ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN: STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2010-2012 Fransiska Adi Saputra, Herlin Tundjung Setijaningsih Accounting Department, Faculty of Economic and Communication, BINUS University Jln. KH Syahdan No 9, Kemanggisan-Palmerah, Jakarta 11480
[email protected]
ABSTRAK This research aims to analyze the effect of liquidity, size of KAP, size of firm, and audit opinion to the timeliness of submission financial reporting. The object of this research uses the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010 through 2012. Methods undertaken to take a sample of these studies used a purposive sampling method. The analysis of the data is descriptive statistic, logistic regression, and hypothesis. Based on the results of the logistic regression test with a significant level of 0.05, the results show that the size of KAP and audit opinion is positive significant to the timeliness of the submission of the financial statements, while liquidity and size of firm do not affect significantly to the timeliness of the submission of the financial statements. Keywords: timeliness, liquidity, size of KAP, size of firm, audit opinion Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh likuiditas, ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Objek penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 hingga tahun 2012. Metode yang dilakukan untuk mengambil sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, pengujian regresi secara logistik, dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil uji regresi logistik dengan tingkat signifikansi 0,05, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran KAP dan opini audit berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan likuiditas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Kata Kunci : ketepatan waktu, likuiditas, ukuran KAP, ukuran perusahaan, opini audit
PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan suatu pencatatan informasi keuangan atas transaksitransaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut PSAK 1 revisi 2009, laporan keuangan merupakan laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Boynton (2006:83) mengatakan bahwa, “Informasi yang tepat waktu dan akurat untuk keperluan pengambilan keputusan sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan.” Hal ini berarti bahwa laporan keuangan harus bersifat informatif, akurat, dan yang terpenting adalah tepat waktu. Laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu oleh suatu perusahaan, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas dapat dijabarkan bahwa informasi tersebut dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan relevan. Semakin cepat suatu perusahaan mengeluarkan laporan keuangan maka laporan tersebut akan semakin berkualitas. Jadi, ketepatan waktu merupakan suatu karakteristik yang penting bagi penyampaian informasi dalam laporan keuangan. Perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah dibuat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan telah diaudit oleh akuntan publik yang telah terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK). BAPEPAM dan LK merupakan suatu lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan keuangan di pasar modal. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995. Sejak tanggal 30 September 2003, BAPEPAM dan LK mengeluarkan lampiran surat keputusan dengan nomor Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Pada tanggal 1 Agustus 2012, BAPEPAM mengeluarkan lampiran surat keputusan dengan nomor Kep-431/BL/2012 yang menyatakan bahwa setiap perusahaan wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tahun buku berakhir, disampaikan dalam bentuk dokumen fisik (hardcopy) paling kurang 2 (dua) eksemplar, satu di antaranya dalam bentuk asli dan di sertai dengan laporan dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy). Laporan tahunan dalam bentuk asli dan wajib yang dimaksud adalah laporan yang memuat ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan, tanggungjawab direksi atas laporan keuangan, dan laporan keuangan yang telah diaudit. Tepat waktu dan tidak tepat waktunya perusahaan merupakan suatu masalah yang terjadi setiap tahun. Bahkan, dengan adanya peraturan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan pun tetap ada yang menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu dan tidak tepat waktu. Beberapa faktor mungkin dapat menjadi suatu kendala bagi ketepatan waktu, yakni dari pihak auditor, auditee, ataupun pihak eksternal. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penelitian ini akan membahas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Lie (2012) dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan di BEI Periode 2008-2010, mengambil sampel sebanyak 69 perusahaan pertambangan, variabel yang diteliti adalah likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, reputasi KAP, opini akuntan publik, kepemilikan manajerial, dan kepemilikian publik, obyek penelitian Lie (2012) adalah perusahaan pertambangan di BEI pada tahun 20102012, dan periode tahun yang diteliti adalah tahun 2008-2010. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2013) dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu dan Audit Delay Penyampaian Laporan Keuangan, mengambil sampel
sebanyak 335 perusahaan, variabel yang diteliti adalah profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, opini auditor, dan ukuran KAP, obyek penelitian Dewi (2013) adalah perusahaan go public yang terdaftar di BEI untuk periode 2007-2011, dan periode tahun yang diteliti adalah tahun 2007-2011. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa sampel yang di ambil pada penelitian ini sebanyak 94 perusahaan manufaktur, variabel yang diteliti adalah likuiditas, ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan opini audit, obyek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012, dan periode tahun yang diteliti adalah tahun 2010-2012.
