growing & transforming
2013
Laporan Tahunan | Annual Report
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 1
growing & transforming Transformasi sebuah perusahaan pada dasarnya selalu diawali dengan transformasi sumber daya manusia sebagai hasil dari kemauan untuk merespons setiap bentuk perubahan yang terjadi dengan kerja keras dan semangat untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Tumbuh sering dimaknai menjadi ‘lebih’, seperti lebih besar, lebih tinggi, lebih luas, dan lebih dewasa. Bertumbuh dan bertransformasi memiliki makna yang lebih mendalam dan luas dimana di sana terselip makna tentang adanya ‘perubahan’ dan tidak hanya menjadi lebih besar atau lebih kuat. Bertumbuh dan bertransformasi menjadi tema sentral pada Laporan Tahunan Nobu Bank Tahun 2013 ini karena Perseroan ingin memaknai tahun 2013 sebagai tahun yang telah membuat Perseroan tidak hanya tumbuh dalam ukuran, besarnya perusahaan, makin banyaknya karyawan, makin luasnya jangkauan pemasaran, namun Perseroan juga ingin menambahkan makna bahwa Perseroan telah mengalami sebuah transformasi bertahap yang menjadi dampak logis dari setiap keputusan yang diambil dalam menghadapi setiap tantangan. Di tahun 2013, Perseroan mencatat bahwa setiap tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam perjalanan mewujudkan visi dan misi Perseroan telah membuat Nobu Bank bertransformasi menjadi perusahaan yang tidak hanya mampu menjangkau masyarakat dalam cakupan yang lebih luas melalui produk dan jasa layanannya, namun juga makin matang dalam membangun kompetensi serta kepekaan pada perkembangan dunia perbankan yang tercermin pada setiap strategi yang ditetapkan. Transformasi sebuah perusahaan pada dasarnya selalu diawali dengan transformasi sumber daya manusia sebagai hasil dari kemauan untuk merespons setiap bentuk perubahan yang terjadi dengan kerja keras dan semangat untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Transformasi secara berkelanjutan menjadi syarat mutlak bagi pertumbuhan yang berkelanjutan pula dan hal inilah yang menjadi fokus Perseroan untuk mampu mengakselerasi pencapaian visi dan misi yang diamanatkan kepada Perseroan.
2 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Daftar Isi
Profil Perseroan
Kinerja Keuangan Penting
4
Visi, Misi dan Nilai-nilai Perseroan
6
Profil PT Bank Nationalnobu Tbk
7
Milestone Perusahaan
9
Peristiwa Penting 2013
10
Penghargaan
12
Ikhtisar Bisnis
13
Ikhtisar Keuangan
14
Ikhtisar Saham
16
Laporan Dewan Komisaris
18
Laporan Direksi
22
Pembahasan Rencana dan Strategi
27
Bisnis
28
Pendukung Bisnis
37
Laporan Bisnis dan Operasi
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 3
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Makro Ekonomi
48
Perkembangan Industri Perbankan Indonesia
49
Kinerja Keuangan Perseroan
50
rospek Usaha Perseroan
56
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
57
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
58
Laporan Komite Audit
81
Komite Eksekutif
84
Informasi Pemegang Saham
88
Data Perseroan
97
Pernyataan Manajemen
113
Referensi Peraturan
115
Laporan Keuangan
127
Laporan Tata Kelola
4 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Kinerja Keuangan Penting
Asset
Ekuitas
(Dalam juta Rp.)
(Dalam juta Rp.) 3,877,270 1,008,413
1,217,521
90,604
2009
132,839
2010
256,086
333,832
2011
2012
2013
86,206
118,040
129,955
2009
2010
2011
Kredit yang Diberikan
Penghimpunan Dana
(Dalam juta Rp.)
(Dalam juta Rp.)
2012
2013
2,712,184
1,240,058
413,521
951,504
162,769 1,223
2009
200,137
15,173
2010
2011
2012
2013
3,556
14,404
2009
2010
2011
2012
2013
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 5
Laba Bersih
NIM
(Dalam juta Rp.)
(Dalam %)
7,3 14,64
5,89 5,44
3,83
3,22
2,796 1,821
1,834
1,915
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
BOPO
Jaringan Kantor
(Dalam %)
(Dalam unit)
2011
2012
2013
64 94,39 61,77
95,53
88,30
68,62 38
13
2009
2010
2011
2012
2013
4
4
2009
2010
2011
2012
2013
6 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Visi, Misi dan Nilai-nilai Perseroan
Terus Berkembang Mencapai Kesempurnaan Berkat Kepercayaan Dunia Usaha
Visi Menjadi bank dengan standar global yang dapat memberikan kontribusi positif pada perekonomian dan perbankan Indonesia serta menjunjung tinggi kepercayaan dan kepuasan Nasabah.
Misi 1. Menjalankan fungsinya sebagai Bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana dengan mempriori-taskan pelayanan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional dan membantu meningkatkan daya saing dan kompetensi dunia UKM dalam era globalisasi. 2. Memberikan pelayanan prima kepada Nasabah serta didukung tenaga kerja profesional dengan melakukan praktek tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Nilai-nilai Perseroan • Trust & Integrity • Stewardship • Transformasi
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 7
Profil PT Bank Nationalnobu Tbk
Sekilas Nobu Bank Tahun 2013 menjadi momentum penting bagi Perseroan karena, dalam rangka memperkuat struktur permodalan, khususnya untuk dapat masuk ke dalam kategori bank BUKU II (Bank Umum Kegiatan Usaha), maka Perseroan secara resmi melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan melepas 52% saham Perseroan kepada publik.
Perseroan didirikan pada tahun 1990 sebagai Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa dan pada tahun 2010, PT Kharisma Buana Nusantara, perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh Bapak Mochtar Riady, mengakuisisi 60% saham Perseroan yang kala itu memiliki 4 kantor cabang. Pasca akuisisi, Perseroan meredefinisi visi dan misi Perseroan dan melakukan berbagai langkah strategis untuk membangun kompetensi dan pengembangan jangkauan pemasaran yang lebih luas. Perseroan menyusun strategi pengembangan usaha yang bertumpu pengembangan segmen Usaha Kecil dan Menengah (Small Medium Enterprises) untuk mampu berkontribusi aktif pada pembangunan nasional sesuai yang diamanatkan Pemegang Saham. Tahun 2011, merupakan tahun dimana Perseroan meletakkan fondasi yang kokoh untuk dapat melanjutkan pengembangan pada tahap berikutnya. Pada tahun tersebut, dari 4 kantor cabang, Perseroan berhasil membuka 9 kantor sehingga total 13 kantor. Dengan tujuan untuk semakin mampu menjangkau masyarakat luas, maka Perseroan kembali membuka 25 kantor dengan jumlah karyawan lebih dari 200 orang di tahun 2012. Di tahun tersebut Perseroan juga melakukan pengembangan e-channel melalui kerjasama dengan jaringan ATM Bersama guna memudahkan Nasabah Perseroan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimanapun berada. Perseroan juga mengawali pengembangan internet banking untuk Nasabah individu seiring tantangan kebutuhan masyarakat akan kemudahan transaksi melalui media digital. Tahun 2013 menjadi momentum penting bagi Perseroan karena di tahun tersebut, dalam rangka memperkuat struktur permodalan, khususnya untuk dapat masuk ke dalam kategori bank BUKU II (Bank Umum Kegiatan Usaha), maka Perseroan secara resmi melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan melepas 52% saham Perseroan kepada publik. Tepat pada 20 Mei 2013, Perseroan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten ke 9 tahun tersebut dengan kode saham “NOBU”. Pada 31 Desember 2013 Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional dan 64 kantor operasional yang tersebar di 31 kota besar di 19 propinsi di Indonesia.
8 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Profil PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Nobu Bank • Nama
: PT Bank Nationalnobu Tbk
• Kantor Pusat : Plaza Semanggi Lt. 9, Kawasan Bisnis Granadha Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 Telp. 021-25535128; Fax. 021-25535130 • Bidang Usaha
: Bank Umum
• Tanggal pendirian
: 13 Februari 1990
• Kepemilikan (Per 31 Desember 2013) : Pemegang Saham
%
PT Kharisma Buana Nusantara
24,12%
PT Prima Cakrawala Sentosa 20,95% Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk
9,65%
5,08%
PT Putra Mulia Indonesia
4,06%
Publik 36,14% Total
100,00%
• Dasar Hukum Pendirian : Akta Pendirian Perusahaan Nomor 86 Tanggal 13 Februari 1990 Notaris di Jakarta Drs. Entjoen Mandoer Wiriatmadja • Bursa Efek
: Bursa Efek Indonesia
• Kode Saham
: NOBU
• Tanggal Pencatatan Saham
: 20 Mei 2013
• Swift Code
: LFIBIDJ1
• Contact Center
:
[email protected]
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 9
Milestone Perseroan
2013
2012
2010
1990
Perseroan didirikan pada tanggal 13 Februari 1990 sebagai Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa.
PT Kharisma Buana Nusantara yang 99% sahamnya dimiliki oleh Bapak Mochtar Riady mengakuisisi 60% saham Perseroan. Perseroan pada saat itu memiliki 1 kantor pusat operasional dan 4 kantor cabang.
Perseroan melalui RUPS yang tertuang dalam Akta No. 7, Tanggal 10 Desember 2012 menyatakan secara resmi akan melakukan penawaran umum Perdana saham untuk menjadi perusahaan publik. Pada tanggal 31 Desember 2012 Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional dan 37 Kantor Cabang dan Kantor Kas.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tanggal 20 Mei 2013 sebagai emiten ke 9 pada tahun tersebut. Perseroan memiliki 64 jaringan kantor yang tersebar di 31 kota di 19 propinsi di Indonesia.
10 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Peristiwa Penting 2013
Pencatatan Perdana, 20 Mei 2013 Perseroan secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten yang ke 9 di tahun 2013.
RUPS Tahunan, 28 Juni 2013 Perseroan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang pertama sejak menjadi perusahaan publik.
Public Expose, 6 Desember 2013 Sebagai perusahaan publik Perseroan melakukan Paparan Publik setiap tahun mengenai kinerja Perseroan.
Training Kepala Cabang Kepala Cabang (Branch Manager) menerima pembekalan dari Direksi dalam melakukan strategi penetrasi pasar.
Training New Comer Setiap karyawan baru menerima pembekalan dan tentang visi dan misi Perseroan selain pengetahuan teknis.
Training Officer Development Program Officer Development Program (ODP) merupakan langkah mempersiapkan Team Leader yang siap tugas.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 11
Buka Puasa Bersama, 1 Agustus 2013 Buka Puasa Bersama adalah digelar setiap Bulan Ramadhan untuk meningkatkan kebersamaan.
Natal Bersama, 13 Desember 2013 Perayaan Natal Bersama menjadi salah satu sarana membangun kualitas kerohanian dan persaudaraan.
Team Building, 9 November 2013 Outing merupakan aktivitas yang mendorong soliditas tim dan semangat mencapai tujuan bersama.
Peduli Pendidikan Anak, 2 Agustus 2013 Salah satu kegiatan CSR Perseroan adalah membantu pendidikan anakanak yang kurang mampu.
Pondok Si Boncel, 13 November 2013 Kegiatan kunjungan ke panti asuhan melatih kepekaan sosial karyawan sekaligus bagian dari CSR Perseroan.
Bhakti Sosial, 15 Desember 2013 Perseroan juga peduli pada kesehatan masyarakat melalui kerjasama CSR dengan Yayasan Titian Kasih.
12 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Penghargaan
Penghargaan yang selama ini telah diterima Perseroan sebagai bukti apresiasi atas kinerja Perseroan sekaligus pemacu semangat untuk selalu berusaha menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Bank yang Berpredikat “SANGAT BAGUS” Atas kinerja Keuangan Tahun 2010 Infobank Awards 2011
Bank yang Berpredikat “SANGAT BAGUS” Atas kinerja Keuangan Tahun 2011 Infobank Awards 2012
Perbanas Peringkat 1 The Best Bank 2012 in Corporate Communication
Perbanas - Peringkat 3 The Best Bank 2012 in Good Corporate Governance
Economic Review Peringkat 3 Anugerah Perbankan Indonesia Untuk Kategori Marketing
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 13
Ikhtisar Bisnis
Asset
218%
Asset Perseroan tumbuh 218% seiring kemampuan Perseroan dalam menjangkau daerah pemasaran yang makin luas dan bertumbuhnya kepercayaan Nasabah.
Kredit yang Diberikan
199%
Selama tahun 2013, penyaluran dana tumbuh 199% dengan tingkat NPL 0% yang menunjukkan komitmen Perseroan untuk kompetitif dan prudent.
Penghimpunan Dana
185%
Penghimpunan dana yang dilakukan selama tahun 2013 menumbuhkan total Dana Pihak Ketiga 185% yang merupakan wujud meningkatnya produktivitas setiap jaringan distribusi.
Ekuitas
293%
Langkah Initial Public Offering (IPO) pada Mei 2013 merupakan langkah strategis Perseroan untuk meningkatkan ekuitas untuk dapat masuk ke dalam Kategori BUKU II.
Laba Bersih
423%
Laba bersih Perseroan tumbuh 423% yang merupakan langkah nyata Perseroan untuk meningkatkan profitabilitas melalui optimalisasi asset produktif dan efisiensi operasi.
Jaringan Kantor
68%
Agar semakin mampu menjangkau potensi Nasabah di berbagai daerah, maka jaringan kantor Perseroan tumbuh 68% untuk secara bertahap mencapai coverage di seluruh propinsi di Indonesia.
E-Channel
ATM Bersama, ATM Prima & Internet Banking
Dalam rangka memudahkan Nasabah melakukan transaksi dimanapun berada dan meningkatkan efisiensi operasi, maka Perseroan menggandeng jaringan ATM Bersama dan ATM Prima. Perseroan juga telah menyediakan fasilitas internet banking bagi Nasabah individu.
14 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Ikhtisar Keuangan
Asset
Dana Masyarakat
(Dalam juta Rp.)
(Dalam juta Rp.) 2,712,184
3,877,270
1,217,521
90,604
2009
132,839
2010
951,504
333,832
2011
200,137
2012
2013
3,556
14,404
2009
2010
Ekuitas (Dalam juta Rp.) 1,008,413
256,086 86,206
118,040
129,955
2009
2010
2011
2012
2013
2011
2012
2013
Neraca (dalam juta rupiah) Total Aset Penempatan pada Bank Indonesia Efek-Efek Kredit yang Diberikan Dana Masyarakat • Giro • Tabungan • Deposito Ekuitas-Bersih
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 15
2013 3.877.270 753.000 648.665 1.240.058 2.712.184 1.227.345 292.683 1.192.156 1.008.413
2012 1.217.521 571.200 116.874 413.521 951.504 422.893 77.780 450.831 256.086
2011 333.832 106.818 39.553 162.769 200.137 65.491 9.718 124.928 129.955
2010 132.839 88.346 24.432 15.137 14.404 4.627 1.320 8.457 118.040
2009 90.604 2.499 83.760 1.229 3,556 1,238 420 1,898 86.206
74.058 14.552
23.545 7.345
12.811 2.735
6.163 58
6.493 45
19.776 2 19.778 (5.135) 14.643
2.192 1.778 3.970 (1.174) 2.796
1.170 1.441 2.611 (696) 1.915
2.156 (1) 2.155 (321) 1.834
2.634 (7) 2.627 (806) 1.821
87,49%
68,60%
87,34%
489,58%
2,529,42%
Laporan Laba Rugi (dalam juta rupiah) Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional-Bersih Laba Tahun Berjalan Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih Rasio Keuangan I. Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
II. Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah
0,00%
0,00%
0,00%
0,60%
0,87%
Kredit Bermasalah
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Kredit Bermasalah-Bersih
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
0,17%
0,17%
0,48%
0,12%
0,01%
Tingkat Pengembalian Aset (ROA)
0,78%
0,59%
1,16%
2,00%
2,88%
Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)
1,85%
1,33%
1,60%
1,95%
2,14%
Margin Bunga Bersih (NIM)
3,22%
3,83%
5,44%
5,92%
7,38%
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
88,30%
95,53%
94,39%
68,74%
61,41%
45,72%
43,46%
81,33%
105,08%
34,57%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
III. Rentabilitas III. Rentability
IV. Likuiditas IV. Liquidity
Kredit yang DiberikanThd Dana Masyarakat (LDR)
V. Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
Persentase Pelampauan BMPK
Giro Wajib Minimum Rupiah
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
11,38%
11,55%
9,55%
11,25%
8,95%
506 64 48
236
116
37
15
38
13
4
4
10
8
0
0
Lain-lain Jumlah Karyawan Jumlah Jaringan Kantor Jumlah Jaringan ATM*
*)Tidak termasuk lebih dari 90.000 unit jaringan ATM Bersama dana ATM Prima yang terkoneksi dengan ATM Perseroan.
16 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Ikhtisar Saham
800
140
700
120
600
100
500
80
400
60
300
40
200
20
100
0
0 20-May-13 20-Jun-13
20-Jul-13 20-Aug-13 20-Sep-13 20-Oct-13 Volume (RHS)
20-Nov-13
20-Dec-13
Closing (LHS)
Tanggal Open (Rp) High (Rp) Low (Rp) Last (Rp)
Volume (Lembar)
Triwulan 2/2013
450
810
405
660
770.547.000
Triwulan 3/2013
650
660
500
560
269.228.500
Triwulan 4/2013
560
590
490
590
566.416.000
Millions
Harga (Rp) & Volume Saham (Lembar)
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 17
Komposisi Pemegang Saham
24,12%
PT Kharisma Buana Nusantara
36,14%
PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony 20,95%
PT Putera Mulia Indonesia
4,06% 5,08%
PT Lippo General Insurance Tbk
Masyarakat 9,65%
Kronologis Pencatatan Saham No Keterangan
Jumlah Saham dikeluarkan (Lembar)
Tanggal Bursa Pencatatan
Nilai Nominal Rp. 100,1
Penawaran Umum Perdana
2.155.830.000
13-14 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
2
Company Listing
4.145.830.000
20 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan/Disetor
4.145.830.000
18 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Laporan Dewan Komisaris
Hadiah Herawatie, SH, LLM, Prof. Dr. Adrianus Mooy dan Markus Permadi Dewan Komisaris Perseroan
“Aset Perseroan tumbuh signifikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, dan terlebih di tahun 2013, Perseroan mengalami pertumbuhan yang menggembirakan dengan mencatat peningkatan lebih dari tiga kali lipat dari tahun sebelumnya hingga mencapai total aset Rp3,88 triliun. Kami menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan Perseroan atas pencapaian tersebut dan kami berharap bahwa kinerja ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan dalam tahun-tahun mendatang”.
Pemegang Saham yang kami hormati, Dalam kesempatan ini kami ingin melaporkan bahwa aset Perseroan tumbuh signifikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, dan terlebih di tahun 2013, Perseroan mengalami pertumbuhan yang menggembirakan dengan mencatat peningkatan lebih dari tiga kali lipat dari tahun sebelumnya hingga mencapai total aset Rp3,88 triliun. Pertumbuhan aset yang siginifikan ini tentunya merupakan hasil kerja keras dan komitmen yang tinggi dari Manajemen dan seluruh karyawan untuk melaksanakan visi dan misi Perseroan. Pencapaian finansial lainnya adalah pada penyaluran dana yang mencapai Rp1,24 triliun atau meningkat hampir 200% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dibarengi dengan Non Performing Loan (NPL) yang tetap terjaga pada angka 0% yang menunjukkan keselarasan antara ekspansi dan prinsip kehati-hatian.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 19
56%
Tingkat CASA (Current Account Saving Account)
Di sisi liabilitas, penghimpunan dana sepanjang tahun 2013 telah membukukan peningkatan 186% hingga mencapai Rp2,7 triliun di akhir tahun 2013. Penghimpunan dana ini juga dibarengi pula dengan tingkat CASA (Current Account Saving Account) yang relatif terjaga di level 56% yang tentunya berkontribusi pada Net Interest Margin (NIM) Perseroan. Kualitas tata kelola (good corporate governance) secara bertahap terus mengalami peningkatan dengan dilakukannya perbaikan dan tindak lanjut dari setiap kekurangan pada periode sebelumnya. Dengan demikian, pencapaian aspek finansial yang terjadi tetap berada pada koridor tata kelola yang berpedoman pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Kami menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan Perseroan atas pencapaian tersebut dan kami berharap bahwa kinerja ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan dalam tahun-tahun mendatang.
Go Public 2013 Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) pada bulan Mei 2013 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Langkah Perseroan ini adalah momentum penting, yang membawa Perseroan selangkah lebih maju, khususnya dalam hal permodalan, di mana Perseroan memperkuat struktur modalnya untuk dapat masuk ke dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 sehingga memungkinkan Perseroan untuk menyediakan produk dan layanan yang lebih beragam.
Catatan Tahun 2013 Selama tahun 2013, kita bersama dapat mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi nasional ditutup di kwartal IV/2013 pada angka 5,72%, sedikit meningkat dibanding kwartal sebelumnya yang berada pada level 5,62%. Tekanan inflasi sempat melonjak di Bulan Agustus pada angka 8,79% (YoY) sebagai imbas kenaikan harga BBM dan kenaikan beberapa jenis bahan makanan yang kemudian secara bertahap mereda dan ditutup di angka 8,38% (YoY) di Bulan Desember 2013. Yang menjadi issue hangat sepanjang tahun 2013 adalah fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar yang sempat menembus level Rp12,270 (kurs tengah, sumber: www.bi.go.id) di penghujung Bulan Desember 2013. Kondisi inflasi dalam negeri dan defisit transaksi berjalan serta masih nampaknya ketidakpastian global, mendorong Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) sepanjang tahun 2013 telah menaikkan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI Rate) lima kali dari level 5,75% hingga mencapai 7,50%. Dari indikator-indikator tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa secara umum perekonomian nasional memang mengalami tantangan yang cukup berat namun berhasil survive dengan mencatatkan pertumbuhan yang masih kompetitif dibanding negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Bank Indonesia telah menunjukkan respon yang proaktif melalui berbagai bauran kebijakan makroprudensial untuk mengawal pertumbuhan tersebut.
Tema Laporan Tahunan Di dalam Laporan Tahunan 2013 ini, “Transformasi” menjadi jiwa dan semangat dari seluruh aktivitas yang dilakukan Perseroan. Tema strategis ini mengisyaratkan bahwa Manajemen Perseroan tidak ingin hanya sekedar tumbuh dalam kuantitas, namun ingin pula tumbuh dalam kualitas secara berkelanjutan sehingga
20 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Laporan Dewan Komisaris
pertumbuhan yang terjadi pada setiap tahun menjadi batu pijakan yang kokoh untuk pertumbuhan di tahun-tahun berikutnya. Nobu Bank sebagai bank yang relatif baru dalam industri perbankan nasional memiliki visi jauh ke depan untuk menjadi bank berstandar global yang mampu memberikan kontribusi positif pada perekonomian nasional. Untuk itulah, Perseroan mengedepankan semangat transformasi untuk mempersiapkan diri sekaligus mengakselerasi pencapaian visi Perseroan tersebut.
Aktivitas Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki kewajiban untuk melaksanakan pengawasan dan memberikan saran terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Dalam melakukan tugas dan tanggung jawab tersebut, Dewan Komisaris bertindak secara independen dan dibantu oleh Komite-Komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Secara rinci aktivitas Dewan Komisaris disajikan terpisah dalam Laporan Tahunan ini.
Tata Kelola Perusahaan Selama tahun 2013, Perseroan telah mengembangkan langkah-langkah yang kondusif terhadap implementasi Good Corporate Governance. Dimulai dari komitmen jajaran Dewan Komisaris dan Direksi yang merupakan kunci keberhasilan penerapan GCG. Selanjutnya diikuti dengan implementasi visi dan misi, kode etik, peraturan kepegawaian serta berbagai ketentuan lainnya.Pelaksanaan GCG juga dimanifestasikan dalam aktivitas perusahaan seperti rekrutmen, training / sosialisasi, penilaian kinerja dan lain-lain. Sekali lagi, ini adalah wujud komitmen Manajemen yang ingin selalu meningkatkan kualitas tata kelola yang berjalan seiring dengan percepatan pertumbuhan aktivitas usaha.
RUPS Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah terlaksana pada 28 Juni 2013 yang menghasilkan antara lain (1) Pengesahan Laporan Tahunan 2012 termasuk Laporan Keuangan 2012, (2) Menetapkan penggunaan laba tahun 2012 dimana Perseroan tidak membagikan dividen dan seluruh laba Perseroan, setelah penyisihan Rp. 200 juta untuk dana cadangan, sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal Perseroan, (3) Penentuan Akutan Publik untuk Tahun Buku 2013 dan (4) penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Prospek 2014 Dewan Komisaris melihat bahwa Tahun 2014 secara umum akan menjadi tahun tantangan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tetap membayangi tahun 2014 yang juga merupakan Tahun Politik bagi Bangsa Indonesia ini. Namun demikian, pada setiap tantangan selalu muncul peluang-peluang baru, dan dengan melihat tahun 2014 dari sisi yang berbeda inilah, maka kita dapat memandang tahun 2014 dengan penuh optimistis.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 21
5,72%
Pertumbuhan ekonomi nasional di kwartal IV/2013
Pandangan atas Rencana Bisnis Perseroan 2014 Direksi Perseroan telah menyusun Rencana Bisnis 2014 yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank Tahun 2014 yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia (Otoritas Jasa Keuangan) pada Bulan November 2014. Direksi Perseroan telah melakukan konsultasi dengan Dewan Komisaris atas rencana bisnis yang disampaikan dan Dewan Komisaris telah memberikan masukan-masukan dan saran atas rencana tersebut. Dewan Komisaris melihat bahwa rencana-rencana yang disusun telah sesuai dengan visi dan misi Perseroan sekaligus harapan pemegang saham di tahun 2014 ini.
Apresiasi Di akhir sambutan kami, perkenankan kami atas nama Pemagang Saham dan Dewan Komisaris Perseroan mengucapkan terimakasih kepada Para Pemegang Saham, Direksi, dan karyawan Perseroan yang telah menunjukkan kinerja yang baik selama tahun 2013. Perjalanan pengembangan Perseroan belumlah selesai, namun tetap terus berlanjut guna mewujudkan visi dan misi Perseroan.Untuk itu kerjasama yang solid mutlak diperlukan sebagai pemersatu langkah dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Perkenankan pula kami mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bursa Efek Indonesia yang telah turut memantau perjalanan pertumbuhan Perseroan dari waktu ke waktu. Semoga kerjasama ini terus terjalin dengan baik dengan tujuan bersama meningkatkan kualitas industri perbankan nasional dalam jangka panjang. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh Nasabah Perseroan atas kepercayaanya selama ini dan kami berharap bahwa kami dapat terus memperbaiki kualitas produk layanan kami dari waktu ke waktu.
Hormat kami,
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama/Independen
22 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Laporan direksi
Suhaimin Djohan, Januar Angkawidjaja, Hendra Kurniawan, dan Lim Migi Trisnadi (Perseroan telah mengajukan Sdr. Lim Migi Trisnadi sebagai Direktur Perseroan dan setelah melalui Uji Kelayakan dan Kepatutan memperoleh persetujuan Bank Indonesia melalui Surat No. 15/120/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 28 November 2013 untuk diajukan dan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Tahun Buku 2013.)
“Kami tidak hanya tumbuh, kami bertransformasi. ‘Pertumbuhan’ kami wujudnyatakan dalam pencapaian aspek keuangan dan non keuangan selama tahun 2013 yang nampak pada pertumbuhan asset, penghimpunan dan penyaluran dana, perkembangan jaringan distribusi serta kualitas tata kelola yang makin membaik”.
Pemegang Saham yang kami hormati, Jajaran Direksi Perseroan ingin menyampaikan bahwa tahun 2013 telah menjadi tahun yang membanggakan bagi Perseroan.Kami tidak hanya tumbuh, kami bertransformasi. ‘Pertumbuhan’ kami wujudnyatakan dalam pencapaian aspek keuangan dan non keuangan selama tahun 2013 yang nampak pada pertumbuhan asset, penghimpunan dan penyaluran dana, perkembangan jaringan distribusi serta kualitas tata kelola yang makin membaik.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 23
2,72 triliun Penghimpunan Dana Ketiga (DPK) meningkat 185%
Industri Perbankan 2013 Industri perbankan nasional menunjukkan angka pertumbuhan aset yang cukup berarti. Khusus untuk Bank Umum, pertumbuhan asset dibanding akhir tahun sebelumnya tercatat sebesar 16,23% (Statistik Perbankan Indonesia, www.bi.go.id). Pertumbuhan kredit kepada pihak ketiga di tahun 2013 adalah sebesar 21,8% yang menandakan bahwa perbankan nasional cukup ekspansif selama kurun waktu 2013. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum di akhir tahun 2013 tercatat Rp3,663 triliun atau meningkat 16,23% dari akhir tahun 2012. Dari kedua angka tersebut maka dapat kita melihat bahwa LDR Bank Umum meningkat dari level 84,5% menjadi 90,6% yang menunjukkan bahwa penyaluran dana (kredit) yang dilakukan semakin optimum. Hal lain yang menarik di tahun 2013 adalah pertumbuhan jumlah kantor Bank Umum yang tercatat sebanyak 1.933 kantor baru dibuka di tahun 2013 atau tumbuh 11,6%. Hal ini mengindikasikan bahwa perbankan nasional terus berusaha untuk menjangkau masyarakat luas dengan memperbanyak titik-titik penjualan (point of sales) sehingga makin memudahkan masyarakat memperoleh akses pada produk dan layanan perbankan.
Kinerja Perseroan Manajemen Perseroan dengan ini menyampaikan laporan kinerja Perseroan sebagai berikut: •
Aset Perseroan Aset Perseroan tumbuh 218% atau mencapai Rp3,8 triliun di akhir tahun 2013. Pertumbuhan asset ini seiring pertumbuhan baik sisi funding dan lending dengan bertambahnya jaringan distribusi Perseroan.
•
Penyaluran Kredit & NPL Penyaluran dana (kredit) yang dilakukan Perseroan hingga akhir tahun 2013 mencapai Rp1,24 triliun atau tumbuh hampir 200%. Pertumbuhan penyaluran dana ini dibarengi dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang tetap terjaga pada level 0%. Tentunya hal ini cukup menggembirakan di mana itu berarti bahwa langkah ekspansi kredit yang kami lakukan tidak meninggalkan aspek kehati-hatian (prudence).Penyaluran kredit yang dilakukan tetap difokuskan bagi Usaha Kecil dan Menengah yang menjadi misi utama Perseroan, serta dilengkapi segmen consumer dan medium and large commercial.
•
Penghimpunan Dana Penghimpunan Dana Pihak ketiga (DPK) yang kami lakukan hingga akhir tahun 2013 tercatat mencapai Rp2,72 triliun meningkat 185% dibanding akhir tahun 2012 yang baru mencapai Rp951,5 miliar. Perbandingan CASA (Current Account Saving Account) di akhir tahun 2013 adalah 56% yang merupakan komposisi optimum bagi perolehan Net Interest Margin (NIM) Perseroan. Penghimpunan dana ini dilakukan melalui beragam produk dan pengembangan e-channel salah satunya melalui ATM Perseroan telah terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama dan ATM Prima.
24 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Laporan direksi
•
Pendapatan & Laba Seiring meningkatnya kemampuan Perseroan dalam melakukan penyaluran dana melalui jaringan distribusi yang makin luas, juga melalui pengelolaan Tresuri yang makin optimal, maka Pendapatan Bunga Perseroan selama tahun 2013 meningkat 273% sehingga Perseroan juga dapat membukukan Laba Bersih sebesar Rp14,6 miliar meningkat 423% dibandingkan tahun sebelumnya.
•
Rasio keuangan Beberapa rasio keuangan Perseroan di akhir tahun 2013 telah menunjukkan perbaikan seperti Return on Equity (ROE) yang membaik menjadi 1,85% dari sebelumnya 1,33% di akhir tahun 2012. Return on Asset (ROA) membaik dari 0,59% menjadi 0,78%, sedangkan Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) juga membaik dari 93,5% menjadi 88,3%. Dengan penambahan modal yang dilakukan melalui IPO, maka Capital Adequacy Ratio (CAR) Perseroan membaik dari 55,6% menjadi 87,3%. Seiring pertumbuhan dan perbaikan dalam berbagai hal, maka rasio-rasio keuangan Perseroan diharapkan akan makin membaik di tahun-tahun mendatang.
•
Realisasi Pembukaan Kantor Dalam rangka memperluas jaringan pemasaran, Perseroan telah merealisasikan pembukaan beberapa kantor di berbagai daerah di Indonesia, sehingga di akhir tahun 2013, Perseroan memiliki total 64 kantor yang tersebar di 30 kota atau di 19 propinsi di Indonesia.
•
Tata Kelola Kualitas penerapan tata kelola telah semakin meningkat di tahun 2013 yang tercermin pada hasil rapat-rapat Dewan Komisaris dan Komite-Komite dibawahnya yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Selain itu juga kualitas rapat-rapat Direksi dan komitekomite di bawahnya yaitu Komite Aset dan Liabilitas, Komite Manajemen Risiko, Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Komite Produk.
•
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Selama tahun 2013, sebagai bentuk kontribusi Perseroan kepada masyarakat khususnya masyarakat yang kurang mampu, Perseroan telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility dalam bentuk donasi dan partisipasi dalam kegiatan sosial seperti donasi pendidikan dan kunjungan kepada anak-anak panti asuhan, serta dukungan pada kegiatan pelayanan kesehatan.
•
Manajemen Risiko & Kepatuhan Pelaksanaan Manajemen Risiko dan penerapan Kepatuhan senantiasa ditingkatkan melalui monitoring dan langkah tindak lanjut yang diperlukan yang mencakup monitoring terhadap profil risiko Perseroan, review atas produk dan aktivitas baru, sertifikasi Manajemen Risiko dan aktivitas pelatihan Kesadaran Risiko Operasional, Anti Fraud dan Whistle Blower, serta Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT).
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 25
52%
Saham perseroan yang dilepas kepada masyarakat
Penawaran Umum Bagi Perseroan, tahun 2013 merupakan tahun penting dalam sejarah perjalanan Perseroan, karena pada tahun 2013 tersebut, tepatnya pada Bulan Mei, Perseroan secara resmi melakukan Penawaran umum Perdana Saham (Initial Public Offering) dengan melepas 52% saham perseroan kepada masyarakat. Pada tanggal 20 Mei 2013, secara resmi Perseroan melakukan pencatatan Perdana (listing) dan menjadi emiten ke 9 yang melantai di Bursa Efek Indonesia di tahun 2013. Langkah strategis Perseroan ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan, dimana sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan modal di atas Rp1 triliun, maka Perseroan akan masuk ke dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 yang memungkinkan Perseroan melakukan aktivitas yang lebih beragam.
Penghargaan Di tahun 2013, Perseroan memperoleh penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia dalam bidang Marketing sebagai Peringkat-3 kategori bank dengan aset di bawah Rp1 triliun dari majalah Economic Review. Hal ini menjadi bukti apresiasi pihak di luar Perseroan atas kinerja Perseroan sekaligus memacu Perseroan menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi di masa datang.
Tema 2013 “Growing &Transforming” kami pilih sebagai tema strategis dalam Laporan Tahunan ini semata-mata ingin meng-emphasize semangat kami untuk melakukan transformasi secara berkelanjutan agar kami semakin siap menyongsong setiap perubahan yang mengarah pada perbaikan dan sekaligus siap dalam mencapai visi kami yaitu untuk menjadi bank berstandar global. Transformasi tak hanya memiliki makna pertumbuhan, namun juga perubahan, proses dan akselerasi. Semangat inilah yang akan menjiwai setiap strategi dan penerapannya pada aktivitas pengembangan usaha yang kami lakukan, saat ini dan di tahuntahun mendatang dengan tetap menjaga kepercayaan dan integritas.
Perubahan Direksi Di penghujung tahun 2013, rekan Direksi kami, Ibu Efen Lingga Utama dan Ibu Telijani Tjandra telah mengajukan permohonan pengunduran diri yang efektif masing-masing pada 19 Desember 2013 dan 1 Januari 2014. Segenap Manajemen Perseroan mengucapkan terimakasih atas kinerja dan sumbangsih yang telah diberikan kepada Perseroan selama menjabat sebagai Direktur Perseroan.Kami berharap bahwa keduanya memperoleh kesuksesan pada tugas dan aktivitas baru yang hendak dijalani.
Prospek Tahun 2014 Direksi Perseroan menyongsong tahun 2014 dengan penuh keyakinan dan semangat untuk membukukan pertumbuhan yang lebih baik lagi. Di dalam Rencana Bisnis Bank Tahun 2014, selain rencana yang
26 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Perseroan Laporan direksi
bersifat umum yaitu target finansial, produk dan aktivitas serta pembukaan jaringan kantor, Perseroan secara khusus juga telah memasukkan rencana pengajuan ijin Bank Devisa yang tentunya sangat penting bagi pengembangan lini usaha Perseroan ke depan. Dengan diperolehnya ijin tersebut, maka Perseroan tidak hanya mampu menyediakan produk dan jasa layanan yang lebih bergam dengan hadirnya produk berbasis valas, namun juga akan mengangkat Perseroan pada posisi yang lebih baik dalam industri dan kelengkapan layanan kepada masyarakat luas.
Apresiasi Menutup paparan kami, perkenankan kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris atas dukungan dan bimbingan yang telah diberikan selama ini bagi kemajuan Perseroan. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia yang telah menjadi mitra kami dalam melaksanakan aktivitas dan tanggung jawab kami sebagai bank dan perusahaan publik. Terimakasih juga kami sampaikan kepada Nasabah kami, yang selama ini telah mempercayakan aktivitas keuangannya kepada Perseroan. Semoga kami senantiasa mampu menjaga kepercayaan yang diberikan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan yang senantiasa meningkat.
Hormat kami,
Suhaimin Djohan Direktur Utama
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 27
Pembahasan Rencana dan Strategi
Rencana Strategis Jangka Pendek Dalam jangka pendek, Perseroan masih melanjutkan kebijakan yang mengarah pada perluasan jaringan distribusi guna membangun basis Nasabah yang kuat. Positive synergy dengan mitra-mitra strategis tetap menjadi strategi Perseroan dalam mengembangkan basis Nasabah yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Melalui sinergi positif ini, Perseroan mendapatkan captive market yang menjadi target Perseroan, khususnya untuk penghimpunan dana pihak ketiga. Seiring dengan hal tersebut, Perseroan akan melengkapi fitur produk dan layanan yang ada agar mampu bersaing dengan kualitas produk dan layanan serupa yang disediakan oleh bank lain termasuk di dalamnya rencana untuk menyediakan produk berbasis valas setelah ijin devisa diperoleh.
Rencana Strategis Jangka Menengah Dalam jangka menengah, penciptaaan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage) tetap menjadi arah kebijakan Bank, melalui pengembangan produk dan layanan (Product, Price) yang kompetitif dan didukung sumber daya manusia (People) yang berkualitas dan operasional (Process) yang efektif dan efisien. Hal ini dilaksanakan dalam tahapan yang dimonitor secara berkala. Kemampuan Perseroan dalam mengoptimalkan strengths dan meminimalisir weaknesses yang dimiliki sebagai dasar penyusunan competitive advantage akan menjadi fokus Perseroan di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat. Setelah penyebaran jaringan distribusi dapat dipenuhi dalam jangka pendek, maka arah jangka menengah adalah bagaimana meningkatkan produktivitas jaringan distribusi sehingga menumbuhkan profitabilitas dari waktu ke waktu dan peningkatan kualitas operasional agar lebih efisien.
Fokus Strategi 2014 Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Perseroan, maka Perseroan telah menetapkan beberapa langkah strategis agar visi dan misi tersebut dapat terwujud dan terpenuhi sesuai dengan periode waktu yang telah direncanakan. Langkah-langkah tersebut antara lain: 1. Membangun kerjasama dengan mitra strategis dalam pengembangan jaringan distribusi. 2. Menerapkan strategi pemasaran yang sangat efisien namun efektif dalam mendorong pertumbuhan Nasabah baru. 3. Mengembangkan inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan Nasabah dalam captive market yang menjadi target Bank. 4. Memperkuat infrastruktur sistem teknologi informasi yang mendukung aktivitas operasional Perseroan dan layanan e-channel bagi Nasabah yaitu ATM, internet banking dan mobile banking. 5. Memperkuat kualitas aktivitas operasional Bank melalui penyempurnaan prosedur operasi standar. 6. Meningkatkan imbal hasil portofolio Tresuri guna menjaga tingkat net interest margin yang ditargetkan. 7. Mempercepat pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia untuk pembukaan jaringan distribusi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang telah ada melalui sertifikasi standar yang diperlukan. 8. Meningkatkan tingkat kesehatan bank dengan memonitor dan menjaga faktor-faktor penilaian kesehatan bank yang terdiri dari Profil Risiko (Risk Profile), Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas (earnings), dan Permodalan (capital).
