BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sistem Kerja Pengemasan dan Pengepakan Susu Di MT KPBS Sistem kerja produksi susu yang berlangsung di MT KPBS diawali dengan proses pengujian dan penerimaan dengan menggunakan alat dan mesin, kemudian setelah susu dinyatakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan kemudian dilakukan proses pengolahan pada bagian pengolahan dan produksi untuk produksi susu pasteurisasi tanpa rasa (prepack) dan susu pasteurisasi rasa (cup). Proses terakhir pada pengolahan susu pasteurisasi adalah pengemasan dan pengepakan produk. Pada pengemasan susu rasa menggunakan mesin yang
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
disebut dengan Auto Cup Cylinder. Diagram alir proses pengemasan dan pengepakan produk susu di MT KPBS dapat dilihat pada Gambar 3. Mulai
Proses Pengolahan Susu
Prepack Machine
Auto Sealing Cup Machine
Pengisian ke dalam kemasan Kemasan dibuang dan Susu diolah kembali ke Proses Pengolahan Susu
Sealing Cutter
Y
Sortasi (kebocoran & kecacatan pengemasan) T Pengepakan (ke dalam krat) Distribusi
Selesai
Gambar 3. Diagram Alir Proses Pengemasan dan Pengepakan Susu
25
FTIP001635/039
26
Mesin ini bekerja secara otomatis dengan membawa kemasan cup pada konveyor, mengisi kemasan dan menutupnya. Kapasitas mesin ini sebesar 5000 cup/jam. Bagian-bagian mesin adalah sebagai berikut : a. Konveyor Konveyor pada mesin ini memiliki 50 baris dan 4 lubang penopang cup pada setiap barisnya. b. Wadah penampung susu Wadah ini berfungsi menampung susu yang berasal dari tangki penyimpanan sementara. Alat ini bekerja dengan bantuan pompa hisap untuk kemudian dialirkan ke setiap cup melalui feeler. c. Pipa pengisi susu
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Alat ini terhubung dari wadah penampung dengan cup dibawahnya yang siap diisi dengan susu. Volume susu yang diisi untuk setiap cup di program pada awal proses pengemasan secara manual terlebih dahulu sehingga ketidakseragaman volume susu yang diisi dapat ditangani. d. Mesin Sealer Mesin ini berfungsi menutup cup dengan alat pemanas yang bekerja secara hidrolik. Terdapat 2 buah sealer yang berbeda temperaturnya. Ini dimaksudkan agar penutup cup tidak rusak saat proses sealer. e. Pemotong (cutter) Alat ini merupakan bagian dari mesin cup yang berfungsi sebagai pemotong plastik penutup cup. Alat ini memiliki tekanan 50 psi atau 3,5 bar. f. Coder Alat ini berfungsi untuk mencetak tanggal kadaluarsa dari susu yang dikemas pada plastik penutup cup. Pengemasan susu prepack pasteurisasi dilakukan secara otomatis dengan menggunakan Prepack Machine. Prinsip kerjanya sama dengan mesin pengemasan susu rasa. Yang membedakan adalah mesin ini hanya mampu mengepak satu kemasan dalam satu waktu, berbeda dengan mesin pengemasan susu rasa yang mampu mengemas 4 cup dalam satu waktu.
FTIP001635/040
27
Gambar 4. Auto Cup Cylinder (Kiri) dan Prepack Machine (Kanan)
Susu yang sudah dikemas, jatuh kedalam penampung sementara yang berbentuk
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
persegi sebelum pada akhirnya dipindahkan ke sisi lain dari dalam bangunan untuk dikumpulkan secara menyeluruh. Proses pengepakan dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan dengan cara memindahkan susu yang sudah dikemas ke dalam krat, dengan daya tampung krat untuk susu prepack adalah 50 kemasan dan untuk susu cup rasa adalah 120 buah. Pengepakan dalam krat tersebut ditumpuk hingga mencapai 5 tumpukan untuk susu prepack dan 4 tumpukan untuk susu cup. Pada sistem kerja yang berlangsung saat ini, proses pengepakan dilakukan oleh 2 pekerja untuk Prepack Machine dan 3 pekerja untuk Auto Sealing Cup. Tugas kedua pekerja pada Prepack Machine adalah mengepak susu yang telah dikemas dengan cara dimana jika seorang sedang mengepak maka pekerja yang lain menunggu giliran selanjutnya. Ini dikarenakan agar tidak terjadi salah perhitungan dalam memasukkan susu yang sudah dikemas ke dalam krat dan apabila terjadi kesalahan pengaturan pada mesin, maka yang bertugas untuk memperbaiki adalah pekerja yang sedang menunggu giliran untuk mengepak. Begitu pula dengan proses pengepakan pada Auto Sealing Cup Machine, 2 orang bertugas untuk memindahkan susu yang sudah dikemas kedalam krat dengan cara saling bergantian tetapi yang membedakannya dengan proses Prepack Machine yaitu pekerja yang bertugas untuk mengatur mesin dan tidak turut serta dalam proses mengepak.
FTIP001635/041
28
Gambar 5. Proses Pengepakan Susu Prepack (Kiri) dan Pengepakan Susu Cup (Kanan)
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
4.2
Definisi Operasi Pengepakan Susu Di MT KPBS Proses pengepakan yang dimaksud adalah proses pemindahan dan
penyusunan kemasan susu setelah dikemas menggunakan mesin ke dalam krat dengan gerakan-gerakan tangan yang kemudian siap untuk didistribusikan. Kegiatannya dimulai saat kemasan susu terbawa oleh konveyor maka gerakan tangan yang pertama dilakukan adalah menjangkau. Kemudian memilih kemasan yang akan dipegang yang dilanjutkan dengan memegang dan membawa kemasan ke dalam krat. Ketika kemasan sudah di dalam krat, kemasan dilepas dan disusun atau dirapihkan posisinya. Dari hasil pengukuran pada tahap pendahuluan, didapatkan data bahwa proses pengepakan ini memiliki frekuensi rata-rata 27,6 detik/krat untuk susu prepack dengan 2 orang pekerja dimana salah satu berperan pula sebagai operator dan 100,2 detik/krat untuk susu cup dengan 2 orang pekerja dan 1 orang operator.
4.3
Pembagian Operasi Pengepakan Menjadi Elemen-Elemen Kerja Mengukur waktu kerja sekaligus dari saat awal persiapan sampai akhir
pekerjaan tersebut selesai dilakukan adalah satu hal yang tidak bisa dibenarkan (Wignjosoebroto, 2003). Dalam pelaksanaan pengukuran kerja yang dilakukan terlebih dahulu adalah membagi operasi menjadi elemen-elemen kerja. Berdasarkan 17 gerakan dasar yang telah diuraikan oleh Gilbreth, maka satu
FTIP001635/042
29
operasi pengepakan dapat diuraikan menjadi 7 segmen gerakan yang diberi nama sesuai elemen gerak efektif yang terjadi. Segmen-segmen tersebut antara lain : a. Menjangkau Menjangkau adalah elemen gerak yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan menuju atau menjauhi objek lainnya dan berakhir ketika tangan berhenti bergerak setelah mencapai objek tujuan. Berdasarkan definisi tersebut gerakan ini dimulai pada saat pekerja mulai menggerakkan kedua tangannya menuju kemasan susu yang akan diambil.
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Gambar 6. Kegiatan Menjangkau Kemasan Susu
b. Memilih Memilih adalah gerakan untuk menemukan atau memilih suatu objek diantara dua atau lebih objek yang sama lainnya. Berdasarkan definisi tersebut gerakan ini dimulai setelah gerakan pekerja dalam menjangkau berakhir dan kedua tangan sudah menemukan kemasan yang akan diambil.
