FGD STRATEGI MONITORING DAN PELAPORAN PSP DI TINGKAT PROVINSI Strategi :
Langkah‐langkah Kiat/ Cara Teknik/ Taktik Siasat Pola/ Model
Strategi adalah sekumpulan langkah untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah Untuk mencapai itu memerlukan langkah, cara, teknik dan model Pengelolaan:
Cara kerja Proses Mengatur Penanganan
Pengelolaan adalah proses dalam mengatur suatu kegiatan melalui cara kerja yang teratur Strategi Monitoring PSP PSP adalah plot yang mempunyai ukuran tertentu dan bersifat permanen Masalah pengelolaan PSP: 1. Lokasi dan luasan PSP yang dibuat Dishut 33 PSP PSP yang dibuat BPKH 88 PSP Ukuran yang dibuat 20x20 m Bagaimana stretegi pengelolaan selanjutnya setelah FCPF berakhir? ‐
Perlu adanya komitmen untuk menurunkan emisi 26 %
‐
Perlu diketahui jumlah cadangan karbon yang terkandung dalam setiap PSP untuk monitoring/ pengukuran selanjutnya
‐
Siapa dan Kapan? Siapa yg akan melakukan monitoring? Kapan pengukuran sebaiknya dilakukan? Apakah 1 thn sekali atau 5 tahun sekali? Pengukuran sudah disepakati 3 tahun sekali
Tanggungjawab pengelolaan mungkin dinas kehutanan bersama litbang dengan waktu 3 tahun sekali ‐
Winarti dari Unram Peran universitas dalam pengelolaan PSP? Peran Universitas: 1. Pendidikan 2. Pengabdian 3. Penelitian PSP melibatkan Unram dan dominan dalam pengukuran dan pengolahan data
‐
Kapan dan siapa? Yang paling memungkinkan untuk mengawal monitoring PSP ini adalah dengan melibatkan masyarakat Sangat baik jika dapat melibatkan masyarakat
‐
Masalah anggaran yang bertanggungjawab adalah dinas kehutanan provinsi
‐
Bagaimana dishut memasukkan anggaran untuk kegiatan ini selanjutnya? Akan di anggarkan dimana? Leading sector yaitu dari pihak dishut provinsi namun dalam penganggaran lebih baik perlu adanya penganggaran juga di tingkat dinas kota dan provinsi. (bagaimana jika terjadi overlap) Untuk menghindari overlapping anggaran perlu dilakukan: ‐
Koordinasi untuk pembagian peran
Plot dalam KHDTK dan Jerowaru akan litbang bantu untuk monitoringnya Penanggung jawab terkait anggaran: ‐
1. Apakah metode sdh ada? Apakah kota dan kabupaten sudah siap? 2. Siapa yang akan terus memonitoring plot ini? 3. Apakah PSP ini yang akan menjadi basis data dalam penurunan GRK?
Metode pengukuran sesuai SNI. Adakah suatu system yang bisa langsung memasukkan nilai karbon tanpa rumus‐rumus agar memudahkan dalam pengukuran karbon? Ada, seperti REDD Abacus ‐
Lebih baik dibuat dulu SOP nya lalu bagaimana dengan anggarannya
‐
Pemeliharaan PSP terkait dengan keberlangsungan PSP. Pengamanan PSP harus terintegrasi (lokasi dimana PSP berada secara keseluruhan)
PSP diditipkan pada pengelola di daerah lokasi
No 1
Masalah FCPF akan berakhir pada tahun 2014, tidak bisa membiayai keberlanjutan monitoring PSP
Strategi
Pembiayaan
‐ Pemerintah provinsi dan kabupaten bertanggung jawab atas keberlajutan monitoring PSP.
Stakeholder
‐
APBD Provinsi dan kabupaten
1. Dinas Kehutanan Provinsi
‐
Litbang
2. Dishut Kabupaten
3. Litbang 4. Masyarakat 5. Perguruan Tinggi
2
Kesiapan SDM dalam pengukuran karbon, pengambilan sampel dan analisis data
‐ Sosialisasi ‐ Pelatihan (pengambilan sampel, pengukuran, pengolahan dan analisis)
‐
APBD Provinsi
‐
IAFCP
1. Dishut Provinsi 2. Perguruan Tinggi 3. Bakorluh NTB 4. Transform 5. Masyarakat (Santong dan Jerowaru = @20 orang)
6. LAPAN 3
PSP belum mewakili seluruh tipe ekosistem di NTB
‐ Penambahan PSP pada tipe ekosistem hutan yang belum terwakili (hutan kering/semi arid)
‐
FCPF
‐
APBD Provinsi
Pasca FCPF ada kemungkinan PSP tidak terpelihara
Menugaskan petugas terdekat dan masyarakat yang mengelola
2. Litbang
‐
UKP4
3. UKP4
‐
NGO
4. NGO
4
1. Dishut Prov & Kab
APBD Provinsi
5. Masyarakat Dishut Prov & Kab
5
Kurangnya koordinasi pemanfaatan data PSP
1. Membentuk Bank Data/ Pusat Data PSP Provinsi NTB
APBD Provinsi
2. Membangun Web karbon PSP NTB
Dishut Prov BPKH Litbang Perguruan Tinggi NGO Masyarakat LAPAN
Siapa yang akan mengawal dan memastikan kegiatan ini akan terlaksana? 1. Totok (Koslata) 2. Andi Pramaria (Dishut Provinsi NTB) 3. Machkul (Bappeda Provinsi NTB) 4. Lolita (UNRAM) 5. Arya (Konsepsi) 6. Ogi (BPK Mataram) 7. Tigor Butar butar (Puspijak)