Rumusan Masalah 1. 2. 3.
4.
Apakah likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012? Apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012? Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 20102012? Apakah opini audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012?
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian bagi penulis, yaitu dapat memberikan pelatihan pengembangan kemampuan serta pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dan mempraktikan penerapan teori yang telah diperoleh selama kuliah. Bagi bidang akademik, yaitu dapat menambah pengetahuan dan memberikan kontribusi pada penelitian selanjutnya terkait dengan pengaruh likuiditas, ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan opini audit selama tahun 2010-2012 terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bagi perusahaan, yaitu dapat menjadi bahan masukan dan informasi yang dapat meningkatkan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan perusahaan. Bagi investor, yaitu dapat dijadikan pedoman dalam menilai suatu informasi keuangan yang berkualitas dan dapat mempertimbangkan suatu keputusan yang diambil.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Margaretta (2012), Fitri dan Nazira (2009), Turel (2010), dan Owusu-Ansah (2000). Laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu oleh suatu perusahaan, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas dapat dijabarkan bahwa informasi tersebut dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan relevan. Tepat waktu dan tidak tepat waktunya perusahaan merupakan suatu masalah yang terjadi setiap tahun. Bahkan, dengan adanya peraturan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan pun tetap ada yang menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu dan tidak tepat waktu. Beberapa faktor mungkin dapat menjadi suatu kendala bagi ketepatan waktu, yakni dari pihak auditor, auditee, ataupun pihak eksternal. Oleh karena itu, penelitian ini membahas beberapa faktor sehingga dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut, yaitu Pertama, likuiditas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar rasio likuiditas maka semakin cepat pula perusahaan dapat melunasi hutangnya. Hal ini merupakan berita baik sehingga perusahaan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Apabila rasio likuiditas perusahaan tersebut kecil maka perusahaan semakin lambat untuk melunasi hutangnya. Hal ini merupakan berita buruk bagi perusahaan karena perusahaan akan terlambat menyampaikan
laporan keuangannya. Oleh karena itu, hipotesis alternatif pertama dapat dirumuskan sebagai berikut: Ha1: Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012. Kedua, besar kecilnya ukuran KAP dapat menjadi suatu hal yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Ukuran KAP yang besar cenderung memiliki kinerja yang baik, sehingga perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan menggunakan KAP yang besar. Akuntan yang berkualitas akan menghasilkan kinerja yang baik, sehingga KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibandingkan dengan KAP kecil. Oleh karena itu, hipotesis alternatif kedua dapat dirumuskan sebagai berikut: Ha2: Ukuran KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012. Ketiga, ukuran perusahaan yang besar dapat memberikan pengaruh pada ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Nilai asset dapat menjadi salah satu pengaruh perusahaan, bila asset perusahaan besar dapat menerbitkan laporan keuangan secara tepat waktu sehingga laporan keuangan tersebut dapat lebih berkualitas. Selain itu, perusahaan yang besar memiliki sumber daya yang banyak dan sistem akuntansi yang canggih dibandingkan perusahaan yang lebih kecil, sehingga perusahaan besar cenderung dapat menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Oleh karena itu, hipotesis alternatif ketiga dapat dirumuskan sebagai berikut: Ha3: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012. Keempat, opini audit merupakan opini yang diberikan oleh auditor pada laporan keuangan yang telah diaudit. Semakin lama auditor menunda memberikan opini maka semakin besar pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Unqualified opinion yang dikeluarkan oleh auditor akan mempercepat perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Apabila perusahaan menerima opini audit selain unqualified maka akan memperlambat penyampaian laporan keuangan. Oleh karena itu, hipotesis alternatif keempat dapat dirumuskan sebagai berikut: Ha4: Opini Audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012.
