SUARA PENGHARAPAN Edisi Tahun VIII/ Minggu Keempat/ Februari 2010
MATURE LOVE (KITAB KELUARAN)
PENA GEMBALA Syalom SELAMAT DATANG Kepada yang baru pertama kali hadir di kebaktian ini. Jika belum memiliki tempat berbakti yang tetap, kami mengundang Saudara/i untuk hadir bersama kami pada kebaktian minggu yang akan datang. KASIH & PENGHARGAAN Kami sangat mengasihi dan menghargai semua jemaat yang setia berbakti dan memberikan persembahan, perpuluhan, dan atau janji imannya. Kirannya Tuhan Yesus selalu mencukupi segala kebutuhan Saudara/I bahkan mencurahkan berkatberkatNya sampai berkelimpahan. Amin.-
Saudara yang terkasih dalam Kristus, di bulan “kasih sayang” ini, sudahkah kita berbenah diri dan memulihkan hubungan-hubungan dengan orangorang yang kita kasihi? Entah itu orang tua, anak, suami atau istri, sahabat bahkan kerabat kita maupun rekan kerja kita di tempat kita bekerja? Satu kerinduan Tuhan dalam hidup kita adalah saling membagi kasih antar sesama, karena “kasih” adalah karakter Allah. Bahkan dengan begitu, maka kita pun telah menunjukkan bahwa kasih kita semakin mature atau dewasa dan matang. Banyak hubungan yang retak karena tidak ada lagi kasih diantara mereka, yang ada hanyalah permusuhan, kebencian dan dendam. Namun Saudaraku, sebagai anak-anak Tuhan maka patutlah kita untuk saling mengasihi sebagai perwujudan kasih Allah yang ada di dalam kita. Saudaraku, dalam hidup ini kita menemukan bahwa ada banyak cara yang bisa di pakai iblis untuk membuat kita jatuh dan terperangkap oleh tipu dayanya. Tahukah Saudara, bahwa hal itu merupakan kemalangan yang besar!? Untuk mengatasi jerat perangkap iblis itu, apa yang harus kita perbuat? Apa penangkalnya? Hanya satu, yaitu peliharalah kasih kita, kasih kepada Allah dan sesama manusia. Intinya, kasih adalah pengikat yang mempersatukan bahkan melepaskan kita dari jerat perangkap iblis itu. Berjalanlah terus dalam kasih Allah, hari ini dan seterusnya dengan kekuatan dan pertolongan Roh Kudus. Amin!
Keluaran 34
Senin, 1 Maret 2010
Tunjukkan Perbuatan "Dengan kata-kata saja seorang hamba tidak dapat diajari, sebab walaupun ia mengerti, namun ia tidak mengindahkannya." (Amsal 29 : 19) "Orang lebih dahulu dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat," Anda bisa mempercayai pernyataan ini atau tidak, tetapi itulah kenyataannya. Jika Anda saat ini memiliki anak maka Anda akan melihatnya. Tidak peduli apa yang Anda perintahkan supaya dilakukan oleh anak-anak Anda, kecenderungan alami mereka adalah mengikuti apa yang mereka lihat Anda kerjakan. Bagi sebagian besar orang, jika mereka melihat bahwa Anda bersikap positif, dapat dipercaya, dan mempunyai kualitas-kualitas mengagumkan, mereka akan mencari Anda sebagai pengaruh dalam kehidupan mereka. Saat Anda bertemu dengan orang-orang yang belum mengenal Anda, pada mulanya Anda pasti belum mempunyai pengaruh pada mereka. Orang-orang ini belum bisa melihat kualitas yang Anda di dalam diri, namun hal itu tidak akan berlangsung lama. Pada saat berinteraksi dan mereka melihat segala tindakan Anda yang membangun kehidupan mereka maka disitulah Anda mendapatkan kepercayaan. Kepercayaan inilah yang sebenarnya membuat Anda memiliki pengaruh terhadap orang-orang di sekitar Anda. Oleh karena itu, jagalah kepercayaan yang mereka berikan dengan cara hidup benar di hadapan Tuhan. Keteladanan yang Anda tampilkan melalui perbuatan memiliki pengaruh sangat besar dibandingkan perkataan yang indah dan enak didengar.
