............................................................................
52
3.6 Definisi Operasional...............................................................................
52
3.6.1 Iklim Kelas..........................................................................................
52
3.6.2 Motivasi Belajar..................................................................................
53
3.7 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
53
3.7.1 Kuesioner (Angket) ............................................................................
53
3.7.2 Wawancara .........................................................................................
54
3.7.3 Observasi ............................................................................................
55
3.7.4 Dokumentasi .......................................................................................
55
3.8 Uji Coba Instrumen, Validitas, Reliabilitas ...........................................
55
3.8.1 Uji Coba Instrumen.............................................................................
55
3.8.2 Validitas ..............................................................................................
57
3.8.3 Reliabilitas .........................................................................................
60
3.9 Analisis Data ..........................................................................................
61
3.9.1 Analisis Data Deskriptif ....................................................................
61
3.9.2 Uji Prasyarat Analisis .........................................................................
63
3.9.2.1 Uji Normalitas ..................................................................................
63
3.9.2.2 Uji Linieritas ....................................................................................
64
3.9.3 Analisis Akhir (Uji Hipotesis) ............................................................
64
3.9.3.1 Uji Hipotesis ....................................................................................
64
3.9.3.2 Uji Signifikansi ................................................................................
65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................
66
4.1 Hasil Penelitian .....................................................................................
66
4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ...........................................
66
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Iklim Kelas ........................................................
66
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar ................................................
75
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis .........................................................................
85
4.1.2.1 Uji Normalitas ..................................................................................
85
4.1.2.2 Uji Linieritas ....................................................................................
87
4.1.3 Uji Analisis Akhir ...............................................................................
88
xi
4.1.3.1 Uji Hipotesis .....................................................................................
88
4.1.3.2 Uji Signifikansi ................................................................................
89
4.2 Pembahasan ...........................................................................................
89
4.2.1 Pemaknaan Temuan ............................................................................
89
4.2.1.1 Deskripsi Hasil Analisis Iklim Kelas ...............................................
89
4.2.1.2 Deskripsi Hasil Analisis Motivasi Belajar .......................................
93
4.2.1.3 Hasil Analisis Hubungan Antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar ...............................................................................
96
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ...................................................................
99
4.2.2.1 Implikasi Teoretis .............................................................................
99
4.2.2.2 Implikasi Praktis ...............................................................................
100
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis .........................................................................
101
BAB V PENUTUP ......................................................................................
102
5.1 Simpulan ................................................................................................
102
5.2 Saran .......................................................................................................
103
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
105
LAMPIRAN .................................................................................................
108
xii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Populasi Penelitian ......................................................................
50
Tabel 3.2
Sampel Penelitian .......................................................................
51
Tabel 3.3
Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................................
58
Tabel 3.4
Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ........................................
61
Tabel 3.5
Kriteria Iklim Kelas dan Motivasi Belajar ..................................
62
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Angket Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ..........
Tabel 4.2
Skor Rata-Rata Angket Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ..........
Tabel 4.3
70
Distribusi Frekuensi Angket Suasana Pembelajaran di dalam Kelas ............................................................................
Tabel 4.5
68
Hasil Observasi Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ...........................................
Tabel 4.4
67
71
Distribusi Frekuensi Angket Hubungan Interaksi Antar Warga Kelas......................................................................
72
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Angket Lingkungan Fisik .........................
73
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Angket Aktivitas Pelajaran........................
74
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Angket Sarana dan Prasarana atau Fasilitas Pembelajaran .........................................................
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ..........
Tabel 4.10
79
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Hasrat dan Keinginan Berhasil .....................................................................
Tabel 4.13
77
Hasil Observasi Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ...........................................
Tabel 4.12
76
Skor Rata-Rata Angket Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ..........
Tabel 4.11
75
80
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar............................................................ xiii
81
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Harapan dan Cita-Cita Masa Depan .................................................................
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Penghargaan dalam Belajar ..............................................................................
Tabel 4.16
83
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Kegiatan yang Menarik dalam Belajar ..............................................................................
Tabel 4.17
82
84
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Lingkungan Belajar yang Kondusif .............................................................................
85
Tabel 4.18
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................
86
Tabel 4.19
Test for Linearity ........................................................................
87
Tabel 4.20
Pearson Correlations Test ..........................................................
88
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir....................................................
46
Gambar 3.1
Desain Penelitian .................................................................
47
Gambar 4.1
Diagram Persentase Hasil Angket Iklim Kelas ...................
67
Gambar 4.2
Diagram Skor Rata-Rata Angket Iklim Kelas ....................
69
Gambar 4.3
Diagram Persentase Hasil Angket Motivasi Belajar............
77
Gambar 4.4
Diagram Skor Rata-Rata Angket Motivasi Belajar ............
78
Gambar 4.5
Grafik Normal P-P Plot .......................................................
86
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Hasil Wawancara Pra Penelitian .......................................... 108
Lampiran 2
Kisi-Kisi Angket Uji Coba .................................................. 110
Lampiran 3
Angket Uji Coba .................................................................. 112
Lampiran 4
Lembar Hasil Uji Coba Angket Angket .............................. 119
Lampiran 5
Daftar Responden Uji Coba ................................................. 121
Lampiran 6
Tabulasi Data Uji Coba Angket Iklim Kelas ....................... 122
Lampiran 7
Tabulasi Data Uji Coba Angket Motivasi Belajar ............... 123
Lampiran 8
Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Angket Iklim Kelas ........... 124
Lampiran 9
Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Angket Motivasi Belajar ... 125
Lampiran 10
Kisi-Kisi Angket Penelitian ................................................. 126
Lampiran 11
Angket Penelitian................................................................. 128
Lampiran 12
Lembar Hasil Angket Penelitian .......................................... 134
Lampiran 13
Daftar Responden Sampel Penelitian .................................. 136
Lampiran 14
Tabulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket Iklim Kelas........................................................................... 139
Lampiran 15
Hasil Analisis Deskriptif Iklim Kelas Per Indikator ............ 142
Lampiran 16
Tabulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket Motivasi Belajar................................................................... 144
Lampiran 17
Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Per Indikator .... 147
Lampiran 18
Kisi-Kisi Lembar Observasi ................................................ 149
Lampiran 19
Lembar Observasi ................................................................ 150
Lampiran 20
Lembar Hasil Observasi ...................................................... 154
Lampiran 21
Tabulasi Data Hasil Observasi Iklim Kelas ......................... 155
Lampiran 22
Hasil Observasi Iklim Kelas Per Indikator .......................... 156
Lampiran 23
Tabulasi Data Hasil Observasi Motivasi Belajar ................. 157
Lampiran 24
Hasil Observasi Motivasi Belajar Per Indikator .................. 158
Lampiran 25
Kisi-Kisi Wawancara Guru.................................................. 159
Lampiran 26
Lembar Wawancara Guru .................................................... 160
Lampiran 27
Hasil Wawancara Guru ........................................................ 162 xvi
Lampiran 28
Kisi-Kisi Wawancara Siswa ................................................ 164
Lampiran 29
Lembar Wawancara Siswa .................................................. 165
Lampiran 30
Hasil Wawancara Siswa ...................................................... 167
Lampiran 31
Hasil Uji Normalitas ............................................................ 169
Lampiran 32
Hasil Uji Linieritas .............................................................. 170
Lampiran 33
Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 171
Lampiran 34
Surat Keputusan ................................................................... 172
Lampiran 35
Surat Izin Penelitian ............................................................. 173
Lampiran 36
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ............................ 182
Lampiran 37
Dokumentasi Penelitian ....................................................... 191
xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi setiap orang yang tidak dapat ditinggalkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan sebaiknya diselenggarakan secara efektif dan efesien guna mempersiapkan proses pembangunan yang berkualitas. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sisdiknas, 2011: 3). Pendidikan yang berlangsung di sekolah tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Pembelajaran menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 20 adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Sisdiknas, 2011: 5). Pengorganisasian lingkungan belajar yang kondusif dan efektif merupakan keharusan bagi terbangunnya proses belajar yang baik. Pada hakikatnya lingkungan mempengaruhi kemampuan konsentrasi siswa untuk belajar. Jika siswa dapat memaksimalkan konsentrasinya, maka mereka mampu menggunakan kemampuannya untuk menyerap materi ajar dengan baik.
1
2
Ardi (2014: 71) menjelaskan bahwa untuk menciptakan lingkungan yang positif di dalam kelas, guru harus memperhatikan pola interaksi, baik antara dirinya dengan murid maupun antar sesama murid. Dengan, lingkungan kelas yang positif akan mendorong anak didik untuk bersemangat menjalani kegiatan belajar. Pembangunan lingkungan belajar yang positif di kelas, maka perlu menciptakan iklim kelas yang tepat. Iklim kelas menurut Muijs (dalam Prajitno, 2008: 165) adalah sebuah konsep yang luas, mencakup mood (suasana perasaan) atau atmosfer yang diciptakan oleh guru kelas melalui aturan-aturan yang ditetapkan, cara guru berinteraksi dengan murid, dan bagaimana lingkungan fisik dikelola. Peranan guru di dalam kelas haruslah mampu menciptakan iklim kelas yang menarik, aman, nyaman dan keberadaannya di tengah-tengah siswa mampu mencairkan suasana, kebosanan, kejenuhan siswa saat dalam pembelajaran. Iklim kelas yang tidak kondusif akan berdampak negatif terhadap proses pembelajaran dan sulitnya tercapai tujuan pembelajaran, siswa akan merasa gelisah, resah, bosan dan jenuh. Sebaliknya dengan iklim kelas yang kondusif dan menarik dapat dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran, dan proses pembelajaran yang dilakukan menyenangkan bagi peserta didik. Novan (2013: 65) menjelaskan bahwa iklim kelas diarahkan untuk mewujudkan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan agar dapat memotivasi peserta didik untuk dapat belajar dengan baik sesuai dengan perkembangan dan kemampuannya. Dengan adanya iklim kelas yang kondusif
3
maka akan mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dan iklim kelas yang kondusif akan memacu siswa untuk bersemangat dalam belajar sehingga pembelajaran akan lebih berkualitas. Iklim kelas yang positif dan kondusif diharapkan mampu memotivasi belajar siswa di kelas karena motivasi belajar menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Uno (2015: 23) motivasi belajar dapat ditimbulkan karena faktor instrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, menurut Dimyati (2009: 42) motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Inti dari motivasi adalah mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, karena jika seseorang tidak memiliki motivasi, kegiatan aktivitas belajar tidak akan berlangsung secara efektif. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman (2014: 85) yaitu: (1) mendorong manusia untuk berbuat, motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan; (2) menentukan arah perbuatan, motivasi memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya; (3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.
4
Sedangkan menurut Uno (2015: 27) ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (1) menentukan halhal yang dapat dijadikan penguat belajar; (2) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai; (3) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar; (4) menentukan ketekunan belajar. Adanya motivasi akan mendorong peserta didik untuk berprestasi dalam belajar. Namun kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dari data Batlibang (2003) bahwa dari sebanyak 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dalam kategori The Diploma Program (DP). Diperkuat dengan hasil survei dari Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2012 tentang pendidikan dan kemampuan siswa sekolah. Peringkat siswa Indonesia berada pada posisi 64 dari 65 negara. Selaras dengan keadaan yang ada, berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan sebelumnya di SD Negeri Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diketahui bahwa iklim kelas adalah sebagai berikut: (1) suasana pembelajaran masih belum cukup kondusif, karena dalam pembelajaran masih ada siswa yang gaduh, berbicara dengan teman lainnya dan kurang memperhatikan guru saat menjelaskan; (2) rata-rata luas ruang kelas masih kurang
5
jika dibanding dengan jumlah siswa yang banyak; (3) ketersedian media dan alat peraga masih kurang; (4) guru biasanya hanya menggunakan alat peraga secara tradisional belum semua sekolah menggunakan teknologi seperti LCD. Selain itu, dari segi positifnya adalah kebersihan kelas sudah mulai terjaga, karena kebersihan kelas termasuk salah satu indikasi untuk menciptakan iklim kelas yang positif dan terjalinnya hubungan yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa membuat suasana pembelajaran menjadi lebih harmonis dan menyenangkan. Sedangkan untuk motivasi belajar siswa diketahui bahwa, (1) masih banyaknya siswa yang kurang berani untuk bertanya; (2) dalam pembelajaran guru masih sering menunjuk-nunjuk siswa agar siswa berani bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru; (3) masih selalu ada siswa yang tidak mengerjakan PR atau hanya mengerjakan PR hanya untuk menggugurkan tanggung jawabnya agar tidak mendapat hukuman; (4) di dalam kelas saat pembelajaran juga ada siswa yang melamun, tidur, dan berbicara dengan teman lainnya; (5) kurangnya kesadaran siswa dalam belajar, karena siswa masih kurang bisa memahami bacaan yang ada, daya serap siswa masih rendah, dibuktikan dengan siswa masih susah untuk menangkap materi yang diberikan oleh guru, dalam pembelajaran juga siswa sangat mudah melupakan materi yang sudah diberikan sehingga guru harus sering kali mengulang-ulang materi tersebut. Sesuai akar permasalahan yang ada, diduga iklim kelas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah. Untuk itu perlu diciptakannya iklim kelas yang kondusif, sehingga siswa akan berkonsentrasi
6
dalam belajar dan dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Karena dengan adanya motivasi akan mendorong siswa untuk berprestasi dalam belajar. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Ratih Endang Palupi pada tahun 2014 dengan judul “Hubungan Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasi di Sekolah Dasar Negeri Harapan Jaya XV Bekasi Utara)”. Dari hasil perhitungan melalui SPSS didapat nilai rxy product moment sebesar 0,606 yang berarti H1 diterima dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 36,7% menunjukkan angka kontribusi dari keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan 63,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai suasana kelas yang kondusif penting bagi guru untuk selalu meningkatkan keterampilannya serta kreativitasnya. Karena hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar siswa serta proses pembelajaran di kelas. Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Agustin, dkk pada tahun 2013 yang berjudul “Hubungan Pendekatan Manajemen Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa”. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan pendekatan manajemen kelas di SD Negeri Karangwidoro 01 Malang sudah baik, yang berarti guru kelas II sampai dengan kelas V telah melaksanakan pendekatan manajemen kelas yaitu pendekatan pengubahan tingkah laku, pendekatan penciptaan iklim sosio–emosional dan pendekatan proses kelompok.
7
Namun dari ketiga pendekatan tersebut pendekatan pengubahan tingkah laku yang memiliki korelasi paling tinggi dengan motivasi belajar siswa, disusul dengan pendekatan sosio-emosional dan proses kelompok. Tingkat motivasi belajar siswa kelas II sampai dengan kelas V di SD Negeri Karangwidoro 01 Malang adalah sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis didapat nilai r hitung sebesar 0,702 dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 untuk r tabel dengan jumlah responden 111 dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5 % didapatkan r tabel sebesar 0,187 hal ini dapat diartikan jika nilai r hitung 0,702 > r tabel 0,187 maka terdapat hubungan antara pelaksanaan manajemen kelas dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti akan mengkaji masalah tersebut dengan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal”.
1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. Adakah hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal?
1.3 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
8
Untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
1.4 MANFAAT PENELITIAN Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. Manfaatnya adalah sebagai berikut. 1.4.1 1.4.1.1
Manfaat Teoretis Sebagai bahan acuan untuk mengkaji dan menganalisis hubungan iklim kelas dengan motivasi belajar siswa.
1.4.1.2
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang teori-teori yang berhubungan dengan iklim kelas dengan motivasi belajar siswa.
1.4.2 1.4.2.1
Manfaat Praktis Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan sarana penelitian untuk menerapkan ilmu
pengetahuan
yang didapat
selama perkuliahan dan
untuk
memperluas
pengetahuan tentang iklim kelas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 1.4.2.2
Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
untuk guru dalam menciptakan iklim kelas yang baik bagi peserta didik agar peserta didik semakin termotivasi untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 1.4.2.3
Bagi Siswa Memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai pentingnya motivasi
belajar dengan iklim kelas yang kondusif.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1 Belajar Belajar menurut Susanto (2013: 4) adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dan sadar yang bertujuan untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa maupun bertindak. Sardiman (2014: 20) menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Hamdani (2011: 21) mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan. Belajar akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya. Jadi, tidak bersifat verbalistik namun berupa rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Sedangkan menurut Dimyati (2009: 18) belajar merupakan proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
9
10
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, peneliti mengasumsikan bahwa belajar merupakan serangkaian proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku melalui pengalamannya sendiri yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Suatu proses belajar bersifat relatif permanen karena meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. 2.1.1.1.1
Proses Belajar
Menurut Bruner (dalam Nasution, 2013:9) dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase atau episode, yaitu: 1). Informasi Dalam tiap pelajaran kita peroleh sejumlah informasi, ada yang menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang memperhalus dan memperdalamnya, ada pula informasi yang bertentangan dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya, misalnya bahwa tidak ada energi yang lenyap. 2). Transformasi Informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasi ke dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas. Dalam hal ini bantuan guru sangat diperlukan. 3). Evaluasi Kemudian dinilai hingga manakah pengetahuan yang diperoleh dan ditransformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain. Dalam proses belajar selalu terdapat ketiga fase/episode tersebut, yang menjadi masalah ialah berapa banyak informasi diperlukan agar dapat ditransformasi. Jangka waktu setiap episode tidak selalu sama, hal ini dikarenakan
11
juga bergantung pada hasil yang diharapkan, motivasi belajar siswa, minat. Keinginan untuk mengetahui dan dorongan untuk menemukan diri. Belajar adalah suatu proses yang kompleks. Proses itu sendiri sulit diamati, namun perbuatan atau tindakan belajar dapat diamati berdasarkan perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh tindakan tersebut. Pada proses belajar terdapat unsur-unsur yang mempengaruhinya. 2.1.1.1.2
Unsur-Unsur Belajar
Menurut Hamalik (2014: 50-52) unsur-unsur yang terkait dengan proses belajar adalah. 1). Motivasi Siswa Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. 2). Bahan Belajar Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat perhatian oleh guru. 3). Alat Bantu Belajar Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efesien dan efektif. 4). Suasana Belajar Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan suasana yang
12
kacau, ramai, tak tenang, dan banyak gangguan sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang efektif. 5). Kondisi Subjek Belajar Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar. Kelima unsur inilah yang bersifat dinamis, sering berubah, menguat atau melemah sehingga dapat mempengaruhi proses belajar. Oleh karena itu, proses belajar juga dipengaruhi oleh bebrapa faktor. 2.1.1.1.3
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Slameto (2013:54) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1). Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu, meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a.
Faktor Jasmaniah Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan
seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Dan keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar, sehingga siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. b.
Faktor Psikologis Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang
mempengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
13
c.
Faktor Kelelahan Terdapat dua macam faktor kelelahan yaitu kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. 2). Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. a.
Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. b.
Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c.
Faktor Masyarakat Kegiatan yang mempengaruhi belajar siswa dalam masyarakat adalah
kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
14
Faktor-faktor tersebut sangatlah mempengaruhi dalam proses belajar. Proses belajar di sekolah tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. 2.1.1.2 Pembelajaran Menurut peneliti secara umum pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan guru dengan peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini juga diperkuat oleh pengertian dari beberapa ahli. Pembelajaran menurut Hamdani (2011: 71) adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal anatara guru dan siswa serta antar siswa. Menurut Hamalik (2014: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Rifai’i (2012: 159) menyatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi anatara pendidik dengan peserta didik, atau antar peserata didik. Dalam proses komunikasi dapat dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat pula secara nonverbal, seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Proses pembelajaran sangatlah kompleks. Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya agar terjadi perubahan tingkah laku. Untuk memahami lebih lanjut proses pembelajaran maka perlu memahami juga ciri-ciri pembelajaran.
15
2.1.1.2.1
Ciri-Ciri Pembelajaran
Menurut Hamalik (2014: 65) ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, ialah. 1). Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana khusus. 2). Kesalingtergantungan
(interdependence),
antara
unsur-unsur
sistem
pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran. 3). Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem ialah mengorganisasi tenaga, material, dan prosedur agar siswa belajar secara efesien dan efektif. Seperti yang telah dikemukakan bahwa ciri-ciri pembelajaran meliputi rencana, kesalingtergantungan, tujuan. Dalam berbagai pembelajaran juga melibatkan komponen-komponen yang perlu dipersiapkan untuk menunjang terjadinya suatu pembelajaran. 2.1.1.2.2
Komponen-Komponen Pembelajaran
Menurut Hamdani (2011: 48) apabila pembelajaran ditinjau dari pendekatan sistem, dalam prosesnya akan melibatkan berbagai komponen sebagai berikut.
16
1). Tujuan Tujuan secara eksplisit diupayakan melalui kegiatan pembelajaran instructional effect, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran. 2). Subjek Belajar Dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subjek sekaligus objek. 3). Materi Pelajaran Materi pelajaran merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran. 4). Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5). Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran. 6). Penunjang Penunjang dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, sumber belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya. Penunjang berfungsi memperlancar, melengkapi dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran.
