No.
BWK / LUAS
1
BWK I Luas ha
2
=346
LINGKUP ADMINISTRASI Kec. Kejaksan - Kel Kesenden - Kel Kebon Baru Kec. Lemahwungkuk - Kel. Lemahwungkuk - Kel. Panjunan - Kel. Kesepuhan - Kel. Pegambiran
Kec. Kejaksan BWK II Luas = 1.343 - Kel. Sukapura - Kel. Kesenden ha - Kel. Kebonbaru
FUNGSI
ELEMEN UTAMA Pelabuhan Perikanan
PENUNJANG Perumahan Pemerintahan Perdagangan / Jasa Pariwisata Industri / Pergudangan Fasilitas Sosial / Umum Ruang Terbuka Hijau
Zone Perdagangan dan Jasa
Perdagangan Jasa
Perumahan Pemerintahan Pariwisata Industri / Pergudangan Fasilitas Sosial / Umum Ruang Terbuka Hijau
Zone Permukiman
Perumahan
Pemerintahan Perdagangan / Jasa Pendidikan Tinggi Pariwisata Industri / Pergudangan Fasilitas Sosial / Umum Ruang Terbuka Hijau
Zone Pertanian Campuran
Pertanian
Perumahan Pariwisata Fasilitas Sosial / Umum
Zone Pesisir dan Kelautan
Kec. Kesambi - Kel. Drajat - Kel. Pekiringan - Kel. Kesambi - Kel. Panjunan Kec. Pekalipan - Kel. Pekalangan Kec. Lemahwungkuk - Kel. Lemahwungkuk
3
Kec. Kesambi BWK III Luas = 1.716 - Kel. Karyamulya Kel. Sunyaragi ha Kec. Harjamukti -
4
BWK IV Luas = 405 ha
Kel. Kalijaga Kel. Harjamukti Kel. Kecapi Kel. Larangan Kec. Lemahwungkuk -Kel. Pegambiran Kec. Harjamukti Kel. Argasunya
No.
BWK / LUAS
LINGKUP ADMINISTRASI
FUNGSI
ELEMEN UTAMA
PENUNJANG Agrobisnis Ruang Terbuka Hijau Hankam Mitigasi Bencana
Kota Cirebon Luas = 3.810 ha
Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan Pengembangan pusat kegiatan maupun pelayanan di Kota Cirebon untuk 20 tahun ke depan diperlukan beberapa pusat kegiatan baik skala nasional, regional, maupun lokal. Hal ini untuk perlu direncanakan untuk pengembangan struktur Kota Cirebon yang lebih terarah, yaitu : •
Pusat Pelayanan Kota, berfungsi sebagai kawasan initi kota yang terletak di Kawasan Siliwangi Kejaksan.
•
Sub Pusat Pelayanan Kota, berfungsi sebagai pusat dari setiap BWK yang mendukung fungsi pusat pelayanan kota yang terletak di Kawasan Pelabuhan (BWK I), Gunung Sari-Cipto (BWK II), Perumnas dan Majasem (BWK III), dan Argasunya (BWK IV)
•
Pusat Lingkungan, berfungsi sebagai kawasan yang melayani skala lingkungan yang terletak di Kawasan Samadikun, Cangkol, Kejawanan dan Siapi-api (BWK I), Kawasan Sukapura, Karanggetas, Kesambi, Keraton, Perumnas Burung dan Pronggol (BWK II), Kawasan Majasem, Kalitanjung, Penggung, Kalijaga, Petireman (BWK III) dan Kawasan Cibogo dan Kopiluhur (BWK IV)
Keterkaitan antara pusat pelayanan kota dengan sub-pusat pelayanan kota dan dengan pusat lingkungan adalah dilihat dari skala pelayanan dan fungsinya sebagai pendukung kegiatan diatasnya.
Kawasan Perdagangan dan Jasa Terdapat 2 (dua) tipologi kegiatan perdagangan dilihat dari sisi skala pelayanan, yaitu; perdagangan; skala lokal / setempat dan regional / nasional. Termasuk dalam kelompok perdagangan skala lokal/setempat misalnya; rumah toko (ruko), toko/ warung, rumah makan kecil, pasar tradisional kecil, dan lain-lain. Kegiatan perdagangan skala lokal/setempat dapat dikembangkan di setiap BWK / Sub BWK. Termasuk dalam kelompok perdagangan dan jasa skala regional/nasional misalnya; pusat-pusat perbelanjaan (mall), pertokoan, rumah makan besar, pasar tradisional besar, perbankan. Kegiatan perdagangan dan jasa skala regional/nasional dikembangkan di BWK I (Kawasan Yos Sudarso), diutamakan di BWK II (Kawasan Pekiringan, Kawasan Pasuketan, Kawasan Pekalipan, Kawasan Karanggetas, Kawasan Siliwangi, Kawasan Gunung Sari – Cipto, Kawasan Jagasatru, Kawasan Kanoman), dan BWK III (Kawasan Kanggraksan, Kawasan Perumnas). Termasuk dalam kelompok jasa misalnya; hotel / penginapan, lembaga keuangan, dan lain-lain). Pada prinsipnya kegiatan jasa diarahkan pengembangannya untuk menunjang pengembangan kegiatan perdagangan. Rencana pengembangan fasilitas ekonomi / perdagangan adalah: i.
