Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL PUSTAKAWAN DENGAN PRESTASI KERJA PADA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI DI KOTA SURABAYA (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) Aditya Ramadhani (071016043) ABSTRAK Kompetensi profesional pustakawan merupakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki seorang pustakawan yang bekerja pada perpustakaan digunakan tolok ukur guna mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam menggunakan pengetahuan dan skill atau kemampuannya. Apabila kompetensi yang dimiliki pustakawan baik tentunya akan berdampak pada prestasi kerja yang baik pula, begitupun sebaliknya. Penelitian ini berfokus pada pustakawan di perpustakaan perguruan tinggi negeri di kota Surabaya, yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kompetensi profesional pustakawan dengan prestasi kerja dan mengukur berapa besar hubungan kompetensi profesional pustakawan dengan prestasi kerja pada perpustakaan perguruan tinggi negeri di kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan teknik penyebaran kuisioner kepada responden untuk mendapatkan data. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kompetensi profesional pustakawan yang meliputi skill manajemen informasi, skill interpersonal, skill teknologi informasi, skill manajemen secara parsial terhadap prestasi kerja pada perpustakaan perguruan tinggi negeri kota Surabaya. Hasil koefisien t hitung koefisien regresi sebesar 5.471 sedangkan t tabel sebesar 1.67 dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel (5.471 > 1.67) maka H0 ditolak sehingga ada hubungan secara signifikan antara kompetensi profesional pustakawan secara parsial dengan prestasi kerja. Dan Hasil koefisien korelasi sederhana (R) = 0.556 menunjukkan adanya hubungan secara bersama-sama yang cukup kuat, dikarenakan hasil koefisien korelasi pada penelitian ini berada di antara 0,40–0,59 antara variabel kompetensi profesional pustakawan sebagai variabel bebas dengan prestasi kerja sebagai variabel terikat. Karena semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin eratnya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Kata kunci : kompetensi profesional pustakawan, prestasi kerja, perpustakaan perguruan tinggi negeri di kota Surabaya.
1
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat sekarang ini mendorong perpustakaan yang memiliki manajemen perpustakaan maupun koleksi yang baik, diperlukan dukungan dari pustakawan yang berkompeten di setiap bidangnya. Pustakawan yang memiliki sikap kesetiaan, kejujuran, disiplin, kreatif, tanggung jawab, dan kemampuan profesional sangat mungkin mempunyai prestasi kerja yang baik dalam melaksanakan tugas sehingga lebih berdaya guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan pustakawan yang profesional maka diperlukan adanya pembinaan, pengembangan, dan pendayagunaan untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Menurut undang-undang R.I No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 ayat 8 dinyatakan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pengertian kompetensi Menurut Spencer dalam Moehriono (2009), adalah “karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu”. Kompetensi pustakawan dapat diwujudkan dengan memiliki kepribadian yang mendalam dan melekat pada seseorang yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab pada berbagai keadaan tugas pekerjaan oleh individu, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini tentunya pustakawan harus menempuh pendidikan pustakawan sebagai modal utama, walaupun orang tersebut dikatakan sudah lama bekerja diperpustakaan dan tidak menempuh pendidikan pustakawan maka orang tersebut tidak bisa dikatakan sebagai pustakawan. Dalam sebuah organisasi untuk menetapkan nilai yang dicapai oleh pustakawan tentunya melihat prestasi kerja pustakawan melalui sebuah penilaian dari evaluasi hasil kerja dan penilaian juga untuk mengembangkan dan motivasi kerja dikalangan pustakawan. Artinya, penilaian tersebut benar-benar menilai prestasi pustakawan. Dalam pengembangan karirnya, kinerja pustakawan diukur berdasarkan kemampuan kerja yang menghasilkan prestasi kerja dituangkan dalam butir-butir kegiatan atau angka kredit pustakawan, sehingga pustakawan yang akan naik pangkat jabatannya harus mengumpulkan angka kredit sesuai dengan butir-butir kegiatan menurut jenjang kepustakawanan yang dipersyaratkan.