Keluaran 35—36
Selasa, 2 Maret 2010
Harga yang Mahal "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan," (Yakobus 1 : 2) Tidak ada di dunia ini yang didapat tanpa sebuah usaha atau pengorbanan. Menjadi seorang yang mahir dalam bidang komputer, Anda perlu belajar dan latihan secara intensif. Bahkan seorang pengkhotbah yang handal sekalipun, ia perlu latihan agar bisa lancar menyampaikan apa yang Tuhan taruhkan dalam hatinya untuk disampaikan kepada jemaat. Begitu pun dalam hal kepemimpinan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif, Anda tidak hanya dituntut memiliki bakat, tetapi juga kemauan untuk merelakan diri. Salah satu teladan terbaik akan hal ini dari seorang pemimpin yang tercatat di dalam Alkitab adalah Musa. Walaupun sebenarnya ia dapat menjadi "anak manja" dengan tinggal di istana Firaun dan tidak menghiraukan panggilan Allah untuk membawa keluar bangsa Israel dari Mesir, tetapi ia tidak melakukannya. Musa mempertaruhkan segalanya untuk berusaha menolong bangsanya. Dan nyatanya, ia kehilangan segalanya. Setelah membunuh seorang Mesir, ia mengalami pengasingan di padang gurun Midian, dan selama empat puluh tahun ia hidup dengan pengorbanan yang telah dibuatnya sebelum mengetahui bahwa Allah bermaksud memakainya sebagai seorang pemimpin. Pada saat itu, Musa telah mengalami proses penghancuran dan pembentukan kembali yang dituntut darinya supaya dapat dipakai Allah. Sebagai seorang pemimpin, Anda mungkin tidak diminta meninggalkan negara atau melepaskan semua harta seperti yang dilakukan Musa. Tetapi, Anda dapat memastikan bahwa memimpin orang lain akan menuntut suatu harga yang mahal. Keegoisan adalah musuh dari kepemimpinan, sebaliknya kerelaan berkorban adalah sahabat terbaiknya.
Keluaran 37
Rabu, 3 Maret 2010
Selalu Berhasil "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu." (Kejadian 39 : 2) Di dalam dunia ini ada satu orang yang selalu berhasil melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya pasti memuaskan setiap orang. Tidak hanya itu, kejujuran yang ia miliki juga membuat tuannya menyerahkan urusan rumah secara penuh kepadanya. Walaupun banyak orang yang hendak menghancurkan kehidupannya, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil. Akhir kisah hidupnya yang menyedihkan pun berubah menjadi begitu luar biasa. Ia diangkat sebagai perdana menteri di negara yang sebenarnya adalah asing bagi dirinya. Semasa ia memerintah, bahaya kelaparan yang melanda di dunia saat itu pun dapat diatasi dengan sangat baik. Siapakah orang ini? Ia adalah Yusuf, anak dari Yakub. Yusuf adalah bukti bagaimana penyertaan Allah begitu nyata dan mengubahkan berbagai prediksi manusia. Ketika ada rencana yang jahat hendak mematikan dirinya, tangan Allah membelokannya sehingga menjadi kebaikan. Alkitab dengan begitu jelas menuliskan mengenai hal ini, "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya...". Apakah Anda ingin menjadi orang yang selalu berhasil dalam pekerjaan atau usaha yang sedang dikerjakan? Peganglah firman Tuhan dan hiduplah di dalamnya. Seperti kehidupan Yusuf yang selalu sukses, demikianlah hidup Anda akan dibawa Tuhan. Orang yang hidupnya bersandar pada firman Tuhan akan selalu menikmati keberhasilan demi keberhasilan.
Keluaran 38
Kamis, 4 Maret 2010
Lakukan Bagian Kita "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN." (2 Raja-Raja 20 : 5) Suatu waktu ada sebuah perlombaan lari yang berlangsung dengan sangat meriahnya. Setiap peserta berusaha untuk mendahului lawan yang ada di samping kanan maupun kirinya. Namun, ada sebuah pemandangan yang tidak lazim dimana ada seorang pelari yang mulutnya sedang komat-kamit sesaat sebelum ia melewati garis akhir. Ketika ia sedang beristirahat sejenak karena baru saja menyelesaikan pertandingan, datanglah salah seorang penonton pertandingan. Pria itu pun menanyakan mengenai apa yang dilihatnya. "Saya berdoa," jawab pelari tersebut. Sambil menunjuk ke arah kakinya, ia pun berkata, "Saya katakan, ‘Angkatlah kaki ini Tuhan, dan aku akan menurunkannya." Rupanya pelari itu berdoa memohon bantuan Allah, tetapi ia juga melakukan apa yang bisa dilakukan untuk menjawab doanya itu. Apabila kita memohon pertolongan kepada Allah, janganlah hal itu menjadikan kita diam dan tidak berbuat apa-apa. Justru, adanya bantuan dari Yang Maha Tinggi, kita harus melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Ketika Hizkia mendengar bahwa ia akan mati, ia kemudian berdoa memohon mukjizat, dan Allah berjanji untuk memperpanjang hidupnya lima belas tahun lagi. Kemudian Yesaya memerintahkan untuk menaruh kue ara pada barah (II Raja-raja 20:5-7). Allah memberikan kesembuhan, tetapi menggunakan usaha manusia dan sarana-sarana alami. Suatu pagi, ada dua rekan kerja pergi ke kantor. Tiba-tiba mereka sadar bahwa apabila mereka tidak bergegas, maka mereka akan terlambat. Salah satu dari mereka mengajak berhenti sejenak dan berdoa supaya mereka tidak terlambat masuk kantor. "Tidak," jawab yang satunya. "Mari kita berdoa sambil berjalan menuju halte". Camkanlah hal ini, yakni apabila kita memohon kepada Allah agar Dia mengerjakan sesuatu yang besar bagi kita, maka kita pun harus siap untuk melakukan bagian kita.
