Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Efektivitas Olahraga Pernafasan Satria Nusantara terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Cabang Medan Oleh Riskina Syahputri Nasution Nim: 071101022 Saya adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan (F. Kep USU Medan) ingin melakukan penelitian di di Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Cabang Medan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas olahraga pernafasan Satria Nusantara terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas skripsi di F. Kep USU Medan. Maka saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden dalam penelitian ini. Informasi yang saya dapatkan ini hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lain. Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden silahkan Bapak/Ibu menandatangani formulir persetujuan ini.
No. Responden: Tanda tangan :
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 No. Responden
Kuesioner Data Demografi
Jenis Kelamin
:
Usia
:
................. tahun
Berat badan
:
................. kg
Tinggi badan
:
................. cm
Pekerjaan/aktivitas
:
Suku
Laki-laki
:
Perempuan
PNS
Petani
Karyawan
Ibu Rumah tangga
Pedagang
dan lain-lain
Jawa
Minang
Batak
Melayu
Mandailing
dan lain-lain
Data Tambahan Tekanan darah setelah 3 kali pengukuran : Keluhan
............................. mmHg
:
.................................................................................... Penggunaan obat
:
....................................................................................
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 Lembar Observasi Hasil Pengukuran Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Cabang Medan Minggu I
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tekanan Darah (Sistolik/ Diastolik dalam satuan mmHg) Tanggal 02 Maret 2011 04 Maret 2011 27 Pebruari 2011 Pengukuran Sampel Pre SN Post SN Pre SN Post SN Pre SN Post SN Penelitian Responden 1 140/100 130/100 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100 140/90 140/100 140/90 Responden 2 Responden 3 150/100 150/100 150/100 140/100 150/100 150/100 Responden 4 150/110 150/100 150/100 150/100 150/100 150/100 Responden 5 150/100 150/100 150/100 150/100 150/100 150/100 140/100 140/90 140/100 140/100 140/100 140/90 Responden 6 Responden 7 150/100 150/100 150/100 150/100 140/100 150/100 Responden 8 160/110 160/110 160/110 160/100 160/110 160/110 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 Responden 9 Responden 10 160/110 160/110 160/100 160/110 160/100 160/100 Responden 11 150/100 150/100 150/100 150/100 150/100 150/90 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100 Responden 12
Universitas Sumatera Utara
Minggu II
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tekanan Darah (Sistolik/ Diastolik dalam satuan mmHg) Tanggal 11 Maret 2011 13 Maret 2011 09 Maret 2011 Pengukuran Sampel Pre SN Post SN Pre SN Post SN Pre SN Post SN Penelitian 140/100 140/100 140/90 140/90 140/100 140/90 Responden 1 140/90 130/90 130/90 130/80 130/80 130/80 Responden 2 Responden 3 150/100 150/100 150/100 150/100 150/100 140/100 Responden 4 150/100 150/100 150/100 150/100 140/100 140/100 Responden 5 150/100 150/100 150/100 140/100 150/100 150/100 140/100 140/100 140/90 140/100 140/90 140/90 Responden 6 150/100 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100 Responden 7 Responden 8 160/100 160/100 160/100 160/100 160/100 150/100 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 Responden 9 Responden 10 160/100 160/100 160/100 150/100 160/100 160/100 150/90 150/90 150/90 140/90 150/90 140/90 Responden 11 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100 Responden 12
Universitas Sumatera Utara
Minggu III
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tekanan Darah (Sistolik/ Diastolik dalam satuan mmHg) Tanggal 18 Maret 2011 20 Maret 2011 16 Maret 2011 Pengukuran Sampel Pre SN Post SN Pre SN Post SN Pre SN Post SN Penelitian Responden 1 140/90 130/90 130/90 130/90 130/90 130/90 Responden 2 130/80 130/90 130/90 130/90 130/90 130/90 Responden 3 140/100 140/100 140/100 140/90 140/100 140/90 Responden 4 140/100 140/100 140/100 140/90 140/100 140/90 Responden 5 150/100 140/100 150/100 150/100 150/100 150/100 Responden 6 140/90 140/90 140/90 130/90 140/90 130/90 Responden 7 140/100 140/100 140/100 140/90 140/100 140/90 Responden 8 150/100 150/100 150/100 150/100 150/100 150/100 Responden 9 140/90 140/90 140/90 130/80 140/90 130/80 Responden 10 150/100 150/100 150/100 150/100 150/100 150/100 Responden 11 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 Responden 12 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100 140/100
