KOMPARATIF BEBERAPA METODE PEMBELAJARAN KLINIK TERHADAP TINGKAT CRITICAL THINKING PADA MAHASISWA PROFESI PSIK UMY DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN FKIK UMY DI YOGYAKARTA
NaskahPublikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
HERLIN RAMADHANI 20100320144
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2014
i
ii
iii
Herlin Ramadhani. (2014).Komparatif Beberapa Metode Pembelajaran Klinik Terhadap Tingkat Critical Thinking pada Mahasiswa Profesi di Rumah Sakit Pendidikan FKIK UMY di Yogyakarta Pembimbing : Moh. Afandi., S.Kep., Ns, MAN., HNC INTISARI Berpikir kritis menjadi salah satu hal yang penting di dunia keperawatan karena keputusan perawat menentukan tindakan mana yang dilakukan, yang akhirnya mempengaruhi asuhan keperawatan dan kesehatan pasien. Seorang perawat yang tidak memiliki kemampuan berpikir kritis akan mengalami hambatan dalam proses keperawatan, ini diakibatkan karena semakin kompleksnya pengambilan keputusan klinis dalam pemberian pelayanan keperawatan untuk mengatasi masalah pasien dan akan terjadi resiko yang merugikan kondisi pasien jika seorang perawat melakukan kesalahan dalam membuat keputusan. Metode pembelajaran klinik adalah metode pembelajaran yang dilakukan para mahasiswa profesi ners PSIK UMY yaitu metode conference, metode bedside teaching dam metode casebased learning dimana menuntut mahasiwa keperawatan harus berpikir kritis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan ketiga metode pembelajaran klinik dengan tingkat critical thinking pada mahasiswa profesi PSIK UMY di Rumah Sakit Pendidikan FKIK UMY di Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimen dengan menggunakan desain komparatif.Teknik sampling yang digunakan adalah totality sampling.Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 54 mahasiswa profesi PSIK UMY di homebased Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2014 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta 1 & 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbandingan yang berarati antara metode pembelajaran klinik conference, bedside teaching dan casebased learning dengan critical thinking mahasiswa profesi PSIK UMY di Rumah Sakit Pendidikan FKIK UMY di Yogyakarta dengan nilai sig 0,12. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbandingan yang berarti antara metode pembelajaran klinik conference, bedside teaching dan casebased learning dengan critical thinking mahasiswa profesi PSIK UMY di Rumah Sakit Pendidikan FKIK UMY di Yogyakarta.
Kata kunci : critical thinking, metode pembelajaran klinik, mahasiswa profesi.
iv
Herlin Ramadhani.(2014). Comparation among Clinical Teaching Methode Through the Level of Critical Thinking at Co-Ners Student in FKIK UMY Academic Hospital in Yogyakata. Adviser : Moh. Afandi., S.Kep., Ns, MAN., HNC
ABSTRACT Critical thinking be an important part in nursing because the nurse’s decision will affecting which action that will do, finally its will affecting nursing care and patient’s health. A nurse who doesn’t have the ability of critical thinking will have many difficult in nursing process. Its caused by clinical decision that very complex on nursing care to solving the patient’s problem and it will give a bad risk for the patient’s condition if the nurse make a wrong decision. Clinical teaching methode is a methode that implemented in a co-ners teaching proses which include conference, bedsite teaching and casebased learning. The purpose of this study was to determine comparation among clinical teaching methode throught the level of critical thinking at co-ners student in FKIK UMY academic hospital in Yogyakarta This research was a quantitative non-experiment used comparison design. Sampling technique used totality sampling. The ammount of sample were 54 coners students PSIK UMY in Yogyakarta homebased. This study was conducted in March-May 2014 in PKU Muhammadiyah Hospital Unit 1&2. Based on result there is has not significant comparation between clinical teaching methode conference,bedside teaching and casebased learning with critical thinking with a significant value of 0,12. The conclusion is there is no significant comparison between clinical teaching methode conference,bedside teaching and casebased learning with critical thinking
Keywords : critical thinking, clinical teaching method,co-ners student
v
melakukan
PENDAHULUAN
tindakan keperawatan.2 Di Indonesia
Berpikir kritis adalah Seni berpikir
yang
berdampak
sejak tahun 2000 mengakui berpikir
pada
kritis dalam pendidikan keperawatan
intelektual seseorang, sehingga orang
melalui
yang memiliki berpikr kritis yang
dan
kemapuan intelektualitas yang lebih
output
Mahasiswa keperawatan merupakan
mengambil tepat.Metode
pendidikan ini berdampak terhadap
keterampilan
output pendidikan terutama variasi
dapat yang
pembelajaran
klinik
dalam keterampilan berfikir kritis perawat yang lulus sebelum dan sesudah perubahan kurikulum.3
adalah metode pembelajaran yang dilakukan para mahasiswa profesi ners PSIK UMY
mengintegrasikan
Tinggi, 2008). Perubahan kurikulum
untuk
keputusan
memiliki
utuh (Direktorat Jendral Pendidikan
Dalam proses pendidikan, hendaknya
sehingga
pendidikan
afektif dalam sebuah perilaku secara
mencetuskan sikap berpikir kritis ini.