28 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi Bisnis
Penghimpunan Dana • Strategi Penghimpunan Dana
Aktivitas penghimpunan dana (funding) masyarakat merupakan aktivitas utama Perseroan sebagai lembaga intermediasi keuangan dalam rangka memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas melalui produk-produk simpanan. Jaringan kantor Perseroan yang terus bertambah di sepanjang tahun 2013 dilakukan agar Perseroan dapat membangun customer based Nasabah yang luas di lokasilokasi baru yang ditargetkan Perseroan. Perseroan juga aktif dalam membuat program-program atraktif untuk simpanan dan melakukan pemasaran produk-produk simpanan dengan memanfaatkan tenaga pemasar pada setiap jaringan kantor yang dimiliki Perseroan. Untuk itu peran setiap kantor sangatlah siginifikan dalam pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan perluasan sebaran lokasi Nasabah di seluruh Indonesia.
Strategi penghimpunan dana yang dilakukan Perseroan dengan perluasan jaringan kantor sebagai marketing channel adalah dengan pertimbangan bahwa kehadiran fisik kantor dan brand Perseroan masih sangat diperlukan dalam membangun brandawareness dan kepercayaan Nasabah sehubungan Perseroan baru hadir dalam 3 (tiga) tahun terakhir. Hingga akhir tahun 2013, Perseroan telah memiliki 64 kantor penjualan di 30 kota yang tersebar di 19 propinsi di Indonesia. Melalui optimalisasi kantorkantor Perseroan tersebut dan didukung dengan program-program marketing yang sesuai untuk masing-masing daerah, maka pertumbuhan DPK dapat diperoleh. Hal lain yang menggembirakan adalah bahwa kontribusi kantor di luar Jakarta dalam penghimpunan dana meningkat signifikan sebesar 14,7% yaitu dari 34,7% di tahun 2012 menjadi 49,4% di tahun 2013.
Selain dengan menjangkau masyarakat secara luas melalui kehadiran kantor Perseroan, peningkatan penghimpunan dana masyarakat juga dilakukan dengan elemen bauran pemasaran (marketing mix) yang lain yaitu pengembangan produk, layanan dan langkah promosi.
Komposisi DPK 2013
Pertumbuhan DPK (Dalam juta Rp.) 2,712,184
Simpanan Berjangka 44,16%
951,504
Tabungan 10,75%
200,137 3,556
14,404
2009
2010
2011
2012
2013
Giro 45,09%
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 29
• Pengembangan Produk Simpanan & Promosi
Pengembangan produk berperan penting dalam penghimpunan dana masyarakat. Perkembangan kebutuhan Nasabah dari waktu ke waktu menjadi barometer bagi pengembangan produk untuk mampu menghadirkan produk dan layanan yang sesuai bagi kebutuhan masyarakat namun tetap dihadirkan dengan kemudahan dan kenyamanan namun tetap sesuai dengan peraturan. Dengan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan tersebut, baik untuk individu maupun korporasi, maka Perseroan dapat mengakselerasi pertumbuhan DPK secara bertahap sekaligus pertumbuhan jumlah Nasabah. Sebagai contoh adalah produk Nobu Payroll (penggajian untuk karyawan) yang diperuntukkan bagi Nasabah perusahaan yang membutuhkan rekening khusus penggajian bagi seluruh karyawannya dengan benefit (manfaat dan skema biaya) yang disesuaikandengan kebutuhan dan aspirasi karyawan Perusahaan tersebut namun Perseroan juga tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam menciptakan fitur dan layanan produk ini. Dengan produk Nobu Payroll ini, Perseroan mampu menghimpun dana masyarakat dan number of account secara significan dalam kurun waktu yang relatif cepat.
Program Produk Simpanan Persaingan dalam penghimpunan dana simpanan tidak pernah lepas dari benefit yang ditawarkan bank kepada Nasabahnya. Benefit yang diperoleh Nasabah dapat berupa tingkat suku bunga simpanan, biaya administrasi yang kompetitif, kemudahan bertransaksi, ketersediaan ATM dan layanan elektronik (e-channel) lainnya. Persaingan tingkat suku bunga simpanan, khususnya untuk produk deposito, memang cukup mempengaruhi eksistensi dana dan loyalitas Nasabah. Perseroan tetap berusaha menjaga tingkat suku bunga yang diberikan tetap kompetitif namun dengan tetap menjaga Net Interest Margin (NIM) yang favorable.
Program Kerjasama Langkah penghimpunan dana juga dilakukan dengan kerjasama sinergis dengan mitra strategis Perseroan antara lain adalah : 1. Kerjasama rekening payroll dengan perusahaan rumah sakit, hotel, retailer dan lain-lain, 2. Kerjasama dengan supplier MDS untuk pengembangan fasilitas pembayaran, 3. Kerjasama Virtual Account dengan beberapa mall dan perusahaan-perusahaan potensial yang mempunyai pendapatan berulang (recurring) serta debitur potensial, yang bisa dikembangkan juga untuk cash management dan/atau supply chain-nya.
Promosi Langkah promosi dilakukan Perseroan untuk memperkenalkan Perseroan dan produk-produknya kepada masyarakat luas melalui berbagai cara yang efisien namun efektif. Sebagai contoh, untuk mendorong masyarakat luas giat menabung, maka Perseroan menyelenggarakan program-program khusus bekerjasama dengan vendor tertentu yang menyediakan merchandise yang diminati Nasabah. Program ini diluncurkan pada periode (season) tertentu yang relatif pendek atau dapat dilakukan pada kantor cabang tertentu sebagai bagian dari promosi di daerah pemasaran tersebut.
30 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi Bisnis
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tenaga pemasaran produk simpanan adalah faktor penting dalam mencapai pertumbuhan yang signifikan. Sumber Daya Manusia yang dimaksud tidak hanya dari sisi kuantitas, namun tentunya dari sisi kualitas pula. Pada setiap kantor Perseroan, tenaga pemasaran produk simpanan menggunakan tenaga Customer Service dan Relationship Officer. Dengan dukungan promosi yang tepat, para tenaga pemasaran yang sudah mendapatkan pelatihan dan selling skill mereka pun meningkat dan menjadi kombinasi yang cukup memadai dalam melengkapi marketing pull dan sales push.
• Pengembangan Layanan E-Channel
Pemasaran produk simpanan tidak dapat optimal tanpa dukungan kanal elektronik (e-channel) yang menambahkan ‘kemudahan’ dan ‘kenyamanan’ dalam fitur sebuah produk. Perseroan menyadari hal ini dan berusaha agar e-channel yang dimiliki Perseroan terus dikembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan Nasabah seara bertahap dan semakin setara dengan layanan serupa dari bank lain.
E-channel mengemban peran strategis dalam industri perbankan seiring tuntutan masyarakat luas yang menginginkan sebuah produk dan layanan perbankan dapat diakses dengan lebih mudah dan melalui berbagai media digital yang terkini (up to date). Untuk itulah setiap bank berlomba untuk selalu ‘catch up’ dengan teknologi terkini namun tetap mudah diaplikasikan oleh Nasabah. Selain itu fitur-fitur dalam e-channel juga semakin berkembang disesuaikan dengan kebutuhan Nasabah dan berkembangnya kecenderungan Nasabah untuk melakukan transaksi secara online tanpa menggunakan lagi uang secara fisik.
ATM Automatic Teller Machine (ATM) merupakan channel elektronik yang paling dekat dengan produk tabungan. Keberadaan ATM mutlak diperlukan untuk kebutuhan akan uang tunai maupun transaksi lain seperti pembayaran, pembelian dan inquiries. ATM Perseroan sejak awal telah melakukan pengembangan yang terus menerus, baik dari sisi koneksitas jaringan, maupun fitur-fitur yang menyertainya. Setelah ATM Perseroan terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama di tahun 2012, maka di tahun 2013, Perseroan memperluas kerjasama dengan jaringan ATM Prima yang memungkinkan Nasabah Perseroan melakukan transaksi di lebih dari 90.000 ATM di manapun berada.
Selanjutnya, selain fitur-fitur baku seperti tarik tunai, transfer dan cek saldo, fitur-fitur lain telah mulai ditambahkan dan disesuaikan dengan kebutuhan Nasabah. Fitur-fitur baru antara lain pembayaran (iuran lingkungan, maintenance fee), pembayaran langganan TV dan internet, pembayaran jasa telekomunikasi dan non telekomunikasi Telkom (Telkom, kartu Halo, Speedy, flexi), pembelian pulsa prabayar (XL, Esia, Smartfren), pembayaran biaya kuliah (UPH), dan pembayaran tenant (Lippo Malls).
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 31
Internet Banking Perseroan sejak akhir 2012 lalu telah mengembangkan layanan internet banking dan di tahun 2013 telah mulai diujicobakan. Keberadaan internet banking dewasa ini dirasakan sangat penting, khususnya di kota-kota besar, mengingat perlunya kemudahan bertransaksi dengan cepat dan nyaman serta aman. Fitur-fitur yang telah dapat digunakan oleh Nasabah individu di internet banking Perseroan antara lain adalah informasi rekening, transfer kliring, RTGS dan real time online transfer, dan transaksi terjadwal. Secara bertahap layanan internet banking ini telah dirasakan manfaatnya oleh para Nasabah seiring kemudahan yang dapat dinikmati dan ke depan, Perseroan akan melanjutkan tahapan pengembangannya untuk corporate internet banking: cash management and supply chain.
E-Money Perseroan telah mengantongi lisensi sebagai penerbit e-money di tahun 2013 dan saat ini telah diimplementasikan secara closed loop di lingkungan cashless society seperti lingkungan Universitas Pelita Harapan dan Sekolah Pelita Harapan. Fitur Nobu E-Money juga masih terbatas pada Top Up, Belanja, dan Cetak 10 Transaksi Terakhir.
Virtual Account Virtual account merupakan layanan yang diberikan Perseroan bagi Nasabah institusi yang membutuhkan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan rekonsiliasi pembayaran dari banyak pihak. Dengan 16 digit nomor spesifik, maka system dapat mengidentifikasi dengan mudah identitas pengirim sehingga rekonsiliasi yang selama ini dilakukan secara manual dapat dilakukan secara cepat sehingga makin efisien. Virtual account yang ditawarkan Perseroan telah dimanfaatkan oleh berbagai jenis Nasabah antara lain seperti distributor dengan para pengecernya, pengelola mall dengan tenantnya, dan termasuk pembayaran iuran sekolah.
Pengembangan e-channel selanjutnya
Dengan tujuan untuk mendukung pemasaran produk simpanan, termasuk di dalamnya meningkatkan citra Perseroan di kalangan masyarakat luas dari berbagai segmen, maka Perseroan melanjutkan pengembangan e-channel agar semakin sesuai dengan demand masyarakat yang makin berkembang yang antara lain meliputi:
•
CMS – Cash Management System Cash Management Nobu Bank merupakan layanan perbankan berbasis internet yang disediakan oleh Nobu Bank untuk memenuhi kebutuhan Nasabah perusahaan dalam mengatur arus keuangan, memperoleh informasi transaksi keuangan perusahaan dan informasi terbaru dari Bank dengan cara yang aman, mudah, dan cepat.
32 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi Bisnis
•
FSCM – Financial Supply Chain Management Financial Supply Chain adalah layanan perbankan berbasis internet yang disediakan oleh Nobu Bank sebagai sarana informasi bagi Nasabah mengenai pencairan invoice baik dari sisi Principal maupun Supplier.
•
Prima Debit & Jaringan Prima Prima Debit adalah layanan Kartu Debit Nobu yang bekerjasama dengan pihak PT. Rintis Sejahtera sebagai penyedia dan pengelola jaringan EDC Prima Debit dalam bertransaksi pembayaran / belanja melalui EDC Prima Debit yang berjumlah lebih dari 250,000 EDC yang terpasang di merchant-merchant BCA.
• Pembayaran Kartu Kredit BERSAMA Pembayaran Kartu Kredit BERSAMA adalah jenis pembayaran kartu kredit dengan menggunakan metode transfer interbank (IBFT) via ATM BERSAMA yang dikelola oleh Artajasa.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 33
Penyaluran Dana Strategi Penyaluran Dana Penyaluran dana dalam bentuk kredit merupakan bagian utama dari lingkup usaha Perseroan sebagai lembaga intermediasi perbankan. Perbankan memegang peranan penting dalam gerak laju aktvitas ekonomi salah satunya melalui aktivitas penyaluran kredit yang dilakukan. Dengan berkembangnya entrepreneurship dewasa ini dan didukung fakta bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti mampu terus berkembang meski didera berbagai krisis, maka segmen usaha ini telah mengalami perrkembangan pesat dalam satu dasa warsa terakhir. Besarnya potensi segmen Usaha Kecil dan Menengah disikapi dunia perbankan secara responsive dengan dibukanya akses luas bagi segmen ini untuk memperoleh fasiltias perbankan. Sebaran potensi segmen ini juga makin berkembang di berbagai daerah terutama pada kutub-kutub ekonomi baru yang tumbuh dan berkembang seiring kebijakan otonomi daerah yang makin membuka peluang usaha bagi daerah untuk melakukan perdagangan dengan pihak di dalam maupun luar negeri. Perseroan sebagai bank yang sedang tumbuh juga melihat segmen ini sebagai segmen yang tepat bagi produk-produk pinjaman yang dikembangkan Perseroan. Dengan pendekatan yang persisten dan dengan semangat solutif untuk menyesuaikan fasilitas kredit yang diberikan dengan kebutuhan Nasabah, maka Perseroan secara bertahap mencapai pertumbuhan penyaluran dana secara bertahap dengan kualitas yang terjaga dimana hingga Desember 2013, seluruh kualitas asset (Kredit Yang Diberikan) tergolong dalam kategori lancar. Komposisi
Penyaluran Dana (Dalam juta Rp) 1,240,058
Kredit Investasi 22,97%
Kredit Konsumsi 22,97%
413,521 Kredit Modal Kerja 70,33%
162,769 1,223
15,173
2009
2010
2011
2012
2013
Segmen Usaha Kecil dan Menengah Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, telah ditetapkan dalam rencana bisnis Perseroan bahwa fokus pemberian kredit yang dilakukan adalah pada kredit komersial untuk segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) / Small Medium Enterprise (SME) dan Nasabah potensial pada sektor perdagangan, industri
34 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi Bisnis
pengolahan, konstruksi, dan sektor lain yang memenuhi kriteria Perseroan dengan memperhatikan diversifikasi portofolio kredit, menjalankan prinsip kehati-hatian berdasarkan pedoman Risk Management dan pengawasan yang berkesinambungan. Sektor-sektor yang menjadi sasaran Perseroan dipilih dengan seksama dengan memperhatikan ekposur Perseroan pada sektor tersebut, potensinya, dan tentunya seberapa besar tingkat risiko yang dapat diukur oleh Perseroan.Kedisiplinan dalam menjaga konsep diversifikasi portofolio kredit ini sangat penting bagi Perseroan untuk dapat terus mencapai target-target pertumbuhan dalam koridor pengendalian risiko yang relatif terkelola.
Pengembangan Produk Fasilitas-fasilitas kredit yang ditawarkan Perseroan dikembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan Nasabah baik perorangan ataupun badan usaha/perusahaan. Fasilitas tersebut meliputi fasilitas kredit langsung seperti kredit modal kerja dan kredit investasi serta fasilitas tidak langsung yaitu Bank Garansi, serta kredit konsumsi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM). •
Kredit Modal Kerja Kredit jenis ini adalah kredit komersial dalam mata uang rupiah yang ditujukan untuk menunjang kebutuhan modal kerja atau likuiditas jangka pendek dalam rangka mendukung kegiatan usaha Nasabah. Fasilitas kredit jenis ini diberikan dalam bentuk rekening koran maupun loan demand. Plafon maksimum untuk setiap pinjaman yang dapat diberikan ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan Nasabah, kecukupan agunan, dan ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
•
Kredit Investasi Kredit jenis ini adalah kredit komersial dalam mata uang rupiah yang ditujukan untuk menunjang kebutuhan investasi dalam rangka mendukung kegiatan usaha Nasabah seperti pembelian barang tidak bergerak, seperti tempat usaha, mesin, atau ekspansi usaha.Pengembalian kredit jenis ini dilakukan dengan angsuran sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Plafon maksimum untuk setiap pinjaman yang dapat diberikan ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan Nasabah, kecukupan agunan, dan ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
• Kredit Konsumsi 1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Adalah kredit yang diberikan kepada karyawan, pengusaha dan profesional yang mempunyai penghasilan tetap untuk tujuan kepemilikan, pembangunan atau renovasi / perbaikan rumah (termasuk rumah toko/ruko, apartemen dan sejenisnya) serta pembelian kavling yang memenuhi kriteria Perseroan. Plafond pinjaman yang dapat diberikan ditentukan berdasarkan prosentase tertentu berdasarkan ketentuan yang berlaku di perseroan dan disesuaikan dengan kemampuan bayar kembali dari masing-masing Nasabah.
2.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 35
Kredit Pemilikan Mobil (KPM) Adalah kredit yang diberikan kepada karyawan, pengusaha dan profesional yang mempunyai penghasilan tetap untuk tujuan kepemilikan kendaraan bermotor non niaga khususnya kendaraan penumpang roda empat (mobil). Plafond pinjaman yang dapat diberikan ditentukan berdasarkan prosentase tertentu berdasarkan ketentuan yang berlaku di perseroan dan disesuaikan dengan kemampuan bayar kembali dari masing-masing Nasabah.
Rangkaian Proses Persetujuan Kredit Serangkaian proses dilakukan dalam penyaluran kredit dari awal penawaran, review, persetujuan oleh komite Kredit hingga pencairan dana dan monitoring. Proses ini merupakan sebuah prosedur yang harus dilewati yang bertujuan untuk memenuhi aspek akuntabilitas selain aspek bisnis. Dengan prosedur ini Perseroan dapat melakukan analisis yang cukup atas kelayakan dan kesesuaian profil Nasabah dengan fasilitas kredit yang akan diberikan. •
Proses Analisis dan Evaluasi Kredit Proses ini diawali dari pengajuan proposal kredit dari seorang Account Officer (AO) atau Relationship Officer (RO) pada Business Unit Kantor Pusat atau Kantor Cabang yang berisi analisis kredit yang berpedoman pada Kebijakan dan Prosedur Perkreditan Perseroan, Peraturan dan Ketentuan Bank Indonesia, serta tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan azas perkreditan yang sehat. Kredit yang diajukan oleh Business Unit atau Kantor Cabang harus dievaluasi oleh Credit Unit sebelum disampaikan kepada Pejabat Pemutus Kredit atau Komite Kredit.
•
Kewenangan Kredit dan Persetujuan Kredit Setiap pengajuan kredit baru, penambahan, perubahan maupun perpanjangan diputuskan oleh Komite Kredit Kantor Pusat atau Pejabat Pemutus Kredit yang mendapatkan kewenangan kredit dari Direksi atau Komite Kredit.
•
Pengawasan Kredit Pengawasan kredit dilakukan oleh Business Unit atau Kantor Cabang dan Credit Control Kantor Pusat. Pengawasan kredit dilakukan dengan melakukan monitoring kualitas pinjaman yang telah dibukukan dan early alert apabila terdapat debitur yang menunggak kepada Perseroan, sehingga dapat dideteksi lebih dini apabila terjadinya penurunan kualitas atas pinjaman yang diberikan.
Komite Kredit
Sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit, maka Perseroan telah membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit.
36 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi Bisnis
Tresuri Tresuri memegang peranan penting dalam pengelolaan likuiditas, asset dan liabilitas Perseroan yang optimal dengan prinsip kehati-hatian sesuai dengan arahan ALCO dan batasan parameter risiko-risiko yang telah ditetapkan. Struktur pengelolaan dana di Tresuri terbagi dalam dua bagian besar: i.
Pengelolaan Likuiditas dan Portofolio (Liquidity and Portfolio Management). Pengelolaan dana yang bersumber dari ekses DPK Nasabah atas Kredit dan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dan GWM sekunder serta GWM LDR. Dana di tempatkan dalam instrumen keuangan Deposit Facility BI (FASBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sertipikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Reverse Repo Bank Indonesia, penempatan antar bank (interbank call money), dan Surat Berharga (Pemerintah, BUMN dan Korporasi).
ii. Pengelolan Modal (Capital Management). Pengelolaan dana yang bersumber dari ekuitas pemegang saham hanya ditempatkan pada instrumen keuangan yang tidak memiliki risiko kredit (zero credit risk) yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 37
pendukung Bisnis
Pengembangan Jaringan Kantor Sebagai bank yang ingin menjangkau seluruh masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia, maka Perseroan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir melakukan ekspansi pembukaan kantor di berbagai daerah di Indonesia dengan tagline “Nobu di mana-mana” yang bermakna ‘kemudahan’ bagi masyarakat luas untuk menemukan Nobu Bank dan mendapatkan manfaat dari produk dan layanannya, dimanapun berada. Kehadiran kantor secara fisik masih sangat diperlukan dalam membangun kepercayaan dan brand awareness di kalangan masyarakat luas mengingat nama Perseroan masih relatif baru dan belum dikenal luas. Untuk itu, dengan tujuan utama untuk dapat hadir secara nasional, maka Perseroan mentargetkan untuk sedapat mungkin menjangkau seluruh propinsi di Indonesia dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama lagi. Hingga akhir tahun 2013, Perseroan telah hadir di 30 kota di 19 propinsi di Indonesia. Diharapkan dalam kurun waktu 1 hingga 2 tahun mendatang, tentunya dengan kecukupan kebutuhan modal inti dan ijin dari Otoritas Jasa Keuangan, Perseroan dapat sepenuhnya hadir di 33 propinsi di seluruh wilayah Indonesia. Menyadari kondisi geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau yang terpisahkan oleh perairan, maka untuk menjangkau masyarakat luas, Perseroan membangun jaringan kantor di berbagai daerah sebagai point of sales terutama pada ibukota propinsi. Dengan luasnya daerah pemasaran tersebut, maka fungsi koordinasi dan monitoring menjadi issue penting dalam pengelolaan informasi dan sumber daya manusia. Bank melihat hal ini sebagai sebuah tantangan yang tidak mungkin dihindari dan kemudian menyusun strategi pengembangan jaringan yang memungkinkan Kantor Pusat Bank melakukan distribusi informasi, keluasan pengendalian (span of control), evaluasi dan monitoring sehingga tercapai kesamaan visi dan presepsi (alignment) dalam pelaksanaan aktivitas bisnis. Strategi pengembangan jaringan distribusi kemudian oleh Perseroan dibagi dalam konsep regionalisasi yang disusun tidak hanya berdasarkan letak geografisnya, namun juga aspek teknis yang terkait dengan jalur pehubungan udara yang memungkinkan setiap pimpinan regional menjangkau area yang menjadi cakupan tanggung jawabnya. Dari kajian teknis dan geografis yang telah dilakukan, maka pada tahap awal Perseroan membagi daerah pemasaran menjadi 3 (tiga) bagian (region) yaitu (1) Bagian Barat yaitu Sumatera, (2) Bagian Tengah yaitu Jawa, Bali, Kalimantan dan Nusa Tenggara, dan Bagian Timur yaitu Sulawesi, Maluku dan Papua. Pembagian ini secara bertahap akan diwujudkan dalam pembentukan Kantor Wilayah seiring pertumbuhan Bank secara bertahap.
Evaluasi dan Monitoring Kinerja Masing-masing kantor cabang yang telah dibuka dibebani tanggung jawab untuk sebuah target volume tertentu baik penghimpunan dana maupun penyaluran dana, tergantung potensi daerah masing-masing dan kapabilitas masing-masing cabang. Dari setiap beban target yang ditanggung oleh masing-masing kantor cabang, maka Kanto Pusat melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala agar pencapaian target pemasaran secara keseluruhan dapat tercapai. Kantor Pusat juga berperan untuk memberikan bimbingan dan pendampingan bila diperlukan agar setiap cabang juga mengalami peningkatan kemampuan dalam hal pengetahuan produk dan kemampuan menjual (selling skill).
38 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi pendukung Bisnis
Operasi dan Teknologi Informasi Perseroan terus mengoptimalkan pendayagunaan teknologi sebagai bagian penting dari strategi Perseroan yaitu membangun platform layanan perbankan, pembayaran, e-banking dan jasa yang terintegrasi yang memungkinkan Perseroan dan para karyawan memberikan pengalaman perbankan terbaik untuk Nasabah, sekaligus meningkatkan efisiensi dan fungsi kontrol. Strategi ini selaras dengan strategi Perseroan untuk menjadi bank dengan standar Global yang dapat memberikan konstribusi positif pada perekonomian dan perbankan Indonesia serta menjunjung tinggi kepercayaan dan kepuasan Nasabah, dimana tetap fokus pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Tantangannya adalah bahwa teknologi informasi berlomba dengan kebutuhan dan tuntutan Nasabah yang menginginkan tidak lagi hanya keakuratan sebuah sistem operasi yang online dan realtime, namun kemudahan akses melalui berbagai channel yang berkembang seiring peningkatan kualitas dan gaya hidup Nasabah. Karenanya Perseroan harus mengoptimalkan kekuatan internal dan sinergi positif dalam pengelolaan sistem teknologi informasi (Sumber Daya, Aplikasi, Fasilitas, infrastruktur dan Data). Sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan pada tahun 2013 Bank telah melakukan sejumlah pengembangan yang berfokus pada 4 (empat) area utama.
1. Strategis Memperkenalkan sistem baru dan / atau memperluas kemampuan sistem yang ada untuk mendapat kan keuntungan kompetitif. • Virtual Account, sistem pembayaran yang disediakan Perseroan bagi Nasabah Non Peorangan untuk menjawab kebutuhan pembayaran pihak ketiga kepada Nasabah tersebut melalui Bank, dalam bentuk pembayaran uang kuliah, iuran Mall, Apartemen dan Perumahan, TV berlanggan. • Tabungan Payroll (MFTS), Pengembangan system pembayaran massal (MFTS – Mass Fund Transfer System) untuk melakukan pembayaran gaji di mana digunakan rekening tabungan sebagai penerimanya, implementasi ini memberikan pertumbuhan jumlah rekening yang signifikan. • E-money, Memanfaatkan peluang bisnis dengan melakukan sinergi positif dengan mitra strategis Perseroan. Implementasi E-money sebagai issuer merupakan potensi untuk meningkatkan jumlah Nasabah dan memberikan pilihan produk bagi Nasabah, di mana tahap awal implementasi dalam lingkungan terbatas di Universitas Pelita Harapan dan Sekolah Pelita Harapan dan selanjutnya akan dikembangkan dalam lingkungan yang lebih luas. • Bill Payment, Perseroan terus menambahkan fitur pada e-channel untuk pembayaran tagihan seperti: PLN, Telkom, Air, dll dan juga untuk pembelian voucher pra bayar pulsa telpon, dan lainnya. • Direct Banking – E form, Memberikan kemudahan akses dan efektifitas layanan kepada Nasabah dengan menggunakan internet sehingga memungkinkan Bank memberikan layanan jarak jauh melalui penerapan E-form dengan tetap memperhatikan prinsip KYC –AML. • Pengembangan Jaringan ATM Dengan Prima BCA, memberikan kemudahan akses dan efektifitas layanan kepada Nasabah untuk menggunakan jaringan ATM Prima-BCA, sehingga pemegang kartu ATM Nobu saat ini dapat bertransaksi di lebih dari 90.000 ATM (Prima dan Bersama) yang tersebar di seluruh Indonesia.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 39
2. Informasi Mengembangkan dan memelihara sistem informasi untuk mengumpulkan & melaporkan informasi yang dibutuhkan oleh Perseroan. • Pengoptimalisasikan Penggunaan Intranet, meningkatkan penggunaan Intranet sebagai media informasi dan pembelajaran setiap karyawan, sehingga informasi yang didapat adalah yang terkini dan akurat • Pengembangan Web Site. Pengelolaan Web Site untuk mengoptimalkan informasi dan kemudahan akses layanan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal terutama Nasabah dan stake holders.
3. Perbaikan Proses Pengembangan:
Meningkatkan Proses Manajemen TI untuk mengelola Sumber Daya IT (Aplikasi, Fasilitas, Infrastruktur dan Data) dengan menargetkan pengukuran yang dapat diterima dalam hal ketersediaan, integritas kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan kerahasiaan, dalam mendukung bisnis.
Meningkatkan sistem yang ada untuk mengakomodasi sistem baru yang akan diterapkan oleh Bank Indonesia yang meliputi: • Pengembangan sistem untuk Implementasi NSICCS yang direncanakan pada tahun 2015, Sistem yang terintegrasi akan meningkatkan keamanan dalam bertransaksi menggunakan kartu Debet / Kredit khususnya dalam mengantisipasi pengembangan usaha. • Pengembangan sistem untuk Implementasi RTGS Generasi 2, Pengembangan Sistem Pembayar an terpadu untuk meningkat Pelayanan dan juga System Pelaporan. • Pengembangan Sistem untuk Implementasi SKN Generasi 2, Pengembangan Sistem Pembayaran kliring sesuai kebijakan baru untuk meningkat Pelayanan dan juga Sistem Pelaporan. • Pengembangan Sistem dan Implementasi Pelaporan XBRL, Pengembangan Sistem Pelaporan BI terpadu yang mengintegrasikan setiap pelaporan yang ada saat ini seperti LBU, LHBU, LKPBU dan lain sebagainya. Senantiasa Mengoptimalkan IT Outsourcing melalui pengelolaan service level yang handal yang meliputi: • Optimalisasi Penggunaan Jasa Pihak Ketiga Teknologi Informasi a) Outsource IT Infrastructure Management b) Outsource IT Application Development c) Outsource IT Desktop Management • Pengelolaan Service Level Vendor IT yaitu memastikan Pengelolaan kerjasama Vendor IT telah sesuai dengan SLA dan PBI 9 / 15 tahun 2007, di mana risiko operational telah dikelola dengan baik.
4. Infrastruktur: Meningkatkan Infrastruktur Teknologi untuk menjamin ketersediaan, integritas, kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan, dan kerahasiaan data dan sistem aplikasi yang ditunjuk dalam mendukung bisnis, meliputi: • Peningkatan Infrastruktur Telekomunikasi untuk mendukung kehandalan operasi cabang dan Central Back Office (CBO).
40 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi pendukung Bisnis
• Penyempurnaan Disaster Recovery a) Meningkatkan kualitas jaringan komunikasi b) Meningkatkan kapasitas DRC Site dengan kelengkapan infrastruktur sesuai perkembangan produk dan layanan. c) Melakukan simulasi Disaster Recovery secara berkala untuk memastikan seluruh back up sistem dan infrastrukturnya dapat beroperasi dengan baik. • Memastikan ketersedian infrastruktur Teknologi yang prima atas Pembukaan Kantor Cabang sebanyak 24 Kantor. Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee – ITSC) merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas membahas pengembangan teknologi yang dilakukan Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan infrastruktur jaringan, pemenuhan peraturan terkait pelaporan dan menyesuaikan pengembangan teknologi informasi yang dilakukan regulator. Komite Pengarah Teknologi Informasi yang di ketuai oleh Direktur TI dan Operasi, beranggotakan Direksi dan beberapa kepala divisi terkait telah bertugas secara optimal untuk meningkatkan koordinasi dan akuntabilitas dari setiap langkah yang dilakukan berkaitan dengan implementasi teknologi informasi dalam setiap aktivitas Perseroan. Dengan melakukan komunikasi, diskusi dan menyusun rekomendasi bagi pengambilan keputusan Manajemen atas langkah dan kebijakan yang penting, maka komite ini dapat memonitor setiap tahapan proses yang dilakukan sehingga setiap tahapan pemilihan, uji coba, implementasi dan mitigasi risiko secara komprehensif dapat dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai prosedur. Keberadaan komite ini penting guna memastikan perkembangan teknologi informasi yang dilakukan telah berada pada arah yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan dan dapat melakukan kontrol dari sisi investasi / biaya yang dikeluarkan.
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia & Manajemen Pembelajaran Di dalam usaha mencapai tujuannya, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor paling mendasar yang menjadi perhatian Perseroan. Sejalan dengan perkembangan jaringan kantor guna mencakup seluruh propinsi di Indonesia, secara kuantitas jumlah SDM terus bertambah secara signifikan, namun hal ini tentunya perlu juga diimbangi dengan peningkatan dari segi kualitas.
Komposisi Pengurus dan Karyawan Pada akhir tahun 2013, Perseroan memiliki 506 orang karyawan termasuk Direksi, karyawan tetap, karyawan kontrak kerja waktu tertentu dan karyawan outsourcing dari penyedia jasa tenaga kerja. Perseroan tidak memiliki karyawan asing dan seluruh karyawan Perseroan merupakan tenaga kerja lokal. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi sumber daya manusia Perseroan, termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 41
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Status Kerja Keterangan
2013
2012
2011
2010
2009
Karyawan Tetap
237
125
68
21
15
Karyawan Percobaan & Kontrak
264
108
1
-
-
5
3
47
6
-
506
236
116
27
15
2012
2011
2010
2009
4
4
3
3
3
Manager
119
57
35
7
1
Supervisor
104
43
22
5
5
Staf lainnya
279
132
56
12
6
Jumlah
506
236
116
27
15
2010
2009
Karyawan Outsourcing Jumlah
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jabatan Keterangan Direktur
2013
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Keterangan
2013
2012
2011
Pasca Sarjana
17
10
7
2
-
344
167
86
17
8
Sarjana Muda / Diploma
86
47
17
4
3
SLTA, SLTP dan lainnya
59
12
6
4
4
506
236
116
27
15
2010
2009
Sarjana
Jumlah
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Kelompok Usia Keterangan
2013
s/d 30 tahun
342
160
66
9
1
31 s/d 45 tahun
113
54
35
9
7
46 s/d 55 tahun
41
20
14
9
7
> 55 tahun
10
2
1
-
-
506
236
116
27
15
Jumlah
2012
2011
42 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi pendukung Bisnis
Perseroan saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga KerjaKementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor KEP. 632/PHIJSK-PKKAD/PP/VII/2013 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan atas nama PT Bank Nationalnobu Tbk tertanggal 25 Juli 2013.Peraturan Perusahaan ini bersama dengan Kebijakan-kebijakan Perusahaan lainnya menjadi landasan dalam menjamin hak dan kewajiban Perseroan maupun Karyawan agar tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis antara Perseroan dan Karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung kelancaran dan kemajuan usaha demi tercapainya tujuan bersama.
Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan Sosial Karyawan Peningkatan kualitas SDM merupakan suatu proses yang panjang dan harus dilakukan secara konsisten, terintegrasi dan berkesinambungan. Beberapa cara yang dilakukan Perseroan antara lain dengan: Program Pelatihan Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Perseroan – melalui Divisi Personalia – secara rutin telah melaksanakan program-program pendidikan dan pelatihan kepada seluruh karyawannya. Pada tahun 2013, Perseroan juga telah membentuk Nobu Academy, yaitu suatu wadah untuk menaungi, mengarahkan dan mengorganisir seluruh program pendidikan dan pelatihan dalam Perseroan. Hal ini bertujuan agar seluruh program pendidikan dan pelatihan tersebut dapat berjalan dengan lebih terarah dan terkoordinasi secara sinergis dengan Divisi-divisi yang lain. Program pendidikan dan pelatihan yang berada dalam lingkup Nobu Academy diantaranya berupa program peningkatan kemampuan pengetahuan dasar perbankan beserta produk-produknya, pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan prima (Service Excellence), Risk Awareness termasuk APU-PPT (Anti Pencucian Uang – Pencegahan Pendanaan Terorisme), manajemen umum, manajemen fungsional dan program perluasan wawasan, manajemen keuangan, audit keuangan, teknologi informasi dan pelatihan-pelatihan lainnya yang disesuaikan tuntutan jabatan. Materi pelatihan dan tenaga pengajar terus dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya agar selalu update dan relevan dalam memberikan training. Selain In House Training, Perseroan juga mengirimkan pegawai untuk berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan oleh pihak eksternal, diantaranya mengenai Sertifikasi Manajemen Risiko yang juga merupakan bagian dari kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengembangan Karir Di dalam Nobu Academy juga disusun dan dikembangkan program pengembangan karir (Career Development Program) bagi karyawan yang memiliki potensi dan menunjukkan semangat dan usaha untuk terus mengembangkan dirinya, yaitu suatu program peningkatan kompetensi dan karir karyawan ke jenjang yang lebih tinggi. Sejalan dengan perkembangan jaringan kantor dan kebutuhan Perseroan, para karyawan tersebut diberikan kesempatan untuk mengikuti suatu proses pembelajaran dan ujian ke posisi – dan tentunya kompensasi – yang lebih tinggi pula. Pada tahun 2013, Perseroan menyelenggarakan Officer Development Program – Operation Supervisor, yang ditujukan bagi para Frontliners untuk mengembangkan dirinya menjadi calon-calon Supervisor di bagian Operation. Para peserta diseleksi dari jajaran Frontliners yang dinilai berprestasi dan telah memenuhi kualifikasi untuk menjalani masa in-class dan on-the-job training. Batch pertama program ini telah berjalan dengan baik dan menghasilkan lulusan yang saat ini telah ditempatkan di beberapa jaringan kantor untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 43
Gaji dan Penghargaan Selain meningkatkan kompetensinya, Perseroan juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawannya. Dalam hal ini, Perseroan selalu mengikuti dan memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan, antara lain penetapan gaji di atas standar gaji minimum (Upah Minimum Provinsi), peninjauan dan penyesuaian gaji minimal satu kali dalam setahun, dengan tentunya mempertimbangkan kondisi dan kinerja perusahaan maupun kinerja para karyawan, serta kondisi eksternal seperti tingkat perekonomian, laju inflasi dan sebagainya. Paket pengupahan yang diterapkan di perusahaan dilakukan dengan mengacu kepada prinsip dasar pengupahan yaitu komparatif secara internal & kompetitif secara eksternal di industri yang sama. Karyawan yang telah menunjukan usaha dan kinerja yang istimewa perlu mendapatkan apresiasi dari Perusahaan. Oleh sebab itu, apabila ada karyawan yang berprestasi dan berkontribusi nyata terhadap perkembangan Perusahaan, manajemen akan memberikan penghargaan kepada karyawan tersebut. Bentuk-bentuk penghargaan yang diberikan dapat bermacam-macam, mulai dari pemberian Jasa Produksi, piagam ataupun hadiah lainnya. Tunjangan dan Fasilitas Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan oleh Perseroan mencakupTunjangan Hari Raya, Asuransi tenaga kerja melalui Jamsostek; Asuransi penggantian biaya perawatan rumah sakit; Asuransi pengobatan dan dokter rawat jalan; Bantuan biaya kedukaan bagi karyawan dan keluarga inti karyawan yang meninggal dunia; Bantuan biaya melahirkan; Bantuan biaya pembelian kacamata/contact lens; dan Bantuan bagi karyawan yang mengalami musibah akibat force majeur, dan sebagainya. Kesejahteraan dan Aktivitas Sosial Keseimbangan antara aktivitas kerja, kenyamanan bekerja, kesegaran jasmani dan mental serta kehidupan rohani (work-life balance) juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan fokus serta semangat pekerja. Dalam mewujudkan hal ini, Perseroan telah membentuk Nobu Bankers Club (NBC), yaitu suatu wadah yang menaungi, mengatur dan mengorganisir minat serta kegiatan informal Pekerja. Wadah ini dikelola oleh para pekerja dan untuk para pekerja, bertujuan untuk mempererat keakraban diantara para pekerja, meningkatkan work-life balance dan sense-of-belonging pekerja terhadap perusahaan. Selain itu, melalui NBC ini Perseroan ingin memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar berorganisasi dan melatih diri dalam ketrampilan-ketrampilan sosial, antara lain ketrampilan kepemimpinan maupun ketrampilan
Manajemen Risiko dan Kepatuhan Manajemen Risiko Pengelolaan dan pengembangan Manajemen Risiko dilakukan melalui budaya sadar risiko serta prinsipprinsip kehati-hatian pada semua aktivitas bisnis Bank. Manajemen Risiko mendapat perhatian khusus dari Perseroan dalam upaya mengimbangi semakin kompleksnya produk dan aktivitas yang dihadapi
44 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi pendukung Bisnis
Perseroan. Penerapan Manajemen Risiko yang konsisten, dalam jangka panjang akan mampu meningkatkan daya saing serta memberikan nilai tambah bagi Bank. Profil Risiko tahun 2013 secara komposit berada pada peringkat 2 (dua), dengan Risiko Inheren bernilai Low to Moderate sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko bernilai Satisfactory. Penerapan Manajeman Risiko Perusahaan dilaksanakan melalui pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi Manajemen Risiko sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Beberapa langkah yang dilakukan oleh Perseroan dalam penerapan Manajemen risiko pada tahun 2013, antara lain melakukan penyesuaian dan penyempurnaan terhadap pedoman penerapan manajemen risiko sesuai dengan ketentuan, penetapan risk appetite dan risk tolerance, mitigasi risiko kredit melalui limit sektor ekonomi. Rapat Komite Manajemen Risiko telah dilaksanakan secara berkala (tiap bulan) sedangkan Rapat Komite Pemantau Risiko selama tahun 2013 telah diadakan sebanyak 6 (enam) kali.
Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Dalam usaha untuk menyesuaikan pelaksanaan Manajemen Risiko dengan perkembangan tingkat usaha perbankan maka secara terus menerus Perseroan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan Risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi bagi Perseroan mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini, selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko yang kemungkinan akan timbul. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit transaksi dan kewenangan serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas bisnis. Penyempurnaan Kebijakan dan prosedur yang mengatur mengenai penerapan manajemen risiko telah dilakukan sesuai Surat Keputusan Direksi yang mencakup: • Pengawasan aktif Direksi dan Komisaris; • Kebijakan, prosedur dan penetapan limit; • Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta SIM risiko • Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko maka pengelolaan risiko Perseroan sepanjang tahun 2013 dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya yang timbul dari aktivitas fungsional Perseroan seperti perkreditan, treasury, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).Pengelolaan risiko kredit diupayakan agar dalam melakukan ekspansi kredit Perseroan senantiasa mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi.Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit, maka Perseroan telah membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab dalam
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 45
memberikan persetujuan pengajuan kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit.Perseroan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perseroan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Beberapa indikator penting terkait dengan pelaksanaan penyaluran dana, antara lain sebagai berikut: • Komposisi portofolio kredit tetap didominasi oleh kredit sektor UKM dengan prosentase sekitar 90%. Hal ini sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan dalam mengembangkan sektor UKM di Indonesia. • NPL (gross) sampai dengan akhir Desember 2013 dapat tetap dijaga pada angka 0%, seiring dengan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas penyaluran dana. • Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK selama tahun 2013. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perseroan karena adanya pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk turunan dari kedua risiko tersebut. Sebagai bagian dari pengelolaan risiko pasar yang diterapkan, pengukuran risiko pasar dilakukan dengan menggunakan metode standar dari Bank Indonesia, yang diatur dalam surat edaran (SE) Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perseroan seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang serta kegiatan pendanaan. Mengingat bahwa Perseroan belum menjadi Bank Devisa maka hanya terkspose pada risiko perubahan suku bunga. Surat berharga yang dimiliki masih didominasi oleh surat berharga milik Pemerintah yang relatif bebas risiko. Pembelian Obligasi Korporasi senantiasa dipertimbangkan secara matang dengan melihat kondisi perusahaan serta investment grade. Dalam memonitor kondisi perekonomian global maupun dalam negeri maka pelaksanaan rapat ALCO selama tahun 2013 telah diadakan secara berkala (bulanan). Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perseroan tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko likuiditas pasar dimana Perseroan tidak mampu melakukan off setting posisi tertentu yang dimilikinya dengan harga pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan di mana Perseroan tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Perseroan menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para Nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap periode berada dalam tingkat yang terkendali.Selama tahun 2013, fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets Liabilities Management (ALMA) yang pelaksanaannya dilakukan oleh Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang mengadakan pertemuan secara berkala (bulanan). Seiring dengan pencatatan saham perseroan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Mei 2013 maka hal ini juga semakin memperkuat struktur permodalan Bank terutama dalam menghadapi apabila terjadi kondisi likuiditas yang ketat.
46 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Bisnis dan Operasi pendukung Bisnis
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Dalam usaha untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul, selama tahun 2013, Perseroan telah, mengelola hubungan dengan Nasabah melalui pembenahan sistem informasi teknologi, peningkatan kualitas SDM melalui training secara berkelanjutan, melakukan evaluasi dan pengkinian kebijakan dan prosedur, meningkatkan fungsi control dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem dan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, pembatasan akses sesuai tugas dan tanggung jawab melalui mekanisme user level. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Perseroan memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pengelolaan risiko hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan. Perseroan akan selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan. Sepanjang tahun 2013 tidak terdapat permasalahan hukum yang mengganggu aktivitas bisnis Bank. Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. Selama tahun 2013, Risiko Strategis dikelola oleh Perseroan antara lain melalui penetapan Corporate Plan yang merupakan rencana jangka panjang Bank secara tertulis. Selain itu setiap tahun Bank membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) serta melakukan Revisi RBB pada pertengahan tahun. Selanjutnya RBB yang telah ditetapkan Perseroan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perseroan pada setiap jenjang Organisasi. Pada periode tertentu Perseroan memantau kemajuan yang dicapai sehingga hasilnya akan optimal. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), RBB, Ketentuan Penerapan Program APU & PPT maupun ketentuan-ketentuan lainnya. Satuan Kerja Kepatuhan antara lain memantau dan memastikan bahwa Perseroan tidak melanggar ketentuan yang ada, memastkan pemenuhan seluruh pelaporan rutin kepada pihak otoritas, mengkomunikasikan kebijakan internal / eksternal kepada pejabat dan pegawai dalam setiap jenjang organisasi, melakukan analisa risiko terhadap produk / aktivitas baru, melaksanakan training APU & PPT, memantau penerapan SIM program APU & PPT serta memastikan bahwa temuan audit ekstern telah diselesaikan dengan baik.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 47
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan. Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Perseroan secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan Nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan Nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif. Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan Nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Perseroan senantiasa menyempurnakan call center. Pemantauan terhadap pengelolaan risiko reputasi diupayakan dengan mengoptimalkan fungsi Corporate Secretary.
Kepatuhan Sepanjang tahun 2013, dalam mendukung terciptanya budaya kepatuhan maka pengelolaan Kepatuhan oleh Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan Bank dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: • • • • •
Memantau ketentuan-ketentuan baru, kemudian mensosialisasikan dan mendiskusikan dengan UnitUnit terkait Melaksanakan review mengenai kebijakan maupun produk dan aktivitas baru agar tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Memonitor pelaksanaan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT), terutama yang berkaitan dengan penyempurnaan pedoman APU & PPT, sosialisasi / training penerapan APU & PPT serta implementasi sistem informasi pemantauan profil maupun transaksi Nasabah. Melakukan Compliance Check List atas rencana pembukaan Kantor Cabang untuk memastikan bahwa pembukaan Kantor Cabang telah sesuai dengan ketentuan. Memastikan temuan Audit BI tahun 2013 telah ditanggapi dan ditindaklanjuti seluruhnya oleh Divisi / Unit terkait sesuai komitmen Bank.
Pemantauan kegiatan usaha Bank dari penyimpangan ketentuan yang berlaku antara lain, dilakukan melalui monitoring atas rasio kecukupan modal, BMPK, rasio NPL serta denda keterlambatan. Adapun untuk memastikan dan menjaga agar Bank memenuhi kewajiban dalam hal pelaporan ke Bank Indonesia, Satuan Kerja Kepatuhan telah menerapkan sistem reminder kepada unit-unit terkait sebagai sarana peringatan. Sebagai bentuk implementasi dalam usaha mendukung pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme maka selama tahun 2013 telah dilakukan aktivitas sebagai berikut: • • • •
Penyempurnaan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Program APU & PPT. Melanjutkan penerapan prosedur Enhanced Due Diligence (EDD) melalui aktivitas sosialisasi dan pemantauan Nasabah. Melanjutkan dan memonitor pelaksanaan pengkinian data sesuai ketentuan yang berlaku Training Penerapan Program APU & PPT baik kepada pegawai baru serta program refreshment kepada pegawai yang ada.
48 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Makro Ekonomi
Sepanjang tahun 2013, perekonomian nasional mengalami banyak ujian yang membuat indikatorindikator makroekonomi kita nampak mengalami tekanan yang cukup berarti. Kenaikan angka inflasi menjadiissue utama sepanjang tahun sebagai imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL). Kebijakan tentang kenaikan harga BBM yang dinilai berbagai kalangan terlalu lambat, mendorong langkah antisipatif para produsen untuk meningkatkan harga, terutama harga bahan makanan. Hal ini tak pelak memicu kenaikan angka inflasi yang menembus angka 8% di pertengahan tahun dan memuncak di Bulan agustus 2013. Bank Indonesia pun dengan sigap menerbitkan berbagai kebijakan makroprudensial untuk mengerem laju inflasi salah satunya dengan melakukan 5 kali kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI Rate) dari 5,75% menjadi kini bertengger di level 7,50%. Defisit neraca perdagangan akibat impor barang-brang modal juga mendorong pelemahan Rupiah sepanjang tahun 2013 dan mencapai lebih dari Rp12,000 di penghujung tahun. Berbagai demo buruh juga mewarnai tahun 2013 yang meminta kenaikan Upah Minimum Propinsi yang pada gilirannya akan memicu kenaikan harga produsen. Dari sentimen global, isu ketidakpastian global dengan adanya rencana penghentian secara bertahap stimulus terhadap perekonomian AS (tapering off) yang mengindikasikan bahwa perekonomian AS sudah mulai membaik, telah turut mendorong penguatan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah.
Inflasi & BI Rate
Nilai Tukar Rupiah terhadap USD 12,500.00
10.00% 9.00% 8.00% 7.00% 6.00% 5.00% 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% 0.00%
12,000.00 11,500.00 11,000.00 10,500.00 10,000.00 9,500.00 9,000.00 Dec-13
Mar-13
Jun-13
Inflasi YoY Sumber : www.bi.go.id dan www.bps.go.id
Sep-13 BI Rate
Dec-13
1-Jan-13 1-Apr-13 1-Jul-13 1-Oct-13
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 49
Perkembangan Industri Perbankan Indonesia
Perkembangan industri perbankan selama tahun 2013, khususnya Bank Umum, dapat kita lihat pada data-data berikut ini : Indikator
2012
2013
Pertumbuhan/Perbedaan
Asset Bank Umum
4,262,587
4,954,467
16.23%
Kredit Yang Diberikan
2,725,674
3,319,842
21.80%
Dana Pihak Ketiga (DPK)
3,225,198
3,663,968
13.60%
16,625
18,558
11.63%
CAR (%)
17.43
18.13
0.70
LDR (%)
83.58
89.70
6.13
ROA (%)
3.11
3.08
(0.03)
74.10
74.08
(0.02)
5.49
4.89
(0.60)
Kantor Bank Umum
BOPO (%) NIM (%)
Sumber : statisktik perbankan Indonesia Desember 2013, www.bi.go.id
Dari data di atas kita dapat melihat pertumbuhan asset Bank Umum selama tahun 2013 tumbuh 16,23% yang tentunya merupakan pertumbuhan yang sehat di tengah berbagai issue yang mendera perekonomian Indonesia. Pertumbuhan penyaluran kredit (loan growth) yang dilakukan Bank Umum mencapai 21,8% sementara pertumbuhan Dana Pihak ketiga (DPK) mencapai 13,6%. Hal ini menunjukkan bahwa iklim usaha domestik masih kondusif terbukti dengan ekspansi kredit yang cukup optimum dalam periode tersebut. Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Umum rata-rata berada pada level 17-18% yang mengindikasikan bahwa kecukupan modal Bank Umum masih tetap terjaga. Indikator lain yang menarik adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO). LDP Bank Umum mengalami sedikit peningkatan yang menunjukkan bahwa penyaluran kredit telah dilakukan dengan lebih optimum dan berada pada rentang yang diharapkan oleh Bank Indonesia yaitu antara 78-92%. BOPO Bank Umum berada di level 74% yang menandakan bahwa Bank Umum cukup efisien dalam menjalankan operasinya dan menjaga peningkatan biaya. Secara keseluruhan, perkembangan industri perbankan, khususnya Bank Umum, selama tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik meskipun tetap dibayangi perang suku bunga yang ternyata menggerus Net Interest Margin (NIM) rata-rata yang diperoleh Bank umum.
50 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Perseroan
Aset Aset Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Aset
2013
Kas
2012
Δ%
23,584 4,477 426.78
Giro pada Bank Indonesia
265,191 90,667
192.49
Giro pada Bank Lain
10,738
5,602
91.68
Penempatan Pada Bank Indonesia
753,000 571,200
31.83
Efek-Efek
648,665 116,874
455.01
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
879,504
-
-
-
-
1,234,019
411,606
199.81
Kredit yang Diberikan
- Pihak Ketiga (net)
Aset Tetap (net)
14,337
2,034 604.87
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
26,018 9,357 178.06
Aset Lain-lain
22,214 5,704
Jumlah Aset
3,877,270
1,217,521
289.45 218.46
Perbandingan Aset pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012 Aset meningkat sebesar Rp2,659,749 juta atau 218,5% menjadi Rp3,877,177 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp1,217,521 juta pada tanggal 31 Desember 2012, yang terutama disebabkan oleh kenaikan Kredit yang Diberikan sebesar Rp822,413 juta atau 199,8% menjadi Rp1,234,019 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dibanding dengan Rp411,606 juta pada tanggal 31 Desember 2012, kenaikan penempatan pada efek-efek sebesar Rp531,791 juta atau 455% menjadi Rp648,665 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp116,874 juta pada tanggal 31 Desember 2012, , kenaikan Penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp181,800 juta atau 31,8% menjadi Rp753,000 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp571,200 juta pada tanggal 31 Desember 2012 dan kenaikan Giro pada Bank Indonesia sebesar Rp174,524 juta atau 192,49% menjadi Rp265,191 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp90,667 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan Kredit sebesar Rp822,413 juta atau 199,8% disebabkan oleh ekspansi kredit yang dilakukan Perseroan sesuai dengan Rencana Bisnis yang telah disusun dan seiring bertambahnya jaringan distribusi kantor yang telah beroperasi. Peningkatan giro pada Bank Indonesia sebesar Rp174,524 juta atau 192,5% disebabkan oleh peningkatan GWM primer seiring dengan penambahan jumlah Dana Pihak Ketiga dan meningkatnya GWM LDR mengingat LDR Perseroan di akhir tahun masih berada pada level 45,72%. Peningkatan efek-efek pada sebesar Rp531,791 juta atau 455% disebabkan oleh peningkatan dana treasury yang harus dikelola seiring dengan peningkatan Dana Pihak Ketiga lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan kredit yang diberikan.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 51
Liabilitas Liabilitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Liabilitas Liabilitas Segera
2013
2012
133
25
Δ% 432.00
Simpanan Nasabah - Pihak-pihak Berelasi - Pihak Ketiga
861,575 1,850,609
238,880 260.67 712,624
159.69
136,379
3,000 4,445.97
Utang Pajak
5,789
722.30 704
Liabilitas Pajak Tangguhan
1,421
424
235.14
Liabilitas Lain-lain
12,951
5,778
124.14
Jumlah Liabilitis
2,868,857
961,435
198,39
Simpanan dari Bank Lain
Dari sisi liabilitas, Perseroan telah dan akan terus mengutamakan penghimpunan dana pihak ketiga baik jumlah dana maupun jumlah rekening sebagai upaya memperkuat struktur dana pihak ketiga dalam komposisi (CASA) yang berimbang. Perbandingan Liabilitas pada 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012 Total Liabilitas meningkat sebesar Rp1,907,422 juta atau 198,4% menjadi Rp2,868,857 pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp961,435 juta pada tanggal 31 Desember 2012, yang terutama disebabkan oleh kenaikan simpanan Nasabah sebesar Rp1,975,671 juta atau 185% menjadi Rp2,712,184 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp951,504 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut disebabkan oleh ekspansi penghimpunan dana yang dilakukan Perseroan pada tahun 2013 seiring dengan bertambahnya jumlah jaringan distribusi kantor yang beroperasi dan jumlah Nasabah.
Ekuitas Ekuitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Ekuitas
2013
2012
Δ%
Modal Saham
414,583
199,000
108.33
Agio Saham
651,838
63,425
927.73
200
-
-
(65,402)
910
(7,289.30)
7,194
(7,249)
(199.24)
1,008,413
256,086
293,78
Cadangan Umum Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Saldo Laba/Rugi Tahun Lalu Jumlah Ekuitas
52 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Perseroan
Perbandingan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012 Ekuitas meningkat sebesar Rp752,328 juta atau 293,8% menjadi Rp1,008,413 juta pada tanggal 1 Desember 2013 dari Rp256,086 juta pada tanggal 31 Desember 2012, yang terutama disebabkan oleh kenaikan Modal Saham sebesar Rp215,583 juta atau 108,3% menjadi Rp414,583 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp199,000 juta pada tanggal 31 Desember 2012 dan kenaikan Agio Saham secara signifikan sebesar Rp651,838 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp63425 pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan Modal Saham dan Agio Saham tersebut disebabkan oleh penambahan modal Perseroan yang dilakukan lewat Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan Mei 2013.
Analisis Laporan Laba Rugi Tabel berikut ini menunjukkan rincian pendapatan bunga per penempatan Perseroan dan beban bunga untuk setiap produk Perseroan serta jumlah Pendapatan Bunga Bersih Perseroan. Pendapatan Bunga Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Pendapatan & Beban Bunga
2013
2012
Δ%
68,366
23,958
185.36
4,872
1,594
205.62
Kredit Yang Diberikan
Provisi dan Komisi Kredit
Fasilitas Simpanan BI
41,911
11,803
255.08
Efek-efek
38,581
3,961
874.01
Lainnya
769
24
3147.52
154,499
41,340
273.73
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Deposito Berjangka
(55,536)
(14,156)
292.31
Giro
(19,551)
(2,905)
572.91
Tabungan
(3,144)
(734)
328.55
Beban bunga kepada bank lain
(2,210)
-
0.00
(80,441)
(17,795)
352.04
74,058
23,545
214.54
Jumlah Beban Bunga Jumlah Pendapatan Bunga – Bersih
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Perseroan yang diperoleh dari kegiatan penempatan dalam bentuk penyaluran kredit, penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi negara, penempatan pada bank lain, serta provisi dan komisi dari pemberian kredit. Sebagai bank, maka kebijakan Perseroan akan lebih memfokuskan pendapatan bunga dari perkreditan yang diberikan sesuai dengan ketentuan perkreditan. Setelah dana kebutuhan perkreditan terpenuhi, maka Perseroan akan menempatkan dananya pada Bank
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 53
Indonesia, efek-efek berupa Obligasi Pemerintah dan SBI yang memberikan imbal hasil yang baik serta penempatan pada bank lain. Perbandingan Pendapatan Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Pendapatan bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar 273,7% atau sebesar Rp113,159 juta menjadi Rp154,499 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp 41,340 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga dari Kredit yang Diberikan menjadi Rp68,366 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp23,968 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 atau naik sebesar 185,4% dan meningkatnya pendapatan dari Efek-efek menjadi Rp38,581 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp3,961 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 atau naik sebesar 874%, serta meningkatnya pendapatan dari Fasilitas Simpanan BI menjadi Rp41,911 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp11,803 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 atau naik sebesar 255%. Peningkatan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan disebabkan oleh meningkatnya jumlah saldo kredit yang diberikan sebagai hasil dari langkah ekspansi kredit yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2013. Peningkatan pendapatan bunga dari Efek-efek dan Fasilitas Simpanan BI disebabkan oleh terjadinya peningkatan penempatan dana pada efek-efek dan BI sebagai bagian dari pengelolaan kelebihan dana.
Beban Bunga Beban bunga terdiri dari beban bunga giro, tabungan, deposito, dan simpanan dari bank lain. Perseroan tetap akan mempertahankan komposisi sumber dananya antara deposito dengan giro dan tabungan secara berimbang untuk menjaga biaya dana yang sehat, sehingga kebijakan dan strategi tersebut akan difokuskan pada pengembangan Nasabah baru dari giro dan tabungan dengan dukungan perkembangan cabang-cabang dan layanan electronic channel. Perbandingan Beban Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar 352% atau sebesar Rp62,646 juta menjadi Rp80,441 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp17,795 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga atas simpanan, terutama deposito berjangka Rupiah menjadi Rp55,536 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari sebesar Rp. 14.156 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 atau naik sebesar 292%. Selain itu, peningkatan beban bunga dari produk Giro adalah sebesar 572% atau senilai Rp16,646 juta menjadi Rp19,551 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari sebesar Rp2,905 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan beban bunga yang berasal dari simpanan dalam bentuk deposito berjangka disebabkan oleh peningkatan jumlah penempatan oleh Nasabah dalam bentuk deposito mengingat produk deposito menjadi pintu pembuka dalam pemasaran produk simpanan khususnya pada jaringan kantor yang baru beroperasi. Untuk produk giro, pertumbuhannya beriringan dengan fasilitas kredit yang disalurkan Perseroan.
54 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Perseroan
Pendapatan Bunga – Bersih Perbandingan Pendapatan Bunga – Bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Pendapatan bunga – bersih meningkat 214,5% menjadi Rp74,057 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp23,545 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, terutama karena peningkatan pendapatan yang signifikan baik dari penyaluran kredit maupun dari penempatan pada surat berharga.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing merupakan 8,61% dan 15,1% dari jumlah pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
2013
2012
Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit
12,001
957
1154.02
Keuntungan Penjualan dari Instrumen Keuangan
1,393
4,501
-69.05
Lain-lain
1,158
1,887
-38.63
14,552
7,345
98.12
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Δ%
Perbandingan Pendapatan Operasional Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Pendapatan Operasional Lainnya meningkat 98,1% menjadi Rp14,552 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp7,345 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, terutama karena peningkatan provisi dan komisi selain dari pemberian kredit sebesar 1154% menjadi Rp12,001 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp957 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Perseroan Perseroan menetapkan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset Perseroan mengacu pada PSAK no. 55 (revisi 2011). Dalam hal ini, Perseroan membentuk CKPN dalam jumlah yang memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aset produktif.
Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing merupakan 44,6% dan 61,4% dari jumlah Beban Bunga dan Beban Operasional Lainnya.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 55
Beban Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
2013
2012
Δ%
Umum dan Administrasi
(29,580)
(11,960)
147.32
Tenaga Kerja
(35,130)
(16,305)
115.46
Jumlah Beban Operasional Lainnya
(64,710)
(28,265)
128.94
Perbandingan Beban Operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Beban Operasional Lainnya Perseroan meningkat 128,9% menjadi Rp64,709 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp28,265 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang disebabkan oleh peningkatan beban tenaga kerja sebesar 115,5% menjadi Rp35,130 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp16,305 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan peningkatan Beban Umum dan Administrasi sebesar 147,3% menjadi Rp29,579 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp11,960 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan ini terutama karena peningkatan kebutuhan tenaga kerja seiring peningkatan jumlah kantor menjadi 64 kantor pada tanggal 31 Desember 2013 dari 38 kantor pada tanggal 31 Desember 2012 yang dilakukan Perseroan. Laba Bersih Tahun Berjalan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
2013
2012
Δ%
19,776
2,192
802.19
2
1,778
-99.89
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
19,778
3,970
398.19
Beban Pajak Penghasilan
(5,135)
(1,174)
337.39
Laba Bersih Tahun Berjalan
14,643
2,796
423.71
Laba Operasional Pendapatan Non-Operasional Bersih
Perbandingan Laba Bersih Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Laba Bersih tahun Berjalan Perseroan meningkat 423,7% menjadi Rp14,643 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp 2,796 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, terutama karena peningkatan pendapatan dari penyaluran dana dan surat berharga yang lebih tinggi dibanding peningkatan beban bunga akibat peningkatan DPK dan biaya operasional lainnya.
56 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen Prospek Usaha Perseroan
Sebagai bank yang menempatkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai target segmennya, maka Perseroan melihat bahwa segmen tersebut masih memiliki potensi yang sangat besar dan prospek usaha dalam jangka panjang yang sangat baik. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menunjukkan bahwa jumlah Usaha Kecil dan Menengah di akhir tahun 2012 berjumlah 678,415 unit usaha atau bertambah 31,940 unit dari tahun sebelumnya. Dari segmen tersebut, melalui mitra sinergis Perseroan, Perseroan memperoleh potensi referral yang masih cukup besar untuk digarap yang akan menjadi pendorong pertumbuhan penyaluran kredit Perseroan. Selain UKM, Perseroan juga tidak memungkiri bahwa potensi segmen medium & large commercial juga cukup besar dan Perseroan akan mengalokasikan sebagian fokus pemasarannya pada segmen tersebut. Dari sisi penghimpunan dana, dengan jaringan mitra sinergis Perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia, maka Perseroan melihat prospek dalam jangka panjang yang sangat berpotensi untuk pertumbuhan Dana Pihak ketiga Perseroan. Dengan potensi ke depan dari kedua sisi, baik lending maupun funding yang menjadi sasaran Perseroan, maka secara umum Perseroan melihat bahwa prospek usaha Perseroan dalam jangka panjang masih sangat menjanjikan.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 57
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) merupakan aktivitas Perseroan yang didasari semangat berbagi dengan sesama khususnya yang lebih membutuhkan uluran tangan. Aktivitas CSR, bagi Perseroan bukanlah seremonial semata dan menghilangkan esensi dari kepedulian terhadap sesama. Untuk itu, dalam setiap kegiatan CSR, Perseroan melibatkan karyawan Perseroan sehingga secara tidak langsung kepekaan sosial karyawan juga terbina. Dengan kegiatan CSR yang telah dilakukan, maka diharapkan karyawan Perseroan tidak hanya memiliki kapabilitas teknis, namun juga berkarakter. Aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan:
Donasi Pendidikan Perseroan memberikan donasi dana pendidikan untuk Pondok Pesantren Al-Fatah Tangerang pada acara Buka Puasa Bersama Nobu Bank yang diselenggarakan pada 2 Agustus 2013.
Donasi Kesejahteraan Anak Manajemen dan karyawan Perseroan mengunjungi dan memberikan donasi kepada Panti Asuhan St. Vincentius Pondok Si Boncel, Jakarta pada 13 November 2013.
Donasi Kesehatan Perseroan memberikan dukungan kepada Yayasan Titian Kasih yang menyenggarakan bhakti sosial dalam bentuk pelayanan kesehatan gratis bertempat di Vihara Kesadaran, Kampung Cibogo, Desa Cilaku, Kec. Tenjo, Kab Bogor Jawa Barat.
58 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (untuk selanjutnya disebut GCG) merupakan prasyarat utama bagi keberhasilan perusahaan. Upaya menerapkan prinsip-prinsip ini telah dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan oleh Perseroan. Adapun tujuannya tidak semata-mata memenuhi ketentuan dari pihak otoritas / regulator, namun juga untuk mendukung pertumbuhan perusahaan dalam mencapai target bisnisnya secara sehat dalam jangka panjang. Hal ini semakin penting mengingat Perseroan saat ini secara terus menerus memperluas layanannya sehingga dapat melayani kebutuhan produk dan jasa perbankan serta wilayah operasi di berbagai wilayah Indonesia. Selama tahun 2013, Perseroan telah mengembangkan langkah-langkah yang kondusif terhadap implementasi Good Corporate Governance. Dimulai dari komitmen jajaran Dewan Komisaris dan Direksi yang merupakan kunci keberhasilan penerapan GCG. Selanjutnya diikuti dengan implementasi visi dan misi, kode etik, peraturan kepegawaian serta berbagai ketentuan lainnya. Pelaksanaan GCG juga dimanifestasikan dalam aktivitas perusahaan seperti rekrutmen, training / sosialisasi, penilaian kinerja dan lain-lain. Dalam memonitor pelaksanaannya selain dengan mekanisme self assessment juga dilakukan oleh unit-unit independen seperti SKAI, SKMR, Kepatuhan serta diadakannya saluran Whistle Blowing. Semuanya itu diatur agar semua Pengurus dan karyawan serta stakeholder perusahaan dalam melakukan aktivitasnya selalu memegang prinsip: keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan fairness. Aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan Good Corporate Governance selama tahun 2013, dapat dijelaskan dibawah ini:
Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris & Direksi •
Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki kewajiban untuk melaksanakan pengawasan dan memberikan saran terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Dalam hal pemenuhan tugas dan tanggung jawab tersebut, Dewan Komisaris wajib bertindak secara independen.
Ketentuan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) menyatakan bahwa jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari tiga orang dan paling banyak sama dengan jumlah Direksi. Paling kurang satu orang anggota Dewan Komisaris harus berdomisili di Indonesia dan paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 59
Selain itu, anggota Dewan Komisaris Perusahaan tidak boleh memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepungurusan, dan hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain dan Direksi, seperti dijelaskan dibawah ini: Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan, kepemilikan Dewan Komisaris Nama
Ya
Tidak
Direksi Ya
Tidak
PS Pengendali Ya
Tidak
Prof. Dr. Adrianus Mooy Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi
Perusahaan telah memenuhi semua ketentuan Bank Indonesia tersebut. Dewan Komisaris terdiri dari tiga anggota yang seluruhnya berdomisili di Indonesia dan mayoritas berasal dari pihak independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Masing-masing Anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi yang baik. Anggota Dewan Komisaris juga tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Direksi maupun Komisaris lainnya. Selain itu, Anggota Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain. Selanjutnya, seluruh anggota Dewan Komisaris juga telah memenuhi persyaratan sesuai dengan jabatannya yang terkait dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas pasal 110, Peraturan Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tentang: Bank Umum (pasal 27), Peraturan Bank Indonesia No. 12/23/ PBI/2010 tentang: Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan Peraturan OJK (d/h BapepamLK) No. IX.I.6 lampiran Keputusan Ketua (d/h Bapepam-LK) No. Kep. 45/PM/2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama Independen.Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 34 tanggal 19 Desember 2012, yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, Susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: • Komisaris Utama • Komisaris • Komisaris
: Prof. Dr. Adrianus Mooy (Independen) : Hadiah Herawatie, SH, LLM (Independen) : Markus Permadi
60 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Direksi Direksi Perusahaan telah memenuhi persyaratan menjadi Direksi sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI), Undang-Undang Perseroan Terbatas, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK d/h Bapepam-LK). Seperti dalam PBI No. 13/27/PBI/2011, tentang perubahan atas PBI No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum, mengatur bahwa anggota Direksi wajib memenuhi persyaratan Integritas, Kompetensi, dan Reputasi Keuangan. Persyaratan untuk menjadi Direktur juga diatur di dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Pasal 93 dan Peraturan OJK (d/h Bapepam-LK) No. IX.I.6 lampiran keputusan ketua (d/h) Bapepam-LK No. Kep45/PM/2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik mencakup: • Mempunyai akhlak dan moral yang baik; • Tidak pernah dinyatakan pailit; • Bukan anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan; dan • Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/ atau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan. Anggota Direksi seluruhnya berdomisili di Indonesia serta berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Pengangkatan Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan karena telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), sesuai Persetujuan Bank Indonesia. Adapun rincian Anggota Direksi adalah sebagai berikut: No.
Nama Jabatan
Persetujuan BI
1
Suhaimin Djohan
Direktur Utama
26 Februari 2013
2
Januar Angkawidjaja
Direktur
8 April 2011
3
Hendra Kurniawan
Direktur
1 Desember 2011
4
Telijani Tjandra1)
Direktur
4 Oktober 2004
5
Efen Linggautama2)
Direktur
20 September 2002
1) efektif mengundurkan diri tanggal 1 Januari 2014 2) efektif mengundurkan diri tanggal 19 Desember 2013
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham pada Perseroan. Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain. Seluruh Anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi maupun dengan anggota Dewan Komisaris seperti dijelaskan dibawah ini:
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 61
Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan, kepemilikan Dewan Komisaris Nama
Ya
Tidak
Direksi Ya
Tidak
PS Pengendali Ya
Tidak
Suhaimin Djohan Januar Angkawidjaja Hendra Kurniawan Telijani Tjandra1) Efen Linggautama2) 1) efektif mengundurkan diri tanggal 1 Januari 2014 2) efektif mengundurkan diri tanggal 19 Desember 2013
• Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance, Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. • Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG pada sebagian kegiatan usaha atau tingkat organisasi sesuai dengan skala, volume, serta kompleksitas usaha Perseroan. • Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, termasuk mengarahkan, memantau, serta mengevaluasi kebijakan strategis Perseroan. • Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. • Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara optimal. Selama periode tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali. • Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Perseroan, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan/atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan. • Sampai dengan akhir Desember 2013, tidak terdapat pelanggaran atas peraturan perundang undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Perseroan. • Telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
62 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Direksi Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance, Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. • Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan. • Mengelola Perseroan sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada sebagian tingkat organisasi, sesuai dengan volume, skala, dan kompleksitas usaha Perseroan. • Menyediakan data dan informasi secara cukup lengkap, akurat, kini, dan tepat waktu kepada Komisaris. • Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan otoritas lain. • Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pemegang saham melalui RUPS. • Mengungkapkan kebijakan-kebijakan Perseroan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai. • Membentuk SKAI, SKMR, dan Satuan Kerja Kepatuhan (dibentuk pada Maret 2011). • Tidak menggunakan penasehat perorangan dan atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat khusus. • Telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan pengaturan rapat. Adapun yang menjadi tugas utama dari masing-masing direktur adalah sebagai berikut: Suhaimin Djohan – Direktur Utama Bersama dengan Direktur lainnya bertanggung jawab mengelola perusahaan untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, Nasabah, dan pekerja, serta memberikan arahan dan menentukan strategi dan pedoman seluruh aktivitas perbankan yang menjamin profitabilitas dan perkembangan perusahaan baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Januar Angkawidjaja – Direktur Bertanggung jawab dalam mengarahkan dan menetapkan strategi pengembangan Kepatuhan terhadap segala Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dan pelaksanaan semua aspek Manajemen Risiko guna memitigasi tingkat risiko yang dihadapi Bank. Selain itu juga bertanggung jawab memantau dan mengarahkan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia. Hendra Kurniawan – Direktur Bertanggung jawab memastikan penyampaian Laporan Keuangan Bank, perpajakan, proses pembayaran kepada Pihak Ketiga, pemantauan saldo buku besar dan memastikan Kebijakan Akuntansi,
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 63
Perpajakan, dan kebijakan lainnya yang terkait dijalankan dengan baik dan benar guna mendukung perkembangan perusahaan, serta bertanggung jawab dalam memastikan GWM terpenuhi sesuai PBI dan meningkatkan pendapatan melalui penempatan pada instrumen keuangan (Obligasi) untuk menghasilkan imbal hasil (yield) yang lebih tinggi dengan tetap mempertahankan aspek kehati-hatian. Telijani Tjandra – Direktur Memastikan seluruh kegiatan operasional Bank terkait Sistem, Prosedur, dan Teknologi Informasi berjalan dengan efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank guna menunjang perkembangan perusahaan. Memastikan seluruh aktivitas Group / Divisi / Cabang yang terkait dengan pembelian, transportasi, keamanan, pengadaan barang, pemeliharaan, dan renovasi gedung kantor berjalan dengan baik. Efen Linggautama – Direktur Bersama dengan Direktur yang lain bertanggung jawab dalam mengelola Bank untuk menghasilkan keuntungan dengan menetapkan strategi pengembangan Bisnis Bank dari segi Produk, Fitur, e-channel serta pengembangan kantor Cabang. Memastikan pencapaian target Bisnis Bank yang sejalan dengan tujuan Bank.
• Pengawasan Dewan Komisaris Di tahun 2013 aktivitas pengawasan Dewan Komisaris telah dijalankan sesuai ketentuan, yang mencakup hal-hal antara lain sebagai berikut: • • • • • • •
Memberikan masukan dan menyetujui Rencana Bisnis Bank (RBB) pada bulan November 2012 serta revisinya di akhir Juni 2013. Melakukan pengawasan atas realisasi pencapaian RBB tiap semester Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia atas pengawasan aktif terhadap Manajemen Risiko maka Dewan Komisaris telah menyetujui revisi Pedoman Manajemen Risiko pada bulan November 2013. Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit, baik yang berasal dari SKAI maupun dari pihak eksternal (BI dan KAP) Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas kajian dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi dalam pencalonan anggota Direksi Melalui Komite Audit, Dewan Komisaris telah menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik AAJM untuk pemeriksaan tahun buku 2013. Melalui Komite Pemantau Risiko, Dewan Komisaris senantiasa memantau Tingkat Kesehatan Bank serta pemantauan mitigasi risiko.
64 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
•
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006, tentang: Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, pasal 15: Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun. Rapat Dewan Komisaris tersebut wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. Sepanjang tahun 2013 telah diadakan 6 (enam) kali Rapat Dewan Komisaris. Berikut adalah frekwensi kehadiran dalam Rapat Dewan Komisaris selama tahun 2013. Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran Prof. Dr. Adrianus Mooy
Komisaris Utama/Independen
6/6
100%
Hadiah Herawatie, SH, LLM
Komisaris Independen
6/6
100%
Markus Permadi
Komisaris
4/6
67%
Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite • Struktur, Keanggotaan, Keahlian, dan Independensi Anggota Komite Sesuai dengan ketentuan Pelaksanaan GCG, Perseroan telah membentuk 3 (tiga) Komite, yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk untuk mendukung Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pengawasan secara efektif dan independen. Pembentukan Komite Audit oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Adapun susunan keanggotaan Komite Audit tahun 2013 adalah sebagai berikut: Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Sukarwan Anggota : I Nyoman Tjager Anggota : Markus Permadi
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk untuk mendukung Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berhubungan dengan Penerapan Manajemen Risiko. Pembentukan Komite Pemantau Risiko oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 65
Adapun susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko tahun 2013 adalah sebagai berikut: Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : E Y Ruru Anggota : I Nyoman Tjager Anggota : Markus Permadi
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Renumerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berhubungan dengan pengawasan implementasi kebijakan Renumerasi dan Nominasi Direksi dan kepegawaian sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Bank Indonesia. Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Adapun susunan keanggotaan Komite Renumerasi dan Nominasi tahun 2013 adalah sebagai berikut: Ketua : Hadiah Herawatie, SH, LLM Anggota : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Markus Permadi Anggota : Chandra Kusdianto
• Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG, maka tugas dan tanggung jawab Komite adalah sebagai berikut: Komite Audit • Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan Audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. • Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: − Pelaksanaan tugas SKAI; − Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar yang berlaku; − Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; dan − Pelaksanaan tindaklanjut oleh Direksi atas hasil pengawasan Bank Indonesia guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
66 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Selain hal tersebut di atas maka sesuai ketentuan OJK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, tugas Komite Audit adalah: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik • Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik • Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal. • Melakukan penelaahan pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik • Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik
Komite Pemantau Risiko • Evaluasi tentang kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang evaluasi dan pemantauan manajemen risiko.
Komite Remunerasi dan Nominasi • Terkait dengan kebijakan remunerasi: − Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. − Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi (disampaikan pada RUPS) serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pegawai (disampaikan kepada Direksi). • Terkait dengan kebijakan nominasi: − Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. − Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada RUPS. − Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite GCG.
•
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 67
Frekuensi Rapat Komite Sesuai Pedoman dan Tata Tertib Kerja maka pelaksanaan rapat maka rapat hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri paling kurang 51% dari total anggota, termasuk Komisaris Independen dan Pihak Independen. Selama tahun 2013, Komite-Komite telah menyelenggarakan Rapat sebanyak 6 (enam) kali dan selalu kuorum. Berikut adalah frekuensi kehadiran dalam rapat Komite:
Rapat Komite Audit Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran Prof. Dr. Adrianus Mooy
Ketua Komite
6/6
100%
Markus Permadi
Anggota Komite
4/6
67%
Sukarwan
Anggota Komite
5/6
83%
I Nyoman Tjager
Anggota Komite
5/6
83%
Rapat Komite Pemantau Risiko Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran Prof. Dr. Adrianus Mooy
Ketua Komite
6/6
100%
Markus Permadi
Anggota Komite
4/6
67%
E Y Ruru
Anggota Komite
6/6
100%
I Nyoman Tjager
Anggota Komite
5/6
83%
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran Hadiah Herawatie, SH, LLM
Ketua Komite
6/6
100%
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota Komite
6/6
100%
Markus Permadi
Anggota Komite
4/6
67%
Chandra Kusdianto
Anggota Komite
6/6
100%
68 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal, dan Audit Eksternal • Fungsi Kepatuhan Direktur Kepatuhan telah melakukan hal-hal sebagai berikut: • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang undangan yang berlaku, melalui: − menetapkan langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian; − memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan; − memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perseroan kepada Bank Indonesia dan lembaga otoritas yang berwenang. • Mencegah Direksi agar tidak menempuh kebijakan atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Direktur kepatuhan telah secara berkala melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. • Penunjukan Direktur Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kaitannya dengan penerapan fungsi kepatuhan, Perseroan telah menjalankan aktivitas sebagai berikut: • Menyediakan sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan tugas secara efektif. • Menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan laporan khusus kepada Bank Indonesia dan pihak terkait. • Melaksanakan pelatihan Pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme kepada seluruh pegawai Perseroan. • Memantau pelaksanaan proses pengkinian data Nasabah. • Menerapkan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.
• Fungsi Audit Internal Direksi Perseroan telah mengupayakan hal-hal sebagai berikut: • Terciptanya struktur pengendalian intern dan menjamin terselenggaranya fungsi audit internal Perseroan dalam setiap tingkatan manajemen. • Tindak lanjut temuan audit internal Perseroan sesuai dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris. • Tersedianya laporan kegiatan pelaksanaan fungsi audit internal Perseroan.
