perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN TENGGULANGHARJO KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG
SKRIPSI
Oleh: EDY WINARSO X4710032
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN TENGGULANGHARJO KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG
SKRIPSI
Oleh: EDY WINARSO X4710032
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
commiti to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
: Edy Winarso
Nim
: X4710032
Jurusan / Program Studi
: Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan / Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN PENDEKATAN
BERMAIN
TENGGULANGHARJO
PADA
SISWA
KECAMATAN
BATANGTAHUN PELAJARAN 2011/2012“
KELAS
SUBAH
V
SDN
KABUPATEN
ini benar – benar merupakan
hasil karya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Batang,
Juli 2012
Yang membuat pernyataan,
Edy Winarso
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN TENGGULANGHARJO KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG
Skripsi Oleh: EdyWinarso X4710032
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. BambangWijanarko, M.Kes NIP. 19620518 198702 1 001
DjokoNugroho, S.Pd. M.Or NIP. 19730305 200501 1 001
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Hari Tanggal
: : Juli 2012
Tim Penguji Skripsi Nama Terang,
Tanda Tangan
Ketua
:Waluyo, S.Pd. M.Or
………………...
Sekretaris
:DeddyWhinata K, S.Or. M.Pd
………………...
Anggota 1
: Drs. BambangWijanarko, M. Kes
…………………
Anggota 2
: DjokoNugroho, S.Pd. M.Or
…………………
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta a.n PembantuDekan I,
Prof. Dr. rer.nat Sajidan, M.Si NIP19600415 199103 1 002
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id ABSTRAK
EdyWinarso.UPAYA
PENINGKATAN
HASIL
BELAJAR
PASING
MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN TENGGULANGHARJO KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN2011/2012. Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012. Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah dalam perrmainan sepak bola melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SDN Tenggulangharjo Kecamatan subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan kelas (PTK). Subjek Penelitian adalah siswa kelas V SDN Tenggulangharjo Kecamatan Subah Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 34 orang, terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan16 orang siswa perempuan. Teknik pengumpulan data adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan skor unjuk kerja yang ditunjukkan siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Teknik non tes dilakukan
dengan
menggunakan
observasi/pengamatan,
dan
wawancara.
Observasi/ pengamatan dilakukan terhadap aktivitas belaja rsiswa pada saat proses
pembelajaran
berlangsung,
aktivitas
guru
pada
saat
mengelola
pembelajaran. Analisis yang digunakan adalah analisis daskriptif, yaitu data kuantitatif dianalisis/diolah menggunakan desktiptif persentase. Nilai hasil belajar siswa dirata-rata untuk ditemukan keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapakan. Data kualitatif yang berasal dari hasil observasi/pengamatan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang diljadikan fokuspenelitian. Data antar siklus maupun dengan indicator kinerja, dan pada akhirnya dibuat deskripsi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan ditandai semakin meningkatkan keterampilan siswa melakukan teknik dasar sepak bola.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan data-data hasil penelitian dapat disimpulkan: penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah dalam sepak bola pada siswa kelas V SDN Tenggulangharjo Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan keterampilan siswa ditunjukan dengan meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap akhir pembelajaran dalam dua siklus. Pada akhir siklus I mengalami peningkatan sebesar 29,41 %, yaitu dari nilai rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 63,97 menjadi 74,04. Pada akhir siklus II hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 38,23 %, yaitu dari nilai rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 63,97 menjadi 77,27. Pada akhir siklus II sebanyak 32 orang (94%) dapat menuntaskan kompetensi dasar yang dipelajari. Artinya siswa tersebut nilai ulangan harian pada akhir pembelajaran adalah sama dengan atau lebih dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang di tetapkan, yaitu 70.
Kata kunci: pendekatan bermain, hasil belajar passing bawah, permainan sepak bola
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id ABSTRAK
Edy Winarso. PASING IMPROVEMENT EFFORTS OF LEARNING IN PART BY USING THE LEG AND FOOT BACK IN THE GAME TO PLAY SOCCER WITH THE APPROACH TO THE STUDENT CLASS V SDN TENGGULANGHARJO SUBAH SUB DISTRICT STUDY OF STEM 2011/2012. Thesis, Faculty of Education and Pedagogy University of Surakarta of March. July
2012.
The purpose of this action research is to improve learning outcomes perrmainan passing under the approach to playing football through the fifth grade students of SDN Tenggulangharjo Batang District Subah Lessons Year 2011/2012 This study uses Action Research class (PTK). The study subjects were students in grade V SDN Tenggulangharjo Subah district Lessons Year 2011/2012 which amounted to 34 people, consisting of 18 male students and 16 female students. Data collection technique is the technique of test and non test. Test techniques used to obtain performance scores indicated students in pratindakan, cycle I, and II cycles. Mechanical tests were performed using non-observation / observation, and interviews. Observation / observation made to the learning activities of students during the learning process progresses, the activity of teachers in learning to manage time. The analysis used is daskriptif analysis, the quantitative data analyzed / processed using desktiptif percentage. The value of student learning outcomes were averaged for individual success and success is found in accordance with the classical ditetapakan targets. Qualitative data derived from observations / observations that are classified based on the diljadikan aspects of research focus. Data associated with the qualitative data between cycles and the performance indicators, and ultimately made a description of the successful implementation of a marked increase learning skills of students to the basic techniques of soccer. Based on these data we can conclude the results of research: application of approaches to improve learning outcomes play passing football down in the fifth grade students of SDN Tenggulangharjo Batang District Subah Lessons Year 2011/2012.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Improvement of student skills demonstrated by improving student learning outcomes at each end of the lesson in two cycles. At the end of the cycle I had an increase of 29.41% from the average value prasiklus class, amounting to 63.97 to 74.04. At the end of the second cycle learning outcomes of students has increased by 38.23% from the average value prasiklus class, amounting to 63.97 to 77.27. At the end of the second cycle as many as 32 people (94%) could complete the basic competencies learned. This means that students at the end of the daily tests of learning is equal to or more than minimal completeness criteria (KKM) is the set of
70.
Keywords: approaches to play, learn the results of passing down a football game
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk dirisendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan dimanapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon.
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Skripsi ini untuk : »
PardandanDaryunah, bapak dan ibuku dalam memori perjalanan sambungan jiwaku.
»
Agus Efiyanti, istrit ercinta yang selalu memberikan motivasi dan semangat belajar.
»
Akhmad Faisal Huda dan Jihan Hasna Hanifa – anak-anakku tercinta, keberadaanmu memacuku menyelesaikan Skripsi ini.
»
H.Masrur –NgasriSuswiyadi – Hrlin Tri Koraeni – Suprianto – Sustianingsih –– ,Kakak dan Adik-adik tersayang – teman-teman tercinta, Bersamamu, sharing di antara kita sungguh memperkaya hati, spiritualitas, intelektualitas.
»
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, tercinta kampus tempat kutimba aneka ilmu untuk kiprah pada bidang Olahraga dan Kesehatan yang penuh Edukasi.
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dimana kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tenggulangharjo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes, sebagai pembimbing I yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi. 5. Djoko Nugroho, S.Pd. M.Or, sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. 6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis. 7. Bapak H. Masrur, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri
Tenggulangharjo,
Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, yang telah memberikan izin untuk mengadakan PKM di sekolah yang dipimpin. 8. Dasuki, Guru Penjasorkes SD Negeri Wonotunggal 01, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang yang telah menjadi kolabolator Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran, dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Batang, commit to user xii
Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI
Halaman JUDUL …………………………………………………….....................
i
PERNYATAAN ………………………………………….....................ii ii PENGAJUAN ……………………………………………...................... iiiiii PERSETUJUAN …………………………………………...................... iviv PENGESAHAN …………………………………………...................... v
v
ABSTRAK ………………………………………………....................... vivi MOTTO …………………………………………………........................ x x PERSEMBAHAN ………………………………………....................... xi xi KATA PENGANTAR ………………………………………………....xii xii DAFTAR ISI …………………………………………………………..xiv Xiv DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….....xvi xvi DAFTAR TABEL ……………………………………………………...xviixvii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..
xviii 1
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..... 1
1
A. LatarBelakangMasalah ……………………………..…........
23
B. PerumusanMasalah ………………………………………....
3
C. TujuanPenelitian …………………………………………....
3
D. ManfaatPenelitian …………………………………………...
4
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………….
3
23
3
23
4
23
5 5
1 A. KajianPustaka ……………………………………………….. 5 235 23
23
B. KerangkaBerfikir …………………………………………....
20
23
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………….. 22 23 A. TempatdanWaktuPenelitian ………………………………..
