Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat dalam Berbagai Thema Proyek Kemakmuran Hijau Jendela-2
Ada Banyak Pengertian Sumber Daya Alam • Sumber Daya Alam adalah potensi alam yg dapat dikembangkan untuk proses produksi, (KBBI, diakses Sept 2015). • Sumber Daya Alam adalah kekayaan alam (bahan mentah) yang dapat digunakan untuk produksi dan konsumsi (OECD, diakses Sept. 2015). • Sumber Daya Alam adalah bahan atau material yang ada di alam yang dapat digunakan untuk keperluan ekonomi (Oxford Dictionary, diakses Sept.2015).
Pengertian Pengelolaan Sumber Daya Alam • Pengelolaan Sumber Daya Alam seperti lahan, air, tanah, tanaman dan hewan dengan fokus pada dampak pengelolaannya pada kualitas hidup generasi sekarang dan yang akan datang (LandLearn, diakses Sept 2015) • Pengelolaan Sumber Daya Alam adalah penggunaan yang berkelanjutan terhadap sumber daya alam utama seperti lahan, air, mineral, hutan, ikan, serta tanaman dan hewan lainnya (World Bank, 2000). • Secara umum, dapat melingkupi pula
Tiga Karakter Utama Pengelolaan SDA Berbasis Masyarakat (Child and Lyman, 2005):
1. Sebuah proses ketika masyarakat memiliki akses untuk menggunakan atau memiliki SDA; 2. Masyarakat merencanakan dan berpartisipasi secara aktif, bersama-sama, dan terbuka dalam pengelolaan SDA secara berkelanjutan; dan 3. Masyarakat menerima manfaat finansial dan/atau manfaat lainnya dari upaya pengelolaan yang dilakukan
Kenapa oleh Masyarakat dan Bilamana?
• Ada tiga asumsi utama: – Masyarakat setempat lebih dekat dan peduli dengan sumber daya alamnya; – Masyarakat akan menjaga sumber daya alam yang langsung ada kaitannya dengan kualitas hidup mereka. – Masyarakat akan menjaga sumber daya alam ketika keuntungan yang diterima lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan;
Permasalahan Umum Pengelolaan SDA
• Pemakaian teknik-teknik yang tidak berwawasan lingkungan • Pencemaran lingkungan • Penjarahan SDA • Konflik SDA/Lahan • Ketidakadilan • SDA tidak termanfaatkan dengan optimal • Kebijakan eksploitasi tanpa konservasi • dll
Tantangan Pengelolaan SDA • Skala/cakupan: sering melibatkan kawasan yang lebih luas (bentang alam), sehingga membutuhkan koordinasi dan kolaborasi; • Waktu: beberapa intervensi/kegiatan memerlukan waktu yg lama (penaman pohon, pembuatan infrastruktur tertentu); • Kompleksitas kebijakan: kebijakan dan peraturan yang ada sering tidak jelas dan/atau overlapping • Status SDA: kegiatan di bidang SDA memiliki implikasi pada perubahan status/kepemilikan SDA • Kemitraan: dalam kasus kemitraan antara masyarakat dan sektor swasta ada kekhawatiran terjadi ketidakadilan • Kepemimpinan lokal: tradisional vs. non-tradisional
Bentuk Pengelolaan SDA • Pengelolaan oleh Pemerintah • Pengelolaan oleh perusahaan • Pengelolaan oleh individu • Pengelolaan oleh Masyarakat • Kerja sama pengelolaan oleh berbagai pihak di
Prinsip Pengelolaan SDA Bersama • Jelas komunitas pengelolanya; komunitas yang berhak atas sumber daya alam tertentu • Tertentu sumber daya alamnya; ada batas2 hak pengelolaan yang jelas • Jelas aturannya; aturan2 yang terarah pada keberlanjutan & keadilan, aturan berdasarkan nilai2 kegunaan dan konservasi yang dihayati bersama • Aturan itu dapat ditegakkan; artinya ada sangsi dan upaya penegakan yang berlanjut • Aturan itu mencakup mekanisme penyelesaian sengketa antar anggotanya
Prinsip Pengelolaan SDA Bersama (2)
• Komunitas mempunyai kelembagaan & kepemimpinan yang kuat & demokratis • Sumber daya alam dikelola pada skala yang cukup bermakna, dari perspektif ekonomi dan lingkungan, • Tetapi dalam batas2 kemampuan pengelolaan komunitas pengelolanya • Unit pengelolaan yang lebih kecil menjadi bagian dari unit yang lebih besar secara berjenjang, tetapi senantiasa mengikuti prinsip dan aturan bersama • Komunitas pengelola sumber daya alam diakui haknya oleh kalangan yang lebih luas • Komunitas itu dapat mencegah perambahan &
Kerangka Logis
Penekanan Pada Kerangka Logis Jendela-2
Akses (opt.) Kapasitas Modal
Praktek Berkelanjutan
Proses Partisipatif & Inklusif
Kesejahteraan Rendah karbon
Data dan Informasi
Penekanan Pada Kerangka Logis Jendela-2
• Akses SDA/Pasar (Opt.) – Pengelolaan akses yang sudah ada – Pengelolaan akses baru • Kapasitas – Pengelolaan SDA Berkelanjutan – Organisasi/Institusi – Finansial • Modal (yang sudah ada dan/atau yang baru) – Sosial – Finansial – Pengetahuan/Teknologi – Jaringan
Apa saja Cakupan untuk Jendela-2?
