FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH DALAM MENGGUNAKAN FASILITAS PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH DI KOTA JAYAPURA PROVINSI PAPUA
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy.)
Oleh: Muhammad Iqbal Alkatiry NIM: I000103001 NIRM: 10/X/02.1.2/T/0535
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM Jl. A. Yani, TromolPos 1, Pabelan, Kartasura, Telp. (0271) 717417 Ext. 185, Fax 715448 Surakarta
SURATPENGESAHANNASKAHPUBLIKASI
Yang bertandatangan di bawahinipembimbingskripsi/tugasakhir: Nama
: Muhammad Muhtarom, SH. MH
NIK
:
Telahmembacadanmencermatinaskahartikelpublikasiilmiah, yang merupakanringkasanskripsi/tugasakhirdarimahasiswa: Nama
: Muhammad Iqbal Alkatiry
NIM
: I 000 103 001
Fakultas/ Progdi : FAI/ Muamalat (Syari’ah) Judul Skripsi
: FAKTOR-FAKTOR MINAT
NASABAH
YANG
MEMPENGARUHI
DALAM
MENGGUNAKAN
FASILITAS PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH DI KOTA JAYAPURA PROVINSI PAPUA
Naskahartikeltersebut, layakdandapatdisetujuiuntukdipublikasikan. Demikiansuratpengesahaninidibuat, semogadapatdigunakansebagaimanamestinya.
Surakarta, 15 Juli 2013 Pembimbing,
Muhammad Muhtarom, SH. MH NIK : 381
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH DALAM MENGGUNAKAN FASILITAS PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH DI KOTA JAYAPURA PROVINSI PAPUA
Oleh: Muhammad Iqbal Alkatiry (NIM: I 000 103 001) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Provinsi Papua yang terdiri dari bermacam-macam suku, kebudayaan, dan agama yang berbeda hidup dalam suatu komunitas yang membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Mayoritas penduduk asli yang dominan beragama kristen sangat mempunyai peran yang strategis disemua lini pemerintah maupun swasta. Walaupun demikian di beberapa daerah di Provinsi Papua, agama Islam dipeluk oleh masyarakat asli setempat seperti di Kabupaten Fakfak, Kabupaten Sorong Raja Ampat, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Wamena (kebanyakan mualaf). Keberadaan Perbankan di Papua sampai dengan tahun 2006 masih dikuasai oleh perbankan yang dikelola secara konvensional. Setelah itu sekitar Tahun 2007 dan 2008 muncul Bank Syariah yang pertama yaitu Bank Muamalat (2007) dan disusul Bank Syariah yang kedua adalah Bank Syariah Mandiri (2008). Keberadaan Bank Syariah di Kota Jayapura Provinsi Papua yang pada saat pertama kalinya tidak mendapat respon yang baik dari petinggi agama non-muslim karena dinilai berbau sara’ karena mempunyai istilah Perbankan Syariah yang berasal dari bahasa arab. Tantangan tersebut sedikit demi sedikit dapat dihilangkan karena terbukti dapat meyakinkan kepada mereka bahwa sebenarnya misi perbankan syariah juga dapat bertindak sebagai agen development bagi masyarakat Perbedaan-perbedaan menjadi alasan untuk debitur pindah kepada bank syariah. Hal ini terbukti dengan meningkatnya Debitur, Aset Bank, dan bertambahnya jaringan kantor dari tahun ke tahun dan bahkan masyarakat dengan agama non-muslim banyak menjadi nasabah dana dan debitur kredit sehingga kemudian menimbulkan jawaban bukan pertanyaan, yakni bahwa kota bahkan negara sekalipun yang mayoritas beragama nonmuslim dapat menerima bank syariah sebagai mitra bisnis tanpa harus memperdulikan istilah yang digunakan walau itu melekat sekalipun dalam konteks agama Islam. Untuk itulah perlu diteliti faktor-faktor apa sajakah yang mendukung keberhasilan pembiayaan Bank Syariah kepada masyarakat di Kota Jayapura Provinsi Papua.
