Fl;l&,rij"rr
FnS-lllls$
_
irlrlr!fri
i'" "'tt"" "'t't"'ttl';1l't'; ...i 1!li1i: ,.,rrrr.l .ri'3
"",'1"1.,r0
,,,"'" "'-'i':""
}[$lfiJlffiffifi
"';"'
dE
ffira
rrir!1_,r.i--r!|1,!.i
ffi,,
i,..j I
^d
,W,
lt"
L1.t,ffffi,1
'.!.+il
.::
a t:-
s #h
nff ffii
rs
i;*r'
* -+,,* t
:
iF
'l
::@
"g::ry=,:.
.
# f dtr $ $ re #r"p
J
tt it'tlgtt?t
ffrfrE
ffr' Itt ttut"ttllrsrff l,r?JJtls srrfr?i' *t tt t *lt nri ,&fr'ltfrtr{lltrt rr t'JrrrurS{1,r ! rb ilt sr'ftr/i
Mt'{indrrirsi lit'i;{}{:{}r"r},; rrlei {;rtf *ir ltuin* Prr,tkfis, '{tsrt:ru* !ruf{rt'rtir l}rry*rt$*t}tgrl fifitf tZ Nttttrtrt,lir?i'.',tr? lfrlpr*tf
*f ip:tt"$v?$rtr
{t"t}t! rrt
j:{jl
$FE$IFIKASI HAftfiA: PTMAI{T*L TAI.]AS
.-*-_:-/,! i[---...--
ANTI BOCCI i]TN&HAN DfrffiU HAHSA ; Hp, f$S"il**..
PANJAFI* :
1BS
},*'/l;pfs triTtlrx
--.---i-
"'" \'"i-i^r,ii 1 an* 3r $illJt
M*!*r
LEBAR : 1 t*leter Harga tidax mengikat. selTeiklu-sakt
-\/
. "l.:--"
,r-*;
u dapat
'i
h*r*#nh fafltrs ##r?*#dl8hssfi $ss*;I.|?.qya
I t
sK $t{f, Tff-€##*#- F#,&sErr# Ji.f;iplrtangf*r,,r*rall'*,J*ktrr*Tiit*:-i-'i.t;C.Teip ri,:?'l;$S1?&3*,3S13139,SS?S435-Far,{0?1}*$t$1tS BOGSH *,l{. il.;?*yr:r ;ftin* l,l*.
t
F-4*rj* Fi*r.a
*i+k C iE.
*i.,j. -\-\-
FENOMENA 1998 (\ ,\ V
eorang yang berteriak "api" ditengah-tengah keramaian, dipastikan dapat mempengaruhi orang-
or"ng disekitarnya. Tapi orang ini sesungguhnya bukan pemimpin. Sebaliknya, seorang yang dapai menciptakan ketenangan terhadap orang'orang yang panik karena teriakan api itu, dan mengarahkan unh:k
melakukan tindakan penyelamatan dengan tertib,
KETUA PENGARAH : Laksamana TNI (Pwn) SUDOMO KETUA PENYUNTIIIG Kamal Hamzah
Sutopo Yuwono
disebut pemimpin. Demikian kita kutip sebuah
:
ungkapan tentang pemimpin dan kepemimpinan.
DEWAN PENASEMT AHLI Hidayat Matthias Aroef Andreas Ginting
:
-
-
-
effektil dan juga efisien, maka orang inilah yaqg pantas
K. Manullang
-
TEAM PENYUNTING : Reza Rupiandhy (Koordinator) Yanu Hardi (Wakil Ketua)
.