Gambar 7. Kegiatan Memilih Kemasan Susu
FTIP001635/043
30
c. Memegang Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari tangan ke objek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. Berdasarkan definisi tersebut gerakan ini dimulai setelah gerakan pekerja dalam memilih berakhir dan sudah merekatkan jari-jari tangan terhadap kemasan susu yang dipilih sehingga kemasan siap dibawa.
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Gambar 8. Kegiatan Memegang Kemasan Susu
d. Mengarahkan Sementara Mengarahkan sementara adalah gerakan yang mengarahkan objek pada suatu tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan objek benar-benar dilakukan maka objek tersebut dengan mudah akan bisa dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki. Berdasarkan definisi tersebut gerakan ini dimulai setelah gerakan pekerja memegang dan membawa kemasan susu ke suatu posisi atau tempat untuk memudahkan saat pemindahan ke dalam krat.
Gambar 9. Kegiatan Mengarahkan Sementara Kemasan Susu
FTIP001635/044
31
e. Mengarahkan Mengarahkan adalah gerakan yang terdiri dari penempatan objek pada lokasi yang dituju secara tepat. Berdasarkan definisi tersebut gerakan ini dimulai setelah gerakan pekerja memegang atau mengarahkan sementara kemasan susu ke dalam krat. Pada gerakan ini, posisi kemasan susu sudah berada sesuai dengan yang dimaksudkan.
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Gambar 10. Kegiatan Mengarahkan Kemasan Susu
f. Melepaskan Melepaskan adalah gerakan yang terjadi saat tangan pekerja melepaskan atau membuka jari-jari tangan terhadap objek sehingga objek tidak tersentuh atau memegang kembali. Berdasarkan definisi tersebut gerakan ini dimulai setelah gerakan mengarahkan atau memposisikan kemasan susu di dalam krat selesai dimana tangan pekerja sudah tidak menyentuh kemasan dan siap untuk kembali melanjutkan siklus pengepakan dengan menjangkau kemasan susu berikutnya yang berada di mesin pengemasan.
Gambar 11. Kegiatan Melepaskan Kemasan Susu
FTIP001635/045
32
g. Menganggur Menganggur
termasuk
kedalam
therblig
kelambatan
yang
dapat
dihindarkan. Biasanya hal ini terjadi pada siklus pekerjaan yang berkelanjutan ketika bagian tangan atau tubuh lainnya bekerja atau ada faktor lain di lingkungan tempat bekerja yang diakibatkan interaksi dengan pekerja lainnya seperti mengobrol, mondar-mandir, merokok, dan lainnya sehingga terjadi waktu menganggur terhadap bagian tubuh dan menyebabkan menurunnya produktivitas pekerja itu sendiri.
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Gambar 12. Kegiatan Menganggur Pada Kegiatan Pengepakan Susu
4.4
Analisis Sistem Kerja Proses Pengepakan Yang Berlangsung Berdasarkan Prinsip Studi Gerakan Untuk analisis proses pengepakannya, analisis yang digunakan adalah
menggunakan peta tangan kiri dan kanan. Untuk hasil pengukuran dapat dilihat pada pada Tabel 5 dan Tabel 6.
FTIP001635/046
33
Tabel 5. Peta Tangan Kiri dan Kanan Pada Proses Pengepakan Susu Prepack PETA TANGAN KIRI DAN KANAN Pekerjaan : Pengepakan Susu Prepack (Prepack) No Peta :1 Sekarang Usulan Dipetakan Oleh : Mauludin Azis Waktu Waktu TANGAN KIRI Jarak (m) Jarak (m) (dt) (dt) Menjangkau krat 1 2,1 2,1 susu Memilih 0,5 0,5 Memegang 0,2 0,2 Mengarahkan 1,5 0,8 0,8 sementara krat susu Melepaskan krat susu 0,2 0,2 Menganggur 1,1 1,1 0,2
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Menjangkau kemasan susu Memilih kemasan susu yang akan diambil Memegang kemasan susu (2 buah) Mengarahkan Melepas kemasan susu ke dalam krat
0,5
0,3
0,4
-
0,3
0,2
0,2
0,2
-
0,3
0,5
-
0,5
0,5
0,5
0,5
-
0,2
0,2
-
Mengarahkan kemasan susu yang berada di dalam krat (merapihkan) Total 4,8 Waktu tiap siklus Jumlah produk susu tiap siklus
TANGAN KANAN Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menjangkau kemasan susu Merapihkan kemasan susu yang berada di lantai Memilih kemasan susu yang akan diambil Memegang kemasan susu (3 buah) Mengarahkan Melepas kemasan susu ke dalam krat Menggangur
0,3 6,7 :7 detik : 5 buah
0,3
0,2
7
1,1
FTIP001635/047
34
Tabel 6. Peta Tangan Kiri dan Kanan Pada Proses Pengepakan Susu Cup Rasa
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN Pekerjaan : Pengepakan Susu Cup Rasa No Peta :2 Sekarang Usulan Dipetakan Oleh : Mauludin Azis Waktu Waktu TANGAN KIRI Jarak (m) Jarak (m) (dt) (dt) Menjangkau krat 3 1,8 1,8 3 susu Memilih 0,4 0,4 Memegang 0,3 0,3 Mengarahkan 2,5 0,8 0,8 2,5 sementara krat susu Melepaskan krat 0,4 0,4 susu Menjangkau 0,3 0,4 0,5 0,5 kemasan susu cup Memilih kemasan 0,1 0,2 0,2 0,1 susu cup yang akan diambil Memegang kemasan 0,2 0,2 susu cup Memeriksa kemasan susu apakah ada yang rusak atau tidak
-
0,3
0,3
-
Mengarahkan Melepas kemasan susu ke dalam krat
0,5 -
0,5 0,4
0,6 0,4
0,5 -
Mengarahkan sementara kemasan di dalam krat (memposisikan) Melepaskan kemasan susu
0,1
1,2
1,2
0,1
-
0,3
0,3
-
-
1
1
-
Menganggur
Total 6,5 Waktu tiap siklus Jumlah produk susu tiap siklus
6,9 7,1 :7,1 detik : 6 buah
TANGAN KANAN Menjangkau krat susu Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menjangkau kemasan susu cup Memilih kemasan susu cup yang akan diambil Memegang kemasan susu cup Memeriksa kemasan susu apakah ada yang rusak atau tidak Mengarahkan Melepas kemasan susu ke dalam krat Mengarahkan sementara kemasan di dalam krat (memposisikan) Mengarahkan kemasan susu yang berada di dalam krat (merapihkan) Melepaskan kemasan susu
6,7
Pada sistem kerja yang berlangsung saat ini dalam mengepak 1 siklus produk kemasan membutuhkan waktu untuk susu prepackadalah 7 detik dan
FTIP001635/048
35
untuk susu cup adalah 7,1 detik. Waktu siklus tersebut sudah termasuk juga dengan waktu kelonggaran yang terjadi. Apabila permintaan yang terjadi pada saat maksimum yaitu untuk susu plain adalah 7000 kemasan dan untuk susu cup adalah 8000 kemasan. Apabila dengan asumsi tidak terjadi kelonggaran lingkungan fisik, pekerja dan waktu terhadap maintenance mesin selama proses pengepakan berlangsung, maka perhitungan untuk keseluruhan waktu siklus adalah sebagai berikut : 1. Susu Prepack Untuk 5 kemasan = 7 detik 1 kemasan = 7 / 5 = 1,4 detik
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Maka keseluruhan waktu pengepakan susu prepack yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan konsumen adalah : 7000 x 1,4 = 9800 detik = 2,72 jam 2. Susu Cup Untuk 6 kemasan = 7,1 detik 1 kemasan = 7,1 / 6 = 1,18 detik Maka keseluruhan waktu pengepakan susu cup yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan konsumen adalah : 8000 x 1,18 = 9440 detik = 2,62 jam Waktu dalam perhitungan diatas belum termasuk ke dalam waktu kelonggaran terhadap mesin pengemasannya. Kapasitas maksimal untuk Prepack Machine adalah 1500 kemasan/jam dan untuk Auto Sealing Cup Machine adalah 5000 cup/jam. Waktu kelonggaran untuk masing-masing mesin tidak tetap karena bisa terjadi kapanpun pada saat pengemasan berlangsung. Apabila terjadi waktu kelonggaran pada mesin maka akan terjadi pula waktu kelonggaran dalam pengepakan. Untuk meminimalisir kemungkinan waktu kelonggaran yang terjadi pada mesin, dapat dilakukan evaluasi.