1
Keberadaan Perbankan di Papua
PENDAHULUAN
dan Papua Barat sampai dengan tahun 2006 masih dikuasai oleh perbankan yang
Latar Belakang Provinsi Papua yang terdiri dari
dikelola secara konvensional. Beberapa
bermacam-macam suku, kebudayaan, dan
Bank Konvesional yang ada pada kota
agama yang berbeda hidup dalam suatu
Jayapura adalah Bank Mandiri, Bank
komunitas yang membutuhkan antara satu
BNI, Bank Danamon, Bank BCA, Bank
dengan
Mayoritas
BRI, Bank Papua disusul Bank Sinar
penduduk asli yang dominan beragama
Mas, dan BTPN. setelah itu sekitar Tahun
kristen sangat mempunyai peran yang
2007 dan 2008 muncul Bank Syariah
strategis disemua lini pemerintah maupun
yang pertama yaitu Bank Muamalat
swasta. Walaupun demikian di beberapa
(pertengahan tahun 2007) dan disusul
daerah di Provinsi Papua, agama Islam
Bank Syariah yang kedua adalah Bank
dipeluk oleh masyarakat asli setempat
Syariah Mandiri (awal tahun 2008).
seperti di Kabupaten Fakfak, Kabupaten
Keberadaan
Sorong Raja Ampat, Kabupaten Teluk
Jayapura Provinsi Papua yang pada saat
Bintuni
Wamena
pertama kalinya tidak mendapat respon
(kebanyakan mualaf). Di beberapa daerah
yang baik dari petinggi agama non-
nampak bisa jadi satu keluarga, bisa
muslim karena dinilai berbau sara’ karena
mempuyai agama yang berbeda dan hidup
mempunyai istilah Perbankan Syariah
damai serta saling menghargai perbedaan
yang berasal dari bahasa arab. Tantangan
satu sama lainnya.
tersebut
yang
dan
Komitmen
lainnya.
Kabupaten
membangun
Bank
sedikit
Syariah
demi
di
sedikit
Kota
dapat
Papua
dihilangkan
karena
terbukti
dapat
mutlak menjadi tujuan utama masyarakat
meyakinkan
kepada
mereka
bahwa
Papua. Baik yang beragama kristen
sebenarnya misi perbankan syariah juga
maupun
dapat
Islam
wajib
membangun
bertindak
sebagai
agen
ekonomi Papua yang lebih baik. Melalui
development bagi masyarakat yang dapat
perbankan diharapkan mampu menjawab
meningkatkan taraf hidup melalui jasa
tatantangan tersebut.
dan produk Perbankan Syariah.
2
Produk
yang
ditawarkan
oleh
memperdulikan istilah atau preferensi
perbankan syariah di Provinsi Papua
yang
salah satunya adalah produk pembiayaan
sekalipun dalam konteks agama Islam.
(kredit).
Untuk itulah perlu diteliti faktor-faktor
Produk
pembiayaan
dalam
digunakan
itu
apa
Murabahah, Musyarakah, Bai Salam,
keberhasilan pembiayaan Bank Syariah
Istishna,
kepada masyarakat di Kota Jayapura
pembiayaan
Rahn.
yang
Prinsip-prinsip
berdasarkan
pada
Tujuan Penelitian
dengan sistem bagi hasil, penentuan rasio/nisbah
mendukung
Provinsi Papua.
aturan-aturan Syariah. Pola pembiayaan
besarnya
yang
melekat
Perbankan Syariah meliputi Mudarabah,
dan
sajakah
walau
Penelitian ini bertujuan untuk
berdasarkan
mengetahui faktor-faktor apa saja yang
kesepakatan awal bukan bunga seperti
mempengaruhi minat
yang diterapkan oleh Bank Konvensional
menggunakan fasilitas pembiayaan pada
yang menjadi alternatif bagi debitur yang
bank syariah di kota jayapura provinsi
pernah mengambil kredit pada Bank
papua.
Konvensional. Perbedaan-perbedaan
LANDASAN TEORI
tersebut
1. Bank Syariah di Kota Jayapura
menjadi alasan untuk debitur pindah
Bank Syariah di Provinsi Papua
kepada bank syariah. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya
Debitur,
mulai berkembang dari tahun ke tahun,
Aset
hingga saat ini terdapat 2 perbankan
Bank, dan bertambahnya jaringan kantor
Syariah di Kota Jayapura yaitu Bank
dari tahun ke tahun dan bahkan penduduk
Syariah Mandiri yang berdiri pada tahun
atau masyarakat dengan agama non-
2008 dan Bank Muamalat yang berdiri
muslim banyak menjadi nasabah dana dan debitur
kredit
sehingga
pada tahun 2007 pertengahan. Berdirinya
kemudian
perbankan Syariah di kota Jayapura
menimbulkan jawaban bukan pertanyaan, yakni
bahwa
kota
bahkan
dikarenakan semakin banyak penduduk
negara
muslim yang mulai menetap di kota
sekalipun yang mayoritas beragama non-
Jayapura. Ini menjadi suatu daya tarik
muslim dapat menerima bank syariah sebagai
mitra
bisnis
tanpa
nasabah dalam
bagi
harus
3
perbankan
Syariah
untuk
memperluas jaringan perbankan Syariah
menyalurkannya
hingga
Indonesia.
