Kerangka Acuan Lokakarya Sosialisasi HibahPengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Mayarakat Program Kemakmuran Hijau MCA-Indonesia ____________________________________________________________________________ Pengantar Pada bulan November 2011, Pemerintah Amerika Serikat melalui Millennium Challenge Corporation (MCC) menandatangani suatu perjanjian dengan Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia melalui pertumbuhan ekonomi. Perjanjian ini kemudian dikenal sebagai Compact. Secara khusus, Compact mendukung tujuan pembangunan Pemerintah Indonesia dalam beberapa bidang, yakni modernisasi pengadaan barang dan jasa (procurement), peningkatan kesehatan dan gizi, dan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan melalui tiga proyek: Proyek Modernisasi Pengadaan, Proyek Perbaikan Gizi berbasis masyarakat untuk Mencegah Pertumbuhan Kerdil, dan Proyek Kemakmuran Hijau. Pemerintah Indonesia dan MCC mendirikan Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) untuk mengelola dan melaksanakan Compact dan ketiga proyek tersebut atas nama Pemerintah Indonesia. Compact mulai berlaku pada tanggal 1 April 2013 dan akan berlangsung selama lima tahun sampai dengan tanggal 1 April 2018.
Proyek Kemakmuran Hijau (The Green Prosperity Project) Proyek Kemakmuran Hijau bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rendah karbon yang secara lingkungan berkelanjutan sesuai dengan kebijakan perencanaan pembangunan jangka menengah dan jangka panjang (RPJP dan RPJM) Pemerintah Indonesia dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi Gas Rumah-kaca (RAN-GRK), dan Rencana Tata Ruang Daerah (RTRW). Sebagaimana terinci dalam Compact, Proyek Kemakmuran Hijai memiliki dua tujuan spesifik: 1. meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan memperluas energi terbarukan; dan 2. meningkatkan produktivitas dan mengurangi emisi gas rumah kaca berbasis lahan dengan meningkatkan praktik penggunaan lahan dan pengelolaan sumberdaya alam. Proyek Kemakmuran Hijau akan memberikan kombinasi bantuan teknis dan bantuan keuangan untuk mendukung pembangunan ekonomi pedesaan yang secara nyata meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia dengan caracara yang mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, memperbaiki praktek pengelolaan lahan, melindungi sumberdaya alam, dan melengkapi upaya-upaya mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi lingkungan. Proyek Kemakmuran Hijau akan melibatkan masyarakat lokal dan pemerintah dalam kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan kebijakan pemerintah dan peraturan yang mendukung pembangunan rendah karbon, serta kapasitas membangun masyarakat lokal di sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan Guna memperlancar pelaksanaan Proyek Kemakmuran Hijau di lokasi-lokasi yang ditargetkan di seluruh Indonesia, MCA-I telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan sejumlah pemerintah daerah untuk mendukung tiga jendela yang berbeda tetapi terpadu untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik diatas. Jendela 1 adalah pada Hibah Kemitraan (Partnership Grant), Jendela 2 berkenaan dengan Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat, dan Jendela 3 berkenaan dengan Energi Terbarukan. ToR ini ditujukan untuk sosialisasi Jendela 2. Untuk berbagi informasi rinci tentang Program Kemakmuran Hijau kepada para penerima hibah potensial di provinsi dan kabupaten, sejumlah acara sosialisasi akan dijadwalkan selama bulan September dan Oktober 2015. Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari strategi sosialisasi yang lebih luas yang mencakup penyebaran informasi proyek untuk penyadaran, kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas dan bantuan teknis untuk para penerima hibah potensial. Juga, salah satu bagian dari acara sosialisasi ini adalah pelatihan pengantar selama satu hari tentang pengembangan Kertas Konsep (Concept Note) pembangunan bagi para calon penerima hibah yang potensial.
1
Tujuan Tujuan acara sosialisasi pertama ini adalah; 1. 2. 3. 4.