FTIP001635/049
36
4.5
Lingkungan Kerja Fisik Di Bagian Pengemasan dan Pengepakan MT KPBS Lingkungan kerja yang diukur meliputi kondisi ruangan, pencahayaan,
kebisingan, suhu dan kelembaban.
4.5.1 Kondisi Ruangan Ruangan pengemasan dan pengepakan produk susu olahan yang berdimensi panjang 10 m, lebar 8 m dan tinggi 4,5 m ini memiliki 3 pintu yaitu pintu untuk tempat pemindahan krat susu prepack dari mobil distribusi, pintu untuk pemindahan krat susu cup dan pintu yang menghubungkan ruangan ini dengan ruangan pengolahan. Ruangan ini juga memiliki 2 jendela yaitu
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
menghadap ke luar bagian pabrik dan menghadap ke dalam bagian ruangan pengolahan yang bersatu dengan pintu penghubung antara ruangan pengolahan dan ruangan pengemasan dan pengepakan. Dibagian dalam ruangan ini terdapat 2 Auto Sealing Cup Machine dan 3 Prepack Machineyang berada dibagian kanan dari ruangan ini dikarenakan karena instalasi listrik dan pipa-pipa saluran susu yang berasal dari ruang pengolahan berada di bagian kanan ruangan pengemasan dan pengepakan.
Gambar 13. Tata Letak di dalam Ruangan Pengemasan dan Pengepakan di MT KPBS. Prepack Machine (Kiri) dan Auto Sealing Cup Machine (Kanan)
Pada bagian tengah lantai ruangan ini terdapat saluran pembuangan yang terhubung langsung dengan saluran penyaringan yang berada di belakang pabrik.
FTIP001635/050
37
Pada dinding bagian atas juga terdapat 4 exhauxt fan yang berfungsi untuk mensirkulasi udara didalam ruangan ini, tetapi pada saat dilakukan pengamatan dan pengukuran semua exhaust fan tidak dioperasikan sehingga tidak dilakukan pengukuran terhadap siklus udara (ventilation) karena sirkulasi udara hanya terjadi pada saat salah satu pintu terbuka saja. Pada bagian langit-langit terdapat 4 buah titik lampu dan 2 kipas angin yang berada di bagian tengah ruangan. Untuk kipas angin jarang dioperasikan karena mungkin letak pabrik ini berada di daerah pegunungan jadi lingkungannya sudah sejuk dan dingin. Denah dari ruangan pengemasan dan pengepakan produk susu olahan MT KPBS akan dijelaskan pada Gambar14.
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Gambar 14. Layout Ruang Pengemasan dan Pengepakan
FTIP001635/051
38
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Keterangan : 1.
Proses perpindahan krat kosong dari mobil distributor menuju tempat penyimpanan krat kosong sementara (“
2.
” untuk krat susu prepack dan “
” untuk krat susu cup)
Proses perpindahan sebagian krat kosong menuju area mesin pengemasan untuk persiapan proses pengepakan
3.
Proses perpindahan krat yang sudah berisi susu dari area mesin pengemasan menuju mobil distributor
Gambar 15. Skema Perpindahan Krat di dalam Ruang Pengemasan dan Pengepakan
Gambar 16. Tumpukan Krat Sebelum Proses Pengepakan Dimulai
FTIP001635/052
39
Gambar 17. Tumpukan Krat Setelah Proses Pengepakan Sebelum Dimasukkan Ke Dalam Mobil Distribusi
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
4.5.2 Pencahayaan Cahaya merupakan satu bagian berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang terbang ke angkasa. Gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi tertentu, yang nilainya dapat dibedakan dari energi cahaya lainnya dalam spektrum elektromagnetisnya (Suhardi, 2005). Pengamatan tingkat pencahayaan dilakukan di bagian pengemasan dan pengepakan produk susu olahan yang terdapat 4 titik lampu dengan jarak masing-masing antar lampu sejauh 2 meter yang berada di tengah ruangan. Dilakukan pengukuran terhadap tingkat pencahayaan dengan 4 titik pengukuran yang mewakili kondisi keseluruhan ruangan dan tempat berinteraksi para pekerja dalam 15 ulangan dengan waktu yang berbeda. Layout sistem pencahayaan yang ada di bagian pengemasan dan pengepakan produk susu olahan dan titik pengukuran yang diambil ditampilkan pada Gambar 18.
FTIP001635/053
40
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Gambar 18. Layout Pengukuran Tingkat Pencahayaan Ruangan
Pengukuran dilakukan selama 15 kali pada waktu yang berbeda selama kegiatan pengemasan dan pengepakan dilakukan yaitu pada pukul 09.00 hingga pukul 14.00 untuk aktivitas saat pengemasan susu cup berlangsung dan pukul 08.30 hingga pukul 11.00 untuk aktivitas pengemasan dan pengepakan susu plain saja. Pengukuran dengan waktu yang berbeda ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan intensitas cahaya yang ada baik ketika lampu diaktifkan maupun tidak. Dari pengamatan yang didapat, selama kegiatan berlangsung tingkat pencahayaan yang terjadi ada ruangan tidak mengalami perbedaan yang signifikan sehingga dilakukan 3 kali ulangan dalam 1 hari yaitu pada saat dimulai kegiatan pengemasan, saat pertengahan waktu kegiatan dan di akhir kegiatan pengepakan. Hasil yang didapat setelah dilakukan pengukuran dijelaskan pada Tabel 7.