Universitas Sumatera Utara
Minggu IV
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tekanan Darah (Sistolik/ Diastolik dalam satuan mmHg) Tanggal 25 Maret 2011 27 Maret 2011 23 Maret 2011 Pengukuran Sampel Pre SN Post SN Pre SN Post SN Pre SN Post SN Penelitian Responden 1 130/90 130/80 130/80 130/80 130/80 130/80 Responden 2 130/90 130/80 130/80 130/80 130/80 130/80 Responden 3 140/100 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 Responden 4 140/100 140/100 140/100 140/90 140/90 140/90 Responden 5 150/100 140/100 150/100 140/100 140/100 140/100 Responden 6 140/90 140/90 140/90 130/90 130/90 130/90 Responden 7 140/100 140/90 140/90 130/90 140/90 130/90 Responden 8 150/100 140/100 150/100 150/100 150/100 150/100 Responden 9 130/80 130/80 130/80 130/80 130/80 130/80 Responden 10 150/100 150/100 150/100 140/90 150/100 140/90 Responden 11 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 Responden 12 140/100 130/90 130/90 130/90 140/90 130/90
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4 Cara Mengukur Tekanan Darah Persiapan 1.
Siapkan alat-alat yang diperlukan
2.
Cuci dan keringkan tangan pemeriksa
3.
Posisi penderita dalam keadaan duduk, lengan penderita harus setinggi
jantung 4.
Gulung bagian atas lengan baju penderita
5.
Letakkan sphygmomanometer di atas meja atau di atas bangku di samping
penderita, dengan ketinggian yang sama dengan ketinggian jantung penderita. Letakkan sphygmomanometer tersebut, sehingga pemeriksa dapat melihat skala pengukuran dengan jelas. Mengukur Tekanan Darah 6.
Balut manset mengelilingi lengan penderita bagian atas dengan kencang dan
lembut dimana slang berada di bagian depan dan selipkan bagian akhirnya atau tutup dengan velkro atau klip yang sudah tersedia. 7.
Rasakan dengan tangan pemeriksa yang lain adanya denyutan pada
pergelangan tangan penderita. Tutup katup yang berada pada gelembung karet dan tekanan dalam manset dinaikkan sehingga denyut radial atau brakial menghilang. 8.
Kempiskan manset perlahan dan rasakan adanya denyutan di lekukan lengan.
9.
Letakkan sisi stetoskop yang berfungsi untuk mendengar di telinga
pemeriksa dan bagian ujung stetoskop yang lain, pada arteri di lekukan lengan penderita.
Universitas Sumatera Utara
10. Tutup katup dan kembangkan manset sampai skala yang terbaca berada di atas tekanan sistolik saat di palpasi sebelumnya. Dan seharusnya pemeriksa sudah tidak lagi dapat mendengar detakan jantung melalui stetoskop. 11. Kemudian longgarkan katup dan kempiskan manset secara perlahan-lahan. Pada saat pemeriksa melakukannya, maka akan terdengar tekanan sistolik yang berupa suara tepukan dan catat pada tekanan berapa suara itu mulai terdengar. 12. Semakin lama maka akan terdengar suara murmur yang merupakan suara tekanan diastolik. Maka catat pada tekanan berapa suara murmur tersebut terdengar hingga tidak terdengar lagi suaranya. 13. Catat hasil pengukuran pada lembar catatan observasi pengukuran tekanan darah. 14. Lepaskan manset dan kempiskan manset dengan tangan untuk mengeluarkan udara dalam manset. 15. Rapikan penderita dan alat. (Brunner & Suddarth, 2001; Af’idah, 2008).
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 Protokol Panduan Olahraga Pernapasan Satria Nusantara Pengertian
: Olahraga pernapasan Satria Nusantara merupakan latihan yang
menghasilkan kekuatan dan daya tahan terhadap otot pernafasan dimana terdapat sebuah proses rekonstruksi tubuh pada setiap tahapan latihan yang ditujukan untuk mengembangkan usaha penanggulangan stresor dan upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yaitu mengelola stresor dengan baik untuk menjaga dan bahkan mengembalikan ke homeostasis (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat Makasar, 2008; Maryanto, 1990). Manfaat 1.
