Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 1 18/M-IND/PER/ rO I 2Ol3 No
RENCANA AKSI
2014
I NDI KATOR PUSAT
penunjuk arah menuju sentra
f.
pengembangan dan pemasaran anyaman bambu Memperbaiki dan membangun
infrastrrrtur jalan, sumber air dan sumber energi
LAI NNYA
Dinas Pekerjaan Umum Kab. Tangerang, Disperindag Kab. Tangerang
menuju sentra
Tersedianya prasarana jalan dengan kondisi baik, sumber air dan sumber energi yang cukup untuk mendukung industri anyaman bambu
DAERAH
Kementerian PU, Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, PLN Pusat
Bappeda Kab. Tangerang, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Tangerang, Disperindagkop Kab. Tangerang
KUB, pelaku usaha Kab. Tangerang, PLN, PDAM
2015
2016
2017
2018
Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 118/M-IND/PER/ LOl2OL3 RENCANA AKSI
No
I NDI KATOR PUSAT
Mengadakan festival dan lomba produk kerajinan bambu tingkat nasional setiap tahunnya
4
Adanya festival dan lomba produk kerajinan bambu tingkat nasional setiap
tahunnya
Ditjen IKM Kemenperin; Deputi bid. Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian KUKM
PENGUATAN TEKNOLOGI I NOVASI PRODUK DAN SARANA PRASARANA Ditjen IKM Tersedianya mesin Memfasilitasi IKM produksi pada pelaku Kemenperin dengan bantuan peralatan produksi Perguruan Tinggr usaha prioritas melalui yang berteknologi KUB/Koperasi meliputi alat penghalus bambu tepat guna untuk (iratan) dan Jinishing meningkatkan keraiinan bambu kapasitas produksi b. Membentuk pendirian Adanya klinik desain dan Ditjen IKM Kemenperin; klinik bisnis Kerajinan klinik desain dan Deputi bid. Kabupaten Tangerang klinik bisnis
d.
e.
Membangun shou.room untuk pemasaran produk anyaman bambu dan produk unggulan Kabupaten Tangerang Meninekatkan sarana
Dinas Perindagkop Provinsi Banten, Dinas Perindag Kab. Tangerang
Terdapatnya brosur, website untuk promosi bagi pelaku usaha
Tcr bangun sわ ″
r oο 77L di
t i t i k t i t i k st r at egl s di
Kabupat en Tanger ang
Adanva rrenuniuk arah
Ditjen Aplikasi Informatika Kemen Kominfo
20■
4
2015
LAI NNYA Asosi asi j asa
ket t i nan, hot el dan r est or an Kab. Tanger ang, Kadi nda Kab. Tanger ang
Disperindagkop Provinsi Banten, Disperindag Kab. Tangerang, Bappeda Kab. Tangerang, Bag. Administrasi Perekonomian Setda Kab. Tangerang , Dinas Perindagkop Provinsi Banten, Disperindag Kab. Tangerang
Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian KUKM
Kerajinan Kabupaten Tangerang Memberikan fasilitas IT untuk promosi bagi pelaku usaha
PEMANGKU KEPENTI NGAN DAERAH
Dinas Perindagkop Provinsi Banten, Bagian Humas TI, Setda Kab. Tangerang Disperindag Kab. Tangerang. Dinas Perhubungan dan Kominfo Kab. Taneerane. Bappeda Kab. Tangerang, Dinas PerindagKab. Tangerang, Dekranasda Kab. Tangerang Bappeda Kab. Tangerang,
10
Asosiasi jasa
kerajinan, hotel dan restoran Kab. Tangerang, Kadinda Kab. Tanserans
I ミ ご」 │ミ ミ ゞ鶏
2016
2017
2018
Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 1 18/M-IND/PER/ lO /2013 PEMANGKU KEPENTI NGAN No
RENCANA AKSI
2014
I NDI KATOR
PUSAT
DAERAH
LAI NNYA
Tangerang 3. 2
PERLUASAN PASAR a. Mengikutsertakan produk anyaman bambu dalam pameran penting di dalam negeri