Dalam kaitannya dengan Fungsi Audit Internal, Perseroan telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut: • Memiliki Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), serta: − Menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter); − Membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI); − Menyusun panduan audit internal.
• • •
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 69
Kelembagaan SKAI independen terhadap satuan kerja operasional. Melakukan kaji ulang secara berkala atas efektifitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal setiap tiga tahun. Menyediakan sumber daya yang memadai.
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Perseroan telah menyusun Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan BapepamLK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah menunjuk Deden Subagja selaku Ketua Unit Audit Internal berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 28 April 2011. Perseroan telah mengangkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan membentuk Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Kantor Pusat Perseroan No. 002/SK-DIR/HR/III/2011 tanggal 9 Maret 2011. Adapun tugas dan tanggung jawab dari Unit Audit Internal adalah sebegai berikut: 1. Bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengarahkan audit intern serta mengevaluasi prosedur yang ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran dari Bank akan dapat dicapai secara optimal. 2. Berkewajiban untuk : a. Menyampaikan laporan audit kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. b. Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit yang akan disampaikan kepada Bank Indonesia setiap semester. Laporan tersebut ditandatangani oleh presiden Direktur dan Dewan komisaris. c. Menyiapkan segera laporan hasil audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank. Laporan tersebut harus disampaikan kepada Bank Indonesia oleh Presiden Direktur dan Dewan komisaris.
Whistle Blowing System Definisi Whistle Blowing Definisi Whistle Blowing menurut Komite Nasional Kebijakan Governance adalah pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan melawan hukum, perbuatan tidak etis/
70 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Bank, maupun pihak yang mempunyai kepentingan terhadap Bank (stakeholders), yang dilakukan oleh karyawan, atau pimpinan organisasi; sehingga dapat diambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Jenis Pelanggaran Aktivitas pelanggaran dapat terdiri, namun tidak terbatas pada beberapa kategori: 1. Fraud Terkait dengan tindakan yang dilakukan secara sengaja dengan maksud untuk mengambil keuntungan pribadi atau pihak lain dengan cara yang melanggar peraturan internal maupun eksternal sehingga mengakibatkan kerugian bagi Bank dari sisi finansial maupun non finansial. 2. Kesalahan operasional yang signifikan Terkait dengan tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja atau tidak disadari sehingga mengakibatkan kerugian finansial ataupun non finansial bagi Bank. 3. Pelanggaran ketentuan Bank Meliputi semua bentuk pelanggaran terhadap ketentuan internal Bank maupun ketentuan yang berlaku bagi bidang usaha perbankan. 4. Benturan kepentingan (conflict of interest) terkait dengan tindakan penyalahgunakan nama, fasilitas atau hubungan baik Bank untuk kepentingan pribadi dalam bentuk apapun termasuk penerimaan uang, barang dan fasilitas dari pihak-pihak tertentu tanpa seizin dari Manajemen. 5. Tindakan melanggar etika moral Terkait dengan tindakan yang tidak terpuji yang dapat merugikan nama baik Bank, seperti konflik kepentingan, penggunaan data Bank, penyalahgunaan aset/inventaris dan lain-lain. 6. Tindakan melanggar hukum pidana maupun hukum perdata ataupun peraturan perundang undangan lainnya, misalnya pemalsuan tanda tangan pejabat berwenang, penggunaan narkoba, pelecehan, perusakan barang dan lain-lain. 7. Tindakan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, membahayakan keamanan Bank, termasuk membahayakan aset pihak ketiga / Nasabah. Kategori Whistle Blower / Pelapor Whistle Blower (“Pelapor”), dapat dikategorikan menjadi: 1. Pihak internal, meliputi karyawan pimpinan, karyawan klerikal baik karyawan tetap, kontrak maupun outsourcing. 2. Pihak eksternal, meliputi mantan karyawan, vendor, Nasabah, konsultan, pihak eksternal lain. Setiap Pelapor diharapkan dapat memberikan bukti berupa data, informasi atau indikasi awal atas terjadinya pelanggaran, sehingga kasus yang dilaporkan dapat ditelusuri dan ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Laporan yang masih kurang lengkap akan dimintakan informasi tambahan kepada Pelapor melalui jalur yang aman.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 71
Kategori Pelaku Pelanggaran / Terlapor Pihak yang dilaporkan oleh Pelapor (“Terlapor”) dapat dikategorikan menjadi: 1. Karyawan termasuk karyawan pimpinan, karyawan tetap, kontrak maupun outsourcing. 2. Direksi dan Dewan Komisaris. 3. Anggota Komite yang ada di Bank. 4. Mantan karyawan, dengan pertimbangan khusus misalnya kasus terkait dengan karyawan yang masih aktif atau kasus berdampak pada Bank. Penyelesaian kasus Whistle Blower Laporan WB akan diteruskan oleh WB Officer ke Internal Audit Bank, secara rahasia tanpa menyebutkan identitas Pelapor sama sekali. Kasus WB kemudian diinvestigasi oleh Internal Audit seperti kasus-kasus fraud dan pelanggaran lainnya. Apabila ada tindakan disiplin, baik terhadap Pelapor maupun Terlapor, termasuk untuk tindakan rehabilitasi nama karyawan, maka Bank berpedoman pada kebijakan Tindak Pelanggaran Dalam Pelaksanaan Kerja (TPDPK) yang ada di Bank. Media Pelaporan Pelaporan dapat dilakukan dengan menggunakan media sebagai berikut: 1. Surat tertulis 2. Surat elektronis / e-mail, untuk menjaga kerahasiaan, email tersebut hanya dapat diakses oleh WB Officer.
Kode Etik & Tanggung Jawab Profesional Sebagai langkah pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik, para Nasabah, para pemegang saham dan masyarakat luas untuk memberikan kualitas layanan dengan standar etik dan profesionalisme yang tinggi, maka Perseroan telah menyusun Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 011/SK/DIR/VII/11 perihal Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional. Hal-hal yang diatur dalam Surat Keputusan tersebut antara lain : 1. Ketentuan Umum 2. Hubungan Kerja 3. Kepatuhan kepada Regulator 4. Perlindungan terhadap Aset Bank dan Nasabah 5. Kerahasiaan Informasi 6. Benturan Kepentingan 7. Pencegahan Suap, Korupsi, Penerimaan Hadiah dan Pemberian Lainnya 8. Komunikasi dengan Publik
72 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
• Fungsi Audit Eksternal Penerapan Fungsi Audit Eksternal telah berjalan sebagaimana mestinya yang dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut: • Perseroan selalu menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Bank Indonesia. • Penunjukan Akuntan Publik dan KAP yang sama oleh Perseroan tidak lebih dari 5 (lima) tahun buku berturut-turut. Selama beberapa tahun terakhir, KAP yang ditunjuk untuk mengaudit Perseroan adalah: − Junarto, Tjahjadi BAP (periode tahun 2004, 2005 dan 2006). − Kanto Tony Frans & Darmawan (periode tahun 2007). − Tjahjadi, Pradhono & Teramiharja (periode tahun 2008 dan 2009). − Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (AAJ Associates) (periode tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013). • Penunjukan Akuntan Publik dan KAP telahmemperoleh persetujuan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit. • Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik telah memenuhi aspek aspek: − Kapasitas Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk; − Legalitas perjanjian kerja; − Ruang lingkup audit; − Standar profesional akuntan publik; dan − Komunikasi Bank Indonesia dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk. Akuntan Publik yang ditunjuk telah: • Menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Perseroan tepat waktu. • Mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
• Penerapan Manajemen Risiko Dan Sistem Pengendalian Intern Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Mengevaluasi tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. • Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang terkait dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi melaksanakan penerapan manajemen risiko sebagai berikut: • Kecukupan implementasi SIM dan ketepatan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit telah dilakukan secara memadai sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Perseroan. • Menyediakan sumber daya secara memadai untuk menyelesaikan tugas pengelolaan risiko yang sesuai. • Peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia pengelola risiko dilakukan secara berkelanjutan
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 73
Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern Perseroan selama tahun 2013 dilaksanakan sebagai berikut: • Revisi Pedoman Manajemen Risiko • Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance • Penetapan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko. • Pelaksanaan review dan analisa atas laporan profil risiko Bank secara individu • Pelaksanaan review dan analisa atas kecukupan modal dan alokasi modal berdasarkan risiko • Melakukan review dan evaluasi atas portofolio kredit (mitigasi risiko kredit) • Pelaksanaan review dan analisa atas peluncuran produk dan aktivitas baru • Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko telah dilaksanakan melaluimetode yang disesuaikan dengan kompleksitas transaksi Perseroan termasuk sistem informasi manajemen risiko yang memadai. • Menerapkan sistem pengendalian intern secara melekat pada setiap unit kerja serta tingkat organisasi.
• Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait & Penyediaan Dana Besar Berkaitan dengan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, telah dilakukan hal-hal sebagai berikut: • Perseroan telah menyusun kebijakan, sistem, dan prosedur yang tertulis dan jelas untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar berikut, pemantauan, dan penyelesaian masalahnya. • Laporan berkala perihal penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat waktu. • Per 31 Desember 2013, penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar adalah sebagai berikut: Penyediaan Dana
•
Debitur
A.
Kepada Pihak Terkait
0
B.
Kepada Debitur Inti
Nominal (Juta Rp) 0
• Individu
15
438.684
• Group
15
483.905
Rencana Strategis Perusahaan Rencana strategis Perseroan telah disusun dalam bentuk Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis Bank (RBB) sesuai dengan visi dan misi Perusahaan. Kedua hal tersebut telah disusun secara realistis, komprehensif, serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank tersebut disusun oleh Direksi dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
74 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank disusun dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: • Berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia. • Memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan. • Memperhatikan prinsip kehati-hatian serta prinsip perbankan yang sehat. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan di industri perbankan maka pada tahun 2013, perusahaan telah mempersiapkan sejumlah strategi pengembangan bisnis yang merupakan bagian dari rencana strategis Bank, yang meliputi: • Memperkuat struktur permodalan dengan melakukan penawaran umum perdana (IPO) untuk dapat masuk ke dalam Bank dengan kategori BUKU II. Hal ini telah terlaksana pada tanggal 20 Mei 2013 • Mempersiapkan prasarana dan sarana untuk menjadi bank devisa sehingga dapat memberikan produk dan layanan dalam valuta asing • Membangun kerjasama dengan mitra strategis dalam pengembangan jaringan distribusi • Menerapkan strategi pemasaran yang efisien dan efektif dalam mendorong pertumbuhan Nasabah baru • Mengembangkan inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan Nasabah. • Memperkuat infrastruktur sistem Teknologi Informasi yang mendukung aktivtas operasional Bank seperti e-channel, ATM, internet banking dan mobile banking • Memperkuat kualitas aktivitas operasional Bank melalui penyempurnaan prosedur operasi standar • Meningkatkan imbal hasil portofolio Treasury guna menjaga net interest margin yang ditargetkan • Mempercepat pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia untuk pembukaan jaringan distribusi dan meningkatkan kualitas SDM yang ada melalui sertifikasi standar yang diperlukan • Meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank dengan memonitor dan menjaga faktor-faktor penilaian kesehatan seperti, Profil Risiko, GCG, Rentabilitas dan Permodalan
Selain itu, Dewan Komisaris juga telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) secara periodik (semesteran). Hal ini juga terkait dengan masukan dari Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pencapaian target perusahaan.
•
Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Perseroan Perseroan telah menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis, dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Triwulanan Laporan Keuangan Publikasi triwulanan telah dimuat melalui Harian Suara Pembaruan, yang berkedudukan sesuai dengan Kantor Pusat Perseroan di Jakarta.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 75
Laporan Tahunan 1) Laporan Keuangan Laporan keuangan tahunan telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Indonesia serta pihak-pihak yang berkepentingan lain. 2)
Laporan Non Keuangan Laporan Pelaksanaan GCG telah disampaikan kepada a. Bank Indonesia b. YLKI c. Lembaga Pemeringkat di Indonesia d. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia (Perbanas) e. LPPI f. 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan g. 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan.
Sekretaris Perusahaan Berdasarkan ketentuan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemodal. Sebagai perusahaan yang telah listing di bursa Bank telah membentuk Sekretaris Perusahaan, yang berperan sebagai penghubung Bank dengan pihak investor, pelaku pasar modal, regulator dan para pengamat. Sekretaris Perusahaan berfungsi untuk menjembatani komunikasi yang efektif serta memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak dan berperan sebagai penghubung utama Bank dengan OJK dan publik. Bank telah melaporkan penunjukkan Sekretaris Perusahaan kepada OJK. Saat ini, Perseroan telah memiliki homepage yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi keuangan serta non keuangan Perseroan melalui www.nobubank.com. Selain itu, Perusahaan juga telah menyampaikan laporan dan surat pemberitahuan kepada regulator (BI dan OJK) berkaitan dengan setiap rencana tindakan korporasi maupun aktivitas lainnya yang harus diketahui publik. Berdasarkan Surat Perseroan No. 012/SK/DIR/IV/13 tanggal 10 April 2013 perihal Surat Penunjukkan Sekretaris Perusahaan, Perseroan menunjuk Mario Satrio Wibowo sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat.
76 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Ruang lingkup tugas sekretaris perusahaan mencakup aspek : • Kepatuhan Bertanggung jawab atas pemenuhan kewajiban Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi perusahaan terbuka, khususnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK-Pengawas Pasar Modal), dan Peraturan Bursa Efek Indonesia. • Komunikasi Bertindak sebagai wakil Manajemen Perseroan dalam komunikasi dengan pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal yang terdiri dari regulator, investor, dan media. • Kegiatan Perseroan Bertanggung jawab pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Perseroan khususnya yang terkait dengan posisi Perseroan sebagai perusahaan terbuka termasuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). • Identitas Perseroan Bertanggung jawab menyusun, mendokumentasikan dan mensosialisasikan hal-hal yang terkait dengan identitas Perseroan dalam sebuah standard yang baku baik kepada internal Perseroan maupun kepada pihak eksternal serta mengelola website Perseroan. • Pengelolaan Dokumen Bertanggung jawab pada pengelolaan dokumen Perseroan (menyimpan dan menjaga kerahasiaan nya) khususnya yang terkait dengan anggaran dasar Perseroan dan perubahannya, identitas Perseroan sebagai perusahaan publik, kegiatan Perseroan dan kegiatan Manajemen Perseroan.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor di Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, serta Perusahaan lain adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Semua Anggota Komisaris tidak memiliki saham baik pada Perseroan, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain maupun di perusahaan lainnyayang mencapai 5% atau lebih. Direksi Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham baik di Perseroan, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain maupun perusahaan lainnyayang mencapai 5% atau lebih.
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Seluruh anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga, baik antar anggota, antar anggota Dewan Komisaris dengan Direksi serta Pemegang Saham Pengendali Perseroan.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 77
Kebijakan Renumerasi dan Fasilitas Lain Yang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain meliputi: a) Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan b) Fasilitas lain dalam bentuk natura / non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 Tahun (Juta Rp) Dewan Komisaris 1
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, termasuk fasilitas lain dalam bentuk non natura).
2
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb.)
Direksi
3
742,9
5
2.239,80
a. Dapat memiliki
-
-
-
-
b. Tidak dapat memiliki
-
-
-
-
Total
3
742,9
5
2.239,80
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut: Jumlah Remunerasi per Orang Jumlah Komisaris Jumlah Direksi dalam 1 tahun yang diterima secara tunai Di atas Rp2 miliar
Di atas Rp1 miliar s/d Rp2 miliar
Di atas Rp500 juta s/d Rp2 miliar
1
Rp500 juta ke bawah
3
4
78 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Shares Option Anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi, serta Pejabat Eksekutif Perseroan tidak memiliki shares option atau opsi untuk membeli saham yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Perseroan, dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Keterangan / Jumlah saham yang Nama dimiliki (lembar saham)
Yang diberikan (lembar saham) Nihil
Harga Jangka Opsi Waktu
Jumlah Opsi
Nihil
Nihil
Yang telah dieksekusi (lembar saham) Nihil
Nihil
Nihil
Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah Kriteria yang digunakan dalam perhitungan rasio yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. 2) Yang dimaksud dengan pegawai adalah pegawai tetap Perseroan sampai batas pelaksana. 3) Yang dihitung dalam perhitungan rasio adalah gaji atau jumlah yang diterima per bulan. Berdasarkan kriteria tersebut diatas, rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan adalah sebagai berikut: Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah 2011%. a) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 183%. b) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 200%. c) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 146%.
Jumlah Penyimpangan Internal (Fraud) Perseroan menyadari bahwa pada setiap aktivitas bisnis selalu terdapat potensi tindakan kecurangan atau penyimpangan (fraud). Tindakan tersebut tentunya dapat menimbulkan kerugian dan menurunnya reputasi Perseroan, terutama jika dikaitkan Bank merupakan perusahaan publik. Berkaitan dengan hal ini maka sejak tahun 2012, Bank senantiasa mengadakan sosialisasi / training kepada seluruh karyawan mengenai: • Kesadaran akan Risiko Operasional • Penerapan Strategi Anti Fraud
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 79
• Kebijakan Pelaporan Pelanggaran (whistle blower) • Tindakan Pelanggaran Dalam Pelaksanaan Kerja Selain itu, Perseroan juga telah membuat mekanisme penanganan whistle blower. Dengan adanya prosedur dan mekanisme ini diharapkan mampu menjadi alat mitigasi awal untuk mencegah terjadinya fraud. Selama periode tahun 2013, tidak terdapat penyimpangan internal yang dilakukan baik oleh pengurus, pegawai tetap, maupun oleh pegawai tidak tetap terkait dg proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan secara signifikan (dampak penyimpangan serta kerugiannya lebih dari Rp100.000.000). Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Internal Fraud
Pengurus Tahun Sebelumnya
Nihil
-
Pegawai Tetap
Tahun Berjalan
Tahun Sebelumnya
-
Pegawai Tidak Tetap
Tahun Berjalan
-
Tahun Sebelumnya
Tahun Berjalan
-
-
-
Permasalahan Hukum Selama periode tahun 2013, tidak terdapat permasalahan hukum perdata dan pidana yang sedang dihadapi maupun yang telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan Hukum
Jumlah Perdata
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hUkum yang tetap)
-
Pidana -
Dalam Proses Penyelesaian Total
Nihil
Nihil
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama periode tahun 2013, tidak terdapat suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan di Perseroan. No
Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Nihil
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi (Juta Rp)
Keterangan
-
-
-
-
80 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Buy Back Shares dan Obligasi Perseroan Selama periode tahun 2013, tidak terdapat transaksi buy back shares atau buy back obligasi yaitu upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Perseroan dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut.
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Politik dan Sosial Selama periode tahun 2013, Perseroan tidak pernah memberikan dana untuk kegiatan politik. Adapun pemberian dana untuk kegiatan sosial jumlahnya tidak material.
Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Self Assessment pelaksanaan Good Corporate Governance dilakukan untuk mengukur hasil pelaksanaan GCG selama satu tahun. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Perseroan telah melaksanakan penilaian terhadap prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Aspek yang dinilai mencakup 11 (sebelas) faktor penilaian, yang terdiri dari: • Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris (peringkat 1). • Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi (peringkat 1). • Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite (peringkat 1). • Penanganan benturan kepentingan (peringkat 1). • Penerapan fungsi Kepatuhan (peringkat 2). • Penerapan fungsi Audit Intern (peringkat 1). • Penerapan fungsi Audit Ekstern (peringkat 1). • Penerapan Manajemen Risiko (peringkat 2). • Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar (peringkat 1). • Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan (peringkat 2). • Rencana Strategis Perseroan (peringkat 3). Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan di atas maka nilai komposit pelaksanaan GCG di Perseroan tahun 2013 adalah 1,38 atau berkategori Sangat Baik.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 81
Laporan Komite Audit
PT Bank Nationalnobu Tbk Laporan Komite Audit Tahun 2013
I. Pendahuluan
Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan tersebut adalah anggota Komite Audit paling kurang terdiri atas seorang Komisaris Independen dan bertindak sebagai Ketua Komite, seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang hukum atau perbankan.
Komisaris independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit tersebut paling kurang 51% (Lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota Komite Audit.
Berdasarkan SK Pengangkatan Komite Audit No. 197/DIR/NNB/III/2011 tanggal 29 Maret 2011, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: Jabatan
Nama Status
Keahlian
Ketua
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Komisaris Independen
Keuangan & perbankan
Anggota
Sukarwan
Anggota Independen
Keuangan & Perbankan
Anggota
I Nyoman Tjager
Anggota Independen
Hukum & Perbankan
Anggota
Markus Permadi
Komisaris Non Independen
Keuangan & Perbankan
II. Kerangka Acuan Tugas
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank dan Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No. KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 .
82 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Laporan Komite Audit
Dalam menjalankan fungsinya Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: • Melakukan penelaahan dan pengawasan atas informasi keuangan yang disajikan manajemen • Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit. • Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: - Ketaatan atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Bank; - Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku ; - Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; - Adanya potensi benturan kepentingan oleh Bank; dan • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
III. Pokok-pokok Persoalan yang ditangani pada tahun 2013. Pada piagam komite audit dicantumkan bahwa Rapat Komite diselenggarakan minimal 4 (empat) kali dalam setahun, atau lebih jika dianggap perlu oleh Komite sesuai dengan kebutuhan Bank. Selama tahun 2013 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali yang dihadiri secara fisik dan memenuhi quorum. Pokok-pokok persoalan yang ditangani Komite Audit: 1. Melakukan penelaahan dan persetujuan terhadap Rencana kerja Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) tahun 2013, termasuk revisi rencana kerja SKAI yang disesuaikan dengan Revisi Rencana Bisnis Bank. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas SKAI, termasuk menelaah independensi dan kecukupan jumlah auditor. 4. Menyetujui dan merekomendasikan Piagam Komite Audit untuk disahkan oleh Dewan Komisaris. 5. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank. 6. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 83
IV. Kesimpulan Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam rapat-rapat yang telah dilakukan, Komite Audit berpendapat bahwa: • Laporan keuangan tahun buku 2013 (Audited) yang dipublikasikan telah memenuhi azas keterbukaan. • Perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan tindak lanjut hasil audit baik internal maupun eksternal telah memadai. • Bank telah memiliki sistim pengendalian internal yang memadai. • Bank telah memiliki kebijakan dan system yang memadai dalam melakukan pemantauan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Jakarta, 19 Maret 2014 PT Bank Nationalnobu Tbk Komite Audit
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ketua
Sukarwan Anggota
I Nyoman Tjager Anggota
Markus Permadi Anggota
84 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Komite Eksekutif
Komite Kredit Sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit, maka Perseroan telah membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Pembentukan Komite Kredit saat ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi yang antara lain mengatur tugas dan wewenang Komite Kredit sebagai berikut: a. Tugas Utama Komite Kredit adalah: • Memberikan Persetujuan atau penolakan atas permohonan kredit sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Perkreditan yang berlaku. • Melakukan koordinasi dengan Assets and Liabilities Committee (ALCO) dalam aspek pendanaan kredit. b. Setiap Anggota dapat menyetujui dan menolak permohonan kredit. c. Setiap Anggota dalam menggunakan wewenangnya masing-masing bertanggung jawab penuh atas keputusannya. d. Setiap Anggota diharapkan menggunakan common sense and dapat mengambil keputusan yang baik dan rasional, terutama dalam menilai kelayakan proposal serta risiko yang ditimbulkan. e. Setiap Anggota wajib memastikan agar setiap permohonan kredit yang disetujui memenuhi persyaratan dalam peraturan perbankan.
Komite Manajemen Risiko Dalam rangka membangun infrastruktur pengelolaan risiko yang memadai untuk mampu mengelola setiap aktivitas fungsional Perseroan dan mengintegrasikannya ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif, maka Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan telah membentuk Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko berfungsi membantu Direksi agar penerapan Manajemen Risiko berjalan efektif sehingga aktivitas usaha yang dilakukan tidak mengganggu kelangsungan usaha Perseroan atau menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan Perseroan. Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : Ketua : Direktur Manajemen Risiko Wakil Ketua : Direktur Utama Anggota : Direktur yang membawahi Bisnis, Direktur Operasi dan TI, Pemimpin Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Pemimpin Satuan kerja audit Intern (SKAI). Anggota lain : Kepala Divisi terkait yang diundang yang tidak memilki hak suara
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 85
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko memilki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi. Penyusunan dimaksud dilakukan bersama-sama dengan pimpinan satuan kerja operasional dan Pimpinan Satuan Kerja Manajemen Risiko. b. Perbaikan dan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Perseroan yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Perseroan dan hasil evaluasi terhadap keefektifan penerapan tersebut. c. Penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. Penetapan ini disampaikan kepada Direksi dalam bentuk rekomendasi berdasarkan pertimbangan bisnis dan hasil analisis yang terkait dengan transaksi atau kegiatan usaha Perseroan tertentu sehingga memerlukan adanya penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan oleh Perseroan.
Komite Asset & Liabiilitas (ALCO) Fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets Liabilities Management (ALMA).Untuk mendukung keefektifan pelaksanaan ALMA, maka perlu dibentuk Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang merupakan wadah utama untuk mencapai tujuan utama dari ALMA serta bertanggung jawab untuk pengembangan dan implementasi dari strategi ALMA. Perseroan telah membentuk Asset and Liabilities Committee (ALCO) yang merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas mengevaluasi posisi aset dan liabilitas Perseroan serta menjaga keselarasan posisi pasiva & dana pihak ketiga dengan posisi kredit & aset produktif lainnya. Komite ini beranggotakan Direksi dan Kepala Divisi yang terkait, yang bertanggung jawab terhadap posisi aset dan liabilitas sebagai antisipasi terhadap perubahan kondisi moneter maupun perekonomian. Komite ini secara rutin setiap bulannya menyelenggarakan rapat ALCO (budget meeting) untuk mengevaluasi kinerja Perseroan sekaligus mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi dalam jangka pendek dan jangka menengah. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Tentang Ketentuan-Ketentuan tentang Assets & Liabilities Committee (ALCO), maka tugas dan wewenang ALCO antara lain adalah : 1. Mengembangkan dan mengkaji strategi Assets & Liabilities Management. 2. Mengkaji posisi risiko suku bunga dan strategi Assets & Liabilities Management untuk memastikan pengambilan keputusan risiko suku bunga adalah konsisten dengan tujuan manajemen risiko.
86 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Tata Kelola Komite Eksekutif
3. 4.
Mengkaji suku bunga Assets & Liabilites untuk memastikan penetapan suku bunga dapat mengotimalkan pinjaman, pendanaan, dan memelihara struktur neraca Bank yang sejalan dengan strategi Assets & Liabilities Management. Memastikan risiko pasar dan risiko likuiditas telah diidentifikasi, diukur, dipantau dan dikendalikan.
Keanggotan ALCO Anggota Tetap (yang memiliki hak suara) : Ketua : Direktur Treasury Wakil Ketua I : Direktur Utama Anggota : Direktur Bisnis Anggota : Direktur Risk Management Anggota : Kepala Divisi Treasury Anggota Tetap (yang tidak memiliki hak suara) : Anggota : Kelapa Divisi Sales & Distribution Anggota : Kepala Divisi Product Development Anggota : Kelapa Divisi Management Reporting (MIS) Anggota : Direktur Kepatuhan / Kepala Divisi Kepatuhan Anggota tidak tetap (yang tidak memilki hak suara) terdiri dari para undangan yang mewakili unit-unit kerja yang melakukan presentasi yang diundang oleh ALCO Support.
Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee – ITSC) merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas membahas pengembangan teknologi yang dilakukan Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan infrastruktur jaringan, pemenuhan peraturan terkait pelaporan dan menyesuaikan pengembangan teknologi informasi yang dilakukan regulator. Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi tentang Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank Nationalnobu. Susunan keanggotaan komite ini adalah sebagai berikut : Ketua merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota Anggota
: Direktur Operasional : Pemimpin Divisi Operasional dan TSI : • Direktur Manajemen Risiko • Pemimpin Satuan Kerja Manajemen Risiko • Pemimpin Divisi Finance & Accounting • Pemimpin Divisi E-Channel Development • Pemimpin Divisi Product Development
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 87
Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab komite ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi (Information Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Perseroan. 2. Memberikan rekomendasi atas perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama seperti kebijakan pengaman TI dan manajemen risiko terkait penggunaan TI. 3. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian proyek-proyek Teknologi Informasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi yang telah dibuat oleh Perseroan serta menetapkan status prioritas proyek TI yang bersifat kritikal (berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional Perseroan). 4. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek yang disepakati. 5. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Perseroan. 6. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Perseroan pada sektor Teknologi Informasi dan bahwa investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Perseroan . 7. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan aktifitas pengawasan dan pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi dan upaya peningkatannya. 8. Membantu Direksi dalam menetapkan penerapan prinsip-prinsip sistem pengawasan dan pengamanan terhadap penggunaan sistem dan aplikasi yang mengandung risiko tinggi, khususnya yang menyangkut teknologi database, komputer mikro, dan komunikasi data. 9. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi yang tidak dapat diselesaiakn oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara, secara efektif, efisien, dan tepat waktu. 10. Membantu Direksi dalam menetapkan kebijakan dalam penggunaan Teknologi Informasi agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Perseroan. 11. Membantu Direksi dalam menetapkan pengendalian manajemen yang meliputi perencanaan, penetapan kebijaksanaan, standard dan prosedur, serta organisasi yang berkaitan dengan penggunaan Teknologi Informasi pada Perseroan. 12. Membantu Direksi dalam menetapkan sistem kontrol terhadap sistem aplikasi Teknologi Informasi yang akan disgunakan yang akan mencakup pengadaan, pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaannya; 13. Memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam menetapkan vendor aplikasi Teknologi Informasi apabila penyelenggaraan TSI diserahkan kepada pihak ketiga, apabila diperlukan.
88 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Informasi Pemegang Saham
Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering)
1. Jumlah Saham
: Sebanyak 2,155,830.000 (dua miliar seratus lima puluh lima juta delapan ratus tiga puluh ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 52,0% (lima puluh dua persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum
2. Nilai Nominal
: Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham
3. Harga Penawaran
: Rp375 (tiga ratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham
4. Jumlah Penawaran Umum
: Rp808,436,250.000 (delapan ratus delapan miliar empat ratus tiga puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah)
5. Jumlah Saham yang Dicatatkan : Sebanyak 4,104,371.700 (empat miliar seratus empat juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus) atau 99,0% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh jumlah saham yang telah Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan sesudah Penawaran Umum 6. Lembaga & Profesi Penunjang : Penjamin Pelaksanan Emisi : PT Ciptadana Securities Biro Administrasi Efek : PT Sharestar Indonesia Konsultan Hukum : Nindyo & Associates Notaris : Unita Christina, SH. Akuntan Publik : Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto, RSM AAJ Associates 7. Bursa Efek
: Bursa Efek Indonesia
8. Masa Penawaran
: 13-14 Mei 2013
9. Tanggal Pencatatan
: 20 Mei 2013
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 89
Penggunaan Dana IPO Pengunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana (IPO), sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X. K. 4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran umum, dilaporkan secara berkala setiap 3 bulan sekali.
Pengunaan Sisa Dana 808,436
Jumlah Hasil Penawaran Umum Biaya
4,440
803,996
Laporan Posisi 30-Jun-13
168,514
635,482
Laporan Posisi 30-Sep-13
182,994
452,488
Laporan Posisi 31-Dec-13
366,945
85,543
Informasi Harga Saham Harga saham Perseroan sejak tercatat pada 20 Mei 2013 secara kwartalan adalah sebagai berikut : Tanggal Open (Rp.) High (Rp.) Low (Rp.) Last (Rp.)
Volume (Lembar)
Triwulan 2/2013
450
810
405
660
770,547,000
Triwulan 3/2013
650
660
500
560
269,228,500
Triwulan 4/2013
560
590
490
590
566,416,000
Perkembangan Struktur Modal Perkembangan struktur modal Perseroan adalah sebagai berikut : Keterangan
2013
2012
2011
2010
Modal Dasar
795.000.000.000 520.000.000.000
520.000.000.000 100.000.000.000
Modal Disetor
414.583.000.000 199.000.000.000
140.000.000.000 100.000.000.000
Saham belum disetor 380.417.000.000 321.000.000.000
380.000.000.000 0
90 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Informasi Pemegang Saham
Komposisi Pemegang saham 31 Desember 2012
31 Desember 2013
8,50% 24,12% 10,60% 36,14% 50,20% 10,60%
20,95%
20,10%
4,06% 5,08%
9,65%
PT Kharisma Buana Nusantara
PT Kharisma Buana Nusantara
PT Prima Cakrawala Sentosa
PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony
Nio Yantony
PT Lippo General Insurance Tbk
PT Lippo General Insurance Tbk
PT Putera Mulia Indonesia
PT Putera Mulia Indonesia Masyarakat
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 91
Struktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
Pacific Asia Holding Ltd.
21.33%
Mochtar Riady
99.99%
PT Star Pacific Asia
19.80%
Nio Yantony
0.01%
99.99%
PT LGI
9.65%
5.08%
NOBU BANK
Keterangan PT KBN : PT Kharisma Buana Nusantara PT LGI : PT Lippo General Insurance PT PCS : PT Prima Cakrawala Sentosa PT PMI : PT Putera Mulia Indonesia
0.01%
PT Sinar Cemerlang Sejati
PT Multipolar Tbk
0.01%
Minny Riady
99.99%
58.87%
PT KBN
24.12%
James Tjahaja Riady
Public
PT PCS
20.95%
PT PMI
4.05%
Public
36.14%
92 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Informasi Pemegang Saham
Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum PT Kharisma Buana Nusantara (“KBN”) Riwayat Singkat PT Kharisma Buana Nusantara berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta No. 2 tanggal 4 Januari 2005, yang dibuat di hadapan Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta yang telah: a. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan KeputusanNo. C-04382.HT.01.01.TH. 2005 tanggal 21 Februari 2005; b. didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215131252 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 1415/BH.09-02/VI/2006; dan c. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 8Juni2007, Tambahan No. 5662 Tahun 2007; (“Akta Pendirian“). Anggaran Dasar KBN sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian.Anggaran Dasar KBN telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 28 tanggal 28 November 2011 yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang yang telah menerima persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-62700.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-0104063.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan didirikannya KBN sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Anggaran Dasar yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham KBN No. 04 tanggal 05 Mei 2009, yang dibuat dihadapan Unik Setyawati, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah: i. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan KeputusanNo. AHU-31704.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009; ii. didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHU-0041327.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009; dan iii. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 25Agustus2009, Tambahan No. 23006 Tahun 2009 Maksud dan tujuan KBN ialah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, percetakan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan perbengkelan.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 93
PT Prima Cakrawala Sentosa (“PCS”) Riwayat Singkat PT Prima Cakrawala Sentosa merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. PCS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tertanggal 9 Mei 2011, dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-25011.AH.01.01.Tahun 2011 tertanggal 19 Mei 2011 (“Anggaran Dasar PCS”).Anggaran Dasar PCS telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PCS No. 7 tertanggal 3 Mei 2012, dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, dan sampai saat ini atas akta perubahan tersebut dalam proses persetujuan dan pemberitahuan Perubahan Anggaran dasar ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termuat dalam Surat Keterangan Notaris Rini Yulianti, S.H. No. 83/NOT/V/2012 tanggal 4 Mei 2012 (“Akta No. 7/2012”). Maksud dan Tujuan Adapun berdasarkan Anggaran Dasar PCS, maksud dan tujuan didirikannya PCS adalah untuk melakukan usaha dalam bidang perdanganan, perindustrian, pembangunan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan percetakan.
PT Lippo General Insurance Tbk (“LGI”) Riwayat Singkat PT Lippo General Insurance Tbk merupakan suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan pertama kali dengan nama PT Asuransi Brawidjaja berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam akta pendirian, yang tertuang dalam Akta No. 1 tertanggal 6 September 1963, dibuat di hadapan Ny. Adasiah Harahap, S.H., Notaris di Jakarta (“Anggaran Dasar LGI”). Anggaran Dasar LGI telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Perubahaan Anggaran Dasar LGI No. 111 tertanggal 20 Februari 2009, dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, No. AHU-11818.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 8 April 2009 (“Akta No. 111/2009”). Maksud dan Tujuan Adapun berdasarkan Anggaran Dasar LGI maksud dan tujuan didirikannya LGI adalah untuk melakukan kegiatan dalam bidang asuransi kerugian.
94 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Informasi Pemegang Saham
PT Putera Mulia Indonesia (“PMI”) Riwayat Singkat PT Putera Mulia Indonesia merupakan suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam akta pendirian, yang tertuang dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas PMI No. 36 tertanggal 30 April 2012, dibuat di hadapan Unita Christina WInata, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-24774.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012 dan Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0041304. AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012, (“Anggaran Dasar PMI”). Sampai dengan laporan tahunan ini diterbitkan, PMI belum mengalami perubahan anggaran dasar. Maksud dan Tujuan Adapun berdasarkan Anggaran Dasar PMI maksud dan tujuan didirikannya PMI adalah untuk melakukan kegiatan dalam bidang Perdagangan, Pembangunan, Perindustrian, Percetakan, Pertanian, Pengangkutan darat, Jasa dan Perbengkelan.
Kepemilikan Saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan No
Nama Pemegang Saham Jumlah Efek -
% Kepemilikan
0
0%
Total
Kronologis Pencatatan Saham No Keterangan Jumlah Saham Tanggal dikeluarkan Pencatatan
Bursa
Nilai Nominal Rp. 100,1 Penawaran Umum Perdana
2.155.830.000 13-14 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia
2 Company Listing
4.145.830.000
Jumlah Modal Ditempatkan/ Disetor
4.145.830.000
20 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Bursa Efek Indonesia Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Biro Administrasi Efek PT Sharestar Indonesia BertaSatu Plaza 7th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950
Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto RSM AAJ Associates Audit Assurance, Governance, Risk & Control, Corporate Finance & Transaction Support, Tax, Outsourcing Plaza ASIA Level 10, Jl. Jend. Sudirman Kav 59, Jakarta 12190
Notaris Unita Christina Winata, SH Jl. Deplu Raya No. 16 A, Jakarta Selatan 12330
Konsultan Hukum Nindyo & Associates Attorney at Law and Capital Market Consultant The H Tower 16th Floor Unit B-2 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 20-21Jakarta 12940
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 95
96 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Informasi Pemegang Saham
Daftar Pemegang Saham Berdasarkan Jenis Pemilik per 31 Desember 2013 No Status Pemilik Jumlah Pemegang Efek Jumlah Efek
% Kepemilikan
Pemodal Nasional 1
Perorangan
2
1.203
485.826.000
11,72%
Yayasan
0
0
0,00%
3
Dana Pensiun
1
100.000
0,00%
4
Asuransi
2
475.000
0,01%
5
Perseroan
17
2.623.350.300
63,28%
6
Lain-lain
0
41.458.300
1,00%
Subtotal
1.223
3.151.209.600
76,01%
Pemodal Asing 1
Perorangan
6
242.000
0,01%
2
Badan Usaha
5
994.378.400
23,98%
3
Lain-lain
0
0
0,00%
Subtotal
11
994.620.400
23,99%
Total
1.234
4.145.830.000
100,00%
Kapitalisasi Pasar Per 31 Desember 2013, kapitalisasi pasar saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) adalah sebesar Rp2.446.039.700.000,00.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 97
Data Perseroan Data Perseroan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan No. 203 tanggal 28 Juni 2013, yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Independen
: Prof. Dr. Adrianus Mooy
Komisaris Independen
: Hadiah Herawatie, S.H. LLM
Komisaris
: Markus Permadi
Direksi
Direktur Utama
: Suhaimin Djohan
Direktur
: Telijani Tjandra Tan
Direktur
: Efen Lingga Utama
Direktur
: Januar Angkawidjaja
Direktur
: Hendra Kurniawan
Pengunduran Diri Direksi Perseroan 1. Efektif per Tanggal 19 Desember 2013, Efen Lingga Utama telah mengundurkan diri dari jabatan Direktur Perseroan. 2. Efektif per Tanggal 1 Januari 2014, Telijani Tjandra Tan telah mengundurkan diri dari jabatan Direktur Perseroan. 3. Perseroan telah mengajukan Sdr. Lim Migi Trisnadi sebagai Direktur Perseroan dan setelah melalui Uji Kelayakan dan Kepatutan memperoleh persetujuan Bank Indonesia melalui Surat No. 15/120/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 28 November 2013 untuk diajukan dan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Tahun Buku 2013.
Profil Dewan Komisaris Warga Negara Indonesia, 77 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada pada tahun 1958, gelar Master of Science Administration dari University of Wisconsin Department of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1960 dan gelar PhD dari University of Wisconsin Department of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1966. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2011.
