ANATOMI II
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM 1996
DIPAKAI UNTUK KALANGAN SENDIRI Dilarang mengutip tanpa izin
PRAKATA
Diktat ini disusun bersumberkan dari buku-buku yang dipakai untuk perkuliahan di Jurusan Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Mengingat sempitnya waktu perkuliahan dan bahan/materi begitu banyak, maka diktat ini disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan. Penulis menyadari bahwa isi diktat masih mengandung banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan saran dari para pemakai untuk kesempurnaannya.
Penerbit
Drs. Moeljadi, MS
SISTEM SIRKULASI
Sistem vaskuler, didalamnya mengalir cairan antarsel yang berlebihan. Pada vertebrata, cairan tersebut dikenal 2 bentuk. Cairan yang komposisinya banyak mengandung sel dan bersifat viskous disebut darah sedangkan yang relatif sedikit selselnya dan berkonsistensi encer disebut limfe. Sistem yang mengalirkan darah disebut sistem aliran darah dan disebut sistem aliran limfe bila mengalirkan limfe. Sistem vaskular pada hewan berasal dari dan terletak dalam jaringan ikat, juga masuk ke dalam jaringan lain, misalnya susunan saraf pusat embrio yang tidak memiliki unsur jaringan ikat memiliki unsur yang berasal ektoderm, tetapi harus tergantung pada vaskularisasi dan mesenkim sekitarnya. Jaringan saraf tidak mendapat suplai sistem limfatik. Sistem aliran darah pada vertebrata membentuk sirkulasi tertutup, yang memancar dan kembali ke jantung. Berbeda dengan system aliran limfe membentuk saluran penyusut yang akhirnya bergabung dengan vena besar, yang merupakan muara dari duktus torasikus (di rnana cairan jaringan yang berlebihan kembali masuk ke aliran darah). Darah dan limfe mengalir karena adanya gradien tekanan dalam lumen dari sistem vaskular masing-masing, Gradien tekanan berasal dari berbagai kekuatan antara lain daya dorong dari jantung yang berkontraksi, gerakan otot.-otot kerangka, dan pengaruh gaya berat, Pembuluh Darah Sistem aliran darah mencakup jantung, pembuluh nadi/ arteria, kapiler/buluh rambut, sinusoid, pernbuluh balik/vena, Kelima bagian tersebut ditentukan dari posisinya dalam sirkuit juga dikenali dari bangun histologinya yang mencerrninkan kekuatan khusus untuk bertahan serta kontrol fungsi vaskular dari tiap jenisnya. Pembuluh Darah Pembuluh darah pada hakekatnya menyerupai ranting-ranting sebuah pohon, yaitu arteri sebagai pembuluh yang besar yang kemudian bercabang dan beranting dan seterusnya. Arteri yang paling kecil disebut arteriol. Arteriol kernudian bersam bung dengan pembuluh darah yang kecil, yaitu kapiler. Kapiler-kapiler tersebut kemudian bergabung lagi rnembentuk venule, yang kemudian bersatu membentuk
vena yang lebih besar. Vena yang terbesar pada akhirnya mencurahkan darah itu ke dalam atria jantung. Bagian-bagian
sistem
vaskular
digolongkan dalam makrovaskulatur.
yang
tampak
dengan
mata
telanjang
Mikrovaskulatur terdiri dari sistem pembuluh
yang hanya dapat diteliti dengan perantaraan rnikroskóp, misalnya arteriol, kapiler, sinusoid, venule dan arteriovenous anastomose. Di samping itu, pembuluh yang membawa cairan jaringan atau cairan limfe menuju ke vena-vena besar disebut pembuluh limfe atau limfatik. Arteria Arteria adalah suatu struktur tubular yang membawa darah meninggalkan jantung. Arteri yang terbesar dikenal sebagai arteri yang elastis karena bagian terbesar dari dinding arteri terdiri atas jaringan elastis. Sifat elastisitas ini penting untuk mempertahankan tekanan darah selama diastol, suatu periode di mana ventrikel sedang relaks. Kelompok arteria yang mengalirkan darah dari jantung menuju jaringan, menahan dorongan kuat dari denyut jantung serta perubahan kecepatan aliran darah, juga mengatur aliran darah ke dalam kapiler serta sinusoid. Dalarn kapiler serta sinusoid, aliran darah lamban dan dapat berhenti seketika bila tekanan berkurang sampai sedikit di atas atau di bawah jaringan sekitarnya. Dalam vena, di mana darah akan mengalir kembali ke jantung, kecepatannya berkurang sampai setengah dari arteria, tekanannya juga berkurang dan kadang-kadang tersimpan. Arteri yang lebih kecil mengandung sejumlah otot halus pada dinding arterial dan bukannya jaringan elastis. Otot halus tersebut mengontrol ukuran pembuluh dan kenudian mengontrol jumlah darah yang dapat mengalir selama suatu periode waktu tertentu. Arteriol, arteri yang paling kecil, adalah struktur yang kemudian membentuk kapiler. Otot halus sirkuler yang berat, yang mengelilingi ujung anteriol mempunyai arti penting sebab otot tersebut mengontrol berapa banyak darah yang dapat diterima oleh tiap kapiler. Tensi pada otot di sekeliling arteri juga membantu mempertahankan tekanan darah di seluruh sistern arteriol ini. Dalarn haL-hal khusus seperti ‘shock’ arteriol mengalami dilatasi atau relaksasi, sehingga sebagian volume darah dapat ‘terlepas’ dari anyarnan kapiler, terutama ke dalam visera.
