PENGARUH KOMPETENSI KEPALA DESA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DESA DI KECMATAN SAHU TIMUR
Fendy Beno Patar Rumapea Sonny Rompas Abstract : Leave from early watch result that Interest carries the wind Village at Sahu's district East most indication stills was optimal at impersonate so still a lot of Development at silvan ones haven't prepalent. Thus, this research intent to know how Interest influence carries the wind Village to Silvan Development success at district Sahu East. This research gets eksploratif's character, with quantitative approaching. gathered file pass through kuesioner's instrument that is broadcast to 40 district society respondents Sahu East that assess walking Development at each Village. Collected data then at analisis utilizes analisis's tech linear regression and analisis is simple correlation. Point out observational result that carries the wind Village still was optimal, so can't yet push Silvan Development success. Influential Silvan head to Silvan Development success that is at Sahu's district East. Suggested that more Silvan head increase Interest quality so can push Village Development at Sahu's district East. Key word: Interest carries the wind Village, Silvan Development success
PENDAHULUAN
rasa keadilan serta terjaminnya kebebasan
Pembangunan nasional merupakan
mengeluarkan pendapat yang bertanggung
pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan
dan
Sebagian besar rakyat indonesia
kemakmuran rakyat indonesia secara adil
berada dan hidup di daerah pedesaan,
dan
mengembangkan
sehingga itu arah kebijkan dan perencanaan
kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan
pembangunan nasional banyak yang tertuju
negara
kepedesaan, dengan maksud utama untuk
merata,
yang
kesejahteraan
jawab bagi seluruh rakyat.
serta
maju
dan
demokrasi
berdasarkan pancasila. Di era reformasi
meningkatkan
sekarang ini pembangunan nasional lebih
kesejahteraan masyarakat pedesaan yang
diarahkan untuk mencapai kemajuan dan
umumnya masih rendah. Desa merupakan
kesejahteraan
termasuk
wilayah di bawah kecamatan yang dihuni
terpenuhinya rasa aman, rasa tentram, dan
oleh sekelompok masyarakat dan dipimpin
lahir
batin,
1
kualitas
hidup
dan
oleh seorang pejabat yang disebut kepala
tersebut diiringi pula dengan pedoman
desa.
penyusunan perencanaaan partisipatif serta Pembangunan pedesaan dipercepat
bulan bakti LKMD dengan Musyawarah
dalam rangka memberdayakan masyarakat
pembangunan desa yang secara berkala
terutama
penyediaan
dilaksanakan setiap Maret tahun berjalan.
kelembagaan,
Untuk memperkuat upaya pembangunan
petani
prasarana,
melalui
pembangunan
penguasaan teknologi, dan pemanfaatan
desa
sumberdaya alam. Kenyataan selama ini
Nomor 5 tahun 1975 tentang desa. Desa
menunjukkan bahwa suatu pembangunan
atau yang disebut dengan nama lain ;
secara besar-besaran dari masyarakat desa
selanjutnya disebut desa adalah kesatuan
masih menemui kesulitan dan kendala yang
masyarakat hukum yang memiliki batas-
disebabkan oleh keterbatasan dana dan
batas wilayah
sumberdaya manusia yang terbatas untuk
mengatur
menjangkau
secara
masyarakat setempat, berdasarkan asal usul
keseluruhan, sehingga pembangunan desa
dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dapat mungkin harus direalisasikan dengan
dihormati
bantuan minimal dari pemerintah Dengan
Negara
kondisi seperti ini maka inisiatif dan
sebagaimana
partisipasi masyarakat itu sendiri menjadi
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
sangat
2005 tentang Desa.
daerah
penting
pedesaan
dan
menentukan
maka
keluarlah
Undang-Undang
yang berwenang untuk
dan
mengurus
dalam
sistem
Kesatuan yang
kepentingan
Pemerintahan
Republik
Indonesia,
tercantum
dalam
keberhasilan pembangunan desa.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan
Pembangunan desa dimulai sejak masa orde
urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa
baru hingga orde reformasi saat ini. Hampir
dan Badan Permusyawaratan Desa dalam
sebagian sektor dan program pembangunan
mengatur
ditujukan ke desa seperti pendidikan,
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul
kesehatan,
dan adat istiadat setempat yang diakui dan
infrastruktur
ekonomi
dan
dan
mengurus
perdagangan, dan lain sebagainya. Bahkan
dihormati
semasa pemerintahan era Soeharto setiap
Negara Kesatuan Republik Indonesia
desa
memperoleh
dana
dalam
sistem
kepentingan
Pemerintahan
Inpres
Pemerintah Desa atau yang disebut
Pembangunan desa sebesar Rp.300.000,
dengan nama lain adalah Kepala Desa dan
dalam tiap tahun anggaran. Bantuan desa
Perangkat 2
Desa
sebagai
unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa. Sesuai Pasal
14
hingga
Pasal
15
Pemerintah
Peraturan
desa
memiliki
peran
signifikan dalam penelolaan desa
proses
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2006 tentang
sosial di dalam masyarakat. Tugas utama
Desa pada paragraf 2 menyatakan : Tugas
yang harus diemban pemerintah desa adalah
dan Kewajiban Kepala Desa.