:
Meningkatkan fungsi paru. Ketika orang menarik napas cepat dan dangkal,
paru-paru tidak cukup mengembang untuk memungkinkan transfer maksimum oksigen ke dalam darah. Sedangkan ketika menarik napas dalam atau pernapasan diafragma menyebabkan perut untuk lebih luas. Pernapasan diafragma dapat menarik udara ke dalam lobus bawah paru-paru dimana sebagian besar terjadi transfer oksigen. 2.
Meningkatkan
aliran
limfatik
(getah
bening).
Dengan
membantu
mengembangkan paru-paru lebih penuh, pernapasan dalam juga meningkatkan aliran cairan limfatik yang membantu mencegah infeksi. 3.
Meredakan stress. Bernapas dalam dapat membantu mengurangi keparahan
dan frekuensi ketegangan sakit kepala yang berhubungan dengan stres, memperlambat denyut jantung, tekanan darah rendah dan mengurangi kelelahan. 4.
Mempercepat penurunan berat badan
(Livestrong, 2010).
Universitas Sumatera Utara
Tujuan
: Olahraga pernapasan Satria Nusantara pada penderita hipertensi
bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Prinsip
: Frekuensi olahraga pernapasan 3x dalam seminggu Intensitas olahraga pernapasan adalah intensitas tingkat pradasar
(tingkat ringan). Lama (waktu) olahraga pernapasan 120 menit/kali latihan, untuk sesi peregangan 1 selama 5 menit, sesi latihan pernapasan duduk awal selama 10 menit, sesi latihan pernapasan bergerak 1 selama 40 menit, istirahat selama 10 menit, sesi latihan pernapasan bergerak 2 selama 40 menit, sesi latihan pernapasan duduk akhir selama 10 menit, sesi peregangan 2 selama 5 menit. Hal-hal yang harus diperhatikan : -
Olahraga pernafasan dihentikan jika penderita hipertensi merasa sakit kepala,
pusing, jantung berdebar-debar, lemas, tekanan darah tidak stabil, dan kondisi tubuh jelek -
Olahraga pernapasan dilakukan pengaturan napas dengan rileks yaitu
menarik napas melalui hidung dan mengeluarkan napas perlahan-lahan melalui hidung kembali. Alat
:
-
Sphygmomanometer One Med
-
Stetoskop One Med
-
Lembar observasi tekanan darah
Universitas Sumatera Utara
Prosedur Tindakan : Persiapan -
Peneliti menyiapkan alat
-
Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
-
Peneliti mengukur tekanan darah penderita hipertensi (ringan dan sedang)
sebelum melakukan olahraga pernafasan Satria Nusantara dan dicatat dalam lembar observasi. -
Peneliti dan peserta olahraga pernapasan Satria Nusantara memakai pakaian
olahraga yang nyaman -
Peneliti mengatur posisi para peserta untuk melakukan olahraga pernapasan
Satria Nusantara Pelaksanaan Olahraga Pernapasan Satria Nusantara -
Peneliti dan para peserta melaksanakan olahraga yang terdiri dari sesi
peregangan, sesi latihan pernapasan duduk awal, sesi latihan pernapasan bergerak 1, istirahat, sesi latihan bergerak 2, sesi latihan pernapasan duduk akhir, sesi peregangan sesuai jadwal yang ditentukan. -
Peregangan 1
Pada tahap peregangan, gerakannya meliputi gerakan latihan pada kepala dan leher, gerakan latihan bahu dan lengan dan gerakan latihan paha. Latihan peregangan dilakukan selama 10 menit dalam dua tahap selama latihan (Maryanto, 2008). -
Latihan pernapasan duduk awal
Pada tahap ini peserta diminta untuk menarik napas di perut dan menahannya selama 10-30 detik. Adapun gerakan latihan pernapasan duduk awal adalah
Universitas Sumatera Utara
duduk dengan kaki melipat ke belakang, telapak kaki dengan ujung jari kaki melingkar ke arah pantat (Maryanto, 2008). -
Latihan pernapasan begerak 1
