HUBUNGAN PEMAKAIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2013
Oleh: GINA KRISTINA P 100100183
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
HUBUNGAN PEMAKAIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2013
Oleh : GINA KRISTINA P 100100183
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
HUBUNGAN PEMAKAIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2013
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran
Oleh : GINA KRISTINA P 100100183
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN Judul
: Hubungan Pemakaian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013
Nama
: Gina Kristina P
NIM
: 100100183 Pembimbing
Penguji I
(dr. Andrina Y.M. Rambe, Sp.THT)
(dr. Feraluna Nasution, Sp.A)
NIP: 197106221997032001
NIP: 195803061983112001 Penguji II
(dr. Rina Amelia, MARS) NIP: 197604202003122002 Medan, Desember 2013 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD – KGEH) NIP: 19540220 1980111001
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia. Salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati TB berasal dari golongan aminoglikosida yang terkenal menyebabkan ototoksik. Dari beberapa penelitian dikatakan gangguan fungsi sel rambut di telinga bagian dalam yang berperan sebagai mekanisme ototoksisitas ini. Gejala ototoksisitas yang dapat terjadi berupa tinitus (telinga berdenging), gangguan pendengaran (tuli sensorineural), dan gangguan vestibular (keseimbangan) yang bersifat menetap sehingga dapat mempengaruhi aspek kehidupan pasien TB tersebut. Di dalam penelitian ini akan didiskusikan mengenai hubungan pemakaian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) terhadap gangguan pendengaran pada penderita TB paru di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2013. Penelitian ini merupakan studi observasional yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini berjumlah 68 orang yang dipilih dengan metode consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fisik secara langsung kepada pasien menggunakan garpu penala 512 Hz. Hasil penelitian ini menunjukkan jenis kelamin laki-laki 47 orang (69,1%), umur 18-27 tahun sebanyak 23 orang (33,8%), jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah kelompok isoniazid, rifampisin, etambutol, dan pirazinamid sebanyak 37 orang (54,4%), durasi pengobatan >6 bulan sebanyak 35 orang (51,5%). Dari 68 penderita TB, 42 orang (61,8%) penderita TB paru yang menggunakan OAT oral, fungsi pendengaran semua orang tersebut (61,8%) normal. Sedangkan 26 orang (38,2%) penderita TB paru yang menggunakan OAT oral dan injeksi, ada sebanyak 21 orang (30,9%) tuli sensorineural. Prevalensi gangguan pendengaran pada penderita TB paru di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2013 sebesar (67,6%). Diharapkan dengan adanya edukasi dan konseling yang bersifat komprehensif pada penderita TB mengenai pengobatan yang bersifat ototoksik serta menganjurkan pemeriksaan pendengaran selama pengobatan, efek samping yang terjadi dapat dicegah sedini mungkin dan kejadian gangguan pendengaran pada penderita TB dapat diturunkan. Kata kunci : aminoglikosida, gangguan pendengaran, ototoksik, tuberkulosis.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a public health problem both in Indonesia and in the world. One type of drug used to treat TB are from the famous class of aminoglycosides cause ototoxic. Some studies say malfunctioning hair cells in the inner ear that act as the mechanism of ototoxicity. Ototoxicity symptoms that can occur are tinnitus (ringing in the ears), hearing loss (sensorineural deafness), and vestibular disorders (balance) that are settled so that may affect aspects of the lives of TB patients. In this study will be discussed regarding the use of the relationship of Anti-Tuberculosis for hearing loss in patients with pulmonary tuberculosis in Haji Adam Malik General Hospital Center, Medan in 2013. This study is an observational study with cross sectional analytic. Subject of this study amounted to 68 people chosen by consecutive sampling method. The data was collected by direct interviews using questionnaires and physical examinations directly to patients using a 512 Hz tuning fork. The results showed male gender 47 (69.1%), aged 18-27 years were 23 men (33.8%), type of Anti-Tuberculosis drug is a group of isoniazid, rifampicin, ethambutol, and pyrazinamide as many as 37 people (54.4%), treatment duration > 6 months were 35 (51.5%). Of 68 patients with TB, 42 people (61.8%) patients with pulmonary TB using oral Anti-Tuberculosis drug, hearing function of these people (61.8%) are normal. Meanwhile, 26 people (38.2%) patients with pulmonary TB using oral and injectable OAT , there are as many as 21 people (30.9%) are sensorineural deafness. The prevalence of hearing loss in patients with pulmonary tuberculosis in Haji Adam Malik General Hospital Center, Medan in 2013 amounted to (67.6%). Hopefully with education and comprehensive counseling for TB patients about ototoxic drugs and recommend that they perform auditory screening for the duration of their treatment, the side effects that occur can be prevented as early as possible and the incidence of hearing loss in patients with TB can be derived. Keywords: aminoglycosides, hearing loss, ototoxic, tuberculosis.