Denny Himawan Roos Widodo A. Oomarul Huda - Oesodo - AchmadM. ZM. HadidjojosaPutro - Muchtar
Fatich Alfais
SEKRETARIS REDAKSI Erna Fitria
I
LANGGANANiIKLAN Reza RupiandhY
:
Muhalir, Mustari, Sutrisno, Suparman
i E
|l
Harga (Pengganti Ongkos Produksi) : Rp. 3500,' Eceran/langganan Perorangan Langganan kolektif (perusahaan/otganisasi) minimal 5 eks. Rp. 2.1tt0,' (Jabotabelt) Rp. 2.500 (Luar Jabotabek)
-
ISSN : No.r 0852 - 9760 STT : No. 1241/SK/Ditien PPG/1988 I
il
lr
t1
Alamat Redaksi
Lee tacoca dengan kasus Ghrysler'rlya. Sir'John'Harvey'Jones, tokoh yang
:
menghidupkan kembali pet:usahaan kimia raksasa lnggeris lCl. Apalagi di lndonesia dimana jatuh bangun perusahaan cenderung lebih banyak ditentukan oleh 'fasilitas, tipe-tipe manajer unggul semacam itu lebih terasa langka, Namun bukan berarli tidak ada:sama sekali. Dalam skala kecil atau besar, mereka pasti ada, apakah diperusahaan''swasta aiaupun BUMN yang kelas atas, menengah atau kecil. Mereka memang luput.dari publikasi atau memang enggan ber-publikasi. -yang akan terasa berat dan Dalam situasi iang Krisis sebagai mana tahun 1998,ini
Jl. H. Basyar Raya No. 33 Jaliwaringin Jakarta 1741 1 PO. Box 4044 JkU13040 Telepon (021 ) 846-4553. 848-8382, (082) 1 03-5921 Fax (021) 848'8382 Email : Procomm.@ ub, Net. id
!t
:l
PERCETAKAN: i
-
-
'
:
:
MARKETING/SIRKULASI
Ada contoh lain. Kebetulan bulan-butan terakhir ini tampaknya merupakan musim musibah pesawat terbang. Ada banyak penyebab, salah satunya adalah marabahaya yang mengintip dalam cuaca yang cerah sekalipun, yang diistilahkan clear weather turbulence. Bahwa tatkala sebuah Pesawat sedang terbang nyaman dalam udara yang cerah sekalipun, secara mengejutkan dapal terjadianjlokan yang drastis akibat pesawat (osong yang tidak dapat terdeteksi oleh radar. menyentuh'kantong-kantong-anjlok sdcara drasiis oin tax terduga itu (barangkali dapat mirip Pesawat yang dengan anjloknya nilii rupiah) tentunya menyebabkan penumpang panik luar biasa. yang merupat
.
rawan akibat dnjloknya moneter dan perekonqmian kita, maka perusahaan membutuhkan figjr'figur manajer yang telah cukupteruji keandafannya itu. Yang telah
icorPius Printing
:,
banyak bergumul dengan. situasi yang tubulence. Tjdak semata-mata haflya manaJer
.i
yani panOai Oalam membuat konsep, namun harus sekaligus ]uga dalam actron. Tidak hania bgrkeinampuan me-manage, tapi iuga memimpin dan menggerakkan.Bagi manajer-manaj", ,luda,yang memang belum berkesempatqn melalui ujian kritis
HP :082 103 592r .082 102 0592 Pembaca ying bennlnat un&d( terlanggen*l
d4ail
Fgs menghubungi nomor td€Pon lt{ Sobu0(afi nama/olsnaUielepon ande dengran pfac
ebu '.XiriE*an
langEung via wss€l po! ke elsfilat Fedakdl 'T3r. U.Cra 6tau faorhr ke Baik Bt i TGbet AC. No. : 0270001688
acc naltr!
PT. tlsdcomp?o
UEfla
Redal* i me rc ri ma s wtfu nSan tillisa nl a r ti ke I dar i pemfu ca. Tu tisan diketik 2 s pa si, nwks ina I 5 ha lnnw n fo lio. T ulisa n yang tidak dimuot long dimuat alcan dibeiktn imbahn dan akan dikembalilun bila dilampiri perangko secukupnya.
:
semai.am itu dalam perusif'ainnya, tahirn 1998 adalah XesehpAlan yang terbaik untuk membuktikan keandalannya,: menyelamatkan perusahaan. " lbaratnya, tahun 1998 merupakan tahun ujian, khususnya -bagi jajaran.mryer' manajer mulu. Dengan cara bagaimana mereka dapat {erus inemutar roda PDCA' menerapkan secara konkrit p"tOlif,"n yang terus trn.ru,s, dalam sifuasi yang sesulit apapurl. lni adalah tantangan, termasukiuga bagi seluruh.jajaran GKM-GKM dalarn perusahaan. Seberapa jiuh mereka dapat terus mengem.bangkan inovasi dqn kreatifitasnya, untuk terus mencari solusi--solusi yang terbaik bagi unitnya, untuk meningkatkin elisiensi, efektifitas, kualitas dan produktivitas, agar 1998 yang merupakan tahun yang berat ini dapat dilalui perusanaannya secara berhasil. r"no*"n" sangat menarik bagi€istem r.risiayi, inilah tahun manajemen mutu di lndonesia, dalam arti sejauh mana perusahaan-perusahaan yang meneiapkan sistem inidapat bertab-an. Maka, TQM (TotalQuality Management) menjadi sangat ielevan dalqn fenonrenaturbulence perekonomian kita di tahun 1998 ini.... ( KAITAL HAuzAH ) selamat Tahun 8aru..!li;a&;tilk"4" i"n
y"il;d;;#kiii
o"ti"ty".'.