Latihan bergerak memiliki gerakan 10 jurus. Setiap jurus akan diajari satu persatu selama latihan. Setiap satu hari akan diajari satu jurus. Latihan pernapasan bergerak dilakukan dengan diawali menarik napas di perut, kemudian menahannya selama melakukan gerakan jurus. Latihan ini dilakukan selama 45 menit (Maryanto, 2008). -
Istirahat
Istirahat dilakukan untuk mengembalikan energi yang sudah terkuras selama latihan. Istirahat dilakukan selama 10 menit (Maryanto, 2008). -
Latihan pernapasan bergerak 2
Merupakan lanjutan dari gerakan latihan pernapasan bergerak sebelum istirahat. Melanjutkan gerakan jurus yang sebelum istirahat, untuk memantapkan gerakan latihan gerakan jurus yang sudah diajari sebelumnya. Latihan ini dilakukan selama 45 menit (Maryanto, 2008). -
Latihan pernapasan duduk akhir
Gerakan yang dilakukan pada latihan pernapasan duduk akhir sama dengan latihan pernapasan duduk awal. Latihan ini dilakukan untuk menutupi tahapan latihan olahraga pernapasan. Latihan ini dilakukan selama 10 menit (Maryanto, 2008).
Universitas Sumatera Utara
-
Peregangan 2
Gerakan terakhir yang dilakukan adalah gerakan peregangan. Gerakan pada tahap ini sama dengan gerakan pada tahap peregangan 1. Tahap ini dilakukan selama 10 menit (Maryanto, 2008). Penutup -
Setelah selesai melakukan olahraga pernafasan Satria Nusantara, beberapa
menit kemudian tekanan darah penderita hipertensi diukur kembali dan dicatat dalam lembar observasi tekanan darah -
Setelah selesai, peneliti menutup pelaksanaan olahraga pernapasan Satria
Nusantara dengan mengucapkan salam dan terima kasih. -
Kriteria hasil:
1.
Penderita hipertensi setelah melakukan olahraga pernafasan Satria Nusantara
menjadi nyaman, segar dan bugar 2.
Tekanan darah penderita hipertensi menjadi turun setelah olahraga
pernafasan Satria Nusantara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6 Prosedur Gerakan Olahraga Pernapasan Satria Nusantara A. Peregangan 1.
a. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain. b. Tekuk kepala ke samping kiri hingga mengenai bahu diikuti dengan meluruskan lengan ke arah yang sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10. Lalu bergantian dengan sisi lain. 2.
a. Luruskan lengan kanan ke arah kiri lalu di tahan dengan lengan kiri.
Tahan dengan 8-10 hitungan. Lakukan bergantian dengan sisi lain. b. Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanan dan tangan kiri. Letakkan tangan di punggung kemudian coba meraih ke atas sedapatnya. c. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung. d. Tautkan jari-jari kedua tangan kemudian didorong ke depan dengan kekuatan dan tahan sampai hitungan ke 8. e. Jari-jari kedua tangan dikaitkan kemudian didorong ke belakang dengan kekuatan dan tahan sampai hitungan ke 8.
Universitas Sumatera Utara
f. Kepal jari-jari tangan kanan lalu tangan kiri mendorong tangan kanan ke belakang sampai hitungan ke 8. Gerakan ini juga dilakukan bergantian dengan sisi lain. 3.
a. Kaki kanan diluruskan dengan tumit menyentuh lantai dan kaki kiri
ditekuk. Lalu kaki kanan ditekuk dengan telapak kaki menyentuh lantai sedangkan kaki kiri diluruskan dengan ujung jari menyentuh lantai. Gerakan dilakukan sampai hitungan ke 8 dan bergantian dengan sisi lain. b. Badan tegak lurus dengan kedua kaki dirapatkan dan tangan lurus ke depan, Lalu perlahan-lahan turunkan punggung hingga tangan menyentuh tanah. Pertahankan posisi ini sampai hitungan ke 8. c. Silangkan kedua kaki dengan badan tetap tegak dan tangan lurus ke depan.
Perlahan-lahan turunkan punggung hingga tangan menyentuh tanah.