Jenis dan Sumber Data Penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari industri yang berbeda selama 3 tahun, yaitu tahun 2010, tahun 2011, dan tahun 2012. Di Bursa Efek Indonesia dibagi menjadi 3 sektor, yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier. Penelitian ini juga mengambil sampel dari sektor sekunder, dimana sektor ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdiri dari 3 bagian, yaitu industri dasar dan kimia, aneka industri, dan industri barang konsumsi. Pengambilan data dilakukan di Bursa Efek Indonesia tepatnya pada Indonesian Capital Market Electronic Library, selain dari Bursa Efek Indonesia pengambilan data dilakukan pada website perusahaan. Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa pengujian statistik deskriptif dan analisa pengujian hipotesis.
Penentuan Sampel Pengumpulan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu : (1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melaporkan laporan keuangannya selama 3 tahun berturut-turut pada tahun 2010, 2011, dan 2012, (2) Perusahaan yang laporan keuangannya dilengkapi dengan laporan auditor independen, (3) Perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang tutup buku pada tanggal 31 Desember pada tahun 2010, 2011, dan 2012, (4) Perusahaan yang memiliki data tanggal laporan
keuangan tahunan ke BEI pada tahun 2010, 2011 dan 2012, (5) Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dengan nilai Rupiah.
Jumlah Sampel Peneliti mengambil 94 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun, yaitu tahun 2010, tahun 2011, dan tahun 2012. Jadi, jumlah sampel secara keseluruhan adalah 282 sampel dan berikut ini merupakan tabel 1 hasil pemilihan sampel:
Tabel 1 Hasil Pemilihan Sampel
No
Kriteria
Jumlah
1
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang melaporkan laporan keuangannya selama 3 tahun, yaitu tahun 2010, 2011, dan 2012
121
2
(2)
3
Perusahaan yang delisting Perusahaan yang laporan keuangannya tidak di lengkapi laporan auditor independen
(1)
4
Perusahaan yang bukan memiliki tahun buku pada 31 Des
(3)
Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangannya dalam Rupiah 5
(21) Jumlah perusahaan
94
Jumlah Tahun penelitian
3
Jumlah sampel perusahaan pada periode penelitian
282
Metode Analisis Data Pada penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisa pengujian statistik deskriptif dan analisa pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah regresi logistik. Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Keterangan : Y = ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebagai variabel dependen β0 = konstanta β1 = koefisien regresi untuk likuiditas atau current ratio X1 = Current Ratio (CR) β2 = koefisien regresi untuk ukuran KAP = KAP X2 β3 = koefisien regresi untuk ukuran perusahaan atau size X3 = size
β4 X4 e
= koefisien regresi untuk opini audit atau opinion = opinion = error yang menunjukkan besarnya kekeliruan yang terjadi pada peramalan
Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel akan menjabarkan keterkaitan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dihitung dari tanggal publikasi laporan keuangan perusahaan ke BEI yang tidak lebih dari 90 hari setelah tanggal penutupan buku 31 Desember. Variabel dependen ini diukur dengan variabel dummy 0 yang memiliki ketepatan waktu dan dummy 1 yang tidak tepat waktu. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) likuiditas; Likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio. Current Ratio (CR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut : CR =
Asset Lancar Utang Lancar
(2) Ukuran KAP; Untuk meningkatkan kepercayaan klien dan mempertahankan reputasinya, KAP bekerja keras untuk segera menerbitkan laporan auditor independen agar perusahaan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. The Big Four merupakan KAP terbesar yang berada di Indonesia, meliputi PWC, KPMG, E&Y, dan Deloitte. Perusahaan yang terdaftar di BEI tidak selalu memakai jasa akuntan The Big Four saja tetapi ada yang memakai jasa akuntan selain The Big Four. Variabel ukuran KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan kategori 1 untuk perusahaan yang menggunakan jasa KAP selain The Big Four dan kategori 0 untuk perusahaan yang menggunakan jasa KAP The Big Four. (3) Ukuran Perusahaan; Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suantu kondisi yang dapat menunjukkan seberapa besar informasi perusahaan yang ada. Ukuran perusahaan dilihat dari besarnya total asset. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan Ln total asset. Natural log (Ln) yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Jika nilai total asset langsung dipakai begitu saja maka nilai variabel akan terlalu besar. Dengan menggunakan natural log, nilai yang terlalu besar dapat disederhanakan, tanpa mengubah proporsi nilai besarnya. (4) Opini Audit; Opini audit merupakan pendapat yang diberikan oleh auditor mengenai penyajian laporan keuangan perusahaan. Opini audit terdiri dari unqualified opinion, qualified opinion, disclaimer opinion, dan adverse opinion. Opini audit dilihat dari laporan auditor independen yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel opini audit diukur menggunakan variabel dummy dengan kategori 1 untuk perusahaan yang menerima selain unqualified opinion dan kategori 0 untuk perusahaan yang menerima unqualified opinion.
HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat jumlah perusahaan yang tepat waktu dari tahun 2010, 2011, dan 2012. Diketahui bahwa dari tahun ke tahun selama periode penelitian jumlah perusahaan yang tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan mengalami penurunan yaitu pada tahun 2010 sebanyak 82 perusahaan, tahun 2011 sebanyak 68 perusahaan, dan tahun 2012 sebanyak 54 perusahaan. Selama periode penelitian terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan, yaitu tahun 2010 sebanyak 12 perusahaan, tahun 2011 sebanyak 26 perusahaan, dan tahun 2012 sebanyak 40 perusahaan.
Tabel 2 Jumlah Perusahaan Manufaktur Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun 2010-2012
Tahun 2010 2011 2012
Jumlah Perusahaan Manufaktur 94 94 94
Jumlah Perusahaan Tepat Waktu 82 68 54
Jumlah Perusahaan Tidak Tepat Waktu 12 26 40
Berikut ini merupakan hasil statistik deskriptif pada variabel likuiditas dan ukuran perusahaan. Tingkat likuiditas yang dilihat dari current ratio dan diukur berdasarkan perbandingan antara aset lancar dengan hutang lancar, menunjukkan nilai minimum sebesar 0,0031 oleh perusahaan Surya Intrindo Makmur Tbk., sedangkan nilai maksimum dari current ratio sebesar 1005,18 oleh perusahaan Davomas Abadi Tbk. Berdasarkan laporan keuangan auditan perusahaan diketahui bahwa pada tahun 2010 Surya Intrindo Makmur Tbk. memiliki aset lancar sebesar Rp. 271.274.309,- dari hutang lancar sebesar Rp. 88.812.236.428,-, sedangkan laporan keuangan auditan perusahaan Davomas Abadi Tbk pada tahun 2012 memiliki aset lancar sebesar Rp. 356.711.655.497,- dari hutang lancar sebesar Rp. 354.873.346,-. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi current ratio, maka semakin baik pula likuiditas perusahaan dan dalam hal ini terjadi pada Davomas Abadi Tbk yang memiliki current ratio yang paling tinggi. Nilai mean tingkat current ratio diperoleh sebesar 6,55427, nilai median sebesar 1,6796, dan standard deviation sebesar 60,0397. Tingkat current ratio yang berada pada 25% menunjukkan bahwa 25% perusahaan memiliki tingkat likuiditas di bawah 1,15643 dan 75% perusahaan memiliki tingkat likuiditas di bawah 2,7629. Ukuran perusahaan yang diukur dengan menggunakan Ln Total Asset, menunjukkan nilai minimum sebesar 23,0825 oleh perusahaan Aneka Kemasindo Utama Tbk., sedangkan nilai maksimum sebesar 32,8365 oleh perusahaan Astra International Tbk. Berdasarkan laporan keuangan auditan perusahaan Aneka Kemasindo Utama Tbk. pada tahun 2012 memiliki total aset sebesar Rp. 10.582.842.395,-, sedangkan laporan keuangan auditan perusahaan Astra International Tbk. pada tahun 2012 memiliki total aset sebesar Rp. 182.274.000.000.000,-. Nilai mean ukuran perusahaan adalah sebesar 27,7178, nilai median 27,534, dan standard deviation sebesar 1,60074. Tingkat Ln Total Asset yang berada pada 25% menunjukkan bahwa 25% perusahaan memiliki tingkat ukuran perusahaan di bawah 26,7178 dan 75% perusahaan memiliki tingkat likuiditas di bawah 28,4167.
