SNI XXXX:XXXX
Standar Nasional Indonesia
Fasilitas dan peralatan di pelabuhan untuk pelayanan kapal pesiar tipe yacht
ICS XX.XXXX
Badan Standardisasi Nasional
Daftar Isi
Daftar Isi ..............................................................................................................................i Prakata .............................................................................................................................. iii 1 Ruang lingkup........................................................................................................... 1 2 Acuan normatif ......................................................................................................... 1 3 Istilah dan definisi ..................................................................................................... 1 4 Ukuran yacht ............................................................................................................ 3 5 Wilayah marina ......................................................................................................... 4 6 Dimensi marina......................................................................................................... 5 6.1 Sketsa definisi.................................................................................................. 5 6.2 Dimensi kawasan perairan .............................................................................. 5 6.2.1 Lebar alur ............................................................................................. 5 6.2.2 Kedalaman perairan............................................................................. 6 6.2.3 Lebar kolam dermaga .......................................................................... 6 6.3 Dimensi dermaga............................................................................................. 7 6.3.1 Panjang dermaga................................................................................. 7 6.3.2 Lebar dermaga..................................................................................... 7 6.3.3 Dermaga untuk yacht sewaan ............................................................. 7 6.4 Dimensi jalan akses ......................................................................................... 7 6.4.1 Walkway ............................................................................................... 7 6.4.2 Gangway .............................................................................................. 8 7 Titik penambat .......................................................................................................... 8 7.1.1 Pagar pengaman ................................................................................. 8 8 Fasilitas pelayanan marina ....................................................................................... 8 8.1 Umum .............................................................................................................. 8 8.2 Alat pemadam api ............................................................................................ 9 8.3 Pelayanan air bersih ...................................................................................... 10 8.4 Fasilitas penampungan limbah ...................................................................... 10 8.4.1 Umum ................................................................................................ 10 8.4.2 Pembuangan limbah padat (sampah) ................................................ 10 8.5 Pencahayaan ................................................................................................. 10 8.6 Drainase ........................................................................................................ 11 8.7 Listrik ............................................................................................................. 11 8.8 Penyediaan bahan bakar ............................................................................... 11 8.9 Fasilitas sanitasi (MCK) ................................................................................. 11 Bibliografi......................................................................................................................... 12
i
Prakata
Standar ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam perencanaan fasilitas pelayanan kapal pesiar jenis yacht dalam bentuk marina. Pedoman perencanaan yang distandarkan adalah dalam penentuan dimensi dermaga, jalan akses dan fasilitas tambahan yang perlu disediakan dalam pengoperasian marina sebagai fasilitas pelayanan kapal pesiar jenis yacht. Standar ini mengacu pada Australian Standard AS 3962-2001, Guidelines for design of marinas. Dalam penggunaan acuan ini, bagian khusus perencanaan struktural tidak disertakan. Perencanaan struktural ini sebaiknya disusun dalam standar yang terpisah, dan dapat mengacu pada standar yang sudah ada terkait perencanaan struktural lain yang lazim digunakan d Indonesia.
iii
Fasilitas dan peralatan di pelabuhan untuk pelayanan kapal pesiar tipe yacht
1
Ruang lingkup
Standar ini menetapkan perencanaan marina untuk pelayanan kapal pesiar tipe yacht, dengan ukuran kapal sampai dengan 50 meter. Standar ini mencakup sistem marina dengan dermaga tetap dan terapung. 2