22 23
B. BentukdanStrategiPenelitian………………………………... C. Sumber Data ………………………………………………..... D. TeknikPengumpulan Data …………………………………... commit to user xiii
22
23
22
23
23 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Halaman E. Validitas Data ………………………………………………
23
F. TeknikAnalisis Data ……………………………………….
24
G. ProsedurPenelitian …………………………………………
25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………33 A. DeskripsiPratindakan ………………………………………
33
B. DeskripsiHasilPenelitian ………………………………….
34
1. Siklus I ………………………………………………….
34
2. Siklus II…………………………………………………
37
3. AntarSiklus …………………………………………….
40
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN …………………..
45
A. Kesimpulan …………………………………………………
45
B. Implikasi …………………………………………………….
45
C. Saran ………………………………………………………...
45
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...
47
LAMPIRAN …………………………………………………………….
49
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman.
Gambar : 1. Macam-macamTeknikDasarshort passing ………...…………
7
2. Teknik Go Passing.......................................................................
7
3. Skema Kerangka Berfikir.............................................................
24
4. Grafik Target Pencapaian.............................................................
29
5. Grafik Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus I.................................
36
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman.
Tabel: 1. RincianKegiatanWaktudanJenisPenelitian ………...…………
25
2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data..............................................
27
3. Indikator Kinerja Penelitian...........................................................
33
4. Data Hasil Pra Siklus......................................................................
34
5. Data Hasil Siklus 1.........................................................................
35
6. Data Hasil Siklus 2 ........................................................................
39
7. Data Perbandingan Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2....................
42
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. RPP Siklus 1……………………………………………............
49
2. RPP Siklus 2…………………………………………….............
60
3. Daftar Presensi Siswa...................................................................
70
4. DaftarNilaiAwalSiswa ……………………...……….............
71
DaftarNilaiKognitifSiklus 1……………..……………..................
72
Daftar Nilai Kognitif Siklus 2………………………..…………..…….…......................
73
DaftarNilaiAfektifSiklus 1 danSiklus 2………………..................
74
DaftarNilaiPsikomotorSiklus 1 danSiklus 2……………...............
76
Daftar Nilai Produk/Hasil……………….…………………..............
78
Daftar Nilai Siklus 1 dan Siklus 2…………………………..............
80
Lembar Observasi...............…………………………………............
82
Alokasi Waktu Siklus 1 dan Siklus 2.................................................
86
Format Observasi Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2..……............
88
Foto Kegiatan Pembelajaran ………………………….....….............
90
Surat Ijin Penyusunan Skripsi……………...…..……………………
95
Surat Permohonan IjinPenelitian .......................................................
96
Surat Keterangan Dekan FKIP Tentang Ijin Penyusunan Skripsi .....
97
Surat Permohonan Ijin Observasi.......................................................
98
xvii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu perwujudannya melalui pendidikan bermutu pada setiap satuan pendidikan di Indonesia.Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, masyarakat, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan adanya perubahan sikap pada diri siswa dan dikuasainya materi pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan oleh guru dalam rencana pembelajaran. Tingkat penguasaan siswa dinyatakan dengan nilai.Penjaskes merupakan bagian
integral dari
pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan. Sepak bola merupakan suatu permainan yang membutuhkan komponen kondisi fisik dan juga keterampilan teknik yang baik dari setiap individu di samping kemampuan taktik dan mental. Hal ini didasari dengan setiap keberhasilan atau prestasi yang dicapai setiap atlet dalam permainan ini tidak terlepas dari kemampuan baik atau tidaknya komponen tersebut di atas.Sepak bola sebagai salah satu olahraga yangbanyak digemari masyarakat maupun siswa pada pelaksanaanya baru pada tataran permainan yang menyenangkan, belum ke commitperlu to user tataran prestasi. Kenyataan tersabut ada kajian yang mendalam pada
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perhatian yang serius dari pihak-pihak yang terkait, terutama dalam pemerintah. Kajian dan perhatian tersebut dapat dimulai dari sektor yang terkecil yakni pada pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan sederajat. Aspek komponen kondisi fisik yang dibutuhkan oleh seorang pemain sepakbola di antaranya adalah kelincahan. Kelincahan dibutuhkan oleh atlet pada permainan sepak bola karena untuk merubah gerakan ke segala arah dengan cepat dan tepat dalam mengisi ruang dan menempati ruang yang kosong di lapangan, sehingga pemain lawan akan mudah untuk dilewati pada setiap segala pergerakan dan menjaga pemain dalam setiap penguasaan bola pada permainan.Berdasarkan pengamatan hasil belajar siswa kelas V SDNTenggulangharjo diketahui bahwa pencapaian nilai pasing permainan sepak bola masih rendah. Nilai rerata yang diperoleh 63,97sedangkan KKM yang harus dicapai adalah 70. Hasil nilai belajarnya yang tuntas hanya 10 anak atau 29%, perolehan nilai belajarnya sangat memprihatinkan.Penyebab rendahnya hasil belajar siswa terkait dengan faktor intern dan ekstern. Faktor intern muncul dari dalam individu sendiri atau interen, misalnya seperti:motivasi dan antusiasme siswa terhadap materi pembelajaran. Sedangkan faktor ekternal mencangkup masalah keluarga dan lingkugan sekitar, seperti: guru, ligkungan, materi, mediadan metode serta pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran akan menurunkan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Fenomena hasil pra pembelajaran diatas,
faktor-faktor yang diduga sebagai
penyebab rendahnya hasil pembelajaran tersebut. adalah: (1) kurang kreatif pada pembelajaran, (2) guru masih menjadi pusat atau sebagai agen pembelajaran, (3) kurangnya guru dalam menerapkan model pembelajaran, (4) gaya mengajar yang monoton dan kurang, memodifikasi media pembelajaran,(5) rendahnya penggunaan media pembelajaran. Dugaan sementara ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan beberapa teman guru dan pernyataan dari beberapa siswa SDNTenggulangharjo terkait dengan rendahnya perolehan hasil belajar passing bawah dalam permainan sepak bola. Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Bagaimanakah melalui penerapan commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
modifikasi bermain dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran penjasorkes materi permainan sepak bola di kelas V SDNTenggulangharjo? Dalam memilih pendekatan pembelajaran pasing bawah siswa, pengajar harus menyesuaikan dengan karakteristik siswa yang dihadapi dan materi penjas orkes yang diajarkan sehingga hasil dari penerapan pendekatan bermain penjas orkes yang ditentukan dapat lebih optimal sehingga harapan akan prestasi pada mata pelajaran penjasorkes bagus dan seimbang dibandingkan dengan prestasi pada mata pelajaran lainnya dapat terwujud. Salah satu pendekatan dalam pembelajaranyang dapat digunakan dalam permasalah passing bawah adalah pendekatan pembelajaran bermain, bermain ini sebagai upaya optimis dalam pendekatan untuk membantu siswa mempelajari ketrampilan dan teknik dasar permainan sepak bola.Model pembelajaran dan pendekatan bermain tersebut dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar dan pengetahuan sepak bola secara prosedural dan terstruktur dengan baikserta selangkah demi selangkah.Dari uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian kelas dengan judul ; “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PASING
PUNGGUNG
MENGGUNAKAN
KAKI
PENDEKATAN
DALAM
BERMAIN
TENGGULANGHARJO
KAKI
PERMAINAN PADA
KECAMATAN
BAGIAN SEPAK
SISWA SUBAH
DALAM
BOLA
KELAS KABUPATEN
DAN
DENGAN V
SDN
BATANG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang permasalahan di atas, disusun rumusan masalah sebagai berikut:Bagaimanakah upaya penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil
belajarpassing bawah dalam permainan sepak
bolapada siswa kelas VSDNTenggulangharjo Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/2012?
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pasing menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki permainan sepak bola melalui penerapan pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo Kecamatan Subah Kabupaten Batang.
1. IndikatorPenelitian Pendekatan
bermain
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
pasing
menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki pada siswa kelas VSDNTenggulangharjoKecamatan Subah Kabupaten Batangdengan indikator sebagai berikut: a) Aktivitas siswa dalam pembelajaran pasing bawah permainan sepak bola menggunakan pendekatanbermain dapat meningkat minimal baik b) Aktivitas guru dalam pembelajaran pasing bawahpermainan sepak bola menggunakanpendekatan bermain meningkat dengan baik. c) 94 % siswa kelas VSDN TenggulangharjoKecamatan Subah Kabupaten Batang dalam pembelajaran pasing bawah permainan sepak bola mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 70
D. Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian di SD Negeri Tenggulangharjo Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/ 2012 memberi manfaatbagiguru, siswa, sekolah dan peneliti. 1. Manfaat bagi siswa a. Menumbuhkan minat belajar siswa pada pembelajaran sepak bola, sehingga
sepak bola menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa. b. Meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. c. Melatih siswa untuk dapat memecahkan masalah dengan menggunakan
pemikiran logis dan sistematis. commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Manfaatbagiguru a. Dapat
dijadikan
sebagai
sarana
untuk
mengevaluasiterhadap
pembelajaranyang sudah berlangsung. b. Membantu guru untuk menyelesaikanmasalah-masalah pembelajaran. c. Membuat guru lebih kreatif dalam pelaksanaanproses pembelajaran.
