1 IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Manajemen Pemeliharaan dan Pakan Desa Kamruton adalah salah satu bagian dari Kecamatan Lebak Wangi,
yang berbatasan dengan desa teras bendung di sebelah utara dan desa jeruk tipis di sebelah selatan dan kurang lebih berjarak 9 Km dari bibir pantai, maka dari itu secara umum itik Damiaking dipelihara di daerah dekat pesisir pantai. Budidaya dilakukan oleh peternak secara semi-intensif dengan skala kepemilikan rata - rata 100 ekor (kisaran 10-150 ekor). Sistem pemeliharaan sangat tergantung pada musim tanam padi. Pada saat musim panen padi, ternak dipelihara dalam kandang pada malam hari, sedangkan pada pagi sampai sore ternak diangon di sawah atau digembalakan di sekitar kandang dekat kolam atau parit, kerena Desa Kamaruton mempunyai sumber perairan yang cukup berlimpah yang dilintasi oleh sungai Ciujung dan mempunyai irigasi sentul jongjing yang cukup luas untuk memenuhi kebutuhan yang di butuhkan oleh masyarakat sekitar. Tetapi pada musim tanam padi, ternak dipelihara dalam kandang sepanjang hari. Kandang itik dibangun dengan sistem pekarangan, biasanya menggunakan sistem semi intensive, yaitu kombinasi pemeliharaan sistem terkurung dan sistem lepas. Manajemen pemeliharaan Itik Damiaking cenderung berubah-ubah sesuai dengan kondisi ekonomi peternak dan persediaan pakan yang ada di area tempat pemeliharaan. Sistem pemberian pakan tidak terjadwal dan berubah setiap waktu sesuai musim tanam padi. Pada usaha skala rumah tangga dengan kepemilikan itik sebanyak 80 - 100 ekor membutuhkan dedak halus sebagai pakan sebanyak 7 -10 kg/hari, konsentrat
2 2 - 3 kg/hari dan keong mas 15 - 25 kg/hari atau dapat diganti dengan ikan rucah yang biasanya banyak terdapat di daerah pesisir. Pada musim tanam padi, pakan diberikan sebanyak 3 kali/hari yaitu berupa dedak halus dicampur konsentrat sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore, dan 1 kali pemberian keong mas atau ikan rucah pada siang hari, sedangkan pada musim panen pemberian pakan hanya diberikan 1 kali/hari yaitu berupa dedak halus pada sore hari dan kebutuhan lainnya di penuhi dari lahan pangonan (sawah)
4.2.
Bobot Tubuh dan Ukuran-ukuran Tubuh itik Damiaking
4.2.1. Bobot Tubuh Pertumbuhan menururt Maynard dan Loosli (1979) adalah suatu proses yang sangat komplek, meliputi pertambahan bobot badan dan pertambahan ukuran semua bagian tubuh secara serentak dan merata. Pertambahan bobot badan berkaitan erat sekali dengan bobot hidup ternak dan merupakan salah satu faktor yang bernilai ekonomis dan bersifat kuantitatif. Bobot Itik Damiaking dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Bobot Tubuh Itik Damiaking Dewasa Analisis Statistik Variabel
Bobot (g)
♂/♀
Rataan
Max
Min
SB
KV (%)
♂
1.804,23
1.850,70
1.757,70
26,17
1,45
♀
1.673,70
1.744,30
1.603,30
40,69
2,43
Keterangan: SB: Simpangan Baku ; KV : Koefisien Variasai
3 Pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai koefisien variasi bobot badan itik Damiaking jantan dan betina dewasa di bawah 10%. Hal ini menunjukkan bahwa bobot badan itik Damiaking tergolong seragam. Bobot Itik Damiaking jantan (1.804,23 ± 26,17 gram) memiliki rataan yang lebih besar dibandingkan dengan Itik Damiaking betina (1.673,70 ± 40,69 gram), hal ini sesuai dengan pendapat Ogah, dkk. (2009) bahwa entok jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran tubuh entok betina. Oleh karena itu ternak jantan dapat dimanfaatkan sebagai penghasil daging sedangkan ternak betina digunakan untuk dijadikan induk sebagai penghasil telur (Yakubu, 2011).
4.2.2. Ukuran Bagian-bagian Kepala Ukuran bagian – bagian kepala memiliki funfsi yang sangat penting untuk menunjang kelangsungan hidup itik. Bagian-bagian kepala itik yang meliputi panjang paruh, lebar paruh, tinggi kepala, lebar kepala, panjang leher dan lingkar leher. Ukuran panjang dan lebar paruh menunjukan bahwa semakin lebar ukurannya maka peluang untuk mengambil makanan akan semakin besar, sedangkan panjang paruh akan berpengaruh terhadap kemampuan itik dalam menjangkau makanannya. Panjang leher akan berpengaruh pada kemampuan itik untuk mengetahui adanya ancaman di alam liar. Falconer & Mackay (1996) menyatakan bahwa ukuran tubuh panjang leher dapat dijadikan sebagai parameter dalam pertumbuhan. Selain itu, ukuran panjang leher merupakan salah satu diantara tubuh yang penting untuk diamati dan dijadikan sebagai salah satu penentu karakteristik unggas (Mansjoer et al. 1989).