17
Komponen-komponen pembelajaran tersebut akan sangat menunjang terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan adanya komponen tersebut dalam proses pembelajaran mengharuskan peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungan belajar. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang tepat memerlukan adanya iklim kelas. 2.1.2
Iklim Kelas Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diungkapkan bahwa iklim
merupakan keadaan hawa (suhu, kelembaban, awan, hujan, dan sinar matahari) pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama. Selain itu, iklim juga diartikan sebagai suasana. Kemudian, kelas secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah tempat atau ruangan tempat guru mengajar dan peseta didik belajar. Dengan demikian, di dalam kelas itulah kegiatan belajar mengajar biasanya berlangsung (Novan, 2013: 185). Hoy dan Miskell dalam Tarmidi (2006: 3) mengatakan bahwa iklim merupakan kualitas dari lingkungan (kelas) yang terus menerus dialami oleh guruguru, mempengaruhi tingkah laku, dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah laku mereka. Iklim kelas menurut Muijs (dalam Prajitno, 2008: 165) adalah sebuah konsep yang luas, yang mencakup mood (suasana perasaan) atau atmosfer yang diciptakan oleh guru kelas melalui aturan-aturan yang ditetapkan, cara guru berinteraksi dengan murid, dan bagaimana lingkungan fisik dikelola. Selanjutnya Tarmidi (2006: 3) menyatakan bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dengan peserta didik atau hubungan antar
18
peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik serta antar peserta didik lainnya. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas sangat dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari faktor guru dan peserta didik itu sendiri, sarana prasarana atau fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar maupun suasana di dalam kelas tersebut. Dari beberapa pengertian ahli tersebut, peneliti mengasumsikan bahwa iklim kelas adalah suasana yang mendukung pelaksanaan pembelajaran yang muncul karena adanya interaksi antara guru dengan peserta didik serta peserta didik lainnya di dalam kelas yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui mengenai iklim kelas, iklim kelas dibedakan menjadi bermacam-macam. 2.1.2.1 Macam-Macam Iklim Kelas Nasution (2013: 119) mengungkapkan bahwa setidaknya ada tiga macam iklim kelas. 2.1.2.1.1
Iklim Kelas dengan Sikap Guru yang Otoriter
Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas, guru yang otoriter akan menggunakan kekuasaan atau kewenangannya untuk mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar yang telah ditentukan. Tidak jarang dengan kekuasaan atau kewenangannya guru memberikan hukuman kepada peserta didik yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Dengan ancaman dan juga hukuman, guru memaksakan kepada peserta didiknya untuk menguasai materi
19
pelajaran yang dianggapnya penting sebagai bahan ulangan dan ujian. Memang upaya guru tersebut menjadikan suasana kelas tenang, akan tetapi suasana hati peserta didik menjadi tidak tenang karena berada di bawah tekanan guru yang oteoriter. 2.1.2.1.2
Iklim Kelas dengan Sikap Guru yang Permisif
Suasana kelas dengan sikap guru yang permisif ini ditandai dengan membiarkan peserta didik berkembang dalam kebebasan tanpa banyak tekanan, ancaman, larangan, perintah, atau paksaan. Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas selalu dibuat menyenangkan. Guru tidak menonjolkan dirinya dan berada di belakang untuk memberi bantuan bila dibutuhkan. Sikap ini mengutamakan perkembangan pribadi peserta didik khususnya dalam aspek emosional, agar peserta didik bebas dari kegoncangan jiwa dan menjadi peserta didik yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kelasnya. 2.1.2.1.3
Iklim Kelas dengan Sikap Guru yang Nyata (Riil)
Suasana kelas dengan sikap guru yang nyata atau riil ini ditandai dengan pemberian kebebasan kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar di kelas diiringi dengan kegiatan pengendalian terhadapnya. Peserta didik diberi kebebasan untuk belajar sesuai dengan tipe belajarnya serta kemampuan dan minatnya tanpa diawasi dan diatur dengan ketat. Di lain pihak, peserta didik diberi tugas sesuai dengan petunjuk dan pengawasan guru. Dreikurs dan Leron Grey dalam Novan (2013: 188) yang menggunakan pendekatan sosio-emosional kelas juga mengemukakan bahwa ada tiga jenis suasana kelas yang dihadapi oleh peserta didik setiap harinya.
20
2.1.2.1.1. Suasana Kelas Autokrasi Dalam suasana kelas autokrasi ini guru lebih banyak menerapkan perintah dan larangan, menggunakan kekerasan, penekanan, persaingan, hukuman dan ancaman untuk mengawasi perilaku peserta didik selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Dominan guru pada kelas autokrasi ini sangatlah menonjol sehingga jalannya kegiatan belajar mengajar cenderung berpusat pada guru (teacher oriented). 2.1.2.1.2. Suasana Kelas Laissez-Faire Pada suasana kelas ini guru sedikit bahkan sama sekali tidak memperlihatkan kegiatannya atau kepemimpinannya serta banyak memberikan kebebasan kepada peserta didiknya. Guru melepaskan tanggung jawab kepada masing-masing peserta didiknya untuk melakukan tugas belajarnya. Dalam suasana kelas ini kegiatan belajar mengajar lebih didominasi oleh peserta didik (student oriented). 2.1.2.1.3. Suasana Kelas yang Demokratis Dalam suasana kelas yang demokratis ini guru memperlakukan peserta didiknya sebagai individu yang dapat bertanggung jawab, berharga, mampu mengambil keputusan, dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Manfaat yang dapat diperoleh dari suasana kelas yang demokratis ini adalah tumbuhnya rasa percaya diri, saling menerima dan percaya satu sama lain, baik antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Guru membimbing, mengembangkan, dan membagi tanggung jawab untuk semua warga kelas termasuk guru itu sendiri.
21
Berdasarkan macam-macam iklim kelas yang telah dikemukakan, cara terbaik untuk membentuk iklim kelas yang baik adalah dengan melibatkan peserta didik dalam pembelajaran. Dengan memberikan wewenang kepada perta didik di kelas
akan
mendorong mereka
untuk
memiliki
tanggung jawab
atas
lingkungannya. Untuk itu iklim kelas diklasifikasikan menjadi beberapa tipe. 2.1.2.2 Tipe-Tipe Iklim Kelas Borich (dalam Prajitno, 2008: 172) mendefinisikan tiga iklim kelas yang dapat digunakan guru pada pelajaran-pelajaran yang berbeda, yakni tipe kelas kompetitif, kooperatif, dan individualistik. Di kelas yang kompetitif, siswa saling berkompetisi untuk memberikan jawaban yang benar atau untuk mencapai sebuah standar yang ditetapkan oleh guru. Di dalam pelajaran seluruh kelas, bentuknya dapat berupa siswa berlombalomba untuk bisa mendapatkan giliran untuk memberikan jawaban yang benar. Iklim kompetitif dapat memotivasi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi murid. Di kelas kooperatif, siswa terlibat di dalam dialog yang dipantau guru. Mereka diizinkan berdiskusi dan mengemukakan ide-idenya sendiri, tetapi guru menyela
mereka
untuk
membantu
mempertajam
diskusinya
dan
mengklarifikasikan ide-ide mereka, dan mendorong pengunaan tingkat berpikir yang lebih tinggi dan kreatif. Tipe iklim ini lebih efektif untuk kerja kelompok, dimana siswa dapat bekerjasama dengan mendiskusikan sebuah topik atau menyelesaikan berbagai masalah dimana semua siswa diberi kesempatan untuk memberikan kontribusi.
22
Tipe yang terakhir adalah tipe individualistik. Di dalam tipe kelas ini penekanan terletak pada siswa yang menyelesaikan pekerjaannya secara mandiri dan menguji dirinya sendiri. Siswa akan menyelesaikan tugasnya dengan dipantau oleh guru, dan didorong untuk memberikan jawaban yang dianggap “benar” atau “salah”. Jadi, peran siswa adalah menyelesaikan tugas itu dengan sebaik-baiknya, sedangkan peran guru adalah menentukan pekerjaan untuk siswa dan memastikan bahwa siswa membuat kemajuan ke arah penyelesaiannya. Selain dibedakan menjadi tipe-tipe, iklim kelas juga memiliki ciri-ciri tersendiri. 2.1.2.3 Ciri-Ciri Iklim Kelas Menurut Jaap Scheerens dalam Ikbal (2013: 92) ciri-ciri iklim kelas dalam komponen-komponen yang dilakukan sekolah efektif yaitu. 1). Hubungan di dalam kelas terjalin dengan baik. 2). Dikodifikasikan dan terpajangnya tata tertib bagi para peserta didik di ruang kelas dan di lingkungan sekolah secara umum yang setiap saat dapat dilihat peserta didik. 3). Pendidik mengajar dengan baik. 4). Semua pengguna kelas merasakan kepuasan terhadap iklim kelas yang ada. Untuk menciptakan iklim kelas yang positif perlu diperhatikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2.1.2.4 Faktor yang diperhatikan dalam Menciptakan Iklim Kelas yang Positif Lingkungan belajar dapat mempengaruhi aktivitas belajar. Maka untuk itu perlu
mengkondisikan
lingkungan
belajar
yang
menyenangkan,
seperti
23
temperatur, sirkulasi udara, tempat duduk, pencahayaan dan sebagainya yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang belajar. Menurut Rifa’i (2012: 176) ada empat faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif adalah sebagai berikut. 2.1.2.4.1
Persiapan Sarana dan Kegiatan Belajar
Pemberitahuan kegiatan belajar yang disampaikan kepada siswa akan memberikan dampak positif terhadap iklim belajar. Dalam kegiatan awal pembelajaran, siswa perlu dilibatkan di dalam berbagai kegiatan, misalnya ikut serta menyiapkan sarana belajar seperti penempatan OHP, LCD, komputer dan sejenisnya. 2.1.2.4.2
Pengaturan Fisik
Sebelum kegiatan belajar dimulai, lingkungan fisik hendaknya ditata sehingga tampak menyenangkan. Misalnya, penataan meja kursi, letak papan tulis atau letak OHP, pengaturan suhu dan udara ruangan. 2.1.2.4.3
Pembukaan Pembelajaran
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam menciptakan iklim yang kondusif. Misalnya, dalam kegiatan diskusi, pembukaan pembelajaran dijadikan forum untuk berkenalan antara pendidik dengan siswa. Pendidik memberikan orientasi mengenai tujuan dan rencana kegiatan yang akan dilakukan siswa.
24
2.1.2.4.5
Membangun Suasana Kebersamaan
Membangun kebersamaan siswa di dalam kelompok adalah gampanggampang susah. Apabila pendidik mampu memfasilitasi peserta didik untuk membangun kebersamaan dengan prakarsa diri, berarti dia telah memperoleh keberhasilan awal di dalam melaksanakan pembelajaran. Faktor-faktor tersebut sangat diperhatikan agar dapat tercapainya kelas yang kondusif. Setelah memperhatikan faktor yang harus diperhatikan, maka dilanjutkan cara untuk menciptakan iklim kelas yang positif. 2.1.2.5 Menciptakan Iklim Kelas yang Positif Dalam menciptakan lingkungan yang positif di dalam kelas, guru harus memperhatikan pola interaksi, baik antara dirinya dengan siswa maupun antar sesama siswa. Sebab, lingkungan kelas yang positif akan mendorong siswa bersemangat menjalani kegiatan belajar. Selain itu, diperlukan komunikasi yang efektif melengkapi satu sama lain, agar guru dan siswa sama-sama berperan aktif. Untuk menciptakan iklim yang positif di dalam lingkungan kelas menurut Ardi (2014: 72), guru dapat menerapkan beberapa cara. Pertama, berbicara dengan tenang dan sopan terhadap siswa. Sebab, pilihan kata secara lisan mengindikasi keadaan manusia yang sebenarnya. Saat siswa merasa frustasi atau terancam, guru harus merespon dengan tenang dan sopan. Hal tersebut akan berdampak positif berupa membuat siswa merasa lebih tenang. Kedua, saling memberi informasi satu sama lain, baik guru ke siswa atau sebaliknya. Dengan kata lain, informasi tidak boleh hanya dimonopoli oleh salah satu pihak. Melalui sikap saling memberi informasi, setiap siswa secara bersama-
25
sama merasa memiliki ruang kelas. Oleh karena itu, setiap informasi harus dipastikan menjangkau seluruh siswa. Bahkan, guru dapat melakukan komunikasi secara personal dengan siswa. Ketiga, memiliki sikap berbaik sangka terhadap siswa. Tidak jarang guru lebih sering mengingat kelakuan negatif dari siswa. Hal tersebut berakibat guru sering memberikan komentar buruk terhadap siswa. Sebenarnya, pernyataan negatif boleh jadi perlu diungkapkan apabila hal itu dapat membantu siswa mengubah sikapnya. Akan tetapi, kenyataan yang sering terjadi justru sebaliknya. Pernyataan negatif tidak hanya menyakiti siswa, tetapi juga menciptakan lingkungan yang jauh dari kondusif. Sebab, siswa cenderung mencontoh ucapan serta perilaku lingkungan sekitarnya. Membangun iklim kelas yang positif sangat membantu siswa dalam memahami proses pembelajaran. Rasa tenang dan nyaman di dalam kelas membuat siswa senang dalam menerima materi pelajaran. Keuntungan tersebut tidak hanya dirasakan oleh siswa saja, tetapi juga guru. Untuk itu iklim kelas sangatlah bermanfaat dalam pembelajaran. 2.1.2.6 Manfaat Iklim Kelas yang Positif Iklim kelas yang positif memberi peluang dalam mencapai hasil kegiatan belajar menngajar secara optimal. Menurut Novan (2013: 190) iklim kelas yang kondusif dapat memberikan sumbangan positif berikut ini: 1). Peserta didik merasa betah di kelas sehingga angka bolos sekolah dapat diminimalisasi.
26
2). Peserta didik antusias belajar di kelas. Antusiasme peserta didik tersebut dapat memotivasi mereka dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. 3). Dengan iklim kelas yang kondusif, peserta didik akan mematuhi segala tata tertib kelas secara sukarela tanpa ada paksaan dari pihak lain, khususnya guru. 4). Iklim kelas yang kondusif dapat menciptakan hubungan yang hangat dan harmonis antara guru dengan peserta didik dan juga antar peserta didik. Keharmonisan tersebut dapat menjadikan mereka merasa berada di dalam sebuah keluarga dalam satu rumah, bukan di dalam sebuah kelas. 5). Suasana kelas yang kondusif menjadikan guru bersemangat dan energik saat mengajar. Dengan semangat tersebut, guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan maksimal. 6). Suasana kelas yang kondusif ditandai dengan keaktifan peserta didik di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan hal itu dapat menjadikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan efektif pula. 7). Iklim kelas yang kondusif memudahkan guru dalam melakukan transformasi pengetahuan dan trasformasi nilai kepada peserta didiknya. 8). Iklim kelas yang kondusif dapat memunculkan kesiapan belajar lebih kuat bagi peserta didik. Iklim kelas yang positif sangat bermanfaat dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan tercapai dengan optimal. Dengan adanya iklim kelas yang positif akan membuat siswa merasa nyaman berada di dalam kelas. Iklim kelas
27
dapat dikatakan sudah tercapai apabila sudah memenuhi indikator yang telah ditetapkan. 2.1.2.7 Indikator Iklim Kelas Menurut Jaap Scheerens dalam Ikbal (2013: 92) ciri-ciri iklim kelas dalam komponen-komponen yang dilakukan sekolah efektif adalah sebagai berikut. 1). Hubungan di dalam kelas terjalin dengan baik. 2). Dikodifikasikan dan terpajangnya tata tertib bagi para peserta didik di ruang kelas dan di lingkungan sekolah secara umum yang setiap saat dapat dilihat peserta didik. 3). Pendidik mengajar dengan baik. 4). Semua pengguna kelas merasakan kepuasan terhadap iklim kelas yang ada. Rifa’i (2012: 176) menyebutkan ada empat faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yaitu: (1) persiapan sarana dan kegiatan belajar; (2) pengaturan fisik; (3) pembukaan pelajaran; (4) membangun suasana kebersamaan. Menurut Muijs (2008: 165) iklim kelas adalah sebuah konsep yang luas, yang mencakup mood (suasana perasaan) atau atmosfer yang diciptakan oleh guru kelas melalui aturan-aturan yang ditetapkan, cara guru berinteraksi dengan murid, dan bagaimana lingkungan fisik dikelola. Berdasarkan beberapa aspek tersebut, peneliti menetapkan indikator iklim kelas dalam penelitian ini adalah: (1) suasana pembelajaran di dalam kelas; (2) hubungan interaksi antar warga kelas (guru dengan siswa dan siswa dengan
28
siswa); (3) lingkungan fisik; (4) aktivitas pelajaran; (5) sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran. Iklim kelas yang kondusif apabila telah memenuhi kelima indikator tersebut. Dengan adanya iklim kelas yang kondusif diharapkan mampu memotivasi belajar siswa. 2.1.3
Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku berupa ranngsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Uno, 2015: 3). Menurut McDonald dalam Sardiman (2014: 73) motivasi adalah perubahan energi pada diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukan McDonald, terkandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi, yaitu: (1) motivasi mengawali terjadinya perubahan energi; (2) motivasi ditandai dengan adanya perasaan; dan (3) motivasi dirangsang karena adanya tujuan. Dengan ke tiga elemen di atas, Sardiman (2014: 74) menjelaskan bahwa motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu dan semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
29
Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, menurut Dimyati (2009: 42) motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Inti dari motivasi adalah mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, karena jika seseorang tidak memiliki motivasi, kegiatan aktivitas belajar tidak akan berlangsung secara efektif. Dari beberapa pengertian di atas, peneliti mengartikan motivasi belajar sebagai daya penggerak atau suatu dorongan yang berasal dari diri individu untuk mencapai tujuan tertentu dalam kegiatan belajar. Berdasarkan pengertian dari motivasi belajar yang telah dikemukakan tersebut, motivasi belajar mempunyai beberapa ciri-ciri. 2.1.3.1 Ciri-Ciri Motivasi Belajar Sardiman (2014: 83) menyatakan bahwa motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1). Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2). Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). 3). Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4). Lebih senang bekerja mandiri. 5). Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6). Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
30
7). Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8). Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Selain ciri-ciri, motivasi juga bervariasi. 2.1.3.2 Macam-Macam Motivasi Belajar Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Namun secara umum motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. 2.1.3.2.1
Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan. Jadi motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan seremonial (Sardiman, 2014: 89).
31
2.1.3.2.2
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi ekstrinsik tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2014: 91). Berdasarkan penjelasan tersebut motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri seseorang. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang. Di dalam kegiatan pembelajaran peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatifnya, untuk itu terdapat beberapa bentuk untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. 2.1.3.3 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar Ada beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi belajar dalam kegiatan belajar di sekolah menurut Sardiman (2014: 92), yaitu.
32
2.1.3.3.1
Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai raport yang angkanya yang baik. 2.1.3.3.2
Hadiah
Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi. Misalnya guru menjanjikan hadiah bagi siswanya yang berhasil mencapai angka standar, atau berhasil menjawab pertanyaan. 2.1.3.3.3
Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong semangat belajar siswa. Persaingan, baik individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar. 2.1.3.3.4
Ego-Involvement
Guru harus menumbuhkan kesadaran pada siswanya agar merasakan dan menyadari betapa pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan yang harus diselesaikan. Sehingga siswa akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. 2.1.3.3.5
Memberi Ulangan
Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Sehingga memberi ulangan merupakan sarana motivasi. 2.1.3.3.6
Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaannya, akan mendorong siswa agar lebih giat lagi dalam belajar. Semakin mengetahui bahwa hasil belajar meningkat,
33
maka ada motivasi diri siswa untuk belajar dengan harapan hasilnya terus meningkat. 2.1.3.3.7
Pujian
Pujian adalah bentuk motivasi yang baik dan positif akan memupuk suasana yang menyenangkan dan meningkatkan gairah belajar. 2.1.3.3.8
Hukuman
Hukuman tidak selamanya berdampak negatif jika diberikan pada saat yang tepat dengan alasan yang jelas, dan dengan jenis hukuman yang logis sesuai dengan kesalahannya. Hukuman yang demikian akan menjadikan siswa menyadari kesalahannya dan memunculkan gairah untuk mengubahnya dan meningkatkan prestasi belajarnya. 2.1.3.3.9
Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar merupakan sesuatu yang muncul dalam diri siswa, yang mengakibatkan siswa mau belajar lebih giat lagi. 2.1.3.3.10 Minat Minat merupakan instrumen motivasi yang kedua setelah kebutuhan. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika dilandasi minat untuk belajar. 2.1.3.3.11 Tujuan yang diakui Tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa merupakan instrumen motivasi yang sangat penting. Sebab, dengan memahami tujuan yang harus dicapai, maka akan timbul gairah untuk terus belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh.
34
Motivasi dianggap sangat penting dalam upaya belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. 2.1.3.4 Fungsi Motivasi Menurut Hamalik (2014: 108) fungsi motivasi adalah sebagai berikut. 1). Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar. 2). Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 3). Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Selain itu Sardiman (2014: 85) juga menyebutkan tiga fungsi motivasi sebagai berikut. 1). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2). Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3). Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfat bagi tujuan tersebut.
35
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil atau prestasi belajar yang baik pula. Motivasi belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat memperlancar kegiatan belajar. 2.1.3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Rifa’i (2012:
137) terdapat
enam
faktor
yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar. Keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut. 2.1.3.5.1
Sikap
Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan di dalam predisposisin untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. 2.1.3.5.2
Kebutuhan
Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memandu peserta didik untuk mencapai tujuan. 2.1.3.5.3
Rangsangan
Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. 2.1.3.5.4
Afeksi
Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar.
36
2.1.3.5.5
Kompetensi
Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa peserta didik secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Peserta didik secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. 2.1.3.5.6
Penguatan
Salah satu hukum psikologi paling fundamental adalah prinsip penguatan (reinforcement). Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon. Untuk mendorong motivasi belajar siswa, khususnya di sekolah haruslah memperhatikan prinsip-prinsip motivasi belajar. 2.1.3.6 Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar Kenneth H. Hoover dalam Hamalik (2014: 114-116) mengemukakan prinsip-prinsip motivasi belajar sebagai berikut. 1). Pujian lebih efektif daripada hukuman. Hukuman bersifat menghentikan suatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan. 2). Siswa mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) yang perlu mendapat kepuasan. Siswa yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan dalam motivasi belajar.
37
3). Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif daripada motivasi yang berasal dari luar. Motivasi dari dalam memberi kepuasan kepada individu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri siswa itu sendiri. 4). Tingkah laku (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan penguatan (reinforcement). Penguatan perlu dilakukan pada setiap tingkat pengalaman belajar. 5). Motivasi sudah menjalar kepada orang lain. Guru yang berminat dan antusias dapat mempengaruhi siswa, sehingga berminat dan antusias pula, yang pada gilirannya akan mendorong motivasi rekan-rekannya, terutama dalam kelas bersangkutan. 6). Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi belajar. Apabila siswa telah menyadari tujuan belajar dan pembelajaran yang hendak dicapainya, maka perbuatan belajar kea rah tujuan tersebut akan meningkat, karena daya dorongnya menjadi lebih besar. 7). Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk melaksanakannya daripada tugas-tugas yang dipaksakan dari luar. Guru perlu memberi kesempatan kepada siswa menemukan dan memecahkan masalah sendiri berdasarkan minat dan keinginannya, dan bukan dipaksakan oleh guru sendiri. 8). Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat belajar. Dorongan berupa pujian, penghargaan oleh guru terhadap keberhasilan siswa dalam belajar dapat merangsang minat dan motivasi belajar yang lebih aktif.
