FRATER CMM 2/13
FRATER SIGEBERTUS ROMBOUTS | KOLESE ST. BONIFASIUS | RUMAH BARU FRATER-FRATER BELGIA | FRATER KEES BACKX | GERAKAN BELASKASIH | SIAP KE BRAZIL | KELUARGA VINSENSIAN
DAFTAR ISI
KOLOM PEMIMPIN UMUM
4
MENGENAI FRATER ANDREAS
5
MAKLUMAT MISI
KOLOFON
Belaskasih berlaku di semua zaman dan di semua tempat.
Frater CMM, ISSN 1574-9193, adalah majalah triwulan Kongregasi Frater CMM. Langganan gratis dapat diminta pada alamat kontak di bawah ini.
Belaskasih merupakan inti setiap agama di dunia: Agama Hindu, Buddha, Yahudi, Kristiani dan Islam. Gerakan belaskasih meninggalkan jejak dalam sejarah.
Redaksi: Rien Vissers (ketua redaksi), Frater Edward Gresnigt, Frater Ad de Kok, Frater Lawrence Obiko, Frater Ronald Randang, Frater Jan Smits, Peter van Zoest (redaktur terakhir).
Pelbagai bentuk penampilan gerakan belaskasih merupakan ungkapan masyarakat dalam mana belaskasih telah lahir dan spiritualuitas yang mendukungnya.
Lay-out: Heldergroen www.heldergroen.nl Dicetak:
Percetakan Kanisius, Yogyakarta
Kongregasi Frater Santa Perawan Maria, Bunda yang Berbelaskasih, berakar dalam semangat belaskasih Kristiani.
Kontak:
Frater CMM Jalan Ampel 6, Papringan Yogyakarta 55281
E-mail:
[email protected] Website: www.cmmbrothers.org Terjemahan: Frater Ronald Randang
Foto sampul depan: Gaby Heymen, resepsionis generalat, menyambut tamu. Lihat laporan foto pada halaman 11-14 (foto: Peter van Zoest). Anak yang hilang, Rembrandt
2
Foto sampul belakang: Dolomite, Italia (foto: Fr. Ad de Kok).
FRATER SIGEBERTUS ROMBOUTS
6
KOLESE ST. BONIFASIUS
7
RUMAH BARU FRATER-FRATER BELGIA
8
REDAKSI MENULIS Inti dari edisi musim panas Frater CMM ini terdiri dari laporan foto-foto rumah generalat. Ini adalah awal dari sesi yang baru yang disebut: Gambar rumah. Orang-orang dari luar sering kali tidak mengetahui dari tempat seperti apa pimpinan menjalankan fungsi kepemimpinan dalam Kongregasi. Melalui serangkaian laporan foto pada edisi ini, redaksi ingin memberikan gambaran kepada pembaca seperti apa rumahrumah ini terlihat apalagi ketika kita berbicara tentang “generalat” di Tilburg atau provinsialat dan regionalat. Rumah Kongregasi adalah yang pertama yang menjadi perhatian. Edisi ini memuat juga gambaran umum yang lebih akrab mengenai berita-berita dan latar belakang dari dalam dan seputar Kongregasi. Pemimpin Umum, dalam kolomnya, memberikan refleksi tentang Kapitel Umum yang akan diselenggarakan di Tilburg dari tanggal 23 Mei hingga 7 Juni 2014. ‘Doa kapitel’ khusus dalam mana pemimpin umum ingin menarik perhatian Anda sekalian, dapat ditemukan pada halaman 10. Selanjutnya Frater CMM juga menyoroti secara luas persiapan rohani secara intensif dalam rangka Hari Kaum Muda Sedunia di Rio de Janeiro yang diikuti seratus orang muda dari tujuh negara yang merupakan bagian dari jaringan kerja untuk kaum Muda CMM yang disebut ‘Duta Persaudaraan Seluas Dunia’. Di Rio mereka akan bergabung “dengan banyak orang lain dari seluruh penjuru dunia yang merasa dipanggil oleh Allah dan sesama untuk sampai pada penghayatan persaudaraan dan persaudarian seluas dunia”, sebagaimana ditulis oleh Nathalie Bastiaansen, yang mengkoordinasikan kegiatan ini. Lebih lanjut mengenai semua ini akan dituangkan dalam Frater CMM edisi musim gugur!
FRATER KEES BACKX
9
BERITA SINGKAT
10
GEBED VOOR HET GENERAAL KAPITTEL 2014 GAMBAR PUSAT KONGREGASI
GERAKAN
11 BELASKASIH God, onze Vader,
15
U die ons met liefde en wijsheid omringt, u was het die bisschop Zwijsen ingaf om met een fratercongregatie te beginnen. In uw naam nodigde hij ons uit om te doen wat Jezus had gedaan: dienen en verlichten, een verlossend woord spreken, een helpende hand zijn.
SIAP KE BRAZIL
IN MEMORIAM
17
KELUARGA VINSENSIAN
20
21
‘RAHMATNYA DEKAT’
23 3
KOLOM PEMIMPIN UMUM
Dari tanggal 23Mei sampai dan dengan 7 Juni 2014 Kapitel Umum Frater CMM akan berlangsung di Tilburg. Ini adalah pertemuan delegasi yang mewakili para frater dari seluruh dunia yang berlangsung setiap enam tahun dan merupakan acara yang paling penting dalam Kongregasi. Selama pertemuan ini, kebijakan ditentukan dan dewan pimpinan baru akan dipilih untuk periode enam tahun ke depan. Para anggota asosiasi memilih delegasi mereka sendiri. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah CMM bahwa seorang awam akan dipilih sebagai anggota Kapitel Umum. Belum lama ini dalam sebuah surat kepada semua frater dan anggota asosiasi saya umumkan Kapitel Umum. Konstitusi kita menentukan bahwa ini harus terjadi satu tahun sebelumnya. Dan dalam tahun itu kapitel dan konsultasi akan diadakan di berbagai wilayah Kongregasi dan delegasi akan dipilih, serta proposal akan diajukan. Proposal ini selanjutnya akan dibahas dalam Kapitel Umum. Dewan pimpinan umum saat ini akan mempersiapkan juga Kapitel tersebut. Pemimpin Umum diharapkan, antara lain, untuk memberikan laporan bersama-sama dengan dewan pimpinan umum, bagaimana mereka memimpin Kongregasi selama enam tahun terakhir. Dewan juga dapat mengajukan proposal tentang apa saja yang dibutuhkan untuk masa mendatang. Pentinglah bahwa persiapan dilakukan dengan baik. Dan sekarang kita telah memasuki ‘Tahun Kapitel’. Kami meminta Anda untuk berdoa bersama kami agar boleh menjadi Kapitel yang baik dan berbuah. Bagi saya pribadi, Kapitel mendatang adalah peristiwa yang khusus. Setelah memimpin Kongregasi sebagai pemimpin umum selama dua periode enam tahun, saya akan mengalihkan tongkat kepemimpinan kepada orang lain. Karena itu juga yang ditetapkan oleh Konstitusi: setelah terpilih kembali satu kali, pemimpin umum tidak akan menerima tugas ini lagi. Ini menjadi tahun yang istimewa bagi saya: tahun untuk cuti. Mengucapkan selamat tinggal ke tempat-tempat di mana saya mungkin tidak akan datang lagi, selamat tinggal kepada sesama 4
frater dan rekan kerja yang mungkin tidak pernah saya jumpai lagi. Selain perasaan syukur untuk semua kunjungan dan pertemuan, itu juga berarti suatu perasaan melankolis. Jadi saya mempersiapkan diri untuk menutup periode panjang dan intensif sebagai pemimpin yang melayani. Tapi saya masih memiliki satu tahun lagi untuk berjalan dan bekerja terus. Pada akhir Mei lalu saya berada di Roma untuk pertemuan setengah tahunan para Pemimpin Umum. Sekitar 110 Pemimpin Umum Kongregasi / Ordo Frater dan Imam berkumpul untuk bertukar pengalaman. Kali ini khusus tentang menyiapkan pemimpin dalam dunia zaman kini, dunia yang ditandai dengan ketidakpastian dan krisis. Bagaimana kita bisa menjalankan misi kita, pembebasan dan belaskasih dengan cara terbaik dalam konteks ini? Lebih dari yang terjadi sebelumnya, menjadi jelas selama pertemuan itu bahwa kita hanya dapat melakukannya dengan bekerja sama sebagai religius bersama kaum awam dan dengan orang-orang nonreligius. Sebagai Kongregasi Frater CMM, kita juga ingin melakukan lebih dari apa yang sudah kita lakukan dan ingin berpartisipasi dalam gerakan ini.
