FOKUS
Daftar Isi Sekapur sirih..........................................................................................................................................
4
Fokus: Apakah Anda lulusan Sanata Dharma?.......................................................................
5
Tetap menjalin relasi meski telah berjarak..................................................................
6
Be Mathematician, Be Social....................................................................................................
8
Terima kasih USD............................................................................................................................... 10
Pelindung
Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta P. Wiryono Priyatamtama, S.J.
Kuliah di USD lebih kepada pembentukan karakter ....................................... 11
Penanggung Jawab
Tantangan, Peluang dan Harapan Menjalani Pilihan.................................. 13
Wakil Rektor III P. Kuswandono
Berita dari USD: Memaknai keikutsertaan USD dalam PHK Dikti.................................................................................................................................. 16
Pemimpin Redaksi
Ign Adjie R. Primantoro
Profil Dosen............................................................................................................................................ 20 Redaktur
Profil Karyawan............................................................................................................................... 23
V. Rumadi M. Martono Tjita Singo
Sharing: Mengundang alumni berbagi (Tjita Singo).............................................................. 25
Alamat
Universitas Sanata Dharma Mrican, Tromol Pos Yogyakarta 55002 Telp. (0274) 513301 e-mail:
[email protected] Contact Person Alumni: Ibu Nova (HP: 081804116007)
Berita dari Prodi: Ajakan berkomunikasi bagi alumni Teknik Mesin............................................. 28 Berita untuk Alumni Teknik Informatika................................................................... 30 Opini: Di Tengah ”Bandung Lautan Asmara” Ada Kedisiplinan dan Kemandirian (St. Kartono)............................................. 31 Resensi Buku ........................................................................................................................................ 34
Redaksi menerima kiriman naskah (opini, profil, resensi buku, atau berita) dan foto-foto dari Alumni Sanata Dharma. Naskah diketik dalam kertas quarto spasi satu setengah maksimal 4 halaman. Naskah dapat dikirim via e-mail atau pos. Naskah dan foto yang tidak dimuat akan dikembalikan.
Dari USD Rm H. van Opzeeland, S.J.......................................................................................................... 36 Surat Terbuka Fundraising....................................................................................................... 39 Update Data Alumni........................................................................................................................ 41
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
3
FOKUS Sekapur Sirih
Salam Jumpa, “Kasadhar” (singkatan dari Keluarga Alumni Sanata Dharma) begitulah nama Majalah yang dikhususkan bagi keluarga besar alum ni IKIP/Universitas Sanata Dharma ini. Karena ini merupakan edisi pembaharuan, perkenankan pertama-tama kami, para redak si, yang semuanya adalah alumni Sanata Dharma, mengucapkan Salam Jumpa, semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua. Majalah Kasadhar ini diterbitkan dengan tujuan menjadi arena dialog antar alumni dan almamater kita, Universitas Sanata Dharma (USD). Sejak berdiri hingga sekarang USD telah melahirkan ribuan sarjana, di manakah kini mereka berada? Harapan kita semua, di manapun tempatnya, para alumni USD tetap eksis di tengah masyarakat dan dengan kiprah dan karyanya memberi “arti” bagi bangsa dan negaranya. Dalam kaitan dengan kiprah dan karya kita di masyarakat, menjadi menarik catatan salah satu alumni kita Lilin Indrayani yang dimuat pada edisi perdana ini. Bertajuk “Apakah Anda lulusan Sanata Dharma?”, alumni kita dari Program Studi Fisika ini menulis, di tengah banyak universitas tampil dengan semboyansemboyan yang menunjukkan sebuah lembaga atau institusi yang mengedepankan kemajuan teknologi, mencetak para pemimpin, atau mendidik calon pengusaha yang sukses untuk kehidupan di masa yang akan datang, sungguh bangga rasanya menimba ilmu di Sanata Dharma yang memiliki semboyan Humanisme. Kata Humanisme terasa menyentuh, sesuatu yang hakiki tanpa mengenal kasta dan keadaan, tidak hanya apa yang dapat dilihat orang lain
4
dari luar, tetapi dirasakan dan bermanfaat bagi orang lain dalam kehidupan. Bila kehangatan, kesederhanaan dan humanisme itu masih menjadi pilar Kampus Sanata Dharma sampai detik ini mungkin banyak persoalan di negara kita, misalnya korupsi, kesewenang-wenangan, kekerasan, dan ketidakadilan perlahan akan menyusut. Di edisi ini pembaca juga dapat mengobati kerinduan terhadap sosok dosen dan karyawan yang dulu tentu diakrabinya selama menuntut studi di USD, maka simaklah dua tulisan profil tentang Pak Purba (dosen PBI) dan Pak Jito karyawan di Fakultas Teknik. Sebagai bahan sharing pemikiran, Kasadhar edisi ini juga memuat dua tulisan alumni kita yang juga menarik disimak : ”Mengundang Alumni Berbagi” (Tjita Singo) dan ”Di Tengah ’Bandung Lautan Asmara’ Ada Kedisplinan dan Kemandirian (St Kartono). Tentu masih banyak informasi menarik yang tersaji di edisi ini yang sayang untuk dilewatkan para pembaca. Akhirnya, redaksi berharap, melalui Majalah Kasadhar ini para alumni dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Akan lebih baik, bukan hanya sebagai pembaca, namun juga memberi sumbang saran, mengirim tulisan, dan sebagai nya. Pendek kata, jadikanlah Majalah Kasadhar ini menjadi media dialog para alumni, bahan inspirasi agar karya kita semakin memberi ”arti” bagi masyarakat dan bangsa serta memberi du kungan (secara moril maupun material) bagi almamater kita USD dalam mewujudkan peran nya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang turut mencerdaskan bangsa. Sampai bertemu kembali di edisi depan.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
FOKUS
“Apakah Anda lulusan Sanata Dharma?” Lilin Indrayani*)
M
engingat Universitas Sanata Dharma ,teringat bangunan dengan arsitek kuno yang indah terletak di Jl Gejayan. Kampus yang bersih, hijau, hangat, dan sederhana. Kehangatan dan kesederhanaan itu mewarnai disetiap sudut kehidupan kampus Sanata Dharma. Kehangatan nampak jelas pada setiap hubungan timbal balik antara mahasiswa, dosen dan karyawan. Hal ini ter bukti ketika terpisah lama dari sekian banyak mahasiswa pasti para dosen dan karyawan ma sih mengingat beberapa mahasiswa yang pernah belajar di sana, sebaliknya walaupun status mahasiswa telah berubah menjadi berbagai ma cam profesi pasti masih mengingat beberapa dosen dan karyawan. Serupa dengan kehangatan, kesederhanaan ha dir di mana-mana walaupun waktu menjadi perbedaan. Ketika masih bersama-sama antara dosen dan mahasiswa berada dalam ruangan yang sama, kedua belah pihak menunjukkan sifat sederhana, baik dalam berpenampilan, bergaul, berpikir tidak neko-neko, berkehendak tidak aneh-aneh. Kalaupun ada yang sedikit aneh, seringkali mereka kita anggap “alien” dari luar angkasa. Ketika ruang dan waktu me misahkan kedua belah pihak, apabila ada yang bertemu dengan seorang karyawan, seniman,
dosen, apalagi seorang guru, baik hati, cakap, apalagi penampilannya sederhana, pasti ada yang mencoba bertanya: “Apakah Anda lulusan Sanata Dharma?” Di tengah-tengah banyak universitas tampil dengan semboyan-semboyan yang menunjuk kan sebuah lembaga atau institusi yang meng edepankan kemajuan teknologi, mencetak para pemimpin, atau mendidik calon pengusaha yang sukses untuk kehidupan di masa yang akan datang, sungguh bangga rasanya menimba ilmu di Sanata Dharma yang memiliki semboyan Humanisme. Kata Humanisme terasa sangat menyentuh amat dalam, sesuatu yang hakiki tanpa mengenal kasta dan keadaan, tidak hanya apa yang dapat dilihat orang lain dari luar, te tapi dirasakan dan bermanfaat bagi orang lain dalam kehidupan. Kata Humanisme tidak hanya mewakili kata air tetapi lebih pada kata mata air. Sebuah harapan, bila kehangatan, kesederha naan dan humanisme itu masih menjadi pilar Kampus Sanata Dharma sampai detik ini mung kin banyak persoalan di negara kita, misalnya korupsi, kesewenang-wenangan, kekerasan, dan ketidakadilan perlahan akan menyusut. Viva Sanata Dharma!!!!! *) Lilin Indrayani, Lulusan Pertama Fisika
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
5
FOKUS
Alumni Fakultas Psikologi :
Tetap Menjalin Relasi meski telah Berjarak Titik Kristiyani *)
F
akultas Psikologi, yang merupakan fakultas yang relatif baru di lingkungan Universitas Sanata Dharma tidak terasa telah menghasilkan lulusan selama kurang lebih 7 tahun. Artinya, sudah banyak warga yang memiliki status sebagai alumni. Mereka kini tersebar di berbagai daerah di dalam maupun luar Indonesia, dengan berbagai aktivitas. Be berapa alumni pulang ke daerah asalnya untuk menyumbangkan ilmu yang telah diperoleh dari Sanata Dharma di sana. Yang lainnya justru merantau di tempat lain untuk mengembang kan diri bersama sesama manusia di daerah rantauan mereka. Yang lainnya lagi tetap setia dengan kota Yogyakarta. Sesuai dengan bidang yang digeluti selama rata-rata 5 tahun di Universitas Sanata Dharma, alumni Fakultas Psikologi kini telah mencoba menerapkan ilmunya ke berbagai bidang ke hidupan. Berbagai tempat yang kini diterjuni alumni psikologi Universitas Sanata Dharma ini antara lain Rumah Sakit (sebagai personalia atau psikolog rumah sakit), dunia pendidikan di seluruh Indonesia (guru pengajar atau guru BK di tingkat playgroup, TK, SD, pendidikan khusus, hingga perguruan tinggi sebagai do
6
sen di Maumere, Universitas Bina Nusantara Jakarta, Madiun, USD Yogya). Di perusahaan lokal sampai perusahaan taraf internasional seperti Toyota, Astra, Freeport sebagian besar sebagai HRD, sebagai PNS sampai jadi Tim Kreatif suatu produksi TV dan banyak pula yang kerja sebagai konsultan HRD. Alumni bekerja tidak sesuai bidang ilmunya juga tidak sedikit ada yang berwiraswasta ataupun kerja di perusahaan yang tidak menuntut banyak ilmu psikologi. Beberapa alumni juga sedang melanjutkan studi S-2 di beberapa perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri. Kendati tersebar di berbagai wilayah di dalam maupun luar tanah air, komunikasi antar ang gota alumni tidak putus. Bahkan, ada beberapa alumni yang sewaktu masih berstatus sebagai mahasiswa tidak saling kenal akrab, tetapi ketika menjadi alumni justru menjadi akrab. Semakin berjarak jauh secara fisik, rupanya para alumni semakin merasa rindu untuk menjalin relasi. Salah satu sarana yang mengikat para alumni ini adalah mailinglist. Di mailinglist alumni Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang memiliki alamat psikofamilyusd_
[email protected] ini, setiap hari selalu
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
FOKUS
terjadi komunikasi, dengan aneka berita mulai dari sekedar bertanya dan memberitakan kabar pribadi, memberi tips-tips menarik untuk pe ngembangan diri ataupun karir, berbagi info lowongan kerja, hingga berdiskusi seputar perkembangan ilmu psikologi. Di samping alumni, mailinglist ini juga beranggotakan para dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang tak kalah aktif memberi kabar perkembangan fakultas ke seluruh alumni se hingga tetap terjalin hubungan antara alumni dan fakultas. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mailinglist ini, baik bagi alumni maupun fakultas, yang intinya supaya masingmasing pihak tetap merasa saling memiliki. Kerjasama yang sudah terjalin selama ini masih sebatas rekruitmen dari perusahaan para alumni berada di Fakultas Psikologi Sanata Dharma dan selain itu kalau ada event-event seperti seminar para alumni juga sangat mendukung dengan ikut serta aktif mempublikasikan serta ikut se bagai peserta. Pertemuan antar alumni secara langsung baru pertama dilakukan, yakni sekitar 2 tahun yang lalu di kampus III Universitas Sanata Dharma. Pada temu alumni yang didukung para dosen dan mahasiswa yang masih aktif tersebut, semua yang hadir saling berkomunikasi lewat dina mika kelompok dengan game-game keakraban. Selain game-game, antara alumni, dosen, dan mahasiswa aktif bertemu dalam kelompok ke cil guna men-sharing-kan segala pengalaman mereka masing-masing, yang akhirnya diurai kan kembali dalam kelompok besar dan saling berbagi tips sukses dalam hidup. Acara ditutup
dengan pentas seni yang menyuguhkan berbagai kreativitas mahasiswa, untuk hiburan sekaligus mengingatkan para alumni pada aktivitas kampus yang telah ditinggalkan. Selain temu alumni dalam skala besar tersebut, banyak juga dilakukan temu alumni dalam skala kecil yang dihadiri oleh alumni dalam satu daerah. Dari beberapa sharing yang muncul, terdapat beberapa masukan berharga yang sangat mem bangun perkembangan baik bagi alumni, ma hasiswa yang masih aktif, serta para dosen. Masukan tersebut antara lain kentalnya pem bentukan watak positif dari para alumni se perti kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, serta integritas. Rupanya watak-watak terse but dirasakan sebagai bekal berharga dari Uni versitas Sanata Dharma dan cukup menonjol dalam dunia kerja mereka kini. Sementara hal yang perlu ditingkatkan adalah rasa kepercaya an diri yang dirasa kurang dimiliki para alumni, sehingga mereka seringkali merasa terhambat dalam berkarir dan menghadapi kompetisi du nia kerja. Kini, alumni fakultas psikologi sedang terus berupaya membuat ikatan yang lebih berdaya guna. Kendati banyak rintangan karena akti vitas masing-masing, namun pembentukan ikat an alumni yang lebih kuat ini kiranya perlu di lakukan karena terbukti banyak manfaatnya. *) Titik Kristiyani (alumni Fakultas Psikologi angkatan 1996, bekerja sebagai staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogya)
Temui seorang untuk pertama kalinya sambil tersenyum, maka orang itu akan merasa telah mengenal Anda selama puluhan tahun.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
7
FOKUS
Be Mathematician, Be Social Magdalena S. Maggie Key *)
S
aat seorang calon mahasiswa mendaf tarkan diri untuk menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma, ia dihadap kan pada beberapa pilihan program studi yang tersedia. Dalam formulir pendaftaran, biasanya seorang calon mahasiswa hanya boleh memilih dua sampai tiga program studi yang diminati. Pengisian program studi tersebut diurutkan dari yang paling diminati kemudian diikuti program studi cadangan. Program studi cadangan berfungsi sebagai alternatif jika calon mahasiswa tidak diterima pada program studi yang diinginkannya. Pengalaman saya, sebagian besar mahasiswa yang diterima di program studi Matematika, ti dak memilih program studi Matematika sebagai pilihan pertama. Hal ini berarti sebagian besar calon mahasiswa yang kemudian menjadi ma hasiswa program studi Matematika awalnya tidak sungguh-sungguh meminati matematika. Saat ini saya tidak menyoroti alasan seorang mahasiswa tetap belajar pada program studi yang kurang diminatinya. Saya akan membagikan pengalaman dan fakta-fakta yang saya jumpai selama menimba ilmu pada program studi Matematika.