Pengembangan / pembangunan pusat-pusat perbelanjan / mal / yang mengakomodir kegiatan pedagang kaki lima secara proporsional. Pembangunan diarahkan ke 3 (tiga) kawasan, yaitu ; koridor Jalan dr. Cipto Mangunkusumo, koridor Jalan Kalijaga, dan Koridor Jalan By Pass.
ii.
Pembangunan pasar induk di BWK III dan relokasi kegiatan grosir Pasar Jagasatru dan Pasar Pagi ke Pasar Induk
iii.
Relokasi Pasar Burung Gunungsari dan Lemahwungkuk ke Pasar Pangan Harjamukti
iv.
Penataan pasar besi Sunyaragi dan Katiyasa, serta relokasi pasar besi Pamitran
v.
Revitalisasi pasar-pasar tradisional yang dinilai mengalami penurunan kualitas fisik lingkungan
vi.
mengembangkan Kawasan Wisata Kuliner (Pujawangi) di Pasar Pagi, Jalan Karanggetas, Jalan Pekiringan dan Jalan Pasuketan, dengan mengutamakan para pedagang makanan / minuman yang selama ini berjualan di tempat-tempat terlarang.
Perindustrian Terdapat 2 (dua) tipologi kegiatan perindustrian, yaitu ; industri skala usaha menengah ke atas (besar) dan skala kecil (rumah tangga). Industri-industri dengan skala usaha menengah ke atas (besar), padat modal, dan rawan menimbulkan polusi tidak lagi dikembangkan di Kota Cirebon. Dengan kata lain diarahkan ke wilayah Kabupaten Cirebon sesuai RTRW Kabupaten Cirebon. Sedangkan industri menengah kecil (rumah tangga), padat karya dan relatif kecil menimbulkan polusi secara khusus diarahkan pengembangannya di setiap BWK dan dapat bersatu dengan lingkungan perumahan. Akan tetapi untuk jenis-jenis tertentu tetap diarahkan pengembangannya di BWK I Sub BWK I-D dan IE(Kawasan Kejawanan, Kawasan Siapi-Api) , BWK II Sub BWK II-H (Kawasan Pronggol), dan BWK III III-E (Kawasan Petireman).
Pariwisata Terdapat 2 (dua) tipologi pariwisata di Kota Cirebon, yaitu ; pariwisata alam dan buatan . Pariwisata buatan terdiri atas ; pariwisata bersejarah dan biasa. Pengembangan pariwisata alam diarahkan pengembangannya di BWK III berupa Pantai Kejawanan dan Pantai Kesenden. Sedangkan pengembangan pariwisata buatan (bersejarah) diarahkan di BWK II berupa; Keraton Kesepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan, Gua Sunyaragi dan Taman Kera Kalijaga. Adapun pariwisata buatan yang lain adalah pengembangan Taman Ade Irma Suryani di BWK I dan potensi wisata bahari di sepanjang pantai.
Selain itu terdapat pengembangan wisata budaya pesisir Cirebon meliputi Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, Taman / Gua Sunyaragi dan Taman Kera / Petilasan Sunan Kalijaga. Pengembangan wisata buatan dikembangkan di setiap BWK sesuai kebutuhan; dan pelestarian kawasan dan atau bangunan yang memiliki nilai historis / bersejarah tinggi yang didukung oleh pengembangan wisata / rekreasi.
Pergudangan/Perbengkelan Terdapat 2 (dua) tipologi kegiatan pergudangan, yaitu: 1.
Gudang dengan kapling besar, sebagai tempat khusus penyimpanan / penimbunan barang-barang dan memerlukan angkutan jenis
kendaraan besar. Kegiatan pergudangan ini diarahkan di BWK I Sub BWK I-B (Kawasan Pelabuhan) , Sub BWK I-C (Kawasan Cangkol), dan Sub BWK I-D (Kawasan Kejawanan), BWK II Sub BWK II-H (Kawasan Pronggol), dan BWK III Sub BWK III-C dan III-E (Kawasan Penggung, Kawasan Petireman). 2.
Gudang dengan kapling kecil, biasanya bersatu dengan kantor / toko dan hanya memerlukan angkutan kendaraan kecil. Kegiatan
pergudangan ini diarahkan mengikuti pengembangan kegiatan perdagangan, sepanjang keberadaannya tidak mengganggu kepentingan umum / lingkungan.
Sedasngkan untuk kegiatan perbengkelan terdapat 3 (tiga) tipologi yaitu ; 1.