bagaimana
Menurut Dr. Ni’matul Huda, SH.M.
menciptakan
kehidupan
demokratik, memberikan pelayanan sosial
Hum dalam bukunya Hukum pemerintahan
yang
desa : kepala desa menjalankan hak,
warganya pada kehidupan yang sejahtera,
wewenang,
rasa
dan
pemerintahan
kewajiban desa
menyelenggarakan
pimpinaan
yaitu:
rumah
dan
membawa
berkeadilan.
Guna
tangganya
desa di tuntut untuk melakukan perubaha
penanggung pemerintahan,
tentram
dapat
mewujudkan tugas tersebut, pemerintah yang
utama
sehingga
a)
sendiri; b) merupakan penyelenggara dan jawab
baik
”radikal”
apakah
dari
segi
birokrasi
yang
di
bidang
kepemimpinan,
kinerja
pembangunan
dan
beriontasi pada
pelayan yang berkualitas
kemasyarakatan
dalam
rangka
dan
bermakna
kinerja
benar-benar
makin
penyelenggaraan urusan pemerintahan desa,
pemerintahan
c) urusan pemerintahan umum termasuk
mengarah pada praktek good governance,
pembinaan
bukannya bad governance.
sesuai
ketentraman
dengan
undangan
dan
peraturan
yang
berlaku
ketertiban perundangdan,
desa
sehingga
Di Kecamatan Sahu Timur, terdapat banyak
d)
pembangunan yang belum merata dan masalah
menumbuhkan serta mengembangkan jiwa
nyata yang dapat terlihat, sehubung dengan
gotong royong masyarakat sebagai sendi
keberhasilan pembangunan desa adalah masih
utama pelaksanaan pemerintahan desa.
adanya kualitas kepala desa yang masih rendah.
Dalam wewenang,
menjalankan dan
pemerintahan
kewajiban
desa,
kepala
hak,
Dengan beragam alasan antara lain: dilihat
pimpinan
dari luasnya kemampuan kepala desa
desa;
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
a)
bertanggung jawab kepada pejabat yang
pemerintahan
berwenang mengangkat melalui camat; dan
kemampuan kepala desa dalam mengelolah
b) memberikan keterangan pertanggung
pembangunan desa (menyusun program,
jawaban
membuat perencaan program, merancang
tersebut
kepada
lembaga
musyawarah desa.
dan
pembangunan,
dari
implementasi program, mengawasih dan 3
mengevaluasi
program,dari
Dalam penelitian ini variabel Kompetensi
kemampuan dan
kepala Desa adalah sebagai variabel bebas, dan
menggerakan bawahan atau perangkat desa
keberhasilan pembangunan desa merupakan
dan masyarakat, dari kemampuan kepala
variabel terikatnya.
kepala
desa
desa
dalam
dalam
mengambil
berintegrasi
dengan
berkomunikasi memotivasi
memimpin
dengan dan
keputusan, B. Operasionalisasi Variabel Penelitian
masyarakat,
Penelitian ini terdiri dari dua variabel
masyarakat,
melakukan
yaitu : Kompetensi Kepala Desa, yang
persuasi
merupakan variable independen/bebas, dan
terhadap masyarakatnya
Keberhasilan Pembangunan Desa, sebagai
Saat ini terdapat kemampuan kepala
variabel dependen/terikat. Variabel-variabel
desa yang ada di sahu timur belum maksimal.
penelitian secara operasional di definisikan
Masalah inilah yang lantas menjadi ketertarikan
masing-masing sebagai berikut:
penulis untuk mengadakan penelitian, dimana
1. Variabel independen/bebas :
masih banyaknya Pembangunan di tiap-tiap
Kompetensi Kepala Desa (X)
desa yang belum merata.