Tabel 3 Hasil Statistik Deskriptif Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Current Ratio N
Valid Missing
Mean Median Std. Deviation Minimum
Ln Total Asset 282
282
0
0
6.55427
27.7178
1.6796
27.534
60.0397
1.60074
0.0031
23.0825
Maximum
Percentiles
1005.18
32.8365
25
1.15643
26.7178
50
1.6796
27.534
75
2.7629
28.4167
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan metode regresi logistik biner dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Regresi logistik biner ini dilakukan untuk menguji pengaruh likuiditas, ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test) Langkah pertama yang dilakukan untuk penelitian ini adalah menilai kelayakan model regresi (goodness of fit test). Model regresi ini mengukur Hosmer and Lemeshow Test dengan nilai Chi-Square. Jika tingkat signifikansinya lebih besar daripada 0,05 berarti H0 diterima. Pada tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pada penilaian kelayakan model regresi (goodness of fit test) sebesar 0,139 lebih besar daripada 0,05, maka H0 dapat diterima. Hal ini berarti bahwa model regresi ini cukup layak untuk dipakai untuk analisis selanjutnya.
Tabel 4 Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test) Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 12.272 8 .139
Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Langkah kedua yang dilakukan untuk penelitian ini adalah menilai keseluruhan model. Penilaian keseluruhan model dilakukan dengan memperhatikan nilai -2 Log Likehood pada block number = 0 dan block number = 1. Pada tabel 5 menunjukkan bahwa -2 Log Likehood pada block number = 0 memiliki nilai sebesar 332,858 dan -2 Log Likehood pada block number = 1 memiliki nilai sebesar 312,918. Nilai tersebut menunjukkan penurunan sebesar 19,940 dan hasil penurunan tersebut merupakan model regresi yang baik.
Tabel 5 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Iteration -2 Log Likehood Step 0 332.858 1 312.918
Menguji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Langkah ketiga yang dilakukan untuk penelitian ini adalah menguji koefisien determinasi yang diukur menggunakan Nagelkerke R Square. Pada tabel 6 menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,097. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (variabel dependen) dapat dijelaskan oleh likuiditas, ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan opini audit (variabel independen).
Tabel 6 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Step
-2 Log likelihood
1
312.928
a
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square .067
.097
Menguji Koefisien Regresi Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah menguji koefisien regresi. Menguji koefisien regresi ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian ini adalah tingkat siginifikansinya. Apabila tingkat signifikansinya lebih besar daripada 0,05 berarti hipotesis alternatifnya ditolak, maksud dari hipotesis alternatif ditolak adalah bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Apabila tingkat signifikansinya lebih kecil daripada 0,05 berarti hipotesis alternatifnya diterima, maksud dari hipotesis alternatif diterima adalah bahwa variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 7 Koefisien Regresi Variables in the Equation B S.E. Wald CurrentRatio20102012 .004 .005 .607 uk.KAP20102012 1.326 .404 10.774 LnTotalAsset20102012 .068 .110 .380 opini20102012 1.635 .831 3.870 -3.866 3.208 1.453 Constant
df 1 1 1 1 1
Sig. .436 .001 .538 .049 .228
Exp(B) 1.004 3.765 1.070 5.131 .021
Pada tabel 7 menunjukkan bahwa hasil uji regresi pada variabel current ratio memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,004 yang artinya ada arah positif likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Nilai signifikansi dari current ratio sebesar 0,436, nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, variabel likuiditas tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan hipotesis alternatif 1 (Ha1) ditolak.