3, Manfaat bagi SD a.Menumbuhkan kerja sama antar guru yang berdampak posififpada kualitas pembelajaran disekolah. b.Menambah khasanah keilmuan tentang pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes. c. Menambah Khasanah Perpustakaan di SD Negeri Tenggulangharjo, Kecamatan Subah Kabupaten Batang.
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan a. Pengertian sepak bola Sepak bola merupakan permainan beregu, dan masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain yang lazim disebut sebagai kesebelasan, dan salah satunya adalah penjaga gawang.Permainan sepak bola lebih dominan dimainkan dengan menggunakan tungkai dan tidak boleh menggunakan lengannya kecuali penjaga gawang yang diperbolehkan di daerah tendangan hukuman.Tujuan utama dari permainan sepak bola adalah masing-masing regu berusaha memasukkan bola atau mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahanakan gawang sendiri agar tidak kemasukan. Satu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut memasukkan bola terbanyak ke gawang lawan, apabila sama dalam perolehan gol maka dinyatakan seri. Permainan sepak bola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 pemain, dan untuk itu biasanya satu tim disebut juga kesebelasan. Dalam permainan sepak bola masing-masing regu harus mempunyai pemain yang memiliki kemampuan fisik dan kemampuan teknik untuk bermain selama 90 menit, agar dapat menampilkan permainan tim yang menyeluruh dan terpadu serta konsisten Permainan sepak bola dimainkan dalam dua babak dalam durasi 2 x 45 menit, di antara babak pertama dan kedua diberikan selingan waktu istirahat 10 menit, apabila pada babak penentuan (final atau system gugur) terjadi seri atau draw akan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu. Pada babak perpanjangan waktu tersebut juga dibagi menjadi dua babak, tetapi di antara babak pertama dan babak kedua tanpa ada waktu istirahat dan hanya berganti atau berpindah tempat saja, masing-masing babak perpanjangan waktu 15 menit, jadi permainan sepak bola dimainkan dalam waktu minimal 90 menit sampai 120 menit. Dalam waktu tersebut, pemain sepak bola dituntut untuk selalu bergerak, baik berlari dengan to user tanpa bola. Pergerakan tersebut cepat maupun lambat, dengan commit bola maupun
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
dimaksudkan agar setiap pemain mampu membuka kesempatan bagi dirinya maupun kawannya untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, karena dalam permainan futsal itu sama halnya dengan permainan sepak bola yaitu mampu mencetak gol ke gawang lawan merupakan bagian terpenting dalam setiap pertandingan. Hal ini seperti ditegaskan bahwa tujuan utama dalam permainan sepak bola adalah mencetak gol ke gawang lawan sebanyakbanyaknya (Batty, 2003:1). Dalam mencetak gol ke gawang lawan, maka jelaslah bahwa pemain sepak bola dituntut untuk menguasai beberapa teknik, taktik, dan mempunyai semangat bertanding yang tinggi dan tidak kalah pentingnya adalah memiliki kesegaran jasmani atau kondisi fisik yang prima, karena seorang pemain sepak bola tidak dapat bermain sampai puncak prestasi, apabila tidak didukung dengan kondisi fisik yang diperlukan untuk bermain selam jangka waktu pertandingan atau lebih (Soekarman, 1987:27).
b. Teknik Sepak Bola Teknik dasar bermain sepak bola menurut Soekatamsi (2001:24) adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan untuk bermain sepak bola, jadi teknik dasar bermain sepak bola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepak bola. Pengertian di atas mempunya maksud bahwa seorang pemain sepak bola yang professional harus bisa menguasai teknik dasar bermain sepak bola terlebih dahulu sebelum bermain dalam bermain sepak bola. Jadi intinya bahwa ketrampilan teknik bermain sepak bola (skill) adalah menerapkan teknik-teknik dasar dalam bermain sepak bola, contoh gerakan tanpa bola yaitu: lari secapt-cepatnya mencari posisi yang kosong dari lawan untuk menerima operan atau umpan dari teman yang menguasai bola, melompat setinggi tingginya untuk berebut bola dengan pemain lawan, lari zig zag dan gerak tipu badan mencari posisi kosong menghindari hadangan pemain lawan. Contoh gerakan dengan bola yaitu keterampilan menendang bola dengan kura-kura kaki bagian luar untuk melakukan tendangan ke sasaran (gawang). commit userkawan yang sedang berlari, atau Keterampilan menyundul bola kea rah tokaki
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyundul bola kea rah mulut gawang untuk mencatak gol. Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik, seorang pemain perlu menguasai teknik yang baik pula, tanpa menguasai teknik yang baik, seorang pemain tidak akan mungkin dapat menguasai atau mengontrol bola dengan baik. Dan tanpa kemampuan menguasai bola dengan baik, tidak mungkin seorang pemain dapat melakukan kerjasama dengan pemain lain, sedangkan kerja sama adalah merupakan inti dari permainan sepak bola.Adapun beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki dan dikuasai oleh pemain sepak bola adalah: 1)Teknik badan: a) Cara berlari b) Cara melompat c) Gerak tipu badan 2) Teknik Sepak bola : a)Teknik menendang bolae) Teknik merebut bola. b)Teknik menahan bola
f) Teknik lemparan ke dalam
c)Teknik menggiring bola.g) Teknik menjaga gawang(Muchtar, 1992:28) d) Teknik menyundul bola.
.
Gambar 1.1 Macam-Macam Teknik Dasar Sepak Bola Dari teknik dasar di atas, salah satu teknik dasar penting dan harus dimiliki dengan tingkat keterampilan yang tinggi oleh setiap pemain sepak bola adalah commit to user teknik menendang bola ke gawang lawan (shooting) merupakan suatu bagian
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penting dari permainan sepak bola yang bertujuan untuk menghasilkan suatu prestasi. Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki (Sarumpaet, 1992:20)
c. Passing bawah Passing bawah dalam permainan sepak bola merupakan suatu teknik memainkan bola dengan bola tetap menggelinding di atas permukaan lapanganyang dilakukan oleh seorang pemain dengan tujuan untuk mengarahkan bola ke suatu tempat atau teman satu team untuk selanjutnya dimainkan kembali. Istilah lain yang dipakai dalam permainan sepak bola adalah operan atau bahasa Indonesia disebut umpan. Jika umpan dimaksud adalah sajian yang diberikan kepada teman team untuk diterima dengan tujuan melakukan serangan ke petak permainan, sedangkan passing tujuannya agar bola dimainkan selanjutnya untuk mengatur serangan.Passing dapat dilakukan, seperti: (1) passing bawah: sikap permulaan, gerakan pelaksanaan,
gerakan lanjutan.(2) passing atas: sikap permulaan,
gerakan pelaksanaan, gerakan lanjutan.
Gambar 1.2. Teknik Dasar Passing Bawah
Pemain yang memiliki teknik menendang bola dengan baik, akan dapat bermain secara efisien. Menendang bola dapat dilakukan dalam keadaan bola diam, commit to user menggelinding maupun melayang ke udara. Dilihat perkenaan bola, menendang
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dibedakan beberapa macam, yaitu menendang dengan kaki bagian dalam (inside), kaki bagian luar (outside), punggung kaki (instep), dan punggung kaki bagian dalam (inside of the instep). 1. Menendang dengan kaki bagian dalam: Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengumpan jarak pendek (Short passing) 2. Menendang dengan kaki bagian luar: Pada umumnya teknik menendang dengan teknik bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing) 3. Menendang dengan punggung kaki: Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang (shooting of the goal) 4. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam: Pada umumnya digunakan untuk umpan jarak jauh (long passing) (Sucipto, 200:17-21). Teknik menendang bola yang digunakan untuk parameter untuk mengetahui kemampuan menendang adalah menggunakan teknik menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam ( short passing ) Analisis menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam adalahsebagai berikut: 1) Badan di belakang bola sedikit condong ke depan kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran dengan lutut sedikit ditekuk 2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan
kaki bagian dalam
menghadap ke depan 3) Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola 4) Perkenakan kaki dengan bola tepat pada kaki bagian dalam penuh dan tepat pada tengah-tengah bola dan pada saat mengenai bola pergelangan kaki ditegakkan 5) Gerak kaki lanjut tendang diarahkan dan diangkat ke sasaran. commit 6) Pandangan mengikuti jalannya bola to danuser diangkat kea rah sasaran.