Indikator
Dalam penelitian ini variabel Kompetensi
:Kemampuan
Kemampuan
Kepala Desa adalah sebagai variabel bebas, dan
Pengetahuan,
Keterampilan
Atau
keahlian, Kemampuan Manajerial, dan
keberhasilan pembangunan desa merupakan
Kemampuan Interpersonal.
variabel terikatnya. Dilihat dari metode yang digunakan
2. Variabel dependen/terikat :
maka penelitian ini dapat di golongkan sebagai
Keberhasilan Pembangunan Desa (Y)
penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif.
Indikator :Sarana perekonomian, Tingkat
Pendidikan, Tingkat Kesehatan, dan Pendapatan. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
C. Penentuan Populasi dan Sampel
Sesuai dengan karakteristik masalah yang
Menurut Sugiyono (2008:115), populasi
diangkat, maka jenis penelitian ini bersifat
adalah wilayah generalisasi
eksploratif, yaitu penelitian yang menjelaskan
terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
hubungan dan pengaruh antara variabel bebas
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
dan variabel terikat dengan cara pengujian
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
hipotesis (Singarimbun dan Effendy, 1995).
ditarik kesimpulan. Populasi dalam 4
penelitian
ini
adalah
dari
masyarakat
334
responden
menjadi
40
responden.
kecamatan Sahu Timur yaitu 8.719 jiwa.. Teknik
pengambilan
D. Metode Pengumpulan Data
sampel
Metode
menggunakan teknik accidendal sampling dimana
sampelnya
dilakukan
penelitian
terhadap
pengumpulan ini
data
menggunakan
dalam
kuesioner.
orang atau benda yang kebetulan dijumpai
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang cocok dijadikan sumber. Dengan
melalui
menggunakan tabel Isaac dan Michel untuk
pernyataan yang diajukan secara tertulis
jumlah populasi 8.719 maka jumlah sampel
pada seseorang atau sekumpulan orang
berdasarkan tabel dengan tingkat kesalahan
untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan
5% menjadi 334 responden. Sedangkan
dan informasi yang diperlukan oleh peneliti.
menurut Arikunto (2008:116) penentuan
Kuesioner
pengambilan sampel sebagai berikut :
menggunakan
semua
hingga
di
desain skala
yang
tertutup
berisi
dengan
Likert. Pernyataan
dalam kuesioner menggunakan skala 1-5
Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil
formulir-formulir
untuk mewakili pendapat dari responden.
penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%55%
atau
lebih
tergantung
E. Metode Analisis Data
sedikit
Data yang terkumpul dalam penelitian
banyaknya dari:
ini
1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu,
kuantitatif,
tenaga dan dana
dianalisis
dengan
teknik
analisis
yaitu menggunakan rumus-
rumus statistik sebagai berikut:
2) Sempit luasnya wilayah pengamatan
1.
Analisis statistik deskriptif
dari setiap subyek, karena hal
Teknik analisis ini di gunakan untuk
ini menyangkut banyak sedikitnya dana.
mendiskripsikan keadaan atau status
3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh
peneliti
resikonya
untuk
besar,
peneliti
tentu
saja
dari
tiap-tiap
variabel
penelitian
yang
(Kompetensi
Kepala
jika
Keberhasilan
Pembangunan
Desa
dan Desa)
samplenya besar hasilnya akan lebih
berdasarkan indikator pengukuran yang
baik.
di gunakan. Dalam analisis ini di
Dengan beberapa pertimbangan seperti
gunakan
pada pernyataan Arikunto (2008:116),
frekuensi dan perhitungan persentase.
maka peneliti mengambil sampel 12%
5
teknik
analisis
distribusi
Rumus
persentase
adalah
sebagai
Koefisien
berikut :
(b)
dihitung
dengan
rumus :
ρ
∑
b =
∑ ∑
∑ ∑
Di mana:
b.
ρ = nilai persentase yang dicari;
digunakan untuk mengetahui derajat
f = frekuensi, yaitu banyaknya data
korelasi
pada setiap kategori;
determinasi dari variabel Kompetensi
n = total data sampel.
kepala Desa (X) terhadap variabel
2. Analisis statistik inferensial
Keberhasilan Pembangunan Desa (Y).
