PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN CHART DAN LCD PADA MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BATUDAA
Fatmawaty Damiti1, Dr. Hamzah Yunus.,M.Pd 2, Hj. Irawati Abdul , SE.,M.Si 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK FATMAWATY DAMITI. 911411052. “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan Media Pembelajaran Chart dan LCD pada Mata Pelajaran Komputer Akuntansi Kelas XI Akuntansi di SMK Negeri 1 Batudaa”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi Konsentrasi Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo dibawah bimbingan Bapak Dr. Hamzah Yunus.,M.Pd dan Ibu Hj. Irawati Abdul, SE.,M.Si Penelitian ini bertujuan untuk menyatakan gambaran tentang perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran Chart dan LCD pada mata pelajaran Komputer Akuntansi materi pengenalan menu Aplikasi Komputer MYOB (Mind Your Own Business). Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen atau eksperimen semu dengan rancangan Randomized Pree test-Post test Comparison Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi di SMK Negeri 1 Batudaa. Pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling. Data dalam penelitian ini diambil berupa hasil belajar aspek kognitif siswa. Data ini dikumpul dengan menggunakan instrumen test hasil belajar siswa. Analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran LCD dengan skor 80,6 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran Chart dengan Skor 76,115. Kata Kunci : Hasil Belajar, Media pembelajaran Chart dan LCD
1
Fatmawaty Damiti. Mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2
Dr. Hamzah Yunus.,M.Pd Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Hj. Irawati Abdul , SE.,M.Si Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana dalam menggali potensi dari masing- masing individu baik potensi seorang guru maupun potensi dari seorang siswa. Dalam usaha proses pengembangan pembelajaran banyak cara dan sistem yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan. Hasil belajar siswa dapat diukur sejauh mana sistem yang digunakan dapat terpenuhi, dan tidak membuat siswa merasa bosan dengan pelajaran yang diterima. Berbicara dalam masalah pendidikan juga tidak lepas dari masalah proses belajar mengajar itu sendiri. Aspek proses belajar mengajar tersebut sangat menentukan tujuan pendidikan yang menuntut guru disamping sebagai pengajar juga berperan
sebagai
pendidik,
pembimbing/
pelatih.
Dengan
demikian
guru
berkewajiban meningkatkan kemampuan profesionalnya demi meningkatkan mutu pendidikan,
serta
kualitas
pembelajaran
sebagaimana
diungkapkan
oleh
Darmawiradjo (1981: 23) bahwa ’’mutu pendidikan sangat erat kaitannya dengan mutu guru yang melaksanakan pendidikan disekolah yang bersangkutan“ upaya peningkatan guru sebagaimana dimaksud diatas adalah berkaitan dengan cara, strategi, atau tekhnik dalam pelaksanaan proses pembelajaran, terutama dalam
membentuk pribadi anak didik agar menguasai sejumlah kompetensi setelah ia menjalani proses belajar. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut tersedia. Untuk itu guru dituntut harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. Proses pembelajaran adalah proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, maka dari itu media pembelajaran tersebut menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa adanya media pembelajaran tersebut, komunikasi tidak akan terjadi dan proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara efektif dan optimal. Jadi, media pembelajaran tersebut bisa dikatakan sebagai komponen penting dari sistem pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran ini juga, sebagai salah satu penunjang pada tahapan menjadikan anak didik tidak merasa bosan didalam kelas. Apalagi, pada saat dan waktu-waktu tertentu. Misalnya,menjelang pembelajaran siang hari atau memiliki jam pelajaran kurang lebih tiga jam perhari. Dengan adanya penggunaan media pembelajaran pastinya akan banyak menampilkan, animasi gambar,audio dan video
menarik dari media pembelajaran. Hal ini juga dapat merangsang perkembangan pengetahuan anak, karena dengan konsentrasi yang baik dan menyenangkan lebih mempermudah siswa memahami pelajaran yang diajarkan guru. Oleh karenanya guru harus dituntut berfikir kreatif untuk menghadirkan suasana yang nyaman dan menyenangkan didalam kelas. Dalam proses pembelajaran, khususnya yang didapati dilapangan karena keterbatasan media pembelajaran LCD (liquid chrystal Display) dan laboratorium komputer, sehingga harus menggunakan media pembelajaran chart pada saat mengajar dikelas, jika tidak sempat mendapatkan LCD (liquid Chrystal Display). Oleh karenanya hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tersebut. Karena, hakikatnya untuk mengajar Komputer Akuntansi sangatlah sulit jika hanya teori saja. Namun, dibutuhkan penjelasan teori maupun praktek, berupa tampilan menu dan gambar-gambarnya sehingga siswapun dalam pembelajaran harus serius dan mampu memahami apa yang diajarkan oleh guru. Dalam hal ini, aplikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran Komputer Akuntansi di SMK itu harus menggunakan aplikasi MYOB (Mind Your own Bussiness) yang harus menampilkan menu-menu open, creat, explore, what’s new, dan
menu
exit.