Keluaran 39
Jumat, 5 Maret 2010
Pengaruh Yang Positif "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12 : 2) Pernahkah Anda menemui orang-orang yang berlabel pengikut Kristus, tetapi tidak memberikan dampak positif kepada sekelilingnya? Di kantor, ia suka memanipulasi data atau berkata yang tidak benar mengenai rekan kerjanya demi mendapatkan posisi. Kompromi demi kompromi yang ia lakukan, membuatnya tidak bisa menjadi saksi Tuhan yang efektif. Mungkin saja ia masih aktif ke gereja dan melayani Tuhan, namun kehidupannya di luar gereja berbeda dengan ibadahnya. Di gereja ia bisa saja mengangkat tangan dengan khusuk, tetapi diluar gereja tangannya bisa menuding-nuding orang lain dengan katakata kasar ataupun memakai tangannya untuk memukul sesamanya ataupun melakukan kekerasan lainnya. Orang Kristen seperti itu bersikap seperti dunia dan melakukan hal-hal yang tidak jujur karena merasa takut dengan ketidaksenangan dunia terhadapnya. Ia mengabaikan perintah yang jelas dari Alkitab: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini." Hanya melalui hidup yang taat pada suara Roh Kudus, ‘kematian’ setiap hari atas diri sendiri, dan dedikasi yang total kepada Kristus serta persekutuan yang terus terjaga bersama Dia, yang memampukan kita untuk hidup saleh dan memiliki pengaruh yang positif terhadap dunia yang rusak ini. Apakah dunia sedang mengubah Anda atau Anda yang mengubah dunia? Persekutuan yang intim dengan Allah adalah kunci agar Anda dapat memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sekitar Anda.
Keluaran 40
Sabtu, 6 Maret 2010
Permohonan Yang Mulia "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat." (Kisah Para Rasul 9:6) Banyak dari kita mungkin sangat terkesan dengan kisah-kisah orang Kristen yang dicatat dalam Alkitab. Kita sangat terkesima melihat apa yang mereka perbuat pada zamannya demi injil tersebar kepada banyak orang yang belum mendengar dan percaya akan Yesus. Saat kita berdoa pun yang kita minta kepada Tuhan adalah agar Dia mau mengaruniakan wawasan dan kekuatan rohani kepada kita seperti yang mereka miliki. Kelihatannya itu permohonan yang mulia, tetapi tahukah bahwa sebenarnya itu adalah doa yang egois. Kita meminta Tuhan untuk menjadikan diri kita seperti orang lain, bukan meminta Tuhan untuk menunjukkan apa yang Dia ingin kita lakukan. Saulus saat dijumpai oleh Allah dalam perjalanannya ke Damaskus sempat mengajukan dua pertanyaan. Pertama, "Siapakah Engkau, Tuhan?" dan karena menyadari bahwa ia berhadapan dengan Allah yang hidup maka hanya ada satu pertanyaan lagi yang penting: "Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan?" (Kisah Para Rasul 9:5-6). Ia mengerti bahwa ketaatan kepada kehendak Allah merupakan fokus utama sepanjang sisa hidupnya. Permohonan akan kesehatan, kesembuhan, keberhasilan, dan bahkan kekuatan rohani tidaklah salah, tetapi bisa menjadi doa yang egois jika tidak mengalir dari hati yang berketetapan untuk taat kepada Allah. Yesus mengatakan, "Barang siapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu" (Yohanes 14:21). Ketaatan menyatakan cinta kita kepada Allah dan memungkinkan kita mengalami cintaNya bagi kita. Biarlah doa ini menjadi doa masing-masing setiap kita kepada Tuhan, yaitu "Tuhan, apa yang Engkau ingin saya lakukan?" Kesediaan untuk menaati firman Tuhan setiap hari adalah langkah yang tepat untuk mengetahui kehendak Allah.
