GARIS-GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN Nama Matakuliah
: Pengelolaan Ekosistem Terpadu
Nomor Kode / SKS
: 304 L21 / 3
Dosen Pengasuh
: Prof. Dr. Ir. H. M. Natsir Nessa, MS. Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo, DEA. Dr. Ir. Khusnul Yaqin, M.Sc. Dr. Ir. Muhammad Rijal Idrus, M.Sc.
Deskripsi Singkat
: Pada matakuliah ini akan dibahas secara umum tentang berbagai aspek yang mendasari pengelolaan ekosistem pesisir dan perairan, seperti perkembangan dan ruang lingkup pengelolaan, aspek biofisik, urgensi, konsep dasar, dan pengelolaan ekosistem, serta beberapa teknik pengelolaan ekosistem pesisir
Tujuan Instruksional Umum
: Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menguraikan berbagai aspek dan cara pengelolaan ekosistem pesisir secara terpadu
No
Tujuan Instruksional Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Est. Waktu
Kontrak Perkuliahan
• Kontrak • Jadwal Perkuliahan
1 x 50
Perkembangan dan ruang lingkup pengelolaan ekosistem pesisir
• Perkembangan pengelolaan • Ruang lingkup pengelolaan ekosistem (ekologi & ekososbud)
1 x 50
Daftar Kepustakaan
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan dapat : 1
Menguraikan perkembangan dan ruang lingkup pengelolaan ekosistem pesisir
Anonim 1998 (h. 1 – 7); Dahuri dkk 1996; Tuwo, 2011 (h . 11-26).
No
Tujuan Instruksional Khusus
2
Menguraikan urgensi pengelolaan sumberdaya ekosistem pesisir secara terpadu
Pokok Bahasan Urgensi pengelolaan • sumberdaya ekosistem pesisir • • •
Sub Pokok Bahasan
Est. Waktu
Daftar Kepustakaan
Pihak berkepentingan (konflik pemanfaatan) Jenis ekosistem (alami dan buatan) Degradasi habitat Peningkatan kepedulian akan kelestarian lingkungan
2 x 50
Anonim 1984; Anonim 1985; Cicin-saint & Knech 1998 (h. 15 – 36); Dahuri dkk 1996 (135 – 184); DKP 2001; DKP 2002; Frankel 1995 (h. 44 – 156); Napitupulu 2004; Pinet 2002 (h. 475 – 515); Cicinsaint & Knech 1998 (h. 15 – 36, 139 - 170);
3.
Menguraikan aspek biofisik ekosistem pesisir
Aspek biofisik ekosistem pesisir
• Fisika • Kimia • Biologis
2 x 50
Pinet 2000 (h. 31 – 183); Sumich 1992; Nybakken, 1988.
4
Menguraikan konsep dasar pengelolaan berbasis ekosistem
Konsep dasar pengelolaan berbasis ekosistem
• • •
4 x 50
Costanza dkk 1997; Odum 1971; Johnstone, 1983; Nybakken, 1988; Tuwo, 2011 (h. 39-52)
5
Menguraikan cara pendekatan dalam pengelolaan ekosistem
Pendekatan dalam pengelolaan ekosistem
•
Pendekatan sumberdaya ekosistem (Berkelanjutan) • Pendekatan sumberdaya sosekbud (partisipatif ) Ujian Tengah Semester
4 x 50
Cicin-saint & Knech 1998 (h. 37 – 64); Chua 1993; Vallega 1999.
6
Menjelaskan metode valuasi sumberdaya hayati
Metode valuasi sumberdaya hayati
• Valuasi berdasarkan nilai ekonomi • Valuasi berdasarkan nilai non ekonomi
4 x 50
Groot, et al, 2002; Hawkins, 2003; Hoehm et al, 2001; Wilson et al, 2003; Tuwo, 2011 (h. 219-244).
Aliran energi Siklus materi Peran organisme sebagai pengalir dan pendaur
No
Tujuan Instruksional Khusus
7
Menguraikan metode pengelolaan ekosistem hutan mangrove
Pokok Bahasan Pengelolaan ekosistem hutan mangrove
• • • • • •
8
Menguraikan metode pengelolaan ekosistem terumbu karang
Pengelolaan ekosistem terumbu karang
• • • • • •
Sub Pokok Bahasan
Est. Waktu
Daftar Kepustakaan
Karakteristik ekosistem hutan mangrove Masalah pengelolaan hutan mangrove Dampak pengelolaan hutan mangrove yang tidak ramah lingkungan Rehabilitasi dan penanaman mangrove Silvofishery Ekowisata mangrove
6 x 50
Collette,1983; Dahuri dkk, 1996; Elzon & Sainger, 1983; Johnstone, 1983; Hutchings & Ricker, 1983; Kennish, 1990; Mazda,1991; Peng & Xin-Men, 1983; Seow, 1987; Silas, 1987; Soraya, 1987; Steinke dkk, 1983; Zamoro,1977; Tuwo, 2011 (h. 91-114 dan 169182).