8
Sebagian besar mahasiswa menyadari bahwa dalam proses perkuliahan, seorang mahasiswa dituntut untuk lebih proaktif dibandingkan de ngan pelajar pada umumnya. Hal ini pun saya alami selama kuliah. Tugas-tugas yang diberikan tidaklah bisa dibilang sedikit. Tentu saja ini bu kan merupakan hal yang positif menurut versi mahasiswa. Sebagai mahasiswi yang pada waktu itu ti dak tergolong rajin belajar, saya pun merasa keberatan dengan adanya banyak tugas dari dosen. Waktu main dan nongkrong bersama teman-teman tentu akan berkurang. Suatu hal yang menjengkelkan buat saya. Kalau sudah begitu, jalan ke luar konvensional adalah ‘copypaste’ pekerjaan teman. Bukan hal yang baik memang. Dari pada tidak mendapat nilai dan bahkan diberi sanksi tertentu, bagi saya lebih baik ‘copy-paste’. Dalam proses kuliah pun tidaklah jauh berbeda. Pinjam-meminjam catatan sudah merupakan makanan harian mahasiswa. Yang sering menjadi korban tentu saja mahasiswa yang terkenal rajin kuliah dan mencatat. Tanpa saya sadari, saya telah membuang satu kesempatan emas.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
FOKUS
Setelah lulus dan terjun dalam dunia kerja, sa ya barulah menyadari kesempatan emas yang hilang itu. Tugas-tugas yang dianggap sebagai beban itu ternyata adalah kesempatan yang diberikan dosen untuk mahasiswa agar lebih memahami materi. Mencari jawaban untuk se tiap pertanyaan yang muncul. Apalagi untuk golongan mahasiswa yang tidak menyukai ke teraturan waktu belajar. Tugas merupakan suatu ‘paksaan’ untuk belajar. Demikian juga dalam bekerja saya dituntut un tuk bekerja dan belajar secara bersama-sama. Bekerja menyelesaikan apa yang menjadi tugas saya sehari-hari di kantor dan juga belajar untuk setiap hal baru yang selalu saja saya temui setiap hari saat bekerja. Apabila hal baru itu belum bisa saya mengerti di kantor, saya akan mencari jawabannya sepulang dari kantor. Cara nya bermacam-macam. Menghubungi orang yang sekiranya memahami permasalahan sa ya atau pun dapat juga membeli buku-buku yang diperkirakan dapat memberi jawaban. Dengan sendirinya kita lebih mengenal banyak orang dan menambah cakrawala wawasan ki ta. Tidak semua permasalahan dapat dengan mudah ditemukan jalan keluarnya. Tergantung kegigihan masing-masing orang untuk mene mukan jawaban dari setiap pembelajaran. Jika saya sudah terlatih untuk menyelesaikan sesuatu dan menemukan jawaban dari setiap persoalan dalam tugas-tugas yang diberikan, saya yakin akan lebih tekun dan tangguh dalam pekerjaan saya sekarang.
Tidak hanya itu saja, dalam proses belajar pun para dosen program studi Matematika seringkali tidak menjelaskan ‘semua hal’ secara gamblang. Pada waktu itu saya tidak mengerti mengapa hal itu dilakukan. Dalam pikiran saya, dosen di program studi Matematika terkena semacam sindrom malas yang memang telah lama menyebar. Sekarang barulah saya pahami maksudnya. Jika semua hal diberitahukan se cara terang-terangan, keingintahuan saya sa ma sekali tidak akan terpancing. Saya tidak akan menjadi mahasiswa yang kritis, pantang menyerah dan selalu penuh semangat untuk menemukan hal baru. Kreativitas saya akan menjadi kerdil. Dengan banyaknya pertanyaan di kepala dan materi kuliah yang masih agak ‘kabur’, bukanlah menjadi alasan untuk tidak belajar dan memahami materi kuliah. Saya masih punya teman-teman seperjuangan yang bisa ber bagi ilmu untuk menjelaskan ketidaktahuan saya. Masih ada dosen yang menyediakan waktu konsultasi bagi mahasiswa yang membutuhkan. Ternyata semuanya memang terkait. Usaha-usaha untuk mencari tahu seperti itu lah yang dapat membawa saya lebih dekat kepada sesama dan juga mengingatkan saya sebagai makhluk sosial yang tidak tahan pada kesendirian. Saya punya jawaban jika suatu saat nanti ada bertanya ‘Apakah seorang ma tematikawan dapat bersosialisasi?’. Be Mathe matician, Be Social! *) Magdalena S Maggie Key, S.Si, (Mahasiswi Prodi Matematika USD Agustus 2000 - April 2005)
Jangan sekali-kali mengecilkan diri sendiri. Di sekitar kita, banyak orang yang saling menjatuhkan. Jangan melakukan pada diri sendiri.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
9
FOKUS
Kesan Alumni
Terima Kasih USD Fransiskus Tri Haryatmo *)
N
amaku Fransiskus Tri Haryatmo, S.S. Aku biasa dipanggil dengan nama Tri. Pada tahun 1999 aku mu lai memasuki dunia pendidikan tinggi dan aku kuliah di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Jika aku ditanya tentang kesanku selama belajar di USD, hanya satu kata yang dapat kuucapkan yaitu “mengasyikkan”. Aku kesulitan menemu kan kata-kata lain yang paling pas untuk me wakili segala hal yang telah kualami ketika belajar di USD. Kata “mengasyikkan” itu saja yang spontan dapat ke luar dari mulutku. Meskipun belajar di USD “mengasyikkan”, aku tidak mau berlama-lama menikmatinya. Pada tahun 2004, aku meninggalkan dunia yang “mengasyikkan” itu. Berbekal tambahan nama Sarjana Sastra, aku memasuki dunia kerja. Beberapa instansi aku coba untuk memasukkan lamaran, dan di beberapa tempat aku menimba pengalaman bekerja. Ada satu tempat yang begitu berkesan bagiku ketika aku menimba pengalaman kerja, yaitu SMA Pius Bayan Purworejo. Di SMA Pius Bayan Purworejo ini aku bekerja sebagai guru merangkap Kepala Perpustakaan selama satu tahun. Yaaa, hanya satu tahun aku bekerja. Berat
10
memang ketika meninggalkan sekolah itu. Aku melanggar kata-kata orang tua “cah lanang kuwi ora entuk nangis”. Aku sangat mencintai muridmuridku dan mereka juga sangat mencintaiku. Namun ada yang lebih berat untuk kutinggalkan saat itu, ayah tercinta yang sedang sakit yang berada di Jambi. Kini, aku tinggal di Jl. KH Wahid Hasyim 47, Solo. Dunia kerja yang aku rasakan sangat menye nangkan. Suasananya tidak jauh berbeda dengan suasana yang aku rasakan ketika kuliah di USD, sangat guyub dan akrab. “Terima kasih USD” itulah kata-kata sederhana yang selalu ingin kuucapkan bagi almamaterku ini. Kata-kata yang mungkin tidak dapat merangkum semua yang sudah kuperoleh ketika aku belajar di USD. Yang jelas bekal yang kuterima dari USD sangat bermanfaat ketika aku memasuki dunia kerja. Suasana yang “mengasyikkan” di USD tanpa kusadari membuatku mudah bergaul di lingkungan yang baru Khusus mata kuliah yang sering menjadi “momok” bagi mahasiswa Prodi Sastra Indonesia yaitu Arab Melayu ternyata sangat bermanfaat bagiku. Ini tidak kuduga. Oleh karena itu, secara khusus aku berterima kasih pada Pak San. Sekali lagi “ Terima kasih USD, I love you”. *) Fransiskus Tri Haryatmo, alumni Fak. Sastra, Jurusan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
FOKUS
Kuliah di USD Lebih kepada Pembentukan Karakter Cosmas Bramono *)
T
ahun 1999 saya mulai masuk kuliah di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Banyak referensi positif ten tang USD yang membuat saya akhirnya mantap menentukan pilihan untuk kuliah di situ. Dan karena kegemaran saya adalah di bidang IT (Information Technology), maka saya kemudian memilih jurusan Teknik Informatika.
Tentu banyak godaan dan tantangan ketika mendalami IT. Saat internet mulai berkembang, dan saat itu belum ada (hampir tidak ada) mata kuliah yang membahas internet dan ling kungannya, saya justru belajar sendiri di luar kampus. Ketertarikan saya di bidang webdesign dan webcoding yang kemudian membuat saya be lajar mendalami aspek-aspek pembuatan web. Bagi saya, kuliah di USD lebih kepada pem bentukan karakter dan kesiapan mental dalam menentukan pola berpikir yang baik. Apalagi bi dang yang saya tekuni adalah sesuatu yang terus berkembang setiap harinya. Maka sebenarnya kurikulum (materi kuliah) selalu dikejar-kejar oleh perkembangan materinya itu sendiri. Oleh karena itu kesiapan mahasiswa dalam meng hadapi perkembangan hal-hal baru sangat di butuhkan.
Selain materi dasar yang memang di perlukan, kuliah juga memberikan pengalaman ten tang bagaimana cara berpikir yang taktis dan cerdas. Namun untuk materi yang bersinggungan dengan myPhoto@borobudur, magelang penerapan seharihari memang masih harus dipelajari sendiri mengingat perkembangan dunia IT yang sangat agresif. Alasan itulah yang membuat saya terus mem pelajari hal-hal praktis yang sebenarnya sudah bisa disentuh oleh banyak orang tapi belum banyak yang berani menuangkan konsepnya untuk aplikasi sehari-hari,terutama dalam ling kungan saya. Apalagi setelah saya diminta untuk membantu mengajar di tempat saya kuliah dulu, saya terus mencoba menerapkan pemanfaatan - kalau boleh saya bilang - IT praktis. Misalnya pemanfaatan website untuk mengumpulkan tugas-tugas studi, pemanfaatan WAP untuk mengakses pengumuman, dan lain
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
11
FOKUS
nya. Ruang lingkup penerapannya sudah saya coba di kampus maupun di sekolah tempat saya sekolah dulu. Keberanian saya dalam menerapkan hal-hal ter sebut yang kemudian membuat saya merasa semakin diamati; dan kemudian berdampak pa da rekan-rekan yang banyak meminta saya untuk membuatkan sistem informasi berbasis web.
Bagi saya, di atas langit masih ada langit; tapi di bawah tanah juga masih ada tanah. Maka saya akan berusaha terus untuk belajar dan tidak lupa selalu mengaplikasikan ilmu yang saya peroleh untuk pihak-pihak yang masih butuh bimbingan. *) Cosmas Bramono, S.T., alumnus Teknik Informatika USD1999
Sepanjang Semester Gasal Tahun Akademik 2007 - 2008 USD disemarakkan oleh aneka kegiatan, di antaranya: Insadha, Menjadi Tuan Rumah 100 Tahun Affandi, Pendampingan Bea Siswa, dan lain-lain. Berikut ini beberapa foto yang menggambarkan aktivitas tersebut.
12
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
FOKUS
Tantangan, Peluang dan Harapan Menjalani Pilihan Sebagai Alumni Ilmu Komputer USD FX. Eko Budi Kristanto *)
B
eberapa hari yang lalu saya menda pat email balasan dari Ibu Rosa, dosen Ilmu Komputer USD yang sangat saya hormati dan kagumi, beliau mem beri kesempatan untuk menuliskan refleksi dan pengalaman kecil saya selama kurang lebih 3 tahun bekerja dalam bidang Teknologi Informasi (TI). Jujur, saya merasa tersanjung untuk kesempatan yang sangat baik ini. Te tapi, sebelumnya saya ingin menyampaikan PROFICIAT kepada semua pihak khususnya civitas akademika Ilmu Komputer USD, untuk berdirinya fakultas baru Ilmu Komputer USD, Fakultas Sains dan Teknologi. Kerja keras dan keberhasilan semua pihak yang membuat saya bersyukur dan bangga sebagai alumni. Selain karena hal ini akan sangat bermanfaat dan membantu bagi para mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum, berdirinya Fakultas baru tersebut juga sebagai wujud kontribusi USD untuk dunia pendidikan TI di Indonesia. Sebagai lulusan Ilmu Komputer Universitas Sanata Dharma (Ikom USD) 1996, menjadi mahasiswa Ikom USD adalah sebuah PILIHAN hidup untuk karir saya, meski pada awalnya sekedar pilihan jurusan kuliah. Tetapi paling
tidak sejak awal masuk kuliah saya sudah me miliki gambaran tentang bagaimana karir saya setelah lulus (menjadi orang IT). Kala sebagai mahasiswa, saya sangat jauh dari predikat ber prestasi, bahkan saya sering mengulang 1 mata kuliah berkali-kali. Masa perkuliahan yang se harusnya normal ditempuh 4 tahun, saya baru bisa lulus setelah 8 tahun. Diantara teman-teman satu angkatan yang berjumlah 37 orang, saya ter masuk dalam lulusan terakhir bersama 4 rekan saya. Jadi dapat disimpulkan bahwa saya adalah alumni dengan kemampuan programming paspasan, bahkan mungkin kurang.. Hehe Saya sendiri bingung bagaimana menceritakan pengalaman saya selama ini. Jadi saya ceri takan saja situasi lingkungan kerja saya. Saat ini saya bekerja di Yayasan Bunda Hati Kudus Jakarta, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki 22 sekolah (jenjang TK-SMA) yang tersebar di Jakarta (Persekolahan Tarsisius 1, Damai, Tarsisius 2, dan Vianney), Tangerang (Persekolahan Tarsisius Vireta) dan Semarang (BHK Semarang). Memiliki 500 komputer lebih, dengan 350 diantaranya telah terhubung ke Internet. Terdapat 17 guru komputer dan 3 orang IT (termasuk saya). Bidang kerja saya dan rekan-
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
13
FOKUS
rekan meliputi: main tenance (hardware, software, jaringan), pengembangan infra struktur jaringan internet/int r a n e t , pengembangan sis tem informasi, dan peningkatan kualitas SDM terhadap penguasaan TI. Pengalaman saya mungkin hal yang biasa bagi mahasiswa Ikom, hanya saja saya melakukan yang biasa tersebut dengan cara yang luar biasa (menurut saya lho). Selama 3 tahun ini (saya baru lulus tahun 2004), saya melihat bahwa dalam kecenderungan per kembangan TI saat ini, ada permasalahan men dasar di banyak perusahaan/lembaga dimana memberikan PELUANG untuk banyak SDM TI (Ikom USD) yang memiliki kemampuan: 1 2
3
14
Programming dan Design grafis. Dalam bidang apapun SDM dengan kemampuan ini sangat dicari perusahaan/lembaga. Analisa sistem yang kuat, melihat per masalahan yang terjadi untuk dapat di pecahkan dengan bantuan TI. Saya me rasakan mata kuliah Sistem Informasi sangat penting. Dibutuhkan kemampuan membuat konsep perencanaan yang matang (proposal, makalah, program kerja, rencana operasional dan kemampuan belajar mana jemen organisasi). Mencari solusi alternatif. Penguasaan Ja ringan dan Software Open Source (salah satunya Linux). Dengan kemampuan logika programming yang pas-pasan seperti saya, solusi alternatif itulah yang harus dipilih. Trend ini mulai berkembang dari pemerintah (melalui 5 kementerian) dengan program IGOS, dimana pada perjalananannya
4
hingga sekarang sudah banyak lembaga pemerintahan, baik pusat maupun daerah menggunakan software dan aplikasi hasil karya anak bangsa. Pemerintah juga sangat mendukung kebijakan dari lembaga yang mau dengan serius memberdayakan OSS. Memegang teguh kode etik, komitmen dan prinsip sebagai orang IT. Motivasi kerja karena mencintai pilihan profesi sebagai orang IT. Menjadi orang IT kadangkala lebih mengutamakan logika daripada hal-hal rohaniah. Pandangan ini harus di rubah. Bahwa Tuhan berkuasa atas segala rancangan dalam hidup kita.