b. Mengenalkan dan mempromosikan dan kerjasama pemasaran produk anyaman bambu ke pasar kerajinan/ Sarinah/travel pariwisata dll dan menyelenggarakan temu usaha c. Melakukan pembuatan profil sentra industri anyaman bambu dan pengembangan bisnisplan di Kab Tangerang d. Membuat u.tebsite pemasaran dan promosi anyaman bambu Kabupaten Tangerang dan pemeliharaannya lewat Cuber media e. Mengadakan pelatihan ekspor produk keraiinan
Ikut sertanya dalam pameran di tingkat Propinsi dan Nasional
minimal2x dalam setahun Produk anyaman bambu Kabupaten Tangerang selalu ada dalam moment dan gerai/outlet kerajinan di Tangerang dan adanya temu usaha minimal satu tahun sekali Tersedianya profil usaha industri olahan anyaman bambu Kab Tangerang
Tersedianya utebsite pemasaran dan promosi produk anyaman bambu yang dapat diakses dan dikelola dengan baik
Terlaksananya pelatihan ekspor impor bagi pelaku usaha
Ditjen IKM Kemenperin; Deputi bid. Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian KUKM Ditjen IKM Kemenperin; Deputi bid. Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian KUKM
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Provinsi Banten, Dinas Perindag Kab. Tangerang Dinas Perindagkop Provinsi Banten, Dinas Perindag Kab. Tangerang
Ditjen IKM Kemenperin; Deputi bid. Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian KUKM
Dinas Perindagkop Provinsi Banten, Dinas Perindag Kab. Tangerang
Ditjen PPI
Dinas Perindagkop Provinsi Banten, Dinas Perhubungan dan Kominfo Kab. Tangerang, Dinas Perindag Kab. Tangerang
Kemenperin; Deputi bid. Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian KUKM Kementerian Perdagangan
Asosiasi jasa
kerqjinan, hotel dan restoran, Kadinda Kab. Tangerang,
Asosi asi j asa ker t t i nan,
hot el dan r est or an Kab.
Tanger ang, Kadi nda Kab Tanger ang,
Dinas perindagkop Provinsi Banten, Dinas perindag Kab. Tangerang
9
20■
5
2016
2017
2018
Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 118/M-IND/PER/ IOl2OL3 RENCANA AKSI
No
I NDI KATOR PUSAT
a.
b.
c.
3
3. 1
Meningkatkan produktivitas dan kapasitas produksi dengan memaksimalkan peran dan fungsi IKM
Optimalnya peran & fungsi IKM dalam peningkatan hasil produksi
Kementerian Perindustrian,
Melakukan penanganan kualitas bambu yang digunakan sebagai bahan baku proses produksi
Diperolehnya bantuan penanganan kualitas bahan baku bambu dengan standar mutu yang diharapkan
Kementerian Pertanian, Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian,
Melakukan pemetaan, peremajaan dan pemeliharaan pohon bambu untuk menjamin ketersediaan bahan baku
PEMANGKU KEPENTI NGAN DAERAH Disperindag Kab. Tangerang
20■
LAI NNYA I KM i ndust r i ker t t i nan
bambu, Per gur uan Ti nggi ( UGM)
Dinas Pertanian dan kehutanan Kab. Tangerang Bappeda Kab. Tangerang
Perguruan Tinggi (bidang Teknologi)
Ditjen PPI Adanya daerah yang diplot untuk penghasil bahan baku bambu Adanya pembantuan bibit bambu bagi pekebun bambu dan menjaga tidak teriadi alih funesi lahan
Kementerian Perindustrian, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian
Bappeda Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan kehutanan Kab. Tangerang
PENGUATAN PASAR PEMBANGUNAN J EJ ARI NG BAHAN BAKU DAN PASAR
a.