2
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah 1. Apakah ada hubungan kompetensi profesional pustakawan terhadap prestasi kerja pada perpustakaan perguruan tinggi negeri di kota Surabaya? 2. Seberapa besar hubungan kompetensi profesional pustakawan terhadap prestasi kerja pada perpustakaan perguruan tinggi negeri di kota Surabaya? I.3 Tinjauan Pustaka Kompetensi Pustakawan Menurut undang-undang R.I No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 ayat 8 dinyatakan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Kompetensi profesional dapat dihubungkan dengan pengetahuan pustakawan khusus di dalam area sumber-sumber informasi, akses informasi, teknologi, manajemen dan penelitian, serta kemampuan untuk menggunakan areaarea pengetahuan itu sebagai landasan dalam memberikan layanan perpustakaan dan informasi. Menurut Wicaksono (2004), menyatakan bahwa pustakawan harus memiliki empat jenis kompetensi, sebagai berikut : 1. Skill Manajemen Informasi Yang termasuk dalam skill Manajemen Informasi: a. Mencari Informasi. Proses mencari informasi terbagi lagi dalam: - Mendefinisikan kebutuhan infomasi. Yaitu: mengidentifikasikan kebutuhan pemakai, mengenali beragan jenis penggunaan informasi oleh pemakai, menempatkan informasi yang dibutuhkan dalam suatu kerangka referensi (Who, what, when, where, how, why), menghubungkan informasi yang dibutuhkan dengan domain pengetahuan, dan mendefinisikan masalah informasi menggunakan beragam skill tanya jawab. - Melakukan penelusuran. Yaitu: mempunyai skill dasar penelusuran informasi, kemampuan navigasi sistem dan sumberdaya elektronis, dan pengetahuan dasar tentang beragam sumber informasi yang tidak tersedia bentuk elektronis seperti bentuk cetak, orang (people and colleagues), dan lain-lain. Mengetahui sumber-sumber informasi baik eksternal maupun
3
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) internal, mengetahui sumber mana saja yang dapat diandalkan dan memberikan nilai tambah. - Memformulasikan Strategi Penelusuran. Mensyaratkan pengetahuan yang mendasar dan komperhensif yang sumberdaya informasi yang tepat termasuk strukturnya. Skill tentang suatu subjek juga perlu. Kemampuan lain yang dibutuhkan: mampu mendiskusikan ide-ide untuk mencari berbagai masukan, memilih alat penelusuran, mengidentifikasi katakunci, konsep, tajuk subyek, deksriptor, dan mengindentifikasi kriteria untuk meng-evaluasi sumber informasi. b. Menggunakan Informasi. Proses menggunakan informasi terbagi lagi dalam: - Evaluasi infomasi yang didapat. Yaitu: menentukan otoritatif, kebaruan, dan kehandalan, relevansi, kualitas. - Menilai informasi yang didapat. Yaitu: melihat secara cepat ide utama dan katakunci, membedakan antara fakta, opini, propaganda, sudut pandang dan bias, melihat kesalahan dalam logika. Akan lebih baik bila pustakawan juga punya skill dalam melakukan Framing Analysis yang akan sangat bergunakan melihat beragam sudut pandang media. - Meng-integrasikan informasi dari berbagai sumber berbeda. Yaitu: klasifikasi informasi, mengenali hubungan antar konsep, meng-identifikasi konflik dan kesamaan berbagai sumber. - Memilah informasi. Yaitu: kemampuan memilah dan membuang informasi yang dianggap tidak perlu. - Interpretasi informasi. Yaitu: meringkas dan identifikasi detail informasi yang relevan, organisasi dan analisa informasi, membandingkan dengan sumber permasalahan yang ingin dipecahkan dan menggambar sebuah kesimpulan atau konklusi. c. Membuat/Menciptakan Informasi. Output dari pembuatan informasi adalah produk yang bisa membantu pemakai dalam mengambil keputusan. Format yang digunakan bisa beragam tergantung preferensi pemakai. Dalam membuat informasi, skill yang penting adalah: Kemas Ulang Informasi (Information Repackaging). Dalam melakukan Kemas Ulang Informasi, halhal penting yang harus diperhatikan: - Menentukan tujuan kemas ulang informasi - Menentukan isi yang dianggap penting (key content) - Memilih format yang tepat (tertulis, oral, visual) tergantung audiens dan tujuan - Mengerti implikasi legal dari suatu proses kemas ulang informasi - Menyediakan panduan, dokumentasi dan referensi.