Acuan normatif
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, Pelayaran. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002, Perkapalan. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009, Kepelabuhanan. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013, Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2011, Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing ke Indonesia. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 8 Tahun 2013, Pengukuran Kapal. Australian Standard AS 3962-2001, Guidelines for design of marinas. OCDI, 2002. Technical Standards and Commentaries for Port and Harbour Facilities in Japan. Tokyo: OCDI. 3
Istilah dan definisi
3.1 pelabuhan tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi
Commented [DA1]: PP 61/2009 Kepelabuhanan, Pasal 1 butir 1
3.2 terminal fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun penumpang, dan/atau tempat bongkar muat barang
Commented [DA2]: PP 61/2009 Kepelabuhanan, Pasal 1 butir 19
3.3 kolam pelabuhan perairan di depan dermaga yang digunakan untuk kepentingan operasional sandar dan olah gerak kapal
Commented [DA3]: PP 61/2009 Kepelabuhanan, Pasal 1 butir 24
1 dari 12
3.4 kolam sandar perairan yang merupakan bagian dari kolam pelabuhan yang digunakan untuk kepentingan operasional menyandarkan/menambatkan kapal di dermaga
Commented [DA4]: PP 61/2009 Kepelabuhanan, Pasal 1 butir 23
3.5 alur-pelayaran perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari
Commented [DA5]: UU 17/2008 Pelayaran, Pasal 1 butir 45
3.6 kapal kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah
Commented [DA6]: UU 17/2008 Pelayaran, Pasal 1 butir 36
3.7 kapal wisata (yacht) asing alat angkut perairan yang berbendera asing dan digunakan sendiri oleh wisatawan untuk berwisata atau melakukan perlombaan-perlombaan di perairan baik yang digerakkan dengan tenaga angin dan/atau tenaga mekanik dan digunakan hanya untuk kegiatan non niaga
Commented [DA7]: Perpres 79/2011 Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing ke Indonesia, Pasal 1 butir 3
3.8 kapal wisata (yacht) alat angkut perairan yang digunakan sendiri oleh wisatawan untuk berwisata atau melakukan perlombaan-perlombaan di perairan baik yang digerakkan dengan tenaga angin dan/atau tenaga mekanik dan digunakan hanya untuk kegiatan non niaga
Commented [DA8]: Diturunkan dari definisi kapal wisata (yacht) asing
3.9 marina kelompok ponton, jetty, pier, atau bangunan serupa yang dirancang atau disesuaikan untuk menjadi fasilitas dermaga bagi kapal wisata (yacht) dan mungkin dilengkapi bangunan tambahan seperti slipway, fasilitas untuk perbaikan dan pemeliharaan kapal, penyediaan bahan bakar, bahan makanan dan aksesoris
Commented [DA9]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
3.10 awak kapal orang yang bekerja atau dipekerjakan di atas kapal oleh pemilik atau operator kapal untuk melakukan tugas di atas kapal sesuai dengan jabatannya yang tercantum dalam buku sijil
Commented [DA10]: PP 51/2002 Perkapalan, Pasal 1 butir 13
3.11 pelayar semua orang yang ada di atas kapal
Commented [DA11]: PP 51/2002 Perkapalan, Pasal 1 butir 18
3.12 penumpang pelayar selain awak kapal dan anak berumur kurang dari 1 tahun
Commented [DA12]: PP 51/2002 Perkapalan, Pasal 1 butir 19
2 dari 12
3.13 dermaga fasilitas pokok pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat sandar dan tambat kapal, turun naiknya pelayar dan bongkar muat barang. Dermaga yang berupa struktur terapung disebut dermaga terapung, sedangkan yang bertumpu ke tanah disebut dermaga tetap
Commented [DA13]: Diturunkan dari PP 61/2009 Kepelabuhanan
3.14 walkway jalan akses yang menghubungkan kawasan darat dan dermaga. Jika walkway bercabang sebelum mencapai dermaga, dikenal istilah walkway primer yang berhubungan langsung dengan kawasan darat dan walkway sekunder yang berhubungan langsung dengan dermaga 3.15 gangway jalan akses yang menghubungkan struktur tetap dan struktur terapung 4
Ukuran yacht
Ukuran yacht rencana dibutuhkan dalam penentuan dimensi marina. Sketsa definisi ukuran pokok yacht ditunjukkan pada Gambar 1. Commented [DA14]: GL, 2003. Rules for Classification and Construction Ship Technology.
Keterangan: L adalah panjang yacht B adalah lebar yacht H adalah kedalaman yacht T adalah draft lambung
Gambar 1 - Ukuran pokok yacht Apabila tidak tersedia data yang cukup terkait ukuran yacht rencana, ukuran tipikal pada Tabel 1 dapat digunakan sebagai acuan. 3 dari 12
Commented [DA15]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Tabel 1
Ukuran yacht tipikal
Satuan dalam meter Panjang keseluruhan, Draft, Lebar, L TH B 8 1,5 3,4 10 1,8 4,0 12 2,0 4,4 15 2,5 5,0 20 2,9 5,7 25 3,0 6,5 30 3,4 7,5 35 3,8 8,7 40 4,2 10,0 45 4,2 10,0 50 4,2 10,0 5
Wilayah marina
Wilayah marina terdiri atas wilayah daratan, kolam pelabuhan dan alur pelayaran. Sketsa definisi wilayah marina ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2 – Sketsa definisi wilayah marina
4 dari 12
6
Dimensi marina
6.1
Sketsa definisi
Sketsa definisi komponen marina berupa dermaga, walkway dan gangway ditunjukkan pada Gambar 3.