Frater Broer Huitema
MENGENAI FRATER ANDREAS
HADIR SEBELUM WAKTUNYA Tidak peduli seberapa sederhana interior rumah frater, selalu terdapat banyak jam. Di ruang rekreasi, gang, dapur, kapel, ruang kelas ... Anda bisa melihat di mana-mana jam berapa saat itu. Jika ada orang yang selalu dekat pada semua jam ini, ia pasti Frater Andreas. Dia ingin selalu tepat waktu, selalu dan di mana-mana dan semua orang menyadari itu. Rekan frater dan murid-murid kadang-kadang menggodanya seputar reputasinya untuk ketepatan waktu. Dia tidak menertawakannya, tapi dengan serius mengatakan: “Jika saya datang terlambat rekan frater bisa khawatir atau terganggu. Dan jika saya terlalu cepat, ia mungkin berpikir bahwa saya ingin mengambil waktu pelajarannya. Hal ini tidak menyenangkan bila selalu memberi banyak perhatian pada jam, tapi itu adalah satu-satunya cara untuk melakukan yang benar oleh yang lain dan tidak mengambil apa pun dari padanya.”
Frater Crispinus mengatakan bahwa Frater Andreas juga sangat tepat waktu dalam liturgi. Ketika ia sebagai orang tertua di kapel dan harus menjaga lamanya silensium, secara hati-hati ia akan melihat jam. Tepat setelah 15 menit hening, tepat pada detik, ia membuat tanda salib. Dengan jam di tangannya. Ya, jam tangan yang telah mengubah hidupnya. Sekitar tahun 1870 model jam saku baru beredar di pasar dan itu murah serta dapat diandalkan. Frater Andreas juga punya jam sendiri. Hal itu membuatnya gelisah dan ia mengatakan kepada atasannya tentang hal itu. “Saya terlalu tergantung pada jam tanganku. Saya takut bahwa saya nanti terlalu melekat padanya.” Frater Frumentius membalasnya dengan: “Untuk Tuhan kita masih ada hal yang lebih penting daripada jam tanganmu.” Agar di mana-mana bisa tepat waktu, Frater Andreas harus membuat beberapa batas dalam rencananya. Dia sunggguh tidak datang tepat waktu, tapi selalu sedikit lebih cepat. Dia kemudian akan menunggu dengan tenang.Itulah salah satu rahasia hidupnya. Kepala kecil ini mulai memberinya kesempatan untuk meninjau kembali dan mempertajam perhatiannya. Ada suatu ruangan untuk berdoa singkat. Sejumlah kata yang ramah untuk rekan frater. Cepat membersihkan sesuatu. Mengulurkan tangan untuk menolong. Ini adalah saat yang berharga: berada di sana untuk Allah dan orang lain. Itulah waktu yang bermanfaat bagi Frater Andreas yang suka menolong.
Kelas dengan salah satu jam dari sekian banyak jam di Ruwenberg.
Charles van Leeuwen 5
BELANDA
‘FRATER ROMBOUTS JAUH LEBIH MAJU DARI ZAMANNYA’ Frater Sigebertus Rombouts (1883-1962) selama beberapa dekade terkait dengan Lembaga Pendidikan Guru para frater di Tilburg. Pada tahun 2012 Marjoke Rietveld-van Wingerden menerbitkan sebuah artikel tentang beliau dalam ‘Pelajaran-pelajaran’ , terbitan setengah tahunan dari Museum Pendidikan Nasional di Dordrecht. Berikut beberapa kutipan dari artikelnya yang berjudul: ‘Frater Rombouts dan keterlibatannya dengan disleksia’.
Frater Sigebertus Rombouts di kantornya.
”Rombouts memiliki sejumlah besar buku dan artikel pedagogis atas namanya. Selain itu, pada tahun 1913 ia mendirikan bersama dua rekan-frater, majalah berkala di rumah yang disebut Ons Eigen Blad (Majalah Kami Sendiri) dan dimulai pada tahun 1922 dengan Seri Brosur Pedagogoik, dalam mana buku yang tak terhitung jumlahnya diterbitkan mengenai pelajaran pedagogi dan didaktik. Pengajaran bahasa dan membaca menempati posisi terkemuka dalam karya-karya Rombouts. Dia sangat aktif di bidang ejaan bahasa Belanda dalam mana ia berusaha bagi suatu bentuk yang modern dengan 6
struktur yang jelas dan logis. “Ons Eigen Blad” beliau berisi banyak artikel tentang perkembangan bahasa anak dan didaktik serta metode pengajaran bahasa dan membaca. Kebanyakan artikel dipublikasikan pada saat jubileum frater Rombout atau segera setelah kematiannya jarang orang merujuk pada jasanya dalam memulai diskusi disleksia. Hal ini tidak mengungkapkan begitu banyak tentang Rombouts, justru sebaliknya, hal itu lebih merupakan suatu tanda bahwa dari segi psikologi dan pedagogi jauh ke paruh kedua abad kedua puluh hampir tidak ada perhatian untuk disleksia. Rombouts adalah yang pertama dalam literatur pedagogis yang memperhatikan disleksia. Pada tahun 1919 salah satu artikelnya diterbitkan dalam Tijdschrift voor Zielkunde en Opvoedingsleer (Majalah Psikologi dan Ilmu Pendidikan) dengan judul ‘Kongenitale Alexie’ (Alexia kongenital). Di tanah pendidik dan psikolog dia adalah suara yang bereru di padang gurun. Hanya setelah Perang Dunia II ada sejumlah minat yang ditunjukkan dalam topik disleksia. Sementara itu, Rombouts kagum atas keheningan panjang dan terutama tentang fakta bahwa artikelnya dari tahun 1919 nyaris tak diperhatikan. Juga pada waktu itu ada anak-anak yang mengalami kesulitan dengan belajar membaca dan menulis dan yang dalam kenyataannya buta huruf, sehingga ia menuntutnya. Rombouts menyalahkan hal ini pada diagnosis yang salah dari masalah: ‘keterbelakangan membaca dan menulis’ yang diduga disebabkan oleh kurangnya kecerdasan, dan Anda tidak bisa melakukan apa-apa tentang hal itu. Rombouts pada tahun 1919 sudah jauh maju ke depan.” Rien Vissers
NAMIBIA
KOLESE ST. BONIFASIUS
SEBUAH SEKOLAH MODEL Frater Edward Gresnigt dan Ronald Randang, anggota Dewan Umum Frater CMM, mengadakan kunjungan kerja ke Namibia dari tanggal 7 Februari hingga 27 Februari 2013. Pada tanggal 18 Februari keduanya berangkat ke Sambyu, di mana komunitas CMM terletak satu kompleks dengan Kolese St. Bonifasius yang banyak disanjung; berkat usaha para frater telah berkembang menjadi sekolah terbaik di negeri itu. Pemimpin Regio Namibia, Frater Hermenegildus Beris, mendampingi dua anggota Dewan Pimpinan Umum. Di Sambyu diadakan pertemuan khusus dengan pimpinan sekolah. Ibu Mary Phillis Yesudas, kepala Kolese St Bonifasius, mengundang ketiga frater untuk menghadiri makan malam bagi staf kolese di sebuah hotel tidak jauh dari sekolah. Dewan sekolah ingin untuk berterima kasih dengan cara ini kepada staf guru atas kerja keras mereka yang telah menghantarkan hasil yang sangat baik bagi para siswa. Untuk tahun ke delapan berturut-turut sekolah ini diumumkan sebagai sekolah dengan kinerja terbaik di Namibia. Pada tahun 2012 tujuh dari sepuluh siswa terbaik di negara ini berasal dari Kolese St. Bonifasius.