Pemanufakturan Just ln Time Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Pengalaman negara Jepang menerapkan kebijakan teknik Just In Time (JIT) pada sejumlah inovasi manajemen dan manufaktur, telah memberikan keuntungan luar biasa dalam meningkatkan pertumbuhan dan kemakmuran negaranya. Tidak mengherankan jika perusahaan-perusahaan di negara barat mulai banyak tertarik mengkaji JIT, karena JIT menjanjikan keuntungan mutu barang dan meningkatkan pertumbuhan produktivitas.
ulisan
ini
eng
las
m
u
bebe rap a
penerapan sistem JIT dan secara khusus akan dipaparkan syarat-syarat penting yang harus dipenuhi oleh organisasi perusahaan, agar JIT dapat berhasil dengan baik. Untuk mencermati
Eat4cfaa
I
produksi mutu produk yang terbaik dalam industri sepedi komponen elektronik, peralatan elekrik dan mobil. Gambaran umum pada sektor manufaktur di negara Jepang menunjukkan tingkat petumbuhan produktivilas tertinggi. Hal ini dapat disimak sejak tahun 1960 sampai tahun 1980 lernyata negara Jepang dapat
mencapai produktivitas sebesar 9,3 sedangkan Amerika hanya mencapai 2,7.
Dengan demikian menimbulkan suatu pertanyaan, apa penyebab keberhasilan ekonomi negara Jepang yang belum bisa ditandingi oleh negara lain ?
Banyak para perieliti memberikan jawaban atas pertanyaan tersebul di atas dengan menyatakan, bahwa keberhasilan perusahaan Jepang karena menerapkan teknik manajemen operasi yang dapat mempengaruhi kualitas produksi dan produktivitas. Dua teknik tersebut dikenal dengan nama Jusl ln Time (JIT)dan Total Quality Control]Aq. Sistem yang terakhil dikenal pada industri di negara-negara barat meskipun tidak diterapkan sepenuhny4 kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh Feigenbaum (1983) berkisar tahun 1950-an. lronisnya di negara Jepang, sistem inijustru dipakai sepenuhnya dengan beberapa modifikasidan dapat dipeftahankan sampai saat ini.
Konrponen dan Keuntun$an Potensial JTf
Sistem JlT, mulai
dikembangkan setelah Perang Dunia ll melalui sistem produksi dan pembelian
barang pada siht barang itu dibutuh-
kan.
Keberhasilan
JIT mengakibatkan
betapa baiknya fung-
si JIT pada sektor
banyak perusahaan
di negara barat ter-
manufaktur di negara Jepang, seyogyanya perlu mengetahui lebih dahulu tentang latar belakang struktur perekonomian negaratersebut.
tarik mempelajarinya
kemudian diterapkan pada organisasi perusahaan mereka. Penerapan JIT dapat melalui perubahan struktur organisasi dengan cara mendefinisikan dan m e ng ide ntif ikas i ko mpone n-ko mponen JlT.
Pengalaman Negara Jepang Perusahaan-pe-
rusahaan Jepang terkenal di dunia, sehubungan dengan
slandar mulu yang baik dan tingginya
Komponen Sistem ProduksiJlT
produktivitas. Selain itu juga dikenal di sektor manufaktur karena dapat mem-
Menurut Schon(1 986) kegunaan JIT adalah untuk memproduksi
berger
PRo / EDrsr 60 I leez L7
G--
..