Peserta memahami konsep proyek Kemakmuran Hijau dan Jendela 2 – PSABM, Peserta mengapresiasi dan mengakui kesempatan yang ditawarkan oleh Jendela 2 – PSABM, Proyek Kemakmuran Hijau Peserta memahami proses aplikasi hibah, dan Peserta mampu menulis Kertas Konsep untuk Proyek PSABM sesuai dengan kebijakan dan pedoman Hijau Kemakmuran.
Hasil yang Diharapkan Hasil yang ingin dicapai oleh bengkel dan pelatihan akan: 5. 6. 7.
Peserta memiliki pemahaman yang tepat dari proses fasilitas Proyek Kemakmuran Hijau Jendela-2 PSABM Peserta memiliki kepentingan untuk mengajukan aplikasi hibah sesuai dengan kesempatan yang ditawarkan oleh Project Kemakmuran Hijau bawah Jendela 2. Peserta mampu menulis kertas konsep yang tepat guna
Peserta Para peserta utama acara sosialisasi adalah para penerima hibah potensial yakni perwakilan dari LSM, Koperasi Komunitas, Kelompok masyarakat/Kelompok Tani, Badan Usaha Milik Desa, Usaha Kecil dan Menengah, Kelompok Pengusaha Hasil Hutan Non-Kayu (pemanen dan pengolah), atau organisasi masyarakat lain yang terlibat dalam usaha-usaha yang relevan dengan PSABM, Pertanian Berkelanjutan, Energi Terbarukan, atau Pengelolaan Kawasan. Para peserta di tingkat propinsi dan kabupaten akan diidentifikasi oleh MCA-Indonesia (PRM dan DRM) bekerjasama dengan Tim Koordinasi/Bappeda dan GPM berdasarkan kriteria sebagai berikut: 8. 9.
Organisasi-organisasi yang aktif atau memiliki minat dalam pengembangan PSABM, Energi Terbarukan, Pertanian Berkelanjutan, dan Pengelolaan Kawasan Organinisasi yang tidak berafiliasi dengan gerakan atau partai politik atau terlibat dalam politik praktis yang berkaitan dengan pemilihan umum pejanat publik.
Waktu dan Tempat Disesuaikan dengan jadwal yang akan dikonfirmasikan kemudian
Pokok-pokok Bahasan Kegiatan Sosialisasi 1.
Topik yang akan dibahas pada hari pertama lokakarya sosialisasi adalah:
2.
Konsep-konsep dasar Hibah Jendela 2: PSABM, Pendekatan Bentang Alam dan Peri-kehidupan Masyarakat (Landscape and Livescape), Pertanian Berkelanjutan dan Energi Terbarukan Jenis-jenis proyek yang dapat dipertimbangkan dalam beberapa tema yang berbeda (PSABM, Pengelolaan Bentang Alam Terpadu, Pertanian Berkelanjutan, Energi Terbarukan Skala Kecil di tingkat masyarakat) – serta kriteria yang harus dipertimbangkan; juga ringkasan contoh beberapa jenis proyek yang tidak akan dipertimbangkan (tidak memenuhi syarat). Beberapa masalah umum lintas sektoral (safeguard) yang harus dipertimbangkan dalam rancangan proyek, yaitu, persoalan lingkungan (perubahan iklim, emisi karbon, polusi, spesies invasif, dll), pokok-pokok persoalan sosial (ketimpangan jender dan struktur sosial, dll) Pendekatan kolaboratif dalam pengelolaan bentang-alam - prinsip-prinsip kerjasama dan bentuk organisasi yang dapat dipertimbangkan (forum, jaringan, konsorsium, dll). Prosedur Umum permohonan dan seleksi hibah – jadwal dan tenggat waktu
3.
4.
5. 6.
2
7.
Peran MCA-Indonedia dan Pegelola Progam Hibah (GPM) – terutamanya peluang untuk memperoleh bantuan teknis dalam penulisan Kertas Konsep dan pengembangan proposal
Lokakarya hari kedua akan menjadi pelatihan pengantar tentang pengembangan gagasan-gagasan proyek dan penulisan Kertas Konsep. Pelatihan ini akan dihadiri oleh peserta yang tertarik dan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan proposal proyek. Topik yang dibahas oleh pelatihan ini adalah: 1. 2. 3. 4.