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
1. HakekatPembelajaran Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain) untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu. Menurut Winatapura dkk, (2007), pembelajaran merupakan kegiatan untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan intesitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Menurut pasal 1 butir 20 Butir Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yakni, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep, yaitu interaksi peserta didik, pendidik, sumber belajar dan lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan melalui usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi prosesproses belajar. Pembelajaran pada intinya merupakan suatu proses menciptakan kondidi yang konduktif agar terjadi interaksi pembelajaran. Konsep pembelajaran pada dasarnya terbagi kedalam dua konsep yang berlangsung secara bersamaan, yaitu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan proses mengajar yang dilakukan oleh guru.Beberapa pengertia di atas dapat disatukan bahwa hakekat pembelajaran adalah suatu kegiatan dalam proses belajar dan mengajar dimana terjadi komunikasi yang berarti antara siswa dengan guru yang didukung oleh sumber belajar dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan.
2. PengertianPembelajaranPenjasorkes Arti Pendidikan Jasmani:Pendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan jasmani, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan sesorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (KBBI, 1989), jasmani adalah tubuh atau badan (fisik). Namun yang dimaksud commit to userkeseluruhan (manusia seutuhnya), jasmani di sini bukan hanya badan saja tetapi
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
karena antara jasmani dan rohani tidak dapat dipisah-pisahkan. Jasmani dan rohanai merupakan satu kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruah.Pengertian Pendidikan JasmaniPendidikan Jasamani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun angota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Pengertian Olahraga: Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.PengertianOlahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya.Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang. Pendidikan
jasmani
pada
hakikatnya
adalah
proses
pendidikan
yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas.Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia. Pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa commit user untuk mengembangan keutuhan pendidikan jasmani memanfaatkan alattofisik
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung.Karena hasilhasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh
3. TujuanPembelajaranPenjas orkes diSekolah Dasar Secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk: a. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. b. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani. c. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali. d. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan. e. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang. f. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga. Diringkaskan dalam terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, commit todalam user domain afektif. domain kognitif, dan tak kalah pentingnya
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengembangan domain psikomotorik secara umum dapat diarahkan pada dua tujuan utama, pertama mencapai perkembangan aspek kebugaran jasmani, dan kedua, mencapai perkembangan aspek perseptual motorik.Ini menegaskan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani harus melibatkan aktivitas fisik yang mampu merangsang kemampuan kebugaran jasmani serta sekaligus bersifat pembentukan penguasaan gerak keterampilan itu sendiri. Kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari domain psikomotorik, yang
bertumpu
pada
perkembangan
kemampuan
biologis
organ
tubuh.Konsentrasinya lebih banyak pada persoalan peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah sistem (misalnya sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem metabolisme, dll.) Dalam pengertian yang lebih resmi, sering dibedakan konsep kebugaran jasmani ini dengan konsep kebugaran motorik. Keduanya dibedakan dalam hal: kebugaran jasmani menunjuk pada aspek kualitas tubuh dan organ-organnya, seperti kekuatan (otot), daya tahan (jantung-paru), kelentukan (otot dan persendian); sedangkan kebugaran motorik menekankan aspek penampilan yang melibatkan kualitas gerak sendiri seperti kecepatan, kelincahan, koordinasi, power, keseimbangan, dll. Namun dalam naskah ini, penulis akan menggunakan konsep kebugaran jasmani tersebut untuk menunjuk pada keseluruhan aspek di atas. Pengembangan keterampilan gerak merujuk pada proses penguasaan suatu keterampilan atau tugas gerak yang melibatkan proses mempersepsi rangsangan dari luar, kemudian rangsangan itu diolah dan diprogramkan sampai terjadinya respons berupa tindakan yang sesuai dengan rangsangan itu. Penekanan proses pembelajarannya lebih banyak ditujukan pada proses perangsangan yang bervariasi, sehingga setiap kali anak selalu mengerahkan kemampuannya dalam mengolah informasi, ketika akan menghasilkan gerak. Dengan cara itu, kepekaan sistem saraf anak semakin dikembangkan. Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah.Aspek commit totidak user saja menyangkut penguasaan kognitif dalam pendidikan jasmani,
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengetahuan faktual semata-mata, tetapi meliputi pula pemahaman terhadap gejala gerak dan prinsipnya, termasuk yang berkaitan dengan landasan ilmiah pendidikan jasmani dan olahraga serta manfaat pengisian waktu luang. Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur kepribadian yang kukuh.Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat yang perlu dikembangkan, tetapi yang lebih penting adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainnya, seperti intelegensia emosional dan watak.Konsep diri
menyangkut
persepsi
diri
atau
penilaian
seseorang
tentang
kelebihannya.Konsep diri merupakan fondasi kepribadian anak dan sangat diyakini ada kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka setelah dewasa kelak. Intelegensia
emosional
mencakup
beberapa
sifat
penting,
yakni
pengendalian diri, kemampuan memotivasi diri, ketekunan, dan kemampuan untuk berempati.Pengendalian diri merupakan kualitas pribadi yang mampu menyelaraskan pertimbangan akal dan emosi yang menjadi sifat penting dalam kehidupan sosial dan pencapaiannya untuk sukses hidup di masyarakat.Demikian juga dengan ketekunan; tidak ada pekerjaan yang dapat dicapai dengan baik tanpa ada ketekunan. Ini juga berlaku sama dengan kemampuan memotivasi diri, kemandirian untuk tidak selalu diawasi dalam menyelesaikan tugas apapun. Adapun tujuan lain dari pembelajaran penjasorkes adalah : a. Mengembangkan
keterampilan
pengelolaan
diri
dalam
upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilainilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan e. Mengembangkan
sikap
sportif,
jujur,
disiplin,
bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
4. Ruang LingkupPendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan a. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. Eksplorasigerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,danmanipulatif,atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bolabasket, bola voli, tenis meja,tenis lapangan, bulu tangkis, danbeladiri, serta aktivitas lainnya. b. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh sertaaktivitas lainnya c. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasantanpa alat, ketangkasandengan alat, dan senam lantai, sertaaktivitas lainnya d. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dansenam aerobic sertaaktivitas lainnya e. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,keterampilan bergerakdi air, dan renang serta aktivitas lainnya f. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalanlingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung g. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalamkehidupan seharihari,khususnya yang terkait dengan perawatantubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilihmakanan dan minuman yang sehat, mencegahdan merawat cidera,mengatur waktu istirahat yang tepatdan berperan aktif dalamkegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspektersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek
5. PengertianPrestasiBelajar Untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materiyang diberikan guru dan untuk mengetahui tingkat ketercapaian kurikulum digunakan alat ukur yang dikenal dengan istilah “prestasi belajar”. Menurut Slameto (2006:12), prestasi user belajar adalah pernyataan khususcommit tentangtoapa yang diketahui dan dapat dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
oleh siswa, sebagai hasil kegiatan belajar, biasanya berupa pengetahuan (knowlegde), keterampilan (skill), atau sikap (attitude) atau pencapaian kompetensi siswa. Menurut Slameto (2006), prestasi belajar menunjuk pada kecakapan dan unjuk kerja siswa yang multi dimensi, terkait dengan perkembangan manusia : kognitif, emosi, sosial, dan fisik yang merefleksikan keutuhan siswa. Lebih lanjut, batasan tentang prestasi belajar sebagai hasil pengukuran tentang apa yang diketahui atau yang dapat dilakukan seseorang setelah belajar. Pengukuran yang dimaksud adalah sebagai alat yang dipakai untuk menyediakan balikan bagi siswa dan pihak lainnya, untuk menentukan posisi siswa dalam hubungannya dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah pernyataan tentang tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sekolah, setelah usai satu satuan program pengalaman pembelajaran, dalam satu periode waktu tertentu (semester atau tahun ajaran). Tujuan pembelajaran dapat berupa penguasaan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap akademik. Pencapaian tujuan pembelajaran sering diukur dengan skor tes/ulangan/ujian standar atau buatan guru, dan tugastugas lain, termasuk pekerjaan rumah (PR) atau mata pelajaran tertentu. Skor tes, tugas, dan PR mencerminkan perilaku hasil pengalaman, berkaitan dengan konsep, topik, atau masalah tertentu dalam mata pelajaran yang diikuti. Pengalaman yang memungkinkan terbentuknya hasil belajar siswa tersebut dapat berupa pengetahuan siswa dan apa yang ingin diketahuinya, apa yang telah dipelajari, serta apa yang benar-benar
dapat dilakukan, dari apa yang telah
diketahuinya. Selain itu, dapat juga berupa kepercayaan diri dan motivasinya dalam mendemonstrasikan apa yang dapat dilakukannya. Pada akhirnya, ciri hasil belajar tersebut bersifat baru, menetap, positif, disadari, dan fungsional. Prestasi belajar adalah aktivitas psikis yang berlangsung dalam lingkungan untuk menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang akan diperoleh hasil yang baru atau penyempunaan dari hasil commit to user yang diperoleh sebelumnya. Prestasi belajar siswa berhubungan dengan kinerja
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
akademik yang dalam Bahasa Inggris disebut Academic Performance berupa hasil belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil dari usaha, kemampuan dan sikap siswa dalam menyelesaikan kegiatan dalam bidang pendidikan. Menurut Arikunto (2008 : 238), prestasi belajar juga diartikan sebagai hasil hasil yang mencerminkan sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada setiap jenjang studi. Gambaran prestasi siswa dinatakan dengan angka 0 sampai dengan 10. Prestasi belajar adalah bukti usaha yang dapat dicapai atau perubahan yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil proses belajar. Prestasi belajar merupakan hasil-hasil kemampuan nyata sebagai akibat keaktifannya dalam kegiatan belajar yang dinyatakan dengan simbol angka atau huruf. Dengan kata lain, prestasi belajar merupakan bukti dari hasil yang telah dicapai. Dari definisi-definisi prestasi belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan pernyataan tentang tingkat keberhasilan siswa sebagai hasil kegiatan belajar, biasanya berupa pengetahuan (knowlegde), keterampilan (skill), atau sikap (attitude) atau pencapaian kompetensi siswa. Prestasi belajar dapat diwujudkan dengan angka atau huruf. Kata hasil belajar sering disebut prestasi belajar. Kata prestasi berasal dari Belanda yaitu “ prestatie”kemudian dalam bahasa Indonesia disebut prestasi yang artinya hasil usaha. Kata prestasi juga bararti kemampuan ketrampilan, sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu.Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah mengalami aktifitas belajar).