Kepuasan besar
Kiri: Berusia delapan belas tahun, Annastasia Mukanda, siswi di Kolese St Bonifasius, muncul sebagai lulusan terbaik ujian Nasional di Namibia. Bawah: St Bonifasius College Sambyu.
Frater CMM memulai sekolah ini pada tahun 1995. Frater Piet Dilissen menjadi kepala sekolah yang pertama. Frater Hermenegildus adalah salah satu pendiri. Selama makan malam, ia menyatakan sangat puas dengan hasil yang dicapai dan mengatakan bahwa ide asli dari para frater untuk membuat model sekolah Kolese St Bonifasius telah menjadi kenyataan. Beliau mengucapkan selamat kepada ibu Mary Phillis Yesudas dan para guru. Pada tanggal 5 Maret, Bapak Kochukarottu Matthai Yesudas, 66 tahun, suami ibu Mary Phillis Yesudas meninggal dunia secara tiba-tiba. Dewan Umum, atas nama Kongregasi, mengungkapkan belasungkawa dari para frater. Peter van Zoest 7
BELGIA
Rumah tinggal baru para Frater.
RUMAH TINGGAL YANG BARU UNTUK PARA FRATER BELGIA Pada tanggal 18 Februari 2013, para frater di Belgia pindah ke ‘Het Dorpvelt’ (The Village Field). Gedung dibangun di taman frateran lama, yang telah diratakan untuk membangun tempat parkir. Sepuluh frater menjadi penghuni pertama dari rumah tersebut, yang membentuk bagian dari sebuah organisasi non-profit ‘Christelijke Woon- en Zorgcentra’ (fasilitas perumahan dan perawatan Kristen). Kongregasi menutup Regio CMM Belgia pada tanggal 1 Agustus 2012, karena jumlah frater yang ada telah menurun secara drastis. Dewan umum menerima kuasa atas para frater Belgia. Sudah sejak tahun 2002 Regio Belgia, dengan dewan pimpinan yang lebih kecil, sudah menggantikan Provinsi Belgia yang berdiri sejak tahun 1970.
Komunitas pertama frater di Belgia didirikan pada tahun 1851 di kota Maaseik. Kemudian disusul pendirian rumah tinggal di Hasselt, Houthalen, Lanaken, dan Zonhoven. Tahun 1967 dilihat pendirian dari Perwakilan Provinsi Belgia - Kongo. Perwakilan provinsi ini mengambil alih beberapa komunitas di Kongo. Para frater Belgia bekerja di bidang pendidikan, terlibat dalam program-program untuk kaum muda, dan berpartisipasi dalam karya-karya sosial. Dengan pengecualian dari rumah frater di Zonhoven, komunitas secara bertahap semakin menjadi kecil. Edisi Frater CMM mendatang akan memberi perhatian yang besar kepada karya-karya dan prestasi frater Belgia. Rien Vissers Sebuah pemandangan dari milik para Frater CMM di Zonhoven. Di sebelah kanan adalah rumah frater, sekarang sudah dibongkar.
8
BELANDA
PERINGATAN PENUH SYUKUR FRATER KEES BACKX Paul Overman adalah organis untuk para frater di Generalat dan fasilitas perawatan Joannes Zwijsen di Tilburg, Belanda. Dia berbicara pada pemakaman Frater Kees Backx di kapel Joannes Zwijsen. Almarhum Frater Kees sangat berarti baginya. Berikut beberapa bagian dari pidato khusus tersebut. Di dalamnya ia melihat kembali pengalamannya bersama frater Kees dalam bidang musik paroki Tilburg.
Frater Kees Backx bermain organ di kapel Generalat. Kenangan pertama saya tentang beliau kembali ke paruh kedua tahun 1970-an. Pada saat itu beliau adalah organis tenor untuk Koor Campuran ‘The Good Shepherd’. Saya baru saja mulai tampil sebagai organis pada waktu itu. Selama perayaan keagamaan saya memusatkan hampir seluruh perhatian pada cara bermain. Ketika Frater Backx tampil, saya selalu melihat dengan sangat serius pada cermin di atas keyboard dan mempelajari ekspresi wajahnya. Saya melihat bagaimana ia mengikuti lembaran musik dengan teliti, dengan hati-hati mengganti tingkat nada, memperhatikan konduktor dengan cermat, memindahkan halaman, dan membuat kakinya seolah menari di atas pedal kaki organ.
Kemudahan Terbesar Saya tidak akan pernah melupakan perayaan Natal dan Paskah. Frater Backx adalah yang terbaik pada masa itu. Pada hari Natal dan Minggu Paskah, Koor Gabungan menyanyikan Misa oleh Mozart atau Schubert. Seringkali sebuah orkestra dan solis bergabung dengan mereka dan pada organ ... Frater Backx. Beliau memiliki teknik yang sempurna. Bahkan untuk musik yang paling sulit, dilakukannya dengan mudah sekali. Beliau menggunakan tingkatan nada indah yang mudah untuk di-identifikasi.
Hampir seperti sihir ia tahu cara menggambarkan musik ringan bahkan dari organ tandus dan tampaknya untuk melakukannya tanpa usaha apapun. Pada hari Natal kedua dan pada hari Senin Paska paduan suara pria paroki menyanyikan lagu Gregorian. Pada waktu komuni dalam Misa, frater memainkan musik yang disusun untuk organ dan kemudian sesuatu yang indah terjadi. Meskipun lagu benar-benar telah berakhir, Frater Backx terus berimprovisasi dalam gaya komposer yang gubahannya ia mainkan dan kemudian digabungkan pada alunan musik antifon komuni Gregorian. Dalam gerakan yang tak terputus orang dari paduan suara bangkit dan mulai bernyanyi.
Permata berharga Keren! Menjadi begitu melayani, begitu perhatian dan ... jadi kompeten. Sifat-sifat ini menjadi ciri khas Frater Backx dengan sempurna! Saya merasa terhormat untuk bekerja bersama beliau selama bertahun-tahun. Pada suatu waktu direktur Koor Campuran tidak dapat memenuhi tugasnya dan saya diminta untuk menggantikan beliau sementara. Pada latihan Frater Backx disertai bagian yang berbeda pada piano. Dengan cara yang halus dan tenang, kadang-kadang dengan cara memainkan tema pendek, ia mempertunjukkan alto atau sopran bagian mana masih diperlukan beberapa ‘perbaikan’. Aku sangat gugup, dan bantuan frater membantu saya untuk perlahan rileks. Beberapa minggu kemudian kami membawakan permainan indah Missa Brevis di G (KV 140) dari Mozart. Setelah pertunjukan Frater Kees Backx mengatakan ini, bagi saya kata-kata bersejarah: “Kerja bagus, Paul. Anda melakukan permainanmu dengan baik, tapi menghindari lompatan kaki Anda yang begitu banyak. “Itu membuat hari saya. Kami kurang bercakap, tetapi segala sesuatu tentang musik yang pernah kita bicarakan kusimpan di dalam memori dan hati saya sebagai permata yang berharga. Paul Overman 9
BERITA SINGKAT
Dalam masa kapitel ini kami mohon kepada-Mu, utuslah Roh-Mu pada kami, arahkanlah pekerjaan kami ilhamilah pembicaraan kami dan berikanlah kami akal yang sehat. Kami mohon agar kami masing-masing, lewat doa dan keterlibatan kami, sanggup memberikan sumbangan. Jadikanlah kami penuh perhatian pada saat kami mendengarkan Sabda-Mu Berikanlah kami keterbukaan dalam pembicaraan dengan saudara/i kami. Sentuhlah kami sedalam-dalamnya, dan tolonglah kami agar dengan jelas melihat jalan yang harus ditempuh. Berikanlah agar dalam kapitel ini kami boleh mengalami keterikatan kami dan agar kami mampu saling menopang. Berikan agar kami dengan penuh harapan dan kesetiaan menempuh jalan belaskasih.