Mewujudkan kerjasama antar pelaku IKM dalam sentra
Terwujudnya keq'asama antar IKM dalam proses produksi dan pemasaran produk
b.
Menguatkan kelembagaan dengan mengintensifkan forum wirausaha dan Paguyuban IKM anyaman bambu
Solidnya kelembagaan dalam sentra dan tedalinnya kerjasama antar sesama IKM /koperasi /IKM pelaku usaha
Dinas Perindag Kab. Tangerang, Bappeda Kab. Tangerang, Tangerang, Dekranasda Kab. Tangerang Bappeda Kab. Tangerang, Dinas Perindagkop Kab. Tangerang, Dekranasda, Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Tangerang
8
Kadinda Kab. Tangerang
Kadinda Kab. Tangerang,
4
2015
2016
2017
2018
Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 118/M-IND/PER/ lO/2OL3 PEMANGKU KEPENTI NGAN No
RENCANA AKSI
f.
Ditjen IKM Kemenperin
Disperindag Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tangerang
Perguruan Tinggi di Tangerang
Ditjen IKM
Disperindag Kab. Tangerang, Badan Diklat Daerah Kab. Tangerang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Tangerang
Perguruan Tinggi
Kemenperin
Deputi bid.
pelatihan kewirausahaan bagi pelaku usaha
Pengembangan
Terkuasainya keterampilan dalam perencanaan bahan baku, produksi, keuangan/pengupahan serta aplikasi IT
Kementerian KUKM
SDM Kemen KUKM
Disperindag Kab. Tangerang, Bappeda Kab. Tangerang, Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Tangerang, Dinas Perindagkop Provinsi Banten
KUB, pelaku usaha
Disperindag Kab. Tangerang, Dinas Perindagkop Provinsi Banten
KUB Kab. Tangerang, Pelaku Usaha, Perguruan Tinggi
PENJ AMI NAN KUALI TAS DAN KUANTI TAS BAHAN BAKU BAMBU DAN HASI L PRODUKNYA
7
2015
2016
20■
7
2018
一一 一 一・ 一一 一 ・一一 一 一 一 一一 一 一 一一 一 一一 一 一・一・ 一 一一 一一一 一 一 一 ・ 一 一 一 ・一 ・・ ・ 一 .. .
1 tahun Terintegrasinya kurikulum pelatihan pembuatan kerajinan bambu di dalam kegiatan sekolah umum dan atau kejuruan, serta perguruan tinggi (intra atau ekstrakurikuler)
PENI NGKATAN KEMAMPUAN MANAJ EMEN USAHA Terselenggaranya a. Mengadakan pelatihan kewirausahaan dan businessplan dalam peningkatan kemampuan untuk akses pendanaan modal usaha b. Mengadakan pelatihan dan pendampingan pengelolaan usaha secara profesional
1. 3
Terselenggaranya pendampingan (bagi setiap kelompok pelaku usaha yang sudah dilatih) secara profesional selama
2014 LAI NNYA
ヽ ゛ ヽ ド ヽ い ミ
2.2
Melakukan integrasi perancangan kurikulum pelatihan pembuatan kerajinan bambu di dalam kegiatan sekolah umum dan atau kejuruan, serta perguruan tinggi (intra atau ekstrakurikuler)
PUSAT
一 一 一 一一 一一 一 ・ 一一 一一 一一 一 一一 一 ・ 一 一 一 一 ・ 一 一 一 一一 . 一 一一 一 一 一 一一 . 一 一 一一 一 一 一 一 一 一 一 ・ ・ 一 一 一 一一一 一 一 ・ 一一 一 ・ 一 一 一 一一 一一 . 一
g.
Melakukan pembinaan produksi
DAERAH
I NDI KATOR
Lampiran Peraturan
Ment er i Per i ndust r l an RI
Nomor: 1 18/ M― I ND/ PER/ 10/ 2013 PEMANGKU KEPENTI NGAN 2
2. 1
Mengadakan pelatihan pengembangan desain produk kerajinan bambu
Terselenggaranya pelatihan pada IKM kerqjinan bambu dan meningkatnya kapabilitas tenaga kerja IKM
b.