Pertahankan posisi ini sampai hitungan ke 8. Lakukan gerakan ini dengan menyilangkan kaki bergantian. (Maryanto, 2008) B. Latihan pernapasan duduk awal 1.
Duduk dengan kaki melipat ke belakang. telapak kaki dengan ujung jari kaki
melingkar ke arah pantat. Tulang ekor menyentuh lantai dan punggung diluruskan. Tangan dengan jempol digenggam diletakkan pada lutut, pandangan lurus ke depan ke satu titik. Bila peserta lebih dari satu orang dan sejenis, maka peserta duduk merapat kiri kanan sehingga lutut saling bersentuhan. 2.
Pada hitungan pertama napas ditarik, kemudian pada hitungan kedua napas
ditekan dan ditahan di bawah perut (abdominal pressing), dan pada hitungan ketiga napas dikeluarkan melalui hidung kembali (Maryanto, 2008).
Universitas Sumatera Utara
C. Latihan Pernapasan Bergerak 1.
Jurus 1 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah,
kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit ditemukan, gerakan kaki maju sejengkal, kedua tangan diletakkan dibagian lipatan paha dan kemudian ditarik ke ketiak dengan cara digesek melalui sisi badan. Pergelangan tangan diputar dan ibu jari di genggam. Napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit saling menjauhi, tangan digesek kembali hingga bertemu dibagian bawah perut. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan, napas masih ditekan dan ditahan. e. Gerakan b, c, dan d dilakukan sebanyak 15 kali. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 2.
Jurus 2 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah,
kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak
Universitas Sumatera Utara
tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit ditemukan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan ditarik ke bagian dada dengan telapak tangan menghadap ke atas kemudian siku ditarik ke belakang, pergelangan tangan diputar sehingga telapak tangan menghadap ke bawah. Napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit saling menjauhi, tangan didorong ke bawah. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan, napas masih ditekan dan ditahan. e. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 15 kali. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 3.
Jurus 3 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah,
kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit ditemukan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan ditarik ke bagian dada kemudian
Universitas Sumatera Utara
siku ditarik ke belakang, lalu pergelangan tangan diputar sehingga telapak tangan menghadap ke depan, dan napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit saling menjauhi, tangan didorong ke depan. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 15 kali. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 4.
Jurus 4 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah,
kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit ditemukan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan ditarik ke depan perut dengan tangan membentuk segitiga, kemudian tangan yang dibentuk segitiga ditarik ke atas, tangan yang dibentuk segitiga diturunkan pada posisi semula, kemudian putar tangan kiri ke atas tangan kanan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki digesekkan ke bumi dan kedua tumit saling menjauhi, pisahkan kedua tangan dengan menarik ke belakang tubuh sejauh mungkin dengan telapak tangan saling berhadapan.
Universitas Sumatera Utara
d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan, dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 15 kali. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 5.
Jurus 5 maju a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah,
kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan kedepan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri diletakkan di bahu yang kanan dengan tangan kanan diletakkan di bawah tangan kiri dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, kedua tangan digerakkan ke pinggang sebelah kiri (menyilang dengan arah bahu mulanya) sambil membalik kedua telapak tangan yang saling berhadapan sehingga punggung tangan bertemu. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan.
Universitas Sumatera Utara
e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kanan diletakkan di bahu yang kiri dengan tangan kiri diletakkan dibawah tangan kanan dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, kedua tangan digerakkan ke pinggang sebelah kanan (menyilang dengan arah bahu mulanya) sambil membalik telapak tangan yang saling berhadapan sehingga punggung tangan bertemu. g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 6.
Jurus 5 putar
Gerakan jurus 5 putar merupakan lanjutan gerakan jurus 5 maju. a. Lakukan gerakan a, b, dan c pada jurus 5 maju b. Gerakan tangan pada jurus 5 maju yang paling terakhir yaitu tangan berada di pinggang sebelah kiri dimana punggung tangan saling menempel dipertahankan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Pada hitungan kedua, lakukan gerakan kaki memutar ke belakang, dengan kaki dilempar ke belakang. kaki yang dilempar adalah kaki kiri. d. Kaki kiri dilempar sebanyak 15 kali, napas masih ditekan dan ditahan.