DOA UNTUK KAPITEL UMUM 2014 Allah Bapa kami, Engkau mengelilingi kami dengan cinta dan kearifan, Engaku telah mengilhami Mgr. Zwijsen, untuk mendirikan kongregasi kami. Dalam nama-Mu beliau mengundang kami melaksanakan apa yang telah dilaksanakan oleh Yesus: mengabdi dan membawa terang, mengucapkan kata yang menyelamatkan, . mengulurkan tangan yang menolong.
Penuh iman dan harapan di jalan belas kasih’. Itulah motto dari Kapitel Umum Frater CMM, yang akan diselenggarakan dari 23 Mei sampai dan dengan 7 Juni 2014, di Generalat - Tilburg, Belanda. Pada bulan Mei 2013, Frater Broer Huitema mengirim surat kepada semua frater dan anggota asosiasi Kongregasi. Di dalamnya beliau mengundang mereka selama tahun yang mendahului Kapitel yang sesunguhnya, “berdoa secara teratur bagi berkat Tuhan untuk komunitas kita, untuk semua rekan frater dan untuk misi belas kasih dan persaudaraan yang telah dipercayakan kepada kita”. Ini termasuk kartu dengan doa khusus yang disusun untuk Kapitel (direproduksi di atas). Frater Humberto Wouters (1920-1999) dari Belgia melukis gambar yang ditampilkan di sini.
10
Kami mohon berkat-Mu, atas setip komunitas dan misi kami dan atas kehadiran kami di dunia ini. Kami berharap agar kapitel ini terjadi di bawah perlindungan, Maria, Bunda yang Berbelaskasih dan pelindung kami Vinsensius. Kami juga mengharapkan doa para konfrater Yang telah diangkat dalam kebahagiaan-Mu. Kami mohon semoga kami berapi-api dalam iman penuh kebahagiaan dalam harapan dan berbelaskasih dalam cintakasih. Inilah kami mohon dalam nama Yesus Saudara kami yang Berbelaskasih. Amen.
JUBILEUM FRATER DALAM TAHUN 2013
75 tahun
8 September: Frater Godfried Kanen
65 tahun
19 Maret: Frater Nicácio Huiskamp, Frater Louis Mommers 29Agustus: Frater Joop van Dooremaal, Frater Jan Verheijen
60 tahun
29 Agustus: Frater Piet van Leeuwarden, Frater Ger Oomens, Frater Frans van Pinxteren, Frater Rob Swinkels.
50 tahun
29 Agustus: Frater Rinus Romme
25 tahun
1 Juni: Frater Valerius Halawa
RUMAH PUSAT DALAM GAMBAR
Generalat Empat halaman berikut ini menampilkan foto dari Generalat Frater CMM. Edisi ini memulai rubrik baru: ‘Rumah Pusat’. Ini menunjukkan gedung-gedung di mana terdapat administrasi Kongregasi bagi sejumlah negara di mana para frater bekerja. Foto-foto juga menampilkan berbagai orang yang menampakkan ‘wajah’ bagi rumah tersebut. Bagian ini dimulai dengan ‘rumah pusat’ kongregasi di Tilburg. Foto oleh Peter van Zoest (Frater Lawrence Obiko mengambil gambar dari Pemimpin Umum).
Pandangan Generalat dari Gasthuisring. Kanan: Fasilitas perawatan Joannes Zwijsen.
Close-up dari kubah dengan menara lonceng.
Bagian selatan generalat, dengan sisi timur ke kanan.
Bagian utara generalat dan penghubung dari kapel dengan menara lonceng kecil.
Galeri di bagian selatan dari generalat. 11
RUMAH PUSAT DALAM GAMBAR
Fasilitas perawatan Joannes Zwijsen diambil dari sayap selatan generalat, sebelah kiri sisi timur Generalat.
Close-up tabernakel di kapel generalat. Interior kapel generalat.
Makam Frater Andreas di kapel generalat. 12
Ruang Kapitel.
Lukisan Joannes Zwijsen, pendiri Kongregasi di ruang kapitel.
Salib di gang.
Tangga monumental.
Patung Pemimpin Umum pertama, Franciscus Salesius de Beer di ruang kapitel.
Pintu masuk Museum Frater di generalat. 13
RUMAH PUSAT DALAM GAMBAR
Pemimpin Umum, Frater Broer Huitema, di kantornya.
Marij Uppenkamp, resepsionis, menjawab telepon. 14
Gaby Heymen, resepsionis, menyambut tamu.
Carien de Leuw, koki dan resepsionis, bekerja di dapur.
BELANDA
HARI NASIONAL
GERAKAN BELASKASIH ‘Gerakan Belaskasih’ merupakan inisiatif dari Frater CMM, yang berasal dari publikasi nasional dan kampanye perekrutan pada tahun 1998. Sekarang gerakan ini telah berkembang menjadi sekitar 1.200 peserta, yang sebagian besar tinggal di Belanda. Setiap tahun diadakan dua hari nasional. Yang pertama berlangsung di pusat retret dan refleksi Zin di Vught pada tanggal 27 April 2013. Berikut ini kesan pribadi Sjef Jansen, salah satu peserta . Secara konsisten, Fie Gommers koordinator gerakan ini, akan bertanya pada awal setiap hari nasional jika ada peserta baru. Hampir seperempat akan mengangkat tangan mereka dan paling sering tampaknya bahwa mereka memutuskan untuk bergabung karena iklan dari mulut ke mulut. Juga jelas bahwa banyak ‘veteran’ senang bertemu satu sama lain.
Belaskasih, menjelaskan dalam presentasi ini cita-cita dalam kata-kata dan gambar, yang berpuncak pada slogan terkenal dari gerakan ini: ‘Melihat, tegerak dan bertindak’. ( DVD seharga € 12,50 termasuk biaya pengiriman dapat dipesan di sekretariat dengan e –mail:
[email protected] telp. 073 6577044).
Letakkan di jalan
Selanjutnya Marjolein menghantar kami pada suatu cara yang menarik untuk mengkaji lebih jelas permata: ‘kesetiaan’, untuk menghargai, untuk merenungkan dan berbagi dengan tetangga Anda hari ini. Tugasnya adalah untuk menyokong orang dan organisasi dalam memeriksa rutinitas sehari-hari dan paradigma mereka. Melalui permainan, contoh kehidupan nyata dan cerita dia tahu bagaimana mengungkapkan perasaan kesetiaan. Baik pertemuan dan pembicaraan merupakan sarana yang sangat efektif untuk menjadi lebih akrab dengan kesetiaan yang mengendalikan dan memelihara kehidupan kita. Apakah kesetiaan kepada diri sendiri berarti Anda hanya melakukan apa yang ingin Anda lakukan? Apakah hanya suatu keinginan ? Mungkinkah Anda terutama termotivasi melalui perasaan ‘kewajiban saleh’, karena begitulah Anda dibesarkan atau karena Anda percaya akan periode aturan adalah aturan? Apakah saya membuat diriku melakukan segala macam hal, terdorong oleh pendidikan saya, kriteria saya dan saya kehilangan keberanian untuk menyimpang dari kerinduanku yang terdalam ? Benediktus, bapak monastik Eropa, memulai aturan monastiknya dengan perkataan: ‘Dengarkan’, tetapi dengar kepada segala sesuatu. Yang penting ia tambahkan: “Pastikan bahwa hati Anda tetap di dalamnya” Memang,
Dalam refleksi pembukaan, ketua Marius Buiting menghubungkan tema hari itu, ‘menjadi setia’, dengan saat penderitaan, yang baru saja kita lalui pada masa Paskah. Dalam pemikirannya tentang penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus, ia menemukan begitu banyak kesetiaan dan ketidak-setiaan, yang baginya itu membentuk konsep kunci pada kehidupan, bahkan dalam kebutuhan terbesar. Kesetiaan dan pengkhianatan silih berganti. Pengkhianatan dalam kasus Yudas dan Pilatus karena mereka mengkhianati kemanusiaan, tetapi juga kesetiaan rakyat biasa, dari wanita bernama Veronica, Yusuf dari Arimatea, yang di tengah-tengah penyiksaan dan kekerasan memberikan makam, tempat istirahat untuk tetap setia dalam hidup. Hidup tidak berhenti di bawah kaki salib dalam pertemuan Maria, bunda Yesus dan Yohanes, sahabat yang paling akrab. Pada kebangkitan, Maria Magdalena, perempuan yang sering dilecehkan, adalah yang pertama di makam. Dia tidak menyerah untuk terus percaya pada apa yang baik: setia pada kehidupan. Dengan cara ini kami diletakkan di jalan selama sehari penuh dengan tema yang menggerakkan kami. Sebuah DVD yang baru dirilis mengenai belas kasih, menaruh perhatian pada kaitan dengan tema ini. Frater Wim Verschuren, sumber inspirasi bagi Gerakan
Keinginan terdalam
15
BELANDA
Saat bermain Pikiran kita dipenuhi dengan begitu banyak pertanyaan, saatnya sekarang untuk kreatif, saat bermain dan untuk itulah Sijpkens Reinier berada di sini dengan organ barel dan dihiasi dengan segala macam lonceng dan tooters. Dengan musiknya, ia menghantar kami ke dalam suatu tarian yang ramai, rohani serta jasmani kami disegarkan kembali; dan ini menghantar pada awal yang segar bagi kontak sosial yang digabungkan dengan makan siang. Dalam istirahat kita dihangatkan oleh matahari dan banyak dari kami menghargai keindahan alamiah dari taman yang bagus, yang tersedia untuk kegembiraan kami. Kami merasakan musim semi dan pertemuan yang kadang-kadang dengan orang sungguh asing adalah pengalaman kesetiaan. Seringkali kami saling mendengarkan dengan kekaguman.