38
9). Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif untuk memelihara minat siswa. Strategi pembelajaran yang dilaksanakan secara bervariasi dapat menciptakan suasana yang menantang dan menyenangkan bagi siswa, sehingga mendorong motivasi belajar. 10). Minat khusus yang dimiliki oleh siswa bermanfaat dalam belajar dan pembelajaran. Minat khusus itu mudah ditransferkan menjadi minat untuk mempelajari bidang studi atau dihubungkan dengan masalah tertentu dalam bidang studi. 11). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar bagi siswa yang lamban, ternyata tidak bermakna bagi siswa yang tergolong pandai, karena adanya perbedaan tingkat kemampuan. 12). Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat membantu siswa belajar menjadi lebih baik. Keadaan emosi yang lemah dapat mendorong perbuatan yang lebih energik. 13). Kecemasan
yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar, dan
mengganggu perbuatan belajar siswa, karena perhatiannya akan terarah pada hal lain. Akibatnya, kegiatan belajarnya menjadi tidak efektif. 14). Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan frustasi pada siswa, bahkan dapat mengakibatkan demoralisasi dalam belajar, yakni perbutan yang tidak wajar (misal: mencontoh). 15). Masing-masing siswa memiliki kadar emosi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
39
16). Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar dibandingkan dengan paksaan orang dewasa. Guru yang membimbing siswa belajar hendaknya mengarahkan siswa ke arah nilai-nilai kelompok, sehingga mereka belajar lebih efektif. 17). Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreativitas. Dengan strategi pembelajaran tertentu, motivasi belajar dapat ditunjukkan ke arah kegiatankegiatan kreatif. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, maka setiap siswa haruslah mempunyai motivasi dalam belajar. Siswa dapat dikatakan memiliki motivasi belajar yang tinggi apabila sudah mencapai indikator yang sudah ditetapkan oleh peneliti. 2.1.3.7 Indikator Motivasi Belajar Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator dari Uno (2015: 23) sebagai indikator dari motivasi belajar. Indikator motivasi belajar sebagai berikut: (1) hasrat dan keinginan berhasil; (2) dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) harapan dan cita-cita masa depan; (4) penghargaan dalam belajar; (5) kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) lingkungan belajar yang kondusif. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan karena jika dalam diri siswa tidak ada motivasi maka aktivitas belajar tidak akan berlangsung optimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah adalah penciptaan iklim kelas yang kondusif. Dengan demikian iklim kelas dan motivasi belajar memiliki hubungan yang penting dalam proses tercapainya tujuan pembelajaran.
40
2.1.4
Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Proses pembelajaran di sekolah salah satunya dapat dipengaruhi oleh iklim
kelas. Iklim kelas yang kondusif akan berpengaruh pada motivasi belajar siswa. Menurut Uno (2015: 33) motivasi belajar dengan baik dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain, melalui pengaruh lingkungan. Artinya, lingkungan belajar yang baik dengan cara penciptaan iklim kelas yang kondusif cenderung akan membuat siswa menjadi nyaman, senang, dan tenang belajar didalam kelas sehingga akan memacu semangat siswa dalam belajar. Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar biasanya hampir seluruhnya dilakukan di dalam kelas. Maka untuk menciptakan iklim kelas yang kondusif di dalam kelas, haruslah memperhatikan suasana yang ada dalam kelas, pola interaksi antar warga kelas, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Selain itu sarana dan prasarana atau faslitas dalam kelas juga harus diperhatikan. Apabila kelas pengap, padat, kurang pertukaran udara, dan cuaca yang panas akan menyebabkan kurangnya perhatian siswa terhadap terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga motivasi belajar siswa menjadi menurun. Uno (2015: 36) menyatakan bahwa pemahaman iklim dan suasana sekolah merupakan pendorong kemudahan bagi siswa. Oleh karena itu apabila penciptaan iklim kelas tidak kondusif akan mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun karena siswa merasa bosan berada dalam kelas. Hal ini berakibat mengganggu
41
jalannya proses pembelajaran. Tentunya dengan adanya iklim kelas yang positif akan meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kelas.
2.2 KAJIAN EMPIRIS Beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut. 1). Penelitian yang dilakukan oleh Muhiddinur Kamal pada tahun 2013 yang berjudul “Strategi Active Knowledge Sharing dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD/MI”. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi active knowledge sharing berdampak positif pada peningkatan motivasi belajar siswa, artinya pembelajaran dengan menggunakan strategi active knowledge sharing mampu meningkatkan
motivasi
belajar
dibandingkan
dengan
pembelajaran
konvensional. Strategi pembelajaran ini memberikan kesempatan belajar lebih luas dan suasana kondusif kepada siswa untuk memperoleh, mengembangkan pengetahuan, sikap, sehingga dengan sendirinya motivasi belajar siswa dapat meningkat dalam pembelajaran. 2). Penelitian yang dilakukan oleh Misyanto pada tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Manajemen Kelas dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh langsung antara manajemen kelas terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,324, terdapat pengaruh langsung antara motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,350, dan terdapat pengaruh langsung antara manejemen kelas terhadap motivasi belajar sebesar 0,496. Guru yang memiliki kemampuan manajemen kelas tinggi umumnya mampu berfikir secara kritis,
42
karena guru akan berpikir bagaimana cara mengelola kelas yang kondusif bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peserta didik akan merasakan kenyamanan dalam belajar dan akan menumbuhkan motivasi belajarnya. 3). Penelitian yang dilakukan oleh Haditya Saputra pada tahun 2013 yang berjudul
“Studi
tentang
Kemampuan
Berkomunikasi
Guru
dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Kegiatan Belajar Mengajar di SDN 017 Kota Samarinda”. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran, kemampuan guru untuk tampil bergairah dan bersungguhsungguh dalam kegiatan pembelajaran, dan kemampuan guru untuk mengelola interaksi dalam kegiatan pembelajaran sudah terbilang baik sehingga secara tidak langsung telah mampu untuk menjadi daya pendorong bagi siswa untuk mengikuti pelajaran dan mendorong terciptanya suasana kelas yang kondusif. 4). Penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kelas terhadap Motivasi Sikap Siswa untuk Pelajaran Matematika” yang dilakukan oleh Joice, dkk pada tahun 2013. Hasil uji korelasi menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara lingkungan kelas dengan sikap siswa terhadap matematika (r=0,359, p<0,01. Lingkungan kelas dapat digunakan untuk memprediksi sikap siswa terhadap matematika dengan persamaan regresi Y = 48,916 + 0,229 X ± 23,023. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kelas memiliki
43
pengaruh yang signifikan terhadap sikap siswa terhadap matematika, meskipun tidak besar. 5). Penelitian yang dilakukan oleh Nicole Good tahun 2015 dengan judul “Creating a Positive Emotional Climate in an Elementary School Classroom”. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa guru tidak menggunakan strategi yang sama. Mereka dapat dibagi menjadi empat kategori tertentu, berdasarkan hasil wawancara guru sangat penting untuk menciptakan iklim kelas positif di kelas dengan siswa setiap hari. 6). Penelitian yang dilakukan oleh Slavica Sevkusic, Sonja Andelkovic dan Vladeta Milin tahun 2014 yang berjudul “Classroom Climate In Serbia: The Perspective of Primary School Teachers”. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa guru di Serbia sangat menghargai pentingnya semua yang diteliti dalam aspek iklim kelas dan percaya bahwa mereka adalah faktor utama dalam menciptakan iklim kelas yang positif. Juga, itu menunjukkan bahwa gender guru dan tingkat pengajaran adalah penentu yang paling penting dari kualitas iklim kelas. 7). Penelitian yang dilakukan oleh Sulaiman pada tahun 2015 yang berjudul “Classroom Management and The Implications to Quality Of Learning (A Study About Classroom Climate at Madrasah Aliyah In Aceh, Indonesia)”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan kondisi fisik kelas belum efektif, sementara pengelolaan kelas non-fisik (sosio-emosional) menunjukkan efektif. Selain itu, kemampuan guru untuk interaksi pendidikan di kelas menunjukkan tidak optimal. Strategi untuk membangun iklim kelas
44
dalam menciptakan pembelajaran yang efektif di Aceh pada Madrasah Aliyah berpengaruh pada kualitas pembelajaran dan kepuasan studi (iklim).
2.3 KERANGKA BERPIKIR Menurut Sugiyono (2015: 92) kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Belajar merupakan serangkaian proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku melalui pengalamannya sendiri yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Pengorganisasian lingkungan belajar yang kondusif dan efektif merupakan keharusan bagi terbangunnya proses belajar yang baik. Pada hakikatnya lingkungan mempengaruhi kemampuan konsentrasi siswa untuk belajar. Jika siswa dapat memaksimalkan konsentrasinya, maka mereka mampu menggunakan kemampuannya untuk menyerap materi ajar dengan baik. Pembangunan lingkungan belajar yang positif di kelas, maka perlu menciptakan iklim kelas yang tepat. Iklim kelas yang kondusif adalah suasana atau keadaan yang mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan adanya iklim kelas yang kondusif akan memacu siswa untuk
bersemangat
menyenangkan.
dalam
belajar
sehingga
belajar
akan
terasa
lebih
45
Suatu kelas dikatakan memiliki iklim kelas yang baik apabila telah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Indikator tersebut adalah: (1) suasana pemebelajaran di dalam kelas; (2) hubungan interaksi antar warga kelas; (3) lingkungan fisik; (4) aktivitas pelajaran; (5) sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran. Iklim kelas yang kondusif diharapkan mampu memotivasi belajar siswa di kelas karena motivasi belajar menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Inti dari motivasi adalah mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, karena jika seseorang tidak memiliki motivasi, kegiatan aktivitas belajar tidak akan berlangsung secara efektif. Seorang siswa dapat dikatakan memiliki motivasi belajar yang tinggi apabila sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Indikator tersebut adalah: (1) hasrat dan keinginan berhasil; (2) dorongan dan kebutuhan dalan belajar; (3) harapan dan cita-cita masa depan; (4) penghargaan dalam belajar; (5) kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) lingkungan belajar yang kondusif. Berdasarkan pernyataan di atas peneliti memastikan apabila iklim kelas baik, maka motivasi belajar siswa akan tinggi. Namun sebaliknya apabila iklim kelas kurang, maka motivasi belajar siswa akan rendah pula. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian tentang hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar sebagai berikut.
46
Iklim Kelas
Motivasi Belajar
1. suasana pembelajaran di dalam kelas
1. hasrat dan keinginan berhasil
2. hubungan interaksi antar warga kelas (guru dengan
siswa dan siswa dengan siswa)
2. dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. harapan dan cita-cita masa depan
3. lingkungan fisik
4. penghargaan dalam
4. aktivitas pelajaran
belajar
5. sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran.
5. kegiatan yang menarik dalam belajar 6. lingkungan belajar yang kondusif.
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
2.4 HIPOTESIS Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka berpikir tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut. Ha = ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Ho = tidak ada hubunganyang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Mahmud (2011: 103) penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dan tingkat hubungannya. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015: 14). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Iklim Kelas (X)
Motivasi Belajar (Y)
Gambar 3.1 Desain Penelitian
47
48
3.2 PROSEDUR PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti merencanakan langkah-langkah yang diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, langkah-langkah tersebut adalah: 1). Menentukan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. 2). Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di lokasi penelitian. 3). Membuat batasan dan rumusan masalah. 4). Membuat kisi-kisi instrumen masing-masing variabel dan mengembangkan instrumen berdasarkan kerangka teori yang sudah ditentukan. 5). Melakukan uji coba instrumen untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. 6). Setelah instrumen valid dan reliabel, maka dilakukan penelitian dengan memberikan angket kepada responden. 7). Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik analisis data yang telah ditentukan untuk menguji hipotesis.
3.3 SUBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.3.1
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. 3.3.2
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di delapan SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dengan rincian sebagai berikut.
49
1). SD Negeri 01 Campurejo 2). SD Negeri 02 Campurejo 3). SD Negeri 01 Tampingan 4). SD Negeri 02 Tampingan 5). SD Negeri 01 Ngabean 6). SD Negeri 02 Ngabean 7). SD Negeri 03 Ngabean 8). SD Negeri Karangmanggis 3.3.3
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016.
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 3.4.1
Populasi Penelitian Populasi menurut Sugiyono (2015: 117) adalah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Mahmud (2011: 154) populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 279 siswa dengan rincian sebagai berikut.
50
Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama Sekolah Jumlah Siswa SDN 01 Campurejo 41 SDN 02 Campurejo 58 SDN 01 Tampingan 39 SDN 02 Tampingan 23 SDN 01 Ngabean 25 SDN 02 Ngabean 45 SDN 03 Ngabean 20 SDN Karangmanggis 28 Jumlah 279 Sumber: SD Negeri di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun ajaran 2015/2016. 3.4.2
Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Menurut Darmawan (2014: 143) menyatakan jika ukuran ukuran populasinya sekitar 100 orang, sampelnya paling sedikit 30% dari total populasi. Sedangkan menurut Musfiqon (2012: 91), jika populasi melebihi 100 orang maka boleh dilakukan pengambila sampel dengan menyesuaikan besarnya populasi yaitu berkisar antara 20-30% dari total populasi. Dengan demikian dalam penelitian ini ukuran sampel yang diambil adalah 35% dari total populasi. Dari perhitungan tersebut didapat sampel yang berjumlah 100 siswa. Teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Menurut Arikunto (2013: 182), proportional artinya pengambilan sampel dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai, tiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek
51
dari setiap kelas. Random artinya menganggap semua subjek memiliki hak yang sama dalam memperoleh kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Perhitungan sampel dari setiap sekolah menggunakan rumus sebagai berikut. ni =
xn Sumber: Riduwan (2015: 29)
Keterangan: Ni
= jumlah sampel menurut stratum
n
= jumlah sampel seluruhnya
Ni
= jumlah proporsi menurut sampel
N
= jumlah populasi seluruhnya Tabel 3.2 Sampel Penelitian No.
Nama Sekolah
1.
SDN 01 Campurejo
2.
SDN 02 Campurejo
3.
SDN 01 Tampingan
4.
SDN 02 Tampingan
5.
SDN 01 Ngabean
6.
SDN 02 Ngabean
7.
SDN 03 Ngabean
8.
SDN Karangmanggis
Jumlah Siswa
Jumlah 100 Sumber: Hasil perhitungan dengan teknik proportional random sampling
52
3.5 VARIABEL PENELITIAN Sugiyono (2015: 61) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 3.5.1
Variabel Bebas Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono, 2015: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklim kelas (X). 3.5.2
Variabel Terikat Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (Y).
3.6 DEFINISI OPERASIONAL Di dalam penelitian ini definisi operasional digunakan untuk memberikan batasan pengertian-pengertian mengenai variabel-variabel yang digunakan, meliputi iklim kelas dan motivasi belajar siswa. 3.6.1
Iklim Kelas Iklim kelas adalah suasana yang mendukung pelaksanaan pembelajaran
yang muncul karena adanyanya interaksi antara guru dengan peserta didik serta peserta didik lainnya di dalam kelas yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Berikut ini adalah indikator dari iklim kelas.
53
a.
Suasana pembelajaran di dalam kelas.
b.
Hubungan interaksi antar warga kelas.
c.
Lingkungan fisik.
d.
Aktivitas pelajaran.
e.
Sarana dan prasarana atau fasilitas.
3.6.2
Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah daya penggerak atau suatu dorongan yang berasal
dari diri individu untuk mencapai tujuan tertentu dalam kegiatan belajar. Indikator dari motivasi belajar adalah sebagai berikut. a.
Hasrat dan keinginan berhasil.
b.
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
c.
Harapan dan cita-cita masa depan.
d.
Penghargaan dalam belajar.
e.
Kegiatan yang menarik dalam belajar.
f.
Lingkungan belajar yang kondusif.
3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket sebagai teknik pengumpulan data yang utama, sedangkan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai data pendukung. 3.7.1
Kuesioner (Angket) Sugiyono (2015: 199) menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan menurut
54
Mahmud (2011: 177) angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Penelitian ini menggunakan skala Linkert, skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dari variabel iklim kelas dan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. 3.7.2
Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban responden (Mahmud, 2011: 173). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2015: 194). Pada penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur, wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garisgaris besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2015: 197). Penelitian ini menggunakan teknik observasi untuk mengumpulkan informasi dari guru dan siswa yang berkaitan dengan iklim kelas dan motivasi belajar siswa.
55
3.7.3
Observasi Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari
fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan (Mahmud, 2011: 168). Penelitian ini menggunakan teknik observasi untuk mengamati keadaan iklim kelas dan motivasi belajar siswa di dalam kelas. 3.7.4
Dokumentasi Menurut Sukmadinata (2015: 221) studi dokumenter merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumendokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Sedangkan Mahmud (2011: 183) teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data sekunder (data yang dikumpulkan orang lain). Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambar yang berkaitan dengan iklim kelas dan motivasi belajar siswa.
3.8 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, RELIABILITAS 3.8.1
Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen ini dilakukan sebelum angket diberikan kepada
responden. Tujuan dari uji coba instrumen ini adalah untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas, menghilangkan kata-kata yang sulit dipahami responden, sehingga dapat digunakan untuk mempertimbangkan penambahan atau pengurangan item pertanyaan dalam angket. Uji coba instrumen
56
dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen sehingga dapat diketahui kelayakannya. Purwanto (2012: 110) menyatakan bahwa peserta uji coba instrumen dapat dilakukan terhadap sampel lain dari populasi yang tidak menjadi sampel penelitian, kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati responden penelitian, atau peserta uji coba sekaligus menjadi responden penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel lain dari populasi yang tidak menjadi sampel penelitian sebagai peserta uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan di SD Negeri 1 Boja dengan jumlah 35 responden. Instrumen penelitian menurut Widoyoko (2015: 51) adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengkuran. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen non tes berupa angket atau kuesioner. Angket pada penelitian ini bersifat tertutup dan berbentuk butir-butir pertanyaan menggunakan bentuk pilihan ganda. Responden diminta untuk memberikan jawaban dengan memberi tanda (X) pada pilihan dari alternatif jawaban yang ditentukan. Skala pengkuran yang digunakan yaitu skala Linkert. Skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Linkert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan-pertanyaan. Adapun alternatif jawaban yang
57
digunakan yaitu selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah dengan pedoman pemberian skor sebagai berikut. 1). Apabila pertanyaan dibuat positif diberi skor sebagai berikut. Jawaban setuju diberi skor
4
Jawaban sering diberi skor
3
Jawaban kadang-kadang diberi skor
2
Jawaban tidak pernah diberi skor
1
2). Apabila pertanyaan dibuat negatif diberi skor sebagai berikut. Jawaban setuju diberi skor
1
Jawaban sering diberi skor
2
Jawaban kadang-kadang diberi skor
3
Jawaban tidak pernah diberi skor
4
3.8.2
Validitas Menurut Sugiyono (2015: 173) valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Rumus korelasi Product Moment dari Pearson tersebut adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2014: 228): ∑ √[
∑
Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara x dan y X = skor butir Y = skor total
(∑
∑
∑
)] [ ∑
(∑ ) ]
58
N = ukuran data Dari rumus tersebut didapat harga rhitung kemudian dicocokan dengan rtabel untuk mengetahui item soal valid dan tidak valid. Jika rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel dengan taraf signifikan 5% maka item valid. Sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka item tidak valid. Sebelum instrumen digunakan harus diuji cobakan terlebih dahulu. Data dari uji coba kemudian ditabulasikan untuk memperoleh skor guna menghitung hasil uji coba. Dalam penelitian ini perhitungan validitas hasil uji coba instrumen peneliti menggunakan program SPSS versi 16. Dari perhitungan dengan program SPSS 16, dari 30 soal uji coba variabel iklim kelas, diperoleh soal yang valid sebanyak 22 dan yang tidak valid sebanyak 8 soal. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar, dari 30 soal yang diuji cobakan sebanyak 23 soal dikatakan valid dan 7 soal tidak valid. Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Variabel
Iklim Kelas
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
r hitung 0,434 0,100 0,456 0,535 0,421 0,671 -0,126 0,462 0,480 0,449 0,568 0,280 0,517 0,612 0,467
r tabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Keterangan Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid
59
Motivasi Belajar
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
0,689 0,544 0,231 0,487 0,512 0,510 0,534 0,064 0,546 0,141 0,251 0,444 0,703 0,590 0,180 0,796 0,495 0,164 0,602 0,424 0,604 0,548 0,463 0,492 0,478 0,292 0,513 0,517 0,457 0,653 0,066 0,137 0,488 0,427 0,471 0,536 0,500 0,495 0,504 0,219 0,320 0,588 0,159 0,463
0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid
60
30 0,543 0,334 Sumber: Hasil penelitian pengolahan data tahun 2016 3.8.3
Valid
Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran. Menurut Sugiyono (2015: 173) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk memperoleh reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu (Suharsimi Arikunto, 2010: 178-196): r11 =
2 k b k 1 1 2 t
Keterangan : r11
= Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b
= Jumlah variansi skor butir soal ke-i
i
= 1, 2, 3, 4, …n
t2
= Variansi total
Dengan kriteria: Jika r11 ≥ rtabel maka reliabel Jika r11 ≤ rtabel maka tidak reliabel Uji reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 16 dengan memilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Scale, lalu pilih Reliability Analysis. Hasil analisis tersebut diperoleh melalui Cronbach’s Alpha.
61
Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Variabel
Cronbach’s Alpha
r tabel
Keterangan
Iklim Kelas
0,726
0,334
Reliabel
Motivasi Belajar
0,729
0,334
Reliabel
Sumber: Hasil penelitian pengolahan data tahun 2016
3.9 ANALISIS DATA Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif, uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis atau uji analisis akhir. 3.9.1
Analisis Data Deskriptif Metode ini digunakan untuk mendiskripsikan masing-masing variabel
yang ada dalam penelitian ini yaitu iklim kelas dan motivasi belajar siswa. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut. 1.
Membuat tabel distribusi jawaban
2.
Menentukan skor jawaban responden
3.
Melakukan tabulasi data
4.
Memasukkan ke dalam rumus deskriptif sebagai berikut. Skor =
x 100
Keterangan:
5.
n
= nilai yang diperoleh
N
= jumlah nilai total
Skor yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kriteria. Langkah-langkah membuat tabel kriteria adalah sebagai berikut.
62
a. Iklim Kelas Skor maksimum =
Skor minimum =
x 100 = 100
x 100 = 25
Rentang skor = 100 – 25 = 75 Interval skor = 75 : 4 = 18,75 (dibulatkan 19) b. Motivasi Belajar Skor maksimum =
Skor minimum =
x 100 = 100
x 100 = 25
Rentang skor = 100 – 25 = 75 Interval skor = 75 : 4 = 18,75 (dibulatkan 19) Tabel 3.5 Kriteria Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Interval Skor
6.
