FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah untuk memenuhi tugas kelompok 1 MK. Media Pembelajaran PAI dengan pembimbing Saiful Amien, S.Ag, M.Pd
Disusun Oleh:
Wenny Ayu Octavia (201210010311017) Wardatul Hidayah (201210010312 ) Wafiul Hammam (201210010311 ) Anwaruddin (201210010312051)
Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang 2014/2015
1
BAB I PENDAHULUAN Kehidupan manusia akan selalu berubah dari detik ke detik. Perubahan yang terjadi menuju kehidupan pada arah yang lebih positif atau sebaliknya, akan berubah menuju ke dalam hal yang negatif. Perubahan ini dapat terjadi karena adanya faktor alam maupun dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dimiliki dan diciptakan oleh manusia itu sendiri. Perubahan ini merupakan hal yang wajar, karen setiap orang menginginkan kehidupannya lebih baik dariwaktu ke waktu. Perubahan yang diciptakan oleh manusia sesungguhnya hanya menginginkan semua menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan biaya yang tidak mahal. Perubahan dalam dunia pendidikan merupakan menjawab dari perubahan yang diinginkan oleh dunia masyarakat. Sebagian besar yang terdapat pada masyarakat merupakan termasuk dari tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan di indonesia yang paling utama adalah untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang telah tertera pada pembukaan UUD 1945. Proses untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, dunia pendidikan berusaha untuk mengembangkan potensi jasmani dan rohani peserta didik yang merupakan fitrah sebagai manusia ke arah kesempurnaan1. Kesempurnaan dalam dunia pendidikan dapat dicapai dengan tidak lepas dari teknologi yang telah berkembang. Dunia pendidikan harus mengetahui tentang teknologi apa yang dibutuhkan untuk mempermudah para pendidik (guru) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan menjadikan seorang guru itu dapat mengajar dan peseta didik mengalami proses belajar. Belajar merupakan proses alamiah dari diri peserta didik itu sendiri, orang lain atau pendidik tidak dapat memaksa peserta didik untuk belajar akan tetapi pendidik hanya mendesain atau memanfaatkan fasilitas dalam rangka membuat peserta didik belajar dalam diri peserta didik. Sesungguhnya semua yang dimanfaatkan pendidik untuk membuat peserta didik belajar adalah sebuah media. Dalam makalah ini akan membahas tentang apa pengertian media pembelajaran itu sendiri, jenis-jenisnya, serta fungsi media pembelajaran.
1
Ramayulis. 2012. Ilmu Pendidikan Islamja. Kalam Mulia, Jakarta, hal: 30 2
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Media Pembelajaran Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, di mana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum, dan fasilitas pembelajaran2. Dapat disimpulkan dari kedua pengertian di atas, media pembelajaran adalah kegiatan mengajar (menyampaikan pesan) yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik agar peserta didik itu mengalami proses belajar dengan menggunakan atau memanfaatkan alat, fasilitas, dan benda yang dapat mempermudah peserta didik mengalami proses belajar. B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Berdasarkan rancangannya, media pembelajaran dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yakni mulai yang sederhana sampai dengan perencanaan yang sangat kompleks. Berikut pembagian jenis media pembelajaran tersebut: 1. Media yang dirancang (by design), yaitu media dan sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan oleh pendidik sebagai komponen pada sistem pembelajaran untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah kepada peserta didik dan bersifat formal. 2. Media yang dimanfaatkan (by utilization), yaitu media dan sumber belajar yang t idak didesain khusus oleh pendidik untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, misalnya: 2
Ari, Dwi H. 2014. Metode Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran. Malang, Genius Media, hal: 4748. 3
kebun binatang untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang macam-macam hewan. Berdasarkan jenis media pembelajaran yang dikelompokkan antara yang direncanakan (by design) dan yang ditemukan (by utilization), pendidik seharusnya dapat memilih dan memilah kelompok media yang mana yang membuat pembelajaran menjadi aktif, substansi yang harus diperhatikan untuk memilih media pembelajaran adalah berdasarkan niat atau tujuan, materi pelajaran, kemampuan dan ketersedian media pembelajaran3. C. Analisis Fungsi Media Pembelajaran Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Fungsi-fungsi yang lain merupakan pertimbangan pada kajian ciri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai menyampaikan pesan dan dampak atau efek yang ditimbulkannya. Menurut Yudhi Munadi, analisis terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih di fokuskan pada dua hal, yaitu analisis fungsi yang di dasarkan pada medianya dan di dasarkan pada penggunaannya. Pengguna media dalam pembelajaran yang dimaksud adalah peserta didik. Analisis fungsi yang di dasarkan pada media itu sendiri terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni: 1. Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar, 2. Fungsi semantik, 3. Fungsi manipulatif. Analisis fungsi yang di dasarkan pada pengguna mediannya dapat dibagi menjadi dua fungsi, yakni: 1. Fungsi psikologis, 2. Fungsi sosio-kultural. Dengan demikian terdapat lima fungsi media pembelajaran yang akan menjadi fokus pada pembahasan ini. Ciri-ciri (karakteristik) umum media adalah kemampuan merekam, menyimpan, melestarikan, merekontruksi, dan mentransportasi suatu peristiwa atau objek. Tujuan utama media, yakni mengefektifkan peroses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan4.