BAHAN EFC
FEBRUARI : ETOS —“RAJIN”
Bahan EFC tahun 2010 akan membahas “8 Etos Rajawali”. Dengan kasih Tuhan, kami mengajak saudara-saudari semua untuk menumbuhkembangkan “8 etos Rajawali”, yaitu : R - Rajin A - Andalkan Tuhan J - Jujur A - Antusias W - Wawasan Luas. A - Akur L - Luwes I - Innovatif Sehubungan dengan Etos 1 Rajawali yaitu : RAJIN, maka sebagian dari pelajaran pada minggu ini diambil/disadur buku buku DR. Myles Munroe berjudul “RELEASING YOUR POTENTIAL”.
PRIORITAS KERJA “Maka kata-Nya (Yesus) kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Mat 9 : 37—38). Yesus membutuhkan pekerja, tetapi bukan sekedar pekerja biasa tetapi orang yang mau memberikan yang terbaik untuk membawa orang lain ke dalam Kerajaan Allah. Yesus menyuruh murid-murid-Nya berdoa agar Bapa mengirim orang untuk bekerja dalam ladang-Nya. Menjadi pertanyaan, siapakah orang yang layak dipakai oleh Tuhan? Yaitu mereka yang sibuk atau rajin bekerja. Kesibukan dan kerajinan mereka memperlihatkan bahwa mereka bersedia untuk bekerja dengan baik. Pilihan Yesus atas orang sibuk tampak jelas dalam pilihan-Nya atas ke empat nelayan yang sedang membereskan jala mereka, untuk menjadi pengikut pertama-Nya.
Tuhan mengharapkan kita mengerti kebutuhan alami kita yaitu untuk bekerja. Gereja, dan dunia pada umumnya, harus memulihkan prinsip kerja dari Tuhan karena tidak mungkin ada kejayaan dan kesuksesan tanpa rajin bekerja. Kita harus menerima kebenaran bahwa kita membutuhkan kerja karena Tuhan bekerja dan ia menciptakan kita untuk bekerja. TUHAN BEKERJA Tuhan menetapkan prioritas kerja ketika Ia mewujudkan dunia yang tidak kelihatan. Sebelum ada apapun, hanya ada Tuhan, segala sesuatu yang sekarang kita lihat pada mulanya ada di dalam Tuhan, tetapi masih belum kelihatan. Jika Tuhan tidak mengerjakan apapun untuk memulai, maka dunia yang kita kenal tidak akan ada. Tetapi, Tuhan memilih untuk mengirimkan karya-karya-Nya dengan caraNya, yakni: bekerja. Usaha Tuhan dalam membuat dunia memang patut diperhatikan. Begitulah cara Dia bekerja. Bacalah kita Kejadian pasal 1dan 2, maka kita akan menemukan bagaimana Tuhan bekerja dengan menciptakan dunia dan segala isinya. Bacalah juga Mazmur 147:4, 8; Mazmur 65:7; Mazmur 104:5, 19, maka kita semakin takjub atas pekerjaan Tuhan dalam penciptaan hingga pada akhirnya Ia melihat ciptaan-Nya dan mengatakan bahwa hasil kerja-Nya adalah baik. “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik..... Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu“ (Kej 1:31; 2:2a). Setelah Tuhan bekerja keras, maka istirahatpun dibutuhkan-Nya (Kej 2:2b-3). TUHAN MENCIPTAKAN KITA UNTUK BEKERJA Setelah Tuhan selesai menciptakan dunia dan menanam serta mengatur taman dengan baik, maka Ia menempatkan Adam dan memberi pekerjaan. Ketika Tuhan menciptakan Adam, Ia memberinya kuasa atas ikan di laut, burung di udara, dan binatang yang bergerak diatas tanah. Walaupun kita memahami kekuasaan berarti duduk diatas tahta sementara yang lain menaati semua perintah kita, namun bukan itulah yang Tuhan maksudkan. Tuhan menyamakan kekuasaan dengan kerja. Semua tugas yang Tuhan berikan kepada Adam mengharuskan Adam untuk bekerja. Pemeliharaan dan perlindungan taman memerlukan kerja. Penamaan binatang memerlukan kerja. Penaklukkan bumi memerlukan kerja.