kritis
Kurikulum
intellectual skill, knowledge dan
atau pondasi untuk memulai ataupun
berpikir
No.045/U/2002.
kemampuan
orang yang seharusnya menjadi dasar
mengembangkan
Menteri
berbasis kompetensi mengharapkan
dibandingkan dengan orang lain.1
didorong
Keputusan
Pendidikan Nasional No.223/U/2000
baik, maka ia akan mempunyai
perawat
berpikr kritis si setiap
Berpikir
yaitu metode
kritis
dalam
keperawatan merupakan komponen
conference, metode bedside teaching
yang
dam metode casebased learning
akuntabilitas profesional dan salah
dimana
satu
menuntut
mahasiwa
keperawatan harus berpikir Pada
tahun
2010,
sebuah
melaporkan
dari
cenderung
asuhan
kemampuan
berpikir
menunjukan
sikap
kritis
akan
percaya
diri,
fleksibel rasa ingin tahu, berpikiran
mendapatkan hasil penelitian bahwa %
kulaitas
dari
berpandangan konseptual, kreatif,
mahasiswa keperawatan di Sweden
80
penentuan
penting
keperawatan. Perawat yang memiliki
penelitian berpikir kritis pada lulusan
hampir,
sangat
terbuka, tekun dan reflektif.4
responden untuk
1
Sekarang ini banyak metode
Muhammadiyah
Yogyakarta
pembelajaran klinik yang digunakan
Pengambilan sampel menggunakan
salah
teknik Totality sampling, yaitu teknik
satunya
confrence,
pada
penggunaan metode conference ini
penentuan
mahasiswa dituntut untuk berperan
mengambil seluruh anggota populasi
aktif dalam kegiatan pembelajaran
sebagai responden atau sampel.8
dengan meningkatkan pembelajaran
Besarnya sampel adalah 54 pasien.
penyelesaian
dalam
Kriteria inklusi pada penelitian ini
pembelajaran
adalah mahsiswa profesi PSIK UMY
masalah
kelompok.5 Metode klinik
lainya
adalah
bedside
angkatan
sampel
XXI
di
dengan
Yogyakrta,
teaching, metode mengajar peserta
responden dalam keadaan sadar dan
didik yang dilakukan disamping
bersedia menjadi responden.
tempat tidur
meliputi kegiatan
mempelajari
kondisi
klien
Instrumen
dan
klien.6 Casebased
daftar pertanyaan berupa kuesioner.
learning
Kuesioner
(CBL) adalah pendagogis lama, yang
Modifikasi
digunakan.Dalam
pada kasus pasien .7
dilakukan
pada
poin
Uji validitas variabel tingkat kepuasan
BAHAN DAN CARA
deskriptif
menggunakan
hasil
0,895
maka
instrumen
kuantitatif
penelitian
dikatakan
valid.