dikenal
sebagai
Masyarakat Papua yang masih belum
Dalam
prakteknya
mengerti tentang bank Syariah pada
menyalurkan dana yang diperolehnya
awalnya enggan untuk menabung dan
dalam bentuk pemberian pembiayaan,
melakukan
baik itu pembiayaan modal usaha maupun
ke
ujung
timur
pembiayaan
pada
bank
Syariah yang mana akad-akad pada Bank
kembali
atau
fungsi
lebih
intermediasi.
bank
syariah
untuk konsumsi.
Syariah masih menggunakan bahasa Arab
Adapun
pengertian
pembiayaan
dan kurang dimengerti oleh masyarakat
menurut
berbagai
litertur
Papua yang masih awam tentang bahasa
sebagai
berikut,
Menurut
Arab. Namun, akhirnya masyarakat kota
Undang No.10 Tahun 1998 Pembiayaan
Jayapura
adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat
menerima
perbankan
ada
Undang-
Syariah setelah dilakukan pendekatan
dapat
oleh
kepada
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
dan
antara bank dengan pihak lain yang
menjelaskan langsung tentang istilah-
mewajibkan pihak yang di biayai untuk
istilah
mengembalikan
pihak
masyarakat
dan
Bank
Syariah
kota
Jayapura
produk
pada
perbankan
Syariah.
dengan
uang
atau
itu,
tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu
Hingga antusias
dipersamakan
yang
sampai
masyarakat
pada
saat
terhadap
ini
dengan imbalan atau bagi hasil.
Bank
Menurut
M.
Syafii
Antonio.
Syariah di Kota Jayapura lumayan tinggi,
(2001;160), Bank Syariah dari Teori ke
bahkan ada beberapa masyarakat non-
Praktek. Pembiayaan adalah pemberian
muslim yang melakukan pembiayaan
fasilitas
pada bank syariah.
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang
penyediaan
dana
untuk
merupakan defisit unit.
2. Pengertian pembiayaan Pada Bank
Menurut Muhammad (2002;260),
Syariah Pada dasarnya fungsi utama Bank
Manajemen Bank Syariah. Pembiayaan
Syariah tidak jauh beda dengan bank
dalam secara luas diartikan sebagai
konvensional yaitu menghimpun dana
pendanaan yang di keluarkan untuk
dari
mendukung
masyarakat
kemudian
4
investasi
yang
telah
direncanakan
baik
dilakukan
sendiri
karyawan, jasa dan sumber daya, fisik
maupun dijalankan oleh orang lain. Berdasarkan diatas,
dapat
pengertian
tersebut
disimpulkan
bahwa
atau barang, dan sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.
pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan
mendukung
Prosedur adalah serangkaian aksi
direncanakan
yang spesifik, tindakan atau operasi yang
berdasarkan kesepakatan antara bank
harus dijalankan atau dieksekusi dengan
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
cara yang sama agar selalu memperoleh
yang dibiayai untuk mengembalikan uang
hasil yang sama dari keadaan yang sama
atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
contohnya
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
keselamatan kerja. Lebih tepatnya, kata
investasi
dana
untuk
4. Pengertian Prosedur
yang
telah
ini
3. Pengertian pelayanan pengertian pelayanan dalam Kamus Umum
Bahasa
Indonesia,
bisa
prosedur
kesehatan
mengindikasikan
dan
rangkaian
aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah,
pelayanan
keputusan-keputusan,
adalah menolong menyediakan segala apa
perhitungan
yang diperlukan orang lain seperti tamu
dijalankan melalui serangkaian pekerjaan
atau pembeli.
yang menghasilkan suatu tujuan yang
Menurut Kotler dalam Laksana
dan
perhitungan-
proses-proses,
yang
diinginkan, suatu produk atau sebuah
(2008) pelayanan adalah setiap tindakan
akibat.
atau kegiatan yanga dapat ditawarkan
mengakibatkan sebuah perubahan.