Kapiler Kapiler merupakan pembuluh yang amat kecil yang hampir keseluruhannya terdiri atas endotel, pembuluh berdinding tipis ini diameternya hanya cukup untuk lewatnya satu deretan eritrosit. Dindingnya berperan sebagai membran permeabel yang bersifat selektif yang memungkinkan air, oksigen, dan nutrien ke luar dari darah dan masuk ke sel-sel jaringan, serta memungkinkan pula produk-produk buangan dari sel-sel jaringan masuk ke dalam darah. Banyak cairan yang ke luar dari kapiler masuk ke ruang-ruang jaringan kembali lagi melalui dinding kapiler. Sebagian cairan ada yang tetap tinggal di dalam jaringan sebagai cairan jaringan, sedang kelebihannya, dalam keadaan normal akan diangkut oleh pembuluh limfe. Di samping jaringan kapiler atau anyaman kapiler yang terletak di antara arteriol dan venule, terdapat hubungan yang lebih besar yang disebut arteriovenosa anastosom, shunts, atau thoroughfare channel. Anastosom ini memungkinkan lebib banyak lagi darah mengalir rnelalui suatu bagian tertentu, daripada darah yang menuju ke kapiler. Peningkatan aliran darah ini membantu dalam hal diperlakukannya suatu perubahan dalam volume darah, seperti dalam hal pelepasan beban panas dari perrnukaan kulit dan peningkatan kandungan oksigen di dalam paru-paru. Vena Kapiler-kapiler bergabung dan membentuk venula, yang kemudian akan membentuk vena yang makin besar. Vena-vena ukurannya lebih besar dari arteri-arteri yang disertainya dan memiliki lebih banyak dinding-dinding yang lebih tipis, serta hanya sedikit adanya jaringan otot. Katup-katup yang umumnya terdiri atas masingmasing 2 cusp, tersebar di seluruh sistem vena dan limfatik, dengan interval yang tidak reguler. Sebuah katup biasanya ada apabila dua atau lebih vena bergabung untuk membentuk vena yang lebih besar. Katup tersebut senantiasa diarahkan sedemikian rupa sehingga darah hanya akan mengalir ke jurusan jantung saja. Katup-katup tersebut mencegah kemungkinan baliknya darah ke kapiler dan juga memungkinkan kontraksi otot serta pergerakan bagian-bagian tubuh guna membantu arus darah menuju jantung . Tekanan darah pada vena itu rendah, karena tekanan arteriol yang juga kecil itu dipancarkan melalui kapiler menuju ke vena. Keadaan ini dapatlah dipersamakan dengan air dari suatu sungai yang masuk ke suatu danau dengan kekuatan atau tenaga yang cukup besar, namun di sisi lain danau itu, air mengalir meninggalkan danau dengan kekuatan yang lemah saja. Semua vena menujunye ke
vena yang lebih besar yang pada akhirnya masuk ke atrium jantung baik yang kiri rnaupun yang kanan. Limfatik Dinding kapiler itu demikian tipisnya sehingga memungkinkan cairan maupun nutrien serta gas-gas terlepas dan masuk ke rongga di antara sel-sel jaringan. Banyak cairan interseluler (cairan jaringan) tidak masuk kembali ke kapiler atau vena secara langsung, akan tetapi dipungut oleh pembuluh-pembuluh limfe yang berdinding tipis, yang menyerupai vena yaitu adanya banyak katup sehingga memungkinkan isi pembuluh itu mengalir hanya ke jurusan jantung. Pembuluh limfe yang terkecil, merupakan struktur yang berukuran kapiler yang mulainya dari ruangn interseluler di mana terjadi akumulasi cairan jaringan, yang kemudian diangkut ke pembuluh limfe yang makin besar dan pada akhirnya ditumpahkan ke dalam vena kava kranial atau saluran yang menuju ke vena itu. Gerakan limfe ini (limfe di sini berarti cairan jaringan yang terdapat di dalam pembuluh limfe), dihasilkan dari gravitasi dan karena perubahan tekanan oleh struktur yang berdekatan. Sebagai contoh kontraksi sebuah otot berarti suatu tekanan terhadap pembuluh limfatik yang berdekatan serta mendorong limfe semakin mengarah ke jantung, karena adanya katup-katup yang mencegah arus balik. Cairan limffe disaring oleh struktur nodular yang disebut nod limfa (lymph node) dulunya disebut glandula limfa, yang terpencar di seluruh pembuluh limfe. Sinusoid Sinusoid dijumpai pada hati dan secara struktural serta fungsional berbeda dengan
kapiler.