Pada tabel 7 menunjukkan bahwa hasil uji regresi pada variabel ukuran KAP memiliki nilai koefisien sebesar 1,326 yang artinya ada arah positif ukuran KAP terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Nilai signifikansi dari variabel ukuran KAP sebesar 0,001, nilai tersebut lebih kecil dari 0,005. Oleh karena itu, variabel ukuran KAP memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan hipotesis alternatif 2 (Ha2) diterima. Pada tabel 7 menunjukkan bahwa hasil uji regresi pada variabel Ln Total Asset memiliki nilai koefisien sebesar 0,068 yang artinya ada arah positif ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Nilai signifikansi dari variabel ukuran perusahaan sebesar 0,538 dan nilai tersebut lebih besar daripada 0,05. Oleh karena itu, variabel ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan hipotesis alternatif 3 (Ha3) ditolak. Pada tabel 7 menunjukkan bahwa hasil uji regresi pada variabel opini audit memiliki nilai koefisien sebesar 1,635 yang artinya ada arah positif opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Nilai signifikansi dari variabel opini audit sebesar 0,049 dan nilai tersebut lebih kecil daripada 0,05. Oleh karena itu, variabel opini audit memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan hipotesis alternatif 4 (Ha4) diterima.
Bahasan Bukti empiris menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur yang telah go public tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan ke BEI. Hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan semakin sadar dalam mengikuti peraturan yang telah dibuat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis secara regresi logistik, maka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Likuiditas Hasil analisis regresi logistik pada variabel pertama ini diuji melalui current ratio dengan SPSS 21.0. Diketahui bahwa koefisien dari hasil uji regresi bernilai positif dan sebesar 0,004. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan artinya jika likuiditas tersebut semakin besar maka cenderung memiliki ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Nilai signifikansi dari current ratio menunjukkan nilai sbesar 0,436. Nilai tersebut memiliki arti bahwa 0,436 lebih besar daripada tingkat signifikansinya sebesar 0,05, maka hipotesis alternatif yang pertama (Ha1) tidak dapat diterima atau ditolak. Kesimpulan dari hasil uji regresi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri dan Nazira (2009) yang mengungkapkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyelesaian penyajian laporan keuangan. Fitri dan Nazira (2009) memiliki judul penelitian Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Kepada Publik: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Variabel yang diteliti pada penelitian Fitri dan Nazir (2009) adalah ukuran perusahaan, likuiditas, umur perusahaan, dan pelaporan item-item luar biasa dan/atau kontijensi. Jumlah sampel yang dipakai sebanyak 54 perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil pengujian penelitian tersebut pada variabel likuiditas diperoleh nilai thitung sebesar 0,628, sedangkan nilai ttabel sebesar 1,974, hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung < ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,531. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil perhitungan statistik mennujukkan secara parsial variabel likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan di BEI. Hasil tingkat signifikansi pada penelitian Fitri dan Nazira (2009) memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu lebih besar daripada
tolak ukur tingkat signifikansinya yaitu sebesar 5%. Hal ini dapat terjadi karena dalam perusahaan terjadi pengelolaan aktiva yang kurang efektif sehingga adanya indikasi bahwa terdapat aktiva yang menganggur.
