FAKTOR-FAKTOR KEBIASAAN MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOLPADA REMAJA DI DESA TIMBUOLO KECAMATAN BOTUPINGGE KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO Novarolina Nento Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Novarolina Nento. 2013. Faktor-Faktor Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman beralkohol Pada Remaja Di Desa Timbuolo Kec.Botupingge Kab.Bone Bolango. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Rini Fahriani Zees S.Kep Ns M.Kep, Pembimbing II Lia Amalia, S.KM, M.Kes. Kebiasaaan adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis univariat. Teknik pengambilan sampel yaitu Provosive Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini 30 orang. Data penelitian diambil melalui panduan wawancara dengan kuisioner. Faktor-faktor yang akan diteliti adalah faktor individu, faktor lingkunga Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol di Desa Timbuolo dengan kriteria objektif kategori tinggi banyak terdapat pada faktor individu sebanyak 53,4% dan kriteria objektif kategori rendah banyak terdapat pada faktor lingkungan sebanyak 70,0%. Untuk kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol pada faktor individu kriteria objektif kategori tinggi banyak terdapat pada yang mengkonsumsi minuman beralkohol sebanyak 66,7% dan kriteria objektif kategori rendah banyak terdapat pada yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol sebanyak 55,6%. Sedangkan pada faktor lingkungan kriteria objektif kategori tinggi banyak terdapat pada yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol sebanayk 27,8% dan kriteria objektif kategori rendah banyak terdapat pada yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol sebanyak 72,2%%. Disarankan kepada remaja apabila keinginan mengkonsumsi minuman beralkohol muncul cara menghindari yaitu mengalihkan perhatian kepada hal-hal yang positif Kata kunci :
Minuman Beralkohol, Kebiasaan Remaja
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebiasaaan adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat sedangkan minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu. Penyalah gunaan minuman beralkohol pada saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dan menunjukan kecenderungan yang meningkat dari tahun ketahun yang akibatnya dirasakan dalam bentuk kenakalankenakalan, premanisme, munculnya geng-geng remaja, perbuatan asusila, dan maraknya premanisme pada kalangan remaja. Hasil penelitian diIndonesia menunjukkan bahwa remaja laki-laki yang pernah dan sekarang masih mengkonsumsi minuman beralkohol menunjukkan persentase yang jauh lebih tinggi yaitu terdapat 42,2% remaja laki-laki di kota dan 35,7% remaja laki-laki desa yang pernah mengkonsumsi minaman beralkohol dan sekitar 3% remaja perempuan (kota dan desa) pernah mengkonsumsi minuman beralkohol (Agnes Sekar, 2006). Penelitian yang dilakukan di Asrama Kelapa Gading Kupang ditemukan dari 40 orang penghuni
kamarkos, 26 orang (65%) diantaranya mengkonsumsi minuman beralkohol (Jehanur, 2009). Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Taklal (2008), terdapat 21 orang (60,0%) yang mengendarai kendaraan bermotor saat berada pada pengaruh minuman beralkohol. Penyalahgunaan minuman beralkohol menimbulkan 58% tindakan kekerasan, perkosaan dan pembunuhan, seperti kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh pengemudi di bawah pengaruh minuman beralkohol. Sesuai dengan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 27 februari 2013 peneliti mandapatkan jumlah seluruh remaja yang ada di Desa Timbuolo pada tahun 2011 berjumlah 155 jiwa, pada tahun 2012 berjumlah 175 jiwa dan pada tahun 2013 berjumlah 165 jiwa. Remaja yang mengkonsumsi minuman beralkohol berjumlah ± 30 orang atau 18% dari jumlah seluruh remaja yang ada di Desa Timbuolo. Factor-faktor yang memepengaruhi remaja dalam mengkonsumsi minuman beralkohol terdiri atas 2 faktor. Factor-faktor tersebut adalah factor individu dan factor lingkungan di mana factor lingkungan meliputi factor lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya dan masyarakat. Berdasarkan penelitian Muhammad Dahlan (2011) dengan hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mendorong kalangan remaja mengkonsumsi minuman beralkohol karena rasa ingin