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang
Sebuah
Menurut
prosedur
Mulyadi
biasanya
(2001:5)
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mendefinisikan : “ Prosedur adalah suatu
mengakibatkan
urutan
kepemilikan
apapun.
kegiatan
klerikal,
biasanya
Sedangkan Gronroos dalam Tjiptono
melibatkan beberapa orang dalam suatu
(2005) menyatakan bahwa pelayanan
departemen atau lebih yang dibuat untuk
merupakan proses
menjamin penanganan secara seragam
yang terdiri atas
serangkaian aktivitas intangible yang
transaksi
biasa (namun tidak harus selalu) terjadi
berulang-ulang. Didalam suatu sistem,
pada interaksi antara pelanggan dan
biasanya terdiri dari beberapa prosedur
5
perusahaan
yang
terjadi
dimana
prosedur-prosedur
terkait
dan
saling
itu
saling
lagi karena adanya keyakinan yang
mempengaruhi.
kuat
dalam
kalangan
masyarakat
Akibatnya jika terjadi perubahan maka
muslim bahwa bank konvesional itu
salah
akan
mengandung unsur riba yang dilarang
mempengaruhi prosedur-prosedur yang
oleh agama islam dan kerinduan umat
lain”.
islam
satu
prosedur,
maka
skripsinya
yang
Yang
jurnalnya yang berjudul Identifikasi
berjudul
Faktor
Mempengaruhi
Syariah
Bank Syari’ah (Studi Kasus di Bank
menyimpulkan
Cabang bahwa
Bank
Konvesional
faktor persepsi, biaya dan manfaat, agama. Sedangkan bank konvesional
sedang berkembang pesat, terbukti
mengandalkan
semakin banyak bank syariah dan
faktor
motivasi
rasional, biaya dan manfaat, gaya
BMT (baitul mal wa tamwil) yang
hidup. (2) Masyarakat Indonesia lebih
bermunculan pada saat ini. Antusias
cenderung menilai produk perbankan
masyarakat di Indonesia pun lebih
yang
banyak terhadap bank syariah yang
ditawarkan
hanya
sebagai
“produk komoditas” yang dimana
memakai system bagi hasil lebih adil
konsumen memilih produk perbankan
dan menguntungkan dibanding dengan yang
VS
syariah karena mereka tertarik pada
syariah di Indonesia pada saat ini
konvesional
Konsumen
Indonesia lebih banyak memilih bank
makin
popularnya system ekonomi berbasis
bank
Minat
menyimpulkan bahwa (1) Masyarakat
Surakarta) (1)
Penentu
Dalam Memilih Jasa Perbankan Bank
Minat Nasabah Dalam Bertransaksi di
Muamalat
ingin
2. Harif Amali Rifai, (UII-2011) dalam
1. Ainurrohmah Effendi, (UMS-2010)
Faktor-faktor
yang
melepaskan diri dari unsur riba.
Kajian Pustaka
dalam
Indonesia
berdasarkan
memakai
fungsi
produk,
atau
konsumen memiliki persepsi bahwa
system bunga. (2) Indonesaia yang
karakteristik
mayoritas masyarakatnya beragama
bank
syariah
dan
konvesional tidak jauh berbeda. (3)
muslim tentu lebih memilih produk-
Bahwa perlu adanya sosialisasi dan
produk pada Bank Syariah, terlebih
komunikasi below the line, sehingga
6
masyarakat yakin terdapat keunikan
akan penulis lakukan. Berdasarkan
pada produk bank syariah. Komunikasi
penelitian-penelitian
pada bank konvesional hanya dapat
disimpulkan
menciptakan awareness masyarakat
penelitian
terhadap adanya bank syariah, tetapi
yang mempengaruhi minat nasabah
belum
dalam
mampu
untuk
mengubah
diatas,
bahwa mengenai
dapat
belum
ada
“faktor-faktor
menggunakan
fasilitas
pandangan masyarakat terhadap bunga
pembiayaan pada bank syariah di kota
bank.
Jayapura Provinsi Papua.
3. Yayan
Fauzi,
(UIN-2009)
dalam
Dengan demikian penelitian ini
berjudul
Faktor-
merupakan unsur kebaharuan. Apabila
Minat
terdapat penelitian yang mirip atau
Nasabah Dalam Menabung Pada Bank
bahkan sama dari penelitian yang akan
Syariah (Studi Kasus Pada Bank BNI
penulis angkat, maka hal itu diluar
Syariah Kantor Cabang Yogyakarta)
pengetahuan penulis. Sehingga dalam
menyimpulkan bahwa (1) pelayanan
hal ini penelitian tersebut menjadi
sangat
dan
pelengkap, tambahan, dan pendukung
signifikan terhadap minat menabung
khasanah penelitian mengenai faktor-
nasabah secara parsial. (2) kualitas
faktor
produk
lebih
nasabah dalam menggunakan fasilitas
digemari masyarakat karena lebih
pembiayaan pada bank syariah di kota
berpengaruh positif dan signifikan.