|1fErrc-
-...il.l.il@
barang jadi untuk dijual, barang setengah jadi JIT untuk dirakit,menjadi barang jadi,. bahan-bahan pabrikasi JIT menjadi barang setengah jadi dan membeli bahan-bahan JIT untuk diubah menjadi bahan pabrikasi. Dengan perkataan lain, JIT adalah teknik manufaktur yang merupakan suatu rancangan sistem yang lengkap untuk mencapai efisiensi, mutu produk dan produksinya mengacu pada produk-produk yang bervariasi. Hal serupa dikemukakan oleh Ohno (Dalam Supriyono : 1994). Untuk menjadi pesaing kelas dunia, perusahaan harus memperhatikan karakteristik perusahaan yang mempunyai keunggulan bersaing secara global dan mereka harus memahami bagaimana memenuhi karekateristik JlT. Ohno yang dijuluki sebagai bapak sistem produksi Toyota menunjukkan dua karaheristik yaitu : 1. Hanya memproduksi sesuai /araian e dengan barang yang diinginkan oleh pelanggan dan menyerahkannya sesuai dengan keingi-
ry
sering kali terjadi penimbunan persediaan.
Konsekuensinya adalah harus menanggung pemborosan waklu, biaya dan usaha pada pekerja bagian hilir dimana mereka mengakhiri penanganan barang yang tidak ditentukan pada suatu waktu tedentu.
Tujuan JIT adalah untuk mencegah kelebihan, pengulangan proses produksi atas satu unit barang dalam proses dan persediaan minimal atas barang jadi. Pada gambar 1 menunjukkan komponen utama untuk meningkatkan sistem manufaktur JIT dan keuntungan lainnya. Elemen penting tersebut terdiri dari kelancaran produksi, pekerja multif ungsi dan standardisasi pekerjaan dan kanban. Kelancaran,produksi tekai!. gengan. pe
n
g u ran g
an saEi*,'drne da-ii+dmrTairlcia
yang membantu pencapaian kelanCaran
produksi. Pekerja multifungsi dapat
Persyaratan dalam Penerapan
melalui penggunaan tanda-tanda atau karlu-kartu. Sistem Kanban bertanggungjawab dengan menjamin bahwa produkproduk atau komponen-komponen yang diperlukan untuk diproduksi sesuai dengan kuantitas dan waktu yang dibutuhkan. Suatu pemesanan produksi Kanban menspesifikasi jumlah dan tipe-tipe dan item yang harus diproduksidi bagian hulu,
saat
pengambilan kembali Kanban menentukan item apa yang harus diambil dari bagian hulu. JIT adalah sistem proses produksiyang mencakup semua level dari suatu struktur organisasi, tetapi lebih-penting dari infrastruktur manajerial. Pada gambar 2 seluruh komponen JIT dapat memproduksi dengan keuntungan potensial yang cukup bbsar. Seringkali JIT menghadapi kendalakendala diantaranya mencakup tentang
JIT
-
nannya.
2.
Mau menghentikan proses produksi untuk meng-
koreksi kesalah-
an. Mengkoreksi kesalahan berarti mengadakan per-
baikan
supaya
menjadikan suatu lebih baik daripada keadaan semula. Dalam JIT perbaikan yang dilakukan secara berkesinambungan dengan baik,
menangani dua atau lebih bidang pekerjaan. Hal ini berarti bahwa pekerja dapat
sehingga apabila terjadi kerusakan kualitas
berpindah-pindah dari satu divisi ke divisi
dan tingkat produksi yang tidak sesuai
lainnya, sehingga selain meningkatkan flek-
dapat diketahui dengan cepat, penciptaan
dapat meningkatkan profit margin dan biaya persediaan lebih rendah, mutu produk lebih tinggi dan mengurangijumlah produk rusak.
berbagai kondisi ekonomi, yaitu pada ting-
sibelitas, produktivitas dan tim kerja juga mendorong perusahaan untuk merancang proses-proses produksi lebih singkat.