tahu. Karena pada dasarnya masa remaja merupakan masa dimana segala sesuatunya yang muncul kepermukaan ingin dicobanya. Dan karena lingkungan yang mendukung untuk mengkonsumsi minuman beralkohol serta tersedianya minuman beralkohol di Toko-toko di Dusun Nologaten. Biasanya kalangan remaja yang sering mengkonsumsi minuman beralkohol berasal dari keluarga ekonomi menengah, oleh karena itu para remaja dalam mengkonsumsi minuman beralkohol dengan cara patungan. Di lokasi penelitian peneliti di Desa Timbuolo belum di ketahui pasti apa yang menjadi factor pendorong para remaja ini mengkonsumsi minuman beralkohol. Apakah di pengaruhi oleh lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya dan masyarakat atau di pengaruhi oleh factor individual remaja tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Pada Remaja Di Desa Timbuolo Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo” 2.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor-faktor kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol pada remaja. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian adalah Jenis penelitian
survey deskriptif yaitu untuk menggambarkan faktor-faktor kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol pada remaja di Desa Timbuolo. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja yang berada di Desa Timbuolo yang berjumlah 165 Jiwa. Sampel pada penelitian ini adalah 30 orang dengan menggunakan teknik Pripovis sampling. Pada penelitian ini menggunakan tekhnik analisa deskrptif dimana untuk menggambarkan faktor-faktor kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol pada remaja. Untuk analisa data menggunakan Analisis univariat Instrument yang di gunakan adalah lembar kusioner dimana pada lembar kuisioner terdapat 20 pernyataan untuk factor-faktor kebiasaan remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dimana pada faktor individu berjumlah 4 pernyataan dan factor lingkungan berjumlah 16 pernyataan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitan 1. Alamat Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasaran Alamat (Dusun) Di Desa Timbuolo Tahun 2013 Alamat Jumlah n % (Dusun) 1 7 23,3 2 7 23.3 3 9 30,0 4 7 23,3 Jumlah 30 100,0 Sumber Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui dari 4 Dusun yang ada di desa timbuolo jumlah responden yang banyak terdapat di Dusun 3 dengan jumlah 9 responden (30,0%) sedangkan yang di dusun1, 2, dan 4 jumlah repondennya sama yaitu 7 responden (23,3%). Tabel 4.2 Distribusi Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Berdasarkan Alamat (Dusun) Di Desa Timbuolo Tahun 2013 Kebiasaan Alama Mengkonsumsi Jumlah t Minuman (Dusu Beralkohol n) Ya Tidak n % n % n % 1 2 28, 5 71, 7 100, 6 4 0 2 3 42, 4 57, 7 100, 9 1 0 3 4 44, 5 55, 9 100, 4 6 0
4
3
42, 4 57, 7 100, 9 1 0 Jumla 1 40, 1 60, 3 100, h 2 0 8 0 0 0 Sumber Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa banyak responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol yang berada di dusun 3 dengan jumlah 4 responden (44,4%) dan yang berada di dusun 1 yang sedikit memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dengan jumlah responden yaitu 2 responden (28,6%) sedangkan responden yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol banyak di dusun 1 dan 3 berjumlah 5 responden (55,6%) dan yang sedikit tidak memngkonsumsi minuman beralkohol terdapat pada dusun 2 dan 4 berjumlah 4 responden (57,1%). 2. Usia Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasaran Usia Di Desa Timbuolo Tahun 2013 Usia (Thn) Jumlah n % 11-15 17 56,7 16-20 13 43,3 Jumlah 30 100,0 Sumber Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.3 diketahui dari 30 responden jumlah responden yang banyak terdapat pada usia 11-15 Tahun berjumlah 17 responden (56,7%) yang sedikit terdapat pada usia 16-20 Tahun berjumlah 13 responden (43,3%).