Kriteria Iklim Kelas Motivasi Belajar
82 – 100 63 – 81 44 – 62
Sangat baik Baik Cukup
Sangat tinggi Tinggi Sedang
25 – 43
Kurang
Rendah
Menghitung rata-rata skor X=
63
Keterangan: X = rata-rata Ʃx = jumlah semua skor n = banyaknya sampel (siswa) 7.
Menentukan kesimpulan Setelah mendapatkan skor rata-rata, hasil dari skor rata-rata tersebut dikonsultasikan pada tabel kriteria. Langkah-langkah analisis data deskriptif tersebut digunakan untuk
mendeskripsikan data angket iklim kelas dan motivasi belajar. Selain itu, langkah tersebut juga digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang digunakan sebagai data pendukung dalam penelitian ini. 3.9.2
Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas dan uji linieritas. 3.9.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan sebelum uji hipotesis. Menurut Sugiyono (2015: 241) uji normalitas digunakan untuk memastikan data setiap variabel yang dianalisis berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program SPSS versi 16. Data dikatakan normal jika sig > α, untuk taraf signifikan (α) 5%. Jika signifikansi
64
lebih dari 0,05, maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikansi kurang dari 0,05, maka data berdistribusi tidak normal (Priyatno, 2014:79) 3.9.2.2 Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Dalam perhitungan uji linieritas ini peneliti menggunakan program SPSS versi 16. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier, apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (Priyatno, 2014: 79). 3.9.3
Analisis Akhir (Uji Hipotesis) Analisis akhir dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis, koefisien
determinasi dan uji signifikansi. 3.9.3.1 Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk menguji hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Product Moment. ∑ √[
∑
(∑
∑
∑
)] [ ∑
(∑ ) ] (Awalludin 2008: 3-15)
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi product moment
X
= angka mentah untuk variabel X
Y
= angka mentah untuk variabel Y
XY
= product dari X dan Y
65
∑
= sigma atau jumlah
N
= jumlah individu dalam sampel Dengan ketentuan r tidak lebih dari harga (
). Apabila nilai r =
-1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. 3.9.3.2 Uji Signifikansi Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara variabel X dengan variabel Y. Signifikan artinya nyata atau berarti bahwa hubungan yang terjadi dapat diberlakukan untuk populasi (Priyatno, 2014: 127). Uji signifikansi korelasi product moment dapat langsung dikonsultasikan pada
product moment (Sugiyono, 2015: 258) dengan
ketentuan sebagai berikut. Jika thitung
ttabel, maka hipotesis diterima, artinya signifikan.
Jika thitung
ttabel, maka hipotesis ditolak, artinya tidak signifikan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data dari masing-masing variabel penelitian yaitu variabel bebas (X) dan varibel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklim kelas sedangkan variabel terikat adalah motivasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. 4.1.1.1
Analisis Deskriptif Iklim Kelas Iklim
kelas
merupakan
suasana
yang
mendukung
pelaksanaan
pembelajaran yang muncul karena adanya interaksi antara guru dengan peserta didik serta peserta didik lainnya di dalam kelas yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar. Dengan adanya iklim kelas dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga siswa akan merasa betah dan antusias dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian untuk variabel iklim kelas, dari hasil data angket diperoleh skor rata-rata sebesar 75,64 yang termasuk dalam kategori baik. Secara lebih rinci penggolongan hasil angket iklim kelas diperoleh data sebagai berikut.
66
67
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Angket Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Interval Skor
Kategori
Frekuensi
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
%
Sangat baik 20 20% Baik 77 77% Cukup 3 3% Kurang 0 0% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 75,64 Baik
Terlihat dari tabel 4.1 berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa sebanyak 20 siswa (20%) menyatakan bahwa iklim kelas termasuk dalam kategori sangat baik, 77 siswa (77%) termasuk dalam kategori baik, dan 3 siswa (3%) termasuk kategori cukup. Sehingga dapat diasumsikan bahwa iklim kelas pada siswa kelas V SD Negeri di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram sebagai berikut.
Iklim Kelas 3%
0%
20% sangat baik
77%
baik cukup kurang
Gambar 4.1 Diagram Persentase Hasil Angket Iklim Kelas
68
Diagram persentase hasil angket iklim kelas tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berasumsi iklim kelas pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik. Secara lebih rinci berikut ini adalah hasil angket iklim kelas pada setiap indikatornya. Tabel 4.2 Skor Rata-Rata Angket Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal No.
Indikator
Skor Rata-Rata
Kategori
Suasana pembelajaran di dalam 76,20 Baik kelas Hubungan interaksi antar warga 2 82,13 Sangat Baik kelas 3 Lingkungan fisik 75,45 Baik 4 Aktivitas pelajaran 84,40 Sangat Baik Sarana dan prasarana atau fasilitas 5 51,75 Cukup pembelajaran Skor Rata-Rata Keseluruhan 75,64 Kategori Baik Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016 1
Tabel 4.2 menunjukkan hasil angket iklim kelas pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal setiap indikatornya. Terlihat pada indikator suasana pembelajaran di dalam kelas menunjukkan skor rata-rata sebesar 76,20 yang termasuk dalam kategori baik. Indikator hubungan interaksi antar warga kelas menunjukkan skor rata-rata sebesar 82,13 termasuk kategori sangat baik. Indikator lingkungan fisik menunjukkan skor rata-rata sebesar 75,45 termasuk kategori baik. Indikator aktivitas pelajaran menunjukkan skor rata-rata sebesar 84,40 termasuk kategori sangat baik. Dan indikator sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran
69
menunjukkan skor rata-rata sebesar 57,75 termasuk kategori cukup. Gambaran tentang skor rata-rata angket iklim kelas pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal setiap indikatornya dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut.
Diagram Skor Rata-Rata Angket Iklim Kelas 90 80 70 60 50 40
76.2
82.13
75.45
84.4
30
51.75
20 10 0 Suasana pembelajaran di dalam kelas
Hubungan Lingkungan fisik interaksi antar warga kelas
Aktivitas pelajaran
Sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran
Gambar 4.2 Diagram Skor Rata-Rata Angket Iklim Kelas Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi iklim kelas pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamata Boja Kabupaten Kendal yang dilakukan oleh peneliti. Hasil observasi menunjukkan bahwa iklim kelas termasuk kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 70,31, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
70
Tabel 4.3 Hasil Observasi Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal No.
Indikator
Skor Rata-Rata
Kategori
Suasana pembelajaran di dalam 70,31 Baik kelas Hubungan interaksi antar warga 2 82,81 Sangat baik kelas 3 Lingkungan fisik 64,06 Baik 4 Aktivitas pelajaran 71,88 Baik Sarana dan prasarana atau fasilitas 5 62,50 Cukup pembelajaran Skor Rata-Rata Keseluruhan 70,31 Kategori Baik Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016 1
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa indikator yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah indikator hubungan interaksi antar warga kelas dengan rata-rata sebesar 82,81 yang termasuk kategori sangat baik. Sedangkan indikator yang memiliki skor rata-rata terendah adalah indikator sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran dengan rata-rata sebesar 62,50 yang termasuk kategori cukup. Secara lebih rinci analisis deskriptif dari setiap indikator meliputi suasana pembelajaran di dalam kelas, hubungan interaksi antar warga kelas, lingkungan fisik, aktivitas pelajaran, sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran. Penjelasan analisis deskriptif tiap-tiap indikator diuraikan sebagai berikut. 4.1.1.1.1
Suasana Pembelajaran di dalam Kelas
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator suasana pembelajaran di dalam kelas menunjukkan skor rata-rata angket sebesar 76,20 yang termasuk dalam kategori baik. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang
71
indikator suasana pembelajaran di dalam kelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Angket Suasana Pembelajaran di dalam Kelas Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat baik Baik Cukup Kurang
Frekuensi
32 58 10 0 Jumlah 100 Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
% 32% 58% 10% 0% 100%
Skor Rata-rata 76,20 Baik
Tabel 4.4 menunjukkan sebanyak 32 siswa (32%) menyatakan bahwa suasana pembelajaran di dalam kelas termasuk dalam kategori sangat baik, 58 siswa (58%) termasuk kategori baik, dan 10 siswa (10%) termasuk kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal senang dan nyaman belajar di dalam kelas. Data ini juga didukung dengan hasil observasi yang menunjukan bahwa suasana pembelajaran di dalam kelas memiliki skor rata-rata sebesar 70,31 yang termasuk dalam kategori baik terlihat pada tabel 4.3. 4.1.1.1.2
Hubungan Interaksi Antar Warga Kelas
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator hubungan interaksi antar warga kelas diperoleh skor rata-rata angket sebesar 82,13 termasuk dalam kategori sangat baik. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator hubungan interaksi antar warga kelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
72
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Angket Hubungan Interaksi Antar Warga Kelas Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat baik Baik Cukup Kurang
Frekuensi
%
47 47% 43 43% 9 9% 1 1% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 82,13 Sangat baik
Tabel 4.5 menunjukkan sebanyak 47 siswa (47%) menyatakan bahwa hubungan interaksi antar warga kelas termasuk dalam kategori sangat baik, 43 siswa (43%) termasuk kategori baik, 9 siswa (9%) termasuk kategori cukup, 1 siswa (1%) untuk kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal saat pembelajaran dapat berinteraksi dengan dengan guru maupun teman dan antar siswa saling rukun. Data ini juga didukung dengan data yang diperoleh dari hasil observasi yang menunjukan skor rata-rata sebesar 82,81 hubungan interaksi antar warga kelas termasuk kategori sangat baik terlihat pada tabel 4.3. 4.1.1.1.3
Lingkungan Fisik
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator lingkungan fisik diperoleh skor rata-rata angket sebesar 75,45 termasuk dalam kategori baik. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator lingkungan fisik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
73
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Angket Lingkungan Fisik Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat baik Baik Cukup Kurang
Frekuensi
%
29 29% 60 60% 10 10% 1% 1% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 75,45 Baik
Tabel 4.6 menunjukkan sebanyak 29 siswa (29%) menyatakan bahwa lingkungan fisik termasuk dalam kategori sangat baik, 60 siswa (60%) termasuk kategori baik, 10 siswa (10%) termasuk kategori cukup, dan 1 siswa (1%) untuk kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ruang kelas sudah bersih dan ada pengaturan variasi tempat duduk. Data ini juga didukung dengan data yang diperoleh dari hasil observasi yang menunjukan bahwa skor rata-rata sebesar 64,06, lingkungan fisik termasuk kategori baik terlihat pada tabel 4.3. 4.1.1.1.4
Aktivitas Pelajaran
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator aktivitas pelajaran diperoleh skor rata-rata angket sebesar 84,40 termasuk dalam kategori sangat baik. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator aktivitas pelajaran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
74
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Angket Aktivitas Pelajaran Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat baik Baik Cukup Kurang
Frekuensi
%
63 63% 31 31% 6 6% 0 0% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 84,40 Sangat baik
Tabel 4.7 sebanyak 63 siswa (63%) menganggap bahwa aktivitas pelajaran termasuk dalam kategori sangat baik, 31 siswa (31%) termasuk kategori baik, dan 6 siswa (6%) termasuk kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal aktivitas pelajaran dalam kelas sangat baik. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa setelah menjelaskan materi pelajaran. Data ini juga didukung dengan data yang diperoleh dari hasil observasi yang menunjukan bahwa skor rata-rata sebesar 71,88, aktivitas pelajaran termasuk kategori baik terlihat pada tabel 4.3. 4.1.1.1.5
Sarana dan Prasarana atau Fasilitas Pembelajaran
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran diperoleh skor rata-rata angket sebesar 51,75 termasuk dalam kategori cukup. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
75
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Angket Sarana dan Prasarana atau Fasilitas Pembelajaran Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat baik Baik Cukup Kurang
Frekuensi
%
7 7% 25 25% 21 21% 47 47% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 51,75 Cukup
Tabel 4.8 menunjukkan sebanyak 7 siswa (7%) menyatakan bahwa sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik, 25 siswa (25%) termasuk kategori baik, 21 siswa (21%) termasuk kategori cukup, dan 47 siswa (47%) untuk kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal menganggap fasilitas pembelajaran cukup lengkap. Dalam pembelajaran sudah menggunakan alat peraga namun belum semua fasilitas memadai. Data ini juga didukung dengan data yang diperoleh dari hasil observasi yang menunjukan bahwa skor rata-rata sebesar 62,50, sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran termasuk dalam kategori cukup terlihat pada tabel 4.3. 4.1.1.2
Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan daya penggerak atau suatu dorongan yang
berasal dari diri individu untuk mencapai tujuan tertentu dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam belajar karena dengan adanya motivasi akan menentukan arah siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
76
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk variabel motivasi belajar, dari hasil data angket diperoleh skor rata-rata sebesar 79,36 termasuk dalam kategori tinggi. Secara lebih rinci penggolongan hasil angket motivasi belajar diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah
Frekuensi
%
37 37% 62 62% 1 1% 0 0% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 79,36 Tinggi
Terlihat dari tabel 4.9 berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa sebanyak 37 siswa (37%) menyatakan bahwa motivasi belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, 62 siswa (62%) termasuk dalam kategori tinggi, dan 1 siswa (1%) termasuk kategori cukup. Sehingga dapat diasumsikan bahwa motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram sebagai berikut.
77
Motivasi Belajar 1%
0% 37%
62%
sangat tinggi tinggi cukup rendah
Gambar 4.3 Diagram Persentase Hasil Angket Motivasi Belajar Diagram persentase hasil angket motivasi belajar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berasumsi motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk kategori tinggi. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.10 Skor Rata-Rata Angket Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal No 1.
Indikator
Skor Rata-Rata 82,25
Kategori
Hasrat dan keinginan berhasil Sangat Tinggi Dorongan dan kebutuhan dalam 2. 84,00 Sangat Tinggi belajar 3. Harapan dan cita-cita masa depan 84,88 Sangat Tinggi 4. Penghargaan dalam belajar 79,67 Tinggi Kegiatan yang menarik dalam 5. 68,13 Tinggi belajar 6. Lingkungan belajar yang kondusif 75,08 Tinggi Skor Rata-Rata Keseluruhan 79,36 Kategori Tinggi Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016 Tabel 4.10 menunjukkan hasil angket motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal pada setiap indikatornya. Pada indikator hasrat dan keinginan berhasil menunjukkan skor rata-
78
rata sebesar 82,25 dengan kategori sangat tinggi. Indikator dorongan dan kebutuhan dalam belajar menunjukkan skor rata-rata sebesar 84,00 dengan kategori sangat tinggi. Indikator harapan dan cita-cita masa depan menunjukkan skor rata-rata sebesar 84,88 dengan kategori sangat tinggi. Indikator penghargaan dalam belajar menunjukkan skor rata-rata sebesar 79,88 dengan kategori tinggi. Indikator kegiatan yang menarik dalam belajar menunjukkan skor rata-rata sebesar 68,13 dengan kategori tinggi, dan indikator lingkungan belajar yang kondusif menunjukkan skor rata-rata sebesar 75 dengan kategori cukup. Gambaran tentang hasil angket motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal setiap indikatornya dapat dilihat dalam diagram frekuensi sebagai berikut.
Diagram Skor Rata-Rata Angket Motivasi Belajar 90 80 70 60 50 40
82.25
84
84.88
79.67 68.13
30
75.08
20 10 0 Hasrat dan keinginan berhasil
Dorongan dan Harapan dan Penghargaan Kegiatan yang Lingkungan kebutuhan cita-cita masa dalam belajar menarik dalam belajar yang dalam belajar depan belajar kondusif
Gambar 4.4 Diagram Skor Rata-Rata Angket Motivasi Belajar
79
Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang dilakukan peneliti, hasil observasi menunjukkan bahwa motivasi belajar termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata sebesar 74,38. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.11 Hasil Observasi Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal No
Indikator
1.
Skor Rata-Rata 82,81
Kategori
Hasrat dan keinginan berhasil Sangat tinggi Dorongan dan kebutuhan dalam 2. 73,96 Tinggi belajar 3. Harapan dan cita-cita masa depan 75,00 Tinggi 4. Penghargaan dalam belajar 65,63 Tinggi Kegiatan yang menarik dalam 5. 67,19 Tinggi belajar 6. Lingkungan belajar yang kondusif 81,25 Tinggi Skor Rata-Rata Keseluruhan 74,38 Kategori Tinggi Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa indikator yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah indikator hasrat ingin berhasil dengan rata-rata 82,81 yang termasuk kategori sangat tinggi. Sedangkan indikator yang memiliki skor rata-rata terendah adalah indikator penghargaan dalam belajar dengan ratarata 65,63 yang termasuk kategori tinggi. Secara lebih rinci analisis deskriptif dari setiap indikator meliputi hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan citacita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam
80
belajar, lingkungan belajar yang kondusif. Penjelasan analisis deskriptif tiap-tiap indikator diuraikan sebagai berikut. 4.1.1.2.1
Hasrat dan Keinginan Berhasil
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator hasrat dan keinginan berhasil diperoleh skor rata-rata angket sebesar 82,25 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator hasrat dan keinginan berhasil dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Hasrat dan Keinginan Berhasil Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Frekuensi
%
Sangat tinggi 46 46% Tinggi 41 41% Cukup 13 13% Rendah 0 0% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 82,25 Sangat tinggi
Tabel 4.12 menunjukkan sebanyak 46 siswa (46%) menyatakan bahwa hasrat dan keinginan berhasil termasuk dalam kategori sangat tinggi, 41 siswa (41%) termasuk kategori tinggi, dan 13 siswa (13%) termasuk kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sangat rajin belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus. Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor rata-rata sebesar 82,81, hasrat dan keinginan berhasil termasuk dalam kategori sangat tinggi yang telihat pada tabel 4.11.
81
4.1.1.2.2
Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator dorongan dan kebutuhan dalam belajar diperoleh skor rata-rata angket sebesar 84 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator dorongan dan kebutuhan dalam belajar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah
Frekuensi
%
54 54% 44 44% 2 2% 0 0% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 84,00 Sangat tinggi
Tabel 4.13 menunjukkan sebanyak 54 siswa (54%) menyatakan dorongan dan kebutuhan dalam belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, 44 siswa (44%) termasuk kategori tinggi, dan 2 siswa (2%) termasuk kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal selalu mengerjakan tugas dan PR. Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor rata-rata sebesar 73,96, dorongan dan kebutuhan dalam belajar termasuk dalam kategori tinggi terlihat pada tabel 4.11.
82
4.1.1.2.3
Harapan dan Cita-Cita Masa Depan
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator harapan dan citacita masa depan diperoleh skor rata-rata angket sebesar 84,88 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator harapan dan cita-cita masa depan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Harapan dan Cita-Cita Masa Depan Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah
Frekuensi
%
56 56% 38 38% 6 6% 0 0% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 84,88 Sangat tinggi
Tabel 4.14 menunjukkan sebanyak 56 siswa (56%) menyatakan harapan dan cita-cita masa depan termasuk dalam kategori sangat tinggi, 38 siswa (38% ) termasuk kategori tinggi, dan 6 siswa (6%) termasuk kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sangat memiliki harapan dan cita-cita masa depan. Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor rata-rata sebesar 75, harapan dan cita-cita masa depan termasuk dalam kategori tinggi terlihat pada tabel 4.11.
83
4.1.1.2.4
Penghargaan dalam Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator penghargaan dalam belajar diperoleh skor rata-rata angket sebesar 79,88 yang termasuk dalam kategori tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator penghargaan dalam belajar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Penghargaan dalam Belajar Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah
Frekuensi
%
55 55% 33 33% 10 10% 2 2% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 79,88 Tinggi
Tabel 4.15 menunjukkan sebanyak 55 siswa (55%) menyatakan penghargaan dalam belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, 33 siswa (33%) termasuk kategori tinggi, 10 siswa (10%) termasuk kategori cukup, dan 2 siswa (2%) termasuk kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal senang apabila mendapat reward dari guru. Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor rata-rata sebesar 65,63, penghargaan dalam belajar termasuk kategori tinggi terlihat pada tabel 4.11. 4.1.1.2.5
Kegiatan yang Menarik dalam Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator kegiatan yang menarik dalam belajar diperoleh skor rata-rata angket sebesar 68,13 yang
84
termasuk kategori tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator kegiatan yang menarik dalam belajar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Kegiatan yang Menarik dalam Belajar Interval Skor
Kategori
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah
Frekuensi
%
11 11% 47 47% 37 37% 5 5% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Skor Rata-rata 68,13 Tinggi
Tabel 4.16 menunjukkan sebanyak 11 siswa (11%) menyatakan kegiatan yang menarik dalam belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, 47 siswa (47%) termasuk kategori tinggi, 37 siswa (37%) termasuk kategori cukup, dan 5 siswa (5%) termasuk kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasi bahwa ratarata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal menganggap pembelajaran di dalam kelas sering menarik. Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor rata-rata sebesar 67,19, kegiatan yang menarik dalam belajar termasuk dalam kategori tinggi terlihat pada tabel 4.11. 4.1.1.2.6
Lingkungan Belajar yang Kondusif
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator lingkungan belajar yang kondusif diperoleh skor rata-rata angket sebesar 75,08 yang termasuk dalam kategori tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator lingkungan belajar yang kondusif dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
85
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Lingkungan Belajar yang Kondusif Interval Skor
Kategori
Frekuensi
%
Skor Rata-rata
82 – 100 63 – 81 44 – 62 25 – 43
Sangat tinggi 37 37% Tinggi 49 49% Cukup 12 12% Rendah 2 2% Jumlah 100 100% Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
75,08 Tinggi
Tabel 4.17 menunjukkan sebanyak 37 siswa (37%) menyatakan lingkungan belajar yang kondusif termasuk dalam kategori sangat tinggi, 49 siswa (49%) termasuk kategori tinggi, 12 siswa (12%) termasuk kategori cukup, dan 2 siswa (2%) termasuk kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasi bahwa ratarata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal menganggap pembelajaran di dalam kelas tenang dan tertib. Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor rata-rata sebesar 81,25, lingkungan belajar yang kondusif termasuk dalam kategori tinggi terlihat pada tabel 4.11. 4.1.2 Uji Prasyarat Analisis 4.1.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk memastikan data setiap variabel yang dianalisis berdistribusi normal. Pada penelitian ini untuk menguji normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program SPSS versi 16. Untuk hasil lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
86
Tabel 4.18 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test iklim kelas N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
motivasi belajar
100 66.56 6.373 .087 .087 -.072 .867
100 73.01 7.103 .057 .057 -.043 .565
.440
.907
a. Test distribution is Normal. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh asymp signifikansi (2-tailed) untuk iklim kelas sebesar 0,440 dan motivasi belajar sebesar 0,907. Keduanya memiliki nilai asymp sig. > 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Berikut adalah gambaran pola berdistribusi normal.