FTIP001635/054
41
Tabel 7. Tingkat Pencahayaan Pada Ruang Pengemasan dan Pengepakan Titik Pengukuran Tingkat Pencahayaan (lux) Ulangan
1 A
2
3
Ratarata (lux)
4
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
1 (H1)
65
107
61
71
85
75
69
97
75
62
112
73
79,3
2 (H1)
67
111
72
69
111
50
61
94
65
69
101
68
78,2
3 (H1)
61
97
63
62
92
51
66
90
55
66
99
57
71,6
1 (H2)
85
96
70
84
90
73
81
89
66
84
101
66
82,1
2 (H2)
61
98
59
79
101
75
78
93
63
78
111
63
79,9
3 (H2)
70
89
60
81
112
68
60
86
67
61
112
70
78,0
1 (H3)
67
105
75
62
103
55
65
99
75
72
91
66
77,9
2 (H3)
65
110
52
70
109
65
68
109
62
80
110
50
79,2
3 (H3)
66
94
75
80
95
53
62
111
70
79
96
54
77,9
1 (H4)
60
94
59
61
103
53
71
108
62
66
109
62
75,7
2 (H4)
62
91
71
80
89
71
75
99
72
76
86
56
77,3
3 (H4)
64
95
55
62
108
62
78
99
68
84
108
68
79,3
1 (H5)
74
91
59
67
94
61
76
110
71
84
86
59
77,7
2 (H5)
73
110
63
73
90
75
85
100
74
71
100
63
81,4
3 (H5)
76
102
60
82
86
52
72
108
55
84
102
67
78,8
Ratarata Harian (lux)
76,4
80,0
78,3
77,4
79,3
Sumber : Data Primer
-
Rata-Rata Tingkat Pencahayaan Keseluruhan = 77,7 lux
Dari Tabel 7 diatas dapat kita lihat bahwa hasil pengukuran dari 4 titik dalam 1 hari menunjukkan hasil yang beragam. Hasil yang terjadi pada ulangan ke-3 pada hari pertama meningkat dikarenakan pada saat dilakukan pengukuran kondisi cuaca cerah sehingga banyak sinar matahari yang masuk. Untuk hasil yang berada dibawah rata-rata keseluruhan yaitu 77,7 lux adalah kondisi dimana cuaca kurang cerah atau mendung sehingga kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan. Sistem penerangan yang berada di dalam ruangan tidak memberikan pengaruh terhadap pencahayaan yang berarti karena dari 4 lampu yang ada dengan jenis LHE 18 watt, hanya 2 saja yang dapat beroperasi, 2 lainnya dalam kondisi rusak. Berdasarkan dengan yang terlampir pada Tabel 2 yaitu mengenai Tingkat Pencahayaan
Lingkungan
Kerja
Menurut
KEMENKES
RI.
No.
1405/MENKES/SK/XI/02 bahwa lingkungan kerja pengemasan dan pengepakan
FTIP001635/055
42
masuk dalam kategori pekerjaan rutin dengan tingkat pencahayaan minimal yaitu 300 lux. Secara keseluruhan dari hasil pengukuran yang didapat saat kegiatan pengemasan dan pengepakan berlangsung, tingkat pencahayaan yang terjadi sangat jauh dari batas minimal tingkat pencahayaan yang sudah ditetapkan untuk lingkungan kerja.
4.5.3 Kebisingan Kebisingan pada bagian pengemasan dan pengepakan produk susu olahan di MT KPBS disebabkan oleh mesin-mesin pengemasan yaitu Prepack Machine dan Auto Sealing Cup Machine. Dari hasil pengukuran tingkat kebisingan pada bagian pengemasan dan pengepakan produk susu olahan, kebisingan yang terjadi
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
saat operasi Prepack Machinedi tampilkan pada Tabel 8 dan untuk data kebisingan yang terjadi ketika kedua mesin yaitu Prepack Machine dan Auto Sealing Cup Machine beroperasi di tampilkan pada Tabel 9.
Tabel 8. Tingkat Kebisingan Ruangan pada Saat Operasi Prepack Machine Titik Tingkat Kebisingan (dB) 1 2 3 4 5 1 69 72,1 73,7 68,8 71,2 2 67,2 72,7 71,3 70,6 73,1 3 65,9 71,4 71,7 69,8 71,8 4 67,9 72,7 69,4 71,3 69,9 5 71,3 69,2 68,7 72,4 67,4 6 66,6 69,1 75,2 72,3 73,3 7 67,5 70,4 73,4 71 72,6 8 69,8 70,9 72 72,4 70,3 9 68 70,4 71,7 75,8 69,5 10 67,5 72,1 71,1 74,8 69,1 11 68,1 68,6 70,5 72 70,2 12 67,7 69,2 70,8 72,2 68,8 13 68,2 70,1 71,2 71,8 69,4 14 66 70,6 70,8 71,6 69,1 15 67,5 70,4 72 72,4 68,4 Sumber : Data Primer Ulangan
-
Rata-Rata = 70,47 dB
FTIP001635/056
43
Tabel 9. Tingkat Kebisingan Ruangan pada Saat Operasi Prepack Machine dan Auto Sealing Cup Machine Titik Tingkat Kebisingan (dB) 1 2 3 4 5 1 84,9 73,6 77,2 76,2 71,4 2 86,7 83,2 75,3 75,1 69,8 3 78,9 81,1 76,7 76,8 69,5 4 74,5 82,1 77,3 75,4 71,4 5 73,5 78,7 75,5 76,7 76,7 6 80,2 74,9 78,2 79,9 80,1 7 82,4 78,6 78,2 80,8 79,5 8 79,1 79,3 77,7 79,3 78,5 9 78,1 80,9 77,6 78,9 78,5 10 77,8 80,3 76,5 81,6 76,4 11 79,3 76,4 79,5 73,3 72,3 12 82,4 79,8 78,2 74,4 73,4 13 79,4 81,5 80,8 76,7 72,2 14 78,4 84,8 79,8 79,3 70,9 15 77,2 82,5 77,1 78,3 71,9 Sumber : Data Primer Ulangan
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
-
Rata-Rata = 77,75 dB
Dilakukan pengukuran terhadap masing-masing kegiatan pengemasan dan pengepakan dalam 2 kondisi yaitu saat hanya satu mesin beroperasi Prepack Machine dan kedua mesin beroperasi bersamaan yaitu Prepack Machine dan Auto Sealing Cup Machine karena untuk proses pengemasan susu prepack dilakukan setiap hari dan untuk pengemasan susu cup dilakukan 2 kali dalam seminggu dengan waktu yang bersamaan dengan pengemasan susu prepack. Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat kebisingan saat pengemasan susu prepack dengan mesin yang beroperasi hanya Prepack Machine saja yaitu 70,47 dB dengan nilai maksimum yaitu 75,8 dB dan nilai minimum 65,9 dB. Pada saat pengemasan susu prepack dan susu cup dengan kondisi kedua mesin beroperasi yaitu Prepack Machine dan Auto Sealing Cup Machine, rata-rata tingkat kebisingan yang terjadi yaitu 77,75 dB dengan nilai maksimum yaitu 86,7 dan nilai minimum yaitu 69,5 dB. Berdasarkan dengan yang terlampir pada Tabel 3 yaitu mengenai kondisi suara dan batas tingkat kebisingan maka pada kondisi hanya Prepack Machine
FTIP001635/057
44
yang beroperasi tergolong dalam kondisi suara kuat yaitu berkisar antara 70-80 dB dan dalam kondisi kedua mesin beroperasi yaitu Prepack Machine dan Auto Sealing Cup Machine tergolong dalam kondisi suara kuat. Tetapi dalam dalam saat tertentu kondisi suara tergolong dalam kondisi sangat hiruk pikuk karena nilai kebisingan maksimum mencapai 86,7 dB pada saat terjadi kesalahan pada pengemasan yang menyebabkan salah satu bagian mesin mengeluarkan suara yang sangat keras. Dengan mengacu pada Tabel 4 yaitu Lama Tingkat Kebisingan yang Diperbolehkan Menurut
Kepmen No. 51/MEN/1999, bahwa lama kebisingan
maksimum yang diperbolehkan selama kegiatan berlangsung 8 jam/hari yaitu 88 dB. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebisingan yang terjadi selama
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
proses pengemasan dan pengepakan berlangsung selama minimal 3 jam dan maksimal 7 jam (didasarkan atas banyaknya permintaan yang diterima) dengan nilai rata-rata dari kebisingan yang terjadi yaitu 70,47 dB dan 77,75 dB masuk dalam kategori aman untuk dilakukan dan tidak menimbulkan efek jangka panjang sehingga tidak perlu dilakukan evaluasi.