3
Setyosari, dalam Ari. Metode Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran. Malang, Genius Media, hal: 51-52 4 Yudhi Munadi. (2013). Media Pembelajaran. Gama persada, Jakarta, hal: 36-37 4
D. Fungsi Media Pembelajaran 1. Fungsi Media Pembelajaan Sebagai Sumber Belajar Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu pendidik memperkaya wawasan anak didik, aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik, dalam penarapan suatu benda, pendidik dapat membawa dendanya secara langsung kehadapan anak didik dikelas. Seorang pendidik menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benmda itu dijadikakn sebagai sumber belajar. Media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indra dan dapat lebih menjamin pemahaman peserta didik yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya diibandikan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya. Media bermanfaat bagi peserta didik untuk memperoleh pesan dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru pada siswa. Dalam batas tertentu, media dapat menggantikan fungsi guru sebagai sumber informasi/pengetahuan bagi peserta didik. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang dan memudahkan proses belajar mengajar. Media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira dan memperbaharui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan para siswa serta menghidupkan pelajaran. Rasa senang yang tercipta pada diri peserta didik pada materi ajar yang disampaikan oleh pendidik disertai dengan mendatangkan benda atau contoh dari benda itu akan mudah diingat dalam kegiatan pembelajaran5. 2. Fungsi Semantik Media pembelajaran memiliki makna bahwa simbol, gambar, foto, tabel, maupun grafik yang ditampilkan dalam menjelaskan sebuah topik pembelajaran yang abstrak menjadi konkret dalam pemahaman siswa. Kemampuan media dalam hal ini menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benarbenar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Materi pembelajaran yang sulit pahami oleh siswa yang disampaikan secara verbalis, media pembelajaran merupakan media yang mampu menjembatani seorang pendidik untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. Gambar memang tidak memiliki kata-kata, tapi gambar diketika ditayangkan dihadapan siswa memiliki ratusan bahkan ribuah kata yang memiliki 5
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta, Jakarta, hal:122 5
banyak arti, sehingga materi abstrak akan lebih konkret dan bermakna menggunakan media6. 3. Fungsi Manipulatif Fungsi manipulatif ini berdasarkan karakteristik umum media itu sendiri memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi. Berikut penjelasannya: Kemampuan media pembelajaran yang mengatasi ruang dan waktu, yaitu: a. Kemampuan media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit di hadirkan dalam bentuk aslinya seperti bencana alam. b. Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat seperti proses ibadah haji. c. kemempuan media dalam menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi terutama dalam pelajaran sejarah seperti terjadinya peristiwa pada masa kejayaan umat islam. Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu: a. Membantu siswa memahami objek yang sulit di amati karena terlalu kecil, seperti molekul, atom, dan sel. b. Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat seperti proses metaqmorfosis telur, ulat menjadi kupu-kupu. c. Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membaca al qur’an sesuai dengan kaidah tajuwid. d. Membantu siswa memahami objek yang terlalu komplek, misalnya menggunakan diagram, peta, dan gerafik. 4. Fungsi Psikologis Dari segi psikologis, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti : Fungsi Atensi, Fungsi Afektif, Fungsi Kognitif dan Fungsi Imajinatif. Berikut adalah penjelasan tentang fungsi media pembelajaran, berasarkan sisi psikologis peserta didik yang dibedakan dalam fungsi-fungsi tersendiri: a. Fungsi Atensi (Perhatian) Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu 6
http://widyareinventing.blogspot.com/2011/12/media-pembelajaran.html.diakses tanggal 22 maret 2015 6
efisiensi penggunaan sumber daya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsangan tertentu.7 Atensi yaitu peningkatan kesadaran dari seluruh fungsi jiwa untuk dipusatkan pada sesuatu hal, baik yang ada diluar maupun yang ada di dalam diri seseorang. Jadi fungsi atensi dalam pembelajaran adalah untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni sel khusus yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya sel penghambat ini, para siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang di anggapnya menarik dan membuat rangsangan yang lainnya. Dengan demikian, media belajar yang tepat guna adalah media belajar yang menarik dan memfokuskan siswa.8 Dalam psikologi komunikasi, fenomena ini terjadi ketika kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan yang lainnya disebut perhatian selekif (selektiv attention). Misalnya saat pembelajaran IPA tentu terasa sangat membosankan jika hanya sekedar menyampaikannya secara teori. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.9 b. Fungsi Afektif Fungsi afektif yakni mengunggah perasaan , emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki gejala batim jiwa yang berisikan kualitas karakter dan kesadaran. Ia berwujud pencurahan perasaan minat, sikap penghargaan, nilai-nilai dan perangkat emosi atau kecenderungan batin.10
7
Sternberg. R.J. 2006. Cognitive Psychology . Bellmont, CA:Thomson Wadsworth. Yudhi Munadi. (2013). Media Pembelajaran. Gama persada, Jakarta, hal: 43. 9 Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. (2013). Media Pembelajaran. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal 20-21 10 Yudhi Munadi. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Gama persada, hal 44 8
7