Keterangan: Ld adalah panjang dermaga Ww adalah lebar walkway Wd adalah lebar dermaga Wf adalah lebar fairway Wg adalah lebar kolam dermaga ganda Wt adalah lebar kolam dermaga tunggal
Gambar 3 – Sketsa definisi kolam marina 6.2 6.2.1
Dimensi kawasan perairan Lebar alur
Lebar alur pelayaran ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Pengaruh angin, gelombang dan arus, yang mengurangi keleluasaan olah gerak yacht. 2. Jumlah yacht di pelabuhan dan tingkat penggunaan 3. Jenis dan ukuran yacht 4. Jumlah sarana bantu navigasi yang disediakan Lebar alur pelayaran minimum dihitung berdasarkan nilai terbesar dari: 5 dari 12
1. 20 m; 2. (Loa+2) m, di mana Loa adalah panjang keseluruhan dari yacht terpanjang di marina, dalam satuan meter; atau 3. 5By m, di mana By adalah lebar terbesar dari yacht berlambung tunggal di marina, dalam satuan meter. Lebar alur pelayaran yang disarankan adalah nilai minimum dari 30 m atau 6By m; Pelebaran alur mungkin dibutuhkan apabila terdapat perubahan arah pada alur. Untuk meminimalkan penetrasi gelombang ke dalam pelabuhan, diizinkan untuk mempersempit lebar alur pelayaran pada mulut marina, namun tidak lebih kecil dari 15 m atau 3By m, di mana B adalah lebar terbesar dari yacht berlambung tunggal di marina, dalam satuan meter. 6.2.2
Commented [DA16]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Kedalaman perairan
Kedalaman perairan harus memperhitungkan faktor berikut: 1. Draft yacht yang dilayani; 2. Karakteristik gelombang di luar kolam marina; 3. Sifat alami bahan penyusun dasar perairan; 4. Rencana pengembangan marina; 5. Pertimbangan konstruksi. Apabila daerah di luar marina tidak terlindung dari kondisi laut lepas, perairan harus cukup dalam untuk dapat dilewati yacht terbesar yang akan dilayani dalam berbagai kondisi pasang surut. Kedalaman perairan dihitung dengan persamaan: Da = Dy + 0,5 Hs + Ts + Cy Keterangan: Da adalah kedalaman perairan, dinyatakan dalam meter (m); Dy adalah draft yacht terbesar yang dilayani, dinyatakan dalam meter (m); Hs adalah tinggi gelombang signifikan, dinyatakan dalam meter (m); Ts adalah tebal sedimentasi yang diizinkan, dinyatakan dalam meter (m); Cy adalah clearance (ruang bebas) di bawah lunas yacht, dinyatakan dalam meter (m).
6.2.3
Commented [DA17]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Lebar kolam dermaga
Lebar kolam dermaga ditentukan dengan persamaan berikut: Bt =
By + 1,0
apabila Loa ≤ 20 m
=
By + 1,5
apabila Loa > 20 m
Bg =
2By + 1,0
apabila Loa ≤ 20 m
=
2By + 1,5
apabila Loa > 20 m
Keterangan: Bt adalah lebar dermaga tunggal, dinyatakan dalam meter (m); Bg adalah lebar dermaga ganda, dinyatakan dalam meter (m); By adalah lebar yacht terbesar yang dilayani, dinyatakan dalam meter (m); Loa adalah panjang keseluruhan (length over all) yacht yang dilayani, dinyatakan dalam meter (m);
6 dari 12
Commented [DA18]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
6.3 6.3.1
Dimensi dermaga Dimensi minimum
Apabila kapal rencana tidak diketahui, maka dimensi minimum dermaga dapat mengacu pada Tabel 2 dengan mengacu pada ukuran kapal tipikal. Panjang dermaga sama dengan panjang yacht terbesar yang akan dilayani. Lebar dermaga dibulatkan ke atas dengan ketelitian 0,5 meter. Kedalaman kolam dermaga dibulatkan ke atas dengan ketelitian 0,5 meter, dan dihitung terhadap elevasi LLWL. Perhitungan yang lebih teliti dengan mengacu pada ukuran kapal rencana disajikan pada sub bab berikutnya. Tabel 2
Dimensi minimum dermaga yacht
Panjang yacht rencana
Panjang dermaga
Kedalaman kolam dermaga
8 10 12 15 20 25 30 35 40 45 50
8 10 12 15 20 25 30 35 40 45 50
2,0 2,0 2,5 3,0 3,5 3,5 4,0 4,5 5,0 5,0 5,0
6.3.2
Satuan dalam meter Lebar fairway Tambatan Tambatan tunggal ganda 4,5 8,0 5,0 9,0 5,5 10,0 6,0 11,0 7,0 12,5 8,0 14,5 9,0 16,5 10,5 19,0 11,5 21,5 11,5 21,5 11,5 21,5
Panjang dermaga
Panjang dermaga yacht adalah sama dengan panjang yacht terbesar yang dilayani. 6.3.3
Lebar dermaga harus sedemikian sehingga memastikan keselamatan orang yang naik atau turun dari yacht. Lebar dermaga minimum ditetapkan 600 mm. 6.3.4
6.4.1
Commented [DA20]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Dermaga untuk yacht sewaan
Jika memungkinkan, dermaga untuk yacht sewaan harus ditempatkan dan dirancang sedemikian sehingga meminimalkan risiko tabrakan yang mungkin terjadi akibat ketidakmahiran penyewa yacht. 6.4
Commented [DA19]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Lebar dermaga
Dimensi jalan akses Walkway
Lebar walkway harus memenuhi ketentuan pada Tabel 3. Jika walkway berupa struktur terapung – sehingga terhubung dengan daratan melalui gangway – lebar walkway tidak boleh kurang dari lebar gangway yang terhubung dengannya.