Uji
desain
reliabilitas
dilakukan
setelah
uji
menggunakan
dilakukan
validitas menggunakan item yang
pada tanggal 28 maret – 28 Mei 2014
valid saja. Rumus untuk pengujian
di,
reliabilitas
RS
Yogyakarta
Penelitian
pasien
Pearson Product Moment dengan
Jenis penelitian ini adalah
komparatif.
melakukan
tersedia.
kegiatan belajar biasanya didasarkan
dengan
Peneliti
penelti
jawaban pernyataan-pernyataan yang
pendidikan kesehatan profesional,
penelitian
dari
modifikasi terhadap kuesioner asli.
tergantung pada displin dan jenis yang
diadopsi
sebelumnya.
didefinisikan dalam beberapa cara
kasus
yang
digunakan pada penelitian ini adalah
asuhan keperawatan yang dibutukan oleh
penelitian
PKU 1
Muhammadiyah &
RS
Cronbach’s
PKU
2
adalah Alpha
dengan
dengan hasil
sebesar 0,924 sehingga instrumen
uan
dikatakan reliabel.
data
Berdasarkan hasil penelitian,
Penelitian ini menggunakan
usia responden penelitian paling
primer,
yang
banyak berusia 22-23 (72%).Jenis
dari
kelamin perempuan adalah jenis
jawaban
kelamin responden terbanyak pada
diperoleh responden kuesioner.
yaitu
secara
data
langsung
melalui Analisa
data
penelitian ini yaitu sebanyak 29
pada
responden (46,3%).
penelitian ini menggunakan analisa univarite dan multivariat. Analisa
Tabel
data univariat yang bertujuan untuk mengetahui
Mean,
Nilai
Minumun, Nilai Maksimun dan Standar
hasil
Deviasi Skor Berpikir Kritis Mahasiswa
gambaran
Profesi PSIK UMY di Rumah Sakit
distribusi frekuensi atau besarnya
Pendidikan FKIK UMY di Yogyakarta
proporsi. Tabel distribusi frekuensi
(n= 54)
penelitian
gambaran
3.Deskripsi
melalui
memuat identitas responden yang terdiri dari : umur dan jenis kelamin,.
N o
Metod e Pembe lajaran
1 . 2 .
Confer 88, 7 110 ence 00 Bedsid 93, 39 110 e 00 Teachi ng Caseb 94, 38 110 ased 00 Learni ng Sumber : Data Primer 2014
HASIL Karakteristik responden sebagai berikut :
adalah
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Bedasarkan Karakteristik Mahasiswa Profesi PSIK UMY di Rumah Sakit Pendidikan FKIK UMY di Yogyakarta(n=54).
Karakteristik Mahasiswa Umur 20 - 21 22 – 23 24 – 25 25 – 40 Jenis Kelamin Laki – laki Peremp
Frekue nsi
Porsentase
2 39 11 2
3,7 % 72,2 % 20,4 % 3,7 %
25 29
46,3 % 53,7 %
3 .
Me dia n
Nila i Mini mun
Berdasarkan didapatkan paling
angka
tertinggi
Nilai Maks imun
Sta nda r De vias i 13, 53 13, 19
13, 61
tabel
3
median
yang
adalah
metode
casebased learning dengan nilai median 94,00 dan nilai minimum yang paling tertinggi adalah adalah 3
metode bedside teaching dengan
dengan totality sampling. Peneliti
nilai 39.
menggunakan 2 rumah sakit yaitu : RS
Tabel 4. Analisis Skore Berpikir Kritis Mahasiswa Dengan Menggunakana Uji
PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta 1
dan 2. Responden
yang diambil adalah responden tidak
Kruskal- Wallis (n=162)
dengan
gangguan
kesadaran
,
bersedia menjadi responden dan Variabel bebas
Uji
Sig
Skor Berpikir Kritis
Krusska l-Wallis
0,12
Ket eran gan Tid ak ber mak na
bersedia mengisi kuisioner yang telah disediakan dengan lengkap dari awal hingga akhir penelitian yang berjumlah 54 orang. kemampuan berpikir kritis perawat dalam proses
Sumber : Data Primer 2014
keperawatan tidak di pengaruhi oleh umur, jenis kelamin, pendidikan,
Tabel 5 menyajikan hasil dari
pengalaman pekerjaan dan status
skore berpikir kritis yang didapat
perkawinan.9.Beberapa faktor latar
bahwa nilai asymp.sig bernilai 0,12 dengan
(P<0,05).