Perhatikan tokoh-tokoh Alkitab, selain Adam, yaitu : ∗ Nuh bekerja untuk membangun bahtera (Kej 6). ∗ Yusuf bekerja untuk memperlengkapi Mesir selama 7 tahun kelaparan (Kej 41). ∗ Salomo bekerja untuk memangun Bait Suci (2 Taw 2—4). ∗ Dll. Kerja adalah karunia Tuhan. Tuhan menciptakan kita untuk bekerja. Tuhan menciptakan kita untuk mengalami kepuasan dengan menyelesaikan tugas-tugas kita melalui usaha dan kerja keras. Ketika masing-masing menyelesaikan apa yang Tuhan minta dari kita, yaitu dengan bekerja, maka masing-masing telah memenuhi tujuan Tuhan dalam hidup kita. Kesediaan kita melakukan pekerjaan yang Tuhan berikan membuat kita menjadi orang-orang yang diberkati. MENGAPA PERLU BEKERJA? Tuhan telah merancang kita untuk memenuhi kebutuhan hidup kita melalui kerja. Ketika kita menolak untuk bekerja, maka kita kehilangan kesempatan bagi diri kita untuk memenuhi tujuan kita, karena Tuhan menciptakan kita untuk bertindak sebagaimana ia bertindak dan bekerja. Mengapa Anda perlu bekerja? 1. Bekerja menguntungkan si Pekerja. “Dalam tiap jerih payah ada keuntungan” (Ams 14:23). “Rancangan orang rajin sematamata mendatangkan kelimpahan” (Ams 21:5). ∗ Memperlengkapi kebutuhan jasmani (1 Tes 4:11 –12). Dengan bekerja maka akan menguntungkan pekerja yaitu dapat memenuhi tanggungjawab keuangannya. Rasul Paulus memenuhi kebutuhannya sendiri dengan membuat tenda (1 Tes 2:6-9). Bekerjalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan jangan menjadi beban bagi orang lain. ∗ Mengungkapkan potensi. Pekerjaan akan memperlihatkan kepada kita potensi yang ada dalam diri kita. ∗ Menyingkap berkat dari kerja. Kerja jauh lebih penting daripada kehormatan karena kerja menghasilkan pembelajaran yang melepaskan bakat, kemampuan, dan kecakapan kita. Ketika Anda tidak bekerja demi uang, Anda akan menemukan berkat dari kerja.
∗
∗
Memberi kesempatan untuk bersukacita dalam prestasi. Komitmen pada kerja akan memungkinkan kita mengembangkan perspektif yang menggembirakan dalam prestasi lebih dari upah. Kita dapat menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan kita, bahkan ketika upah kita kurang dari yang kita harapkan. Membangun harga diri. Kerja menguntungkan kita dengan meningkatkan harga diri. Jika kita merasa tak berharga, carilah pekerjaan. Kerja membuat kita tetap sehat, jasmani maupun emosional.
2. Kerja Memberkati Orang Lain. “Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan” (Roma 12 : 13). Dalam Injil Matius tertulis perumpamaan tentang bagaimana kesediaan kita menolong memenuhi kebutuhan orang lain merupakan dasar bagi penghakiman atas kesetiaan atau ketidaksetiaan kita kepada Tuhan (Mat 25 : 31—46). Rasul Paulus juga mencatat manfaat dari kerelaan untuk menolong orang lain yang membutuhkan (2 Kor 8—9). HUKUMAN UNTUK KEMALASAN Malas itu berarti merampok dari diri kita sendiri. Kemalasan menimbulkan banyak hukuman, yaitu : ∗ Kelaparan (Amsal 13 : 4; Ams 19 : 15; 2 Tes 3:10). ∗ Pengucilan dan rasa malu (2 Tes 3:6, 14b; Ams 19:7). ∗ Orang lain enggan menanggapi Anda dengan serius, karena orang malas selalu mempunyai dalih mengapa mereka tidak bekerja (Ams 22:13). ∗ Hilangnya kesempatan untuk maju, karena kecemburuan dan kekuatiran berlebihan akan kemajuan orang lain menghambat kita melakukan pekerjaan (Ams 22:29; Ams 27:23—24). ∗ Ketidakmampuan untuk melihat kebutuhan Anda sendiri untuk bangkit dan bekerja (Ams 26:16). ∗ Meningkatnya kehilangan ambisi (Ams 26:15; Ams 6:6-8). ∗ Keinginan untuk tidur (Ams 26:14). ∗ Ketidakmampuan untuk merasa bangga akan apa yang sudah Anda capai karena Anda belum mencapai apapun (Ams 12 ; 27). ∗ Perbudakan (Ams 12 : 24). ∗ Kemiskinan, adalah kumulatif dari semua hukuman lain (Ams 14 : 23; Ams 6:9-11; Ams 10:4).
