PARAMITRA
Iaf7400333sekuyah U
FOKUS PAGI
Selasa, 10 Juni 2014
www.paramitra.com
MARKET REVIEW
IHSG
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari Selasa (10/06/2014) diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 4,857-4,960.
Change Change % Foreign Net (Rp/Bill) Day Range Value (Rp/Bill) Average PE Year To Date 1 Year
Indeks Dow Jones Industrial Average juga naik 18,82 poin atau 0,1% ke level 16.943,1. Walaupun beberapa investor terlihat khawatir karena valuasi DJIA dianggap terlalu tinggi, tetapi hal tersebut diimbangi dengan rencana beberapa perusahaan di Amerika yang mengeksekusi CAPEXnya untuk melakukan Merger & Akusisi. Dari dalam negeri, IHSG akan dipengaruhi oleh penguatan rupiah sebagai dampak dari pemangkasan Suku Bunga yang dilakukan oleh European Central Bank.
4,885.08 -52.09 -1.06% -0.283 4,876.19 - 4,948.61 4,773 16.0 15.73% 4.45%
Source: Bloomberg
P admin
Source : IDX
WATCH LIST STOCK Ticker
Rating
RALS TLKM INDF GGRM KAEF ANTM MPPA PGAS SMGR BBTN SIDO
Buy BoW BoW BoW Hold BoW BoW BoW Buy BoW Buy
GLOBAL HIGHLIGHT
Price Target Support Resist. 1,245 2,470 6,800 54,250 990 1,145 3,280 5,425 15,000 990 810
1,340 2,550 6,925 55,400 1,020 1,205 3,310 5,500 15,400 1,050 850
1,210 2,450 6,775 52,900 960 1,130 3,150 5,375 15,750 960 790
SoS : Sell On Strength; BoW : Buy On Weakness; Spec Buy : Speculative Buy
1,275 2,500 6,850 54,800 1,020 1,180 3,300 5,475 15,350 1,020 835
Last WORLD INDEX HANGSENG NIKKEI S&P/ASX200 FTSE DOW JONES EIDO COMMODITY Gold Oil (WTI) Coal CPO (RM) CURRENCY USD/IDR
+/-
(%)
23,117.47 15,124.00
116.47 46.76
0.73% 0.31%
5,464.03 6,875.00 16,924.28 27.71
27.15 16.79 88.17 0.31
0.50% 0.24% 0.52% 1.13%
1,252.10 104.54 72.48 2,400.00
-0.40 1.88 -0.07 -10
-0.03% 1.83% -0.09% 0.41%
11,742
-93
-0.78%
Source: Bloomberg,Reuteres,theice
DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.
DAILY NEWS
SECTORAL PERFORMANCE Last (Rp)
+/-
( %) )
AGRI
2,303.01
-32.83
-1.40%
MINING
1,539.37
-37.58
-2.38%
BASIC-IND
521.73
-10.19
-1.91%
dibandingkan realisasi pendapatan 2013 sebesar Rp1,45 triliun. Labanya
MISC-IND
1,267.63
2.80
0.22%
diprediksi naik 4-5% menjadi sekitar Rp159-174 miliar pada 2014
CONSUMER
2,019.99
-18.33
-0.89%
dibandingkan tahun sebelumnya Rp66,10 miliar. Perseroan dapat
PROPERTY
meraih target tersebut karena masih memiliki kontrak sisa (carry over)
INFRASTRUC
tahun lalu sebesar Rp2,20 triliun dan berbagai kontrak baru yang
FINANCE
didapatkan pada tahun ini dengan target Rp1,80 triliun. salah satu
TRADE
kontrak baru yang diperoleh perseroan dan bernilai tinggi adalah pem-
MANUFACTUR
DGIK: DGIK mendapat kontrak baru Pendapatan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) ditargetkan antara Rp1,59-1,74 triliun pada tahun ini, lebih tinggi sekitar 10-20%
421.62
-6.38
-1.49%
1,072.85
-10.23
-0.94%
644.44
-8.15
-1.24%
892.62
-2.83
-0.31%
1,263.91
-11.17
-0.87%
bangunan apartemen GCNM di Jakarta yang bernilai kontrak Rp500 miliar. Proyek ini akan dilaksanakan secara kerjasama operasi dengan perusahaan konstruksi asal Korea, yakni Hyundai Engineering & Construction. (Bisnis Indonesia) TELE & TLKM: TLKM akan akuisisi TELE melalui private placement Rencana private placement yang dilakukan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) merupakan tindak lanjut kesepakatan jual beli saham dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Telkom bisa saja bukan satu-satunya investor strategis. TLKM berniat mengempit saham TELE sekitar 10%-25%. Sementara, dalam aksi private placement ini porsi saham yang akan dilepas hanya 10% (Crossing). TELE berniat melepas 638,05 juta saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD). Jumlah ini setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga per saham dibanderol Rp 812,22, tetapi manajemen menegaskan harga masih dalam hitungan. Hingga akhir Maret 2014, pemegang saham utama TELE adalah PT Upaya Cipta Sejahtera dan PT Esa Utama Inti Persada. Masing-masing perusahaan itu menguasai 45,68% dan 18,27%. Sisanya, 63,85% dikuasai oleh publik dengan kepemilikan di bawah 5%. (Kontan) MDRN: MDRN