Sinusoid
lebih
besar,
diameternya
tidak
sama,
bentuknya
menyesuaikan diri dengan ruang yang dibuat parenkim sekitarnya dan bersifat lebih permeabel daripada kapiler, aliran darah melalui sinusoid dapat lambat atau hampir tidak ada. Sel-sel yang bergerak mampu melewati barier dinding sinusoid dengan mudah. Kapiler sinusoid Pembuluh darah paling kecil pada kelenjar endokrin sering disebut kapiler sinusoid, karena memiliki beberapa sifat khas dari sinusoid dan kapiler. Diameternya besar serta mampu menyesuaikan bentuknya dengan ruang yang dibentuk parenkim
sekitarnya, berhubungan erat dan hanya dipisah oleh lamina basalis. Jalinan endotel dari kapiler sinusoid selalu memiliki celah-celah. Sinus Istilah “sinus” dipakai untuk saluran yang mengalirkan darah dalam sumsum tulang, limpa, hemal node serta saluran lirnfe dalam kelenjar getah bening. Perikardiurn Perikardium
merupakan
kantung
serosa
fibrosa
berbentuk
kerucut,
membungkus jantung juga pembuluh-pembuluh yang terletak di basis cor/ jantung. Pembuluh-pembuluh tersebut adalah permulaan aorta, truncus brachiocephalicus communis, truncus pulmonalis, bagian akhir vena cavae dan v. hemiazygos. Perikardium terletak di celah/rongga mediastinum oleh karena itu terbungkus oleh pleura pericardiaca. Perikardiurn fibrosa sebagai kantung sederhana/simple yang mempunyai ikatan dengan pembuluh darah di basis cordis dan melanjutkan ke arah dorsal ke bagian vertebrae dan m. longus colli. Bagian ventralnya diikat ke bagian posterior sternum oleh ligamenta sterno-pericardiaco. Ligamentum menempel pada sisi bagian depan margo cranialis perikardium kira-kira dua inci dari apex cordis dan bertaut didekat fovea costalis VI dari sternum. Perikardium serosa melekat erat dengan perikardium
fibrosa
dan
merefleksi
di
bagian
basis
cordis
membentuk
epicardium/lapisan visceralis sedangkan yang rnenempel pada perikardium fibrosa disebut lapisan parietalis. Rongga pericardium ini disebut cavum pericardii dan berisi liquor pericardii. Perikardium, permukaan sebelah kiri dan kanan bersinggungan dengan dinding dada dan sebagai pemisahnya, pleura mediastinalis. Daerah sebelah kanan berbentuk segitiga terletak di extremitas ventralis costs IV dan spatiurn intercostalis yang berdekatan. Daerah yang sebelah kiri lebih luas sampai sebagian kecil dari lobus apicalis pulmo, mulai sepertiga ventral spatium intercostalis III ke arah belakang sampai di bagian kecil spatium intercostalis IV. Basis perikardium bersinggungan dengan
trachea,
dan
permulaan
bronchi,
n.recurrens
sinister,
nn.cardiaci,
lgl.pericardiacae dan di sisi lateralnya melintas n.phrenicus, pada juga dengan lgl.bronchiales, n,vagus dan bifurcatio tracheae.