Menurun
Foto di atas: Presentasi dari kelompok pelukis. Foto di bawah ini: Saat bermain bersama Reinier Sijpkens. jika Anda melepaskan apa yang Anda anggap penting sekarang, Anda mengambil risiko besar menjadi sinis. Kesetiaan mungkin menjadi lompatan dalam hidup Anda, tetapi juga tempat peristirahatan dalam hidup Anda . Para peserta terpesona pada pertanyaan yang diajukan oleh Marjolein. Apakah kesetiaan hanya melakukan apa yang Anda suka, apakah hanya keinginan untuk mengikuti kursus itu? Dia menekankan kesetiaan yang terhubung ke kepala: ‘apa yang Anda pikirkan tentang itu’. Tetapi juga dengan tangan Anda: ‘apa yang harus saya lakukan dan apa yang ingin saya lakukan’. Namun demikian, telitilah terutama hatimu, karena ada kerinduan yang paling jujur dan terdalam pada diri Anda akan martabat manusia dan martabat hidup . 16
Setelah istirahat di sore hari kami bertemu dalam kelompok untuk melakukan lebih dari berpikir. Pada pagi hari kepala kami punya kesempatan untuk digunakan. Namun itu adalah suatu seni kehidupan untuk membiarkan tenaga kepala kami turun ke tangan kami sementara semua ini dikenyangkan oleh hati kita. Penurunan ini disalurkan dalam kelompok-kelompok untuk ‘perkataan’, ‘gambar’, ‘isyarat’ dan ‘suara’. Anda hanya akan menyadari apa artinya setelah anda mulai melakukan hal itu. Bimbingan yang inspiratif dari orang yang bersemangat, mendorong pertemuan ini pada ketinggian yang mengagumkan. Dalam potongan tanah liat indah dan karya seni, pemikiran khusus datang dalam kehidupan. Ada juga ungkapan mengesankan sikap cinta dan kesetiaan. Anda dapat merasakan betapa lebih indah hidup kita ketika kita benar-benar bergerak dari ‘hidup solider’ untuk ‘hidup dalam solidaritas’. Selain itu kami punya musik, suara yang berhasil pindah dari bunyi keramaian ke keharmonisan dalam waktu singkat. Hal ini mengakibatkan menyanyi, bahkan dengan iringan, bukan hanya oleh paduan suara untuk orang-orang, tapi setiap orang tergerak untuk menymbangkan suara pada lagu: “Bukalah hatimu dan lihatlah. Cinta adalah jalan untuk menjadi selaras. Ya saya dilahirkan untuk mencintai, lahir untuk menjadi. Saya lahir untuk menjadi bebas.” Sjef Jansen Informasi tentang Gerakan Belaskasih www.barmhartigheid.nl.
Internasional
Duta dalam berbagi pengalaman Kenya .
SIAP KE BRASIL Sebuah pertemuan ‘Duta Persaudaraan seluas dunia’, jaringan kaum muda internasional, akan berlangsung di Belo Horizonte, Brasil pada bulan Juli 2013. Setelah itu peserta akan mengikuti perjalanan menuju Hari Kaum Muda Sedunia di Rio de Janeiro yang akan berlangsung 23-28 Juli. Mendahului semua peristiwa di Brasil ini, sudah ada pertemuan persiapan yang dimulai pada Januari 2013 di negara-negara asal para duta. Nathalie Bastiaansen mengkoordinasikan untuk Frater CMM proyek duta dan laporan tentang hal itu. Selama rapat persiapan kaum muda ditantang untuk menemukan bakat mereka yang unik dan untuk mengembangkan mereka lebih lanjut dalam bidang kepemimpinan, kreativitas, pengembangan dan realisasi proyek nasional yang baru, komunikasi, spiritualitas dan lain-lain. Tema kerja untuk pertemuan ini adalah: ‘memberi kesaksian ...’. Pertemuan-pertemuan diatur dan dibimbing oleh Frater CMM seperti pertemuan internasional.
Lectio Divina Pada pertemuan-pertemuan ini ‘meditasi’ merupakan komponen utama. Untuk pertemuan ini, dalam proyek duta, sebuah metode unik telah dikembangkan, berdasarkan ‘Lectio Divina’, suatu metode yang digunakan orang-orang dalam kehidupan religius untuk pendalaman rohani pribadi. Lectio Divina untuk pertemuan regional ditulis oleh diakon Vincent de Haas dan Cor Sinnema. Pembacaan ayat-ayat Kitab Suci dan kontemplasi, refleksi atasnya, merupakan komponen tetap, tetapi keunikan metode yang diikuti oleh para duta adalah kesempatan untuk bertukar satu sama lain untuk bekerjasama, kolaborasi dan tindakan praktis. Hal yang khusus juga adalah kenyataan bahwa semua peserta dari tujuh negara mengikuti persiapan yang sama. Untuk maksud tersebut, meditasi telah diterjemahkan dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Inggris, Portugis dan Bahasa Indonesia.
Tujuh langkah Untuk menggunakan terminologi yang sama secara internasional, istilah Latin klasik Lectio Divina digunakan sebagai titik awal. Seluruh meditasi terdiri dari tujuh langkah. Langkah pertama disebut ‘lectio’, membaca. Sebuah teks Kitab Suci dibaca baik dengan tenang maupun keras oleh salah satu anggota kelompok. Langkah kedua adalah ‘meditatio’. Bagian ini meliputi penjelasan dari teks Kitab Suci dan beberapa informasi latar belakang tentang teks. Langkah ketiga ini dikenal sebagai ‘contemplatio’, ‘refleksi, pertimbangan’. Pertanyaan penting di sini adalah, apa yang menyentuh kita dalam teks ini, saat ini? Langkah ini menghubungkan teks Kitab Suci dengan kehidupan pribadi kita. Langkah keempat adalah ‘collatio’, ‘berbagi’. Dipandu oleh sejumlah pertanyaan para peserta berdiskusi tentang teks Kitab Suci satu dengan yang lain. Langkah kelima disebut ‘oratio’. Pada langkah ini kita mencari sebuah doa yang berhubungan dengan tema dari teks dan dengan diskusi. Ini mungkin sebuah doa standar atau mungkin doa spontan salah satu peserta. Langkah keenam adalah ‘creatio’. Dalam fase ini ide-ide dan perasaan kita diungkapkan secara kreatif. Para duta diberi tugas dan sarana. Hasil interpretasi kreatif ini dipertukarkan melalui halaman grup di www.facebook.com / AmbassadorsWWB . Dengan cara ini pertukaran internasional sudah sedang dikembangkan dalam program nasional. Langkah ketujuh dan terakhir 17
ditampilkan: nama itu berarti sesuatu seperti ‘napas kecil’, ‘tidak ada’. Allah memperhatikan mereka yang nampaknya tidak diperhatikan. Tampak seperti berbicara pada diri sendiri. Namun, jika Anda melihat sekeliling, Anda akan sering menyadari bahwa pemenang adalah mereka yang telah membuatnya, mendapatkan semua perhatian. Tuhan meminta kita untuk saling menjaga satu sama lain, khususnya mereka yang sama sekali tidak diperhitungkan. Kita hidup di dunia yang kompetitif dan Tuhan meminta kita untuk tidak mengambil bagian dalam kompetisi itu. Pada bagian ‘collatio’ (berbagi) beberapa pertanyaan berikut diajukan: “Pernahkah Anda dalam arti alkitabiah diminta untuk menjadi saudara atau saudari bagi seseorang ?” Dan “Bagaimana Anda menanggapi pertanyaan Kitab Suci: di mana saudara atau saudarimu?” Tugas pada bagian ‘creatio’ adalah “Bagaimana Anda menyapa saudara/ saudarimu?” Melalui film atau gambar para duta menunjukkan bagaimana hal itu dilakukan di negara/budaya mereka.