Karakteristik ekosistem terumbu karang Masalah pengelolaan terumbu karang Dampak pengelolaan terumbu karang yang tidak ramah lingkungan Rehabilitasi terumbu karang Daerah perlindungan laut Wisata selam Ujian Akhir
6 x 50
Anonim, 1977; Buddemeir & Kinzie, 1976; Dahuri dkk, 1996;; Nybakken, 1988; Renon,1991; Sale,1980; Sorokin,1993; Tuwo, 2011 (h. 55-72 dan 193-218)
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1984. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 tahun 1984 tentang Pengelolaan Sumbardaya Hayati Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Anonim, 1985. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1985 tentang Perikanan Anonim, 1997. Coral Reefs-Challenges and Oppertonites for Sustainable Management. Proceeding at an Associated Eventat the Fifth Animal World Bank Conference on Environmentaly and Socially Sustainable Development. World Bank. Washington D.C. 224p. Anonim 1998. Pedoman Perencanaan dan Pengelolaan Zona Pesisir terpadu. Ditjen Bangda Depdagri, Jakarta. Buddemeier, R. W. dan R. A. Kinzie, 1976. Coral growth in Oceanogr. Mar. Biol. Ann. Rev. (ed. Barnes) 14 : 183-225 Chircop, A. 1999. Teaching Integrated Coastal Management. Lesson from the Learner Area. Ocean and Coastal Management Journal. 18 p. Chua, T. E. 1993. Essential elements of integrated coastal zone management efforts. Ocean and Coastal Management, 21 (1): 81-108. Cicin-Sain, B. & R. Knecht, 1998. Integrated Coastal and Ocean Management: Concepts and Practices. Island Press. Washington D.C. 454 p. Collette, B. B. 1983. Mangrove fishes of New Guinea in Biology and ecology of Mangroves, p.91-102. Costanza, R., R. d’Arge, R. de Groot, S. Farber, M. Grasso, B. Hannon, K. Limburg, S. Naeem, R. V. O’Neill, J. Paruelo, R. G. Rakin, P. Sutton, & M. V. D. Belt. 1997. The Value of the World’s Ecosystem Services and Natural Capital. Nature, 387, no. 6630: 253-259. Dahuri, R., J. Rais, S. P. Ginting, & M. J. Sitepu, 1996. Pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu (integrated coastal and ocean management) Pradnya Paramita Jakarta. 305p. DKP, 2001. Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-pulau Kecil yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. DKP, 2002. Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir terpadu. Departemen kelautan dan Perikanan, Jakarta. Elsol, J. A. & P. Saenger. A general account of the mangroves of Princess Charlotte Bay with particular reference to zonation of the open shoreline in Biology and ecology of Mangroves, p.37-46. Hutchings, P. A. & H. F. Recker. 1983. The faunal communities of Australian mangroves in Biology and ecology of Mangroves, p.103-110. Iversen, E. S. 1996. Living Marine Resource. Their Utilization and Management. Chopmand Hall. New York. 430p. Johnstone, L. M. 1983. Succession in zoned mangrove communities : Where is the climax. in Biology and ecology of Mangroves, p.131139. Kennish, M. J. 1990. Ecology of Estuasies Management. New York. 251p. Mazda, Y. 1991. Physical processes in mangrove estuaries in Coastal oceanograhy : Environmental, characteristic and resources (ed. Suprapto, dkk), p.143-150. Napitupulu, W. P. Pengelolaan Sumberdaya dan Perkembangan Sosial Budaya. Jurnal pendidikan Penabur, 3 (2) : 101 – 117. Nybakken, J. W. 1988. Ekologi laut. Suatu pendekatan ekologi. Gramedia, Jakarta, 459 p.
Peng, L. & W. Xin-Men. 1983. Ecological notes on the mangroves of Fujian, China in Biology and ecology of Mangroves, p.31-36. Odum, H.T. 1971. Environment, Power and Society. Wiley Interscience, NY. 331p. Pinet, P. R. 2000. Invitation to Oceanography. Second Edition. Jones and Bertlett Publishers. Toronto. Polunin, N. V. C. 1983. The Marine Resources of Indonesia. Oceanography and Marine Biology Annual Review, 21: 455-531. Renon, J.-P, 1991. Recifs et lagons : sous l’emprise du coral in La vie des oceans. 158 p. Sale, P. F. 1980. The ecology of fishes on coral reefs in Oceanogr. Mar. Biol. Ann. Rev. (ed. Barnes), 14 : 183-225. Seow, R. C. W. 1987. Mangrove waters as a habitat of different species and their development stage. Repport on the workshop on the convension of mangrove areas to aquaculture, Visayas, Philippines, p.14-18. Silas E. G. 1987. Significance of the mangrove ecosystem in the recruitment of fry and larvae of finfishes and crustaceans along the East Coastal of India, particularly the sunderbans. Repport on the workshop on the convension of mangrove areas to aquaculture, Visayas, Philippines, p.19-34. Soraya, A. 1987. Traditional capture and captive fisheries in mangrove area of Thailand. Repport on the workshop on the convension of mangrove areas to aquaculture, Visayas, Philippines, p.7-13. Sorokin, Y. I. 1993. Coral reef ecology. Spinger Verlag, Berlin, 465 p. Sparre, P., E. Ursin & S. C. Venema, 1989. Introduction to tropical fish stock assessment. Part I - Manual, FAO, Rome, 337p. Steinke, T. D., G. Naidoo & L. M. Charles, 1987. Degradation of mangrove leaf and stem tissues in situ in Mgeni Estuary, South Africa in Biology and ecology of Mangrove, p.141-149. Sumich, J. L. 1992. An Introduction to Biology of Marine Life. Wm. C. Brown Publishers. Dubuque, USA. Tuwo, 2004. Otimalisasi Pengembangan Sumberdaya Kelautan dalam Mengakses Percepatan Pembangunan Nasional. Temu nasional Membangun Konsep Manajemen di laut secara Terpadu. Makassar, 6 h. Vallega, 1999. Fundamental of Integrated Coastal Management. Kluwe Academic. White, A. & Cruz-Trinidad, A. 1998. Tha Value of Philippines Coastal Resources : Why Protection and Management are Critical. DERK & USAID. Cebu City. Philippines. Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut - Suatu Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembangaan, dan Sarana Wilayah. Brilian Internasional. Surabaya. Zamora, P. M. 1987. The role of Mangrove forest as a life support systemm. Repport on the workshop on the convension of mangrove areas to aquaculture, Visayas, Philippines, p.7-13.