Karena,pada
awalnya
menggunakan
media
pembelajaran
menggunakan chart tidak masksimal dalam proses pembelajaran, siswa yang duduk dibangku belakang terkadang tidak bisa melihat tulisan yang ditampilkan pada chart tersebut. Begitupun,dengan adanya chart kendala pada lem perekatnya, terkadang karton yang digunakan sering lepas, sehingga mengakibatkan konsentrasi siswa tidak
fokus. Tentunya hal ini, menjadikan siswa tidak merasa nyaman dalam menerima pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Beda halnya dengan menggunakan LCD, dengan tampilan yang menarik dan menghadirkan video, audio, gambar , animasi, dan lain sebagainya, menjadikan siswa merasa senang dan tidak mudah bosan didalam kelas. Karena dengan adanya media pembelajaran LCD siswa terfokus pada tampilan materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Sudjana (2011:22) : Hasil belajar adalah ”kemampuan-kemampuan yang dimiliki setelah ia menerima pengalaman belajarnya” Hamalik (2009:159) : mengatakan bahwa ”hasil belajar adalah keseluruhan pengukuran, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan”. AECT (Association Of Education and Communication Technology) (dalam Arsyad, 2004 : 3) : memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Hamalik (1986) : fungsi media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa. Selanjutnya diungkapkan bahwa penggunaan
media
pengajaran
akan
sangat
membantu
keefektifan
proses
pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran) pada saat itu. Kehadiran media dalam pembelajaran juga dikatakan dapat membantu peningkatan pemahaman siswa, penyajian data/informasi lebih menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa fungsi media adalah sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar. METODE PENULISAN Sebelum menentukan desain penelitian atau perencanaan penelitian, maka terlebih dahulu perlu ditetapkan metode dan pendekatan penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, hal ini disebabkan pada sasaran penelitian. Melalui metode ini, maka dilihat masalah yang diteliti dengan variabel X1 dan X2 dengan desain menggunakan Randomized Pretest – Posttest Comparison Group Design yaitu mengukur dengan menggunakan tes awal, perlakuan, dan tes akhir dimana : X1 = Pembelajaran dengan Metode LCD, X2 = Pembelajaran dengan Metode Chart, T1 = Tes awal, dan T2 = Tes Akhir HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa persyaratan analisis uji t yang meliputi uji homogenitas varians penelitian dipenuhi. Dengan demikian, maka data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini dapat menggunakan analisis uji t. Hipotesis dalam penelitian ini : hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran LCD (Liquid Chrystal Display) lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa dengan menggunakan medial pembelajaran Chart. Hasil perhitungan uji t tentang perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran LCD (Liquid Chrystal Display) dan media pembelajaran Chart menghasilkan thitung sebesar 3,027 ternyata lebih besar dari nilai
ttabel sebesar 2,673 pada taraf signifikan 0,01 dengan dk sebesar 54. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran Chart lebih rendah atau sama dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran LCD (Liquid Chrystal Display), dan diterimanya hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran LCD (liquid Chrystal Display) dan yang menggunakan media pembelajaran Chart. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perolehan rata-rata skor hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran LCD (liquid Chrystal Display) sebesar 81,3 lebih tinggi dari rata-rata skor hasil belajar
siswa yang menggunakan media
pembelajaran Chart sebesar 75,73. Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan menggunakan media pembelajaran LCD (Liquid Chrystal Display) dan media pembelajaran Chart dapat memberi pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data, telah terbukti bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran LCD (liquid Chrystal Display) dengan yang menggunakan media pembelajaran Chart. Hal ini ditunjukkan dengan thitung sebesar 3,027. Selanjutnya terbukti bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran LCD (liquid chrystal Display) memiliki rata-rata skor 81,3 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran Chart dengan ratarata skor 75,73. Dan tingkat kemajuan belajar siswa yang menggunakan media