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama/Independen
Memulai karir di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada sebagai Asisten Dosen (1958-1959), Perguruan Tinggi Ilmu Statistik sebagai Dosen (1967), Kantor Menteri Utama Ekonomi dan Keuangan sebagai Pd Kepala Bagian Statistik (1967-1968), Badan
98 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Data Perseroan Data Perseroan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai Kepala Biro Keuangan Dalam Negeri (1968-1969), United Nations Economic Commission for Asia and Far East (UN-ECAFE) sebagai Associate Economic Affairs Officer (1969-1973), Bappenas sebagai Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter (1973-1988), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Dosen (1975-1993), Sekolah Staf Komando (SESKO) ABRI sebagai Dosen (1976-1977), Kementerian Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (MENKO-EKUIN) Republik Indonesia sebagai Asisten Menko Bidang Moneter (19781983), Lembaga Pertahanan Nasional (LEMHANAS) sebagai Dosen (1980-1981), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Badan Pekerja MPR-RI sebagai Anggota (1982-1992), Panitia 11 sebagai Anggota (1982), Dewan Moneter sebagai Sekretaris (1983-1988), Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Asisten Menteri bidang Pembiayaan Pembangunan (1985-1988), Panitia 9 sebagai Anggota (1987), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Profesor/Guru Besar Luar Biasa (1987), Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) sebagai Gubernur Pengganti untuk Indonesia (1988-1993), Asian Development Bank (ADB) sebagai Gubernur Pengganti untuk Indonesia (19881993), International Monetary Fund (IMF) sebagai Gubernur untuk Indonesia (1988-1993), Dewan Moneter sebagai Anggota (1988-1993), Bank Indonesia (BI) sebagai Gubernur (1988-1993), Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Uni Eropa (1993-1995), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific di bawah Secretary General/Executive Secretary (1995-2000), South East Asian Central Banks (SEACEN) Center sebagai Chief Consultant (2001), United Nations Support Facility for Indonesian Recovery (UNSFIR) sebagai Senior Advisor (2004-2005), ADB sebagai Institutional (2006-2007), BI sebagai Pewancara (20062008), Forum Masyarakat Statistik sebagai Anggota (2007-2009), ABFI Institute Perbanas sebagai Chair Professor (2007-2009), PT Strategic Asia sebagai Direktur (2007-2010), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris Independen (2007-2011), Fakultas Bisnis Universitas Pelita Harapan Karawaci sebagai Pj. Dekan (2010), PT Strategic Asia sebagai Member of Advisory Council (2010) dan Universitas Pelita Harapan Surabaya sebagai Rektor (2010). Saat ini juga menjabat sebagai Senior Advisor / mentor di Universitas Pelita Harapan sejak tahun 2007 dansebagai Komisaris Independen di PT Matahari Putra Prima Tbk sejak tahun 2007.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 99
Warga Negara Indonesia, 67 tahun, menempuh pendidikan di Fakultas Teknik (1964-1969) dan Ekonomi (1969-1971) dari Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012.
Markus Permadi Komisaris
Memulai karir di SMP Desaputra – Lenteng Agung (Sekolah Menengah / Panti Asuhan di Jawa Barat) sebagai Guru (1969), Harian Berita Yudha (Harian Berita Nasional sebagai Tenaga Honorer (1970), berbagai posisi di Citibank, N.A terakhir sebagai Vice President User Coord. Automation Project (1971-1983), PT Systematic Banu Prakarsa sebagai President Director (1983-1987), berbagai posisi di PT Bank Central Asia terakhir sebagai Executive Director (1983-1990), berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk terakhir sebagai Direktur Utama (1989-1998), berbagai posisi di PT Lippo Securities terakhir sebagai Presiden Komisaris (1990-1998), Kantor Menag P-BUMN/Badan Pengelola BUMN sebagai Asisten Menteri / Deputi Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya (1998), PT Indosat (Persero) sebagai Komisaris (19982000), PT Jamsostek (Persero) sebagai Komisaris Utama (19981999), Kantor Meneg P-BUMN / Badan Pembina BUMN sebagai Asisten Menteri/Deputi Bidang Keuangan dan Jasa Lainnya (19982000), berbagai posisi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terakhir sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen (1998-2005), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (19992000), PT Pacific Utama Tbk sebagai Komisaris (2000-2001), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris Independen (2005-2007), Lembaga Penjamin Simpanan sebagai Komisaris (2005-2008), Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) sebagai Ketua Bidang Organisasi Litbang & Disiplin (2002-2006), PT Multi Media Interaktif sebagai Komisaris (2005-2008), PT First Media Tbk sebagai Komisaris (2006-2007), PT Ciptadana Multifinance sebagai Presiden Komisaris (2006-2007), PT Media Interaksi Utama sebagai Komisaris (2007-2011), dan Bowsprit Capital Corporation, Singapore sebagai Non-Executive Director (2007-2012). Saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Star Pacific sejak tahun 2009.
100 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Data Perseroan Data Perseroan
Warga Negara Indonesia, 56 tahun, memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1982 dan gelar LLM dari The London School of Economics and Political Science pada tahun 1990. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2011.
Hadiah Herawatie, S.H. LLM Komisaris Independen
Memulai karir di Expert Group on Commodity Exchange (UNCTAD) sebagai Anggota (1993), PT (Persero) Angkasa Pura I sebagai Komisaris (1999-2007), PT (Persero) Permodalan Nasional Madani sebagai Komisaris (1999-2010), Sekretariat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) sebagai Anggota (2000-2004), Tim Pengaruh Bantuan Hukum KKSK sebagai Ketua (2002-2004), PT Bank Lippo Tbk sebagai Komisaris (2002-2003) dan PT (Persero) Perusahaan Pengelola Aset sebagai Komisaris (2004-2008).
Profil Direksi Warga Negara Indonesia, 47 tahun, memperoleh gelar Insinyur dari Insitut Pertanian Bogor pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2013.
Suhaimin Djohan Direktur Utama
Memulai karir di Astra Credit Companies sebagai Branch Manager (1990-1993), Bank Danamon sebagai Team Leader (1993), Multipro Adiguna Semesta sebagai GM / Marketing Manager (1994-1996), Bank Sewu sebagai Consumer Bank Division Head / Branch Manager (1996-1999), Citibank N.A – Indonesia sebagai Consumer Finance Head (1999-2005), berbagai posisi di LippoBank terakhir sebagai Head of Consumer Banking (2005-2008), berbagai posisi di CIMB Niaga (2008-2010), terakhir sebagai Retail Banking Director, PT Kencana Internusa Artha Finance sebagai Komisaris Utama (2009-2010), Saseka Gelora Finance (saat ini telah berubah nama menjadi CIMB Niaga Auto Finance) sebagai Komisaris (2009-2010) dan UOB Indonesia sebagai Personal Financial Services Director (2010-2012).
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 101
Warga Negara Indonesia, 46 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dalam Ekonomi dari University of Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1991. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011, bertanggung jawab atas bidang Risk Management, Compliance dan Human Resources.
Januar Angkawidjaja Direktur
Hendra Kurniawan Direktur
Memulai karir di Lippobank Los Angeles California sebagai Analyst of Credit Division & Staff of Finance Division (1991-1992), Swiss Bank Corporation Hong Kong sebagai Trainee of Equity Research Analyst (1992), Hongkong Chinese Bank sebagai Trainee of Treasury Department (1993), dan berbagai posisi di Lippobank antara lain Risk Management Group Head, Commercial Banking Group Head, Credit Restructuring Group Head dan terakhir sebagai Head of Risk Management & Compliance (1993-2008).
Warga Negara Indonesia, 48 tahun, memperoleh gelar Sarjana Muda dalam Ekonomi / Jurusan Akuntansi dari STIE Perbanas – Jakarta pada tahun 1990, Master of Business Administration dari Institut Management Newport Indoneisa (IMNI) – Jakarta Afiliasi Newport University Los Angeles – California pada tahun 1995, Sarjana Ekonomi dari Universitas Persada Indonesia YAI – Jakarta pada 1998, Sarjana Hukum dari Universitas Mpu Tantular pada tahun 2004 dan Magister Kenotariatan dari Universitas Indonesia pada tahun 2008. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012, bertanggung jawab atas bidang Treasury, Finance dan Financial Reporting. Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk sebagai Staff Bagian Akunting (1984-1990), PT Bank Dana Asia sebagai Kepala Bagian Administrasi Keuangan (1991-1999), berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk terakhir sebagai Finance Group Head (1999-2008), PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai Financial Support Head (2008-2009) dan PT Bank Nationalnobu sebagai Kepala Divisi Akunting dan Keuangan dan merangkap sebagai Kepala Divisi Treasury (2011-2012).
102 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Data Perseroan Data Perseroan
Komite-Komite Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit melalui Keputusan Dewan Komisaris Perseroan SK No. 001/ SK/KOM/III/11, tanggal 28 Maret 2011 tentang pembentukan Komite Audit. Susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Ketua
: Adrianus Mooy
Anggota
: Sukarwan
Anggota
: I Nyoman Tjager
Anggota
: Markus Permadi
Komite Pemantau Risiko Perseroan telah membentuk Komite Pemantau Risiko sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 002/SK/KOM/III/11 tanggal 28 Maret 2011, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:
Komite Pemantau Risiko
Ketua
: Adrianus Mooy
Anggota
: E Y Ruru
Anggota
: I Nyoman Tjager
Anggota
: Markus Permadi
Komite Remunerasi & Nominasi Perseroan telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/SK/KOM/XI/11 tanggal 7 November 2011, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
Komite Remunerasi dan Nominasi
Ketua
: Hadiah Herawatie
Anggota
: Adrianus Mooy
Anggota
: Markus Permadi
Anggota
: Chandra Kusdianto
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 103
Profil Anggota Komite Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tahun 1947. Memperoleh gelar master bidang manajemen bisnis dari Asian Institute of Management, Manila, Filipina. Mengawali karirnya di Bank Indonesia sebagai Staf Bagian Moneter di tahun 1977 hingga menjabat sebagai Direktur Direktorat Perijinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia di tahun 1999 sebelum akhirnya menjadi Staf Ahli Dewan Gubernur di tahun 2000 hingga pensiun di tahun 2003. Anggota penulis Sejarah Bank Indonesia, Anggota Tim Kerja Pewawancara Fit and Proper Test New Entry Bank Indonesia tahun 2003-2008 dan menjabat Komisaris Bank ICBC Indonesia sejak 2008. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2008.
Sukarwan Anggota Komite Audit
I Nyoman Tjager Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko
Warga Negara Indonesia, lahir di Tabanan Bali pada tahun 1950. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta; Master di bidang Ekonomi dari Fordham University, New York, AS; Doktor dari Program Doktor Hukum, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Berkarir di Biro Hukum Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), 1978-1997, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum. Menjabat Komisaris di beberapa Perusahaan (PT Jakarta Lloyd, PT KSEI, Pupuk Kaltim, PT Bhakti Capital Investment, PT Bank Lippo.Tbk, PT Ancora Indonesia Resources, PT Wahana Ottomitra Multiartha, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk). Tahun 1999-2005 menduduki di berbagai posisi penting di Kantor Menteri Negara PM-BUMN, terakhir sebagai staff ahli Menteri Negara BUMN bidang KUK-Kementrian BUMN. Ketua Komite Audit PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk dan menjabat Komisaris Utama Bursa Efek Indonesia sejak Agustus 2008. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2011.
104 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Data Perseroan Data Perseroan
Warga Negara Indonesia, lahir di Kediri pada tahun 1950. Memperoleh gelar LLM dari University of California Berkeley, USA. Berkarir sebagai pengajar di Universitas Indonesia sejak 1981 hingga saat ini. Menjabat Staf Khusus Menteri BUMN Kabinet Indonesia Bersatu II ( 2009 – 2014). Sebelumnya di tahun 2005 hingga 2007 menjabat Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi. Tahun 2007- 2009 menjabat Staf Khusus Menteri BUMN Kabinet Indonesia Bersatu I. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2011.
Emmy Yuhassarie Ruru Anggota Komite Pemantau Risiko
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 6 Desember 1976, memperoleh gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan Masterof Art in Counseling pada Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Indonesia (STTRII) Jakarta. Selama kurang lebih 8 tahun bekerja dan mendalami berbagai fungsi di bidang Human Resource Development, khususnya pada perusahaan-perusahaan Consumer Good(Manufacturing Industry) sebelum memulai karir bersama Perseroan sebagai Kepala Divisi Personalia sejak April 2011 sampai sekarang.
Chandra Kusdianto Anggota Komite Remunerasi & Nominasi
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 105
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris • Komite Audit • Komite Pemantau Risiko • Komite Remunerasi dan Nominasi Direktur Utama
• Komite Manajemen Risiko • Komite Kredit • Komite Pengarah IT • Komite Aset dan Liabilitas • Komite Produk dan Bisnis
SKAI
Legal
Direktur Bisnis
Corp Secretary
Direktur Keuangan & Treasury
Direktur IT & Operasi
Direktur Kepatuhan, Mnj Risiko, Personalia
S&D Jabotabek
S&D Non Jabotabek
Lending Business
Branch Manager
Branch Manager
Medium & Large Commercial
E-Channel Development
Accounting & Tax
Operation & IT
Central Credit
SME & Retail
Product Development
Regulator Reporting
General Services
Kepatuhan, Mnj Risk & UKK
Card Business
Management Reporting
Treasury
Human Resources
106 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Data Perseroan Data Perseroan
Pejabat Eksekutif Perseroan Pejabat Eksekutif Perseroan per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Lending Business Group Head
:
Winardi Darmansa
Sales & Distribution Group Head – Jabodetabek
:
Susiyanti
Sales & Distribution Group Head – Non Jabodetabek :
Johana Haroen
SME & Retail Business Division Head
:
Deny Ismantara
Central Credit Givision Head
:
Boyke Zulkifli
Product Development Division Head
:
Puti Palupi
Compliance & Risk Management Division Head
:
Suparjono Udjianto
Human Resources Division Head
:
Chandra Kusdianto
E-Channel Development Division Head
:
Suherman Lesmana
Network Development Division Head
:
Kusmanto Kuswandi
General Service Division Head
:
Christopher Hartono
Legal Division Head
:
Fabiano Brahmantyo
SKAI Division Head
:
Deden Subagja
Operation Division Head
:
Retno Isworo
IT Division Head
:
Suparyono
Card Business Division Head
:
Njoto Sutikno
Accounting & Tax Division Head
:
Emmanuel Etjin
Treasury Division Head
:
Manadi Suntawijaya
Regulatory Reporting Division Head
:
Fery Santoso
Corporate Secretary& Investor Relation
:
Mario Satrio
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 107
Struktur Kepemilikan
24,12%
36,14%
20,95% 4,06% 5,08%
9,65%
PT Kharisma Buana Nusantara PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Masyarakat
108 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Data Perseroan Data Perseroan
Produk dan layanan
Simpanan
• Giro
• Nobu Giro
• Tabungan
• Nobu Junior
• Nobu Savings
• Nobu Payroll
• Deposito
• Nobu Deposits
Pinjaman
• Kredit Modal Kerja
• Kredit Investasi
• Kredit Konsumsi
Nobu ATM
• Penarikan Tunai
• Transfer
• Jaringan ATM Bersama & Prima
• Pembayaran
• Pulsa Pasca Bayar
• Internet dan TV Berlangganan
• Iuran Lingkungan
• Pembelian
• Pulsa Pra Bayar
Nobu Internet Banking
• Info Saldo
• Transfer antar Rekening Nobu
• Transfer Online antar Bank
• Transfer SKN
• Transfer RTGS
Nobu Virtual Account
• Identifikasi dan rekonsiliasi pembayaran
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 109
Cakupan dan Alamat Kantor Jabodetabek Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha The Plaza Semanggi, Lantai UG Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 Telp. 021-25535128 Fax. 021-25535130 Lippo Mall Kemang Kemang Village Lower Ground LG-05 Pangeran Antasari No. 36 Jakarta 12150 Telp. 021 – 29056832 Fax. 021 - 29056835 Kelapa Gading Jl. Boulevard Barat Blok Lc 7 No.54 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Telp : 021-45878965 Fax : 021-45878652 Tamini Square Mall Tamini Square Jl. Taman Mini Raya, Garuda, Pinang Ranti, Jakarta Timur 13560 Telp : 021- 87787792 Fax : 022-87787890 Bogor Ekalokasari Ekalokasari Plaza Jl. Siliwangi No. 123 Bogor 16142 Telp : 0251 – 8375550 Fax : 0251 - 8362941 Gading Serpong Hypermart Jl. Bulevard Gading Golf M5/2, Pakulonan Barat, Kelapa Dua Kab Tangerang Telp : 021 – 29207964 Fax : 0251 – 29207965
Ruko Pinangsia Blok M 27-29 Karawaci Office Park Lippo Karawaci Tangerang 15811 Telp : 021 – 55794544 Fax : 021 – 55792727 Mall Lippo Cikarang Jl MH Thamrin Lippo Cikarang Bekasi 17550 Telp. (021) - 8972602 Pejaten Village Pejaten Village Mall Lantai GF Jl. Warung Jati Barat, No. 39 Jakarta Selatan 12510 Telp : 021-78833801 Fax : 021-78838274 Siloam Simatupang Jl. RA Kartini (Samping Garda Otto) Jakarta Selatan RS Siloam Kebon Jeruk Jl. Raya Pejuangan, Kav. 8 Kebon Jeruk Jakarta 11530 Telp : 021-536653016 Fax : 021-53663019 Jatinegara Jl. Jatinegara Barat No.181 Jakarta Timur 13310 Telp : 021-29360084 Fax : 021-8190424 Mall Depok Town Square Jl. Margonda Raya No. 1 Depok 16424 Telp : 021-78870133 Fax : 021-78870135
Metropolis Town Square Jl. Hartono Raya Modern Kelapa Indah Tangerang 15117 Telp : 021–55781552 Fax : 021–55781554 Cyber Park Lippo Cyber Park 2121 Boulevard Gajah Mada 01-01 Lippo Village, Tangerang 15811 Telp : 021-5513488 Fax : 021-5513323 Bogor - Bellanova Sentul Bellanova Country Mall Jl. MH. Thamrin 16810 Telp. (021) – 87923849 MRCCC Jl. Garnisun Kavling 2-3 Karet Semanggi Jakarta 12930 Telp : 021-57974066 Fax : 021-57952044 Gajah Mada Gajah Mada Tower Lt. GF Jl. Gajah Mada No.19-26, Petojo Utara Gambir Jakarta Pusat 10130 Telp : 021-6343856 Fax : 021-6345835 Mangga Dua Pasar Pagi Mangga Dua Blok C No. 25 B-C Jl. Arteri Mangga Dua Jakarta Barat 14430 Telp : 021-6013982 Fax : 021-6252267 Kramat Jati Indah Plaza Jl. Raya Bogor KM 19 Kramat Jati Jakarta Timur 13510 Telp : 021 – 80879320 Fax : 021 – 80879310
110 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Data Perseroan Data Perseroan
Jabodetabek Cimanggis Square Jl Raya Bogor Km 29 Depok 16452 Telp : 021 - 29378351 Fax : 021 - 29378352
Kemang Village Jl. Pangeran Antasari No. 36 Jakarta Selatan 12150 Telp : 021-7203359 Fax : 021-7203349
Menara Matahari Gedung Menara Matahari Lantai Dasar Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci 15811 Telp : 021-5469328 Fax : 021-5469329
Pluit Village Pluit Village Mall Jl. Pluit Indah Raya Jakarta Utara 14450 Telp : 021 - 6684118 Fax : 021 - 6683978
Grand Mall Bekasi Jl. Jend Sudirman Medan Satria Bekasi 17143 Telp : 021 – 8852664 Fax : 021 - 8892931 Sekolah Pelita Harapan No. 2500 Jl. Boulevard Palem Raya Karawaci, Tangerang 15811
PX Puri PX Pavilion Lt GF (Lobby Floor) Jl. Puri Boulevard Blok U1 CBD Puri Indah Jakarta Barat 11610 Telp : 021-58300650 Fax : 021-58300560 Cibubur Junction Jl. Jambore No. 1 Cibubur, Jakarta Timur 13720
WTC Serpong Jl. Raya Serpong WTC Matahari Serpong No.5833 Tangerang 15326 Telp : 021-53158624 Fax : 021-53158539 Siloam Karawaci RS Siloam Jl. Siloam No. 6 Lippo Karawaci Tangerang15811 Telp : 021 – 54220146 Fax : 021 - 54220147 Siloam Lippo Cikarang RS. Siloam Lippo Cikarang Jl. M.H. Thamrin Kav.105 Lippo Cikarang, Bekasi 17550 Telp : 021 – 89902715 Fax : 021 – 89902717
Non Jabodetabek Bandung Mall Istana Plaza, Lt. GF Unit A5 Jl. Pasirkaliki, No. 121-123 Bandung 40173 Telp : 022-6074580 Fax : 022-6003317
Medan Mall Grand Palladium Jl. Kapt. Maulana Lubis No. 8 Unit GE2 No. 7 & 8 Medan Sumatera Utara Telp : 061-4520045 Fax : 061-4520053
Solo Mall Solo Square J. Selamet Riyadi, No.451 - 455 Solo 57145 Telp. 0271 – 728255 Fax. 0271 - 731099
Batam Mega Mall Batam Center Lower Ground Jl. Engku Putri Depan Pelabuhan Ferry International Batam Centre - Batam 29466 Telp : 0778 - 470187 Fax : 0778 - 470188
Pekanbaru Aryaduta Hotel J. Diponegoro No. 34 Pekanbaru 28116 Telp. 0761 – 46395 Fax. 0761 - 46532 Pontianak Ahmad Yani Megamall Jl Ahmad Yani, Pontianak 78122 Telp. 0561 – 761630 Fax. 0561 - 6580355
Sidoarjo - Lippo Plaza Lippo Plaza Sidoarjo Jl Jati Raya No 1 Sidoarjo Telp. (031) - 99010052 Malang - Batu Square Hypermart Batu Town Square Jl Diponegoro No.1 Batu - Malang 65314 Telp. (0341) – 2991232 Fax. (0341) - 2991233 Kudus - Extention Mall Kudus Extention Mall Jl Lukmonohadi No 1 Kelurahan Ploso Kecamatan Jati Kudus 59311 Telp. (0291) – 4254683 Fax. (0291) - 4254682 Kediri Cabang Kediri Town Square Jl. Hasanudin No. 2 Lantai Dasar Blok GF-42 Kediri 64121 Telp. 0354 673908 Fax. 0354 673912 Mataram Pejanggik Jl. Pejanggik No. 30, Mataram Telp. 0370-649195 Fax. 0370-648009 Bandung Bandung Indah Plaza Jl. Merdeka No. 56 Bandung Telp : 022 - 4219744 Fax : 022 - 4219747
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 111
Malang Malang Town Square Jl. Veteran No 2, Malang 65113 Telp. 0341 – 571092 Fax. 0341 - 571091 Medan Plaza Medan Fair Jl. Jendral Gatot Subroto No.30 Medan 20113 Palembang Palembang Square Extention Jl. Angkatan 45/ POM IX, Palembang 30137 Telp : 0711-5630311 Fax : 0711-5630315 Lampung Central Plaza Lampung Jl. Kartini No. 21 Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung 35216 Telp. 0721 – 250216 Fax. 0721 - 240598 Balikpapan Siloam Hospitals Jl. MT Haryono No. 9 Ringroad, Balikpapan, Kalimantan Timur 76114 Telp. 0542 -7206658 Fax. 0542 -7206654 Manado Trade Center Manado Trade Center Jl P Tandean Kawasan Mega Mas 4 Komo Luar Wenang Manado 95122 Sulawesi Utara Telp. (0431) - 8819476
Bali Kuta Icon LIPPO MALL LG.03A Jl. Kartika Plaza, Kuta – Badung, Bali Telp. (0361) – 8978020 Fax. (0361) - 9878019 Lampung Central Plaza Central Plaza Lampung Jl. Kartini No. 21 Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung 35216 Telp. (0721) – 250216 Fax. (0721) - 240598 Pangkal Pinang Jl. Jend. Sudirman No. 19-20 Pangkal Pinang Telp. 0717-432602 Fax. 0717-432110 Semarang Jl.Siliwangi/ Jln Sudirman No 322 Kav. 7 Semarang 50143 Telp. 0247 – 621299 Fax. 0247 - 627585 Bali Sunset Emporium Mall Building Siloam Hospital Jl. Sunset Road, Kuta Badung Bali 80361 Telp. 0361 – 768605 Fax. 0361 – 768609 Medan Sun Plaza Medan Jl. H. Zainul Arifin No.7 Medan 20152
112 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Non Jabodetabek Padang Jl. Pondok No 114B Padang 25119 Telp. 0751 – 810260 Fax. 0751 – 810300 Manado RS Siloam Sam Ratulangi Jl. Blvd. Sam Ratulangi 22 Manado 95111 Telp : 0431 – 8883196 Fax : 0431 – 8883199 Banjarmasin Ahmad Yani Jl. Jendral Ahmad Yani KM 1 No 16, Banjarmasin 70233 Telp. 0511 – 3269318 Fax. 0511 - 3269330 Batam - Ruko Pinuin Komplek PT Penuin Blok F Nomor 7 Kecamatan Lubuk Baja Kelurahan Batu Selicin Kepulauan Riau, 29441 Telp. 085668183770 Padang Pondok Jl Pondok No 114B Padang / No.99 25119 Telp. (0751) - 810260 Fax. (0751) - 810300 Balikpapan MT Haryono R.S.Siloam Hospitals Jl MT Haryono 09 Ringroad Balikpapan 76114 Kalimantan Timur Telp. (0542) -7206658 Fax. (0542) -7206654
Samarinda Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 21 Samarinda Telp. 0541-7273992 Fax. 0541-748675 Yogyakarta Jl. Diponegoro No. 114 Yogyakarta 55211 Telp. 0828 9203 0903 Fax. 0274 – 563837 Surabaya CITO Mall City of Tomorrow Jl. A. Yani No. 288 Unit No. GS06 No. 011 dan GE No. 025 Surabaya 60234 Telp : 031- 58251260 Fax : 031-58251265 Binjai Binjai Super Mall Jl Soekarno Hatta No 14 Binjai - Sumatera Utara 20731 Jambi WTC Batanghari Wiltop Trade Centre Batanghari Jl. Sultan Tahaha No 17 Jambi 36111 Telp. 0741 – 7837415 Fax. 0741 - 7837419 Makassar Tanjung Bunga Jl. Metro Tanjung Bunga (Daeng Patompo) Kav. 9 Makassar Sulawesi Selatan Telp. 0411 – 8111622 Fax. 0411 – 8111918
Gresik – Veteran Hypermart Gresik Jl. Veteran No.1 Kabupaten Gresik Jawa Timur Telp. (031) – 3991519 Fax. (031) – 3991525 Palembang – Jakabaring Mall Lippo Plaza Jakabaring Jl Gubernur H.A Bastari Palembang 30252 Telp. (0711) – 5649554 (0711) – 5649561 Fax. (0711) - 5649556 Jambi - Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No 168 A/B, Cempaka Putih Jambi 36134 Telp. (0741) – 7111116 Kendari - Lippo Plaza Lippo Plaza Kendari Jalan MT Haryono No 61 - 63 Kendari Telp. (0401) – 3196382 Fax. (0401) - 3196366 Kupang Jend. Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 154B Kupang Telp. 0380-828441 Fax. 0380-821924 Mataram Pejanggik Jl. Pejanggik No. 30 Mataram Telp. 0370-649195 Fax. 0370-648009
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 113
Pernyataan Manajemen
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Bank Nationalnobu Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Nationalnobu Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 19 Maret 2014 Dewan Komisaris Perseroan
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama / Independen
Markus Permadi Komisaris
Hadiah Herawatie, SH Komisaris
Direksi Perseroan
Suhaimin Djohan Direktur Utama
Januar Angkawidjaja Direktur
Hendra Kurniawan Direktur
114 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 115
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 Ketentuan Umum 1. Laporan tahunan wajib memuat: a. ikhtisar data keuangan penting; b. laporan Dewan Komisaris; c. laporan Direksi; d. profil perusahaan; e. analisis dan pembahasan manajemen; f. tata kelola perusahaan; g. tanggung jawab sosial perusahaan; h. laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan i. surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan. 2. Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal laporan tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan tahunan dalam bahasa Indonesia. 3. Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas. 4. Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang ber kualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1. Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: a. pendapatan b. laba bruto; c. laba (rugi); d. jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; e. total laba (rugi) komprehensif; f. jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; g. laba (rugi) per saham; h. jumlah aset; i. jumlah liabilitas;
Dipenuhi pada halaman
14 18 22 4 49 58 57 127 113
14
116 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
j. jumlah ekuitas; k. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; l. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; m. rasio laba (rugi) terhadap pendapatan; n. rasio lancar; o. rasio liabilitas terhadap ekuitas; p. rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan q. informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. 2. Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbit kan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi: a. jumlah saham yang beredar; b. kapitalisasi pasar; c. harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. volume perdagangan. 3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagai mana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai: a. tanggal pelaksanaan aksi korporasi; b. rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham; c. jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan d. harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. 4. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut. 5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan; 2. pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan 3. perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahan nya (jika ada).
Dipenuhi pada halaman
15
18
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 117
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada halaman
Laporan Direksi Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan; 2. gambaran tentang prospek usaha; 3. penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
22
Profil Perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan; 2. riwayat singkat perusahaan; 3. kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan; 4. struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan; 5. visi dan misi perusahaan; 6. profil Dewan Komisaris, meliputi: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. riwayat pendidikan; d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkat kan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada); 7. profil Direksi, meliputi: a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. riwayat pendidikan;
4 6
7 7 105 6 97
100
118 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkat kan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada); 8. dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya; 9. jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan; 10. uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari: a. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik; b. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan c. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik; 11. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram; 12. nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama di mana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat; 13. kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek di mana saham perusahaan dicatatkan (jika ada); 14. kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada); 15. nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada); 16. nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan
Dipenuhi pada halaman
60
41
96
88
94
95
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 119
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan 17. penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada). Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup: 1. tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai: a. produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya; b. pendapatan; dan c. profitabilitas; 2. analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: a. aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; b. liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; c. ekuitas; d. pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta e. arus kas; 3. kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan; 4. tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan; 5. struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut; 6. bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait; 7. informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan; 8. prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;
Dipenuhi pada halaman
12
49
50
51
56
120 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
9. perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan; 10. target / proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan; 11. aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar; 12. kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/ atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir; 13. realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: a. dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampai kan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan b. dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut; 14. informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan / peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: a. tanggal, nilai, dan obyek transaksi; b. nama pihak yang bertransaksi; c. sifat hubungan afiliasi (jika ada); d. penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan e. pemenuhan ketentuan terkait; 15. perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan 16. perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada). Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris, mencakup antara lain: a. uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan
Dipenuhi pada halaman
88
58 60
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 121
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut; 2. Direksi, mencakup antara lain: a. ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan; c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut; d. keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan e. pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada); 3. Komite Audit, mencakup antara lain: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hokum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan anggota Komite Audit; e. pengungkapan independensi Komite Audit; f. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut; g. uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit; 4. komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan anggota komite e. pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite;
Dipenuhi pada halaman
60
64
65
122 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 f. uraian tugas dan tanggung jawab; g. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan h. uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku; 5. uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan; a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan sekretaris perusahaan; e. uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku; 6. uraian mengenai unit audit internal meliputi: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); d. struktur dan kedudukan unit audit internal; e. tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan f. uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku; 7. uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan b. reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen; 8. sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan; b. jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan c. reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan; 9. perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi: a. pokok perkara / gugatan; b. status penyelesaian perkara / gugatan; dan c. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
Dipenuhi pada halaman
75
68
72
79
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 123
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 10. informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada); 11. informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: a. pokok-pokok kode etik; b. pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture); c. bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan d. pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan; 12. uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan 13. uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi: a. cara penyampaian laporan pelanggaran; b. perlindungan bagi pelapor; c. penanganan pengaduan; d. pihak yang mengelola pengaduan; dan e. hasil dari penanganan pengaduan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) 1. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: a. lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energI yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain lain; b. praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain; c. pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan
Dipenuhi pada halaman
69
57
124 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada halaman
d. tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report). Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 1. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. 2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini. 3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan. 4. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menanda tangani laporan tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
127
113
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 125
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 14/ 14 /PBI/2012 Tentang Transparansi Dan Publikasi Laporan Bank.
Dipenuhi pada halaman
Surat Edaran BI No. 14/35 /DPNP Tanggal 10 Desember 2012 tentang Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia Laporan Keuangan Tahunan paling kurang mencakup: 1. Informasi Umum a. Kepengurusan b. Rincian kepemilikan c. Perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank d. Strategi dan kebijakan manajemen dalam pengembangan usaha Bank e. Laporan manajemen yang memuat informasi mengenai pengelolaan Bank oleh pengurus dalam rangka good corporate governance, 2. Laporan Keuangan Tahunan a. Laporan Keuangan Bank yang telah diaudit oleh Akuntan Publik b. Laporan Keuangan Tahunan juga mencakup Laporan Keuangan Konsolidasi c. Bagi Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, Bank juga wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan 3. Opini dari Akuntan Publik 4. Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank 5. Aspek Transparansi sesuai Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan 6. Aspek Pengungkapan yang terkait dengan Kelompok Usaha Bank wajib memuat informasi yang terkait dengan kegiatan di dalam kelompok usaha 7. Aspek Pengungkapan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Aspek pengungkapan (disclosure) lain sebagaimana diwajibkan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
97 107 30 58 127
127
126 / PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
PT Bank Nationalnobu Tbk / Laporan Tahunan 2013 / 127
Laporan Keuangan
PT Bank Nationalnobu Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012
PT BANK NATIONALNOBU Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012
PT BANK NATIONALNOBU Tbk Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
PT BANK NATIONALNOBU Tbk
Daftar Isi
PT BANK NATIONALNOBU Tbk
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Director’s Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
Laporan Posisi Keuangan
1
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
6
Notes to Financial Statements
@ SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN.TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
DIRECTOR'S STATEMENT G THE RESPONSIBILITY FOR T H E FI NAN C IAL STAT EME NT S FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31,2013 AND 2012
PT BANK NATIONALNOBU TBK
Kami yang bertanda rangan di bawah ini:
Nama Alamai
Kantor
Alamat Domisili Nomor Telepon Jabatan
2.
Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili Nomor Telepon Jabatan
: :
We, the undersigned:
1. Name Affice Address
Suhaimin Djohan The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. 9 Jl. Jendral Sudirman Kav.50, Jakarta Selatan Jakarta 021-25535128 Direktur Utama Hendra Kurniawan The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. Jl. Jendral Sudirman Kav. 50, Jakarta Selatan Tangerang
NATIONAL BANK
REGARDI
PT BANK NATIONALNOBU TBK
1.
NOBU
: :
Suhaimin Djohan The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. Jl. Jendral Sudirman Kav. 50, Jakala Selatan
I
Residential Address :
I
Telephone Title
:
2. Name Office Address
: :
l
021-25535128 President Diector Hendra Kurniawan The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. Jl. Jendral Sudiman Kav. 50,
Jakala Residential Addr$s :
Telephone Title
021-25535128 Direktur
I\.4enyatakan bahwa:
Declared that:
1.
1.
Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Bank Nationalnobu Tbk ("Bank");
: :
I
Selatan
Tangerang 021-25535128 Director
We are responslbie for the preparation and presentation of the financial siatemenfs
of PT
the
Bank
Nationalnobu Tbk ("the Bank");
2.
Laponn keuangan Bank telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
2.
di
lndonesia;
3. a. b.
Semua informasi dalam laporan keuangan Bank
The financial statemen].s of the Bank has been prepared and presented in accordance with lndonesian Financial Accounting Standards;
3. a.
telah dimuat secara lengkap dan benar;
b.
Laporan keuangan Bank iidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta materlal;
All informatian has been lully and
correctly
disclosed in the Bank's financial statements;
The Bank's financial statements do not contain false material information or facts, nor do they omit material information orfacts: and
dan
4.
Kami be(anggung jawab atas sistem pengendalian intern Bank.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
4.
We are resporslbie for the Bank's internal control syslem.
This statement letter is made truthfu y.
Jakatla,28 Februari 20141 Jakafta, February 28,2014
Dieklur I Direct'or
Nob.r Center, P aza Sema.ggi, Jl. Jend Sudirman Kav.50, Jakarta 12930 'f | +62 21 2553 5T 28 F , +62 21 2553 5130 www.nobubank.oom
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET
Kas
Catatan/ Notes
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 and 2012 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2013 Rp
2012 Rp
ASSETS
2.g, 4
23,584
4,477
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2.c, 2.d, 2.h, 5
265,191
90,667
Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
2.c, 2.d, 2.h, 6
10,738
5,602
Current Accounts with Other Bank
Penempatan pada Bank Indonesia
2.c, 2.d, 2.i, 7
753,000
571,200
Placements with Bank Indonesia
Efek-efek
2.c, 2.d, 2.j, 8
648,665
116,874
Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
2.c, 2.d, 2.k, 9
879,504
--
Reverse Repo
2.c, 2.d, 2.l, 10
1,240,058
413,521
(6,039) 1,234,019
(1,915) 411,606
Kredit yang Diberikan Pihak Ketiga Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Loans Third Parties Less: Allowance for Impairment Losses
Aset Tetap Dikurangi: Akumulasi Penyusutan
2.m, 11
16,290 (1,953) 14,337
2,655 (621) 2,034
Fixed Assets Less: Accumulated Depreciation
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
2.n, 12
26,018
9,357
Advance and Prepaid Expenses
2.c, 2.d, 2.n, 13
22,214
5,704
Other Assets
3,877,270
1,217,521
TOTAL ASSETS
Aset Lain-lain JUMLAH ASET
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 27, 2014
The accompanying notes form integral part of these financial statements
1
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2013 and 2012 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan/ Notes
LIABILITAS Liabilitas Segera
2.c, 2.d, 2.p, 14
Simpanan Nasabah Pihak-pihak Berelasi Pihak Ketiga
2.c, 2.d, 2.q, 15 2.w, 28
Simpanan dari Bank Lain
2.c, 2.d, 2.q, 16
2013 Rp
2012 Rp
LIABILITIES AND EQUITY
133
25
LIABILITIES Obligations Due Immediately
861,575 1,850,609
238,880 712,624
Deposits from Customers Related Parties Third Parties
136,379
3,000
Deposits from Other Banks
Utang Pajak
2.u, 17.a
5,789
704
Taxes Payable
Liabilitas Pajak Tangguhan
2.u, 17.c
1,421
424
Deferred Tax Liabilities
2.c, 2.d, 18, 28
12,951
5,778
Other Liabilities
2,868,857
961,435
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas Lain-lain JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal Saham Nilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh) Modal Dasar - 7.950.000.000 (dalam satuan penuh) saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.145.830.000 (dalam satuan penuh) saham per 31 Desember 2013 dan 1.990.000.000 (dalam satuan penuh) saham per 31 Desember 2012
19
414,583
199,000
EQUITY Share Capital Par Value Rp 100 (in full rupiah) Authorized - 7,950,000,000 (in full amount) shares Issued and Fully Paid 4,145,830,000 (in full amount) shares on December 31,2013 and 1,990,000,000 (in full amount) shares on December 31, 2012
Agio Saham
20
651,838
63,425
Premium on Stock
Cadangan Umum
21
200
--
General Reserves
(65,402)
910
Unrealized Gains (Loss) on Marketable Securities Available for Sale
7,194
(7,249)
Retained Earning (Deficits)
JUMLAH EKUITAS
1,008,413
256,086
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3,877,270
1,217,521
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Saldo Laba (Rugi)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 27, 2014
The accompanying notes form integral part of these financial statements
2
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih
2.r, 2.s, 22 2.w, 2.r, 23, 30
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 Rp
2012 Rp
154,499 (80,441) 74,058
41,340 (17,795) 23,545
INTEREST INCOME (EXPENSES) Interest Income Interest Expense Interest Income - Net
2.s
12,001
957
2.t
1,393 1,158 14,552
4,501 1,887 7,345
OTHER OPERATING INCOME Fees and Commissions Other than Loans Gain on Sale of Financial Instrument Others Total Other Operating Income
24
(4,124)
(433)
ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES
2.t, 25 2.t, 26
(29,580) (35,130) (64,710)
(11,960) (16,305) (28,265)
OTHER OPERATING EXPENSES General and Administrative Personnel Total Other Operating Expenses
19,776
2,192
OPERATING INCOME
2
1,778
NON OPERATING INCOME - NET
19,778
3,970
INCOME BEFORE INCOME TAX
(5,135)
(1,174)
INCOME TAX EXPENSES
14,643
2,796
NET INCOME FOR THE CURRENT YEAR
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN
(66,312)
910
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(51,669)
3,706
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR
4.27
1.64
EARNINGS PER SHARE (in full rupiah)
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit Keuntungan Penjualan dari Instrumen Keuangan Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH
2.t, 27
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2.u, 17.b, 17.c
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dalam rupiah penuh)
2.w, 28
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 27, 2014
The accompanying notes form integral part of these financial statements
3
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
SALDO PER 31 DESEMBER 2011
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital
Agio Saham/ Premium on Stock
Rp
Rp
Saldo Laba (Rugi)/ Retained Earning (Deficits) Keuntungan (Kerugian) yang Telah Belum Belum Direalisasi Ditentukan Ditentukan atas Efek-efek Penggunaannya/ Penggunaannya/ Tersedia untuk Appropriated Unappropriated Dijual/ Unrealized Gains (Loss) on Marketable Securities Available for Sale Rp Rp Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Rp
140,000
--
--
--
(10,045)
129,955
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2011
Modal Disetor
19
59,000
--
--
--
--
59,000
Paid up Capital
Agio Saham
20
--
63,425
--
--
--
63,425
Premium on Stock
--
--
910
--
2,796
3,706
Comprehensive Income for the Current Year
199,000
63,425
910
--
(7,249)
256,086
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2012 Modal Disetor
19
215,583
--
--
--
--
215,583
Paid up Capital
Agio Saham
20
--
588,413
--
--
--
588,413
Premium on Stock
Cadangan Umum
21
--
--
--
200
(200)
--
General Reserves
--
--
(66,312)
--
14,643
(51,669)
Comprehensive Income (Loss) for the Current Year
414,583
651,838
(65,402)
200
7,194
1,008,413
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2013
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 27, 2014
The accompanying notes form integral part of these financial statements
4
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi Pembayaran Bunga Provisi dan Komisi selain Kredit Pembayaran Kepada Karyawan Pengeluaran Lainnya Penerimaan Pajak Penghasilan Pembayaran Pajak Penghasilan Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Liabilitas Operasi
21 22
Perubahan Aset dan Liabilitas yang Digunakan untuk Operasi: Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2013 Rp
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2012 Rp
144,856 (80,304) 12,001 (35,130) (36,602) -(415)
41,785 (17,795) 957 (16,808) (10,595) 346 (404)
4,406
(2,514)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Proceeds from Interest, Fees and Commissions Interest Payment Fees and Commissions Other than Loan Payment to Employees Other Expenses Income Tax Received Income Tax Payment Cash Flows Before Changes in Operating Assets and Liabilities Changes in Assets and Liabilities Used for Operating: Marketable Securities
(573,760)
(77,321)
(879,504) (826,537) (13,679) 108 1,760,680 138,464 1,362 749
-(250,752) (4,316) -749,345 3,000 125 --
(387,711)
417,567
1,393 (13,635) --
4,501 (1,656) 2,252
(12,242)
5,097
808,436 (4,440)
122,425 --
803,996
122,425
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from Issuance of Share Capital Transactions Cost Issuance of Share Net Cash Flows Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
404,043
545,089
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
671,946
126,857
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1,075,989
671,946
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
23,584 265,191 10,738
4,477 90,667 5,602
753,000
571,200
23,476 1,075,989
-671,946
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil Penjualan Efek-efek Pembelian Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari Penerbitan Modal Saham Biaya Transaksi Penerbitan Saham Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
11 11
20
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Deposito Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 27, 2014
Reverse Repo Loans Other Assets Obligations Due Immediately Customer Deposits Deposits from Other Banks Taxes Payable Other Liabilities Net Cash Flows Provided by (Used in) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from Sale of Marketable Securities Acquisition of Fixed Assets Proceeds from Sale of Fixed Assets Net Cash Flows Provided by (Used in) Investing Activities
Cash and Cash Equivalents consist of : Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placement with Bank Indonesia mature within three months since acquisition date Deposit Certificates of Bank Indonesia mature within three months since acquisition date Total
The accompanying notes form integral part of these financial statements
5
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Bank PT Bank Nationalnobu Tbk (dahulu PT Bank Alfindo) (“Bank”) didirikan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 1990 berdasarkan Akta Notaris No. 86 dari Notaris Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah diubah melalui notaris yang sama dengan akta No. 129 tanggal 10 April 1990 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2610.HT.01.01.TH.90 tanggal 7 Mei 1990 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 Tambahan No. 3865 tanggal 5 Oktober 1990.