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, dan media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Sambutan atau penerimaan tertentu berupa kemauan. Misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.11 c. Fungsi Kognitif Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingatkan informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.12 Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk yang mewakili objek-objek yang di hadapi, baik objek berupa orang, benda atau kejadian/peristiwa. Objek-objek itu dihadirkan dalam diri seseoran melalui tanggapan, gagasan atau lambing, yang dalam psikologis semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental. Belajar melalui kegiatan seperti darmawisata, siswa mampu menceritakan pengalamannya selama melakukan kegiatan itu kepada temannya. Tempat-tempat yang ia kunjungi selama di tempat darma wisata itu tidak dibawa pulang, dirinya sendiri juga tidak hadir di tempat darma wisata itu saat ia bercerita pada temannya tersebut. Tetapi semua pengalaman tercatat di dalam benaknya. Dalam bentuk gagasan dan tanggapan itu di tuangkan dalam kata-kata yang di sampaikan kepada temannya yang mendengarkan ceritanya. Dengan demikian pengalaman selama berkunjung ke tempat darma wisata di wakilkan dalam bentuk gagasan atau tanggapan yang kedua dalam bentuk mental. Jadi dengan demikian media pembelajaran itu telah andil dalam mengembangkan kognitif siswa. Semakin banyak ia dihadapkan objek-objek akan semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau semakin kaya dan luas pikiran kognitifnya. d. Fungsi Imajinatif Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinatif siswa. Imajinatif dalam Kamus Lengkap Psikologis adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris. Imajinatif ini mencakup penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagai rencana di masa mendatang, atau dapat pula
11 12
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. (2013). Media Pembelajaran. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal 21 Ibid, hal 21 8
mengambil bentuk fantasi (khayal).13 Misalnya guru memberikan gambar tentang peristiwa tanah longsor. Tentu secara otomatis anak akan berfikir dan berimajinasi kenapa peristiwa tersebut terjadi. e. Fungsi Motivasi Motivasi merupakan seni yang mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaan tercapai. Dengan demikian motivasi merupakan usaha dari pihak luar adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan, menggerakkan siswanya untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat belajarnya dan dengan cara memberikan dan menimbulkan harapan. Harapan akan tercapainya hasrat dan tujuan dapat menjadi motivasi yang di timbulkan guru kedalam diri siswa. Salah satu pembelajaran harapan itu yakni dengan cara memudahkan siswa, bahkan yang di anggap lemah sekalipun dalam memahami dan menerima isi pelajaran yakni melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat. 5. Fungsi Sosio-Cultural Fungsi media pembelajaran dilihat dari social cultural antar peserta komunikasi pembelajaran (pendidik dan peserta didik). Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah yang cukup banyak (paling tidak dalam satu kelas berjumlah 40 orang). Masing masing memiliki karakteristik yang berbedabeda apalagi di hubungkan dengan adat, keyakinan, lingkungan, pengalaman, dan lain lain. Sedangkan dari pihak lain,kurikulum dan materi ajar ditentukan dan di lakukan secara sama untuk setiap siswa. Tentunya guru akan menghadapi kesulitan terlebih guru harus mengatasinya sendiri. Apalagi bila latar belakang pendidik baik adat, budaya, lingkungan, dan pengalaman yang berbeda dari para peserta didiknya. Hal ini dapat di atasi dengan media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.14
13 14
Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Gama persada, hal 46 Ibid, hal: 47-48 9
BAB III KESIMPULAN Dari makalah yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: Media pembelajaran adalah kegiatan mengajar (menyampaikan pesan) yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik agar peserta didik itu mengalami proses belajar dengan menggunakan atau memanfaatkan alat, fasilitas, dan benda yang dapat mempermudah peserta didik mengalami proses belajar. Jenis-jenis media pembelajaran dapat digolongkan menjadi 2, yaitu: 1. Media yang dirancang (by design), yaitu media dan sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan oleh pendidik sebagai komponen pada sistem pembelajaran untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah kepada peserta didik dan bersifat formal. 2. Media yang dimanfaatkan (by utilization), yaitu media dan sumber belajar yang t idak didesain khusus oleh pendidik untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran Analisis fungsi media pembelajar itu didaarkan pada dua hal, yaitu fungsi media pada media itu sendiri dan berasarkan pengguna media itu. Fungsi yang di dasarkan pada media itu sendiri terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni: 1. Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar, 2. Fungsi semantik, 3. Fungsi manipulatif. Fungsi yang di dasarkan pada pengguna mediannya dapat dibagi menjadi dua fungsi, yakni: 1. Fungsi psikologis, 2. Fungsi sosio-kultural.
10
DAFTAR PUSTAKA Ramayulis. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Dwi, Ari. 2014. Metode Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran. Malang: Genius Media. Setyosari, dalam Ari. Metode Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran. Malang, Genius Media. Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Gama Persada. Bahri Djamarah, Syaiful, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta http://widyareinventing.blogspot.com/2011/12/media-pembelajaran.html. R.J, Sternberg. 2006. Cognitive Psychology. Bellmont CA:Thomson Wadsworth. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
11