Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI Versi 01 - 1 Juli 2014
Fasilitas Kemakmuran Hijau | KEMITRAAN KAKAO LESTARI
Hibah Kemitraan
Fasilitas Kemakmuran Hijau
KEMITRAAN KAKAO LESTARI: Kemitraan untuk Mempromosikan Industri Kakao yang Lestari dan Peningkatan Pendapatan Pekebun Rakyat di Indonesia Apakah Kemitraan Kakao Lestari? Kemitraan Kakao Lestari merupakan suatu prakarsa Pengembangan Rantai Nilai Berkelanjutan (Sustainable Value Chain Development - SVCD) yang didanai komponen Hibah Kemitraan dari Fasilitas Kemakmuran Hijau, sebagai bagian dari Proyek Kemakmuran Hijau yang bertujuan mengentaskan kemiskinan di Indonesia melalui proyek-proyek pembangunan rendah karbon yang berujung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dan kabupaten yang menjadi sasaran proyek.
2
Prakarsa tersebut bertujuan mendukung pengembangan industri kakao yang lestari di Indonesia serta peningkatan pendapatan pekebun rakyat agar mereka dan pengolah kakao memperoleh keuntungan yang setara. Kemitraan Kakao Lestari diperkirakan akan meraih hal tersebut dengan cara: •
• • •
Memperoleh dukungan sumber daya yang signifikan dari sumber daya sektor swasta dan akses ke jaringan pemasaran dari mitra-mitra yang memiliki perhatian serupa dalam memastikan agar Indonesia dapat menjadi sumber kakao yang berkelanjutan di pasar global; Meningkatkan produksi kakao agar dapat menjaga posisi pasar Indonesia dalam rangka menanggapi tumbuhnya permintaan; Memperbaiki dan mengoptimalkan hasil pekebun rakyat agar pendapatan mereka meningkatkan; Mempromosikan tingkat harga kepada produsen yang mencerminkan kenaikan dalam kualitas dan keberlanjutan; dan
Millenium Challenge Account - Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi
•
Memberikan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung, atas pengurangan emisi gas rumah kaca dan/atau peningkatan sekuestrasi karbon.
Mengapa kakao? Di Indonesia, kakao ditanam oleh 1 juta pekebun rakyat di lahan seluas kurang lebih 1,8 juta hektare. Hal ini menjadikan kakao sebagai komoditas perkebunan yang penting dan penggerak utama perekonomian di beberapa provinsi sasaran Proyek Kemakmuran Hijau, terutama Sulawesi. Panen kakao Indonesia mencapai 11% dari produksi dunia, menduduki peringkat ke tiga terbesar setelah Pantai Gading dan Ghana dalam pasar dunia. Beberapa tahun terakhir, tingkat permintaan dunia melewati tingkat suplai. Hasil kakao Indonesia lebih rendah dari seharusnya. Negara ini kehilangan 30% dari kapasitas produksinya dalam tujuh tahun terakhir. Penurunan produktivitas tersebut terutama diakibatkan oleh penuaan tanaman dan serangan hama penyakit. Selain itu, menurunnya minat petani muda untuk bekerja secara jangka panjang di sektor kakao mengancam kelestarian produksi kakao. Seiring dengan menurunnya pendapatan petani, mereka tidak memiliki insentif atau sumber daya untuk melakukan investasi guna mempertahankan apalagi meningkatkan panen. Mereka acap kali beralih ke tanaman yang lebih menguntungkan, meskipun menimbulkan dampak negatif jangka panjang terhadap lingkungan hidup. Terkait hal ini, Fasilitas Kemakmuran Hijau telah memprioritaskan investasi untuk mendukung rantai nilai kakao untuk meningkatkan hasil panen dan pendapatan pekebun rakyat. Peningkatan permintaan dunia atas kakao merupakan kesempatan yang harus dikejar. Demi mendukung upaya tersebut, Fasilitas Kemakmuran Hijau telah mengumumkan Undangan yang pertama. Pengajuan Surat Pernyataan Minat untuk Hibah Kemitraan kategori Pengembangan Rantai Nilai Berkelanjutan.
3
Fasilitas Kemakmuran Hijau | KEMITRAAN KAKAO LESTARI 4
Kemitraan Kakao Lestari apa saja yang dapat didanai oleh prakarsa SVCD dari Fasilitas Kemakmuran Hijau? Mengingat fokusnya pada pekebun rakyat dan keberlanjutan, Kemitraan Kakao Lestari mengutamakan kebutuhan dan keadaan produsen kecil kakao serta nilai-nilai penting kemitraan: kerjasama, pembagian tanggung jawab, dan dukungan menyeluruh di sepanjang rantai nilai sektor kakao dengan fokus pada mata rantai lemah yang akan memberikan dampak besar pada peningkatan pendapatan dan keberlanjutannya. Kemitraan Kakao Lestari dapat berupa gabungan antara perbaikan kualitas bahan tanam dan praktik pemeliharaan tanaman yang lebih baik, tingkat input bahan kimia yang lebih ramah lingkungan, pendampingan teknis dan pelatihan, hubungan ke pasar yang adil dan efisien, dan investasi pada rantai suplai dan pascapanen guna mengatasi kebutuhan kapasitas atau efisiensi yang ada serta kesenjangan antara hasil panen pekebun rakyat dan standar industri. Penerapan praktik terbaik dan catatan pengalaman dari proyek-proyek serupa di kawasan ini, penekanan pada pendekatan inovatif yang dapat direplikasi, serta dana padanan dalam jumlah yang nyata dan wajar dari mitra sektor swasta dan/atau konsorsium juga akan menjadi elemen-elemen penting dalam pemberian Hibah Kemitraan. Di mana saja proyek-proyek bisa dilaksanakan? Apakah terdapat fokus geografis? Bagi MCA-Indonesia, melaksanakan kegiatan di seluruh 10 provinsi dan 24 kabupaten yang menjadi sasaran merupakan prioritas mengingat mereka telah melewati seleksi kabupaten dan proses nota kesepahaman. Apabila keberhasilan proyek serta kemampuan untuk memperoleh dukungan dana padanan dari sektor swasta dalam jumlah besar bergantung pada bagian kegiatan-kegiatan proyek yang berlangsung di kabupaten yang berdampingan di dalam 10 provinsi sasaran, maka proyek demikian dapat dipertimbangkan oleh MCA-Indonesia.
