HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUHDENGAN PENERIMAAN DIRI PADA IBU PASCA MELAHIRKAN DI PUSKESMAS KELURAHAN TALANG RATU PALEMBANG Itryah Dosen Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No. 12 Palembang Surel:
[email protected] Abstract: This study aims to determine the relationship between body image with self-acceptance in postpartum women in Talang Ratu Medical Centre Palembang. The hypothesis is made from this study is relationship between body image with self-acceptance in postpartum women. The populations in this study were 40 postpartum mothers who have children ages 2 to 9 months in the Talang Ratu Medical Centre Palembang. Methods of data collection in this study using a Shostrom body image scale (Poduska, 1990) and self-acceptance scale of Cash (2000). Data analysis methods used to test this research is simple regression (simple regression). All calculations were done with the help of PASW® program (Predictive Analytics Software) Statistics 18.00. A conclusion is drawn from the results of this study that there is significant relationship between body image with selfacceptance in postpartum women in Talang Ratu Medical Centre Palembang with (r = 0.368 with a value of F = 5.941 and p = 0.020 where p <0.05). Effectively supported by donations given by the variable body image to self-acceptance is 13.5%. Keywords: body image, self-acceptance Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan penerimaan diri pada ibu pasca melahirkan di Puskesmas Kelurahan Talang Ratu Palembang. Hipotesis yang dihasilkan berdasarkan hasil penelitian yaitu ada hubungan antara citra tubuh dengan penerimaan diri pada ibu pasca melahirkan di Puskesmas Kelurahan Talang Ratu Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu pasca melahirkan yang memiliki anak usia 2 hingga 9 bulan di Puskesmas Kelurahan Talang Ratu Palembang sebanyak 40 orang. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala citra tubuh (body image) Shostrom (Poduska, 1990) dan skala penerimaan diri dari Cash (2000). Metode analisis data yang digunakan untuk menguji penelitian ini adalah regresi sederhana (simple regression). Semua perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program PASW® (Predictive Analytics SoftWare) Statistics 18,00. Kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara citra tubuh dengan penerimaan diri pada ibu pasca melahirkan di Puskesmas Kelurahan talang Ratu Palembang dengan (r = 0,368 dengan nilai F = 5,941 dan p = 0,020 dimana p<0,05). Didukung dengan sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel citra tubu terhadap penerimaan diri adalah sebesar 13,5 %. Kata Kunci: citra tubuh, penerimaan diri
harapan sosial baru juga akan dialami oleh
1. PENDAHULUAN
wanita dewasa. Wanita dewasa diharapkan Masa dewasa merupakan masa peralihan
mampu
mengembangkan
sikap-sikap
baru,
dari masa remaja ke masa usia lanjut. Pada masa
keinginan-keinginan, dan nilai-nilai baru yang
ini,
sesuai dengan tugas perkembangannya (Hurlock,
wanita
dewasa
telah
menyelesaikan
pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan wanita
1999). Tugas perkembangan yang baru itu ialah
diri
menjadi seorang istri dan ibu. Menjadi seorang
terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-
ibu merupakan sebuah pengorbanan yang besar,
dewasa
lainnya.
Periode
penyesuaian
Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Penerimaan Diri Pada …… (Itryah)
1
tidak hanya ketika proses melahirkan namun
membuat para ibu melakukan diet ketat untuk
juga perubahan tubuh yang harus dialami setelah
membuat kondisi tubuh mereka seperti semula.
9 bulan mengandung dan mengalami proses
Hal ini menandakan kurangnya sikap positif
melahirkan.
Hal
terhadap
kebanggaan
seorang
ini
akan
menjadi
wanita
saat
suatu
dirinya
dalam
menerima
bentuk
dirinya
tubuhnya yang baru (Anonim, 2012 ), maka dari
mengalami kehamilan dan menjadi seorang ibu.
itu ibu membutuhkan waktu untuk menyesuaikan
Biasanya seorang ibu akan mengembangkan
diri untuk dapat menerima dengan keadaannya
mekanisme kepuasan dan kebanggaan ketika
yang
lahirnya seorang bayi, baik itu bayi anak pertama
emosional, perasaan, dimana ibu merasa murung,
maupun anak yang kedua, ketiga dan seterusnya.
tidak bisa tidur, kelelahan fisik yang berlebihan,
Karena dirinya merasa bisa memenuhi tugas
dan tidak mengetahui apa yang bisa dilakukan
kewajiban sebagai wanita dan sebagai penerus
atas peranannya yang baru.
generasi. Rasa bahagia juga timbul karena
baru.