6. PengertianMetodePembelajaran Guru
yang
profesional
tidak
hanya
menguasai
sejumlah
materi
pembelajaran, tetapi juga terampil dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran serta situasi pada saat materi tersebut harus disajiakan. Selain itu, guru juga harus memilih metode yang tepat
agar
pembelajaran
menjadi
aktif,
inovatif,
kreatif,
efektif
dan
menyenangkan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang commit to rencana user digunakan untuk mengimplementasikan yang sudah disusun dalam
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Atau metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai cara menyajikan isi pembelajaran kepada peserta didik untuk mencapai kompetensi. Metode mengajar merupakan prosedur/cara yang harus dilakukan oleh seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga proses belajar berjalan baik dalam arti kompetensi atau tujuan pembelajaran dapat tercapai. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui,dan mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar. Dalam proses belajar mengajar (PBM) peranan metode dalam strategi pembelajaran sangat menentukan berhasil atau tidaknya seorang guru menyampaikan pesan kepada peserta didiknya. Memilih metode yang tepat untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang menarik. Penilaian metode dari segi penerapannya sangat tergantung kepada jumlah peserta didik yang besar atau kecil. Beberapa metode mengajar yang dapat divariasikan oleh pendidik diantaranya. Beberapa
metode
pembelajaran
yang
dapat
digunakan
untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran Penjasorkes diantaranya: (1) ceramah;
(2) demonstrasi; (3) eksperimen (4) diskusi (5) kerja kelompok (6)
simulasi (7) permainan. Pada pelaksanaannya metode ini dapat dipilih guru sesuai dengan topik-topik dalam pembelajaran Penjas orkes di SD. Metode yang dipilih harus mempermudah para peserta didik menyerap materi ajar dan mempermudah guru menyajikan bahan ajar tersebut. Masing-masing metode mempunyai ciri, keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan
7. Pendekatan Bermain Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa ”pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan”. Sedangkan Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999/2000: 35) berpendapat,”strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau pengembangan commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
agar sesuai dengan prinsip DAP (developmentally Appropiate Pactice) dan body scalling (ukuran fisik termasuk kemampuan fisik)”. Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan suatu teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui permainan, diharapkan akan meningkatkan motifasi dan minat siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Pendekatan
bermain
merupakan
bentuk
pembelajaran
yang
mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan. Tidak menutup kemungkinan teknik yang buruk atau rendah mengakibatkan permainan kurang menarik. Untuk itu seorang guru harus mampu mengatasinya. Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 35-36) menyatakan, manakala guru menyadari bahwa rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya kemampuan skill, maka guru mempunyai beberapa pilihan sebagai berikut: 1) Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa lama sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukannya. 2) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan membiarkan siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan untuk menguasai strategi. 3)
Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain.
Petunjuk seperti di atas harus dipahami dan dimengerti oleh seorang guru. Jika dalam pelaksanaan permainan kurang menarik karena teknik yang masih rendah, maka seorang guru harus dengan segera mampu mengatasinya. Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus mencermati kegiatan pembelajaran sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang dibiarkan selama pembelajaran berlangsung akan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
PendekatanBermain
adalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan
permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak. Selanjutnya Andang Ismail (2009 : 26) menurutkan bahwa permainan ada dua pengertian. Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian menang-kalah. Menurut Kapraswil (dalam As’adi Muhammad, 2009:26) mengatakan bahwa definisi permainan adalah usaha olah diri, olah pikiran dan olah fisik yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik. Pendekatan permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam bentuk permainan. Sedangkan metode permainan dalam pembelajaran matematika adalah cara untuk menyampaikan pelajaran matematika dengan sarana bermain.Pendekatanbermain dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa senang terhadap matematika. Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar penjasorkes, tidak berminat, dan tidak mudah untuk menguasai penjasorkes dengan metode permainan dapat membantu proses kegiatan belajar penjasorkes. Berdasarkan alasan di atas maka dilakukan penelitian mengenai penggunaan metode pendekatan bermain dalam pembelajaran sepak bola di kelas V SD Tenggulangharjo agar siswa dapat menguasai materi dengan baik. Pembelajaran penjas orkes dengan pendekatan bermain dilakukan dengan menggunakan bendabenda di sekitar anak sehingga lebih mudah untuk dikenali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran sepak bola di kelas V SD Tenggulangharjo yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kegiatan pembelajaran. Adapun uraian hasil penelitian akan disajikan dalam 3 sub bab yaitu tindakan, deskripsi pelaksanaan dan refleksi serta commit to user pembahasan. Pada setiap kegiatan siswa melakukan permainan, dan evaluasi
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
formatif untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman siswa dilihat dari hasil prestasinya.
B. Kerangka Berfikir Tidak ada pendekatan pembelajaran yang lebih baik dari pendekatan pembelajaran yang lain. Tiap-tiap pendekatanpembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang tepat saat digunakan pada pembelajaran bidang studi tertentu, ada yang tepat digunakan saat di dalam maupun di luar kelas dan sebagainya. Guru dalam memilih pendekatam pembelajaran yang tepat terkait dengan efektifitas pengajaran harus memperhatikan faktor-faktor dalam penetapan pendekatan pembelajaran. Faktor-faktor tersebut
yaitu : tujuan yang hendak
dicapai, keadaan siswa, materi pembelajaran, situasi dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru itu sendiri. Dengan mengkaji faktor-faktor di atas yang dikaitkan dengan kondisi yang ada di kelas V SDN Tenggulangharjo Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, maka penulis menetapkan pendekatan bermain digunakan penulis untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah dan control bola siswa dalam materi permainan sepak bola. Dengan demikian diharapkan penggunaan pendekatan bermain dalam materi permainan sepak bola, dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam pembelajaran penjasorkes Optimalisasi kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor metode atau teknik dan model mengajar guru. Guru dapat menggunakan pendekatan dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengaitkan materi yang terdapat dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau sesuai dengan dunia nyata sehingga siswa merasa pembelajaran menjadi lebih bermakna atau memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari.Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, siswa dibantu oleh guru melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Proses ini mencangkup kegiatan untuk menyiapkan fasilitas atau commit to usertentang materi/bahan belajar dan alat bantu pembelajaran, menerima informasi
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
prosedur pembelajaran, membahas materi/bahan belajar dan melakukan saling tukar pengalaman dan pendapat dalam membahas materi atau memecahkan masalah. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan
siswa
dalam
proses
pembelajaran.Siswa
diarahkan
untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi
dalam
pembelajaran pendidikan jasmani,khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi pelajaran. Sering kali materi yang diajarkan oleh guru kurang tertanam kuat dalam benak siswa. Khususnya dalam praktek pembelajaran passing bawah permainan sepak bola. Siswa kurang mampu menganalisis
gerakan
yang
diajarkan
oleh
guru,
sebab
guru
hanya
menyampaikan secara verbal, adapun memberikan informasi kurang ditangkap oleh siswa secara optimal. Penerapan pendekatan bermain yang menyenangkandan secara langsung dapat dilakukan oleh siswa memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.Pendekatan bermain dengan macam-macam permainan yang menyenangkan sebagai sarana untuk membantu guru dalam menjelaskan teknik dasar passing bawah pada siswa. Melalui alat bantu sederhana tersebut guru dapat memperlihatkan dan memberikan penjelasan teknik dasar passing bawah. Dari penjelasan di atas, secara sederhana kerangka pemikiran dalam penelitian inidapat digambarkan sebagai berikut:
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Menerapkan pendekatan pembelajaran dengan permainan yang menyenangkan
Melalui penerapan pendekatan bermain ( berburu kijang, 4-2 ) dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa (siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat) serta partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat
a)
Siswa kurang tertarik dan cepat bosan terhadap mapel penjasorkes b) Tingkat motivasi belajar rendah c) Hasil belajar tehnik passig bawah tdk spt yg diharapkan. Siklus 1: guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar passing bawah melalui pendekatan bermain.