Jayapura Provinsi Papua.
skripsinya Faktor
yang
Yang
Mepengaruhi
berpengaruh
pada
Berkenaan
bank
positif
syariah
dengan
minat
Metode Penelitian
difokuskan pada faktor-faktor yang
A. Jenis penelitian
mempengaruhi minat nasabah dalam fasilitas
mempengaruhi
penelitian
yang akan penulis lakukan, akan
menggunakan
yang
Jenis
pembiayaan
penelitian
ini
adalah
penelitian lapangan (field research),
pada bank syariah di kota Jayapura
yaitu
Provinsi Papua. Walaupun demikian,
dilakukan untuk menguji hubungan
penelitian diatas dapat menjadi bahan
antar
pembanding dalam penelitian yang
lingkungan penelitian yang natural dan
7
suatu
cara
variable
penelitian
dengan
yang
kondisi
tingkat
keterlibatan
peneliti
yang
pemilihan sampel yang digunakan
minimal.
adalah metode pemilihan sampel tidak acak (nonprobability sampling). Pada pengambilan sampel dengan cara ini,
B. Pendekatan penelitian
sampel diambil pada ketersediaan
Penelitian ini bersifat eksploratif dan diorientasikan untuk mengungkap
elemen
faktor-faktor
mempengaruhi
mendapatkannya. Dengan kata lain
minat nasabah dalam memanfaatkan
sampel diambil atau terpilih karena
fasilitas pembiayaan pada bank syariah
sampel tersebut ada pada tempat dan
dikota jayapura provinsi papua.
waktu yang tepat. Pemilihan sampel
yang
dan
kemudahan
untuk
dengan cara ini seringkali digunakan C. Sumber Data Adapun
dalam sumber
data
dalam
perhatian.
penelitian ini ada dua macam, yaitu
Tingkat
sumber data primer dan sumber data
memberikan
sekunder. Data primer adalah data
langsung
dari
seorang subyek,
yang
tentang suatu kondisi yang menarik
dapat diperoleh. Sumber data dalam
diperoleh
eksploratif
ditujukan untuk mencari petunjuk awal
penelitian adalah subyek di mana data
yang
penelitian
variasi
populasi
pengaruh
dalam
menentukan ukuran sampel. Semakin
peneliti
besar
sedangkan
dispersi
atau
variasi
suatu
populasi maka semakin besar pula
sekunder adalah data yang diperoleh
ukuran sampel yang diperlukan agar
seorang peneliti secara tidak langsung
etimasi terhadap parameter populasi
dari subyeknya akan tetapi melalui
dapat dilakukan dengan akurat.
sumber lain baik tertulis ataupun lisan.
Dari
penjelasan
diatas
serta
adanya pendapat para ahli bahwa jumlah sampel yang dianjurkan dalam
D. Populasi dan sampel
proses anilisis faktor, sebuah analisis
Sampel dalam penelitian ini melakukan
yang digunakan dalam penelitian ini
pembiayaan pada bank-bank syariah
adalah 50 sampai dengan 100 sampel,
dikota jayapura. Sedangkan metode
maka dalam penelitian ini dilakukan
adalah
nasabah
yang
8
penyebaran
kuisioner
kepada
data
dimaksudkan
untuk
responden sebanyak 70 eksemplar
mengurangi kesalahan pada data
yang dibagikan kepada nasabah yang
secara individual, mengurangi sifat
melakukan pemabiayaan pada bank
keanekaragaman, sehingga akhirnya
syariah di kota Jayapura.
dapat
dengan
mudah
dalam
pengelolaannya. Untuk selanjutnya, E. Metode pengumpulan data
setelah ditemukan kepastian dan
Jenis data yang diperlukan dalam
kebenaran data, maka dilakukan
penelitian ini adalah data primer yang
proses
pengumpulannya dilakukan melalui:
tabulasi
dengan
menggunakan program yang sesuai dengan teknik analisis data. Proses
1. Kuisioner
analisis
Kuisioner merupakan teknik
data
dilakukan
dengan
pengumpulan data yang dilakukan
komputer melalui aplikasi program
dengan
SPSS (statistic package for the
cara
memberikan
seperangkat
pernyataan
pertanyaan
tertulis
social science).
atau kepada
2. Wawancara
responden untuk dijawabnya. Setelah
data
Metode
terkumpul
wawancara
adalah
percakapan antara dua orang yang
dilakukan editing dengan dua tahap,
salah
yaitu: tahap pertama pada kuisioner
menggali dan mendapat informasi
sebelum datanya di-entry untuk
untuk
dianalisis
dan
Wawancara langsung dengan tujuan
diberikan skor setiap item jawaban
mendalami faktor-faktor apa saja
pertanyaan kuisioner dengan skala
yang
Likert yaitu dengan menggunakan 5
memilih
angka penilaian: 1. Sangat tidak
pada bank syariah di kota Jayapura.
