SUARA PENGHARAPAN Edisi Tahun VIII/
MATURE LOVE
Minggu Kedua/
(KITAB KELUARAN)
Februari 2010
PENA GEMBALA Syalom SELAMAT DATANG Kepada yang baru pertama kali hadir di kebaktian ini. Jika belum memiliki tempat berbakti yang tetap, kami mengundang Saudara/i untuk hadir bersama kami pada kebaktian minggu yang akan datang. KASIH & PENGHARGAAN Kami sangat mengasihi dan menghargai semua jemaat yang setia berbakti dan memberikan persembahan, perpuluhan, dan atau janji imannya. Kirannya Tuhan Yesus selalu mencukupi segala kebutuhan Saudara/I bahkan mencurahkan berkatberkatNya sampai berkelimpahan. Amin.-
Saudara yang terkasih dalam Kristus, tepat pada hari ini, 14 Februari 2010, dunia merayakannya sebagai hari Kasih Sayang, atau yang lebih dikenal dengan “Valentine Day”. Bukan berarti kita sebagai umat Kristen ikut-ikutan, namun adalah penting untuk kita merenungkan esensi dari perayaan ini. Bukankah kita sebagai umat Kristen diperintahkan untuk menjalankan “cinta kasih” itu? Orang di luar sana boleh saja menyalahgunakan moment ini dengan cara yang tidak sesuai dengan iman Kristen. Khususnya mereka sebagai anak muda memakai moment ini dengan berpesta pora atau melakukan perayaan yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Tetapi disinilah kita sebagai orang Kristen mengubah tradisi ini dengan menghadirkan kasih yang sesungguhnya, yaitu kasih Kristus. Tidaklah salah jika pada hari ini kita pun mengungkapkan kasih kita yang tulus kepada orangorang yang kita kasihi. Kepada istri atau suami; kepada anak ataupun orang tua; kepada sahabat ataupun rekan kerja. Dan lebih manis lagi bila disertai dengan ungkapan kata ataupun benda berupa bunga atau hadiah yang murah meriah namun menarik dan berarti. Tetapi lebih daripada itu, sebagai umat Tuhan, setiap hari kita harus mengamalkan kasih itu, seperti Kristus yang telah lebih dahulu mengasihi kita. Selamat Hari Kasih Sayang!! Gbu all.
Keluaran 13—14
Senin, 15 Februari 2010
Cinta Sejati “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Markus 10 : 9) Owa Jawa (hylobates moloch) adalah sejenis kera kecil (lesser apes) yang hidup di Pulau Jawa, meskipun banyak penduduk di Pulau Jawa yang tidak mengetahui keberadaan satwa yang sudah di ambang kepunahan ini. Owa Jawa, sebagaimana beberapa jenis owa lain, biasanya hidup berpasangan dan monogami. Untuk mendapatkan pasangan yang cocok, Owa Jawa kadang memerlukan waktu yang panjang. Namun setelah mendapatkannya, pasangan ini akan bertahan seumur hidup. Benarbenar tak tergantikan. Jika pasangannya mati, owa tersebut biasanya tidak akan mencari pasangan lagi. Sampai mati. Pengagungan cinta kasih manusia tentu saja dan semestinya melebihi cinta kasih satwa. Walaupun kini tengah marak fenomena perpisahan dalam hubungan suami-istri, tetapi yang Tuhan kehendaki adalah hubungan yang harmonis layaknya Tuhan dengan jemaat-Nya. Efesus 5 dengan jelas menggambarkan hubungan ini. Ada cinta kasih dan kesetiaan yang dituntut dalam hubungan antara suami dan istriyakni seperti Kristus dengan jemaat-Nya. Dan, hubungan yang dipersatukan oleh Allah harus dipelihara dengan baik sebagai wujud ungkapan syukur terhadap Tuhan, “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Markus 10:9) Bahkan kematian pun seyogianya hanya memisahkan manusia secara fisik. Apakah kita sudah mengasihi pasangan kita layaknya Kristus mengasihi jemaat? Atau, mungkin kita masih harus belajar dari kera kecil yang hampir punah di beberapa kawasan hutan yang tersisa di Pulau Jawa? Di bulan kasih ini, marilah kita memperkuat ikatan kasih kita dengan orang-orang yang kita sayangi dan yang menyayangi kita. Kasih Kristus kepada Jemaat adalah teladan bagi kita terhadap orang yang kita kasihi.
Keluaran 15—17
Selasa, 16 Februari 2010
Jatuh Cinta Lagi “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula“ (Wahyu 2:4) Resep cinta yang sejati adalah jatuh cintalah pada orang yang sama berkali-kali! Jika hanya jatuh cinta sekali, lalu sesudah itu tidak pernah lagi, cinta perlahan-lahan menjadi dingin dan hubungan menjadi hambar. Bisa saja berbagai kewajiban sebagai kekasih masih dilakukan secara rutin, tetapi tanpa rasa cinta semuanya hampa dan sia-sia (bandingkan: 1 Korintus 13:1-3). Begitulah pengalaman jemaat Efesus dalam hubungan mereka dengan Tuhan. Mereka masih sedia berjerih payah dan bertekun melayani, bahkan sangat tegas menghadapi ajaran sesat (ayat 2). Mereka rela menderita demi Yesus (ayat 3). Tragisnya, kasih mereka kepada Tuhan sudah berubah menjadi kewajiban dan rutinitas yang biasa saja dilakukan. Akibatnya, pelayanan menjadi hambar. Tuhan pun menegur mereka dengan keras (ayat 5). Tanpa kasih mereka tidak akan efektif menjadi saksi-Nya, mereka akan gagal menjadi pelita Tuhan bagi dunia. Jika mereka tidak belajar lagi untuk mengasihi, cahaya mereka akan semakin redup dan Tuhan akan membubarkannya atau mengambil kaki pelita Tuhan dari Efesus. Kita tentunya pernah mengalami kasih yang semula, yaitu kasih yang berkobar saat pertama kali berjumpa secara pribadi dengan Kristus. Gairah dan kasih ini bisa redup dengan berjalannya waktu. Ketika kasih semakin dingin, pelayanan pun dikerjakan lebih sebagai kewajiban daripada ungkapan kasih pada Tuhan. Bacaan kita mengingatkan, betapa seriusnya hal ini. Apakah Anda sedang mengalaminya? Mintalah anugerah untuk jatuh cinta lagi kepada Tuhan. Hari ini! Anda perlu jatuh cinta kepada Tuhan setiap hari, maka Anda pasti semakin tenang, nyaman dan berbahagia.