Gambar 4.5 Grafik Normal P-P Plot
87
Pada grafik P-P Plot terlihat keberadaan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histogram menuju pola distribusi normal. 4.1.2.2 Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Dalam perhitungan uji linieritas ini peneliti menggunakan Test for Linearity dengan bantuan program SPSS versi 16. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier, apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05. Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signigikansinya kurang dari 0,05 yang berarti data linier. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.19 Test for Linearity ANOVA Table Sum of Squares Motivasi Between Belajar * Iklim Groups Kelas
Mean Square
df
F
Sig.
(Combine d)
2531.79 6
26
97.377 2.886
.000
Linearity
1931.09 8
1
1931.09 57.23 8 1
.000
600.698
25
24.028
Within Groups
2463.19 4
73
33.742
Total
4994.99 0
99
Deviation from Linearity
.712
.828
88
4.1.4 Uji Analisis Akhir 4.1.4.1 Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk menguji hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan teknik analisis Pearson atau korelasi Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 16. Dengan analisis korelasi Pearson atau Product Moment didapatkan koefesien korelasi (
) untuk mengetahui hubungan antar
variabel. Besarnya angka indeks korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00. Bila tidak ada korelasi maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh angka indeks korelasi (
) sebesar
0,622 yang berarti ada korelasi atau hubungan antar kedua variabel. Untuk hasil yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.20 Pearson Correlations Test Correlations IKLIM KELAS IKLIM KELAS
Pearson Correlation
MOTIVASI BELAJAR 1
Sig. (2-tailed) N MOTIVASI BELAJAR Pearson Correlation
.000 100
100
.622**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.622**
100
89
4.1.4.3 Uji Signifikansi Uji signifikansi digunakan untuk menguji hubungan variabel X dengan variabel Y signifikan atau tidak dengan mengkonsultasikan product moment. Apabila
lebih kecil dari
, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan. Tetapi sebaliknya bila (
pada
lebih besar dari
) maka Ha diterima, artinya signifikan. Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian diperoleh
0,622 untuk jumlah responden (N) 100. Apabila dilihat pada moment untuk jumlah responden (N) 100, didapat
sebesar product
sebesar 0,195 pada taraf
signifikan 5% dan 0,256 pada taraf signifikan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih besar dari
baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%, maka
hubungan antara variabel iklim kelas dengan variabel motivasi belajar adalah signifikan.
4.2
PEMBAHASAN
4.2.1 Pemaknaan Temuan Pemaknaan temuan didasarkan dari hasil pengumpulan data yang dilakukan peneliti berupa hasil pengisian angket, observasi dan wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan tujuan untuk menguji hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecmatan Boja Kabupaten Kendal. 4.2.1.1
Deskripsi Hasil Analisis Iklim Kelas Pengorganisasian lingkungan belajar yang kondusif dan efektif merupakan
keharusan bagi terbangunnya proses belajar yang baik. Salah satu cara
90
pengorganisasian lingkungan belajar yang kondusif adalah dengan menciptakan iklim kelas yang tepat. Iklim kelas menurut Muijs (dalam Prajitno, 2008: 165) adalah sebuah konsep yang luas, mencakup mood (suasana perasaan) atau atmosfer yang diciptakan oleh guru kelas melalui aturan-aturan yang ditetapkan, cara guru berinteraksi dengan murid, dan bagaimana lingkungan fisik dikelola. Pada hakikatnya iklim kelas mempengaruhi konsentrasi siswa untuk belajar. Jika siswa dapat memaksimalkan konsentrasinya, maka mereka mampu menggunakan kemampuannya untuk menyerap materi ajar dengan baik. Untuk itu penciptaan iklim kelas yang positif dan kondusif merupakan suatu keharusan bagi terbangunnya proses belajar yang baik. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari data angket iklim kelas, secara kesuluruhan siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal menunjukkan skor rata-rata sebesar 75,64. Dari jumlah responden 100 siswa terdapat 32 siswa (32%) yang menganggap iklim kelas termasuk kategori sangat baik, kategori baik sebanyak 58 siswa (58%), kategori cukup sebanyak 10 siswa (10%). Data tersebut menunjukkan rata-rata iklim kelas pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk kategori baik. Data ini juga diperkuat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa secara kesuluruhan iklim kelas termasuk kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 70,31. Data ini juga didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh guru dan siswa yang menyatakan bahwa sudah tercipta iklim kelas yang positif.
91
Novan (2013: 65) menjelaskan bahwa iklim kelas diarahkan untuk mewujudkan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan agar dapat memotivasi peserta didik untuk dapat belajar dengan baik sesuai dengan perkembangan dan kemampuannya. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator suasana pembelajaran di dalam kelas menunjukkan kategori baik dengan skor rata-rata angket sebesar 76,20. Data ini diperkuat dengan skor rata-rata observasi sebesar 70,31 dan hasil wawancara yang berarti bahwa suasana pembelajaran tenang, nyaman, dan dapat terkendali. Meskipun menurut guru, kelas dapat dikatakan kondusif hanya pada jam-jam awal saja, namun secara keseluruhan suasana kelas masih dapat terkendali. Ardi (2014: 71) menjelaskan bahwa untuk menciptakan lingkungan yang positif di dalam kelas, guru harus memperhatikan pola interaksi, baik antara dirinya dengan murid maupun antar sesama murid. Dengan, lingkungan kelas yang positif akan mendorong anak didik untuk bersemangat menjalani kegiatan belajar. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator hubungan interaksi antar warga kelas menunjukkan skor rata-rata angket sebesar 82,13. Data ini diperkuat dengan skor rata-rata observasi sebesar 82,81 dan hasil wawancara. Dalam hal hubungan interaksi antar warga kelas termasuk kategori sangat baik yang ditandai dengan tingkat keakraban yang terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru sudah baik. Di dalam kelas siswa dan guru berusaha terbuka dan peduli dengan sesama sehingga di dalam kelas sudah terjalin interaksi yang sangat baik. Menurut Ardi (2014: 15) penataan segala sesuatu di dalam kelas dapat mempengaruhi jalannya komunikasi di dalam kelas. Sebab, pengaturan
92
lingkungan fisik merupakan titik mula yang logis dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, menata ruangan menjadi pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap guru sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator lingkungan fisik menunjukkan kategori baik dengan skor rata-rata angket sebesar 75,45. Data ini diperkuat dengan skor rata-rata observasi sebesar 64,06 dan hasil wawancara yang menunjukkan bahwa terdapat pengaturan tempat duduk untuk siswa, kebersihan kelas sudah mulai terjaga, karena setiap hari siswa melaksanakan piket membersihkan kelas, dan ruang kelas sudah tertata dengan rapi. Pada indikator aktivitas pelajaran menunjukkan kategori sangat baik dengan skor rata-rata angket sebesar 84,40. Data ini diperkuat dengan skor ratarata observasi sebesar 71,88 dan hasil wawancara. Aktivitas pelajaran yang terjadi di dalam kelas menunjukkan bahwa hampir semua siswa aktif dalam pembelajaran, mereka berani mengajukan pertanyaan ataupun berpendapat. Hal ini juga didukung oleh Slameto (2013: 36) dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka akan memiliki ilmu/pengetahuan itu dengan baik. Indikator sarana prasarana atau fasilitas pembelajaran menunjukkan kategori cukup dengan skor rata-rata angket sebesar 51,75. Data ini diperkuat dengan skor rata-rata observasi sebesar 62,50 dan hasil wawancara. Dalam hal
93
sarana prasarana atau fasilitas pembelajaran, siswa dan guru masih merasa belum semua fasilitas di kelas terpenuhi, namun sudah dapat menunjang pembelajaran di dalam kelas dan saat pembelajaran beberapa guru sudah menggunaka media atau alat peraga yang sesuai dengan materi untuk menunjang pembelajaran. Menurut guru dan siswa buku penunjang materi pelajaran masih sangat kurang. 4.2.1.2
Deskripsi Hasil Analisis Motivasi Belajar Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, menurut
Dimyati (2009: 42) motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Inti dari motivasi adalah mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan, karena jika seseorang tidak memiliki motivasi kegiatan aktivitas belajar tidak akan berlangsung secara efektif. Motivasi belajar merupakan dorongan dari proses belajar dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik. Motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar, serta memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat belajar. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari data angket motivasi belajar secara kesuluruhan siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal menunjukkan skor rata-rata sebesar 79,36. Dari jumlah responden 100 siswa terdapat 37 siswa (37%) yang menganggap motivasi belajar termasuk kategori sangat tinggi, kategori tinggi sebanyak 62 siswa (62%), kategori sedang sebanyak 1 siswa (1%). Data tersebut menunjukkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
94
Kendal memiliki kategori tinggi. Data ini juga diperkuat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa secara kesuluruhan motivasi belajar termasuk kategori tinggi dengan skor rata-rata sebesar 74,38. Data ini juga didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh guru dan siswa yang menyatakan bahwa motivasi siswa tinggi sesuai dengan harapan guru, sudah ada keinginan dalam diri siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tiap indikator menunjukkan bahwa indikator hasrat dan keinginan berhasil menunjukkan skor rata-rata angket sebesar 82,25. Data ini diperkuat dengan skor rata-rata observasi sebesar 82,81 dan hasil wawancara. Dalam hal hasrat dan keinginan berhasil termasuk kategori sangat tinggi yang ditandai dengan sebagian besar siswa menyatakan bahwa sudah giat belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus. Ada keinginan dari dalam diri siswa untuk meningkatkan nilainya dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Indikator dorongan dan kebutuhan belajar termasuk kategori sangat tinggi, dengan skor rata-rata angket sebesar 84. Data ini didukung dengan skor rata-rata observasi sebesar 73,96 dan hasil wawancara. Dalam hal dorongan dan kebutuhan belajar sebagian besar siswa menyadari bahwa belajar penting untuk masa depan. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tekun mengerjakan tugas-tugas dari guru, dan bersemangat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan Sardiman (2014: 75) yang menjelaskan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
95
dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar tercapai. Pada indikator harapan dan cita-cita masa depan juga termasuk kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata angket sebesar 84,88. Data ini dikerkuat dengan skor rata-rata observasi sebesar 75 dan hasil wawancara. Dalam hal harapan dan cita-cita masa depan siswa yang menyatakan bahwa mereka ingin melanjutkan ke sekolah favorit dan sebagian besar siswa sudah mulai berusaha mewujudkan dengan rajin belajar. Indikator penghargaan dalam belajar menunjukkan skor rata-rata angket sebesar 79,88 yang termasuk kategori tinggi. Data ini diperkuat dengan skor ratarata observasi sebesar 65,63 dan hasil wawancara. Dalam hal penghargaan dalam belajar hal ini ditunjukkan dengan guru memberikan penghargaan atau reward kepada siswa berupa pujian atau barang. Siswa merasa bersemangat dan senang apabila diberikan penghargaan atau reward setelah mereka mampu menyelesaikan tugas. Menurut Sardiman (2014: 94) pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Apabila ada siswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta akan membangkitkan harga diri. Indikator kegiatan yang menarik dalam belajar termasuk kategori tinggi dengan skor rata-rata angket sebesar 68,13. Data ini dikerkuat dengan skor ratarata observasi sebesar 67,19 dan hasil wawancara. Dalam hal kegiatan yang menarik dalam belajar, siswa merasa tertarik dalam pembelajaran apabila
96
menggunakan media atau alat peraga, dan cara mengajar guru juga sangat penting dalam menarik perhatian siswa. Indikator lingkungan belajar yang kondusif menunjukkan skor rata-rata angket sebesar 75,08 dengan kategori tinggi. Data ini dikerkuat dengan skor ratarata observasi sebesar 81,25 dan hasil wawancara. Dalam hal lingkungan belajar yang kondusif, sudah menunjukkan lingkungan belajar yang tenang dan nyaman meskipun masih ada beberapa anak yang mengobrol dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Hamalik (2014: 52) yang menjelaskan bahwa suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai, tak tenang dan banyak gangguan pasti tidak menunjang kegiatan belajar mengajar yang efektif. Karena itu, guru dan siswa senantiasa dituntut agar menciptakan suasana lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan, menantang dan menggairahkan. Hal ini berarti bahwa suasana belajar turut menentukan motivasi, kegiatan, keberhasilan belajar siswa. 4.2.1.3
Hasil Analisis Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Hasil analisis hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar dengan
menggunakan uji korelasi Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi product moment diperoleh nilai sebesar 0,622 dengan
sebesar 0,195 pada taraf signifikan 5% dan
0,256 pada taraf signifikan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa
>
yang
berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel iklim kelas dengan variabel motivasi belajar.
97
Berdasarkan tabel interprestasi terhadap koefisien korelasi (Sugiyono, 2012: 231) munujukkan bahwa tingkat hubungan antara iklim kelas dan motivasi belajar termasuk dalam tingkat hubungan yang kuat karena terletak pada rentang nilai r = 0,60 – 0,799. Hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar bersifat positif atau searah, hal ini terlihat dari nilai r = 0,622 bernilai positif dan signifikan. Hubungan yang signifikan ini diartikan bahwa semakin baik iklim kelas yang ada dengan ditunjukkan suasana pembelajaran di dalam kelas, hubungan interaksi antar warga kelas, lingkungan fisik, aktivitas pembelajaran, sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran, maka hal ini akan mewujudkan iklim kelas yang kondusif. Iklim kelas yang kondusif akan mendorong dan menguatkan motivasi belajar siswa, sehingga membuat motivasi belajar siswa menjadi tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaa dalam belajar, kegiatan yang menrik dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif. Iklim kelas yang bersifat positif akan menimbulkan ketertarikan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Hal ini juga didukung oleh Muhtadi (2005: 1) dalam jurnalnya yang berjudul Menciptakan Iklim Kelas (Classroom Climate) yang Kondusif dan Berkualitas dalam Proses Pembelajaran bahwa suatu proses pembelajaran di sekolah yang penting bukan saja materi yang diajarkan atau pun siapa yang mengajarkan, melainkan bagaimana materi tersebut diajarkan. Yang terpenting adalah bagaimana guru menciptakan iklim kelas dalam proses pembelajaran tersebut. Iklim kelas sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa,
98
hal ini berarti bahwa timbul motivasi dalam diri siswa yang bertujuan dalam kegiatan belajar. Motivasi siswa tersebut kemudian akan mendorong siswa untuk melakukan usaha-usaha yang optimal dan mengarahkan siswa untuk selalu berusaha dalam belajar. Menurut
Uno
(2015:
33)
motivasi
belajar
dengan
baik
dapat
dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain, melalui pengaruh lingkungan. Artinya, lingkungan belajar yang baik dengan cara penciptaan iklim kelas yang kondusif cenderung akan membuat siswa menjadi nyaman, senang, dan tenang belajar didalam kelas sehingga akan memacu semangat siswa dalam belajar. Maka dalam penelitian ini menunjukkan bahwa iklim kelas ikut turut andil dalam menentukan motivasi siswa sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar. Semakin baik iklim kelas maka akan semakin tinggi motivasi belajar pada siswa. Sebaliknya, semakin kurang iklim kelas maka akan semakin rendah motivasi belajar pada siswa. Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Makmuroh tahun 2014 dengan judul “Hubungan Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IS-4 SMA Negeri 1 Singaparna Tasikmalaya”. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh korelasi antara iklim kelas dengan motivasi belajar sebesar ρ = 0,841. Menurut tabel Guilford (Subino, 1987) korelasi tersebut termasuk ke dalam kriteria derajat korelasi yang cukup berarti. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang tinggi antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa.
99
Berdasarkan penelitian ini, dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. 4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian Penelitian ini telah menununjukkan bahwa iklim kelas mempengaruhi motivasi belajar siswa. Dengan demikian, semakin baik iklim kelas maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin kurang iklim kelas maka semakin rendah motivasi belajar siswa. Maka dalam pembelajaran perlu diciptakannya iklim kelas yang positif dan kondusif sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan memotivasi siswa dalam belajar. Dengan begitu akan lebih mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi, antara lain: (1) implikasi teoretis, (2) implikasi praktis, dan (3) impilkasi pedagogis. Ketiga implikasi hasil penelitian ini dijabarkan sebagai berikut. 4.2.2.1 Implikasi Teoretis Hasil peneitian ini secara teori dapat memperkuat teori yang sudah ada bahwa penciptaan iklim kelas yang positif sangatlah diperlukan dalam pembelajaran. Penciptaan iklim kelas ini meliputi suasana pembelajaran di dalam kelas, hubungan interaksi antar warga kelas, lingkungan fisik, aktivitas pembelajaran, sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran. Dengan adanya iklim kelas yang positif maka akan mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Iklim kelas yang positif diharapkan mampu memotivasi
100
belajar siswa di kelas karena motivasi belajar menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Motivasi belajar dapat ditimbulkan oleh faktor intrinsi dan ekstrinsik. Salah satu faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan lingkungan belajar yang kondusif, dalam hal ini diartikan sebagai iklim kelas. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan adanya motivasi belajar akan mendorong siswa untuk berprestasi dalam belajar. 4.2.2.2 Implikasi Praktis Berdasarkan analisis data ditemukan adanya hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa. Peranan guru di dalam kelas haruslah mampu menciptakan iklim kelas yang menarik, aman, nyaman dan keberadaannya di tengah-tengah siswa mampu mencairkan suasana, kebosanan, kejenuhan siswa saat dalam pembelajaran. Iklim kelas yang tidak kondusif akan berdampak negatif terhadap proses pembelajaran dan sulitnya tercapai tujuan pembelajaran, siswa akan merasa gelisah, resah, bosan dan jenuh. Sebaliknya dengan iklim kelas yang positif dan menarik dapat dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran, dan proses pembelajaran yang dilakukan menyenangkan bagi peserta didik. Oleh karena itu guru harus mampu menciptakan iklim kelas yang positif agar siswa termotivasi dalam belajar. Guru perlu memahami pentingnya motivasi belajar. Dengan adanya motivasi belajar akan memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
101
sudah ditetapkan. Oleh karena itu guru harus mampu memunculkan motivasi belajar siswa, salah satu caranya dengan penciptaan iklim kelas yang positif dan menarik. 4.2.2.3 Implikasi Pedagogis Perlunya diadakan sosialisasi, workshop, seminar, dan pelatihan di bidang pendidikan bagi guru-guru untuk menambah pengetahuan dan wawasannya untuk penciptaan iklim kelas yang dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi dalam belajar. Dengan demikian, guru akan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam praktik di sekolah agar pembelajaran berjalan lebih efektif.
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1.
Iklim kelas siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 75,64. Iklim kelas dalam kategori baik karena telah memenuhi indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi suasana pembelajaran di dalam kelas, hubungan interaksi antar warga kelas, lingkungan fisik, aktivitas pelajaran, sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran.
2.
Motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 79,36. Motivasi belajar dalam kategori tinggi karena telah memenuhi indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, lingkungan belajar yang kondusif.
3.
Ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, yang ditunjukkan dengan uji hipotesis yang menunjukkan
102
>
103
( 0,622 > 0,195). Dengan demikian, hipotesis “ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal” diterima. Hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar menunjukkan bahwa semakin baik iklim kelas maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa.
5.2 SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat peneliti berikan dalam penelitian ini sebagai berikut: 5.2.1
Bagi guru Guru diharapkan mampu menciptakan iklim kelas yang positif. Dengan adanya iklim kelas yang positif maka akan mampu menarik perhatian siswa dan siswa tidak akan mudah bosan sehingga siswa akan semakin termotivasi dalam belajar.
5.2.2
Bagi siswa Siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar yang sudah ada. Siswa harus memperhatikan penjelasan guru setiap pembelajaran pembelajaran berlangsung, dan siswa harus mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru. Dengan adanya motivasi yang tinggi akan mendorong siswa untuk semakin berprestasi lebih baik
104
5.2.3
Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar selain iklim sekolah, sehingga dapat diketahui kontribusi yang diberikan untuk motivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, N. Setyanto. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Diva Press. Ardy, Novan Wiyani. 2013. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Awalludin. 2008. Statistika Pendidikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Berlian, Ikbal. 2013. Manajemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Berprestasi. Jakarta: Esensi. Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuatitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Endang, Ratih Palupi, dkk. 2014. Hubungan Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa. Pedagogik: Vol. II No. 2. Good, Nicole. 2015. Creating a Positive Emotional Climate in an Elementary School Classroom. Master's Theses and Capstone Projects. Paper 186. Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Kamal,
Muhiddinur. 2013. Strategi Active Knowledge Sharing dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD/MI. Jurnal Tarbiyah al-Awlad, Volume IV, Edisi 1.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia Misyanto. 2015. Pengaruh Manajemen Kelas dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika. Anterior Jurnal: Vol. 14 No. 2. Muhtadi, Ali. 2005. Menciptakan Iklim Kelas (Classroom Climate) yang Kondusif dan Berkualitas dalam Proses Pembelajaran. Jurnal.