Ibu
akan
mengalami
gejala
Sejumlah aspek dalam kehidupan wanita
sebagian wanita menganggap bahwa menjadi
setelah
seorang ibu merupakan kebanggaan sebagai
memiliki anak merupakan tantangan dalam
wujud
terkadang
kehidupan yang menuntut penyesuaian. Nicolson
kesempurnaan yang telah terwujud, akan timbul
(Bobak, 1994) membagi empat aspek yang
kekurangan secara psikis maupun fisiologis. Hal
memerlukan kemampuan penanggulangan secara
ini dikarenakan banyaknya wanita terutama
nyata pasca persalinan seorang wanita, yaitu
wanita dewasa dini masih ingin mempertahankan
perubahan fisik, perasaan tidak nyaman, adanya
kemolekan dan keindahan tubuh mereka setelah
sistem
melahirkan. Bukan hanya dari bentuk tubuh,
identitasnya yang dulu. Faktor-faktor seperti
bahkan dari fungsi tubuh lainnya yang dulu
perubahan fisik dan emosional yang menetap
wanita banggakan. Misalnya saja pada kulit yang
pada diri individu, aktivitas dan peran baru
dulu kencang menjadi kendor pasca melahirkan,
sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-
kemudian bagian-bagian tubuh lain yang mulai
bulan setelah melahirkan sangat berpengaruh
tidak menunjukkan estetika lagi.
terhadap penerimaan diri ibu pasca melahirkan.
kesempurnaan.
Namun
melahirkan
menunjukkan
dukungan,
dan
bahwa
kehilangan
akan
Wanita dewasa dini yang telah menjalani
Menurut Ryff (1996), penerimaan diri
proses persalinan pada umumnya masih ingin
penting bagi terwujudnya kondisi sehat secara
memiliki tubuh yang ideal, namun pasca
mental.
melahirkan tubuh ibu cenderung menjadi gemuk
kesejahteraan psikologis yang dijelaskan oleh
karena otot yang melemah dan kenaikan berat
Ryff adalah penerimaan diri. Lebih lanjut Ryff
badan akibat makanan yang harus dijaga untuk
(1996)
kebutuhan janin saat mengandung. Banyak ibu
penerimaan diri yang rendah, apabila dirinya
merasa takut, setelah melahirkan akan memiliki
merasa tidak puas dengan dirinya, merasa
tubuh yang gemuk, nafsu makan meningkat
kecewa
karena harus menyusui, dan sebagainya. Hal ini
dijalaninya,
2
Salah
satu
menjelaskan,
dengan
dari
individu
kehidupan
mengalami
enam
konsep
memiliki
yang
kesulitan
telah dengan
Jurnal Ilmiah Pscyche Vol.7 No.1 Juli 2015: 01-12
sejumlah pribadinya dan ingin menjadi individu
seperti penolakan diri, menyesali diri, dan
yang berbeda dengan dirinya saat ini. Oleh
sebagainya.
karena itu wujud dari penerimaan diri dalam
Menurut Potter dan Perry (1997) citra
kehidupan sehari-hari adalah dengan bersikap
tubuh
positif terhadap dirinya sendiri.
tubuhnya, baik secara internal maupun eksternal.
Allport
(Hjelle
&
Zeigler,
1992)
Citra
adalah
tubuh
persepsi
dipengaruhi
oleh
pandangan
seseorang
dirinya yaitu sebagai berikut; (a) memiliki
kemampuan yang dimiliki dan oleh persepsi
gambaran yang positif tentang dirinya, (b) dapat
orang
mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa
dipengaruhi juga oleh perkembangan kognitif
frustasi dan kemarahannya, (c) dapat berinteraksi
dan pertumbuhan fisik. Ukuran, bentuk, massa,
dengan orang lain tanpa memusuhi mereka
struktur, fungsi dan arti penting tubuh beserta
apabila orang lain beri kritik, dan (d) dapat
bagian-bagiannya bersifat dinamis dan sangat
mengatur keadaan emosi mereka (depresi,
mungkin untuk berubah.Perubahan fisik selama
kemarahan).
kehamilan akan mempengaruhi perubahan citra
Menurut Melliana (2006) jika seorang
terhadap
sifat-sifat
tentang
mengemukakan ciri-ciri individu yang menerima
lain
tentang
seseorang
dirinya.
fisik
Citra
dan
tubuh
tubuhwanita (Newman & Newman, 2006).