Mengadakanpelatihan desain produk olahan anyaman bambu yang berkualitas dan marketable
Terselenggaranya pelatihan pada IKM kerajinan bambu terpilih dan peningkatan kapabilitas tenaga kerja IKM
c.
Mengadakan pelatihan Terselenggaranya pelatihan pada IKM teknik pengawetan dan pewarnaan bambu kerajinan bambu terpilih dan peningkatan ramah lingkungan kapabilitas tenaga kerja IKM
d.
Mengadakan penyuluhan tentang diversilikasi produk anyaman bambu
Terselenggaranya pendampingan (bagi setiap kelompok pelaku usaha yang sudah dilatih) secara profesional selama L
e.
Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggt dalam pengembangan ragam produk dari anyaman bambu
Kemenperin;
Ditjen IKM Kemenperin;
Ditjen IKM Kemenperin;
Disperindag Kab. Tangerang, Bappeda Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tangerang
Per gur uan Ti nggl
Disperindag Kab. Tangerang, Bappeda Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tangerang
Perguruan Tinggi
Disperindag Kab. Tangerang, Bappeda Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tangerang
Perguruan Tinggi
Ditjen IKM Kemenperin
Disperindag Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tangerang
Ti nggi
Ditjen IKM
Disperindag Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tangerang
Ti nggi
Per gur uan
tahun
Terselenggaranya pendampingan (bagi setiap kelompok pelaku usaha yang sudah dilatih) secara profesional selama 1
I NAN BAMBU Ditjen IKM
LAI NNYA
DAERAH
PUSAT
PENI NGKATAN KEMAMPUAN SDM PENI NGKATAN PENGUASAAN DESAI N PRODUK KERAt r
a.
2014
I NDI KATOR
RENCANA AKSI
No
Kemenperin
tahun
6
Per gur uan
2015
2016
2017
2018
Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian
RI
Nomor: 1 18/M-rND/PER/ LO/2Or3 PEMANGKU KEPENTI NGAN No
pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) atau Koperasi f. Mengadakan pembinaan dan pendampingan kerjasama kelompok pelaku usaha dalam bentuk koperasi atau KUBE dengan jaringan pasar, sumber bahan baku, sumber teknologi, dan industri vans lebih kuat C. Memfasilitasi pemodalan dengan syarat ringan bagi kelompok IKM industri anyaman bambu (koperasi, KUBE) melalui Perbankan dan Non Bank (dana CSR, PNPM Mandiri dll) h. Evaluasi dan monitoring
DAERAH
I NDI KATOR
RENCANA AKSI
PUSAT
.
LAINNYA
2015
2014
sejenis
Semua Usaha sudah tergabung dalam KUB tiea tahun ke depan Adanya kedasama kelompok pelaku usaha dalam bentuk koperasi atau KUBE dengan jaringan pasar, sumber bahan baku, sumber teknologi, dan industri yang lebih kuat
Teraksesnya modal oleh pelaku usaha
Terselenggara pertemuan antara stakeholder 1 kali per 6 bulan
Disperindag Kab. Tangerang, Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Tangerang,
KUB Kab. Tangerang
Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan KUKM
Disperindag Kab. Tangerang, Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Tangerang, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kab. Tangerang
l,embaga keuangan bank dan non bank
Ditjen PPI
Disperindag Kab. Tangerang, Bappeda Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tangerang
Deputi bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM Kementerian KUKM
Kemenperin
5
ヽ
│ユ: ミ │:
2016
2017
2018
Lampirai
c.
I NDI KATOR
RENCANA AKSI
No 1
RENCANAAKSI Rencana aksi dalam rangka pengembangan kompetensi matriks sebagai berikut: PUSAT
inti industri Kabupaten Tangerang sebagaimana tercantum dalam PEMANGKU KEPENTI NGAN DAERAH
PENGUATAN KELEMBAGAAN
a.