4
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) d.
-
e. -
a.
b.
c. d.
e.
f.
Organisasi Informasi. Salah satu misi pustakawan adalah pemakai memanfaatkan informasi. Beberapa skill yang membantu pustakawan agar pemakai mudah dalam mencari dan menggunakan informasi adalah: Melakukan abstraksi (abstracting). Kemampuan untuk menulis ringkasan sesuatu yang membuat pembaca bisa menangkap dengan jelas relevansi dan pentingnya informasi yang ingin disampaikan. Melakukan peng-indeks-an (indexing). Menggunakan sistem klasifikasi atau taksonomi (tesaurus, tajuk subyek) yang ada. Melakukan retensi, review termasuk pemberian informasi versi (versioning system) Berbagi/Penyebaran Informasi. Yaitu: Kemampuan menyampaikan dan mempromosikan (marketing) ide-ide secara jelas dalam berbagai bentuk (tertulis, oral, presentasi). Mendengar dan meng-evaluasi opini dan informasi dari orang lain. Menggunakan berbagai perangkat TI yang punya unsur interaktifitas tinggi seperti Portal yang memudahkan berbagi informasi. Memfasilitasi berbagai bentuk forum berbagi informasi (sharing knowledge forum) antar pemakai. 2. Skill Interpersonal Yaitu skill personal pustakawan yang berguna dalam berhubungan dengan pengguna dan sesama rekan kerja: Kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan bisa mempengaruhi orang lain. Mampu memberikan presentasi dengan jelas, komunikasi tertulis, dengan ejaan, struktur dan isi yang jelas. Berkomunikasi dengan interaktif dan mampu memberikan pandangan dari beragam perspektif. Kemampuan mendengar. Mampu mendengarkan dan mendiskusikan pendapat orang lain dari beragam sudut pandang dan bisa mendapatkan ide dari pendapat orang lain. Serta mampu memberikan komentar yang konstruktif. Mampu memberikan feedback yang baik bagi beragam situasi yang dihadapi orang lain. Mampu mengatasi konflik dengan memberikan respon yang tepat dalam beragam situasi. Bisa memberikan alasan bila tidak setuju terhadap sesuatu, memahami posisi dan kepentingan dalam sebuah konflik dan bisa menghasil win-win solutions. Menggunakan mekanisme formal dan informal dalam menjaga hubungan baik dengan sesama staf maupun pemakai perpustakaan. Seperti membuat Focus Group Discussion, kuesioner, dan analisa komplain. Mampu membangun tim dan memotivasi orang lain. Seperti: menghargai kontribusi individu.
5
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) g. h. i. j. k.
Kemampuan untuk belajar mandiri (self-learning skill) Mau melakukan suatu inisiatif tanpa harus disuruh (self-initiation) Kemampuan untuk bekerjasama dalam sebuah tim. Cerdas dan mampu melakukan sesuatu terfokus. Punya jiwa Entrepreneurship. 3. Skill Teknologi Informasi Kemampuan untuk menggunakan berbagai perangkat Teknologi informasi untuk membantu semua proses kerja. Beberapa skill TI yang diperlukan: a. Desain Database dan Manajemen Database b. Data Warehousing c. Penerbitan elektronik d. Perangkat keras e. Arsitektur Informasi f. Sumber Informasi Elektronik g. Integrasi Informasi h. Desain Intranet/Extranet i. Aplikasi perangkat lunak j. Pemrogaman k. Workflow/Alur Kerja l. Pemrosesan Teks (Text Processing) m. Metadata n. Perangkat lunak untuk manajemen informasi (Information Management tools) 4. Skill Manajemen a. Administrasi. Mampu membuat sistem administrasi yang baik bagi berbagai kegiatan yang dilakukan. b. Memahami proses kegiatan sebuah perpustakaan dan kegiatan lain yang terkait. c. Manajemen Perubahan. Mampu mengatur berbagai kemungkinan yang bisa timbul dari suatu perubahan. d. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang terkait. e. Kepemimpinan. mempunyai karakter kepemimpinan yang menonjol. f. Pengukuran. Mampu melakukan pengukuran terhadap kinerja dan dampaknya terhadap layanan perpustakaan. g. Manajemen Sumberdaya manusia. h. Manajemen Proyek. Mampu memimpin dan mengatur sebuah proyek. i. Relationship Management. Mampu menjaga hubungan baik dengan sesama pustakawan dan pemakai perpustakaan. j. Team Building. Mampu membangun tim kerja yang kompak dan bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan.