• Pengelolaan DAS yang mendukung keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial serta melindungi aset ekonomi yang sudah ada seperti PLTA, sistem irigasi, dll; • Kegiatan yang terkait dengan pengeloaan hutan berbasis masyarakat seperti Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa, Hutan Tanaman Rakyat, dan Hutan Adat; • Energi terbarukan: Proyek Listrik Tenaga Air (PLTA)/Proyek Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) skala <200 kW atau produksi energy terbarukan lainnya seperti biogas, produksi listrik dari sisa-sisa pertanian/perkebunan, dst’ • Pelaksanaan pertanian berkelanjutan termasuk menghasilkan komoditas kaya protein untuk
Beberapa contoh kegiatan PSDABM Kehutanan/ Pertanian
Industri SDA/PES
DAS
Bakau
Hutan Kemasyarakatan
Rotan/Kayu termasuk sertifikasi
Rehabilitasi dan konservasi
Pengelolaan berkelanjutan
Hutan Rakyat
Madu termasuk sertifikasi
Pengelolaan SDA di DAS
Rehabilitasi dan konservasi bakau
Hutan Tanaman Rakyat
Ekoturisme
Pengeloaan DAS terpadu (rehab, industri, dll)
dll
Hutan Desa
Agroturisme
Irigasi pedesaan (<50 ha)
Hutan Adat
Air
Pengelolaan bersama kawasan konservasi dan penyangga
Getah/produk sampingan tanaman
Agroforestry
Atau Kombinasi kegiatan-kegiatan di atas
Beberapa contoh kegiatan SDA (2) Energi Terbarukan
Pertanian Berkelanjutan
Mikrohidro < 100kW, atau total <200 kW berupa kumpulan beberapa Mickrohidro dengan kapasitas lebih kecil untuk keperluan penduduk desa/dusun
Komoditas dan teknik pertanian tahan iklim seperti pengembangan dan penanaman bibit tahan perubahan iklim (tahan hama), penyesuaian teknik bertani, dll
Tenaga Matahari (Photovoltaic) untuk Produksi bibit organik bersertifikat keperluan desa/dusun Biomass dari sisa pertanian/perkebunan
Penerapan teknologi pasca panen
Angin dalam bentuk kincir angin untuk pedesaan
Memanfaatkan lahan tidur
Sistem hibrid (kombinasi yang di atas)
Sistem irigasi pedesaan <50 ha Irigasi memakai tenaga air atau surya
Atau Kombinasi yang mungkin kegiatan-kegiatan di Kombinasi yang di atas atas
Contoh Kasus: • Desa A berjarak 30 Km dan Desa B berjarak 20 km dari ibu kota Kabupaten X. • Berada di dalam sebuah DAS yang lebih luas dengan berbatasan dengan beberapa desa dan kecamatan lain dan juga lahan hutan Negara di bagian hulu. Ada beberapa anak sungai dari hulu yang melintas di Desa A dan terus masuk ke sungai yg lebih besar di Desa B dan selama ini sering dipakai sebagai sumber air bersih di kedua Desa. Pernah digunakan untuk mengairi sawah secara sederhana di Desa A dan B, tetapi saluran air sdh banyak yg rusak, sehingga tidak terlalu optimal dan sebagian sawah tergantung dari air hujan untuk keperluan airnya. Studi awal tentang Mikrohidro di Desa A pernah dilakukan dengan potensi sekitar 30 kW. • Luas Desa A sekitar 250 ha, dengan komposisi lahan
Contoh kasus (lanjutan) • Jumlah penduduk Desa A 100 kk dengan mata pencaharian utama bertani dan berladang, sedang Desa B sekitar 150 kk denga mata pencaharian utama bertani dan ada juga perikanan air tawar (sedikit), mengelola hutan rakyat dan sebagian bekerja di Luar Desa. • Kondisi sosial ekonomi masih subsisten dengan pendapatan rata-rata masih dibawah garis kemiskinan. Listrik belum masuk ke desa A. Penduduk yang agak mampu ada yg memiliki generator diesel. Sedangkan di Desa B, sdh masuk listrik dari PLN setempat kecuali sebuah dusun yang langung berbatasan dengan Desa A. Kehidupan Desa B relatif lebih memadai, terutama bagi yg punya hutan rakyat. • Walaupun kecil, konflik sudah mulai terjadi antara penduduk desa A dengan Dinas Kehutanan setempat
Masalah • Masalah utama: Kemiskinan di kedua desa, yang disebabkan oleh belum optimalnya penggunaan SDA yang ada di desa, seperti potensi mikrohidro dari sungai yg ada, potensi irigasi desa, tidak ada akses untuk lahan hutan negara, lahan pertanian belum termanfaatkan optimal, hutan rakat belum terkelola dengan baik, dan emisi karbon dari pemakaian generator diesel dan penebangan/ pembakaran lahan.
Pohon Masalah
Pohon Tujuan
TERIMA KASIH Semua material pelatihan dapat diunduh di www.emm-gpm2.com/download