pembelajaran LCD (liquid chrystal Display) memiliki rata-rata 81,3 lebih tinggi dari tingkat kemajuan belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran Chart dengan rata-rata 75,73. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran LCD (liquid chrystal Display) dibandingkan dengan media pembelajaran Chart. Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan: Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa untuk belajar, Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi, Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa, Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif, Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa (Situmorang, 2009) Adapun LCD (Liquid Crystal Display) adalah teknik untuk menyajikan data dalam bentuk huruf-huruf kristal yang tidak tembus cahaya apabila ada dalam medan listrik tertentu. Merupakan pelengkap OHP untuk memproyeksikan informasi langsung melalui komputer. LCD mengubah tampilan komputer dari gambar elektronik menjadi layar proyeksi. Yang menarik dari penggunaan LCD adalah kemampuan menghasilkan kualitas gambar. Teknologi LCD juga dapat menampilkan gambar (pictures), warna (colours), dan gerakan (animated). Dengan LCD pesan dirancang dalam komputer dan hasilnya diproyeksikan ke layar, tindakan menunjuk
dilakukan dengan “mouse” pada komputer. Penggunaan LCD menuntut adanya rancangan program yang dikembangkan secara profesional sehingga efektivitas penggunaan dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran
LCD (Liquid Chrystal
Display), sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab II terkait dengan hipotesis yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran LCD (Liquid Chrystal Display) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran Chart. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa dengan menggunakan Media Pembelajaran LCD (Liquid Chrystal Display) sebesar 81,3 lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran Chart sebesar 75,73. Hal ini karena proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran LCD (Liquid Chrystal Display) dengan berbagai tampilan yang menarik, mampu menampilkan media gerak,gambar, anime, video, suara yang mampu menjadikan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran dan lebih unggul daripada Chart yang hanya mampu menampilkan gambar dan tulisan saja. Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang dikemukakan, maka dapat dijadikan beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1) Diharapkan kepada peserta didik untuk senantiasa meningkatkan hasil belajar yakni dengan dorongan dan bimbingan dari guru pengajar. 2) Diharapkan setiap guru memiliki keterampilan dalam meningkatkan Proses belajar mengajar didalam kelas dan menjadikan media pembelajaran sebagai sarana untuk menjadikan pelajaran dikemas dalam proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan didalam kelas. 3) Diharapkan pihak lembaga untuk mendukung setiap perubahan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Daftar Rujukan Arikunto, suharsimin. 2002. Prosedur Penelitian,Jakarta; Rineka Cipta Darmawiradjo. 1981. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; Rajagrafindo Persada Djamarah S.Bahri 2009. Guru dan anak didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. Rineka Cipta Gagne 2006 Hasil Belajar Jakarta : Rineka Cipta Hanafiah dan Suhana. 2010. Strtegi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik. 1986. Media Pendidikan, Bandung; PT. Citra Aditya Bakti …………. 2001. kurikulum dan Pembelajaran,Jakarta; Bumi Aksara Sardiman 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; Raja Grafindo
Sudjana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung;
Sinar Baru
Algensindo ………….. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, S Nana. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Yusufhadi
Miarso.
2004.
Tekhnologi
Pendidikan
Transformasi Pendidikan. Yogyakarta
dan
peranannya
dalam