Keluaran 18—19
Rabu, 17 Februari 2010
Cinta itu Terus Hidup “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!” (Kidung Agung 8:6) Carmen Ruiz Perez dari Spanyol, jatuh cinta pada Steve Smith, ketika mereka bertemu 16 tahun lalu dalam pertukaran pelajar di Inggris. Setahun kemudian, mereka berpisah ketika program itu berakhir. Carmen kembali ke Spanyol, lalu pindah ke Prancis. Beberapa tahun kemudian Steve mengirim surat cinta untuk Carmen, ke alamat ibunya di Spanyol. Sayang, surat itu terselip di belakang perapian lebih dari satu dekade, dan baru ditemukan ketika rumah itu direnovasi. Akhirnya, walau belasan tahun telah berlalu, cinta mereka bertaut kembali. Mereka pun menikah pada Juli 2009. Kerap kali cinta suami istri tampak menggebu di awal, tetapi luntur seiring berlalunya waktu. Bisa karena cinta hanya untuk memuaskan nafsu, mengangkat gengsi, mengisi hati yang sepi. Atau, cinta dianggap barang; menarik dan enak dipakai ketika baru. Lalu bisa dibuang jika sudah bosan, untuk diganti yang baru. Atau, ketika kelemahan pasangan tampak, lunturlah cinta. Padahal kelemahan dan kekurangan seharusnya menyatukan pasangan, karena timbul kebutuhan untuk saling menopang. Salomo yang diyakini menuliskan Kidung Agung, mengungkap makna cinta sejati. Di masa jayanya, ia kerap menerima upeti dari negara tetangga, berupa gundik. Namun, cintanya terhadap sang istrigadis Mesir yang hitam manis, tetap bertahan. Cintanya kuat bagai maut. Semakin lama semakin lekat. Bagaimana cinta kita terhadap pasangan? Adakah cinta itu semakin kuat, khususnya saat badai menerpa? Atau, cinta itu mulai goyah karena terkikis oleh kesibukan, kekecewaan, dan tumpukan masalah kecil? Ambillah waktu untuk hadir bagi satu sama lain; tak hanya raga, tetapi juga jiwa dan roh. Cabutlah duri yang merusak cinta, agar cinta itu terus hidup.
Keluaran 20—21
Kamis, 18 Februari 2010
Yang Terutama "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6 : 33) Ini adalah sebuah kisah yang nyata dimana ada seorang seorang pria bernama Kurt Warner. Nama ini mungkin terasa asing bagi Anda, namun coba tanyakan kepada masyarakat Amerika Serikat. Tidak ada satu pun yang tidak mengetahui siapakah dirinya. Kurt merupakan olahragawan AS. Ia adalah pemain Football yang aktif sampai saat ini. Berbagai penghargaan telah ia raih dari cabang olahraga favorit masyarakat negara berjulukan "Pam Sam" tersebut. Di tahun 2008 ketika ia membawa timnya, Arizona Cardinals sebagai juara liga Football AS (NFL), di tahun yang sama itu pula Kurt menerima penghargaan Walter Payton NFL Man of the Year Award. Dalam sebuah wawancaranya dengan sebuah media Kristiani Amerika Serikat, pria berbadan tegap ini membuka rahasia mengenai kesuksesan yang ia raih. Ia katakan bahwa apa yang ia dapatkan selama ini adalah karena ia menempatkan Tuhan sebagai tempat paling pertama di dalam hidupnya. Setiap hari, ia bersama dengan istri dan anak-anaknya mengambil saat teduh dan mempraktikkan apa yang telah mereka baca pada hari itu. Hal itu terus dilakukan oleh Kurt dan keluarga sampai hari ini. Kita pun bisa mengalami apa yang diterima Kurt dan keluarga. Namun, kuncinya adalah kita harus menjadikan Tuhan sebagai yang paling utama dalam kehidupan kita. Kesuksesan dan kebahagiaan adalah bonus ketika kita setia dan jujur membangun hubungan dengan-Nya. Ketika Kristus ditempatkan ke posisi semestinya dalam hidup kita maka segala anugerah dan berkat yang Dia curahkan menjadi milik kita.