Yang digunakan ialah analisis regresi
Analisis korelasi yang digunakan ialah
linier sederhana dan korelasi sederhana:
analisis korelasi product moment atau
a. Analisis regresi linier sederhana
korelasi r- pearson, dengan rumus
digunakan untuk mengetahui pola
Analisis
korelasi
dan
sederhana
besar
pengaruh
sebagai berikut:
hubungan dampak dari variabel
r =
Kompetensi kepala Desa (variabel
∑ √ ∑
∑
X) terhadap variabel Keberhasilan Pembangunan Desa(variabel Y). Pola
hubungan
pengaruh
dengan
persamaan
dinyatakan
PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data
regresi linier sebagai berikut :
a. Analisis Regresi linier
Y = a + bX Dimana digunakan untuk mengetahui
Di mana :
pola hubungan dampak dari variabel
a = nilai konstan variabel terikat
Kompetensi kepala Desa (variabel X)
(Y) apabila variabel (X) tidak
terhadap
berubah/tetap Koefisien
(a)
dihitung
Berdasarkan ∑
∑ ∑
∑
Keberhasilan
Pembangunan Desa (variabel Y).
dengan
rumus : a =
variabel
∑
hasil
pengolahan data
(dapat dilihat pada lampiran),
∑
diperoleh
hasil persamaan regresi linier berikut:
b = Koefisien arah regresi variabel Y atas variabel X, yaitu besar
Y=
X
perubahan pada nilai variabel Y yang disebabkan atau diakibatkan
Pada persamaan regresi hasil analisis
oleh perubahan pada variabel X.
data 6
tersebut
dapat
diketahui
bahwa
koefisien arah regresi (b) bertanda positif
ternyata Kompetensi kepala Desa memiliki
yaitu 0,259. Ini mempunyai pengertian
hubungan
bahwa
Pembangunan Desa di Kecamatan Sahu Timur.
hubungan
pengaruh
variabel
pengaruh
Hasil
Keberhasilan Pembangunan Desa (Y) di
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
Kecamatan Sahu Timur ialah positif yaitu
yaitu : Pengaruh Kompetensi Kepala Desa
sebesar 0,259 skala per unit; artinya
Terhadap Keberhasilan Pembangunan Desa Di
Kompetensi
Kecamatan
Desa
(X)
punya
pengaruh positif terhadap Keberhasilan
memberikan
Keberhasilan
Kompetensi kepala Desa (X) terhadap
kepala
ini
terhadap
Sahu
kesimpulan
Timur,
dapat
bahwa
diterima
berdasarkan data empiris.
Pembangunan Desa di Kecamatan Sahu Hasil analisis regresi linier untuk menguji
Timur (Y) dengan rasio 1 : 0,259 atau 100
hubungan
: 25,9.
fungsional/pengaruh
Kepala b.
Desa
terhadap
Kompetensi Keberhasilan
Analisis Korelasi Sederhana (Product
Pembangunan Desa Di Kecamatan Sahu Timur,
Moment)
di dapat persamaan regresi linier Y= X.
Dimana digunakan untuk mengetahui derajat
korelasi
dan
besar
pengaruh
Pada persamaan regresi tersebut menunjukan
determinasi dari variabel Kompetensi kepala
nilai koefisien arah regresi (b) sebesar 2,42
Desa (X) terhadap variabel Keberhasilan
yang mempunyai makna bahwa hubungan
Pembangunan Desa (Y).
pengaruh variable Kompetensi Kepala Desa terhadap Keberhasilan Pembangunan Desa Di
Hasil pengolahan data, didapat nilai
Kecamatan Sahu Timur adalah positif dengan
koefisien korelasi (r) = 0,9779 dan koefisien
perkembangan 1 : 2,42. Ini artinya bahwa
= 0,9562 atau 2,42%. Hasil
determinasi
perubahan / peningkatan Kompetensi Kepala
ini menunjukan bahwa Kompetensi kepala Desa
memiliki
signifikan
korelasi
terhadap
positif
Desa sebesar 1 skala akan menyebabkan
atau
perubahan/
Keberhasilan
dengan
daya
pengaruh
Keberhasilan
Pembangunan Desa Di Kecamatan Sahu Timur
Pembangunan Desa di Kecamatan Sahu Timur
peningkatan
sebesar
sebesar
2,42; dengan kata lain apabila
Kompetensi kepala Desa dapat meningkat 100
28,80%.
skala dari kondisi yang ada sekarang maka hal B. Pembahasan Hasil Penelitian
itu
sederhana
memperlihatkan
menyebabkan
peningkatan
Keberhasilan Pembangunan Desa di Kecamatan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier dan korelasi
akan
Sahu Timur sebesar 25,9% skala.