HARAPAN saya sebagai alumni: Untuk adik-adik yang masih kuliah:
Pada masa kuliah perlu juga mempersiapkan rancangan design karir agar siap me masuki dunia kerja. Banyak HRD lembaga yang menyeleksi calon karyawannya ber dasar portofolio, banyaknya sertifikat pela tihan, seminar, dan workshop yang dimiliki. Dan satu lagi, masih banyak dijumpai per sepsi lembaga di Indonesia yang tidak tepat tentang lulusan Ikom, bahwa seorang IT dianggap menguasai banyak bidang IT.
Untuk sesama alumni:
Bagaimana caranya kita bisa membuka la pangan kerja baru?
Untuk Manajemen USD:
• Mempersiapkan kematangan lulusan (keahlian profesional). Cara yang dapat ditempuh, salah duanya adalah Serti fikasi bagi mahasiswa (bekerjasama dengan lembaga pemberi sertifikat di bidang TI skala nasional/internasional (Linux, Cisco) dan membuat kebijakan baru dimana setiap mahasiswa baru Ilmu
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
FOKUS
Komputer akan otomatis memiliki do main internet sendiri (bisa bekerja sama dengan perusahaan penyedia layanan Webhosting). Dengan demikian setiap mahasiswa dapat belajar sisi praktis TI, selain yang dipelajari dari kuliah. • Meningkatkan jalinan kerjasama dengan lembaga yang dapat menampung lulusan Ikom USD, barangkali dengan kerja prak tek mahasiswa ke lembaga tersebut. • Dan harapan terakhir, menurut pan dangan dan pengalaman saya sebaiknya gelar lulusan Ilmu Komputer adalah Sarjana Komputer (S.Kom.), bukan Sarjana Sains (S.Si).
Dan sebagai komitmen serta tanggung jawab moral saya sebagai alumni serta saudara jauh, saya bersama lembaga (YBHK) dengan tangan terbuka membuka kesempatan bagi setiap adikadik yang masih kuliah di Ikom USD dan mau jalan-jalan ke Jakarta untuk melihat-lihat dan mengamati TI dan permasalahannya di tempat kerja saya tersebut secara langsung. Syaratnya dengan biaya sendiri. Hehe... Semoga Ilmu Komputer USD semakin mendapat perhatian dan diperhitungkan dalam dunia pendidikan TI di Indonesia... Salam dan doa saya, *) FX. Eko Budi Kristanto, alumni Ikom 1996
Kasadhar Keluarga Alumni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
mengucapkan
Selamat Dies Natalis ke-52 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
15
Berita FOKUS dari USD
Memaknai
Keikutsertaan USD dalam Program Hibah Kompetisi (PHK) Dikti P. Wiryono P., SJ
S
ejak tahun 2004 Universitas Sanata Dharma (USD) selalu ikut ambil bagian dalam arena kompetisi antar perguruan tinggi untuk mendapatkan dana hibah Dikti. Kesempatan berkompetisi ditawarkan baik ke pada PTN (Perguruan Tinggi Negeri) maupun PTS (Perguruan Tinggi Swasta). Mengingat per syaratan-persyaratan yang cukup berat antara lain harus mampu melakukan evaluasi diri, me nyediakan dana pendamping, menyusun pro posal yang berbobot, tidak menyelenggarakan kelas jauh, dll, tidak semua perguruan tinggi di Indonesia yang jumlah seluruhnya sekitar 2100, bisa ikut. Beruntunglah USD, bisa ikut terus-menerus. Dari 30 kali ikut, USD berhasil lolos 21 kali. Dengan demikian tingkat keberhasilan USD ada
16
lah 70 %. Dana yang terserap lewat keberhasilan ini tercatat sekitar 20 milyar rupiah. Tingkat keberhasilan ini sangatlah tinggi. Yang pantas dicatat adalah kesetiaan USD mengikuti te rus Program Hibah Kompetisi (PHK) yang di tawarkan Dikti setiap tahun. Mengapa USD begitu rajin ikut PHK ini? Karena tujuan akhir program ini adalah kepentingan masa depan bangsa. Program Hibah Kompetisi terkait erat dengan HELTS 2003-2010. HELTS merupakan singkatan dari Higher Education Longterm Strategies atau Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi di Indonesia. Strategi jangka panjang ini dimaksudkan untuk mengajak seluruh perguruan tinggi di Indonesia, baik negeri maupun swasta, untuk bersama-sama meningkatkan daya saing bangsa. Cara yang
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
Berita FOKUS dari USD
ditempuh melalui beberapa langkah. Pertama adalah masing-masing perguruan tinggi me ningkatkan daya saing dirinya sendiri. Kedua perguruan tinggi bersangkutan menjalin kerja sama dengan dunia industri, perguruan tinggi lain, dan mitra-mitra di luar negeri untuk me ningkatkan daya saing dirinya sendiri. Ketiga lewat jaringan kerjasama di tingkat nasional dan global menjadikan dirinya perguruan ting gi bertaraf internasional. Istilah yang diguna kan pemerintah: menjadikan diri world-class university. Pada saat sejumlah perguruan ting gi di Indonesia mampu menjadi world-class universities, diharapkan daya saing bangsa bisa meningkat cepat.
wilayah DIY dan beberapa kabupaten Jawa Tengah. 4. USD mendapatkan izin operasional untuk menyelenggarakan program studi PGSD S-1 mulai tahun 2007 ini. 5. USD diajak untuk melakukan promosi di luar negeri bersama-sama perguruan-per guruan tinggi lain di bawah koordinasi Dikti.
Berkat keberhasilan USD memenangi sejumlah PHK, di mata Dikti dan mudah-mudahan ma syarakat umum nama USD semakin dikenal. Pemerintah semakin memperhitungkan USD dari sudut kemampuannya untuk bisa diajak memperjuangkan kepentingan-kepentingan na sional lainnya di bidang pendidikan. Itulah yang dirasakan pimpinan USD saat ini terkait dengan beberapa pengalaman di bawah ini:
Mungkin di antara pembaca majalah alumni Sadhar ini muncul berbagai pertanyaan seperti diajukan pula oleh sejumlah teman dosen di USD seperti ini : (1) Apakah tidak ada bahaya tenaga USD akan terserap habis untuk mengerjakan PHK dan melalaikan kegiatan-kegiatan pokok di bidang pembelajaran?(2) Apakah PHK tidak justru menciptakan mentalitas proyek bagi USD? (3) Apakah USD tidak menyadari bahaya sedang ditarik oleh pemerintah ikut mendu kung kebijakan liberalisasi dunia pendidikan di Indonesia dukungan WTO yang dikecam di mana-mana saat ini? Pertanyaan-pertanyaan ini baiklah kami coba jawab satu persatu seperti di bawah ini:
1. Pada tahun 2007 ini USD dimasukkan ke dalam kelompok apa yang disebut 50 Promising Universities in Indonesia. Ada buku khusus yang diterbitkan oleh Dikti menyangkut hal ini. Penerbitannya dimak sud sebagai promosi keluar dan pendorong ke dalam. 2. Rektor USD telah ditunjuk oleh Menteri Pendidikan Nasional sebagai anggota Kon sortium Nasional Sertifikasi Guru. Tugas badan baru ini adalah mengamankan pelaksanaan kebijakan pemerintah di bi dang sertifikasi guru dengan melakukan monitoring & evaluasi, harmonisasi, dan standardisasi. 3. USD ditunjuk sebagai LPTK Mitra dalam penyelenggaraan sertifikasi guru untuk
(1) Apakah tidak ada bahaya tenaga USD akan terserap habis untuk mengerjakan PHK dan melalaikan kegiatan-kegiatan pokok di bidang pembelajaran? Penyusunan propo sal PHK memang memeras tenaga. Kadangkadang dosen yang dilibatkan dalam tim penyusun merasakan tekanan psikologis cukup berat di saat-saat harus menyelesai kan proposal dan mengirim ke Dikti tepat waktu tanpa boleh meninggalkan tugas pokok mengajar. Mengingat beratnya beban tugas ini, rektorat mencoba mendampingi kerja tim-tim ini sebaik-baiknya. Untunglah tim-tim yang terbentuk umumnya tersusun dari pribadi-pribadi yang telah mengenal satu sama lain secara dekat dan sering beker ja sama. Alhasil, tugas-tugas penyusunan
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
17
Berita FOKUS dari USD
proposal PHK bisa dilaksanakan dalam suasana tim kerja yang kompak, penuh se mangat, disertai dengan banyak kelakar dan efektif.
Ketika PHK telah dimenangkan, dan imple mentasi dipercayakan kepada unit-unit terkait, unit-unit tersebut umumnya telah siap menanggung segala konsekuensinya. Berarti harus kerja keras. Namun karena PHK pada hakikatnya adalah program yang dimaksudkan sebagai usaha melakukan streamlining (= perampingan) sistem kerja unit dalam mewujudkan visi-misi serta tujuan-tujuan unit, kerja keras teman-teman di unit dinilai tidak sia-sia. Ada kepuasan yang bisa dinikmati bersama, karena sistem kerja unit terasa semakin efisien serta efektif.
(2) Apakah PHK tidak justru menciptakan mentalitas proyek bagi USD? Apa yang dimaksud dengan mentalitas proyek adalah bekerja ala pasar malam. Kerja keras dan ramai untuk sementara kemudian setelah selesai situasi kembali seperti biasa. Tidak terjadi perubahan atau perkembangan. Memang ada bahaya PHK menciptakan mentalitas proyek kalau hakekat PHK tidak dipahami dan dicerna maknanya se cara mendalam. Namun dari mendalami sungguh-sungguh isi pedoman PHK, tuju an yang mau diperjuangkan, dan strategistrategi yang ditawarkan, pimpinan per guruan tinggi yang pernah memenangkan PHK akan berkesimpulan bahwa program ini tidak main-main. Ada mekanisme per tanggungjawabannya yang ketat. Dalam praktik jumlah uang yang diajukan adalah persis dengan jumlah yang diterima. Dengan kata lain tidak ada penyunatan. Program ini pantas dikompetisikan karena tujuannya sungguh-sungguh ingin membantu per
18
guruan tinggi agar semakin sehat serta mandiri. Maka salah besar kalau masih ada pendapat dari sementara teman dari USD maupun luar USD yang menganggap PHK ini sekedar proyek bagi-bagi uang. (3) Apakah USD tidak menyadari bahaya se dang ditarik oleh pemerintah ikut men dukung kebijakan liberalisasi dunia pen didikan di Indonesia dukungan WTO yang dikecam di mana-mana saat ini? Terus terang pertanyaan ini tidak mudah dijawab apalagi kalau jawabannya diharapkan mem berikan gambaran yang terang benderang. Namun kami, rektorat, akan tetap ingin mencoba menjawabnya. Harus diakui bahwa kebijakan liberalisasi dunia pendidikan di Indonesia tengah berlangsung. Asal muasal nya adalah penandatanganan Indonesia atas pasal-pasal menyangkut perdagangan bebas jasa pendidikan yang disodorkan oleh WTO kepada para anggotanya. Pasalpasal itu mengisyaratkan kebebasan harus diberikan kepada investor manapun di du nia untuk ikut menanamkan modalnya di Indonesia di bidang usaha pendidikan ini. Indonesia melakukan penandatanganan sebagai anggota WTO yang harus ikut ber tanggungjawab terhadap kelangsungan ope rasional badan dunia ini. Tindakan ini harus diterima oleh kalangan perguruan tinggi di Indonesia sebagai kenyataan nasi telah menjadi bubur. Bubur sulit dikembalikan ke wujud aslinya yakni nasi.
Apa yang masih bisa dilakukan oleh pe merintah dan perguruan-perguruan tinggi di Indonesia menghadapi situasi di atas? Menolak implementasi persetujuan rasanya bukan tindakan kesatria. Kebebasan sebaik nya tetap diberikan kepada katakan lembaga perguruan tinggi asing dari manapun un tuk ikut menginvestasikan dananya di
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
Berita FOKUS dari USD
Indonesia. Menghadapi terjadinya kom petisi bebas, tidak ada cara lain bagi per guruan-perguruan tinggi milik bangsa Indonesia sendiri (= nasional) kecuali ikut bermain. Berarti harus ikut berkompetisi. Maka melalui PHK pemerintah merasa perlu membantu meningkatkan daya saing perguruan-perguruan tinggi nasional agar bisa bersaing secara bebas nantinya dengan perguruan-perguruan tinggi asing.
Ada suatu kekhawatiran yang layak men dapat perhatian kita semua yakni bahwa dalam situasi persaingan bebas, pasti akan muncul kelompok losser dan kelompok winner. Bisa diduga kelompok losser adalah perguruan-perguruan tinggi kecil, lemah, dan berlokasi di daerah-daerah pinggiran. Kelompok winner adalah perguruan-per guruan tinggi besar, kuat, dan berlokasi di kota-kota besar. Kelompok losser akan semakin terpinggirkan, sementara kelom pok winner akan semakin mendominasi di mana-mana. Bagaimana nasib masyarakat miskin pengguna jasa perguruan-perguruan tinggi dari kelompok losser? Pasti akan ikut terpinggirkan. Situasi ini agaknya telah men jadi perhatian pemerintah. Namun belum tampak kebijakan-kebijakan macam apa dipilih pemerintah untuk menghalangi ter jadinya proses peminggiran masyarakat
miskin pengguna jasa pelayanan perguruanperguruan tinggi kecil yang akan tergusur.