Tabel 4.4 Distribusi Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Berdasarkan Usia Di Desa Timbuolo Tahun 2013 Kebiasaan Usia Mengkonsumsi Jumlah (Thn) Minuman Beralkohol Ya Tidak n % n % n % 11-15 7 41, 1 58, 1 100, 2 0 8 7 0 16-20 5 38, 8 61, 1 100, 5 5 3 0 Jumla 1 40, 1 60, 3 100, h 2 0 8 0 0 0 Sumber Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui dari 30 responden jumlah responden
yang banyak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol terdapat pada usia 11-15 Tahun berjumlah 7 responden (41,2%) dan yang sedikit memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol terdapat pada usia 16-20 Tahun berjumlah 5 responden (38,5%) sedangkan yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol banyak pada usia 11-15 berjumlah 10 responden (58,8%) dan yang sedikit tidak mengkonsumsi minuman beralkohol terdapat pada usia remaja 16-20 yaitu 8 responden (61,5%).
3. Faktor-faktor kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasaran Faktor-Faktor Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Di Desa Timbuolo Tahun 2013 Faktor - Faktor Kebiasaan Kriteria objektif Jumlah mengkonsumsi minuman Kategori Tinggi Kategori Rendah beralkohol n % n % n % Individu 16 53,4 14 46,6 30 100,0 Lingkungan 9 30,0 21 70,0 30 100,0 Jumlah 25 50,0 25 50,0 60 100,0 Sumber Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.11 faktor lingkungan kriteria objektif diketahui dari 30 responden pada yang tinggi yaitu kategori rendah faktor individu kriteria objektif yang dengan jumlah 21 responden (70,0%) tinggi adalah ketegori tinggi dengan dan kriteria objektif yang rendah jumlah 16 responden (53,3%) dan adalah kategori tinggi dengan jumlah 9 kriteria objektif yang rendah adalah responden (30,0%). kategori rendah dengan jumlah 14 responden (46,6%) sedangkan pada
Tabel 4.12 Distribusi Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Pada Remaja Berdasarkan Faktor Individu Di Desa Timbuolo Tahun 2013 Kebiasaan Mengkonsumsi Faktor Individu Jumlah Minuman Beralkohol Kategori Kategori Rendah Tinggi n % n % n % Ya 8 66,7 4 33,3 12 100,0 Tidak 8 44,4 10 55,6 18 100,0 Jumlah 16 53,3 14 46,7 30 100,0 Sumber Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.12 (33,3,0%) sedangkan yang tidak diketahui dari 30 responden jumlah memiliki kebiasaan mengkonsumsi responden yang banyak memiliki minuman beralkohol banyak pada kebiasaan mengkonsumsi minuman kategori rendah dengan jumlah 10 beralkohol yaitu pada kategori tinggi responden (55,6%) dan yang sedikit dengan jumlah 8 responden (66,7%) pada kategori tinggi dengan jumlah 8 dan yang sedikit yaitu pada kategori responden (44,4%). rendah denagn jumlah 4 responden Tabel 4.13 Distribusi Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Pada Remaja Berdasarkan Faktor Lingkungan Di Desa Timbuolo Tahun 2013 Kebiasaan Mengkonsumsi Faktor Lingkungan Jumlah Minuman Beralkohol Kategori Kategori Rendah Tinggi n % n % n % Ya 4 33,3 8 66,7 12 100,0 Tidak 5 27,8 13 72,2 18 100,0 Jumlah 9 30,0 21 70,0 30 100,0 Sumber Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.13 (33,3,0%) sedangkan yang tidak diketahui dari 30 responden jumlah memiliki kebiasaan mengkonsumsi responden yang banyak memiliki minuman beralkohol banyak pada kebiasaan mengkonsumsi minuman kategori rendah denga jumlah 13 beralkohol yaitu pada kategori rendah responden (72,2%) dan yang sedikit dengan jumlah 8 responden (66,7%) pada kategori tinggi dengan jumlah 5 dan yang sedikit yaitu pada kategori responden (27,8%). tinggi denagn jumlah 4 responden b. 1.