dirikan anak usaha baru PT Modern Internasional Tbk (MDRN) mendirikan anak usaha baru, yakni PT Bangun Modern Sarana. Perusahaan ini didirikan untuk fokus pada pembangunan dan renovasi gerai-gerai 7-Eleven sebagai salah satu upaya efisiensi usaha. Total modal disetor atas anak usaha barunya ini sebesar Rp 2,5 miliar. Posisi anak usaha tersebut tidak langsung berada dibawah MDRN. Setoran modal tersebut dilakukan melalui anak usaha MDRN yakni PT Modern Putra Indonesia (MPRI). MDRN memiliki kendali atas 99,99% saham MPRI. Berdasarkan laporan keuangan MDRN per kuartal I/2014, aset MPRI tercatat sebesar Rp 1,18 triliun. MPRI selama ini bergerak pada lini perdagangan ekspor-impor, toserba dan supermarket, serta outlet 7-Eleven. (Kontan) SRIL: Sritex, Bahas Operasional Perusahaan Agenda PT Sri Rejeki Isman Tbk. dalam RUPS pada Senin (9/6/2014) diantaranya pembagian pembahasan operasional dan informasi kinerja 2013-2014 dengan persetujuan seluruh peserta serta pembagian dividend an rencana kerja tahun ini. Iwan mengatakan pada kinerja 2013 perusahaan yang telah melantai di bursa dengan kode SRIL itu berencana menggunakan dana initial public offering (IPO) untuk ekspansi usaha.Dalam RUPS, ujarnya, juga dipaparkan mengenai akuisis usaha untuk mendorong volume produksi industri tekstil dan garmen yang di dukung 16.848 tenaga kerja itu. “Intinya untuk kinerja tahun ini kami berupaya meningkatkan pendapatan, mempertahankan produk unggulan dan memperkuat jaringan industri garmen terintegrasi.”
DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.
SMRA: SMRA bentuk perusahaan baru Bentuk Kembangkan bisnis, SMRA dirikan perusahaan baru. PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA) membentuk perusahaan baru untuk pengembangan bisnis properti perseroan. Perusahaan baru itu bernama PT Sumber Pembangunan Cemerlang (SPC). Ini merupakan perusahaan properti dan real estate. Nilai modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 1 miliar. SPC dibentuk melalui anak usaha SMRA, yaitu PT Summarecon Investment Property (SIP) dan PT Summerville Property Management (SPM). Kepemilikan SIP dan SPM di Sumber Pembangunan Cemerlang masing-masing sebesar 99,99% dan 1%. Sebagai tambahan informasi, SMRA adalah penguasa 99,99% saham SIP. Adapun, SIP merupakan pihak yang mengempit 99,99 saham SPM. (Kontan)
Kondisi makro ekonomi dan fluktuasi harga komoditas mempengaruhi besaran CAPEX Berdasarkan data yang dihimpun dari proyeksi kinerja BUMN 2013 dan RKAP 2014 beberapa BUMN seperti Pertamina, PLN, dan Telkom tercatat meningkatkan anggaran belanja modalnya (Capex). Capex BUMN pada yahun ini tercatat naik 55,31% menjadi Rp 286,33 Triliun dari realisasi tahun lalu sebeszar Rp 184,36 Triliun. Beberapa BUMN memang memiliki agenda ekspansi tahun ini, misalnya pertamina yang akan mengakuisisi blok minyak dan gas sebesar Rp 31, 48 Triliun, PLN yang akan membangun proyek jalur transmisi interkoneksi Jawa-Sumatera sebesar Rp 7,9 Triliun, dll. Akan tetapi, ada juga BUMN yang menurunkan anggaran belanja modalnya seperti PT Aneka Tambang. Penurunan tersebut didasarkan oleh sikap ANTM dalam menghadapi kondisi ekonomi global dan fluktuasi harga komoditas yang dianggap belum stabil. Hal yang sama dilakukan oleh perusahaan komoditasi lain baik BUMN maupun Swasta. (Bisnis Indonesia) Pengetatan Fiskal demi cegah defisit anggaran Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pengetatan fiskal secara ekstra harus diupayakan pemerintah untuk menekan belanja dan mendorong penerimaan karena defisit anggaran tahun 2014 berpotensi mencapai 4,96 persen terhadap PDB. Menurut Chatib, apabila tidak ada upaya untuk menahan pelebaran defisit anggaran, maka penerimaan pajak akan hilang Rp 110 triliun, belanja subsidi meningkat hingga Rp348 triliun dan pembayaran bunga utang mencapai Rp 14 triliun. Untuk itu, pemerintah akan melakukan berbagai upaya ekstra, agar defisit anggaran tidak makin melebar dan terjaga dalam kisaran 2,5 persen terhadap PDB, sesuai dengan target yang diusulkan dalam RAPBN-Perubahan 2014. Chatib memastikan upaya tersebut