Keluaran 22—24
Jumat, 19 Februari 2010
Tepat Waktu "Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat." (Galatia 4 : 4) Setelah melakukan penelitian terhadap perilaku ribuan pengguna telepon genggam di salah satu kota di Amerika Serikat, Dr. James Katz, seorang profesor di bidang komunikasi di Rutgers University, menyimpulkan bahwa telepon genggam telah mengubah pembawaan cara berpikir seseorang terhadap waktu. Dalam sebuah penelitian, dikatakan bahwa Amerika Serikat kini hidup dalam "soft time" atau "waktu lunak". Istilah "soft time" diciptakan sebagai gambaran pemikiran para pengguna telepon genggam di negara tersebut yang menelepon pada pukul 08:20 untuk mengatakan ia akan terlambat hadir dalam rapat yang diadakan pada pukul 08:30, datang pukul 08:45, dan menganggap dirinya tepat waktu karena ia telah menelepon sebelumnya. Allah tidaklah seperti itu, Dia senantiasa tepat waktu. Mungkin ada diantara Anda yang berkata, "Jika Allah tepat waktu, mengapa tidak segera menghentikan peristiwa menyakitkan dalam hidup saya?" kenyataan yang Anda alami bukanlah kebenaran, tetapi hanya sebuah fakta. Alkitab dengan jelas menulis tentang bahwa Allah adalah Pribadi yang tepat waktu, "Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan (pada saat yang tepat) oleh Allah." (Roma 5:6). Percayakanlah hidup Anda kepada Tuhan dan yakinlah bahwa rencana-Nya pasti terjadi dalam hidup kita sesuai dengan waktu yang telah Dia tetapkan. Waktu Allah tidak akan pernah meleset dalam kehidupan kita, walaupun ada pihak-pihak lain yang ingin mengacaukannya. Sumber: Kingdom Magazine
Keluaran 25—26
Sabtu, 20 Februari 2010
Semua Untuk Tuhan "Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (1 Korintus 10 : 31) Seorang pria asal Inggris, George Herbert dikenal sebagai penyair berbakat pada zamannya. Suatu hari, ia mencoba merenungi kembali atas segala apa yang dikerjakannya selama ini dan mulai bertanyatanya kepada Tuhan. Herbert merasa apa yang dilakukannya selama ini belum memenuhi panggilan awal yang ditetapkan oleh Tuhan. Namun, ia sadar bahwa menjadi seorang pendeta yang berdiri di atas mimbar bukanlah hal yang menarik baginya, walaupun Dia menuntunnya ke arah itu. Ia menjadi seorang ragu-ragu. Setelah memberontak sekian lama, ia menyadari bahwa tunduk kepada ketuhanan Kristus adalah jalan keluar dari perhambaan keegoisan untuk menuju kebebasan sejati dan kepuasan hidup. Ia juga menyadari bahwa melayani Tuhan tidak selalu harus mati sebagai martir, tetapi lebih daripada itu, melayani Tuhan adalah melakukan pekerjaan manusia dengan penuh kerelaan dan penyembahan bagi kemuliaan-Nya. Menjadi full timer atau tidak seharusnya bukanlah hal yang harus kita pusingkan hari-hari ini. Allah tetap memberkati dan menyertai apa yang Anda lakukan di dalam bidang pekerjaan Anda, apa itu sebagai dokter, humas, tentara, guru, maupun aparat kepolisian. Bahkan yang perlu kita sadari sekarang bahwa bekerja adalah bagi Tuhan. Pekerjaan yang menjadi tanggungjawab Anda hari-hari ini akan sangat lebih berarti bila Anda memfokuskannya bagi kemuliaan nama Tuhan dan penuh dengan sukacita. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia.
BAHAN EFC
FEBRUARI : ETOS —“RAJIN”
Bahan EFC tahun 2010 akan membahas “8 Etos Rajawali”. Dengan kasih Tuhan, kami mengajak saudara-saudari semua untuk menumbuhkembangkan “8 etos Rajawali”, yaitu : R - Rajin A - Andalkan Tuhan J - Jujur A - Antusias W - Wawasan Luas. A - Akur L - Luwes I - Innovatif Sehubungan dengan Etos 1 Rajawali yaitu : RAJIN, maka sebagian dari pelajaran pada minggu ini diambil/disadur buku “BALANCED LIFE” - Bab 5, penulis : Pat Gelsinger (Senior Vice President & Chief Technology Officer Intel); dan juga buku DR. Myles Munroe berjudul “RELEASING YOUR POTENTIAL”, bab 11.
BEKERJA KERAS Munroe mengutip apa yang menjadi pernyataan dari Jim Michaels, seorang jurnalis televisi di Louisville, Kentucky bahwa “terlalu banyak pekerja lebih suka tiba di rumah daripada bergerak maju”. Itu berarti tidak adanya antusiasme dalam diri para pekerja, dimana menganggap bahwa pekerjaan mereka membosankan, berat, rutin, menjemukan ataupun menjengkelkan. Bahkan terkadang ada yang cenderung melihat pekerjaan itu sebagai sesuatu yang menakutkan, seperti kematian atau pajak. Bagaimana dengan Saudara sendiri? Pat Gelsinger menuliskan seperti ini : “Saya sangat percaya bahwa orang Kristen seharusnya menjadi karyawan yang benar-benar terbaik”, ….“Orang Kristen harus menjadi pekerja paling giat di antara mereka semua (maksudnya “mereka semua”, yaitu orang-orang yang bukan Kristen—red)”.