Menetapkan Peraturan Bupati / Keputusan Bupati Tangerang tentang Penetapan Kompetensi Inti Industri Daerah Kabupaten Tangerang
Adanya Peraturan Bupati/ Keputusan Bupati Tangerang tentang Penetapan KIID Kabupaten Tangerang
Sekretariat Daerah Kab. Tangerang Bappeda Kab. TangerangDisperindagKab. Tangerang
Disperindag Kab. Tangerang, Dinas Perhubungan dan Kominfo Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tangerang, Dekranasda Kab. Tangerang Sekretariat Daerah Kab. Tangerang, Bappeda Kab. Tangerang, Disperindag Kab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tangerang, Dinas Pariwisata Kab. Tangerang Sekretariat Daerah Kab. Tangerang, Bappeda Kab. Tangerang, D isperindagKab. Tangerang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Tanseranq
b.
Mensosialisasikan KIID Kabupaten Tangerang
Tersosialisasinya KIID Kabupaten Tangerang pada seluruh pemangku kepentingan
c.
Mencantumkan program KIID dalam Rencana Kerja Tahunan RKPD
Tercantumnya KIID Kab.Tangerang dalam RKPD setiap Dinas Terkait
d.
Membentuk kelompok kerja pelaksanaan KIID Kabupaten Tangerang (Forum Komunikasi Stakeholder)
Terbentuknya kepengurusan Pokja KID Kabupaten Tangerang dengan tupoksi yang jelas
e.
Melakukan pendampingan
o
Peraturan Menteri Perindustrian Rl Nomor : 1 18/MJND I PERI 10 / 20 13
Terbentuknya KUB untuk setiap usaha 4
LAINNYA
20■
4
2015
2016
20■
7
20■
8
Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 1 1B/M-IND/PER/ lO I 2Ol4
C.
d.
pembuatan kerajinan bambu didalam kegiatan sekolah umum dan/atau kejuruan, serta Perguruan Tinggi, (Intra atau Ekstra kulikuler); 6. Perwujudan kemampuan proses pengolahan anyaman bambu dengan halus dan berkualitas; dan 7. Peningkatan kemampuan SDM pengolah dalam olah produk turunan anyaman bambu. Penguatan produk dan Produksi 1. Pengembangan kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi di bidang desain dan seni; 2. Pendirian klinik Desain dan Bisnis Kerajinan Kabupaten Tangerang; 3. Peningkatan aktivitas desain produk anyaman bambu; 4. Pembangunan kerjasama dengan stakelnlder terkait secara berkesinambungan; dan 5. Penguatan daya tahan ekonomi (kesjahteraan) Pengrajin anyaman bambu. Penguatan Pasar 1. Pengadaan ruang pamer (Showrooml kerajinan Kabupaten Tangerang; 2. Pembuatan utebsite pemasaran kerajinan bambu; dan 3. Pelatihan ekspor produk kerajinan; Penguatan Teknologi Diverslfikasl produk turunan anyaman lainnya betnilai tambah Unsur Penunjang
Teknologi
a.
Pengembangan teknologi menyeset dan iratan
bambu; Pengembangan teknologi anyaman bambu dan turunannya menggunakan mesin dan peralatan yang memenuhi standard; c. Pengembangan teknologi kemasan produk; d. Pengembangan embrio diversifikasi produk turunan anyaman bambu; dan e. Pengembangan teknologi diversifikasi produk turunan anyaman bambu dan desain produk. Pasar a. Perluasan jaringan pemasaran ekspor; b. Fasilitasi upaya untuk ekspor mandiri; c. Fasilitasi Peningkatan kualitas dan pengembangan desain produk anyaman bambu baik di dalam maupun luar negeri; dan d. Fasilitasi promosi ekspor produk anyaman bambu dan turunannya baik ke dalam maupun luar negeri.
b.
b.