kat pertumbuhan rendah maupun tinggi
Standardisasi pekerjaan mengacu penye-
Jepang, menarik perhatian perusahaan-
pada saat perusahaan mempertahankan diversifikasi produk. Ohno memberi ba-
ragaman, output rate yang tidak beragam seperti standard perputaran produksi serta standard penampungan untuk pencapaian jumlah barang dalam proses yang minimal. Kanban yang berarti "record yang kelihatan" berkaitan dengan informasi pada proses mengacu pada pengurangan persediaan dan pemecahan hambatan vang ada. Sistem Kanban digunakan untuk memastikan kom ponen-komponen atau bahan-bahan tersedia pada saat dibutuhkan. Selain itu juga sebagai sistem inlormasi untuk mengendalikan produksi
perusahaan di Amerika untuk menerapkan sistem ini, termasuk perusahaan Chrysler, GE, GM, Ford. GM telah mengadopsisistem JIT sebanyak 65% perusahaanya dan divisi Potiacnya telah mengatur untuk mencapai pengurangan 307o persediaannya selama delapan bulan. Ternyata secara tidak langsung dapat mengurangi tingkat produk rusak dan menurunkan biaya. Penerapan sistem JIT inidapat berhasil
JIT ini dapat bekerja dengan baik pada
tasan JIT dengan cara memperoleh bahan
yang tepat pada waktu yang tepat, saat dibutuhkan. JIT berbeda dengan sistem produksidi negara Barat. Sistem JIT di bagian hilir akan
menerima barang atau bahan yang dibutuhkan oleh bagian hulu. Hal inicocok untuk
diterapkan pada sistem Barat, karena bagian hulu selalu memproduksi dalam kapasitas yang berlebihan untukdikirim ke bagian hilir. Bagian hilir entah memerlukan
atau t'xJak harus menerimanya, akibatnya
l8
peramalan yang tidak tepat, kegagalan menggunakan peralatan dan perputaran tenaga kerja. Penerapan JIT secara baik,
PRO / EDrSr 60
/
1ee7
dan mencakup ukuran-ukuran
Keberhasilan JIT pada industri-industri
dengan baik, apabila didukung sepenuhnya oleh manajemen dan pekerja. Sebelum sistem ini dilaksanakan, perlu lebih dulu menelaah persyaratan-persyaratan
Drs.Alfansuri LSI,MSi
tertarik untuk menggunakan sistem JlT,
dalam mengenal sistem JlT.
Persyaratan-PersYaratan
meskipun mungkin mereka mengetahui
JIT
bahwa sistem JIT menjanjikan keuntungan
r r
Manajef yang akan r:T"T,::l'ils:l,:lxx'ffi:,lil:'*1 perusahaan berdampakterhadap l*,j13:'Ul:ff:i"':11"f'Ti'!T:5: menerapkan setiapmanaieryansakanmenerapkan JlT, terlebih dahulu harus menyiapkan dalam
ini
bilarg produksi, bukanlah pekeriaan yang.
oplraJi
penerapan'sistem perusahaan memerlukan jangka waktu mr.rdah karena
JIT haruS
yang potensial. Jadi iika setiap manaier
secara serius memikirkan tentang penerapan sistem JIT berlaku dalam perusahaannya, tidak ada pilihan lain kecuali
memperhatikan implikasinya dalam jangka panjang.
o
Pemegang Saham (Pemilik) Penerapan sistem JIT sangat tergan-
tung oleh pemegang saham. HamPir
semua pemegang saham di negara barat lebih menyukai dividen diterima langsung dari pada dividennya diinvestasikan kembs berbagai persyaratan yang dikemubali pada perusahaannya. Akibatnya manajer barat selalu berusaha melindungi dan memuaskan kepentirgan pemegang saham. nya dapat mempermudah menerapkafi . Di negara Jepang, posisi manajer sebagai #em manajer pekerja. Tanggungiawab utamanya adalah melindungi keamanan pekeda dengan mempertimbangkan kepentingan ff'l"rltlX;nsok para pemegang saham. Jadi apa yang dattaan di Barat, kebanyakan memusatkan pat dilakukan oleh manajer barat untuk p"aai"npdiprofitmoil'tzssumberdava membebaskan dirinya dari tekanan penilik ? nranusia dianggap sebagai faktor produksi' Salah satu kemungkinan- adalah Berbedadengan perusahaan Jepang yang