Bahasan Alamat Dari 12 responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi
minuman beralkohol yang paling banyak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol berada di dusun 3 dengan jumlah 4
responden (44,4%). Hal ini di akibatkan karena di dusun 3 terdapat pohon aren yang dapat memproduksi minuman beralkohol berupa tuak (Bohito). Selain itu juga di dusun 3 banyak warung-warung kecil yang memperjual belikan minuman beralkohol berupa Pinaraci, kase Garam, Bir valentine dan Bir Bintang. Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Nusin Faot, Imelda Manurung, Shinta Lisa Purimahua di Desa Oelpuah Kabupaten Kupang (2010) dimana hasil penelitian menunjukan bahwa seseorang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol di dukung dengan adanya tempat penjualan bahkan tempat untuk memproduksi minuman beralkohol. Di Desa Oelpuah minuman beralkohol sangat mudah untuk di dapatkan karena masyarakat bisa memproduksi atau menghasilkan minuman beralkohol itu sendiri. Minuman beralkohol ini di dapat dari proses pengolahan pohon nira yang banyak terdapat di Desa Oelpuah. 2. Usia Dari 12 responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol yang paling banyak memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol berada di usia 11-15 tahun dengan jumlah 7 responden (4,12%). Hal ini di sebabkan karena usia remaja seperti itu rasa ingin tahu dan coba-coba tentang sesuatu hal yang muncul di permukaan sangatlah tinggi. Berdasarkan hasil penelitian pernyataan mengenai seseorang
mengkonsumsi minuman beralkohol di pengaruhi karena rasa ingin tahu dan coba-coba dapat di lihat pada tabel 4.15. Sejalan dengan Teguh dalam Pribadi (2008), yang mengemukakn bahwa biasanya remaja yang berusia 11-15 Tahun terjerumus dalam penyalahgunaan minuman beralkohol karena ingin membuktikan atau menunjukan keberanian kepada orang lain, untuk melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman emosional, mencari dan menemukan arti dalam hidup, mengikuti kemauan teman-teman dalam menjalani solidaritas, dan mengkonsumsi minuman beralkohol karena di dorong oleh rasa ingin tahu. 3. Faktor-faktor kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol a. Faktor individu Hasil penelitian menunjukan bahwa pada faktor individu kriteria objektif yang paling tinggi adalah kategori tinggi sebanyak 16 responden (53,0%). Berdasarkan hasil peneitian sebagian besar remaja yang ada di Desa Timbuolo memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol di sebabkan dari individunya sendiri. Hal ini di akibatkan para remaja tersebut memiliki sifat rasa ingin tahu dan coba-coba akan sesuatu hal yang baru muncul kepermukaan. Berdasarkan penelitian Muhammad Dahlan (2011) menunjukan bahwa faktor-faktor yang mendorong kalangan remaja mengkonsumsi minuman beralkohol
karena rasa ingin tahu. Karena pada dasarnya masa remaja merupakan masa dimana segala sesuatunya yang muncul kepermukaan ingin dicobanya. b. Faktor Lingkungan Hasil penelitian menunjukan bahwa pada faktor lingkungan kriteria objektif yang paling tinggi adalah kategori rendah sebanyak 21 responden (70,0%). Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar remaja yang ada di Desa Timbuolo memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol tidak di sebabkan oleh faktor lingkungan. Hal ini dipengaruhi karena adanya rasa kepedulian serta dukungan dari masyarakat dalam mengatasi masalah kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol. Dimana berbagai upaya yang dilakukan oleh masyarakat. Upaya tersebut di antaranya masyarakat mengupayakan di adakan sosialisasi tentang bahaya mengkonsumsi minuman beralkohol SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian FaktorFaktor Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Pada Remaja Di Desa Timbuolo Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1. Faktor individu : yang ada di Desa Timbuolo Tahun 2013 53,4% yang memiliki kriteria objektif dengan kategori tinggi dan untuk kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol 66,7% kriteria objektif dengan kategori tinggi