4.5.4 Suhu dan Kelembaban Pengukuran terhadap suhu ruangandan tingkat kelembaban (RH) ruangan dilakukan pada 5 titik yang menjadi tempat aktivitas para pekerja dengan perbedaan waktu setiap ulangan adalah 1,5 jam. Dari hasil pengukuran suhu pada ruangan pengemasan dan pengepakan diperoleh data seperti pada Tabel 10.
Tabel 10. Suhu Ruangan Pengemasan dan Pengepakan Ulangan
Titik Pengukuran Suhu Ruangan (0C) 1
2
3
4
5
Hari 1
24,4
24,2
24,3
24,4
24,5
Hari 2
24
23,8
23,9
24
23,9
Hari 3
24,2
24,2
24,1
24,1
24,2
Hari 4
24,4
24,2
24,4
24,3
24,3
Hari 5 24,1 Sumber : Data Primer
24,1
24
24,1
24,2
Rata-Rata = 24,170C
FTIP001635/058
45
Pada suhu ruangan yang di dapat dalam pengukuran di lapangan bahwa hasil nilai rata-rata adalah 24,17 0C. Berdasarkan Tabel 1 mengenai pengaruh yang ditimbulkan pada berbagai tingkat suhu bahwa suhu yang terdapat pada bagian pengemasan dan pengepakan dikategorikan dalam kondisi optimum dimana dengan suhu ± 24 0C menurut Wignjosoebroto (2006) adalah suhu yang paling produktif untuk pekerja didalam suatu ruangan kerja dan tidak perlu untuk dilakukan evaluasi karena tidak memberikan pengaruh yang ditimbulkan untuk pekerja dalam jangka panjang. Hasil pengukuran kelembaban ruangan (RH) pada bagian pengemasan dan pengepakan seperti pada Tabel 11.
Tabel 11. Tingkat Kelembaban (RH) Ruangan Pengemasan dan
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Pengepakan Ulangan
Titik Pengukuran Kelembaban Ruangan (%) 1
2
3
4
5
Hari 1
72
72,5
71,8
73
72,2
Hari 2
72,4
72
72
72,5
71,8
Hari 3
72
72
72,5
72,4
72,4
Hari 4
71,4
71,8
71,4
71,5
71,8
Hari 5 71,2 Sumber : Data Primer
72,1
72,4
71,8
72,5
Rata-Rata = 72,06%
Untuk nilai kelembaban nisbi (RH) atau suhu bola basah yang didapat dalam pengukuran dilapangan bahwa hasil nilai rata-rata adalah 72,06 %. Yang dimaksud dengan kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung di dalam udara. Kelembaban sangat berkaitan dan dipengaruhi oleh suhu udara, semakin suhu meningkat maka tingkat kelembaban semakin rendah (Sutalaksana,dkk. 2007). Karena suhu saat dilakukan pengukuran pada kondisi optimum yaitu 24,17 0C maka tingkat kelembaban berada pada kondisi optimum yaitu 72,06 %.
4.6
Perbaikan Metode Kerja Pada analisis sistem kerja yang berlangsung sebelumnya dengan
menggunakan peta tangan kiri dan tangan kanan adanya kegiatan yang tidak
FTIP001635/059
46
efektif seperti kondisi tangan yang mengganggur ketika salah satu tangan dalam kondisi kerja. Dengan melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukannya perbaikan metode kerja. Perbaikan metode kerja dilakukan dengan perancangan dan penerapan sistem kerja dengan memodifikasi sistem kerja sebelumnya dengan prinsip
ekonomi
gerakan
yaitu
menghilangkan
beberapa
gerakan
dan
menggabungkan beberapa gerakan untuk menghilangkan waktu kelonggaran yang terjadi sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
Tabel 12. Usulan Peta Tangan Kiri dan Kanan Pada Proses Pengepakan Susu Prepack
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN Pekerjaan : Pengepakan Susu Prepack (Prepack) No Peta :3 Sekarang Usulan Dipetakan Oleh : Mauludin Azis Jarak Waktu Waktu Jarak TANGAN KIRI (m) (dt) (dt) (m) Menjangkau krat susu 1 1,6 1,6 1 Mengarahkan 1 0,7 0,7 1 sementara krat susu Melepaskan krat susu 0,2 0,2 Mencari kemasan susu Memilih kemasan susu yang akan diambil Memegang kemasan susu (2 buah) Mengarahkan
0,3
0,3
0,3
-
0,3
0,2
0,2
0,2
-
0,3
0,4
-
0,5
0,5
0,5
0,5
0,2
0,2
-
0,3
0,3
-
4,4
0,7
Melepas kemasan susu ke dalam krat Mengarahkan kemasan susu di dalam krat 0,2 (merapihkan) Total 4,8 Waktu tiap siklus Jumlah produk susu tiap siklus
4,3 :4,4 detik : 5 buah
TANGAN KANAN Menjangkau krat susu Melepaskan krat susu Menjangkau kemasan susu Mencari kemasan susu Memegang kemasan susu (3 buah) Memegang kemasan susu Memegang kemasan susu Mengarahkan Melepas kemasan susu ke dalam krat
FTIP001635/060
47
Tabel 13. Usulan Peta Tangan Kiri dan Kanan Pada Proses Pengepakan Susu Cup Rasa PETA TANGAN KIRI DAN KANAN Pekerjaan : Pengepakan Susu Cup Rasa No Peta :4 Sekarang Usulan Dipetakan Oleh : Mauludin Azis Jarak Waktu Waktu Jarak TANGAN KIRI (m) (dt) (dt) (m) Mencari kemasan 0,3 0,4 0,5 0,5 susu cup
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Memilih kemasan susu cup yang akan 0,1 diambil Memegang kemasan susu cup Memeriksa kemasan susu apakah ada yang rusak atau tidak Mengarahkan 0,5 Melepas kemasan susu ke dalam krat Mengarahkan 0,1 sementara kemasan di dalam krat (memposisikan) Melepaskan kemasan susu Total 1 Waktu tiap siklus Jumlah produk susu tiap siklus
0,2
0,2
0,1
0,2
0,2
-
0,5
0,5
-
0,5
0,5
0,5
0,3
0,3
-
1
1
0,1
0,3
0,3
-
3,4 :3,5 detik : 6 buah
3,5
1,2
TANGAN KANAN Mencari kemasan susu cup Memilih kemasan susu cup yang akan diambil Memegang kemasan susu cup Memeriksa kemasan susu apakah ada yang rusak atau tidak Mengarahkan Melepas kemasan susu ke dalam krat Mengarahkan kemasan susu yang berada di dalam krat (merapihkan) Melepaskan kemasan susu
Berdasarkan perbandingan peta tangan kiri dan kanan dari sistem kerja yang berlangsung dengan usulan yang direkomendasikan persentase gerakangerakan yang dikurangi atau dilakukan bersamaan dengan gerakan yang lain. Pada pengepakan susu prepack jumlah gerakan dari sistem kerja yang berlangsung adalah 12 gerakan menjadi 9 gerakan pada sistem kerja yang diusulkan maka pengurangan gerakan yang terjadi adalah sebesar 25%. Pada pengepakan susu cup, jumlah gerakan dari sistem kerja yang berlangsung adalah 14 gerakan menjadi 8 gerakan pada sistem kerja yang diusulkan maka pengurangan gerakan yang terjadi adalah sebesar 42,8%
FTIP001635/061
48
Penggunaan alat bantu berupa kursi duduk untuk mengurangi rasa sakit pada tubuh yang dialami diperlukan ketika proses pengepakan berlangsung ditunjukkan pada Gambar 19.