perempuan tidak puas terhadap tubuhnya sendiri,
Menurut
Honigman
dan
Castle
berarti perempuan tersebut tidak puas terhadap
(Melliana, 2006) bahwa citra tubuh adalah
dirinya sendiri karena siapa dirinya didasarkan
gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan
atas bagaimana penampilannya. Senada dengan
ukuran tubuh, bagaimana individu mempersepsi
pernyataan berikut bahwa aspek fisik berkaitan
dan memberikan penilaian atas apa yang
dengan penilaian konsep citra tubuh diri sendiri,
dipikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan
seperti penerimaan kondisi penampilan diri, daya
bentuk tubuhnya, dan atas bagaimana penilaian
tarik, arti penting bentuk tubuh dalam hubungan
orang lain terhadap dirinya. Bayi di dalam
dengan
terhadap
kandungan memiliki berat sekitar 2,8-3,2 kg,
penilaian penerimaan orang lain terhadap bentuk
ditambah dengan sekitar 0,8 kg cairan ketuban,
dan kondisi fisik (Surya, 2010). Jadi dari
maka setelah melahirkan wanita akan kehilangan
penjelasan
sekitar 4 kg. "Penurunan berat ini memang tidak
perilakunya
diatas
dan
reaksi
maksudnya
ialah
bahwa
penerimaan dan rasa puas seseorang terhadap
akan
bentuk fisik dan penampilan diri sendiri karena
membutuhkan waktu untuk bisa benar-benar
itu, akan membentuk suara hati positif seseorang.
memiliki berat tubuh seperti saat belum hamil.
Begitu juga, penghargaan dan penerimaan
Dalam minggu pertama, seorang ibu hamil akan
terhadap bentuk fisik dan penampilan seseorang
kehilangan 1,2-2 kg dulu. Butuh 9 bulan untuk
oleh orang lain dapat membentuk suara hati
menambahkan berat kehamilan itu pada tubuh,
positif.
maka
Sebaliknya,
ketidakpuasan
atau
langsung
berikan
terjadi,
juga
dan
tubuh
pasti
waktu
akan
untuk
kekecewaan terhadap bentuk fisik maupun
menghilangkan berat tersebut," ungkap Lisa
penampilan menimbulkan suara hati negatif,
Druxman, penulis buku Lean Mommy. Dengan
Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Penerimaan Diri Pada …… (Itryah)
3
begitu penurunan berat badan yang cukup lama
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
akan mempengaruhi pola pikir ibu pasca
melihat hubungan antara citra tubuhdengan
melahirkan dengan adanya perubahan negatif
penerimaan diri ibu pasca melahirkan di
terhadap citra tubuhmereka. (Anonim, 2012b).
Puskesmas Kelurahan Talang Ratu Palembang.
Bagi kebanyakan ibu, kehadiran seorang
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
anak akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi
menambah khasanah dalam bidang psikologi
para wanita. Namun disamping itu, pasca
perkembangan yang dapat menjadi referensi
melahirkan juga sangat mempengaruhi beberapa
untuk penelitian selanjutnya.
perubahan
pada
ibu,
salah
satunya
yaitu
1. Manfaat Teoritis
perubahan pada fisik yaitu penambahan berat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
badan dan bentuk tubuh yang tidak ideal.
memberikan sumbangan bagi bidang psikologi
Perubahan ini seringkali terbawa hingga bulan-
perkembangan yang berkaitan dengan citra
bulan berikutnya pasca melahirkan. Bagi wanita
tubuhterhadap penerimaan diri pada ibu pasca
yang ramping dan sangat memperhatikan bentuk
melahirkan.
tubuh ((BMI) Body Mass Index < 19,8),
2. Manfaat Praktis
peningkatan berat badan merupakan masalah besar (Bobak, 1994). Matlin
Hasil penelitian ini bagi ibu diharapkan bisa menjadi masukan agar ketika ibu telah
(2004),
menyatakan
bahwa
melewati proses pasca melahirkan, diharapkan
perubahan fisik juga berhubungan
dengan
ibu memiliki penilaian diri yang positif atas
bertambahnya ketidakpuasan terhadap tubuh
perubahan pada tubuhnya. Kemudian, ketika ibu
pada wanita. Hal ini dikarenakan kehamilan
mengalami perubahan pada tubuhnya diharapkan
membawa perubahan pada ukuran dan bentuk
ibu
tubuh yang mempengaruhi kondisi fisik yang
memberikan sugesti yang baik pada diri sendiri.
tampak dari luar pada diri seorang ibu pasca
lebih
Berbagai
menghargai
penelitian
dirinya
yang
dengan
dilakukan
melahirkan. Adapun ciri-ciri reaksi gambaran
berkaitan dengan citra tubuh dengan penerimaan
citra tubuh menurut Melliana (2006) ialah; (1)
dari segi yang diteliti maupun sampel yang
menolak untuk menyentuh atau melihat bagian
dijadikan objek penelitian, maupun teknik yang
tubuh, (2) menolak untuk melihat bagian tubuh
digunakan.
dicermin, (3) enggan untuk menerima usaha
Penelitian yang dilakukan oleh Aning
rehabilitasi, (4) menolak untuk berpartisipasi dan
Rezki M (2006) di Universitas Dipenogoro,
perawatan
dirinya
manifestasi
fisik,
(mengabaikan
diri), (5)
menjelaskan tentang Hubungan Kenaikan Berat
(6)
penjelasan
Badan Pada Trimester I Sampai Trimester II
perubahan tubuh, (7) persepsi negatif pada
Dengan Kejadian Pre Eklamsi Pada Trimester
tubuh, (8) preokupasi dengan bagian tubuh yang
III. Pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di
hilang, (9) mengungkapkan keputusasaan, dan
Indonesia masih cukup tinggi yaitu pada angka
(10) mengungkapkan ketakutan.