Karena
belakang
itu
ada
signifikan klinik
perbandingan metode
terhadap
pengalaman
yang
UMY
Pendidikan
di
Rumah
FKIK
UMY
kritis,
kesehatan
sesuatu hal yang
harus dipertimbangkan dalam proses
critical
berpikir kritis dengan batas tertentu,
thinking pada mahasiswa profesi PSIK
perawatan
harus menjadi
pembelajaran
tingkat
berpikir
seperti usia, jenis kelamin dan
hipotesis nol diterima, bahwa tidak tidak
dalam
hal ini menandakan usia dan jenis
Sakit
kelamin menjadi faktor yang penting
di
atau mungkin sangat berpengaruh
Yogyakarta
terhadapat proses berpikir kritis.10
DISKUSI
Pada hasil penelitian ini disebutkan bahwa
Karakteristik responden
responden
dengan
jenis
kelamin perempuan lebih banyak Secara
umum,
responden
dibandingkan dengan jenis kelamin
yang dipilih dalam penelitian ini
laki-laki.
berdasarkan pada kriteria inklusi
merupakan profesi yang dipandang lebih
4
profesi
keperawatan
cocok
untuk
para
perempuan
pembimbing klinik yang sibuk akan
daripada laki-laki, dan perempuan
sulit
masih dianggap lebih mampu dalam
kemudian
Dapat disimpulkan bahwa profesi
kecemasan dan koping yang tidak
perawat baik yang berada di Rumah
efektif jika tingkat kemampuannya
Sakit/di pelayanan kesehatan dan
tidak sama dengan teman yang lain,
dimasayarakat
waktu
lebih
banyak
melakukan
metode
mahasiwsa
yang
ini,
mengalami
singkat
membuat
perempuan daripada laki-laki. Profesi
kepuasan mahasiswa belum tercapai.
perawat dipandang cocok atau pantas
Peneliti sendiri telah mengobservasi
dilakukan oleh serorang perempuan
langsung metode ini di lingkungan
hal
responden,
ini
dikarenakan
perempuan
resonden
kurang
mempunyai jiwa keibuan, perhatian,
memperhatikan
tekun, sigap, teliti dan lain- lain yang
dalam proses metode pembelajaran
bisa menghasilkan proses perawatan
klinik conference ini, yang terdiri dari 2
yang maksimal.
step yaitu praklinik (preconference) dan klinik(postconference).tinggi
pasca
Metode Pembelajaran Klinik Metode
Conference.
biasanya
Tabel.
menunjukkan
semakin
Adanya
bahwa
sulit
peserta
didik
mengalami kecemasan hebat, ini
tidak ada perbandingan yang berati
biasanya terjadi pada hari kedua
antara metode pembelajaran klinik conference dengan tingkat critical thinking mahasiswa profesi PSIK UMY di Rumah Sakit pendidikan
pasca klinik, maka dari itu
perlu
mendapatkan
penanganan
lebih
lanjut
individual.
Untuk
secara
mengatasi hal tersebut
FKIK UMY di Yogyakarta yang Ketidakefektifan
akan
merasakan kepuasan.11
4
menyajikan data hasil ini dari 54 responden,
langkah-langkah
dalam
melakuakn metode ini di pengaruhi
pembimbing klinik
berada dengan
peserta
tersebut
dan
hal
yang
didik
mengklarifikasi
oleh beberapa hal yang tentunya
sebaiknya
hal-
menjadi penyebab kecemasanya.12
merupakan bagian dari metode ini yaitu dosen atau pembimbing klinik,
Metode Bedside Teaching Tabel. 4
mahasiswa dan waktu. Dosen atau
menyajikan data hasil ini dari 54
5
responden,
menunjukkan
bahwa
kepada tindakan langsung kepada
tidak ada perbandingan yang berati
klien. Hal-hal yang bersifat terapan
antara metode pembelajaran klinik
langsung akan mudah di pahami dan
bedside teaching
diaplikasikan oleh mahasiswa.14
dengan tingkat
critical thinking mahasiswa profesi PSIK
UMY
di
Rumah
Sakit
Metode Casebasd Learning Tabel.4
pendidikan FKIK UMY di
menyajikan data hasil ini dari 54
Ketidakberhasilan metode bedside
responden,
teaching dipengaruhi oleh waktu,
tidak ada perbandingan yang berati
dimana skill yang dilakukan melalui
antara metode pembelajaran klinik
metode
fokus
case based learning dengan tingkat
mengajarkan
critical thinking mahasiswa profesi
bedside
utamanya
teaching,
adalah
menunjukkan
keterampilan di depan pasien, namun
PSIK
keterampilan skill harus dilatih setiap
pendidikan
hari
Yogyakarta yang diteliti peneliti
dan tidak bisa dilatih dalam
waktu
yaang
singkat.