Harus diakui masih banyak tantangantantangan yang akan dihadapi oleh USD dalam ikut mewujudkan daya saing bangsa. Semoga dalam usaha raksasa ini, USD mampu untuk tetap menunjukkan keberpihakannya pada mereka yang miskin. Saat ini USD masih melayani mahasiswa yang sekitar 80 % berasal dari keluarga da ri klas ekonomi menengah ke bawah. Ke lompok kelas ekonomi ini dapat dikatakan sebagai kelompok masyarakat yang rentan terhadap kemungkinan peminggiran dalam persaingan pasar bebas. Katakan rentan untuk menjadi kelompok losser. Kepada kelompok inilah USD dipanggil untuk bisa memberikan pelayanan pendidikan yang sebaik-baiknya. Karena dana PHK diarahkan untuk pengembangan institusi dan tidak untuk peringanan beban mahasiswa miskin, Wakil Rektor (WK) III telah berusaha me ningkatkan secara terus menerus dana beasiswa mahasiswa yang berasal dari ba nyak sumber. Ada berbagai sumber dana beasiswa yang saat ini ia kelola. Harapan kami, semoga semakin banyak alumni USD ikut bergabung dalam usaha peningkatan dana beasiswa mahasiswa yang dikelola oleh WR III. Mrican, 23 September 2007
Saya mencari sahabat, tetapi tidak menemukan seorang pun. Saya menjadi sahabat, dan sahabat pun berada di mana-mana.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
19
profil FOKUS dosen
Drs. PG. Purba, M.Pd.
Pribadi yang unik, sederhana dan rendah hati “Saya senang dan merasa menjadi kaya karena dapat berguna bagi orang lain, terutama para anak muda, penerus bangsa dan dunia ini.”
D
osen senior PBI yang akrab disapa Pak Purba ini terlihat sibuk melayani kon seli skripsi di ruangannya pada Kamis 6 Agustus 2007. Ia terlihat cukup lelah karena waktu telah menunjukan jam istirahat siang, namun ia menyempatkan waktu diwawancarai sebagai tokoh profil majalah alumni edisi ini. Ketika disampaikan bahwa para alumni ingin mengetahui kabarnya, dengan ringan ia berkata, “kan mereka yang menginginkan saya diwawancara jadi ya saya ikut saja.” Dosen yang lahir pada 17 November 1943 ini berbagi ceritanya tentang suka duka yang ia alami selama mengajar khususnya di Universitas Sanata Dharma. Pak Purba telah mengajar sejak tahun 1967, sehingga tahun ini ia telah memasuki usia 40 tahun mengabdi di Sanata Dharma. Melihat betapa setia dan betahnya beliau mengajar, tentu banyak yang berpikir bahwa beliau memang bercita-cita menjadi seorang guru. Pak Purba sendiri menyatakan bahwa menjadi seorang guru sebenarnya bukanlah cita-citanya, namun ia merasa senang mengajar dan membagikan
20
ilmunya bagi sesama. Hal itulah yang me ngukuhkan niatnya menjadi seorang guru dan menguatkannya untuk terus mengajar. Mengajar di Sanata Dharma memberi kesan tersendiri baginya. Ia merasa bangga dan se nang dapat diangkat dan dipercaya sebagai dosen di kampus ini. Baginya guru adalah karakter yang memegang peranan penting dalam kemajuan suatu generasi dan bangsa. “Guru itu tidak sembarangan orang, ia yang membantu kaum muda menjadi manusia yang mandiri secara psikologis dan ekonomis, itu meliputi juga kemandirian mental, emosional dan rohani. Apalagi kalau saya dan dosendosen yang mendidik para calon guru, apa ti dak bangga dapat menjadi guru untuk para guru yang nantinya akan mengajar murid-mu rid dan anak mereka sendiri?” Jelas beliau de ngan logat khasnya. Beliau juga berbagi rasa sukanya ketika para alumni merasa bahwa be liau menjadi bagian yang berguna bagi hidup alumni tersebut. “Saya senang jika mahasiswa
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
profil FOKUS dosen
saya merasa beruntung pernah saya ajar. Seperti para alumni yang sering, kalau ketemu saya, cerita dan menyapa saya.”
lain. Seperti yang kita tahu dalam TEFL bahwa harus ada motivasi dalam belajar dan salah satu cara untuk memotivasi dan mendapatkan feed back adalah dengan memberi tes yang reguler. Saya pernah menjadi mahasiswa, maka saya tahu kalo tidak karena ada tes, kebanyakan mahasiswa juga tidak belajar dan mengulang. Saya tetap bertahan dengan sistem saya karena saya tahu itu berguna untuk mereka. Kalo tidak ada teaching learning process untuk apa lagi saya hadir.” “Saya tidak butuh disukai oleh mereka, yang saya penting kan adalah saya berguna bagi mereka.” Tambahnya.
Suka duka tentu beriringan dalam menjalani suatu proses. Hal ini juga dialami Pak Purba dalam mengabdi di Sanata Dharma. Perubahan zaman dan budaya yang mempengaruhi generasi muda saat ini yang diwarnai dengan kebiasaan instant dan konsumerisme yang tinggi menjadi kekhawatiran beliau. Menurutnya per ubahan-perubahan ini juga memberi pengaruh pada ma hasiswa-mahasiswi didiknya dewasa ini. “Akhir-akhir ini saya agak prihatin dengan “Kurang dari satu anak-anak muda, setengah tahun lagi karena mereka tidak saya sudah pensiun seperti orang-orang karena umur saya zaman dulu yang Pak Purba dan vespa kesayangannya. sudah 65. Jujur DOK mempersiapkan ma saja, belum luntur sa depan mereka kesenangan saya dengan matang. Saya jadi merasa tidak terlalu untuk berkarya dengan tujuan menjadikan berguna untuk mereka. Kemungkinan saya ti- orang muda yang mandiri.” Mendengarkan dak lagi dirasa seberguna dulu ketika saya curahan hati beliau yang panjang lebar, dapat mengajar generasi tua.” Ucapnya dengan pe disimpulkan bahwa beliau adalah karakter rasaan iba. Cara mengajar Pak Purba yang aku yang sangat peduli dengan orang lain, khususnya dikenal sebagai penggemar tes mingguan nya generasi muda penerus bangsa yang menurut beliau kurang sesuai dengan mahasiswa menurut beliau adalah aset penting yang harus sekarang ini. “Mungkin mereka berpikir untuk dididik secara benar. apa kerja keras kalau bisa memperoleh hasil atau mencapai tujuan secara menghalalkan cara Ketika dimintai tips sukses sebagai seorang yang enak, sementara saya mengajar secara tegas pendidik, beliau memberi definisi sukses yang dan eksplisit.” Sedikit menyinggung salah satu berbeda, versi seorang Pak Purba. “Mungkin proses dalam mengajar, beliau menambahkan, ada yang bilang, sampai umur segini menjadi ”Saya membiasakan kuliah yang serius, yang dosen, dapat apa? Tapi bagi saya orang tidak mungkin berbeda dengan sistem dosen yang harus menjadi bahagia karena menjadi kaya,
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
21
profil FOKUS dosen
namun karena dapat berguna bagi sesama. Bagi saya sukses adalah seperti itu, orang melihat saya bahagia bukan karena saya kaya tapi ka rena saya manusia biasa.” Menjelaskan hal tersebut, beliau memberi ilustrasi. Jika beliau membeli mobil, tentu bisa, namun hal itu akan menyusahkan cukup banyak orang dan mungkin juga menyusahkan dirinya sendiri, ”Dalam satu jam, saya bisa beli mobil, nanti dipotong cicilan dari gaji saya, tapi tentu setiap bulannya saya akan kepikiran dan fokus untuk cari uang untuk bayar cicilan, saya tidak akan fokus ngajar lagi. Lagipula kalau saya ke gereja dan memberi kolekte, mungkin saya akan me rasa berat menyumbang 5000 karena itu bisa untuk membeli satu liter premium. Hidup saya mungkin akan menjadi sangat duniawi. Lebih baik kalau saya cukup memakai vespa saja, toh saya tetap bisa mengajar dengan baik” Ditanyai mengenai motto hidupnya, beliau dengan tegas menyebutkan, “kalau bisa jadi seberguna mungkin bagi sesama, yang pasti dimulai dari keluarga, istri dan anak-anak sa
ya, siswa-siswi saya, sampai sejauh mungkin yang dapat saya jangkau.” Sejalan dengan itu, ternyata dosen kita ini pernah menjadi seorang prodiakon pada tahun 80 an yang pada waktu itu diminta oleh seorang perwakilan paroki. Hal lainnya yang jarang diketahui adalah bahwa beliau suka lupa mengambil gaji bulanannya sehingga sering diingatkan istrinya. “Sering itu. Saya diingatkan, untungnya sekarang sudah ada ATM jadi tidak terlalu susah.” Ujarnya sambil tersenyum. Menutup percakapan ini, Pak Purba yang telah senior dalam bidang pendidikan menyam paikan pesan bagi para anak muda dan alum ni yang memegang andil besar bagi kemajuan bangsa untuk tetap memberi diri bagi orang lain. “Meskipun mungkin kadang kita sedih kalau orang lain kurang menanggapi, tapi tetap bagi kebahagiaan dan hal-hal baik untuk yang lain. Selain itu juga penting untuk menerap kan spiritualitas hidup yang teguh.” “Semoga percakapan ini dapat berguna.” Tutupnya.
Terkadang tidak ada salahnya melakukan kesalahan, tetapi jangan hanya mengumpulkan kesalahan itu, lakukan perbaikan.
22
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
Maria Stephani Taju
profil FOKUS karyawan
Pak Jito ikut Mengantar 300 lebih Alumni Teknik Elektro
N
amanya selalu tercantum di setiap lembar ucapan terima kasih skripsi mahasiswa. Sosok ini memang layak menerimanya karena kesabaran, keramahan dan kesetiaannya dalam memberikan layanan akademik di Sekretariat Fakultas Teknik. Dia adalah Bapak Aris Sukarjito atau sering disapa Pak Jito.
Dilahirkan di Musirawas, Sumatera Selatan, pada tanggal cantik 3-4-’56. Demi cita-cita, selepas SMA beliau memberanikan diri me rantau ke Jawa untuk menuntut ilmu sampai kemudian bekerja di Sanata Dharma tahun 1982, menikah dan dianugerahi 2 putra 2 putri dan tinggal di Macanan DN VIII no 410 Yogyakarta. Saat itu beliau ditempatkan sebagai staf sekretariat FMIPA. Meskipun Pak Jito adalah seorang mu slim yang taat, beliau merasa krasan bekerja di lingkungan Sanata Dharma karena beliau merasa iklim dan ling kungan kerja di Sanata Dharma memberikan keleluasaan baginya untuk tetap menjalankan kewajiban keagamaan.
Pak Jito (kedua dari kiri) bersama para karyawan Fakultas Teknik USD.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
DOK
Tahun 1993 Fakultas Tek nik dibuka pertama kali dan beliau ditugaskan untuk menjadi staf sekre tariat prodi Teknik Elektro menempati gedung 3 lantai di sebelah Timur Aula di Mrican. Mahasiswa ang
23
profil FOKUS karyawan
katan pertama yang berjumlah 46 merupakan mahasiswa yang tidak pernah bisa dilupakan oleh Pak Jito. Ada Dwi Hartoko, si gemuk yang selalu tersenyum, Iwan, Heri, Naryo, Pur, Yusvik dan teman-teman yang ramai-ramai ke rumah beliau selepas lulus dengan membawa oleh-oleh kerupuk. Bagi Pak Jito perhatian kecil ini terasa menyentuh dan menjadi sebuah kenangan yang indah. Tahun 1996 Fakultas Teknik mulai menempati gedung baru di Paingan. Paingan tahun 1996 adalah Paingan yang terasa jauh, terpencil, gersang dan sepi. Meskipun demikian Pak Jito tidak mengeluh dan tetap semangat bekerja melayani mahasiswa. Termasuk memberi tum
pangan beberapa mahasiswa dari ring road ke kampus dan sebaliknya setiap hari. Maklum waktu itu belum ada angkutan umum ke sana. Setelah 25 tahun berkarya di Sanata Dharma, bertemu setiap hari dengan para mahasiswa, merasakan kegembiraan bersama mereka yang berprestasi, menyemangati mereka yang ter ancam DO, mengomeli mereka yang melalaikan tugas, Pak Jito merasakan bahwa inilah jalan hidupku. Jalan hidup sederhana yang jika dijalani dengan penuh kesetiaan akan membuahkan hasil yang baik. Pak Jito puas dan bangga bisa ikut mengantar 300 lebih alumni Teknik Elektro USD berkarya di seluruh Indonesia. (Yth)
Agenda Acara Dies Natalis ke-52
Sanata Dharma
28 Oktober 2007
Pembukaan Rangkaian Kegiatan Dies Natalis ke-52 Sanata Dharma * Jalan Sehat * Lomba Mewarnai (Kampus III, Paingan)
16 November 2007
Hari Ilmiah Mahasiswa
17 November 2007
Refleksi Karya Pejabat Struktural
17 November 2007 * * *
24
Pentas Seni & Ketoprak (Maeso Jenar: Alap-Alap Jenthik Manis) (Kampus III, Paingan) Seminar Ilmiah Mahasiswa (R. Koendjono, Kampus II) Kegiatan Pengabdian Masyarakat: Lokakarya & Penyuluhan Diabetes Mellitus) (R. Kadarman, Kampus II)
November 2007
* Pertandingan Sepak Bola (Lapangan Realino) * Pertandingan Bulu tangkis (Aula Kampus I, Mrican)
30 November 2007
Misa Akhir Semester & Dies Natalis ke-52 Sanata Dharma (Hall Kampus III Paingan & Kapel Kampus I Mrican)
24 November & 1 Desember 2007
Pertemuan Pegawai Administrasi USD (Wisma Pentingsari)
15 Desember 2007
Seminar Ilmiah bagi Dosen dan Alumni (R. Koendjono, Kampus II)
22 Desember 2007
Puncak Perayaan Dies Natalis ke-52 Sanata Dharma (Kampus III, Paingan)
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
sharing FOKUS
Mengundang Alumni ”Berbagi” Tj Singo *)
K
ampus identik dengan teori. Dunia kerja identik dengan praktik. Saat ini, belajar di kampus saja tidaklah cu kup membekali mahasiswa menjadi sarjana siap pakai karena dunia usaha (kerja) lebih senang menerima calon pegawai yang siap pakai. Dunia teori yang ada di kampus bukanlah do sa karena kampus memang tempat berteori. Dan, ini menghasilkan sarjana yang penuh teori sedangkan di luar sana, dunia yang di hadapi pencari kerja (sarjana) punya tuntutan yang lain. Kedua hal ini tak pernah hidup ber dampingan karena masing-masing berhak “mempertahankan pendapat”nya.
