Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi
4. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2012 telah
dialokasikan
anggaran
APBD Provinsi Kalimantan Selatan (Belanja
Langsung) sebesar Rp 11.466.229.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp
9.891.610.211,00
atau
86,27%.
Anggaran
tersebut
untuk
menyelenggarakan program dan kegiatan urusan Energi dan SDM yang dilaksanakan oleh SKPD/UPT pada :1) Dinas Pertambangan dan Energi, dan 2) Unit Pelayanan Jasa Sumber Daya Mineral dan Energi.
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2012
berdasarkan data pelaksanaan kegiatan dengan mengukur capaian kinerja dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran. Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 ini dilakukan dengan cara membandingkan
program/kegiatan.
antara
target
dengan
realisasi
masing-masing
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN : Adapun program pokok urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
yang dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2012 dijelaskan sebagai berikut:
a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan dan Energi. Realisasi fisik untuk Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang
Pertambangan dan Energi adalah 100 %, ini ditunjang dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Promosi dagang/pameran, dengan target kegiatan selama 1 tahun
adalah 3 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 3 kegiatan atau 100%.
2) Pengawasan pengangkutan dan distribusi bahan bakar minyak
bersubsidi, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 12 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 12 kegiatan atau 100 %.
3) Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja dan lindung
lingkungan PT. Pertamina (persero) pertamina EP (tanjung),
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
382
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 2 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 2 kegiatan atau 100 %.
4) Inventarisasi pemanfaatan energy, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 7 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 7 kegiatan atau 100 %.
5) Peningkatan kerjasama program dalam rangka pertukaran
program dan data, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 2 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 2 kegiatan atau 100 %.
6) Pengawasan penimbunan dan niaga BBM pada depot pertamina, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 4 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 4 kegiatan atau 100 %.
7) Pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan
terhadap PKP2B, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 16 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 16 kegiatan atau 100 %.
8) Pengawasan produksi dan penjualan terhadap PKP2B, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 16 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 16 kegiatan atau 100 %.
9) Pengawasan lindung lingkungan pertambangan terhadap PKP2B, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 15 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 15 kegiatan atau 100 %.
10) Verifikasi produksi terhadap pemegang IUP di kabupaten/kota, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 5 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 5 kegiatan atau 100 %.
11) Monitoring dan evaluasi kegiatan/program sumur bor di dinas
pertambangan dan energy, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 9 dokumen, realisasi fisiknya terselesaikan 9 dokumen atau 100 %.
12) Pengembangan informasi/updating pertambangan dan energi
melalui teknologi informasi, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 6 laporan, realisasi fisiknya terselesaikan 6 laporan atau 100 %.
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Kelistrikan. Realisasi fisik untuk Program Pembinaan dan Pengembangan
Bidang Kelistrikan adalah 100 %, ini ditunjang dengan kegiatankegiatan sebagai berikut :
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
383
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 1) Pembinaan dan pengawasan usaha ketenagalistrikan, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 8 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 8 kegiatan atau 100 %.
2) Inventarisasi dan monitoring captive power, Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik dan Komite Nasional Keselamatan Instalasi Listrik (KONSUIL), dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 25 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 25 kegiatan atau 100 %.
c. Program Pengembangan Potensi Energi Lokal.
Realisasi fisik untuk Program Pengembangan Potensi Energi Lokal
adalah 100 %, ini ditunjang dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Pengembangan pemanfaatan energi alternatif biogas, dengan target kegiatan adalah 30 unit biogas, realisasi fisiknya terpasang 30 unit instalasi biogas atau 100 %.
2) Pemantauan pemanfaatan energi alternatif biogas, dengan target kegiatan selama 1 tahun adalah 5 dokumen, realisasi fisiknya terselesaikan 5 dokumen atau 100 %.
3) Sosialisasi pemanfaatan energi alternatif briket batubara, dengan target kegiatan adalah 125 unit kompor dan briket batubara, realisasi fisiknya
terlaksananya sosialiasi kompor dan briket
batubara sebanyak 125 unit atau 100 %.
4) Bimbingan pemanfaatan batubara pada pembakaran batubata, dengan target kegiatan adalah 2 dokumen, realisasi fisiknya terlaksana 100 %.