Ia tidak bermaksud bahwa orang Kristen harus menjadi orang yang “gila kerja”. Namun, pada jam kerja—yang secara khusus sepertiga atau lebih dari seluruh hidup kita, pesan sederhananya adalah : Lakukan yang terbaik! Alkitab dengan jelas dan berulang-ulang mendukung sudut pandang tersebut. Kolose 3 : 23—24 dikatakan : “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya”. Kita pun dapat melihat tema yang sama yang disampaikan dalam beberapa ayat berikut ini : √ Efesus 4 : 28— “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan”. √ 1 Tesalonika 4 : 11— “Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan…” √ 1 Tesalonika 5 : 12-13— “…….supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras diantara kamu….” √ 2 Tesalonika 3 : 10— “….kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”. √ 1 Korintus 4 : 14— “Kami melakukan pekerjaan tangan yang berat”. √ 1 Korintus 15 : 58— “Karena itu saudara-saudara yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”. Jika Allah mengulang-ulang dan menguraikan kebenaran itu, seharusnya kita tidak melalaikannya tetapi dengarkanlah hal itu! Setiap orang Kristen haruslah menjadi pekerja atau karyawan yang baik. Bukan berarti orang Kristen lebih unggul daripada orang non Kristen ataupun kemudian membangun sikap merasa diri melebihi yang lain, karena Alkitab dengan jelas mengarahkan kita untuk “dengan rendah hati menganggap yang lain lebih utama dari dirinya sendiri” (Filipi 2 : 3).
Dalam Kolose dan Kitab lainnya diuraikan bahwa kita memiliki “warisan dari Tuhan”, dan tujuan hidup kita bukan saja untuk masa sekarang ini tetapi sampai kekekalan, maka dengan demikian kita dapat melewati segala intrik politik, kendala-kendala, upaya orang lain untuk menjatuhkan kita dan berbagai gangguan lainnya. Kita kemudian dapat melihat bahwa pahala kita pada akhirnya bukanlah cek pembayaran, promosi, penghargaan, posisi yang lebih baik, atau penghargaan duniawi lainnya. Sebaliknya, pahala kita adalah perkataan yang kuat namun sederhana: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia” dari Bapa Sorgawi, ketika kita menerima warisan hidup yang kekal. Orang Kristen seharusnya tidak malu atau ragu-ragu untuk berharap menjadi besar. Kita harus mencapai posisi yang berpengaruh dan menggunakan itu untuk kerajaan Allah dan kemuliaan-Nya. Pikirkan tentang tokoh-tokoh besar dalam Alkitab : • Yusuf, penguasa kedua dalam kepemimpinan Firaun di negara terbesar pada zaman itu. • Musa, anak angkat Firaun, pemimpin bangsa Yahudi. • Daniel, penguasa kedua di bawah 3 raja yang berbeda. • Nehemia, penasehat raja yang dipercaya. • Daud dan Salomo, pemimpin bangsa terbesar di bumi pada zaman mereka. Dalam Alkitab berulang-ulang kita melihat umat Tuhan berada pada posisi tinggi dan berpengaruh. Mereka bisa seperti itu karena salah satu alasan yaitu mereka adalah pekerja keras dalam hal jasmani maupun rohani.
7 Kiat Bekerja Menurut Amsal Salomo 1. Andalkan Tuhan (Amsal 3 : 5—6)—Sertakan Tuhan di dalam segenap pekerjaan kita. Karena banyak yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yang terjadi yang tidak pernah kita duga sebelumnya. 2. Carilah Pengetahuan Ilmu pengetahuan (Amsal 19 : 2)—Cara bekerja yang benar dan efisien perlu kita cari. Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti. Amsal 19:20 berkata, "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan".
3. Rajin dan Cekatan (Amsal 10 : 4)—Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya, terutama waktu menetapkan promosi jabatan & kenaikan gaji. Amsal 14:23 berkata, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja." 4. Berlakulah Jujur dan Benar (Amsal 16 : 8)—Dan Amsal 10:9 berkata, "Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui ". Renungkan juga Amsal 10:16. 5. Jaga Mulut (Amsal 21 : 23)—Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan ditambahi lagi dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor. Dan Amsal 10:19 berkata, "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi." 6. Sabar dan Tenang (Amsal 16:32) - Amsal 14:30 menambahkan, "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." 7. Jangan Ingin Cepat Kaya—Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja. Yang harus diperhatikan adalah : Menjadi kaya, bukanlah tujuan utama di dalam hidup ini. Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa. Menikmati hidup lebih penting daripada menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah. Renungkanlah Amsal 10:22 dan Amsal 13:11.
Bahan Diskusi : 1. Menurut Saudara apa yang dimaksud dengan “bekerja keras” dan apa juga yang dimaksud dengan istilah “gila kerja”. Apakah perbedaan keduanya? 2. Apakah yang menjadi tujuan Saudara “bekerja keras”? 3. Bacalah dan renungkanlah 2 Tesalonika pasal 3 kemudian temukan kebenaran tentang “Berdoa dan Bekerja” itu dan dampaknya bagi kita serta orang lain. Untuk bulan Februari, buku yang direkomendasikan berjudul: HABITUDES – Kebiasaan dan Sikap yang Membangun Seorang Pemimpin (Penulis: DR. Tim Elmore) Alangkah baiknya jika masing-masing membeli buku tersebut. Namun, jika ada yang belum dapat membelinya, ada satu eksemplar di rak buku Lt. Dasar (atau hubungi Sdr. Relly) - yang dapat Saudara baca di tempat, tanpa dibawa pulang..