Gambar 19. Kursi Untuk Proses Alat Bantu Pengepakan Susu Prepack (Kiri) dan
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Kursi Untuk Alat Bantu Proses Pengepakan Susu Cup (Kanan)
Maka perhitungan untuk keseluruhan waktu siklus setelah proses evaluasi sistem kerja pengepakan menggunakan rancangan sistem kerja usulan dengan asumsi tidak terjadi kelonggaran waktu terhadap pekerja dan maintenance mesin selama proses pengepakan berlangsung dan jumlah permintaannya disamakan dengan jumlah permintaan sebelum proses penerapan sistem kerja usulan yaitu 7000 kemasan untuk susu prepack dan 8000 kemasan untuk susu cup adalah sebagai berikut : 1. Susu Prepack Untuk 5 kemasan = 4,4 detik 1 kemasan = 4,4 / 5 = 0,88 detik Maka keseluruhan waktu pengepakan susu prepack yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan konsumen adalah : 7000 x 0,88 = 6160 detik = 1,71 jam 2. Susu Cup Untuk 6 kemasan = 3,5 detik 1 kemasan = 3,5 / 6
FTIP001635/062
49
= 0,58 detik Maka keseluruhan waktu pengepakan susu cup yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan konsumen adalah : 8000 x 0,58 = 4640 detik = 1,28 jam Setelah dilakukan evaluasi kerja dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan waktu siklus yang sangat signifikan dibandingkan sebelumnya. Waktu siklus pada pengepakkan susu plain sebelumnya adalah 7 detik dan pada susu cup adalah 7,1 detik menjadi 4,4 detik untuk pengepakan susu plain dan 3,5 detik untuk pengepakkan susu cup. Dengan melihat keseluruhan waktu siklus dalam memenuhi permintaan konsumen untuk pengepakan susu prepack dan susu cup.
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Untuk susu plain total keseluruhan yaitu 2,72 jam dan susu cup yaitu 2,62 jam. Pada penerapan sistem kerja usulan, waktu yang dibutuhkan dalam mengepak susu prepack adalah 1,71 jam dan susu cup adalah 1,28 jam sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja sebesar 37% (susu prepack) dan 51% (susu cup).
4.7
Waktu Baku Analisis waktu kerja dilakukan untuk mencari tingkat efisiensi dari
penggunaan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Suatu pekerjaan akan dikatakan efisien apabila waktu penyelesaiannya berlangsung paling singkat. Dalam analisis ini hasil akhir yang dicapai adalah menghitung waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan guna memilih alternatif metoda kerja yang terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengukuran kerja. Analisis waktu kerja ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Dari hasil pengukuran waktu siklus pengepakan susu prepack dan susu cup pada sistem kerja yang berlangsung diperoleh data pada Tabel 14.
FTIP001635/063
50
Tabel 14. Waktu Siklus Pengepakan Susu Prepack dan Susu Cup
Nama Pekerja
Lama Bekerja (Tahun)
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Acep Gumilar 5,67 Dedi Suryadi 2,25 Nyanyang 2,25 Adriana Toni 0,67 Hadi Supriyadi 1,08 Dani Hermawan 2,25 Devi M Fauzan 0,17 Asep Suparman 0,67 Rata-Rata Sumber : Data Primer dan Lampiran
Waktu Siklus Pengepakan Pada Sistem Kerja Berlangsung(detik/siklus) Susu Plain Susu Cup 2,46 2,56 4,71 2,76 5,20 3,24
7,96 5,01 3,64 9,14 6,99 6,24
Waktu Siklus Pengepakan Dengan Penerapan Usulan Kerja Baru (detik/siklus) Susu Plain Susu Cup 2,37 1,82 3,26 1,87 3,97 2,51
6,59 3,77 2,67 7,72 4,13 4,69
Penyesuaian menurut Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dapat menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja dimana setiap faktor-faktor tersebut dibagi-bagi menjadi kelas-kelas yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai penyesuaian, yaitu : keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Berikut ini adalah hasil penilaian kelonggaran terhadap pekerja di bagian pengemasan dan pengepakan untuk mendapatkan nilai faktor penyesuaian disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Faktor Penyesuaian Pekerja di Bagian Pengemasan dan Pengepakan MT KPBS Faktor Penyesuaian Keterampilan Usaha Kondisi Kerja Konsistensi Jumlah
Pekerja Acep Dedi Nyanyang Toni Hadi Dani 0,11 0,06 0,11 0,06 0,11 0,11 0,05 0,08 0,08 0,05 0,08 0,05 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,21 0,19 0,24 0,16 0,14 0,21 Rata-rata Faktor Penyesuaian = 0,187 ≈ 0,19
Devi 0,06 0,05 0,02 0,03 0,16
Asep 0,06 0,08 0,02 0,03 0,19
FTIP001635/064
51
Berdasarkan Tabel 15, diketahui besarnya faktor penyesuaian kerja untuk pekerja di bagian pengemasan dan pengepakan adalah sebesar 0,19. Untuk waktu normal pada mesin yang digunakan berdasarkan faktor penyesuaian para pekerja ditunjukan pada Tabel 16.
Tabel 16. Waktu Normal Pengepakan Susu Prepack dan Susu Cup
Nama Pekerja
Lama Bekerja (Tahun)
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Acep Gumilar 5,67 Dedi Suryadi 2,25 Nyanyang Adriana 2,25 Toni 0,67 Hadi Supriyadi 1,08 Dani Hermawan 2,25 Devi M Fauzan 0,17 Asep Suparman 0,67 Rata-Rata Sumber : Data Primer dan Lampiran
Waktu Normal Pengepakan Pada Sistem Kerja Berlangsung (detik/siklus) Susu Plain Susu Cup 2,93 3,04 5,6 3,28 6,19 9,47 5,96 4,33 10,88 8,32 3,86 7,43
Waktu NormalPengepakan Dengan Penerapan Usulan Kerja Baru (detik/siklus) Susu Plain Susu Cup 2,82 2,17 3,88 2,23 4,72 7,84 4,49 3,18 9,19 4,91 2,98 5,58
Dari data pada Tabel 15, kemudian dilakukan perhitungan waktu baku dengan memperhitungkan kelonggaran. Kelonggaran yang diperhitungkan meliputi : kelonggaran untuk faktor-faktor yang berpengaruh, kelonggaran untuk kebutuhan pribadi, dan kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Penilaian kelonggaran untuk faktor-faktor yang berpengaruh dilakukan berdasarkan tenaga yang dikeluarkan, sikap kerja, gerakan kerja, kelelahan mata, keadaan suhu, keadaan udara, dan keadaan lingkungan. Untuk lebih jelas, besarnya nilai kelonggaran yang berpengaruh dapat dilihat pada Lampiran 11. Berikut ini adalah hasil penilaian terhadap kelonggaran pekerjaan yang dilakukan di bagian pengemasan dan pengepakan disajikan pada Tabel 17.