Seorang teman di Human Resources (SDM) mengatakan, perusahaan lebih senang calon karyawan yang lebih matang kepribadiannya dan tidak teoritis. Mereka berpendapat, tak terlalu lama bagi calon karyawan untuk menye suaikan diri dibanding calon karyawan yang tak punya pengalaman kerja (dan tak matang ke pribadiannya). Apakah tak tertarik dengan IPK (indeks prestasi komulatif) yang tinggi, misalnya 3,1 (tiga koma satu)? Beberapa tahun lalu, sarjana dengan IPK
tinggi sangatlah menggiurkan calon perusahaan karena generalisasi asumsi “pandai”. Sekarang, perusahaan lebih melirik pelamar yang siap pa kai karena menurut mereka, IPK bukanlah satusatunya indikasi keberhasilan dalam dunia kerja. Saat ini sarjana yang memiliki IPK tinggi bukan lah barang langka karena kualitas gizi manusia Indonesia yang sudah meningkat. Asumsi lain, IPK tinggi bisa “dibuat” karena sekarang be berapa dosen perguruan tinggi (PT) murah dalam pemberian nilai. Entah karena malas koreksi tugas dan ujian mahasiswa atau demi mengangkat citra PT tersebut sebagai sekolah yang baik karena terkait dengan akreditasi. Industrialisasi dan komersialisasi kehidupan telah menggerakkan roda perekonomian berpu tar jauh lebih cepat. Kesempatan bekerja paruh waktu bagi mahasiswa tak lagi sesulit 20 tahun yang lalu. Masalahnya, tak semua mahasiswa “sudi” menggembleng diri mereka untuk men jadi matang dengan cara bekerja sambil kuliah. Ongkang-ongkang, kongkow-kongkow, udat-udut masih menjadi prioritas karena mendapatkan teori dari bangku kuliah dirasa cukup untuk mencetak mereka menjadi sarjana. Ketika ti ba saatnya mencari kerja, mengeluh karena tidak diterima di perusahaan, menjadi hymne.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
25
sharing FOKUS
Kesalahan ditimpakan pada perusahaan atau PT tempat dulu menuntut ilmu. “Mengapa PT tak menjadikan saya sebagai sarjana yang dengan gampang duduk di singgasana dunia kerja?” begitu kira-kira keluhannya. Merenungi kesalahan bukanlah tindakan bijak. Tindakan nyata agar mahasiswa kita punya visi tentang kehidupan (berkarakter) dan men dapat gambaran tentang dunia kerja lebih baik dilakukan untuk menjembatani jurang perbedaan teori dan praktik. Apa yang bisa di lakukan? Salah satu jawabnya adalah “belajar” dari dunia praktisi. Belajar di sini bisa berarti mencari sendiri sumber-sumber di luar teori yang didapat dari dosen (media massa, seminar, dll) maupun mendengarkan para praktisi ber cerita tentang karier mereka. Diilhami oleh salah satu mata kuliah di Prodi PBI yang mengajarkan entrepreneurship, beberapa alumni PBI diundang untuk membagikan (sharing) keahliannya kepada para mahasiswa PBI agar mereka mendapat bekal tambahan dan menambah cakrawala mereka. Ini hanyalah satu hal kecil yang bisa saya lakukan terhadap almamater khususnya prodi. Workshop yang awalnya dinamakan Success Stories ini kemudian diubah menjadi Upward Mobility, yang baru mengandung harapan agar mahasiswa lebih “maju” setelah mendapat sharing ini. Kesempatan awal mendatangkan Agus Sutikno (angkatan 1984) pada tanggal 23 Oktober 2004 yang menyampaikan Positive Thinking, the Power of Dreams. Dalam workshop tersebut, diharapkan mahasiswa menjadi lebih sadar akan pentingnya sikap-sikap positif dan kekuatan mimpi serta membuat mereka memiliki sikap yang baik agar dapat bersaing dan meraih kesuksesan sebagai lulusan PBI.
26
Setelah itu, tanggal 2 Mei 2005, alumni yang diundang adalah N Hapsari (1980), pendiri dan pemilik Mitra Laras Sekarya (MLS) Consulting, Jakarta, Perusahaan Jasa Rekrutmen dan Head Hunting untuk berbicara pada workshop bertema Job Seeking Strategies. Dengan pengalaman di bidang rekrutmen selama hampir dua dasawarsa, apa yang dipresentasikan dapat menjadi bekal yang berguna bagi peserta workshop untuk mencari kerja. Pada tanggal 17 September 2005, Arthur Frans Eric Adi Arif Wijana (1970), pensiunan Public Relations assistant to The Corporate Secretary PT Badak Natural Gas Liquefaction, Jakarta dan Damianus Priyatmono (1968), Public Affairs Manager PT Unilever Indonesia (saat itu), berbagi cerita dalam workshop yang bertema Where Are PBI Graduates Going, Growing and Roaming. Kedua alumni yang memiliki segudang pengalaman dalam dunia kerja ditampilkan bersama untuk memberi gambaran yang sangat luas kepada para mahasiswa tentang dunia kerja yang bisa dijelajahi oleh lulusan prodi PBI. Pada 26 November 2005, workshop menampilkan Kesna Yudianto (1972), seorang trainer 7 Habits of Highly Effective People yang bersertifikat. Tujuan workshop adalah mahasiswa mendapat nilai tambah sebagai mahasiswa yang bisa me nerapkan manajemen waktu dan akan memiliki kepribadian plus sehingga dapat menjadi maha siswa yang efektif. Tanggal 4 November 2006, Raphael Warsita (1968), VP HR & Support PT. Energi Mega Persada Tbk., Jakarta dan Widiharta (1973), EVP Human Resources & General Affairs PT. TRI POLYTA INDONESIA, Jakarta, berbagi pengalaman dengan tema Get Your Job Interview A Success!!! Workshop ini ditujukan pada para
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
sharing FOKUS
calon wisudawan agar mereka memiliki strategi supaya berhasil tidak hanya dalam mencari kerja namun juga dalam dunia kerja.
(5) Menciptakan semangat dialogal dan hubungan dialogis antara dosen, mahasiswa dan alumni prodi PBI.
19 April 2007, Teddy Prasetyo (1968), seorang penterjemah yang bekerja di American Embassy di Bangkok, Thailand, menyajikan topik The Advantage of Learning A Foreign Language dan memberikan gambaran betapa belajar bahasa asing bisa menjadi modal untuk berkarya.
Alumni yang menjadi pembicara pada work shop semacam ini pada umumnya sangat se nang karena bisa membagikan keahliannya demi memajukan USD. Acara seperti ini bisa di lakukan untuk membuka cakrawala para maha siswa agar mereka tidak hanya menjadi sarjana teori tapi juga tahu dunia praktis.
Workshop selanjutnya tanggal 23 April 2007 diisi oleh Dani Darudana (1973) dengan tema Mind Mapping. Mind-mapping adalah kemampuan mengorganisasi dan menata pikiran. Kemampu an ini berguna bagi mahasiswa karena bisa membantu mereka untuk menjadi lebih fokus dalam menata kegiatan belajar dan menyusun kehidupan mereka dengan meletakkan skala prioritas pada kehidupan mereka. Secara garis besar, workshop seperti ini bertujuan untuk: (1) memberikan pembelajaran dalam bentuk interaksi dengan para alumni yang ahli di bidangnya; (2) Mengintegrasikan kegiatan akademik dengan pengalaman dalam dunia nyata; (3) Memotivasi dan memberi inspirasi mahasiswa tentang kegunaan mata kuliah yang sedang diikutinya; (4) Mahasiswa mendapatkan nilai tambah atas mata kuliah yang sedang diikutinya; dan yang tak kalah pentingnya
Harapan saya, kegiatan ini benar-benar menjadi masukan yang berguna bagi semua mahasiswa dan dosen, bukannya dipandang sebagai sesuatu yang “ngrepoti” atau “menyaingi” kedigdayaan dosen karena dari beberapa kali mengadakan acara ini, beberapa dosen tidak antusias, tidak mendukung dan bahkan mempertanyakan kegiatan seperti ini. Jika alumni sukarela datang untuk membagikan keahliannya, maukah dosen secara sukarela berpikir bahwa kegiatan ini juga berguna bagi semuanya untuk ikut membuka cakrawala? Bukankah di atas langit masih ada langit? Para digma bahwa dosen adalah maha tahu mungkin harus diubah karena kesombongan adalah awal kehancuran. *) Tj Singo, PBI 1985
Motivasi terkuat adalah motivasi yang berlandaskan perasaan cinta atau kasih sayang.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
27
BeritaFOKUS dari prodi
Ajakan Berkomunikasi bagi Alumni Teknik Mesin
S
ejak berdiri mulai tahun 1993, Jurusan Teknik Mesin FT USD sudah memiliki sekitar 700 alumni yang sudah tersebar di mana mana. Bagaimana kabar para alumni? Sebagai sarjana S1 Teknik Mesin, sebagian ada yang bekerja di Industri dan sebagian ada yang melanjutkan studi lanjut. Ada yang studi lanjut di pascasarjana Teknik Mesin UGM, dan ada yang studi lanjut di perguruan tinggi lain dengan mengambil program MM. Ada alumni yang menjadi dosen di Universitas Indonesia dan ada alumni yang menjadi pengusaha.
Bagi para alumni, jurusan Teknik Mesin FT USD mengajak para alumni untuk saling ber komunikasi. Bagi yang belum, silahkan me manfaatkan mailing list yang telah disediakan:
[email protected]. Mailling list ini juga dipergunakan jurusan untuk me nyampaikan berbagai informasi, seperti infor masi lowongan pekerjaan di industri. Para alumni juga diijinkan untuk berkomunikasi tentang masalah apapun dengan jurusan. Jika ada kesulitan atau perlu pertolongan, jurusan akan berusaha membantu sekuat tenaga. Jika berkeinginan untuk berkomunikasi dengan teman alumni (misalnya secara pribadi), jurusan juga menyediakan alamat email bagi para alumni beserta dengan no HP. Alumni juga diijinkan
28
untuk memberikan masukkan ide, gagasan, dan saran demi kemajuan dan perkembangan jurusan. Beberapa alumni juga sudah memberikan infor masi tentang tempat di mana bekerja. Jurusan berkeinginan agar para alumni, adik-adik ke las yang belum lulus, dan para dosen Teknik Mesin dapat membentuk satu keluarga yang utuh, dapat saling bekerja sama dan saling mendukung. Diharapkan ada ikatan batin yang tetap hidup dan tetap terjaga sepanjang masa. Bagi para alumni yang sudah bekerja, informasi adanya lowongan bekerja di tempat di mana alumni bekerja, penting untuk diinformasikan ke jurusan. Informasi akan diteruskan jurusan kepada yang memerlukan atau kepada para alumni baru. Beberapa tahun terakhir ini, jurusan Teknik Mesin FT USD telah mencoba untuk mengadakan kegiatan temu alumni. Sampai tahun-tahun ke depan kegiatan temu alumni ini tetap diren canakan untuk dilangsungkan. Saling bertemu, berbagi cerita, berbagi pengalaman dan ajang untuk memunculkan gagasan baru. Agak di sayangkan, belum banyak alumni yang meman faatkan kesempatan ini.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
BeritaFOKUS dari prodi
Dari para alumni, jurusan memperoleh banyak informasi yang diperlukan untuk perbaikan kurikulum yang secara periodik dilakukan setiap 5 tahun sekali. Seperti kebutuhan-ke butuhan apa saja yang diperlukan di industri pada saat mendatang. Bidikan yang tepat ten tang kebutuhan saat bekerja tentu akan dapat membuat para alumni baru dapat bekerja di industri dengan kepercayaan diri yang besar. Gambaran yang jelas setelah kuliah di jurusan, juga akan dapat memompa motivasi para adik kelas yang belum lulus untuk menghadapi hidup yang lebih dinamis. Tidak mudah memang
mengumpulkan para alumni dalam satu waktu untuk bertemu, tetapi bagaimanapun untuk masa mendatang diharapkan para alumni me nyempatkan diri. Ini demi kebaikan kita ber sama. Hidup Teknik Mesin USD. Akhir kata Jurusan Teknik Mesin FT USD mengajak seluruh alumni untuk tidak sungkansungkan terlibat dalam kemajuan jurusan, agar nantinya jurusan memiliki para alumni yang memiliki motivasi, kreativitas, inovasi dan daya saing yang tinggi. (Kiriman dari Prodi Teknik Mesin USD)
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
29
BeritaFOKUS dari prodi
BERITA untuk ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA USD Alumni Teknik Informatika USD yang terkasih…..