307 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan
menolak
penyebab kematian ibu karena pre eklamsia
4
Jurnal Ilmiah Pscyche Vol.7 No.1 Juli 2015: 01-12
ini
Marsudi Putra (PSMP) Handayani”, dengan
menggunakan total populasi, dengan populasi
variabel kontrol Anak Berhadapan Hukum
semua ibu bersalin di RSUD dr. Soeroto Ngawi
(ABH) usia 12-18 tahun di Panti Sosial Marsudi
untuk kurun waktu Januari-Desember 2006,
Putra
jumlah sampel 193 responden. diatas kesimpulan
penelitian ini adalah 106 Anak Berhadapan
dari penelitian ini bahwa kenaikan berat badan
Hukum
lebih dari 7 kilogram selama trimester I sampai
penerimaan diri (self acceptance) sebagai DV
trimester II berhubungan dengan pre eklamsi
mengahasilkan R2: 0.185, yang berarti 18,5%
pada trimester III.
dari bervariasinya penerimaan diri ditentukan
adalah
16,3
Pada
%.
Dalam
Handayani.
(ABH)
Hasil
Subjek
pengujian
dalam
hipotesis
oleh ke 10 IV tersebut dengan nilai F yang
(2010)
dihasilkan adalah 2.16. Karena nilai F yang
penelitian yang berjudul Pengaruh Body Image
dihasilkan memiliki probability p < 0.05, maka
terhadap Penyesuian diri wanita pada kehamilan
dapat dikatakan signifikan.
oleh
Sri
selanjutnya
(PSMP)
yang
dilakukan
penelitian
penelitian
Hayuningtyas
pertama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah
body
image
berpengaruh
secara
signifikan terhadap penyesuaian diri wanita pada
2.
METODOLOGI PENELITIAN
kehamilan pertama. Subjek pada penelitian ini adalah 60 orang wanita hamil pertama yang memeriksakan
kandungan
di
klinik
2.1. Identifikasi Variabel Penelitian
“Life
Fertility Centre Binjai” dan analisa data yang dilakukan adalah analisa regresi. Hasil penelitian
1. Variabel Tergantung: Penerimaan Diri 2. Variabel Bebas: Citra Tubuh
menunjukkan bahwa body image berpengaruh secara
signifikan
(p
=
0.000)
terhadap
2.2 Definisi Operasional
penyesuaian diri wanita pada kehamilan pertama. Body image memberikan sumbangan efektif sebesar 19.5% terhadap penyesuaian diri wanita pada kehamilan pertama. Dari hasil tambahan diperoleh hasil bahwa bodyimage berpengaruh secara signifikan pada subjek berusia 26-30 tahun; subjek yang bekerja; dan subjek dengan usia kandungan berada pada trimester III. Penelitian lain yang dilakukan oleh Shella Rafika Sari (2010) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang penerimaan diri, dengan judul “faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Penerimaan Diri Penerimaan diri ibu pasca melahirkan di Puskesmas Kelurahan Talang Ratu merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh ibu atas dasar perubahan fisik dan psikisnya pasca melahirkan. Sikap ini diantaranya ialah kesediaan ibu untuk menerima dirinya, baik kelebihan maupun kekurangan
yang
dimiliki
individu
yang
mencakup keadaan fisik, sosial, emosional dan spiritual, serta bukan berarti pasrah pada keadaan atau kondisi yang ada.
penerimaan diri: sebuah penelitian dikalangan anak berhadapan hukum (ABH) di Panti Sosial Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Penerimaan Diri Pada …… (Itryah)
5
Variabel
penerimaan
diri
dalam
2.4
Populasi Dan Sampling
penelitian ini diukur dengan menggunakan skala penerimaan diridengan mengacu pada aspekaspek
yang
dikemukakan
Shostrom
yang terdiri atas objek atau subjek yang
(Poduska, 1990) diantaranya, sebagai berikut :
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
(1) pengetahuan diri, (2) penerimaan diri
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
pantulan
dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,
(reflected
oleh
Populasi adalah wilayah generalisasi
self-acceptence),
(3)
penerimaan diri dasar (basic self-acceptence), (4)
2011).
perbandingan antara yang real dan ideal, (5) pengungkapan diri.
Populasi penelitian adalah ibu pasca melahirkan di Puskesmas Kelurahan Talang Ratu Palembang dengan jumlah populasi sebanyak 52
2.