FTIP001635/065
52
Tabel 17. Kelonggaran Pekerja di Bagian Pengemasan dan Pengepakan MT KPBS Pada Sistem Kerja Yang Berlangsung Kelonggaran
Prepack 1
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
1. Faktor-faktor yang berpengaruh, antara lain : a. Tenaga yang dikeluarkan b. Sikap kerja c. Cara kerja d. Kelelahan mata e. Keadaan suhu f. Keadaan udara g. Keadaan lingkungan 2. Kebutuhan Pribadi 3. Hambatan tidak dapat terhindarkan Total Rata-Rata Sumber : Data Primer dan Lampiran
Mesin yang Di Operasikan Prepack Auto Sealing Auto Sealing 2 Cup 1 Cup 2
7,5%
7,5%
7,5%
7,5%
10% 0% 7,5% 5% 5%
10% 0% 7,5% 5% 5%
8% 0% 7,5% 5% 5%
8% 0% 7,5% 5% 5%
1% 2,5%
1% 2,5%
1% 2,5%
1% 2,5%
10%
10%
10%
10%
48,5% 48,5% 48,5%
46,5%
46,5% 46,5%
Berdasarkan Tabel 17, diketahui besarnya kelonggaran untuk pekerjaan pada setiap mesin yang digunakan di bagian pengemasan dan pengepakan pada sistem kerja yang berlangsung. Dengan memperhitungkan kelonggaran tersebut, maka didapatkan waktu bakunya sebagai berikut :
1. Pengepakan Susu Prepack Waktu Baku = (Waktu normal ) + (Waktu normal x Kelonggaran) Waktu Baku = (3,86 detik) + (3,86 x 0,49) Waktu Baku = 5,75 detik/siklus Waktu Baku = 57,5 detik/krat 2. Pengepakan Susu Cup Waktu Baku = (Waktu normal ) + (Waktu normal x Kelonggaran) Waktu Baku = (7,43 detik) + (7,43 x 0,47) Waktu Baku = 10,92 detik/siklus Waktu Baku = 218,4 detik/krat
FTIP001635/066
53
Berikut ini adalah hasil penilaian terhadap kelonggaran pekerjaan setelah usulan kerja yang baru diterapkan dengan penggunaan alat bantu kerja disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18. Kelonggaran Pekerja di Bagian Pengemasan dan Pengepakan MT KPBS Sesudah Penerapan Usulan Sistem Kerja Baru Kelonggaran
Prepack 1
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
1. Faktor-faktor yang berpengaruh, antara lain : a. Tenaga yang dikeluarkan b. Sikap kerja c. Cara kerja d. Kelelahan mata e. Keadaan suhu f. Keadaan udara g. Keadaan lingkungan 2. Kebutuhan Pribadi 3. Hambatan tidak dapat terhindarkan Total Rata-Rata Sumber : Data Primer dan Lampiran
Mesin yang Di Operasikan Prepack Auto Sealing Auto Sealing 2 Cup 1 Cup 2
6%
6%
6%
6%
1% 0% 7,5% 5% 5%
1% 0% 7,5% 5% 5%
1% 0% 7,5% 5% 5%
1% 0% 7,5% 5% 5%
1% 2,5%
1% 2,5%
1% 2,5%
1% 2,5%
10%
10%
10%
10%
38%
38%
38% 38%
38% 38%
Berdasarkan Tabel 18, besarnya kelonggaran untuk pekerjaan pada setiap mesin yang digunakan di bagian pengemasan dan pengepakan sesudah penerapan usulan sistem kerja baru. Dengan memperhitungkan kelonggaran tersebut, maka didapatkan waktu bakunya sebagai berikut : 1. Pengepakan Susu Prepack Waktu Baku = (Waktu normal ) + (Waktu normal × Kelonggaran) Waktu Baku = (2,98 detik) + (2,98 × 0,40) Waktu Baku = 4,17 detik/siklus Waktu Baku = 41,7 detik/krat 2. Pengepakan Susu Cup Waktu Baku = (Waktu normal ) + (Waktu normal × Kelonggaran) Waktu Baku = (5,58 detik) + (5,58 × 0,38)
FTIP001635/067
54
Waktu Baku = 7,70 detik/siklus Waktu Baku = 154 detik/krat Berdasarkan perhitungan waktu baku yang sudah dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi sistem kerja dengan prinsip ekonomi gerakan dapat meningkatkan produktivitas sebesar 27,82 % untuk pengepakan susu prepack dan 29,67 % untuk pengepakan susu cup.
Tabel 19. Perbandingan Antara Sistem Kerja Eksisting Dengan Sistem Kerja Usulan Pengepakan Susu Cup Pengepakan Susu Cup
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Eksisting
Usulan
Mencari
Mencari dan memilih
Memilih
Memilih dan mengarahkan sementara
Memegang
Mengarahkan sementara dan mencari
Mengarahkan sementara
Mengarahkan sementara dan memegang
FTIP001635/068
55
Eksisting
Usulan
Memegang
Mengarahkan dan memegang
Mengarahkan
Melepaskan
Mengobrol
Waktu Baku (detik/krat)
Usulan
Tabel 20. Perbandingan Antara Sistem Kerja Eksisting Dengan Sistem
Kerja Usulan Pengepakan Susu Prepack
Susu Prepack
Memegang
Memilih dan memegang
FTIP001635/069
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Eksisting
154 218,4
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Melepaskan
56
Mencari
Mencari dan memilih
Memilih
Mengarahkan dan memegang
Memegang
Melepaskan dan memilih
Menganggur
Waktu Baku (detik/krat)
FTIP001635/070
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
41,7
57,5
Usulan Eksisting
Mengarahkan
Mengarahkan dan memegang
Melepaskan
Melepaskan dan mengarahkan
57
4.8
Rasa Sakit yang Terjadi Akibat Pekerjaan Pengambilan data untuk rasa sakit yang terjadi akibat pekerjaan dilakukan
terhadap seluruh pekerja yang berada di bagian pengemasan dan pengepakan. Berdasarkan
hasil
kuesioner
dengan
menggunakan
form
Nordic
dan
Westinghouse, mendapatkan hasil bahwa hampir semua pekerja mengalami rasa sakit pada wilayah leher, bahu sampai tangan pinggang dan bahkan ada yang mengalami sakit pada wilayah pantat. Ini disebabkan saat proses kegiatan pengepakan, anggota tubuh yang lebih banyak digunakan atau bergerak adalah tubuh bagian atas, dari pinggang sampai kepala. Sakit yang paling banyak dikeluhkan adalah bagian bahu dan lengan. Ini dikarenakan pada proses pengepakan kegiatan kerja yang dilakukan bersifat statis dan berulang pada
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
bagian tubuh tersebut sehingga otot-otot pada lengan dan bahu lebih cepat mencapai kelelahan dibandingkan dengan bagian tubuh yang lainnya. Untuk rasa sakit pada di bagian pantat dikarenakan permukaan dari alat bantu duduk yang digunakan untuk mengepak tidak rata yaitu hanya menggunakan krat yang belum dipakai untuk mengepak sehingga menyebabkan kurang nyaman dan sakit pada pekerja. Menurut Easmant (1986) dalam Rohman (2008) menyebutkan bahwa suatu pekerjaan termasuk kedalam highly repetitive task jika memiliki siklus waktu 30 detik atau kurang. Berdasarkan hal tersebut, maka pekerjaan pada pengepakan ini dapat dimasukkan dalam klasifikasi highly repetitive task. Walaupun kebutuhan energi oleh kerja ini biasanya cukup rendah,kerja yang berulang-ulang ini biasanya menggunakan sekumpulan kecil dari otot dan berotasi sekitar pergelangan tangan, siku dan sendi bahu. Hal ini biasanya diikuti oleh gejala-gejala dari peradangan dan rasa sakit yang tergabung menjadi satu yang disebut repetitive-motion disorders. Sekumpulan rasa sakit itu terjadi mulai dari peradangan sendi sampai menyebabkan rasa sakit pada otot akibat terjebaknya syaraf. Peradangan ini yang menyebabkan timbulnya rasa sakit pada sendi-sendi yang terlibat. Repetitive-motion disorders ini sering terjadi pada tubuh bagian atas dan wilayah sekitar leher.