Siklus II : perbaiakan dari siklus I untuk meningkat kemampuan dan ketrampilan dasar teknik passing bawah melalui penerapan pendekatan bermain .
Gambar 3:
Skema Kerangka Berfikir
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SD Tenggulangharjo Kecamatan Subah Kabupaten Batang.
2.
Waktu Penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dari bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012. Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Penelitian No 1
Rencana Kegiatan
Tahun 2011 – 2012 Pebr Mart Aprl Mei Juni Juli Agst
Persiapan a. Observasi
b. Identifikasi Masalah
c. Penentuan Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan Proposal
f. Pengajuan Ijin
Penelitian 2
Pelaksanaan a. Seminar Proposal b. Pengumpulan Data
3
Penyusunan Laporan a. Pemulisan Laporan
b. Ujian Skripsi
B. Subyek Penelitian Siswa yang diteliti adalah para siswa kelasV SD Negeri TenggulangharjoKecamatan Subah Kabupaten Batangsejumlah 34 siswa. commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Subyek penelitian terdiri dari anak laki-laki18 siswa dan perempuan 16 siswa. C. Sumber Data a. Siswa Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua, hasil evaluasi dan hasil wawancara guru pengamat (observer). b.
Guru
Sumber data guru berasal dari lembar observasi aktivitas guru oleh observer. c.
Data dokumen
Sumber data dokumen berasal dari data awal hasil tes, hasil pengamatan, dan catatan lapangan selama proses pembelajaran dan hasil foto. d.
Catatan lapangan
Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran. 2.
Jenis Data
a.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar penjasorkes yang diperoleh siswa. b.
Data Kualitatif
Diperoleh dari lembar pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru, wawancara serta catatan lapangan dengan menerapkan pendekatan dengan menggunakan pendekatan bermain.
D.Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode tes dan dokumentasi. Variabel atau Faktor yang Diselidiki Faktor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran penjasorkes dengan penerapan pendekatan bermain. b. Keterampilan guru dalam pembelajaranpenjasorkes dengan penerapan pendekatan bermain. c. Hasil
belajar
siswa
dalam
pembelajaran
penjasorkes
dengan
penerapanpendekatan bermain.
E. ValiditasData Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari : tes dan observasi 1.
Tes : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil pembelajaran siswa dalam passing bawah dan control bola yang dilakukan siswa.
2.
Observasi : dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran pada penerapan modifikasi bermain dapat meningkatkan hasil belajar passing bawahdan control bola pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tenggulangharjo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2011 / 2012
Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data N o
Sumber Data Hasil
1
Siswa
pembelajaran
Siswa
Pengumpulan passing Tes Praktik
Instrumen Tes
bawahdan control bola melalui
ketrampila
pendekatan bermain
n gerak
Kemampuan 2
Teknik
Jenis Data
gerakan
melakukan Praktik
rangkaian
dan Melalui
macam- unjuk kerja
macam kegiatan bermain commit to user
lembar observasi
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah: a) Data berupa hasil belajar penjas orkes yang dianalisis dngan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. Rumus presentase tersebut sebagai berikut: = ∑n x 100% N Keterangan: ∑n
= jumlah frekuensi yang muncul.
N = jumlah total siswa
= presentase frekuensi
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut: Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
70
Tuntas
< 70
Tidak Tuntas
b) Data kualitatif berupa data hasil observasi aktifitas guru dalam pembelajaran kontekstual, serta hasil catatan lapangan dan angket dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
G. Prosedur Penelitian Untukmenentukan ketercapaian tujuan
perludirumuskan indicator
keberhasilantindakan yang disusun secara realistis (mempertimbangkan kondisi sebelum dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan) dan dapat diukur. commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil pembelajaran diobservasi tentang kognitif, afektif dan psikomotor dalam melakukan gerakan menendang bola saat passing bawah, dan serta bermain sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi. Indikator keberhasilan tindakan Prosentase target capaian Aspek yang diukur
1.Kemampuan
Kondisi
Siklus
Siklus
awal
I
II
50%
60%
77%
Cara mengukur
diamati saat guru
melakukan passing
memberikan materi
bawah dan kontrol
passing bawah dan
bola
kontrol bolapermainan
2. Hasil belajar passing
sepak bola
bawah dan kontrol bola
Grafik Hasil Belajar Kondisi Awal atau Prasiklus 70 60 50
Series 1
40
Series 2
30
Series 3
20 10 0 Category 1
Category 2
Category 3
Category 4
H. Prosedur Penelitian Rancangan yang ditetapkan dalam penelitianiniadalah penelitiantindakankelas. Tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut : commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Perencanaan Pada bagian rencana tindakan ini digambarkan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran, yaitu sebagai berikut : a. Siklus 1 dan siklus 2 1) Siklus 1 dan 2 dilaksanakan selama 2 kali pertemuan (6 x 35 menit) dengan tahapanPersiapan a) Mempelajari dan mengkaji teori-teori yang mendukung/ kepustakaan. b) Menyusun penyusunan Proposal Pembelajaran (RPP untuk kegiatan belajar mengajar, LKS, instrumen penelitian, dan menyiapkan media/alat/bahan praktikum). c) Menyusun pertanyaan-pertanyaan bimbingan d) Menyusun instrumen penelitian e) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta menjadi observer. 2). Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut a) Menelaah materi pembelajaran penjasorkes kelas V semester 2 yang akan dilakukan
tindakan
penelitian
dengan
menelaah
indikator-indikator
pelajaran. b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan. c) Menyiapkan alat peraga yang digunakan dalam penelitian. d) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian. e) Menyiapkan alat evaluasi yang berupa pre test dan post test. 3) Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran penjas orkes siklus I peneliti menggunakan metode demonstrasi dan kerja kelompok dengan melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran penjas orkes di kelas V dengan mengacu pada rencana pelaksanaaan perbaikan yang telah disusun bersama teman sejawat melalui tahapan berikut : 1) Siswa diajak mengingat pelajaran yang telah lalu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
2) Guru memperagakan media untuk menjelaskan materidengan alat peraga bola menggunakan metode demonstrasi 3) Tanya jawab guru dan siswa tentang permainan sepak bola 4) Guru menyuruh beberapa siswa untuk maju mendemonstrasikan seperti contoh 5) Siswa dibagi beberapa kelompok untuk bekerja kelompok 6) Siswa dibimbing untuk bekerja kelompok 7) Guru mengoreksi hasilbekerja kelompok dan memberikan komentar tentang hasil kerja kelompok. 8) Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok Penelitian ini dilaksanakan dengan melaksanakan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yakni melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan kerja kelompok. Pelaksanaan tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dan kerja kelompok. Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu yang belum baik.
2. Observasi Tahap pengamatan dilakukan bersama dengan tahapan tindakan, guru peneliti sebagai penyampai materi. Dalam tahap ini dilakukan pula pengumpulan datadata. Setiap tindakan-tindakan yang dilakukan guru dan siswa akan diamati oleh guru sebagai peneliti dan teman sejawat dengan menggunakan pedoman pengamatan. Pengamatan juga dilakukan ketika siswa mengerjakan latihan permainan sepakbola. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran penjas orkes yang menerapkan penggunaan metode demonstrasi dan kerja kelompok. Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan penggunaan metode demonstrasi dan kerja kelompok. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
3. Refleksi Setelah melaksanakan pelaksanaan tindakan dan pengamatan peneliti kembali mengadakan diskusi dengan teman sejawat. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas permainan sepak bola. Dan jika hasil pembelajaran siklus I belum mencapai yang penulis targetkan maka berdasarkan diskusi dengan rekan sejawat menyimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus II.Setelah mengkaji hasil belajar penjas orkes siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru, serta melihat ketercapaian indikator kinerja maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus dua agar pelaksanaannya lebih efektif.Peneliti juga melihat apakah indikator kinerja yang telah diterapkan sebelumnya telah tercapai. Bila belum tercapai maka peneliti melanjutkan siklus berikut sampai mencapai indikator kinerja.