renungan SUPER
Tahapan Menuju Kedewasaan Rohani Renungan pada kebaktian doa di Sabtu pertama bulan Februari 2010 ini saya beri judul “Tahapan Menuju Kedewasaan Rohani”, seiring dengan tema bulanan kita yaitu “Mature Love” yang berfokus pada Firman Tuhan dari kitab Keluaran. Pendewasaan rohani tentunya perlu tahapan, perlu proses, dan kita tidak dapat melakukannya sendiri… melainkan kita perlu pertolongan Tuhan, kita perlu Roh Kudus untuk melewati tahap demi tahap dalam proses menuju kedewasaan rohani. Sama seperti seseorang yang baru saja bertobat atau lahir baru itu akan seperti bayi-bayi rohani yang perlu minum susu atau mengkonsumsi makanan-makanan yang lembek/lunak. Dia tentu hanya bisa merangkak, dia belum bisa berdiri, berjalan ataupun berlari. Seorang bayi perlu waktu untuk menuju tahapan berikutnya sampai menjadi orang yang dewasa, dan tentunya dia perlu bantuan orang tuanya. Bapak/ibu yang terkasih, kitab Keluaran yang menjadi dasar firman Tuhan sepanjang bulan ini terdiri dari 40 pasal dan tokoh utamanya adalah Musa dan dia meninggal pada usia 120 tahun. Selain itu tentunya ada Firaun (raja Mesir), Miryam (kakak perempuan Musa), Harun (kakak lakilaki Musa) dan Yosua yang adalah penerus Musa. Musa dilahirkan dalam sebuah keluarga yang berani, karena ketika dia lahir, ada sebuah perintah dari raja agar semua bayi laki-laki harus dibunuh. Ibu Musa menyembunyikan anaknya itu selama 3 bulan, kemudian membuat sebuah keranjang dan bayi Musa disembunyikan di dalamnya kemudian diapungkan di sungai Nil, sementara kakak perempuan (Miryam) memperhatikannya. Ketika puteri raja datang ke sungai untuk mandi, dia menemukan keranjang tersebut dan mengambil/mengadopsi bayi Israel itu. Itulah sebabnya dia memberi nama bayi itu ‘Musa’ yang berarti “Keluar Dari Air”. Bapak/ibu yang terkasih, saya tidak membahas lebih jauh tentang sejarah dari kelahiran Musa karena kita semua sudah tahu dan merupakan cerita menarik bagi anak-anak sekolah minggu. Tetapi pasal 40 yang baru saja kita baca adalah merupakan antiklimaks dari perintah-perintah Allah kepada Musa untuk mendirikan Kemah Suci, yang akan digunakan oleh bangsa Israel sebagai tempat ibadah dan sekaligus tempat untuk mendengar perintah-perintah Allah..
Namun sebelum pendirian Kemah Suci, kita bisa melihat bagaimana tahapan kehidupan kerohanian bangsa Israel. Pada pasapasal sebelumnya dari kitab Keluaran ini, kita bisa melihat bahwa walaupun bangsa Israel telah menyaksikan pertolongan Tuhan yang nyata melalui pembebasan dari perbudakan bangsa Mesir karena orangorang Mesir mengalami tulah-tulah sehingga raja Firaun harus membebaskan bangsa Israel; bangsa Israel dengan mata kepala sendiri telah menyaksikan bahwa Allah membelah laut Teberau sehingga mereka bisa menyebrang dan melihat bangsa Mesir mati terhantar di pantai laut sehingga takutlah orang Israel kepada Tuhan dan mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa Hamba-Nya (Kel. 14:31). Tetapi… bapak/ibu terkasih, dengan mujizat Allah yang begitu besar justru dalam waktu yang tidak lama, kehidupan kerohanian bangsa Israel menunjukan penurunan yang sangat drastis. Mereka bahkan mendirikan lembu emas dan Tuhan marah kepada bangsa ini karena tidak menunjukkan adanya peningkatan menuju kedewasaan rohani. Tetapi syukur kepada Allah karena Musa seorang pemimpin yang baik, dia mencoba melembutkan hati Allah seperti yang dapat kita baca dalam Keluaran 32 : 11-14. Bapak/ibu yang terkasih… belajar dari pengalaman bangsa Israel, saya perlu sampaikan bahwa mujizat dan pertolongan Tuhan yang kita alami, tidak selamanya membawa kita lebih dekat kepada Allah, atau membawa kehidupan kerohanian kita makin dewasa meskipun tujuan Allah adalah melalui pertolongan-Nya kita akan semakin dekat padaNya. Selanjutnya, jika kita membaca pasal-pasal berikutnya yaitu bagaimana bangsa Israel menuruti perintah Allah untuk membawa persembahan khusus atau menyuruh setiap orang membawa barangbarang seperti emas, perak dan lain-lain untuk dikumpulkan sebagai persembahan kepada Allah dalam pembangunan rumah Tuhan atau Kemah (Kel. 35:22). Jika kita membaca lagi pasal-pasal selanjutnya yaitu 36-39, bagaimana bangsa Israel menuruti perintah Allah dengan menyuruh mereka membuat ornamen-ornamen penting yang akan diletakkan di dalam Kemah Suci seperti: tabut perjanjian, meja roti sajian, kendil, mezbah pembakaran ukupan, mezbah korban bakaran, bejana pembasuan, pelataran dan lain-lain. Ini menunjukan bahwa bangsa Isreal telah mulai taat kepada perintah Tuhan, dan di dalam ketaatannya itulah Allah ingin bangsa Israel membuat Kemah Suci sebagai tempat hadirat Allah bahkan Allah sendiri yang akan bersemayan di dalamnya. Ketaatan kepada Allah adalah sangat penting dan merupakan hal yang mendasar menuju pada pendewasaan kehidupan kerohanian kita, dan Allah siap untuk membentuk kita dan bahkan mendewasakan kehidupan kerohanian kita.