Millenium Challenge Account - Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi
Kabupaten
1. Jambi
(1) Merangin, (2) Muaro Jambi, (3) Kerinci, (4) Tanjung Jabung Timur
2. Sulawesi Barat
(5) Mamuju, (6) Mamasa
3. Nusa Tenggara Barat
(7) Lombok Tengah, (8) Lombok Timur, (9) Lombok Utara
4. Nusa Tenggara Timur
(10) Sumba Timur, (11) Sumba Barat, (12) Sumba Tengah, (13) Sumba Barat Daya
5. Sumatera Barat
(14) Solok Selatan*, (15) Pesisir Selatan*
6. Sulawesi Selatan
(16) Luwu Utara*, (17) Luwu Timur*
7. Sulawesi Tenggara
(18) Kolaka Utara*, (19) Kolaka*
8. Kalimantan Barat
(20) Kapuas Hulu*, (21) Sintang*
9. Kalimantan Utara
(22) Malinau*
10. Kalimantan Timur
(23) Mahakam Ulu*, (24) Berau*
* Nota kesepahaman dan kajian lainnya sedang diproses
Apa saja tingkat pendanaan dan syarat padanan yang telah ditetapkan MCA-Indonesia untuk Kemitraan Kakao Lestari? Dalam rangka mendukung Kemitraan Kakao Lestari, MCAIndonesia akan memberikan hibah yang berkisar antara US$ 1 juta hingga US$ 10 juta untuk setiap proyek Kemitraan. Kemitraan potensial harus memperoleh dukungan dana dari sektor swasta dengan rasio sedikitnya 1:1, artinya Kemitraan potensial setidaknya harus menyamai jumlah hibah yang akan disediakan oleh MCA-Indonesia. Dana bersama dari Kemitraan-kemitraan potensial diharapkan diberikan dalam bentuk tunai atau pembayaran langsung tercatat untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran seperti yang dirinci dalam setiap Perjanjian Kemitraan. Kontribusi dalam bentuk “natura” juga diterima, tetapi hal tersebut tidak akan mengurangi jumlah dana bersama 1:1 yang perlu dipenuhi sebagai syarat minimum.
5
Fasilitas Kemakmuran Hijau | KEMITRAAN KAKAO LESTARI 6
Siapa saja yang dapat bermitra dalam Kemitraan Kakao Lestari? MCA-Indonesia akan menjalin kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki tujuan-tujuan yang sama dengan Kemitraan Kakao Lestari, mempunyai rekam jejak kinerja yang teruji dalam mengelola proyek-proyek pengembangan rantai nilai kakao, dan, yang terpenting, bersedia dan berkomitmen untuk menyatukan sumber daya dan mendanai bersama kemitraan tersebut dengan MCA-Indonesia. Pihak-pihak tersebut bisa berupa perusahaan swasta/ perusahaan yang terdaftar secara sah, bank atau lembaga keuangan, organisasi nonpemerintah dan yayasan, dan asosiasi dagang atau keprofesian. Pihak-pihak internasional harus memiliki kantor perwakilan di Indonesia. Saya berminat. Bagaimana caranya menjadi mitra? MCA-Indonesia telah mengumumkan Undangan Pernyataan Minat untuk Kemitraan Kakao Lestari. Organisasi dan konsorsium yang berminat menjadi mitra MCA-Indonesia dalam Kemitraan Kakao Lestari dipersilakan mengajukan Pengajuan Surat Pernyataan Minat (Letter of Expression of Interest) berikut Konsep Proyek (Concept Note) yang memaparkan usulan proyek kepada MCA-Indonesia lewat pos biasa atau pos elektronik (
[email protected]), paling lambat tanggal 15 Agustus 2014. Informasi rinci, syarat-syarat, dan format Undangan Pernyataan Minat (Call for Expression of Interest)/Konsep Proyek tersedia pada dan dapat diunduh dari situs MCA-Indonesia.
Millenium Challenge Account - Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi
MCA-Indonesia akan meninjau semua Undangan Pengajuan Surat Pernyataan Minat (Call for Expression of Interest) yang diajukan dan akan memilih Kemitraan potensial yang memenuhi syarat minimum untuk mengembangkan dan menyerahkan proposal lengkap Hanya mereka yang mengirimkan Pengajuan Surat Pernyataan Minat (Expression of Interest) tersebut dan yang pengajuannya memenuhi syarat minimum yang akan dipertimbangkan untuk diundang mengajukan proposal Kemitraan yang lengkap.
7
This document was produced with the support provided by the American people through the Millennium Challenge Corporation. The information, opinions and conclusions here do not represent the standing of the Millennium Challenge Corporation or U.S. Government.
Millennium Challenge Account - Indonesia Gedung MR 21, Lantai 11 Jl. Menteng Raya No. 21, Jakarta 10340 Tel. +6221 39831971 | Fax: +6221 39831970
[email protected] | www.mca-indonesia.go.id