T
ak terasa usia Jurusan T e k n i k Informatika USD saat ini memasuki usia yang ke-12 (19952007), dengan alumni mulai dari angkatan pertama (1995) sampai dengan yang termuda (2003) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam usia yang relatif muda untuk sebuah program studi, Prodi TI USD terus senantiasa berbenah untuk meningkatkan kualitas. Salah satu upaya yang saat ini sedang dilakukan adalah mengevaluasi Kurikulum 2003 untuk menyusun Kurikulum 2008 dengan melibatkan pihak dosen, alumni, dan pihak pengguna (industri, dll). Kurikulum 2008 yang akan ber laku 1 Agustus 2008 diharapkan nantinya da pat membekali lulusan TI USD agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pi hak pengguna dan mengikuti perkembangan IT (Information Technology). Berkaitan dengan hal tersebut di atas, keter libatan segenap alumni TI USD sangat kami harapkan untuk dapat memberikan masukan Draft Kurikulum Berbasis Kompetensi 2008
30
yang akan kami kirimkan sekitar bulan Februari 2008 melalui
[email protected]. Bagi alumni TI USD yang belum tergabung dalam e-group alumni TI USD, silakan segera subscribe ke e-group tsb dengan cara mengirim email ke
[email protected]. Me lalui media ini semua alumni dapat berbagi pengalaman, menginformasikan lowongan pe kerjaan, mencari lowongan pekerjaan, diskusi seputar perkembangan IT, dan juga cerita-cerita kondisi saat ini maupun bernostalgia ketika masih sebagai mahasiswa TI USD. Sekedar informasi, saat ini TI USD didukung 12 dosen tetap, 1 dosen hampir menyelesaikan S3 (Rm. Kuntoro Adi-Marquette Universitas USA), 7 dosen telah selesai S2 ( Pak Wawan & Bu Polina – Salford Universitas, Bu Rido-UGM, Pak Albert-UGM, Rm.Hari-Australia University, Pak Wisnu–ITB, Pak Antok-Delft University), dan 4 dosen sedang S2 (Pak Yudi-UGM, Pak AgungUGM, Bu Merry-UGM, Pak Puspa-ITB). Mulai 1 Agustus 2008 nanti akan diperkuat dengan 8 dosen dari Prodi Ilmu Komputer, yang mana penggabungan mahasiswa Prodi TI dan Ikom sudah dilakukan mulai mahasiswa angkatan 2005 dan diikuti penggabungan Fakultas Tek nik dan FMIPA menjadi Fakultas Sains dan Tek nologi pada 1 Agustus 2007. (Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc)
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
opini FOKUS
Di tengah
“Bandung Lautan Asmara” Ada Kedisiplinan dan Kemandirian St. Kartono *)
K
etika karya nekad sejumlah mahasiswa yang berupa tontonan hot dengan adegan dahsyat “Bandung Lautan Asmara” sedang merebak, saya mendapat kiriman e-mail (bukan sequel adegannya, lho!) dari seorang mantan murid yang sedang me nempuh kuliah di Bandung, yang tiga tahun kemudian menjadi salah satu bintang Indonesian Idol 2. Atas izinnya, sebagian isi suratnya saya hadirkan di sini. “…jadi mahasiswa di sebuah universitas negeri ternyata tidak senikmat yang saya bayangkan se belumnya. Terus terang saya merasa lebih kritis dan berani bicara saat sekolah di De Britto dulu. Tapi, saya rasa ini cuma butuh adaptasi saja. Saya rasa, this is the time for me to implement it ... apa yang sudah saya dapat di SMA, saya praktikkan di kampus. Kemandirian sangat ditekankan kalau menjadi maha siswa ya, Pak? Untung, di SMA sudah ditanamkan sejak kelas 1. Jadi, sementara teman-teman yang lain kewalahan, saya termasuk yang sedikit kewalahan,
tidak sebanyak teman-teman saya. Paling kesal kalau ada teman yang kerjaannya ngeluuuh terus kalau diberi tugas “paper”. Rasanya pengin saya masukin dia ke De Britto aja biar “mendem” sekalian ngerjain tugas-tugas yang berjibun banyaknya…” Kesadaran yang muncul di kemudian hari, se perti yang dialami mantan siswa di atas, terjadi karena benturan keadaan dan realitas hidup di masyarakat yang harus dihadapinya. Tugas yang bertubi-tubi semasa SMA, tidak mengeluh dengan setiap pekerjaan, atau berani bicara, akan menjadi modal penting ketika harus ber tarung dengan pekerjaan dan tugas-tugas di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Adakah pengalaman yang didapat sewaktu SMA ha nya bersifat kebetulan? Ataukah ada sistem yang mampu membangun kemandirian dan kedisiplinan orang-orang muda seperti di atas? Sekolah diposisikan sebagai tempat sosialisasi berbagai keutamaan dalam hidup bersama. Istilah “sosialisasi” merujuk pada proses yang
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
31
FOKUS opini
mungkin terencana secara rinci dan proses yang serta-merta terjadi.
Pengalaman nilai dan keteladanan Ada kesepakatan diam-diam sampai sejauh ini bahwa kesadaran dan penghayatan akan nilai-nilai luhur diyakini sebagai energizer penggerak perkembangan anak didik menjadi lebih manusiawi. Penguasaan siswa akan nilainilai hanya bersifat kognitif, bahkan sekedar menghafal, tidak terjadi proses internalisasi nilai pada siswa. Ruang bagi siswa untuk mengalami kesalahan penting pula diciptakan. Di sisi lain mesti juga diingatkan kepada siswa untuk tidak nekat berbuat kalau tahu bahwa tindakan itu salah. Berbagai kesalahan siswa ditempatkan dalam konteks sifat manusiawi. Acapkali ber bagai kesalahan siswa diletakkan dalam bing kai melanggar aturan dan tidak disiplin. Se orang siswa yang ketahuan membolos akan diposisikan sebagai melanggar aturan. Padahal, kalau mau mengembalikan risiko membolos sebagai tanggung jawab sosial, pastilah akan di dapat pemahaman yang tidak jatuh dalam sikap legalistis. Memberikan ruang kebebasan dan kesempatan berbuat salah berarti berani pula terus-menerus mengajak siswa untuk merefleksikan setiap pengalaman. Yang lebih berat lagi adalah usaha keras bersedia memaafkan dan menimbangnimbang untuk tidak begitu saja menyalahkan siswa. Betapa gampang menyalahkan dan menimpakan setiap kesalahan kepada siswa se bagai biang utama. Semakin hilang dari peng alaman hidup para siswa kesempatan untuk menunjukkan keberanian menanggung risiko, konsekuen, dan dituntunkan cara berpikir yang lurus. Cap mematikan adalah pilihan populer yang diambil untuk memupus kebebasan siswa.
32
Pemberian pengalaman akan kebebasan tetap saja membutuhkan aturan dan tertib hukum. Menjamin adanya kebebasan tidak bisa disa maartikan dengan anarki. Aturan bersama tetap menjadi bagian yang utuh suatu kebebasan. Meskipun demikian, tetap perlu ditimbang-tim bang agar aturan tersebut tidak menghambat apalagi mematikan perkembangan pribadi yang khas yang sedang bertumbuh. Bukankah lebih mudah untuk mendidik anak dengan aturan-aturan keras dan hukuman-hukuman yang langsung membuat anak jera membuat ke salahan dan kekeliruan? Pemanusiaan orang-orang muda di sekolah mensyaratkan keteladanan profesional dan keteladanan personal para gurunya. Profesio nalitas ini berkait dengan penguasaan ilmu dan penguasaan didik-mendidik. Kecukupan ilmu dan terus-menerus membarui diri akan mem bawa siswa kepada penguasaan materi yang melebihi sekedar yang disyaratkan kurikulum. Yang tidak bisa diabaikan adalah keteladanan personal dari para guru. Jika siswa belajar dari contoh, maka keteladanan para guru akan sangat berarti sebagai sebuah model. Siswa da pat mengalami teladan konkret dan mencoba menginternalisasi nilai-nilai yang dialami ter sebut bagi dirinya sendiri. Keteladanan para guru akan menjadikan guru sebagai pendidik yang mampu memberikan ke sempatan siswa untuk mengembangkan semua dimensi kemanusiaannya, sedangkan pengajar hanya mengembangkan dimensi intelektual. Bisa jadi memang lebih mudah mencari tenaga pendidik yang hanya dapat memberikan pela jaran daripada tenaga yang selain mampu mem berikan pelajaran juga mampu mendengarkan dan memberi keleluasaan anak didik untuk berkembang sesuai bakat dan dinamikanya sendiri.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
FOKUS opini
Mendidik (calon) guru Keandalan guru dalam menyampaikan nilainilai dan menghadirkan keteladanan untuk siswa, salah satunya dibentuk oleh IKIP atau lembaga keguruan yang mendidiknya. Guru yang disiplin bisa jadi dibentuk oleh ke biasaan semasa kuliah dengan bunyi bel setiap pergantian jam. Yang kreatif, mandiri, dan demokratis, tentu semasa mahasiswa meng alami demikian proses pelayanan lembaga beserta seluruh anasir di dalamnya. Guru yang cerewet perihal kebersihan di depan siswa, tentu pernah merasakan dan melihat betapa kebersihan sebuah lembaga pendidikan menjadi nilai penting yang mendukung dalam proses bersama. Jadi, lembaga pendidik calon guru membentuk kebiasaan (habits) menghidupi nilai-nilai yang kelak akan diteladankan kepada siswa. Mendidik guru tidak cukup dengan mo dul tanpa bersemuka. Pelayanan lembaga, relasi dosen dan maha siswa, dan semangat pendidikan yang dihi dupi sebuah IKIP akan sangat mungkin dise rap dan menginspirasi para calon guru ketika kelak sungguh-sungguh memasuki lapangan pekerjaan. Siswa sedikit mengingat yang di ajarkan oleh gurunya, lebih banyak mengingat yang dilakukan oleh sang guru. Dengan kata
lain, siswa tidak melihat pertama-tama guru nya sebagai orang yang pintar dengan ilmunya. Yang mampu mengelola kelas dan membumi kan ilmunya sesuai tingkatan berpikir siswa itulah yang mendatangkan kesan mendalam. Ketika mendidik calon guru tanpa disertakan dinamika dan habitat keguruan yang intensif, yang dihasilkan masih sebatas ilmuwan yang bisa jadi akan gamang menghadapi orang-orang muda yang membutuhkan kiblat dalam memilih nilai-nilai dalam hidup bersama.
Menunggu hasil Sebuah pendidikan bukanlah proses instant tetapi sebuah proses yang panjang, yang ka dang salah dimengerti atau ditolak. Akan tetapi sebuah keutamaan hidup tentu mempu nyai sifat-sifat yang universal. Menjadi sebuah pembuktian ketika bertemu seorang mantan siswa yang telah menyelesaikan kesarjanaan nya “Pak, saya sudah rajin mandi!”, atau yang lain “Pak, saya tahu artinya berpakaian sopan sekarang!”. Tentu saja mereka telah terbentur pada pengalaman yang lebih luas di masyarakat. Akhirnya, masihkah banyak pendidik yang mau bertekun menyemai nilai-nilai, yang tidak segera dapat disaksikan hasilnya, bahkan ka dang terasa sia-sia? Jawabnya: masih! *** *) St. Kartono, Alumnus PBSI, Guru dan Kolomnis Pendidikan
Tidak akan ada langkah keseribu jika langkah pertama tidak dilakukan. maka, melangkahlah, jangan tunda-tunda lagi.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
33
Resensi FOKUS buku
Meraih Penghasilan Besar dari Menulis
Judul Buku
:
Menjadi Kaya dengan Menulis
Pengarang
:
Rs. Rudatan
Editor
:
FL. Sigit Suyantoro
Penerbit
:
ANDI Yogyakarta
Tahun Terbit
:
2006
Tebal
: 204 halaman
Harga
:
M
Rp 27.500,00
emiliki kemampuan tulis-menulis telah lama diyakini banyak orang memberi manfaat besar. Manfaat yang sudah pasti selain bakat tersalurkan adalah popularitas atau ketenaran karena kalau tulisan kita dipajang di media massa dan dibaca publik, nama kita pun akan terbaca dan diketahui banyak orang. Tapi bisakah dengan menulis kita menjadi kaya, misalnya mendapat penghasilan jutaan hanya dengan menulis di media massa?
34
Rs Rudatan, pengarang buku “Menjadi Kaya dengan Menulis” ini dengan tegas menyatakan, beroleh penghasilan besar dengan menulis di media massa adalah bukan isapan jempol belaka. Caranya, kita hanya perlu mengguna kan alat yang sudah kita miliki yakni otak, ilmu pengetahuan ditambah pengalaman hidup. Namun, disarankan pula oleh si pengarang, kita perlu memperbarui sikap. Sebab sikap inilah yang sesungguhnya menentukan apa
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
resensi FOKUS buku
kah kita akan berhasil dalam menulis atau tidak. Keberhasilan seseorang ditentukan oleh sebagian besar sikap, termasuk cara pandang dan pola berpikirnya (hlm 8). Bagaimana cara menemukan ide sebagai bahan tulisan? Dengan membaca. Kita juga bisa mem perhatikan lingkungan dan orang-orang di se kitar kita dengan segala kejadian yang ada. Di situ terdapat sumber tulisan, sumber ilham, sumber ide, dan apa saja yang dibutuhkan se orang penulis (hlm 19). Kalau keinginan menulis sudah ada, ide sudah punya, gambaran tulisan sudah membayang, kemudian naskah sudah dibuat, ke mana tulisan itu harus dikirim? Pengarang ini kembali menunjukkan, di Indo nesia ada lebih dari 500 media cetak yang dengan senang hati mau membayar honorarium untuk tulisan kita yang dimuat. Tetapi tidak usahlah kita menulis untuk semua media cetak itu. Pilih beberapa saja untuk lahan tulisan kita karena jumlah yang kita pilih itu sudah cukup untuk memperoleh penghasilan yang sangat layak (hlm 41-42). Pengarang tak lupa menyarankan kiat praktis menulis yang bagus. Menurut dia, jika sudah
merampungkan sebuah tulisan, simpanlah dulu tulisan tersebut satu-dua hari. Mengapa ? Karena begitu kita telah menyelesaikan tulisan dan langsung mengoreksinya, kita tidak akan dapat melihat kejangggalan-kejanggalan yang ada. Jadi tunggu, endapkan sementara, baru setelah itu kita perlu membacanya dengan cermat (hlm 154-155). Di bagian akhir buku ini pengarang menyarankan kepada kita, tidak berlebihan jika menulis dapat dijadikan sebagai sebuah pekerjaan sama dengan pekerjaan kita di kantor. Meski menulis kita lakukan sebagai kerja sampingan namun perlakukanlah ia sebagai pekerjaan atau sebagai profesi. Sebagai imbalannya, menulis akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi kita (hlm 197). Buku ini layak dibaca bukan saja oleh orang yang suka menulis namun juga siapa pun yang memiliki niat bisa menulis di media massa. Dengan gaya bahasanya yang cair, ringan dan komunikatif, kita dapat menangkap maksud dan gagasan sang pengarangnya dengan baik. Di sisi lain, buku ini juga memiliki keunggulan yakni isinya mampu memotivasi kita untuk tidak ragu-ragu terjun di dunia penulisan yang jelas-jelas memberi manfaat kepada pelakunya sendiri maupun para pembacanya.
Ign. Adjie
Hampir tidak satu hal pun dapat berhasil dengan baik, apabila pelaksanaannya tidak disertai dengan kesungguhan yang kuat.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
35
resensi Dari FOKUS usd buku
Realisasi SEBUAH MIMPI…… Oleh: Romo H. van Opzeeland, S.J., Bendahara Yayasan Universitas Sanata Dharma
“Sejak lama masyarakat yang peduli terhadap USD, termasuk mahasiswa, orang tua maha siswa, alumni, dosen dan para stakeholders, memimpikan sebuah AUDITORIUM. Mela lui AUDITORIUM ini, USD ingin tampil lebih nyata sebagai perguruan tinggi yang berorien tasi kepada pengembangan humaniora dan pengangkatan budaya bangsa”. Demikian per nyataan Rektor Universitas Sanata Dharma, Dr.Ir.Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. dalam majalan SADAR edisi no.5 Th.V Desember 2006, halaman 70. Kebutuhan akan sebuah auditorium yang me madai memang sudah lama dirasakan. Pertama oleh para orang tua dan wisudawan-wisudawati yang setiap kali ada upacara wisuda terpaksa berlindung di bawah tenda di lapangan terbuka, entah di bawah terik matahari entah di tengah curahan hujan. Memang sampai sekarang USD belum memiliki fasilitas gedung yang mampu menampung k.l. 2000 orang. Ruang paling besar hanya bisa menampung sekitar 350 orang. Hambatan ini juga dirasakan bila diadakan kuliah umum atau temu alumni, seminar atau pertemuan nasional seperti APTIK.