Kegiatan perbengkelan dengan luas kapling besar dan mengutamakan pelayanan kendaraan-kendaraan besar / angkutan berat.
Kegiatan perbengkelan semacam ini diarahkan pengembangannya mengikuti kegiatan pergudangan di BWK I Sub BWK I-B (Kawasan
Pelabuhan), Sub BWK I-C (Kawasan Cangkol), dan Sub BWK I-D (Kawasan Kejawanan), BWK II Sub BWK II-H (Kawasan Pronggol), dan BWK III Sub BWK III-C dan III-E (Kawasan Penggung, Kawasan Petireman). 2.
Kegiatan perbengkelan luas kapling sedang, melayani kendaraan-kendaraan ukuran sedang / kecil, dan dibangun dengan konstruksi
permanen. Kegiatan perbengkelen semacam ini diarahkan di setiap BWK kecuali di lingkungan / kawasan pemerintahan, pendidikan, dan etalase kota Cirebon
yang mengutamakan kebersihan dan ketertiban, atau sepanjang keberadaan kegiatan perbengkelan ini tidak
mengganggu kepentingan umum / lingkungan di sekitarnya, 3.
Kegiatan perbengkelan dengan luas kapling kecil, melayani kendaraan-kendaraan kecil, dan biasanya diusahakan di tempat-tempat
yang tidak semestinya dengan konstruksi bangunan semi permanen / temporer. Kegiatan semacam ini pada prinsipnya tidak diperkenankan karena tidak memenuhi syarat / kelayakan teknis, sehingga diperlukan pembinaan dan penertiban.
Pertanian Pengembangan kegiatan pertanian termasuk tanaman pangan, perikanan dan peternakan darahkan di BWK IV (Kawasan Argasunya). Pengembangan kegiatan pertanian di BWK I, II, dan III bersifat temporer (memanfaatkan adanya potensi lahan kosong yang nantinya akan berubah menjadi kawasan terbangun). Kegiatan pertanian di BWK I, II, dan III diperbolehkan sepanjang tidak mengganggu kepentingan umum / lingkungan sedangkan untuk kawasan perikanan laut diarahkan di BWK I
Arahan Pemanfaatan Ruang No
Program Utama
Lokasi
Instansi Pelaksana
Waktu 2009
2009-2013 2010 2011 2012
2013
2013-2018
Sumber Dana Pemerintah 2018-2023
2023-2029
APBD Kota
APBD Provinsi
Pengembangan Fasilitas Perdagangan Relokasi Pasar Besi Pamitran ke Jalan Penggung Raya (Katiyasa)
Cirebon
Disperindag
X
Relokasi Pasar Burung Gunungsari dan Lemahwungkuk ke Pusat Perdagangan Harjamukti
Cirebon
Disperindag
X
Revitalisasi / Penataan Sentra PKL di Kawasan Kali Sukalila
Cirebon
Disperindag
X
Penataan Sentra PKL di Jalan Nyimas Gandasari (Gudang Stasiun Prujakan)
Cirebon
Disperindag
X
Cirebon
DPUPESDM
X
Cirebon
DPUPESDM, Disporabudpar
X
X
Pengembangan obyek wisata Taman Kera / Petilasan Sunan Kalijaga
Cirebon
DPUPESDM, Disporabudpar
X
X
Pencanangan Pusat Jajan Wayah Bengi (Pujawangi) di Jalan Karanggetas, Jalan pasuketan, dan Jalan Pekiringan
Cirebon
Disperindag
X
Relokasi Garasi Bis Perum DAMRI Jalan dr. Cipto MK ke wilayah Kabupaten Cirebon
Pengembangan Pariwisata Pembangunan obyek wisata pantai (kawasan Pantai Kesenden – Sukalila) berbasis hasil-hasil kelautan
APBN
Sumber Dana Swasta
Pengembangan Taman Ade Irma Suryani (TAIS) sebagai obyek wisata yang berorientasi pada pemanfaatan potensi air laut Pengembangan obyek wisata Gua Sunyaragi
Cirebon
DPUPESDM, Disporabudpar
X
X
Cirebon
Disporabudpar
X
X
Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi adalah : 1
Kawasan Strategis Pelabuhan Cirebon merupakan pelabuhan yang memiliki peranan yang penting sebagai akses barang dan penumpang dengan skala pelayanan nasional. Kawasan ini diprioritaskan menjadi kawasan yang dapat mendorong perekonomian wilayah Ciayumajakuning terletak di Kelurahan Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk.
2
Kawasan Strategis Kejawanan, merupakan pelabuhan perikanan terpadu yang memiliki peran juga sebagai kawasan nelayan, perdagangan/pelelangan ikan dan wisata bahari terletak di Kelurahan Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk.
3
! Kawasan Strategis Gunung Sari-Cipto, merupakan kawasan pusat pertumbuhan baru untuk fungsi perdagangan dan jasa terletak di Kelurahan Pekiringan Kecamatan Kesambi.