Citra Tubuh
ibu, namun peneliti hanya mengambil sampel
Citra tubuh adalah persepsi yang dimiliki
sebanyak 40 orang. Subjek penelitian diambil
seorang ibu pasca melahirkan di Puskesmas
dengan menggunakan teknik insidentalyaitu
Kelurahan Talang Ratu secara subjektif terhadap
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
tubuhnya. Sikap tersebut bisa berupa perasaan
yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental
suka, puas atau positif yang ditunjukan dengan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
penerimaan terhadap tubuhnya atau bisa berupa
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
perasaan tidak suka, tidak puas, atau negatif
ditemui
terhadap atribut-atribut fisik pada tubuhnya
(Sugiyono, 2011).
seperti ukuran tubuh, berat badan dan bentuk tubuh.
itu
cocok
sebagai
sumber
data
Sampel penelitian ini adalah wanita pasca melahirkan yang berkunjung ataupun
Variabel citra tubuh dalam penelitian ini
bertempat tinggal disekitar Puskesmas Kelurahan
diukur dengan skala citra tubuh dengan mengacu
Talang Ratu Palembang yang berusia 20 hingga
pada aspek-aspek citra tubuh menurut Cash
35 tahun. Dengan
(2000)
hingga 9 bulan. Untuk pengambilan data try out
diantaranya
penampilan,
(2)
ialah
orientasi
(1)
evaluasi
penampilan,
(3)
skala
penelitian
usia pasca melahirkan 2
dilakukan
ditempat
yang
kepuasan area tubuh, (4) kecemasan menjadi
berbeda yaitu di Rumah Sakit Kundur dengan
gemuk, (5) pengkategorian ukuran tubuh.
membatasi jumlahnya pada 35 responden dengan karakteristik sampel penelitian yang sama.
2.3.
Hipotesis 2.5
Metode Pengumpulan Data
Ada hubungan antara citra tubuhdengan penerimaan diri ibu pasca melahirkan di Puskesmas Kelurahan Talang Ratu Palembang.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang relevan, adekuat dan reliabel. Prosedur ini sangat penting
6
karena
baik
buruknya
penelitian
Jurnal Ilmiah Pscyche Vol.7 No.1 Juli 2015: 01-12
tergantung pada teknik pengumpulan data (Hadi,
disajikan dalam dua bentuk yaitu 30 pernyataan
2002).
Variabel citra diri dengan penerimaan
favourable dan 30 pernyataan unfavourable yang
tubuh diukur dengan menggunakanskala model
harus direspon oleh subjek berdasarkan empat
Likert dengan menggunakan 4 alternatif jawaban
alternatif jawaban, yaitu SS (sangat setuju), S
yang telah dimodifikasi peneliti, yaitu SS (sangat
(setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak
setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat
setuju).
tidak setuju). 2.6 Validitas dan Reliabilitas 1. Skala Penerimaan Diri Variabel penerimaan diri diukur dengan
Salah satu masalah utama dalam
skala penerimaan diri sesuai dengan mengacu
kegiatan
aspek-aspek penerimaan diri menurut Shostrom
memperoleh data yang akurat dan objektif. Hal
(Poduska, 1990). Diantaranya ialah : (a).
ini menjadi sangat penting artinya disebabkan
Pengetahuan diri (b). Penerimaan diri pantulan
kesimpulan
(reflected self-acceptence (c). Penerimaan diri
dipercaya apabila didasarkan pada informasi
dasar (basic self-acceptence) (d). Perbandingan
yang juga dapat dipercaya (Azwar, 1999). Peran
antara yang real dan ideal (e). Pengungkapan
alat pengumpulan data dalam mengungkap
diri.
kondisi yang ingin diukur, tergantung pada Berdasarkan
aspek-aspek
diatas
disusunlah 60 pernyataan. Setiap pernyataan
validitas
penelitian
penelitian
dan
sosial
adalah
hanya
reliabilitas
alat
akan
ukur
cara
dapat
yang
digunakan.
disajikan dalam dua bentuk yaitu 30 pernyataan favourable dan 30 pernyataan unfavourable yang
1. Uji Validitas
harus direspon oleh subjek berdasarkan empat
Menurut Azwar (2009) validitas adalah
alternatif jawaban, yaitu SS (sangat setuju), S
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
(setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu
setuju).
instrument yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Alat ukur
2. Skala Citra Tubuh Variabel citra tubuh diukur dengan
tersebut dapat menjalankan fungsi sesuai tujuan
menggunakan skala citra tubuh dengan mengacu
alat
pada aspek-aspek citra tubuh teori Cash (2000).
menyatakan bahwa aitem layak jika, koefisien
Diantaranya ialah : (a). Evaluasi penampilan (b).
aitem total corrected aitem total correlation
Orientasi Penampilan (c). Kepuasan area tubuh
≥0,3.