Bagaimana mengembangkan gagasan-gagasan proyek dan menulis Kertas Konsep (Concept Note), termasuk pedoman penulisan dan kriteria penilaian Kertas Konsep Gambaran umum pengembangan proposal; kerangka penulisan, informasi yang diperlukan, proses dan kriteria evaluasi, dsb. Persyaratan kelayakan proyek dan persyaratan manajemen proyek Perencanaan tindak lanjut pasca lokakarya, yaitu konsolidasi internal, koordinasi antar lembaga untuk pengembangan konsorsium dan perencanaan proyek, penulisan Kertas Konsep, dll,
Untuk semua topik, materi presentasi dan bahan serahan (informasi lokakarya) akan disiapkan dan disediakan untuk para peserta. Proses Umum Lokakarya Lokakarya sosialisasi diadakan setelah pengumuman dibukanya Jendela 2 (Call for Proposal) dan akan diselenggarakan mengikuti aliran umum sebagai berikut:
Kegiatan awal: Pengantar, perkenalan, Pembukaan
Peran dan tanggungjawab MCA-Indonesia dan GPM
Masalah, prioritas & kebijakan pembangunan setempat -MOU Peluang Hibah Peluang hibah Jendela 2 PSABM
Langkah Pertama: Pengemnangan gagasn-gagassan proyek, Penulisan Kertas Konsep (pelatihan)
Rencana tindak-lanjut: jadwak kegiatan dan bantuan teknis yang dibutuhkan
Jenis-jenis proyek yang dimungkinkan: Pengelolaan bentang-alam secara terpadu PSABM, Pertanian berkelanjutan, enerji terbarukan, RM,
Gambaran Hibah PSABM Skema umum Tujuan Prosedur Dsb..
Kriterian Kelayakam Lembaga: Rancangan proyect, kemampuan kelembagaan, prasyarat dsb.
Pertimbangan Rancangan Proyek Lintas Sektor Jender, lingkungan perhitungan tingkat pengembalian ekonomis (economic rate of return)
Pengembangan Proposal (bantuan teknis melalui lokakarya, klinik, konsulatsi, dsb)
3
Narasumber dan Fasilitator Lokakarya sosialisasi: 1. Narasumber untuk tujuan koordinasi adalah Perwakilan MCA-Indonesia, Panitia Koordinasi Kabupaten, perwakilan Forum Multi-pihak (MSF) di setiap kabupaten, Tim Koordinasi Proyek, serta tim Kemakmuran Hijau provinsi dan kabupaten Provinsi dan / atau. 2. Perwakilan Bappenas 3. Mata acara teknis akan difasilitasi oleh anggota tim GPM dan Ahli Teknis yang diperlukan Susunan Acara Tentatif Pertemuan Sosialisasi Kabupaten Waktu
Acara
Hari 1
Sosialisasi Umum Proyek Kemakmuran Hijau, Jendela – 2 PSABM
Penaggungjawab
08:30 - 09:00
Pendaftaran
OC
09.00 - 09.05
Pengantar acara Pembukaan
MC
09.05 - 09.15
Sambutan Pembukaan
Ketua Dewan Koordinasi Kabuparen / Kepala Bappeda
09.15 - 09.45
Latar belakang MCA-Indonesia
09.45- 10.15
Rehat kopi
10.15 - 10.30
Proyek Kemakmuran Hijau, MCA-Indonesia, dan Keempat Jendela (Presentasi dan tanya-jawab)
MCA-Indonesia
10.30 – 11.00
Jendela - 2: Konsep-konsep umum: PSABM, Pengelolaan Bentang Alam Terpadu, Pertanian Berkelanjutan, Enerji yang terbarukan (Presentasi dan tanya-jawab)
GPM
Perwakilan Bappenas
11.00 – 11.30
Pokok-pokok bahasan lintas sektor: Jender, Lingkungan, dan Tingkat Pengembanian Ekonomi Poyek (Project Economic Rate of Return) (Presentasi Panel presentations + Tanya-jawab)