Bapak/ibu yang terkasih, seperti judul renungan yang saya berikan hari ini yaitu “Tahapan Menuju Kedewasaan Rohani”, maka saya ingin kita belajar dari kitab Kel. Pasal 40 yang telah kita baca. Kemah Suci seperti apa yang Allah inginkan bangsa Israel buat…? Kalau kita hanya membaca dan tidak mempelajarinya dengan saksama tentang Kemah Suci dengan segala ornamen-ornamen atau peralatannya yang dibuat Musa atas perintah Allah ini, tentu akan membingungkan kita. Karena Kemah Suci secara keseluruan tidak saja ditulis dalam kitab Keluaran tetapi dalam kitab Imamat, Bilangan, Ulangan, dll., bahkan dalam perjanjian baru pun disinggung tentang Kemah Suci ini. Secara sederhana ingin saya jelaskan bahwa Kemah Suci tersebut terdiri dari 3 bagian yaitu Halaman (Pelataran), Tempat Kudus dan Tempat Maha Kudus. Jalan masuk ke pelataran hanya satu dan disebut Gerbang Pelataran (Kel. 27:16); jalan masuk ke dalam Tempat Kudus satu juga dan disebut Pintu Kemah (Kel. 26:26); dan jalan masuk ke tempat Maha Kudus satu pula yang dinamakan Tabir (Kel.26:31). Ornamen-ornamen apa saja yang terdapat dalam Pelataran atau Halaman…? Yaitu Mezbah Korban Bakaran dan Bejana Pembasuhan. Jika kita perhatikan bahwa Mezbah Korban Bakaran terletak tepat di depan pintu gerbang, dan disanalah hewan-hewan korban dibakar dan dipersembahkan oleh bangsa Israel kepada Allah. Ini berarti ketika kita masuk dalam pelataran, maka kita tidak dapat hanya sekedar melewati begitu saja tetapi ada korban bakaran di sana yang harus dipersembahkan terlebih dahulu. Ketika seseorang rindu dan mau mendekat ke hadirat Allah, maka tidak ada jalan lain kecuali melalui korban penebusan, dan ini berarti ada pengakuan dosa serta penyangkalan diri dari orang tersebut. Mezbah Korban Bakaran mewakili salib Kristus dan langsung berada di dalam Pintu Gerbang KESELAMATAN, dan ini menunjukan komitmen kita untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan kita dan sekaligus mempersembahkan hidup kita kepada Allah. Dalam surat kepada jemaat di Galatia (Gal.2:20) Paulus berkata “Aku telah disalibkan bersama Kristus”. Seringkali kali kita ingin menjauhkan diri dari Mezbah Korban Bakaran, bahkan kita ingin sekali menghindarinya karena Mezbah itu panas dan menghanguskan… tetapi kita harus melewatinya… kita harus mati bagi diri sendiri… kita harus menanggalkan keinginan daging kita, dan sebaliknya hanya merindukan kehendak Allah dalam hidup kita sehari-hari. Setelah melewati Mezbah Korban Bakaran, maka kita sampai pada ornamen yang kedua yang ada di dalam pelataran atau halaman yaitu Kolam (Bejana) Pembasuan seperti mangkuk yang bundar dan besar dan merupakan tempat bagi imam-imam membasuh tangan dan kakinya sebelum melakukan upacara korban (Kel.30:20-21). Air dalam kolam pembasuan yang digunakan oleh para imam-imam untuk membasuh tangannya ini menggambarkan Firman Allah yang menyucikan kita seperti yang dikatakan dalam Efesus 5:25-26.
Disamping itu, yang menarik disini ketika saya memperhatikan dalam kitab Kel. 38:8 bahwa Bejana ini terbuat dari cermin-cermin tembaga yang dipersembahkan oleh para wanita. Ini berarti bahwa cermin kehidupan kerohanian kita adalah Firman Tuhan. Kita hanya bisa mengukur kehidupan kerohanian kita dari hari kehari melalui Firman Tuhan sebagai cermin kita. Cermin kehidupan kerohanian kita tidak dapat hanya diukur melalui melalui undang-undang, peraturanperaturan atau norma-norma maupun etika kehidupan, tetapi neraca yang akurat adalah Firman Tuhan yaitu apakah tingkah-laku kehidupan kita sesuai dengan Firman Tuhan atau tidak. Bapak/ibu yang terkasih, dalam tahapan kehidupan kerohanian ini ada dua hal yang telah kita pelajari dan harus kita lalui, namun itupun baru sampai di Pelataran atau Halaman dari Kemah Suci yang dibuat oleh Musa ini yaitu: (1) Pengorbanan atau Pengakuan atau Penyangkalan diri di dalam Mezbah Korban Bakaran dan (2) Penyucian diri di dalam Kolam Pembasuan. Kita mengaku dosa kita, kita bertobat dan masuk dalam penyucian atau babtisan air, yang berarti kita masuk dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Seperti saya sampaikan sebelumnya bahwa di Halaman atau Pelataran Kemah Suci hanya ada satu pintu dan dari pelataran ke ruang kudus hanya satu pintu dan dari ruang kudus ke ruang tempat maha kudus hanya satu pintu pula dan ini berarti bahwa tahapan kehidupan kerohanian kita tidak dapat naik ke tahap yang lebih tinggi atau melonjak jika kita tidak melewati pintu demi pintu. Bapak/ibu yang terkasih, saya tidak akan membahas seluruh ruangan yang ada dalam Kemah Suci ini, tetapi saya ingin katakan bahwa tahapan kehidupan kerohanian kita yang masih berada dalam Pelataran atau Halaman berarti kita masih bisa di ombang-ambingkan oleh pengaruh dunia ini. Dalam Kemah Suci, kalau kita perhatikan bahwa pelataran itu berada di luar walaupun masih dalam pintu gerbang atau pagar. Ini berarti orang yang berada di Pelataran, kapan saja akan basa kalau hujan turun dan kering bila terkena sinar matahari. Itu sebabnya kita perlu masuk terus ke Tempat Kudus yang tidak akan terkena hujan maupun panas, karna kalau kita membaca dan perhatikan kitab Keluaran khususnya dalam pasal 26:1-14 dan Pasal 38:819 bahwa di Tempat Kudus maupun Tempat Maha Kudus itu ditutupi oleh tenda dan 3 (tiga) tudung atau lapisan penutup. Lapisan Tudung pertama terbuat dari bulu kambing; Tudung kedua terbuat dari kulit domba jantan (diwarna merah); dan Tudung ke tiga yaitu yang paling atas dan harus bahan yang kuat dan tahan panas serta hujan yang terbuat dari kulit lumba-lumba.