(d).
Kecemasan
menjadi
gemuk.
(e).
Pengkategorian ukuran tubuh Berdasarkan
aspek-aspek
ukurnya.
Selain
itu
Azwar
(2005)
Pengujian validitas aitem-aitem alat ukur dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha
diatas
Cronbach dengan sistem output satu paket
disusunlah 60 pernyataan. Setiap pernyataan Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Penerimaan Diri Pada …… (Itryah)
7
reliabilitas dengan bantuan program PASW® (Predictive Analytics SoftWare) Statistics 18,00.
Skala penerimaan diri yang berjumlah 60 aitem yang terdiri dari 30 pernyataan favourable dan 30 pernyataan unfavourable, kemudian dilakukan analisis aitem sehingga
2. Uji Reliabilitas
diperoleh 42 aitem yang valid dan 18 aitem yang gugur, yaitu aitem nomor 1, 4, 5, 6, 8, 9,10, 16,
Reliabilitas
menunjukkan
derajat
konsistensi (keajegan) yaitu konsistensi data
18, 23, 33, 34, 37, 43, 46, 54, 55, 60 dengan batas validitas 0,316 sampai dengan 0,808.
dalam interval waktu tertentu (Sugiyono,2011).
Skala body image yang berjumlah 60 aitem
Bila koefisien reliabilitas semakin mendekati
dan terdiri dari 30 pernyataan favourable dan 30
nilai 1,00 berarti terdapat konsistensi hasil ukur
pernyataan unfavourable telah dilakukan analisis
yang semakin sempurna (Azwar,1999). Uji
validitas. Sehingga diperoleh 40 aitem yang
reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
valid dan 20 aitem yang gugur yaitu nomor 10,
rumus Alpha Cronbach pada program komputer
12, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 25, 29, 41, 42, 43, 46,
PASW®
50, 52, 53, 55, 58, 60dengan batas validitas
(Predictive
Analytics
SoftWare)
Statistics 18,00.
0,324 sampai dengan 0,854. Uji reliabilitas pada skala citra tubuh
3.
Metode Analisis Data
menunjukkan nilai reliabilitas alpha sebesar
Analisis data yang digunakan dalam
0,845 sedangkan untuk uji reliabilitas pada skala
penelitian ini adalah analisis statistik. Sebelum
penerimaan diri menunjukkan reliabilitas sebesar
menguji
dirumuskan,
0,884. Dengan demikian kedua skala tersebut
penelitian terlebih dahulu melakukan uji asumsi
dapat dikatakan reliabel, sehingga memenuhi
yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas
syarat untuk dipergunakan sebagai alat ukur
(hubungan).
untuk pengambilan data dalam penelitian ini.
hipotesis
yang
telah
B. Hasil Uji Asumsi 3. HASIL Berdasarkan hasil disimpulkan bahwa hasil dari kedua data yang diperoleh melalui alat
A. Hasil Coba Alat Ukur
ukur yang dibuat oleh peneliti berdistribusi Seleksi terhadap aitem-aitem penerimaan
normal karena memenuhi kaidah p>0,05 dengan
diri dengan citra tubuh yang akan digunakan
skor pada citra tubuh KS-Z= .995; p= .276dan
dalam
SKOR penerimaan diri KS-Z= .660; p= .776
penelitian
dilakukan
dengan
menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan batas
minimum
koefisien
korelasi
dianggap memuaskan jika mencapai 0,30.
sudah
Hasil
dari
uji
linieritas
antara
citra
tubuhdengan penerimaan diri dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang linier karena memenuhi kaidah p<0,05. Hasil tersebut dapat
8
Jurnal Ilmiah Pscyche Vol.7 No.1 Juli 2015: 01-12
dilihat dari nilai p = 0,004 yangberarti hipotesis
dengan
penerimaan
diri
pada
ibu
pasca
yang diajukan diterima. Selanjutnya, analisis
melahirkan di Puskesmas Kelurahan Talang Ratu
data dengan statistik parametrik dapat dilakukan.
Palembang. Besarnya nilai sumbangan citra tubuh (variabel
bebas)
terhadap
penerimaan
diri
(variabel terikat) adalah 13,5% yang berarti
C. Hasil Uji Hipotesis
bahwa masih terdapat 86,5% dari aspek lain Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diperoleh
yang juga berhubungan dengan penerimaan diri.
hasil nilai korelasi antara variabel citra tubuh
Kategorisasi penerimaan diri menunjukkan dari
dengan penerimaan diri yaitu r = 0,368 dengan
40
nilai F = 5,941 dan p = 0,020 dimana p<0,05. Ini
Kelurahan
berarti bahwa ada hubungan yang signifikan
dijadikan subjek penelitian, terdapat 3 ibu atau
antara citra tubuh dengan penerimaan diri pada
7,5% yang memiliki penerimaan diri yang baik
ibu pasca melahirkan di Puskesmas Talang Ratu
dan 37 ibu atau 92,5% ibu yang memiliki
Palembang. Kemudian, besarnya sumbangan
penerimaan diri yang buruk.