11.30 – 12.00
Jenis-jenis proyek dalam berbagai tema yang berbeda (Presentasi dan tanya-jawab)
GPM
12.00 – 12:30
Prosedur umum permohonan dan seleksi hibah – jadwal dan tengat (Presentasi dan tanya-jawab)
GPM
12:30-14:00
Istirahat makan siang
14:00-15:00
Prasyarat penerima hibah dan pengelolaan proyek (Presentasi dan tanyajawab)
15.00 – 15.30
Rehat kopi
15:30-16:30
Pendekatan kerjasama tingkat bentang-alam melalui koalisi atau konsorsium (Presentasi dan tanya-jawab)
Hari 2
GPM
GPM
Pelatihan pengembangan Kertas Konsep
09:00-10:30
Pengembangan gagasan proyek (pengantar, diskusi kelompok, sumbangsaran)
GPM
10:30-10:45
Rehat kopi
GPM
10.45 – 11.15
How to write a concept note (presentation + Q&A)
GPM
4
Waktu
Acara
Penaggungjawab
11:15 – 12.30
Drafting concept notes (Group exercise)
GPM
12:30-14:00
Istirahat makan siang
GPM
14.00 – 14.30
Kriteria penilaian Kertas Konsep
GPM
14.30 – 15.00
Evaluasi dan refleksi atas draft Kertas Konsep
GPM
15.00 – 15.30
Rehat kopi
GPM
15.30 – 16.30
Evaluasi dan refleksi atas draft Kertas Konsep – (lanjutan)
GPM
16.30 – 16.40
Peran MCA-Indonesia dan GPM – peluang bantuan teknis dalam penulisan Kertas Konsep dan pengembangan proposal
GPM
16.40 – 17.00
Rencana tindak-lanjut pasca-lokakarya
GPM
Penyelenggaraan Lokakarya Sosialisasi Para peserta lokakarya - penerima hibah potensial - akan diidentifikasi oleh Tim Koordinasi Kabupaten dan Relationship Manager MCA-Indonesia,. GPM juga akan mengidentifikasi calon-calon potensial untuk ditambahkan ke dalam daftar. Setelah terbukanya Jendela 2 Proyek PSABM resmi diumumkan, Pemerintah Provinsi (Tim Koordinasi Provinsi) akan mengundang para peserta yang berminat dan menenuhi syarat untuk menghadiri acara sosialisasi. Logistik lokakarya akan diselenggarakan oleh Relationship Manager Kabupaten dan didukung oleh staf lokal yang GPM. Selama pertemuan panitia akan hanya menyediakan makan, dan panitia tidak memberikan uang saku/honorarium kepada peserta. Bagi peserta luar kabupaten, panitia memberikan penggantian uang transport dan menyediakan penginapan.
Komunikasi dan Informasi Calon penerima hibah potensial akan dijangkau melalui sejumlah media dan saluran komunikasi termasuk: 1. Pengumuman dibukanya Program Hibah Jendela 2 PSABM (Call for Concept Note) yang akan dimuat di media nasional; 2. Email / milis dan SMS kepada mitra potensial 3. Penyebaran bahan informasi (kit informasi) selama lokakarya sosialisasi 4. Kontak informal dari MCA-Indonesia Relationship Manager dan staf GPM 5. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari Website MCA-Indonesia (http://www.mca-indonesia.go.id) dan website GPM (http://emm-gpm2.com).
Kontak Person Untuk pertanyaan dan koordinasi lebih lanjut dapat menghubungi: 1. District Relation Manager MCA-Indonesia di setiap kabupaten 2. GPM-Euro Consult Mott MacDonald untuk Lombok, Ilya Moeliono: 08122002041 dan untuk Sulawesi, Rully Prayoga: 08121011861
5