6
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) k. l.
Manajemen waktu. Pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia. Mampu menganalisa skill yang dibutuhkan dan memberikan pelatihan yang diperlukan. m. Mampu melakukan perencanaan-perencanaan strategis dan implementasinya.
Prestasi Kerja Menurut Hasibuan (2009), prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Menurut Hasibuan (2009), unsur-unsur yang dinilai dalam prestasi kerja adalah: 1. Kesetiaan Penilai mengukur kesetiaan pustakawan terhadap pekerjaannya, jabatannya, dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan pustakawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar organisasi dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab. 2. Prestasi kerja Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan pustakawan tersebut dari uraian pekerjaannya. 3. Kejujuran Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. 4. Kedisiplinan Penilai menilai disiplin pustakawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya. 5. Kreativitas Penilai menilai kemampuan pustakawan dalam mengembangkan kreatifitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna. 6. Kerjasama Penilai menilai kesediaan pustakawan berpartisipasi dan bekerja sama dengan pustakawan lainnya secara vertical maupun horizontal di dalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik. 7. Kepemimpinan
7
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya)
8.
9.
10.
11.
Penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain. Kepribadian Penilai menilai pustakawan dari sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar. Prakarsa Penilai menilai kemampuan berpikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan, mendapatkan kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapinya. Kecakapan Penilai menilai kecakapan pustakawan dalam menyatukan dan meyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat dalam penyusunan kebijaksanaan dan di dalam situasi manajemen. Tanggung jawab Penilai menilai kesediaan pustakawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan, dan hasil kerja, sarana dan prasarana yang dipergunakan, serta perilaku kerja.
I.4 Perumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan dalam penelitian. H1: menyatakan ada hubungan kompetensi profesional pustakawan terhadap prestasi kerja di perpustakaan perguruan tinggi negeri kota Surabaya. H0: menyatakan tidak ada hubungan kompetensi profesional pustakawan terhadap prestasi kerja di perpustakaan perguruan tinggi negeri kota Surabaya.
I.5 Metode Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksplanatif dan dengan menggunakan pendekatan survey. (Kerlinger : 1973) dalam (Sugiyono : 2011) mengemukakan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
8
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) Penelitian survei ini pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok control seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representative. (David Kline : 1980) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pustakawan yang aktif bekerja menurut pimpinan yang berada pada perpustakaan perguruan tinggi negeri di kota Surabaya. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh atau sensus dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Maka dalam penelitian ini akan mengambil jumlah sampel sebanyak 70 responden berdasarkan dari pustakawan yang aktif bekerja di perpustakaan menurut pimpinan yang berada pada perpustakaan perguruan tinggi negeri Surabaya. I.6 Analisis Temuan Data Berdasarkan data-data yang telah diperoleh peneliti dari penyebaran kuesioner pada responden dan hasil observasi dilokasi penelitian. Data-data tersebut yang sudah diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik kemudian disajikan dalam bentuk table untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini. Uji T Uji t dilakukan utuk menguji tingkat signifikansi hubungan linier antara variabel kompetensi profesional pustakawan dengan variabel prestasi kerja. Oleh karena pada penelitian ini hanya menggunakan 1 varibel bebas, maka analisis pada uji F tidak dilakukan. Sedangankan formulasi H0 dan H1 untuk uji hipotesis parsial adalah sebagai berikut :
Tabel 3.71 Uji t Model Unstandardized Standardized T Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 1 (Constant) 63.670 9.444 6.742 Xtotal .512 .094 .556 5.471 a. Dependent Variable: Y
9
Sig.