36
Tetapi lebih-lebih dirasakan kebutuhan akan sebuah pusat kebudayaan yang dapat mendu kung realisasi cita-cita seperti dirumuskan oleh Rektor USD. Sebagai Universitas Yesuit USD amat mementingkan humaniora yang bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, a.l. lebih berbudaya. Dalam rangka ini ditekankan peran kesenian: paduan suara, konsert musik baik yang klasik maupun modern, sendratari, pertunjukan drama dan lain sebagainya. Dengan demikian sebuah auditorium bukan sebuah kemewahan, melainkan fasilitas yang dituntut oleh cita-cita humaniora. Kini ‘mimpi’ ini sudah mendapat wujud di atas kertas gambar arsitek. Gambar itu mem perlihatkan sebuah bangunan yang kokoh, satu lantai di atas tanah dan dua lantai di bawah tanah (basement). Lantai atas terdiri dari sebuah ruang besar lengkap dengan balkon yang dapat memuat sekitar 1900 kursi. Bila perlu sebagian kursi itu dapat diganti meja umpama untuk seminar besar. Semua kursi mengarah ke sebuah panggung profesional yang lebar yang dilengkapi dengan segala fasilitas untuk aneka performance.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
resensi Dari FOKUS usd buku
Ruang besar itu sendiri memakai air conditioning, penerangan dan tata suara yang baik. Soal akustik amat diperhatikan. Untuk para penyandang cacat yang harus memakai kursi roda disediakan pintu masuk khusus. Baik di lantai dasar maupun di balkon tersedia fasilitas ‘kamar kecil’. Pintu masuk diberi wujud hall luas. Di hall ini sebelah kiri dan kanan terdapat fasilitas kantin dan toko buku (Sanata Dharma University Press). Kedua basement terutama diperuntukkan parkir mobil. Pada hari biasa dapat menjadi tempat parkir sepeda motor pula. Seluruh konstruksi dibuat kokoh tahan gempa yang kuat. Diharapkan auditorium ini sekaligus menjadi semacam ‘land mark’ USD. Kini arsitek sedang menyelesaikan perhitungan konstruksi dan gambar konstruksi. Di harapkan gambar-gambar ini awal 2008 sudah selesai. Dan diharapkan pula ... konstruksi fisik dapat dimulai pertengahan tahun 2008. Dengan demikian mimpi tidak akan tinggal mimpi asal ... dana yang diperlukan dapat dikumpulkan! Berapa dana yang diperlukan? Menurut per hitungan sementara untuk seluruh gedung dan instalasinya (tidak termasuk inventaris) diperlukan sekitar limabelas milyar rupiah. Kesulitan utama yang dialami Pengurus Yayasan dalam mengumpulkan dana ialah para dermawan di luar negeri, yang amat be sar hati membantu realisasi kampus Paingan dan pembangunan Gedung Pusat di Mrican, kini sudah tidak bersedia membantu. Alasan utama adalah perubahan kebijakan organisasi bantuan, yang disebabkan penyusutan dana. Kini mereka membatasi pemberian dana pada proyek upgrading personalia dan proyek sosial. Mereka juga telah menghapus Indonesia dari daftar prioritas mereka disebabkan Indonesia
sudah dianggap kaya. Akibatnya fund raising itu harus digalakkan di Indonesia sendiri. Dari penerimaan DPP diharapkan Pengurus Yayasan dapat menyisihkan tiga milyar dalam dua atau tiga tahun. Penjajagan kemungkinan mendekati dunia bisnis memperlihatkan bahwa kebanyakan per usahaan tidak mampu membantu dan mereka yang mampu tidak berminat. Kini para sahabat USD di dunia bisnis telah mengusulkan untuk menggalang kekuatan para alumni! Ada tokoh-tokoh USD yang langsung mengomentarinya: “Ah, tidak mungkin! Kan para alumni USD semuanya guru atau pegawai kecil”. Tetapi usul para sahabat itu didasarkan atas perhitungan yang amat realistis. Sejak Sanata Dharma didirikan sampai tahun 2007 ini jumlah alumni sudah mencapai 30.000, tersebar di seluruh Indonesia, tetapi dengan konsentrasi kuat di kota-kota besar, terutama Jakarta. Cukup banyak di antara mereka yang sudah bukan guru atau pegawai ‘biasa’. Jika bertitik tolak dari ‘sedikit-sedikit menjadi bukit’ dapat dibuat perhitungan sederhana sebagai berikut. Seandainya 10.000 alumni pencinta Alma Mater selama satu tahun bersedia menyisihkan 25.000 sampai 100.000 per bulan untuk realisasi auditorium ini (atau rata-rata 62.500), dana
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
37
resensi Dari FOKUS usd buku
Bila ide ini dapat disetujui, Pengurus Yayasan akan membuka rekening bank khusus untuk proyek ini untuk memudahkan pertanggung jawaban dana yang masuk dan keluar. Semoga mimpi ini tidak tinggal mimpi, melainkan menjadi realitas kebanggaan seluruh keluar ga besar Sanata Dharma dan para sahabatnya.
CATATAN: Tambahan informasi, untuk menampung sum bangan-sumbangan bagi pembangunan audi torium Pengurus Yayasan Sanata Dharma akan membuka rekening bank khusus. Selama belum dibuka sumbangan dapat dikirim ke rekening bank Yayasan Sanata Dharma yang biasa, ialah: 1. Account no.018.01.02301.00.5 pada Bank Niaga, Jalan Sudirman, Yogyakarta atas nama Yayasan Sanata Dharma dengan berita ‘untuk auditorium’. 2. Account no.787.30.00730.5 pada Bank Lippo, Jalan Sudirman, Yogyakarta atas nama Yayasan Sanata Dharma dengan berita ‘untuk auditorium’. yang akan terkumpul adalah 7.5 milyar! Bila itu diperpanjang menjadi satu setengah tahun akan terkumpul 11.25 milyar! Bukan main! Jadi ternyata para alumni mempunyai kekuatan eko nomis yang besar sekali bila bergerak menabung bersama. Maka ide para sahabat ini sungguh berharga dan pantas dicoba. Tentu pelaksanaannya memerlukan organisasi dan kerja sama yang baik. Kiranya diperlukan sejumlah ‘penggerak’ di aneka kota yang ber sedia ‘mengglundungkan’ realisasinya.
38
Untuk memudahkan sumbangan berkala, yang akan dikirim lewat bank, orang dapat memberikan kepada bank ‘standing order’. Istilah ini merupakan permintaan atau perintah tetap untuk selama masa tertentu (umpama satu tahun) secara berkala (umpama setiap bulan) memindahkan jumlah uang tertentu dari rekeningnya sendiri kepada rekening bank ‘auditorium’. Dengan demikian, donatur tidak perlu setiap bulan repot mengadakan transfer dan ada jaminan juga tidak akan lupa.
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
resensi Dari FOKUS usd buku
Surat Terbuka Untuk Alumni:
Fundraising to Promote a Better Nation
S
ituasi perekonomian di Indonesia yang belum membaik dan semakin beratnya beban kehidupan masyarakat pada saat ini membuat langkah kemajuan pendidikan terasa semakin tersendat. Padahal kunci suk ses kemajuan suatu bangsa adalah akses se luas-luasnya terhadap pendidikan. Banyak orang mengeluhkan biaya pendidikan baik di perguruan tinggi negeri dan swasta saat ini yang semakin sulit dijangkau. Di sisi lain, perguruan tinggi khususnya swasta juga tidak bisa semertamerta menurunkan biaya pendidikan semurahmurahnya sehingga menjangkau masyarakat dari kalangan paling bawah mengingat bahwa fasilitas dan operasional pendidikan saat ini juga terkena imbas tingginya inflasi. Jalan tengah yang memungkinkan masyarakat dari kalangan kurang mampu untuk mengakses pendidikan adalah dengan menyediakan fasilitas beasiswa. Yang menjadi masalah adalah, saat ini donatur beasiswa dari pemerintah juga belum mampu untuk menyediakan bantuan yang menutup biaya pendidikan (tuition fees) sedangkan dona tur dari pihak-pihak lain belum bisa menutup kekurangan tersebut. Beasiswa yang ada di USD saat ini terbatas pada bantuan biaya hidup yang berkisar antara Rp. 100.000,-- sampai dengan Rp. 250.000,-- per bulan. Untuk itu sejak tahun 2003 USD memprakarsai fundraising untuk biaya kuliah mahasiwa kurang mampu melalui pengumpulan sumbangan dari para orang tua
mahasiswa. Program ini kemudian dinamakan SDSF (Sanata Dharma Student Fund; keterangan lebih lanjut bisa dilihat dalam website: www. usd.ac.id.). Kalau melihat latar belakang orang tua, 80% mahasiswa USD berasal dari golongan menengah ke bawah dengan penghasilan rata-rata per bulan kurang dari dua juta rupiah dan secara total hanya 56% jumlah permohonan beasiswa yang bisa dikabulkan. Mengingat kebutuhan tersebut, kami mengetuk hati para alumni untuk berpartisipasi dalam program fundraising yang dikelola USD bersama pengurus alumni. Meminjam kata PMI, Setetes darah Anda menye lamatkan nyawa, dalam program ini kami juga memegang prinsip yang sama: bukan pada banyaknya jumlah nominal yang kami terima, melainkan keikhlasan sumbangan tersebut. Untuk itu, kami selanjutnya menerima saran agar fundraising ini bisa diterima dengan baik dan didukung oleh semua pihak, tidak ada yang merasa terpaksa ataupun ditodong untuk memberikan sumbangan. Seandainya Bapak/Ibu berkenan memberikan sumbangan, kami mohon sumbangan bisa diberikan minimal Rp. 5.000,-- (Lima ribu rupiah) yang kami terima secara rutin melalui rekening giro SDSF di Bank Niaga kas Sanata
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
39
resensi Dari FOKUS usd buku
Dharma atas nama:
Universitas Sanata Dharma: 018.01.29099.00.3. Kami mohon masukan dari segenap alumni me ngenai metode yang memudahkan dan praktis, apakah melalui transfer atau bentuk lain. Rencana pengelolaan dana sumbangan tersebut adalah untuk biaya studi mahasiswa dan se
bagian kecil disisihkan untuk mencetak dan mendistribusikan majalah “Kasadhar”. Per tangungjawaban dari penggunaan dana sum bangan dari para alumni untuk dua tujuan tersebut akan kami laporkan di dalam majalah “Kasadhar” dan juga dalam website: www.usd. ac.id. Atas segala bentuk dukungan berupa doa, saran, dan sumbangan dalam bentuk apapun kami mengucapkan terima kasih. (Kus)
Apabila saya bertugas membuat sebuah gunung dan berhenti bekerja sebelum tumpukan tanah terakhir saya taruh di puncak gunung itu, itu artinya saya telah gagal di dalam tugas tersebut. ÂÂÂ
Jika rencana pertama Anda gagal bangkitlah dan berdirilah tegak, serta melangkahlah lagi. Ingatlah selalu bahwa satu kekalahan bukanlah kesalahan yang tidak terhapuskan.
40
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
resensi Dari FOKUS usd buku
Update data alumni? Mengapa tidak?
ebsite USD memungkinkan akses bagi para alumni sebagai sarana ko munikasi dan kangen-kangenan an tar alumni. Tidak jarang teman lama kehilangan lacak dan tidak tahu keberadaan Anda saat ini. Sebagai sebuah keluarga, tidak ada salahnya bagi kita untuk saling berbagi cerita dan pengalaman demi kemajuan diri kita masing-masing. Kalau diri kita maju, masyarakat banyak tentu juga ikut maju.
W
data Anda melalui website. Dalam hal ini USD juga memiliki kepentingan melacak para alumni untuk mengetahui kemajuan mereka. Dengan cara ini diharapkan USD mampu me ningkatkan kerjasama dengan alumni, misalnya melalui penyelenggaraan program upgrading, workshop, sarasehan, temu alumni. Selain itu, melalui masukan dari alumni, USD mampu meningkatkan kualitas pendidikan bagi para mahasiswanya.
Ada langkah yang sangat mudah yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan ini: perbaharuilah
Berikut ini data-data yang bisa dimasukkan da lam update alumni:
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
41
resensi Dari FOKUS usd buku
Nama :
Program Studi : Nomor Mahasiswa : Jenis Kelamin : Tempat Lahir : Tanggal Lahir :
contoh 1970-04-23
Alamat Sekarang :
Kode Pos :
42
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
resensi Dari FOKUS usd buku
Nama Orang Tua : Tanggal Lulus :
contoh 1996-04-23
Predikat Lulus : Wisuda : Tanggal Wisuda :
contoh 1995-04-23
Agama : Pekerjaan Sekarang : Jabatan di Kantor : Alamat Kantor :
Telp Kantor : Status Perkawinan : Nama Suami/Istri : Nama Anak : Foto Terbaru Anda : max 80 Kb. Email : Kesan Selama di USD :
Keterangan: Catatan: mohon diperhatikan bahwa maximum size foto adalah 80 kb. Lebih dari itu foto Anda tidak dapat ditayangkan. Selamat meng-update data. Semoga Tuhan selalu memberkati langkah Anda bersama orang-orang yang Anda cintai. (Kus)
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
43
FOKUS
Mengisi Pojok “Rerasanan” : (Nama Alumni, Asal Fakultas/Program Studi, lulus tahun...)