Bapak/ibu yang terkasih, jika kita berada dalam Tempat Kudus, berarti kita tidak akan kehujanan atau kepanasan. Dan saya mengajak kita semua masuk pada tahapan kehidupan rohani yang lebih dalam lagi yaitu masuk di Tempat Kudus. Jika kita berada di dalam Tempat Kudus, maka kita akan menjumpai ornamen-ornamen seperti: (1) Meja Roti Sajian; (2) Kandil Emas atau Kaki Dian atau Pelita Emas; dan (3) Mezbah Dupa. (1) Meja Roti Sajian, menunjuk kepada Firman Tuhan sebagai makanan rohani yang setiap hari perlu kita makan. Ini berarti kita perlu mendengar atau membaca, merenungkan dan menyimpan Firman-Nya dalam hati serta melakukannya. (2) Kandil Emas, berbicara tentang material emas atau logam mulia yang ditempa untuk dibuat menjadi Kaki Dian dan Pelita. Bahan baku cincin atau perhiasan emas yang kita pakai itu tidak berasal dari tokoh emas atau mall-mall, melainkan berasal dari pegunungan batu atau tanah yang mengandung emas. Emas itu harus diproses atau dipisahkan dulu dari batu atau tanah kemudian dimurnikan kembali untuk menjadi batangan emas yang akhirnya akan dibentuk menjadi perhiasan-perhiasan yang indah. Ini menggambarkan kehidupan kerohanian kita yang mau menderita di dalam Kristus dan menjadi terang dunia. Karena melalui Kandil Emas inilah maka Tempat Kudus atau Ruang Suci dapat menjadi Terang. (3) Mezbah Dupa merupakan ornamen/alat yang terdekat dengan tempat Maha Kudus, dan berarti pentingnya doa dan penyembahan jika kita ingin menghampiri Allah. Mezbah Dupa adalah tempat membakar dupa dan dupa itu harus menyalah setiap saat. Ini berarti kita perlu menaikan doa atau doa syafaat kita secara terus-menerus kepada Allah. Karena para imam besar membakar dupa setiap pagi dan petang pada waktu mengisi dan membersihkan Kaki Dian (Kel. 30:7-8). Dalam kitab Mazmur 141:2 Daud mengatakan: “Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan Ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang”. Bapak/ibu yang terkasih, sebagai akhir dari renungan ini saya mengajak marilah kita masuk pada tahap kehidupan kerohanian yang lebih tinggi yaitu ke Tempat Kudus. Karena orang yang berada dalam tempat kudus tidak akan takut atau kuatir barang sedikitpun tentang ramalan atau prediksi-prediksi dunia yang menakutkan, dia tidak akan kuatir dengan adanya niat jahat orang lain, dia tidak akan kuatir tentang masa depannya, karena dia percaya bahwa ada perlindungan Allah yang berlapis-lapis dan sangat kuat. Amin…! (Oleh : Bp. Simson Masengi—Disampaikan dalam Kebaktian Doa, Sabtu, 6 Februari 2010).
GAMBAR KEMAH SUCI & TEMPAT KUDUS
KEMAH SUCI
TEMPAT KUDUS
PENGUMUMAN GEREJA
Jemaat yang merayakan Hari Kelahiran Minggu ini : ∗ Bp. Frederick Hetharia (16 Febr) ∗ Ibu Edith Alma Sleebos (17 Febr)
Anak Sekolah Minggu yang merayakan Hari Kelahiran Minggu ini : * Minggu ini tidak ada
Minggu ini : ∗ Kel. Rumimper Luntungan (14 Febr) ∗ Kel. Bp. Jonni Saragih (16 Febr)
“Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu”. (Mazmur 91 : 11) INFO IBADAH DOA Ibadah Doa akan diadakan pada : Hari/Tgl : Sabtu, 20 Februari 2010 Jam : 10.00—12.00 Wib Tempat : Graha Rajawali. Diharapkan kehadiran para pelayan altar dan jemaat yang rindu untuk berdoa bersama. GBU
INFO PENYEMBAHAN—Fellowship & Rapat Tim Penyembahan (Pemusik, WL, Singers, Penari, Soundman, & Pemerhati) akan diadakan pada : Hari/Tgl : Jumat, 19 Februari 2010. Jam : 18.30 wib s/d selesai. Tempat : Graha Rajawali INFO UMAS—Usia Emas Persekutuan/Ibadah UMAS akan diadakan pada : Hari/Tgl : Sabtu, 20 Februari 2010 Jam : 08.00 wib—09.30 wib. Tempat : Graha Rajawali. Diharapkan kehadiran semua jemaat UMAS yang ada di Rajawali, dan jangan lupa juga mengajak saudara atau kenalan se-usia untuk beribadah bersama-sama dan menerima berkat rohani dari Tuhan dalam ibadah tsb. Tuhan memberkati!