Ukuran KAP Hasil analisis regresi logistik pada variabel kedua ini memiliki nilai koefisien sebesar 1,326 dan bersifat positif. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran KAP berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan artinya jika ukuran KAP tersebut semakin besar maka cenderung memiliki ketepatan waktu terhadap penyampaian laporan keuangan. Nilai signifikansi ukuran KAP menunjukkan nilai sebesar 0,001. Nilai tersebut memiliki arti bahwa 0,001 lebih kecil daripada tingkat signifikansinya sebesar 0,05, maka hipotesis alternatif yang kedua (Ha2) dapat diterima. Kesimpulan dari hasil uji regresi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ukuran KAP memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran KAP memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Turel (2010) yang menyatakan bahwa auditor memiliki pengaruh secara signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Turel (2010) memiliki judul Timeliness of Financial Reporting ini Emerging Capital Markets: Evidence from Turkey. Variabel yang diteliti adalah reputasi KAP, opini audit, ukuran perusahaan, sign of income, dan jenis industri. Hasil penelitiannya terhadap variabel ukuran KAP mengatakan bahwa peningkatan lead time diamati dengan adanya kantor akuntan publik The Big Four. Menurut Turel (2010) perusahaan yang diaudit oleh The Big Four mempublikasikan 6 hari setelahnya dari perusahaan lain yang diaudit oleh kantor akuntan publik yang lebih kecil. Penelitian ini sesuai dengan logika teori yang ada, bahwa besar kecilnya ukuran KAP akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Perusahaan yang menggunakan jasa audit dari KAP The Big Four akan cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. KAP yang besar akan memiliki sumber daya yang baik dan dengan sumber daya yang baik akan memiliki kualitas pekerjaan yang baik sehingga dapat menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. . Oleh karena itu, ukuran KAP memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Ukuran Perusahaan Hasil analisis regresi logistik pada variabel ketiga ini dihitung melalui Ln Total Asset dan diuji dengan SPSS 21.0. Diketahui bahwa koefisien dari hasil uji regresi bernilai positif dan sebesar 0,068. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan artinya jika ukuran perusahaan tersebut semakin besar maka cenderung memiliki ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Nilai signifikansi dari Ln Total Asset menunjukkan nilai sbesar 0,538. Nilai tersebut memiliki arti bahwa 0,538 lebih besar daripada tingkat signifikansinya sebesar 0,05, maka hipotesis alternatif yang ketiga (Ha3) tidak dapat diterima atau ditolak. Kesimpulan dari hasil uji regresi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2011) yang mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan tidak dapat menentukan ketepatan waktu perusahaan untuk menyerahkan laporan keuangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2011) mrnggunakan pengujian hipotesis berupa penilaian model fit dengan menguji -2 Log Likehood, Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test, Nagelkerke R Square. Nilai signifikansi yang dihasilkan dalam pengujiannya yaitu sebesar 0,891 yang artinya lebih
besar daripada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2011) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak dapat menentukan ketepatan waktu perusahaan untuk menyerahkan laporan keuangannya. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan logika teori yang ada, bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula nilai asset perusahaan dan cenderung tepat waktu.
Opini Audit Hasil analisis regresi logistrik pada variabel keempat ini memiliki nilai koefisien sebesar 1,635 dan bersifat positif. Hal ini menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan artinya jika opini audit tersebut semakin baik maka cenderung memiliki ketepatan waktu terhadap penyampaian laporan keuangan. Nilai signifikansi opini audit menunjukkan nilai sebesar 0,049. Nilai tersebut memiliki arti bahwa 0,049 lebih kecil daripada tingkat signifikansinya sebesar 0,05, maka hipotesis alternatif yang keempat (Ha4) dapat diterima. Kesimpulan dari hasil uji regresi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa opini audit memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini audit memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Turel (2010) yang menyatakan bahwa opini audit memiliki pengaruh secara signifikan. Hal ini mengungkapkan bahwa perusahaan yang menerima opini audit berupa qualified opinion terdapat lead time yang lebih lama dibandingkan dengan perusahaan yang menerima laporan dengan standar audit. Dapat dikatakan bahwa auditor perlu menghabiskan banyak waktu dan usaha dalam mengupayakan prosedur audit untuk mengkonfirmasi kualifikasi tersebut. Perusahaan manufaktur diduga memiliki lead time yang lebih banyak daripada perusahaan lain. Penelitian ini sesuai dengan logika teori yang ada, bahwa semakin lama perusahaan menunda memberikan data ke KAP maka opini audit yang diberikan akan semakin buruk. Faktor lain juga dapat menjadi sebab bahwa perusahaan yang diberikan opini audit berupa unqualified opinion akan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan, yang berarti perusahaan memiliki kualitas manajemen yang baik.
SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah dan memperoleh bukti empiris mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari likuiditas, ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan opini audit. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian statistik deskriptif dan pengujian regresi logistik guna mengetahui pengaruh likuiditas, ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 282 dari 94 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012. Pengujian dilakukan dengan analisa data yaitu statistik deskriptif, pengujian regresi logistik, dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil uji regresi logistik, berikut ini merupakan kesimpulan dari penelitian: (1) likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Koefisien regresi likuiditas ini bersifat positif. Hal ini dapat disebabkan oleh terjadinya pengelolaan aktiva yang tidak tepat dan tidak efektif. Jika perusahaan hanya menggunakan aset lancar saja untuk menutupi hutangnya terdapat indikasi bahwa adanya aset yang menganggur dan tidak digunakan secara efektif oleh perusahaan; (2) ukuran KAP memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Koefisien regresi ukuran KAP ini bersifat positif. Besar dan kecilnya ukuran KAP mrmiliki pengaruh yang cukup besar terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Perusahaan yang menggunakan jasa KAP The Big Four akan cenderung tepat waktu dalam melaporan keuangannya. Hal ini dikarenakan KAP besar seperti The Big Four memiliki sumber daya baik sehingga jasa audit yang diberikan oleh auditor dan KAP memiliki kualitas pekerjaan yang baik pula. Oleh karena itu, semakin besar perusahaan menggunakan KAP yang besar, maka perusahaan cenderung untuk tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya; (3) ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Koefisien regresi ukuran perusahaan ini bersifat positif. Ukuran perusahaan yang lebih besar belum tentu tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Dalam mengukur tepat waktu atau tidaknya perusahaan tergantung dari perusahaan itu sendiri, baik ukuran perusahaan yang besar ataupun kecil. Apabila dapat memenuhi tanggungjawabnya dalam mematuhi peraturan yang berlaku, maka perusahaan dapat tepat waktu untuk menyampaikan laporan keuangannya; (4) opini audit memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Koefisien regresi opini audit ini bersifat positif. Perusahaan yang memiliki opini audit berupa unqualified opinion lebih tepat waktu untuk menyampaikan laporan keuangan. Hal ini dapat disebabkan perusahaan memiliki kualitas manajemen yang baik sehingga menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini dan mengingat hasil penelitian ini masih memiliki keterbatasan, maka penulis memberikan beberapa saran untuk penelitian mendatang mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, yaitu: saran bagi penulis dan peneliti selanjutnya dapat menambah waktu penelitian yang lebih panjang dan yang lebih dari tiga tahun sehingga hasil penelitian dapat lebih baik, menambah variabel independen selain likuiditas, ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan opini audit, agar hasil penelitian dapat mampu memprediksi ketepatan waktu laporan keuangan lebih tepat dan akurat, dan memperluas penggunaan data dan sampel dari berbagai jenis perusahaan yang telah go public dan menggunakan jenis perusahaan tidak hanya dari manufaktur saja. Saran bagi bidang akademik agar dapat memperluas wawasan tidak hanyadari variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini, tetapi juga variabel lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Saran bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerjanya secara menyeluruh dalam segala aspek sehingga dapat tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. Saran bagi investor untuk dapat menelaah informasi keuangan yang didapatkan sehingga dapat mengambil keputusan yang baik dalam melaksanakan investasi dalam suatu perusahaan.
REFERENSI Boynton, W. C. dan Johnson, R. N. (2006). Modern Auditing: Assurance Services, and the Intergrity of Financial Reporting. Eighth Edition. John Wiley & Sons. Dewi, K. M. dan Pamudji, S. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu dan Audit Delay Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 20072011. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 2, pp. 1-13. Fitri, F. A. dan Nazira. (2009). Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Kepada Publik: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol. 2, No. 2, pp. 198-214. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP/-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-134/BL/2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik. Lie, N. Y. S. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan di BEI Periode 2008-2010. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 1.
Margaretta, Stepvanny. (2012). Pengaruh Penerapan IFRS Terhadap Keterlambatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Owusu-Ansah, Stephen. (2000). Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchange. Journal Accounting and Business Research. Vol.30. No.3. Turel, A. (2010). Timeliness of Financial Reporting in Emerging Capital Markets: Evidence from Turkey. Istanbul University Journal of the School of Business Administration, Vol. 39, No. 2, pp. 227-240.
RIWAYAT PENULIS Fransiska Adi Saputra lahir di kota Jakarta pada 21 Juli 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada 2014. Saat ini bekerja sebagai accounting staff di PT Bank Mayapada International.