Dari
Isi Pertanyaan :
Tanggapan Pengurus Alumni :
Pojok “Rerasanan” ini masih kosong karena memang ini rubrik baru, yang diharapkan dapat diisi dan dimanfaatkan oleh para Alumni sebagai ajang dialog, memberi saran, masukan ataupun kritik terhadap Majalah Kasadhar maupun bagi almamater kita, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kirimkan saran, masukan, tanggapan ataupun kritik Anda melalui: -
sms ke Ibu Nova, No HP : 081804116007
-
email :
[email protected]
44
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
INFORMASI PENERIMAAN FOKUS MAHASISWA BARU T.A. 2008 / 2009 PROGRAM S1 DAN DIPLOMA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican Tomol Pos 29 Yogyakarta 55002 Telp. 0274-513301, 515352 Fax. 0274-562383 Email:
[email protected] Website: www.usd.ac.id
I. JALUR-JALUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU A. JALUR PRESTASI 1. Syarat a. Saat ini duduk di kelas 12 SMA/SMK b. Nilai rata-rata “Pengetahuan dan Pemahaman Konsep” dalam Rapor Kelas 11 Semester I dan II minimal 6.7 2. Prosedur Pendaftaran di Sekolah a. Membeli Formulir Pendaftaran di SMA-SMA yang bekerja sama dengan USD seharga Rp 100.000 b. Mengisi Formulir Pendaftaran c. Mengirim Formulir Pendaftaran dan Foto Kopi Rapor Kelas 11 Semester I dan II yang telah dilegalisir oleh sekolah, lalu sekolah mengirimkannya secara kolektif ke ke Biro Administrasi Akademik (BAA) Universitas Sanata Dharma d/a Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002 Pendaftaran di USD a. Membeli Formulir Pendaftaran di Bank Lippo/Niaga/Mandiri kantor kas Universitas Sanata Dharma seharga Rp 100.000 (untuk hari Senin – Jumat) atau di kantor BAA Kampus Mrican (untuk hari Sabtu) b. Mengisi Formulir Pendaftaran c. Mengirim Formulir Pendaftaran dan Foto Kopi Rapor Kelas 11 Semester I dan II yang telah dilegalisir oleh sekolah ke Biro Administrasi Akademik (BAA) Universitas Sanata Dharma d/a Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002 Pendaftaran di Internet a. Men-download dan mencetak Formulir Pendaftaran Jalur Prestasi dari website www.usd.ac.id b. Mentransfer uang pendaftaran Rp 100.000 ke Bank Lippo dengan No. Rek. 787-30-03201-6 atau Bank Mandiri dengan No. Rek. 137-00-0421493-4 atau Bank Niaga dengan No. Rek. 018-01-24169-00-7 dengan berita Nama Pendaftar, Jalur Prestasi, dan Tiga Program Studi yang dipilih. c. Mengisi Formulir Pendaftaran d. Mengirim Formulir Pendaftaran, foto kopi Rapor Kelas 11 Semester I dan II yang telah dilegalisir oleh sekolah, dan fotokopi bukti transfer pembelian Formulir Pendaftaran dari Bank Lippo/Niaga/Mandiri ke Biro Administrasi Akademik (BAA) Universitas Sanata Dharma d/a Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002 3. Fasilitas Calon mahasiswa yang diterima di Jalur Prestasi akan mendapatkan keringanan biaya berupa potongan 25% Dana Pengembang an Pendidikan (DPP) 4. Waktu Pendaftaran
Pendaftaran
Pengumuman di www.usd.ac.id
Pembayaran
1 – 29 Sept 07
8 Okt 07
8 – 31 Okt 07
Daftar Ulang
Periode I
Periode II
1 – 27 Okt 07
5 Nov 07
5 Nov – 5 Des 07
Periode III
29 Okt – 30 Nov 07
10 Des 07
10 Des 07 – 30 Jan 08
16 Juni
Periode IV
30 Nov 07 – 26 Jan 08
4 Feb 08
4 – 27 Feb 08
s/d
Periode V
28 Jan – 23 Feb 08
3 Mar 08
3 Mar – 2 Apr 08
4 Juli 08
Periode VI
25 Feb – 31 Maret 08
7 April 08
7 – 30 Apr 08
Periode VII
1 – 30 April 08
5 Mei 08
5 Mei – 6 Juni 08
B. JALUR TES 1. Jalur Tes Kerja Sama dengan Sekolah a. Syarat dan Prosedur • Duduk di Kelas 12 SMA/SMK atau lulus SMA/SMK/Sederajat/Paket C • Membeli Formulir Pendaftaran di Sekolah seharga Rp 150.000 • Mengikuti tes seleksi di sekolah b. Waktu Pendaftaran
Pendaftaran
1 September 07 – 30 April 2008
Tes
Waktu diatur sesuai kesepakatan dengan sekolah
Pengumuman
8 Okt 07, 5 Nov 07, 10 Des 07, 4 Feb 08, 3 Mar 08, 7 Apr 08, dan 5 Mei 08
Pembayaran
Sesuai Surat Keputusan
Daftar Ulang
16 Juni – 4 Juli 08
c. Materi Tes Tes Potensi Akademik yang meliputi Penalaran Verbal, Kemampuan Numerik, Penalaran Mekanik, Hubungan Ruang, dan Bahasa Inggris (Peserta tes diharap membawa pensil 2B)
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
45
2.
JALUR TES REGULER FOKUS a. Syarat • Duduk di Kelas 12 SMA/SMK atau lulus SMA/SMK/Sederajat/Paket C b. Prosedur: Pendaftaran di USD • Membeli Formulir Pendaftaran seharga Rp 150.000 di USD atau di Bank Lippo, Jl. Jend. Sudirman 50 Yogyakarta, Jl. A. Yani 61 Cilacap, Ruko Tumenggungan Blok 12-13 Kebumen, Jl. Hayamwuruk 3 Pekalongan, Jl. Jend. Sudirman 605 Purwokerto, Jl. Jend. Sudirman A.4-6 Kios PJKA Magelang, Jl. Jend. Sudirman 93 Atrium Plaza Kav 9 Salatiga, Jl. Pemuda 102-13 Semarang, Jl. Slamet Riyadi 136 Solo, Jl. Jend. Sudirman 34 Tegal, dan Jl. Agil Kusumadya 5A Kudus • Mengisi Formulir dan mengembalikannya ke Sekretariat Pendaftaran dengan dilampiri pas foto hitam putih 2x3 dua lembar • Mengikuti tes seleksi Pendaftaran Online (via Internet) • Mentransfer uang Rp 150.000 ke Bank Lippo No. Rek. 787-30-03201-6 atau Bank Mandiri No. Rek. 137-00-0421493-4 atau Bank Niaga No. Rek. 018-01-24169-00-7 untuk pembelian Formulir Pendaftaran dengan berita Nama Pendaftar dan Tiga Pilihan Program Studi • Membuka situs internet www.usd.ac.id, meng-klik menu Pendaftaran OnLine, mengisi data, dan mendaftar • Sebelum pelaksanaan tes, pendaftar datang ke Sekretariat Pendaftaran untuk menyerahkan foto hitam putih 2x3 dua lembar dan mengambil Kartu Tes • Mengikuti tes seleksi Pendaftaran via Fax • Mentransfer uang Rp 150.000 ke Bank Lippo No. Rek. 787-30-03201-6 atau Bank Mandiri No. Rek. 137-00-0421493-4 atau Bank Niaga No. Rek. 018-01-24169-00-7 untuk pembelian Formulir Pendaftaran berita Nama Pendaftar dan Tiga Pilihan Program Studi • Mem-fax Bukti Transfer disertai informasi Nama Pendaftar dan 3 pilihan Program Studi ke BAA No. Fax. 0274-562383 • Sebelum pelaksanaan tes, pendaftar datang ke Sekretariat Pendaftaran untuk menyerahkan foto hitam 2x3 dua lembar dan mengambil Kartu Tes • Mengikuti tes seleksi c. Waktu Pendaftaran
Keterangan Pendaftaran Tes Pengumuman Pembayaran/Daftar Ulang
d. Materi Tes Tes Potensi Akademik yang meliputi Penalaran Verbal, Kemampuan Numerik, Penalaran Mekanik, Hubungan Ruang, dan Bahasa Inggris (Peserta tes diharap membawa pensil 2B)
Gelombang I Gelombang II Gelombang III 2 Mei – 5 Juni 2008 9 Juni – 3 Juli 2008 7 – 31 Juli 2008 7 Juni 2008 (07.30-11.00 WIB) 5 Juli 2008 (07.30-11.00 WIB) 2 Agustus 2008 (07.30-11.00 WIB) 11 Juni 2008 9 Juli 2008 6 Agustus 2008 11 Juni – 4 Juli 08 9 Juli – 1 Ags 6 – 9 Agst
II. BIAYA STUDI A. Komponen Biaya Studi 1. DPP (Dana Pengembangan Pendidikan) yang dibayarkan pada semester I dan dapat diangsur 3x, masing-masing 20 %, 40 %, dan 40 % 2. SPP (Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan) per semester yang terdiri dari: • UKT (Uang Kuliah Tetap) yang dibayarkan setiap awal semester • SKS (Satuan Kredit Semester) yang dibayarkan setiap akhir semester 3. Uang Kemahasiswaan yang dibayar 1x di awal semester yang terdiri dari • Biaya Pelatihan Pengembangan Kepribadian (PPKM) • Biaya Pembuatan Jas Almamater • Biaya Inisiasi (INSADHA) • Iuran Kegiatan Kemahasiswaan 4. Iuran Kesehatan dan Sosial yang dibayar setiap awal semester bersama UKT B. Tarif Biaya Studi SPP No Program Studi DPP UKT Per SKS
46
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15
Farmasi Psikologi Sastra Inggris Pendidikan Bahasa Inggris Teknik Informatika Teknik Elektro Teknik Mesin Akuntansi Manajemen Mekatronika D3 Pendidikan Akuntansi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Pendidikan Sejarah Pendidikan Ekonomi
Uang Ke-Mhs-an*
15.000.000
2.500.000
125.000
600.000
12.000.000
1.500.000
100.000
600.000
10.000.000
1.500.000
100.000
600.000
9.000.000 8.000.000 8.000.000 6.500.000 6.000.000
1.300.000 1.500.000 1.300.000 1.000.000 1.000.000
100.000 100.000 100.000 90.000 90.000
600.000 600.000 600.000 550.000 600.000
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika Matematika Fisika Sastra Indonesia Ilmu Sejarah PGSD S1 PGSD D2 Pendidikan Agama Katolik
FOKUS
6.000.000
1.000.000
90.000
600.000
4.000.000 4.000.000
1.000.000 1.000.000
90.000 90.000
500.000 600.000
*Rincian Uang Kemahasiswaan:
Keterangan Biaya Pelatihan Pengembangan Kepribadian (PPKM) Biaya Pembuatan Jas Almamater Biaya Inisiasi (INSADHA) Iuran Kegiatan Kemahasiswaan Iuran Kesehatan dan Sosial Jumlah
D2 125.000 50.000 150.000 150.000 25.000 500.000
D3 125.000 50.000 150.000 200.000 25.000 550.000
S1 125.000 50.000 150.000 250.000 25.000 600.000
C. Keringanan Biaya Studi Universitas Sanata Dharma memberikan keringanan biaya studi, khusus Dana Pengembangan Pendidikan (DPP), kepada pendaftar Jalur Tes yang orang tua/walinya kurang mampu secara finansial. Pendaftar yang ingin mengajukan keringanan DPP diharap memberi tanda (√) pada Formulir Pendaftaran poin D dan melampirkan syarat: 1. Daftar Gaji Ayah dan Ibu / Wali (jika bekerja pada suatu lembaga) atau Surat Keterangan Penghasilan Ayah dan Ibu / Wali yang disahkan RT (jika wiraswasta) 2. Bukti Pembayaran Rekening Listrik 3. Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT D. Pengembalian Biaya Studi Bagi Yang Mengundurkan Diri 1. Pendaftar yang mengundurkan diri karena diterima di Perguruan Tinggi lain dapat mengajukan permohonan pengembalian sebagian biaya studi yang telah dibayarkan 2. Biaya studi yang dapat ditarik kembali adalah Uang Kuliah Tetap (UKT) dan Uang Kemahasiswaan yang belum digunakan. Sedang angsuran pertama 20 % Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) tidak dapat ditarik kembali. 3. Penarikan kembali dilakukan selambat-lambatnya seminggu setelah pengumuman penerimaan perguruan tinggi lain. 4. Mekanisme pengembalian uang diatur sbb: a. Pendaftar mengambil Formulir Penarikan Biaya Studi di Biro Administrasi Akademik (BAA) dengan menunjukkan bukti penerimaan dari Perguruan Tinggi lain b. Formulir Penarikan Biaya Studi yang sudah diisi dilampiri dengan: • Foto kopi bukti penerimaan dari Perguruan Tinggi lain/pengumuman penerimaan di media massa • Foto kopi kartu tes di Perguruan Tinggi lain • SK Penerimaan dari USD • Bukti pembayaran SPP dan Uang Kemahasiswaan • Kartu Mahasiswa USD c. Mengambil uang di Biro Keuangan dengan menyerahkan Formulir Pendaftaran dan lampiran-lampiran tersebut 5. Pendaftar yang diterima di USD tetapi tidak lulus Ujian Nasional (UN) maupun Ujian Penyetaraan (Paket C) dapat menarik kembali semua uang yang telah dibayarkan (DPP, UKT, dan Uang Kemahasiswaan) dengan menunjukkan bukti ketidaklulus an. Namun demikian, pendaftar tersebut masih memiliki hak untuk menjadi mahasiswa USD di tahun akademik berikutnya. III. SUMBANGAN BEASISWA USD menghimpun dana dari orang tua/wali mahasiswa untuk diberikan kepada mahasiswa USD yang mengalami kesulitan finansial dalam bentuk beasiswa. Untuk itu USD mengajak orang tua/wali untuk turut membantu usaha ini dengan cara menyumbangkan uang yang akan dikelola oleh USD. Orang tua/wali yang menyumbang akan diberi laporan penggunaan dana tersebut. Pemberian sumbangan untuk beasiswa ini dilakukan bersamaan dengan pembayaran keuangan lainnya. Isian sumbangan beasiswa terdapat dalam Formulir Pendaftaran. Jika calon mahasiswa mengundurkan diri karena diterima di Perguruan Tinggi lain dan orang tua/walinya ingin menarik kembali, Sumbangan Beasiswa akan dikembalikan 100 %. Penarikan beasiswa selambat-lambatnya satu minggu setelah pengumuman penerimaan di Perguruan Tinggi lain. IV. PENDAFTAR YANG TIDAK LULUS UJIAN NASIONAL (UN) / PAKET C 1. Pendaftar yang diterima tetapi tidak lulus Ujian Nasional (UN) tetap dapat menjadi mahasiswa baru dengan cara menempuh ujian Paket C dan memiliki sertifikat tanda lulus Paket C selambat-lambatnya dua minggu setelah perkuliahan dimulai. 2. Pendaftar yang diterima di USD tetapi tidak lulus Ujian Nasional (UN) maupun Paket C tetap memiliki hak untuk menjadi mahasiswa USD di tahun akademik berikutnya. Jika pendaftar tersebut telah membayar, uang tersebut dapat digunakan untuk membayar di tahun akademik berikutnya dengan penyesuaian tarif yang baru. V. SYARAT KHUSUS 1. Pendaftar bebas dari tindak kriminal 2. Pendaftar bebas dari pemakaian/kecanduan narkoba dan alkohol 3. Pendaftar yang menderita buta warna tidak diperkenankan mengambil program studi yang mensyaratkan kemampuan membedakan warna, seperti Farmasi, Psikologi, dan Teknik Elektro
Kasadhar • No. 6/Th. VI/Desember 2007
47