105
106
Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Nasution. 2013. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Novita, Joice, dkk. 2013. Pengaruh Lingkungan Kelas terhadap Sikap Siswa untuk Pelajaran Matematika. Humanitas: Vol. X No. 1. Prajitno, Helly Soetjipto, dkk. 2008. Effective Teaching Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pratiwi, Utami Ningrum, dkk. 2014. Hubungan Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IS-4 SMA Negeri 1 Singaparna Tasikmalaya. Psikologi: Gelombang 2 ISSN 2460-6448. Priyatno, Dwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset Purwanto. 2012. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Rifa’i Ahmad dan Chatarina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press. Sa’adah, Agustin. 2013. Hubungan Pendekatan Manajemen Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa. Manajemen Pendidikan: Vol. 24 No. 2 ISSN 0852-1921. Saputra, Haditya. 2013. Studi tentang Kemampuan Berkomunikasi Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Kegiatan Belajar Mengajar di SDN 017 Kota Samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi: Vol. 1 No. 1 ISSN 290-300. Sardiman, A. M. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sevkusic, Slavica, dkk. 2014. Classroom Climate In Serbia: The Perspective of Primary School Teachers. Vol. 46 No. 2 ISSN 0579-6431. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
107
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sulaiman. 2015. Classroom Management and The Implications to Quality Of Learning (A Study About Classroom Climate at Madrasah Aliyah In Aceh, Indonesia). Peuradeun: Vol. 3 No. 3 ISSN 2338-8617. Susanto, Ahmad. 2013. Teori dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Tarmidi. 2006. “Iklim Kelas dan Motivasi Belajar”. Skripsi. Fakultas Kedokteran USU. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2011. Jakarta: Diperbanyak oleh Sinar Grafika Uno, Hamzah. 2015. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Widoyoko, Eko Putro. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
LAMPIRAN
108
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa guru kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dapat diketahui berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran diantaranya yaitu, suasana pembelajaran di dalam kelas belum cukup kondusif. Masih ada siswa yang gaduh, berbicara dengan teman lainnya dan kurang memperhatikan guru saat menjelaskan bahkan ada juga yang tidur di dalam kelas. Menurut guru suasana pembalajaran dapat dikatakan kondusif hanya pada jamjam awal pembelajaran saja. Dalam pembelajaran guru juga belum optimal dalam menggunakan multimetode, guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Hal ini yang menyebabkan siswa merasa bosan di dalam kelas. Guru belum sepenuhnya
melibatkan
interaksi
dengan
siswa
selama
berlangsungnya
pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran setiap harinya, keaktifan siswa sudah cukup. Pembelajaran sudah dapat berlangsung komunikatif dua arah. Namun guru lebih sering menunjuk siswa agar siswa berani untuk berpendapat atau menyelesaikan tugas. Tingkat kedisiplinan dan motivasi siswa masih kurang, hal ini ditunjukkan dengan guru selalu memberikan PR agar siswa mau belajar di rumah. Karena jika tidak diberikan PR siswa tidak akan belajar. Namun kenyataannya masih selalu ada siswa yang tidak mengerjakan PR atau hanya mengerjakan PR hanya untuk menggugurkan tanggung jawabnya agar tidak mendapat hukuman. Kesadaran siswa untuk belajar masih kurang karena siswa masih kurang bisa memahami bacaan yang ada, daya serap siswa masih rendah, dibuktikan dengan siswa masih susah untuk menangkap materi yang diberikan oleh guru, dalam pembelajaran juga siswa sangat mudah melupakan materi yang sudah diberikan sehingga guru harus sering kali mengulang-ulang materi tersebut.
109
Selain itu terdapat masalah mengenai fasilitas/sarana dan prasarana dalam pembelajaran. Menurut guru fasilitas yang ada belum lengkap, terkadang guru harus mempersiapkan sendiri menggunakan barang pribadi. Dilihat dari ruang kelasnya masih kurang luas jika dibanding dengan jumlah siswa yang banyak. Pencahayaan serta sirkulasi udara di dalam kelas masih kurang. Buku penunjang juga masih dangkal hanya menggunakan buku BSE.
Guru Kelas V
Rikanah, S. Pd. NIP 19600716 198201 2 005
110
Lampiran 2 KISI-KISI ANGKET UJI COBA HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL No.
Variabel
1.
Iklim Kelas
2.
Motivasi Belajar
Indikator Deskriptor Suasana pembelajaran di dalam Kenyamanan saat belajar kelas Ketertiban di dalam kelas Hubungan interaksi antar warga Hubungan siswa dengan siswa kelas Hubungan siswa dengan guru Kebersihan di dalam kelas Lingkungan fisik Pengaturan tempat duduk Keadaan di dalam kelas Menggunakan metode mengajar Aktivitas pelajaran Kedisiplinan di dalam kelas Kelengkapan fasilitas Sarana dan prasarana atau pembelajaran fasilitas pembelajaran Adanya alat peraga dan media pembelajaran Kesadaran dalam belajar Hasrat dan keinginan berhasil Keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar Ketekunan dalam belajar Dorongan dan kebutuhan dalam Kesiapan mengikuti belajar pembelajaran
No. Soal 1, 2, 3 4, 5, 6 7, 8, 10 9, 11, 12 13, 15 14 16, 17, 18 19, 20, 21, 23 22, 24
Jumlah 3 3 3 3 2 1 3
25, 26, 27
3
28, 29, 30
3
1, 2
2
3, 4, 5
3
6, 7, 9
3
8, 10
2
4 2
111
Cita-cita setelah lulus Harapan dan cita-cita masa depan Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran Adanya pemberian reward oleh guru Penghargaan dalam belajar Adamya pemberian hukuman oleh guru Menarik perhatian dengan alat peraga/media Kegiatan yang menarik dalam Membangkitkan semangat belajar dengan hal-hal menyenangkan Menarik perhatian dengan pertanyaan Kebersihan dan kenyamanan di Lingkungan belajar yang dalam kelas kondusif Keadaan lingkungan kelas
11, 12, 13
3
14, 15
2
16, 17
2
18, 19, 20
3
22
1
21, 23
2
24, 25
2
27, 29, 30
3
26, 28
2
112
Lampiran 3 ANGKET UJI COBA HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Nama
:
No. presensi : Sekolah
:
Petunjuk pengisian! 1.
Tulislah identitas
2.
Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti
3.
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapatmu dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c, atau d.
A. Iklim Kelas 1.
2.
3.
4.
5.
Apakah kamu senang belajar di dalam kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu nyaman belajar di dalam kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah ruang kelasmu bising saat pembelajaran berlangsung? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah saat pembelajaran kamu berbicara atau mengobrol dengan teman? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
113
6.
7.
8.
9.
Apakah guru membiarkan kegaduhan di dalam kelas saat pembelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu acuh (tidak peduli) terhadap teman yang mengalami kesulitan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu menjalin hubungan yang baik dengan teman sekelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu mendengarkan nasihat dari guru? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
10. Apakah kamu bertengkar dengan teman sekelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
11. Apakah kamu senang apabila guru memberikan tugas untuk kerja kelompok? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
12. Apakah kamu susah berkomunikasi dengan guru? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
13. Apakah ruang kelasmu bersih dan rapi? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
14. Dalam proses pembelajaran, apakah guru mengatur variasi tempat duduk siswa (berpindah-pindah)? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
15. Apakah kamu melaksanakan piket agar kelas tetap bersih? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
114
16. Apakah kamu terganggu jika keadaan cuaca panas saat pembelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
17. Apakah ruang kelasmu gelap karena kurang pencahayaan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
18. Apakah kelasmu pengap karena kurang sirkulasi udara? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
19. Apakah guru mengajar dengan menjelaskan materi pelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
20. Dalam pembelajaran, apakah guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
21. Dalam pembelajaran, apakah guru melakukan diskusi, tanya jawab dengan siswa? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
22. Apakah kamu terlambat masuk ke dalam kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
23. Apakah saat menjelaskan materi pelajaran guru hanya berbicara sambil duduk saja saat menjelaskan materi pelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
24. Apakah guru membiarkan siswa yang melanggar aturan kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
25. Apakah kamu dapat bergerak bebas di dalam kelas karena kelas yang luas?
115
a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
26. Apakah buku pelajaranmu masih kurang menunjang pembelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
27. Apakah di dalam kelasmu sejuk karena terdapat kipas angin? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
28. Apakah saat pembelajaran guru menggunakan alat peraga? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
29. Apakah saat pembelajaran di dalam kelas menggunakan LCD? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
30. Apakah saat pembelajaran, guru menyesuaikan media pembelajaran yang digunakan dengan materi yang diajarkan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
B. Motivasi Belajar 1.
2.
3.
Apakah kamu giat belajar untuk menjadi juara kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu rajin belajar agar mendapat nilai yang bagus? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu mempunyai keinginan untuk mencapai prestasi yang tinggi? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
116
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Apakah kamu malas berprestasi? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu sudah puas jika nilaimu tidak meningkat? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu menyadari belajar itu penting untuk masa depan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu lebih senang belajar daripada bermain? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu mengerjakan PR yang diberikan guru? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu acuh (tidak peduli) jika nilaimu turun? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
10. Apakah kamu malas mengikuti pelajaran di sekolah? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
11. Apakah kamu ingin menjadi orang sukses? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
12. Apakah kamu ingin masuk SMP favorit setelah lulus dari SD? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
13. Apakah kamu belajar sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
117
14. Apakah kamu bosan belajar untuk mencapai cita-cita? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
15. Apakah kamu menggunakan waktu luang untuk bermain daripada belajar? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
16. Apakah guru suka memuji sehingga kamu menjadi semangat dalam belajar? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
17. Apakah guru memberikan penghargaan atau hadiah jika kamu mendapat nilai tertinggi di kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
18. Apakah guru marah jika kamu sulit memahami pelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
19. Apakah kamu mendapat hukuman dari guru jika tidak mengerjakan tugas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
20. Apakah malas mengikuti pembelajaran karena sikap guru yang terlalu tegas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
21. Apakah saat pembelajaran membosankan guru membangkitkan semangat dengan yel-yel atau permainan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
22. Apakah guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran sehingga kamu belajar dengan antusias? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
118
23. Apakah
kamu
bersemangat
saat
pembelajaran
karena
gurunya
menyenangkan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
24. Apakah guru akan marah jika kamu tidak bisa menjawab pertanyaan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
25. Apakah guru tidak peduli saat kamu merasa bosan dalam pembelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
26. Apakah kamu senang belajar di dalam kelas jika sarana belajarnya lengkap? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
27. Apakah lingkungan kelasmu bersih sehingga kamu semangat untuk belajar? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
28. Apakah kamu susah bergerak di dalam kelas karena kelas sempit? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
29. Apakah kamu merasa tidak nyaman berada di dalam kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
30. Apakah banyak sampah berserakan di kelas sehingga banyak nyamuk? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
119
Lampiran 4 LEMBAR HASIL UJI COBA ANGKET
120
121
Lampiran 5 DAFTAR RESPONDEN UJI COBA ANGKET No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Kode U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21 U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30 U-31 U-32 U-33 U-34 U-35
Nama Siswa AM AA AD AZ AF BZ DA DT DR DL DI FM HJ IZ JN KD LW LA FD MR NY NW NA NH NS NF OA RY RH SE ST TP VA AV FM
Nama Sekolah SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja SD Negeri 01 Boja
122
Lampiran 6 TABULASI DATA UJI COBA ANGKET IKLIM KELAS No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21 U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30 U-31 U-32 U-33 U-34 U-35 Rxy rtabel ket
Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 3 2 2 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 2 4 2 2 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 4 1 2 3 3 4 2 2 1 4 3 2 2 4 1 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 1 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 4 1 2 3 3 4 3 4 2 2 4 2 2 2 1 4 3 4 4 3 2 3 4 2 4 3 1 2 3 3 3 1 3 3 4 3 1 2 4 4 3 1 2 2 1 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 3 2 4 3 4 3 2 3 1 3 2 1 1 3 4 4 2 4 3 2 2 4 3 1 2 3 4 4 2 2 3 2 4 2 3 1 4 3 2 3 2 1 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 1 2 3 4 4 1 2 3 2 4 2 4 1 2 3 2 2 3 1 3 4 3 2 2 3 3 4 2 2 3 1 1 3 2 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 2 2 2 3 2 1 2 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 1 2 3 2 4 2 3 2 3 4 2 4 3 1 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 1 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 1 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 1 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 4 2 4 1 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 4 2 1 3 2 2 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 1 3 2 2 4 3 4 3 2 4 1 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 2 4 1 4 1 2 3 2 4 1 2 1 3 2 2 3 3 1 4 4 2 3 2 2 4 4 4 2 2 1 1 3 2 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 1 3 2 2 2 4 4 2 2 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 2 4 4 4 1 3 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 1 3 4 3 3 4 2 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 3 1 3 4 2 1 4 2 2 2 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 2 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 1 4 2 2 4 113 126 56 87 113 121 119 106 123 94 130 110 73 129 121 83 122 124 126 133 112 121 110 130 86 107 117 66 68 106 0,43385319 0,100117016 0,456302554 0,5351099 0,420747184 0,67078788 -0,1257225 0,4622418 0,4803251 0,44874366 0,56817881 0,2796475 0,5172294 0,61195778 0,46677966 0,6887515 0,5443209 0,23136303 0,4868111 0,5119155 0,510003535 0,5336425 0,06441976 0,5455668 0,1408401 0,25097164 0,44403477 0,7027503 0,590203051 0,179631 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid tidak valid
Skor 93 104 84 98 85 81 81 86 76 93 87 97 103 75 106 93 85 94 98 103 87 98 100 87 94 89 100 73 93 98 99 89 103 102 98 3232
123
Lampiran 7 TABULASI DATA UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21 U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30 U-31 U-32 U-33 U-34 U-35 Rxy rtabel ket
Butir Soal Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 2 2 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 2 2 4 2 4 3 2 85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 108 2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 4 1 3 1 2 2 4 3 3 2 4 3 2 87 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 4 2 4 3 4 100 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 1 3 1 2 2 4 3 4 2 4 2 2 87 2 3 4 3 1 4 2 3 3 2 4 4 4 3 2 4 2 4 2 3 4 3 3 4 3 3 1 1 1 4 86 2 3 4 2 1 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 2 3 2 2 82 2 3 4 2 1 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 1 2 1 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 75 2 3 4 2 1 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 1 3 1 3 1 2 2 2 3 3 2 3 4 2 80 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 2 4 3 3 92 2 2 4 3 3 4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 1 2 2 3 3 4 2 4 3 3 88 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 4 2 4 3 3 96 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 1 3 1 3 2 2 3 4 3 4 2 4 3 2 95 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 1 2 1 3 1 1 2 3 3 4 2 4 1 2 75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 108 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 3 4 3 3 97 2 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 2 3 1 4 1 3 3 3 1 2 4 2 1 3 2 3 3 3 84 3 3 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 1 2 3 4 3 4 2 4 3 4 97 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 104 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 4 2 4 2 3 3 3 92 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 1 3 3 3 1 2 2 3 3 4 2 4 3 3 84 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 3 1 3 1 3 1 2 3 3 1 4 2 3 3 3 88 4 3 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 97 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 2 4 3 2 91 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 1 3 1 3 1 2 3 4 3 4 2 4 2 3 90 2 2 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 3 3 3 1 2 2 4 1 4 2 4 3 3 88 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 1 3 1 4 1 2 3 4 3 2 1 4 3 2 83 2 3 4 2 2 2 3 4 2 3 4 3 1 2 1 3 1 2 1 3 1 1 2 2 3 2 2 4 2 2 69 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 1 3 1 3 1 2 2 4 1 4 2 4 3 3 93 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 1 2 3 4 3 3 3 4 4 2 97 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 1 3 1 3 3 4 3 4 2 4 3 2 98 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 2 4 3 3 90 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 1 3 1 3 2 2 3 4 3 4 2 4 3 3 98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 98 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 1 3 3 3 1 2 2 2 2 4 2 4 3 2 87 94 101 130 117 109 128 103 128 127 107 131 131 119 116 96 97 44 105 66 107 50 69 87 118 94 123 73 123 96 93 0,7961481 0,4950637 0,16354544 0,6021884 0,4239338 0,60433198 0,5484497 0,4634528 0,4919351 0,4776602 0,2918492 0,5127658 0,5174955 0,4568508 0,65313 0,06602756 0,13746283 0,4879882 0,4274593 0,4712625 0,536195 0,4999578 0,49455367 0,5041428 0,21941031 0,31982681 0,5883125 0,1594854 0,4625922 0,54288684 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid tidak valid valid valid
124
Lampiran 8 HASIL UJI RELIABILITAS UJI COBA ANGKET IKLIM KELAS Case Processing Summary
N Cases
%
Valid
Excludeda Total
35
100.0
0
.0
35
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
125
Lampiran 9 HASIL UJI RELIABILITAS UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR Case Processing Summary
N Cases
%
Valid
Excludeda Total
35
100.0
0
.0
35
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
126
Lampiran 10 KISI-KISI ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL No.
Variabel
1.
Iklim Kelas
2.
Motivasi Belajar
Indikator Deskriptor Suasana pembelajaran di dalam Kenyamanan saat belajar kelas Ketertiban di dalam kelas Hubungan interaksi antar warga Hubungan siswa dengan siswa kelas Hubungan siswa dengan guru Kebersihan di dalam kelas Lingkungan fisik Pengaturan tempat duduk Keadaan di dalam kelas Menggunakan metode mengajar Aktivitas pelajaran Kedisiplinan di dalam kelas Kelengkapan fasilitas Sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran pembelajaran Adanya alat peraga dan media pembelajaran Kesadaran dalam belajar Hasrat dan keinginan berhasil Keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar Ketekunan dalam belajar Dorongan dan kebutuhan dalam Kesiapan mengikuti belajar pembelajaran
No. Soal 1, 2 3, 4, 5 6, 8 7, 9 10, 12 11 13, 14 15, 16, 17 18, 19
Jumlah 2 3 2 2 2 1 2
20
1
21, 22
2
1, 2
2
3, 4
2
5, 6, 8
3
7, 9
2
3 2
127
Harapan dan cita-cita masa depan
Penghargaan dalam belajar
Kegiatan yang menarik dalam belajar
Lingkungan belajar yang kondusif
Cita-cita setelah lulus Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran Adanya pemberian reward oleh guru Adamya pemberian hukuman oleh guru Menarik perhatian dengan alat peraga/media Membangkitkan semangat dengan hal-hal menyenangkan Menarik perhatian dengan pertanyaan Kebersihan dan kenyamanan di dalam kelas Keadaan lingkungan kelas
10, 11
2
12, 13
2
16
1
14, 15
2
18
1
17, 19
2
20
1
22, 23
2
21
1
128
Lampiran 11 ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Nama
:
No. presensi : Sekolah
:
Petunjuk pengisian! 1.
Tulislah identitas
2.
Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti
3.
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapatmu dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c, atau d.
A. Iklim Kelas 1.
2.
3.
4.
Apakah kamu senang belajar di dalam kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah ruang kelasmu bising saat pembelajaran berlangsung? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah saat pembelajaran kamu berbicara atau mengobrol dengan teman? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
129
5.
6.
7.
8.
9.
Apakah guru membiarkan kegaduhan di dalam kelas saat pembelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu menjalin hubungan yang baik dengan teman sekelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu mendengarkan nasihat dari guru? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu bertengkar dengan teman sekelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu senang apabila guru memberikan tugas untuk kerja kelompok? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
10. Apakah ruang kelasmu bersih dan rapi? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
11. Dalam proses pembelajaran, apakah guru mengatur variasi tempat duduk siswa (berpindah-pindah)? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
12. Apakah kamu melaksanakan piket agar kelas tetap bersih? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
13. Apakah kamu terganggu jika keadaan cuaca panas saat pembelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
14. Apakah ruang kelasmu gelap karena kurang pencahayaan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
130
15. Apakah guru mengajar dengan menjelaskan materi pelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
16. Dalam pembelajaran, apakah guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
17. Dalam pembelajaran, apakah guru melakukan diskusi, tanya jawab dengan siswa? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
18. Apakah kamu terlambat masuk ke dalam kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
19. Apakah guru membiarkan siswa yang melanggar aturan kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
20. Apakah di dalam kelasmu sejuk karena terdapat kipas angin? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
21. Apakah saat pembelajaran guru menggunakan alat peraga? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
22. Apakah saat pembelajaran di dalam kelas menggunakan LCD? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
B. Motivasi Belajar 1.
Apakah kamu giat belajar untuk menjadi juara kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
131
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Apakah kamu rajin belajar agar mendapat nilai yang bagus? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu malas berprestasi? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu sudah puas jika nilaimu tidak meningkat? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu menyadari belajar itu penting untuk masa depan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu lebih senang belajar daripada bermain? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu mengerjakan PR yang diberikan guru? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu acuh (tidak peduli) jika nilaimu turun? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
Apakah kamu malas mengikuti pelajaran di sekolah? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
10. Apakah kamu ingin masuk SMP favorit setelah lulus dari SD? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
11. Apakah kamu belajar sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
132
12. Apakah kamu bosan belajar untuk mencapai cita-cita? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
13. Apakah kamu menggunakan waktu luang untuk bermain daripada belajar? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
14. Apakah guru marah jika kamu sulit memahami pelajaran? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
15. Apakah kamu mendapat hukuman dari guru jika tidak mengerjakan tugas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
16. Apakah kamu malas mengikuti pembelajaran karena sikap guru yang terlalu tegas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
17. Apakah saat pembelajaran membosankan guru membangkitkan semangat dengan yel-yel atau permainan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
18. Apakah guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran sehingga kamu belajar dengan antusias? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
19. Apakah
kamu
bersemangat
saat
pembelajaran
karena
menyenangkan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
20. Apakah guru akan marah jika kamu tidak bisa menjawab pertanyaan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
gurunya
133
21. Apakah lingkungan kelasmu bersih sehingga kamu semangat untuk belajar? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
22. Apakah kamu merasa tidak nyaman berada di dalam kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
23. Apakah banyak sampah berserakan di kelas sehingga banyak nyamuk? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
134
Lampiran 12 LEMBAR HASIL ANGKET PENELITIAN
135
136
Lampiran 13 DAFTAR RESPONDEN SAMPEL PENELITIAN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Kode R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40
Nama Siswa IA RS FY BS NN LR MH SR NH AN IP FD SY ZR TR DP AK NZ LR DE PK YA AS AD DL EN GR LA NP OP SV BN AA EA AW MP IA DA RA KP
Asal Sekolah SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 01 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 02 Campurejo SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan
137
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84
AB RS MI DW DA AR AN AH AY LK SB DV RF AP AA LU RY FS MR AF NC BF DA FA IM KR UM AA AS AN AW EI FY MH RF FR AN MI DR ME NH NL YA AF
SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 01 Tampingan SDN 02 Tampingan SDN 02 Tampingan SDN 02 Tampingan SDN 02 Tampingan SDN 02 Tampingan SDN 02 Tampingan SDN 02 Tampingan SDN 02 Tampingan SDN 01 Ngabean SDN 01 Ngabean SDN 01 Ngabean SDN 01 Ngabean SDN 01 Ngabean SDN 01 Ngabean SDN 01 Ngabean SDN 01 Ngabean SDN 01 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 02 Ngabean SDN 03 Ngabean
138
85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100
RA DS IP RA MG HW RI VA NA TL EW WD TH AQ MR BS
SDN 03 Ngabean SDN 03 Ngabean SDN 03 Ngabean SDN 03 Ngabean SDN 03 Ngabean SDN 03 Ngabean SDN Karangmanggis SDN Karangmanggis SDN Karangmanggis SDN Karangmanggis SDN Karangmanggis SDN Karangmanggis SDN Karangmanggis SDN Karangmanggis SDN Karangmanggis SDN Karangmanggis
139
Lampiran 14 TABULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET IKLIM KELAS SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL No Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30
1 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 4 2 2 4 4 2 3 3 2 3
2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3 1 1 4 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 1 4 2 2 2
3 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3
4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 2 1 3 2 4 3 3 4 3 3 3
5 3 4 3 3 1 1 2 2 4 3 2 3 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 1 2 4 2 4
6 3 4 3 2 4 4 4 4 1 3 4 3 3 2 3 1 3 4 2 4 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 3 4 2 4
8 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 4 2 2 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3
9 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4
10 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2
Nomer Soal 11 12 1 4 1 4 1 2 1 4 1 4 1 1 2 4 1 4 3 3 2 1 2 2 1 4 1 2 2 3 3 4 2 3 4 4 3 4 2 4 1 4 3 2 2 3 1 4 2 4 2 4 2 4 1 1 3 4 2 3 3 4
13 3 1 2 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 1 1 2 4 3
14 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4
15 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1
16 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2
17 4 3 3 1 2 2 4 3 3 2 3 3 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 1 2 3 2
18 4 3 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3
19 1 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
20 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 1 4 2 1 1
21 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 4 1 2 1 1 2
22 3 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
Total 65 66 66 64 61 62 66 72 64 62 65 69 61 61 69 67 69 70 61 65 65 60 63 69 76 55 48 64 59 62
Skor
Kategori
73,86 Baik 75,00 Baik 75,00 Baik 72,73 Baik 69,32 Baik 70,45 Baik 75,00 Baik 81,82 Baik 72,73 Baik 70,45 Baik 73,86 Baik 78,41 Baik 69,32 Baik 69,32 Baik 78,41 Baik 76,14 Baik 78,41 Baik 79,55 Baik 69,32 Baik 73,86 Baik 73,86 Baik 68,18 Baik 71,59 Baik 78,41 Baik 86,36 Sangat Baik 62,50 Cukup 54,55 Cukup 72,73 Baik 67,05 Baik 70,45 Baik
140
31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70.