7 dari 12
Commented [DA21]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Tabel 3
Lebar walkway
Lebar walkway, Lw 1,5 1,8 2,4 6.4.2
Satuan dalam meter Panjang walkway, Pw < 100 100 ≤ Pw < 200 ≥ 200
Gangway
6.4.2.1
Lebar gangway
Lebar bersih gangway harus sesuai dengan Tabel 4. Tabel 4
Commented [DA22]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Lebar gangway
Jumlah dermaga Lebar (m) 1-2 0,7 3-10 0,9 11-60 1,2 61-120 1,5 >120 1,8 6.4.2.2
Kemiringan
Kemiringan maksimum gangway harus sesuai dengan Tabel 5. Tabel 5
Kemiringan gangway
Peruntukan Kemiringan maksimum Umum 1:3,5 Penyandang cacat 1:8 Gangway yang diperuntukkan bagi penyandang cacat harus dilengkapi dengan kursi roda dan juru bantu kursi roda. 7
Commented [DA23]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Titik penambat
Pada setiap sisi dermaga terapung, harus dipasang sekurang-kurangnya 3 (tiga) titik penambat. Untuk dermaga ganda terapung, dua titik penambat tambahan harus disediakan pada walkway sebagai garis pemisah antara kedua dermaga. Untuk dermaga tetap, harus disediakan 2 (dua) titik penambat haluan dan 2 (dua) titik penambat buritan. 7.1.1
Gangway harus dilengkapi pagar pengaman di kedua sisinya. 8 8.1
Commented [DA24]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Pagar pengaman
Fasilitas pelayanan marina Umum
Marina harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut: 1. Alat pemadam api; 2. Sumber air bersih; 8 dari 12
Commented [DA25]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 8.2
Fasilitas penampungan limbah; Pencahayaan; Drainase; Listrik; Penyediaan bahan bakar; dan Fasilitas sanitasi.