terlebih
dahulu
setuju 2. Tidak setuju 3. Kurang
kedua
proses
suatu
bertujuan
tujuan
menyebabkan
untuk
tertentu.
masyarakat
menggunakan
fasilitas
3. Metode Analisis Data
setuju 4. Setuju 5. Sangat setuju. Tahapan
satunya
Dalam
editing
menganalisis
data
hasil penelitian, digunakan analisis
dilakukan sesudah di-entry. Editing 9
deskriptif kualitatif yang terdiri dari
keseluruhan data setiap instrument
tiga kegiatan yaitu pengumpulan
dan
data
harapan
sekaligus
reduksi
data,
variable-variabel mendapatkan
penyajian data dan kesimpulan.
pembuktian
Pertama, setelah mengumpulkan
analisis
data selesai, maka tahap selanjutnya
distribusi
melakukan
berikut:
reduksi
menggolongkan,
data,
yaitu
data
bentuk narasi. Ketiga, penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap kedua. Dalam memberikan analisis mencoba
untuk
menggunakan pola berfikir induktif, yang
dimana
dalam
menyusun
fakta-fakta yang telah diketahui sebelumnya
agar
dapat
analisis sebagai
PELAYANAN
N
data
direduksi akan disajikan dalam
penulis
maka
pelayanan
terpilih. Kedua, data yang telah
data
melalui
hasil
Analisis distribusi Frekuensi Terhadap
mengarahkan,
sehingga
sama.
frekuensi,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisir
yang
dengan
Valid
70
Missing
0
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum
18.3000 .28295 18.0000 18.00 2.36735 5.604 -.586 .287 1.259 .566 12.00 11.00 23.00 1281.00
ditarik
kesimpulan. Pelayanan merupakan suatu bentuk reaksi terhadap kebutuhan jasa yang
HASIL PENELITIAN
diinginkan nasabah, yakni tatacara
1. Pelayanan Berikut adalah analisa deskriptif
dan proses pencairan dana dari Bank
pelayanan setelah mengumpulkan
Syariah di Kota Jayapura yang dapat
poin-poin tertinggi dari ranking
memuaskan
penilaian
perhitungan diperoleh bahwa secara
tertinggi,
penulis
rata-rata,
memasukkan dalam tabel SPSS dari
10
nasabah.
skor
Dari
pelayanan
hasil
adalah
sebesar adalah
18,300, sebesar
minimum
skor 23,00
sebesar
Analisis distribusi Frekuensi Terhadap faktor
masikmum dan
11,00
prosedur
skor N
dengan
PROSEDUR
standar deviasi sebesar 2.3673, ratio
Valid
70
skor
Missing
0
Mean
18.1286
Std. Error of Mean
.28117
Median
18.0000
Mode
20.00
Std. Deviation
2.35244
Variance
5.534
Skewness
.378
rata-rata
maksimum
terhadap
skor
sebesar
1.3%.
adalah
Berdasarkan hasil statistic terhadap distribusi
frekuensi
menunjukkan
bahwa rata-rata pelayanan adalah 18,300, artinya bila nilai tersebut dibagi dengan jumlah pertanyaan sebanyak
5
kategori
akan
Std. Error of Skewness .287
menghasilkan angka sebesar 3,66. hal
Kurtosis
.536
ini menunjukkan bahwa pelayanan
Std. Error of Kurtosis
.566
termasuk dalam interval antara 3 - 4
Range
10.00
(tinggi).