R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70
4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 2 2 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4
1 1 2 3 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3
4 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3
4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 1 4 3 1 4 4 2 3 3 1 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 2 2
4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4
4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 4 2 3 2 3 1 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 4 3 4 4 2 4 4 4
3 2 2 3 2 4 4 3 4 1 4 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4
2 4 2 2 1 2 2 3 2 1 4 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 4 4
4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4
3 1 3 4 4 4 2 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 2 3 4 3
4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 1 3 4 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4
4 1 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 1 3 4 3 2 4 2 4 1 4 4 4 2 3 4 2 2 3 3 4 4 4
3 4 2 2 3 3 4 3 4 2 1 3 1 2 2 2 4 3 1 4 4 2 3 1 1 3 1 3 3 4 1 2 3 3 2 3 2 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4
1 1 2 2 2 2 4 3 4 4 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 4 4 4
1 1 1 2 1 2 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 4 4 4 4 1 1 2 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2
71 60 62 69 60 75 76 68 75 64 69 61 57 61 74 63 70 68 66 67 64 58 65 77 68 63 58 73 63 69 51 62 62 62 62 63 60 80 79 80
80,68 68,18 70,45 78,41 68,18 85,23 86,36 77,27 85,23 72,73 78,41 69,32 64,77 69,32 84,09 71,59 79,55 77,27 75,00 76,14 72,73 65,91 73,86 87,50 77,27 71,59 65,91 82,95 71,59 78,41 57,95 70,45 70,45 70,45 70,45 71,59 68,18 90,91 89,77 90,91
Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
141
71. R-71 72. R-72 73. R-73 74. R-74 75. R-75 76. R-76 77. R-77 78. R-78 79. R-79 80. R-80 81. R-81 82. R-82 83. R-83 84. R-84 85. R-85 86. R-86 87. R-87 88. R-88 89. R-89 90. R-90 91. R-91 92. R-92 93. R-93 94. R-94 95. R-95 96. R-96 97. R-97 98. R-98 99. R-99 100. R-100
4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 3
3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 2 2 4 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 1 3 4
4 4 2 4 3 2 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4
2 3 3 3 3 4 2 1 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4
3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3
4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 3 4 4 3 3 4
2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 2 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2
4 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 3
4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 1 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3
4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 2 2
3 2 4 2 3 4 2 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 2
4 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 2 4 1 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2
3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
4 1 2 2 2 1 2 4 2 1 3 3 1 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2
2 73 2 65 2 76 2 68 1 71 1 65 1 67 4 78 1 77 2 75 2 74 2 77 3 71 1 63 1 76 1 75 2 76 2 61 2 67 2 60 1 70 1 71 1 70 1 64 1 58 1 71 1 68 1 67 2 60 1 61 Jumlah 6656 Rata-Rata 66,56
82,95 73,86 86,36 77,27 80,68 73,86 76,14 88,64 87,50 85,23 84,09 87,50 80,68 71,59 86,36 85,23 86,36 69,32 76,14 68,18 79,55 80,68 79,55 72,73 65,91 80,68 77,27 76,14 68,18 69,32
Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
75,64
Baik
142
Lampiran 15 HASIL ANALISIS DESKRIPTIF IKLIM KELAS PER INDIKATOR SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Indikator 1 No Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
Total
Skor
Kategori
Total
Skor
Kategori
Total
Skor
Kategori
Total
Skor
Kategori
Total
13 14 14 13 11 12 11 13 13 13 11 14 14 10 13 17 15 15 12 14 12 13 14 17 16 10 16 15 11 15 17 14 15 17 13 18 17 17 17 15 16 13 14 16 18
65,00 70,00 70,00 65,00 55,00 60,00 55,00 65,00 65,00 65,00 55,00 70,00 70,00 50,00 65,00 85,00 75,00 75,00 60,00 70,00 60,00 65,00 70,00 85,00 80,00 50,00 80,00 75,00 55,00 75,00 85,00 70,00 75,00 85,00 65,00 90,00 85,00 85,00 85,00 75,00 80,00 65,00 70,00 80,00 90,00
Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik
14 15 15 13 14 14 13 16 9 11 14 14 12 11 10 11 14 16 12 14 13 12 14 13 16 12 7 14 12 15 16 12 12 14 13 16 14 13 13 13 13 12 9 10 15
87,50 93,75 93,75 81,25 87,50 87,50 81,25 100,00 56,25 68,75 87,50 87,50 75,00 68,75 62,50 68,75 87,50 100,00 75,00 87,50 81,25 75,00 87,50 81,25 100,00 75,00 43,75 87,50 75,00 93,75 100,00 75,00 75,00 87,50 81,25 100,00 87,50 81,25 81,25 81,25 81,25 75,00 56,25 62,50 93,75
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Kurang Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Sangat Baik
13 11 11 14 14 12 15 16 15 12 13 14 10 14 18 17 17 16 14 13 15 14 14 16 18 13 7 15 14 16 16 14 15 16 13 18 16 14 16 12 18 13 15 13 15
65,00 55,00 55,00 70,00 70,00 60,00 75,00 80,00 75,00 60,00 65,00 70,00 50,00 70,00 90,00 85,00 85,00 80,00 70,00 65,00 75,00 70,00 70,00 80,00 90,00 65,00 35,00 75,00 70,00 80,00 80,00 70,00 75,00 80,00 65,00 90,00 80,00 70,00 80,00 60,00 90,00 65,00 75,00 65,00 75,00
Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Cukup Sangat Baik Baik Baik Baik Baik
16 18 17 16 14 12 19 19 18 17 19 19 16 18 19 17 19 19 18 19 19 18 17 17 19 17 11 16 19 12 19 17 16 17 17 17 20 16 20 15 15 18 14 15 17
80,00 90,00 85,00 80,00 70,00 60,00 95,00 95,00 90,00 85,00 95,00 95,00 80,00 90,00 95,00 85,00 95,00 95,00 90,00 95,00 95,00 90,00 85,00 85,00 95,00 85,00 55,00 80,00 95,00 60,00 95,00 85,00 80,00 85,00 85,00 85,00 100,00 80,00 100,00 75,00 75,00 90,00 70,00 75,00 85,00
Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik
9 8 9 8 8 12 8 8 9 9 8 8 9 8 9 5 4 4 5 5 6 3 4 6 7 3 7 4 3 4 3 3 4 5 4 6 9 8 9 9 7 5 5 7 9
Skor
Kategori
75,00 Baik 66,67 Baik 75,00 Baik 66,67 Baik 66,67 Baik 100,00 Sangat Baik 66,67 Baik 66,67 Baik 75,00 Baik 75,00 Baik 66,67 Baik 66,67 Baik 75,00 Baik 66,67 Baik 75,00 Baik 41,67 Kurang 33,33 Kurang 33,33 Kurang 41,67 Kurang 41,67 Kurang 50,00 Cukup 25,00 Kurang 33,33 Kurang 50,00 Cukup 58,33 Cukup 25,00 Kurang 58,33 Cukup 33,33 Kurang 25,00 Kurang 33,33 Kurang 25,00 Kurang 25,00 Kurang 33,33 Kurang 41,67 Kurang 33,33 Kurang 50,00 Cukup 75,00 Baik 66,67 Baik 75,00 Baik 75,00 Baik 58,33 Cukup 41,67 Kurang 41,67 Kurang 58,33 Cukup 75,00 Baik
143
46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.
R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 Jumlah Rata-Rata
15 17 12 16 16 18 13 17 18 19 15 16 17 15 16 14 17 14 15 15 14 14 18 18 18 16 15 16 17 16 13 15 18 20 17 17 18 16 16 17 19 19 16 15 14 16 18 16 16 15 17 14 13 17 17
75,00 85,00 60,00 80,00 80,00 90,00 65,00 85,00 90,00 95,00 75,00 80,00 85,00 75,00 80,00 70,00 85,00 70,00 75,00 75,00 70,00 70,00 90,00 90,00 90,00 80,00 75,00 80,00 85,00 80,00 65,00 75,00 90,00 100,00 85,00 85,00 90,00 80,00 80,00 85,00 95,00 95,00 80,00 75,00 70,00 80,00 90,00 80,00 80,00 75,00 85,00 70,00 65,00 85,00 85,00
Baik Sangat Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik
13 13 13 14 10 12 9 9 16 15 11 11 15 12 14 9 13 14 11 12 15 12 13 14 13 12 14 14 12 14 14 13 12 15 16 13 15 14 11 16 16 15 9 16 12 16 14 16 13 13 15 16 14 12 14
1524 15,24
76,20
Baik
1314 13,14
81,25 81,25 81,25 87,50 62,50 75,00 56,25 56,25 100,00 93,75 68,75 68,75 93,75 75,00 87,50 56,25 81,25 87,50 68,75 75,00 93,75 75,00 81,25 87,50 81,25 75,00 87,50 87,50 75,00 87,50 87,50 81,25 75,00 93,75 100,00 81,25 93,75 87,50 68,75 100,00 100,00 93,75 56,25 100,00 75,00 100,00 87,50 100,00 81,25 81,25 93,75 100,00 87,50 75,00 87,50
Baik Baik Baik Sangat Baik Cukup Baik Cukup Cukup Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik
12 14 17 15 15 13 15 15 17 16 14 16 17 13 14 12 13 12 16 15 15 13 19 19 19 17 17 19 16 18 17 18 20 17 19 18 17 19 13 17 16 15 18 14 13 16 17 16 14 12 18 14 17 13 13
1509 82,13 Sangat Baik 15,09
60,00 70,00 85,00 75,00 75,00 65,00 75,00 75,00 85,00 80,00 70,00 80,00 85,00 65,00 70,00 60,00 65,00 60,00 80,00 75,00 75,00 65,00 95,00 95,00 95,00 85,00 85,00 95,00 80,00 90,00 85,00 90,00 100,00 85,00 95,00 90,00 85,00 95,00 65,00 85,00 80,00 75,00 90,00 70,00 65,00 80,00 85,00 80,00 70,00 60,00 90,00 70,00 85,00 65,00 65,00
Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Cukup Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik
17 19 19 13 19 17 17 15 16 15 18 12 19 19 20 12 15 18 16 15 16 17 20 18 20 18 12 19 16 16 16 15 16 18 16 17 18 14 18 20 18 20 13 17 16 18 18 18 17 15 17 20 17 13 13
75,45
Baik
1688 16,88
85,00 95,00 95,00 65,00 95,00 85,00 85,00 75,00 80,00 75,00 90,00 60,00 95,00 95,00 100,00 60,00 75,00 90,00 80,00 75,00 80,00 85,00 100,00 90,00 100,00 90,00 60,00 95,00 80,00 80,00 80,00 75,00 80,00 90,00 80,00 85,00 90,00 70,00 90,00 100,00 90,00 100,00 65,00 85,00 80,00 90,00 90,00 90,00 85,00 75,00 85,00 100,00 85,00 65,00 65,00
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik
6 7 7 8 7 4 4 9 10 3 5 3 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 10 10 10 10 7 8 7 7 5 6 12 7 7 9 9 8 5 6 6 7 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 6 5 4
621 84,40 Sangat Baik 6,21
50,00 58,33 58,33 66,67 58,33 33,33 33,33 75,00 83,33 25,00 41,67 25,00 41,67 33,33 41,67 33,33 33,33 33,33 33,33 41,67 25,00 33,33 83,33 83,33 83,33 83,33 58,33 66,67 58,33 58,33 41,67 50,00 100,00 58,33 58,33 75,00 75,00 66,67 41,67 50,00 50,00 58,33 41,67 41,67 41,67 33,33 33,33 33,33 33,33 25,00 33,33 33,33 50,00 41,67 33,33
Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Kurang Kurang Baik Sangat Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Cukup Cukup Kurang Cukup Sangat Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Kurang Cukup Cukup Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Cukup Kurang Kurang
51,75
Cukup
144
Lampiran 16 TABULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL No Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30
1 4 2 4 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 4 3 4 2 2 3 2 2 2 4 4 4 3 2 3
2 4 2 4 2 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 2 4 3 4 2 2 3 2 2 2 4 2 2 4 2 3
3 4 4 1 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4
4 4 4 4 1 3 4 2 2 4 2 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4
5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4 4 4 3 4 3 2 2 4 2 4 4 4 3 4 2 4
6 3 2 4 4 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 2 4 2 1 3 1 3
7 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4
8 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 1 3 2 4 3 4
9 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 1 3 4 4 2
11 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4
Nomer Soal 12 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 1 3 3 4 4 3 1 4 4 4
13 3 2 4 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 1 4 3 4 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3
14 3 4 4 3 4 1 3 3 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 1 4 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3
15 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 4 1 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 1 3 2 2 3 3
16 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4
17 2 3 1 1 1 4 2 2 1 4 2 1 2 2 4 4 1 2 2 1 1 3 1 2 1 1 4 1 3 1
18 3 4 3 2 2 4 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 4 1 1 1 4 2
19 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3
20 4 4 4 4 4 1 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 2 3 3 1 3 1 3 3 3
21 3 2 4 2 3 4 2 4 2 3 2 1 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 4 2 1 2 1 2
22 2 4 2 3 4 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 4 3 3 1 3 3 1 2 2 3 4 3 4
23 4 1 2 3 4 1 3 3 3 2 2 1 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 1 3 4 4
Total
Skor
Kategori
76 74 77 65 68 65 63 71 67 66 69 68 64 68 68 91 77 82 60 69 58 66 63 71 75 65 54 76 70 75
82,61 80,43 83,70 70,65 73,91 70,65 68,48 77,17 72,83 71,74 75,00 73,91 69,57 73,91 73,91 98,91 83,70 89,13 65,22 75,00 63,04 71,74 68,48 77,17 81,52 70,65 58,70 82,61 76,09 81,52
Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
145
31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70.
R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70
4 4 4 1 4 2 4 4 4 1 4 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 4 3 4 3 4
4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 1 4 4 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4
4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4
4 4 1 2 2 2 4 2 4 4 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 2 4 3 4 2 4 1 2 3 2 3 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 2 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 4 4 3 3 4 3 4 4 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 2 1 4 3 1 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3
4 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 1 1 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 1 3 3 3 3 1 2 3 3 3 4 4 1 4 1 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 1 1
4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
1 1 1 1 2 1 4 3 4 1 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 2
1 1 2 2 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 2 1 1 2 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2
2 1 3 4 3 4 4 2 4 4 3 2 2 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 1 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4
3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4
3 2 2 3 2 4 4 2 4 2 3 3 2 3 4 3 2 3 1 2 2 2 2 4 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4
4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4
2 2 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
77 70 77 72 77 78 90 79 89 70 72 66 71 69 72 74 78 77 78 79 82 76 62 74 75 66 59 79 78 81 62 75 72 71 69 71 72 81 80 84
83,70 76,09 83,70 78,26 83,70 84,78 97,83 85,87 96,74 76,09 78,26 71,74 77,17 75,00 78,26 80,43 84,78 83,70 84,78 85,87 89,13 82,61 67,39 80,43 81,52 71,74 64,13 85,87 84,78 88,04 67,39 81,52 78,26 77,17 75,00 77,17 78,26 88,04 86,96 91,30
Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
146
71. R-71 72. R-72 73. R-73 74. R-74 75. R-75 76. R-76 77. R-77 78. R-78 79. R-79 80. R-80 81. R-81 82. R-82 83. R-83 84. R-84 85. R-85 86. R-86 87. R-87 88. R-88 89. R-89 90. R-90 91. R-91 92. R-92 93. R-93 94. R-94 95. R-95 96. R-96 97. R-97 98. R-98 99. R-99 100. R-100
3 2 4 3 3 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4
3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 2 4 2 2 3 2
4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3
3 4 4 4 4 2 1 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4
1 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 3
3 2 3 2 2 4 4 4 3 1 1 4 4 3 4 4 4 2 1 2 4 3 4 2 4 2 2 2 3 2
3 4 4 3 2 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
3 3 1 4 4 1 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4
3 3 2 3 3 2 1 4 3 4 2 3 3 3 4 4 1 4 2 2 4 3 4 4 4 1 3 3 3 3
3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3
3 4 1 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 1 1 2 1 3 3 3 2 2 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3
1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 4 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2
4 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2
2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 3
3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3
2 4 4 2 3 4 4 4 2 3 3 2 2 2 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2 3 2
4 4 4 3 4 2 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3
3 69 4 74 3 74 4 72 4 73 4 69 4 70 4 82 3 81 4 77 4 76 4 77 4 77 3 79 3 88 4 90 3 80 3 72 3 63 2 67 3 80 4 75 3 80 4 71 3 73 4 75 3 66 3 67 3 69 4 70 Jumlah 7301 Rata-Rata 73,01
75,00 80,43 80,43 78,26 79,35 75,00 76,09 89,13 88,04 83,70 82,61 83,70 83,70 85,87 95,65 97,83 86,96 78,26 68,48 72,83 86,96 81,52 86,96 77,17 79,35 81,52 71,74 72,83 75,00 76,09
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
79,36
Tinggi
147
Lampiran 17 HASIL ANALISIS DESKRIPTIF MOTIVASI BELAJAR PER INDIKATOR SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Indikator 1 No Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
Indikator 6
Total
Skor
Kategori
Total
Skor
Kategori
Total
Skor
Kategori
Total
Skor
Kategori
Total
Skor
Kategori
Total
Skor
Kategori
16 12 13 8 12 11 11 11 11 8 15 13 10 13 9 16 14 16 9 12 11 10 11 11 16 14 11 15 10 14 16 13 15 9 16 13 16 16 16 12 16 10 12 13 12
100,00 75,00 81,25 50,00 75,00 68,75 68,75 68,75 68,75 50,00 93,75 81,25 62,50 81,25 56,25 100,00 87,50 100,00 56,25 75,00 68,75 62,50 68,75 68,75 100,00 87,50 68,75 93,75 62,50 87,50 100,00 81,25 93,75 56,25 100,00 81,25 100,00 100,00 100,00 75,00 100,00 62,50 75,00 81,25 75,00
Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
17 17 20 18 14 14 14 16 15 12 13 19 13 16 15 20 18 18 14 16 13 14 13 18 17 16 14 19 14 19 20 20 17 17 16 18 20 18 20 20 13 16 15 14 14
85,00 85,00 100,00 90,00 70,00 70,00 70,00 80,00 75,00 60,00 65,00 95,00 65,00 80,00 75,00 100,00 90,00 90,00 70,00 80,00 65,00 70,00 65,00 90,00 85,00 80,00 70,00 95,00 70,00 95,00 100,00 100,00 85,00 85,00 80,00 90,00 100,00 90,00 100,00 100,00 65,00 80,00 75,00 70,00 70,00
Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
13 13 16 13 11 16 11 14 13 12 13 13 12 15 11 16 15 16 12 12 11 13 12 14 14 10 8 15 16 13 14 14 16 16 13 15 16 13 16 13 13 11 15 13 12
81,25 81,25 100,00 81,25 68,75 100,00 68,75 87,50 81,25 75,00 81,25 81,25 75,00 93,75 68,75 100,00 93,75 100,00 75,00 75,00 68,75 81,25 75,00 87,50 87,50 62,50 50,00 93,75 100,00 81,25 87,50 87,50 100,00 100,00 81,25 93,75 100,00 81,25 100,00 81,25 81,25 68,75 93,75 81,25 75,00
Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
8 10 9 9 11 5 9 10 10 10 10 9 10 6 11 12 10 11 6 10 8 8 9 12 8 10 7 9 8 10 11 9 11 9 11 11 11 12 10 7 5 8 9 9 9
66,67 83,33 75,00 75,00 91,67 41,67 75,00 83,33 83,33 83,33 83,33 75,00 83,33 50,00 91,67 100,00 83,33 91,67 50,00 83,33 66,67 66,67 75,00 100,00 66,67 83,33 58,33 75,00 66,67 83,33 91,67 75,00 91,67 75,00 91,67 91,67 91,67 100,00 83,33 58,33 41,67 66,67 75,00 75,00 75,00
Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Rendah Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
13 15 11 9 9 13 10 10 10 16 11 11 12 10 13 15 11 12 10 11 9 12 8 9 10 9 9 9 14 9 7 7 10 10 11 10 16 12 16 12 14 11 11 11 14
81,25 93,75 68,75 56,25 56,25 81,25 62,50 62,50 62,50 100,00 68,75 68,75 75,00 62,50 81,25 93,75 68,75 75,00 62,50 68,75 56,25 75,00 50,00 56,25 62,50 56,25 56,25 56,25 87,50 56,25 43,75 43,75 62,50 62,50 68,75 62,50 100,00 75,00 100,00 75,00 87,50 68,75 68,75 68,75 87,50
Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Tinggi Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
9 7 8 8 11 6 8 10 8 8 7 3 7 8 9 12 9 9 9 8 6 9 10 7 10 6 5 9 8 10 9 7 8 11 10 11 11 8 11 6 11 10 9 9 11
75,00 58,33 66,67 66,67 91,67 50,00 66,67 83,33 66,67 66,67 58,33 25,00 58,33 66,67 75,00 100,00 75,00 75,00 75,00 66,67 50,00 75,00 83,33 58,33 83,33 50,00 41,67 75,00 66,67 83,33 75,00 58,33 66,67 91,67 83,33 91,67 91,67 66,67 91,67 50,00 91,67 83,33 75,00 75,00 91,67
Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sedang Rendah Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
148
46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.