Commented [DA26]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Alat pemadam api
Peralatan pemadam api di marina harus memenuhi peraturan perundangan yang berlaku sebagai berikut, atau peraturan terbaru yang menggantikannya: 1. Undang-U RI No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung 2. Keputusan dan Peraturan Menteri: a. Keputusan Menteri PU Tentang Proteksi Kebakaran b. Kepmen PU No.: 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. c. Kepmen PU No.: 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran Di Perkotaan. d. Kepmen PU No.: 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Proteksi Kebakaran f. Permenaker No.: Per.04/Men/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan g. Permenaker No.: Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik h. Inst. Menaker No.: Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran 3. Standar Nasional Indonesia: a. SNI 03-1735-2000, Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan Dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung. b. SNI 03-1736-2000, Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi Pasif Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung. c. SNI 03-1745-2000, Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung. d. SNI 03-1746-2000, Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sarana Jalan Ke Luar Untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung. e. SNI 03-3985-2000, Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung. f. SNI 03-3989-2000, Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Springkler Otomatik Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung. g. SNI 03-6570-2001, Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran. h. SNI 03-6571-2001, Sistem Pengendalian Asap Kebakaran Pada Bangunan Gedung. i. SNI 03-6574-2001, Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Dan Sistem Peringatan Bahaya Pada Bangunan Gedung. j. SNI 09-7053-2004, Kendaraan Dan Peralatan Pemadam Kebakaran – Pompa Peralatan pemadam api juga harus memenuhi ketentuan berikut: 1. Selang pemadam api harus ditempatkan dengan ketentuan berikut:
9 dari 12
a. Setiap bagian dari dermaga harus dapat dicapai oleh selang pemadam api. Selang harus dapat dioperasikan oleh satu orang. b. Panjang selang pada setiap gulungan selang adalah 36 m. c. Sekurang-kurangnya satu selang pemadam api harus ditempatkan pada sisi daratan dermaga pertama, dan pada ujung sisi laut dari setiap walkway. d. Jarak maksimum antara 2 (dua) selang tidak boleh lebih dari 30 m. Apabila diperlukan lebih dari 2 (dua) selang, maka letaknya terhadap walkway harus merata. e. Setidaknya terdapat 2 (dua) selang yang dapat diakses dari setiap dermaga. 2. Hidran pemadam api harus tersedia pada setiap pangkal gangway. 3. Alat pemadam api ringan harus disediakan sesuai kebutuhan. 4. Alarm peringatan bahaya kebakaran audible sebaiknya disediakan. 5. Semua peralatan pemadam api harus selalu dipantau dan dipelihara agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 6. Instruksi penggunaan peralatan pemadam api dan prosedur darurat kebakaran harus disediakan. 8.3
Penyediaan air bersih dari sumber air yang bersifat publik harus sesuai dengan persyaratan dari otoritas yang berwenang. Jenis pipa harus dari bahan yang bersifat fleksibel dan tidak berkarat. 8.4 8.4.1
Umum Commented [DA29]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Pembuangan limbah padat (sampah)
Fasilitas pembuangan sampah dan limbah padat harus ditempatkan berdekatan dengan pangkal gangway. Wadah sampah harus dilengkapi penutup yang dapat menutup sendiri untuk mencegah tercecernya sampah akibat angin atau gangguan binatang, dan untuk mencegah tergenang air hujan. 8.5
Commented [DA28]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Fasilitas penampungan limbah
Marina dapat menyediakan fasilitas penyedotan limbah cair domestik dan fasilitas pembuangan limbah cair lainnya seperti limbah berminyak. 8.4.2
Commented [DA27]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Pelayanan air bersih
Commented [DA30]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Pencahayaan
Pencahayaan yang cukup harus tersedia untuk keselamatan akses pejalan kaki ke dermaga, keamanan yacht dan fasilitas marina, dan keselamatan navigasi di dalam kawasan marina. Semua komponen pencahayaan harus dirancang dan ditempatkan sedemikian sehingga tidak menimbulkan kesilauan terhadap kapal yang bernavigasi di kejauhan.
10 dari 12
Commented [DA31]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
8.6
Drainase
Limpasan air hujan yang terkontaminasi, termasuk dari daerah pemeliharaan yacht, harus dapat diisolasi agar limpasan dapat dikumpulkan, diolah dan dibuang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8.7
Instalasi listrik harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Semua peralatan listrik harus dilengkapi dengan sekering. Setiap dermaga harus dilengkapi dengan daya listrik yang mencukupi. 8.8
Commented [DA32]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Listrik
Commented [DA33]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Penyediaan bahan bakar
Jika disediakan, sistem penyediaan bahan bakar harus memenuhi persyaratan yang berlaku dari otoritas yang berwenang. Marina harus dilengkapi peralatan penanggulangan ceceran/tumpahan minyak, yang dapat menampung dan membersihkan tumpahan secara cepat. Akses kendaraan pengangkut bahan bakar harus dirancang sedemikian sehingga meminimalkan gangguan terhadap aktivitas di marina. Sebaiknya disediakan dermaga khusus pengisian bahan bakar yang konstruksinya terpisah dari dermaga lainnya. Dermaga ini harus terisolasi sedemikian sehingga kebakaran atau ledakan yang mungkin terjadi tidak mudah menyebar ke dermaga lainnya. 8.9
Commented [DA34]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Fasilitas sanitasi (MCK)
Fasilitas sanitasi (MCK) harus disediakan dengan basis 1 (satu) untuk setiap 40 (empat puluh) dermaga.
11 dari 12
Commented [DA35]: Sumber: AS 3649-2001 Guidelines for design of marinas.
Bibliografi
Thoresen, C. A., 2003. Port Designer's Handbook: Recommendations and Guidelines. London: Thomas Telford. Triatmodjo, B., 2009. Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.
12 dari 12