Minimum
14.00
Maximum
24.00
Sum
1269.00
2. Prosedur Berikut adalah analisa deskriptif prosedur
dengan
poin-poin
tertinggi
penilaian
mengumpulkan dari
tertinggi,
Berdasarkan hasil statistik terhadap
ranking
distribusi
penulis
frekuensi
menunjukkan
bahwa nilai rata-rata dari prosedur
memasukkan dalam tabel SPSS dari
adalah
keseluruhan data setiap instrument
18,128,
skor
maksimum
sebesar 24,00, skor minimum sebesar
dan variable-variabel dengan harapan
14,00 dan standar deviasi sebesar
mendapatkan hasil pembuktian yang
2.3524. Artinya bila nilai tersebut
sama. maka analisis data melalui
dibagi dengan jumlah pertanyaan
analisis distribusi frekuensi, sebagai
sebanyak
berikut :
5
kategori
akan
menghasilkan angka sebesar 3,63. hal ini menunjukkan bahwa
11
kualitas
prosedur
Analisis distribusi Frekuensi Terhadap
termasuk dalam interval
produk
antara 3 - 4 (tinggi). N
Dengan demikian hasil tersebut bila
PRODUK
kita interprestasikan kembali antara
Valid
70
pertanyaan yang diajukan dengan
Missing
0
jawaban, maka sebagian besar setuju
Mean
17.9429
bahwa posedur pada Bank Syariah
Std. Error of Mean
.23895
Median
18.0000
Mode
18.00
Std. Deviation
1.99917
Variance
3.997
Skewness
-.636
Std. Error of Skewness
.287
Kurtosis
.334
Std. Error of Kurtosis
.566
Berikut adalah analisa deskriptif
Range
8.00
produk
Minimum
13.00
Maximum
21.00
Sum
1256.00
Mandiri dan Bank Muamalat sudah sesuai dengan ketentuan standar kerja sebuah
perbankan,
dalam
artian
bahwa prosedur yang dibuat oleh Bank adalah mudah, dapat dipahami dan tidak menyulitkan nasabah.
3. Produk
poin-poin penilaian
dengan tertinggi
mengumpulkan dari
tertinggi,
ranking penulis
memasukkan dalam tabel SPSS dari
Hasil analisis diskriptif menunjukkan
keseluruhan data setiap instrument
bahwa rata-rata skor kualitas produk
dan variable-variabel dengan harapan
adalah
mendapatkan hasil pembuktian yang
sebesar
maksimum
sama. maka analisis data melalui
17,942,
sebesar
skor
21,00,
skor
minimum sebesar 13,00 dan standar
analisis distribusi frekuensi, sebagai
deviasi
berikut :
sebesar
1,9992.
Ini
menggambarkan bahwa berdasarkan hasil statistik terhadap distribusi frekuensi produk
12
jika dibagi
rata-rata
kualitas
dengan
jumlah
pertanyaan sebanyak 5 kategori akan
Syariah di kota Jayapura Provinsi
menghasilkan angka sebesar 3,59. hal
Papua
ini menunjukkan bahwa kualitas
dimana
produk
memiliki
termasuk
dalam
interval
adalah
faktor
karyawan
pelayanan
Bank
kemampuan
Syariah pelayanan
antara 3 – 4 (tinggi).
dengan
Dengan demikian hasil tersebut bila
pengetahuan
kita interprestasikan kembali antara
berpenampilan menarik dan melayani
pertanyaan yang diajukan dengan
tanpa memandang stautus sosial.
jawaban, maka sebagian besar setuju
Faktor ini memiliki variance sebesar
bahwa kualitas produk pada Bank
18.300%, (2). Faktor kedua yang
Syariah Mandiri dan Bank Muamalat
mempengaruhi minat nasabah adalah
sudah
sesuai
faktor prosedur. Berdasarkan hasil
standar
kerja
dengan sebuah
ketentuan perbankan,
penuh
analisis
keramahan,
yang
cukup,
menunjukkan
bahwa
dalam artian responden setuju bahwa
prosedur pembiayaan mudah, adanya
kualitas produk yang diberikan dapat
kesepakatan antara debitur dan bank,
memenuhi dan memuaskan keinginan
system
nasabah.
berinvestasi menyulitkan
bagi
hasil
yang
jelas,
halal
dan
tidak
dalam
memperoleh
KESIMPULAN DAN SARAN
pembiayaan. Faktor ini memiliki
Kesimpulan
variance
sebesar
18.129%,
(3).
Berdasarkan hasil pembahasan
Faktor ketiga yang mempengaruhi
dari bab sebelumnya, maka dapat
minat nasabah adalah juga ditentukan
ditarik kesimpulan bahwa faktor-
oleh
faktor yang mempengaruhi minat
dimana produk yang ditawarkan oleh
nasabah
Bank Syariah di Kota Jayapura
fasilitas
dalam pembiayaan
memanfaatkan pada
Bank
faktor
kualitas
produk,
diminati oleh masyarakat dan sesuai
Syariah di kota Jayapura adalah (1).
kebutuhan
Faktor utama yang mempengaruhi
mempunyai produk yang beragam ,
minat
nasabah
mempunyai fitur-fitur keuntungan
fasilitas
pembiayaan
memanfaatkan pada
Bank
lainnya
13
yang
terutama
diinginkan,
kemudahan
bertransaksi. Faktor ini memiliki
Faktor
variance sebesar 17.943 %.