ibu
efektif yang diberikan oleh variabel citra tubuh terhadap penerimaan diri adalah sebesar 0,135 2
pasca
melahirkan
Talang
Ratu
di
Puskesmas
Palembang
yang
Penerimaan diri itu sendiri adalah mendefinisikan
bahwa
penerimaan
diri
(R ) atau 13,5%. Jadi masih terdapat 86,5%
merupakan derajat dimana individu mampu dan
pengaruh
mau menerima keadaan dirinya dengan segala
dari
aspek-aspek
lain
yang
berhubungan dengan penerimaan diri.
karakteristik kepribadiannya berikut dengan kelebihan maupun kekurangannya (Hurlock, 1999). Buruknya penerimaan diri ibu pasca
D. Pembahasan
melahirkan di Puskesmas Kelurahan Talang Ratu Penelitian yang dilakukan mengenai citra
tubuh
menggunakan
dengan uji
penerimaan
regresi
diri
sederhana
Palembang
terlihat
dari
kategorisasi
yang
ini
menunjukkan dari 40 ibu hanya terdapat 37 ibu
yang
(92,5%) yang memiliki penerimaan diri buruk.
bertujuan untuk menguji hipotesis tentang
Selain
adanya hubungan antara citra tubuh dengan
tambahan yang ditunjang dari beberapa aspek
penerimaan diri pada ibu pasca melahirkan di
penerimaan diri dengan memberikan sumbangan
Puskesmas Kelurahan Talang Ratu Palembang.
efektif pada masing-masing aspek. Dimana
Hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini
dominan aspek yang paling tinggi ialah pada
adalah adanya penerimaan pada hipotesis yang
aspek penerimaan diri pantulan (reflected self-
diajukan. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai
acceptance)
koefisien korelasi r = 0,368 dengan nilai
sebanyak 4,9%.
signifikansi (p) = 0,020 atau dengan kata lain p <0,05.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
itu,
didapatkan
ini
hasil
memberikan
dari
analisis
sumbangan
Untuk kategorisasi citra tubuh hasil
ada
dari analisis menunjukkan bahwa dari 40 ibu
hubungan yang signifikan antara citra tubuh
pasca melahirkan di Puskesmas Kelurahan
Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Penerimaan Diri Pada …… (Itryah)
9
Talang Ratu Palembang yang dijadikan subjek
Ciri-ciri citra tubuh menurut Melliana
penelitian, terdapat 35 ibu atau 87,5% ibu yang
(2006) mengungkapkan ketakutan, maksudnya
memiliki citra tubuh tinggi dan 5 ibu atau 12,5%
adalah ketakutan akan bentuk tubuhnya yang
yang
tidak akan kembali ke bentuk semula. Melliana
memiliki
citra
tubuh
rendah.
Citra
tubuhtinggi pada ibu pasca melahirkan ini dapat
(2006)
dikatakan memiliki persepsi pada tubuh wanita
perempuan tidak puas terhadap tubuhnya sendiri,
ideal dengan memiliki bentuk pinggang yang
berarti perempuan tersebut tidak puas terhadap
ramping, kulit mulus, rambut yang indah dan
dirinya sendiri karena siapa dirinya didasarkan
estetika lain yang dimiliki oleh wanita ideal pada
atas bagaimana penampilannya. Maksudnya
umumnya. Sedangkan citra tubuh yang rendah
ialah persepsi ibu terhadap tubuhnya yang
dimaksudkan
semakin tinggi akan membuat ketidakpuasan
bahwa
ibu
tidak
terlalu
menyatakan
tubuhnya
bahwa,
semakin
jika
seorang
mememikirkan bentuk tubuh wanita ideal, dan
terhadap
tinggi,
dan
cenderung tidak perduli terhadap perubahan pada
penerimaan diri ibu yang rendah digambarkan
tubuhnya.
pada tidak puasnya pada diri ibu karena siapa
Honigman dan Castle (Melliana, 2006)
dirinya didasarkan atas bagaimana penampilan
mengungkapkan bahwa citra tubuh adalah
yang sebelumnya. Hal ini diperjelas dengan
gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan
penghitungan
ukuran tubuh, bagaimana individu mempersepsi
menyatakan
dan memberikan penilaian atas apa yang
terdapat 92,5% ibu yang memiliki penerimaan
dipikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan
diri yang rendah. Sedangkan pada kateogrisasi
bentuk tubuhnya, dan atas bagaimana penilaian
citra tubuh terdapat 87,5% ibu yang memiliki
orang lain terhadap dirinya.