SDM Penambahan kemampuan SDM dalam hal budidaya tanaman pohom bambu di halam kebun para pengrajin untuk peningkatan produksi/produktivitas dan kualitas bambu. Pemberian pelatihan terkait kemampuan penentuan mutu kualitas desain produk Pemberian pelatihan pemasaran
Infrastruktur
akses jalan, pelabuhan/terminal dan sarana transportasi dalam upaya meningkatkan kelancaran pasokan bahan baku dan distribusi produk jadi; b. Pemanfaatan hasil penelitian ilmiah dengan perguruan tinggi; dan c. Peninskatan peran litbans dan akademisi. Lokasi Pengembangan Kecamatan Cisoka, Kecamatan Ciakar, Kecamatan Soear, Kecamatan Jambe, Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Balaraja, Kecamatan Jayanti, Kecamatan Panongan, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan
a. Pembangunan
Rajeg, Kecamatan Sindangjaya
3
Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 118/M-IND/PER/ lOl2Ol4 I ndust r i l nt i
Industri kerajinan anyaman bambu Fokus : Ke mampu an me n g hasllkan desaln dan produk angaman bambu uans berkualltas
a.
Industri Penunjang Industri mesin dan peralatan, industri
Industri terkait Industri kerajinan, Industri furnitur
kemasan
Sasaran Jangka Menengah 120L4-20L81 Terwujudnya kemampuan menghasilkan desain dan produk anyaman bambu halus berkualitas;
Sasaran Jangka Panjang 120L4- 2025t a. Terwujudnya jejaring pasar yang lebih
Terdapatnya kemampuan
b. Terdapatnya kemampuan teknik desain eksklusif produk anyaman menjadi produk turunannya; c. Terkenalnya kualitas produk anyaman bambu Kabupaten Tangerang; dan d. Terwujudnya Kabupaten Tangerang menjadi pusat desain produk anyaman bambu nasional dan internasional tahun 2025.
teknik
luas;
C.
menganyam produk anyaman menjadi produk turunannya; dan Terwujudnya perluasan pasar untuk anyaman bambu maupun pabrik anyaman bambu di lokal maupun mancanegara.
a. b. c. d. e.
Penguatan kelembagaan; Peningkatan kemampuan SDM; Penguatan produk dan produksi; Penguatan pasar; dan Penguatan teknologi diversifikasi produk turunan anyaman lainnya bernilai tambah.
b.
Strategi
Pokok-Pokok Rencana Aksi Janska Menensah lzOL4-zOLgl Penguatan Kelembagaan 1. Penyusunan SK Bupati / PERDA tentang KIID Kabupaten Tangerang; 2. Pembentukan Kelompok Kerja (POKJA) Pengembangan KIID Tangerang dan dilengkapi fungsi pekerjaan; 3. Pembentukan FORUM komunikasi yang mewadahi stakeholder; 4. Pendampingan pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) / Koperasi; 5. Pendampingan kerjasama usaha antara KUBE/Koperasi dengan jaringan pasar, sumber bahan baku, sumber teknologi, sumber pendanaan dan industri yang lebih kuat; 6. Penyusunan regulasi (Perbup) yang mendorong tumbuhnya industry kerajinan berbasis bambu; 7. Sosialisasi kepada pengrajin dan masyarakat pada umumnya produk unggulan Kabupaten Tangerang;
B. Penyusunan sumber bahan baku dan bahan pembantu kerajinan bambu Kabupaten Tangerang; dan 9. Fasilitasi kerjasama antara daerah sumber bahan baku bambu dengan industri kerajinan bambu. b. Peningkatan Kemampuan SDM 1. Pelatihan Pengembangan Desain Produk Kerajinan bambu; 2. Pelatihan teknik pengawetan dan pewarnaan bambu ramah lingkungan; 3. Perancangan kurikulum pelatihan pembuatan kerajinan bambu; 4. Pengembangan kerjasama dengan sekolah umum dan/atau kejuruan, serta perguruan tinggi; 5. Integrasi perancangan kurikulum pelatihan
Pokok-Pokok Rencana Aksi Jangka Panians l2OL4 - 20251
Pengembangan Kelembagaan Pendukung KIID a. Perwujudan klaster industri kecil anyaman bambu berbadan hukum untuk ekspor mandiri; b. Peningkatan aktivitas dan pelaku industri anyaman bambu, secara berkelanjutan, dengan kualitas kelembagaan, dan pengolahan usaha yang semakin profesional; c. Pertambahan penyerapan pasar atas hasil-hasil industri anyaman bambu untuk kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor; d. Perwujudan Kabupaten Tangerang menjadi salah satu sentra dan rujukan bagi pelatihan, produksi dan pemasaran industri anyaman bambu, khususnya regional dan Nasional; e. Peningkatan pemanfaatan CSR perusahaan besar di Kabupaten Tangerang dalam mendukung pengembangan produk anyaman bambu; dan f. Pemberian aksebilitas pendanaan pengrajin anyaman bambu terhadap KUR, LPP UMKM, Kopersai, LPK, Perbangkan dalam mendukung permodalan.
Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 118/M-IND/PER/ 10/2014 PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI KABUPATEN TANGERANG
I
PENDAHULUAN
Berdasarkan pertimbangan hasil analisa terhadap kondisi dan potensi ekonomi daerah dan potensi pengembangan 5 (lima) tahun ke depan serta keterkaitannya dengan industri penunjang, industri terkait dan industri di Kabupaten/kota dan provinsi 1ain, Kabupaten Tangerang menentukan industri kerajinan bambu dengan fokus kemampuan menghasilkan desain dan produk anyaman bambu yang berkualitas sebagai kompetensi inti industrinya. Dalam rangka mengembangkan kompetensi inti industri tersebut, disusun Peta Panduan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten Tangerang, yang memaparkan sasaran pengembangan yang ingin dicapai, strategi, dan rencana aksinya.
II
SASARAN
Sasaran pengembangan industri kerajinan bambu dengan fokus kemampuan menghasilkan desain dan produk anyaman bambu yang berkualitas terdiri atas: a. Sasaran Jangka Menengah (2O14-2Ol8l 1. Terwujudnya kemampuan menghasilkan desain dan produk anyaman bambu halus berkualitas; 2. Terdapatnya kemampuan teknik menganyam produk anyaman menjadi produk turunannya; dan 3. Terwujudnya perluasan pasar untuk anyaman bambu maupun pabrik anyaman bambu di lokai maupun mancanegara.
b. Sasaran Jangka Panjang (2014-2025) Terwujudnya jejaring pasar yang lebih luas; 2. Terdapatnya kemampuan teknik desain eksklusif produk anyaman menjadi produk turunannya; 3. Terkenalnya kualitas produk anyaman bambu Kabupaten Tangerang; dan 4. Terwujudnya Kabupaten Tangerang menjadi pusat desain produk anyaman bambu nasional dan internasional tahun 2025. 1.
III STRATEGI Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman, maka
ditempuh strategi sebagai berikut:
a. b. c. d. e.
Penguatan kelembagaan; Peningkatan kemampuan SDM; Penguatan produk dan produksi; Penguatan pasar; dan Penguatan teknologi diversifikasi produk turunan anyaman lainnya bernilai tambah.
IV KERANGKA PENGEMBANGAN Kerangka pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten Tangerang sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut:
LAMPI RAN PERATURAN MENTERI PERI NDUSTRI AN REPUBLI K I NDONESI A NOMOR : 118/ M― I ND/ PER/ 10/ 2014 TANGGAL : 17 0kt ober 2014
PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI I NTI I NDUSTRI KABUPATEN TANGERANG
I. Ho I Ho I V. V.
PENDAHULUAN SASARAN STRATEGI KERANGKA PENGEMBANGAN RENCANA AKSI MENTERI PERI NDUSTRI AN REPUBLI K I NDONESI A, ttd
MOHAMAD S. HI DAYAT
Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Kepala Biro Hukum dan Organisasi
PRAYONO
-4-
Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 1 18/M-IND/PER/ lO I 2OI4
e. informasi dalam menggalang dukungan sosial-politis dan kontrol sosial atas pelaksanaan kebijakan pengembangan kompetensi
inti industri.