peringkat utama yang menjadi prioritas
Sementara
data
pelayanan
merupakan
faktor
lain
pilihan nasabah pada Bank Syariah di
menunjukkan bahwa masyarakat di
kota Jayapura sehingga disarankan untuk
Kota
tetap
Jayapura
dalam
memilih
mempertahankan
bahkan
pembiayaan finansial guna kebutuhan
meningkatkan kualitas pelayanan dan
pembiayaan
penyediaan sarana yg lebih memadai.
dan
mengabaikan
masalah agama, hal ini terbukti dari
1. Faktor
peringkat
ke
dua
yang
jawaban 70 responden yang tidak
merupakan juga keberhasilan Bank
semuanya beragama Islam. Sebagian
Syariah adalah yaitu dengan mudahnya
besar adalah umat muslim yang
prosedur dalam memberikan fasilitas
mencapai 61,43%, sisanya 38,67%
pembiayaan kepada nasabah untuk
adalah pemeluk agama lain yang
agar tetap di pelihara namun dengan
non-muslim.
tetap memperhatikan unsur ke hati-
Sedangkan
jenis
pembiayaan yang paling diminati
hatian bank.
responden adalah jenis pembiayaan
2. Faktor peringkat ketiga adalah kualitas
Murabahah yang mencapai 48,57%,
produk dimana produk yang ada saat
berikutnya pembiayaan Bai Bitsaman
ini
Ajil (BAA) yang mencapai 30%,
mempunyai daya saing yang tinggi
sisanya
dengan perbankan lainnya.
adalah
Mudharabah, hanya
pembiayaan
Modal
sebagian
Kerja,
disimpan
dan
lebih
3. Untuk
dalam
ditingkatkan
mendapatkan
lagi
dan
kualitas
pembiyaan yang baik, agar Bank
bentuk tabungan karena belum ada
Syariah
tetap hati-hati
dan tetap
rencana penggunaan dana.
menggunakan sistem 5 C sesuai dengan teori Munawir S, (2000;235-
A. Saran
237), bahwa pemberian pembiayaan
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan
di
memberikan
atas, saran
maka terhadap
ini mengandung suatu tingkat resiko
penulis
(degree of risk) tertentu, lima C
hasil
tersebut yaitu : Character, Capacity,
penelitian ini sebagai berikut :
Capital, Collateral, Conditions.
14
Oleh karena pembiayaan Murabahah
Memilih Jasa Perbankan Bank Syariah VS Bank Konvesional. Jurnal Bank Syariah vs Bank Konvesional.
saat ini paling diminati nasabah dan bersifat konsumtif, maka agar dapat lebih dikelola dengan baik karena pembiayaan
Murabahah
Yayan, 2009. Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi Minat Nasabah Dalam Menabung Pada Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta), Universitas Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
secara
ekonomi akan berdampak pada inflasi. Untuk itu penulis menyarankan agar penekanan lebih kepada pembiayaan Mudharabah dan Bai Bitsaman Ajil (BAA)
seperti
pembiayaan
KPR,
modal
Imam H, 2007. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Menggunakan Fasilitas Pembiayaan Pada BMT Amratani Utama Yogyakarta”, Fakultas Syariah Muamalat, UIN, hlm 27.
RUKO,
kerja
atau
pembiyaan yang bersifat produktif dengan tetap megantisipasi resiko gagal bayar ( pembiyaan macet ).
Saladin D, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Bank (Bandung: InsanUtama, 2011), hlm.75.
DAFTAR PUSTAKA
Komaruddin, Kamus Perbankan (Jakarta: InsanPustaka, 2013), hlm.27.
Fatmawati A, “Awal Mula Bank Syariah di Indonesia Timur”, (Jakarta: ANRI, 2010), hlm.8.
Kamus Besar Bahasa Indonesia di aksesdari http://kbbi.web.id/faktor.html, pada tanggal 14 Mei 2015 pukul 20.45
Abdullah D, Buku Pintar Keuangan Syariah (Jakarta: Penerbit Zaman, 2012), hlm. 231.
Toto S., Nanang G., Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 55.
Ainurrohmah, 2010. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Bertransaksi di Bank Syari’ah (Studi Kasus di Bank Muamalat Cabang Surakarta), Universitas Muhammadiyah Surakarta. Harif A, 2011. Penentu Minat
Identifikasi Konsumen
Nana S, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 60.
Faktor Dalam
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, 15
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. hlm 163. Haris H, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm. 118. MoelongJ, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 207. Dantes N, 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta; Penerbit Andi. Hlm. 16.
16