Hal
ini
dalam
di
Rumah
FKIK
Sakit
UMY
di
tidak ada perbedaan yang signifikan.
bersamaan dengan kondisi pada saat peneliti
UMY
bahwa
Penelitian
melakukan
membandingkan
tentang pembelajaran
pengambilan data, dimana saat itu
berbasis masalah
responden baru melakukan metode
pembelajaran berbasis kasus (CBL)
ini selama 5 bulan. Selain faktor
dengan pengaruh mayor di dua
waktu yang mempengaruhi metode
lembaga
pendidikan
ini, juga ada skill-skill keperawatan,
Didapatkan
bahwa
mahasiswa
lebih
membuat metode case base learning
memahami
dan
cepat
berfikir,
menguasai
skill
(CBL)
(PBL) dengan
medis. hal
yang
tidak efektif dilakukan,
keperawatan dasar yang lebih mudah
karena faktor dari intern siswa
dipahami, disini mahasiswa sudah
sendiri dimana mereka yang berada
harus
di rentang umur dewasa muda (20
dituntut
untuk
melakukan
berpikir kritis walaupun dimulai dengan
hal
Pembimbing
yang kurang
tahun–30
mudah.13 detail
tahun)
memiliki
rasa
kepuasan yang ingin dicapai
dan
mereka cenderung cepat untuk pasif
menjelaskan materi tetapi lebih fokus
dalam
6
menerima
hal-hal
yang
mereka
anggap
kurang
bernilai.
terbatas dan membuat keputusan
Mereka biasanya mengenali kegiatan
tentang isu-isu yang tidak pasti,
yang bermanfaat bagi mereka dalam
ambigu dan bertentangan
teknik
praktik
keterampilan
dan
proses
berpikir.15
dengan
sebenarnya.16 para
yang
sebagian besar para sebagian besar
Banyak beberapa faktor yang
siswa yang menggunakan metode
mempengaruhi tingkat keberhasilan
case based learning menunjukkan
dari metode casebased learning ini,
bahwa casebased learning dapat
meliputi
untuk
merangsang akademik siswa yang
menguasai materi, kasus yang kurang
didukung oleh kepentingan pribadi
relevan dengan materi, dosen atau
dan
pembimbing klinik dalam melakukan
pelajaran dan memperkuat proses
metode ini. Kesiapan siswa untuk
berpikir yang realistik dan tajam.17
menguasai materi, dan kasus yang
KESIMPULAN
kesiapan
ditemukan berpikir
siswa
kritis
siswa
dituntut
agar
untuk
metode
keterlibatan
Berdasarkan
ini
penelitian
komparasi
berjalan dengan baik. Dosen atau
klinik
pembimbing klinik dalam melakukan
thinking
metode casebased learning ini harus
dalam
metode
materi
tentang
pembelajaran
terhadap
tingkat
pada
mahasiswa
critical pada
mahasisa profesi PSIK UMY di
lebih aktif dalam mencari kasus-
Rumah
kasus relevan. Salah satu hal yang
Sakit
Pendidikan
FKIK
UMY di Yogyakarta dapat ditarik
membuat metode ini mempunyai
kesimpulan sebagai berikut :
kelemahan adalah apabila kasus yang
Berdasarkan
akan dibahas tidak sesuai dengan
penelitian,
peneliti
materi, maka akan bias.16 Pengaruh
dapat menyimpulkan bahwa tidak
yang positif yang dihasilkan oleh
ada perbandingan yang berarti antara
metode casebased learning terhadap
metode
berpikir kritis, karena siswa di
conference, bedside teaching dan
tantang untuk menganalisis masalah-
casebased learning dengan critical
masalah
temukan
thinking mahasiswa profesi PSIK
kesimpulan
UMY di Rumah Sakit Pendidikan
langsung,
yang
mereka
membuat
pembelajaran
FKIK UMY di Yogyakarta.
berdasarkan dengan imformasi yang
7
klinik
KEKUATAN DAN
dalam
KELEMAHAN PENELITIAN
metode pembelajaran klinik. 2. Bagi
Kekuatan dari penelitian ini adalah
sebatas
berpikir
kritis
dengan
berperan
penelitian
keefektifan
dapat
terhadap metode
pembelajaran klinik.