4 Berdasarkan pada Tabel 4, bagian-bagian kepala pada itik Damiaking jantan ataupun betina umumnya memiliki ukuran yang hampir sama kecuali pada bagian panjang leher dan lingkar leher. Nilai rataan, max dan min pada panjang leher Itik Damiaking jantan (21,65 ± 1,57 cm, 23,2 ± 1,57 cm dan 18,2 ± 1,57 cm) lebih tinggi dari betina (20,97 ± 0,60 cm, 22,03 ± 0,60 cm dan 19,63 ± 0,60 cm). Nilai rataan max dan min pada lingkar leher itik Damiaking jantan (8,80 ± 0,33 cm, 9,4 ± 0,33 cm dan 8,2 ± 0,33 cm) lebih tinggi dari betina (7,46 ± 0,20 cm, 7,97 ± 0,20 cm dan 7,2 ± 0,20 cm). Tabel 4. Ukuran Bagian-bagian Kepala Itik Damiaking Dewasa Analisis Statistik Variabel
P. Paruh (cm) L. Paruh (cm) T. Kepala (cm) L. Kepala (cm) P. Leher (cm) Ling. Leher (cm)
♂/♀
Rataan
Max
Min
SB
KV (%)
♂
5,93
6,26
5,44
0,28
4,74
♀
5,60
6,13
5,17
0,24
4,25
♂
2,87
2,99
2,73
0,83
2,90
♀
2,57
2,88
2,38
0,18
4,57
♂
4,73
4,85
4,58
0,08
1,69
♀ ♂
4,54
4,83
4,08
0,15
4,25
3,72
4,31
3,17
0,33
8,88
♀ ♂
3,18
3,44
2,70
0,13
4,17
21,65 20,97
23,20 22,03
18,20 19,63
1,57 0,60
7,25 2,87
8,80 7,46
9,40 7,97
8,20 7,20
0,33 0,20
3,76 2,70
♀ ♂ ♀
Keterangan: - SB: Simpangan Baku ; KV : Koefisien Variasai - P = Panjang, L = Lebar, T = Tinggi, Ling = Lingkar
5 Ukuran bagian-bagian kepala pada Itik Damiaking dewasa jika dibandingkan dengan Itik Tegal hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang hasil penelitian Sopyana dkk., (2006) memiliki beberapa kesamaan. Lebar paruh Itik Damiaking betina (2,57 ± 0,11 cm) hampir sama dengan Itik Magelang betina (2,58 ± 0,20 cm) (Sopyana dkk., 2006). Tetapi pada ukuran panjang paruh Itik Damiaking betina (5,60 ± 0,24 cm) hampir sama dengan Itik Tegal betina (5,66 ± 0,24 cm). Panjang leher Itik Damiaking betina (20,97 ± 0,60 cm) hampir sama dengan panjang leher Itik Tegal betina (19,67 ± 0,69 cm).
4.2.3. Ukuran Bagian-bagian Tubuh Ukuran bagian – bagian tubuh dapat di gunakan untuk mengetahui sifat kuantitatif pada itik. Menurut Sonjaya (2013) pertumbuhan adalah suatu perubahan dalam bentuk atau ukuran yang dapat di ukur dalam arti panjang, volume atau massa. Bagian-bagian tubuh Itik Damiaking dewasa yang diukur meliputi panjang punggung, panjang dada, lingkar dada dan rentang sayap. Brahmantyo dkk, (2002) menyatakan bahwa pada entok impor dan entok lokal, panjang sayap memberikan pengaruh terbesar terhadap ukuran tubuh. Hal ini sejalan dengan penelitian Yakubu, (2011) yang menyatakan bahwa panjang sayap dapat dijadikan koefisien standar pada ukuran tubuh entok Afrika. Berdasarkan Tabel 5, menunjukan bahwa ukuran bagian-bagian tubuh Itik Damiaking dewasa memiliki kesamaan antara jantan dan betina. Ukuran rataan lebar dada Itik Damiaking jantan dewasa (7,72 ± 0,27) lebih lebar dibandingkan ukuran lebar dada Itik Damiaking betina dewasa (6,95 ± 0,20). Ukuran tubuh yang berbeda antara jantan dan betina dapat disebabkan karena manajemen pemeliharaan di daerah tersebut. Seperti yang dikemukakan Legates and Warwick (1990) bahwa
6 penampilan tubuh seekor ternak dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan ternak tersebut sejak terjadinya pembuahan hingga dilakukan pengukuran tubuh. Ukuran-ukuran bagian tubuh itik Damiaking dewasa dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Ukuran Bagian-bagian Tubuh Itik Damiaking Dewasa Analisis Statistik Variabel
Panjang Punggung (cm) Panjang Dada (cm) Lingkar Dada (cm) Lebar Dada (cm) Rentang Sayap (cm)