Universitas Sumatera Utara
e. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. g. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali h. Lakukan gerakan a, e dan f pada jurus 5 maju i. Gerakan tangan pada jurus 5 maju yang paling terakhir yaitu tangan berada di pinggang sebelah kanan dimana punggung tangan saling menempel dipertahankan begitu juga dengan posisi tungkai, napas masih ditahan dan ditekan di bawah perut. j. Pada hitungan kedua, lakukan gerakan kaki memutar ke belakang, dengan kaki kanan dilempar ke belakang. k. Kaki kanan dilempar sebanyak 15 kali, napas masih ditekan dan ditahan. l. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas. m. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. n. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali. (Maryanto, 2008) 7.
Jurus 6 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah,
kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak
Universitas Sumatera Utara
tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke pinggang kanan. Tangan kiri berada di atas tangan kanan dengan telapak tangan saling berhadapan, kemudian tangan kanan dibalik posisinya ke atas dan tangan kiri ke bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, tangan kiri ditarik ke pinggang kiri dengan cara digesek ke perut dan tangan kanan kanan ditusuk ke bawah. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke pinggang kiri dengan tangan kanan berada di atas dan tangan kiri di bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, kemudian tangan kiri dibalik posisinya ke atas dan tangan kanan ke bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, tangan kanan ditarik ke pinggang kanan dengan cara digesek ke perut dan tangan kiri ditusuk ke bawah.
Universitas Sumatera Utara
g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 8.
Jurus 7 maju a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah,
kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri diletakkan dibahu kanan dan tangan kanan berada di belakang kepala, napas masih ditekan dan ditahan. c. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, tangan kiri digesek menyilang tubuh mengarah ke pinggang kiri dan telapak tangan dibuka, tangan kanan dilepaskan dari arah belakang kepala secara menyilang ke arah samping kiri. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan.
Universitas Sumatera Utara
e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kanan diletakkan di bahu kiri dan tangan kiri berada di belakang kepala, napas masih ditekan dan ditahan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, tangan kanan digesek menyilang tubuh mengarah ke pinggang kanan dan tangan kiri melepaskan tangan dari arah belakang kepala secara menyilang ke arah samping kanan. g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c, dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f, dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 9.
Jurus 7 putar
Gerakan 7 putar merupakan gerakan lanjutan jurus 7 maju. a. Lakukan gerakan a, b, dan c seperti pada jurus 7 maju b. Gerakan tangan pada jurus 7 maju yang paling terakhir yaitu tangan kiri berada di pinggang sebelah kiri dengan tangan kiri terbuka ke atas dan tangan kanan berada di lutut sebelah kiri dipertahankan begitu juga dengan posisi tungkai, napas masih ditahan dan ditekan. c. Pada hitungan kedua, lakukan gerakan kaki kiri memutar ke belakang, dengan kaki kiri dilempar ke belakang.
Universitas Sumatera Utara
d. Kaki kiri dilempar sebanyak 15 kali, napas masih ditekan dan ditahan. e. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas. f. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. g. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali h. Lakukan gerakan a, e dan f seperti pada jurus 7 maju i. Gerakan tangan pada jurus 7 maju yang paling terakhir yaitu tangan kanan berada di pinggang sebelah kanan dengan tangan kanan terbuka ke atas dan tangan kiri berada di lutut sebelah kanan dipertahankan begitu juga dengan posisi tungkai, napas masih ditahan dan ditekan. j. Pada hitungan kedua, lakukan gerakan kaki memutar ke belakang, dengan kaki kanan dilempar ke belakang. k. Kaki kanan dilempar sebanyak 15 kali, napas masih ditekan dan ditahan. l. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas. m. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. n. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali. (Maryanto, 2008) 10. Jurus 8 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak
Universitas Sumatera Utara
tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke pinggang kanan. Tangan kiri berada di atas tangan kanan dengan telapak tangan saling berhadapan, kemudian tangan kanan dibalik posisinya ke atas dan tangan kiri ke bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. c. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, tangan kiri ditarik ke bawah pusar dengan cara digesek ke perut dan tangan kanan ditusuk ke depan sejajar dengan bahu. d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke pinggang kiri. Tangan kanan berada di atas tangan kiri dengan telapak tangan saling berhadapan, kemudian tangan kiri dibalik posisinya ke atas dan tangan kanan ke bawah dengan telapak tangan saling berhadapan, napas masih ditahan dan ditekan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, tangan kanan ditarik ke bawah pusar dengan cara digesek ke perut dan tangan kiri di depan setinggi bahu.