yang
4. Bagi peneliti selanjutnya
dilakukan, baik di rumah sakit
diharapkan mampu
komunitas
memahami secara baik
(masyarakat).
dan mendalam terkait
SARAN 1. Bagi
ini
evaluasi
Peneliti tidak membatasi metode
di
hasil
dijadikan salah satu bahan
dilakukan oleh responden dan
maupun
proses
diharapkan
mengobservasi
klinik
dalam
3. Bagi institusi pendidikan
dari
metode pembelajaran klinik yang
pembelajaran
kinerja
pembelajaran klinik.
penelitian ini adalah Peneliti tidak langsung
dalam
daei preseptor yang ikut
Selama ini yang ada hanya pada
bisa
hasil
meningkatkan
metode
Kelemahan
sakit
evaluasi
pada
pembelajaran klinik di Indonesia.
perawat.
rumah
penelitian sebahai bahan
mahasiswa keperawatan yang di kaitkan
setipa
diharapkan
pengetahuan
peneliti, belum ada penelitian tentang
melakukan
dengan metode praktik
diharapkan meningkatkan mempertahankan
pembelajaran klinik dan
keperawatan
mampu mengembangkan
mampu
penelitian yang lebih baik
serta
lagi.
performa
keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Skripsi tidak
REFERENSI : 1. Mutiarani. (2007). Efektifitas pelaksanaan diskusi tutorialn ( PBL ) dengan metode 7 langkah untuk meningkatkan critical thinking mahasiswa
diterbitkan.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
8
2. Thistletthwaite Jill Elizabet,Davis David,Ekeocha Samilia, Kidd M.Jane,Moucdougall Colin,Mathew Paul et al. (2012). The Effectiveness of Case Based Learning in Health Profession Education. A BEME Systematic Review: BEME Guide No. 23,Medical Teacher 3. (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 2008). 4. Fesler- Birch,D.M. (2005). Critical Thinking and Patient Outcomes: A Review. Nursing Outlook,53,59-65 5. = 6. Nursalam & Efendi Ferry, (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 7. Thistletthwaite Jill Elizabet,Davis David,Ekeocha Samilia, Kidd M.Jane,Moucdougall Colin,Mathew Paul et al. (2012). The Effectiveness of Case Based Learning in Health Profession Education. A BEME Systematic Review: BEME Guide No. 23,Medical Teacher 8. Sugiyono. (2009). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta 9. Mulyaningsih.T (2011). Hubungan Berfikir Kritis dengan Perilaku Caring Perawat di RSUD Dr. MOEWARDI Surakarta.
Jakarta.Thesis.Universitas Indonesia 10. Notoadmodjo, S., (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta :RinekaCipta 11. Nursalam & Efendi Ferry, (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 12. Nursalam & Efendi Ferry, (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 13.Solikhah umi & Elsanti Devita. (2012). Pengaruh Bedside Teaching Terhadap Penugasan Kasus dan Keterampilan Mahasiswa Praktik Klinik Keperawatan. Journal Keperawatan Soedirman,Volume 7, No 3,November 2012 14. Lestari Puji. (2010). Efektifitas Metode Pembelajaran Bedside Teaching Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kemampuan Psikomotor Mahasiswa DIII di Lahan Praktek (Ruang Melati RSUD DR HARDJONO S PONOROGO). Thesis Universitas Sebelas Maret 15. Srinivisan Malathi, Wilkes Michael, Stevenson Frazier et al. (2007).Comparing Problem-Based Learning with Case-based Learning: Effects of A Major Curricular Shift at Two
9
Institutions. Academic Medicine, Vol 82, No.1/ January 2007
Education. A BEME Systematic Review: BEME Guide No. 23,Medical Teacher
16. Thistletthwaite Jill Elizabet,Davis David,Ekeocha Samilia, Kidd M.Jane,Moucdougall Colin,Mathew Paul et al. (2012). The Effectiveness of Case Based Learning in Health Profession
17. JA Mayo (2004) Using Case-Based Instruction to Bridge the Gap between Theory and Practice in Psychology of Adjustment. J Constr Psychol17(2):137– 146.
10