MANFAAT KERJA 1). Kerja memberi daging pada iman—Sebelum kita bekerja, kekuatan kita untuk memberikan manfaat kepada umat manusia akan tetap belum bermanfaat. Jika kita tidak bekerja, maka kita artinya berfantasi. Kerja adalah sarana untuk membantu apa yang kita impikan menjadi apa yang bisa kita terima. Visioner harus menjadi misionaris agar efektif dan berhasil. 2). Kerja memberikan kesempatan untuk memenuhi tujuan. Kemampuan kita untu berkuasa dan menaklukkan bumi berkaitan dengan usaha yang kita kerahkan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang Tuhan berikan kepada kita. Penolakan untuk bekerja menghancurkan peluang yang kita miliki untuk bekerjasama dengan karya ciptaan Tuhan. 3). Kerja meluaskan sumber daya kita. Bukan berapa banyak sumber daya yang kita miliki, tapi berapa banyak kita menghasilkan dengan sumber daya itu yang akan mengendalikan kemiskinan atau kekayaan kita. Potensi tanpa kerja sama dengan kemiskinan karena kesediaan kita untuk bekerja adalah kunci untuk mewujudkan potensi kita. 4). Kerja melepaskan dan memelihara lingkungan kita. Kerja adalah kunci untuk membangun lingkungan yang positif. Kesetiaan dan ketekunan dalam menyelesaikan tugas dari pekerjaan, gereja, keluarga, sebagainya akan menarik kumpulan orang lain yang suka bekerja. Anda mau menjadi pengacara, dokter, guru, polisi, pendeta, sekretaris, akuntan, atau politisi, dll? Bekerjalah untuk mimpi itu. Kerja adalah kunci untuk kemajuan pribadi, produktivitas, dan kepuasan kita.
Bahan Diskusi : 1. Dapatkah Saudara memaparkan kembali mengapa Saudara harus bekerja? 2. Kerja adalah penting; Tuhan pun sangat penting. Bagaimana seharusnya Saudara bersikap diantara keduanya? Berikan tanggapan Saudara pribadi! 3. Coba Saudara terangkan lebih jauh pendapat Saudara bahwa “Kerja memberi daging pada iman”! Sampai disini, kita telah menyelesaikan Etos Rajawali pertama, yaitu: RAJIN. Minggu depan kita mulai dengan Etos ke-2, yakni: ANDALKAN TUHAN.
artikel SUPER
“Apabila Hari Ini Hari Terakhirku” Ada sebuah kisah mengenai perbincangan dua orang pria. Yang satu penulis buku dan seorang lagi adalah pengusaha kaya raya. Ketika perbincangan sudah sampai ke tahap "dari hati ke hati," sang penulis memberanikan diri untuk bertanya hal yang lebih pribadi kepada pengusaha itu. "Pak , mohon maaf, kalau saya boleh tahu adakah hal yang masih ingin Bapak wujudkan dalam hidup ini?" Sambil tersenyum si pengusaha itu berkata, "Beberapa tahun ke depan saya akan mulai menyerahkan sebagian kepemimpinan perusahaan kepada anak-anak saya dan para profesional. Setelah itu, saya akan pensiun, menikmati hidup, dan lebih aktif dalam kegiatan sosial. Selain itu saya kepengen bisa traveling ke kota-kota klecil. Kan orang di kota kecil lebih ramah, lebih baik, dan jauh dari stress." Ketika perbincangan semakin dalam, si penulis buku kembali memberanikan diri untuk bertanya tentang apakah ada penyesalan dalam hidupnya. Sejenak ia terdiam lalu dengan mata berkaca-kaca ia berujar, "Ada satu hal yang sangat saya sesali sampai hari ini, yaitu saya belum sempat membawa ibu saya jalan-jalan ke negeri China. Itu adalah impian ibu saya dan sebagai anak yang telah mapan secara ekonomi saya ingin sekali bisa membahagiakan ibu dengan mewujudkan impiannya itu. Tahun demi tahun berlalu dan sesungguhnya saya punya dana serta kesempatan untuk melakukan itu. Hanya saja, waktu itu saya menyepelekan rencana ini. Saya pikir, nanti saja kalau kerjaan saya sudah beres. Ternyata saya terlalu asyik bekerja sehingga ibu saya keburu dipanggil pulang oleh Yang Mahakuasa." Dari kisah sederhana ini, kita juga boleh belajar satu hal penting. Memang benar, tips untuk menjadi lebih berbahagia adalah dengan menganggap hari ini adalah hari terakhir hidup kita didunia. Namun, disisi lain, adalah benar bahwa dengan menganggap hari ini sebagai hari terakhir, kita punya kesempatan untuk menunjukkan kasih kita kepada orang-orang yang dekat dihati kita. Ada juga seorang wanita karier yang kabarnya hingga hari ini masih mengalami stress berat lantaran selalu menolak permintaan anaknya untuk dimandikan. Ceritanya, selama beberapa waktu, setiap pagi sebelum sang ibu berangkat ke kantor, anaknya yang masih kecil itu meminta sang ibu untuk memandikannya. Setiap kali permintaan itu dilontarkan, selalu terdengar jawaban yang sama, "Mama kan sibuk, Mama harus kerja keras untuk cari uang agar kamu bisa dapat makanan, rumah, mainan, sekolah, dan segalanya yang terbaik. Mama kan sudah sewa dua pembantu khusus untuk mengurus kamu... Jadi ngapain Mama harus mandiin kamu, sayang?"