5. Siklus Penelitian a. Siklus Pertama 1) Perencanaan a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi permaianan sepak bola b) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa bola c) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian. d) Menyiapkan lembar evaluasi yang berupa post tes. 2) Pelaksanaan Tindakan Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar secara kelompok melalui penggunaan metode demonstrasi dan kerja kelompok. Pelaksanaannya dilakukan selama satu pertemuan. Prosedur pelaksanaannya adalah : a) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai b) Guru (peneliti) mendemonstrasikan cara permainan sepak bola c) Siswa mengamati demonstrasi cara cara permainan sepak bola d) Tanya jawab tentang cara permainan sepak bola commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
e) Siswa dibentuk kelompok untuk melakukan percobaan.Satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 anak. f) Tiap kelompok melakukan percobaan tentang cara permainan sepak bola g) Guru membimbing siswa dalam kegiatan cara permainan sepak bola h) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok tentang cara permainan sepak bola i) Kelompok yang lain memberikan tanggapan hasil percobaan kelompok lain. j) Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan dari hasil kerja kelompok. k) Refleksi tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan. l) Melaksanakan post test. 3) Observasi a) Mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran (dilakukan oleh observer) b) Memantau diskusi/kerjasama antar siswa c) Mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran (dilakukan oleh observer) 4) Refleksi a) Mengevaluasi hasil observasi b) Menganalisis hasil pembelajaran c) Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya.
b. Siklus Kedua 1) Perencanaan Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I ditemukan beberapa masalah yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk itu maka perencanaan pembelajaran pada siklus II tetap mengacu pada pelaksanaan siklus I. 2. Pelaksanaan Pada dasarnya pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini sama dengan pelaksanaan pada siklus I dengan melaksanakan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP terlampir) namun dalam pelaksanaan menitik beratkan untuk memahami konsep-konsep permainan sepakbola commit to userdan kerja kelompok dengan menggunakan metode demonstrasi
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Pengamatan (Observasi) Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yang lebih memfokuskan pada setiap perilaku yang dialami siswa. Kecuali itu penulis juga membuat catatan penting yang dapat mengacu pada pencapaian kemampuan siswanya dengan cara mengisi angket tanggapan siswa.
4.
Analisis dan Refleksi Setelah dilakukan tindakan, kita menganalisis dari data yang telah kita peroleh baik data kuantitatif maupun kualitatif. Hasil analisis beserta kelebihan dan kekurangan yang ada dipakai untuk merumuskan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.Analisis data difokuskan pada satu aktivitas siswa dalam pengamatan dan diskusi dalam proses pembelajaran. Dan data hasil belajar siswa dianalisis presentasi pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) baik secara individual maupun secara klasikal.
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA 1. Deskripsi Data PraSiklus Data hasil pengamatan awal berupa hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo dengan KD : 6.1 Mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan olahraga bola besar yang dimodifikasi serta nilai-nilai semangat, percaya diri, dan kejujuran. Namun pemahaman siswa masih kurang, dengan hasil nilai masih banyak yang dibawah KKM. Dengan demikian akan berdampak pada penguasaan Kompetensi Dasar berikutnya. Nilai diperoleh dari ulangan harian yang dilakukan dalam bentuk praktik, diperoleh data-data seperti diuraikan pada tabel dan grafik berikut: Tabel 4. Data hasil Pra siklus No.
Rentang nilai
Kategori
Frekwensi
%
1.
0-59
Kurang
9
26
2.
60-69
Cukup
15
44
3.
70-79
Baik
10
29
4.
80-89
Amat Baik
0
0
5.
90-100
Istimewa
0
0
Jumlah nilai
2.175
Rata-rata nilai pra siklus
63,97
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nilai pra siklus 16 14 12 10 jumlah anak 8 6 4 2 0 0-59
60-69
70-79
80-89
90-100
nilai anak
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 34 anak, sebanyak 17 siswa ( 50%) belum dapat menuntaskan kompetensi yang diujikan, artinya siswa-siswa tersebut pada akhir pembelajaran mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Sedangkan rata-rata nilai adalah 63,97 berarti masuk kategori cukup. Dengan kondisi hasil belajar siswa seperti yang dipaparkan pada tabel, diketahui bahwa penguasaan siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo Kecamatan
Subah
Kabupaten
Batang
terhadap
Kompetensi
Dasar
:
Mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan olahraga bola besar yang dimodifikasi serta nilai-nilai semangat, percaya diri, dan kejujuran pada materi pelajaran ketrampilan bermain sepak bola dikategorikan cukup, maka perlu diadakan perbaikan lewat pembelajaran siklus 1.
2. Deskripsi Siklus 1 a. Perencanaan Kegiatan pada tahap ini meliputi : 1)
Tes diagnostik sebagai evaluasi awal
2)
Membuat RPP
3)
Pengadaan sarana
4)
Membuat instrumen penilaian
5)
Membuat alat evaluasi
b. Implementasi tindakan
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kegiatan siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 10 Mei 2012 sebagai pertemuan 1 dan tanggal 24 Mei 2012 sebagai pertemuan 2.
c. Observasi dan interpretasi Selama kegiatan praktik pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh kepala sekolah dan observer. Observasi dan dokumentasi melalui catatan kejadian, kamera video, dan kamera digital untuk keperluan analisis data lebih lanjut. Data hasil implementasi tindakan siklus 1 diperoleh data sebagai berikut. Nilai diperoleh dari ulangan harian yang dilakukan dalam bentuk praktik, diperoleh data-data seperti diuraikan pada tabel dan grafik berikut:
Tabel 5. Data hasil siklus 1 No.
Rentang nilai
Kategori
Frekwensi
%
1.
0-59
Kurang
1
3
2.
60-69
Cukup
7
20
3.
70-79
Baik
21
62
4.
80-89
Amat Baik
5
15
5.
90-100
Istimewa
0
0
Jumlah nilai
2.518
Rata-rata nilai siklus 1
74,06
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Grafik Siklus 1
nilai siklus 1 25 20 15
jumlah anak 10 5 0 0-59
60-69
70-79
80-89
90-100
nilai anak
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 34 anak, sebanyak 14 siswa ( 40%) belum dapat menuntaskan kompetensi yang diujikan, artinya siswa-siswa tersebut pada ulangan harian pada akhir pembelajaran mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Sedangkan rata-rata nilai adalah 74,06 berarti masuk kategori baik. Dengan kondisi hasil belajar siswa seperti yang dipaparkan pada tabel siklus 1 di atas, diketahui bahwa penguasaan siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo Kecamatan Subah Kabupaten Batang terhadap Kompetensi Dasar : Mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan olahraga bola besar yang dimodifikasi serta nilai-nilai semangat, percaya diri, keseriusan dan kejujuran pada materi pelajaran ketrampilan bermain sepak bola dikategorikan baik, maka untuk memantapkan peningkatan hasil belajar, maka lebih perlu diadakan perbaikan lewat pembelajaran siklus 2
d. Refleksi siklus 1 Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh selama pengamatan, maka diperoleh hasil pembelajaran siklus 1 sebagai berikut: i.
Proses pembelajaran masih agak kaku
ii.
Pembelajaran telah sesuai dengan RPP, namun alokasi waktu untuk pemanasan kurang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
iii.
Jenis pemanasan perlu ditambah
iv.
Materi pembelajaran perlu dikembangkan untuk revisi RPP berikutnya.
v.
Peran aktif anak supaya ditingkatkan.
3. DeskripsiSiklus 2 a.Perencanaan Perencanaan meliputi : 1) Identifikasi permasalahan pembelajaran : a) Pada kegiatan siklus 1 untuk proses pembelajaran yang masih dominan menggunakan metode ceramah. b) Siswa jarang dengan kegiatan permainan dan kerja kelompok. c) Hasil belajar subyek penelitiankurang memuaskan. 2) Identifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru Setiap guru tentunya menghendaki siswa-siswanya berprestasi,namun guru merasa kesulitan dalam menentukan pendekatan pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan materi yang diajarkan. 3) Membahas cara-cara untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh guru pada siklus 1 tentang perluasan materi dan pendekatan pembelajaran. Kegiatan perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Rancangan harus dilakukan bersama antara guru yang akan melakukan tindakan dan pengamat yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan meliputi: a) MembuatRencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model/pendekatan pembelajaran yang digunakan. b) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi mengenai kemandirian belajar siswa. c) Menyusun pedoman wawancara dan lembar angket untuk siswa dan pengamat. d) Menyiapkan sarana pembelajaran yang akan digunakan. commit e) Menyusun Lembar Soal. to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f)
Menyusun soal tes hasil belajar untuk siswa.
b. Implementasi tindakan Pada tahap ini dilaksanakan hal-hal yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya, yaitu pelaaksanaan pembelajaran, kegiatan sesuai RPP yang telah dirancang dan diupayakan dapat berlangsung secara alamiah. Kegiatan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan I tanggal 31 Mei 2012 dan pertemuan ke dua tanggal 7 Juni 2012. Selama kegiatan praktik pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh kepala sekolah dan observer. Observasi dan dokumentasi melalui catatan kejadian, kamera video, dan kamera digital untuk keperluan analisis data lebih lanjut. Data hasil implementasi tindakan siklus 2 diperoleh data sebagai berikut. Nilai diperoleh dari ulangan harian yang dilakukan dalam bentuk praktik, diperoleh data-data seperti diuraikan pada tabel dan grafik berikut:
Tabel 6 . Data hasil siklus 2 No.