Pasal 4
(1)
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten Tangerang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri.
(2) Dalam melaksanakan monitoring dan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
evaluasi
Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri dapat berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait.
(3) Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan
Industri menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi kepada Menteri Perindustrian sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun. Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2Ol4 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd MOHAMAD S. HIDAYAT SALINAN Peraturan Menteri ini disampaikan kepada: 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II; 2. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian;
3. Gubernur Banten; 4. Ketua Dewan Perwakilan Ralryat Daerah Kabupaten Tangerang; 5. Bupati Tangerang 6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Perindustrian; 7. Pertinggal. Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Kepala Biro Hukum dan Organisasi
PRAYONO
- 3-
Per at ur an Ment cd Per i ndust r i an RI
Nomor : 118/ M― I ND/ PER/ 10/ 2014 15.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/ tentang Jenis-Jenis Industri Dalam PAR|T l2oll Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di Lingkungan Kementerian Perindustrian;
MEMUTUSKAN: Menet apkan : PERATURAN MENTERI PERI NDUSTRI AN TENTANG PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI I NTI I NDUSTRI KABUPATEN TANGERANG. Pasal I
(1) Menetapkan peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten Tangerang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
(2)
Peta panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dokumen perencanaan pengembangan industri Kabupaten Tangerang yang memuat sasaran, strategi, dan rencana aksi pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten Tangerang. Pasal 2
Industri kerajinan bambu dengan fokus kemampuan
menghasilkan desain dan produk anyaman bambu yang berkualitas merupakan kompetensi inti industri Kabupaten Tangerang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1.
Pasal 3
Peta panduan pengembangan kompetensi
inti
industri
Kabupaten Tangerang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 menjadi:
a. pedoman operasional bagi Aparatur b.
Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam menunjang pelaksanaan program pengembangan kompetensi inti industri secara komplementer dan sinergik; pedoman pengembangan kompetensi inti industri bagi pelaku industri kerajinan bambu dan/atau institusi terkait;
c. pedoman dalam mengkoordinasikan
perencanaan
kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten/ kota);
d. acuan dalam penyusunan rencana strategis rencana kerja tahunan Kabupaten Tangerang; dan
dan
Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 1 18/M-IND/PERI 10 I 2Ol4
4.
5.
25 Tahun 2OO7 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik
Undang-Undang Nomor
Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomot 4724\; Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2Ol4 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran
6.
7.
Negara
Republik Indonesia Nomor 5492); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
B. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik
9.
Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987); Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013; l l. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, T1rgas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013; 12.Keputusan Presiden Nomor B4/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode Tahun 2OO9-2O14 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 54 lP Tahun 2Ol4; 10.
13.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor l32lMIND/PER/tOl2OO9 Tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Kerajinan dan Barang Seni;
14.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/ PER/ 10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian;
Ment er i Per i ndust r i an Republ i k l ndonesi a
PERATURAN MENTERI PERI NDUSTRI AN REPUBLI K I NDONESI A NOMOR: 118/ M― I ND/ PER/ 10/ 2014 TENTANG PETA PANDUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI I NTI I NDUSTRI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERI NDUSTRI AN REPUBLI K I NDONESI A,
Menimbang :
a.
bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf b Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008
tentang Kebijakan Industri Nasional, Pemerintah
Kabupaten Tangerang telah men)rusun peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten
b.
Tangerang; bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu menetapkan peta
panduan pengembangan kompetensi inti industri sebagaimana dimaksud dalam huruf a;
C.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten Tangerang;
Mengingat :
1.
2.
3.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa2ll; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a8afl; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO7 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2OO5-2O25 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aTOO);