menyerahkan kendali' ke manajemen nrnyakini bahwa investasi di bidang pekerja, letapi budayanya hampir setiap gmber DaYa Manusia (SDM), akan memnegara barat ingin menerapkannya perlu pangkat' jabatankenaikan bei*an keuntungan yang U"""t di masa karena mencoba meyakinkan pemegang saham 4a,j o"r"ng. Sit'uasi'ini,-mengisyaratkan Pentingnya pelatihan.tersebut, sehing- dengan menielaskan tentang keuntungan rrrra SOrri merupakan'aset ierusahaan dapat meningkatkan kualitas SDMprodukti- jangka panjang yang akan diperoleh ga dapat mempengaruhitingkat ,n.g h"irt Oit"tin, OitlnAungi, dikembangdengan cara menginvestasikan kembali banyak karyawan mengenal diberi insensif, uonG o"n penghalr- iitas. Semakin diviJen mereka, sehingga dapat memak;"u"gri i".", oatam priktek pekerjaannya d-an lingkungannya, maka simalkan kekayaan mereka dalam iangka g""r, rrranajerialJepang.akansemakinelisiensertasemakintinggi paniang. demikian ion."p mendisardarisistem JIT ada- kualitas pekeriaanya.._Dengan pelatihan dipanJlT, menerapkan dalam komur ln"n"ri,p"tkan karyawan sebagai Organisasi Serikat Pekerla sDM untuk mengpr*n y"ni paling penting dalam-perusa- 9"ns sebagai investasi PeneraPan sistem JIT meruPakan dan yang bekualitas produk i"f,,iigg" ,i6r"f" f,arus diberi ke- hasilkan yang lengkap bila manajer pemikiran kerja karyawan' sjias-tuasnya untuk mengikuti meningkatkan kepuasan pemimpin pekeria' Sistem JIT sebagai pUiinan. Disamping itu, bangsa Jepang menghendaki pekeria sebagai multi f ungsi, r"rp"t*v"i rif6*ri f,f, tii" e training' Perencanaari Jangka Paniang dengln Kasifikasi pekerja lebih lleksibel' PenerapanJlTmemerlukanpercobaan rlnrnluft
T;ffiii$:,1ffi;r""kansensy- menyiapkan
m;:ili:f"JHE,ffr,1)#:ffi:l Perubahan, manutakturJrr. fnOVaSi intefnal " perusahaan-perusa- dan ekStefnal
tian ffit;
o
8", 6"i"n G ffini fog;
o
pentingnfa
kd;;"j;r.;
G".-;J;;
di-
itu
,rt,
JIT fim t'"""
;A;ffi ;i;; ;il ;-ff ilJrk
a"tiirf.
ffii# ;bi;i
;;;fia"uduk p.mss-L-&anyak
**""
.
mahaier
PfiO / ED|SI 60 / 1e97 1!'
kerja yang terlibat, dalam membantu kerja samadan kepercayaan suatu sistem manajemen dapat membangun komite serikat
karan yang terpisah, sebagai hasil dari
pekerja. Tujuan mereka menyatukan antara
si
bagian yang terlibat dan juga memberi-
tahukan pada pekerja tentang rencaria jangka panlang.
Dukungan Pemerintah Pemerintah Jepang telah banyak menolong perusahaan-perusahaan Jepang
dengan mentargetkan industri-industri tertentu, dengan cara memberikan perlindungan melawan impor dan mengurangi hambatan ekspor. Kebijakan pemerintah negara barat dapat membantu perusahaan-
sebuah perubahan daripada batch produk-
Akibatnya jarak antara mesin dengan
pusat kerja dapat dieliminir, selain itu terdapat ke{leksibelan tertentu yang membiarkan sistem tersebut bereaksi
produksi. Seiring hal tersebut, maka perusahaan Jepang lebih banyak menekankan pada pengecekan kualitas produk dan stal bagian-bagian kualitas melalui pengiriman. staf pengendali kualitas ke pabrik pemasok untuk mempelajari tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan kualitas. Pemasok biasanya dipilih berdasakan kemampuan mereka dalam meningkatkan kualilas produk dan menjamin pengiriman yang tepat waktu. JIJ juga menghendaki pengiriman jumlah yang tepat, iidak seperti perusahaan di negara barat yang mengijinkan variasi dalam jumlah barang yang dikirim. Hal ini memperhatikan bahwa hubungan baik antara pembeli dan pemasok merupakan hal yang sangat penting untuk memaksimalkan keunlungan pada sistem JlT.
bahan dan meningkatkan kegiatan proses produksi.