Universitas Sumatera Utara
g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 11. Jurus 9 a.
Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua
kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b.
Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki
kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kiri dibengkokkan dan tangan kanan memegang siku tangan kiri digeser sampai ke ujung tangan kiri sehingga kedua ujung tangan terletak sejajar di depan dahi tangan kiri dibalik sehingga telapak tangan menghadap keluar, napas masih ditahan dan ditekan. c.
Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi
tumit kaki kiri, kedua tangan dipisahkan dengan cara dirobek sehingga tangan kanan bergerak ke atas dan tangan kiri ke bawah., napas masih ditahan dan ditekan.
Universitas Sumatera Utara
d. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. e. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, tangan kanan dibengkokkan dan tangan kiri memegang siku tangan kanan digeser sampai ke ujung tangan kanan sehingga kedua ujung tangan terletak sejajar di depan dahi tangan kanan dibalik sehingga telapak tangan menghadap keluar, napas masih ditahan dan ditekan. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, kedua tangan dipisahkan dengan cara dirobek sehingga tangan kiri bergerak ke atas dan tangan kanan ke bawah., napas masih ditahan dan ditekan. g. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. h. Gerakan b, c dan d dilakukan sebanyak 8 kali. i. Gerakan e, f dan g dilakukan sebanyak 7 kali. j. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) 12. Jurus 10 a. Pada hitungan pertama, tungkai membentuk posisi kuda-kuda rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki ke samping berlawanan arah, kedua tangan disempurnakan dengan merentangkan kedua tangan ke depan dengan telapak
Universitas Sumatera Utara
tangan ke atas, napas perut ditarik melalui hidung, kemudian napas ditekan dan ditahan di bawah perut. b. Pada hitungan kedua, telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan ditemukan dengan tumit kaki kiri, gerakan kaki maju sejengkal, kedua tangan diturunkan ke paha dengan telapak tangan menghadap ke atas, tangan kanan berada di atas paha kanan dan tangan kiri berada di atas paha kiri. c. Kedua tangan diangkat sejajar bahu dan kedua tangan dibengkokkan dan kedua pergelangan tangan dipertemukan di atas kepala, napas masih ditekan dan ditahan. d. Telapak kaki kanan digesekkan ke bumi dan tumit kaki kanan menjauhi tumit kaki kiri, kedua pergelangan tangan dipisahkan dengan cara dirobek selebar bahu ke kiri dan ke kanan dan kepala ditonjolkan, napas masih ditahan dan ditekan. e.
Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan
dengan telapak tangan ke atas dengan telapak tangan ke atas. f. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri ditemukan dengan tumit kaki kanan, kedua tangan diturunkan ke bawah, tangan kanan berada di atas paha kanan dan tangan kiri berada di atas paha kiri. g. Kedua tangan diangkat sejajar bahu dan kedua tangan dibengkokkan dan kedua pergelangan tangan dipertemukan di atas kepala, napas masih ditekan dan ditahan. h. Telapak kaki kiri digesekkan ke bumi dan tumit kaki kiri menjauhi tumit kaki kanan, gerakan kaki maju sejengkal, kedua ujung tangan dipisahkan dengan
Universitas Sumatera Utara
cara dirobek selebar bahu ke kiri dan ke kanan dan kepala ditonjolkan, napas masih ditahan dan ditekan. i. Tangan kembali disempurnakan dengan merentangkan tangan ke depan dengan telapak tangan ke atas, napas masih ditekan dan ditahan. j. Gerakan b, c, d dan e dilakukan sebanyak 8 kali. k. Gerakan f, g, h dan i dilakukan sebanyak 7 kali. l. Napas dilepaskan perlahan melalui hidung, kaki kuda-kuda diluruskan kembali dan tangan yang direntangkan diluruskan kembali. (Maryanto, 2008) D. Latihan pernapasan duduk akhir Gerakan latihan duduk akhir sama dengan gerakan latihan duduk awal, sehingga gerakan latihan duduk akhir dapat dilihat di atas pada topik gerakan latihan duduk awal (Maryanto, 2008) E. Peregangan Gerakan peregangan yang dilakukan di akhir latihan sama dengan gerakan peregangan yang dilakukan di awal latihan. Gerakan peregangan yang dilakukan di akhir latihan dapat di lihat di atas pada topik latihan peregangan (Maryanto, 2008).