INFO YESS— Datanglah dalam Ibadah YESS Sore ini, jam 5, tgl 14 Februari 2010. Bertepatan hari ini adalah “Valentine Day”, jadi setelah ibadah akan ada acara TUKAR KADO, dengan budget minimal Rp.20 rb. Keterangan lebih lanjut hubungi : Kak Relly. God bless you all . . . .
PUISI CINTA KASIH Cinta kasih lahir dari hati yang mau belajar Dan pergi menjauh dari hati yang penuh nafsu dan keserakahan Cinta kasih yang sesungguhnya berarti penderitaan bukan kesenangan semu sejenak Cinta kasih dan pengorbanan adalah satu dan tak dapat dipisahkan Cinta kasih yang didahului nafsu dan seks adalah cinta kasih yang hampa Pengorbanan menanggung penderitaan adalah pesona cinta kasih Di dalam pesona inilah sebenarnya mengalir arus keabadian yang menyatukan dan membaharui hidup Cinta kasih harus dipelajari bukan dirasakan sebagai khayalan yang menjurus pada halusinasi romantis Cinta kasih adalah perasaan khusus yang berbeda dengan perasaan indahnya imajinasi dan kebahagiaan semu Cinta kasih harus dipelajari sebagai bagian dari proses belajar yang membimbing kepada kebijaksanaan menuju kepada kedewasaan.
Happy
eek Joke Of The W Argometer made in Indonesia Suatu hari ada orang Jepang naik taksi, ia meminta supir taksi untuk membawanya berkeliling Jakarta . Ketika ada mobil Honda lewat ia berkata, “Hmmm Honda made in Japan very fast”. Sang supir taksi hanya tersenyum. Lalu kembali lewat mobil Nissan, iapun kembali berkata, “Hmmm Nissan made in Japan very fast”. Sang supir taksi semakin dongkol tetapi ia tetap memaksakan untuk tersenyum. Akhirnya orang Jepang itu pun minta turun di daerah Senayan, orang Jepang itu berkata, “Mas, berapa bayarannya?” Supir taksi menjawab: “Satu juta, pak”! “Wah mahal sekali”, kata orang Jepang. Sopir taksi dengan bangganya menjawab, “Argo made in Indonesia very fast”.
Sepatu Kulit Buaya Seorang perempuan sangat ingin mempunyai sepatu dari kulit buaya. Dia pun pergi ke toko sepatu dan kecewa karena mahalnya. "Mahal amat sih," tanya si perempuan. "Kalau ingin yang murah, ya tangkap buaya saja sendiri," kata si pemilik toko. Terinspirasi oleh perkataan si pemilik toko, perempuan tersebut pergi ke sungai besar di daerah situ sambil membawa senjata api. Beberapa saat kemudian si pemilik toko datang dan terkagum-kagum ketika melihat tiga ekor buaya mati ditumpuk di pinggir sungai. Sementara itu si perempuan terlihat di tengah sungai sedang membidikkan senjatanya ke seekor buaya lainnya. Suara tembakan terdengar, kemudian si perempuan menyeret buaya keempat yang baru ditembaknya ke pinggir dan kemudian menyumpah, "Sialan! Yang ini juga tidak memakai sepatu."
Theme Song :
Meskipun ku tak miliki dunia Dengan kasih-Mu kumiliki s’galanya Meskipun ku bukanlah siapa-siapa Dengan kasih-Mu hidupku pun bermakna Reff : Ku hidup dalam kasih-Mu, Tuhan Yang tak berkesudahan di bumi dan di sorga Ku hidup dalam kasih-Mu Tuhan Yang telah menjadikan Ku lebih dari para pemenang Cipt. Jonathan Prawira
KEGIATAN SEPEKAN SENIN
: Hari Keluarga untuk Gembala dan Staff
SELASA
: Konseling Pribadi
RABU
: Doa & Puasa Keluarga
KAMIS 15.00—17.00
: Kamis Ceria di Regency
JUMAT 09:00—17:00
: Kunjungan jemaat
SABTU 08:00—10:00 10:00—12:00 16:00—selesai
: Persekutuan LANSIA (2 minggu sekali) : Doa & Puasa Bersama : Eagle Family Community * EFC Antiokhia * EFC Filipi * EFC Berea * EFC Efesus * EFC Galatia * EFC Titus * EFC Timotius * EFC Filadelfia
MINGGU 08:00—10:00
10.30—12.00 17:00—19:00
: * Ibadah Raya 1 * Little Eagle Sunday School (LESS) * Ibadah REMAJA (Lt. IV) : * Ibadah Raya 2 * Little Eagle Sunday School (LESS) : Young Eagle Sunday Service (YESS) (Ibadah Setiap Minggu)
CATATAN KHOTBAH
Tanggal Pengkhotbah Teks Alkitab Tema
: _____________________________ : _____________________________ : _____________________________ : _____________________________
Pendahuluan
:
Isi
:
Kesimpulan
:
SUARA PENGHARAPAN Renungan dan Warta Jemaat GSJA CWS Rajawali Penanggung jawab Koord. Pelaksana & Editor Sekretaris Umum Alamat Sekretariat
: Pdt. Antonius Mulyanto, M.Div.: Pdt. Relly Christian Supit, S.Th.: Ibu Ribkha G. Mantiri : Ruko Depok Mall B. 42 - 43, Kota Depok.Tel. (021) 776 0204 Fax (021) 776 0205.