Meskipun "lagu" yang didendangkan sang ibu selalu sama, sang anak tetap tidak berubah pendirian. Ia tetap minta dimandikan. Ini terjadi selama berhari-hari dan sang ibu tetap tidak juga mau memandikannya. Suatu hari anak ini terkena demam berdarah dan beberapa waktu kemudian meninggal. Kali ini, dengan berlinang air mata, sang ibu memandikan -bukan lagi anaknya- melainkan jenazah anaknya. Oh, betapa menyedihkan! Benar kata orang bijak bahwa hal-hal kecillah yang kerap membuat penyesalan terbesar di hati kita. Tidak ada yang pernah tahu kapan kita akan dipanggil. Tidak ada juga yang tahu kapan orangorang yang kita kasihi akan dipanggil. Seseorang pernah berkomentar, "Setiap hari kita diberi kesempatan untuk mengasihi dan juga dikasihi. Itu satu paket! Pada saat kita mengasihi, kita pun dikasihi. Terkadang karena rutinitas dan kesibukan sendiri, kita jadi lupa sehingga menganggap semuanya biasa-biasa saja." Memang, kadang kita baru betul-betul merasa kehilangan ketika semuanya itu telah pergi untuk selamanya. Seorang bijak pernah berkata, "Salah satu cara terbaik menunjukkan kasih kita kepada mereka yang telah tiada adalah dengan mengasihi orangorang yang masih hidup, khususnya orang-orang yang dekat dihati kita." Sebuah nasihat yang amat berharga! Jadi, selagi masih ada kesempatan, lakukanlah yang terbaik dan jadilah diri kita yang terbaik karena kita tidak pernah tahu kapan hari itu akan tiba. Kasihilah orang-orang yang paling dekat dihati kita seolah-olah hari ini adalah hari terakhir, entah bagi kita atau bagi mereka. Toh, tidak ada salahnya menganggap ini adalah hari terakhir jika kita bisa memperoleh banyak manfaat positif darinya. Sepuluh aturan menuju hidup yang lebih berbahagia : 1. Berbagi. 2. Melakukan kebaikan. 3. Selalu mengucap syukur. 4. Bekerja penuh semangat. 5. Mengunjungi orangtua dan belajar dari pengalaman mereka. 6. Memandang lekat lekat wajah seorang bayi dan mengaguminya. 7. Sering tertawa - tawa adalah minyak pelumas hidup. 8. Berdoa untuk mengetahui jalan Tuhan. 9. Membuat rencana seperti Anda akan hidup selamanya. 10. Hidup seakan akan hari ini adalah hari terakhir hidup Anda dimuka bumi. (jawaban.com)
eek Joke Of The W Yang Putih atau Yang Hitam Indro ketemu Dono lagi menggembala kambing. "Don, kambing sampeyan banyak ya.......?" tanya Indro. "Yah, lumayan lah......" kata Dono. "Berapa semuanya, Don....??" tanya Indro lagi. "Yang putih apa yang hitam?" "Yang putih deh..." "Dua puluh lima " "Wah banyak juga......" kata Indro. "Kalau yang hitam..??" "Sama......" kata Dono sambil nyabit rumput. Indro tanya lagi, "Makan rumputnya banyak sekali, ya Don...?" "Iya.." "Makannya satu hari berapa kilo..?" "Yang putih apa yang hitam..??" "Yang hitam deh.." "Yaa... kira-kira 5 kiloan deh" "Kalau yang Putih..??" "Sama..." Indro bingung, kenapa kalo ditanya kok harus nanya yang putih atau yang hitam dulu, padahal jawabannya sama. "Don, kenapa sih kalo ditanya masalah kambingmu kok pasti nanya dulu yang putih atau yang hitam segala sih? Padahal hitam atau putih jawabanmu juga tetep sama. Sebenarnya ada apa sih...??" "Begini lho, yang putih itu kambingku..." "Lha kalo yang hitam.....??" "SAMA......."