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7 Persentase Derajat Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Responden Pre dan Post Olahraga Pernafasan Satria Nusantara
Kategori
Optimal Normal Normal Tinggi Hipertensi Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3
Tekanan Darah Sistolik Pre Olahraga Post Olahraga Pernafasan Pernafasan Satria Satria Nusantara Nusantara 50% 83.3% 16.7% -
50% -
Tekanan Darah Diastolik Pre Olahraga Post Olahraga Pernafasan Pernafasan Satria Satria Nusantara Nusantara 25.0% 8.3% 66.7% 25.0%
58.3% 16.7% -
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas Data Sistolik dan Diastolik Tekanan Darah Sistolik Diastolik
Shapiro-Wilk Sig. Pre 0.011 0.003
Sig. Post 0.000 0.011
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 JADWAL PENELITIAN
NO
Agust-10
KEGIATAN 1
4
Mengajukan judul penelitian Menetapkan judul penelitian Menyelesaikan proposal Mengajukan sidang proposal
5
Sidang proposal
6
Revisi Mengumpulkan proposal Pengumpulan data
1 2 3
7 8 9
11
Analisa data Menyusun laporan/skripsi Mengajukan sidang skripsi
12
Sidang skripsi
13
Revisi Mengumpulkan revisi skripsi
10
14
2
3
Sep-10 4
1
2
3
Okt-10 4
1
2
3
Nop-10 4
1
2
3
Des-10 4
1
2
3
Jan-11 4
1
2
3
Peb-11 4
1
2
3
Mar-11 4
1
2
3
Apr-11 4
1
2
3
Mei-11 4
1
2
3
Jun-11 4
1
Universitas Sumatera Utara
2
3
4
Lampiran 10 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lembar Konsultasi Efektivitas Senam Pernapasan Satria Nusantara terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Nama Mahasiswa Nama Dosen Pembimbing Riskina S. Nasution No
Mula Tarigan S. Kp., M. Kes
Tanggal
Materi
1.
25 September 2011
Pengajuan Judul
2.
28 September 2011
BAB I Pendahuluan
3.
02 Oktober 2011
Revisi BAB I
4.
16 Oktober 2011
BAB I (ACC)
5.
03 Nopember 2011
BAB II : - Tambahkan Satria Nusantara - Lanjutkan BAB III & IV BAB II (ACC)
6.
13 Nopember 2011
BAB III (ACC)
7.
30 Nopember 2011
8.
12 Mei 2011
BAB IV : - Perbaiki redaksi analisa data - Buat lembar observasi - Data demografi - Informed consent - Cari populasi - BAB IV (ACC) - Lampiran (ACC) Revisi Proposal BAB V : - Perbaiki tampilan table - Analisa data TD yang belum ditransform - Tuliskan hasil uji hipotesis dan pernyataan hipotesis - Lanjutkan BAB VI
9.
09 Juni 2011
- BAB V (ACC) - BAB VI (ACC) - Sudah bisa disiapkan untuk sidang skripsi
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
LUM VITAE
Universitas Sumatera Utara
CURRICULUM VITAE
Nama
: Riskina Syahputri Nasution
Tempat/Tanggal Lahir
: Medan, 14 Juni 1989
Agama
: Islam
Alamat
: Jln. Menteng VII, Gg. Asahan, No. 7, Medan
Riwayat Pendidikan
:
1. 1994-1995
: TK. Pertiwi II Medan
2. 1995-2001
: SD Negeri 060822 Medan
3. 2001-2004
: SMP Negeri 3 Medan
4. 2004-2007
: SMA Negeri 5 Medan
5. 2007-Sekarang
: Fakultas Keperawatan USU
Universitas Sumatera Utara