1.a. Establishment of the Bank PT Bank Nationalnobu Tbk (formerly PT Bank Alfindo) (“the Bank”) was established in Jakarta on February 13, 1990 based on the Notarial Deed No. 86 from Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, S.H., a notary in Jakarta. The Bank’s Articles of Association was amended through the same notary by notarial deed No. 129 dated April 10, 1990 and was approved by Minister of Justice of Republic of Indonesia in his Decree No. C2-2610.HT.01.01.TH.90 dated May 7, 1990 and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 80 Supplement No. 3865 dated October 5, 1990.
Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 10 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, dimana perubahaan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012.
The Bank change the status from private company became a public listed company pursuant to Notarial Deed No. 7 dated December 10, 2012, made by said Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, which amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated December 14, 2012.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan dengan Akta Notaris No. 19 tanggal 20 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal disetor dan ditempatkan penuh. Perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-21373 tanggal 31 Mei 2013.
Articles of association of the Bank have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 19 dated May 20, 2013 made by said Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, regarding the changes of issued and paid in capital. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-21373 dated May 31, 2013.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan.
According to article 3 of its articles of association the Bank scope of activities is to conduct general banking services.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 949/KMK.013/1990 tanggal 16 Agustus 1990, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum.
Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 949/KMK.013/1990 dated August 16, 1990, the Bank started operation as a commercial bank.
Bank merupakan entitas anak dari PT Kharisma Buana Nusantara, dimana pemegang saham mayoritas adalah Bapak Mochtar Riady.
The Bank is a subsidiary of PT Kharisma Buana Nusantara, where the majority shareholder is Mr. Mochtar Riady.
Kantor pusat Bank berlokasi di The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG dan 9, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50, Jakarta Selatan 12930. Bank mempunyai kantor pusat non operasional, kantor cabang, kantor kas dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
The Bank’s head office is located at The Plaza Semanggi Granadha Business District, UG and 9th Floor, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50, South Jakarta 12930. The Bank has non operational head office, branch offices, cash offices and Automatic Teller Machines (ATM) in Indonesia, as follow:
Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Kas ATM
D1/March 28, 2014
2013
2012
1 27 34 48
1 13 23 20
6
Non Operational Head Office Branch Offices Cash Offices ATMs
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
1.b. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 8 Mei 2013, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keungan (OJK) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-109/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum 2.155.830.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp375 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal 20 Mei 2013, saham Bank tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
1.b Initial Public Offering On May 8, 2013, the Bank obtained an effective statement of the Capital Market Supervisory Chief Executive of the Finance Services Authority (FSA) by Decree No. S-109/D.04/2013 to do a public offering of 2,155,830,000 ordinary shares with a par value per share of Rp100 (full amount) and the offering price of Rp375 (full amount) per share. On May 20, 2013, the Bank's shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 203 tanggal 28 Juni 2013 dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 tanggal 30 April 2012 yang dibuat di hadapan Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
1.c. Board of Commissioners, Directors and Employee Based on the Deed of Annual General Meeting of Shareholders No. 203 dated June 28, 2013 and the Minutes of Extraordinary General Shareholders Meeting No. 35 dated April 30, 2012 made by said Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, the Board of Commissioners and Board of Directors on December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan Direktur Keuangan dan Tresuri
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi Suhaimin Djohan Telijani Tjandra Tan **) Efen Lingga Utama *) Januar Angkawidjaja Hendra Kurniawan
*) Mengundurkan diri efektif tanggal 19 Desember 2013 **) Mengundurkan diri efektif tanggal 1 Januari 2014
Board of Commissioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Director of Information Technology and Operational Director of Business Director of Compliance Director of Finance and Treasury
*) Resigned effective on December 19, 2013 **) Resigned effective on January 1, 2014
Suhaiman Djohan efektif sebagai Direktur Utama setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia No. 15/41/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 26 Februari 2013.
Suhaimin Djohan effective as President Director after obtaining approval from Bank Indonesia No. 15/41/GBI/DPIP/Rahasia dated February 26, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 506 dan 236 karyawan (tidak diaudit).
As at December 31, 2013 and 2012, the Bank had 506 and 236 employees, respectively (unaudited).
1.d. Komite-komite Bank, Satuan Kerja Audit Internal, Sekretaris Perusahaan Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Peraturan No. IX.1.5 merupakan lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, Bank telah membentuk beberapa Komite.
1.d. Bank’s Committees, Internal Audit Unit, Corporate Secretary To comply with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 which has been amended with PBI No. 8/14/PBI/2006 dated Oktober 5, 2006 regarding the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Bank and Regulation No.IX.1.5 which attachment the Decree of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012 the Bank has established several committees.
Susunan Komite Bank per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The members of Bank’s Committees as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
D1/March 28, 2014
7
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota
Prof. Dr. Adrianus Mooy Sukarwan I Nyoman Tjager Markus Permadi
Audit Committee Chairman Member Member Member
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Anggota
Prof. Dr. Adrianus Mooy I Nyoman Tjager Ny. E.Y. Ruru Markus Permadi
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member Member
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Anggota
2.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Prof. Dr. Adrianus Mooy Markus Permadi Chandra Kusdianto
Nomination and Remuneration Committee Chairman Member Member Member
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bank adalah Deden Subagja.
As December 31, 2013 and 2012, the Bank’s Head of Internal Audit Unit is Deden Subagja.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Sekretaris Perusahaan adalah Mario Satrio Wibowo, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, Sekretaris Perusahaan adalah Abigail Almi.
As of December 31, 2013, the Corporate Secretary is Mario Satrio Wibowo, meanwhile as of December 31, 2012 the Corporate Secretary is Abigail Almi.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 serta peraturan pasar modal yang berlaku antara lain Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Statements of Compliance The financial statements of the Bank have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia covering Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (IAI) including the accounting and reporting guidelines for Indonesian banking industry (PAPI) 2008, as well as well prevailing capital market regulations include the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding guidance on the presentation of financial statements, a decision the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 about financial statement preparation and presentation of listed companies (the issuer) or public companies.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Financial Statements The basis used in preparing the financial statements is historical cost, except for certain accounts which are measured based on another basis described in the related accounting policies for those accounts. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting except for the statement of cash flows.
D1/March 28, 2014
8
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into the operating, investing and financing activities. For the statements of cash flows presentation, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and short term highly liquid investments with original maturities of three months or less from the acquisition date which are not collateralized or not limited in use.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Bank.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, which is functional currency of the Bank.
Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Bank adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Bank telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan.
New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the Bank and mandatory for the first time for the financial period beginning January 1, 2013 is the improvement on SFAS 60 (Revised 2010) “Financial Instrument: Disclosures”. The Bank has evaluated the impact of the improvement on SFAS 60 to be immaterial to the financial statements.
Sementara itu, revisi atas PSAK 38 “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” dan pencabutan atas PSAK 51 “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
Meanwhile, the revisions to SFAS 38 “Business Combinations on Entities under Common Control” and withdrawal of SFAS 51 “Quasi Reorganizations” with an effective date of January 1, 2013 did not result in changes to the Bank’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current year or prior financial years.
2.c. Aset dan Liabilitas Keuangan
2.c. Financial Assets and Liabilities
(i) Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
(i) Financial Assets The Bank classifies its financial assets in the following categories (A) financial assets at fair value through profit and loss, (B) loans and receivables, (C) held to maturity financial assets, and (D) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub kategori yaitu aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(A) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss This category comprises two sub categories are financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
D1/March 28, 2014
9
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value, transaction costs are recognized directly in the statement of comprehensive income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are recognized directly in the statement of comprehensive income and are reported respectively as “Unrealized gain/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) on sale of financial instrument”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “Interest income”.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has no financial assets classified at fair value through profit or loss.
(B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c) dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
(B) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
Pada saat pengakuan awal, kredit yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is recorded as profit/loss and is reported as “Interest income”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as “Allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the statement of comprehensive income as “Allowance for impairment losses”.
D1/March 28, 2014
a) those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Bank upon initial recognition designates as available for sale; or c) those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
10
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
(C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) aset keuangan yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
(C) Held to Maturity Financial Assets Held to maturity investments are non derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
These held to maturity financial assets are initially recognized at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method net of allowance for impairment losses.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi komperensif dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
Interest income on held to maturity investments is included in the statement of comprehensive income and reported as ”Interest income”. In the case of an impairment, the impairment loss is reported as “Allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the investment and recognized in the financial statement as ”Allowance for impairment losses”.
(D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(D) Available for Sale Financial Assets Available for sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held to maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada pendapatan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif lain, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Available for sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in other comprehensive income until the financial assets is derecognized, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses. If an available for sale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income is recognized in the statement of comprehensive
D1/March 28, 2014
a) those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Bank designates as available for sale; and c) those that meet the definition of loans and receivables.
11
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
income. Interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available for sale are recognized in the statement of comprehensive income.
Pengakuan Bank menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan.
Recognition The Bank uses settlement date accounting for regular contracts when recording financial asset transactions.
(ii) Liabilitas Keuangan Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (A) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (B) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(ii) Financial Liabilities The Bank classified its financial liabilities in the category of (A) financial liabilities at fair value through profit or loss and (B) financial liabilities measured at amortized cost.
(A) Liablilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub kategori, yaitu liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(A) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss This category comprises two sub categories are financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Bank as fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkam jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat pada laba/rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified as held for trading are recorded as profit/loss and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognized in “Unrealized gain/(losses) from changes in fair value of financial instruments”.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has no financial liabilities measured at fair value through profit or loss.
(B) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. D1/March 28, 2014
(B) Financial Liabilities at Amortized Cost Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured at amortized cost.
12
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada).
At the time of initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost, fair value net of transaction costs (if any).
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method.
(iii) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin.
(iii) Determination of Fair Value The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the reporting date.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid offer spread or significant increase in the bid offer spread or there are few recent transactions.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially has the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset of the marketable securities.
Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Bank menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, memberikan/membeli kredit secara diskonto atau premium. Dalam menentukan suku bunga pasar, Bank menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di Bank. Pada prinsipnya suku bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang berbeda dan target profit margin, dengan demikian Bank mengklasifikasikan jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan
In connection with the loans which are recorded on the basis of amortized cost, their carrying values at initial recognition may vary with the value to be obtained at the maturity date, if the Bank receive the income or the transactions cost that are directly attributable to provide/purchase of such loans, giving loans with the interest rate below market rates, provide/purchase discount or premium credit. In determining the market rate, the Bank uses interest rate prevailing in the Bank. In principle, the market interest rate are not the same for all types of loans, where each type of loan has a different risk premium and profit margin targets, thereby the Bank classifying this type of loan as commercial loans (including secured by cash collteral) and consumer loan with collateral. Thus the benchmark rate is the cost of funds as a whole, added to the risk premium and
D1/March 28, 2014
13
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
jaminan deposito/cash collateral), dan kredit konsumsi dengan agunan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya.
profit margin for credit in accordance with the type of loan.
Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.
The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of the instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions for the same instrument (that is, without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.
(iv) Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).
(iv) Derecognition Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these assets expire or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank conduct an evaluation to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition).
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when they are discharged or cancelled or expire.
2.d. Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan
2.d. Classification and Reclassification of Financial Assets
Klasifikasi Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Aset Keuangan/ Financial Assets
Classificiation of Financial Assets The Bank classifies the financial instruments into classificiation that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument Giro pada Bank Indonesia/ Current Account with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain/ Current Account with Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia Efek-efek/ Marketable Securities Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Reverse Repo
D1/March 28, 2014
14
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal/ Classification of Initial Measurement Standard Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Salah satu dari/One of: - Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to Maturity - Tersedia untuk dijual/ Available for Sale Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas Keuangan/ Financial Liabilities
Rekening Administratif/ Off Balance sheet
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument Kredit yang Diberikan/ Loans Pendapatan yang Masih Harus Diterima/ Accrued Income Tagihan Lainnya/ Other Receivables Liabilitas Segera/ Obligations Due Immediately Simpanan Nasabah/ Deposits from Customers Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Akrual Bunga/ Accrued Interest Expenses Beban Akrual/ Accrued Expenses
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal/ Classification of Initial Measurement Standard Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
Fasilitas Kredit yang Diberikan yang Belum Digunakan/ Unused Loan Facilities Granted Bank Garansi/ Bank Guarantee
Reklasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Reclasification of Financial Assets Financial assets at fair value through profit or loss (if had not been required to be classified as held for trading at initial recognition) could be reclassified as loans and receivables if it met the definition of loans and receivables and entity has the intention and ability to hold the financial assets for foreseable future or until maturity date.
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki.
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss category while it was held.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank .
The Bank shall not classify any financial assets as held to maturity if the entity has, during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than insignificant amount of held to maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held to maturity investments) unless sales or reclassifications that:
D1/March 28, 2014
a. are so close to maturity or the financial asset’s call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value; b. occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or c. are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not reasonably anticipated by the Bank . 15
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Reclassification of financial assets from held to maturity to available for sale are recorded at fair value. The unrealized gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognized directly in equity section until the financial assets is derecognized, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in statement of comprehensive income.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from available for sale to held to maturity are recorded at carrying amount. The unrealized gains or losses is amortized by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.
2.e. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
2.e. Impairment of Financial Assets (i) Financial Assets Carried at Amortized Cost
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Bank assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are ocurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a loss event) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok bunga; c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan; d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.
The criteria that the Bank uses to determine that there is objective evidence of impairment loss include:
Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between a loss occurring and its identification is determined by management for each identified portfolio.
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang
Initially the Bank assesses whether objective evidence of impairment for financial asset exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset. The insignificant impaired financial asset included in a
D1/March 28, 2014
a. significant financial difficulty of the issuer or obligor; or b. a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; c. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flow; d. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties.
16
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determined that there is no objective evidence of impairment in value of financial assets which are assessed on an individual basis, whether significant or not, then the financial assets are included into the group of financial assets that collectively assessed for impairment. Significant financial assets that has objective evidence to be impaired are not included in the collective assessment of impairment.
Perhitungan Penurunan Nilai secara Individual Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan di dalam kontrak.
Individual Impairment Calculations The total impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets with the present value of estimated future cash flows discounted using the original effective interest rate of the financial asset. The carrying amount of the asset is reduced by allowance for impairment and the amount of impairment losses is recognized as impairment losses in the statement of comprehensive income. If a loan or held to maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of estimated future cash flows of collateralized financial assets reflects the cash flows that may result from the foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, regardless of whether the foreclosure is likely to cccur or not.
Perhitungan Penurunan Nilai secara Kolektif Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
Collective Impairment Calculations For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial asset are grouped on the basis of similar credit risk characteristics such by considering credit segmentation and past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets by being indicative of the debtor or counterpart ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows and historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of
D1/March 28, 2014
17
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai.
Impairment loss relating to loans and marketable securities (held to maturity and loans and receivables categories) are classified in impairment expenses.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If in the subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed either directly, or by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognized in the statement of comprehensive income.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures are completed and the amount of the loss is determined.
(ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual Pada setiap tanggal posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui sebagai bagian dari ekuitas, dikeluarkan dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
(ii) Assets Classified as Available for Sale The Bank assesses at each date of the statement of financial position whether there is an objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is an objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available for sale financial assets, the cummulative loss, measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised as part of equity, is removed and recognized in the statement of comprehensive income.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in statatement of comprehensive income, the impairment loss is reversed through the statement of comprehensive income.
D1/March 28, 2014
18
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
(iii) Kontrak Jaminan Keuangan dan Komitmen Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan lainnya, dan penyediaan dana yang belum ditarik.
(iii) Financial Guarantee Contracts and Commitment Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of customers to secure loans, other banking facilities, and unused provision of funds facilities.
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal.
Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable) dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasional lain-lain
Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable) and the difference is charged to other operating expense.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan komitmen yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
Allowances for impairment on financial guarantee contracts and commitment with credit risk are calculated based on historical experience.
2.f. Saling Hapus antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
2.f. Offsetting Financial Assets and Liabilities
2.g. Kas Kas meliputi kas kecil, kas besar, dan kas di dalam ATM.
2.g. Cash Cash includes petty cash, cash and cash in ATM.
2.h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2.h. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Current Accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c for the accounting policy of loans and receivables.
Financial assets and financial liabilities Bank’s are offset and net amount presented in the statement of financial position, if and only if the Bank has a legally enforceable right to set off the recognized amounts, and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebjakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
D1/March 28, 2014
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, less any impairment loss reserves, if necessary.
19
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 13/10/PBI/2011, dimana ditetapkan bahwa GWM Utama dan Sekunder dalam Rupiah ditetapkan masing-masing sebesar 8% dan 2,50% dari dana pihak ketiga dalam rupiah, sedangkan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif.
On February 9, 2011, Bank Indonesia issued a regulation No. 13/10/PBI/2011 whereas the minimum ratio of Primary and Secondary Statutory Reserves is 8% of third party fund in rupiah and 2.50% of third party fund in foreign currency, respectively. LDR Minimum Staturory Reserves in rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive.
Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013, dimana ditetapkan bahwa GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam rupiah.
On December 24, 2013, Bank Indonesia issued a regulation No. 15/15/PBI/2013 whereas the minimum ratio of Primary and Secondary Statutory Reserves is 8% of third party fund in rupiah and 4% of third party fund in rupiah, respectively.
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga.
Primary Statutory Reserve is the minimum deposit that should be maintained by the Bank in current account with Bank Indonesia in certain percentage of third party fund determined by Bank Indonesia.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu.
Secondary Statutory Reserve is the minimum reserve that should be maintained by the Bank in the form of Bank Indonesia Certificates (SBI), Government Debenture (SUN) and/or Excess Reserve, in certain percentage determined by Bank Indonesia.
GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari dana pihak ketiga yang dihitung berdasarkan selisih antara LDR yang dimiliki oleh Bank dengan LDR Target.
LDR Statutory Reserve is the minimum reserve deposits that must be maintained by the Bank in the form of Bank Indonesia current account balances on a percentage of the third party fund is calculated based difference between the Bank’s LDR with targeted LDR.
2.i. Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), dan term deposits.
2.i. Placements with Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia is the investment of funds in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), and term deposits.
Penempatan pada Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang
Placements with Bank Indonesia are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c for the accounting policy of loans and receivables
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Placements with Bank Indonesia are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
2.j. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara yang dibeli di pasar, dan obligasi korporasi.
2.j. Marketable Securities Marketable securities consist of Certificate of Bank Indonesia (SBI) and government securities were purchased in the market, and corporate bonds.
D1/March 28, 2014
20
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities classified as financial assets as available for sale and held to maturity. See Note 2.c for the accounting policy for financial assets as available for sale and held to maturity.
Efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Marketable securities are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
2.k. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
2.k. Reverse Repo Reverse repo consist of Government Securities and Treasury Bills.
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Reverse repo was classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c for the accounting policy of loans and receivables.
Pada pengukuran awal, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Reverse repo are initially presented at fair value plus directly attributable transaction costs.
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
Reverse repo are presented as receivables at the agreed resale price net of the difference between the purchase price and agreed resale price (unearned interest income) and allowance for impairment losses. The difference between the purchase price and the agreed resale price are amortised using effective interest rate as interest income over the period, commencing from the acquisition date to the resale date.
2.l. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
2.l. Loans Loans represent providing of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers had to repaid with interest after specified periods.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c for the accounting policy of loans and receivables.
Pengukuran Awal Pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi.
Initial Recognition Loans are initially recognised at fair value plus/minus transaction costs and income.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Subsequent Measurement After initial recognition, loans are carried at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
D1/March 28, 2014
21
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Restrukturisasi Kredit Bermasalah Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Non Performing Loan Restructuring Losses on loan restructurings in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the present value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the carrying amount of loans before restructuring.
Penghapusbukuan Kredit Macet Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Non Performing Loan Write Off When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai; b. Fasilitas kredit telah memiliki cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari pokok kredit; c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar; e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, termasuk yang berasal dari non cash loan, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write off); dan f. Diumumkan secara terbuka.
The criteria for loan write offs are as follows:
2.m. Aset Tetap Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
2.m. Fixed Assets Land are stated at cost and not depreciated.
a. Loan facility is classified as impaired; b. Loan facility has been provided with 100% provision from the loan principal; c. Collection and recovery efforts have been made, but the results are unsuccessful; d. The debtor has no business prospect or its performance is poor or has no ability to pay; e. The write offs are performed for entire loan liabilities, including non cash loan, therefore write offs should not be done partially (partial write off); and f. Announced publicly.
Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya (cost model) dan dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are recognized at cost and subsequently accounted for using the cost model and is stated at cost less accumulated depreciation.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation on fixed asset is calculated using straight line method with estimated useful lives as follows:
Tahun/Year Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Renovasi Bangunan
D1/March 28, 2014
20 5 5
22
Buildings Office Equipment Building Renovation
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, sedangkan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya.
The cost of repairs and maintenance is charged to the statements of comprehensive income as incurred, while significant additions are capitalized if the Bank will have future economic benefit of the asset that exceeds the expected performance standards.
Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
When assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements. The resulting gains or losses are recognized in the current year statements of comprehensive income.
Sejak 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 “Hak atas Tanah”. Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya-biaya sehubungan dengan pengurusan perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah.
Since January 1, 2012, the Bank adopted SFAS No. 16 (Revised 2011) "Fixed Assets" and IFAS No. 25 "Land Rights". Expenses related to the acquisition of land rights are recognized as cost of acquisition of land rights. The costs in connection with the administration of the extension of land rights are deferred and amortized over the life of land rights.
Estimasi masa manfaat ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif.
Estimated useful lives, depreciation methods and residual values are reviewed at each reporting date and adjusted prospectively.
2.n. Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lain-lain Biaya dibayar di muka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada periode terjadinya. Biaya dibayar di muka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Beban dibayar di muka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.
2.n. Prepaid Expenses and Other Assets Prepaid expenses are expenses which have been incurred but have not been recognised as expense in the period incurred. Prepaid expenses will be benefitted for the future Bank’s activities. Prepaid expenses are recognised as expenses in the statement of comprehensive income as they are amortised in accordance with the expected period of benefit.
Termasuk dalam biaya dibayar di muka adalah biaya sewa dan biaya asuransi. Biaya sewa merupakan pembayaran dimuka terkait sewa gedung kantor yang diamortisasi selama masa sewa dan dimulai sejak gedung digunakan. Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).
Included in prepaid expenses are rental expenses and insurance expense. Deferred rental cost is advance payment for office building rental which will be amortised over the rental period when building is in use. Prepaid expenses are amortized over the useful life of each prepayment by using straight line method.
Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah pendapatan yang masih akan diterima, estimasi pajak penghasilan yang dapat diklaim, perlengkapan kantor dan uang jaminan.
Included in other assets are accrued income, estimated income tax to be claimed, office supplies and security deposits.
2.o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Bank menelaah nilai tercatat aset non keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
2.o. Impairment of Non Financial Assets At reporting dates, the Bank review the carrying amount of non financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any of such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
D1/March 28, 2014
23
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan kurang dari nilai tercatatnya, maka nilai tercatat aset non keuangan dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of a non financial asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against the statements of comprehensive income.
2.p. Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
2.p. Obligations Due Immediately Obligations due immediately is a liability of the Bank to other parties who are required to be paid out according to previously established agreements.
Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Obligations due immediately are carried at amortized costs. See Note 2.c for the accounting policy for financial liabilities that are measured at amortized costs.
2.q. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, dan deposito berjangka.
2.q. Deposits from Customers and Deposits from Other Banks Deposits from customers are the funds placed by customers (excluding banks) to the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are demand deposits, saving deposits, and time deposits.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of current accounts and time deposits.
Simpanan dari nasabah dan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from customers and other banks are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2.c for the accounting policy for financial liabilties at amortised cost.
Pada pengukuran awal, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Deposits from customer and deposits from other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
2.r. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif.
2.r. Interest Income and Expense Interest income and expense for all interest bearing financial instruments are recognized within interest income and interest expense in the statement of comprehensive income using the effective interest method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all
D1/March 28, 2014
24
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
contractual terms of the financial instrument, but does not consider future credit losses. The calculation includes significant fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised on the unimpaired portion of the impaired financial assets using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
Interest income on loans or other earning assets that classified as non performing is recognised only to the extent that the interest is received in cash. When a financial asset is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable.
2.s. Pendapatan Provisi dan Komisi Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
2.s. Fees and Commissions Income Fees and commissions income directly related to significant lending activities, are recognized as a part/(deduction) of lending cost and will be recognized as interest income by amortizing the carrying value of loan with effective interest rate method.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya.
Fees and commissions income which are not related to lending activities or a specific period are recognized as revenues on the transaction date as other operating income.
2.t. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya i. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, biaya administrasi tabungan, giro dan jasa pengelolaan keuangan.
2.t. Other Operating Income (Expenses) i. Other Banking Services Income Other banking services income includes transfer fees, collection fees, commissions from deposits, saving deposits, demand deposits, and financial management services.
ii. Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan.
ii. Personnel Expenses Personnel expense includes expenses related with salaries for employees, bonuses, overtime, allowances, and training.
D1/March 28, 2014
25
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
iii. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank.
iii. General and Administrative Expenses General and administrative expenses represent expenses which relate to office activities and the Bank’ operational activities.
2.u. Perpajakan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
2.u. Taxation All temporary differences arising between tax bases of assets and liabilities and their carrying value are recognized as deferred tax by using the liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred tax.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Deferred tax is charged or credited in the statement of comprehensive income.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, when the result of an objection or appeal is determined if an objection of appeal is filed.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current tax is calculated based on taxable income, which is adjusted commercial income in accordance with existing tax regulations.
Bank melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Bank: a) Memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) Bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Bank shall offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if: a) The Bank has a legally enforceable right to set off the recognized amounts; and
2.v. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Bank dalam suatu periode akuntansi.
2.v. Employee Benefits Short term employee benefits are recognized when there is undiscounted amount of benefits expected to be paid in exchange of service provided to the Bank in an accounting period.
Liabilitas program pasca kerja imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, yang disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga surat utang negara dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.
The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position’s date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service cost. The defined benefit obligation is calculated annually using the Projected Unit Credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the pension will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
D1/March 28, 2014
b) The Bank intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
26
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Keuntungan atau kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans when exceeding 10% of present value of the defined benefit obligation or 10% of fair value program’s asset are charged or credited to income or expense over the average remaining service lifes of the related employees.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Bank berkomitmen untuk: a. memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Termination benefits are recognized when, and only if, the Bank is committed to: a. terminate an employee or group of employees before the normal retirement date; or b. provide termination benefits for employees who receive offers to resign voluntarily.
2.w. Transaksi dengan Pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor yang meliputi:
2.w. Transactions with Related Parties The Bank enters into transactions with related parties. A related parties represents person or entity who is related to the reporting entity as follows:
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b) An entity is related to the reporting entity if it meets one of the following: i. The entity, and the reporting entity are numbers of the same group (which means that each parent, subsidiary, and fellow subsidiary is related to each other); ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member;
b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan
D1/March 28, 2014
iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); and
27
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a).(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
2.x. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
2.x. Earnings per Share Earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
2.y. Informasi Segmen Operasi Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh kepala operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
2.y. Operating Segment Information An operating segment is a component of the Bank: a. that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transactions with other components of the same entity); b. whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions regarding the resources to be allocated and assess its performance; and c. for which discrete financial information is available.
Karena pada saat ini manajemen Bank hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) serta nasabah middle rate, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal.
Since the current management of the Bank only examine certain financial asset allocation among retail customers, small and medium business customers (SMEs) as well as middle rate customers, but not for other operating results, and financial information that can be separated is also not available in the Bank, the management believes that currently the Bank is managed as a single operating segment.
3. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi
3.
Source of Estimation Uncertainty and Accounting Judgement
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan membutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the presentation of the financial statements requires management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regards to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumptions.
D1/March 28, 2014
28
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
3.a. Ketidakpastian Estimasi 1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2.e.
3.a. Estimation Uncertainty 1. Allowance for Impairment Losses on Financial Assets Financial assets carried at amortized cost are evaluated for impairment on the basis described in Note 2.e.
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management.
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product.
Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
2.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2.c. untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
D1/March 28, 2014
2.
29
Fair Values of Financial Instruments In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2.c. for financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan diperlukan menentukan provisi perpajakan.
dalam
3.
Income Taxes Significant judgement is required in determining the provision for taxes.
Bank menentukan provisi perpajakan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak terhadap laba/rugi.
The Bank provides for tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profit/loss.
4. Kas
4. Cash 2013 Rp
Rupiah Jumlah
2012 Rp
23,584 23,584
4,477 4,477
Per 31 Desember 2013 dan 2012, saldo kas termasuk kas pada ATM masing-masing sebesar Rp3.010 dan Rp824.
As of December 31, 2013 and 2012, cash balance includes cash in ATM amounting to Rp3,010 and Rp824, respectively.
5. Giro pada Bank Indonesia
5. Current Accounts with Bank Indonesia 2013 Rp
Rupiah Jumlah
Rupiah Total
2012 Rp
265,191 265,191
90,667 90,667
Rupiah Total
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing.
According to the regulation of Bank Indonesia, each bank in Indonesia is required to maintain a minimum liquidity reserve in certain percentage of third party funds both in Rupiah and foreign currencies.
Pada tanggal 31 Desember 2013, GWM Bank ditentukan berdasarkan PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, GWM Bank ditentukan berdasarkan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang Perubahan atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah sebesar:
As at December 31, 2013, the Bank’s Minimum Ratio Statutory Reserves based on PBI No. 15/15/PBI/2013 dated December 4, 2013 while as at December 31, 2012, the Bank’s Minimum Ratio Statutory Reserves complies with PBI No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011 concerning the changes in PBI No. 12/19/PBI/2010 regarding Minimum Ratio of Statutory Reserves for Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah are as follows:
2013 (%) Rupiah GWM Utama GWM Sekunder
D1/March 28, 2014
2012 (%) 8.00 4.00
30
4.00 2.50
Rupiah Statutory Reserves in Rupiah Primary Statutory Reserves in Rupiah Secondary
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GWM Bank telah sesuai dengan ketentuan tersebut diatas, dimana rasio GWM untuk rekening Rupiah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar:
As at December 31, 2013 and 2012, the reserve bank in accordance with the above provisions, where the GWM ratio for Rupiah accounts as at December 31, 2013 and 2012, respectively are as follows:
2013 (%)
2012 (%)
Rupiah GWM Utama GWM Sekunder
11.27 6.07
Pada tanggal 31 Desember 2013, Bank diwajibkan membentuk GWM LDR sebesar miminal 3,23% (2012: 3,47%). GWM LDR yang telah dibentuk Bank per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar 349,19% (2012: 333,00%).
11.55 21.63
As of December 31, 2013, the Bank is required to maintained LDR Statutory Reserve at least 3.23% (2012: 3.47%). The LDR Statutory Reserve has maintained by the Bank as at December 31, 2013 amounted to 349.19% (2012: 333.00%).
6. Giro pada Bank Lain
6. Current Account with Other Bank 2013 Rp
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
Rupiah Statutory Reserves in Rupiah Primary Statutory Reserves in Rupiah Secondary
2012 Rp
8,078 2,551 101 8 10,738
5,390 112 100 -5,602
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Total
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun giro pada bank lain masing-masing sebesar 1,58% dan 1,22% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The average interest rate on current account with other bank for the years ended December 31, 2013 and 2012 is 1.58% and 1.22%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai Lancar.
As at December 31 2013 and 2012, all current account with other banks was classified as Current.
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for impairment losses on current account with other bank are as follow:
2013 Rp Saldo Awal Pembentukan selama Tahun Berjalan Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2012 Rp -----
27 -(27) --
Beginning Balance Allowance during the Year Recovery during the Year Ending Balance
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired current account with other banks therefore no allowance for impairment losses is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, giro pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dijadikan sebagai deposit atas kerjasama ATM Bersama.
On December 31, 2013 and 2012, current account with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk used as a deposit for the ATM Bersama.
D1/March 28, 2014
31
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
7. Penempatan pada Bank Indonesia
7. Placements with Bank Indonesia
Rincian penempatan pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
The details of placements with Bank Indonesia are as follows:
2013 Rp Rupiah FFasilitas Simpanan pada a Bank Bank Indonesia Indonesia ("FASBI") Jumlah
2012 Rp
753,000 753,000
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan jangka waktu dan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Jenis Penempatan
Rupiah Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia Jumlah
Jenis Penempatan
Rupiah Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia Jumlah
≤ 1 bulan/ ≤ 1 month Rp
571,200 571,200
Placements with Bank Indonesia based on the period of time and remaining periods to maturity are as follows:
2013 > 1 - 3 bulan/ > 1 - 3 months Rp
753,000 753,000
≤ 1 bulan/ ≤ 1 month Rp
Rupiah Bank Indonesia Deposit Facility Total
Jumlah/ Total Rp
---
2012 > 1 - 3 bulan/ > 1 - 3 months Rp
571,200 571,200
753,000 753,000
Jumlah/ Total Rp
---
571,200 571,200
Placement Type
Rupiah Bank Indonesia Deposit Facility Total
Placement Type
Rupiah Bank Indonesia Deposit Facility Total
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun penempatan pada Bank Indonesia untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar 5,63% dan 3,90%.
The average interest rate on placements with Bank Indonesia for the years ended December 31, 2013 and 2012 is 5.63% and 3.90%, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired current account with other banks therefore no allowance for impairment losses is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia yang dijaminkan.
On December 31, 2013 and 2012, there are no placements with Bank Indonesia used as collateral.
D1/March 28, 2014
32
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
8. Efek-efek
8. Marketable Securities
Berdasarkan tujuan investasi, jenis, dan mata uang adalah sebagai berikut:
Based on the investment objectives, types, and currency are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
50,000 23,692 (712) 72,980
10,000 -(201) 9,799
Obligasi Korporasi Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
142,700 (733) 141,967
----
Corporate Bonds Unamortized Discount Net
Obligasi Pemerintah Premium yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
164,600 1,408 166,008
----
Government Bonds Unamortized Premium Net
50,000 50,000 430,955
--9,799
5,000
--
(14) 95 5,081
----
Medium Term Notes Nilai Bersih Sub Jumlah Tersedia untuk Dijual - Rupiah Obligasi Korporasi Kerugian yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
Held to Maturity - Rupiah Certificates of Bank Indonesia Deposit Certificates of Bank Indonesia Unamortized Discount Net
Medium Term Notes Net Sub Total Available for Sale - Rupiah Corporate Bonds Unrealized Losses in Increase in Value Unamortized Discount Net
Obligasi Pemerintah Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Peningkatan (Penurunan) Nilai Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Sub Jumlah
271,460
100,000
(65,388) 6,557 212,629 217,710
910 6,165 107,075 107,075
Government Bonds Unrealized Gain (Losses) in Increase (Decrease) in Value Unamortized Discount Net Sub Total
Jumlah
648,665
116,874
Total
Berdasarkan tujuan investasi, mata uang, dan penerbit adalah sebagai berikut:
Based on the investment objectives, currency, and issuer are as follows:
2013 Rp Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Pemerintah Republik Indonesia Bank Indonesia PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT BCA Finance PT Astra Sedaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Federal International Finance PT Surya Artha Nusantara Finance Sub Jumlah
D1/March 28, 2014
2012 Rp
166,008 72,980 50,000 50,000 32,860 19,770 14,921 14,674 8,043 1,699 430,955
33
-9,799 --------9,799
Held to Maturity - Rupiah Republik of Indonesia Government Bank Indonesia PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT BCA Finance PT Astra Sedaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Federal International Finance PT Surya Artha Nusantara Finance Sub Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2013 Rp
2012 Rp
Tersedia untuk Dijual - Rupiah Pemerintah Republik Indonesia PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sub Jumlah
212,629 3,049 2,032 217,710
107,075 --107,075
Available for Sale - Rupiah Republik of Indonesia Government PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sub Total
Jumlah
648,665
116,874
Total
Berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Based on period of time are as follows: 2013 Rp
Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
2012 Rp
23,476 192,755 219,805 212,629 648,665
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
More than 1 - 3 months More than 3 - 12 months More than 1 - 5 years More than 5 years Total
Based on remaining period to maturity are as follows:
2013 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
-9,799 -107,075 116,874
2012 Rp
1,699 125,726 308,611 -212,629 648,665
--9,799 -107,075 116,874
Less than or up to 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 12 months More than 1 - 5 years More than 5 years Total
Nilai wajar efek tersedia untuk dijual didasarkan pada harga pasar efek yang tercatat pada tanggal pelaporan. Akumulasi keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat (penurunan)/kenaikan nilai wajar efek-efek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar (Rp65.402) dan Rp910 yang dicatat sebagai bagian komponen ekuitas, sehingga Bank mengakui (kerugian)/keuntungan atas perubahan nilai wajar efek-efek masing-masing sebesar (Rp66.312) dan Rp910 yang dicatat sebagai bagian dari laporan laba rugi komprehensif.
Fair value of available for sale securities are based on market prices of listed securities at the reporting date. Accumulated unrealized gains (loss) resulting from the (decrease)/increase in fair value of marketable securities at December 31, 2013 and 2012 amounting to (Rp65,402) and Rp910, respectively, which is recorded as part of the equity component, and the Bank recognized (losses)/gain from changes in fair value of marketable securities amounting to (Rp66,312) and Rp910, respectively, which is recorded as part of statement of comprehensive income.