Memberi kesaksian akan pengharapan
Foto di atas : Pertemuan pertama para duta Brasil . Foto di bawah ini : Pertemuan pertama para duta Indonesia . disebut ‘operatio’, setiap peserta mencatat sejumlah item untuk dirinya sendiri melalui mana dia ingin melaksanakan tema yang dipakai secara konkret dalam kehidupan mereka sendiri. Dalam pertemuan berikutnya akan ada kesempatan untuk berbicara tentang aksi yang dapat dilakukan seseorang, di rumah atau di sekolah, di tempat kerja atau di paroki.
Memberi kesaksian tentang persaudaraan Tema sentral untuk Hari Kaum Muda Sedunia Rio 2013 adalah panggilan Yesus dari Injil Matius: “ Karena itu pergilah, dan jadikanlah semua bangsa” ( 28:19 ). Tema untuk pertemuan persiapan para duta berasal dari kutipan ini dan tertulis: “Memberi kesaksian kepada ... ‘. Pada setiap pertemuan tema ini diuraikan dan dibimbing oleh teks tertentu dari Kitab Suci. Pada pertemuan pertama ‘Memberi kesaksian persaudaraan’. Ini terlaksana berdasarkan kisah dalam kitab Kejadian 4:1-16. Pada bagian ‘contemplatio’ misalnya makna dari nama ‘Abel’ 18
Pertemuan kedua berpusat pada ‘Memberi kesaksian akan pengharapan’ (1 Petrus 3:3-22). Selain konsep ‘harapan’ konsep lain seperti ‘penderitaan’ dan ‘baptisan’ dipelajari. Untuk interpretasi kreatif mereka, para duta membuat film pendek dengan tema ‘Air’. Tugasnya adalah untuk menunjukkan aspek-aspek berbeda dari air (kehancuran, harapan, pembaharuan, pemurnian) Pada bagian akhir dari pertemuan (‘operatio’) para peserta diberikan dua tugas. Pertama: “Cobalah sisihkan sedikit waktu dalam bulan ini untuk mendapatkan gambaran yang tepat akan penderitaan orang. Apa kontribusi praktis yang dapat Anda lakukan untuk membantu orang dalam penderitaan mereka?” Kedua: “Kami menantang Anda untuk mengaso beberapa saat setiap hari dengan melihat baptisan Anda sendiri: bagaimana hidup Anda merupakan refleksi dari pembaptisan Anda?”
Memberi kesaksian tentang belaskasih Memberi kesaksian belaskasih adalah pusat pada pertemuan ketiga (Tobit 2:1-8). Kami mempelajari tujuh karya belas kasih dengan perhatian khusus pada penguburan orang mati (berdasarkan teks Tobit). Unsur ‘creatio’ dan ‘operatio’ digabungkan untuk latihan ini. Para duta diminta untuk melaksanakan salah satu karya belaskasih pada sore itu dan melaporkan hal itu dalam sebuah gambar atau video. Para duta Kenya mengunjungi penjara. Para duta Belanda menulis surat kepada Amnesti International bagi narapidana yang ditawan - sering dalam situasi buruk. Kelompok Indonesia mengunjungi sebuah lembaga untuk orang buta dan
Internationaal
membawa kegembiraan di sana dengan bernyanyi dan menari bersama anak-anak .
Memberi kesaksian akan Firman Tuhan Pertemuan keempat pada tema ‘Memberi kesaksian akan Firman Allah (Lukas 1:1-4 ; 5:1-11 dan 11:27-28). Banyak yang tahu kutipan dalam Kitab Suci yang berlaku untuk kehidupan mereka atau yang telah mengubah hidup mereka. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah: “Apakah Anda juga memiliki kutipan semacam itu (yang membantu atau mendukung Anda dalam kehidupan) ? Bicarakan sedikit tentang itu. “Sebuah tugas untuk mengolah ini, para duta ditanya bagaimana mereka dapat memberi kesaksian akan Firman sedemikian rupa sehingga kesaksian mereka menghubungkan dengan dunia dari kelompok sasaran tertentu (misalnya anakanak, remaja, lingkungan, orang-orang ateis). Tugas berikutnya adalah untuk membuat presentasi singkat lisan maupun visual berdasarkan ayat favorit anda sendiri dengan maksud untuk salah satu kelompok sasaran tertentu.
yang sama mencegah kita untuk mengambil tindakan. Yesus menarik orang-orang untuk tidak membiarkan diri mereka dikuasai oleh rasa takut. Dalam meditasi ini para duta diingatkan bahwa Tuhan telah berjanji bahwa Dia akan menyertai kita. Di dalam Yesus Ia telah menunjukkan bagaimana Dia melakukan ini. Pada pertemuan tersebut kami juga membahas apa yang menghambat Anda untuk memberi kesaksian Injil. Pertanyaan lain lagi sebagai berikut: “Nama ‘Allah beserta kita’ berjalan ke manamana bersama kita. Apa arti nama itu bagi Anda?” Dalam pertemuan terakhir ini para duta disiapkan bagaimana sesungguhnya melanjutkan ke pertemuan internasional di Belo Horizonte, di mana mereka akan melihat sesama duta ’di dalam badan’, dan ke Rio de Janeiro di mana mereka akan bersama-sama dengan banyak orang lain dari seluruh dunia yang merasa dirinya dipanggil oleh Allah dan satu sama lain, untuk sampai pada persaudaraan dan persaudarian seluas dunia. Nathalie Bastiaansen
Memberi kesaksian keadilan dan perdamaian Pertemuan kelima seputar ‘Memberi kesaksian keadilan dan perdamaian (Mazmur 85). Kami membahas keadilan dan perdamaian seluas dunia, tetapi juga dunia pengalaman kami sendiri dianalisis. Dengan cara ini pertanyaan berikut muncul: “Pemazmur menanyakan apakah Tuhan tidak akan murka lagi dan memulihkan kita untuk hidup. Apakah mudah bagi Anda untuk mengalihkan kemarahan Anda terhadap orang lain dan dapatkah Anda memberi mereka kesempatan kedua ? Kapan itu sungguh berhasil? Tugas pertama yang lebih konkret untuk pertemuan ini adalah: “Kenalkan diri anda dengan suatu cabang dari ‘Keadilan dan Perdamaian’ di sekitar Anda. Apakah ada kegiatan di keuskupan atau di negara Anda dalam mana Anda bisa mendedikasikan diri?” Dan berikutnya: “ Bekerja untuk keadilan dan perdamaian dapat dilakukan dalam lingkungan terdekat Anda. Libatkan dirimu pada bulan mendatang untuk tugas ini dan laporkan pengalaman Anda pada pertemuan berikutnya. Apa yang menggembirakan Anda? Apa yang menyusahkan Anda ? “
Sebagai saksi di jalan Pertemuan keenam dan terakhir berjudul: ‘Sebagai saksi-saksi di jalan‘ (Matius 28:1-3,5-10 dan 16-19). “Jangan takut”, kita mendengar dua kali dalam teks ini. Ini pernyataan yang sering terdengar dalam Injil. Ketakutan merupakan kekuatan dalam diri kita: Ketakutan penjaga kita agar tidak membuat kesalahan, namun ketakutan
Foto di atas: Berjalan, dalam pertemuan ketiga para duta Belanda. Foto di bawah: Hasil dari ‘creatio’ pada pertemuan keempat duta Belanda. 19
BELANDA
Keluarga Vinsensian bertemu di Tilburg Pada tanggal 9 April 2013 sembilan puluh lima anggota dari berbagai kongregasi Keluarga Vinsensian bertemu di Aula Mater Misericordiae, rumah pusat perawatan para suster SCMM di Tilburg. Pertemuan ini diadakan di musim semi dan di musim gugur untuk memberi inspirasi serta persahabatan. mereka yang memprakarsai Pusat Vinsensius a Paulo berpikir bahwa penting untuk memulai sesuatu yang baru, terinspirasi oleh warisan St Vinsensius. Pusat Vinsensius a Paulo tidak hanya memperhatikan praktek dari ‘DIACONIA’, tetapi juga untuk pembentukan dan teori yang berasal dari spiritualitas Vinsensian. Dua program baru dibuat: orientasi filosofis bagi para penyandang cacat dan ‘kursus studi Vincentius’. Yang terakhir ini mengacu pada serangkaian pertemuan untuk studi pendalaman dari ‘sumber spiritualitas sosial’, terutama dari Vinsenius a Paulo.
