FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke:
11 Fakultas
PSIKOLOGI Program Studi
Psikologi www.mercubuana.ac.id
FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA.
Pendahuluan • Standar Kompetensi • Setelah perkualiahan ini mahasiswa diharapan dapat menganalisis filsafat untuk psikologi. • Kompetensi Dasar • Setelah pembahasan dalam modul ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menganalisis filsafat untuk psikologi meliputi : • Filsafat dalam psikologi • Filsafat dan psikiatri
Filsafat tentang Berbagai Ilmu • Ilmu-ilmu deduktif (ilmu-ilmu formal) • Ilmu-ilmu induktif (ilmu-ilmu empiris). Dan • ilmu-ilmu reduktif (sejarah dsb)
Filsafat dan Psikologi • Filsafat bisa menegaskan akar historis ilmu psikologi. Seperti kita tahu, psikologi, dan semua ilmu lainnya, merupakan pecahan dari filsafat. Di dalam filsafat, kita juga bisa menemukan refleksi-refleksi yang cukup mendalam tentang konsep jiwa dan perilaku manusia.
lanjutan • Refleksi-refleksi semacam itu dapat ditemukan baik di dalam teks-teks kuno filsafat, maupun teks-teks filsafat modern. • Dengan mempelajari ini, para psikolog akan semakin memahami akar historis dari ilmu mereka, serta pergulatan-pergulatan macam apa yang terjadi di dalamnya
lanjutan • filsafat bisa memberikan kerangka berpikir yang sistematis, logis, dan rasional bagi para psikolog, baik praktisi maupun akademisi. • Dengan ilmu logika, yang merupakan salah satu cabang filsafat, para psikolog dibekali kerangka berpikir yang kiranya sangat berguna di dalam kerja-kerja mereka. • Seluruh ilmu pengetahuan dibangun di atas dasar logika, dan begitu pula psikologi. • Metode pendekatan serta penarikan kesimpulan seluruhnya didasarkan pada prinsip-prinsip logika. • Dengan mempelajari logika secara sistematis, para psikolog bisa mulai mengembangkan ilmu psikologi secara sistematis, logis, dan rasional.
Filsafat dan Psikologi • cabang filsafat yang kiranya sangat mempengaruhi psikologi adalah eksistensialisme. • eksistensialisme mengental menjadi pendekatan psikologi eksistensial, • filsafat bisa menyumbangkan metode fenomenologi sebagai alternatif pendekatan di dalam ilmu psikologi
Psikologi Sebagai bagian dari ilmu filsafat
• Hubungan antara mind-body bersifat psychophysical yang berpusat pada kelenjar pineal. • Proses badaniah dipelajari dalam bidang fisiologis dan aspek mind dipelajari oleh psikologi. • Descartes menjadi filsuf modern pertama yang mendefinisikan obyek studi psikologi sebagai mind.
Usaha Menerangkan Psikologi secara Ilmiah Semu
• psikologi dicoba untuk dijelaskan melalui beberapa ilmu yang berkembang tanpa metode yang betul-betul ilmiah. Ilmu –ilmu ini dikenal sebagai ilmu semu, seperti phrenologi, phisiognomi, dan mesmerisme. Gejala yang sampai sekarang terasa pada munculnya ‘parapsikologi’. • Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal muncul pada abad 19 seiring dengan kemajuan ilmu alam (natural science) .
Perkembangan dalam dunia psikiatri
• Bidang ini terutama terkait dengan psikologi klinis • hubungannya dengan ilmu-ilmu yang kongkrit dan aplikatif dan hubungannya dengan ilmuilmu kemanusiaan seperti filasafat, teologi.
Psikologi Sebagai bagian dari ilmu filsafat
• Rene Descartes (1596-1650) • Descartes menjadi filsuf pertama yang menekankan kekuatan faktor internal manusia sebagai satusatunya kekuatan yang dapat dipercaya, dibandingkan dengan faktor eksternal. • Dengan demikian faktor mind-lah (kemampuan untuk self-reflection) yang membedakan manusia dari binatang dan menjadikannya makhluk yang secara intelektual lebih unggul.
lanjutan • Gottfried Wilhelm von Leibnitz (1646 – 1716). • Berasal dari Jerman. Tradisi filsafat Jerman sifatnya memandang proses mental secara lebih aktif. • Pandangan yang lebih aktif ini tidak lepas dari konteks politis Jerman pada masa itu yang lebih bergejolak dibandingkan Inggris, dimana masih terjadi konflik antar agama yang disertai juga dengan konflik regional
Usaha Menerangkan Psikologi secara Ilmiah Semu.
• Ada masanya juga psikologi dicoba untuk dijelaskan melalui beberapa ilmu yang berkembang tanpa metode yang betul-betul ilmiah. Ilmu –ilmu ini dikenal sebagai ilmu semu, seperti phrenologi, phisiognomi, dan mesmerisme. Gejala yang sampai sekarang terasa pada munculnya ‘parapsikologi’. • Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal muncul pada abad 19 seiring dengan kemajuan ilmu alam (natural science) . Pada fase ini pemikiran tentang manusia terus berkembang dan banyak dilakukan eksplorasi fisiologis manusia secara empiris.
Terima Kasih Dr. Syahrial Syarbaini, MA.