♂/♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀
Rataan 22,80 22,57 11,68 11,40 28,87 28,69 7,72 6,95 26,24 26,05
Max
Min
SB
KV (%)
23,50 23,37 12,30 12,00 29,50 29,60 8,02 7,65 27,30 26,83
22,50 21,90 12,23 11,00 28,40 27,80 7,14 6,50 24,33 24,67
0,41 0,32 0,31 0,24 0,34 0,47 0,27 0,20 0,80 0,43
1,79 1,41 2,66 1,41 1,17 1,62 3,46 2,85 3,04 1,66
Keterangan : SB: Simpangan Baku ; KV : Koefisien Variasai
Apabila dibandingkan dengan Itik Tegal hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang hasil penelitian Sopyana dkk., (2006), Panjang punggung Itik Damiaking betina (22,57 ± 0,32 cm) memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan Itik Tegal betina (20,86 ± 1,26 cm) tetapi lebih kecil dari Itik Magelang betina (25,95 ± 1,87 cm).Lingkar dada pada Itik Damiaking betina (28,69 ± 0,47 cm) memiliki ukuran lebih besar dari Itik Tegal betina (27,88 ± 1,66 cm) dan Itik Magelang betina (27,55 ± 0,1 cm). Pada ukuran rentang sayap, Itik Damiaking
7 betina (26,05 ± 0,43 cm) lebih pendek dibandingkan dengan Itik Tegal betina (26,61 ± 1,49 cm) dan Itik Magelang betina (27,2 ± 1,46 cm).
4.2.4. Ukuran Bagian-bagian Kaki Bagian-bagian kaki Itik Damiaking dewasa yang diukur meliputi panjang paha, panjang shank, lingkar shank dan jari ketiga. Mansjoer, (1985) menyatakan bahwa bobot badan, panjang paha (femur), panjang betis (tibia), panjang cakar (shank), lingkar cakar dan cakar merupakan sifat kuantitatif yang memiliki nilai ekonomis. Sifat ini dipengaruhi oleh lingkungan/nongenetik (Martojo 1992). Ukuran bagian-bagian kaki Itik Damiaking hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Ukuran Bagian-bagian Kaki Itik Damiaking Dewasa Analisis Statistik Var.
Panjang Paha (cm) Panjang Shank (cm) Lingkar Shank (cm) Jari ketiga (cm)
♂/♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀
Rataan 7,90 7,53 5,64 5,52 0,88 0,78 6,69 6,42
Max 8,5 8,17 6,20 6,50 0,97 0,86 7,07 7,07
Min 7,20 6,77 5,00 5,13 0,82 0,66 6,30 6,03
Keterangan : SB: Simpangan Baku ; KV : Koefisien Variasai
SB
KV (%)
0,43 0,28 0,28 0,29 0,04 0,06 0,21 0,21
5,40 3,72 4,91 5,27 4,86 7,39 3,17 3,24
8 Berdasarkan Tabel 6, bagian-bagian kaki pada Itik Damiaking jantan dan betina dewasa umumnya memiliki ukuran yang hampir sama. Apabila dibandingkan dengan Itik Tegal hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang hasil penelitian Sopyana dkk., (2006), ukuran panjang paha Itik Damiaking betina (7,53 ± 0,28) lebih pendek dibandingkan Itik Tegal betina (9,01 ± 0,74) dan Magelang betina (9,65 ± 0,62) sedangkan panjang shank Itik Damiaking betina (5,52 ± 0,29) lebih pendek dari Itik Tegal (6,79 ± 0,56) dan Magelang betina (7,10 ± 0,51). Lingkaran shank Itik Damiaking betina (0,78 ± 0,06) lebih besar dibandingkan Itik Tegal betina (0,72 ± 0,07) dan hampir sama dengan Itik Magelang betina (0,74 ± 0,06). Brahmantiyo dkk. (2003) menyatakan bahwa konformasi tubuh pada unggas akan lebih akurat jika dilakukan pengukuran tulang masing-masing individu sebagai petunjuk hubungan antara tulang yang satu dengan lainnya. Panjang betis dan tarsometatarsus selain digunakan untuk menduga konformasi tubuh (Nishida et al. 1982), juga mempunyai korelasi paling dominan dengan bobot badan (Mansjoer et al. 1989). Panjang tarsometatarsus merupakan penduga paling tepat untuk bobot badan karena mempunyai ketelitian pengukuran sangat baik dibandingkan dengan panjang betis (Nishida et al. 1982).