Proyek makan siang Spanduk dari ‘makan siang’ di depan frateran komunitas Elim di Tilburg Setelah kata pembukaan oleh Frater Ad de Kok, ketua Keluarga Vinsensian di Belanda, wakil ketua Serikat Vinsensian Belanda Paul Monchen, berbicara tentang energi dari Frederic Ozanam, pendiri Serikat Sosial Vinsensius dan tentang berbagai proyek di Belanda, seperti ‘ Leergeld ‘, yang ‘ proyek Maatjes ‘ dan ‘ proyek Exodus.
Pusat Vinsensius a Paulo Marieke van de Ven , anggota staf ‘ Vincent de Paul Centre yang baru saja diluncurkan di Nijmegen, menguraikan perkembangan pusat ini yang telah terjadi. Banyak kontak telah dibuat dengan anggota Keluarga Vinsensian seperti Lazaris, Putri Kasih, Komunitas Vinsensian Belanda dan Frater CMM. Terlepas dari penurunan panggilan untuk hidup religius, 20
Hanny van de Rijt, pemimpin pastoral awam di paroki Frater Andreas, Tilburg, melaporkan bagaimana ‘makan siang’ di frateran CMM Komunitas Elim - Tilburg telah dikembangkan selama empat tahun terakhir. Beliau adalah koordinator proyek ini. Setiap hari Selasa dan Kamis siang sekitar 35 relawan dari Paroki Frater Andreas, suster SCMM dan frater-frater dari Komunitas Elim bergiliran dengan penuh cinta menyiapkan roti dan sup, makanan untuk sekitar 30 orang. Bagi kebanyakan orang, ini telah menjadi tempat di mana mereka menemukan kehangatan persahabatan dan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan ruang bernapas. Nelleke Wijngaard - Serrarens, anggota dewan dari Serikat St. Vinsensius a Paulo di Arnhem, memberikan ceramah berjudul: ‘Orang-orang dalam krisis - masalah mereka dan kemampuan mereka untuk bangkit kembali’. Dia menyoroti masalah, bahwa sepuluh persen dari penduduk Belanda, hidup pada atau di bawah garis kemiskinan. Ia mendorong solidaritas dengan kelompok masyarakat miskin dan menggunakan tiga slogan CMM yang terkenal: ‘melihat - tergerak - bertindak’ . Frater Edward Gresnigt
IN MEMORIAM
Frater
Frater
Richard (J.J.) Baeten
Kees (A.C.) Backx
Beliau lahir di Zonhoven – Belgia, 15 November 1919 dan masuk Kongregasi Frater Santa Perawan Maria Bunda yang Berbelaskasih di Tilburg pada tanggal 19 Maret 1936. Ia mengikrarkan profesinya untuk seumur hidup pada tanggal 10 Agustus 1941. Ia meninggal pada tanggal 20 Maret 2013 di rumah frater di Zonhoven dan dimakamkan di pemakaman Zonhoven Centrum.
Ia lahir di Teteringen pada tanggal 3 Februari 1921 dan masuk Kongregasi Frater Santa Perawan Maria Bunda yang Berbelaskasih di Tilburg pada tanggal 8 September 1938. Beliau mengikrarkan profesinya untuk seumur hidup pada tanggal 15 Agustus 1944. Ia meninggal pada tanggal 9 April 2013 di Rumah Sakit TweeSteden di Tilburg dan dimakamkan di pemakaman para Frater ‘Huize Steenwijk’, di Vught - Belanda.
Ia adalah anak ketiga dalam keluarga Michel Baeten dan Rosalie Revis, dibesarkan dalam tradisi Katolik dan memasuki sekolah dasar dari para frater. Pada tahun 1936 ia masuk novisiat di Tilburg, Belanda. Dia menjadi guru dan mengajar di Maaseik, Lanaken, Zonhoven dan Hasselt. Setelah pensiun ia bekerja sebagai relawan di Pusat Misi Keuskupan Hasselt. Frater Richard adalah yang berisi dan tidak pernah membicarakan kata buruk tentang orang lain. Anda bisa memanggilnya karena Anda tahu bahwa dia akan selalu siap untuk menawarkan uluran tangan. Dalam keluarga besarnya ia menikmati tempat khusus. Orang-orang memandang ke depan untuk tamu-tamunya. Frater Richard juga seorang pecinta alam. Ia menikmati kegiatan keluar dan di dalam rumah Anda akan menemukannya di taman bunga atau di rumah kaca. Bunga-bunga yang ia tanam siap dibawa ke makam para frater, ke kapel komunitas dan keluarganya. Perlahan awan kelam melintasi kehidupan Frater Richard. Ia menjadi lebih tenang dari sebelumnya. Sebagaimana Frater Richard hidup, demikian juga ia pindah ke kehidupan lain: dalam keheningan. Dia menempatkan hidupnya seperti buket bunga yang indah di kaki Tuhan-nya.
Kees dibesarkan sebagai anggota dari keluarga musik Backx di Teteringen. Ia menghabiskan masa mudanya di Tilburg di mana ia mengenal para frater. Setelah bergabung dengan Kongregasi ia menjadi guru. Dari tahun 1943 sampai 1983 ia mengajar di sekolah dasar di Tilburg, Oss, Medemblik, Sint-Michielsgestel dan Goirle. Frater Kees bukanlah jenis orang yang suka meminta perhatian. Dia ikut serta dalam ritme kehidupan komunitas dan merupakan anggota dari dewan pimpinan komunitas. Kesehatannya tidak pernah optimal. Ketika ia harus beristirahat karena kesehatannya yang buruk, kadangkadang Anda masih bisa mendengar suara piano; tanpa musik hidupnya kosong dan kering. Ketika cukup pulih setelah periode istirahat panjang atau lebih pendek, orang akan melihatnya aktif terlibat lagi sebagai organis atau sebagai dirigen paduan suara komunitas atau di paroki. Paduan suara anak-anak, paduan suara senior, paduan suara gereja, paduan suara wanita ... mereka semua boleh memanfaatkan bakat musiknya. Selama beberapa tahun terakhir hidupnya Frater Kees harus lebih banyak hal lagi dan lagi. Dia selalu berusaha untuk selalu hadir ketika komunitas Zwijsen Joannes berkumpul. Frater Kees memandang hidupnya lengkap. Dia sudah tak sabar untuk bertemu dengan Tuhannya. Semoga dia sekarang bahagia di rumah Bapanya dan Bapa kita. 21
in memoriam
Frater
Frater
Sebastianus (M.H.) van Seters
Marius (M.J.F.M.) Tra
Ia dilahirkan di Veghel pada tanggal 29 Desember 1930 dan masuk Kongregasi Frater Santa Perawan Maria Bunda yang Berbelaskasih di Tilburg pada tanggal 29 Agustus 1950. Dia mengikrarkan profesinya seumur hidup pada tanggal 15 Agustus 1955. Dia meninggal pada tanggal 18 April 2013 di Rumah Sakit TweeSteden di Tilburg dan dimakamkan di ‘ pemakaman para Frater Huize Steenwijk ‘ di Vught - Belanda.