bahwa 7
Pada persamaan regresi linier tersebut
perhitungan ini mempunyai pengertian jika
menunjukan nilai koefisien konstanta (a) adalah
Kompetensi kepala Desa dapat ditingkatkan
sebesar 28,80 ini mempunyai pengertian jika
sebesar nilai rata-rata variable tersebut (X) hasil
Kompetensi kepala Desa tidak berubah atau
pengamatan
tetap/konstanta sesuai dengan kondisi yang ada,
Keberhasilan Pembangunan Desa di Kecamatan
maka Keberhasilan Pembangunan Desa di
Sahu Timur akan meningkat menjadi 41,256
Kecamatan Sahu Timur hanya akan sebesar
skala.
28,80 skala. Nilai koefisien konstanta ini
(49),
maka
diharapkan
Hasil-hasil analisis secara keseluruhan
memberikan gambaran bahwa apabila tidak ada
menunjukan bahwa Kompetensi kepala Desa
perubahan Kompetensi kepala Desa maka akan
memiliki
sulit mengharapkan peningkatan Keberhasilan
pengaruh
signifikan
terhadap
Keberhasilan Pembangunan Desa di Kecamatan
Pembangunan Desa di Kecamatan Sahu Timur.
Sahu Timur.
Hasil analisis regresi linier tersebut
KESIMPULAN DAN SARAN
didukung oleh hasil analisis korelasi product moment dimana r = determinasi (
A. Kesimpulan
0,9779 dan koefisien
Mengacu pada hasil-hasil penelitian
0,9562) sebesar 25,9% atau
25,9%, ini berarti Kompetensi kepala Desa
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
memiliki besar daya pengaruh yaitu 25,9%,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
terhadap Keberhasilan Pembangunan Desa.
berikut :
Dari hasil analisis data tersebut maka
1.
persamaan regresi linier analisis data penelitian ini yaitu Y=
X dapat digunakan
Kompetensi Kepala Desa masih belum maksimal
sebagai
pendorong
dan
untuk memprediksikan perkembangan yang akan terjadi pada variabel terikat (Kompetensi
penggerak, serta pembantu program
kepala Desa) apabila nilai variabel bebas
pemerintah dalam rangka peningkatan
(Keberhasilan Pembangunan Desa) diketahui.
keberhasilan Pembangunan Desa.
Dan apabila dengan menggunakan metode interpolasi dengan memasukan nilai score
2.
Tingkat
Keberhasilan
Pembangunan
maksimum hasil pengamatan variable X yaitu
Desa masih tergolong rendah.
49, maka kesadaran masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor (Y) akan diperoleh : Y=
X (49) = 41,256. Hasil
8
3.
Kompetensi Kepala Desa berpengaruh
kualitas
Kompetensi
secara signifikan terhadap Keberhasilan
kedepannya.
Kepala
Desa
Pembangunan Desa. B. Saran DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan
hasil
temuan
Arikunto,
dalam
Suharsimi.
2006.
Metodelogi
Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
penelitian ini maka dipandang perlu untuk
Afifudin, S. Ag., M. Si. ©2012, Pengantar
memberikan saran diantaranya :
Administrasi Pembangunan. 1.
Dengan
melihat
pengeluhan
masih
banyaknya
masyarakat
Bandung: Alfabeta, cv.
tentang Singarimbun, M. dan S. Effendi, 1995, Metode
Kompetensi Kepala Desa yang kurang
Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES
maksimal, maka Kepala Desa perlu Sugiyono. 2008. Statistik untuk Penelitian.
lebih lagi mendorong para wajib pajak
Bandung: Alfabeta.
Tjokroamidjojo Bintoro,1987, Pengantar
agar sadar pajak. 2.
Administrasi Pembangunan, Jakarta
Dengan Kompetensi Kepala Desa yang akan
dimaksimalkan
kiranya
,LP3ES.
keberhasilan pembangunan desa dapat Thoha. Mifta. 2008. Kompetensi plus. meningkat
pula,
bahkan
dapat Jakarta: PT Gramedia Pustaka
mencapai angka 100% kedepannya. Utama. 3.
Karena
signifikannya
pengarauh
Kompetensi Kepala Desa terhadap keberhasilan sehingga
pembangunan Kepala
meningkatkan
Desa
Pembangunan
desa, perlu serta 9