ditambah dengan pemangkasan anggaran, akan membuat defisit anggaran tidak akan melebihi 3,0 persen terhadap PDB, sehingga pemerintahan baru yang bertugas sejak Oktober 2014 tidak mengalami persoalan fiskal. Dalam draf RAPBN-Perubahan 2014, pendapatan negara ditetapkan Rp 1.597,7 triliun atau turun Rp 69,4 triliun dibandingkan angka APBN sebesar Rp 1.667,1 triliun. Belanja negara sedikit mengalami kenaikan, yaitu Rp 1.849,4 triliun atau naik Rp 6,9 triliun dari angka APBN Rp 1.842,5 triliun. Dengan demikian, defisit anggaran dalam RAPBN-Perubahan 2014 ditetapkan sebesar Rp 251,7 triliun atau 2,5 persen terhadap PDB, lebih tinggi dari target defisit anggaran dalam APBN yaitu Rp 175,4 triliun atau 1,69 persen terhadap PDB. Penurunan target pendapatan negara diakibatkan oleh penurunan penerimaan perpajakan dalam RAPBN-Perubahan sebesar Rp 48,3 triliun, sehingga target hanya ditetapkan sebesar Rp 1.232,1 triliun dari angka pada APBN 2014 sebesar Rp 1.280,4 triliun. Sedangkan belanja subsidi BBM mengalami kenaikan Rp 74,3 triliun atau meningkat menjadi Rp 285 triliun dari angka pada APBN sebesar Rp 210,7 triliun. Demikian juga subsidi listrik yang ditetapkan Rp 107,1 triliun atau naik Rp 35,7 triliun dari angka APBN Rp 71,4 triliun. (Investor Daily)
DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.
WORLD ECONOMIC CALENDAR THIS WEEK Date
Event
Monday, June 9 Tuesday, June 10 Wednesday, June 11
Thursday, June 12
Friday, June 13
CPI y/y (China) New Loans (China) JOLTS Job Openings (U.S) Crude Oil Inventories(U.S) 10-y Bond Auction (U.S) Federal Budget Balance(U.S) Retail Sales (U.S) Unemployment Claims (U.S) Import Price (U.S) BI Rate Industrial Production y/y (China) Fixed Asset Invesment (China) PPI m/m (U.S) Prelim UoM Consumer Sentiment (U.S)
Forecast
Previous
2.4% 750B 4.04M
1.8% 775B 4.01M -3.4M 2.61/2.6 106.9B -0.3% 312K -0.4% 7.5% 8.7% 17.3% 0.6% 81.9
-142.8B 0.5% 306K 0.2% 8.8% 17.1% 0.1% 83.2
PT. Paramitra Alfa Sekuritas Cyber 2 Tower 20th Floor, Suite 2001, Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 No. 13, Jakarta 12950 Telp. : 3002-6700, Fax : 3002-6910 Website : www.paramitra.com
Putu Yani Arini ( Head Of Research ) Didit Ali Perdana
Ricky Bujung ( Head Of Equity ) Teguh Prabowo Aron Parman Andriyana
Research Division ext 264 ext 184 Equity Sales Division ext 162-167 ext 157-168 ext 156 ext 166-159-169 ext 161
[email protected] [email protected]
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
Disclaimer: The information herein has been compiled by PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra), from sources that we believe are reliable, but no representation or warranty, is expressed or implied, and as to its accuracy or completeness. All opinions and estimates included in this document constitute our judgment as of this date and are subject to change without notice. This information is not an offer to sell or buy any securities. Neither Paramitra nor its affiliates and employees accept any liabilities whatsoever for any loss arising from any use of this information. Members of Paramitra and its affiliates and employees may from time to time have a position in or with the securities mentioned herein. PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra) generates mechanical trading system signals, and is not investment advice nor should it be construed as such. The information contained in this report is based on material we believe to be reliable; however, we do not represent that it is accurate, current, complete, or error free. Assumptions, estimates and opinions contained in this report constitute our judgement as of the date of the document and are subject to change without notice.Any projections are based on a number of assumptions as to market conditions and there can be no guarantee that any projected results will be achieved. Past performance is not a guarantee of future results. PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF
DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.
DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.