Ia lahir di Goirle pada tanggal 10 Februari tahun 1923 dan memasuki Kongregasi Frater Bunda Maria, Bunda Kerahiman di Tilburg pada tanggal 19 Agustus 1940. Dia membuat profesinya seumur hidup pada 15 Agustus 1945. Dia meninggal pada tanggal 24 April 2013 di komunitas Joannes Zwijsen , Tilburg, dan dimakamkan di ‘ pemakaman di Estate ‘ saudara Huize Steenwijk ‘ di Vught , Belanda.
Marius bekerja di Kantor Inland Revenue di Waalwijk. Ia merasakan panggilan untuk menjadi Frater. Pada tahun 1950 ia menjadi novis dan mengambil nama Sebastianus. Setelah mendapatkan ‘sertifikat guru ia mengajar di sekolah dasar di Deurne dan ‘s - Gravenhage. Pada tahun 1961 ia diminta untuk mengajar di Afrika Barat daya, sekarang Namibia. Dia juga memberikan waktu dan bakatnya bagi Perkumpulan Renang dan Gereja. Pada tahun 1989 ia menerima penghargaan Kepausan ‘ Pro Ecclesia et Pontifice ‘ sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap umat Katolik di Namibia . Enam tahun kemudian ia menjadi penerima medali kehormatan kerajaan Belanda ‘ Orde van Oranje Nassau ‘. Frater Sebastianus adalah religius sejati. Sebagai anggota Dewan Regio Namibia, sebagai anggota tim formasi dan sebagai bendahara, beliau selalu siap untuk melayani orang lain, bahkan ketika ia diminta untuk mendirikan sebuah komunitas baru di Sambyu serta mendirikan Kolese St Bonifasius (1995). Kembali ke Belanda ( 2009) ia mampu memberikan perhatian yang lebih besar untuk penghormatannya kepada Frater Andreas van den Boer. Setiap hari ia mengunjungi makam frater Andreas di kapel Generalat. Frater Sebastianus sudah disiapkan untuk perjalanan terakhirnya. Ia percaya akan Tuhan Kehidupan. Kita yakin dia sekarang aman di tangan Tuhan yang murah hati.
Marius lahir di sebuah keluarga besar di mana iman Katolik sungguh nampak. Dalam suasana itu panggilannya untuk hidup religius berkembang. Pada usia tujuh belas ia bergabung dengan Frater CMM di Tilburg. Dia kemudian mengikuti program magang keperawatan. Frater Marius selalu siap untuk melayani – sesama frater dan anak-anak yang dipercayakan kepada perawatan Kongregasi. Ia melakukan semuanya dalam kesederhanaan, penuh perhatian dan menaruh perhatian pada hati orang. Ia mendapat ijazah di bidang kesejahteraan anak dan kemudian juga dalam terapi okupasi. Sebagai pemimpin perawat dan / atau tim yang berkomitmen pada dirinya untuk ruang perawatan di Huize Nazareth di Tilburg, untuk sesama - frater yang sakit di sanatorium di Loon op Zand, untuk fasilitas asrama di Oss, untuk Ruwenberg di Sint-Michielsgestel dan Institut Henricus untuk orang buta di Nijmegen . Dari tahun 1969 dan seterusnya Frater Marius terlibat pada misi ‘Christian Brothers’. Selama enam belas tahun ia bekerja di sekolah asrama De La Salle di Stevensbeek. Dari tahun 1985 ia tinggal dengan komunitas para frater ‘di Cuijk. Pada tahun 2010 ia pindah ke fasilitas perawatan Joannes Zwijsen di Tilburg. Semoga Frater Marius sekarang merasa kerasan bersama Allah di surga. Dua saudaranya, Frater Kanisius Tra CMM dan Pastor Jan Tra SVD, yang belum lama meninggal sebelum dia, akan berada di sana untuk menyambutnya.
22
RAHMATNYA DEKAT (Dari Pedoman Hidup Frater CMM)
SAYAP “Kadang-kadang saya melihat sayap pada orang. Lalu mereka seperti malaikat. Saya melihat mereka juga pada diri Anda. Anda adalah seorang malaikat. Anda hanya akan lengkap bila Anda melihat sayap pada setiap orang.” Dalam sebuah film indah ‘Seperti di surga’ Lena mengatakan ini kepada Daniel. Ini menggerakkan saya ketika saya mendengar kata-kata menarik untuk pertama kalinya. Dan saya perhatikan bahwa saya bukan satu-satunya. Anda memahaminya namun pada saat yang sama tidak begitu mudah untuk menjelaskan apa artinya. “Ini benar-benar sulit untuk melihat sayap pada setiap orang”, kata seseorang pada saya baru-baru ini. Jika Anda maksudkan Anda harus seperti semua orang, itu tidak saja sulit, tetapi mustahil dan tidak wajar. Tidak, itu bukan yang dimaksud. Itu juga bukan maksud Yesus ketika dia mengatakan kepada kita bahwa kami harus mengasihi musuh kita. Tapi tetap, tantangannya adalah untuk melihat sayap pada orang-orang yang tidak Anda sukai , atau orang-orang yang tidak menyukai Anda, bahkan menyakiti Anda. Bagian-bagian berikutnya dari Pedoman Hidup membantu saya memahami apa yang dimaksudkan di sini : “Dalam setiap pertemuan kita berusaha mengarahkan perhatian kita pada kebaikan yang telah ditanamkan Allah dalam diri orang lain (52). Kita coba memahami orang lain dan menerimanya sebagaimana adanya. Bukan hak kita untuk menghakiminya (55-56).” Bukankah itu seperti mencoba melihat sayap pada orang lain? ‘Kita menerapkan pada diri sendiri’ katanya. Itu tidak terjadi secara otomatis. Namun, Anda dapat belajar dengan ‘coba dan salah’. Kecenderungan untuk melihat sis negatif pada orang lain dan memberikan
umpan balik negatif adalah sesuatu seperti alam kedua bagi kita. Ini seputar merangkul orang lain dengan cinta penuh belas kasih dan tidak membutakan diri Anda pada kehancurannya. Itu jelas tidak mudah. Tapi, cobalah dan mukjizat akan terjadi. Dalam hal tertentu kepada dirimu sendiri. Dan apakah Anda dapat melihat sayap pada dirimu sendiri? Banyak orang merasakan ini sulit. Pengalaman saya adalah bahwa saya membutuhkan orang lain untuk membantu saya dalam hal ini. Orang yang mengatakan, bahwa saya berguna. Anda saling membantu lebih daripada yang Anda sadari dengan secara sadar mengidentifikasi hal baik dan indah dalam diri orang lain. Beberapa bulan sebelum meninggal, teman saya yang baik dan setia Jan Verhallen telah memberi saya sebuah lukisan kecil di mana ia meringkaskan teks film. Ini sekarang tergantung di kamarku. Hal ini mengingatkan saya padanya, tetapi ini juga suatu undangan. Mungkin untuk bertanya pada diri sendiri sebelum aku pergi tidur: apakah aku melihat sayap pada orang-orang yang saya jumpai hari ini? Frater Wim Verschuren
23
Karena keimanan akan kebangkitan Tuhan, kita mengetahui bahwa melalui kegagalan dan penderitaan, akhirnya hanya yang baik sajalah mempunyai masa depan. (dari Pedoman Hidup Frater CMM)
Majalah Kongregasi Frater Santa Perawan Maria, Bunda yang Berbelaskasih