.000 .000
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) Sumber: Data primer diolah H0: menyatakan tidak ada hubungan kompetensi pustakawan terhadap prestasi kerja di perpustakaan perguruan tinggi negeri kota Surabaya. H1: menyatakan ada hubungan kompetensi profesional pustakawan terhadap prestasi kerja di perpustakaan perguruan tinggi negeri kota Surabaya. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis uji t; H0 ditolak jika thit ≥ ttab H0 diterima jika thit ≤ ttab Berdasarkan tabel 3.70 diatas dihasilkan t hitung sebesar 5.471 sedangkan t tabel sebesar 1.67 dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel (5.471 > 1.67) maka H0 ditolak sehingga ada hubungan secara signifikan antara kompetensi profesional pustakawan secara parsial dengan prestasi kerja. I.7 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi antara variabel kompetensi profesional pustakawan yang meliputi skill manajemen informasi, skill interpersonal, skill teknologi informasi, skill manajemen secara parsial terhadap prestasi kerja pada perpustakaan perguruan tinggi negeri di kota Surabaya. Hasil koefisien t hitung sebesar 5.471 sedangkan t tabel sebesar 1.67 dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel (5.471 > 1.67) maka H0 ditolak sehingga ada hubungan secara signifikan antara kompetensi profesional pustakawan secara parsial dengan prestasi kerja. Hasil koefisien korelasi berganda (R) = 0.556 menunjukkan adanya hubungan secara bersama-sama yang cukup kuat antara variabel kompetensi profesional pustakawan sebagai variabel bebas dengan prestasi kerja sebagai variabel terikat.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bina Aksara. Bungin, Burhan, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Jakarta: Prenada Media. Departemen Pendidikan Nasional, Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman. 2004. Jakarta: Direktorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional. Dewiyana, Himma. 2006. Kompetensi dan kurikulum perpustakaan: paradigma baru dan dunia kerja di era globalisasi informasi. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.2, No.1, Juni 2006. Hasibuan, H Malayu, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
10
Aditya Ramadhani : Hubungan Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi negeri Di Kota Surabaya (Study Eksplanatif Tentang Kompetensi Profesional Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Kota Surabaya) KepMenpan 132/KEP/M.PAN/12/2002 Jabatan Fungsional Pustakawan. http://www.pnri.go.id/official_v2005.5/activities/news/index.asp?box=deta il&id=2005927122753&from_box=list&page=24 Komalasari, Rita. 2006. Kompetensi dan Peran Pustakawan dalam mendukung terwujudnya perguruan tinggi bertaraf internasional. Repository IPB. Moeheriono. 2009. Pengukuran kinerja berbasis kompetensi. Jakarta: Ghalia Indonesia Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta Rumani, Sri. Kompetensi pustakawan dan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan di perpustakaan nasional. Vol 10 No. 3 http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\MajalahOnline\K ompetensi%20Pustakawan%20dan%20Teknologi%20Informasi%20untuk%2 0Meningkatkan%20Kualitas%20Pelayanan%20di%20Perpustakaan%20Nasio nal.pdf (diakses pada 16 september 2013 pukul 20:30 WIB) Saydam, Gouzali. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta : Djambatan. Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sulistyo-Basuki, 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sutarno. 2006. Manajemen perpustakaan suatu pendekatan praktik. Jakarta: Sagung Seto Wicaksono, Hendro. Kompetensi Perpustakaan dan Pustakawan Dalam Implementasi Teknologi Informasi di Perpustakaan. Visi Pustaka Vol.6 No. 2 – Desember 2004. http://www.pnri.go.id/Attachment/MajalahOnline/2_ARTIKEL_HENDR OWICAKSONO.pdf (diakses pada 16 September 2013 pukul 20:30 WIB) Widijanto, Tjahono. 2008. Sentralisasi Kompetensi, Aplikasi Teknologi Informasi dan Holistik: Upaya Perpustakaan-Pustakawan Meningkatkan Profesionalisme dan layanan di Era Globalisasi, “Visipustaka”. Vol.10.no.3 Desember 2008.
11