2. Faktor lingkungan : yang ada di Desa Timbuolo tahun 2013 70,0% yang kriteria objektif dengan kategori rendah dan yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol 72,2% kriteria objektif dengan kategori rendah. SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas mengenai Faktor-faktor Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Pada Remaja Di Desa Timbuolo Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, berikut saran bagi: 1. Bagi Remaja Cara untuk menghindari keinginan mengkonsumsi minuman beralkohol yaitu dengan mengalihkan perhatian kepada hal–hal yang positif seperti mendekatkan diri kepada Tuhan YME atau mencari kesibukan dengan cara bekerja. 2. Bagi Pemeritah Desa Kegiatan sosial berupa sosialisasi kepada remaja tentang bahaya mengkonsumsi minuman beralkohol dalam lingkungan masyarakat di tingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Budiman Chandra, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan, EGC. Jakarta Chaplin, J.P. 2005.Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Dahlan Mohamad, 2011. Minuman Keras Di Kalangan Remaja
Di Dusun Nologaten Catur Tunggal, Yogyakarta Hidayat,
A.A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Hikmat. M. Mahi., , 2008. Awas Narkoba Pada Remaja Waspadalah, Grafitri. Bandung. Hutagalung, C. 2008, Sikap Siswa Kelas IX Terhadap Bahaya Merokok Di SMA Negeri 3 Gorontalo Kota Gorontalo, Skripsi tidak di publikasikan Jehanur Margaretha, 2009. Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Penghuni Asrama Kelapa Gading Tentang Minuman Keras. Skripsi. Kupang: Universitas Nusa Cendana MÐnks/Knoers/Haditono, S. R., 2004, Psikologi Perkembangan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. ___________________. 2005. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT. Rineka Cipta Nursalam, 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta Obrolan Islam, 2008, Minuman Keras dalam Pandangan Islam,
http://obrolanislam.wordpress .com/2008/04/07/minumankeras-dalam-pandanganislam/. Diakses 10 Maret 2013. Hawari
Dadang, Penyalahgunaan Ketergantungan FKUI. Jakarta
2006. Dan Naza,
Sekar, Agnes, 2006. Masalah-masalah Sekitar Kecanduan Minuman keras. http://lead.sabda.org. Diakses tanggal 28 April 2013 Setiadi, 2007, Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi Pertama, Graha Ilmu, Jogjakarta. Setiadi, 2013, Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi 2, Graha Ilmu, Jogjakarta. Sofyan Ahmadi, 2007. Gaul Tanpa Narkoba, ISBN. Jakarta. Steven Boyages dan Roz Townsend. http://mukegile08.wordpre ss.com/2011/06/09/minum an-berakoholpermasalahan-dan-tipuntuk-mengatasikebiasaan-minumminuman-beralkohol/ diakses tanggal 20 mei 2013 Sudrajat, A., 2008, Problema Masa Remaja, http://akhmadsudrajat.wor
dpress.com /2008/01/31//problemamasa-remaja-2/. Diakses 7 Maret 2013. Sugiyono,
2008, Statistik Nonparametris Untuk Penelitian, C.V Alfabeta, Bandung.
Suharsimi. Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian, Asdi Mahasatya. Jakarta Taklal Deny, 2008. Faktor Resiko Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Pada Pengemudi Sepeda Motor Di Kota Kupang. Skripsi. Kupang: Universitas Nusa Cendana Ulfah, D. M., 2005, Skripsi Tentang Faktor-Faktor Penggunaan Minuman Keras Di Kalangan Remaja Di Desa Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Widyatama, 2005 , bab II tinjauan pustaka pada skripsi tentang perbankan, Yusuf, S., 2007, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Wandylee
2012 http://wandylee.wordpress. com/2012/05/09/dampaknegatif-minuman-keras/ diakses tanggal 20 mei 2013
Zulvikar, 2008, Minuman-Minuman Keras ,http://zulv1ck4r.wordpress .com /2008/12/30/minumminuman-keras/. Diakses 7 Maret 2013 Z, Fikri., 2007. Keputusan Presiden Nomor: 3 Tahun 1997 (3/1997) Tentang: Pengawasan Dan Pengendalian Minuman Berakohol, http://zfikri.wordpress.com /2007/06/02/keppres-no31997pengawasan-danpengendalian-minumanberalkohol/.