5) Inventarisasi lokasi yang diusulkan untuk rencana bantuan PLTS
terpusat, dengan target kegiatan adalah 8 dokumen, realisasi fisiknya terlaksananya 8 dokumen atau 100 %.
d. Program Pengembangan Listrik Perdesaan.
Realisasi fisik untuk Program Pengembangan Listrik Perdesaan
adalah 100 %, ini ditunjang dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Monitoring pemanfaatan listrik perdesaan, dengan target kegiatan adalah 1 dokumen, realisasi fisiknya terselesaikannya 1 dokumen atau 100 %.
2) Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi listrik dan PLTS, dengan target kegiatan adalah 153 unit PLTS, realisasi fisiknya terpasangnya PLTS sebanyak 153 unit atau 100 %.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
384
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi
e. Program Pengembangan, Pembinaan, Pengawasan Sumberdaya Mineral dan Air Tanah serta Lingkungan Geologi. Realisasi fisik untuk Program Pengembangan, Pembinaan,
Pengawasan Sumberdaya Mineral dan Air Tanah serta Lingkungan
Geologi adalah 87 %, ini ditunjang dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Survey potensi dan pemanfaatan air tanah, dengan target kegiatan adalah 5 unit sumur bor, realisasi fisiknya
pembangunan sumur bor sebanyak 5 unit atau 86,90 %.
terlaksana
2) Evaluasi cadangan dan sumberdaya batubara, dengan target kegiatan adalah 1 dokumen, realisasi fisiknya dokumen atau 100 %.
terselesainya 1
3) Inventarisasi dan pemutakhiran data sumberdaya mineral, dengan target kegiatan adalah 1 dokumen, realisasi fisiknya terselesainya 1 dokumen atau 100 %.
4) Inventarisasi kawasan rawan bencana geologi, dengan target kegiatan adalah 1 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 1 kegiatan atau 36 %.
5) Sosialisasi dan koordinasi kebijakan mitigasi bencana geologi
wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, dengan target kegiatan adalah 9 kegiatan, realisasi fisiknya terlaksana 9 kegiatan atau 100 %.
6) Pengawasan pemanfaatan air tanah, dengan target kegiatan adalah 77 sumur bor, realisasi fisiknya terlaksana pengawasan sebanyak 77 sumur bor 100 %.
Unit Pelayanan Jasa Sumber Daya Mineral dan Energi Realisasi program pokok yang dilaksanakan oleh Unit Pelayanan
Jasa Sumber Daya Mineral dan Energi, sebagai berikut:
a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan dan Energi. Realisasi fisik untuk Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang
Pertambangan dan Energi adalah 90,33 %, ini ditunjang dengan kegiatan sebagai berikut :
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
385
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 1) Penyebaran Informasi Unit Pelayanan Jasa Sumber Daya Mineral dan Energi, dengan target 1 kegiatan, realisasi fisiknya 97 %.
2) Akreditasi, dengan target kegiatan 15 %, realisasi fisiknya 91 %.
3) Penyediaan peralatan eksplorasi dan plotting data digital ijin
usaha pertambangan, dengan target 1 kegiatan, realisasi fisiknya 83 %.
Permasalahan
Permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan program dan kegiatan
Tahun Anggaran 2012 adalah sebagai berikut:
Pada program pengembangan, pembinaan, pengawasan sumberdaya
mineral dan air tanah serta lingkungan geologi dengan kegiatan survey potensi dan pemanfaatan air tanah dengan target 5 unit sumur bor dan realisasi fisik 86,90 %, ini dikarenakan sumur bor sudah terbangun 5 unit tapi yang diterima hanya 2 buah dan 3 buah lagi cacat mutu sehingga perlu
dilakukan perbaikan.
Realisasi kegiatan di lapangan ternyata tidak sesuai dengan perencanaan
kegiatan, hal ini mengakibatkan adanya sisa penyerapan realisasi anggaran yang disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
- Adanya pembatasan jumlah hari tugas kegiatan untuk pejabat eselon yang telah direncanakan.
- Adanya perubahan pelaksana kegiatan yang seharusnya dilaksanakan oleh pejabat eselon dilaksanakan oleh staf.
- Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 Tahun 2011 tentang Perjalanan Dinas Bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Tidak Tetap Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang
membatasi perjalanan dalam daerah maksimal selama 4 hari dalam
perencanaan ada yang lebih dari 5 hari.
Keterbatasan dalam penyediaan peralatan Eksplorasi untuk mendeteksi
keterdapatan sumberdaya mineral masih terbatas pada jenis mineral
tertentu.
Terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dalam kompetensi, baik teknis
maupun non teknis, jika dilihat dari banyaknya kegiatan / beban kerja Unit Pelayanan Jasa Sumber Daya Mineral dan Energi.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
386
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi
Terbatasnya anggaran pendidikan dan pelatihan dalam menunjang
kegiatan Unit Pelayanan Jasa Sumber Daya Mineral dan Energi.
Terbatasnya fasilitas gedung kantor yang masih menjadi satu dengan
Dinas Pertambangan dan Energi, serta lokasi / ruang laboratorium kurang
sesuai / tidak mampu mengakomodasi kegiatan operasional laboratorium
dan peralatan laboratorium serta pelayanann eksplorasi.
Keterbatasan anggaran untuk pelaksanaan pangadaan / pemeliharaan alat Masih belum terakreditasi Laboratorium Unit Pelayanan Jasa Sumber
Daya Mineral dan Energi (masih dalam tahap proses panduan mutu),
sehingga belum mampu untuk bersaing dengan pihak ketiga (swasta).
untuk memenuhi keinginan pasar atas tarif pelayanan.
Dalam penetapan Perda Tarif No : 9 Tahun 2006 masih belum mampu Masih belum adanya jabatan fungsional bagi tenaga analis laboratorium.
Solusi
Dengan adanya permasalahan yang dihadapi selama menjalankan kegiatan ini
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan dan Unit Pelayanan Jasa Sumber Daya Mineral dan Energi, mengambil beberapa solusinya sebagai berikut : a.
Penyesuaian dana yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan dalam
b.
Membuat matrik kegiatan atau perencanaan sehingga kegiatan dapat
c. d. e. f. g.
satu tahun anggaran.
terlaksana sesuai waktu yang telah direncanakan.
Mengevaluasi perencanaan terhadap hasil pelaksanaan kegiatan secara rutin.
PPTK harus aktif dalam membuat matrik kegiatan atau perencanaan sehingga kegiatan dapat terlaksana sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Mengirimkan staf mengikuti pelatihan dan pendidikan pengadaan barang dan jasa.
Memperbanyak pelatihan Pelaksana Inspeksi Tambang (PIT), yang akan dapat mempengaruhi tingkat kecepatan dan ketepatan pelaksanaan pengawasan terutama pengelolaan lingkungan pertambangan umum. Meningkatkan sumber daya manusia bagi tenaga teknis.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
387
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi h. i. j. k. l.
Penyesuaian/tambahan anggaran yang diperlukan dalam melaksanakan program kegiatan, khususnya penambahan sarana transportasi dalam upaya mobilisasi peralatan eksplorasi.
Mengevaluasi perencanaan terhadap hasil pelaksanaan kegiatan secara rutin.
PPTK dengan kartu kendali kegiatan dapat mensinergikan dengan
bendahara pengeluaran keuangan, agar antara kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan dapat berjalan dengan baik.
Meningkatkan sumber daya manusia bagi tenaga teknis.
Mengusulkan penambahan personil SDM, khususnya untuk tenaga-tenaga teknis laboratorium dan eksplorasi.
m. Mengusulkan penyediaan anggaran secara kontinyu dalam mendukung n. o. p.
kegiatan Unit Pelayanan Jasa Sumber Daya Mineral dan Energi.
Perlu adanya penambahan fisik bangunan dan sarana transportasi untuk meningkatkan dan mempermudah pelayanan operasional laboratorium dan eksplorasi.
Untuk peningkatan mutu pelayanan prima jasa laboratorium, perlu
diusulkan untuk mendapatkan akreditasi laboratorium dari badan Standarisasi Nasional.
Perlu adanya revisi Perda Tarif yang disesuaikan dengan kondisi agar berjalan fleksibel sesuai dengan kondisi pangsa pasar.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
388