citra tubuh yang tinggi. Jadi, semakin tinggi citra
pada bahwa
kategorisasi pada
penerimaan
yang diri,
Tingginya citra tubuh disebabkan oleh
tubuh ibu maka semakin rendah penerimaan diri
buruknya persepsi ibu dalam menilai tubuhnya
ibu pasca melahirkan. Selain itu, didapatkan
pasca melahirkan tentang apa yang mereka
hasil dari analisis tambahan yang ditunjang dari
pikirkan dan rasakan. Seperti yang dikatakan
beberapa aspek citra tubuhdengan memberikan
oleh Schneider (Ali & Anshori, 2004) individu
sumbangan efektif pada masing-masing aspek.
mempersepsikan adanya kekurangan dalam diri
Dimana dominan aspek yang paling tinggi ialah
dari
pada aspek kecemasan menjadi gemuk, dengan
segi
fisik,
tampilan
yang
tidak
menyenangkan, dan secara sosial tidak adekuat sehingga
akan
membuat
individu
memberikan sumbangan sebanyak 17,5%.
tersebut
menarik diri dari lingkungan. Dengan demikian dapat disimpulkan
4.
SIMPULAN
rata-rata ibu pasca melahirkan di Puskesmas Kelurahan Talang Ratu Palembang memiliki tingkat citra tubuhyang tinggi.
10 12
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data dan pembahasan, maka peneliti Jurnal Ilmiah Pscyche Vol.7 No.1 Juli 2015: 01-
menarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara
Citra
Tubuh
dengan
Penerimaan Diri pada ibu pasca melahirkan di Puskesmas kelurahan Talang Ratu Palembang. Didukung dengan nilai sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel citra tubuh dengan penerimaan diri adalah sebesar 13,5%.
Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Penerimaan Diri Pada …… (Itryah)
11
DAFTAR PUSTAKA Ali, M. & Anshori. (2004). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Anonim (2012). Ketahuilah Perubahan-Perubahan pada Tubuh Pasca Melahirkan. Diunduh dari: http://bidanku.com/index.php?/ketahuilahperubahan-perubahan-pada-tubuh-pascamelahirkan/. (diakses tanggal 6 April 2012, pukul 16:08). Anonim (2012). 5 Perubahan Tubuh Wanita Setelah Melahirkan. Diunduh dari: http://www.vemale.com/relationship/ibu-bayidan-balita/12273-perubahan-tubuh-wanitasetelah-melahirkan.html/ (diakses tanggal 6 April 2012, pukul 14:39). Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., Jensen, M.D. (1994). Maternity Nursing. Missouri: The C.V. Mosby Company. Cash.
(2000). The Multidimensional Body-Self Relation Questionnaire: MBSRQ User's manual (3 Revison). Virginia: Old Dominion, University Norfolk.
Hadi, S. (2002). Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.
Melliana, A. (2006). Menjelajah Tubuh: Perempuan dan Mitos Kecantikan. Yogyakarta: Pelangi Aksara. Newman, C. & Newman, R. (2006). Human Development (11th ed). California: Wadsworth. Poduska, B. (1990). Empat Teori Kepribadian. Jakarta : Restu Agung Potter & Perry. (1997). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Vol. 1 (edisi 4). Cet, pertama. Jakarta: EGC. Rezki, A. (2006). Hubungan Kenaikan Berat Badan Pada Trimester I Sampai Trimester II Dengan Kejadian Pre Eklamsi Pada Trimester III. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Dipenogoro. Ryff, C. D. (1996). Psychological Well Being. Encyclopedia of Gerontology. Vol. 2. Madison: Academic Press, Inc. Sari, S.R. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dir: sebuah penelitian dikalangan anak berhadapan hukum (ABH) di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. (diakses dari: http://tulis.uinjkt.ac.id/opac/themes/katalog/det ail.jsp?id=98668&lokasi=lokal. Pada tanggal: 28 Agustus 2012, pukul: 11:23) Sugiyono. (2011). Statistika Bandung: Alfabeta.
untuk
Penelitian.
Surya, H. (2010). Jadilah Pribadi yang Unggul. Jakarta : Gramedia.
Hayuningtyas, S. (2010). Pengaruh body image terhadap penyesuaian diri wanita pada kehamilan pertama. Diunduh pada laman http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678 9/14266/1/10E00045.pdf.Diakses tanggal 28 Agustus 2012. Hjelle, L. A & Zeigler, D. J. (1992). Personality Theories : Basic Assumptions, ResearchAnd Application. Tokyo : MC Graw Hill. Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi Kelima. Alih bahasa oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga. Matlin, M. W. (2004). The Psychology Of Women (5th ed.). California: Wadsworth.
12 12
Jurnal Ilmiah Pscyche Vol.7 No.1 Juli 2015: 01-