FTIP001635/071
58
4.9
Rekomendasi Dari hasil analisis terhadap variabel pengamatan yang telah dilakukan,
selanjutnya dapat direkomendasikan beberapa hal yang dapat meningkatkan produktivitas para pekerja. Hal yang rekomendasikan adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan sendiri dan harus melalui persetujuan dan kebijakan perusahaan. Ini bisa dijadikan masukan untuk perusahaan agar dapat meningkatkan produktivitas para pekerjanya. Adapun yang direkomendasikan adalah kondisi lingkungan kerja, alat bantu kerja dan pencahayaan.
4.9.1 Tata Letak Mesin Pengemasan Berdasarkan analisis kondisi ruangan yang dijelaskan pada sebelumnya
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
terdapat masalah pada tata letak mesin yang ada saat ini. Tata letak mesin pengemasan susu cup (Auto Sealing Cup Machine) terlalu dekat dengan pintu pengubung antara ruangan pengolahan dan ruangan pengemasan dan pengepakan sehingga saat dilakukan proses pengepakan susu cup terjadi kesulitan saat ada pekerja yang akan masuk ke dalam ruangan karena jarak antara mesin dengan pintu 1,2 m. Saat krat susu siap digunakan untuk pengepakan akan menghalangi akses masuk-keluar pintu. Dimensi dari krat susu yang digunakan adalah panjang 60 cm, lebar 42 cm dan tinggi 20 cm.
Gambar 20. Krat Yang Digunakan Dalam Proses Pengepakan
Hal ini menjadi keluhan para pekerja dan orang lain yang akan masuk atau keluar melalui pintu ini, sehingga mereka harus menunggu pengepakan selesai dan krat dipindahkan. Usulan untuk rekomendasi yang dapat diberikan adalah
FTIP001635/072
59
penggeseran Auto Sealing Cup Machine yang berada di dekat pintu sejauh ±40 cm ke arah dalam ruangan agar pada saat pengepakan berlangsung, krat tidak menghalangi akses masuk-keluar pintu.
4.9.2 Alat Bantu Kerja Ergonomi Berdasarkan analisis kelelahan kerja yang dijelaskan sebelumnya adalah timbulnya masalah sakit pada bagian tubuh bagian pinggang karena proses pemindahan yang berlangsung saat ini digeser tanpa menggunakan alas apapun sehingga dapat merusak krat dan beban tenaga untuk mendorong krat yang terisi kemasan susu lebih besar sehingga cepat menimbulkan kelelahan para pekerja.
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Gambar 21. Eksisting Proses Pemindahan Krat Isi Kemasan Susu
Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu penggunaan troli untuk proses memindahkan krat yang kosong maupun yang terisi ke dalam mobil distribusi.
Gambar 22. Troli Yang Digunakan Sebagai Alat Bantu Ergonomi
FTIP001635/073
60
Gambar 23. Proses Pemindahan Krat Isi Kemasan SusuSetelah Evaluasi
4.9.3 Pencahayaan Ruangan
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Berdasarkan analisis pencahayaan yang di jelaskan sebelumnya bahwa tingkat pencahayaan yang terjadi didalam ruangan pengemasan dan pengepakan masih jauh dari standar normal yaitu 77,7 lux dengan ketetapan sudah ditentukan oleh KEMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02 bahwa lingkungan kerja pengemasan dan pengepakan masuk dalam kategori pekerjaan rutin dengan tingkat pencahayaan minimal yaitu 300 lux. Untuk detail kebutuhan pencahayaan dalam ruangan dihitung dengan menggunakan metode perhitungan indeks ruang yang selanjutnya dapat dijadikan rekomendasi sebagai berikut :
Berdasarkan ketetapan KEMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02 untuk lingkungan kerja kategori pekerjaan rutin yang dilakukan terusmenerus adalah 300 lux. Sumber penerangan yang direkomendasikan yaitu 4 x TL 40 W, sehingga arus cahaya tiap armatur sebesar 4 x 3.000 lm = 12.000 lm.
Cu : Coefisien of Utilization = 0,65 LLF : Light Loss Factor = 0,8
Banyak lampu (n) yang diperlukan yaitu sebesar : n= n=
,
,
= 3,84 ≈ 4 buah
FTIP001635/074
61
Ditentukan banyak lampu yang dibutuhkan sebanyak 4 buah, tiap lampu berisi 4 TL a1 40W, dipasang seperti layout sebelumnya. Jadi hanya jenis lampu yang dirubah untuk di dalam ruangan tersebut. Untuk keseluruhan rekomendasi yang disulkan dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Rekomendasi Lingkungan Fisik Aktual Yang Ada di Dalam Ruangan Pengemasan dan Pengepakan MT KPBS
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
No 1
Eksisting Tata letak mesin pengemasan Auto Sealing Cup Machine yang belum sesuai yaitu hanya berjarak ± 0,6 m dari pintu,
Ideal Posisi mesin pengemasan yang berjarak cukup jauh yaitu ± 1 m dari pintu akses keluar masuk pekerja
2
Belum menggunakan alat bantu ergonomi untuk kegiatan pengepakan yang berada di dalam ruangan
3
Tingkat Pencahayaan rata-rata yang terjadi di dalam ruangan adalah 77,7 lux karena menggunakan lampu LHE 18 Watt dengan kondisi hanya 2 yang aktif dari 4 buah
Harus adanya penggunaan alat bantu ergonomi untuk kegiatan yang dikategorikan kegiatan rutin untuk mengurangi tingkat kelelahan maupun rasa sakit Tingkat pencahayaan minimal untuk kegiatan yang berlangsung atau rutin menurut KEMENKES RI No. 1405/MENKE S/SK/XI/02 adalah 300 lux
Kelebihan
Kekurangan Ketika proses pengepakan berlangsung dan ada yang keluar masuk melalui pintu maka kegiatan pengepakan berhenti sementara sehingga ratio waktu delay bertambah Apabila sering mengalami rasa sakit maka dapat mengurangi tingkat produktivitas dan dapat menimbulkan efek jangka panjang seperti kecacatan pada bagian tubuhnya di masa depan. Akan menimbulkan efek jangka panjang yaitu melemahnya kemampuan mata karena intensitas cahaya yang didapat oleh mata sangat kurang
Rekomendasi Pemindahan posisi mesin pengemasan yaitu Auto Sealing Cup Machine sejauh 40 cm kearah dalam ruangan
Penggunaan alat bantu ergonomi seperti troli untuk pemindahan krat isi maupun krat yang kosong ke mobil distribusi
Penggantian jenis lampu yang digunakan yaitu 4 buah yang berisi 4 TL a1 40W dengan posisi layoutnya tetap seperti sebelumnya
FTIP001635/075
62
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
No 4
Eksisting Tingkat kebisingan rata-rata yang terjadi di dalam ruangan adalah 77,75 dB
5
Tingkat suhu rata-rata yang terjadi didalam ruangan adalah 24,17 0 C dan tingkat kelembaban rata-rata yang terjadi adalah 72,06%
Ideal Tingkat kebisingan maksimum yang diperbolehkan selama kegiatan rutin 8 jam menurut Kepmen No. 51/MEN/1999 adalah 88 dB Tingkat suhu yang dikategorikan optimum untuk kegiatan rutin adalah ± 24 0C dengan tingkat kelembaban relativnya yaitu ± 72,5%
Kelebihan Tidak menimbulkan efek jangka panjang karena tingkat kebisingan yang terjadi masih dibawah batas maksmum yang ditetapkan Kondisi didalam ruangan untuk suhu dan kelembaban berada atau dalam kategori optimum untuk produktivitas
Kekurangan
Rekomendasi Tidak perlu dilakukan perbaikan.
Tidak perlu dilakukan perbaikan
FTIP001635/076