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
The average interest rate per year is as follows:
Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Medium Term Notes
2013 (%)
2012 (%)
5.74 6.82 6.00 7.87 9.50
4.60 -6.80 ---
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh efek-efek digolongkan sebagai Lancar. D1/March 28, 2014
Certificates of Bank Indonesia Deposit Certificates of Bank Indonesia Government Securities Coprporation Bonds Medium Term Notes
As at December 31 2013 and 2012, all marketable securities were classified as Current. 34
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired marketable securities therefore no allowance for impairment losses is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi.
As at December 31, 2013 and 2012, there were no marketable securities from related party.
Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai berikut:
Rating of corporate bonds by PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) for the Bank are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT BCA Finance PT Astra Sedaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Federal International Finance PT Surya Artha Nusantara Finance
idAA+ idAAA idAA+ idAA+ idAA+ idAA+ idAA-
--------
Held to Maturity - Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT BCA Finance PT Astra Sedaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Federal International Finance PT Surya Artha Nusantara Finance
Tersedia untuk Dijual - Rupiah PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
idAA+ idAA
---
Available for Sale - Rupiah PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Per 31 Desember 2013, peringkat surat utang jangka menengah (MTN) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dari PT Fiitch Ratings Indonesia yang dimiliki oleh Bank adalah F1+(idn).
As of December 31, 2013, rating of medium term notes of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) by PT Fitch Ratings Indonesia owned by the Bank was F1+(idn).
9. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
9. Reverse Repo
2013 Pihak Penjual/ Counterparty
Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Jumlah/Total
Jenis Efek/ Type of Securitiy
FR0069 FR0042 FR0063 FR0026 SPN12140604
Nilai Nominal/ Nominal Account Rp 300,000 273,609 126,391 120,178 79,822 900,000
Tingkat Suku Bunga/ Interest Rate
Tingkat Kupon/ Coupon Rate
5.900% 6.060% 6.060% 5.900% 5.900%
7.875% 10.250% 5.625% 11.000% 0.000%
Jangka waktu efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sejak tanggal pembelian hingga tanggal dijual kembali adalah sebagai berikut:
Tanggal Dimulai/ Commencement Date
27 Desember/December 27 Desember/December 24 Desember/December 31 Desember/December 31 Desember/December
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
2013 2013 2013 2013 2013
3 Januari/January 2014 10 Januari/January 2014 7 Januari/January 2014 7 Januari/January 2014 7 Januari/January 2014
Nilai Tercatat/ Carrying Amount Rp 287,792 299,575 98,198 120,260 73,679 879,504
The period of reverse repo since acquisition date until resale are as follows:
2013 Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara
D1/March 28, 2014
< 30 hari/days < 30 hari/days
35
Government Securities Treasury Bills
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Per 31 Desember 2013, rincian tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013, the details of reverse repo based on outstanding period to maturity are as follows:
2013 ≤ 1 bulan/ month Rp
Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
> 1 - 3 bulan/ months Rp
805,825 73,679 879,504
> 3 - 12 bulan/ months Rp ----
Reverse Repo
Jumlah/ Total Rp ----
Type
805,825 73,679 879,504
Government Securities Treasury Bills Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak yang berelasi.
As at December 31, 2013 and 2012, there was no reverse repo with related party.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan sebagai lancar.
As at December 31, 2013 and 2012, all reverse repo were classified as pass.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired reverse repo therefore no allowance for impairment losses is needed.
10. Kredit yang Diberikan
10. Loans
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai.
As at December 31, 2013 and 2012, loans assessed collectively and there is no credit impaired.
a.
a. By Type of Loans, Currency, and Loan Quality
Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit
2013 Lancar/ Current Rp Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
D1/March 28, 2014
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Kurang Lancar/ Sub Standard Rp
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
792,620 362,598 84,840 1,240,058
-----
-----
-----
-----
792,620 362,598 84,840 1,240,058
(6,039) 1,234,019
---
---
---
---
(6,039) 1,234,019
36
Third Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2012
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Rp Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
b.
Kurang Lancar/ Sub Standard Rp
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
48,968 151,798 212,755 413,521
-----
-----
-----
-----
48,968 151,798 212,755 413,521
(1,915) 411,606
---
---
---
---
(1,915) 411,606
Berdasarkan Sektor Ekonomi
Third Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
b. By Economic Sectors 2013
Lancar/ Current Rp Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Kurang Lancar/ Sub Standard Rp
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
410,957 381,731 57,739 3,957 282,291 103,383 1,240,058
---
---
---
---
-----
-----
-----
-----
410,957 381,731 57,739 3,957 282,291 103,383 1,240,058
(6,039) 1,234,019
--
--
--
--
(6,039) 1,234,019
Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Construction Mining Services Others Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
2012 Lancar/ Current Rp Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Kurang Lancar/ Sub Standard Rp
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
159,115 99,720 40,193 2,303 51,508 60,682 413,521
---
---
---
---
-----
-----
-----
-----
159,115 99,720 40,193 2,303 51,508 60,682 413,521
(1,915) 411,606
--
--
--
--
(1,915) 411,606
Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Construction Mining Services Others Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan SE-BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang kemudian diubah melalui SE-BI No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 dan SE-BI No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011.
The ratio of non performing loans shall be calculated in accordance with the calculation guidelines of financial ratios as set out in Circular Letter of Bank Indonesia (SE-BI) No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001 amended by SE-BI No. 7/10/DPNP dated March 31, 2005 which was amended by SE-BI No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010 and SE-BI No. 13/30/DPNP dated December 16, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank tidak memiliki kredit bermasalah.
As at December 31, 2013 and 2012, the Bank has no non performing loans.
D1/March 28, 2014
37
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) c.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
c.
2013 Rp Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2012 Rp
668,750 128,644 311,984 130,680
208,613 16,330 136,229 52,349
1,240,058
413,521
(6,039)
(1,915)
1,234,019
411,606
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2013 Rp Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
e.
By Loan Periods Loan periods based on the loan agreements are as follows:
Rupiah ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
d. By Remaining Periods Loans based on the remaining periods from statement of financial position date to maturity date are as follows: 2012 Rp
691,004 122,815 314,996 111,243
216,496 58,166 86,966 51,893
1,240,058
413,521
(6,039) 1,234,019
(1,915) 411,606
Rupiah ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai.
e. Allowance for Impairment Losses As at December 31, 2013 and 2012, the allowance for impairment of loans is assessed collectively and there were no impaired loans.
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2013 Rp Saldo Awal Pembentukan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2012 Rp 1,915 4,124
1,455 460
6,039
1,915
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp12.401 dan Rp4.135, sehingga pemenuhan cadangan adalah masing-masing sebesar 48,70% dan 46,31%.
D1/March 28, 2014
Beginning Balance Allowance during the Year Ending Balance
As of December 31, 2013 and 2012, the minimum allowance for impairment losses computed under the Bank Indonesia regulation amounting to Rp12,401 and Rp4,135, respectively, and thus fulfilling the allowance of 48.70% and 46.31%, respectively.
38
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. f.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible loans.
Informasi Pokok Lainnya Sehubungan dengan Kredit yang Diberikan
f.
1. Umum Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan.
Other Significant Information in Connection with The Loans 1.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.
General Loans are generally secured by collateral tied to the mortgage or power of attorney to sell, time deposits or other collateral acceptable to banks. Consumer loans consist of home mortgage loans, automobile loans, and other personal loans.
2. Tingkat Bunga Tingkat bunga rata-rata per tahun kredit yang diberikan masing-masing sebesar 10,62% dan 10,69% untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
2.
Interest Rates The average annual interest rate of loans were 10.62% and 10.69% for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
3. Deposito Berjangka yang Dijaminkan Sebagai Agunan Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat hak tanggungan, deposito berjangka dan jaminan lainnya.
3.
Time Deposits Pledged as Collateral Loans are secured by mortgages, deposits and other guarantees
Jumlah kredit yang dijamin dengan deposito berjangka per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp45.881 dan Rp44.334.
Total loans secured by time deposits as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp45,881 and Rp44,334, respectively
Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp66.937 dan Rp45.741 atau sebesar 5,61% dan 10,15% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 15).
Time deposits pledged as collateral of loans as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp66,937 and Rp45,741 or 5.61% and 10.15% of total time deposits, respectively (Note 15).
4. Batas Maksimum Pemberian Kredit Pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
4.
Legal Lending Limit For the years ended December 31, 2013 and 2012, the Bank did not violate or exceed the Legal Lending Limit (LLL) requirement.
5. Kelonggaran Tarik Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp292.396 dan Rp58.868 (Catatan 31).
5.
Unused Loan Facilities Unused loan facilities as of December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp292,396 and Rp58,868, respectively (Note 31).
6. Kredit Hapus Buku Kredit hapus buku per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.459 (Catatan 31).
6. Written Off Loans Writen off Loans as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp1,459, respectively (Note 31).
D1/March 28, 2014
39
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
11. Aset Tetap
11. Fixed Assets
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
2013 Pengurangan/ Deductions
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
270 --
-9,125
---
270 9,125
2,385 2,655
4,510 13,635
---
6,895 16,290
270 --
-466
---
270 466
351 621 2,034
866 1,332
---
1,217 1,953 14,337
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Penambahan/ Additions
Penambahan/ Additions
2012 Pengurangan/ Deductions
Rp
Rp
Acqusition Cost Direct Ownership Building Building Renovation Office Equipment and Supplies Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Building Renovation Office Equipment and Supplies Book Value
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
376 475
---
376 205
-270
2,510 3,361
1,656 1,656
1,781 2,362
2,385 2,655
414
1
145
270
1,812 2,226 1,135
282 283
1,743 1,888
351 621 2,034
Acqusition Cost Direct Ownership Land Building Office Equipment and Supplies Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Office Equipment and Supplies Book Value
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.332 dan Rp283 dicatat sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 25).
Depreciation expense for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp1,332 and Rp283, respectively, are recorded as general and administrative expenses (Note 25).
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut :
Deduction of fixed assets is the sale of fixed assets with the details as follows:
D1/March 28, 2014
40
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2013 Rp
Hasil Penjualan Aset Tetap Nilai Buku - Bersih Laba Penjualan Aset Tetap
2012 Rp ----
2,252 (474) 1,778
Selling Price of Fixed Assets Book Value - Net Gain from Sale of Fixed Assets
Pada tahun 2012, Bank menjual tanah, bangunan, dan perlengkapan dan peralatan kantor dengan total biaya perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku sebesar Rp474 dengan harga jual sebesar Rp2.252. Atas penjualan tersebut, Bank mencatat keuntungan sebesar Rp1.778 (Catatan 27).
In 2012, the Bank sold their lands, buildings, and office supplies and equipments with total acquisition cost, accumulated depreciation and book value amounting to Rp474, respectively, with selling price amounting to Rp2,252. The Bank recorded gain from sale of fixed assets amounting to Rp1,778 (Note 27).
Per 31 Desember 2013 dan 2012, bangunan, dan peralatan dan perlengkapan kantor dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp13.229 dan Rp2.034 telah diasuransikan pada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, masingmasing sebesar Rp61.551 dan Rp21.500 dan USD15,000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian.
As of December 31, 2013 and 2012, buildings, and office equipment and supplies with book value amounting to Rp13,229 and Rp2,034, respectively, were insured with PT Lippo General Insurance Tbk, related party, amounting to Rp61,551 and Rp21,500 and USD15,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the losses.
12. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
12. Advance and Prepaid Expenses
2013 Rp Uang Muka Biaya Dibayar di Muka Jumlah
2012 Rp
12,029 13,989 26,018
6,084 3,273 9,357
Advance Payment Prepaid Expenses Total
Uang muka terdiri dari uang muka renovasi dan uang muka lain-lain. Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dikeluarkan untuk biaya renovasi gedung kantor pusat dan kantor-kantor cabang. Uang muka lain-lain merupakan uang muka pembelian perlengkapan dan peralatan kantor serta pembelian hadiah untuk nasabah produk Bank.
Advance payments consist of advance for renovations and other advances. Advance for renovations represent advances for the head office and branch offices building renovation. Other advances represent advances for the purchase office equipment and office supplies, and also gift on reward for the Bank’s customer.
Biaya dibayar di muka terdiri dari sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, dan biaya-biaya kepada pihak ketiga.
Prepaid expenses consist of prepaid rent, prepaid insurance, and the costs to third parties.
13. Aset Lain-lain
13. Other Assets 2013 Rp
Pendapatan yang Masih akan Diterima Perlengkapan Kantor Uang Jaminan Tagihan Lain-lain Jumlah
2012 Rp
11,811 2,691 3,661 4,051 22,214
Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga yang masih akan diterima atas efek-efek dan kredit. D1/March 28, 2014
3,035 1,965 608 96 5,704
Accrued Income Office Supplies Security Deposits Other Receivables Total
Accrued Income is interest on marketable securities and loans that will be received. 41
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Tagihan lain-lain terdiri dari tagihan ATM Bersama dan tagihan atas jasa layanan virtual account.
Other receivables consisting of Joint ATM Bersama and virtual account services.
Pada tahun 2012, berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan No. 00041/406/10/063/12 tanggal 26 April 2012, Bank telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak PPh Badan atas tahun pajak 2010 sebesar Rp153 pada tanggal 8 Juni 2012, setelah memperhitungkan pajak penghasilan kurang bayar atas masa tahun pajak 2010 sebagai berikut:
On 2012, based on the Tax Overpayment Assessment Letter (TOAL) No. 00041/406/10/063/12 dated April 26, 2012, the Bank has received a refund on corporate income tax year 2010 amounted to Rp153 on June 8, 2012, after taking into account income tax underpayment of tax during the year 2010 as follows:
Tanggal/ Date
26 April 2012/ April 26, 2012 26 April 2012/ April 26, 2012
Surat Ketetapan Pajak/ Tax Assessment Letters
Pokok/ Principal Rp
SKPKB PPh 23 No. 00034/203/10/063/12 TUAL Article 23 No. 00034/203/10/063/12 SKPKB PPh 4 (2) No. 00015/240/10/063/12 TUAL Article 4 (2) No. 00015/240/10/063/12 Jumlah/ Total
14. Liabilitas Segera
Retur Kliring Jumlah
133 133
8 17
3 6
25 25
Clearing Return Total
15. Deposits from Customers
Pihak Berelasi/ Related Parties Rp
2013 Pihak Ketiga/ Third Parties Rp
761,707 1,727 98,141 861,575
Pihak Berelasi/ Related Parties Rp
D1/March 28, 2014
3
2012 Rp
15. Simpanan Nasabah
Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
9
14. Obligations Due Immediately 2013 Rp
Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
Denda/ Penalty Rp
465,638 290,956 1,094,015 1,850,609 2012 Pihak Ketiga/ Third Parties Rp
142,088 2,059 94,733 238,880
280,805 75,721 356,098 712,624
42
Jumlah/ Total Rp 1,227,345 292,683 1,192,156 2,712,184
Rupiah Current Accounts Saving Accounts Time Deposits Total
Jumlah/ Total Rp 422,893 77,780 450,831 951,504
Rupiah Current Accounts Saving Accounts Time Deposits Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Under the Law No 24 of the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) dated September 22, 2004, effective from September 22, 2005, as amended by Act No. 7 year 2009 dated January 13, 2009 on Stipulation of Substituting of Government Regulation No. 3 year 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities with commercial banks under the guarantee program, the amount of collateral values can change if they meet certain criteria applied.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000 untuk per nasabah per bank. Pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan Surat Edaran LPS No. SE.17/DPMR/XI/2013 tanggal 26 November 2013, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,25% (2012: 5,50%) untuk simpanan dalam Rupiah.
Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008, regarding the amount of deposit guaranteed by LPS, as at December 31, 2013 and 2012, the amount of deposits covered by LPS is customer deposits up to Rp2,000 per customer per bank. As at December 31, 2013, based on Circular Letter No. SE.17/DPMR/XI/2013 dated November 26, 2013, covered deposit from customers are only if the rate of interest is equal to or below 7.25% (2012: 5.50%) for deposits denominated in Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
On December 31, 2013 and 2012, the Bank is a participant of the guarantee program.
a. Giro
a. Current Accounts 2013 Rp
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah
2012 Rp
761,707 465,638 1,227,345
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
142,088 280,805 422,893
Rupiah Related Parties (Note 30) Third Parties Total
1.80%
The Average Annual Interest Rate Rupiah
2.51%
Per 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada saldo giro yang dijadikan jaminan kredit.
As of December 31, 2013 and 2012, there is no current accounts used as loan collateral.
b. Tabungan
b. Saving Accounts 2013 Rp
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
2012 Rp
1,727 290,956 292,683
2,059 75,721 77,780
Rupiah Related Parties (Note 30) Third Parties Total
2.32%
2.63%
The Average Annual Interest Rate Rupiah
Per 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada saldo tabungan yang dijadikan jaminan kredit.
D1/March 28, 2014
As of December 31, 2013 and 2012, there is no saving accounts used as loan collateral.
43
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
c. Deposito Berjangka
c. Time Deposits 2013 Rp
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah
2012 Rp
98,141 1,094,015 1,192,156
94,733 356,098 450,831
Rupiah Related Parties (Note 30) Third Parties Total
6.90%
6.23%
The Average Annual Interest Rate Rupiah
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontrak:
The amount of time deposits based on term of the contract:
2013 Rp 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Jumlah
2012 Rp
563,605 494,311 74,420 59,820
242,439 195,899 8,075 4,418
1,192,156
450,831
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
The amount of time deposits based on their remaining period to maturity:
2013 Rp ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan Jumlah
2012 Rp
750,090 370,774 60,972 10,320
270,686 175,058 2,927 2,160
1,192,156
450,831
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit yang diberikan adalah sebesar Rp66.937 dan Rp45.741 (Catatan 10).
16. Deposits from Other Banks
Akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk giro dan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah. Suku bunga yang diberikan sama dengan suku bunga yang berlaku untuk giro dan deposito kepada pihak lain.
This account represents current accounts from other banks and time deposits in Rupiah. The enacted interest rates are the same with the interest rates of current asset and time deposit to other parties.
2013 Rp
D1/March 28, 2014
≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months Total
As at December 31, 2013 and 2012, time deposits freezed and pledged as loan collateral amounted to Rp66,937 and Rp45,741, respectively (Note 10).
16. Simpanan dari Bank Lain
Rupiah Giro Deposito Berjangka Jumlah
1 Month 3 Months 6 Months 12 Months Total
2012 Rp
66,870 69,509 136,379
44
3,000 -3,000
Rupiah Current Accounts Time Deposits Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontrak:
The amount of time deposits based on term of the contract:
2013
2012
Rp
Rp
1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
23,791 45,718 --69,509
Jumlah
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2012 Rp 26,791 42,718 -69,509
> 1 Bulan - 3 Bulan > 3 Bulan - 6 Bulan Jumlah
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
Deposito Berjangka Giro
Total
The amount of time deposits based on their remaining period to maturity:
2013 Rp < 1 Bulan
1 Months 3 Months 6 Months 12 Months
------
< 1 Months
-----
> 1 Month - 3 Months > 3 Months - 6 Months Total
The average interest rate per year is as follows:
2013 %
2012 %
7.73 2.1
-1.8
Time Deposits Current Accounts
17. Perpajakan
17. Taxation
a. Utang Pajak
a. 2013 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Lainnya Jumlah
2012 Rp 1,643 251 18 49 3,723 105 5,789
b. 2013 Rp
D1/March 28, 2014
Income Taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Others Total
424 101 11 40 23 105 704
b. Beban Pajak Penghasilan
Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah
Taxes Payable
Income Tax Expense
2012 Rp 4,138 997 5,135
45
404 770 1,174
Current Tax Deferred Tax Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
c. Current Tax A reconciliation between profit before income tax as presented in statements of comprehensive income and estimated taxable income of the Bank is as follows:
2013 Rp Laba sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi
2012 Rp
19,778
3,970
Profit before Current Income Tax per Statement of Income Timing Differences: Allowance for Impairment Losses of Financial Assets and Non Financial Assets Current Acount With Other Bank Loans Fixed Assets Depreciation Employee Benefits Expense Personnel Total
Perbedaan Waktu: Penyisihan Kerugian Aset Keuangan dan Aset Non Keuangan Giro pada Bank Lain Kredit yang Diberikan Penyusutan Aset Tetap Beban Imbalan Kerja Tenaga Kerja Jumlah
-(4,141) (173) -392 (3,922)
(27) (2,048) (196) (1,002) (144) (3,417)
Perbedaan Tetap: Tenaga Kerja Keuntungan Penjualan Aset Tetap Lain-lain Jumlah Pembulatan
48 -650 698 16,554
807 118 227 1,152 1,705
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari Peredaran Bruto yang Memperoleh Fasilitas (a)
--
177
Total of Taxable Income from the Gross Turnover that Obtained Facility (a)
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari Peredaran Bruto yang Tidak Memperoleh Fasilitas (b)
16,554
1,528
Total of Taxable Income from the Gross Turnover that did not Obtain Facility (b)
4,138 -4,138 415 3,723
-404 404 381 23
Taksiran Pajak Penghasilan 2013: 25%*b 2012: (50%*25%*a)+(25%*b) Dikurangi: Kredit Pajak - PPh Pasal 25 Taksiran Utang Pajak Penghasilan
Permanent Differences: Personnel Gain on Sale of Fixed Asset Others Total Rounded
Estimated Income Taxes 2013: 25%*b 2012: (50%*25%*a)+(25%*b) Less: Tax Credit - Income Tax Article 25 Estimated Income Tax Payable
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tanggal 31 Desember 2013 tersebut di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan menjadi dasar pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
The calculation of corporate income tax for the year ended December 31, 2013 represents temporary calculation for accounting purpose and will be a basis when the Bank submits its Annual Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 sama dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Badan Bank untuk tahun 2012.
The calculation of corporate income tax for the years ended December 31, 2012 was in line with the Banks 2012 Annual Tax Return.
d. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
d. Deferred Tax Deferred tax is computed based on the temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities as per financial statements and tax bases of assets and liabilities with details as follows:
D1/March 28, 2014
46
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) ke (Dibebankan) ke laporan laba rugi laporan laba rugi komprehensif/ komprehensif/ Credited (Charges) Credited (Charges) Per 31 Desember statement of Per 31 Desember statement of Per 31 Desember 2011/ As of comprehensive 2012/ As of comprehensive 2013/ As of December 31, 2011 income December 31, 2012 income December 31, 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Penyisihan Kerugian Aset Keuangan dan Aset Non Keuangan A Cadangan Imbalan kerja Cadangan Training Penyusutan Aset Tetap Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan - Bersih S
6 251 68 21 346
(504) (251) 45 (60) (770)
(498) -113 (39) (424)
(1,034) -100 (63) (997)
Allowance for Impairment Losses of (1,532) Financial Assets and Non Financial Assets -Provision for Employee Benefits 213 Allowance for Trainning (102) Fixed Assets Depreciation (1,421) Deferred Tax Assets (Liabilities) - Net
Manajemen berpendapat bahwa aset dan liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan waktu kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
The management believes that total deferred tax assets and liabilities arising from temporary differences are probable to be realized in the future years.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of comprehensive income is as follows:
2013 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Laba Sebelum Pajak Perusahaan Penghasilan Kena Pajak dari Peredaran Bruto yang Memperoleh Fasilitas (a) Penghasilan Kena Pajak dari Peredaran Bruto yang Tidak Memperoleh Fasilitas (b) Jumlah Perbedaan Tetap: Tenaga Kerja Keuntungan Penjualan Aset Tetap Lain-lain Jumlah Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan Pengaruh Pajak atas Perbedaan Temporer yang Sebelumnya Diakui Jumlah Beban Pajak
2012 Rp
19,778
--
22
4,945 4,945
948 970
12 -163 175 5,120
202 29 57 288 1,258
15 5,135
(84) 1,174
e. Administrasi Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan prinsip self assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajakpajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
D1/March 28, 2014
3,970
Profit Before Current Income Tax per Statement of Income Income Before Tax of the Company Taxable Income from the Gross Turnover that Obtained Facility (a) Taxable Income from the Gross Turnover that did not Obtain Facility (b) Total Permanent Differences: Personnel Gain on Sale of Fixed Asset Others Total Estimated Taxable Income Current Year The Tax Effects of Temporary Differences Previously Recognized Total Tax Expense
e. Administration Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submit/pay tax returns on the basis of self assessments. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
47
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
18. Liabilitas Lain-lain
18. Other Liabilities 2013 Rp
Akrual Bunga Beban Akrual Lain-lain Jumlah
2012 Rp
9,096 2,862 993 12,951
2,808 2,725 245 5,778
Accrued Interest Expenses Accrued Expenses Others Total
Beban akrual terdiri dari beban kantor dan umum kepada pihak ketiga.
Accrued expenses consist of office and administrative expense to third parties.
Akrual bunga merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan nasabah.
Accrued interest is accrued interest on deposits from customers.
Lain-lain terdiri dari liabilitas nominal ATM bersama dan ruparupa liabilitas lainnya.
Others consist of ATM Bersama nominal obligations and other miscellaneous obligations.
19. Modal Saham
19. Capital Stock
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
per
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Masyarakat Jumlah
D1/March 28, 2014
2013 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership (%)
1,000,000,000 820,000,000 868,750,000 400,000,000 210,750,000 168,500,000 677,830,000 4,145,830,000
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid PT Kharisma Buana Nusantara Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Prima Cakrawala Sentosa PT Putera Mulia Indonesia Jumlah
The details of the shareholders and their ownerships as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
24.12 19.78 20.95 9.65 5.08 4.06 16.36 100.00
2012 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership (%)
1,000,000,000 400,000,000 210,750,000 210,750,000 168,500,000 1,990,000,000
50.25 20.10 10.59 10.59 8.47 100.00
48
Jumlah/ Total
Rp 100,000 82,000 86,875 40,000 21,075 16,850 67,783 414,583
PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia People Total
Jumlah/ Total
Rp 100,000 40,000 21,075 21,075 16,850 199,000
PT Kharisma Buana Nusantara Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Prima Cakrawala Sentosa PT Putera Mulia Indonesia Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 16 Mei 2012, para pemegang saham Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 27 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., dengan hasil keputusan antara lain:
On May 15, 2012, the Bank’s shareholders held Extraordinary General Meeting of Shareholders that stated in the Notarial Deed No. 27 from Notary Unita Christina Winata, S.H., with result as follows:
(i).
Menerima masuknya PT Prima Cakrawala Sentosa (PCS), PT Lippo General Insurance Tbk (LGI), dan PT Putera Mulia Indonesia (PMI) sebagai pemegang saham baru dengan mengambil bagian atas sahamsaham yang akan dikeluarkan Bank;
(i)
Accepted PT Prima Cakrawala Sentosa (PCS), PT Lippo General Insurance Tbk (LGI), and PT Putera Mulia Indonesia (PMI) as a new shareholder that will take new shares issued by the Bank;
(ii). Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dengan mengeluarkan sebagian saham-saham Bank sebesar 59.000.000 (dalam satuan penuh) saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp1.000 (dalam rupiah penuh), yang diambil bagian dan disetor oleh: - PCS sebanyak 21.075.000 (dalam satuan penuh) saham dengan nilai nominal Rp21.075 - LGI sebanyak 21.075.000 (dalam satuan penuh) saham dengan nilai nominal Rp21.075 - PMI sebanyak 16.850.000 (dalam satuan penuh) saham dengan nilai nominal Rp16.850.
(ii)
Increased its issued and paid up capital by issuing some new shares of Bank of 59,000,000 (in full amount) shares with a par value of Rp1,000 (in full rupiah), taken part and paid by:
(iii). Penyetoran harga saham dilakukan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp2.075 per saham, sehingga jumlah uang yang wajib disetorkan oleh: - PCS sebesar Rp43.731 untuk pengambilan bagian atas 21.075.000 (dalam satuan penuh) saham - LGI sebesar Rp43.731 untuk pengambilan bagian atas 21.075.000 (dalam satuan penuh) saham - PMI sebesar Rp34.964 untuk pengambilan bagian atas 16.850.000 (dalam satuan penuh) saham
(iii) New shares has exercise price of Rp2,075 per share, therefore the cash that shall be paid by:
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-22094, tanggal 18 Juni 2012 dan telah mendapat persetujuan efektif dari Bank Indonesia pada tanggal 10 April 2013.
The amendment of the Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-22094, dated June 18, 2012 and has received effective notice from Bank Indonesia dated April 10, 2013.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 7 tanggal 10 Desember 2012 dari Notaris Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, telah diambil keputusan-keputusan sebagai berikut:
Based on Deed Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 7 dated December 10, 2012 of Notary Unita Christina Winata, SH, notary in Jakarta, has made the following decisions:
1.
1.
Plans for initial public offering by issuing shares to the public (Public Offering) and listed bank shares on the Indonesia Stock Exchange and change the status of the Bank from Private Bank to be Publicly Listed, have been approved.
2.
Agree to increase the Bank's authorized capital from Rp520,000 to Rp795,000, as well as change the par value of each share of Bank from original amount Rp1,000 (in full rupiah) to Rp100 (in full rupiah).
3.
Agree to issue shares in the portfolio amounting to as much as 2,500,000,000 (in full amount) shares and offer/
2.
3.
-
-
Menyetujui rencana Bank untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Bank kepada masyarakat (Penawaran Umum) dan mencatatkan saham-saham Bank tersebut pada bursa efek di Indonesia serta mengubah status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka. Menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Bank dari semula sebesar Rp520.000 menjadi Rp795.000, serta mengubah nilai nominal masing-masing saham Bank dari semula sebesar Rp1.000 (dalam rupiah penuh) menjadi Rp100 (dalam rupiah penuh). Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya
D1/March 28, 2014
49
PCS as much as 21,075,000 (in full amount) shares totalling to Rp21,075 LGI as much as 21,075,000 (in full amount) shares totalling to Rp21,075 PMI as much as 16,850,000 (in full amount) shares totalling to Rp16,850
PCS as much Rp43,731 for participation of 21,075,000 (in full amount) shares LGI as much Rp43,731 for participation of 21,075,000 (in full amount) shares PMI as much Rp34,964 for participation of 16,850,000 (in full amount) shares
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham dan menawarkan/ menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham baru dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp100 (dalam rupiah penuh). Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Bank setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas sahamsaham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan termasuk saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham lama pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing).
sell new shares through a public offering with amount of as much as 2,500,000,000 (in full amount) shares with a par value of each share is Rp100 (in full rupiah).
4.
Agree to register all shares of the Bank after implementation of the Public Offering of the shares sold to the public through the capital markets includes shares held by existing shareholders on Indonesia Stock Exchange (Company Listing).
the and and the
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012.
Amendment to the Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated December 14, 2012.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 19 tanggal 20 Mei 2013 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp199.000 menjadi Rp414.583. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp215.583 berasal dari penawaran umum perdana sebanyak 2.155.830.000 (dalam satuan penuh) saham biasa atas nama masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (dalam satuan penuh), yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp375 per saham.
Based on Deed General Extraordinary Shareholders No. 19 dated May 20, 2013 of Notary Unita Christina Winata , S.H, notary in Jakarta , approved an increase in the issued and paid up capital of becoming Rp414,583 from Rp199,000. The increase in the issued and paid- for Rp215,583 derived from initial public offering as much as 2,155,830,000 (in full) ordinary shares each with a nominal value of Rp100 (in full), which is offered to the public at a price of Rp375 per share.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-21373 tanggal 31 Mei 2013.
Amendment to the Articles of Association was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-21373 dated May 31, 2013.
PCS juga mengambil bagian dalam penawaran umum dengan membeli saham sebanyak 658.000.000 (dalam satuan penuh) saham atau 30,52% dari jumlah saham biasa atas nama yang ditawarkan, sehingga jumlah kepemilikan PCS atas saham Bank mengalami peningkatan dari 210.750.000 (dalam satuan penuh) saham setara dengan Rp21.075 menjadi 868.750.000 (dalam satuan penuh) saham setara dengan Rp86.875.
PCS also take part in a public offering to buy 658,000,000 shares (in full amount) or 30.52 % of the ordinary shares, so the number of PCS ownership over the shares of the Bank has increased from 210,750,000 (in units full) is equivalent to Rp21.075 shares into 868,750,000 (in full amount) per shares equivalent to Rp86,875.
20. Agio Saham
20. Premium on Stock 2013 Rp
Agio Saham Beban Emisi Saham Jumlah
2012 Rp
656,278 (4,440) 651,838
Agio saham merupakan kelebihan harga pelaksanaan di atas nominal dari penerbitan saham (Catatan 19). Per 31 Desember 2013 dan 2012, saldo agio saham sebesar Rp656.278 dan Rp63.425, dengan rincian sebagai berikut:
D1/March 28, 2014
63,425 -63,425
Premium on Stock Share Issuance Costs Total
Premium on stock represents the excess of exercise price over par value of the issuance of shares (Note 19). As of December 31, 2013 and 2012, the balance of additional paid in capital amounting toRp656,278 and Rp63,425, with the following details: 50
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Harga Nominal/ Nominal Price Rp PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C Masyarakat Jumlah
2013 Harga Beli/ Buying Price Rp
86,875 21,075 16,850 82,000 67,783 274,583
Harga Nominal/ Nominal Price Rp PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Jumlah
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Agio Saham/ Premium on Stock Rp
290,481 43,731 34,963 307,500 254,186 930,861 2012 Harga Beli/ Buying Price Rp
21,075 21,075 16,850 59,000
203,606 22,656 18,113 225,500 186,403 656,278
PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C People Total
Agio Saham/ Premium on Stock Rp
43,731 43,731 34,963 122,425
22,656 22,656 18,113 63,425
21. Penggunaan Laba Bersih
PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Total
21. Use of Net Income
Penggunaan Laba Bersih Tahun 2012 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 28 Juni 2013, disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2012 sebesar Rp2.796, disisihkan sebesar Rp200 sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai laba ditahan.
Use of Net Income for 2012 Annual General Meeting of Shareholders dated June 28, 2013, approved the entire net income for the fiscal year 2012 amounting to Rp2,796, has allocated amounting to Rp200 as reserve fund, and the remaining recorded as retained earnings.
Cadangan Umum dan Wajib Pada tanggal 31 Desember 2013, cadangan umum dan wajib sebesar Rp200. Cadangan umum dan wajib ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaanperusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut.
General and Reserval On December 31, 2013, general and compulsy reserve of Rp200. General and compulsory reserve is formed in relation to the Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 which has been replaced by Law No. 40/2007 effective date of August 16, 2007 regarding Limited Liability Company, which requires companies to make provision for general reserve at least 20% of the total issued and fully paid. The law does not regulate time limit for the allowance.
22. Pendapatan Bunga
22. Interest Income 2013 Rp
Kredit yang Diberikan Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Lainnya Jumlah
2012 Rp
73,238 41,911 38,581 769 154,499
Pendapatan bunga lainnya merupakan pendapatan bunga yang berasal dari pendapatan bunga dari giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. D1/March 28, 2014
25,552 11,803 3,961 24 41,340
Loans Placement with Bank Indonesia Marketable Securities Others Total
Other interest income represents interest on current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks.
51
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
23. Beban Bunga
23. Interest Expenses 2013 Rp
Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Giro Tabungan Simpanan dari Bank Lain Deposito Berjangka Giro Jumlah
2012 Rp
55,536 19,551 3,144
14,156 2,905 734
1,861 349 80,441
--17,795
Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak-pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp18.778 dan Rp3.207 atau sebesar 23,34% dan 18,02% dari seluruh beban bunga (Catatan 30).
Interest expenses paid to the related parties for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp18,778 and Rp3,207 or reflect 23.34% and 18.02% of the total interest expense, respectively (Note 30).
24. Pembentukan (Pemulihan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 2013 Rp Aset Keuangan Kredit yang Diberikan (Catatan 10) Giro pada Bank Lain (Catatan 6) Jumlah
4,124
460
-4,124
(27) 433
Financial Assets Loans (Note 10) Current Account with Other Bank (Note 6) Total
25. General and Administrative Expenses 2013 Rp
D1/March 28, 2014
24. Allowance For (Recovery Of) Impairment Losses 2012 Rp
25. Beban Umum dan Administrasi
Barang dan Jasa Jasa Pihak Ketiga Iklan dan Promosi Sewa Kantor Asuransi Perjalanan Dinas Penyusutan (Catatan 11) Pemeliharaan Lain-lain Keanggotaan Pajak Jamuan Kerugian Risiko Operasional Jumlah
Deposits from Customers Time Deposits Current Accounts Savings Accounts Deposits from Other Banks Time Deposits Current Accounts Total
2012 Rp
6,485 6,203 4,072 3,955 2,635 2,160 1,332 1,045 909 372 227 151 34 29,580
2,818 3,991 952 1,924 735 651 283 266 164 50 51 21 54 11,960
52
Goods and Services Third Parties Service Advertising and Promotion Offices Rental Insurances Business Travel Depreciations (Note 11) Maintenance Others Membership Taxes Entertainment Operational Risk Losses Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
26. Beban Tenaga Kerja
26. Personnel Expenses 2013 Rp
Gaji Pokok Imbalan Kerja (Catatan 29) Pendidikan dan Pelatihan Iuran Jamsostek Tunjangan Hari Raya dan Bonus Honorarium Komisaris Honorarium Komite Lembur Tunjangan Karyawan Lain-lain Jumlah
2012 Rp
27,785 2,418 1,564 1,151 826 480 185 2 -719 35,130
27. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 2013 Rp
11,349 1,798 731 469 747 404 180 4 42 581 16,305
Basic Salaries Employee Benefit (Note 29) Education and Training Jamsostek Contributions Holiday Allowances and Bonus Commissioners Honorarium Committee Honorarium Overtime Personnel Allowances Others Total
27. Non Operating (Expenses) Income - Net 2012 Rp
Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) Lain-lain - Bersih Jumlah
-2 2
1,778 -1,778
Gain on Sale of Fixed Assets (Note 11) Others - Net Total
28. Laba per Saham
28. Earning per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
Laba Bersih:
Net Income : 2013 Rp
Laba untuk perhitungan laba bersih per saham dasar: Jumlah
2012 Rp
14,643 14,643
Jumlah Saham (dalam satuan penuh) :
Laba Bersih per Saham yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
D1/March 28, 2014
Income for the calculation basic earnings per share Total
Total Shares (in full amount) : 2013 Rp
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
2,796 2,796
2012 Rp
3,427,220,000
1,701,666,667
Total weighted average common shares for the calculation basic earnings per share
4.27
1.64
Earnings per share Attributable to Owners the Parent Entity
53
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
29. Imbalan Kerja
29. Employee Benefits
Pada tahun 2013 dan 2012, Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
In 2013 and 2012, the Bank calculates and records the employee benefits expense in accordance with the Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.
Pada tanggal 20 Desember 2012, Bank mengubah program imbalan pasca kerja dari imbalan pasti menjadi iuran pasti melalui PT AIA Financial. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Bank telah menempatkan dana sebesar Rp4.352 (2012: Rp2.800).
As of December 20, 2012, the Bank changed the postemployment benefit plans from defined benefit into defined contribution through PT AIA Financial. Up to date December 31, 2013, the Bank has put the funding of Rp4,352 (2012: Rp2,800).
Liabilitas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Sienco Aktuarindo Utama sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010).
Liability on employee benefits as of December 31, 2013 and 2012 is calculated by an independent actuary, PT Sienco Aktuarindo Utama, in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010).