Rentang nilai
Kategori
Frekwensi
%
1.
0-59
Kurang
0
0
2.
60-69
Cukup
2
6
3.
70-79
Baik
24
71
4.
80-89
Amat Baik
8
23
5.
90-100
Istimewa
0
0
Jumlah nilai2,627 Rata-rata nilai siklus 277,27
commit to user
100%
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nilai siklus 2 30 25 20
jumlah anak 15 10 5 0 0-59
60-69
70-79
80-89
90-100
nilai anak
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 34 anak, sebanyak 8 siswa ( 23%) belum dapat menuntaskan kompetensi yang diujikan, artinya siswa-siswa tersebut pada ulangan harian pada akhir pembelajaran mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Sedangkan rata-rata nilai adalah 77,27 berarti masuk kategori baik. Perolehan nilai dengan kriteria baik sekali juga meningkat. Dengan kondisi hasil belajar siswa seperti yang dipaparkan pada tabel siklus 2 di atas, diketahui bahwa penguasaan siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo Kecamatan
Subah
Kabupaten
Batang
terhadap
Kompetensi
Dasar
:
Mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan olahraga bola besar yang dimodifikasi serta nilai-nilai semangat, percaya diri, dan kejujuran pada materi pelajaran ketrampilan bermain sepak bola dikategorikan baik, dan tidak perlu diadakan perbaikan lewat pembelajaran siklus 3.
c. Observasi dan interpretasi Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan lembar observasi yang telah disiapkan. Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru lain sebagai guru pengamat. Dalam melakukan pengamatan, tentang keaktifan siswa dalam pendekatan permainan, juga mengamati kegiatan guru dalam menerangkan dan bimbingan padatotugas commit userindividu maupun kelompok. Hasil
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengamatan dimasukkan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan seorang pengamat lain. Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati kemandirian belajar siswa saat proses pembelajaran.
d. Refleksi siklus 2 Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Data yang diperoleh pada tahap observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi untuk melakukan penilaian proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Proses berkaitan dengan melihat kemandirian belajar siswa, sedangkan hasil penugasan konsep lewat soal dan dan hasil tes pada tiap akhir siklus. Analisis dari proses dan hasil ini kemudian didiskusikan dengan guru sehingga menghasilkan masukan-masukan yang digunakan untuk perbaikan pembelajaran.Dari hasil observasi tersebut di atas, guru merefleksi diri apakah proses pembelajaran yang telah dilaksanakan tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau belum.Dari hasil post tes pada siklus pertama sampai siklus kedua dianalisis berapa nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa pada kelas tersebut. Refleksi direncanakan pada akhir siklus kedua tahap kedua. Pada penelitian ini ditentukan indikator yang akan diraih adalah nilai rata-rata kelas 70.
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklusberupaya memperbaiki proses dan hasil belajar.Pengambilan data dilakukan dengan observasi untuk memperoleh gambaran tentang proses pelaksanaan perbaikan dan proses formatif untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar yang dicapai siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan-tindakan (siklus I dan siklus II) menunjukkan adanya peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Data Perbandingan Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2 No.
Kategori
1.
0-59
2.
Rentang nilai
Pra siklus
Siklus 1
Siklus 2
frekwensi
%
frekwensi
%
frekwensi
%
Kurang
9
26
1
3
0
0
60-69
Cukup
15
44
7
20
2
6
3.
70-79
Baik
10
29
21
62
24
71
4.
80-89
Amat Baik
0
0
5
15
8
23
5.
90-100
Istimewa
0
0
0
0
0
0
Jumlah nilai
2.175
2.518
2,627
Rata-rata
63,97
74,06
77,27
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel perbandingan nilai prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat disajikan dalam grafik berikut ini: 30 25 20 pra siklus
jumlah anak 15 10
siklus 1
5
siklus 2
0 0-59
60-69
70-79
80-89 90-100
nilai anak
Setelah diadakan perbaikan pembelajaran sampai dengan siklus II, dari 34 siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo tahun pelajaran 2011/2012 Kecamatan Subah Kabupaten Batang diperoleh rata-rata nilai sebagai berikut dari kondisi awal sampai dua kali perbaikan : Tahap awal
: 50 %
Siklus I
: 60 %
Siklus II
: 77 %
Ternyata dengan memberikan contoh-contoh yang bervariasi dan menggunakan modifikasi bermain dan kerja kelompokyang tepat dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Dari hasil prosentase secara klasikal juga mengalami peningkatan, yaitu : Tahap awal
= Nilai lebih dari 70 ada 10 anak = 29 % = Nilai kurang dari 70 ada 24 anak = 70 %
Pada kondisi ini dari 34 siswa diperoleh data bahwa terdapat 24 anak atau 70% anak yang memperoleh nilai kurang dari KKM dan 10 anak (29%) anak yang nilainya lebih dari KKM, sehingga diperlukan perbaikan pembelajaran. Siklus I
= Nilai lebih dari 70 ada 26 anak Nilai kurang dari 70 ada 8 anak = 23% commit to user
= 77%
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada kondisi ini dari 34 siswa diperoleh data bahwa terdapat 8 atau 23 % anak yang memperoleh nilai kurang dari KKM dan 26 anak atau 77 % anak yang nilainya lebih dari KKM, sehingga diperlukan perbaikan pembelajaran untuk memantapkannya. Siklus II
= Nilai lebih dari 70 ada 32 anak
= 94%
= Nilai kurang dari 70 ada 2 anak
= 6%
Pada kondisi ini dari 34 siswa diperoleh data bahwa terdapat 2 anak yang memperoleh nilai kurang dari KKM dan 32 anak yang nilainya lebih dari KKM, sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran. Setelah dilaksanakan 2 siklus pembelajaran, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) dengan penggunaan pendekatan permainan dalam pembelajaran penjasorkes dapat membantu siswa lebih menguasai materi sepakbola, (2) alat permainan yang ada dapat membantu siswa dalam menggunakan media tersebut dengan baik, (3) model permainan dibuat secara bervariasi sehingga mampu menarik minat siswa, tidak menimbulkan kejenuhan dan siswa semakin tertantang dalam mengikut pembelajaran penjasorkes, (4) penjelasan aturan permainan disertai dengan peragaan terlebih dahulu oleh guru dan dalam penjelasannya menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana, (5) memberi bimbingan bagi siswa yang mempunyai kemampuan berfikir kurang dan memberi pujian terhadap siswa yang berani untuk menjawab atau melaksanakan tugas dengan baik.
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Data hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan terjadinya peningkatan keterampilan teknik dasar sepak bola pada setiap akhir pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Pada akhir Siklus I mengalami peningkatan sebesar48%, yaitu dari nilai rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 63,97 menjadi 74,06. Pada akhir Siklus II hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 65,00%, yaitu dari nilai rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 66 menjadi 77,27. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar siswa, pada Prasiklus sebanyak 10 orang siswa (29 %) dapat menuntaskan materi pelajaran. Pada Siklus I sebanyak 26 orang (77 %) tuntas belajar,dan pada akhir Siklus II sebanyak 32 orang (94 %) dapat menuntaskan kompetensi dasar yang dipelajari. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan bermain dapat meningkatkan keterampilan teknik dasar pasing bawah permainan sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo Kecamatan Subah, KabupatenBatang, Tahun Pelajaran 2011/2012 B. Implikasi Pendekatan bermain sepak bola, yaitu permainan sepak bola yang dilaksanakan ke dalam permainan kecil sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapainya.
Pendekatan
permainan
terbukti
efektif
meningkatkan
keterampilan teknik dasar sepak bola, sehingga dapat dikembangkan pada materi pelajaran yang lain, karena siswa tidak merasa terpaksa dan lebih menikmati pembelajaran.
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Saran
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan , dalam pembelajaran
permainan
sepak
bola
pada
kelas
V diharapkanuntuk
menerapkan modifikasi bermain yang menarik. Berikutsaran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pembelajaran pasing bawah dalam hal ini untuk permainan sepak bola, antaralain : 1. Bagi SD Negeri Tenggulangharjo Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan siswa dapat menerima materi dengan optimal. 2.Bagi Guru SD Negeri Tenggulangharjo Sebaiknya pembelajaran permainan sepak bola dalam penyampaian materinya ditambah dengan permainan, yaitu permainan yang mengarah pada teknik dasar atau materi yang akan dilaksanakan. 3.Bagi Siswa SD Negeri Tenggulangharjo Bersikap aktif dalam mengkuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang diikuti akan lebih bermanfaat.
commit to user