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memeroleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Karya tulis ilmiah ini berjudul “Hubungan Pemakaian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013”. Dalam karya tulis ilmiah ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2. dr. Andrina Y. M. Rambe, Sp.THT, selaku dosen pembimbing saya yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pemikirannya dalam membimbing saya menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 3. dr. Rina Amelia, MARS dan dr. Feraluna Nasution, Sp.A , selaku dosen penguji saya yang telah banyak membantu dan memberikan arahan dan masukan kepada saya dalam penyelesaian penelitian ini. 4. dr. Tengku Helvi Mardiani, M.Kes selaku dosen penasehat akademik saya selama di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 5. Rasa hormat dan terimakasih kepada kedua orangtua penulis, dr. Guntur Perangin-angin, Sp.B dan Rehliana Agustina br. Ginting yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada saya dalam menyelesaikan studi saya di Fakultas Kedokteran ini. 6. Seluruh pasien TB Paru di RSUP H. Adam Malik Medan, atas bantuan dan partisipasinya dalam proses pengambilan data penelitian ini. 7. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
8. Seluruh teman-teman angkatan 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam penyelesaian karya tulis ini. Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak hal yang harus disempurnakan. Untuk itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan karuniaNya kepada kita semua, dan penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat diterima dan memberikan informasi serta sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak. Terima kasih.
Medan,
Desember 2013 Penulis,
(Gina Kristina P)
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI HALAMAN Lembar Pengesahan ................................................................................ i Abstrak ..................................................................................................... ................................................................................................................... ii Abtsract .................................................................................................... ................................................................................................................... iii Kata Pengantar ....................................................................................... ................................................................................................................... iv Daftar Isi .................................................................................................. ................................................................................................................... vi Daftar Tabel............................................................................................. ................................................................................................................... ix Daftar Lampiran ..................................................................................... ................................................................................................................... x BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................
1
1.1
Latar Belakang ......................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................
3
1.3
Tujuan Penelitian ..................................................................
3
1.3.1
Tujuan Umum ............................................................
3
1.3.2
Tujuan Khusus ...........................................................
3
Manfaat ..................................................................................
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................
5
1.4
2.1
2.2
Tuberkulosis Paru .................................................................
5
2.1.1 Definisi .......................................................................
5
2.1.2 Etiologi ......................................................................
5
2.1.3 Patogenesis dan Patologi ...........................................
5
2.1.4 Gejala Klinis .............................................................
6
2.1.5 Diagnosis ...................................................................
7
2.1.6 Pengobatan Tuberkulosis ..........................................
8
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) .............................................
8
Universitas Sumatera Utara
2.2.1
Streptomisin ..............................................................
10
2.2.2
Isoniazid ....................................................................
11
2.2.3
Rifampisin .................................................................
12
2.2.4
Etambutol ..................................................................
13
2.2.5
Pirazinamid ...............................................................
14
2.2.6
Etionamid ..................................................................
15
2.2.7
Paraaminosalisilat .....................................................
15
2.2.8
Sikloserin ..................................................................
16
2.2.9
Amikasin dan Kanamisin ..........................................
16
2.2.10 Kapreomisin ..............................................................
17
2.3
Fisiologi Pendengaran ...........................................................
17
2.4
Fisiologi Keseimbangan .......................................................
21
2.5
Gangguan Pendengaran Akibat Obat Ototoksik ...................
24
2.5.1 Mekanisme Ototoksik pada Telinga .........................
25
2.5.2 Mekanisme Ototoksik pada Sistem Vestibular .........
26
Pemeriksaan Telinga .............................................................
26
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ....
28
2.6
3.1
Kerangka Konsep ..................................................................
28
3.2
Definisi Operasional .............................................................
28
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN .................................................
32
4.1
Jenis Penelitian .....................................................................
32
4.2
Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................
32
4.3
Populasi dan Sampel Penelitian ............................................
32
4.3.1 Populasi .....................................................................
32
4.3.2 Sampel .......................................................................
33
4.4
Teknik Pengumpulan Data...................................................
33
4.5
Instrumen Penelitian ............................................................
34
Universitas Sumatera Utara
4.6
Pengolahan dan Analisis Data .............................................
34
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................
35
5.1
Hasil Penelitian ....................................................................
35
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian .....................................
35
5.1.2 Deskripsi Data Penelitian .........................................
35
Pembahasan .........................................................................
39
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................
43
5.2
6.1
Kesimpulan ..........................................................................
43
6.2
Saran ..................................................................................
44
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
45
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL Nomor
Judul
Halaman
2.2.
Antimikroba yang digunakan dalam terapi tuberkulosis
10
3.2.
Definisi Operasional
28
5.1.
Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru Berdasarkan Kelompok Umur
35
5.2.
Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru Berdasarkan Jenis Kelamin
36
5.3.
Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru Berdasarkan Jenis OAT yang Digunakan
36
5.4.
Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru Berdasarkan Durasi Penggunaan OAT
37
5.5.
Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru Berdasarkan Fungsi Pendengaran
37
5.6.
Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru Berdasarkan Keluhan yang Berhubungan Dengan Pendengaran dan Vestubular
38
5.7.
Distribusi Frekuensi Penderita TB Paru Berdasarkan Pemakaian OAT dan Gangguan Pendengaran
38
5.8.
Hubungan Pemakaian OAT dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita TB Paru Berdasarkan Uji Chi Square
39
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Kuesioner Penelitian
Lampiran 2.
Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian
Lampiran 3.
Lembar persetujuan (Informed Consent) penelitian
Lampiran 4.
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 5.
Data Induk
Lampiran 6.
Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kedokteran USU
Lampiran 7.
Surat Izin Penelitian dari Instalasi Rawat Jalan RSUP HAM Medan
Lampiran 8.
Persetujuan Komisi Etik
Universitas Sumatera Utara