R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 Jumlah Rata-Rata
100,00 87,50 100,00 87,50 93,75 93,75 87,50 75,00 93,75 100,00 81,25 56,25 100,00 87,50 81,25 62,50 75,00 87,50 81,25 81,25 81,25 81,25 100,00 93,75 100,00 81,25 68,75 93,75 87,50 87,50 62,50 68,75 81,25 100,00 81,25 100,00 87,50 87,50 93,75 100,00 100,00 93,75 75,00 50,00 68,75 100,00 93,75 100,00 75,00 81,25 100,00 68,75 68,75 68,75 81,25 1316 8225,00 13,16 82,25 16 14 16 14 15 15 14 12 15 16 13 9 16 14 13 10 12 14 13 13 13 13 16 15 16 13 11 15 14 14 10 11 13 16 13 16 14 14 15 16 16 15 12 8 11 16 15 16 12 13 16 11 11 11 13
Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
18 19 14 17 18 18 18 15 18 20 14 14 18 19 20 13 18 16 17 16 18 15 20 19 20 15 17 19 16 15 16 17 20 19 16 15 18 18 19 20 20 20 18 11 18 20 15 19 16 18 16 16 16 16 15 1680 Sangat Tinggi 16,8
90,00 95,00 70,00 85,00 90,00 90,00 90,00 75,00 90,00 100,00 70,00 70,00 90,00 95,00 100,00 65,00 90,00 80,00 85,00 80,00 90,00 75,00 100,00 95,00 100,00 75,00 85,00 95,00 80,00 75,00 80,00 85,00 100,00 95,00 80,00 75,00 90,00 90,00 95,00 100,00 100,00 100,00 90,00 55,00 90,00 100,00 75,00 95,00 80,00 90,00 80,00 80,00 80,00 80,00 75,00 8400,00 84,00
Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
14 14 15 15 15 15 15 10 13 16 13 8 14 15 16 11 15 14 15 14 15 13 12 14 15 12 11 9 13 12 11 8 16 13 16 14 15 14 15 16 16 13 16 14 11 16 15 16 14 14 13 14 14 14 14 1358 Sangat Tinggi 13,58
87,50 87,50 93,75 93,75 93,75 93,75 93,75 62,50 81,25 100,00 81,25 50,00 87,50 93,75 100,00 68,75 93,75 87,50 93,75 87,50 93,75 81,25 75,00 87,50 93,75 75,00 68,75 56,25 81,25 75,00 68,75 50,00 100,00 81,25 100,00 87,50 93,75 87,50 93,75 100,00 100,00 81,25 100,00 87,50 68,75 100,00 93,75 100,00 87,50 87,50 81,25 87,50 87,50 87,50 87,50 8487,50 84,88
Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
7 9 10 10 11 11 12 9 9 6 7 9 10 11 11 10 12 11 10 9 10 11 9 9 9 10 12 9 10 10 9 12 12 12 12 10 10 10 11 12 12 10 10 10 7 9 8 9 8 11 10 7 7 9 9 956 9,56
58,33 75,00 83,33 83,33 91,67 91,67 100,00 75,00 75,00 50,00 58,33 75,00 83,33 91,67 91,67 83,33 100,00 91,67 83,33 75,00 83,33 91,67 75,00 75,00 75,00 83,33 100,00 75,00 83,33 83,33 75,00 100,00 100,00 100,00 100,00 83,33 83,33 83,33 91,67 100,00 100,00 83,33 83,33 83,33 58,33 75,00 66,67 75,00 66,67 91,67 83,33 58,33 58,33 75,00 75,00 7966,67 79,67
Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
10 62,50 Sedang 9 12 75,00 Tinggi 10 13 81,25 Tinggi 9 13 81,25 Tinggi 9 12 75,00 Tinggi 8 15 93,75 Sangat Tinggi 8 11 68,75 Tinggi 6 9 56,25 Sedang 7 7 43,75 Rendah 12 7 43,75 Rendah 10 11 68,75 Tinggi 8 11 68,75 Tinggi 8 11 68,75 Tinggi 10 10 62,50 Sedang 9 13 81,25 Tinggi 8 8 50,00 Sedang 10 9 56,25 Sedang 9 9 56,25 Sedang 8 9 56,25 Sedang 7 9 56,25 Sedang 8 7 43,75 Rendah 8 10 62,50 Sedang 10 12 75,00 Tinggi 12 11 68,75 Tinggi 12 12 75,00 Tinggi 12 10 62,50 Sedang 9 11 68,75 Tinggi 12 11 68,75 Tinggi 11 10 62,50 Sedang 9 11 68,75 Tinggi 11 13 81,25 Tinggi 10 12 75,00 Tinggi 10 9 56,25 Sedang 12 12 75,00 Tinggi 9 11 68,75 Tinggi 9 10 62,50 Sedang 11 11 68,75 Tinggi 9 11 68,75 Tinggi 10 11 68,75 Tinggi 8 14 87,50 Sangat Tinggi 10 14 87,50 Sangat Tinggi 12 13 81,25 Tinggi 9 8 50,00 Sedang 8 12 75,00 Tinggi 8 11 68,75 Tinggi 9 11 68,75 Tinggi 8 12 75,00 Tinggi 10 11 68,75 Tinggi 9 11 68,75 Tinggi 10 8 50,00 Sedang 9 9 56,25 Sedang 11 10 62,50 Sedang 8 11 68,75 Tinggi 8 9 56,25 Sedang 10 10 62,50 Sedang 9 1090 6812,50 901 10,9 68,13 Tinggi 9,01
75,00 83,33 75,00 75,00 66,67 66,67 50,00 58,33 100,00 83,33 66,67 66,67 83,33 75,00 66,67 83,33 75,00 66,67 58,33 66,67 66,67 83,33 100,00 100,00 100,00 75,00 100,00 91,67 75,00 91,67 83,33 83,33 100,00 75,00 75,00 91,67 75,00 83,33 66,67 83,33 100,00 75,00 66,67 66,67 75,00 66,67 83,33 75,00 83,33 75,00 91,67 66,67 66,67 83,33 75,00 7508,33 75,08
Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
149
Lampiran 18 KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL No.
1.
Variabel
Iklim Kelas
Indikator
No. Item
Jumlah
Suasana pembelajaran di dalam kelas
1, 2
2
Hubungan interaksi antar warga kelas
3, 4
2
Lingkungan fisik
5, 6
2
Aktivitas pelajaran
7, 8
2
9, 10
2
1, 2
2
3, 4, 7
3
Harapan dan cita-cita masa depan
5
1
Penghargaan dalam belajar
6
1
Kegiatan yang menarik dalam belajar
8, 9
2
Lingkungan belajar yang kondusif
10
1
Sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran Hasrat dan keinginan berhasil Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 2.
Motivasi Belajar
150
Lampiran 19 LEMBAR OBSERVASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Petunjuk! 1.
Bacalah dengan cermat kriteria pengamatan yang ada
2.
Berilah tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan kriteria pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian dilakukan berdasarkan pengamatan.
3.
Skala penilaian untuk masing-masing kriteria pengamatan sebagai berikut: 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = baik sekali
Nama SD
:
Kelas
:
Hari/Tanggal
:
A. Lembar Observasi Iklim Kelas Kriteria Pengamatan 1.
Suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran.
2.
Saat pembelajaran siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
3.
Ada interaksi antara siswa
Skor 1
2
Keterangan 3
4
151
dengan siswa dan siswa dengan guru. 4.
Guru tanggap membantu siswa ketika ada siswa yang mengalami kesulitan.
5.
Ruang luas, bersih dan rapi sehingga siswa senang belajar didalam kelas.
6.
Kelas terasa nyaman karena terang dan tidak pengap.
7.
Guru mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
8.
Ada usaha guru untuk menarik kembali perhatian siswa ketika kelas mulai gaduh.
9.
Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran.
10. Dalam pembelajaran semua siswa sudah menggunakan buku-buku penunjang.
152
B. Lembar Observasi Motivasi Belajar Kriteria Pengamatan 1.
Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru.
2.
Setiap ada tugas dari guru, siswa langsung mengerjakan.
3.
Siswa mencatat materi atau penjelasan dari guru yang tidak ada di buku pelajaran.
4.
Siswa tekun mengerjakan tugas yang diberikan guru.
5.
Siswa mampu menguasai materi yang diberikan guru.
6. Guru memberikan reward (pujian) untuk siswa. 7.
Siswa berani menyampaikan pendapat dalam pembelajaran.
8. Jika kelas sudah terasa membosankan guru membangkitkan semangat siswa (misal dengan menggunakan yel-yel atau permaianan). 9.
Siswa bersemangat mengikuti pembelajaran karena guru yang menyenangkan.
Skor 1
2
Keterangan 3
4
153
10. Guru menggunakan alat peraga atau media pembelajaran pendukung materi ajar yang diberikan. Kendal,
2016
Observer
(.....................................)
154
Lampiran 20 LEMBAR HASIL OBSERVASI
155
Lampiran 21 TABULASI DATA HASIL OBSERVASI IKLIM KELAS SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kode CM01 CM02 TM01 TM02 NB01 NB02 NB03 KGS
1 2 3 2 3 2 4 4 2
2 2 2 3 4 2 4 4 2
3 3 3 4 4 3 4 4 3
Butir Soal 4 5 6 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 4 4 4 3 3 2 2 Jumlah Rata-Rata
7 3 3 4 3 3 3 3 3
8 3 2 2 3 2 4 3 2
9 4 3 3 2 2 3 1 2
10 4 2 2 2 2 3 3 2
Total
Skor
29 28 28 28 21 35 33 23 225 28,125
72,50 Baik 70,00 Baik 70,00 Baik 70,00 Baik 52,50 Cukup 87,50 Sangat Baik 82,50 Sangat Baik 57,50 Cukup 70,31
Kategori
Baik
156
Lampiran 22 HASIL OBSERVASI IKLIM KELAS PER INDIKATOR SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
Indikator 1 No Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
CM01 CM02 TM01 TM02 NB01 NB02 NB03 KGS Jumlah Rata-Rata
Indikator 2
Total
Skor
4 5 5 7 4 8 8 4 45 5,625
50,00 Cukup 62,50 Cukup 62,50 Cukup 87,50 Sangat Baik 50,00 Cukup 100,00 Sangat Baik 100,00 Sangat Baik 50,00 Cukup 70,31
Kategori
Baik
Total
Skor
Kategori
6 7 7 7 5 7 8 6 53 6,625
75,00 87,50 87,50 87,50 62,50 87,50 100,00 75,00
Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik Baik
Indikator 3 Total
5 6 5 4 3 7 7 4 41 82,81 Sangat Baik 5,125
Skor
Indikator 4
Kategori
62,50 Cukup 75,00 Baik 62,50 Cukup 50,00 Cukup 37,50 Kurang 87,50 Sangat Baik 87,50 Sangat Baik 50,00 Cukup 64,06
Baik
Indikator 5
Total
Skor
6 5 6 6 5 7 6 5 46 5,75
75,00 Baik 62,50 Cukup 75,00 Baik 75,00 Baik 62,50 Cukup 87,50 Sangat Baik 75,00 Baik 62,50 Cukup 71,88
Kategori
Baik
Total 8 5 5 4 4 6 4 4 40 5
Skor
Kategori
100,00 Sangat Baik 62,50 Cukup 62,50 Cukup 50,00 Cukup 50,00 Cukup 75,00 Baik 50,00 Cukup 50,00 Cukup 62,50
Cukup
157
Lampiran 23 TABULASI DATA HASIL OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kode CM01 CM02 TM01 TM02 NB01 NB02 NB03 KGS
1 3 3 3 4 3 4 4 3
2 3 3 3 3 3 4 4 3
3 3 3 2 4 2 3 4 3
Butir Soal 4 5 6 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 Jumlah Rata-Rata
7 3 3 2 4 3 3 3 3
8 3 2 2 2 2 3 3 2
9 3 3 2 4 2 3 4 3
10 4 4 4 3 2 3 3 3
Total
Skor
Kategori
30 30 25 33 24 33 35 28 238 29,75
75,00 75,00 62,50 82,50 60,00 82,50 87,50 70,00
Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
74,38
Tinggi
158
Lampiran 24 HASIL OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR PER INDIKATOR SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
Indikator 1 No Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
CM01 CM02 TM01 TM02 NB01 NB02 NB03 KGS Jumlah Rata-Rata
Total
Skor
Kategori
6 6 6 7 6 8 8 6 53 6,625
75,00 Tinggi 75,00 Tinggi 75,00 Tinggi 87,50 Sangat Tinggi 75,00 Tinggi 100,00 Sangat Tinggi 100,00 Sangat Tinggi 75,00 Tinggi
Indikator 2 Total
9 9 6 11 8 9 10 9 71 82,81 Sangat Tinggi 8,875
Skor
Indikator 3
Kategori
75,00 Tinggi 75,00 Tinggi 50,00 Sedang 91,67 Sangat Tinggi 66,67 Tinggi 75,00 Tinggi 83,33 Sangat Tinggi 75,00 Tinggi 73,96
Tinggi
Total 3 3 3 3 2 4 3 3 24 3
Skor
Indikator 4
Kategori
75,00 Tinggi 75,00 Tinggi 75,00 Tinggi 75,00 Tinggi 50,00 Sedang 100,00 Sangat Tinggi 75,00 Tinggi 75,00 Tinggi 75,00
Tinggi
Indikator 5
Total
Skor
2 3 2 3 2 3 4 2 21 2,625
50,00 Sedang 75,00 Tinggi 50,00 Sedang 75,00 Tinggi 50,00 Sedang 75,00 Tinggi 100,00 Sangat Tinggi 50,00 Sedang 65,63
Kategori
Tinggi
Indikator 6
Total
Skor
6 5 4 6 4 6 7 5 43 5,375
75,00 Tinggi 62,50 Sedang 50,00 Sedang 75,00 Tinggi 50,00 Sedang 75,00 Tinggi 87,50 Sangat Tinggi 62,50 Sedang 67,19
Kategori
Tinggi
Total
Skor
4 4 4 3 2 3 3 3 26 3,25
100,00 Sangat Tinggi 100,00 Sangat Tinggi 100,00 Sangat Tinggi 75,00 Tinggi 50,00 Sedang 75,00 Tinggi 75,00 Tinggi 75,00 Tinggi 81,25
Kategori
Tinggi
159
Lampiran 25 KISI-KISI WAWANCARA GURU HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL No.
1.
Variabel
Iklim Kelas
Indikator
No. Item
Jumlah
Suasana pembelajaran di dalam kelas
1
1
Hubungan interaksi antar warga kelas
2, 3
2
Lingkungan fisik
4, 5
2
Aktivitas pelajaran
6, 7
2
8, 9
2
Hasrat dan keinginan berhasil
10
1
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
11
1
Harapan dan cita-cita masa depan
12
1
Penghargaan dalam belajar
13
1
Kegiatan yang menarik dalam belajar
14
1
Lingkungan belajar yang kondusif
15
1
Sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran
2.
Motivasi Belajar
160
Lampiran 26 LEMBAR WAWANCARA GURU HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Narasumber
:
Nama SD
:
Hari/Tanggal : Daftar Pertanyaan 1.
Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap suasana pembelajaran di dalam kelas? Dan apakah pembelajaran sudah berlangsung dengan tertib, tenang dan bisa dikatakan kondusif?
2.
Bagaimanakan interaksi antara guru dengan siswa? Apakah sudah dapat berjalan dengan baik? Dan apakah saat pembelajaran sudah dapat melakukan komunikasi dua arah?
3.
Apakah dalam pembelajaran siswa sudah mampu diajak untuk kerja kelompok? Bagaimanakah dengan kekompakan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan?
4.
Apakah Bapak/Ibu melakukan pengaturan variasi tempat duduk siswa? Jika iya, kapan siswa melakukan pengaturan variasi tempat duduk tersebut?
5.
Bagaimanakah kebersihan di dalam kelas? Apakah siswa selalu melakukan piket? Jika tidak melakukan piket apakah ada sanksi/hukuman yang diberikan?
6.
Bagaimana cara mengajar yang Bapak/Ibu lakukan? Apakah sudah menggunakan berbagai metode mengajar?
7.
Apakah setelah menjelaskan materi pelajaran, Bapak/Ibu selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya?
Apakah dalam pembelajaran
siswa aktif? Apakah jika mengalami kesulitan siswa sudah berani bertanya kepada guru?
161
8.
Apakah dalam mengajar Bapak/Ibu sudah menggunakan media atau alat peraga untuk menunjang materi ajar?
9.
Apakah menurut Bapak/Ibu fasilitas belajar di kelas saat ini sudah terpenuhi dengan baik?
10. Apakah menurut Bapak/Ibu siswa sudah giat/rajin belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus? 11. Apakah siswa selalu mengerjakan PR dan tugas-tugas lain yang diberikan? 12. Apakah semua siswa bercita-cita ingin melanjutkan ke SMP favorit? Dan apakah mereka sudah mulai terlihat bersungguh-sungguh untuk mewujudkan dengan belajar lebih tekun? 13. Apakah Bapak/Ibu memberikan pengahargaan kepada siswa jika mereka telah berhasil melakukan sesuatu dengan benar? Penghargaan seperti apa yang diberikan? 14. Bagaimana
cara
Bapak/Ibu
untuk
menarik perhatian
siswa
dalam
pembelajaran? 15. Apakah menurut Bapak/Ibu siswa sudah merasa senang dan antusias dalam pembelajaran selama ini?
162
Lampiran 27 HASIL WAWANCARA GURU
163
164
Lampiran 28 KISI-KISI WAWANCARA SISWA HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL No.
1.
Variabel
Iklim Kelas
Indikator
No. Item
Jumlah
Suasana pembelajaran di dalam kelas
1, 2
2
Hubungan interaksi antar warga kelas
3, 4
2
Lingkungan fisik
5, 6
2
Aktivitas pelajaran
7, 8
2
9
1
Hasrat dan keinginan berhasil
10
1
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
11
1
Harapan dan cita-cita masa depan
12
1
Penghargaan dalam belajar
13
1
Kegiatan yang menarik dalam belajar
14
1
Lingkungan belajar yang kondusif
15
1
Sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran
2.
Motivasi Belajar
165
Lampiran 29 LEMBAR WAWANCARA SISWA HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Narasumber
:
Nama SD
:
Hari/Tanggal : Daftar Pertanyaan 1.
Apakah kamu senang dan nyaman mengikuti pembelajaran di dalam kelas?
2.
Apakah saat pembelajaran kamu sering mengobrol dengan teman lainnya dan tidak memperhatikan penjelasan guru?
3.
Apakah kamu hafal semua nama teman di kelasmu?
4.
Apakah kamu pernah bertengkar dengan temanmu?
5.
Apakah kamu selalu menjaga kebersihan dalam kelas? Apakah kamu selalu melakukan piket kelas?
6.
Apakah posisi tempat dudukmu berpindah-pindah? Berapa hari/minggu sekali kamu berpindah tempat duduk?
7.
Apakah guru menggunakan metode mengajar yang bervariasi? Metode seperti apakah yang paling kamu sukai?
8.
Apakah setelah menjelaskan materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya?
9.
Apakah saat pembelajaran guru menggunakan media/alat peraga?
10. Apakah kamu rajin dan giat belajar agar menjadi juara kelas? 11. Apakah kamu selalu mengerjakan PR dan tugas yang diberikan guru? 12. Apakah setelah lulus dari SD kamu ingin melanjutkan ke SMP favorit? 13. Apakah guru pernah memberikan penghargaan kepada siswa jika siswa mendapat nilai tertinggi?
166
14. Apakah yang membuatmu merasa tertarik dan senang saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas? 15. Apakah kamu senang jika fasilitas di dalam kelasmu lengkap?
167
Lampiran 30 HASIL WAWANCARA SISWA
168
169
Lampiran 31 HASIL UJI NORMALITAS Uji Normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
iklim kelas N Normal Parametersa Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Uji Normalitas dengan Grafik P-P Plot
motivasi belajar
100 66.56 6.373 .087 .087 -.072 .867
100 73.01 7.103 .057 .057 -.043 .565
.440
.907
170
Lampiran 32 HASIL UJI LINIERITAS ANOVA Table Sum of Squares Motivasi Between Belajar * Iklim Groups Kelas
Mean Square
df
F
Sig.
(Combine d)
2531.79 6
26
97.377 2.886
.000
Linearity
1931.09 8
1
1931.09 57.23 8 1
.000
600.698
25
24.028
Within Groups
2463.19 4
73
33.742
Total
4994.99 0
99
Deviation from Linearity
.712
.828
171
Lampiran 33 HASIL UJI HIPOTESIS
Correlations IKLIM KELAS IKLIM KELAS
Pearson Correlation
MOTIVASI BELAJAR 1
Sig. (2-tailed)
.000
N MOTIVASI BELAJAR
Pearson Correlation
.622**
100
100
.622**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
100
172
Lampiran 34 SURAT KEPUTUSAN
173
Lampiran 35 SURAT IZIN PENELITIAN
174
175
176
177
178
179
180
181
182
Lampiran 36 SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PENELITIAN
183
184
185
186
187
188
189
190
191
Lampiran 37 DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Suasana pembelajaran di dalam kelas
Gambar 2. Hubungan interaksi antar warga kelas
Gambar 3. Lingkungan fisik
192
Gambar 4. Aktivitas pelajaran
Gambar 5. Sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran
Gambar 6. Hasrat dan keinginan berhasil
193
Gambar 7. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Gambar 8. Harapan dan cita-cita masa depan
Gambar 9. Penghargaan dalam belajar
194
Gambar 10. Kegiatan yang menarik dalam belajar
Gambar 11. Lingkungan belajar yang kondusif
Gambar 12. Wawancara dengan guru dan siswa