Jumlah liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen PT Sienco Aktuarindo Utama per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Total employee benefits liability balance based on the Independent Actuary’s PT Sienco Aktuarindo Utama calculation as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013 Rp Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja Nilai Wajar Aset Program Keuntungan (Kerugian) yang Belum Diakui Liabilitas yang Diakui di Laporan Posisi Keuangan
2012 Rp
4,381 (4,352) (29)
2,452 (2,800) 348
--
--
Perubahan pada liabilitas yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen:
The changes of liability that is recognized in accordance with the Independent Actuary’s calculation:
2013 Rp Saldo Awal Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan Pembayaran Iuran pada Tahun Berjalan Saldo Akhir
2012 Rp
-2,418 (2,418) --
Beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
D1/March 28, 2014
1,002 1,798 (2,800) --
Beginning Balance Expense Recognized during the Year Contribution Payments during the Year Ending Balance
The employee benefits expense for the years ended December 31, 2013 is as follows:
2013 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Imbal Hasil Aset Program Beban Jasa Masa Lalu (Non Vested) Amortisasi Keuntungan Aktuaria yang Diakui Jumlah Beban Imbalan Kerja
Present Value of Employee Benefit Obligation Fair Value of Plan Asset Unrecognised Actuarial Gains (Losses) Liability Recognized in the Statement of Financial Position
2012 Rp 2,404 152 (174) 41 (5) 2,418
54
1,506 75 -217 -1,798
Current Service Cost Interest Cost Return on Asset Plan Past Service Cost (Non Vested) Amortization of Recognized Actuarial Gains Total Employee Benefits Expense
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri
Metode
The key assumptions used by the Independent Actuary for the year ended December 31, 2013 and 2012 for the calculation of employee benefits expense is as follows:
2013
2012
55 Tahun/ Years 9.10% 7.00% Tabel Mortalita - TMI 2011/ Table of Mortality - TMI 2011 1% dari Tingkat Mortalita/ 1% of the Mortality Rate 10% di Usia 20 Tahun dan Menurun Sampai Usia 54 Tahun/ 10% at Age 20 Years and Declined Until the Age of 54 Years Projected Unit Credit
55 Tahun/ Years 6.90% 7.00% Tabel Mortalita - CSO 1980/ Table of Mortality - CSO 1980 1% dari Tingkat Mortalita/ 1% of the Mortality Rate 10% di Usia 20 Tahun dan Menurun Sampai Usia 54 Tahun/ 10% at Age 20 Years and Declined Until the Age of 54 Years Projected Unit Credit
Mutasi nilai kini liabilitas, nilai wajar aset program dan defisit pada program, serta keuntungan (kerugian) aktuaria atas penyesuaian historis untuk 4 (empat) tahun terakhir yaitu: 2013 Rp Nilai Kini Liabilitas Nilai Wajar Aset Program Defisit Program Penyesuaian Pengalaman pada Liabilitas Program
Disability Rate Resignation Rate
Method
Movement of present value of obligation, fair value of plan assets and deficit of program, and actuarial gains (losses) on historical adjustments for the latest of 4 (four) years are as follows:
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
4,381 -4,381
2,452 -2,452
1,084 -1,084
108 -108
Present Value of Obligation Fair Value of Plan Assets Deficit in Program
--
--
--
--
Experience Adjustments on Plan Liabilities
30. Sifat dan Transaksi dengan Phak Berelasi
30. Nature and Transactions of Related Parties
Sifat Hubungan Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Pihak Berelasi/ Related Parties
Normal Pension Age Discount Rate Salary Increase Rate Mortality Rate
Nature of Relationship Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Bank through ownership or management.
Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of Related Parties
Transaksi/ Transactions
Mochtar Riady
Pemilik Pemegang Saham Mayoritas/ Owner of Majority Shareholder
Giro/ Current Account
PT Almaron Perkasa
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Aryaduta International Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Aryaduta Karawaci Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
D1/March 28, 2014
55
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pihak Berelasi/ Related Parties
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of Related Parties
Transaksi/ Transactions
PT Banten Sinar Dunia Televisi
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Bank Garansi, Deposito Berjangka/ Bank Guarantee, Time Deposit
PT Golden Pradamas
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Kharisma Buana Nusantara
Pemegang Saham Mayoritas/ Majority Shareholder
Giro/ Current Account
PT Lippo General Insurance Tbk
Pemegang Saham/ Shareholder
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Lippo Life Assurance
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Lippo Securities Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Lippo Karawaci Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Link Net
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Matahari Departement Store Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Matahari Putra Prima Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Mandiri Cipta Gemilang
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Mulia Bangun Semesta
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Mulia Sentosa Dinamika
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Multipolar Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account, Time Deposit
PT Prima Cakrawala Sentosa
Pemegang Saham/ Shareholder
Giro/ Current Account
PT Putera Mulia Indonesia
Pemegang Saham/ Shareholder
Giro/ Current Account
PT Siloam Dinamika Perkasa
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Siloam International Hospitals
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Star Pacific Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
Yayasan Pendidikan Pelita Harapan
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Villa Permata Cibodas
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
D1/March 28, 2014
56
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pihak Berelasi/ Related Parties
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank/ Board of Commissioners, Directors and Executive Bank Officers
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of Related Parties
Manajemen Bank/ Bank's Management
Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabungan Keluarga Pemegang Saham Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Deposito Berjangka Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank
Tabungan, Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
Related Parties Transactions and Balances In course of business, the Bank has transactions with related parties. These transactions are conducted in a normal terms and conditions as well as transactions with the third parties. The transactions are as follows:
2013 Rp Liabilitas Simpanan Nasabah (Catatan 15) Giro Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham
Transaksi/ Transactions
2012 Rp
758,651 1,556 1,500 761,707
129,919 9,626 2,543 142,088
40
625
96
203
1,591 1,727
1,231 2,059
Liability Deposits from Customers (Note 15) Current Accounts Parties under Common Control Shareholders Shareholder's Family Saving Deposits Shareholder's Family Family of the Bank's Director and Executive Employee Board of Commissioners, Directors and Executive Employee of the Banks Time Deposits Parties under Common Control Shareholders Shareholders's Family Board of Commissioners, Directors and Executive Employee of Banks Family of the Bank's Director and Executive Employee
93,558 -1,057
87,237 6,000 --
3,126
1,286
Jumlah
400 98,141 861,575
210 94,733 238,880
Persentase dari Jumlah Liabilitas
30.03%
22.02%
Percentage from Total Liabilities
8,338
Commitments and Contingencies Bank Guarantee (Note 31) Parties under Common Control
8.84%
Percentage from Total Liabilities Commitments and Contingencies
Komitmen dan Kontinjensi Bank Garansi (Catatan 31) Pihak Dibawah Pengendalian Bersama
--
Persentase dari Jumlah Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi
--
D1/March 28, 2014
57
Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2013 Rp
Beban Bunga (Catatan 23) Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Jumlah Persentase dari Beban Bunga
2012 Rp
17,522 591 476
2,694 371 60
178
57
11 18,778
25 3,207
Interest Expenses (Note 23) Parties under Common Control Shareholders Shareholder's Family Board of Commissioners, Directors and Executive Employee of Banks Family of the Bank's Director and Executive Employee Total
23.34%
18.02%
Percentage from Interest Expenses
Rincian gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris adalah sebagai berikut:
Details of salary and remuneration Board of Directors and Board of Commissioners as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Direksi Dewan Komisaris
2,240 743 2,983
1,662 556 2,218
31. Komitmen dan Kontinjensi
Board of Directors Board of Commissioners
31. Commitments and Contingencies
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan.
As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are not presented in the financial statements.
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut:
The following is a summary of the Bank’s commitments and contingencies at contractual amounts:
2013 Rp Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Digunakan Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih Kontinjensi Liabilitas Kontinjensi Bank Garansi Pihak Berelasi Pihak Ketiga Jumlah Kontinjensi - Bersih Lainnya Titipan Setoran Kliring Kredit Hapus Buku Jumlah Lainnya Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
D1/March 28, 2014
2012 Rp Commitment Commitment Liabilities
292,396 292,396
58,868 58,868
Unused Loans Facilities Total Commitment Liabilities - Net
-21,900 21,900
8,338 19,187 27,525
Contingencies Contingencies Liabilities Bank Guarantee Related Parties Third Parties Total Contingencies - Net
1,016 1,459
6,515 1,459
2,475
7,974
316,771
94,367
58
Others Deposit Clearing Written Off Loans Total Others Total Commitment Liabilities and Contingencies - Net
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi sebesar Nihil.
In the years ended December 31, 2013 and 2012, the Bank has recorded estimated losses on commitments and contingencies amounting Nil, respectively.
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan aset untuk aset non produktif, namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
In accordance with the Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP dated December 23, 2011, the Bank no longer required to establish allowance for assets write off on its non productive assets, but the Bank shall calculate the impairment losses according to the applicable accounting standards.
32. Informasi Segmen Usaha
32. Operating Segment Information
Seperti yang telah dijelaskan pada Catatan 2.y, Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal mananjemen secara bulanan untuk masing-masing area.
As described in Note 2.y, the Bank is currently managed as a single operating segment. At this time, the Bank analyze the geographical segments in which the internal management reports mananjemen examined monthly for each area.
Informasi wilayah geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.
Information grouped into geographic regions Special Capital Region (DKI) Jakarta and outside Jakarta.
DKI Jakarta Rp Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pemulihan (Pembentukan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administrasi Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasioanal Laba sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih
2013 Luar DKI Jakarta Rp
Jumlah Rp Net Interest Income Other Operasional Income Recovery (Forming) Allowance for Possible Losses Personnel Expenses General and Administrative Expenses Operational Income
96,939 13,060
(22,881) 1,492
74,058 14,552
(2,707) (35,099) (25,149) 47,044 2 47,046 (5,135) 41,911
(1,417) (31) (4,431) (27,268) -(27,268) -(27,268)
(4,124) (35,130) (29,580) 19,776 2 19,778 (5,135) 14,643
Jumlah Aset
2,715,358
1,161,912
3,877,270
Total Assets
Jumlah Liabilitas
1,479,018
1,389,839
2,868,857
Total Liabilities
D1/March 28, 2014
59
Income before Income Tax Income Tax Net Income
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
DKI Jakarta Rp
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2012 Luar DKI Jakarta Rp
Jumlah Rp
Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pemulihan (Pembentukan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administrasi Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasioanal Laba sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih
23,545 7,345
---
23,545 7,345
(433) (16,305) (10,841) 3,311 1,778 5,089 (1,174) 3,915
--(1,119) (1,119) -(1,119) -(1,119)
(433) (16,305) (11,960) 2,192 1,778 3,970 (1,174) 2,796
Jumlah Aset
884,825
332,696
1,217,521
Total Assets
Jumlah Liabilitas
623,521
337,914
961,435
Total Liabilities
33. Manajemen Risiko
Net Interest Income Other Operasional Income Recovery (Forming) Allowance for Possible Losses Personnel Expenses General and Administrative Expenses Operational Income Income before Income Tax Income Tax Net Income
33. Risks Management
Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan penghimpunan dana, pemberian pinjaman maupun penyediaan jasa perbankan lainnya, Bank tidak terlepas dari berbagai risiko. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Bank bila tidak dikelola dengan baik.
In carrying out its business activities related to fund raising, lending and providing other banking services, the Bank is not in spite of the risks. Implementation of these activities could result in a negative impact on the Bank's business continuity if not managed properly.
Manajemen risiko mendapat perhatian khusus dari Bank sebagai upaya mengimbangi semakin kompleksnya produk dan aktivitas yang dihadapi. Dalam mencapai tujuan tersebut maka Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkan kebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat (contingency plan) untuk menghadapi risiko yang timbul serta memperbaiki dan menyempurnakan penerapan manajemen risiko.
Risk management is of particular interest as the Bank's efforts to offset the increasing complexity of products and activities that they face. In achieving these objectives, the Bank has a Risk Management Committee and the Risk Management Unit in charge of setting policy including risk management strategies and planning in an emergency (contingency plan) to deal with the resulting risks and improve and refine the application of risk management.
Penerapan manajeman risiko dilaksanakan melalui pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Application of risk management is carried out through active oversight board of commissioners and directors, the adequacy of policies, procedures and limits of risk management, adequacy the processes of risk identification, measurement, monitoring and control, and the implementation of risk management information systems and a comprehensive internal control system.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya yang timbul dari aktivitas fungsional Bank seperti perkreditan, treasury, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).
Credit Risk Credit risk is the risk of loss due to failure of the counterparty to fulfill its obligations arising from the functional activities such as bank lending, treasury, investment and trade finance (trade finance).
D1/March 28, 2014
60
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada masa mendatang. Perhitungan probability default tersebut selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai modal (capital at risk), pricing, alokasi modal dan manajemen portofolio.
Credit risk is measured by the probability of default in the future. Calculation of default probability will then be used as the basis for the calculation of impairment losses of capital (capital at risk), pricing, capital allocation and portfolio management.
Manajemen risiko kredit terdiri dari: yang bersifat spekulatif dan pemberian kredit kepada debitur yang bermasalah, kemudian melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berskala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan, memberikan saran-saran perbaikan, sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan; four eyes principles sebagai salah satu pengendalian risiko kredit pada proses pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (monitoring) dengan cara mendeteksi secara dini debitur yang berpotensi default. Sistem tersebut dapat mendukung proses pemantauan pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan menyempurnakan tindak lanjut secara efektif.
Management of credit risk consist of: a speculative lending to borrowers in trouble, then monitoring and strict examination, scale and continuous credit has been disbursed, providing suggestions for improvement, so the losses that may occur can be minimized; four eyes principles as a credit risk management process has been implemented lending units of work, and Early Warning System (EWS) as a monitoring tool (monitoring) by means of early detection of a potential debtor default. The system can support whole process of loan monitoring, identify corrective actions, and improve follow up effectively.
Pemberian kredit juga tidak mengabaikan konsep hubungan total debitur (one obligor concept), pemantauan terhadap Konsentrasi Kredit, pemenuhan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta penentuan limit kewenangan dalam proses pemutusan kredit yang dilakukan secara berjenjang.
The credit is also not ignore the concept of total debtor relations (one obligor concept), concentration of credit monitoring, compliance with the provisions of Legal Lending Limit (LLL) as well as the determination of the authority limit the loan approval process is done in stages.
Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit lain adalah sebagai berikut:
Analysis the maximum exposure to credit risk without taking into account any collateral held or other credit quality improvement are as follows:
2013 Rp Laporan Posisi Keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Akan Diterima Sub Jumlah Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang belum Digunakan Bank Garansi yang Diterbitkan Sub Jumlah Jumlah
D1/March 28, 2014
2012 Rp
265,191 10,738 753,000 648,665
90,667 5,602 571,200 116,874
Statement of Financial Position: Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Bank Placements with Bank Indonesia Marketable Securities
879,504 1,240,058 11,811 3,808,967
-413,521 3,035 1,200,899
Reverse Repo Loans Accrued Income Sub Total Commitments and Contingencies
292,396 21,900 314,296 4,123,263
61
58,868 27,525 86,393 1,287,292
Unused Loans Facilities Bank Guarantees Issued Sub Total Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit adalah sebagai berikut:
Concentration of loans by type of loan are as follows:
2013 Rp Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
2012 (%)
792,620 362,598 84,840 1,240,058
Rp
63.92 29.24 6.84 100.00
Konsentrasi kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
48,968 151,798 212,755 413,521
Industri Perdagangan, Restoran dan Hotel Jasa Konstruksi Pertambangan Lain-lain Jumlah
381,731 410,957 282,291 57,739 3,957 103,383 1,240,058
11.84 36.71 51.45 100.00
Working Capital Investment Consumption Total
Bank credit concentration by economic sector are as follows:
2013 Rp
(%)
2012 (%)
Rp
30.78 33.14 22.76 4.66 0.32 8.34 100.00
(%) 99,720 159,115 51,508 40,193 2,303 47,179 413,521
24.11 38.48 12.46 9.72 0.56 11.41 100.00
Manufacturing Trading, Restaurant and Hotel Services Construction Minings Others Total
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabah maupun counterparty sesuai waktu yang dijanjikan. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan meneliti seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar dari Bank, kemudian mengidentifikasi segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan termasuk kebutuhan komitmen dan kontinjensi.
Liquidity Risk Liquidity risk is the risk which the Bank is unable to comply its obligations to customers and counterparties according to the time appointed in due course. The liquidity risk measurement is done by examining all cash inflows and outflows from the Bank, then identify all the possible shortage of funds in the future including the need for commitments and contingencies.
Pengelolaan likuiditas aset dan liabilitas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang optimal untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada laporan posisi keuangan maupun rekening administrasi.
The management of liquidity asset and liabilities include maintaining liquidity at a level sufficient to comply the obligations that mature at any time, and managing interest rate risk arising from each transaction listed on the statement of financial position or off balance sheet.
Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
The gap between the period of funding from third parties which are generally shorter than the period of disbursement of loans, would cause liquidity problems affecting the ability of the Bank in fulfilling its obligations to its customers. This can affect the level of public confidence which in turn can affect the survival of the Bank.
Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan aset produktif yang likuid dan memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan aset produktif yang likuid terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) seperti
The Bank liquidity management emphasized on the adjustment of the inflow and outflow of funds. The gap in cash flows has been anticipated by maintenance of liquid and adequate productive asset in line with the forecast of cash flow and existing structure of liabilities. Liquid productive asset maintenance consists of maintenance of reserve requirement
D1/March 28, 2014
62
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta pemeliharaan efekefek berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia. Bank juga memelihara cadangan aset produktif yang likuid lainnya, terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek berjangka panjang yang likuid seperti surat utang negara. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna menganeka-ragamkan cara pendanaan.
set by Bank Indonesia and maintenance of short term marketable securities such as Certificates of Bank Indonesia. The Bank also maintains allowance of others liquid productive assets consisting of short term current accounts with other banks and long term liquid marketable securities such as government bonds. Liquidity management is also carried out through management of the structure of funding sources by applying the limits depositor and trying to reduce its dependence on costly funds such as deposits and replace them with cheaper funding such as demand deposits and saving deposits. In addition, the Bank continues to maintain the ability to access the money market, by always maintaining relationships with correspondent banks. The Bank periodically reviews the entire situation above and also take action to diversify ways of funding.
Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga.
Analysis of liquidity/maturity gap is to measure the cumulative difference between earning assets and interest bearing liabilities and their impact on the liquidity of the Bank and its exposure to changes in interest rates. Interest rate risk arises when the maturity of assets earning significantly different or its sensivity with the maturity of interest-bearing obligations.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas masuk atau keluar.
The following table presents maturity information on estimated maturities of assets and liabilities under the contract to be cash inflows or outflows.
Jumlah/ Total
Rp ASET Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih akan Diterima
2013 1 s/d 3 Bulan/ 1 up to 3 Months
3 s/d 6 Bulan/ 3 up to 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 up to 12 Months
> 12 Bulan/ > 12 Months
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp ASSETS -Cash -- Current Account with Bank Indonesia -Current Account with Other Banks -Placement with Bank Indonesia 648,665 Marketable Securities
23,584 265,191 10,738 ---
---753,000 --
------
------
------
879,504 1,240,058
---
879,504 35,208
-110,929
-176,899
-367,968
-549,054
Reverse Repo Loans
11,811 3,820,740
-299,513
11,811 1,667,712
-110,929
-176,899
-367,968
-1,197,719
Accrued Income
(6,039) 3,814,701
LIABILITAS Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Jumlah Perbedaan Jatuh Tempo
133 2,712,184 136,379 5,789 12,951 2,867,435 953,305
D1/March 28, 2014
s/d 1 Bulan/ up to 1 Month
23,584 265,191 10,738 753,000 648,665
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Tidak Mempunyai Kontrak Jatuh Tempo/ No Contractual Maturity Rp
Allowance for Possible Losses Total
-1,520,028 -105 -1,520,133 (1,220,620)
133 750,090 93,661 1,961 3,855 849,699 818,013
-370,774 42,718 -9,096 422,588 (311,659)
-60,972 -3,723 -64,695 112,204
-10,320 ---10,320 357,648
------1,197,719
LIABILITIES Obligations Due Immediately Customer Deposits Deposits from Other Banks Taxes Payable Other Liabilities Total Maturity Gap Net Position After Allowance for Possible Losses
953,305
63
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah/ Total
Rp ASET Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih akan Diterima Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
Tidak Mempunyai Kontrak Jatuh Tempo/ No Contractual Maturity Rp
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
s/d 1 Bulan/ up to 1 Month
2012 1 s/d 3 Bulan/ 1 up to 3 Months
3 s/d 6 Bulan/ 3 up to 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 up to 12 Months
> 12 Bulan/ > 12 Months
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
4,477 90,667 5,602 571,200 116,874 413,521
4,477 90,667 5,602 ----
---571,200 -6,499
-----31,461
----9,799 50,311
-----128,225
ASSETS -Cash -- Current Account with Bank Indonesia -Current Account with Other Banks -Placement with Bank Indonesia 107,075 Marketable Securities 197,025 Loans
3,035 1,205,376
-100,746
3,035 580,734
-31,461
-60,110
-128,225
-304,100
Allowance for Possible Losses Total
(1,915) 1,203,461
LIABILITAS Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Jumlah Perbedaan Jatuh Tempo
25 951,504 3,000 704 3,053 958,286 247,090
Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
245,175
Accrued Income
-500,672 -105 -500,777 (400,031)
25 270,687 3,000 576 245 274,533 306,201
-175,058 --2,808 177,866 (146,405)
-2,927 -23 -2,950 57,160
-2,160 ---2,160 126,065
------304,100
LIABILITIES Obligations Due Immediately Customer Deposits Deposits from Other Banks Taxes Payable Other Liabilities Total Maturity Gap Net Position After Allowance for Possible Losses
Risiko Suku Bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan liabilitas seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efek-efek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan liabilitas pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih.
Interest Risk Interest rate risk is the risk of possible decline in net interest income and market value of the portfolio of assets due to changes in interest rates in the money market. Because assets and liabilities as current accounts with other banks, investments in marketable securities, loans, current accounts, savings deposits, time deposits and certificates of deposits, borrowings and liabilities other financial markets have different interest rate and term, the changes on the interest rate may result in an increase or decrease in net interest income.
Sepanjang tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi liabilitas jangka pendek, arus kas bersih dapat diatur dengan baik, cukup baik dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang.
During the years ended December 31, 2013 and 2012, the Bank has provided adequate liquid tool to anticipate shortterm liabilities, net cash flow can be regulated, fairly good and quite easy to gain access to money market funding.
Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan liabilitas, manajemen Bank, melalui mekanisne rapat ALCO bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang sifatnya sangat strategis, antara lain: a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang, b. Ketepatan pengelolaan aset dan liabilitas yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga, c. Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada pada wilayah diseluruh Indonesia, d. Penempatan dana pada portofolio efek-efek, e. Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru, f. Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat ini, dan
In the face of a possible imbalance of asset and liability management, the Bank, through mekanisne monthly ALCO meetings, always do a review of some of the things that is very strategic, among others: a. Management of funding (funding) which have a maturity of not balanced, b. Accuracy management of assets and liabilities that have a sensitivity to interest rate changes, c. Analysis of third party funds that illustrate trends of various products of third party funds that are in the area around Indonesia, d. Placement of funds in a portfolio of securities, e. The report credits the development of existing and new, f. After pricing strategy with current market conditions, dan
D1/March 28, 2014
64
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
g. Perbandingan target dengan realisasi dana pihak ketiga.
g. Comparison with the realization of the target of third party funds.
Eksposur Bank terhadap Risiko Tingkat Suku Bunga Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga.
The Bank’s Exposure to Interest Rate Risk The table below summarizes the Bank's exposure to interest rate risk. 2013
Bunga Mengambang/Floating Interest ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan ≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ 3 months 1 year Rp
Rp
Rp
> 1 tahun/ > 1 year
≤ 1 bulan/ ≤ 1 months
Rp
Rp
Bunga Tetap/ Fixed Interest 1 - 3 bulan/ 3 bulan 1 - 3 month 1 tahun/ 3 months 1 year Rp
Rp
> 1 tahun/ >1 year
Jumlah/ Total
Rp
Rp
ASET/ ASSETS Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Bank Penempatan pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia Efek-efek/ Marketable Securities Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Reverse Repo Kredit yang Diberikan/ Loans Jumlah Aset Keuangan/ Total Financial Assets LIABILITAS/ LIABILITIES Simpanan Nasabah/Deposit from Customers Giro/Current Accounts Tabungan/Saving Accounts Deposito/ Time Deposits Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Jumlah Liabilitas Keuangan/ Total Financial Liabilities Jumlah Gap Repricing Suku Bunga/ Total Gap Repricing Interest Rate
D1/March 28, 2014
265,191
--
--
--
--
--
--
--
265,191
10,738
--
--
--
--
--
--
--
10,738
--
--
--
--
--
753,000
--
--
753,000
--
--
--
--
--
23,476
192,755
432,434
648,665
---
---
-569,182
-479,434
---
879,504 --
-99,568
-91,874
879,504 1,240,058
275,929
--
569,182
479,434
--
1,655,980
292,323
524,308
3,797,156
1,227,345
--
--
--
--
--
--
--
1,227,345
292,683 --
---
---
---
-563,605
-494,311
-134,240
---
292,683 1,192,156
66,870
69,509
--
--
--
--
--
--
136,379
1,586,898
--
--
--
563,605
494,311
134,240
--
2,779,054
(1,310,969)
--
569,182
479,434
(563,605)
1,161,669
158,083
524,308
1,018,102
65
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Bunga Mengambang/Floating Interest ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan ≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ 3 months 1 year ASET/ ASSETS Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Bank Penempatan pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia Efek-efek/ Marketable Securities Kredit yang Diberikan/ Loans Jumlah Aset Keuangan/ Total Financial Assets LIABILITAS/ LIABILITIES Simpanan Nasabah/Deposit from Customers Giro/Current Accounts Tabungan/Saving Accounts Deposito/ Time Deposits Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Jumlah Liabilitas Keuangan/ Total Financial Liabilities Jumlah Gap Repricing Suku Bunga/ Total Gap Repricing Interest Rate
Rp
Rp
Rp
2012 > 1 tahun/ > 1 year
≤ 1 bulan/ ≤ 1 months
Rp
Rp
Bunga Tetap/ Fixed Interest 1 - 3 bulan/ 3 bulan 1 - 3 month 1 tahun/ 3 months 1 year Rp
Rp
> 1 tahun/ >1 year
Jumlah/ Total
Rp
Rp
90,667
--
--
--
--
--
--
--
90,667
5,602
--
--
--
--
--
--
--
5,602
--
--
--
--
571,200
--
--
--
571,200
---
-37,960
-178,198
-150,184
---
---
-338
116,874 46,841
116,874 413,521
96,269
37,960
178,198
150,184
571,200
--
338
163,715
1,197,864
422,893
--
--
--
--
--
--
--
422,893
77,780 --
---
---
---
-242,439
-195,899
-12,493
---
77,780 450,831
3,000
--
--
--
--
--
--
--
3,000
503,673
--
--
--
242,439
195,899
12,493
--
954,504
(407,404)
37,960
178,198
150,184
328,761
(195,899)
(12,155)
163,715
243,360
Sensitivitas Suku Bunga Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:
Interest Rate Sensitivity The table below summarizes the sensitivity of net income Bank on December 31, 2013 and 2012 on interest rate changes are: 2013
Peningkatan 100bps/ Increased 100bps Rp Pengaruh terhadap Laba Bersih
Penurunan 100bps/ Decreased 100bps Rp
6,700
(6,700)
Effect on Net Income
2012 Peningkatan 100bps/ Increased 100bps Rp Pengaruh terhadap Laba Bersih
Penurunan 100bps/ Decreased 100bps Rp
1,500
(1,500)
Effect on Net Income
Proyeksi di atas menunjukkan bahwa jika tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama akan berpotensi mempengaruhi laba bersih Bank dengan asumsi seluruh variabel lainnya, tanggal pelaporan, dan posisi hingga jatuh tempo adalah konstan.
The above projections show that if the interest rate moves in the same amount will potentially effected the Bank's net profit assuming all other variables, the reporting date, and the position to maturity is constant.
Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan Bank (adverse movement).
Market Risk Market risk arises from market variable movement from portofolio owned by the Bank which can adverse the Bank (adverse movement).
D1/March 28, 2014
66
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga untuk risiko suku bunga dan risiko surat berharga (bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan penerapan limit, khususnya transaksi trading limit. Limit-limit tersebut antara lain adalah counterparty limit, dan position limit.
Market risk measurement is done through the sensitivity analysis of interest rate approach to interest risk and risks of marketable securities (bonds). Market risk is controlled by the application of limits, especially trading transaction limit. These limits include counterparty limits, and position limits.
Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses manajemen risiko pasar. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out.
Liquidity risk management becomes part of market risk management process. Monitoring of liquidity risk is through cash out maximum management.
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational Risk Operational risk is the risk that due to insufficient and / or failed internal processes, human error, system failure, or the external problems that affect the operations of the Bank.
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Bank secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
The related policy and procedures for the management of operational risk are issued, reviewed and improved continuously including the Minimum Controls Standard Policy to ensure the adequacy of control mechanisms in all of the Bank’s policy and procedures. The Bank actively conducts the socialization program to develop risk awareness and enhance quality control to mitigate the operational risk.
Penyusunan Laporan Profil Risiko Operasional dan Risiko Lainnya dilaksanakan secara triwulanan berdasarkan parameter dan indikator risiko yang baru, sesuai ketentuan Bank Indonesia sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi risiko bagi Bank secara keseluruhan.
Preparation of Operational Risk Profile and Other Risks Reports are undertaken on a quarterly basis based on the parameters and new risk indicators, according to Bank Indonesia in order to obtain an idea of the level of potential risk to the Bank as a whole.
Bank juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko operasional sesuai dengan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan SE-BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID). Perhitungan beban modal risiko operasional Bank adalah menggunakan metode Basic Indicator Approach.
The Banks also have to calculate capital adequacy for operational risk in accordance with PBI No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 on the Capital Adequacy of Commercial Banks and SE-BI No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 about the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk Using the Basic Indicator Approach (PID). The calculation of the Bank's operational risk capital charge is using the Basic Indicator Approach.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan.
Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical aspects, among others, due to a lawsuit, the absence of laws and regulations that support, or weakness engagement.
Berkaitan dengan risiko hukum, Bank telah memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pengelolaan risiko hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan.
With regard to legal risk, the Bank has the Legal Division tasked with monitoring or reducing legal risks that may arise through the orderly administration of the legal documentation and adequate. Legal risk management is also embedded in all levels of the organization through the implementation of the code of ethics to all employees.
Bank juga selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan.
The Banks also always take the completeness and validity of the documentation relating to the law and considering rules/ regulations that apply specifically banking regulations.
D1/March 28, 2014
67
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Strategic Risk Strategic risk is the risk caused by the adoption and implementation of the Bank's strategy is not right, making the right business decisions or lack of responsiveness of the Bank to external changes.
Risiko stratejik yang dikelola oleh Bank antara lain dengan cara membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan jangka waktu tiga tahun dan selalu direview setiap tahun maupun direvisi pada petengahan tahun. RBB ini disesuaikan dengan visi dan misi serta strategi Bank. Selanjutnya RBB yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai pada setiap jenjang Organisasi. Pada periode tertentu (triwulanan) Bank memantau kemajuan yang dicapai sehingga hasilnya dapat dipergunakan sebagai evaluasi kinerja Bank.
Strategic risks are managed by the Bank, among others by making Bank Business Plan (RBB) with a period of three years and always be reviewed every year and revised in petengahan year. RBB is tailored to the vision, mission, and strategy of the Bank. Furthermore, the Bank, established RBB is communicated to officers and employees at every level of organization. At a certain period (quarterly) Bank monitor progress so that it can be used as an evaluation of the Bank's performance.
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk Reputation risk is the risk caused by the negative publicity associated with the business or negative perceptions of the Bank.
Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Bank secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan Nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif.
To control the reputational risk, the Bank is continuously improving the quality of customer service in line with the applicable regulations, namely the protection of clients, including implementing an effective strategy of using the media to anticipate the possibility of negative news.
Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Bank telah membentuk Call Center yang didukung oleh petugas yang berpengalaman. Bank juga melaksanakan mystery shopper yang dilakukan secara berkala untuk memastikan pelayanan kepada Nasabah tetap prima dari waktu ke waktu. Pemantauan dan pengelolaan risiko reputasi diupayakan dengan mengoptimalkan fungsi Sekretaris Perusahaan.
In addition, to ensuring that each customer complaints can be delivered easily and handled properly and appropriately, the Bank has established a Call Center that is supported by an experienced officer. The Bank is also implementing a mystery shopper conducted periodically to ensure excellent service to the customer remains over time. Monitoring and reputation risk management sought to optimize its Corporate Secretary.
Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usahanya dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha Bank.
Compliance Risk Compliance risk is the risk that caused the Bank does not comply with or implement legislation and other applicable provisions. Inability of the Bank to follow and comply with all laws and regulations relating to its business activities could adversely affect the Bank's business continuity.
Dalam mengelola Manajemen Risiko Kepatuhan, upaya peningkatan Budaya Kepatuhan yang terus menerus senantiasa dilakukan melalui program-program antara lain: a. Melakukan kaji ulang (review) atas rancangan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur internal baru b. Sosialisasi/pelatihan melalui regulation update dan in-class training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) serta ketentuan baru lainnya. c. Melakukan kaji ulang (review) terhadap produk/aktivitas baru.
In managing Compliance Risk Management, effort to increase Compliance Cultures continously is always performed through programs such as: a. Conducting the review of the design of policies, rules, new internal systems and procedures b. Socialization / training through regulation updates and inclass training related to the implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU/PPT) and other new provisions. c. Conducting the review of products/activities.
D1/March 28, 2014
68
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
d. Memonitor pelaksanaan kepatuhan atas penyampaian laporan-laporan yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. e. Pengkinian dan penatausahaan database Peraturan/ ketentuan yang berlaku. f. Pembuatan Laporan Kepatuhan kepada Bank Indonesia serta untuk pihak internal. g. Pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator/pihak eksternal.
d. e. f. g.
Monitoring the implementation of on submission of compliance reports must be submitted to Bank Indonesia in accordance with the regulations. Updating and database administration rules/regulations. Preparing Compliance Reports to Bank Indonesia as well as to internal parties. Monitoring of fines or penalties received from regulators/ external parties.
34. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
34. Capital Adequacy Ratio
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimana jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan KPMM dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan.
Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of capital to risk weighted assets (RWA), calculations based on Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 in which the amounts of capital to credit risk consist of core capital and supplementary capital. In addition the bank with certain criteria should include market risk and operational risk in the calculation of CAR by including additional supplementary capital.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012.
Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 set the implementing provisions of the calculation of risk weighted assets for credit risk. These provisions came into force on January 2, 2012.
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The Bank's capital adequacy ratios by considering the credit risk, operational risk and market risk as at December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Rp
2012 Rp
Modal: Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal
1,056,882 14,943 1,071,825
250,638 4,442 255,080
Capital: Core Capital Secondary Capital Total Capital
Jumlah ATMR Risiko Kredit Jumlah ATMR Risiko Operasional Jumlah ATMR Risiko Pasar
1,195,449 29,670 --
355,335 16,482 --
Total WRA Credit Risk Total WRA Operational Risk Total WRA Market Risk
87.49%
68.60%
87.49% 8%
68.60% 8%
CAR Ratio (Credit Risk and Operational Risk) CAR Ratio (After Credit Risk, Operational Risk, and Market Risk) CAR Ratio Required
Rasio KPMM (Risiko Kredit dan Operasional) Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar) Rasio KPMM yang Diwajibkan
D1/March 28, 2014
69
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
35. Perjanjian dan Perikatan Penting
35. Significant Agreements
a. Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 27 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertfikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank adalah sebesar maksimum Rp2.000.
a. Government’s Security on Payment Obligations of a Private Bank Based on the copy of Deposit Insurance Corporation Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding the Deposit Guarantee Program which states that since September 27, 2005, the Deposit Insurance Corporation (DIC) guarantees deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposit, savings and other forms equivalent which is deposits from the community including those from other banks. On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia issued Government Regulation No. 66 Year 2008 about the magnitude of the Deposit Value covered by DIC. Under the regulation, the value of insured deposits for each customer in one bank is at a maximum amount of Rp2,000.
b. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Branch IT Infrastructure Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan outsourcing dalam perjanjian sebelumnya.
b. Agreement with PT Visionet International about Rental and Management Service of Branch IT Infrastructure
c. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Sistem Aplikasi Perbankan Bank Vision dan Core IT Infrastructure Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan outsourching dalam perjanjian sebelumnya.
c. Agreement with PT Visionet International about Rental and Management Service for Bank Vision Banking Application System and Core IT Infrastructure On October 31, 2012, the Bank signed an addendum II of cooperation agreement with Visionet for the provision of rental and management services IT Infrastructure Branch. This agreement changed the payment term for outsourcing service in the previous agreement.
d. Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Pemanfaatan ATM Bersama Pada tanggal 1 April 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang pemanfaatan ATM Bersama untuk principle member. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 April 2014 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan berikutnya.
d. Agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis about the utilization of ATM Bersama On April 1, 2011, the Bank signed a cooperation agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis regarding the utilization of ATM Bersama for principle member. This agreement is valid until April 1, 2014 and can be automatically extended for a period 12 (twelve) months.
e. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Layanan Fasilitas Disaster Recovery Hot Backup Pada tanggal 2 Mei 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 20 April 2016 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.
e. Agreement with PT Visionet International about Services Disaster Recovery Hot Backup On May 2, 2011, the Bank signed a cooperation agreement with Visionet about service for hot backup disaster recovery facility. This agreement is valid until 20 April 2016 and may be extended upon the agreement of both parties.
D1/March 28, 2014
On October 31, 2012, the Bank signed an addendum II of cooperation agreement with Visionet to provide rental and management services IT Infrastructure Branch. This agreement changed the payment term for outsourcing service in previous agreement.
70
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani Addendum I perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah perjanjian sebelumnya. Addendum perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2018.
On November 1, 2011, the Bank signed an Addendum I of cooperation agreement with Visionet to service hot backup disaster recovery facility. This agreement modifies the previous agreement. Amended agreement is valid until April 30, 2018.
Pada tanggal 18 Juni 2012, Bank menandatangani Addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah daftar perangkat dalam perjanjian sebelumnya.
On June 18, 2012, the Bank signed an Addendum II of cooperation agreement with Visionet to service hot backup disaster recovery facility. This agreement changed the device list in the previous agreement.
Perjanjian dengan PT Visionet Internasional tentang Sewa dan Layanan ATM Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang penyediaan sewa dan layanan pengelolaan ATM. Ruang lingkup pekerjaan Visionet adalah (1) penyediaan unit ATM yang dapat digunakan dengan baik oleh Bank dan (2) layanan pemeliharaan ATM oleh Visionet kepada Bank. Jangka waktu pekerjaan untuk setiap purchase order adalah 84 bulan dimulai sejak ATM terpasang dan dapat dipergunakan dengan baik dan benar. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejak 1 November 2011 sampai dengan berakhirnya jangka waktu purchase order paling akhir.
f.
Agreement with PT Visionet International about Lease and ATM Services On November 1, 2011, the Bank signed a cooperation agreement with Visionet concerning the provision of lease and service management of ATM. Visionet scope of work are (1) the provision of ATMs that can be used by both the Bank and (2) by Visionet ATM maintenance services to the Bank. Long time jobs for each purchase order is 84 months starting from the ATM is installed and used properly. This agreement is effective from November 1, 2011 until the expiry of the final purchase order.
g. Perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera tentang Pemanfaatan ATM dan EDC Prima Pada tanggal 1 Juli 2013, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera tentang pemanfaatan ATM dan EDC Prima. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2023 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun berikutnya.
g. Agreement with PT Rintis Sejahtera about the utilization of ATM and EDC Prima On July 1, 2013, the Bank signed a cooperation agreement with PT Rintis Sejahtera regarding the utilization of ATM and EDC Prima. This agreement is valid until June 30, 2023 and can be automatically extended for a period 10 (ten) years.
h. Persetujuan atas Penunjukkan Bank sebagai Pengelolaan Keuangan Pada tahun 2013, Bank mendapat penunjukan dari beberapa perusahaan untuk mengelola jasa keuangan dengan jumlah set-up fee sebesar Rp7.000. Penunjukan ini disetujui dan disepakati yang akan berlangsung sepanjang tidak diakhiri oleh para pihak secara tertulis.
h. Approval of the Appointment of the Bank as Financial Management In 2013, the Bank has been appointed from several companies to act as financial management with set-up fee amounting to Rp7,000. The appointment was approved and agreed upon that will last beyond unless terminated by the parties in writing.
36. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
36. Events After the Reporting Period
a. Pengunduran Diri Anggota Dewan Direksi Pada tanggal 1 Januari 2014, Telijani Tjandra Tan efektif mengundurkan diri dari jabatan Direktur Teknologi Informasi dan Operasional.
a. Resignation of Member of Board od Director On January 1, 2014, Telijani Tjandra Tan effective resigned as Director of Information Technology and Operation.
b. Pembukaan Kantor Cabang Baru Pada bulan Februari 2014, Bank telah membuka satu kantor cabang baru, yang berlokasi di Kediri Town Square, Jawa Timur.
b. Opening New Branch Office On February 2014, The Bank has opened one new branch office, located in Kediri Town Square, East Java.
D1/March 28, 2014
71
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
37. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2013
37. New Accounting Standards not Yet Effective for Year 2013
Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan Bank: - ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari pelanggan - ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
The following new Interpretations are effective on January 1, 2014 to the Bank financial statements: - IFAS No. 27: Transfer of Assets from Customers - IFAS No. 28: Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan.
In addition, in December 2013, the Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 1, 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja”
The new standards are: - SFAS 65 “Consolidated financial statements” - SFAS 66 “Joint arrangements” - SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities” - SFAS 68 “Fair value measurement” - SFAS 1 (Revised 2013) “Presentation of financial statements” - SFAS 4 (Revised 2013) “Separate financial statements” - SFAS 15 (Revised 2013) “investment in associates and joint ventures” - SFAS 24 (Revised 2013) “Employee benefits”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Bank masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorisation date of this of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised SFAS. 38. Management’s Responsibility on The Financial Statements
38. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diotorisasi oleh Direksi untuk terbit pada tanggal 28 Februari 2014.
(
_____________ Direktur Utama
D1/March 28, 2014
Management of the Bank is responsible for the preparation and presentation of the financial statements were authorized by Director for issuance on February 28, 2014.
)
(
72
__________ Direktur
paraf/sign:
)