o
Fungsi-Fungsi Departemen Masing-masing departemen menen-
tukan departemennya sendiri dengan memodifikasi secara besar-besaran sesuai syarat-syarat f ungsional, khususnya dalam
perusahaan negara baral agar dapat mene-
proses produksi. Dalam JIT para pekerja
rapkan sistem JIT dengan membantu di antaranya di bidang keuangan dan pengenaan pajak dengan menetapkan peraturan-
dilatih lebih baikdan mungkin kurang untuk
peraturan yang dapat menciptakan iklim usaha kondusif terutama yang berkaitan dengan pemecahan konllik manajemen dan pekerja. Setelah membahas komponen-komponen yang tidak dapat dikontrol oleh sebuah perusahaan, akan lebih lengkap lagiapabila juga mencoba mengulas beberapa komponen JIT yang dapat dikontrol oleh perusa-
berkonsuftasi dengan bagian pengendali kualitas dan departemen mesin. Sebagai akibatnya, kelompok yang belakangan akan mencurahkan waktu lebih banyak untuk menasehati dan memberikan lasilitas
departemen lain. Hal serupa terjadi pada
JIT membutuhkan kompone n, sipplies dan bahan baku dalam jumlah sedikit tetapi
Dukungan Manajemen Persyaratan yang mendasar dalam menerapkan JIT adalah sebuah sistem yang dikuasaidan didukung oleh seluruh hirarki manajemen. Manajer perlu menya-
dari bahwa sistem JIT menuntul tingkat
keterampilan yang tinggi dan kinerja tertentu pada pekerja yang terlibat dalam perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Oleh karena itu, manajer harus mengadakan penyesuaian-penyesuaian secara bertahap sebelum JIT diterapkan sepenuhnya. Thnpa dukungan manajer, sistem JIT tidak akan berhasil secara optimal bahkan akan mengalami kebangkrutan. Gambaran Umum Produksi Perubahan yang mesti dilakukan ber-
kaitan dengan design lungsional dan konfigurasi dalam perencanaan, agar JIT dapat berfungsi dengan baik perlu ada perubahan para pekerja. Para pekerja mampu bekerja darisuatu proses produksi ke proses produksi lainnya, dalam iklim kerja yang harmonis. Pada perusahaan barat diikat, diatur dengan cara bagian tertentu ditangani oleh bagiannya dan dalam setiap urutan proses sebagai bagian produksi. Dalam sistem JlT, mesin diatur PRO
i
a. b.
mentah dibanding dengan bagian penerimaan bahan.
o
o
hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok dengan cara :
waktu untuk mengontrol kualitas bahan
manajemen dan tanggungjawab pekerja,
gambaran umum produksi, fungsi{ungsi departemen dan manajemen pemasok.
Pemanufakturan JIT berupaya menjalin
staf pembelian, juga banyak menghabiskan
haan yaitu terdiri dari dukungan manajemen-
o
menyediakan apa yang diperlukan dalam jumlah,yang tepat pada saat dibutuhkan. Selain itu pengiriman barang yang cacat akan mengakibatkan penghentian garis
secara poshif, untuk mengadakan peru-
o
20
untuk memproduksi setiap unit d.alam ling-
Manajemen Pemasok
c.
dalam frekuensi yang tinggi. Pemilihan pemasok merupakan hal yang sangat penting, karena pemasok harus dapat
d.
Tanpa
Mengurangi jumlah pemasok Mengurangi atail mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok Dalam JIT dapat dibuat kontrak dalam langka panjang antara pembeli dengan pemasok. Memberi bantuan teknis kepada pemasok Melibatkan pemasok padatahap perancangan produk dan proses sehingga bahan baku yang dibeli pemasok dan fitnessfor use serta memerlukan sedikit inspeksi.
Kesimpulan Komponen utama sistem JIT adalah kelancaran proses produksi, pekerja
o
dukungan manajer, sistem JIT tidak akan berhasil sec ara optimal bahkan akan mengalami kebangkrutan
o
multifungsi, standarisasi dan kanban. Persyaratan yang perlu dipenuhidalam JIT terdiri dari elemen yang terkontrol seperti, tanggungjawab divbi produksi, gambaran umum, perubahan dan manajemen pemasok serta elemen yang tidak terkontrol seperti, pelalihan, perencanaan dan dukungan serikat kerja.
JIT merupakan sistem yang sangat
komplek, sehingga
pengaruhi semua tingkat bagian organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan perubahan pada struktur organisasi perusahaan. Hal ini mungkin sulit untuk dilakukan karena menyangkut peru, bahdn sikap. budaya dan berbeda dan dibutuhkan banyak program pelatihan. (P.,9.t111!.!s.adalah
f,'i#-:.r:.':--t . ..,1*. .
:;ri,j i:
:t.-i:- i i
..
--_=.---:._ t'
@n FE U niverc il6ts
Tarfmageraga,Jekatu)
EDISI 601 1e97
.-.::.:-.-
:. :1:,EE&f
?-. F.
*l,sr*eir
r.
memerlukan
banyak komponen yang akan mem-
ro
a:-., ..--
-, .+;
a