PENGUMUMAN GEREJA
Jemaat yang merayakan Hari Kelahiran Bulan ini : ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
Ibu Maria Margareth (5 Febr) Bp. Joyo Sarumpaet (7 Febr) Sdri. Febrianti (8 Febr) Bp. Hendry Sihombing (11 Febr) Bp. Frederick Hetharia (16 Febr) Ibu Edith Alma Sleebos (17 Febr) Bp. Dilly Ririhena (22 Febr) Bp. Cahya Darmawan (23 Febr) Sdri. Elya (23 Febr) Sdri. Floretha Imea (28 Febr)
Anak Sekolah Minggu yang merayakan Hari Kelahiran Bulan ini : √ √
Mefiboset Dion (4 Febr) Vally Lumi (9 Febr)
“HAPPY BIRTHDAY” Minggu Ini : Jemaat Umum
Minggu ini : ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
Kel. Bp. Haposan Simanjuntak (8 Febr) Kel. Runtuwene Hetharia (11 Febr) Kel. Rumimper Luntungan (14 Febr) Kel. Bp. Joni Saragih (16 Febr) Kel. Bp. Markion Depari (17 Febr) Kel. Kel. Bp. Liem Hok Djwan (22 Febr)
♥ Bp. Jisman Sihombing (1 Mart) ♥ Ibu Epelina Simanjuntak (3 Mart) ♥ Bp. Boy Loen (5 Mart) ♥ Danan Soedibyo (6 Mart) ♥ Sdri. Elisabeth Situmorang (7 Mart) SM ♥ Andi Salenvia (4 Mart)
“Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”. (Bilangan 6 : 24—26)
INFO IBADAH DOA Ibadah Doa akan diadakan pada : Hari/Tgl : Sabtu, 6 Maret 2010 Jam : 10.00—12.00 Wib Tempat : Graha Rajawali. Diharapkan kehadiran para pelayan altar dan jemaat yang rindu untuk berdoa bersama. GBU
INFO GSJA JABAR—DOAKANLAH
Rapat Daerah para pelayan Injil/Pendeta-Pendeta GSJA se-Jawa Barat sekaligus Pemilihan Pengurus BPD baru periode 2010—2014 yang akan diadakan pada : Tanggal : 9—11 Maret 2010 Tempat : SLDC Sentul City Tema : Finishing Well And Grateful Speaker : Rev. Randy Martin, Rev. Keith Sorbo & Pdt. Nus Reimas.Untuk bulan Februari, buku yang direkomendasikan untuk dibaca oleh jemaat berjudul:
HABITUDES Kebiasaan dan Sikap yang Membangun Seorang Pemimpin (Penulis: DR. Tim Elmore) Alangkah baiknya jika masing-masing membeli buku tersebut. Namun, jika ada yang belum dapat membelinya, maka ada satu eksemplar di rak buku Lt. Dasar (atau hubungi Sdr. Relly) - yang dapat Saudara baca di tempat, tanpa dibawa pulang.
INFO YESS— Datanglah dalam Ibadah YESS Sore ini, jam 5, tgl 28 Februari 2010. Semua kaum muda ataupun kepada jemaat dewasa yang belum beribadah pada pagi hari, dihimbau untuk bergabung dalam ibadah ini. God bless you all . . . .
Theme Song :
Meskipun ku tak miliki dunia Dengan kasih-Mu kumiliki s’galanya Meskipun ku bukanlah siapa-siapa Dengan kasih-Mu hidupku pun bermakna Reff : Ku hidup dalam kasih-Mu, Tuhan Yang tak berkesudahan di bumi dan di sorga Ku hidup dalam kasih-Mu Tuhan Yang telah menjadikan Ku lebih dari para pemenang Cipt. Jonathan Prawira
KEGIATAN SEPEKAN SENIN
: Hari Keluarga untuk Gembala dan Staff
SELASA
: Konseling Pribadi
RABU
: Doa & Puasa Keluarga
KAMIS 15.00—17.00
: Kamis Ceria di Regency
JUMAT 09:00—17:00
: Kunjungan jemaat
SABTU 08:00—10:00 10:00—12:00 16:00—selesai
: Persekutuan LANSIA (2 minggu sekali) : Doa & Puasa Bersama : Eagle Family Community * EFC Antiokhia * EFC Filipi * EFC Berea * EFC Efesus * EFC Galatia * EFC Titus * EFC Timotius * EFC Filadelfia
MINGGU 08:00—10:00
10.30—12.00 17:00—19:00
: * Ibadah Raya 1 * Little Eagle Sunday School (LESS) * Ibadah REMAJA (Lt. IV) : * Ibadah Raya 2 * Little Eagle Sunday School (LESS) : Young Eagle Sunday Service (YESS) (Ibadah Setiap Minggu)
CATATAN KHOTBAH
Tanggal Pengkhotbah Teks Alkitab Tema
: _____________________________ : _____________________________ : _____________________________ : _____________________________
Pendahuluan
:
Isi
:
Kesimpulan
:
SUARA PENGHARAPAN Renungan dan Warta Jemaat GSJA CWS Rajawali Penanggung jawab Koord. Pelaksana & Editor Sekretaris Umum Alamat Sekretariat
: Pdt. Antonius Mulyanto, M.Div.: Pdt. Relly Christian Supit, S.Th.: Ibu Ribkha G. Mantiri : Ruko Depok Mall B. 42 - 43, Kota Depok.Tel. (021) 776 0204 Fax (021) 776 0205.